Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

127
http://www.sastraku.com http://www.bacagratisku.blogspot.com EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DI MTS MA’ARIF LEGOK SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) “AL-AMIN” Kandanghaur – Indramayu Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: DODI JAYA NIM : 06.01.0035 NRK : 38125.2006 Jurusan Pendidikan Agama Islam

description

Skripsiku yang akan disidangkan di STIT Al-amin Indramayuhttp://www.sastraku.comhttp://www.bacagratisku.blogspot.com

Transcript of Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Page 1: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

http://www.sastraku.comhttp://www.bacagratisku.blogspot.com

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA

DI MTS MA’ARIF LEGOK

SKRIPSIDiajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) “AL-AMIN”

Kandanghaur – Indramayu Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

DODI JAYANIM : 06.01.0035NRK : 38125.2006

Jurusan Pendidikan Agama Islam

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-AMINJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INDRAMAYU 2010

Page 2: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

ABSTRAKSI

DODI JAYA : “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DI MTS MA’ARIF

LEEGOK KECAMATAN LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU”

(Penelitian di MTs Ma’arif Legok)

Efektivitas adalahsuatu upaya yang dapat membawa pengaruh, akibat, dan

memmberikan hasilmemuaskan dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar

adalah adanya perubahan tingkah laku yang meliputi segenap aspek organisme

yang bersifat permanent.

Penelitian ini merumuskan Bagaimana efektivitas pembelajaran bahasa

arab, serta metode apa saja yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

bahasa arab, juga faktor apa saja yang mendukung dan menghambat prestasi

siswa dalam pembelajaran bahasa arab di mts ma’arif legok.

Sebagai bahan kajian dan pertimbangan penulis uraikan tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui proses keefektivan Pembelajaran Bahasa Arab di

MTs Maarif Legok, serta memberikan kontribusi pengetahuan khususnya bagi

penulis sekaligus memberikan nilai sugesti agar siswa MTs ma'arif Legok

terampil dalam menguasai keterampilan berbahasa, khususnya Bahasa Arab yang

merupakan bahasa Al-Qur’an (firman Allah atau kitab pedoman umat Islam) dan

juga merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa Islam.

Sesuai dengan tujuan yang dicapai, penelitian ini menggunakan

metode kualitatif, yakni penelitian yang menurut moleong (2004:37) memiliki ciri

sebagai berikut: brlatar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai

alat peneliti, memanfaatkan metode kualitatif, menganalisis secara induktif,

Page 3: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

mengarahkan sasaran pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif,

lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus,

memliki kriteria untuk menguji keabsahan data, rancangan penelitian bersifat

sementara, dan hasil penelitian diseakati bersama antara pihak peneliti dengan

subyek yang diteliti.

Untuk melakukan eksplorasi seperti yang dikehendaki dalam penelitian

kualitatif seperti digambarkan diatas, tatakerja yang dikehendaki lebih

menekankan pada observasi dan wawancara mendalam. Hal ini akan memberikan

pemahaman secara konprehenshif terhadap pemikiran, sikap serta perilaku subyek

penelitian dengan segala dinamika yang terjadi dalam proses pembentukan

realitas sosial tersebut. Secara spesifik, model penelitian ini dapat

mendeskripsikan efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan

prestasi siswa di mts ma’arif legok.

Sedangkan teknik pengumpulan datanya penulis mengunakan beberapa

tekhnik, seperti yang disebutkan diatas yaitu teknik observasi atau pengamatan di

MTs Ma’arif Legok, interview atau wawancara langsung dengan Kepala Sekolah

MTs Ma’arif Legok dan Guru Bidang Study Bahasa Arab. Penulis juga membuat

Angket yang berjumlah…. Pertanyaan. Juga tidak kalah pentingnya yaitu Study

dokumentasi untuk membuktikan data-data yang tidak secara langsung ditujukan

pada subyek penelitian seperti : Buku Harian, Notulen Rapat, Daftar Nilai, dll.

Page 4: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA

DI MTS MA’ARIF LEGOK

Oleh:

DODI JAYANIM : 06.01.0035

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. AHMAD S, M.Ag Drs…………………

Page 5: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA

DI MTS MA’ARIF LEGOK

Oleh:

DODI JAYANIM : 06.01.0035

Diuji dalam siding MunaqasahPada Tanggal : .. November 2010

Tanda tangan pengiji:

Nama Tanda Tangan Tanggal

1. ………………….. ………………………. ……………………...2. ………………….. ………………………. ……………………...3. ………………….. ………………………. ……………………...

Page 6: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

MOTTO

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.

Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segalagerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Page 7: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

KATA PENGANTAR

� ِم �ْس� ْح�مِن� اللِه� ِب � الَّر ْح�يِم الَّر

Sesungguhnya semua sanjungan, puja dan puji hanyalah miuilk allah, Rabb yang

maha menciptakan dan memelihara serta yang menguasai seluruh perbendaharaan di

langit dan bumi. Dia yang membawa manusia dari kegelapan (kejahiliahan) menuju

peradaban dibawah naungan hidayah nya. Tidak ada yang patut disembah kecuali hanya

dia.

Semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk utusan-mu yang mulia, suci

dan terpelihara Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, para keluarga, dan para

sahabatnya, serta untuk para pengikut sunnahnya yang setia hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, atas karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini. Penulis

juga menyadari bahwa ada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses

penggarapan Skripsi ini, baik dari awal hingga akhir. Oleh karenanya penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang takterhingga kepada segenap pihak yang turut

berjasa besar dalam menyelesaikan tulisan ini, yaitu :

1. Bapak Drs. AHMAD S, M.Ag, Selaku Ketua STIT AL-AMIN, sekaligus sebagai

Pembimbing I yang telah membantu, mengarahkan, dan memberi kemudahan dalam

penulisan skripsi ini.

Page 8: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

2. Bapak Drs…………., selaku pembimbing II yang telah mengoreksi dan merevisi

redaksi penulisan Skripsi ini.

3. Segenap Dosen STIT “AL-AMIN” yang telah telah membimbing dan mendidik

penulis selama study.

4. Seluruh staf dan Karyawan STIT “AL-AMIN” yang telah mengurus birokrasi dan

keperluan administrasi penulis.

5. Ayahanda Safrudin (ALM) dan Ibunda Saniah, dan segenap keluarga tercinta yang

telah memberikan do’a dan dukungan kepada Penulis serta memberikan semangat

dalam menyelesaikan penulisan Skripsi.

6. Kepala Sekolah MTs Ma’arif Legok, Guru-guru, dan segenap Pengurus Yayasan

Darul Ma’arif yang telah memberikan motivasi serta bantuan yang besar baik moril

maupun spirituil juga memfasilitasi selama penulis melakukan observasi sehingga

dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada semua pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan baik moril

maupun materiil. Semoga semua itu dicatat oleh Allah sebagai amal shalih dan dibalas

oleh-Nya. Amien.

Ikhtiar penulis dalam Skripsi ini sudah semaksimal mungkin, namun demikian

penulis masih merasa terdapat kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang konstruktif sangat penulis butuhkan dengan senang hati.

Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak, semua

hambatan dan kesulitan dapat teratasi. Sehingga Skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM UPAYA PENINGKATAN

PRESTASI SISWA DI MTs MA’ARIF LEGOK”, dengan bacaan Alhamdulillah dapat

terselesaikan.

Page 9: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Sehubungan dengan hal itu kiranya tidak ada kata yang pantas diucapkan kecuali

ucapan Jazaakumullah Khairan Katsiran, dengan iringan do’a semoga bantuan mereka

menjadi amal shaleh dan mendapat ridha dari Allah, Amien.

Indramayu, November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Page 10: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

DAFTAR TABEL

Page 11: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi dan pendukung dalam pergaulan

manusia dalam sehari-hari baik antara individu dengan individu, individu dengan

masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

bahasa yang istimewa di dunia ini seperti yang kita ketahui, bahwasannya bahasa

Arab tidak hanya merupakan bahasa peradaban, melainkan juga sebagai bahasa

persatuan umat Islam di dunia. Bahasa Arab adalah selain merupakan bahasa Al-

Qur’an (firman Allah atau kitab pedoman umat Islam) yang memiliki uslub yang

bermutu juga memiliki sastra yang sangat mengagungkan manusia dan manusia

tidak mampu untuk menandingi. Menurut Abdul Alim Ibrahim (1978;48) bahwa

bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa

Islam.1

1 Azhar Arsad, Bahasa Arab dan Beberapa Metode Pengajarannya, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003), hal. 7

Page 12: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Bahasa-bahasa lain termasuk bahasa Indonesia, tidak dapat diandalkan

untuk memberikan kepastian arti yang tersurat dan tersirat yang terkandung dalam

Al-Qur’an (Ash Shidiqi,1975;2007) karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa

Arab, maka kaidah-kaidah yang diperlukan dalam memahami Al-Qur’an bersendi

atas kaidah-kaidah bahasa Arab, memahami asas-asasnya, merupakan uslub-

uslubnya dan mengetahui rahasia-rahasianya (Ash Shidgi, 1972;284)2 Pengajaran

bahasa Arab adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong,

membimbing, mengembangkan serta membina kemampuan bahasa Arab, baik

secara aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif. Adapun yang

dimaksud dengan berbahasa Arab aktif yaitu kemampuan berkomunikasi dengan

baik dan benar secara lisan, yaitu dalam berkomunikasi atau berbicara dengan

orang lain maupun secara tertulis seperti membuat karangan. Sedangkan

kemampuan berbahasa pasif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan

orang lain dan kemampuan memahami isi bacaan. Kemampuan berbahasa Arab

serta sikap positif terhadap bahasa tersebut sangat penting karena dapat membantu

dalam memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan hadits, dan kitab

bahasa Arab yang berkenaan dengan Islam. Oleh karena itu, bahasa Arab

merupakan bahasa Al-Qur’an dan menjadi salah satu alat komunikasi

internasional. Dengan demikian itu mempelajari bahasa Arab menjadi sesuatu

kebutuhan bagi setiap orang khususnya bagi umat Islam.itu dikarenakan bahasa

Arab merupakan bahasa istimewa dan juga menjadi bahasa pilihan karena telah

menjadi bahasa Al-Qur’an. Meskipun bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an

bukan berarti Al-Qur’an tersebut diturunkan untuk bangsa Arab saja, melainkan

untuk seluruh bangsa di seluruh dunia.

2 Ibid 9

Page 13: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dikarenakan bahasa tersebut disesuaikan dengan tingkat kemampuan

bangsa di seluruh dunia guna untuk memahaminya sebagai mana dalam firman

Allah SWT.

Artinya: “Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa

kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.

Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk

kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi

Maha Bijaksana”. (QS.Ibrahim ayat 4).3

Jadi al–Qur’an dengan bahasanya tersebut telah diukur atau didesain

oleh Allah untuk dapat dipahami dan diamalkan oleh bangsa manapun. Tatkala

kita merasa kesulitan dengan hal apapun yang menyangkut bahasa Arab, bukan

berarti alasan dari kesulitan kita adalah bahasa Arab yang nota bena merupakan

bahasa asing bagi kita sebagai orang Indonesia. Pada dasarnya yang kita butuhkan

adalah kemauan yang besar untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan

bahasa Arab sehingga memperoleh hasil yang kita harapkan. Sebagai salah satu

contoh, siswa yang sedang mengikuti pelajaran bahasa Arab, hendaknya

menghilangkan kesan pertama kali bahasa Arab itu sulit, karena bahasa adalah

merupakan kebiasaan yang terus dilatih akan mudah memahaminya. Begitu juga

dengan guru hendaknya guru pengajar bahasa Arab haruslah memberi motivasi

terhadap anak didiknya, bahwa bahasa Arab itu mudah asalkan ada kemauan yang

besar untuk mempelajarinya. Dalam suatu sistem mempelajari bahasa Arab yang

3 (QS.Ibrahim: 4) qur’an terjemah Departemen Agama Republik Indonesia

Page 14: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

ideal diharapkan siswa mempunyai ketrampilan atau melewati fase-fase bahasa

Arab antara lain:

1. Ketrampilan mendengar.

2. Ketrampilan berbicara.

3. Ketrampilan membaca.

4. Ketrampilan menulis.4

Agar tujuan pembelajaran tercapai, guru hendaknya pandai-pandai

mengelola kelasnya dengan memperhatikan efektifitas dan efisien dari kegiatan

belajar mengajar yang telah direncanakan. Untuk tuntutan itu, guru harus

membantu para siswa untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

Adapun pembelajaran yang efektif adalah suatu upaya mengetahui

berhasil tidaknya pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab khususnya baik dari segi

proses maupun hasil. Maka peran guru tidak cukup sebagai pengajar saja.

Disamping para pengajar juga diharapkan pakar bahasa Arab sangat membantu

perkembangan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan

berupa pengadaan pusat latihan, laboratorium bahasa, media-media yang

menyajikan bahasa Arab yang praktis dan buku-buku karya ilmiah yang

menyajikan bahasa Arab yang mudah atau gamblang dan metodologis5

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi

belajar siswa yang bersangkutan. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai

keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi

4 Maluddin Sukamto dan Akhmad Munawwir, Tata Bahasa Arab Sistematis, (Yogyakarta:Norma Media Idea, 2004), hal. 5

58Tayas Yusuf dan Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran dan Bahasa Arab, (Jakarta:Grafindo Persada 1995)

Page 15: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik

siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Namun antara siswa

satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Ada

yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga siswa yang rendah

prestasi belajarnya.

Adanya perbedaan prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam

individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan

kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari

luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi

cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

Lingkungan sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah

dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat meliputi keadaan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakakat

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas dalam penulisan

skripsi ini penulis ingin mengkaji metode pengajaran bahasa Arab dalam

rumusan :

(1) Bagaimana efektivitas pembelajaran bahasa arab di mts ma’arif legok

Page 16: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

(2) metode apa saja yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

bahasa arab di mts ma’arif legok

(3) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat prestasi siswa dalam

pembelajaran bahasa arab di mts ma’arif legok

Page 17: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

C. Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian

Sedangkan tujuan dari yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa arab

2. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab

3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat

prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa arab

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang merupakan studi

kasus pada Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Legok. Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan metode wawancara / interview dan dokumentasi.

Sumber data penulis peroleh dari sumber data primer, yaitu informan yang

terdiri dari guru bahasa Arab. Dan sumber data sekunder adalah sumber data

tangan kedua tempat penyimpanan dokumen.

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penulisan skripsi ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran bagi para

praktisi dunia pendidikan dan bagi tenaga pengajar khususnya agar lebih

memperhatikan peranannya sebagi pengajar dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas serta dalam memperhatikan penggunaan metode yang

variatif demitercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan

2. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi

guru atau yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk

meningkatkan kualitas pendidikanya.

D. Langkah-langkah penelitian

Page 18: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang merupakan studi kasus

pada Madrasah Tsanawiyah Maarif Legok. Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan metode wawancara / interview dan

dokumentasi. Sumber data penulis peroleh dari sumber data primer, yaitu

informan yang terdiri dari guru bahasa Arab kelas. Dan sumber data

sekunder adalah sumber data tangan kedua tempat penyimpanan dokumen

3. Populasi dan sampel

a. Populasi penelitian

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di mts ma’arif legok

sebanyak 125 orang dengan karakteristik yang sama memiliki stratifikasi

berdasarkan tingkatan kelas.

b. Dengan karakter populasi yang memiliki strata seperti digambarkan

diatas, maka sampel penelitian diambil dengan teknik stratied sampling,

yakni penelitian berdasarkan strata yang ada, yakni sebanyak 3 kelas

masing-masing kelas sebanyak 15 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Observasi sebagai alat pengumpul data, banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu, ataupun proses terjadinya sesuatu yang

dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan6. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran

umum pembelajaran di Madrasah tsanawiyah ma’arif Legok dan untuk

6Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 109

Page 19: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

mengetahui kondisi fisik sarana dan prasarana dari obyek penelitian,

maka penulis menggunakan metode observasi secara langsung di

Madrasah Tsanawiyah Maarif Legok guna mengamati dan mencatat

secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti.7

b. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mencari jumlah siswa yang ada pada

Madrasah Tsanawiyah Maarif Legok secara keseluruhan dan data-data

yang berhubungan dengan penelitian.

c.Metode Interview

Dalam mengumpulkan data penelitian penulis melakukannya dengan

metode interview guna mengetahui data tentang metodologi

pembelajaran bahasa arab dalam proses belajar mengajar dan kendala-

kendala dalam pembelajaran bahasa Arab. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara Tanya jawab8 dan

suatu komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan

memperoleh informasi.

d. Metode Angket Metode ini digunakan untuk menjaring data yang akan

dianalisis dalam penelitian dan berkaitan dengan metodologi

pembelajaran bahasa Arab.

2. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa instrumen penelitian sebagai berikut:

7?Sutrisno Hadii, Metodologi Reseach, (Jakarta; Andi Offset, 1990), hal. 136

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, … hal. 27

Page 20: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

a. Daftar pedoman interview dalam hal ini penulis hanya memuat atau

mencantumkan pokok-pokok pertanyaan saja. Selebihnya penulis

mengembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan itu dalam wawancara

untuk mendapatkan data-data sesuai dengan kepentingan penelitian.

b. Yang memuat pokok-pokok masalah yang hendak diobservasikan

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan sendiri sesuai dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

5. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah proses analisis

data. Pada penelitian ini menggunakan data kualitatif yang mana penelitian

kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan, yakni

fakta empiris atau induktif. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu

proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisis,

menafsirkan, dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses

tersebut. Data yang sudah masuk pada penulis akan dikumpulkan sesuai

dengan kelompok-kelompok data tertentu. Data tertentu kemudian dilakukan

analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatif ini dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada

saat penelitian dilakukan. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan

penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitian tidak perlu

merumuskan hipotesis, peneliti menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun

langkahlangkahnya sebagai berikut:

a.Kata-Kata dan Tindakan

Page 21: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai sebagai

sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau

melalui perekam video dan pengambilan photo.

b.Sumber Tertulis

Walaupun dikatakan bahwa sumber tertulis merupakan sumber kedua setelah

kata-kata dan tindakan merupakan sumber kedua. Jelas hal itu tidak bisa

diabaikan dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari

sumber tertulis dibagi atas buku dan majalah ilmiah sumber dan arsip-arsip,

dokumen pribadi dan dokumen resmi.

c. Photo

Photo adalah sebagai alat yang dipakai untuk keperluan penelitian kualitatif,

karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Photo menghasilkan data

deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-

segi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif9

E. Sistematika Pembahasan

Bab I : Merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran secara umum

kepada pembaca mengenai isi skripsi ini. Di dalamnya membahas tentang latar

9Lexy J. Moloen, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; Remaja Rosda Karya 2002), hal. 112-114

Page 22: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

belakang masalah, rumusan masalah, penegasan judul, tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : Merupakan landasan teori yang menguraikan tentang pengertian

efektivitas pembelajaran bahasa Arab, tujuan pembelajaran bahasa Arab,serta

keterkaitannya dengan prestasi belajar siswa.

Bab III : Merupakan Metodologi penelitian yang terdiri atas : profil mts ma’arif

legok, letak geografis struktur organisasi, sarana dan prasarana

Bab IV: Merupakan , analisis data atau laporan hasil penelitian mengenai

Keefektifan pembelajaran bahasa Arab,serta penyajian data mengenai prestasi

belajar siswa.

Bab IV : Akhir dari bab ini merupakan kesimpulan dan saran sebagai akhir dari

pembahasan skripsi ini.

Page 23: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Efektifitas pembelajaran bahasa arab

1. Pengertian Efektivitas

Ketika kita berbicara tentang efektif, kita akan mengalami kesulitan dalam

memberikan makna. Di mana efektifitas tidak memiliki patokan makna yang pasti

dalam pengukurannya berikut ini akan saya berikan definisi efektifitas dari

beberapa pakar. Menurut CES, di dalam ensiklopedia Indonesia adalah tujuan,

suatu usaha. Menurut Burhani MS dan Hasbi Lawrence, yang dimaksud efektifitas

adalah ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan. Menurut T. Hani Handoko,

efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang

tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.10 Dari definisi di atas dapat

disimpulkan bahwasannya efektifitas adalah suatu upaya untuk mengetahui berhasil

tidaknya pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab, khususnya baik dari segi proses

maupun hasil.

Bagi seorang pengajar yang baik hendaknya mengetahui dan memahami

tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran bahasa Arab. Sesuai dengan

materi yang diajarkan sehingga dapat menentukan metode yang tepat dalam

pengetahuan bahasa Arab. Menetapkan materi atau bahan pengajaran dalam

perencanaan mengajar tidak akan menemui banyaknya kesulitan, asal tujuan

pembelajaran dirumuskan secara jelas dan terdapatnya sumber yang berkenaan

dengan bahan tersebut.11 Materi atau bahan pembelajaran yang dipelajari siswa

tidak terlepas dari syarat-syarat memilih atau menetapkan materi pelajaran, yaitu:

10 Hani Handoko, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: BPFE, 1987), h. 30

11 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algasindo,1987), h. 67-70

Page 24: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

a. Tujuan pengajaran Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada

tujuan-tujuan instruksional yang ingin dicapainya.

b. Pentingnya bahan

Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betulbetul penting baik

dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan

berikutnya.

c. Nilai praktis

Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti mengandung nilai

praktis atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

d. Tingkat perkembangan peserta didik

Kedalaman dan keluasan materi dipertimbangkan dengan jenjang sekolah dan

perkembangan psikologi siswa.

e. Tata urutan

Materi yang diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan untuk

mempelajari keseluruhan materi pelajaran (sistematis).12 Buku adalah sumber ilmu.

Oleh karenanya membaca buku adalah suatu keharusan bagi siswa dengan

membaca buku, siswa akan lebih banyak mengetahui bahan pelajaran yang akan

diberikan guru, bahkan tidak mustahil siswa terlebih dahulu mengetahui materi

sebelum diberitahukan oleh guru.

Pendidik hendaknya jeli dalam memilih buku pedoman dalam mendidik anak

didiknya, karena sebuah kitab atau buku disebut efektif apabila kitab tersebut

membawa hasil atau prestasi yang memuaskan dan tidak jauh dari tujuan yang

direncanakan sebelumnya, serta membawa manfaat terbesar bagi penggunaannya.

12 Depdikbud, Institut Perguruan dan Ilmu Pengetahuan Surabaya, Belajar dan

Pembelajaran I,… h. 96

Page 25: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Begitu juga dengan kitab pelajaran bahasa Arab, hendaknya membawa manfaat

bagi anak didik setelah

2. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pengertian Pembelajaran adalah upaya untuk belajar. Kegiatan ini akan

mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien.13

Sebagaimana hal yang disebutkan oleh Nababan bahwasannya arti pembelajaran

adalah nominalisasi proses untuk membelajarkan14.Seharusnya pembelajaran

bermakna “proses membuat atau menyebabkan orang lainbelajar.

Adapun menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam

hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan

tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku, papan tulis dan lain-lainnya. Fasilitas

dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan audiovisual. prosedur meliputi

jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran15 disebut juga sebagai proses perilaku dengan arah positif untuk

memecahkan masalah personal, komunitas.

ekonomi, sosial dan politik yang ditemui oleh individu, kelompok dan dalam hal

ini perilaku diartikan sebagai sikap, ide, nilai ,keahlian dan minat individu.

Sedangkan arah positif merujuk kepada apa yang meningkatkan diri, orang lain

13 Muhaimin M.A. Dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: CV. Citra Media, 1996),

h99

14 Jos D Parera, Lingustik Edukasional, (Jakarta: Erlangga 1997), h. 24-25.

15 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 57

Page 26: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

dan komunitas. Pembelajaran memungkinkan individu, kelompok, atau komunitas

menjadi entities yang berfungsi, efektif dan produktif di dalam masyarakat.16

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran (proses belajar

mengajar) adalah suatu aktifitas (upaya) seorang pendidik yang disengaja untuk

memodifikasi (mengorganisasikan) berbagai komponen belajar mengajar yang

diarahkan tercapainya tujuan yang ditentukan. Dari istilah proses belajar dan

mengajar terdapat hubungan yang sangat erat. Bahkan terjadi kaitan dan interaksi

saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menunjang satu sama yang lain adapun

tujuan belajar merupakan kriteria untuk mencapai derajat mutu dan efisiensi

pembelajaran itu sendiri. Perbuatan belajar adalah proses yang komplek. Proses

itu sendiri sulit diamati, namun perbuatan atau tindakan belajar dapat diamati

berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan belajar

tersebut. Karena itu, untuk memahami suatu perbuatan belajar diperlukan kajian

terhadap perbuatan itu secara unsuriyah. Dengan kata lain, setiap perbuatan

belajar mengandung beberapa unsur, yang sifatnya dinamis. Unsur-unsur tersebut

dikatakan dinamis karena dapat berubah-ubah, dalam arti dapat menjadi lebih kuat

atau menjadi lebih lemah. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang

ada dalam diri siswa dan yang ada di luar siswa bersangkutan. Perubahan unsur-

unsur tersebut sudah tentu ada pengaruhnya terhadap kegiatan belajar dan hasil

yang diperoleh. Unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar mengajar terdiri

dari:

a. Motivasi belajar siswa

16 Agus Suryana, Panduan Praktis Mengelola Pelatihan, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2006), h. 2922

Page 27: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dalam pembelajaran harus ada upaya-upaya agar motivasi yang sudah ada pada

diri pembelajaran tetap terpelihara dan ditingkatkan karena motivasi berguna

untuk menghubungkan pengalaman yang lama dengan bahan pelajaran yang

baru, sebab setiap siswa datang ke kelas dengan latar belakang yang berbeda-

beda. Dengan motivasi, siswa tidak mengalami dalam belajar dan merasa

terdorong untuk mempelajari bahan-bahan baru,

b. Bahan ajar

Bahan belajar yang tersedia harus mendukung bagi pencapaian tujuan belajar

siswa karena itu penggunaan bahan belajar harus selektif dan disesuaikan

dengan komponen-komponen lainnya.

c. Alat bantu ajar

Suasana belajar perlu dikembangkan agar masing-masing siswa biasa

kompetitif. Sebab dengan kompetitif yang sehat akan memungkinkan setiap

siswa dapat berprestasi secara maksimal dan dapat mencapai prestasi yang

setinggi mungkin

d. Suasana belajar

Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang

menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana

yang kacau, ramai, tak tenang dan banyak gangguan, sudah tentu tidak

menunjang kegiatan belajar yang efektif. Karena itu, guru dan siswa

senantiasa dituntut agar menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan

menyenangkan, menantang dan menggairahkan. Hal ini berarti bahwa suasana

belajar turut menentukan motivasi, kegiatan, keberhasilan belajar siswa.

Page 28: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

e. Kondisi subyek yang belajar

Kondisi subyek dapat dibedakan atas kondisi fisik ataupun psikis,kondisi fisik

meliputi ukuran tubuh, kekuatan tubuhnya, kesehatannya,aspirasinya dan

harapannya oleh karena itu kondisi siswa perlu diperhatikan. Dari kelima unsur

inilah yang bersifat dinamis itu, yang sering berubah, menguat atau melemah

dan yang mempengaruhi proses belajar tersebut.17 Sedangkan unsur-unsur

dinamis pada guru meliputi:

a. Motivasi membelajarkan Siswa

Guru harus memiliki motivasi untuk membelajarkan siswa. motivasi itu timbul

dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik para peserta didik lebih baik, jadi

guru harus memiliki hasrat untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang

memiliki pengetahuan dan kemampuan.

b.Kondisi Guru Siap Membelajarkan Siswa

Guru perlu memiliki kemampuan dalam proses pengajaran selain kemampuan

dalam proses pengajaran selain kemampuan kepribadian dan kemampuan

kemasyarakatan. Maka guru perlu berupaya meningkatkan kemampuannya agar

senantiasa berada dalam kondisi siap membelajarkan siswa.

B. Tinjauan prestasi belajar bahasa arab

1. Tujuan Mempelajari Bahasa Arab

Tujuan dalam mempelajari bahasa Arab adalah sebagai berikut:

1. Tujuan penting dalam rangka system pembelajaran yakni merupakan suatu

komponen system pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam merancang

17 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; Bumi Aksara, 1994) hal 50 24

Page 29: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

sistem yang efektif,18 yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan

pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri.

Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,

dikembangkan dan diapresiasikan untuk dapat ditentukan hasil-hasil

pendidikan yang di inginkan. Guru itu sendiri adalah sumber utama bagi para

siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan-tujuan pendidik yang

bermakna dan dapat diukur19.Adapun tujuan umum dalam mempelajari bahasa

Arab yaitu; agar siswa dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber

hukum agama Islam dan ajaran-ajarannya.

2. Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang

tertulis dalam bahasa Arab

3. Sebagai alat bantu sebagai alat pembantu keahlian lainnya.

4. Untuk membina ahli bahasa yang benar-benar profesional20.

2. Hakekat Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku

terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke

pengalaman yang lain akan menyebabkan proses perubahan. Perubahan ini tidak

hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan,

ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

"Belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi,

18 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 75

19 Ibid. h, 76

20 Departemen Agama, Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama Islam\

IAIN, (Jakarta: Proyek Pembinaan System Pendidikan Agama Islam, 1997), h. 117

Page 30: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain

dan cita-cita" (Hamalik, 2002:45). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar

apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan

pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.

3 Ciri-ciri Belajar

Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut

Djamarah belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.21

Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan sendiri tingkah

lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat pada

lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono

bahwa tujuan pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk

mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam

mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing. 22

Menurut pandangan dan teori Konstruktivisme (Sardiman, 2006:37)

belajar merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi

21 Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta), h15

22 Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: CV. IKIP Semarang Press.), h18

Page 31: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

makna, sesuatu entah tes, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar

merupakan proses mengasimilasi dan

Menghubungkan dengan pengalaman atau bagian yang dipelajarinya dari

pengertian yang dimiliki sehingga pengertiannya menjadi berkembang.23

Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar menurut

Paul Suparno sebagai berikut:

1. Belajar mencari makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat,

dengar, rasakan, dan alami.

2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar

bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri.

4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik

dengan lingkungannya.

5. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subyek

belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan

yang telah dipelajari.24

Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses mengajar

bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu

kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan

menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

23 Sardiman, AM. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.),h37

24 Ibid.h38

Page 32: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

karena itu guru sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa sebagai

perwujudan perannya sebagai mediator dan fasilitator.

4. Prinsip-prinsip Belajar

Untuk melengkapi berbagai pengertian dan makna belajar, perlu

dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Seorang guru atau

calon guru perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip-prinsip belajar

yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh

setiap siswa secara individual. Beberapa prinsip belajar yang perlu diketahui

antara lain:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional

b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat

pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

2. Sesuai hakikat belajar

a. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

Page 33: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan.

3. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari

a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan instruksional yang harus dicapai.

4. Syarat keberhasilan belajar

a. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

b. Repetisi, dalam belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa. 25

5. Teori-teori Belajar

Selama perkembangan sejarah psikologi, kita banyak sekali mengenal

aliran psikologi. Setiap aliran tersebut mempunyai pandangan sendiri mengenai

belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar:

1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-

masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk

25 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta.),h 27-28

Page 34: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

melatih daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk

melatih daya ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka,

istilah-istilah asing.

2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari

bagian-bagian/unsur. Sehingga dalam kegiatan belajar berawal dari

pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh. Sehingga

berdasarkan teori ini mudah atau sukarnya suatu pemecahan masalah

tergantung pada pengamatan. Menurut aliran teori ini, seseorang belajar jika

mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan

tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu.

Dari aliran ilmu jiwa Gestalt memberikan beberapa prinsip yang penting,

antara lain:

a. Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya

secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.

b. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.

c. Manusia berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa,

lengkap dengan segala aspek-aspeknya.

d. Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.

e. Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.

f. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi

dorongan yang menggerakkan seluruh organisme.

g. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.

Page 35: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

h. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu

bejana yang diisi.

3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri

dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua

teori yang terkenal yakni:

a. Teori Konektionisme

Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan antara

stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini

akan terjadi suatu hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang

terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan terbiasa,

otomatis.

b. Teori Conditioning

Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu

kebiasaan karena adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan

syarat memunculkan refleks bersyarat.

4. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara

sederhana konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan

konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu

fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan

Page 36: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk

pengertian. 26

Bettencourt menyimpulkan bahwa konstruktivisme tidak bertujuan

mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita

menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar

adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri

pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang

mereka pelajari.27

5. Teori belajar dari R. Gagne

Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi:

a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia

dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut dengan the domainds of

learning yaitu sebagai berikut ini:

1) Keterampilan motoris (motor skill)

Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan misalnya

melempar bola, main tenis, mengemudi mobil dan sebagainya.

2) Informasi verbal

26 Sardiman, AM. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hal 30-36

27 Ibid. h37

Page 37: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis,

menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan

sesuatu perlu intelegensi.

3) Kemampuan intelektual

Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan simbol-simbol.

Kemampuan belajar dengan cara inilah yang disebut dengan “kemampuan

intelektual”.

4) Strategi kognitif

Strategi kognitif merupakan organisasi keterampilan yang internal (internal

organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.

Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karena ditujukan

ke dunia luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta

memerlukan perbaikan-perbaikan terus menerus.

5) Sikap

Kemampuan ini tak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan, tidak

tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain

yang lain. Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini

belajar tak akan berhasil dengan baik.

Berdasarkan teori-teori belajar yang dijelaskan di atas teori yang sesuai

dengan motivasi adalah teori belajar menurut R. Gagne yang menyebutkan

bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi. Sedangkan teori

yang sesuai

dengan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi yang sedang dikaji oleh

peneliti yaitu metode pembelajaran adalah teori konstruktivisme. Teori ini

Page 38: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

meyebutkan bahwa proses belajar mengajar bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru ke subjek belajar/siswa, tetapi suatu

kegiatan yang memungkinkan subjek belajar merekonstruksi

pengetahuannya. Mengajar adalah bentuk partisipasi dengan subjek belajar

dalam membentuk pengetahuan dan membuat makna, mencari kejelasan

dan membentuk justifikasi. Karena itu guru mempunyai peran yang penting

sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa

dengan cara menggunakan metode-metode mengajar yang tepat.

C. Pengertian Prestasi Belajar Bahasa Arab

"Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan

diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap".28 Ketiga aspek

tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu dalam

kegiatan belajar mengajar harus berjalan secara efektif agar mampu

mempengaruhi hasil belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai

dari yang telah dilakukan, dikerjakan. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan

dari seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari

sesuatu.29

prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru.30

28Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: CV. IKIP Semarang Press),h64

29 Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka),h895

30 Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. (Jakarta: Grasindo),h75

Page 39: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Prestasi belajar bahasa arab merupakan hasil belajar yang telah dicapai

pada mata pelajaran bahasa arab yang ditunjukkan nilai tes atau angka yang

diberikan oleh guru bahasa arab. Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar bahasa arab merupakan hasil yang telah

dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai

tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru bahasa arab.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu

faktor internal dan faktor eksternal

1. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar

seperti:

a. Faktor Jasmaniah, meliputi

a) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang terganggu,

selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,

mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah tangan.

b. Faktor Psikologis, meliputi

a) Intelegensi

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa

yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam

Page 40: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode belajar

yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu

mendapatkan pendidikan khusus.31

b) Perhatian

Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,

jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda/hal atau

sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. 32

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan

disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru

akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau

berlatih.

e) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai

penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau

pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

f) Kematangan

31 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

32 Ibid.55

Page 41: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang).

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau

bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar

karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil

belajarnya akan lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkan

kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

2. Faktor Eksternal

a. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang

ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian

prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua.

b. Keadaan sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.

c. Keadaan masyarakat

Page 42: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang

dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang

positif untuk mendukung belajar siswa.

D. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan

bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk

mencapai tujuan. Sedangkan "pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang

lebih baik"33.

Menurut Ahmadi yg dikutip oleh Yatik Hidayanti, metode pembelajaran adalah

suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau

instruktur.34 Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan

teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara

kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa

dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk

33 Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: CV. IKIP Semarang Press),h24

34 Hidayanti, Yatik. 2006. Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran dan Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X SMAN 12 Semarang. (UNNES: Skripsi)

Page 43: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap

dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada

pemilihan dan penggunaan metode mengajar.

2. Pemilihan dan Penentuan Metode

Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk

menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang

digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa.

Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai

dengan situasinya. Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Winarno Surakhmad dalam Djamarah mengatakan bahwa

pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Anak didik Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan

latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-

macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata

dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.

Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari

cepat dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan

dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada perbedaan yaitu

adanya anak didik yang pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek

yang disebutkan di atas mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang

mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif

dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan secara operasional.

Page 44: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

2. Tujuan yang akan dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap

kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode

yang harus digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf

kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

3. Situasi belajar mengajar Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak

selamanya sama. Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai

dengan situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan

kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan

belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode mengajar.

4.Fasilitas belajar mengajar Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang

menunjang belajar anak di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan

mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

5. Guru. Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.

Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam

memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki pengalaman

mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya namun dalam

pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan

dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan. Sedangkan kriteria

pemilihan metode menurut Slameto (1991:98) adalah:

a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat ditunjukkan siswa

setelah proses belajar mengajar.

Page 45: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang berupa

fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode yang dipakai untuk

mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah.

c. Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran

dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa memerlukan

metode pengajaran yang berbeda dibandingkan kelas dengan 50-100 orang

siswa.

d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan mengembangkan

bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak tergantung pada tingkat

kematangan siswa baik mental, fisik dan intelektualnya.

e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai jenis

metode pengajaran yang optimal.

f. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat

digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.

g. Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk

menyajikan bahan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang

banyak akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang

berbeda dengan bahan penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian

yang relatif cukup banyak.35

Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar

adalah:

1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar

siswa.

35 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta),h98

Page 46: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian

siswa.

3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mewujudkan hasil karya.

4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih

lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).

5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan

cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas

dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan

sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam

kehidupan sehari-hari.36 Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban

menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di

kelas. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan

pemilihan metode. Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar harus

benar-benar dikuasai. Sehingga pada saat penggunaannya dapat menciptakan

suasana interaksi edukatif.

Untuk menghindari kejemuan dan berhentinya minat siswa terhadap

pelajaran yang disampaikan maka hendaknya guru menggunakan metode

yang bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat menumbuhkan

keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan teknik

36 Hidayanti, Yatik. 2006. Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran dan Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X SMAN 12 (Semarang . UNNES: Skripsi).

Page 47: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

tersendiri. Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan

pelajaran itu akan kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar

lebih lanjut bila penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat.

Metode-metode yang dipilih dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi

seorang guru dikatakan kompeten bila ia memiliki khazanah cara

penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang akan digunakan untuk

memilih cara-cara dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar. Dalam

proses belajar mengajar juga dibutuhkan alat bantu yang digunakan untuk

menghilangkan verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang

telah disampaikan. Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya

dapat mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir

kritis dan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan ide-idenya. Pemilihan metode yang kurang tepat dengan

sifat bahan dan tujuan pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah

dan kondisi siswa kurang kreatif. Sehingga dengan penerapan metode yang

tepat dengan berbagai macam indikator tersebut dapat meningkatkan minat

siswa pada bahan pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada

akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya

3. Macam-macam Metode Pembelajaran

Banyak macam metode pembelajaran yang dapat digunakan. Berikut ini adalah 9

macam metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

dan diungkapkan peneliti antara lain:

Page 48: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

1. Metode ceramah Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan

untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok

persoalan serta masalah secara lisan.37

a. Kelebihan metode ceramah 1) Guru lebih menguasai kelas

2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas

3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

4) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya

5) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik

b. Kelemahan metode ceramah

1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

2) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerima.

3) Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama.

4) Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.

2. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang

memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada

saat yang sama terjadi

dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya

guru menjawab.

a. Kelebihan metode tanya jawab

1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.

2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk

daya ingatan.

3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat.

37 Ibrahim, R. 2003. Perencanaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta),h106

Page 49: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

b. Kelemahan metode tanya jawab

1) Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani

dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.

2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan

mudah dipahami siswa.

3) Sering membuang banyak waktu.

4) Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa.

3. Metode diskusi Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan

unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat

pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau

topik yang sedang dibahas.

a. Kelebihan metode diskusi

1) Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan

terobosan baru dalam pemecahan masalah.

2) Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.

3) Memperluas wawasan.

4) Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah.

b. Kelemahan metode diskusi

1) Membutuhkan waktu yang panjang.

2) Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar.

3) Peserta mendapat informasi yang terbatas.

4) Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.

Page 50: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

4. Metode demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan

mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.

a. Kelebihan metode demonstrasi

1) Menghindari verbalisme.

2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

3) Proses pengajaran lebih menarik.

4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan

kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kelemahan metode demonstrasi

1) Memerlukan keterampilan guru secara khusus.

2) Kurangnya fasilitas.

3) Membutuhkan waktu yang lama.

5. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di

mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

sesuatu yang dipelajari.38

a. Kelebihan metode eksperimen

1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan

percobaan.

2) Membina siswa membuat terobosan baru.

3) Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat

manusia.

b. Kelemahan metode eksperimen

1) Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.

38 Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta),h95

Page 51: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

2) Kesulitan dalam fasilitas.

3) Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.

4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.

6. Metode latihan (drill) Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang

mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki

ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

a. Kelebihan metode latihan

1) Untuk memperoleh kecakapan motoris.

2) Untuk memperoleh kecakapan mental.

3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.

4) Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

5) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi.

6) Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis.

b. Kelemahan metode latihan

1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa.

2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

3) Monoton, mudah membosankan.

4) Membentuk kebiasaan yang kaku.

5) Dapat menimbulkan verbalisme.

7. Metode pemberian tugas (resitasi) Metode resitasi adalah metode penyajian

bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar.

a. Kelebihan metode resitasi

Page 52: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

1) Merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar baik individual

maupun kelompok.

2) Dapat mengembangkan kemandirian.

3) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

4) Mengembangkan kreatifitas siswa.

b. Kelemahan metode resitasi

1) Sulit dikontrol.

2) Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu.

3) Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu.

4) Menimbulkan kebosanan.

8. Metode Karyawisata Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi

tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan

hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah

kegiatan siswa diminta membuat laporan.

a. Kelebihan metode karyawisata

1) Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan nyata.

2) Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.

3) Merangsang kreatifitas siswa.

4) Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

b. Kelemahan metode karyawisata

1) Kurangnya fasilitas.

2) Perlu perencanaan yang matang.

3) Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu.

4) Mengabaikan unsur studi.

Page 53: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

5) Kesulitan mengatur siswa yang banyak.

9. Metode Sosiodrama Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai dan

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan

orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam

pelaksanaannya siswa diberikan peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut

serta mendiskusikannya di kelas.39

a. Kelebihan metode sosiodrama

1) Melatih siswa untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan

didramakan.

2) Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.

3) Memupuk bakat.

4) Menumbuhkan dan membina kerjasama.

5) Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.

6) Membina tata bahasa siswa.

b. Kelemahan metode sosiodrama

1) Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama.

2) Banyak memakan waktu.

3) Memerlukan tempat yang luas.

4) Mengganggu kelas lain karena gaduh. Metode-metode yang sering digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi adalah metode ceramah, metode tanya

jawab, metode diskusi, metode latihan dan metode resitasi.

E. Kerangka Berpikir

39 Ibrahim, R. 2003. Perencanaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta),h107

Page 54: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar

dikatakan berhasil bila siswa dalam melakukan kegiatan berlangsung secara

intensif dan optimal sehingga menimbulkan pengaruh tingkah laku yang bersifat

tetap. Perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar dipengaruhi banyak faktor.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhinya secara garis besar dibedakan menjadi

dua yaitu faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor ekstern (dari

luar) diri subjek belajar.

Dari pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar tidak hanya ditekankan pada faktor intern saja melainkan juga faktor

ekstern. Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.

Faktor intern yang relevan dengan persoalan reinforcement adalah faktor

psikologis, sehingga faktor psikologis dijadikan tinjauan khususnya dalam faktor

intern. Sedangkan faktor ekstern menyangkut faktor keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keseluruhan faktor yang berpengaruh terhadap belajar mempunyai

andil yang sama besar dalam memberikan dasar dan kemudahan dalam

pencapaian tujuan belajar yang optimal.

Faktor psikologis yang termasuk di dalamnya adalah intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan dan lainnya yang

mempunyai peran penting dalam pemahaman bahan pelajaran, dan pada akhirnya

penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut lebih cepat dan efektif. Di antara

berbagai faktor psikologis tersebut motivasi merupakan hal yang penting dan

menunjang keberhasilan siswa dalam belajar.

Page 55: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan

kondisi yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses

belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh

komponen belajar mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya

mampu menyediakan kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar Bahasa

Arab di kelas. Sebagai perwujudannya, salah satu kegiatan yang harus dilakukan

oleh guru adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang

tepat.

Dalam kegiatan belajar bahasa arab guru tidak harus berpatokan pada satu

metode. Ada kalanya dapat menggunakan metode ceramah kemudian latihan soal.

Apabila dalam kompetensi tertentu siswa sudah menguasai maka guru dapat

menggunakan metode lain seperti diskusi atau kerja kelompok sehingga suasana

yang ada di kelas tidak monoton dan membosankan. Penggunaan metode

pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

Prestasi belajar bahasa arab adalah indikator proses belajar mengajar bahasa arab

yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah metode pembelajaran.

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga

aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan

bahan pelajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa.40Penggunaan

metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir kreatif dan kritis sehingga

siswa tidak akan bosan dalam belajar akuntansi. Secara otomatis motivasi untuk

belajar akuntansi akan lebih tinggi pada akhirnya prestasi belajarnya akan baik.

40 Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta),h180

Page 56: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran umum MTs Ma'rif Legok

1. Sejarah singkat

Pembentukan Yayasan Pendidikan Islam (YASPI) Darul Ma’arif berawal dari

keinginan untuk membangun Madrasah Tsanawiyah yang kemudian berhasil

didirikan pada tanggal 23 Maret 1986 dengan tempat kegiatan belajar sementara

berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif, desa Legok kecamatan Lohbener

Adapun para pendirinya adalah:

1). K.H. M. Mahmudin

2). K.H. M. Didin

3). H. Daradjat Sudrajat

4). H. Ridwan Syafe'i

5). M. Tabrani

6). Iim Ibrahim

7). M. Sarmaja (Alm)

Page 57: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Baru pada tanggal 9 Mei 1986 mendapat pengesahan dari Akte Notaris: Ibrahim

Basya No. 5 dan terdaftar pada Pengadilan Negeri Sukabumi No. W8. DLHM

07.01.50/1986-PN-Smi. Mts Ma’arif Legok mulai beroperasi/membuka tahun

ajaran baru pada tanggal 16 Juli 1986 dengan jumlah pendaftar perdana 42 siswa.

Tujuan utama pendirian Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Legok ini adalah untuk

mencetak lulusan-lulusan yang berintelektual-santri dan bersantri intelektual. Oleh

karena itu dalam kegiatan dipadukan antara pengajaran di sekolah dan kegiatan

pengajian Al-Qur'an dengan materi ayat-ayat pilihan yang disesuaikan dengan

pelajaran agama di sekolah yang menggunakan metode tahfidz berikut

terjemahannya terutama ayat-ayat yang berkenaan dengan akhlak (moral).

Pada tahun 1995 Madrasah Tsanawiyah Ma’arif resmi memiliki bangunan sendiri

dengan lima lokal dan menyediakan asrama putera/puteri bagi siswa yang tempat

tinggalnya jauh namun bersungguh-sungguh untuk belajar di Madrasah

Tsanawiyah tersebut. Sampai saat ini Tsanawiyah ma’arif Legok telah

mengeluarkan 21 angkatan/lulusan. Adapun yang menjabat sebagai ketua yayasan

Darul Ma’arif Legok saat ini adalah Bapak DRS.MUNAJI,MA yang merupakan

pendiri dan pemilik tanah MTs Ma’arif Legok.

Selama....Tahun Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Legok berdiri yang

terletak ditengah-tengah masyarakat adapun desa tersebut dibatasi oleh beberapa

desa antara lain

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Lohbener

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bojong Slawi

3. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Jatisawit Lor

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Waru

Page 58: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Sedangkan Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Legok itu sendiri dibatasi oleh

beberapa pembatas, yaitu :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan penduduk

2. Sebelah Timur berbatasan dengan sungai cimanuk

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk, masjid, asrama,

pesantren.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk.

Kemudian sampai sekarang masih terawat,terjaga dan masih diandalkan

kebradaannya hal ini dikarenakan factor kepduliaan yang di gerakkan tokoh

ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, para orang tua, wali murid skitar,

sarana umum seperti masjid, lapangan volley, lapangan bulu tangkis, dan

beberapa prasarana lainnya. Hal ini dapat menunjang dan memudahkan siswa

dalam meningkatkan proses pembelajaran serta mengembangkan minat dan

bakatnya. Lembaga pndidikan Ma’arif dibawah naungan organisasi Nahdlatul

Ulama (NU), sampai sekarang MTs Ma’arif masih eksis berkembang dan masih

juga memiliki fasilitas yang memadai. Antara lain gedung milik sendiri

berkapasitas yang cukup, dan dilihat jangkauan MTs Ma’arif lebih mudah

dijangkau roda dua. Disamping itu pula menjamin sekali keamanan madrasah

karena setiap penduduk keluar rumah pasti mlewati Madrasah Tsanawiyah

Ma’arif Legok, baik pagi, siang maupun malam hari. Dan juga setiap santri

pesantren selalu belajar digedung madrasah tersebut, baik siang maupun malam.

Dilihat dari ketenangan belajar.

2. Struktur Organisasi

3. Sarana dan prasarana

Page 59: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

4. Kegiatan Belajar Mengajar

2. Struktur Organisasi

Menerapkan tenaga baru dalam memegang mata pelajaran atau Guru kelas

hendaknya berhati-hati karena bisa salah atu kurang sesuai dengan pengalaman

pendidikan. Mengenai hal ini maka secermat mungkinn bagi kepala sekolah untuk

menerapkan tenaga Guru yang tentunya didasari dengan pengalaman pendidikan

serta pengalaman yang diterimanya.

Tenaga Guru Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Legok ada orang personil

termasuk Kepala Madrasah. Tujuh orang yang mengalami latar belakang

pendidikan berbeda-beda dan diberlakukan sistem Guru kelas, sehingga setiap

Guru harus menghadapi setiap hari dari jam 07:00 sampai dengan 12:30 siang.

Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi dapat dilihat pada tabel/grafik berikut

dibawah ini :

B. Metode penelitian

Sesuai dengan tujuan yang dicapai, penelitian ini menggunakan metode

kualitatif, yakni penelitian yang menurut moleong (2004:37) memiliki ciri sebagai

berikut: brlatar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat

peneliti, memanfaatkan metode kualitatif, menganalisis secara induktif,

mengarahkan sasaran pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif,

lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus,

memliki kriteria untuk menguji keabsahan data, rancangan penelitian bersifat

sementara, dan hasil penelitian diseakati bersama antara pihak peneliti dengan

subyek yang diteliti.

Page 60: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Untuk melakukan eksplorasi seperti yang dikehendaki dalam penelitian

kualitatif seperti digambarkan diatas, tatakerja yang dikehendaki lebih

menekankan pada observasi dan wawancara mendala. Hal ini akan memberikan

pemahaman secara konprehenshif terhadap pemikiran, sikap serta perilaku subyek

penelitian dengan segala dinamika yang terjadi dalam proses pembentukan

realitas sosial tersebut. Secara spesifik, model penelitian ini dapat

mendeskripsikan efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan

prestasi siswa di mts ma’arif legok.

1. Informan penelitian / sumber data

Sasaran yang dijadikan objek penelitian ini (informan) adalah pelaku

langsung dalam pengelolaan pendidikan di mts ma’arif legok dengan rincian

sebagai berikut:

a. Segmen pertama, adalah informan dari unsur pengelola yang terdiri dari

kepala madrasah (1 orang) dan guru (3 orang)

b. Segmen kedua, informan yang dapat memberi informasi tambahan

seperti……

Dengan demikian jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak…,

terdiri dari segmen pelaksana…orang dan segmen pendukung… orang.

2. Instrumen penelitian

a. Jenis instrumen

Jenis instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan

kepala madrasah tsanawiyah ma’arif legok para guru dan siswa madraasah

b. Keabsahan data

Page 61: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Untuk menguki keabsahan data, dilakukan uji trianggulasi antara data hasil

wawancara, observasi, dan study dokumentasi atau antara sumber data satu

dengan sumber data lainnya.

3. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan secara padu

antara berbagai teknik yang dikenal dengan trianggulasi (adanya upaya

mengkomparasikan antara data hasil observasi, dengan hasil wawancara

mendalam, dan study dokumentasi atau antara sumber data satu dengan

sumber data lainnya.

a. Observasi

Menurut gulo (2002:116) pengamatan (observasi) adalah suatu metode

pengumpulan data dimana peneliti atau kolaburatornya mencatat informasi

sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dalam penelitian

kualitatif observasi merupakan salah satu teknik utama yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan konteks,

sehingga peneliti dapat memperoleh makna dari informasi yang

dikumpulkan.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam

hubungan tatap muk, sehingga gerak dan mimik respondenmerupakan

pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal (gulo,2003:119).

Wawancara dibuka dengan perkenalan dan penciptaan situasi yang

kondusif. Kemudian pertanyaan-pertanyaan diajukan, baik berstruktur

Page 62: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

maupun tidak berstruktur. Dalam proses tanya jawab dengan responden,

pewawancara selain bertanya danmenyimak jawabannya, juga mencatat

jawaban-jawaban dari responden yang hasilnya harus di setujui oleh

responden.

c. Studi dokumentasi

Meskipun data penelitian deskriptif kebanyakan diperoleh dari sumber

manusia melalui observasi dan wawancara, untuk melengkapinya perlu

dilakukan studi doumentasi. Dokumen adalah tulisan harian, surat, dan

dokumen resmi. Teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang

penerapan pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi

siswa yang terdokumentasikan.

4. Teknik analisis data

a. Analisis data lapangan

Dari hasil catatan lapangan, peneliti melakukan analisis pendahuluan atau

preliminary analisis terhadap data yang ada. Hasil dari analisis ini

diasumsikan sebagai bahan perolehan data lanjutan apabila terdapat

kekuranglengkapan data, sehingga bisa dilakukan perolehan data susulan.

b. Tahap analisis setelah data terkumpul

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti setelah data terkumpul meliputi:

1). Kategorosasi

Kategorisasi data dalam aplikasinya menurut Bogdan dan Biklen di

istilahkan sebagai coding categories, yakni menyortir data deskriptif

yang telah dikumpulkan, sehingga spesifikasi topik-topik tertentu

dapat dipisahkan dari data lainnya secara fisik…sorting the

Page 63: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

descriptive data you have collected (the signs under which you would

pile the toys) so that the material bearing on a given topic can be

physically separated from other dat. (bogdandan biklen, 1992:66)

2). Reduksi data

Setelah kategorisasi data dilakukan kedalam bentuk rangkuman data

sesuai dengan fokus penelitian, sub fokus penelitian atau kasifikasi

fokus, selanjutnya dilakukan analisis data tentang kelengkapan dan

relevansi data yang ada. Dari hasil analisis tersebut, maka proses

reduksi data hanya dilakukan terhadap data yang benar-benar kurang

relevan dengan fokus penelitian.

3). Display dan klasifikasi data

Display data dilakukan dengan maksusuntuk melihat data secara

keseluruhan, sedangkan klasifikasi data dipergunakan untuk melihat

pengelompokkan data sesuai dengan fokus penelitian.proses yang

dapat dilakukan melalui pengelompokkan kedalam matrik

4). Interpretasi dan verifikasi

Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, data yang ada di

interpretasi sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses penelitian terus

berkembang secara dinami. Proses generalisasi senantiasa dilakukan

dengan maksud untuk menemukan konsep-konsep dasar yang

signifikan dengan masalah penelitian (grounded theor).

Page 64: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Efektivitas pembelajaran bahasa arab di MTs ma'arif legok

Kata efektivitas atau efektifitas sering digunakan oleh orang dalam

berbagai bidang. Seperti bidang pendidikan, perdagangan,pertanian dan lain

sebagainya.

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas mempunyai definisi yaitu suatu upaya yang dapat membawa

pengaruh, akibat, memberikan hasil yang memuaskan atau memanfaatkan waktu

dan cara dengan sebaik-baiknya.

Dalam dunia pendidikan kata efektivitas sering dipakai pada pola

penyampaian salah satu materi pelajaran terhadap anak didik atau mahasiswa

ketika terjadi proses belajar mngajar dikelas agar tujuan pengajaran tercapai

dengan baik. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila berhasil guna,

artinya ada perubahan tingkah laku, baik itu yang berdimensi kognitif (ranah

cipta), afektif (ranah rasa), atau yang berdimensi psikomotor (ranah karsa) bahkan

meliputi segenap aspek organisme yang bersifat permanen.

Page 65: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Selain itu, kata efesien pun sering digunakan dalam dunia pendidikan yang

maknanya tidak jauh berbeda dengan kata efektif. Efisien atau efesiensi adalah

usaha atau bekerja dengan harapan memperoleh hasil yang baik tanpa

menghamburkan biaya, tenaga, dan waktu yang banyak. Sedangkan menurut Gie,

The Liang dalam bukunya "Cara Belajar Efesien", Yogyakarta : 1985 menjelaskan

efesiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara

usaha dengan hasilnya.

Dengan dwmikian, ada dua macam efesiensi yang dapat dicapai siswa

yaitu:

a. Efisiensi Usaha belajar

b. Efesiensi Hasil Belajar

1. Efesiensi hasil belajar

Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efektif atau efesien kalau prestasi

belajar yang diinginkan dapat dicapai memuaskan dengan hasil usaha minimal.

Usaha dalam hal ini segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar

yang memuaskan, seperti tenaga, pikiran, waktu, peralatan, dan lain-lain yang

relevan dengan kegiatan belajar. Efesiensi dari sudut usaha ini dapat digambarkan

dalam model berikut ini :

Model Gambaran Efesiensi dari Sudut Usaha Belajar

Usaha belajar

Usaha belajar

Usaha belajar

TONO

TUTI

NANI

Prestasi Belajar

Page 66: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dari gambaran model diatas memperlihatkan kepada kita bahwa Nani

lebih efisien dari pada Tuti dan Tono, karena dengan usaha yang minim dapat

mencapai hasil belajar yang sama tingginya dengan dengan prestasi belajar Tuti

dan Tono. Padahal Tuti dan Tono telah belajar lebih keras, memakan waktu yang

lama dan biaya yang banyak, daripada Nani.

2. Efesiensi Hasl Belajar

Selanjutnya sebuah kegiatan belajar dapat pula dikatakan efesien apabila

dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Untuk lebih

jelasnya, perhatikan model berikut :

Prestasi Rendah

Prestasi Sedang

Prestasi Tinggi

Model di atas memperlihatkan bahwa Nani adalah siswa yang efesien

ditinjau dari prestasi yang dicapai, karena ia menunjukkan perbandingan yang

terbaik dari sudut hasil. Dalam hal ini, meskipun usaha belajar Nani sama

besarnya dengan usaha Tuti dan Tono (lihat kotak belajar), ia telah memperoleh

prestasi yang optimal atau lebih tinggi daripada prestasi si Tuti dan Tono.

Usaha Belajar

TONO

TUTI

NANI

Page 67: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

B. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa MTs Ma'arif Legok

Bentuk upaya yang dilakukan oleh guru bidang study bahasa arab dalam

pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah berupaya supaya siswa

MTs ma'arif Legok terampil dalam menguasai keterampilan berbahasa.

Sebelum diketahui apa pengertian ketrampilan berbahasa Arab seutuhnya terlebih

dahulu penulis akan menguraikan apa yang dimaksud dengan ketrampilan dan

bahasa Ketrampilan adalah kecekatan, kecakapan atau kemampuan untuk

melakukan sesuatu dengan baik dan cermat. Sedangkan berbahasa adalah

sebagaimana ciri prefeks -ber pada bahasa Indonesia, menyatakan

makna“kebiasaan melakukan sesuatu”. Bahasa suatu sistem komunikasi,

dialaminya dan hakekat bahasa sebenarnya adalah makna.41

b. Indikator ketrampilan berbahasa Arab.Tercapainya suatu keberhasilan dalam

ketrampilan berbahasa Arab ditandai beberapa kemahiran diantaranya yaitu;

1) Kemahiran menyimak (istima’)

Di MTs Ma’rif Legok Kemahiran menyimak (listening) skill dapat dicapai

dengan latihan-latihan mendengar perbedaan satu phoneme dengan phoneme

yang lainnya antara satu ungkapan dengan ungkapan lainnya, baik langsung

dari native speaker atau melalui rekaman tape untuk memahami bentuk dan arti

dari apa yang didengar diperlukan latihanlatihan berupa mendengarkan materi

yang direkam dan pada waktu yang bersamaan melihat rangkaian gambar yang

mencerminkan arti dari isi apa yang didengarkan tersebut.

2) Kemahiran berbicara (kalam)

41Jos Daniel Parera, Linguistik, Edukasional, (Jakarta: Airlangga, 1997), h. 26-27

Page 68: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Kemahiran berbicara atau speaking skill merupakan kemahiran linguistic yang

paling rumit, karena ini menyangkut masalah berfikir atau memikirkan apa

yang harus dikatakan sementara menyatakan apa yang telah dipikirkan. Semua

ini memerlukan persediaan kata dan kalimat tertentu yang cocok dengan situasi

yang dikehendaki dan memerlukan banyak latihan ucapan dan ekspresi atau

menyatakan pikiran dan perasaan secara lisan system leksikal, gramatikal dan

semantic digunakan simultan dengan intonasi tertentu.

3) Kemahiran membaca (Qiro’ah)

Kemahiran membaca mencakup dua hal yaitu mengenali simbul-simbul tertulis

dan memahami isinya dengan beberapa cara. Diantaranya dengan membekali

murid dengan perbendaharaan kata yang cukup. Aktifitas membaca,

menyediakan input bahasa sama seperti menyimak. Namun demikian membaca

memiliki kelebihan dari menyimak dalam hal pemberian butir linguistic yang

lebih akurat. Disamping itu pembaca yang baik bersifat otonom dan bisa

berhubungan dengan melalui majalah, buku atau surat kabar berbahasa Arab42

dengan cara seperti itu pembelajaran akan memperoleh kosakata dan bentuk-

bentuk bahasa dalam jumlah banyak yang sangat bermanfaat dalam interaksi

komunikatif, faktor tersebut jelas menunjukkan bahwa pengajaran membaca

perlu memperoleh perhatian serius dan wacana membaca tidak boleh hanya

dipandang sebagai batu loncatan bagi aktivitas berbicara dan menulis semata,

tujuan pengajaran bahasa sebagaimana kita ketahui adalah mengembangkan

kemampuan bagi siswa, dengan demikian guru bertugas untuk meyakinkan

42 Furqonul Aziz dan Chaidar Al-Wasilah, Pengajaran Bahasa Komunikatif, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2000, Cet. II), h. 10828

Page 69: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

bahwa proses belajar mengajar akan menjadi pengalaman yang sangat

menyenangkan bagi para siswa.

4) Kemahiran menulis (Kitabah)

Kemahiran menulis menyangkut 3 hal yaitu:

a) Kemahiran membuat alphabet Kemahiran membuat alphabet dimaksud

untuk menyatakan bunyi berbeda-beda antara bahasa yang lain

b) Kemahiran mengeja

Kemahiran mengeja ini akan berkembang menjadi modifikasi kalimat yaitu

mengubah kalimat yang ada dengan unsur yang lain, menyempurnakan

kalimat yang belum selesai atau mengubah kalimat aktif menjadi pasif,

begitu sebaliknya.

c) Kemahiran menyatakan perasaan dan pikiran melalui tulisan atau yang

lazimnya disebut komposisi. Kemahiran ini dapat dicapai melalui latihan-

latihan yang berupa:

(1) Merangkum bacaan terpilih dan menceritakan kembali dalambentuk

tulisan, tetapi menggunakan kata-kata siswa itu sendiri.

(2) Menceritakan gambaran yang dilihat atau pekerjaan yang dilakukan

siswa sehari-hari.

(3) Membuat diskripsi suatu gambaran atau peristiwa sampai masalah

sekecil-kecilnya.

(4) Menceritakan perbuatan yang biasanya dilakukan oleh siswa,seperti

mengendarai sepeda dan lain-lainnya.

3 Problematika dan Solusi dalam pembelajaran bahasa

Page 70: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dalam proses pembelajaran, tidak terlepas dari adanya problematika dihadapi

oleh para pengajar, para peserta didik dan alat pembelajaran yang meliputi;

buku pedoman belajar. Problem sangat beragam sehingga problem dari kelas

yang lain tidak sama, begitu juga dengan problem pembelajaran bahasa Arab.

Berikut ini paparan singkat tentang problem pembelajaran bahasa Arab secara

umum yang tentunya perlu diketahui oleh para guru dan para siswa dalam

pembelajaran bahasa Arab. Dengan demikian guru dapat mempersiapkan

solusi-solusi alternatif untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

a. Dari pihak guru

1. Guru tidak memahami metodologi pembelajaran yang terus berkembang

sehingga guru kurang memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi

masalah itu guru harus menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan.

2. Guru kurang konsisten dalam penerapan tahapan-tahapan metode yang ada

3. Guru tidak memahami psikologi peserta anak didiknya sehingga proses

pembelajaran berjalan kaku dan tidak menarik bagi siswa. Untuk

mengatasi masalah psikologi anak didik diharapkan seorang guru

mengenal watak atau karakter siswa sehingga membantu aspek-aspek

pribadi para siswa untuk meningkatkan kreatifitas pembelajaran dikelas.

b. Dari pihak siswa

1. Siswa tidak memiliki kemauan yang kuat untuk belajar, karena kurangnya

dukungan yang kuat dari orang-orang terdekat. Untuk mengatasi hal

tersebut siswa hendaknya dijelaskan tentang tujuan atau manfaat dari

pembelajaran tersebut

Page 71: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

2. Latar belakang lingkungan yang kurang mendukung kemajuan prestasi

belajar, untuk mengatasi problem tersebut siswa harus mempunyai

prasyarat dalam hal ini siswa harus mempunyai motivasi belajar dengan

upaya pembelajaran.43

3. Siswa tidak memiliki rasa percaya diri terutama dalam

pembelajaran bahasa, ini dikarenakan orang yang belajar bahasa yang

utama harus memiliki rasa percaya diri untuk berkomunikasi tanpa hal itu

siswa akan sulit berkembang dalam mengatasi hal ini para siswa

diperbolehkan untuk berbicara meskipun mengabaikan grammar atau

Qawaid.

4.Penyajian dan analisis data

1. Data hasil dokumentasi

Data yang diperoleh dengan dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi hasil

penelitian tentang keadaan MTs Ma’arif Legok, letak geografis MTs Ma’arif

Legok, buku pedoman MTs Ma’arif Legok yang terdiri dari sejarah MTs Ma’arif

Legok, keadaan siswa dan guru, keadaan sarana dan prasarana di MTs Ma’arif

Legok, dan nilai siswa yang menjadi acuan tingkat keefektifan pembelajaran

bahasa Arab.

2. Data hasil interview

Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini memperoleh hasil data yang

diperoleh melalui salah satu pengajar atau guru pada mata pelajaran bahasa Arab

tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab.

43 Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) h.67

Page 72: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Setelah penulis melakukan interview dengan guru pengajar bahasa Arab di

kelas 1-3, beliau mengatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam belajar

bahasa Arab berbeda-beda, artinya ada siswa yang pandai dan mudah faham

terhadap pelajaran bahasa Arab, namun ada juga yang agak lambat tehadap

pelajaran bahasa Arab. Begitu juga prestasi belajarnya pun tergantung pada

kemampuan yang mereka miliki. Dalam proses pengajarannya, beliau

menggunakan metode pengajaran yang selalu bervariasi, artinya ia menyesuaikan

dengan rencana pengajaran. Ini dilakukan sebagai upaya untuk proses

pembelajaran yang enak. Misalkan metode iqro’, beliau membacakan bahan

bacaan yang ada dengan benar, lalu semua siswa mengikutinya sampai benar.

Beliau juga memberikan kesempatan untuk dua anak yang memiliki kemampuan

berbahasa Arab yang berbeda. Ini dilakukan supaya siswa saling memotivasi

untuk maju. Selain itu, untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, beliau juga

menambahkan materi muhadasah (percakapan), karena menurut beliau bahasa

tidak hanya diujikan lewat tulis, tapi bagaimana anak tersebut mampu untuk

berkomunikasi secara aktif, karena bahasa merupakan kebiasaan yang diulang-

ulang. Apabila ditemukan siswa yang tertinggal dalam prestasinya, beliau

memberikan kesempatan untuk mengulang di minggu yang akan datang sampai

anak tersebut faham. Dalam menerima pelajaran, siswa yang lulusan dari

Madrasah Ibtidaiyah cenderung mudah memahami apa yang diberikannya.

Sedangkan siswa yang dari SD, biasanya tingkat pemahamannya pun lemah dan

mudah tertinggal. Untuk menyiasati hal semacam ini, dalam hal disiasati dengan

menggunakan kitab nahwul wadieh karena sangat membantu para siswa yang

tingkat pemahamannya lemah. Beliau memberikan kesempatan yang sama antara

Page 73: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

siswa yang mempunyai kemampuan rendah dengan siswa yang mempunyai

kemampuan tinggi dalam belajar agar tidak terjadi kesenjangan diantara

keduanya. Sedangkan Ibu Murni mengatakan bahwa tingkat kemampaun siswa

dalam bahasa arab juga diperngaruhi oleh sejak kapan ia belajar bahasa Arab,

apakah dari MI atau SD. Karena hal ini sangat berpengaruh dengan proses

pembelajaran dalam kelas. Biasanya beliau memisahkan antara lulusan SD dengan

MI, karena terdapat perbedaan yang signifkan dalam penguasaan materi.

3. Data hasil observasi

Penggunaan metode observasi dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan

yaitu dengan mengamati guru yang sedang mengajar serta siswa yang sedang

belajar. Adapun hasil observasi adalah:

1) Guru bahasa Arab dalam mengajar menggunakan beberapa metode diantaranya

metode ceramah, diskusi kelompok, penugasan dan juga dengan permainan-

permainan yang berhubungan dengan materi pelajaran.

2) Dalam mengajar guru sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik itu

menyangkut materi sebelumnya atau materi yang sedang dibahas dan siswa pun

diberi kesempatan bertanya dan berfikir.

3) Guru selalu memperhatikan siswanya, jika pada saat pelajaran berlangsung dan

terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru maka guru akan

menegurnya.

Page 74: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

4) Pada saat pelajaran bahasa Arab, siswa memegang atau memiliki buku paket

bahasa arab sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa

Arab.

5) Guru selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada siswanya untuk selalu

semangat dalam belajarnya agar menghasilkan prestasi yang diinginkannya.

4. Data hasil angket

Angket yang diberikan kepada responden terdiri dari 13 item soal yang diberikan

kepada 43 siswa. Setiap item mempunyai 3 alternatif jawaban sebagai berikut:

a. Senang

b. Biasa saja

c. Tidak senang

Table

Tentang sikap terhadap pelajaran Bahasa Arab

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Senang

Biasa saja

Tidak senang

43 38 90%

2 5 10%

3 - -

Page 75: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

senang yaitu dengan prosentase 90% dan dapat dikonsultasikan dengan standart

yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 76%-100% adalah tergolong baik

dalam hal sikap siswa terhadap pelajaran bahasa Arab. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat kesukaan siswa terhadap pelajaran

bahasa Arab.

Table

Tentang qira’ah dan Muhadatsah yang terdapat dalam pelajaran Bahasa Arab

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Sangat Sulit

Cukup Sulit

Kadang-kadang

43 37 70%

2 16 30%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

sangat sulit yaitu dengan prosentase 70% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal penguasaan qiroa’ah dan muhadasah dalam pelajaran

Bahasa Arab. Pertanyaan diatas digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat

kelancaran siswa dalam membaca teks Arab.

Table

Page 76: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Tentang Insya’ dan kitabah

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit

Cukup Sulit

Sangat Sulit

43 14 36%

2 29 64%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

cukup sulit yaitu dengan prosentase 64% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal penguasaan insya'. Pertanyaan diatas digunakan

peneliti untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis Arab dan

mengarang dengan menggunakan bahasa Arab.

Table

Tentang Latihan dan Soal

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit

Cukup Sulit

Sangat Sulit

43 12 32%

2 31 68%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

cukup sulit yaitu dengan prosentase 68% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

Page 77: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

tergolong cukup dalam hal penguasaan latihan soal dalam kitab. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang materi yang

telah diajarkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa .

Table

Tentang pelajaran yang diberikan oleh guru

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Selalu Mengingat

Kadang-kadang

Tidak Mengingat

43 36 83%

2 7 17%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

selalu mengingat yaitu dengan prosentase 83% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 76%-100% adalah

tergolong baik dalam hal pelajaran yang diberikan guru. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui apakah siswa menyukai pembelajaran yang

diberikan guru dalam pembelajaran bahasa Arab

Table

Tentang materi yang diberikan oleh guru

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit 43 31 66%

Page 78: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Cukup Sulit

Sangat Sulit

2 12 34%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

tidak sulit yaitu dengan prosentase 66% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal materi yang digunakan guru. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa

dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Table

Tentang perasaan anda setelah belajar Bahasa Arab

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit

Cukup Sulit

Sangat Sulit

43 34 69%

2 9 31%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

sangat menyukai yaitu dengan prosentase 69% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal perasaan siswa terhadap pelajaran bahasa Arab.

Pertanyaan diatas digunakan peneliti untuk mengetahui perasaan anak didik dalam

menyikapi pelajaran bahasa Arab.

Table

Page 79: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Tentang Metode Mengajar

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit

Cukup Sulit

Sangat Sulit

43 37 80%

2 5 20%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab selalu

variatif yaitu dengan prosentase 80% dan dapat dikonsultasikan dengan standart yang

dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah tergolong baik dalam hal

penyampaian guru dengan menggunakan metodenya. Pertanyaan diatas digunakan

peneliti untuk mengetahui apakah siswa menyukai metode yang digunakan guru

dalam pembelajaran bahasa Arab

Table

Tentang alat peraga yang digunakan oleh guru

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Selalu Menggunakan

Kadang-Kadang

Tidak Menggunakan

43 35 80%

2 4 10%

3 4 10%

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

selalu menggunakan yaitu dengan prosentase 80% dan dapat dikonsultasikan

Page 80: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

dengan standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong baik dalam hal alat peraga yang digunakan oleh guru. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui perangkat-perangkat yang dipakai guru

dalam pembelajaran bahasa Arab.

Table

Tentang Evaluasi yang diberikan guru

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Tidak Sulit

Cukup Sulit

Sangat Sulit

43 35 70%

2 8 30%

3 - -

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

tidak sulit yaitu dengan prosentase 70% dan dapat dikonsultasikan dengan

standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal evaluasi yang diberikan guru. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami

pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Table

Tentang tugas yang diberikan guru

Page 81: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

NO Kriteria Nilai N F Prosentase

1 Selalu mengrjakan

Kadang-kadang

Tidak mengerjakan

43 31 70%

2 8 20%

3 4 10%

Dari table di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab

selalu mengerjakan yaitu dengan prosentase 70% dan dapat dikonsultasikan

dengan standart yang dikeluarkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 56%-75% adalah

tergolong cukup dalam hal tugas yang diberikan oleh guru. Pertanyaan diatas

digunakan peneliti untuk mengetahui apakah murid mampu menyelesaikan tugas

yang diberikan guru pada setiap akhir pelajaran bahasa Arab.

REKAPITULASI PROSENTASE

NO PERTANYAANPROSENTASE

A B C

1 Sikap siswa terhadap pelajaran bahasa arab 90% 10% -

2Menyukai qira’ah dan muhadatsah yang terdapat dalam pelajaran Bahasa Arab

70% 30% -

3Kesulitan memahami insya’ dan kitabah yang terdapat dalam pelajaran Bahasa Arab

64% 36% -

4 Latihan soal pelajaran yang diberikan oleh guru 68% 32% -

5 Mengingat pelajaran yang diberikan guru 83% 17% -

6 Tentang materi yang diajarkan guru 66% 34% -

7.Tentang perasaan siswa setelah belajar Bahasa Arab

69% 31% -

8 Apakah metode yang digunakan guru selalu 80% 20% -

Page 82: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

variatif dalam penyampaian materi pelajaran

9Setiap pembelajaran guru menggunakan alat peraga

80% 10% 10%

10 Kesulitan saat evaluasi dilaksanakan 70% 30% -

11Apakah anda selalu mengerjakan tugas yang diberikan olh guru

70% 20% 10%

Setelah diketahui prosentase dari masing-masing item pertanyaan tentang

kegiatan belajar mengajar bahasa Arab, maka dapat diketahui bahwa tingkat

efektifitas pembelajaran bahasa Arab sangat efektif.

5. Data hasil raport

Untuk mengetahui penerapan sebuah kitab dapat dikatakan efektif apabila

hasil yang diperoleh siswa juga baik. Karena hal itu merupakan tolak ukur

terakhir dalam menentukan keefesienan tersebut. Disini penulis juga akan

menyajikan data hasil belajar yang diperoleh siswa kelas 1, 2 dan 3 selama

setahun, untuk mengetahui tingkat efektifitas pembelajaran di MTs Ma’rif Legok.

Nilai kemudian dikonsultasikan dengan data interpretasi nilai yaitu. 80-100 sangat

baik, 70-79 baik, 60-69 cukup dan jelek 0-59, untuk memperkuat data dan

penelitian ini maka peneliti sajikan data nilai kelas 1, 2 dan 3.

Table

Daftar nilai 1, 2 dan 3

NO Kelas 1 Nilai Kelas 2 Nilai Kelas 3 Nilai

1

2

3

Page 83: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

a. Keadaan Guru

Untuk mempermudah mengetahui keadaan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Desa Legok Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu maka dapat dilihat pada

tabel I sebagai berikut :

TABEL I

Data Tenaga pengajar MI Ma’arif Legok

NO NAMA L/P TEMPAT/TANGGAL LAHIR

JABATAN PENDIDIKAN ALAMAT

1 Ropingi L IM, 6 Juli 1964 Kepala D 2 LEGOK

2 Catinih P IM, 12-10-1978 Guru D 2 LEUWIGEDE

Page 84: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

3 Rahmat L Im, 16-05-1977 Guru D 2 LEGOK

4 Nasorih L Im, 07 Juni 1978 Guru D 2 LEGOK

5 Amin maskana L Im, 12 Juli 1978 Guru SMA LEGOK

6 Ru’yat alhilal L IM, 6 Sept 1980 Guru SMA LEGOK

7 nuridah p Im, 16-12-1980 Guru SMA LEGOK

B. Keadaan Siswa

Keadaan siswa yang ada di MI Ma’rif Legok Kecamatan Lohbener

Kabupaten Indramayu berdasarkan stanbuk siswa berjumlah 99 siswa, terdiri dari

50 siswa Laki-laki dan 49 siswa Perempuan. Adapun data tersebut dapat dilihat

pada tabel II sebagai berikut :

TABEL 2

Data Keadaan siswa MI Ma’rif Legok

NO Jenis Kelamin

Kelas Jumlah

I II III IV V VI

1 L 8 8 12 7 10 5 50

2 P 9 11 9 7 7 8 49

Jumlah 14 18 21 13 16 11 99

C. Sarana dan Prasarana

1. Letak Geografis MI Ma’rif Legok

Sarana dan Prasarana merupakan hal yang mutlak bagi suatu lembaga

pendidikan seperti MI Ma’rif, Mengingat keadaan sarana dan prasarana unsur

penunjang yang sangat penting. Proses kegiaatan pembinaan di Ma’rif tanpa

Page 85: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

adanya sarana dan Prasarana memadai sangat sulit untuk menghasilkan anak didik

yang berprestasi dan berkualitas

Dengan adanya fasilitas dan prasarana bagi lembaga penddidikan sangat

mutlak di perlukan yaitu berupa alat-alat pendidikan, sebab dengan terpenuhinya

sarana bagi lembaga pendidikan akan memperlancar proses belajar mengajar.

Dengan demikian kemajuan yang di capai oleh seluruh pengelola pendidikan akan

mudah teratasi.

Proses berlangsungnya suatu kegiatan baik yang terprogram maupun

monoprogram sangat ditentukan oleh keadaan dua prasarana sebagai alat

kelancaran suatu kegiatan tersebut. Begitu juga proses berlangsungnya suatu

kegiatan yang dicanangkan oleh sebuah lembaga pendidikan dimana biasanya

didalamnya terdapat bebagai ragam kegiatan intrakurikuler dan proses kegiatan

belajar mengajar, tentu memerlukan fasilitas yang menunjang sebagai program,

untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga pendidikan MI ma’rif

Legok.

Sarana dan prasarana di MI Ma’rif Legok Kecamatan Lohbener Kabupaten

Indramayu diantaranya adalah sebagai berikut :

Dari letak geografis MI Ma’rif Legok Kecamtan Lohbener Kabupaten

Indramayu adalah sekitar + 20 KM dari arah selatan kota Indramayu, sedangkan

jarak kantor kuwu Desa Legok + 1 KM. kemudian lokasi tepatnya yaitu didepan

Masjid Legok Blok Kolot, disebelah utara Desa Krasak pulo dan sebelah timur

sungai cimanuk.

a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa Lohbener

b. Sebelah timur berbatasan dengan sungai cimanuk

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bojong Slawi

d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Waru.

Page 86: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Dilihat dari letak geografis, MI Ma’rif legok sangat mudah untuk

dijangkau karena dapat ditempuh dengan seperti halnya, sepeda, jalan kaki, dan

kendaraan bermotor.

Proses berlangsungnya suatu kegiatan baik yang terprogram maupun

monogram sangat ditentukan oleh keadaan dan prasarana sebagai alat kelancaran

suatu kegiatan tersebut. Begitu proses berlangsungnya suatu kegiatan yang

dilaksanakan oleh suatu lembaga pendidikan dimana biasanya didalamnya

terdapat berbagai raganm kegiatan Intrakurikuler dan proses kegiatan belajar

mengajar, tentu memerlukan fasilitas yang menunjang sebagai realita untuk

mencapai tujuan yang diharapkan oleh suatu lembaga pendidikan yang

bersangkutan.

2. Fasilitas Sarana dan Prasarana

a. Fasilitas Bangunan

Secara umum keadaan MI Ma’rif Desa Legok Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu dikatakan baik, ruang belajar serat fasilitas yang ada masih layak untuk digunakan, terdiri dari :

- R uang Kantor dan Kepala Sekoalh

- Ruang belajar 6 (enam) buah

- WC Sekolah untuk Guru dan Murid

- Masjid

- Lapangan

c. Fasilitas Belajar Mengajar

- Meja Murid sebanyak 100 buah

a. Kursi murid sebanyak 200 buah

b. Lemari sebanyak 6 Buah

c. Meja Guru sebanyak 8 Buah

d. Kursi guru sebanyak 8 Buah

Page 87: Efektivitas pembelajaran bahasa arab dalam upaya peningkatan prestasi di mts ma'arif legok

Salah satu yang menunjang sarana untuk siswa MI Ma’rif yang biasanya disuplai dari para donator dan tidak menutup kemungkinan masih membutuhkan dana tambahan dari masyarakat.

Untuk pengelola dana tersebut di alokasikan sesuai kebutuhan sekolah dan murid-murid MI Ma’rif Desa Legok Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu, seperti pengadaan buku-buku pelajaran, buku penunjang materi, sarana dan operasional lainya. Ini dimaksudkan untuk membimbing SDM sesuia dengan tujuan pendidikan Nasional.

3. Fasilitas Olahraga

Fasilitas Olahraga yang ada di Mi Ma’rif memang sangat terbatasi, namun hal ini tidak mengurangi semangat siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut untuk melakukan olahraga setiap hari sabtu dan dilakukan oleh masing-masing kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan .

Adapun fasilitas olahraga yang tersedia di MI Ma’rif Legok adalah sebagai berikut :

a) Lapangan Bulu Tangkis

b) Raket 4 Buah

c) Bola Volly (4 Buah)

d) Bola Sepak 2 Buah

e) Satu Set alat tenis meja

f) 2 Buah papan Catur