EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENERAPAN …
Transcript of EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENERAPAN …
EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN PELAYANAN ONLINE PADA DINAS PENANAMAN
MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
LISNAWATI ANAS 105721135816
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN PELAYANAN ONLINE PADA DINAS PENANAMAN
MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
LISNAWATI ANAS 105721135816
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
iii
MOTTO
“Masa lalu yang buruk tidak selalu menjadi akhir yang buruk bagi kehidupan kita,
justru bisa seribu kali lebih kuat membangkitkan motivasi diri kita untuk meraih
kesuksesan yang hakiki”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk Ayah dan Ibunda tercinta, ketulusan dari
hati atas doa yang tak pernah putus, semangat yang tak ternilai. Dan saudaraku
Salniati Anas, Hasnawati Anas, Muh. April Anas, dan KeponakanKu Tersayang
Ahmad Ayub Ramadhan Serta Untuk Orang-Orang Terdekatku Yang Tersayang,
Dan Untuk Almamater Biru Kebanggaanku
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman
yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta bapak
Abdul Nasir dan ibu Wa Pia. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat
terselesaikan tanpa dukungan dari kedua orang tua dan berbagai pihak baik
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE, M.Si, Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur R, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MA, selaku dosen Pembimbing Skripsi I
yang telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Muh. Nur R, SE, MM, selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
bersedia membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi
dan memberikan banyak ilmu serta solusi pada setiap permasalahan atas
kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan banyak pengetahuan
yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
7. Seluruh teman-teman seangkatan, terutama kelas Manajemen IX Angkatan
2016 yang selalu mengisi hari-hari menjadi sangat menyenangkan.
viii
8. Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
9. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan
serta doanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
Makassar, Mei 2021
Penulis,
(Lisnawati Anas)
ix
ABSTRAK
Lisnawati Anas. 105721135816. Efektifitas Pelayanan Publik melalui Penerapan Sistem Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Pelayanan Online pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Kota Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh H. Mahmud Nuhung selaku Pembimbing I, dan Muh. Nur Rasyid selaku Pembimbing II
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pelayanan Publik Terhadap Penerapan Sistem Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Pelayanan Online pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Kota Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Adapun Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan Publik di Kota Makassar dapat dikatakan sudah cukup efektif. Dari penelitian yang dilakukan dengan melihat indeks kepuasan masyarakat dan prosedur pelayanan serta melihat secara langsung proses pelayanan di lapangan dan capaian indikator kinerja organisasi maka pelayanan publik yang dilakukan dikatakan efektif. Saran yang diberikan peneliti dari hasil penelitian ini meliputi, Memperbaiki proses pelayanan agar tepat dan sesuai dengan proses yang telah ditentukan, melihat masih banyak pemohon yang belum jelas terkait ketepatan proses pelayanan, Memperbaiki kejelasan prosedur proses pelayanan. Dimana masih banyak pemohon yang bingung dengan alur proses pelayanan. Kemudian memperbaiki Fasilitas Pelayanan serta mensosialisasikan prosedur pelayanan melalui media massa agar masyarakat tidak bingung ketika berurusan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Makassar.
Kata kunci : efektifitas, pelayanan publik
x
ABSTRACT
Lisnawati Anas. 105721135816. Effectiveness of Public Services through the Implementation of One Stop Service System and Online Services at the Investment Office and One Stop Integrated Services (DPMPTSP) in Makassar City. Thesis of the Faculty of Economics, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by. H. Mahmud Nuhung as Advisor I, and Muh. Nur Rasyid as Advisor II. This study aims to determine the effectiveness of public services on the application of one-stop integrated service systems and online services at the Office of Investment and One-Stop Integrated Services (DPMPTSP) in Makassar City. This research is a qualitative descriptive study using data collection techniques using observation, interviews, documentation, and literature study. The data analysis technique used descriptive analysis. The results showed that the effectiveness of public services in Makassar City was quite effective. From research conducted by looking at the community satisfaction index and service procedures as well as seeing firsthand the service process in the field and the achievement of organizational performance indicators, the public service is said to be effective. Suggestions given by researchers from the results of this study include, Improving the service process to be precise and in accordance with the predetermined process, seeing that there are still many applicants who are unclear regarding the accuracy of the service process, Improving the clarity of service process procedures. Where there are still many applicants who are confused about the flow of the service process. Then improve Service Facilities and socialize service procedures through the mass media so that the public is not confused when dealing with the One Stop Investment and Integrated Services Service in Makassar City.
Keywords: effectiveness, Public service
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5
A. Efektivitas .......................................................................... 5
1. Pengertian Efektivitas ................................................... 5
2. Faktor yang dapat mempengaruhi Efektivitas .............. 5
3. Pendekatan Efektivitas ................................................. 6
B. Pelayanan Publik ............................................................... 7
1. Pengertian Pelayanan Publik ....................................... 8
2. Prinsip Pelayanan Publik .............................................. 8
3. Standar Pelayanan Publik ............................................ 10
4. Unsur-unsur Pelayanan Publik ..................................... 11
5. Pola Pelayanan Terpadu .............................................. 12
C.Tinjauan Empiris ................................................................... 13
D. Kerangka Konsep ................................................................ 15
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 18
A. Jenis Penelitian ................................................................... 18
B. Fokus Penelitian .................................................................. 18
C. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 18
D. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 19
E. Informan Penelitian ............................................................. 19
xii
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 20
G. Analisis Data ........................................................................ 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 22
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 22
B. Hasil Penelitian ................................................................... 27 C. Pembahasan ........................................................................ 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 43
A. Kesimpulan .......................................................................... 43
B. Saran .................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 45
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 14
Tabel 3.1. Data Informan Penelitian ................................................................. 19
Tabel 4.1. Capaian Indikator Kinerja ................................................................ 32
Tabel 4.2. Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Tahun 2019 dan
Tahun 2020 .................................................................................... 34
Tabel 4.3.Target Perbandingan Renstra dan Realisasi Tahun 2019 dan
Tahun 2020 .................................................................................... 35
Tabel 4.4.Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan
Perizinan A ..................................................................................... 36
Tabel 4.5. Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan
Perizinan B ..................................................................................... 37
Tabel 4.6. Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan
Perizinan C ..................................................................................... 38
Tabel 4.7. Capaian Indikator Kinerja PMA dan PMDN Tahun 2020 ................... 39
Table 4.8. Perkembangan Realisasi PMDN Kota Makassar,
Tahun 2016-2020 ........................................................................... 40
Tabel 4.9. Perkembangan Realisasi PMA Kota Makassar,
Tahun 2016-2020 ........................................................................... 40
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ................................................................... 17
Gambar 4.1. Struktur Organisasi ................................................................ 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia adalah komponen utama dalam pembentukan instansi atau
organisasi, karena pada pelaksanaan pelayanan publik pemerintah mengemban
bertanggung jawab yang sangat besar untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat agar menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Jika,
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilakukan dengan baik dan
memenuhi kebutuhan masyarakat, maka dengan begitu masyarakat akan
merasa sangat puas dengan layanan yang telah diberikan oleh pemerintah
sehingga pada akhirnya masyarakat menganggap bahwa pelayanan yang
diterima sangat berkualitas. Oleh sebab itu, pelayanan yang berkualitas
tentunya memperlihatkan kualitas pemerintahan itu sendiri. Hal ini, sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang peraturan
Pemerintahan Daerah yang merupakan penyempurnaan dari Undang- Undang
Nomor 22 Tahun 1999.
Untuk meminimalisir lemahnya pelayanan publik, maka pemerintah
berupaya mengalihkan aspek-aspek dan fungsi-fungsi pemerintahan
konvensional mulai meningkatkan penggunaan teknologi. Salah satu
programnya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dibuat
kedalam bentuk pelayanan perizinan terpadu (one stop service) yang dikenal
sebagai Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Sehingga pelayanan ini menjadi syarat
terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean government).
2
Pelayanan publik dapat dianggap efektif apabila masyarakat memperoleh
kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat, tepat, dan
memuaskan. Suatu organisasi yang efektif pastinya organisasi yang memiliki
orientasi dan proyeksi dalam mengimplementasikan seluruh program kerja yang
telah ditetapkan dengan tujuan dan standar pelayan publik.
Akan tetapi, ada beberapa cerita dan pengalaman dari masyarakat yang
memberikan keluhan dan kritikan tentang pelayanan yang diberikan oleh kantor
perizinan Kota Makassar. Dimana pemerintah telah menyediakan pelayanan
\online pemohon masih harus datang ke kantor perizinan untuk mengurus surat
izin usahanya. Ditambah lagi jika pengurusan surat izin usaha perdagangan
(SIUP) yang disertai pula dengan pengurusan surat tanda daftar perusahaan
(TDP) mau tidak mau pemohon harus datang lagi ke kantor perizinan untuk
menyelesaikan terlebih dahulu salah satu dari izin usaha yang diajukan untuk
menghasilkan outputnya.
Selain itu, masyarakat menilai penerapan pelayanan sistem online masih
sering terjadi gangguan sehingga jika masyarakat tidak bisa mengakses melalui
web online. Jadi, masyarakat diharuskan untuk datang langsung ke instansi
terkait agar dapat menyelesaikan perizinan yang dibutuhkan.
Melihat dari permasalahan yang telah diuraikan dan mengingat betapa
pentingnya Pelayanan Publik karena sangat dibutuhkan masyarakat dan
jaminan Komitmen Organisasi bagi instansi, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK
MELALUI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN
PELAYANAN ONLINE PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) Dl KOTA MAKASSAR".
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang diidentifikasikan dalam
penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Pelayanan Publik melalui
penerapan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan pelayanan online pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di
Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui seberapa efektifkah pelayanan publik
setelah penerapan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan pelayanan
online pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, manfaat yang berguna yaitu sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
a. Dalam penelitian ini, berharap agar penelitian ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang
didapatkan selama melakukan proses perkuliahan.
b. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar studi untuk
perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis dan
diharapkan untuk memberikan penelitian yang selanjutnya bisa
lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan.
4
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, juga
pada masalah yang diteliti yaitu pengaruh disiplin kerja dan
komitmen organisasi dalam meningkatkan pelayan publik suatu
instansi pemerintahan.
b. Bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Makassar, Penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan suatu
kesimpulan dan saran-saran terhadap masalah yang dihadapi
instansi sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan
pelayan publik.
c. Bagi Pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi untuk
memperkaya cakrawala berfikir dan sebagai bahan referensi
tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.
5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Menurut Mardiasmo (2017) Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya
pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan
efektif.”. Sedangkan, Menurut Beni (2016) Efektivitas adalah hubungan antara
output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh
tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga
berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor public
sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai
pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang
merupakan sasaran yang telah ditentukan.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi penekanan dari pengertian efektivitas adalah
pada pencapaian tujuan atau sasaran yang telah direncanakan atau ditetapkan
sebelumnya.
2. Faktor yang dapat mempengaruhi Efektivitas
Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas menurut Donni dan Agus
(2013), yaitu:
a. Karakteristik Organisasi. Hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti
susunan sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi.
6
b. Karakteristik Lingkungan Mencakup dua aspek. Aspek pertama adalah
lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada di luar batas
organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi, terutama dalam
pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan. Aspek kedua adalah
lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim organisasi yaitu lingkungan
yang secara keseluruhan dalam lingkungan organisasi.
c. Karakteristik Pekerjaan, faktor yang paling berpengaruh terhadap
efektivitas.
d. Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang
dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi
sehingga efektivitas tercapai.
3. Pendekatan Efektivitas
Menurut Robbins dalam Donni dan Agus (2012) menyatakan sejumlah
pendekatan dalam efektivitas organisasi, yaitu:
a. Pendekatan sumber (resource approach).
Pendekatan sumber yakni mengukur efektivitas melalui keberhasilan
organisasi dalam mendapatkan berbagai macam sumber daya yang
dibutuhkannya.
b. Pendekatan proses (internal process approach)
Pendekatan proses menganggap efektivitas sebagai efisiensi dan
kondisi (kesehatan) dari organisasi internal. Pada organisasi yang efektif
proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan
kegembiraan serta kepuasan yang tinggi, kegiatan masing-masing
terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang tinggi. Pendekatan
ini tidak memperhatikan lingkungan organisasi, dan memusatkan
7
perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber
yang dimiliki oleh organisasi, dan memusatkan perhatian terhadap
kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh
organisasi, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan
organisasi.
c. Pendekatan sasaran (goals approach)
Pendekatan sasaran dalam pengukuran efektivitas dimulai dengan
identifikasi sasaran organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan
organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.Dengan demikian
pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana organisasi berhasil
merealisasikan sasaran yang hendak dicapainya.
B. Pelayanan Publik
Pelayanan Menurut Moenir (2006), adalah proses itu sendiri. Jadi
manajemen pelayanan adalah manajemen proses, yaitu sisi manajemen
yang mengatur dan mengendalikan proses layanan, agar mekanisme
kegiatan pelayanan dapat berjalan tertib, lancar, tetap mengenai sasaran
dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani. Kriteria terakhir inilah
yang menjadi ukuran bagi keberhasilan fungsi layanan.Mengenai
pelayanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu badan penanggung jawab
atas penyelenggaraan fungsi layanan dan pelaku layanan.
Menurut Budiman Rusli bahwa selama hidupnya, manusia selalu
membutuhkan pelayanan. Pelayanan menurut sesuai dengan life cycle
theory of leadership (LCTL) bahwa pada awal kehidupan manusia pelayanan
secara fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia pelayanan
yang dibutuhkan akan semakin menurun.
8
1. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
penyelenggaraan pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik adalah : "Pelayan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik'.
Sehubungan dengan kewajiban melaksanakan pelayanan publik bagi
pemerintah, menyatakan bahwa "Setiap orang mempunyai hak begitu juga
kewajiban.Sebagaimana seorang warga Negara, setiap orang mempunyai
hak untuk memperoleh pelayanan yang baik dari pemerintah.Tiap orang
juga berhak memperoleh perlindungan hukum dari tindakan sewenang-
wenang dari pejabat tata usaha Negara sendiri."
2. Prinsip Pelayanan Publik
Prinsip pelayanan publik Menurut Ibrahim (2008), diantaranya :
a. Persamaan keuntungan dan logika usaha pelanggan merasakan
kualitas pelayanan sehingga memberikan keuntungan.
b. Kewenangan dalam pengambilan keputusan harus
didesentralisasikan sedapat mungkin antara organisasi dan pelanggan.
c. Fokus Perorganisasian
9
d. Organisasi harus terstruktur dan berfungsi, sehingga tujuan utama
untuk menggerakkan sumber-sumber dapat mendukung garis depan
operasional.
e. Kontrol/Pengawasan
f. Pemimpin dan pengawasan harus memperhatikan dorongan semangat
dan dukungan kepada setiap karyawan.
Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan terdapat
standar pelayanan publik yaitu :
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan public tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
mudah dilsanakanan
2. Kejelasan
Yaitu persyaratan teknis administratif pelayanan publik, unit kerja atau
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab memberikan
pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelayanan
publik, serta rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayaran.
3. Kepastian Hukum
Yaitu pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
4. Akurasi produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah
5. Keamanan
Yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
6. Tanggung jawab
10
Pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan
pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika.Kemudahan akses, tempat dan
lokasi serta saran pelayanan memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat.
8. Kedisiplinan, kesopanan dan Keramahan
Yaitu pemberi pelayanan harus bersifat disiplin, sopan santun, ramah
serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
9. Kenyaman, pelayanan harus tertib, teratur disediakan ruang tunggu
yang nyaman, bersih, rapi serta dilengkapi fasilitas pendukung
pelayanan seperti tempat parker, toilet dan tempat sampah.
3. Standar Pelayanan Publik
Standar pelayanan publik menurut Ridwan dan sudrajat (2009), meliput
sebagai berikut:
a. Prosedur Pelayanan
Merupakan salah satu standar pelayanan.Prosedur pelayanan harus
dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan publik, termasuk
pengaduan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
b. Waktu Penyelesaian
Waktu yang ditetapkan sejak pengajuan diajukan sampai dengan
penyelesaian, termasuk pengaduan.
11
c. Produk Layanan.
Hasil pelayanan akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan
d. Biaya pelayanan
Termasuk rinciannya harus ditentukan secara konsisten dan tidak boleh
ada pungli
e. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik akan menentukan dan mendukung
keberhasilan pada pelayanan.
f. Kompetensi Petugas dari Pemberi Pelayanan
Hal itu harus ditentukan secara tepat berdasarkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan agar
pelayanan yang diberikan berkualitas.
4. Unsur-unsur Pelayanan Publik
Terdapat empat (4) unsur penting dalam proses pelayanan publik, yaitu:
a. Penyediaan layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan jasa tertentu
kepada pihak tertentu, baik berupa jasa berupa konsumen maupun jasa
tertentu.
b. Penerima Layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen atau
konsumen yang menerima berbagai jasa dari penyedia jasa.
c. Jenis pelayanan, yaitu pelayanan yang dapat diberikan dengan
memberikan pelayanan kepada pihak yang membutuhkan pelayanan.
d. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyediaan layanan
harus mengacu pada tujuan layanan, yaitu kepuasan pelanggan.
12
5. Pola Pelayanan Terpadu
Pelayanan terpadu adalah bagian dari mekanisme pelayanan dalam bentuk
perizinan maupun non perizinan di satu tempat. Layanan terpadu merupakan
bagian dari upaya mewujudkan terlaksananya pemerintahan yang baik.Dari hal
ini prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan merupakan hal-hal yang ingin
ditonjolkan dalam pelaksanaannya.
Pola penyelenggaraan pelayanan publik terpadu dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Pelayanan Terpadu Satu Atap.
Pola pelayanan satu atap memiliki persamaan dengan pola pelayanan
fungsional yaitu, prinsipnya kewenangan proses dan penyelesaian
layanan tetap dilakukan oleh Dinas/Instansi terkait. Sedangkan
perbedaannya yaitu, pada pelayanan terpadu satu atap, masing-masing
Dinas atau Instansi membentuk counter atau loket-loket atau pintu
pelayanan untuk masing-masing jenis perizinan, dan menempatkan staf
sebagai Front Office/front line yang dikoordinir oleh seorang Kepala
Kantor Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA).
b. Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Menurut Nina Rahmayanty (2010: 5) dalam bukunya mengatakan,
pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan pekerjaan.Tanpa
pelanggan, kita atau perusahaan tidak punya apa-apa.Perusahaanlah
yang bergantung pada pelanggan dan untuk pelangganlah kita bekerja,
karena pelanggan sumber uang dan pekerjaan. Pelayanan dan kepuasan
pelanggan merupakan tujuan utama dalam perusahan karena tanpa
pelanggan, perusahaan tidak akan ada. Oleh karena itu tugas utama
13
perusahaan adalah menarik dan mempertahankan pelanggan. Pelanggan
ditarik dengan tawaran yang lebih kompetitif dan dipertahankan dengan
memberikan kepuasan.
Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu
tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan
proses dan dilayani melalui satu pintu. Asumsinya penyelenggaraan
pelayanan dilakukan secara tunggal oleh Dinas/ Instansi tertentu atau
oleh Unit kerja tertentu yang mandiri, (UPTSP), dan diselenggarakan
pada satu tempat atau lokasi tertentu. Jenis pelayanannya meliputi
pelayanan yang prosesnya memiliki keterkaitan dengan perizinan yang
lain, artinya, ada keterkaitan antara kewenangan pelayanan perizinan
yang dimiliki oleh satu atau lebih dari dinas/instansi tertentu yang
dipadukan dan dikoordinasikan oleh satu Dinas/Instansi atau UPTSP.
Pola ini tidak berbeda jauh dengan pola UPTSA atau One Stop Service
yang saat ini dilakukan di beberapa daerah.
C. Tinjauan Empiris
Kajian empiris adalah informasi yang membenarkan suatu keyakinan
akan kebenaran atau kebohongan dari suatu klaim empiris. Dalam
pandangan empiris seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan
ketika seseorang memiliki keyakinan yang sesuai berdasarkan bukti
empiris.Dalam pengertian lain, kajian empiris sama dengan hasil eksperimen
untuk asumsi perbandingan.
14
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama/
Tahun
Judul Metode Hasil
1 Vina
Savinatun
azah,
(2020)
EFEKTIVITAS
PELAYANAN
PERIZINAN
BERBASIS
ONLINE DI
DINAS
PENANAMAN
MODAL DAN
PELAYANAN
TERPADU
SATU PINTU
KABUPATEN
CIAMIS
Dalam
Penelitian ini
penulis
menggunakan
metode
penelitian
deskriptif
kualitatif
Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa
pelaksanaan
pelayanan perizinan
berbasis online
secara umum belum
berjalan secara
maksimal mengingat
bahwa untuk
program pelayanan
perizinan berbasis
online adalah
program inovasi yang
baru saja diterapkan
di DPMPTSP, dapat
terlihat dari 13
indikator yang diteliti.
Kendala-kendala
yang ditemukan yaitu
Terbatasnya Sumber
Daya Manusia baik
dari peran petugas
maupun masyarakat
pemohon perizinan,
kurangnya sarana
dan prasarana yang
belum memadai.
2 Selvia
Riza,
(2020)
EFEKTIVITAS
PELAYANAN
SURAT IZIN
USAHA
PERDAGANGA
N PADA DINAS
PENANAMAN
MODAL DAN
PELAYANAN
TERPADU
Adapun
bentuk
penelitian ini
adalah
deskriptif
kualitatif
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
layanan investasi dan
(DPM-PTSP) di
Kampar telah efektif
dalam memberikan
pelayanan kepada
masyarakat
khususnya bussines
lisence. Lebih
15
SATU PINTU
(DPM-PTSP)
KABUPATEN
KAMPAR
Banyak Kecamatan
Bangkinang Kota
Kelola Perizinan
karena untuk
kecamatan
Bangkinang kota
lebih sadar akan
pentingnya perizinan,
dan
sering mengikuti
sosialisasi yang
dilakukan oleh dinas
penanaman modal
dan layanan, serta
banyak usaha
masyarakat yang
berdomisili di distrik
Bangkinang
Kota.
3 MARLINA,
(2020)
EFEKTIVITAS
SISTEM
PERIZINAN
ONLINE dan
TRACKING
SISTEM
(SPOTS) pada
DINAS
PENANAMAN
MODAL dan
PELAYANAN
TERPADU
SATU PINTU
(DPMPTSP)
KABUPATEN
SIAK.
Penelitian ini
menggunakan
penelitian
deskriptif
kualitatif
dapat disimpulkan
bahwa efektivitas
sistem perizinan
online dan sistem
pelacakan (SPOTS)
dalam hal input,
proses, output, dan
hasil, telah mampu
memberikan
informasi yang akurat
untuk publik, dan
dapat membantu
orang dalam
mengurus semua hal
yang berkaitan
dengan perizinan.
Hal ini karena ada
faktor pendukung
adalah partisipasi
masyarakat, sumber
daya manusia dan
Infrastruktur.
16
4 IMELDA
FEBRIAN
Y, NUR
FITRIYAH,
ENOS
PASELLE
(2019)
EFEKTIVITAS
PELAYANAN
TERPADU
SATU PINTU
TERHADAP
PENYERAPAN
INVESTASI DI
KALIMANTAN
TIMUR (STUDI
PADA BADAN
PERIJINAN DAN
PENANAMAN
MODAL
DAERAH
PROVINSI
KALIMANTAN
TIMUR)
Penelitian ini
merupakan
penelitian
deskriptif
melalui
pendekatan
kualitatif
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Efektivitas Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
(PTSP) dalam
penyerapan investasi
di Provinsi
Kalimantan Timur,
dapat dilihat dari
beberapa aspek,
yaitu : (1)
Pencapaian Tujuan
dapat meningkatkan
pengelolaan dan
optimalisasi sarana
dan prasarana serta
sumber daya terkait
lainnya untuk
mendukung secara
penuh aktivitas
PTSP, (2) Integrasi
yang dilaksanakan
dengan memenuhi
kebutuhan publik
maupun dalam
rangka pelaksanaan
ketentuan dan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku,
sebagai standar
pelayanan yang
harus dilakukan oleh
Instansi, dan (3)
Adaptasi lebih
ditekankan pada
prosedur perizinan
yang lebih sederhana
dan tidak berbelit-
belit, sehingga
diperlukan
kemampuan dan
keahlian pegawai
dalam melaksanakan
17
pekerjaan tersebut
agar dilakukan
secara profesional.
Dengan harapan
dapat menunjang
terciptanya
pelayanan yang lebih
efektif, sehingga
mampu membawa
perubahan ke arah
pencapaian tujuan
organisasi.
5 ANDI
WINDA
SARI,(2019
)
PELAKSANAAN
PELAYANAN
PUBLIK DALAM
PEMBERIAN IZIN
MENDIRIKAN
BANGUNAN DI
KOTA PALOPO
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
dengan
pendekatan
kualitatif
Dapat disimpulkan
bahwa pemberian
izin mendirikan
bangunan di kota
palopo masih
terbilang berbelit
karena kurangnya
koordinasi antar
pejabat dalam
melayani dan
D. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual akan mengarahkan proses penelitian sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dan akan menjadi alur pemikiran penelitian
tentang efektivitas pelayanan publik pada penerapan sistem pelayanan
terpadu satu pintu dan pelayanan online di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Makassar.Adapun
kerangka konsep dari penelitian ini adalah :
18
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Efektivitas Pelayanan
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Kota Makassar
Sistem Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Pelayanan Online
Cepat Efektif/ Efesien
Transparan Kepastian Hukum
Bebas Pungli Kejelasan
Harapan Pengguna Layanan
Kemudahan Kepastian Kenyamanan
Kejelasan biaya dan waktu Transparansi dan tidak berbelit belit
19
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
dalam konteks alam yang khusus. dan memanfaatkan berbagai metode alami
(Moleong, 2016)
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dilihat dari latar belakang masalah yang kemudian
dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam tinjauan
pustaka. Maka, fokus dalam penelitian ini yaitu bagaimana Efektifitas Pelayanan
Publik melalui Penerapan Sistem Pelayanan Terpadu satu Pintu dan Pelayanan
Online pada DInas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di
Kota Makassar.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Makassar yang beralamat di jalan Ahmad
Yani Nomor 2 dalam kompleks Balaikota Makassar, dan masyarakat kota
makassar sebagai objek dari pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
20
Kota Makassar. Sedangkan waktu penelitian selama 2 bulan dimulai dari April
sampai Juni 2021.
D. Jenis dan Sumber data
Dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penulisan ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama atau
lapangan penelitian melalui wawancara dan observasi lapangan dengan instansi
yang bersangkutan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber dokumen-dokumen
resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, penelaahan studi
ke perpustakaan dan sebagainya.
E. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang orang yang dapat memberikan
informasi.Informasi penelitian adalah sesuatu baik orang benda ataupun instansi
(organisasi) yang sifat keadaannya diteliti. Yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Data Informan Penelitian
No Nama Umur
(tahun)
Jabatan
Pendidikan
1 Andi Engka, S.Sos.MM 50 Kepala Bidang
Perencanaan,
Pengendalian dan
Promosi
Penanaman Modal
S.2
21
2 Abdullah,S.STP M.Si 38 Kepala Seksi S.2
3 Gazali, S.Sos.MM 42 staff S.2
4 Rina 30 Masyarakat
Pengguna layanan
SMA
5 Ratna 35 Masyarakat
Pengguna layanan
D1
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data, maka penulis menggunakan jenis
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi Lapangan
Pengamatan atau observasi lapangan merupakan kegiatan yang
dilakukan, untuk memproses dengan maksud untuk merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena secara
langsung berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui
terlebih dahulu, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
melanjutkan dengan investigasi secara langsung di lapangan.
2. Wawancara
Pengumpulan data dalam bentuk Tanya jawab yang dilakukan secara
langsung kepada objek instansi yang akan dituju.
3. Penelitian Kepustakaan
Merupakan penelitian kepustakaan yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan berbagai data meliputi bahan pustaka yang bersumber
dari buku-buku, skripsi orang lain, serta peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan penelitian ini.Dokumentasi dari instansi yang
terkait dengan penelitian ini.
22
G. Analisis Data
Data yang diperoleh atau dikumpulkan dalam penelitian ini baik data primer
maupun data sekunder merupakan data yang sifatnya kualitatif. Maka data yang
digunakan pun adalah analisis kualitatif, dimana proses pengolahan datanya
yakni setelah data tersebut terkumpul dan dianggap telah cukup maka kemudian
data tersebut diolah dan dianalisis secara deduktif yaitu dengan berlandaskan
pada dasar-dasar pengetahuan umum lalu meneliti persoalan yang dapat bersifat
khusus.
23
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI OBJEK PENELITIAN
1. Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari
pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat,
martabat, dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam
pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan
pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan
berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi,
hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan yang berkelanjutan, dengan
diikuti oleh penyelenggaraan Pemerintahan yang akuntabel (good
governance).
Pelayanan perizinan dalam mendirikan suatu usaha di Indonesia
terus semakin diperbaiki dan dipermudah. Pemerintah telah melakukan
upaya penyederhanaan layanan baik Perizinan maupun non perizinan
yaitu dengan menerapkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau
disingkat PTSP. Apa yang dimaksud dengan Pelayanan Terpadu satu
Pintu (PTSP) atau dalam bahasa inggrisnya disebut the one-stop
integrated service?
Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) bukanlah kebijakan baru di
dalam manajemen birokrasi. Pembentukan PTSP di daerah termasuk
dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada
24
masyarakat serta memperpendek proses pelayanan guna mewujudkan
pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, kepastian, dan
terjangkau. Dengan adanya PTSP, pemohon perizinan tidak perlu lagi
mengurus berbagai surat dan dokumen di dinas berbeda dengan lokasi
kantor yang berbeda pula
Birokrasi pelayanan yang berbelit-belit membuat investor tidak
mudah untuk membuka usaha di Indonesia.Pemerintah Pusat telah
menghimbau kepada para Gubernur, Walikota dan Bupati untuk segera
membangun PTSP untuk investor. Jika tidak, Dana Alokasi Khusus (DAK)
akan dihapus untuk daerah yang bersangkutan, termasuk mengurangi
jumlah Dana Alokasi Umum (DAU).
2. Maksud dan Tujuan dibentuknya PTSP
Tujuan didirikannya PTSP adalah untuk mempermudah proses
perizinan dalam mendirikan usaha yang selama ini dikeluhkan oleh para
pelaku usaha. Masyarakat atau investor menganggap terlalu lama
mengurus proses perizinan dan nonperizinan yang proses
pengolahannya dimulai dari tahap permohonan hingga tahap penerbitan
dokumen.
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan
pengurusan perizinan, proses pengurusan mulai dari tahap permohonan
sampai dengan tahap penerbitan dokumen dilayani melalui satu pintu dan
dilakukan di satu tempat.Tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,
memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk
memperoleh pelayanan publik.Sedangkan sasaran Penyelenggaraan
25
Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah terwujudnya pelayanan publik yang
cepat, efektif, efisien, transparan dan pasti.
3. Dasar Hukum
Praktek Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) saat ini
menggunakan dasar hukum:
● Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) didirikan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 di bawah kendali
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
● Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan
Koordinasi Penanaman Modal.
● Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Penanaman Modal Dalam Rangka Penanaman
Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri melalui Sistem
Pelayanan Satu Atap.
● Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
● Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas
Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang.
● Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan
Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
● Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
26
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dimana pelaporan capaian kinerja
organisasi yang transparan dan akuntabel merupakan bentuk akuntabilitas
kinerja DPMPTSP Kota Makassar. Setiap organisasi perangkat daerah wajib
membuat Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dimana pelaporan capaian kinerja
organisasi yang transparan dan akuntabel merupakan bentuk akuntabilitas
kinerja DPMPTSP Kota Makassar. Setiap organisasi perangkat daerah wajib
membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
bertujuan untuk menjawab pertanyaan sejauh mana target pembangunan yang
ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Key Performance Indicator (IKU)
Investasi Kota Makassar dan One Stop Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) yang
dicanangkan pada tahun 2020 telah tercapai.
27
a. Struktur Organisasi.
GAMBAR 4.1. STRUKTUR ORGANISASI
28
b. Visi
Visi utama Kota Makassar adalah menjadi Kota Jasa dengan pokok visi yaitu
Makassar Kota Niaga dan Jasa.
c. Misi
Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Makassar adalah Memberdayakan kekuatan ekonomi masyarakat dan
menguatkan daya saing ekonomi kota.
d. Kebijakan
Dalam menjalankan misi ada dua tujuan utama yang ingin dicapai.
Sasaran utama pertama adalah: “Peningkatan kesejahteraan rakyat berbasis
daya saing perdagangan dan jasa” dengan indikator kinerja PDRB/kapita (Juta
Rupiah), Tingkat Pengangguran (%), Kontribusi usaha perdagangan dalam
PDRB (%), Kontribusi bisnis jasa PDRB, dan jumlah wisatawan domestik dan
mancanegara. Arah kebijakan untuk mencapai sasaran utama peningkatan daya
saing perdagangan dan jasa sesuai dengan visinya adalah “Pengembangan
pusat niaga dan fasilitas penunjang perdagangan, jasa dan pariwisata,
pengembangan UKM dan penguatan BUMD, serta penguatan iklim investasi”.
B. HASIL PENELITIAN
a. Karakteristik Informan Penelitian
Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima)
orang diantaranya 3 orang dari DPMPTSP dan 2 (dua) orang mewakili
masyarakat.
Seluruh informan adalah berjenis kelamin Pria dan wanita dengan rata-
29
rata usia antara 29-55 tahun dan Informan ini telah disesuaikan dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian. Berikut hasil wawancara dengan
informan :
Peneliti : Pelayanan apa saja yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar?
Informan :Semua jenis perizinan dan non izin (rekomendasi) yang berhubungan
dengan kegiatan publik diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar. (AE,
pukul 11:23, 03 mei 2021)
Peneliti : Bila kepuasan pelayan tidak terpenuhi, bagaimana masyarakat bisa
memberikan masukan atas ketidakpuasan pelayanan di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar?
Informan : Bilamana kepuasan pelayanan tidak terpenuhi, masyarakat bisa
memberikan masukan atas ketidakpuasan pelayanan di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar melalui pengaduan online 112 dan pengaduan secara
langsung melalui seksi pengaduan dan layanan informasi pada Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar. (AE, pukul 11:35, 03 Mei 2021)
Peneliti : Apakah standar pelayanan yang diberikan memiliki SOP yang dijadikan
rujukan di DPMPTSP Kota Makassar?
Informan :Standar pelayanan yang diberikan sudah memiliki SOP yang dijadikan
rujukan yang diatur melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 15 Tahun 2014
Tentang Pedoman Standar Pelayanan. Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar.(ADL,
pukul. 13:45, 21 mei 2021)
30
Peneliti : Bilamana standar tersebut tidak dijalankan apakah ada sanksi bagi
pegawai tersebut?
Informan :Bila standar pelayanan tidak dijalankan maka ada sanksi bagi pegawai
yang tidak taat pada pedoman standar pelayanan. (AE, pukul. 13: 58,
21 mei 2021)
Peneliti : Manakah yang lebih efektif pelayanan secara langsung atau
pelayanan online di DPMPTSP Kota Makassar?
Informan :Yang lebih efektif adalah pelayanan secara langsung di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar. (GZ, pukul. 09:30, 30 Mei 2021)
Peneliti : Apakah kedepannya DPMPTSP Kota Makassar akan lebih fokus
memberikan pelayanan secara online?
Informan :Kedepannya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar tetap memberikan pelayanan secara
online dan pelayanan secara langsung karena pelayanan online hanya
khusus dilakukan pada pemberian izin perdagangan umum. (GZ,
pukul. 09:35, 30 Mei 2021)
Peneliti : Apa yang Anda ketahui tentang Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar?
Informan: Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu adalah
kantor yang melayani masyarakat dalam hal mengeluarkan izin. (RN,
pukul 10:00, 03 juni)
Peneliti : Pelayanan apa saja yang anda dapatkan dari Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar?
31
Informan: Pelayanan yang berhubungan dengan izin. (RN, pukul 10:05, 03 juni)
Peneliti : Sejauh mana tingkat kepuasan anda terhadap pelayanan yang
diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar ?
Informan: Saat ini pelayanan internal yang diberikan sudah cukup maksimal akan
tetapi masih perlu perbaikan dalam penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan khususnya masalah lokasi parkir yang belum memadai.
(RN, pukul 10:09, 03 juni)
Peneliti : Apakah Anda sudah mengetahui adanya pelayanan online di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar?
Informan :Ya. Saya sudah mengetahui bahwa ada pelayanan on line (RN, pukul
10:12, 03 juni)
Peneliti : Apakah anda pernah menerima /dilayani secara online di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar?
Informan :Ya. (RT, pukul 14:23, 03 juni)
Peneliti: Bagaimana pendapat anda tentang pelayanan online di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar?
Informan: Dengan adanya pelayanan online bisa lebih memudahkan dalam
berurusan dan kita tidak harus datang ke kantornya untuk
menyelesaikan urusan. (RTt, pukul 14:30, 03 juni)
32
Peneliti: Bagaimanakah perbandingan tingkat perbaikan layanan sebelum dan
setelah adanya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar?
Informan: Sebelum adanya DPMPTSP pelayanan publik itu sangat berbelit-belit
khususnya dalam pelayanan perizinan. Dan setelah adanya
DPMPTSP alhamdulillah pelayanan lebih terarah, mudah dan tepat
waktu serta lebih transparan dalam hal alur syarat dan biaya. (RT,
pukul 14:45, 03 juni)
Peneliti: Bagaimana pandangan saudara tentang pelayanan di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kota Makassar?
Informan: Menurut saya pelayanan administrasi di DPMPTSP sudah efektif dan
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berurusan. (RT,
pukul 15:00, 03 juni)
b. Capaian Kinerja Organisasi Dan Indeks Kepuasan Masyarakat
. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
metode perbandingan pencapaian target kinerja. Metode membandingkan
pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana kinerja
yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya
akan dilakukan analisis terhadap penyebab kesenjangan kinerja yang terjadi dan
tindakan perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang. Metode ini
berguna untuk memberikan gambaran kepada pihak eksternal tentang sejauh
mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan
33
sasaran yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran masing-masing target dan
analisis masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Capaian Indikator Kinerja
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran perangkat daerah
100% 88,64% 88,64%
Cakupan pelayanan administrasi perkantoran perangkat daerah
100% 88,64% 88,64%
Persentase ASN Perangkat Daerah yang mendapat peningkatan kapasitas
100% 88,64% 88,64%
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran
didukung oleh pelaksanaan seluruh lingkup pelayanan administrasi di SKPD.
Lingkup pelayanan administrasi disusun dalam 9 kegiatan yang akan mendukung
seluruh proses administrasi perkantoran selama satu tahun.
Indikator tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPMPTSP
merupakan wujud pelaksanaan pelayanan publik pada Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Pelayanan Penanaman Modal sebagai salah satu instansi pemberi
pelayanan publik, yang dituntut untuk terus meningkatkan fasilitas pelayanan,
baik sarana dan prasarana pelayanan publik untuk meningkatkan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan PTSP. Salah satu kegiatan penunjang program
peningkatan pelayanan perizinan adalah pelaksanaan survei kepuasan
masyarakat (SKM) dengan penetapan indikator dan unit variabel pertanyaan
kuesioner dalam survei yang mengacu pada standar penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PAN
RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Bagi Penyelenggara Pelayanan Publik.
34
Pemerintah dalam beberapa waktu terakhir terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh instansi pemerintah.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Negara berkewajiban melayani setiap warga negara
dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam rangka
pelayanan publik. Untuk itu, berbagai terobosan dan perbaikan telah dilakukan
oleh penyelenggara pelayanan publik baik itu instansi pemerintah pusat maupun
daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.Oleh karena itu, dalam hal ini
perlu untuk mengetahui sejauh mana dampak yang dihasilkan dari perbaikan
tersebut melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).
Survei Kepuasan Masyarakat ini diharapkan dapat mengetahui informasi
pengguna layanan yang terdiri dari :
1. Profil pengguna layanan;
2. Persepsi pengguna layanan, dan;
3. Keluhan, saran perbaikan serta aspirasi pengguna layanan.
Dalam Permenpan No. 14 Tahun 2017 disebutkan bahwa SKM bertujuan
untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna jasa dan
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan tujuan:
1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai
kinerja penyedia layanan
2. Mendorong penyedia layanan untuk meningkatkan kualitas layanan publik;
3. Mendorong penyedia layanan untuk lebih inovatif dalam memberikan
pelayanan publik;
4. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik.
35
Indikator tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PTSP
terhadap tata cara pelayanan perizinan disusun dalam standardisasi dan
sertifikasi pelayanan perizinan. Seluruh mekanisme prosedur pelayanan
perizinan disusun dalam standar mutu manajemen (ISO) sebagai salah satu
persyaratan bagi penyelenggara pelayanan publik. Kegiatan ini memiliki target
kinerja kegiatan dengan realisasi kegiatan. Berikut perbandingan realisasi
pencapaiannya:
Tabel 4.2. Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Tahun 2019 dan Tahun 2020
INDIKATOR TARGET
RENSTRA REALISASI
2019 REALISASI
2020
Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PTSP
100% 90,36 88,36
Persentase pelayanan perizinan yang dapat diproses secara online
100% 21.768 izin 14.114 izin
Persentase kebijakan penanaman modal dan PTSP yang ditindaklanjuti sesuai regulasi perundang-undangan
100% 2 Jenis 2 Jenis
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan PTSP pada tahun 2019 cukup baik dibandingkan tahun 2020.Hal ini
menunjukkan bahwa kebijakan yang telah ditetapkan dalam renstra untuk
meningkatkan pelayanan publik yang cepat dan berkualitas perlu terus
ditingkatkan.terus ditingkatkan. lebih ditingkatkan melalui Program Peningkatan
Pelayanan Perizinan yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Survei Kepuasan Masyarakat berfungsi mengukur tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan juga menjadi dasar dalam
perumusan kebijakan pengembangan pelayanan publik.
36
2. Update Data Perizinan memiliki output jumlah perizinan dan nonperizinan
yang terdaftar dan diterbitkan sesuai SOP. Penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan nonperizinan berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun
2020 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan dan Nonperizinan Termasuk Perizinan Berusaha dan Non
Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.
3. Penyusunan kebijakan penanaman modal dan PTSP memiliki output kinerja
jumlah jenis kebijakan penanaman modal dan PTSP yang disusun sesuai
perundang-undangan.
Tabel 4.3.Target Perbandingan Renstra dan Realisasi Tahun 2019 dan
Tahun 2020
INDIKATOR TARGET
RENSTRA
REALISASI
2019
REALISASI
2020
Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PTSP 100% 90,36 88,36
Persentase pelayanan perizinan yang dapat diproses secara online 100% 21.768 izin 14.114 izin
Persentase kebijakan penanaman modal dan PTSP yang ditindaklanjuti sesuai regulasi perundang-undangan
100% 2 Jenis 2 Jenis
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas, terjadi penurunan jumlah izin yang diterbitkan
pada tahun 2020, turun 35% dari tahun sebelumnya yaitu 21.768 izin.Pada tahun
2020, seluruh pelaku usaha mengalami penurunan angka pendapatan, sehingga
mengurangi aktivitas pelaku usaha untuk mengajukan izin baru terkait peluang
usaha yang dapat meningkatkan perekonomian Kota Makassar. Salah satu
akibat dari penurunan jumlah realisasi izin adalah meningkatnya wabah penyakit
37
COVID-19 yang mengurangi aktivitas atau jam pelayanan bidang usaha yang
sebelumnya dapat beroperasi dari pagi hingga malam dan berlakunya SK Wali
Kota. peraturan tentang PBB yang mengatur waktu maksimal kegiatan usaha
dilakukan pada pukul 18.00 WITA.
Pemerintah Kota Makassar bersama Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu berupaya mengatasi dan memulihkan
perekonomian Kota Makassar dengan merumuskan beberapa program dan
kegiatan serta melalui pendampingan pemerintah pusat khususnya BKPM pada
tahun 2021 melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan bimbingan
teknis bagi pelaku usaha dan UMKM untuk fasilitasi/insentif di bidang
Penanaman Modal dalam hal penggunaan aplikasi OSS dan kemudahan layanan
usaha di PTSP. Hasil pengukuran pencapaian target kinerja di atas adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4.Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian
Pelayanan Perizinan A
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan perizinan A
100 % 7.365 izin 76%
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan non perizinan A
100% 7.365 izin 76%
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diatur
dalam Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2020 yang mengatur semua perizinan
dan nonperizinan di SKPD teknis. Untuk itu, disusun Surat Keputusan Tim Teknis
yang memiliki kewenangan sebagai tim pelaksana PTSP di bidang pengendalian,
pengawasan, dan peninjauan hasil teknis untuk menerbitkan surat rekomendasi
38
sebagai persyaratan penerbitan izin. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
nonperizinan terbagi menjadi beberapa bidang, salah satunya dalam
penyelenggaraan pelayanan perijinan dan non perizinan.Bidang A terbagi atas
bidang penataan ruang, pekerjaan umum, pertanahan, perumahan dan
permukiman serta lingkungan hidup.
Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan A terbagi
menjadi 3 sub bidang yaitu A/I, A/II, dan A/III dengan target 7.350 izin.
Persentase pencapaian pelayanan perizinan dan nonperizinan A/I dan A/II sudah
mencapai target >100% sedangkan A/III hanya mencapai 18% pencapaian.
Sektor jasa perizinan A berupaya merumuskan peraturan walikota tentang
pemberian fasilitasi/insentif pengurangan retribusi IMB bagi pelaku usaha
menengah ke bawah (UMKM) di tengah wabah COVID-19 dan pemulihan
ekonomi Kota Makassar. Hasil pengukuran pencapaian target kinerja di atas
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian
Pelayanan Perizinan B
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan perizinan B
100 % 2.363 izin 59,08%
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan non perizinan B
100% 2.363 izin 59,08%
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diatur
dalam Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2020 yang mengatur semua perizinan
dan nonperizinan di SKPD teknis. Untuk itu, disusun Surat Keputusan Tim Teknis
39
yang memiliki kewenangan sebagai tim pelaksana PTSP di bidang pengendalian,
pengawasan, dan peninjauan hasil teknis untuk menerbitkan surat rekomendasi
sebagai persyaratan penerbitan izin. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
nonperizinan terbagi menjadi beberapa bidang, salah satunya dalam
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan.B terbagi atas sektor
perdagangan, sektor industri, sektor pariwisata, sektor koperasi, sektor perikanan
dan pertanian. Hasil pengukuran pencapaian target kinerja di atas adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6. Capaian Indikator Kinerja Ketepatan Waktu Penyelesaian
Pelayanan Perizinan C
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan perizinan C
100 % 4.386 izin 94,37%
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan non perizinan C
100% 4.386 izin 94,37%
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Pelimpahan kewenangan pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diatur
dalam Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2020 yang mengatur semua perizinan
dan nonperizinan di SKPD teknis. . Untuk itu, disusun Surat Keputusan Tim
Teknis yang memiliki kewenangan sebagai tim pelaksana PTSP di bidang
pengendalian, pengawasan, dan peninjauan hasil teknis untuk menerbitkan surat
rekomendasi sebagai persyaratan penerbitan izin. Penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan nonperizinan terbagi menjadi beberapa bidang, salah satunya
dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan.C terbagi atas
bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ketenagakerjaan, bidang
40
perhubungan, bidang sosial dan bidang penelitian. Hasil pengukuran pencapaian
target kinerja di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7. Capaian Indikator Kinerja PMA dan PMDN Tahun 2020
Indikator Kinerja
Tahun 2020
Target Realisasi Capaian
Jumlah Investor dan Nilai Investasi yang dilayani Realisasinya
Jumlah PMA = 100 investor Nilai Investasi = 100 juta US$
Jumlah PMA = 1.026 investor Nilai Investasi = 19.295.100 U$
Jumlah PMA = 100% Nilai Investasi = 20 %
Jumlah PMDN = 120 Investor Nilai Investasi = Rp. 750 Milyar
Jumlah PMDN = 3.371 Investor Nilai Investasi = Rp. 7.453.875.500.000
Jumlah PMDN =100% Nilai Investasi =100%
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
Dari tabel 4.13. Terkait kinerja PMA dan PMDN tahun 2020 di atas, dapat
disimpulkan bahwa realisasi jumlah PMA tahun 2020 senilai 19.295.100 U$,
melebihi target yang diharapkan sebesar 100 juta US$ dan realisasi PMDN
senilai Rp. 7.453.875.500.000,- hampir 100% dari target yang diharapkan
sebesar Rp. 750 Miliar.
Peningkatan pertumbuhan investor PMA/PMDN di Kota Makassar sangat
mempengaruhi nilai investasi PMA/PMDN di beberapa sektor.Peningkatan nilai
investasi dan pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari laju pembangunan kawasan
perumahan dan perkantoran, pengelolaan, perdagangan besar dan eceran, jasa
konstruksi, jasa kesehatan, transportasi dan pergudangan.
Pemberian fasilitasi/insentif kepada pelaku usaha khususnya PMDN bertujuan
untuk menarik lebih banyak investor dengan berbagai potensi investasi di Kota
Makassar.Pemberian fasilitasi/insentif dapat diberikan dalam bentuk kemudahan
akses pelayanan perizinan serta akses fasilitas penggunaan jalan khusus bagi
PMA/PMDN yang memiliki usaha di bidang sarana dan prasarana.
Table 4.8. Perkembangan Realisasi PMDN Kota Makassar, Tahun 2016-2020
41
Tahun Proyek Investasi (Rp) Pertumbuhan
(%)
Tenaga Kerja
Indonesia Asing
2016 26 906.046.100.000 5,79 1.478 16
2017 20 762.295.066.477 -15,86 972 507
2018 12 526.468.345.227 -30,94 0 547
2019 459 3.067.061.000.000 482,57 3.828 0
2020 975 7.453.875.500.000 143,02 3.371 4
Sumber Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas, terjadi pertumbuhan signifikan realisasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun 2020 di Kota Makassar sebesar
143,02% dari Rp. 7.453.875.5000 tahun 2019 Rp 3.067.061.000.000 pada tahun
2020 terutama dipengaruhi oleh kemudahan yang diberikan kepada perusahaan
PMDN untuk melaporkan realisasi investasinya melalui Online Single Submission
(OSS) dan Laporan Kinerja Investasi (LKPM). Dinas Penanaman Modal Kota
Makassar dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga mendorong kerjasama
dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Selatan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk melaksanakan
realisasi investasi besar di kota Makassar.
Tabel 4.9. Perkembangan Realisasi PMA Kota Makassar, Tahun 2016-2020
Tahun Proyek Investasi
(US $)
Pertumbuhan
(%)
Tenaga Kerja
Domestik Asing
2016 34 76.688.500 143,75 2.215 9
2017 27 37.844.100 -50,65 504 3
2018 17 79.656.448 110,48 543 4
2019 228 96.862.466 21,6 164 11
2020 339 19.295.100 -80,07 1.026 11
Sumber Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar
Pada aspek Penanaman Modal Asing (PMA) terjadi penurunan realisasi
pertumbuhan investasi tahun 2020 di kota Makassar sebesar -80,07% dari
USD$19.295.100 pada tahun 2019 menjadi USD$96.682.466,67 pada tahun
2020 dengan total 339 proyek. proyek. Realisasi jumlah investor PMA mengalami
42
peningkatan dibandingkan realisasi nilai investasi PMA. Penurunan nilai investasi
PMA disebabkan oleh para pelaku usaha yang sebelumnya telah mempermudah
pendaftaran dan pendaftaran usaha, salah satunya melalui aplikasi OSS namun
proses kegiatan usaha tidak sepenuhnya terlaksana.
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar telah
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Kota Makassar. Hal ini
terlihat dari hasil penelitian, kemudian tanggapan dari DPMPTSP dan
masyarakat sebagai informan dalam penelitian ini serta didukung oleh capaian
kinerja dan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan melalui sistem
yang telah diterapkan oleh DPMPTSP.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelayanan publik pada dinas
Penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu di kota Makassar sudah
efektif dalam pelayanan secara langsung . namun, dari segi pelayanan online
masih terbatas dikarenakan ada beberapa masyarakat yang belum memahami
pelayanan secara online . Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang
telah dilakukan oleh Vina Safinatun Najah (2019) dengan judul penelitian
“Efektivitas Pelayanan Perizinan Berbasis Online Di Dinas Penanaman Modal
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis” dalam hasil penelitiannya
mengatakan bahwa Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
pelaksanaan pelayanan perizinan berbasis online secara umum belum berjalan
secara maksimal mengingat bahwa untuk program pelayanan perizinan berbasis
online adalah program inovasi yang baru saja diterapkan di DPMPTSP, dapat
43
terlihat dari 13 indikator yang diteliti. Kendala-kendala yang ditemukan yaitu
Terbatasnya Sumber Daya Manusia baik dari peran petugas maupun masyarakat
pemohon perizinan, kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan mengenai
efektivitas pelayanan publik pada penerapan sistem pelayanan terpadu satu
pintu dan pelayanan online pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, maka peneliti disimpulkan
bahwa pelayanan publik dengan penerapan sistem pelayanan terpadu satu
pintu dan pelayanan Online sudah efektif. Hal ini terlihat dari indikator untuk
mengukur efektivitas pelayanan publik dalam memberikan pelayanan perizinan
dan nonperizinan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan
kepastian hukum serta mewujudkan hak masyarakat dan investor untuk
memperoleh pelayanan perizinan. bebas dari pemerasan, transparansi, dan
lainnya. informasi yang jelas mengenai persyaratan, biaya dan waktu yang
dapat dilakukan di satu tempat, sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada aspek kepastian hukum, DPMPTSP Kota Makassar bekerja dibawah
payung hukum yang berlaku sehingga setiap aktivitas mengacu pada
aturan hukum yang berlaku. Pada aspek transparan, DPMPTSP
menyediakan berbagai cara untuk masyarakat mendapatkan informasi
yang dibutuhkan, website DPMPTSP Kota Makassar, layanan call center,
dan layanan WhatsApp. Pada aspek pengembangan IT, DPMPTSP Kota
Makassar melakukan berbagai inovasi seperti meluncurkan aplikasi On
Line yang dapat diakses oleh masyarakat secara langsung.
b. Indikator peningkatan kompetensi SDM aparatur telah berjalan dengan
baik. Hal tersebut peneliti simpulkan dari aspek komitmen kerja yang tinggi
45
c. dari pegawai, kemampuan yang dipersyaratkan dalam mengemban tugas
pengelolaan pelayanan dan kebijakan publik, terampil, kreatif, dan inovatif,
taat pada asas dan disiplin dalam bekerja, memiliki daya tanggap yang baik
terhadap permasalahan, memiliki jati diri sebagai abdi masyarakat, memiliki
rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, dan dapat
memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah di jelaskan di atas, maka saran dan
masukan dari peneliti yang ditujukan kepada pihak Pemerintah Kota Makassar,
khususnya DPMPTSP, dan pelaku UMKM, sebagai berikut:
a. Tidak tersedianya sarana pendukung dalam pelayanan yang berupa parkir
lebih luas dapat dimaksimalkan lagi dengan diberi tempat yang teduh dan
ruang tunggu yang representatif agar masyarakat sebagai penerima layanan
yang dilakukan oleh DPMPTSP Kota Makassar menjadi lebih aman dan
nyaman.
b. Adanya jenis layanan yang akhirnya harus dikembalikan kepada SKPD
teknis karena ketidaksiapan pegawai selaku pemberi layanan untuk
menangani secara efektif sehingga masyarakat tidak menumpuk pada satu
titik layanan seperti yang terjadi pada pelayanan administrasi kependudukan
yang akhirnya dikembalikan ke SKPD teknis kembali..
c. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai
referensi dan sebagai bahan pertimbangan untuk memperdalam penelitian
selanjutnya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Badul 2013. Modul Electronic Government. Makassar: Universitas
Hasanuddin Andrianto, Nico 2017. Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui e-
government. Malang: Bayumedia Publishing Dwi, Yuni. 2018. Panduan Praktis Mengurus IMB. Yogyakarta: Pustaka
Grhatama Emzir. 2012. Analisis Data. Jakarta. PT. Raja Gravind Persada E. Utrecht, 2017. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Gasper, Vincent. 2017. Manajemen Kualitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Andi Winda Sari. Pelaksanaan Pelayanan Publik Dalam Pemberian Izin Mendirikan Bangunan di Kota Palopo. 2017. Makassar: Universitas Hasanuddin
Andika Raja Putra. Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan. 2015. Universitas Sumatera Utara
Imelda Febriany, Nur Fitriyah, Enos Paselle. Efektivitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terhadap Penyerapan Investasi Di Kalimantan Timur (Studi Pada Badan Perizinan Dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur) 2015: Universitas Mulawarman l 16, No 4 2013 ISSN 1411-0199
Vina Savinatunazah. Efektivitas Pelayanan Perizinan Berbasis Online Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ciamis, 2019: Universitas Galuh
Jurnal Lawand Justice Vol.1 No.1 Maret 2016 http://bppt.badungkab.go.id/hal -latar belakang. html ixzz4Qpgs12GN73
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-prinsip-menurut beberapa ahli.html, https://www.slideshare.net/primus74, http://id.wikipedia.org/wiki/pelayananpublik, www.slideshare.net/mobile. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 tahun 2008 tentang Pembentukan.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Daerah Kota Makassar. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelayanan Publik Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 dibawah kendali Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi
Penanaman Modal.
L
A
M
P
I
R
A
N
Tabel Jumlah Perizinan dan Non Perizinan Yang Diterbitkan Sesuai SOP Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun
2020 tentang
Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Serta Perizinan Berusaha
dan Perizinan Non
Berusaha Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
NO JENIS IZIN
BULAN TOTA
L JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
A PENATAAN RUANG DAN PEKERJAAN UMUM
-
1 KETERANGAN RENCANA KOTA (KRK) 205 192 172 58 48 179 277 162 247 236 120 121 2017
2 IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) 573 360 347 297 230 765 665 322 499 559 446 162 5225
3 SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
4 IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
5 IZIN USAHA JASA KONSULTAN
6 IZIN PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN DAN RUANG MANFAAT JALAN
B PERTANAHAN
1 IZIN LOKASI
C PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
1 IZIN KAWASAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PENGESAHAN SITE-PLAN)
6 3 5 6 2 5 3 5 4 7 5 8 59
2 SERTIFIKAT KEPEMILIKAN BANGUNAN GEDUNG (PERTELAAN GEDUNG)
D LINGKUNGAN HIDUP
1 SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)
2 IZIN LINGKUNGAN 1 7 4 3 15
3 IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR 1 2 1 3 2 5 1 1 2 18
4 IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR PERMUKAAN
5 IZIN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)
1 5 2 9 8 3 1 2 31
E PERDAGANGAN
1 TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) / NIB
2 IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 135 102 145 265 112 141 245 305 152 216 78 268 2164
3 SURAT IZIN USAHA PUSAT PEMBELANJAAN
4 TANDA DAFTAR GUDANG (TDG) 1 5 2 6 3 1 5 6 1 30
5 IZIN USAHA MIKRO
6 IZIN USAHA TOKO SWALAYAN
7 IZIN USAHA TOKO MODERN
8 SURAT IZIN USAHA PASAR RAKYAT
9 SURAT IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL
10 SURAT IZIN KHUSUS WAKTU PELAYANAN (BAGI PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN)
11 SURAT IZIN USAHA KHUSUS WAKTU PELAYANAN (BAGI PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN
12 SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL DAN IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL (GOLONGAN B DAN GOLONGAN C)
13 SURAT KETERANGAN PENYIMPANAN BARANG
14 SURAT TANDA PENDAFTARAN WARALABA ; a. Penerima dari waralaba dalam negeri; b. Penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri; dan
c. Penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri
15 IZIN SALON KECANTIKAN
16 IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME
17 IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME INSIDENTIL
18 IZIN USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH 2 15 10 3 2 8 5 4 5 54
19 IZIN PERLUASAN USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
20 IZIN KAWASAN INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI
F PARIWISATA 113
1 TDUP 10 12 5 15 3 5 10 12 8 5 18 10 113
G KOPERASI
1 IZIN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2 2
2 IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG KOPERASI SIMPAN PINJAM
3 IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG PEMBANTU KOPERASI SIMPAN PINJAM
4 IZIN PEMBUKAAN KANTOR KAS KOPERASI SIMPAN PINJAM
H PERIKANAN
1 IZIN PRAKTIK DOKTER HEWAN
2 IZIN PARAMEDIK VETERINER
3 IZIN RUMAH POTONG HEWAN
4 IZIN USAHA PRODUKSI BENIH/BIBIT TERNAK DAN PAKAN
5 IZIN USAHA DEPO OBAT HEWAN
6 IZIN USAHA TOKO OBAT HEWAN
7 IZIN USAHA RUMAH SAKIT HEWAN (SIVET)
8 IZIN USAHA KLINIK HEWAN (SIVET)
9 IZIN USAHA PERTANIAN YANG KEGIATAN USAHANYA DALAM DAERAH
10 IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP) PEMBENIHAN
11 IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP) PEMBESARAN
12 IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP) PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN
13 IZIN FASILITAS PEMELIHARAAN HEWAN
I KESEHATAN 3983
1 IZIN PRAKTIK DOKTER 35 28 36 15 10 16 38 40 36 35 42 38 369
2 IZIN PRAKTEK DOKTER SPESIALIS 28 33 20 12 10 8 31 34 24 32 40 20 292
3 IZIN PRAKTIK DOKTER GIGI 23 20 25 9 5 16 28 26 27 30 38 34 281
4 IZIN PRAKTEK DOKTER GIGI SPESIALIS 5 3 3 4 2 2 8 3 5 9 7 11 62
5 IZIN PRAKTEK DOKTER INTERNSHIP 22 18 28 6 17 12 28 24 28 27 23 30 263
6 IZIN PRAKTEK TEKNISI KARDIOVASKULER 2 1 2 3 2 2 12
7 IZIN PRAKTIK APOTEKER 25 14 17 9 13 8 24 28 31 24 32 27 252
8 IZIN PRAKTIK ASISTEN APOTEKER 18 23 20 11 6 38 35 38 35 33 37 294
9 IZIN PRAKTIK PRANATA LAB. KESEHATAN 2 8 5 3 1 19
10 IZIN PRAKTIK PSIKOLOGI KLINIK 2 3 2 2 1 1 3 14
11 IZIN PRAKTIK TEKNIK ELEKTROMEDIK 5 4 3 2 1 15
12 IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS 2 1 1 1 2 7
13 IZIN PRAKTIK TERDAFTAR PENYEHAT TRADISIONAL
3 3 1 2 4 2 2 2 2 21
14 IZIN PRAKTIK MANDIRI BIDAN 20 38 33 10 12 20 35 45 30 35 28 30 336
15 IZIN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT 44 46 61 15 20 16 45 38 43 39 32 31 430
16 IZIN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT GIGI 2 5 1 1 2 1 12
17 IZIN PRAKTIK MANDIRI FISIOTERAPI 2 3 2 2 1 10
18 IZIN TENAGA KERJA SANITARIAN 2 5 1 1 1 1 1 1 13
19 IZIN TENAGA KERJA NUTRISIONIS 2 3 2 2 2 2 3 16
20 IZIN TENAGA KERJA EPIDEMIOLOGI KESEHATAN 1 2 2 2 1 8
21 IZIN TENAGA KERJA PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
1 1 2 2 1 5 10
22 IZIN TENAGA KERJA ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
1 2 3
23 IZIN TENAGA KERJA PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
1 2 2 5
24 IZIN TENAGA KERJA PERAWAT 22 35 30 14 20 11 48 45 38 30 34 32 359
25 IZIN TENAGA KERJA PERAWAT ANASTESI 2 3 3 2 2 1 5 2 20
26 IZIN TENAGA KERJA BIDAN 8 15 24 7 10 8 30 33 35 32 38 35 275
27 IZIN TENAGA KERJA OKUPASI TERAPIS 3 1 2 2 2 1 2 13
28 IZIN TENAGA KERJA TERAPIS GIGI DAN MULUT 1 3 1 2 7
29 IZIN TENAGA KERJA PEREKAM MEDIS 2 3 2 1 1 1 1 11
30 IZIN TENAGA KERJA RADIOGRAFER 2 1 1 1 2 7
31 IZIN TENAGA KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN 2 2 3 2 9
32 IZIN TENAGA KERJA TEHNISI GIGI 1 1
33 IZIN TENAGA TUKANG GIGI 1 1 1 3
34 IZIN TENAGA KERJA TEKNISI PELAYANAN DARAH 2 2 4
35 IZIN TENAGA KERJA TERAPIS WICARA 1 1 2 4
36 IZIN TENAGA KERJA ORTOTIK PROSTETIK 2 1 3 6
37 IZIN TENAGA KERJA FISIKAWAN MEDIS 2 2 4
38 IZIN TENAGA KERJA ENTOMOLOGI KESEHATAN
39 IZIN TENAGA KERJA MIKROBIOLOGI KESEHATAN
40 IZIN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA 3 4 2 6 8 15 8 16 62
41 IZIN LAIK HYGIENE 2 2 3 2 3 2 14
42 IZIN LAIK HYGIENE RESTORAN/RUMAH MAKAN 1 1 3 1 1 1 3 2 1 14
43 IZIN LAIK HYGIENE KOLAM RENANG 2 1 2 1 6
44 IZIN LAIK HYGIENE SANITASI JASA BOGA/CATERING
5 10 16 3 5 6 12 10 14 20 23 18 142
45 IZIN PEST KONTROL 2 3 2 2 2 1 12
46 IZIN DEPOT AIR MINUM 4 2 1 1 1 2 4 4 3 2 5 4 33
47 IZIN USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 2 1 2 1 2 8
48 IZIN USAHA PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
49 SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
5 3 6 4 4 8 6 12 10 8 6 9 81
50 IZIN APOTEK 16 10 3 1 7 5 15 5 16 20 13 10 121
51 IZIN KLINIK 1 1 2 1 1 6
52 IZIN RUMAH SAKIT 2 2
53 IZIN TOKO OBAT 1 1 1 2 1 3 9
54 IZIN OPTIK 2 1 2 5
55 IZIN OPERASIONAL KLINIK RADIOLOGI
56 IZIN OPERASIONAL KLINIK DIALISIS
57 IZIN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
58 IZIN LABORATORIUM KESEHATAN 2 1 1 4
J PENDIDIKAN 377
1 IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR 4 9 6 3 2 15 2 5 9 10 6 4 75
2 IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
12 7 27 15 23 15 20 35 36 14 25 22 251
3 IZIN PENDIDIKAN NON FORMAL 3 4 8 8 7 5 2 6 8 51
K TENAGA KERJA 20
1 PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING (IMTA)
2 IZIN LEMBAGA PELATIHAN KERJA 3 3 2 4 4 2 2 20
3 SURAT IZIN USAHA LEMBAGA PENEMPATAN TENAGA KERJA SWASTA ANTAR KERJA LOKAL (SIU-LPTKS AKL)
4 TANDA DAFTAR BURSA KERJA KHUSUS (BKK)
L PERHUBUNGAN
1 IZIN USAHA ANGKUTAN DARAT
2 IZIN TRAYEK UNTUK ANGKUTAN PENUMPANG
3 IZIN OPERASI ANGKUTAN UNTUK PENUMPANG TIDAK DALAM TRAYEK
4 KARTU PENGAWASAN ANGKUTAN ORANG TIDAK DALAM TRAYEK
5 IZIN USAHA JASA TERKAIT DENGAN PERAWATAN KAPAL PERBAIKAN KAPAL
6 IZIN PENYELENGGARAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN UMUM
7 IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PERKERETAAPIAN UMUM
8 IZIN USAHA ANGKUTAN LAUT
9 IZIN USAHA ANGKUTAN LAUT PELAYARAN RAKYAT
10 IZIN USAHA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
11 IZIN USAHA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBRANGAN
12 IZIN USAHA PENGOPERASIAN KAPAL PENYEBRANGAN
M SOSIAL 6
1 IZIN PENGUMPULAN SUMBANGAN DALAM DAERAH’
2 IZIN PENELITIAN 1 1 1 1 2 6
JUMLAH 14.114
Sumber : LAKIP DMPTSP Tahun 2020
BIOGRAFI PENULIS
Lisnawati anas lahir di Bau bau pada tanggal 06 oktober
1998 dari pasangan Abdul Nasir dan wa pia. Peneliti
merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Saat
ini peneliti bertempat tinggal di.jl talasalapang 1 no.15.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu pada
tahun 2005 peneliti masuk pada SDN No.1 Parigi dan
lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan kejenjang SMPN No.1 parigi dan
lulus pada tahun 2014 dan pendidikan SMAN No.1 Parigi lulus pada tahun 2016
kemudian peneliti diterima sebagai mahasiswi jurusan Manajemen Fakultas
Ekonimi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Sampai dengan
penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa program studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.