EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN...

24
EFEKTIVITAS PELATIHAN PROPHETIC INTELLIGENCE TERHADAP PENINGKATAN SELF AWARENESS MAHASISWA Bambang Tri Yudhanto Sus Budiharto INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa peserta pelatihan Prophetic Intelligence. Kesadaran diri mahasiswa meningkat setelah mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Dugaan awal dalam penelitian ini adalah kelompok eksperimen mengalami peningkatan kesadaran diri, sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan kesadaran diri, serta subjek kelompok eksperimen mengalami peningkatan kesadaran diri setelah diberi pelatihan Prophetic Intelligence dibanding sebelum diberi pelatihan Prophetic Intelligence Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta angkatan 2004-2006 sebanyak 18 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah skala kesadaran diri yang diadaptasikan dari The Self Awareness Questionnaire. Skala diberikan sebelum dan sesudah pelatihan Prophetic Intelligence berlangsung pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS 12,00 for Windows untuk menguji apakah ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa yang mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence dan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Uji beda berdasarkan gain scores diperoleh bahwa skor t sebesar -0,569 dan skor p = 0,577. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa yang mengikuti program Prophetic Intelligence dan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Berdasarkan uji-t subjek eksperimen antara sebelum diberikan pelatihan Prophetic Intelligence dengan setelah diberikan pelatihan Prophetic Intelligence menunjukkan t sebesar -3,596 dengan p = 0,009. hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa peserta pelatihan Prophetic Intelligence. Kesadaran diri mahasiswa tidak meningkat setelah mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Kata Kunci: Kesadaran Diri, Pelatihan Prophetic Intelligence

Transcript of EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN...

Page 1: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

EFEKTIVITAS PELATIHAN PROPHETIC INTELLIGENCE TERHADAP

PENINGKATAN SELF AWARENESS MAHASISWA

Bambang Tri Yudhanto

Sus Budiharto

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Ada perbedaan kesadaran diri

pada mahasiswa peserta pelatihan Prophetic Intelligence. Kesadaran diri mahasiswa meningkat setelah mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Dugaan awal dalam penelitian ini adalah kelompok eksperimen mengalami peningkatan kesadaran diri, sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan kesadaran diri, serta subjek kelompok eksperimen mengalami peningkatan kesadaran diri setelah diberi pelatihan Prophetic Intelligence dibanding sebelum diberi pelatihan Prophetic Intelligence

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta angkatan 2004-2006 sebanyak 18 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah skala kesadaran diri yang diadaptasikan dari The Self Awareness Questionnaire. Skala diberikan sebelum dan sesudah pelatihan Prophetic Intelligence berlangsung pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS 12,00 for Windows untuk menguji apakah ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa yang mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence dan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence. Uji beda berdasarkan gain scores diperoleh bahwa skor t sebesar -0,569 dan skor p = 0,577. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa yang mengikuti program Prophetic Intelligence dan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence.

Berdasarkan uji-t subjek eksperimen antara sebelum diberikan pelatihan Prophetic Intelligence dengan setelah diberikan pelatihan Prophetic Intelligence menunjukkan t sebesar -3,596 dengan p = 0,009. hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa peserta pelatihan Prophetic Intelligence. Kesadaran diri mahasiswa tidak meningkat setelah mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence.

Kata Kunci: Kesadaran Diri, Pelatihan Prophetic Intelligence

Page 2: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

EFEKTIVITAS PELATIHAN PROPHETIC INTELLIGENCE TERHADAP

PENINGKATAN SELF AWARENESS MAHASISWA

Pengantar

Kesadaran diri seorang mahasiswa sangatlah penting baik bagi dirinya

sendiri maupun bagi proses akademis yang dijalaninya di bangku kuliah. Dengan

kesadaran diri inilah seseorang mampu mengevaluasi diri dan menyadari apa yang

sedang terjadi pada dirinya, bagaimana individu mengenali diri atau menyadari

dirinya sendiri (Meyer, 2006). Lebih lanjut, dengan memiliki kesadaran diri yang

membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri, seseorang

akan mampu memahami konsep diri dan standar, nilai serta tujuan yang dimiliki

seseorang (Dayakisni dan Hudaniah, 2001)

Sebagai seorang mahasiswa, kesadaran diri akan membantu seorang

mahasiswa dalam proses akademik yang sedang dijalaninya. Kesadaran diri yang

dimiliki mahasiswa akan mampu untuk membuat pilihan yang benar, membuat

kesempatan belajar seseorang lebih baik, mengidentifikasi keterampilan yang

sebenarnya dan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan keterampilan

tersebut secara lebih efektif, menggambarkan secara baik tipe yang ada pada diri

seseorang, mengidentifikasi sesuatu hal yang dirasakan sulit dan mengembangkan

strategi mengenai hal tersebut, serta memahami bagaimana seseorang

berhubungan dengan orang lain dalam situasi yang berbeda seperti team work,

kemampuan sosialisasi, kepemimpinan dan manajemen (Mc Donalds, 2006).

Page 3: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Menurut Perls (Schultz, 1991), dalam mendefinisikan orang yang sehat secara

psikologis, Perls tidak memberikan sifat – sifat dari orang yang sehat tersebut tetapi

ada tujuh hal yang dapat menunjukkan hal tersebut, yang salah satunya yaitu orang

tersebut memiliki kesadaran diri. Orang yang sehat psikologis memiliki kesadaran

dan penerimaan penuh terhadap diri, menerima kelemahan dan kekuatan serta

potensinya sebagai manusia.

Kesadaran diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai hamba

Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, sebagai

bagian dari lingkungan, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan

yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal untuk meningkatkan diri

sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungannya.

Kesadaran diri merupakan proses internalisasi dari informasi yang diterima yang

pada saatnya menjadi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan diwujudkan

menjadi perilaku keseharian. Oleh karena itu, walaupun kesadaran diri lebih

merupakan sikap, namun diperlukan kecakapan untuk menginternalisasi informasi

menjadi nilai-nilai dan kemudian mewujudkan menjadi perilaku keseharian.

Kesadaran akan potensi diri dapat dikembangkan akan mampu menumbuhkan

kepercayaan diri pada anak didik, karena mengetahui potensi yang dimiliki.

Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri seringkali disebut sebagai

pendidikan karakter, karena kesadaran diri akan membentuk karakter seseorang.

Karakter itulah yang pada saatnya terwujudkan menjadi perilaku yang bersangkutan

(www.dikmenum.go.id).

Page 4: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Pada masa akhir mahasiswa, diharapkan seseorang sudah dapat menetapkan

dan memperkirakan apa yang mampu dilakukan. Banyaknya informasi yang

diperoleh seseorang dari pengalaman hidup sehari-harinya dapat membuatnya ragu-

ragu mengenai sesuatu yang sebenarnya cocok bagi dirinya. Ketika seorang

mahasiswa mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terbuka disertai dengan

kesadaran diri yaitu tentang kekuatan dan kelemahannya. Dengan mengetahui

kemampuan diri, seseorang dapat menentukan pilihan yang tepat dan

mempersiapkan diri meraih tujuan-tujuan hidupnya (Prianto, 2006).

Permasalahannya adalah mahasiswa terkadang tidak mengetahui secara pasti

apa yang menyebabkan dirinya mengalami kesulitan dan hambatan dalam

menjalankan proses akademisnya di bangku kuliah. Kesulitan dan hambatan

mahasiswa dikarenakan ketidakmampuan untuk mengenali diri, baik potensi yang

dapat menunjang keberhasilan maupun kekurangan yang dimiliki sehingga

mahasiswa tidak mampu menetapkan arah, tujuan, serta perencanaan dalam

studinya (Zarfiel dan Salim, 2006). Ditambahkan oleh Mc Donalds (2006), bahwa

mahasiswa kurang memiliki kesadaran diri, padahal kesadaran diri yang dimiliki

mahasiswa akan mampu untuk membuat pilihan yang benar, membuat kesempatan

belajar seseorang lebih baik, mengidentifikasi keterampilan yang sebenarnya dan

bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut secara lebih

efektif, menggambarkan secara baik tipe yang ada pada diri seseorang,

mengidentifikasi sesuatu hal yang dirasakan sulit dan mengembangkan strategi

mengenai hal tersebut, serta memahami bagaimana seseorang berhubungan

Page 5: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

dengan orang lain dalam situasi yang berbeda (seperti team work, kemampuan

sosialisasi, kepemimpinan dan manajemen).

Berrkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam menentukan pilihan yang

benar, diterangkan oleh Dharmawan (2007), bahwa rata-rata 10 persen mahasiswa

Institut Teknologi Bandung (ITB) dari tiap angkatan putus kuliah. Penyebabnya yaitu

tidak cocok dengan bidang yang dipilih dan mahasiswa memilih pindah ke lembaga

pendidikan yang lebih baik (www.ia-itb.com/node/435).

Disebutkan oleh Sari & Dewi (2002) bahwa fenomena yang menarik adalah

proses pemilihan jurusan bagi setiap mahasiswa baru. Beberapa mahasiswa

memilih jurusan berdasarkan minat kelompoknya atau orang tuanya. Hasil survey

Team Bimbingan dan Konseling pada tahun 1997 menunjukkan bahwa 12,56%

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengalami masalah tentang pilihan

jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya.

Ketua Tim Pelaksana Bimbingan Konseling (TPBK) Universitas Padjadjaran

Bandung menyebutkan, bahwa sejak awal mahasiswa masuk ke jenjang perguruan

tinggi hingga mahasiswa tersebut lulus, permasalahan selalu ada. Mulai dari

mahasiswa yang tidak bisa bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik di lingkungan

kampusnya, tidak bisa bergaul dengan lingkungan yang baru, sampai kepada

persoalan karier bagi mahasiswa yang telah lulus (http://beta.pikiran-

rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=4189).

Dariyo (2003) menambahkan, bahwa tidak semua individu yang menginjak

masa dewasa awal mampu mewujudkan karya kreatif, padahal pada masa dewasa

awal seringkali dianggap sebagai masa untuk berprestasi yang setinggi-tingginya

Page 6: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

sehingga tidak menutup kemungkinan mereka dapat mengekspresikan segala

potensinya untuk menciptakan karya-karya yang baru, inovatif, dan kreatif.

Ezra & Ezra (2007) menjelaskan bahwa apabila seseorang kurang memiliki

self-awareness sering membuat tidak percaya diri, suka bersikap plin plan, tidak

punya prinsip yang kuat, sulit menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai,

karena banyak potensi dan bakat yang dimiliki hanya terpendam saja dan tidak

dikembangkan. Self-awareness dapat dibangun dengan belajar memahami tipe

karakter pribadi, pikiran dan perasaan yang ada, minat dan bakat yang dimiliki.

Permasalahan mahasiswa mengenai kesadaran dirinya mengakibatkan

ketidakmampuan mengenali kelebihan dan kekurangannya serta tidak mengetahui

solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Piaget (Efendi, 2005) mengatakan

bahwa seseorang membutuhkan hadirnya sebuah kecerdasan (Intelligence) yang

dapat digunakan pada saat tidak tahu apa yang harus dilakukan, serta seseorang

dapat dikatakan cerdas apabila terampil dalam menemukan jawaban yang benar

untuk masalah pilihan hidup.

Prophetic Intelligence merupakan konsep kecerdasan yang

mengimplementasikan empat dimensi Prophetic intelligence yang meliputi Adversity

Intelligence, Emotional Intelligence, Intellectual Intelligence dan Spiritual Intelligence.

Tumbuh dan berkembangnya Prophetic Intelligence dalam diri seseorang akan

mampu mengevaluasi kekurangan dan kelebihan diri dari apa yang telah dilakukan,

melakukan perbaikan dan penyempurnaan, merancang aktivitas ke depan yang

lebih baik, akan memperoleh kemudahan-kemudahan dalam meningkatkan kualitas

diri yakni memudahkan dalam peningkatan kualitas berpikir, bersikap, berperilaku,

Page 7: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

bertindak, dan berpenampilan positif, serta mengaktualisasikan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai hamba yang mampu mengemban amanah kekhalifahan.

( Adz-Dzakiey dan Budiharto, 2005).

Asumsi peneliti dengan memberikan pelatihan Prophetic intelligence tersebut,

seorang mahasiswa akan mampu menyadari kelemahan serta kelebihannya baik

dalam dirinya sendiri maupun yang berkaitan dengan proses akademis di bangku

kuliah yang sedang dijalaninya sehingga mampu mengoptimalkan kecenderungan

atau kebiasaan - kebiasaan dan kemampuannya yang menguntungkan bagi

pendidikannya dan menghindari atau mengendalikan kebiasaan - kebiasaan atau

kecenderungan yang dapat menghambat pendidikannya di perguruan tinggi. Selain

itu, peneliti juga berasumsi bahwa dengan berbekal kesadaran diri yang telah dimiliki

oleh mahasiswa, akan mampu untuk mempersiapkan diri untuk memasuki dunia

kerja atau karier khusus atau mencapai kualifikasi profesional yang akan membantu

dalam karier yang telah ditempuh.

Metode Penelitian

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia

angkatan 2004 - 2006 dan masih aktif sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia

pada tahun ajaran 2007/2008. Subjek dalam penelitian ini berjenis kelamin pria dan

wanita. Subjek yang diteliti yaitu subjek yang memiliki kesadaran diri tergolong

rendah berdasarkan hasil pretest.

Page 8: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian eksperimen

ini adalah angket. Aspek kesadaran diri dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala kesadaran diri yang diadaptasi dari The Self Awareness

Questionnaire oleh Hall (1970) yang terdiri dari self image, kontrol diri, kreativitas,

kerjasama, perencanaan, dan konsentrasi. Angket diberikan kepada subjek

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan setelah pelatihan

Prophetic Intelligence.

Desain Pelaksanaan Eksperimen

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu metode penelitian

untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara

sengaja oleh peneliti. Perlakuan yang diberikan bisa berupa situasi atau tindakan

tertentu yang diberikan kepada individu atau kelompok untuk kemudian dilihat

pengaruhnya (Latipun, 2004).

Desain dalam penelitian ini adalah non-randomized pretest-posttest control

group design, yaitu desain eksperimen tanpa random yang dilakukan prates

sebelum perlakuan diberikan dan pascates sesudahnya, sekaligus ada kelompok

perlakuan dan kontrol (Latipun, 2004). Pengukuran dilakukan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan kesadaran diri pada mahasiswa sebelum diberikan

perlakuan (pre test) dan setelah diberikan pelatihan (pos test).

Page 9: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Metode Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan dengan cara melakukan t-test terhadap data

kuantitatif pada pre-test dan post-test yang didasarkan pada alat ukur kesadaran diri

yang diberikan kepada subjek penelitian. Software Statistical Product and Service

Solution (SPSS) 12.00 digunakan oleh peneliti untuk membantu dalam perhitungan

data-data yang diperoleh.

Hasil Penelitian

Tabel 1 Deskripsi Kategori Kesadaran Diri Subjek Berdasarkan hasil Post test

Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

Kategori Norma

n Presentase n presentase Sangat rendah X < 172,8 0 0 % 0 0% Rendah 172,8 < X < 273,6 1 10% 0 0 % Sedang 273,6 < X < 374,4 1 10% 1 12,5 % Tinggi 374,4 < X < 475,2 4 40% 5 62,5 % Sangat tinggi 475,2 < X 4 40% 2 25 %

Tabel 2 Deskripsi Data pre test kelompok kontrol – kelompok eksperimen

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KE 8 248 389 347,38 43,638 KK 10 256 564 377,80 83,321

Tabel 3 Deskripsi Data post test kelompok kontrol – kelompok eksperimen

N Minimum Maximum Mean Std. Deviatiaon

KE 8 359 498 433,25 46,330 KK 10 265 520 440,90 84,012

Page 10: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Tabel 4 Deskripsi Data gain score kelompok kontrol – kelompok eksperimen

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KE 8 -7 207 85,88 67,554 KK 10 -107 200 63,10 95,344

Tabel 5 Uji Normalitas K–S–Z P Status Gain score 0,580 0,890 Normal Pre test 0,632 0,819 Normal Post test 0,843 0,476 Normal Tabel 6 Uji Homogenitas t P Status Gain score 0,325 0,365 Homogen Pre test 0,233 0,821 Homogen Post test 0,146 0,577 Homogen

Berdasarkan analisis uji hipotesis, gains score yang digunakan untuk

mengetahui adakah pengaruh pelatihan Prophetic Intelligence terhadap peningkatan

kesadaran diri mahasiswa, menunjukkan skor p sebesar 0,577, sehingga skor p >

0,05. tidak ada perbedaan kesadaran diri antara subjek yang mengikuti pelatihan

dengan subjek yang tidak mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence, atau dengan

kata lain tidak ada perbedaan kesadaran diri antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen. Berdasarkan analisis, terdapat peningkatan skor kesadaran

diri pada kelompok eksperimen antara pre test – post test. Pada kelompok

eksperimen menunjukkan p = 0,009, sehingga nilai p < 0,05. Sedangkan pada

kelompok kontrol menunjukkan p = 0,066, sehingga nilai p > 0,05. Hal ini

Page 11: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan kesadaran diri antara pre test – post test

karena tidak diberikan perlakuan pada kelompok kontrol.

Pembahasan

Berdasarkan perhitungan statistik, seluruh aspek kesadaran diri mengalami

perubahan yaitu pada aspek self image dengan nilai t = -2,640 dan nilai p = 0,033

sehingga p<0,05, aspek kontrol diri dengan nilai t = -4,292 dan nilai p sebesar 0,004

sehingga p<0,01, aspek kreativitas dengan nilai t = -4,322 dan nilai p sebesar 0,003

sehingga p<0,01, aspek kerjasama dengan nilai t = -2,924 dan nilai p = 0,022

sehingga p<0,05, aspek perencanaan dengan nilai t = -3,559 dan nilai p sebesar

0,009 sehingga p<0,01, dan aspek konsentrasi dengan nilai t = -3,406 dan nilai p =

0,011 sehingga p<0,05.

Kesadaran diri subjek penelitian secara statistik mengalami peningkatan baik

dalam aspek self image, kontrol diri, kreativitas, kerjasama, perencanaan dan

konsentrasi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa secara langsung atau tidak langsung

seluruh materi yang diberikan dalam pelatihan Prophetic Intelligence yakni

memahami konsep Prophetic Intelligence, mengelola potensi Adversity Intelligence

dan Emotional Intelligence, mengelola potensi Spiritual Intelligence dan Intellectual

Intelligence, implementasi Prophetic Intelligence dalam mengembangkan kesehatan

holistik meningkatkan keenam aspek tersebut.

Hasil deskripsi data juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-

rata kesadaran diri antara laki-laki dan perempuan. Pada kelompok kontrol pada pre

test menunjukkan skor mean kesadaran diri lebih tinggi pada subjek laki-laki,

Page 12: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

sedangkan pada post test menunjukkan skor mean kesadaran diri lebih tinggi pada

subjek perempuan. Pada kelompok eksperimen pada pre test menunjukkan skor

mean kesadaran diri lebih tinggi pada subjek laki-laki, sedangkan pada post test

menunjukkan skor mean kesadaran diri lebih tinggi pada subjek perempuan.

Berdasarkan rancangan eksperimen, hanya kelompok eksperimen saja yang

diberikan perlakuan berupa pelatihan Prophetic Intelligence. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah pelatihan yang diberikan benar-benar memberikan

pengaruh terhadap peningkatan kesadaran diri pada kelompok eksperimen,

sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami perubahan kesadaran diri

karena tidak diberikan perlakuan.

Kesadaran diri mahasiswa adalah kemampuan seorang mahasiswa untuk

menyadari akan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya sendiri sehingga

dengan kesadaran yang dimilikinya tersebut dapat membantu dalam memecahkan

berbagai permasalahan yang terkait dengan kegiatan akademis dan tercapainya

tujuan yang diharapkan.

Konsep Prophetic Intelligence dalam menumbuhkan kesadaran diri

seseorang bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan daya kesadaran

dan keingatan diri secara esensial serta melepaskan diri dari bekasan pengingkaran

dan kedurhakaan kepada Tuhannya dan melepaskan diri dari energi negatif

kealaman, kemakhlukan dalam suatu ruang dan waktu ( Adz-Dzakiey, 2005).

Seseorang yang memiliki kecerdasan, akan memiliki kemampuan untuk

memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai (Gardner 1993), kemampuan

mengarahkan pikiran dan atau tindakan, kemampuan mengubah arah tindakan jika

Page 13: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

tindakan tersebut telah dilakukan, dan kemampuan mengkritik diri sendiri ( Binet dan

Simon, dalam Efendi, 2005). Piaget (dalam Efendi, 2005), mengatakan bahwa

seseorang yang memiliki kecerdasan akan mengetahui tindakan yang akan

digunakan pada saat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga menurut

definisi tersebut seseorang dapat dikatakan cerdas apabila terampil dalam

menemukan jawaban yang benar untuk masalah pilihan hidup.

Upaya dalam meningkatkan kesadaran diri dapat dilakukan dengan banyak

hal. Sebagai seorang muslim sudah selayaknya kita menggunakan ajaran agama

kita dalam memperbaiki kualitas dan nilai-nilai hidup yang kita miliki. Umat Islam

memiliki kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan dua sumber hukum

Islam yang paling utama. Keduanya tidak dapat dipisahkan atau dipertentangkan

karena semuanya berasal dari Allah swt. Al-Qur’an merupakan Kalamullah

(perkataan Allah) yang diturunkan kepada Rasulullah saw melalui perantara malakat

Jibril, sedangkan Al-Hadits adalah segala ucapan, sifat, perbuatan dan perangai

yang ada pada diri Rasulullah saw. Allah swt telah menjamin keaslian Al-Qur’an dan

Allah swt juga telah berfirman bahwa apapun yang diucapkan oleh Rasulullah saw

bukanlah berasal dari hawa nafsunya, melainkan wahyu yang diberikan oleh Allah

swt. Oleh karenanya sudah sepantasnya pula kita selalu menggunakan Al-Qur’an

dan Al-hadits dalam setiap aktifitas hidup kita. Karena Al-Qur’an dan Al-Hadits dapat

meningkatkan kesadaran diri kita, serta membantu kita dalam setiap permasalahan.

Kesadaran diri seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menggali

kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki, yang mungkin secara tidak disadari telah ada

dalam diri seseorang. Adz-Dzakiey (2005) menyebutkan bahwa dalam

Page 14: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

mengimplementasikan Prophetic Intelligence, seseorang juga harus memiliki

Kecerdasan Berjuang (Adversity Intelligence), Kecerdasan Ruhani (Spiritual

Intelligence), Kecerdasan Emosional ( Emotional intelligence), dan Kecerdasan

Berpikir (Intellectual Intelligence).

Lebih lanjut Adz-Dzakiey (2005) menjelaskan mengenai keempat kecerdasan

tersebut bahwa pertama, dengan Adversity Intelligence, seseorang akan memberi

tahu seberapa jauh seseorang akan mampu bertahan mengahadapi dan mengatasi

kesulitan, meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja

dan potensi seseorang serta siapa yang akan gagal, dan meramalkan siapa yang

akan menyerah dan siapa yang akan bertahan. Kedua, dengan Spiritual intelligence

seseorang akan mampu beradaptasi, berintaraksi, dan bersosialisasi dengan

lingkungan ruhaniahnya serta dapat mengenal dan merasakan hikmah dari ketaatan

beribadah di hadapan tuhannya secara langsung. Ketiga, dengan Emotional

Intelligence seseorang akan mamapu mengetahui, memahami, mengenali dan

merasakan keinginan lingkungannya dan dapat mengambil hikmah darinya sehingga

diri akan memperoleh kemudahan untuk berinteraksi, beradaptasi, bersosialisasi

dengan baik, bermanfaat, membahagiakan, menyenangkan dan menyelamatkan.

Keempat, dengan Intellectual Intelligence seseorang akan mampu dalam

memahami, menganalisis, membandingkan, dan menyimpulkan tentang sesuatu

objek yang diterima oleh kalbu dan inderawi.

Page 15: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

kesadaran diri pada mahasiswa peserta pelatihan Prophetic Intelligence. Kesadaran

diri mahasiswa tidak meningkat setelah mengikuti pelatihan Prophetic Intelligence

Saran

1. Mengontrol validitas internal dan eksternal penelitian. Seperti faktor subjek

keluar (drop out) dikarenakan kepentingan mendadak, melakukan randomisasi

dalam penentuan subjek, serta interaksi antar subjek kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

2. Memilih kondisi tempat yang lebih nyaman, sehingga para peserta dapat lebih

konsentrasi dan lebih merasa nyaman. Dengan jumlah peserta yang sedikit

jangan memilih tempat yang terlalu luas. Pengaturan tempat duduk peserta juga

harus di perhatikan agar subjek dapat lebih konsentrasi. Agar lebih nyaman

dapat dipilih menggunakan kursi yang baik, sehingga peserta tidak merasa lelah.

Serta memperhatikan kondisi suhu ruangan. Akan lebih baik jika suhu ruangan

dibuat lebih sejuk (tidak panas). Selain itu juga sebaiknya dipilih ruangan yang

kedap suara, sehingga pada saat pelatihan berlangsung tidak terganggu dengan

suara-suara bising dari luar ruangan yang dapat menganggu jalannya pelatihan

dan membuat peserta menjadi tidak fokus.

Page 16: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

3. Mempersiapkan hal-hal teknis dengan lebih baik. Permasalahan teknis seringkali

di alami oleh setiap orang, karena itu perlu di lakukan persiapan yang lebih

matang agar kendala-kendala teknis tidak menganggu jalannya pelatihan,

sehingga pelatihan dapat berjalan sesuai jadwal yang telah di tentukan dan

materi yang diberikan dapat disampaikan dengan lebih baik.

4. Menambah materi yang diberikan dalam pelatihan. Sehingga akan memperkaya

isi dari pelatihan yang diberikan dan manfaat yang diperoleh oleh peserta juga

lebih banyak.

5. Memilih subjek sebagai kelompok kontrol dan eksperimen sebaiknya berasal

dari sekolah atau universitas yang berbeda, untuk meminimalisir terjadinya

interaksi antar subjek.

Page 17: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzakiey, H. 2005. Psikologi Kenabian : Memahami Hakikat dan Citra Diri.

Yogyakarta : Penerbit Daristy

----------------------, et. Al. 2005. Prophetic intelligence : Construct Development and

Empirical Test for its Role in the Perceptionof Unethical Conduct Among

Indonesian Goverment Employees. Jurnal Psikologi Islami, Volume 1, Nomor

1. Yogyakarta : Penerbit Pengurus Pusat Asosiasi Psikologi Islami

---------------------- dan Budiharto. 2005. Konsep Prophetic intelligence dan

Implementasinya. Makalah (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Islam

Indonesia

American Heritage Dictionary of the English Language : Fourth Edition . 2000, USA :

Houghton Mifflin Company

Anastasi, A. 1982. Psychological Testing. New York : Macmillan Publishing Co. ,Inc.

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

Liberty

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bidikbud. 2004. Informasi Untuk Calon Mahasiswa

http://www.bidikbud.de/studi/st0103.htm#Memilih%20Uni%20atau%20FH

Brown, et al. 2005. College students and aids awareness: the effects of condom

perception and self-efficacy

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FCR/is_1_39/ai_n13620075

Bryne, B. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga

Page 18: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Chaplin, J. P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta :Raja Grafindo

Dalimunthe, R. 2003. Keterkaitan Antar Penelitian Manajemen Dengan Pendidikan

Dan Pengembangan Ilmu Manajemen

http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha1.pdf

Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : Penerbit

Grasindo

Dayakisni dan Hudaniah. 2001. Psikologi Sosial. Malang : UMM Press

Dharmawan. 2007. Ratusan Mahasiswa ITB Berhenti Kuliah

(www.ia-itb.com/node/435).

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta

Ezra dan Ezra. 2007. Enhancing Self awareness

( http://powercharacter.com/ page_smart27juni.html)

Gardner, H. 1993. Frames of Mind. New York : Basic Books

Goleman. 1993. Emotional Intelligence. Jakarta : Gramedia

Hall, G. 2007. How to Master your Destiny

http://www.e-trainme.com/

Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Kartono, K dan Gulo, D. 2000. Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya.

Page 19: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Koentjoro, Inteligensi Kenabian dalam perspektif Psikologi Sosial. Makalah (tidak

diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Latipun. 2004. Psikologi Eksperimen. Malang. UMM Press

Mc Donalds, A. 2006. Self Assessment dan Psychometric Testing

http://careers.nuim.ie/students/careers/Self-Awareness.shtml

Meyer. 2006. Emotional Intelligence.

http://www.lk3web.info/readarticle.php?article_id=11

Mustofa, A. 2007. Berbagai Tingkat Kesadaran Manusia

http://sepia.blogsome.com/sepia-model/

Pendidikan Menengah dan Umum, 2007. Pendidikan Karakter

http://www.dikmenum.go.id/

Phemister & Crewe. 2004. Objective Self-Awareness and Stigma : Implications for

Persons with Visible Disabilities

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0825/is_2_70/ai_n6100343

Pikiran Rakyat. 2006. Penjurusan Di SMA

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/30/99forumguru.htm

-------------------.2007. IPK Bisa Dijadikan Indikator

(http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=4189).

Prianto, R. 2006. Peranan Minat Dalam Pendidikan. Jogjakarta : Percetakan

Jalasutra

Page 20: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Sari dan Dewi. 2002. Minat Dan Need Achievement Mahasiswa Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-res-

2002-dini-5357-achievemen).

Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat.

Jogjakarta: Kanisius.

Sinambela dan Hasnida. 2005. Gambaran Penyebab Perilaku Penundaan

(Procrastination) Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Yang Sedang

Menyusun Skripsi. Proceeding. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata

Dharma

Sinar Harapan. 2003. Kuasai dan Kendalikan Dirimu

(http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0610/man01.html).

Stanley. 2005. The Millionaire Next Door.

(http://sepia.com/kecerdasan/)

Sulistyowati. 2004. Hubungan Antara Kematangan Beragama dengan Penerimaan

Diri pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Islam

Indonesia

Tribun Batam. 2006. Jalin Komunikasi Terbuka Dengan Anak

http://tribun-batam.com/index.php?module=detaildannoberita=15414

Ubaydillah, A.N. 2007. Purifikasi Konsentrasi

http://dennyhendrata.wordpress.com/2007/01/05/purifikasi-konsentrasi/

William, S. 2006. Self-Awareness and Personal Development

http://www.wright.edu/~scott.williams/LeaderLetter/selfawareness.htm

Page 21: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

Zarfiel dan Salim. 2006. Pengenalan Diri. Yogyakarta : Jalasutra

Zohar, D & Marshall, I. 2000. SQ : Spiritual Intelligence. Bandung : Mizan

Page 22: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

IDENTITAS PENULIS

Nama : Bambang Tri Yudhanto

Alamat : Jl. Balaputra Dewa, Ngaran Lor Rt 03/05, Borobudur,

Magelang, Jawa Tengah

Nomor Telepon : (0293) 789792

Page 23: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PELATIHAN PROPHETIC INTELLIGENCE

TERHADAP PENINGKATAN SELF AWARENESS MAHASISWA

Disusun oleh :

BAMBANG TRI YUDHANTO

SUS BUDIHARTO

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 24: EFEKTIVITAS PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · membuat seseorang mengetahui akan kelebihan dan kekurangan diri,

NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PELATIHAN PROPHETIC INTELLIGENCE TERHADAP

PENINGKATAN SELF AWARENESS MAHASISWA

Telah Disetujui Pada Tanggal

___________________

Dosen Pembimbing Skripsi

Sus Budiharto, S.Psi., M.Si, Psikolog