EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan...

235
i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN di SMA N 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Nikmah Khoiroh NIM 7101407199 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan...

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

i

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL

PENYESUAIAN di SMA N 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Nikmah Khoiroh

NIM 7101407199

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 2 Agustus 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Agus Wahyudin, M.Si. Trisni Suryarini,SE,M.Si

NIP. 196208121987021001 NIP. 197804132001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dr. Partono Thomas,M.S

NIP. 1952121919820331002

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Senin

Tanggal : 15 Agustus 2011

Penguji,

Drs Tarsis Tarmudji, M.M

NIP. 194911211976031002

Anggota I Anggota II

Drs. Agus Wahyudin, M.Si. Trisni Suryarini, SE,M.Si

NIP. 196208121987021001 NIP. 197804132001122001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs.S. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar – benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka

saya akan bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 2 Agustus 2011

Nikmah Khoiroh

NIM 7101407199

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Buatlah semua orang bersyukur dan bahagia atas kedatangan kita.

Sesengguhnya bersama kesusahan itu terdapat kemudahan ( QS. Al – Insyirah 6 ).

Jangan takut gagal.

Perjuangan dan doa tidak akan sia – sia.

Persembahan

Bapakku Romadlon dan Ibuku Siti

Fatimah Tercinta.

Kakakku Mustihanah, mas faat, mas

opa, mas khoirudin, dan Adik –

adikku tersayang Azka, Hikmal dan

Nazila.

Putera Sampoerna Foundation (PSF).

Sahabat – sahabatku di Sampoerna

Foundation Scholar Club ( SFSC )

Semarang.

Abi Saefudin Husni.

Teman – teman Pendidikan Ekonomi

( Akuntansi ) angkatan 2007.

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Efektivitas

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi

Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian di SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010 /

2011 ”, ini dengan baik.

Skripsi ini disusun dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah mengesahkan skripsi ini.

3. Dr. Partono Thomas,M.S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

4. Drs Agus Wahyudin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Trisni Suryarini, SE, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Muhammad Khafid, S.Pd,M.Si, Dosen wali yang telah memberikan

pengarahan dan motivasi.

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

vii

7. Dra Jadmi Rahayu, Kepala SMA N 2 Ungaran yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Ridawati, M.Pd, Guru mata pelajaran Ekonomi Akuntansi SMA N 2 Ungaran

yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan

balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan

bagi pembaca.

Semarang, 2 Agustus 2011

Penulis

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

viii

SARI

Khoiroh, Nikmah. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas

XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian di SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010 / 2011. Skripsi. Pendidikan Ekonomi

(Akuntansi). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs Agus Wahyudin, M.Si. II. Trisni Suryarini, SE, M.Si. 118 halaman

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, Macromedia Flash,

Model Pembelajaran Konvensional, Prestasi Belajar.

Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 2 Ungaran pada mata pelajaran akuntansi yang belum optimal dapat dilakukan

dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih mengedepankan keaktivan siswa dan menggunakan bantuan media pembelajaran yaitu dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dukungan media pembelajaran yang inovatif, berbasis teknologi dan menarik dapat diperoleh dengan menggunakan

media pembelajaran macromedia flash. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia

flash dapat meningkatkan prestasi belajar? 2) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash lebih efektif dibanding

dengan model konvensional?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar serta lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah 164 siswa. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen dengan sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI IPS 5 dan XI IPS 4 yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Alat

pengumpulan data berupa tes dalam bentuk pilihan ganda dan lembar observasi aktivitas siswa.

Hasil penelitian diperoleh rata – rata prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia

flash mengalami kenaikan sebesar 28,44 yaitu dari rata – rata awal sebesar 50,81 menjadi 79,25 dan lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan prestasi belajar

pada siswa dengan model pembelajaran konvensional yang hanya mengalami kenaikan sebesar 21,34 yakni dari rata – rata awal 51,28 menjadi 72,62. Hasil uji

paired sample t test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan rata – rata prestasi belajar pada siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash antara sebelum dan setelah perlakuan. Hasil uji independent

sample t test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 sehingga H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata – rata prestasi belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

ix

macromedia flash dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran

konvensional yaitu 79,25 dibandingkan dengan 72,62. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta lebih efektif dibandingkan dengan

model konvensional. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

macromedia flash sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

x

ABSTRACT

Khoiroh, Nikmah. 2011. The Effectiveness of Cooperative Learning Model

Type Jigsaw by using Macromedia Flash on Student Achievement for Grade XI

IPS on Accounting Adjusting Entries in SMA N 2 Ungaran School Year 2010/2011. Final Project. Economics Education (Accounting). Economic Faculty.

Semarang State University. 1st adviser Drs Agus Wahyudin, M.Si and 2

nd adviser

Trisni Suryarini, SE, M.Si.118 pages

Keywords: Cooperative Learning Model, Jigsaw, Macromedia Flash,

Conventional Learning Model, Students Achievement.

The Efforts to improve student achievement in high school grade XI IPS N 2 Ungaran on Accounting subjects that have not been optimal can be done by

applying the learning model that develope students activities and using media is by using a model of cooperative learning jigsaw type. Media support the learning

of innovative, technology - based and interest can be obtained by using a medium of learning Macromedia Flash. The problem of this research 1) what is the

cooperative learning model type jigsaw by using macromedia flash can improve students achievement? 2) is the cooperative learning model type jigsaw by using

macromedia flash more effective than conventional models?. The purpose of this research is to determine between the cooperative learning models type jigsaw by

using macromedia flash can improve students achievement and more effective than conventional models.

The population in this research are all high school students in grade XI IPS N 2 Ungaran School Year 2010/2011 which consist of 164 students. This

research is an experimental research with use XI IPS 4 and XI IPS 5 classes as sample classes which obtained by cluster random sampling technique. The data

were collected by using multiple choice test and student activities observation sheets.

The results obtained the average of student achievement using cooperative learning model type jigsaw by using macromedia flash increase of

28.44 which was started from 50.81 to 79.25 and higher than the increase in students achievement in conventional learning models class which only increase

of 21.34 (51.28 to 72.62 ). The results of paired sample t test showed a significance value of 0.000, so H1 is accepted, which is means that there are

differences average achievement of students who use the cooperative learning model type jigsaw by using macromedia flash between before and after treatment.

The results of independent sample t test obtained significance value of 0.001, so H1 is accepted, which is means that there are differences average student

achievement by using cooperative learning model type jigsaw by using macromedia flash with students who use conventional learning models.

Based on the above results can be concluded that the cooperative learning models type jigsaw by using macromedia flash can improve student achievement

and more effective than conventional models. The Advice relating to the results of this research was the teacher should be able to create a pleasant classroom

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xi

condition and student - centered learning activities, one of the alternatives is using

the cooperative learning models type jigsaw by using macromedia flash.

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. ii

SURAT REKOMENDASI ........................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iv

PERNYATAAN.............................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 14

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 15

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 18

2.1 Prestasi Belajar ....................................................................... 18

2.1.1 Hakikat Belajar .............................................................. 18

2.1.2 Teori – Teori Belajar ...................................................... 19

2.1.3 Pengertian dan Fungsi Prestasi Belajar............................ 21

2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...... 24

2.2 Efektivitas Pembelajaran......................................................... 27

2.2.1 Pembelajaran ................................................................. 27

2.2.2 Pengertian dan Ciri – ciri Efektifitas ............................... 29

2.3 Model dan Metode Pembelajaran ............................................ 30

2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 30

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xiii

2.3.2 Metode Pembelajaran ..................................................... 34

2.3.3 Metode Pembelajaran Tipe Jigsaw .................................. 37

2.3.4 Model Pembelajaran Konvensional................................. 41

2.4 Media Pembelajaran ............................................................... 42

2.4.1 Pengertian Media Belajar ............................................... 42

2.4.2 Manfaat Penggunaan Media Belajar ............................... 43

2.4.3 Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ........ 45

2.4.4 Media Pembelajaran Macromedia Flash ......................... 46

2.5 Mata Pelajaran Akuntansi ....................................................... 49

2.5.1 Pengertian dan Tujuan Pengajaran Akuntansi.................. 49

2.5.2 Jurnal Penyesuaian......................................................... 50

2.6 Kerangka Berpikir .................................................................. 51

2.7 Hipotesis Penelitian ................................................................ 59

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 60

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................... 60

3.2 Penentuan Objek Penelitian..................................................... 61

3.2.1 Populasi......................................................................... 61

3.2.2 Sampel .......................................................................... 61

3.3 Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 63

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 71

3.5 Alat Pengumpulan Data .......................................................... 72

3.5.1 Tahap Penyusunan Alat Pengumpulan Data .................... 72

3.5.2 Teknik Analisis Alat Pengumpulan Data......................... 73

3.6 Hasil Analisis Perangkat Tes Uji Coba .................................... 77

3.6.1 Hasil Uji Validitas ......................................................... 77

3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................... 77

3.6.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal................................... 78

3.6.4 Hasil Uji Daya Beda ...................................................... 79

3.7 Teknik Analisis Data .............................................................. 81

3.7.1 Analisis Data Awal ( Pre Test ) ...................................... 81

3.7.2 Analisis Data Akhir ....................................................... 84

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xiv

3.7.2.1. Analisis Data Pos Test ...................................... 84

3.7.2.2. Analisis Hipotesis Penelitian ............................. 85

3.7.2.3. Analisis Deskriptif Prosentase ........................... 86

3.8 Indikator Keberhasilan Pembelajaran ...................................... 87

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 88

4.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 88

4.1.1. Lokasi Penelitian ......................................................... 88

4.1.2. Pelaksanaan Penelitian ................................................. 89

4.1.2.1.Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen .... 90

4.1.2.2.Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol ........... 93

4.1.3. Hasil Analisis Data Awal ( Pre Test ) ........................... 94

4.1.4. Hasil Analisis Data Akhir ( Post Test ) ......................... 97

4.1.5. Hasil Analisis Hipotesis Penelitian ............................... 100

4.1.5.1 Hipotesis 1 ...................................................... 100

4.1.5.2 Hipotesis 2 ...................................................... 102

4.1.6. Hasil Analisis Deskriptif Prosentase ............................. 104

4.2. Pembahasan ........................................................................... 105

BAB V PENUTUP ................................................................................... 115

5.1 Simpulan ................................................................................ 115

5.2 Saran ...................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 117

LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................... 119

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata – rata Siswa SMA N 2 Ungaran ................................... 5

Tabel 1.2 Jumlah Ketuntasan Siswa............................................................. 6

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 60

Tabel 3.2 Desain Kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 60

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................... 61

Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas Populasi ..................................... 62

Tabel 3.5 Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Berbantuan Macromedia Flash .................................................... 63

Tabel 3.6 Kategori Validitas Soal ................................................................ 77

Tabel 3.7 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ................................................. 79

Tabel 3.8 Kategori Daya Beda Soal ............................................................. 80

Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Coba Soal .................................................... 80

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Uji Kemampuan Awal Sebelum Perlakuan ........... 94

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Sebelum Pembelajaran 95

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal Sebelum Pembelajaran

( One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ) ............................................... 96

Tabel 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Data Pre Test

( Independent Sampel T Test )...................................................... 97

Tabel 4.5 Deskriptif Data Prestasi Belajar setelah Pembelajaran (Post Test) . 98

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data setelah Pembelajaran (Post Test ) .............. 98

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data setelah Perlakuaan (Post Test ) ............ 99

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xvi

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Kelas Eksperimen

( Paired Sample T Test ) ................................................................ 100

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Kelas Kontrol ............................ 101

Tabel 4.10 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Post Test

( Independent Sample T-Test ) ..................................................... 102

Tabel 4.11 Ringkasan Ketuntasan Siswa ..................................................... 103

Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Aspek Afektif

dan Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 104

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pembelajaran Jigsaw................................................ 38

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir................................................................... 58

Gambar 3.1 Kerangka Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash ............................ 63

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IPS .............. 119

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 120

Lampiran 3 Hasil Uji Homogenitas Populasi............................................. 121

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ........... 122

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................. 132

Lampiran 6 Kisi – Kisi dan Indikator Materi Soal Uji Coba ....................... 137

Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Soal Uji Coba ............................................ 138

Lampiran 8 Soal Uji Coba ........................................................................ 139

Lampiran 9 Tabulasi Data Uji Instrumen Tes ............................................ 154

Lampiran 10 Kisi – Kisi dan Indikator Materi Soal Pre Test dan Post Test... 160

Lampiran 11 Tabel Spesifikasi Soal Pre Test dan Post Test ........................ 161

Lampiran 12 Soal Pre Test dan Post Test.................................................. 162

Lampiran 13 Daftar Nilai Pre Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol.................................................................................. 175

Lampiran 14 Daftar Nilai Post Test dan Ketuntasan Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 176

Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test ..................................... 177

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test ........................................ 178

Lampiran 17 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test .................................... 179

Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas Data Post Test ....................................... 190

Lampiran 19 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Pre Test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 181

Lampiran 20 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Pre Test – Post Test

Kelas Eksperimen .................................................................. 182

Lampiran 21 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Pre Test – Post Test

Kelas Kontrol ....................................................................... 183

Lampiran 22 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Post Test ............................. 184

Lampiran 23 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ......................................... 185

Lampiran 24 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen............ 187

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

xix

Lampiran 25 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol .................. 196

Lampiran 26 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Aspek Afektif

dan Psikomotorik Kelas Eksperimen ...................................... 202

Lampiran 27 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Aspek Afektif

dan Psikomotorik Kelas Kontrol ........................................... 203

Lampiran 28 Dokumentasi Proses Pembelajaran ........................................ 204

Lampiran 29 Media Pembelajaran Macromedia Flash................................ 209

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mencatat,

mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta

kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh

pihak yang membutuhkannya untuk kepentingan pengambilan suatu keputusan

serta tujuan lainnya. Pengajaran akuntansi di Sekolah Menengah Atas sangat

diperlukan mengingat pentingnya peranan akuntansi dalam kehidupan nyata.

Tujuan mempelajari akuntansi di sekolah adalah membekali siswa dengan

berbagai kompetensi dasar akuntansi yang meliputi : akuntansi dan

lingkungannya, dasar - dasar prosedur pembukuan, jurnal dan posting,

penyesuaian pembukuan, neraca lajur, penutupan buku dan penyesuaian kembali.

Dengan berbagai kompetensi tersebut siswa diharapkan mampu menguasai dan

menerapkannya, baik untuk kepentingan melanjutkan ke perguruan tinggi maupun

terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa

maupun masyarakat disekitarnya. ( Depdiknas, 2003 : 2 )

Pengajaran merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari

komponen – komponen pengajaran yang berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pengajaran sangat penting untuk dilakukan karena merupakan usaha membentuk

manusia yang baik. Kegagalan dalam pengajaran dapat merusak satu generasi

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

2

masyarakat. Adapun komponen – komponen pengajaran menurut Hamalik

(2008:77) adalah meliputi tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau

siswa, tenaga kependidikan khususnya guru, perencanaan pengajaran sebagai

suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi

pengajaran. Proses pengajaran ditandai dengan adanya interaksi antar komponen

tersebut.

Tujuan pengajaran akuntansi dapat tercapai jika tujuan dari kegiatan

utamanya yaitu pembelajaran atau Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dapat

berkualitas yakni berkaitan dengan bagaimana kegiatan yang dilakukan selama ini

dapat berjalan dengan baik serta memberikan luaran yang baik pula. Luaran yang

baik tersebut dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Prestasi belajar menurut para ahli dalam bidang pendidikan dapat

didefinisikan sebagai berikut : Tu’u ( 2004:75 ) menyatakan bahwa prestasi

belajar siswa adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan siswa yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Winkel ( 1996:162 ) mengatakan

bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya. Sedangkan prestasi belajar menurut Poerwanto ( 1986:28 ) adalah

hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang

dinyatakan dalam raport. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang telah

dilakukan oleh siswa sebagai wujud penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

3

perubahan sikap yang telah diraihnya dan ditunjukkan melalui angka atau nilai

dalam raport. Jadi siswa yang prestasi belajarnya tergolong baik maka

menunjukkan penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap yang

baik pula pada mata pelajaran yang ditempuhnya. Prestasi belajar bisa dikatakan

merupakan tolok ukur keberhasilan dari kegiatan belajar siswa.

Tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap

aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman

belajar, menilai proses dan prestasi belajar, termasuk dalam cakupan tanggung

jawab guru dalam usaha pencapaian prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa

penting diketahui oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam

memberikan suatu materi pembelajaran sehingga dapat melakukan evaluasi

apabila hasilnya kurang maksimal. Prestasi belajar juga penting bagi siswa untuk

mengetahui tingkat kemampuan belajarnya dan dijadikan sebagai indikator tingkat

keberhasilan siswa dalam menyerap dan memahami suatu materi, serta

mengetahui seberapa besar minat terhadap suatu materi pembelajaran. Seorang

guru dikatakan berhasil melakukan proses pembelajaran apabila sebagian besar

siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya dimana

ketentuan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran di Sekolah ditunjukkan

dengan prestasi belajar siswa sudah dapat melampaui Kriteria Ketuntasan

Minimum ( KKM ) yang ditentukan oleh Sekolah.

Pencapaian prestasi belajar siswa menurut Slameto ( 2010:54 )

dipengaruhi oleh adanya faktor – faktor yang berasal dari diri siswa ( Faktor

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

4

internal ) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa ( Faktor eksternal ). Faktor

internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan

faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran, media

pembelajaran dan lingkungan. Secara umum faktor – faktor tersebut dapat

dikerucutkan menjadi empat hal yakni guru, siswa, kurikulum dan lingkungan.

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran

karena guru memegang kendali utama untuk mengantarkan siswa mencapai

keberhasailan tujuan pembelajaran. Dalam kurikulum KTSP, guru dituntut untuk

dapat mengelola proses pembelajaran secara efektif. Tugas ini merupakan titik

awal keberhasilan yang nantinya bermuara pada peningkatan prestasi belajar

siswa melalui penentuan konsep pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan

sekolah dan keadaan siswa. Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif guru

harus mempunyai ketrampilan mengajar, mengelola tahapan belajar,

memanfaatkan metode, menggunakan media dan mengalokasikan waktu.

Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

pembelajaran yang efektif, dimana siswa akan turut berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.

Metode pembelajaran saat ini senantiasa dikembangkan dan diperbaiki

untuk meningkatkan mutu proses dan prestasi belajar siswa. Perkembangan

pengetahuan dan teknologi juga semakin mendorong upaya – upaya pembaharuan

yang kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan hasil – hasil teknologi dalam proses

belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat – alat yang disediakan

sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat – alat tersebut sesuai dengan

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

5

perkembangan dan tuntutan zaman. Guru juga dituntut untuk dapat

mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran.

Hasil observasi awal di lapangan yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui pencapain prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di

salah satu instansi sekolah yaitu di SMA Negeri 2 Ungaran diperoleh data nilai

Ujian Tengah Semester ( UTS ) Semester Genap Tahun 2011 yang menunjukkan

masih terdapat banyak siswa yang prestasi belajarnya tergolong rendah yakni

dilihat dari rata – rata nilai kelas yang rendah dan masih banyak siswa yang tidak

tuntas. Kondisi ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Tabel Nilai Rata - rata Siswa

No Kelas Nilai Total Jumlah Siswa Rata-Rata Nilai

1 XI IPS I 229 32 7,14

2 XI IPS 2 203 34 5,97

3 XI IPS 3 195 34 5,72

4 XI IPS 4 223 32 6,96

5 XI IPS 5 212 32 6,62

Total 1062 164 6,48

Sumber : Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi 2010/2011

Tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata siswa dalam kelas

banyak yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang

ditetapkan Sekolah yaitu sebesar 69. Kelas XI IPS 1 memperoleh nilai rata – rata

tertinggi yaitu 7,14 yang diperoleh dari nilai total 229 dibagi jumlah siswa

sebanyak 32 orang dan nilai rata – rata kelasnya sudah tergolong tuntas. Kelas lain

yang sudah menunjukkan nilai rata – rata yang sudah melebihi nilai KKM adalah

kelas XI IPS 4 dengan nilai rata – rata kelas 6,96 sedangkan untuk 3 kelas yang

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

6

lain belum memenuhi nilai KKM yang sudah ditentukan sekolah yaitu kelas XI

IPS 2 dengan nilai rata – rata 5,97, kelas XI IPS 3 dengan nilai rata – rata 5,72 dan

kelas XI IPS 5 dengan nilai rata – rata kelas 6,62.

Tabel 1.2. Tabel Jumlah Ketuntasan Siswa

Kelas Tuntas Tidak tuntas % tuntas % tidak tuntas

XI IPS 1 23 9 71,87 28,12

XI IPS 2 12 22 35,29 64,50

XI IPS 3 11 23 32,35 67,64

XI IPS 4 21 11 65,62 34,37

XI IPS 5 19 13 59,37 40,63

Total 86 78 52,90 47,05

Sumber : Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi 2010/2011.

Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa prosentase jumlah ketuntasan siswa

yang tertinggi adalah kelas XI IPS 1 yaitu terdapat 23 siswa tuntas (71,87%) dan

hanya 9 siswa yang tidak tuntas (28,12%). Jumlah prosentase siswa yang tuntas di

kelas XI IPS 1 lebih tinggi dari empat kelas lainnya yaitu kelas XI IPS 2 terdapat

12 siswa tuntas (35,29%) dan 22 siswa tidak tuntas (64,50%), kelas XI IPS 3

terdapat 11 siswa yang tuntas (32,35%) dan 23 siswa tidak tuntas (67,64%), kelas

XI IPS 4 terdapat 21 siswa yang tuntas (65,62%) dan 11 siswa tidak tuntas

(34,37%) dan untuk kelas XI IPS 5 terdapat 19 siswa yang tuntas (59,37%)

sedangkan sisanya sebanyak 13 siswa tidak tuntas (40,63%). Meskipun kelas XI

IPS 1 memperoleh prosentase ketuntasan tertinggi untuk siswa yang tergolong

tuntas, namun prosentase ini masih dibawah KKM Klasikal yang ditetapkan oleh

sekolah pada setiap kelasnya yaitu sebesar 85% yang artinya seharusnya 85% dari

jumlah siswa dalam kelas telah memenuhi KKM individu sebesar 69.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

7

Hasil observasi awal di atas secara keseluruhan menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Ungaran pada Mata Pelajaran

Akuntansi masih belum optimal karena sebesar 47,05% dari jumlah seluruh siswa

di kelas XI IPS belum memenuhi target yang diharapkan sekolah yakni 85%

siswa dalam kelas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) individual

yaitu sebesar 69.

Prestasi belajar siswa yang belum optimal tersebut diduga diakibatkan

oleh adanya gangguan dari faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

seperti pendapat Slameto sebelumnya dan juga dapat diakibatkan oleh 3 faktor

yang mempengaruhi kualitas pembelajarannya yang meliputi : Pertama,

bagaimana strategi pendekatan guru terhadap siswa yang kurang menonjol.

Kedua, strategi guru dalam melibatkan siswa dalam pembelajaran ( berkaitan

dengan model dan metode ) dan Ketiga, strategi guru dalam memanfaatkan media

pembelajaran. ( Tu’u, 2004:78 )

Merujuk pada pendapat Tu’u diatas kaitannya dengan Kegiatan Belajar

Mengajar ( KBM ) maka hasil obsevasi awal di SMA N 2 Ungaran menunjukkan

kondisi sebagai berikut : Pertama, strategi pendekatan guru terhadap siswa yang

kurang menonjol hanya dilakukan dengan kegiatan remidial ( tidak selalu

dilaksanakan ) tanpa adanya kegiatan pendampingan dalam pembelajaran

sehingga mengakibatkan siswa yang belum menguasai pelajaran yang diberikan

oleh guru tidak mendapatkan pencerahan yang optimal. Kedua, Strategi guru

dalam melibatkan siswa pada pembelajaran yakni berkaitan dengan model dan

metode yang digunakan. Pembelajaran di kelas masih menggunakan model

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

8

pembelajaran konvensional dimana guru hanya ceramah sementara siswa

mendengarkan penjelasan guru kemudian mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dan guru jarang sekali memberikan kesempatan untuk bertanya maupun

melontarkan pertanyaan. Siswa tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk aktif

berpartisipasi dalam pembelajaran. Interkasi hanya terjadi satu arah,

pembelajaran masih terpusat pada guru dan siswa belum ditempatkan sebagai

subjek atau pemeran utama dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini

melelahkan guru, membosankan siswa, interaksi rendah, siswa hanya mendengar

dan menghapal saja. Disini siswa tampil sebagai model yang hanya datang,

duduk, diam, dengar dan catat ( D4C ). Dapat dimengerti jika kemudian kualitas

pembelajaran menjadi rendah dan berakibat pada prestasi belajar siswa yang

rendah pula.

Ketiga, Strategi guru dalam memanfaatkan media pembelajaran. Guru

belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal dan belum ada inovasi

padahal sarana pembelajaran di sekolah cukup memadai untuk memanfaatkan

media yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan jaman. Media yang

digunakan masih terbatas pada Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dimana masih

menimbulkan permasalahan dalam menunjang keberhasilan pembelajaran yaitu

siswa merasa bosan dan jenuh sehingga menghambat pemahaman siswa terhadap

materi, terlebih lagi guru hanya ceramah dalam menyampaikan materi.

Strategi pembelajaran di SMA N 2 Ungaran yang meliputi tiga strategi

pembelajaran yaitu berkaitan dengan pemilihan model pembelajaran, metode dan

juga pemanfaatan media pembelajaran yang belum optimal tersebut diduga

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

9

merupakan penyebab masih rendahnya prestasi belajar siswa Kelas XI IPS di

SMA N 2 Ungaran pada mata pelajaran Akuntansi.

Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar sebenarnya ada bermacam – macam dan penggunaannya tergantung dari

rumusan tujuan pembelajaran. Salah satu model yang dapat diterapkan untuk

pencapaian prestasi belajar dan keaktivan belajar siswa adalah model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menurut Slavin ( 2008:8 )

merupakan proses pembelajaran dimana siswa dengan kemampuan yang berbeda

akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang atau lebih

untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif

menyumbangkan ide bahwa siswa yang aktif bekerja sama dalam belajar dan

bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat siswa belajar

sama baiknya. Roger dan David Johnson dalam Agus ( 2009:58 ) menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif memiliki 5 unsur penting yaitu : 1) Saling

ketergantungan positif, 2) Tanggung jawab perseorangan, 3) Interaksi promotif, 4)

Komunikasi antar anggota, dan 5) Pemprosesan kelompok.

Slavin dalam Wina ( 2008:240 ) mengemukakan dua alasan tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian

membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial,

menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat

meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan

kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

10

mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan. Agus ( 2009:58 ) juga

menyatakan bahwa keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan pembelajaran

kooperatif adalah dapat menumbuhkan pembelajaran yang efektif yakni bercirikan

dua hal : 1) “ memudahkan siswa belajar ” sesuatu yang “ bermanfaat ” seperti

fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama,

2)pengetahuan, nilai dan ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten

menilai. Dari pendapat dua ahli tersebut, maka pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran

yang selama ini memiliki kelemahan.

Model pembelajaran kooperatif sendiri ada beberapa tipe yang salah

satunya adalah tipe jigsaw yang dapat dijadikan solusi alternatif untuk diterapkan

dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ialah

pembelajaran kooperatif yang memiliki ciri adanya kelompok asal dan kelompok

ahli. Siswa dengan kemampuan yang berbeda – beda dibagi dalam kelompok kecil

untuk menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Kelompok asal

merupakan kelompok awal dengan tanggung jawab untuk memahami materi yang

berbeda – beda, kelompok ini disebut juga dengan kelompok sesungguhnya.

Kelompok ahli merupakan kelompok semu yang dibentuk untuk membantu

pemahaman materi pada kelompok asal. Kelompok ahli terdiri dari perwakilan

dari anggota kelompok asal dengan materi yang sama. Hasil dari diskusi dalam

kelompok ahli akan disampaikan kepada anggota pada kelompok asal.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

11

Keuntungan dari metode jigsaw menurut Davidson (1991) dalam Suyatna

dan Yulianti adalah dapat memacu siswa untuk berfikir kritis, memberikan

kesempatan siswa membuat kata – kata yang tepat untuk menjelaskan kepada

teman lain, ini akan membantu siswa mengembangkan kemampuan sosialnya

serta dengan adanya diskusi yang terjadi tidak didominasi siswa tertentu akan

menuntut siswa untuk menjadi aktif.

Beberapa penelitian mengenai penerapan metode jigsaw menyebutkan

bahwa jigsaw mampu mengantarkan siswa ke dalam pembelajaran yang

menyenangkan, mencetak siswa yang peduli terhadap sesama serta dapat

mengingkatkan prestasi belajar ( Aronson,1971 ). Moskoweitz dan Malvin dalam

Slavin (2008:72) dalam penelitiannya (1983) pada kelas matematika juga

menunjukkan bahwa metode jigsaw mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dukungan media pembelajaran juga penting untuk keberhasilan

pembelajaran seperti yang dipaparkan oleh Sudjana & Rifai dalam Arsyad

(2009:24) bahwa dengan pemanfaatan media maka pembelajaran akan lebih

menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan

pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh

siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pelajaran.

Definisi media pembelajaran menurut Heinich dalam Arsyad (2009:4)

merupakan merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai

tujuan instruksional pengajaran seperti televisi, film, foto, radio, rekaman audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan – bahan cetakan dan sejenisnya. Definisi ini

didukung dengan pendapat Djamarah (2010:121) yang menyatakan bahwa media

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

12

pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur

pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Media berfungsi untuk membantu

guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Media dapat mewakili apa yang

kurang mampu diucapkan oleh guru melalui kata-kata atau kalimat. Selain hal

tersebut media juga dapat digunakan kapanpun siswa dan guru membutuhkan

selama sarana dan prasarana yang dibutuhkan tersedia.

Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar

mengajar ada berbagai jenis. Salah satu media yang sedang berkembang saat ini

yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputerisasi yang berbasis informasi dan

komunikasi. Penerapan media ini tentunya didukung dengan adanya sarana yang

memadai di Sekolah. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk

yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Sedangkan komunikasi

adalah penyampaian pikiran oleh seseorang kepada orang lain melalui media.

Media yang berbasis teknologi dan informasi ini diharapkan mampu memecahkan

kesulitan yang dialami oleh siswa.

Salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat media

pembelajaran dengan slide presentasi audio visual adalah program Macromedia

Flash. Macromedia Flash yakni aplikasi perangkat lunak buatan Microsoft yang

dikhususkan untuk menciptakan animasi dan atau dynamic content home (isi

halaman yang dinamis). Macromedia Flash merupakan software yang dipakai

oleh para profesional web design karena kemampuannya yang mengagumkan dan

menampilkan multimedia, gabungan antara grafik animasi, suara, serta

interaktifitas bagi pengguna internet (Rahman, 2008:5 ). Program ini dapat

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

13

menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar-gambar serta animasi

bergerak sehingga siswa lebih tertarik dan lebih memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Macromedia Flash juga memberikan tampilan yang tidak

statis sehingga dapat meminimalisir tingkat kebosanan siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

Beberapa penelitian lain yang mendukung tentang penerapan model ,

metode serta media pembelajaran sebagai upaya peningkatan prestasi belajar

siswa adalah sebagai berikut: Anggela Puspita Veranica (2005) yang mengkaji

Efektifitas model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar pokok bahasan

laporan keuangan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan memperoleh hasil

dengan penerapan model kooperatif hasil belajar siswa lebih tinggi dibanding

dengan model konvensional yakni 7,80 dengan 7,02.

Bahriyatul Azizah (2006) melakukan penelitian dengan judul “ Studi

komparasi metode pemebelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan metode

konvensional pokok bahasan jurnal khusus sebagai upaya meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI MAN Suruh ” dari penelitian yang dilakukannya diperoleh

hasil dengan menggunakan metode pembelajaan kooperatif tipe jigsaw siswa

memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibanding dengang yang diajar

menggunakan konvensional yakni 6,84 dengan 6,04.

Kristiningrum ( 2007 ) dalam penelitiannya “ Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Interaktif ( MPI ) dengan Macromedia Authorware 7.0 pada Materi

Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus “

memberikan hasil penelitian yakni macromedia flash tergolong baik atau layak

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

14

untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan mampu meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Tri Indah Nurchayati ( 2010 ) dalam penelitiannya yang berjudul

“ Penerapan Macromedia Flash untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata

pelajaran akuntansi di SMA Sudirman Ambarawa “ juga menunjukkan hasil

penelitian bahwa macromedia flash efektif untuk digunakan dalam pembelajaran

untuk meningkatkan prestasi belajar.

Dari uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

usaha peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi melalui penerapan

model, metode dan media pembelajaran. Untuk itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian di

SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011“

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia

flash dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

pokok bahasan jurnal penyesuaian pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Ungaran tahun ajaran 2010/ 2011?

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

15

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia

flash lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran

akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA Negeri 2 Ungaran tahun

ajaran 2010 / 2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantuan macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

XI IPS pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di

SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010/ 2011.

2. Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif diantara model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dengan model

konvensional untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada

mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2

Ungaran Tahun Ajaran 2010 / 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam

dunia pendidikan kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar siswa melalui

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

16

inovasi dan kreativitas metode serta media sesuai dengan tujuan pembelajaran

dan kondisi siswa, khususnya metode berbasis kerja kelompok atau kooperatif

dan media pembelajaran berbasis teknologi terutama macromedia flash untuk

meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi pada umumnya

dan pokok bahasan jurnal penyesuaian pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya

pengolahan kelas dengan baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yakni

melalui kombinasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dengan dibantu media berbasis teknologi yakni macromedia flash dimana

mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan memberikan

pemahaman lebih mendalam. Selain itu juga dengan memperkenalkan media

pembelajaran yang berbasis teknologi berupa macromedia flash ini akan

memberikan wacana baru serta mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar

sehingga memudahkan siswa dalam mempelajari akuntansi.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada guru mengenai

penerapan metode pembelajaran yang dikombinasikan dengan media

pembelajaran dimana keduanya saling mendukung. Model pembelajaaran

kooperatif tipe jigsaw yang dibantu dengan macromedia flash dapat dijadikan

masukan bagi guru dalam menentukan alternatif strategi mengajar yang

mampu mengaktifkan siswa dan menghindari kejenuhan siswa. Disini guru

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

17

bisa menjadi fasilitator dan distribusi pengetahuan siswa dapat mudah tercapai

secara menyeluruh tanpa terjadi miskonsepsi atas pemahaman materi oleh

siswa sehingga penerapan kombinasi ini dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada pokok bahasan jurnal penyesuaian pada khususnya dan mata

pelajaran akuntansi pada umumnya.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan

pertimbangan bagi SMA N 2 Ungaran khususnya dan SMA se-Kabupaten

Semarang pada umumnya dalam memahami permasalahan pembelajaran yang

dialami oleh siswa dan guru dalam pengelolaan kelas terutama berkaiatan

dengan penerapan metode dan media pembelajaran.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Prestasi Belajar

2.1.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individual itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Perubahan perilaku yang baru ini terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan

aktivitas belajar. ( Slameto, 2003:2 )

Harold Spears dalam Suryabrata ( 2004:231 ) menyatakan Learning is to

observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen and to follow

direction, yang kemudian ditarik kesimpulan oleh Suryabrata mengenai hal – hal

pokok dalam belajar adalah kegiatan yang membawa perubahan ( dalam arti

behavioral changes, aktual maupun potensial ), mendapatkan kecakapan baru serta

perubahan ini terjadi karena usaha.( Suryabrata, 2004:232 )

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman ( learning is defined as the modification or strengthening of behavior

through experiencing ). Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami.

( Hamalik, 2008:27 ).

Belajar juga dapat dimaknakan sebagai suatu proses perubahan ke arah

yang lebih baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan

meliputi segenap aspek pribadi. Belajar juga harus diiringi dengan kesesuaian

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

19

antara guru, siswa, metode pembelajaran dan media belajar. Suatu proses belajar

dapat dikatakan berhasil apabila telah terjadi perubahan tingkah laku secara positif

dan telah mencapai tujuan yang diinginkan.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah

suatu aktifitas usaha yang bertujuan untuk mencapai perubahan perilaku,

pengetahuan dan keterampilan dengan cara meneliti, membaca, meniru, mencoba

sesuatu, mendengarkan dan mengikuti arahan serta hasil interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

2.1.2 Teori – Teori Belajar

Pada hakekatnya ada 3 perspketif utama dalam teori belajar menurut

beberapa ahli yaitu : behaviorisme, kognitivisme dan konstruktivisme. Teori

pertama dilengkapi oleh teori kedua dan seterusnya, sehingga ada varian, gagasan

utama, ataupun tokoh yang tidak dapat dimasukkan dengan jelas termasuk yang

mana, atau bahkan menjadi teori tersendiri. Namun hal ini tidak perlu kita

perdebatkan. Yang lebih penting untuk kita pahami adalah teori mana yang baik

untuk diterapkan pada kawasan tertentu, dan teori mana yang sesuai untuk

kawasan lainnya. Pemahaman semacam ini penting untuk dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran. ( Sandi,2007 )

Belajar menurut teori behaviorisme adalah pemahaman – pamahaman

kejadian di lingkungan untuk memprediksi perilaku seseorang, bukan pikiran,

perasaan, ataupun kejadian internal lain dalam diri orang tersebut. Fokus

behaviorisme adalah respons terhadap berbagai tipe stimulus. Tokoh dalam teori

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

20

ini diantaranya adalah Ivan Pavlov, John B Watson Edward Thorndike dan

Skinner.

Belajar menurut teori kognitivisme adalah melibatkan proses mental

yang kompleks, termasuk memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep, dan

pemecahan masalah. Tokoh teori ini adalah antara lain Edwar Tolman dan Jerome

Bruner. Mereka meneliti bagaimana manusia memproses informasi dan

membentuk representasi mental dari orang lain, objek, dan kejadian.

Teori Konstruktivisme mendefinisikan belajar sebagai proses di mana

pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau

konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu

atau ada pada saat itu. Dengan kata lain, ” belajar melibatkan konstruksi

pengetahuan seseorang dari pengalamannya sendiri oleh dirinya sendiri ”.

Dengan demikian, belajar menurut konstruktivis merupakan upaya keras

yang sangat personal, sedangkan internalisasi konsep, hukum, dan prinsip-prinsip

umum sebagai konsekuensinya seharusnya diaplikasikan dalam konteks dunia

nyata. Guru bertindak sebagai fasilitator yang meyakinkan siswa untuk

menemukan sendiri prinsip - prinsip dan mengkonstruksi pengetahuan dengan

memecahkan problem - problem yang realistis. Konstruktivisme juga dikenal

sebagai konstruksi pengetahuan sebagai suatu proses sosial. Kita dapat melakukan

klarifikasi dan mengorganisasi gagasan mereka sehingga kita dapat menyuarakan

aspirasi mereka. Hal ini akan memberi kesempatan kepada kita mengelaborasi apa

yang mereka pelajari. Kita menjadi terbuka terhadap pandangan orang lain Hal ini

juga memungkinkan kita menemukan kejanggalan dan inkonsistensi karena

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

21

dengan belajar kita bisa mendapatkan hasil terbaik. Konstruktivisme dengan

sendirinya memiliki banyak variasi, seperti Generative Learning, Discovery

Learning, dan knowledge building. Mengabaikan variasi yang ada,

konstruktivisme membangkitkan kebebasan eksplorasi siswa dalam suatu

kerangka atau struktur.

Berdasarkan uraian dari beberapa teori di atas maka penelitian ini

merujuk pada teori konstruktivisme yakni belajar melibatkan siswa secara aktif

dalam suatu kerangka atau struktur untuk mengkonstruksi atau membangun

gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru siswa didasarkan atas pengetahuan

yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu.

2.1.3 Pengertian dan Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Menurut Djamarah ( 2002:1 ) prestasi adalah penilaian pendidikan tentang

perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam

kurikulum. Sedangkan belajar merupakan perubahan tingkah laku untuk mencapai

tujuan dari yang tidak tahu menjadi tahu atau dapat dikatakan sebagai proses yang

menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku dan kecakapan seseorang.

Adapun prestasi menurut Tu’u ( 2004:75 ) adalah hasil yang dicapai seseorang

ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.

Dari pengertian dua unsur kata dari prestasi belajar diatas maka

muncullah beberapa pengertian dari prestasi belajar yang salah satunya dari Tu’u

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

22

sendiri (2004:75) yaitu prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa

dirumuskan dalam tiga hal yaitu hasil belajar yang dicapai ketika mengikuti

pembelajaran di sekolah, aspek utama yang dinilai adalah aspek kognitif dan

prestasi siswa dibuktikan dengan nilai atau angka hasil evaluasi yang dilakukan

guru terhadap tugas, ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Nana Sudjana (1990:23) dalam Tu’u mengatakan bahwa diantara ketiga

ranah dalam pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, aspek

kognitiflah yang paling mudah dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan

dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran dan dapat

diwujudkan dengan nilai.

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai

oleh seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau memperoleh sesuatu

yang digunakan sebagai indikator adanya derajat perubahan perilaku siswa

(Hamalik, 2001:159). Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana

anak memahami suatu materi yang diterima (Slameto, 2003:17).

Soeito (1982:18) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan

bakat yang dimiliki anak dimana bila mendapat motivasi dan kesempatan yang

baik dapat berkembang menjadi bukti keberhasilan yang dicapai. Prestasi belajar

merupakan bukti keberhasilan seseorang atau siswa setelah melakukan suatu

aktifitas belajar yaitu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan baru,

sikap kebebasan untuk mencapai kedewasaan seseorang.

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

23

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik yang meliputi berbagai

aspek pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang akan ditunjukkan

dengan nilai atau angka hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas

dan ujian yang ditempuh siswa yang dapat digunakan sebagai indikator adanya

derajat perubahan perilaku siswa.

Menurut Arifin (1991:3) dalam Tri menyatakan bahwa prestasi belajar

mempunyai beberapa fungsi utama, diantaranya adalah sebagai berikut : Sebagai

indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dicapai oleh peserta didik,

sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu, sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan, dimana dari prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta

didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peran sebagai

umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan, sebagai indikator intern dan

ekstern dari suatu instansi pendidikan serta dapat dijadikan indikator terhadap

daya serap (kecerdasan) anak didik.

Dari beberapa fungsi prestasi belajar diatas dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa prestasi belajar dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan, minat atau

kecenderungan siswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan motivasi siswa

dalam mempelajari bahan materi dan sejauh mana hasil pencapaian proses

pembelajaran.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

24

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam proses belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

sehingga mengakibatkan adanya keberhasilan proses belajar dan ada kegagalan

proses belajar. Tu’u ( 2004 : 78 ) menarik kesimpulan dari pendapat Bobbi De

Porter dalam buku Quantum Teaching bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi

oleh tiga hal yaitu : pertama, Strategi pendekatan pribadi terhadap siswa yang

kurang menonjol dalam bidang – bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam

kecerdasan meliputi : musik, olah tubuh, logika matematis, bahasa, ruangan,

interpersonal dan intrapersonal. Kedua, strategi guru melibatkan siswa dalam

pembelajaran secara penuh dengan suasana gembira dan menyenangkan. Ketiga,

strategi guru membuat alat bantu (media) dan menciptakan ruangan yang hidup.

Sanggalang dalam Tu’u (2004:78-81) mengungkapkan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yang dikemukakan Sanggalang meliputi kecerdasan, minat dan perhatian,

bakat, motif dan cara belajar. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan

keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat, faktor lingkungan tetangga, dan

faktor organisasi. Kecerdasan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu,

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi baru yang cepat

dan efektif, menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi

dan mempelajarinya dengan cepat.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Menurut Ghazali perhatian adalah keaktifan jiwa

yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada suatu objek atau

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

25

sekumpulan objek. Oleh karena itu untuk menjamin hasil belajar yang baik maka

siswa harus mempunyai minat dan perhatian terhadap materi yang disampaikan.

Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang ketika dia dilahirkan.

Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah

belajar atau berlatih.

Motif merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk

berbuat sesuatu. Menurut Tu’u motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi

setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam belajar seorang siswa yang mempunyai motivasi yang kuat akan berusaha

guna mencapai prestasi yang memuaskan. Cara belajar atau Learning Style yang

sekarang lebih dikenal dengan penggunaan istilah gaya belajar yang dilakukan

oleh siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar yang didapat. Apabila seorang

siswa mampu menerapkan cara belajar yang efisien maka hasil yang didapat akan

lebih memuaskan dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan cara yang tidak

efisisen.

Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif yang

memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Karena berdasarkan penelitian

psikologi bahwa pendidikan pertama yang diberikan kepada siswa bermula dari

pendidikan di keluarga. Sekolah merupakan lingkungan kedua yang berperan

besar terhadap prestasi belajar siswa. Karena sekolah merupakan lingkungan

pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi

penanaman moral dan etika, mental spiritual dan disiplin serta ilmu pengetahuan.

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

26

Faktor sekolah terdiri dari faktor metode dan media pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar, misalnya metode yang digunakan guru kurang

sesuai dengan materi, monoton, kurang variatif sehingga kurang menarik dan

membosankan siswa. Untuk menanggulangi kebosanan siswa terhadap materi

maka dibutuhkan media belajar yang dapat membantu siswa dan guru dalam

kegiatan pembelajaran suatu materi. Faktor guru meliputi mengajar terlalu cepat,

suara kurang keras, penguasaan materi kurang baik, penguasaan kelas rendah,

motivasi rendah dan terlalu banyak jam mengajar. Hal ini akan menganggu hasil

belajar siswa. Faktor sarana sekolah, misalnya gedung, ruangan, meja, kursi,

buku-buku, jika kurang memadai, akan menganngu hasil belajar. Begitu pula

dengan lingkungan yang ramai misalnya pasar, pusat perbelanjaan, rumah sakit,

jalan raya. Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian mempunyai pengaruh

tidak baik pada proses belajar anak.

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu

lingkungan secara bersama. Masyarakat menjadi sarana belajar bagi siswa untuk

belajar menerapkan hasil belajar kepada sesama manusia. Lingkungan tetangga

adalah lingkungan di sekitar siswa yang memberikan pengalaman langsung

kepada siswa untuk belajar berkomunikasi dan berorganisasi di lingkungan

sekitar. Siswa yang cenderung menyukai aktivitas organisasi akan lebih mudah

memecahkan suatu masalah. Akan tetapi apabila siswa yang aktif berorganisasi

kurang mampu membagi waktu secara seimbang maka hasil belajar siswa dapat

menurun.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

27

Sedikit berbeda dengan Sanggalang, Slameto ( 2003,54-72 ) di dalam

bukunya mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dengan

fakto intern yang meliputi faktor jasmani dan faktor psikologis, sedangkan faktor

ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Akan

tetapi hasil yang disampaikan oleh Slameto juga hampir sama dimana faktor

psikologis terdiri dari intelegensi atau kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan. Hal yang sedikit membedakan terdapat dalam faktor

sekolah karena dalam Slameto faktor sekolah dijabarkan lebih rinci menjadi

metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

2.2 Efektivitas Pembelajaran

2.2.1 Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa dan kemampuan siswa berubah ke

arah yang lebih baik. Adapun pembelajaran secara rinci dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Behaviorik

Pembelajaran adalah usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang

didinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan

antara stimulus dan respon ( tingkah laku yang diinginkan ) maka perlu adanya

latihan.

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

28

2. Kognitif

Pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berpikir dan dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari. Ini

sesuai dengan pengertian belajar menurut aliran kognitif yang menekankan pada

keampuan mengenal pada individu yang belajar

3. Gestalt

Pembelajaran adalah usaha guru memberikan materi pembelajaran

dengan sedemikian rupa sehingga siswa mudah mengorganisasikannya menjadi

sesuatu yang lebih bermakna. Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan

kemampuan mengorganisir yang terdapat pada diri siswa.

4. Humanistik

Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk

memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan

kemampuannya.

Munculnya berbagai pengertian mengenai pembelajaran seperti diatas

adalah pertanda bahwa kegiatan pembelajaran itu merupakan sesuatu yang

kompleks dan berkembang. Pembelajaran itu sendiri sebenarnya mempunyai

tujuan untuk membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan

pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah baik, baik itu menyangkut kualitas

maupun kuantitas.

Beberapa ciri pembelajaran yang dapat diungkapkan dengan melihat

pengertian pembelajaran yaitu sebagai berikut :

1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

29

2. Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang kemungkinan siswa dapat

belajar.

3. Pembelajaran lebih ditekankan pada pengaktifan siswa.

( Tim MKDK, 1996:11 )

2.2.2 Pengertian dan Ciri – ciri Efektivitas

Efektivitas menurut Said dalam Agung ( 2009 ) merupakan usaha untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

dan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau

berusaha melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk

memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Purwadarminto dalam Agung ( 2009 ) menyatakan bahwa efektivitas

dalam pengajaran adalah berkenaan dengan pencapaian tujuan sehingga analisis

tujuan merupakan kegiatan pertama dalam perencanaan pembelajaran . Dari dua

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas dalam pembelajaran adalah

keberhasilan atas suatu usaha yang disusun dan dilaksanakan sedemikian rupa

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ciri – ciri efektivitas pembelajaran menurut Harry dalam Agung ( 2009 )

adalah ditandai dengan adanya tiga hal yaitu :

a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan – tujuan instruksional yang

telah ditetapkan.

b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif

sehingga mencapai tujuan instruksional.

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

30

c. Memiliki sarana – sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

2.3 Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Arends dalam Agus ( 2009:46 ) model pembelajaran merupakan

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas

maupun tutorial yang mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk

di dalamnya tujuan pembelajaran, tahap – tahap dalam kegiatan pembelajaran,

lingkungan dan pengelolaan kelas. Adapun model pembelajaran kooperatif

menurut Slavin ( 2008:8 ) merupakan proses pembelajaran dimana siswa dengan

kemampuan yang berbeda akan duduk bersama dalam kelompok yang

beranggotakan empat orang atau lebih untuk menguasai materi yang disampaikan

oleh guru. Pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang aktif

bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya

mampu membuat siswa belajar sama baiknya. Panitz dalam Agus ( 2009:54 )

mendefinisikan model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih

diarahkan oleh guru dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan –pertanyaan

serta menyediakan bahan – bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu

peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan

bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.

Wina ( 2008:240 ) mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

31

atau tim kecil yaitu antara 4 – 6 orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda atau heterogen.

Dukungan Teori Konstruktivisme Sosial Vygotsky terhadap model pembelajaran

kooperatif adalah adanya penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif serta

arti penting belajar kelompok dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Menurut Anita Lie dalam Agus

(2009:56), pembelajaran kooperatif didasarkan pada falsafah homo homini socius.

Dialog interaktif adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial

maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dengan kata lain kerja sama

merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup.

Roger & David Johnson dalam Agus ( 2009:58 ) mengatakan bahwa

pembelajaran kooperatif memiliki lima unsur penting yaitu :

1. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun

tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan

tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.

2. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan

pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang

terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru

dalam penyusunan tugasnya.

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

32

3. Interaksi promotif

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dan sinergi ini

adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi

kekurangan masing-masing.

4. Komunikasi antar anggota

Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai

keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok,

pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu

kelompok tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapatnya.

5. Pemprosesan kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak

perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang

beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlibat dalam kegiatan

pembelajaran cooperative learning.

Model pembelajaran kooperatif menurut Sulastri ( 2009 ) dikembangkan

untuk mencapai setidak – tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yaitu :

1. Hasil belajar akademik

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

33

Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial,

pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini

unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep yang sulit.

2. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas

tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,

belajar untuk menghargai satu sama lain.

3. Pengembangan ketrampilan sosial

Pengembangan keterampilan sosial adalah untuk mengajarkan kepada siswa

keterampilan kerjasama dan kolaborasi.

Slavin dalam Wina ( 2006:240 ) mengemukakan dua alasan tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian

membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial,

menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat

meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan

kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan

mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan.

Agus ( 2009:58 ) juga menyatakan keuntungan yang dapat diperoleh dari

penerapan pembelajaran kooperatif adalah dapat menumbuhkan pembelajaran

yang efektif yakni bercirikan : 1) “ memudahkan siswa belajar ” sesuatu yang

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

34

“bermanfaat” seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi

dengan sesama, 2) pengetahuan, nilai dan ketrampilan diakui oleh mereka yang

berkompeten menilai.

Slavin menyatakan keuntungan pembelajaran kooperatif adalah tidak

hanya mampu meningkatkan prestasi belajar akademik siswa saja tetapi juga cara

untuk meningkatkan kemampuan afeksi dan interpersonal. Douglass dalam Slavin

juga menyatakan keuntungan pembelajaran kooperatif mampu mengembangkan

ketrampilan kerjasama yang sangat penting ( Basic Cooperatif Skill ) seperti

mendengarkan secara aktif, memberikan balikan secara konstruktif, respek

terhadap orang lain, melibatkan orang lain dalam diskusi dan lain sebagainya.

(Murda, 2006:636)

Dari pendapat dua ahli tersebut tentang keuntungan dari penerapan model

pembelajaran kooperatif, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini

masih memiliki kelemahan.

2. Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku

dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode

bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian

anak didik. Menurut Roestiyah ( 1989) dalam Djamarah ( 2010:74 ) menyatakan

bahwa guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

35

dan efisien dan mengena pada tujuan yang diharapkan yakni melalui teknik –

teknik penyajian atau disebut dengan metode mengajar. Oleh karena itu, disinilah

kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Selain itu

metode mengajar sangat menentukan dan menunjang berhasilnya proses belajar

mengajar yang diciptakan oleh seorang guru. ( Djamarah,2010:46 ).

Menurut Surakhmad dalam Djamarah ( 2010:46 ) mengemukakan ada

lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut:

2 Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.

Perumusan tujuan akan mempengaruhi kemampuan pada diri anak didik,

proses pengajaran dan penyeleksian metode yang akan digunakan. Metode

yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik.

3 Anak didik yang bermacam – macam tingkat kematangannya

Masing-masing peserta didik mempunyai latar belakang, aspek biologis,

intelektual dan psikologis yang berbeda sehingga mempengaruhi pemilihan

metode yang akan digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kreatif dalam waktu yang relatif lama. Jadi, kematangan peserta didik yang

bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

4 Situasi dengan Berbagai Keadaan

Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama.

Seorang guru harus dapat memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi

yang diciptakannya itu.

5 Fasilitas dengan Berbagai Kualitas dan Kuantitas

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

36

Fasilitas adalah kelengkapan penunjang belajar anak didik di sekolah, lengkap

tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

6 Pribadi Guru serta Kemampuan Profesionalnya yang Berbeda.

Setiap guru mempunyai kepribadian, latar belakang pendidikan dan

pengalaman mengajar yang berbeda. Seorang guru yang bertitel sarjana

pendidikan berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan. Jadi latar

belakang pendidikan dan pengalaman belajar adalah permasalahan intern yang

dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan mengajar.

Selain itu menurut Bobbi De Porter mengutip pendapat Dr Vernon dalam

buku Quantum Teaching ( Slameto, 2004 :77) mengatakan bahwa orang belajar

10% dari yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat,

50% dari yang dilihat dan didengar, 70% dari yang dikatakan dan 90% dari apa

yang dikatakan dan dilakukan. Oleh karena itu stategi pembelajaran yang akan

lebih memberikan hasil belajar yang optimal bagi siswa adalah pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk berbicara, berargumen, dan mengutarakan gagasannya.

Sebaliknya hasil belajar akan rendah apabila siswa hanya pasif dan menjadi

pendengar ceramah tanpa dengan metode penolongnya. Selain itu mengadakan

pembelajaran yang berhasil haruslah dalam suasana menyenangkan dan

menggembirakan ( fun ).

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

37

3. Metode Pembelajaran Tipe Jigsaw

Metode pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah metode

pembelajaran yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen, beranggotakan 4 - 6

siswa dimana setiap siswa bertanggung jawab atas penguasaan bagian dari materi

belajar dan harus mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim

lainnya. ( Slavin,2008:14 )

Jigsaw merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki

kesamaan dengan teknik “ pertukaran dari kelompok ke kelompok ” (Group to

group exchange). Setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi

dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain. (Mel Silberman : 160).

Teknik mengajar Jigsaw dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti

ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan bahasa.

Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan

berbicara ( Anita Lie dalam Agus, 2009:56 ). Metode Jigsaw terdiri dari dua

kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli ( Saptono, 2003: 36 ).

Menurut Arends dalam Sulastri ( 2009 ) langkah – langkah penerapan

metode jigsaw adalah berikut :

1. Membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4 – 6 orang.

2. Masing – masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk

membahas topik, wakil ini disebut dengan kelompok ahli.

3. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling

membantu untuk menguasai topik tersebut.

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

38

4. Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok

awal, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.

5. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang

telah didiskusikan.

Adapun menurut Slavin ( 2009:241 ) metode jigsaw terdiri atas siklus

reguler dari kegiatan – kegiatan pengajaran berikut :

1. Membaca, para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta

untuk menemukan informasi.

2. Diskusi kelompok ahli, para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk

mendiskusikannya dalam kelompok – kelompok ahli.

3. Laporan tim, para ahli kembali kepada kelompok mereka masing – masing

untuk mengajari topik – topik mereka kepada teman satu timnya.

4. Tes, para siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik.

5. Recognisi tim, skor tim dihitung kemudian diumumkan tim terbaik.

Kerangka pembelajaran dengan metode jigsaw menurut Saptono

(2003:36) dapat digambarkan sebagai berikut :

Kelompok asal

Kelompok ahli

Gambar 2.1 Kerangka Pembelajaran Jigsaw

X X X

X

X

X X X

X

X

X X X

X

X

X X X

X

X

X X X

X

X

X X X

X X

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

39

Keterangan :

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik

yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang

ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain

untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para

anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok semula ( asal ) dan berusaha

mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada

kelompok ahli. Selanjutnya diakhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara

individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas.

Kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Davidson

( 1991 ) dalam Suyatna dan Yulianti ( 2009 ) meliputi :

1. Memacu siswa untuk berfikir kritis

2. Memberikan kesempatan siswa membuat kata – kata yang tepat untuk

menjelaskan kepada teman lain, ini akan membantu siswa mengembangkan

kemampuan sosialnya.

3. Diskusi yang terjadi tidak didominasi siswa tertentu, tetapi semua siswa

dituntut untuk menjadi aktif.

Menurut Apriyani (2007) kelebihan metode jigsaw adalah :

1. Dapat mengembangkan hubungan antara pribadi positif diantara siswa yang

memiliki kemampuan belajar berbeda

2. Menerangkan bimbingan sesama teman

3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi

4. Memperbaiki kehadiran

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

40

5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar

6. Sikap apatis berkurang

7. Pemahaman materi lebih mendalam

8. Meningkatkan motivasi belajar

Adapun kelemahannya menurut Roy Killen (1996) dalam Sulastri dan

Yulianti ( 2009 ) adalah :

a. Prinsip utama pembelajaran ini adalah “ peer teaching “, pembelajaran oleh

teman sendiri, yang masih sering menimbulkan kendala berupa perbedaan

persepsi ( missconception ) dalam memahami konsep yang di diskusikan

bersama dengan siswa lain.

b. Dirasa sulit untuk meyakinkan siswa untuk berdiskusi dengan baik, maka guru

harus mengadakan pengawasan yang aktif.

c. Awal penggunaan ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang

cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini

dilaksanakan agar berjalan dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode jigsaw

memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa.

b. Menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.

c. Terdiri dari tim – tim belajar yang heterogen.

d. Terjadi diskusi kelompok ( kelompok asal dan kelompok ahli ).

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

41

e. Setiap siswa bertanggung jawab untuk memahami suatu pokok materi dan

harus mampu menyampaikan materi kepada siswa lain ( Tanggungjawab

individu terhadap pemahaman kelompok ).

4. Model Pembelajaran Konvensional

Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran

tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode

ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta

didik dalam proses belajar atau pembelajaran ( Djamarah, 2010:97 ). Model ini

bertitik tolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran

pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru atau pengajar. Siswa dipandang

sebagai obyek yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya guru

menyampaikan informasi/materi pelajaran dalam bentuk penjelasan secara lisan.

Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat

informasi yang diberikan guru, serta mengungkapkan kembali melalui respon

yang diberikan pada saat diberi pertanyaan.

Dalam model konvensional, pembelajaran hanya terjadi satu arah yaitu

dari guru ke siswa dan siswa dianggap memiliki kemampuam, minat, kecakapan,

tingkat kepandaian dan kecepatan belajar yang sama. Oleh karena itu dalam

model konvensional menekankan penyamarataan siswa tanpa memperhatikan

perbedaan individu. Ciri model konvensional lainnya adalah siswa cenderung

pasif dalam proses belajar mengajar sehingga pelajaran kuramg efektif, sedangkan

guru cenderung mendominasi dan memegang peranan utama dalam menentukan

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

42

metode dan isi pengajaran, kegiatan cenderung sama yang diberikan oleh guru,

karena cara itu dianggap cara paling mudah untuk mengontrol ketenangan dalam

kelas. Akibatnya siswa cenderung mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat

bergantung pada guru. Selain itu juga perbedaan individu diabaikan, potensi diri

siswa kurang dapat dikembangkan secara optimal.

Adapun keuntungan dari pengajaran konvensional adalah guru dapat

mengajar dengan urutan materi sesuai yang dikehendakinya, dengan prinsip

materi yang telah diwajibkan dalam GBPP, guru dapat mengunakan waktu

seefisien dan seefektif mungkin untuk mengatur ketenagan dalam kelas.

( Margono, 1993: 56-57 ).

Dari penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran konvensional memiliki karakterstik sebagai berikut :

2.2 Pembelajaran berpusat pada aktivitas guru.

2.3 Siswa tidak mendapatkan kesempatan lebih untuk berbicara (

menyampaikan pendapat, baik kepada guru maupun kepada siswa lain).

2.4 Tidak terdapat kerjasama kelompok.

2.5 Tidak terdapat diskusi antar siswa.

2.6 Siswa bertanggungjawab atas pemahaman materi secara individu.

3.3 Media Pembelajaran

2.1 Pengertian Media Belajar

Hernick dalam Arsyad, ( 2009:4 ) mengemukakan bahwa media adalah

perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima sehingga

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

43

televisi, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan

dan animasi komputer dapat dikatakan sebagai media. Gagne dan Brigs ( 1975 )

mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat fisik yang digunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang terdiri dari buku pelajaran, tape

recorder, kaset, video camera, slide, photo, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Hamidjojo dalam Arsyad ( 2009:4 ) mengemukakan bahwa media adalah

semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau

menyebarkan ide, gagasan atau pendapat sehingga dapat sampai kepada penerima

yang dituju. Apabila media tersebut digunakan untuk membawa pesan – pesan

atau informasi yang mengandung tujuan instruksional atau pengajaran maka

media itu disebut media pembelajaran.

Media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai semua bentuk perantara

fisik yang digunakan untuk membantu menyampaikan informasi pengajaran

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Seels ( 1994 )

dalam Arsyad mengelompokkan media menjadi 4 yaitu : 1). Media hasil teknologi

cetak, 2). Media hasil teknologi audio – visual, 3). Media hasil teknologi

komputer, dan 4). Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

2.2 Manfaat Penggunaan Media Belajar

Hamalik dalam Arsyad ( 2009:15 ) mengemukakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

44

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh - pegaruh psikologis terhadap

siswa.

Sudjana & Rifai dalam Arsyad ( 2009:24 ) mengemukakan manfaat

media pembelajaran dalam proses belajar siswa sebagai berikut : pembelajaran

akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar, bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pelajaran, metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata melalui

komunikasi verbal, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

serta siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan.

Media dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah bertujuan

memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini membantu

siswa belajar secara optimal. Kemp dan Dayton ( 1985; 3-4 ) dalam Arsyad,

mengidentifikasi terdapat delapan manfaat media dalam kegiatan pembelajaran

yaitu: 1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, 2) Proses

pembelajaran lebih menarik, 3) Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif, 4)

Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, 5) Kualitas belajar siswa dapat

ditingkatkan, 6) Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, 7) Sikap

positif siswa terhadap bahan pelajaran itu sendiri dapat ditingkatkan, 8) Peran

guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

45

Menurut hasil penelitian Levie ( 1975 ) stimulus visual membuahkan

hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,

mengingat kembali, dan menghubungkan fakta dengan konsep. Jadi siswa akan

lebih mudah mengingat dan memahami suatu mata pelajaran apabila alat indera

yang digunakan lebih banyak.

2.3 Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Sudirman dalam Djamarah ( 2010:126 ) mengemukakan bahwa prinsip

pemilihan media pembelajaran terbagi dalam tiga kategori yaitu :

1. Tujuan pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan

pemilihan yang jelas. Apakah media itu untuk pembelajaran (siswa belajar),

untuk informasi yang bersifat umum atau hanya sekedar untuk hiburan. Lebih

spesifik lagi apakah untuk pengajaran kelompok atau individual. Tujuan

pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.

2. Karakteristik media pengajaran

Setiap media memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi

keampuhannya, cara pembuatannya maupun cara penggunaannya. Memahami

karakteristik berbagai karakteristik media pengajaran merupakan kemampuan

dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan pemilihan

media pengajaran.

3. Alternatif pilihan

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

46

Memilih pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai

alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan

digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.

Selain prinsip diatas menurut Sudjana dalam Djamarah ( 2010:127 ) ada

beberapa prinsip lain yang juga perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat

mencapai hasil yang baik, meliputi :

1. Menentukan jenis media sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran.

2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat sesuai dengan tingkat

kemampuan anak didik.

3. Menyajikan media dengan tepat yakni disesuaikan dengan tujuan, bahan,

metode, waktu dan sarana yang ada.

4. Menenmpatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi

yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar

digunakan. Tentu saja tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar

terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media

pengajaran.

2.4 Media Pembelajaran Macromedia Flash

Macromedia flash 8 atau dapat disingkat dengan flash 8 adalah aplikasi

perangkat lunak yang dikhususkan untuk menciptakan animasi dan atau dynamic

content home ( isi halaman yang dinamis ). Flash 8 merupakan software yang

dipakai oleh para profesional web design karena kemampuannya yang

mengagumkan dan menampilkan multimedia, gabungan antara grafik animasi,

suara, serta interaktivitas bagi pengguna internet. ( Rahman, 2008:5 )

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

47

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang lebih maju.

Macromedia flash tidak hanya digunakan oleh web design melainkan juga oleh

para pendidik. Macromedia flash pada umumnya digunakan dalam mata pelajaran

yang menyangkut banyak perhitungan, penjabaran yang luas dan hal-hal yang

membutuhkan animasi untuk gambaran umum.

Macromedia flash 8 memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai

berikut : Flash untuk animasi, flash untuk presentasi, flash untuk web, flash untuk

media pembelajaran interaktif. Flash untuk animasi berarti dapat digunakan untuk

pembuatan film animasi 2 dimensi, pembuatan iklan dan pembuatan video klip

musik. Sebagai contoh adalah film Avatar, Doraemon, Crayon Sinchan, Iklan

MTV AMPUH, SCTV, video klip Samsons, Gorilaz dan Padi. Sedangkan untuk

presentasi yang menggunakan macromedia flash 8 pada umumnya lebih menarik,

karena penggunaan rumus-rumus, serta gambar-gambar yang dapat langsung

dimasukkan dan dapat disimpan dengan memori yang lebih kecil. (Alim dalam

Tri, 2010 : 8)

Macromedia flash 8 dipilih sebagai media pembelajaran dikarenakan

program flash 8 memiliki lima kelebihan yaitu 1) Hasil akhir flash memiliki

ukuran yang lebih kecil setelah di publish, 2) Flash dapat mengimpor hampir

semua jenis gambar dan file – file audio sehingga lebih hidup 3) animasi yang

dapat dibentuk, dijalankan dan dapat dikontrol 4) Flash dapat ditampilkan di

berbagai media seperti web, CD Room, VCD, DVD, Handphone dan PDA, 5)

Adanya actionscript, sehingga dimungkinkan membuat game dikarenakan flash

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

48

mampu menampung variabel, nilai dan melakukan perhitungan.

(http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kelebihan-macromedia-flash.html)

Dalam penelitian ini, macromedia flash digunakan sebagai media

presentasi audio visual berupa tampilan slide dan dubbing materi disertai musik

pengiring yang dirancang sedemikian rupa agar menarik, memudahkan siswa

untuk memahami materi dan sebagai media untuk latihan siswa. Macromedia

flash ini berisikan 4 pokok bagian yaitu :

a. Pengantar, Berisi tentang pengertian jurnal penyesuaian dan posisi jurnal

penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa.

b. Materi, Berisi materi yang akan dikaji dalam pembelajaran.

c. Pengayaan, Berisi latihan soal yang dilengkapi dengan jawaban yang

digunakan sebagai bahan latihan soal untuk diskusi siswa dan untuk kuis.

d. Kuis, Berisi pertanyaan – pertanyaan sederhana untuk menambah pemahaman

siswa atas materi.

2.5 Mata Pelajaran Akuntansi

2.5.1 Pengertian dan Tujuan Pengajaran Akuntansi

Mata pelajaran Akuntansi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari

proses mencatat, mangklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data,

transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat

digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk

pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Mata pelajaran akuntansi sudah

diajarkan di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) mulai Kelas XI semester Genap.

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

49

Mata pelajaran Akuntansi bertujuan untuk mengembangkan sikap, nilai

dan ketrampilan yang meliputi :

1. Mengembangkan ketrampilan - ketrampilan untuk dapat memperoleh,

mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep dasar akuntansi.

2. Mengembangkan sikap dan nilai.

3. Menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dan melatih siswa untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya secara ilmiah.

4. Menyadarkan siswa akan pentingnya digunakan di hampir seluruh kegiatan

bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai

bahasa bisnis.

5. Memberikan pengetahuan dasar pada siswa untuk melanjutkan pendidikannya

kejenjang yang lebih tinggi maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

khususnya di dunia bisnis.

6. Mengembangkan kecerdasan dan kreatifitas siswa dalam menyusun suatu

laporan keuangan secara komprehensif.

2.5.2 Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk merubah catatan akuntansi

perusahaan ke dalam basis akrual atau dengan kata lain yaitu jurnal yang dibuat

untuk menyesuaikan saldo account - account ke dalam saldo sebenarnya sampai

akhir periode akuntansi dan dipersiapkan untuk menyusun laporan keuangan.

(Ramdani, 2010)

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

50

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk

menyesuaikan akun - akun sementara setiap buku besar yang belum

mencerminkan jumlah ( saldo ) yang sebenarnya. Tentunya tidak semua akun

memerlukan jurnal penyesuaain pada akhir periode akuntansi. Materi yang harus

dikuasai siswa dalam pembelajaran meliputi : pengertian jurnal penyesuaian,

fungsi dan tujuan pembuatan jurnal penyesuaian di perusahaan jasa, hal- hal yang

perlu mendapatkan penyesuaian di akhir periode, aplikasi jurnal penyesuaian dan

contoh – contoh soal.

Adapun akun – akun dalam perusahaan jasa yang memerlukan

penyesuaian adalah sebagai berikut :

a) Perlengkapan

Perlengkapan merupakan bahan – bahan yang dibeli oleh perusahaan dan

digunakan untuk mendukung operasional perusahaan yang masa manfaatnya

kurang dari 1 periode, biasanya satu tahun.

Nilai perlengkapan dalam neraca saldo merupakan saldo awal ditambah dengan

pembelian – pembelian perlengkapan selama periode berjalan sementara

pemakaian atas perlengkapan tidak dicatat oleh perusahaan. Oleh karena itu di

akhir periode perlu dicek dan dicatat berapa besar nilai perlengkapan

sesungguhnya yang tersisa dan berapa yang sudah terpakai. Perlengkapan yang

sudah dipakai dianggap sebagai beban sehingga dicatat sebagai akun Beban

Perlengkapan dengan posisi normalnya di Debit.

Contoh : Pada neraca saldo Foto Studio Kurnia 1 Januari 2009 diketahui

perlengkapan tercantum Rp 5.000.000,- Pada akhir periode, persediaan

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

51

perlengkapan yang tersisa tinggal Rp 1.000.000. Susunlah jurnal penyesuaian

pada tanggal 31 Desember 2009!

Jawab

Keterangan : Saldo awal = Rp 5.000.000

Perlengkapan yang tersisa = Rp 1.000.000 –

Pemakaian perlengkapan = Rp 4.000.000

Nilai Rp 4.000.000 dianggap sebagai beban sehingga di cantumkan dalam akun

Beban Perlengkapan ( Debit ) kemudian akun perlengkapan di Kredit sebesar

Rp 4.000.000 yang artinya nilai perlengkapan berkurang Rp 4.000.000

sehingga perlengkapan yang tersisa adalah sebesar Rp1.000.000

b) Beban dibayar di muka.

Merupakan beban atau biaya yang dibayar pada saat ini untuk tanggungan

biaya diwaktu yang akan datang yang terkadang melampaui batas akhir periode

akuntansi ( biasanya 1 tahun ). Misalnya sewa dibayar dimuka, asuransi

dibayar dimuka dan beban iklan dibayar dimuka.

Ada dua pendekatan dalam pencatatan beban dibayar dimuka yaitu pendekatan

harta dan pendekatan beban. Menggunakan pendekatan harta itu artinya

pencatatan awal atau jurnal umumnya menggunakan akun harta sedangkan

menggunakan pendekatan beban berarti pencatatan awal atau jurnal umumnya

menggunakan akun beban.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Desember

31 Beban perlengkapan

Perlengkapan

Rp 4.000.000

Rp 4.000.000

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

52

Contoh : Pada tanggal 1 Mei 2009 perusahaan membayar biaya sewa gedung

untuk 1 tahun sebesar Rp3.600.000. Bagaimana jurnal penyesuaian pada

tanggal 31 Desember 2009 jika menggunakan pendekatan harta dan

pendekatan beban?

Jawab

1. Pendekatan harta

d. Pencatatan awal

b. Jurnal penyesuaian

2. Pendekatan beban

a. Pencatatan awal

b.Jurnal penyesuaian

c) Pendapatan diterima di muka

Merupakan pendapatan untuk waktu yang akan datang tetapi sudah diterima

oleh perusahaan pada saat ini. Ada dua pendekatan untuk mencatat pendapatan

diterima dimuka yaitu pendekatan kewajiban dan pendapatan.

Contoh : Pada tanggal 1 Oktober 2009 diterima pendapatan sewa gedung

untuk 1 tahun sebesar Rp 3.600.000. Bagaimana jurnal penyesuaian pada akhir

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

April

1 Sewa Dibayar dimuka

Kas

Rp 3.600.000

Rp 3.600.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Des

31 Beban sewa

Sewa dibayar dimuka

Rp 2.400.000

Rp 2.400.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

April

1 Beban sewa

Kas

Rp 3.600.000

Rp 3.600.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009 Des

31 Sewa dibayar dimuka Beban sewa

Rp 1.200.000 Rp 1.200.000

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

53

periode dengan menggunakan pendekatan kewajiban ( utang ) dan pendekatan

pendapatan?

1. Pendekatan kewajiban ( utang )

a. Pencatatan awal

b. Jurnal penyesuaian

2. Pendekatan pendapatan

a. Pencatatan awal

b. Jurnal penyesuaian

d) Beban yang masih harus dibayar.

Merupakan biaya atau kewajiban perusahaan yang sudah menjadi beban pada

suatu periode tetapi belum dibayar dan dicatat oleh perusahaan hingga akhir

periode. Jadi perushaan masih mempunyai utang kepada pihak lain.

Contoh : Diketahui gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan

pada tahun 2009 adalah Rp 700.000. Bagaimana jurnal penyesuaian yang

harus dibuat pada akhir periode oleh perusahaan?

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Sept

1 Kas

Sewa diterima dimuka

Rp 3.600.000

Rp 3.600.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Des

31 Sewa diterima dimuka

Pendapatan sewa

Rp 900.000

Rp 900.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Sept

1 Kas

Pendapatan sewa

Rp 3.600.000

Rp 3.600.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009 Des

31 Pendapatan sewa Sewa diterima dimuka

Rp 2.700.000 Rp 2.700.000

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

54

Jawab

e) Pendapatan yang masih akan diterima

Merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak pada suatu periode tetapi

belum diterima oleh perusahaan karena belum jatuh tempo. Ini berarti

perusahaan masih mempunyai piutang di pihak lain.

Contoh : Pada tanggal 31 Desember 2009 telah diselesaikan pekerjaan servis

kendaraan tetapi pembayarannya baru akan diterima padatanggal 5 januari

2010 sebesar Rp 300.000. Buatlah Jurnal penyesuaian pada tanggal 31

Desember 2009!

Jawab

f) Penyusutan Aktiva Tetap.

Merupakan penurunan nilai aktiva tetap kecuali tanah dari waktu ke waktu

karena adanya penggunaan secara terus menerus, pengaruh perubahan cuaca

dan aus. Nilai aktiva tetap selain tanah harus disusutkan nilainya.adapun

besarannya disesuaikan dengan ketentuan perusahaan.

Contoh : Diketahui penyusutan aktiva tetap peralatan Studio Foto Aneka tahun

2009 ditetapkan sebesar 20% setahun dan data pada neraca saldo menunjukkan

bahwa harga peralatan kantor adalah Rp 300.000. Bagaimana jurnal

penyesuaian yang harus disusun pada tanggal 31 Desember 2009?

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009 Des

31 Beban gaji Utang gaji

Rp 700.000 Rp 700.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009 Des

31 Pendapatan jasa servis yang akan diterima

Pendapatan jasa servis

Rp 300.000 Rp 300.000

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

55

Jawab

g) Taksiran piutang tak tertagih.

Piutang usaha yang dimiliki oleh perusahaan memiliki resiko tidak dapat

tertagih karena debitur atau pihak yang memiliki kewajiban tidak mampu

melaksanakan kewajibannya untuk membayar hutangnya karena pailit atau

bangkrut. Untuk itu perlu adanya alokasi biaya untuk piutang yang tak tertagih.

Alokasi piutang yang tak tertagih ini dicatat dalam akun cadangan kerugian

piutang ( Kredit) dan Debitnya adalah Beban Kerugian Piutang karena

dianggap sudah terpakai atau tidak dapat kembali lagi.

Contoh : Neraca saldo tahun 2010 menunjukkan saldo piutang usaha sebesar

Rp 5.000.000, dari jumlah tersebut diperkirakan tak tertagih sebesar 5% karena

Debitur mengalami kebangkrutan. Bagaimana jurnal penyesuaian yang harus

dibuat pada akhir periode 2010?

Jawab

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009 Des

31 Beban penyusutan peralatan Akumulasi peny. peralatan

Rp 60.000 Rp 60.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2009

Des

31 Beban kerugian piutang

Cadangan kerugian piutang

Rp 250.000

Rp 250.000

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

56

2.6 Kerangka Berfikir

Belajar adalah suatu proses usaha mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman untuk memperoleh perubahan tingkah laku seseorang ke arah lebih

baik yang dilakukan secara sadar pada aspek kognitif, aspek afektif dan aspek

psikomotorik ( Slameto,2003:2 ). Proses belajar mengajar adalah suatu proses

interaksi antara pendidik dan peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran akan teridentifikasi dengan

tercapainya Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) yang telah ditetapkan

sebelumnya yang dapat ditunjukkan melalui penilaian prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar peserta didik mencerminkan pemahaman peserta didik terhadap

bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Semakin baik prestasi belajar

yang dicapai oleh peserta didik tersebut menunjukkan semakin baik pula

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan.

Prestasi belajar yang dicapai siswa tentunya dipengaruhi oleh faktor –

faktor yang mempengaruhinya yaitu menurut Slameto ( 2010:54 ) adalah faktor

yang berasal dari diri siswa ( Faktor internal ) dan faktor yang berasal dari luar

diri siswa ( Faktor eksternal ). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat,

motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah

faktor metode pembelajaran, media pembelajaran dan lingkungan. Secara umum

faktor – faktor tersebut dapat dikerucutkan menjadi empat hal yakni guru, siswa,

kurikulum dan lingkungan. Faktor – faktor ini akan mempengaruhi pencapaian

prestasi belajar siswa melalui proses pembelajaran.

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

57

Proses pembelajaran yang efektif akan mengantarkan siswa untuk

mencapai prestasi belajar yang optimal. Strategi agar pembelajaran dapat efektif

menurut Roestiyah dalam Djamarah ( 2010:74 ) adalah melalui penerapan teknik

– teknik penyajian atau disebut dengan metode pembelajaran untuk mengantarkan

siswa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam

hal ini guru merupakan komponen terpenting yakni bertugas menciptakan suasana

pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan memberikan kesempatan siswa

untuk ikut berpartisipasi menggali potensi diri dalam pembelajaran. Jadi guru

sebagai fasilitator antara materi pembelajaran dan peserta didik.

Hal ini juga senada dengan pendapat Tu’u ( 2004:78 ) berkaitan dengan

pentingnya penerapan metode dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas

yaitu strategi pendekatan terhadap siswa yang kurang menonjol, strategi guru

dalam melibatkan siswa dalam pembelajaran ( berkaitan dengan model dan

metode) serta strategi guru dalam memanfaatkan media pembelajaran.

Model dan metode yang digunakan seharusnya sesuai dengan tujuan

pembelajaran, mampu mengaktifkan siswa dan dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi yang disampikan dalam pembelajaran. Model pembelajaran

konvensional yang masih sering bahkan selalu digunakan dalam pembelajaran di

SMA N 2 Ungaran belum memberikan kesempatan siswa untuk aktif

berpartisipasi, dirasa monoton dan membosankan sehingga menghambat

pemahaman siswa atas materi pembelajaran yang bermuara pada rendahnya

prestasi belajar siswa. Oleh karena itu inovasi dan kreatifitas guru dalam memilih

dan menggunakan metode pembelajaran perlu diperhatikan.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

58

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

mengaktifkan siswa sebagai usaha mencapai prestasi belajar siswa yang optimal

adalah model pembelajaran kooperatif. Penelitian Jean C Thompson (Society for

Personality Research, 2004:139-146) tentang penerapan model pembelajaan

kooperatif pada kelas XI materi psikologi menunjukkan hasil bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.

Slavin dalam Wina ( 2006:240 ) mengemukakan dua alasan tentang penggunaan

model pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan

bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap

menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri.

Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam

belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan

ketrampilan. Dari pendapat para ahli tersebut, maka pembelajaran kooperatif

merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran

yang selama ini memiliki kelemahan.

Model pembelajaran kooperatif sendiri terdapat beberapa tipe di

dalamnya yang salah satunya adalah tipe atau metode jigsaw. Metode jigsaw

adalah metode pembelajaran yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen,

beranggotakan 4-6 siswa, setiap siswa bertanggung jawab atas penguasaan bagian

dari materi dan harus mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim

lainnya. Metode Jigsaw dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti

ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan bahasa.

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

59

Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan

berbicara (Anita Lie dalam Agus, 2009:56).

Metode jigsaw diawali dengan kegiatan membaca, penyampaian materi

oleh siswa dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok terjadi

pada dua jenis kelompok yaitu kelompok ahli dan kelompok asal. Diskusi pada

kelompok ahli disebut tahap penguasaan sedangkan diskusi pada kelompok asal

disebut penularan. Dengan adanya diskusi pada kelompok ahli yang didampingi

oleh guru membantu setiap siswa dalam menguasai satu pokok materi yang sudah

menjadi tanggungjawabnya sehingga siswa lebih mendalami materi dan dijadikan

bekal siswa untuk penyampaian kepada anggota kelompok asal masing – masing.

Metode jigsaw menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang

aktif dan membantu siswa memiliki jiwa sosial melalui kerjasama dalam diskusi

kelompok, dengan menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan

dan berbicara dapat memaksimalkan penggunaan panca indra siswa dalam

pembelajaran sehingga siswa dapat menyerap pemahaman yang lebih banyak.

Selain itu dengan adanya tanggungjawab individu atas pemahaman seluruh

anggota kelompok atas suatu pokok materi mendorong siswa untuk belajar dengan

sebaik – baiknya agar dapat menyampaikan materi kepada anggotanya sehingga

dapat berakibat pada kenaikan prestasi belajar siswa.

Pemberian tanggungjawab individu siswa atas suatu pokok materi

memberikan efek positif pada siswa yaitu adanya pengakuan bahwa siswa

dibutuhkan kehadiran dan kontribusinya dalam pembelajaran. Kelebihan lain dari

metode jigsaw adalah konsep penyerapan pemahaman yang dimulai dari bagian –

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

60

bagian materi menuju materi keseluruhan memberikan peluang siswa untuk

menemukan konsep atau pemahaman sendiri atas materi sehingga menjadikan

siswa lebih kritis.

Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut

Davidson dalam Suyatna dan Yulianti (2009) adalah 1) Memacu siswa untuk

berfikir kritis, 2) Memberikan kesempatan siswa membuat kata – kata yang tepat

untuk menjelaskan kepada teman lain, ini akan membantu siswa mengembangkan

kemampuan berpendapat dan kemampuan sosialnya 3) Diskusi yang terjadi tidak

didominasi siswa tertentu, tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif

sehingga terjadi pemerataan penguasaan materi. Jadi guru berperan sebagai

pendamping, penolong dan mengarahkan siswa dalam mempelajari materi pada

kelompok yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan – rekannya.

Beberapa penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw diantaranya adalah penelitian Aronson ( 1971 ) menyebutkan bahwa

jigsaw mampu mengantarkan siswa ke dalam pembelajaran yang menyenangkan,

mencetak siswa yang peduli terhadap sesama serta dapat mengingkatkan prestasi

belajar. Moskoweitz dan Malvin dalam Slavin ( 2008:72 ) dalam penelitiannya

( 1983 ) pada kelas matematika menunjukkan bahwa metode jigsaw mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa. Kemudian penelitian Yeti ( Jurnal

Kependidikan, 2009 : vol 13 ) juga menunjukkan pengaruh yang positif antara

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap prestasi belajar

siswa mata pelajaran biologi, kemudian Bahriyatul Azizah ( 2006 ) melakukan

penelitian pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal khusus di MAN

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

61

Suruh juga diperoleh hasil bahwa metode pembelajaan kooperatif tipe jigsaw

mampu mengantarkan siswa memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibanding

dengan yang diajar menggunakan konvensional yakni 6,84 dengan 6,04.

Keberhasilan dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diatas

diduga masih dapat lebih efektif lagi penggunaannya jika didukung dengan

pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga mampu

mengatasi permasalahan belum optimalnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di

SMA N 2 Ungaran pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian . Penerapan media ini tentunya didukung dengan adanya sarana dan

prasarana yang memadai di sekolah. Solusi yang ditawarkan terkait dukungan

media pembelajaran dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

adalah penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash yang di desain

semenarik mungkin dengan kombinasi unsur audio visual. Dukungan media ini

diharapkan mampu memudahkan guru dalam memberikan pemahaman terhadap

siswa atas materi pembelajaran dan mengurangi terjadinya miskonsepsi

pemahaman siswa yang masih sering terjadi dalam penerapan metode jigsaw.

Hamalik dalam Arsyad ( 2009:15 ) mengemukakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh - pegaruh psikologis terhadap

siswa. Berdasarkan hal itu ada tidaknya suatu media pembelajaran mempengaruhi

keseluruhan proses pembelajaran, terutama dalam prestasi belajar siswa.

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

62

Macromedia flash tergolong media audio visual dan disini digunakan

untuk mendukung metode jigsaw agar secara bersama – sama meningkatkan

prestasi belajar siswa. Penerapan kombinasi metode dengan media ini meurujuk

pada pendapat Dr Vernon dalam buku Quantum Teaching ( Slameto, 2004 :77 )

yang mengatakan bahwa orang belajar 10% dari yang dibaca, 20% dari apa yang

didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan didengar, 70% dari

yang dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.

Dengan metode jigsaw yang mampu melibatkan siswa secara aktif yang

dikombinasikan dengan media macromedia flash yang inovatif dan kreatif

berbasis audio visual maka akan semakin banyak indera yang digunakan dalam

proses pembelajaran sehingga akan semakin tinggi pula daya serap siswa dalam

memahami materi pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian dan pada

akhirnya diharapkan mampu mengatasi permasalahan rendahnya prestasi belajar

siswa kelas XI IPS di SMA N 2 Ungaran.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka berfikir

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

63

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.7 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

H1 : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran

akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA Negeri 2 Ungaran.

H2 : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi pokok

bahasan jurnal penyesuaian model di SMA Negeri 2 Ungaran.

Kelas Eksperimen

Proses belajar mengajar akuntansi pokok

bahasan jurnal penyesuaian perusahaan jasa

Kelas Kontrol

Model pembelajaran

konvensional dengan metode

ceramah berbantuan LKS

Model Pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan media

pembelajaran berbasis macromedia flash 8

Post test Post test

Pre test Pre test P

er

be

da

an

Perbedaan Prestasi Belajar siswa

Model pembelajaran konvensioanal dengan metode ceramah berbantuan LKS

Prestasi belajar siswa

belum optimal / rendah

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

64

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Kuasi dengan

menggunakan Pre Test – Post Test Control Group Design. Desain penelitian

eksperimen ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen X Model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantuan macromedia Flash

T

Kontrol X Model pembelajaran konvensioanal T

Keterangan :

X: Tes awal untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik.

T : Tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan

Adapun pelaksanaan kegiatan pada kelas eksperimen dan kontrol

berdasarkan desain penelitian diatas dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 3.2 Desain Kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Pertemuan ke- Kegiatan

1 1 Pre Test

2 2, 3 dan 4 Kegiatan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash pada kelas

eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan media hasil teknologi

cetak pada kelas kontrol.

3 5 Post Test

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

65

3.2 Penentuan Obyek Penelitian

3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Ungaran tahun ajaran 2010/2011. Keseluruhan jumlah siswa kelas XI

IPS berjumlah 164 siswa. Untuk lebih lengkapnya jumlah populasi tersebut

disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penelitian SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 32

2 XI IPS 2 34

3 XI IPS 3 34

4 XI IPS 4 32

5 XI IPS 5 32

Jumlah 164

Sumber : Monografi SMA N 2 Ungaran 2010/2011

Jumlah populasi ini menunjukkan kondisi yang homogen dengan melihat

hal – hal berikut :

1. Menggunakan buku pegangan yang sama.

2. Kurikulum yang sama.

3. Diajarkan oleh guru yang sama.

4. Pembagian kelas tidak berdasarkan rangking.

5. Tidak ada kelas unggulan.

3.2.2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

Cluster Random Sampling yaitu dengan mengambil dua kelas ( kelompok )

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

66

secara acak dari populasi. Syarat untuk pengambilan sampel secara acak adalah

dipastikan terlebih dahulu populasi dalam keadaan homogen dilihat dari 5 kondisi

yang sudah dipaparkan pada pembahasan tentang populasi serta diperkuat melalui

uji Homogenitas Nilai Ujian Tengah Semester ( UTS ) siswa.

Dari uji Homogenitas Nilai Tengah Semester ( UTS ) siswa

menggunakan Uji Levene melalui One Way Anova dengan bantuan SPSS

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas Populasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.868 4 159 .119

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Hipotesis Nol ( H0 ) : Data Homogen

H0 diterima jika nilai signifikansinya > nilai alfa ( 0.05 )

Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui nilai signifikansi untuk kelas XI

IPS 1, IPS 2, IPS 3, XI IPS 4 dan XI IPS 5 sebesar 0,119. Karena nilai signifikansi

0,119 lebih besar daripada nilai alfa 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima yang berarti kelima kelas berdasarkan nilai Ujian Tengah Semester

(UTS) genap mempunyai varians atau kondisi yang homogen, sehingga

pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling dapat dilakukan.

Berdasarkan ketentuan diatas maka sampel dalam penelitian ini adalah

kelas XI IPS 5 sebagai kelas eksperimen yang akan dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dan kelas XI IPS 4 sebagai

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

67

kelas kontrol yang dikenai model pembelajaran konvensional. Adapun kelas untuk

uji coba instrumen dikenakan pada kelas XII IPS 3.

2.2.3 Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif

tipe jigsaw berbantuan macromedia flash ditempuh dalam empat tahapan yaitu

tahap pendahuluan, penguasaan, penularan dan penutup yang digambarkan dalam

bagan berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash

Adapun penjabaran dari keempat tahapan pelaksanaan pembelajaran

diatas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahap Pendahuluan

Review, apersepsi, motivasi, penjelasan metode jigsaw dan manfaatnya, pembentukan kelompok asal dan pembagian materi.

Tahap Penguasaan

Pembentukan kelompok ahli yang berasal dari perwakilan masing – masing kelompok asal dengan materi sama dilanjutkan dengan diskusi.

Tahap Penularan

Penularan materi dari hasil diskusi kelompok ahli kepada anggota kelompok asal, diskusi dan perolehan jawaban soal kelompok dari materi

keseluruhan dilanjutkan dengan pencerahan dari guru dengan bantuan macromedia flash dan pembahasan soal yang sudah didiskusikan.

Tahap Penutup

Kuis, pemberian penghargaan pada kelompok terbaik, pemberian tugas,

dan tes individual.

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

68

No Kegiatan

Waktu Keterangan

dan Bantuan Media

1

Pertemuan

Pertama

1. Pendahuluan

2. Pre test

3. Kegiatan penutup

Orientasi fisik dan non fisik.

Apersepsi materi yang

akan diajarkan.

Mengerjakan soal tentang Jurnal penyesuaian secara

keseluruhan meliputi : pengertian, fungsi,

penyebab penyesuaian, akun – akun yang

membutuhkan penyesuaian, perbedaan

pos deferal dan pos akrual dan penyusunan jurnal

penyesuaian.

Pembentukan kelompok asal untuk pertemuan

berikutnya dan pemberian tugas.

5’

10’

60’

15’

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru melontarkan

pertanyaan umum sekitar jurnal

penyesuaian.

Siswa mengerjakan soal yang sudah di

uji cobakan dan guru mengawasi

jalannya pre test.

Guru memandu pembentukan

kelompok, masing – masing kelompok

terdiri dari 4 - 6 siswa dan harus

mempersiapkan materi pertemuan

berikutnya. 2 Pertemuan kedua

a.Pendahuluan

Orientasi fisik dan non fisik

Apersepsi materi yang

akan diajarkan dan penyampaian materi oleh

guru yang diawali dengan

5’

10’

Guru mengecek

kehadiran siswa dan memastikan semua

siswa berada pada kelompok asalnya

Guru melontarkan

pertanyaan tentang jurnal penyesuaian

kemudian

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

69

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

b. Kegiatan Inti

pengantar tentang

pengetahuan umum perusahaan jasa dan posisi

jurnal penyesuaian dalam siklus akuntansi

perusahaan jasa.

Penguasaan

Penularan

Pencerahan guru dan

pembahasan soal secara bersama – sama dengan

siswa atas materi yang sudah didiskusikan secara

urut meliputi:

20’

30’

20’

memberikan materi

dengan bantuan macromedia flash

(audio : suara guru dan musik, visual :

pemaparan dan gambar )

Masing – masing

siswa kelompok asal dengan materi

yang sama membentuk

kelompok ahli dan berdiskusi.

Guru mengawasi dan memberikan

bantuan seperlunya

Siswa kembali pada kelompok asal

masing – masing dan secara

bergiliran menyampaikan

materi yang telah dibahas dikelompok

ahli dan berdiskusi. Guru mengawasi

dan memberikan bantuan seperlunya.

Guru menayangkan

macromedia flash kemudian

menambahkan penjelasan.

Bantuan

Macromedia flash pada setiap materi

secara urut adalah sebagai berikut :

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

70

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

3.Kegiatan penutup

Definisi dan fungsi jurnal

penyesuaiaan.

Penyebab perlunya jurnal

penyesuaian

Akun akun yang perlu

penyesuaian

Penjelasan akun akun dan

penyusunan jurnal penyesuaian meliputi :

3.7.1. Perlengkapan

3.7.2. Beban dibayar dimuka

Pemberian tugas

5’

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

Audio : suara guru

dan musik Visual : pemaparan

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan,

contoh soal yang sudah didiskusikan ,

ambar berjalan dan video pendek.

Mempelajari materi pertemuan

berikutnya.

3 Pertemuan Ketiga

a. Pendahuluan

Orientasi fisik dan non fisik siswa.

Review dan apersepsi

5’

Guru mengecek

kehadiran siswa dan memastikan semua

siswa berada pada kelompok asalnya.

Guru memberikan

pertanyaan tentang materi pada

pertemuan sebelumnya dan

juga melontarkan pertanyaan tentang materi yang akan

dipelajari.

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

71

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

b. Kegiatan inti

Penyampaian materi oleh

guru

Penguasaan

Penularan

Pencerahan dari guru dan

pembahasan secara bersama – sama dengan

siswa atas materi yang sudah didiskusikan

meliputi :

10’

20’

30’

15’

Penyampaian materi

dibantu macromedia flash.

Masing – masing

siswa kelompok asal dengan materi

yang sama membentuk

kelompok ahli dan berdiskusi.

Guru mengawasi dan memberikan

bantuan seperlunya

Siswa kembali pada kelompok asal

masing – masing dan secara

bergiliran menyampaikan

materi yang telah dibahas dikelompok

ahli dan berdiskusi. Guru mengawasi

dan memberikan bantuan seperlunya.

Guru menayangkan

macromedia flash kemudian

menambahkan penjelasan.

Bantuan

Macromedia flash pada setiap materi

secara urut adalah sebagai berikut :

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

72

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

b. Kegiatan Penutup

Pendapatan

diterima dimuka

Beban yang masih harus

dibayar.

Pendapatan yang masih akan diterima.

Pemberian tugas

5’

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

dan gambar berjalan

Audio : suara guru dan musik.

Visual : pemaparan dan video pendek.

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

dan video pendek.

Mempelajari materi pertemuan

berikutnya

4 Pertemuan

keempat

a.Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

Orientasi fisik dan non fisik siswa.

Review dan apersepsi

Penyampaian materi oleh guru.

5’

5’

10’

Guru mengecek

kehadiran siswa dan memastikan semua

siswa berada pada kelompok asalnya.

Guru memberikan

pertanyaan tentang materi pada

pertemuan sebelumnya dan

juga melontarkan pertanyaan tentang

materi yang akan dipelajari.

Penyampaian materi

dibantu dengan macromedia flash.

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

73

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

Penguasaan

Penularan

Pencerahan dari guru dan

pembahasan secara bersama – sama dengan

siswa atas materi yang sudah didiskusikan

meliputi :

Penyusutan aktiva tetap

10’

20’

20’

Masing – masing

siswa kelompok asal dengan materi yang

sama membentuk kelompok ahli dan

berdiskusi. Guru mengawasi

dan memberikan bantuan seperlunya

Siswa kembali pada kelompok asal

masing – masing dan secara

bergiliran menyampaikan

materi yang telah dibahas dikelompok

ahli dan berdiskusi. Guru mengawasi

dan memberikan bantuan seperlunya.

Guru menayangkan

macromedia flash kemudian

menambahkan penjelasan.

Bantuan

Macromedia flash pada setiap materi

secara urut adalah sebagai berikut :

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

dan gambar berjalan.

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

74

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

c. Penutup

Utang Bunga

Kerugian piutang.

Kuis

Penghargaan kelompok terbaik

Pemberian tugas

10’

5’

Audio : suara guru

dan musik. Visual : pemaparan

dan gambar berjalan

Audio : suara guru dan musik.

Visual : pemaparan dan video pendek.

Macromedia flash : Audio :suara guru

dan musik berirama motivasi.

Visual : pemaparan soal pendek dengan

2 pilihan jawaban dan skor langsung

dapat diketahui.

Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok terbaik berdasarkan hasil

diskusi dan kuis.

Siswa mempelajari seluruh materi di

rumah untuk persiapan post test.

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

75

Tabel 3.5 Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw berbantuan

Macromedia Flash.

2.2.4 Metode Penggumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data awal dari populasi

penelitian, berupa daftar nama siswa dan nilai ujian tengah semester genap tahun

ajaran 2010/2011 yang akan digunakan untuk uji homogenitas populasi.

b. Metode Observasi

Metode ini dilakukan untuk mengambil data tentang aktivitas siswa

dalam pembelajaran yang akan mengungkap nilai afektif dan psikomotorik siswa.

Observasi ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

No Kegiatan

Waktu Keterangan dan Bantuan Media

5 Pertemuan kelima a. Pendahuluan

b. Post test

c. Penutup

Orientasi fisik dan non

fisik siswa.

Tes individual tentang materi jurnal penyesuaian

secara keseluruhan.

Pemberian tugas

10’

60’

5’

Guru mengecek

kehadiran siswa dan persiapan mengikuti

tes individual.

Tes tertulis dengan jumlah soal 30

berbentuk pilihan ganda.

Mempelajari materi

untuk pertemuan berikutnya.

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

76

c. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar

siswa aspek kognitif pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang kemudian akan dianalisis

dengan uji statistik untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antara kelas kontrol

dengan kelas eksperimen. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda

yang sudah diuji kelayakannya.

2.2.5 Alat Pengumpulan Data

4.1. Tahap Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan pada penelitian

ini adalah tes dengan bentuk soal pilihan ganda dan lembar observasi aktivitas.

Materi yang digunakan adalah materi Akuntansi Kelas XI IPS Semester 2 pokok

bahasan Jurnal penyesuaian. Adapun langkah - langkah yang dilakukan untuk

menyusun instrumen tes betuk pilihan ganda adalah sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan instruksional umum

b. Membuat kisi – kisi soal

c. Menentukan jumlah soal

d. Membuat tabel spesifikasi

e. Menyusun soal tes

f. Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan soal

g. Menyusun jawaban soal

h. Menyusun acuan penskoran dan penilaian.

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

77

4.2. Teknik Analisis Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yang perlu dianalisis adalah

tes berupa soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan

atau prestasi belajar siswa. Soal yang akan digunakan harus diuji terlebih dahulu

untuk mengetahui apakah butir – butir soal sudah memenuhi kualifikasi soal yang

baik atau belum. Analisis yang digunakan meliputi analisis validitas, reliabilitas,

taraf kesukaran dan daya beda.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrumen. Valid disini berarti bahwa instrumen tersebut mampu

mengukur apa yang diinginkan. (Arikunto,2006:168). Untuk menghitung validitas

instrumen dapat menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka

kasar, yaitu:

2222XY

YYNXXN

YXXYNr ,

( Arikunto, 2009:72 ).

Keterangan:

XYr = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan,

X = Skor soal yang dicari validitasnya,

Y = Skor total,

N = Jumlah peserta tes.

Hasil perhitungan rXY dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment

dengan signifikansi 5%. Jika rXY > rtabel maka butir soal tersebut valid.

2) Reliabilitas

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

78

Reliabilitas merupakan ketereandalan atau ketetapan yakni suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel, akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan

maka berapakalipun data diambil maka hasilnya akan sama. ( Arikunto,2006:178 )

Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda, digunakan rumus KR-

20, yaitu:

2

2

11S

pqS

1n

nr ,

(Arikunto, 2006:188).

Keterangan:

11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan,

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar,

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q=1-p ),

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q,

n = Banyaknya item,

S = Standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varians ).

Kriteria koefisien reliabilitas:

0,00 – 0,20 : rendah sekali

0,21 – 0,40 : rendah

0,41 – 0,70 : sedang

0,71 – 1,00 : sangat tinggi

(Arikunto, 2009:109).

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

79

Kriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara

membandingkan 11r dengan harga tabelr yang sesuai pada tabel harga product

moment dengan taraf signifikan 5%.

3) Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus:

JS

BP ,

Keterangan:

P = Indeks kesukaran,

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Adapun klasifikasinya sebagai berikut :

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.

Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar atau tergolong dalam klasifikasi sedang. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal

yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

(Arikunto, 2009:210).

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

80

4) Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2009: 211) yang dimaksud dengan daya pembeda

soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang

berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya

beda dicari dengan mengambil 50% skor teratas sebagai kelompok atas ( JA ) dan

50% skor terbawah sebagai kelompok bawah ( JB ). Rumus yang digunakan untuk

pilihan ganda adalah sebagai berikut :

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD ,

Keterangan:

D = Daya pembeda,

JA = Banyaknya peserta kelompok atas,

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah,

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar,

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar,

A

AA

J

BP = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar,

B

BB

J

BP = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan daya

pembeda soal, digunakan klasifikasi sebagai berikut.

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor),

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory),

D : 0,40 – 0,70 : baik (good),

D : 0,07 – 1,00 : baik sekali (excellent),

D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua soal yang mempunyai nilai D

negatif sebaiknya dibuang. ( Arikunto, 2009:218 )

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

81

2.2.6 Hasil Analisis Perangkat Tes Uji Coba

(1) Hasil Uji Validitas

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 35 butir soal

pilihan ganda, dengan n = 35 dan taraf nyata α = 5% diperoleh rtabel = 0,334 dari

daftar kritik r product moment. Soal dikatakan valid jika rxy > rtabel. Hasil

perhitungan validitas soal yang telah dilakukan terdapat 31 soal yang nilai r hitung

> r tabel sehingga soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa. Soal dengan nilai r hitung < r tabel dinyatakan sebagai soal

yang tidak valid. Soal yang tidak valid berjumlah 4 soal.

Tabel 3.6 Kategori Validitas Soal

Kategori Butir soal Jumlah

Valid 1, 2, 3, 4, 5,6 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15,17, 18, 19,21,

22, 23, 24, 25,26,27,28, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35 31

Tidak Valid 16, 20, 27 dan 29 4

Sumber : Data Diolah Tahun 2011 ( Lampiran 9 )

Butir soal dengan nomor 16, 20, 27 dan 29 tergolong tidak valid. Hal ini

berarti bahwa ke empat butir soal tersebut tidak dapat mengukur kemampuan

siswa sehingga harus dibuang.

(2) Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji reliabilitas tes bentuk pilihan ganda dengan

menggunakan rumus reliabilitas KR-20 yang dikemukakan oleh Kuder dan

Richardson berikut :

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

82

2

2

111 S

pqS

n

nr

,

Keterangan:

11r = reabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi peserta didik yang menjawab benar

q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q =1 – p)

pq

= jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes. (Arikunto, 2009: 101).

Diperoleh nilai r11 1.02866 dan nilai rtabel berdasarkan daftar kritik r

product moment sebesar 0,334 untuk soal pilihan ganda dengan n = 31 dan taraf

nyata α = 5%. Nilai r11 kemudian dibandingkan dengan harga rtabel. Apabila r11>

rtabel maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa tes yang telah diujikan tersebut telah memenuhi kriteria

reliabel dikarenakan nilai r11> rtabel sehingga 31 butir soal tersebut dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.

(3) Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal terhadap 31 butir soal dengan

mengggunakan rumus Indeks Kesukaran ( P ) diperoleh hasil bahwa terdapat 4

soal dengan kategori mudah karena nilai P = 0,70 - 1,00 , 26 soal dengan

kategori sedang karena nilai P=0,30 - 0,70 dan 1 soal dengan kategori sukar

karena nilai P = 0,00 - 0,30. Rincian soal berkaitan dengan uji tingkat kesukaran

soal ditunjukkan dalam tabel berikut :

(

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

83

Tabel 3.7 Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Kategori Butir Soal Jumlah

Mudah 1,2,18, dan 31 4

Sedang 3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,17,19,21,22,23,24,25,26,28,

30,32,33,34 dan 35 26

Sukar 8 1

Sumber : Data Diolah Tahun 2011 ( Lampiran 9)

Sesuai dengan pendapat Arikunto bahwa soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar maka soal dengan kategori sedang

yang berjumlah 26 soal semuanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa. Adapun untuk soal dengan kategori mudah dan kategori sukar pada

penelitian ini juga tetap dipakai karena prosentase jumlahnya masih jauh lebih

sedikit dibandingkan dengan soal kategori sedang, selain itu juga untuk

memberikan motivasi siswa untuk lebih giat mengerjakan soal.

(4) Hasil Uji Daya Beda

Berdasarkan hasil uji daya beda untuk 31 soal dengan menggunakan

rumus indeks diskriminasi diperoleh hasil terdapat 11 soal yang mempunyai daya

beda tergolong baik karena D = 0,40 < 0,70, 19 soal dengan kategori cukup

karena D = 0,20 < 0,40 dan 1 soal dengan kategori jelek karena D = 0,00 < 0,20.

Soal dengan kategori baik dan cukup yaitu berjumlah 30 soal selanjutnya

digunakan dalam dalam penelitian ini. Adapun soal dengan kategori daya beda

jelek tidak digunakan atau dibuang karena soal ini menunjukkan tidak mampu

membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Hal ini

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

84

mengindikasikan bahwa dimungkinkan karena siswa menjawabnya dengan cara

menebak.

Rincian soal berkaitan dengan uji Daya Beda ditunjukkan dalam tabel

berikut :

Tabel 3.8 Kategori Daya Beda Soal

Kategori Butir Soal Jumlah

Baik 3, 5, 8, 18, 19, 21, 23, 28, 30, 31, 34 11

Cukup 1, 2, 4, 6,7, 9, 10, 11,12, 13, 15, 17, 22, 24, 25, 26,

32, 33, 35

19

Jelek 14 1 TOTAL 31

Sumber : Data Diolah Tahun 2011 ( Lampiran 9 )

Hasil analisis instrumen secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa

jumlah butir soal yang dapat dipakai karena telah memenuhi syarat validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda adalah berjumlah 30 soal dan

yang tidak memenuhi syarat bejumlah 5 soal sehingga harus dibuang atau tidak

dapat dipakai. Adapun ringkasan dari keseluruhan soal yang digunakan dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Coba Soal

Kriteria Butir soal Jumlah

Memenuhi Syarat dan

dapat dipakai

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 34 dan 35

30

Tidak Memenuhi Syarat 14,16,20, 27 dan 29. 5

TOTAL 35

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2011 ( Lampiran 9)

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

85

Soal yang berjumlah 30 butir soal kemudian digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa karena tergolong ke dalam kategori valid, reliabel, tingkat

kesukaran dengan kategori mudah, sedang dan sukar serta memiliki daya beda

dengan kategori cukup dan baik. Sementara 5 soal yang tidak memenuhi syarat

selanjutnya dibuang atau tidak digunakan. Kelima soal tersebut terdiri dari soal

dengan nomor 14 dengan daya beda yang jelek dan nomor 16, 20, 27 dan 29

dengan validitas rendah.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Data Awal ( Pre Test )

Sampel dalam penelitian yang sudah ditentukan yaitu Kelas XI IPS 4 dan

XI IPS 5 sebelum diberi perlakuan dalam pembelajaran diberikan pre test terlebih

dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa atas materi yang akan

dipelajari. Nilai yang diperoleh siswa dalam pre test ini selain digunakan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa juga digunakan untuk menguji Hipotesis 1

yaitu untuk mengetahui perbandingan dengan nilai yang diperoleh setelah

pemberian perlakuan dalam pembelajaran. Oleh karena itu nilai pre test ini perlu

di uji Homogenitas dan Normalitasnya untuk memastikan bahwa data benar –

benar mencerminkan kondisi siswa yang homogen dan datanya berdistribusi

normal.

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

86

a. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian berangkat dari kondisi awal yang sama atau homogen. Untuk menguji

homogenitas ini menggunakan uji Levene. Hipotesis statistik yang diajukan

adalah:

H0 : 21 ( Varians Homogen)

H1 : 21 (Varians Tidak Homogen)

Dengan kriteria:

Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima, dan

Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut.

( Priyatno, 2008:31 ).

1. Masukan program SPSS

2. Klik variable view pada SPSS data editor.

3. Pada kolom name ketik nilai, kolom name pada baris kedua ketik kelas.

4. Pada kolom Value, ketik value = 1, value label = eksperimen kemudian klik

add, ketik value = 2, value label = kontrol kemudian klik add.

5. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default).

6. Buka data view pada SPSS data editor,maka didapat kolom variabel nilai dan

kelas.

7. Ketikan data sesuai dengan variabelnya

8. Klik Analyze-Compare Means-One Way anova

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

87

9. Klik variable nilai dan masukan ke kotak dependent list, klik variabel kelas

dan masukan ke kotak Factor list

10. Klik Options, Descriptive dan Homogeneity of variance, kemudian klik

Continue dan Klik OK.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menetukan apakah kedua kelompok

berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat ditentukan statistik yang

digunakan dalam mengolah data menggunakan parametric atau non parametric

test. Untuk menganalisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS 16 One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Hipotesis statistik yang diajukan adalah :

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria:

Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima, dan

Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak

Adapun langkah-langkah program SPSS adalah sebagai berikut :

1. Masukan program SPSS, Klik variable view pada SPSS data editor.

2. Pada kolom name ketik nama kelas.

3. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default).

4. Buka data view pada SPSS data editor

5. Ketikan data sesuai dengan variabelnya pada kolom variabel nama kelas.

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

88

6. Klik Analyze-nonparametric test-1 sample KS

7. Masukkan seluruh variabel kelas kedalam test variable lisl dan klik OK

( Priyatno, 2008:28 ).

3.7.2 Analisis Data Akhir

3.7.2.1 Analisis Data Post Test

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan

tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai

dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Untuk Itu data post test ini harus diuji

homogenitas dan normalitasnya terlebih dahulu.

a. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh hasil bahwa sampel

penelitian berangkat dari kondisi yang sama ( homogen ). Rumus yang digunakan

untuk menguji homogenitas sama dengan rumus untuk analisis data awal.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil

belajar peserta didik dalam kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dan kelas kontrol yang

mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional dengan bantuan media

hasil teknologi cetak berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji

normalitas sama dengan langkah – langkah uji normalitas pada analisis data awal.

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

89

3.7.2.2 Analisis Hipotesis Penelitian

Setelah diperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka dilakukan

uji hipotesis penelitian yang diajukan. Kemudian, dari hasil perhitungan statistik

yang telah dilakukan akan dideskripsikan untuk mendapatkan kesimpulan

mengenai hipotesis yang diberikan. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan

Uji perbedaan rata-rata ( uji pihak kanan ) menggunakan program SPSS.

Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata - rata adalah :

H1 : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS pada mata

pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2

Ungaran tahun ajaran 2010/2011.

Kriteria pengujiannya adalah H1 diterima jika nilai sig (2 tailed) yang

dihasilkan lebih kecil dari alfa 0,05. Jika nilai t hitung positif, berarti rata - rata

nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Uji Hipotesis 1 ini

menggunakan analisis uji Beda T Test, tepatnya menggunakan Paired Sample T

Test dengan bantuan SPSS 16 untuk mengetahui perbedaan nilai rata – rata siswa

sebelum dan sesudah treatment di kelas eksperimen.

H2 : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS pada mata

pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2

Ungaran tahun ajaran 2010/101.

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

90

Hipotesis 2 ini berkaitan dengan efektivitas dari model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dibandingkan dengan model

konvensional yang dapat dilihat dari perbandingan nilai rata – rata kelas diantara

keduanya setelah adanya perlakuan. Kriteria pengujian adalah H2 diterima jika

nilai sig ( 2 tailed ) yang dihasilkan lebih kecil dari alfa 0,05. Jika nilai t hitung

positif, berarti rata - rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Uji

perbedaan rata - rata ( uji pihak kanan ) menggunakan program SPSS 16 dengan

pengujian Independent Sample T Test.

3.7.2.3 Analisis Deskriptif Prosentase

Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk mengetahui prestasi

belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik dimana data prestasi siswa tersebut

diperoleh dari pengamatan para observer penelitian. Aspek afektif dan aspek

psikomotorik mencerminkan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran.

Adapun analisis deskriptif prosentase tersebut menggunakan rumus sebagai

berikut :

Prosentase =

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

91

3.8 Indikator Keberhasilan Pembelajaran

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika dapat memenuhi tujuan

pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu :

a. Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik : Siswa mampu mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) Individu yang telah ditetapkan sekolah

yaitu sebesar 69.

b. Siswa dalam kelas dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM )

Klasikal yang telah ditetapkan sekolah yaitu sebesar 85%, yang artinya

terdapat 85% siswa dalam kelas yang tergolong tuntas atau memenuhi KKM

Individu 69.

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

92

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

SMA Negeri 2 Ungaran merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas

yang berada di Jl Diponegoro No 277 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.

SMA Negeri 2 telah berdiri sejak 27 tahun yang lalu dan eksis menunjukkan

usaha pengembangan baik fisik maupun non fisik yang berupa program - program

kesiswaan secara akademik, tenaga pengajar serta karyawannya.

Berbagai sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran juga

sudah dikembangkan dalam rangka mencapai kegiatan pembelajaran yang

berkualitas sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi serta tuntutan

kebutuhan jaman. Peningkatan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran ini

merupakan bagian dari usaha memudahkan terwujudnya salah satu Misi sekolah

yaitu Pengembangan model pembelajaran yang Inovatif dan menyenangkan bagi

siswa dan guru. Ketersediaan sarana prasarana di SMA N 2 Ungaran masih belum

maksimal pemanfaatannya yang dapat ditunjukkan dengan masih minimnya

pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi dalam pembelajaran

serta kurangnya penerapan inovasi metode pembelajaran yang dapat digunakan

untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

93

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2011 di SMA N 2

Ungaran dan merupakan penelitian eksperimen kuasi. Sampel dalam penelitian ini

adalah kelas XI IPS 4 dan Kelas XI IPS 5 dimana mewakili populasi yang dituju

yaitu seluruh siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ungaran yang berjumlah 5 kelas.

Kelas XI IPS 5 sebagai kelas Eksperimen yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dan kelas XI IPS 4 sebagai

kelas Kontrol dikenai pembelajaran konvensional dengan metode ceramah

berbantuan Lembar Kerja Siswa ( LKS ). Kedua kelas ini mempelajari materi

yang sama yaitu pokok bahasan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, guru yang

sama dan waktu yang digunakan juga sama yaitu 5 kali pertemuan (5 x 90 Menit).

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu pre test, pembelajaran dan

post test. Pre test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap

materi yang akan dipelajari pada pembelajaran. Pada tahap pre test siswa

mengerjakan 30 soal pilihan ganda yang mencakup seluruh materi yang akan

diajarkan pada pokok bahasan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa.

Pada tahap kedua, pembelajaran dilakukan dengan perlakuan yang

berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen diberi

perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

macromedia flash sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model

pembelajaran konvensional metode ceramah berbantuan media cetak. Tahap

terakhir dari proses penelitian adalah dengan diadakannya post test untuk

mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa setelah mendapatkan

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

94

perlakuan sekaligus untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dibandingkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional metode ceramah berbanruan media hasil cetak.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

Pembelajaran yang digunakan di kelas XI IPS 5 sebagai kelas

eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

macromedia flash. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan model tersebut, hal

yang pertama dilakukan dalam pembelajaran di kelas adalah mengkondisikan

siswa dan memberikan informasi tentang materi yang akan dikaji yaitu tentang

jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa yang dalam pelaksanaan proses belajar

mengajarnya akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantuan macromedia flash.

Kegiatan selanjutnya adalah pembagian kelompok. Guru membagi siswa

ke dalam beberapa kelompok dengan spesifikasi materi untuk setiap anggota

kelompok. Kelompok ini disebut dengan kelompok asal. Pembentukan kelompok

disesuaikan dengan jumlah materi yang akan dikaji. Siswa kelas XI IPS 5 yang

terdiri dari 32 siswa pada petemuan pertama dibagi menjadi 6 kelompok yakni

kelompok 1,2,3,4,5 dan 6 yang mana setiap kelompok beranggotakan 5 – 6 orang

dan setiap orang mendapatkan tugas untuk membaca dan meresum materi yang

berbeda. Setiap siswa mendapatkan nomor dada siswa yang bertuliskan nomor

penunjuk materi yang akan dikuasai. Pada pertemuan kedua dan ketiga,

pembagian kelompok masih menggunakan kelompok asal yang sama namun pada

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

95

kegiatan diskusinya dibagi menjadi 2 kelompok besar karena materi yang akan

dikaji berjumlah 3 materi sementara jumlah kelompok sebanyak 6 kelompok.

Proses pembelajaran selanjutnya dilakukan sesuai dengan tahapan dari

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash yang

terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap penguasaan, tahap

penularan dan tahap penutup. Tahap pendahuluan berisi dengan orientasi,

apersepsi dan motivasi. Kegiatan orientasi bertujuan untuk menyiapkan siswa

untuk mengikuti pembelajaran baik secara fisik maupun nonfisik. Apersepsi

merupakan usaha guru untuk mengetahui pamahaman awal siswa terhadap materi

yang akan disampaikan, keterkaitan dengan materi sebelumnya dan penyamaan

persepsi atas materi yang akan dikaji. Motivasi bertujuan untuk menggugah

semangat belajar siswa dengan menjelaskan pentingnya pemahaman atas materi

yang akan dikaji.

Tahap penguasaan adalah tahap dimana siswa dalam kelompok asal

dengan materi yang berbeda – beda akan berkumpul dengan anggota dari

kelompok lain yang mendapat bagian materi yang sama yang ditunjukkan dengan

kesamaan nomor dada, namun sebelumnya guru memberikan ceramah materi

secara garis besar dengan bantuan macromedia flash terlebih dahulu untuk dasar

pemahaman awal bagi siswa. Selanjutnya masing – masing siswa berkumpul

membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa perwakilan anggota kelompok

asal dengan materi yang sama yang disebut dengan kelompok ahli. Materi yang

sama ditunjukkan dengan nomor dada yang sama. Kelompok ahli 1 ditunjukkan

dengan nomor dada seluruh anggotanya adalah bernomor satu yang artinya

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

96

mereka mendapat materi yang sama dengan kode materi 1, begitu seterusnya

hingga kelompok ahli ke 6. Kelompok ahli akan mengkaji satu fokus materi

sesuai dengan pembagian, disinilah tahap penguasaan berlangsung. Anggota

kelompok ahli saling berdiskusi untuk mencapai pemahaman yang sedalam –

dalamnya atas satu materi yang telah ditetapkan. Pada tahap penguasaan ini guru

aktif mendampingi siswa dalam memahami materi agar tercapai pemahaman yang

sebaik – baiknya sehingga tidak terjadi miskonsepsi materi pada tahap

selanjutnya. Keaktivan guru dalam melakukan pendampingan pada tahap

penguasaan ini sangat penting karena kelompok ahli berisi para pemateri atas satu

fokus materi yang akan menularkan pemahamannya kepada siswa lain.

Tahap selanjutnya adalah tahap penularan, yaitu anggota kelompok yang

sudah berdiskusi dalam kelompok ahli akan kembali ke dalam kelompok asal

mereka sehingga berkumpullah anggota kelompok asal dengan materi yang

berbeda – beda. Siswa akan berdiskusi memahami materi secara keseluruhan

dengan dibantu oleh tim ahli disetiap materi yang terdapat dalam kelompok asal.

Jadi setiap anggota kelompok asal merupakan pemateri yang ahli atas suatu materi

sehingga diharapkan dapat bertanggungjawab atas penguasaan materi anggota

kelompoknya melalui penyampaian materi dan diskusi. Konsep pemahaman siswa

pada tahap penguasaan dan penularan adalah konsep induktif yaitu dimulai

dengan pemahaman dari bagian – bagian kecil materi menuju pemahaman

keseluruhan materi.

Tahap yang terakhir adalah penutup dimana guru menyimpulkan materi

yang sudah dikaji dengan memberikan pencerahan dan pembahasan soal dibantu

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

97

dengan macromedia flash, memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya dan

menutup pembelajaran. Adapun pada pertemuan sebelum post test, pada akhir

pembelajaran diberikan kuis secara kelompok menggunakan macromedia flash

dan terdapat penghargaan kepada kelompok terbaik.

4.1.2.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pembelajaran di kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol menggunakan

model pembelajaran konvensional metode ceramah berbantuan media cetak. Pada

model ini terdapat langkah – langkah sederhana dalam pelaksanaan pembelajaran.

Langkah – langkah atau tahapan tersebut adalah pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup. Tahap pendahuluan adalah sama halnya dengan kelas eksperimen yaitu

meliputi orientasi baik fisik maupun nonfisik, apersepsi materi yang akan dikaji

dalam pembelajaran serta pemberian motivasi oleh guru. Tahap selanjutnya

adalah tahap inti, tahap ini cukup membedakan dengan pelaksanaan pembelajaran

pada kelas eksperimen, yaitu guru hanya memberikan ceramah dan hanya sesekali

memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa menyimak apa yang

disampaikan oleh guru kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan Lembar Kerja

Siswa ( LKS ). Setelah siswa selesai mengerjakan LKS dilanjutkan dengan

pembahasan soal oleh guru dan siswa. Tahap yang terakhir adalah penutup, yaitu

guru menyimpulkan materi yang telah dikaji, memberikan tugas untuk pertemuan

berikutnya dan menutup pelajaran.

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

98

4.1.3 Hasil Analisis Data Awal ( Pre Test )

1. Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa

Rata - rata prestasi belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan ( Pre Test)

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

macromedia flash dan model pembelajaran konvensional berbantuan media hasil

teknologi cetak adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Deskriptif Data Prestasi Belajar Sebelum Pembelajaran ( Pre Test )

Descriptives

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Eksperimen 32 50.81 8.244 33 63

Kontrol 32 51.28 8.978 33 73

Total 64 51.05 8.553 33 73

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan data penelitian pada tabel 4.1 tersebut, dari 32 siswa kelas

eksperimen memiliki kemampuan awal rata-rata 50,81 dengan nilai tertinggi 63

dan nilai terendah 33. Kelas kontrol dengan 32 siswa memiliki kemampuan awal

rata-rata sebesar 51,28 dengan nilai tertinggi 73 dan nilai terendah 33. Sehingga

kedua kelas memiliki kemampuan rata-rata awal yang tidak jauh berbeda. Nilai

mean yang semakin besar akan mempengaruhi besarnya standar deviasi yang

semakin besar pula. Semakin besar nilai standar deviasi menunjukkan bahwa

sebaran data semakin beragam atau bervariasi. Standar deviasi pada kelas

eksperimen lebih kecil dibandingkan pada kelas kontrol sehingga menunjukkan

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

99

sebaran data pada kelas ekperimen lebih tidak bervariasi atau homogen

dibandingkan dengan kelas kontrol.

Deskripsi kondisi homogen ini diperkuat dengan hasil dari uji

Homogenitas yang menunjukkan kesamaan dua varians data kemampuan awal

sebelum perlakuan ( Pre Test ) kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Sebelum Pembelajaran

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.052 1 62 .821

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan hasil uji Levene Statistic diatas diketahui nilai signifikansi

untuk kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol dan kelas IPS 5 sebagai kelas

eksperimen mempunyai nilai signifikansi 0,821. Karena nilai signifikansi 0,821

lebih besar daripada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdasarkan

nilai pre test memiliki kondisi yang sama atau homogen.

2. Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa

Hasil uji normalitas data sebelum perlakuan ( Pre test ) dari kedua kelas

dapat dilihat pada table 4.3 berikut :

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

100

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal Sebelum Pembelajaran

Eksperimen Kontrol

N 32 32

Normal Parametersa Mean 50.81 51.28

Std. Deviation 8.244 8.978

Most Extreme

Differences

Absolute .136 .113

Positive .110 .103

Negative -.136 -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .769 .639

Asymp. Sig. (2-tailed) .596 .809

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dengan tingkat kesalahan atau alfa

5% diperoleh nilai signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar 0,596 dan kelas

kontrol sebesar 0,809. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi

untuk kelas XI IPS 4 dan XI IPS 5 mempunyai signifikansi lebih dari 0,05

sehingga hipotesis diterima yaitu, data berdistribusi normal.

3. Uji Perbedaan Rata – rata ( Pre Test )

Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata pre test ini adalah :

Ha = Terdapat perbedaan rata – rata nilai pre test kelas eksperimen dan

kontrol.

Kriteria pengujiannya adalah Ha akan diterima jika nilai signifikansi (2-

tailed ) lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05.

Hasil uji perbedaan rata-rata data pre test kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

101

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Rata – rata Data Pre Test

PreTest

Equal

variances assumed

Equal

variances not assumed

Levene's Test for Equality of

Variances

F 3.653

Sig. 0.061

t-test for Equality of Means

T 4.628 4.628

Df 62 57.618

Sig. (2-tailed) .828 .828

Mean Difference -.469 -.469

Std. Error Difference 2.155 2.155

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -4.776 -4.776

Upper 3.838 3.839

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai sig ( 2-tailed ) sebesar 0.821.

Nilai ini lebih besar daripada 0,05 sehingga Ha ditolak yang artinya tidak terdapat

perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.4 Hasil Analisis Data Akhir ( Post Test )

Prestasi belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia

flash dan model pembelajaran konvensional berbantuan media hasil cetak dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

102

Tabel 4.5 Deskriptif Data Prestasi Belajar Setelah Pembelajaran ( Post Test )

N Mean

Std. Deviation Minimum Maximum

Eksperimen 32 79.25 7.874 63 93

Kontrol 32 72.62 7.272 57 87

Total 64 75.94 8.227 57 93

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan data penelitian di atas, pada kelas eksperimen diperoleh rata

- rata prestasi belajar setelah pembelajaran mencapai 79,25 sedangkan kelas

kontrol mencapai 72,62. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen

memiliki rata-rata nilai lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah pelaksanaan

pembelajaran dengan .

1. Uji Homogenitas Data akhir ( Post Test )

Hasil uji homogenitas data post test dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Setelah Pembelajaran ( Post Test )

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.037 1 62 .849

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan hasil uji Levene Statistic diketahui nilai signifikansi untuk

kelas XI IPS 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas IPS IPS 4 sebagai kelas kontrol

sebesar 0,849. Karena nilai signifikansi 0,849 lebih besar daripada 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdasarkan nilai post test memiliki kondisi

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

103

yang sama atau homogen. Hasil tes ini menunjukkan bahwa uji hipotesis akan

menggunakan uji Equal Variances Assumed atau uji dua varians yang dianggap

sama.

2. Uji Normalitas setelah Pembelajaran ( Post Test )

Hasil uji normalitas data Post Test dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Prestasi Siswa setelah Perlakuaan ( Post Test )

One - Sample Kolmogorov – Smirnov - Test

Eksperimen Kontrol

N 32 32

Normal Parametersa Mean 79.25 72.62

Std. Deviation 7.874 7.272

Most Extreme

Differences

Absolute .194 .133

Positive .069 .110

Negative -.194 -.133

Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 .750

Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .628

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi

kelas eksperimen sebesar 0,179 dan kelas kontrol sebesar 0,628. Nilai signifikansi

kelas Eksperimen dan kelas kontrol ini lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam analisis selanjutnya.

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

104

4.1.5 Hasil Analisis Hipotesis Penelitian

4.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia

Flash dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada

Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian.

Hasil uji perbedaan rata – rata Paired Sample T Test antara nilai pre test

dengan nilai post test siswa pada kelas eksperimen ditunjukkan oleh tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Kelas Eksperimen

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

PRE - POST

-28.438 10.830 1.914 -32.342 -24.533 -14.854 31 .000

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi ( 2-tailed ) adalah

sebesar 0.000. Nilai ini adalah lebih kecil dibandingkan dengan nilai tingkat

kesalahan atau alfa 0,05 sehingga H1 diterima, yang artinya model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Kenaikan prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat pada nilai

mean yaitu sebesar 28,438 yang berarti kenaikan rata – rata prestasi belajar kelas

eksperimen adalah sebesar 28,438.

Page 124: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

105

Uji perbedaan rata – rata untuk kelas kontrol juga perlu dilakukan

sebagai bahan perbandingan. Hasil Uji Paired Sample T Test pada kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Kelas Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error Mean

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE -

POST -21.344 9.885 1.747 -24.908 17.780 -12.214 31 .000

Sumber :Data yang Diolah Tahun 2011

Tabel 4.9 diatas menunjukkan nilai signifikansi ( 2-tailed ) sebesar 0.000.

Nilai ini lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kelas

kontrol yang dikenai model pembelajaran konvensional dengan bantuan media

cetak juga mengalami kenaikan. Besarnya kenaikan tersebut adalah sebesar

21,344. Jumlah kenaikan pada kelas kontrol yang menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu 21,344 lebih kecil dibandingkan dengan

kenaikan yang terjadi pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash yaitu sebesar

28,438.

Page 125: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

106

4.1.5.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia

Flash Lebih Efektif dibandingkan dengan Model Pembelajaran

Konvensional dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal

Penyesuaian.

Hasil uji perbedaan rata – rata Independent Sample T Test antara nilai post

test pada kelas eksperimen dengan nilai post test pada kelas kontrol ditunjukkan

oleh tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Post Test

Independent Sample t-test

PostTest

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for

Equality of Variances

F .037

Sig. .849

t-test for Equality of Means

T 3.496 3.496

Df 62 61.612

Sig. (2-tailed) .001 .001

Mean Difference 6.625 6.625

Std. Error Difference 1.895 1.895

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 2.837 2.837

Upper 10.413 10.413

Sumber : Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011

Tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai sig ( 2-tailed ) sebesar 0,001. Nilai

0.001 lebih kecil dibandingkan 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada perbedaan

rata - rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Karena nilai t hitung

Page 126: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

107

positif maka rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Adapun besaran dari nilai rata – rata post test kedua kelas adalah sebesar 79,25

untuk kelas eksperimen dan 72,62. Dengan demikian prestasi belajar siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Nilai rata – rata kedua kelas tersebut telah memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimum ( KKM ) yang telah ditetapkan sekolah yaitu sebesar 69. Namun

berkaitan dengan prosentase ketuntasan keseluruhan siswa dalam setiap kelas

(Klasikal) yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 85%, hanya kelas eksperimen

yang mampu mencapai batas prosentase ketuntasan tersebut. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan tabel ringkasan ketuntasan siswa berikut :

Tabel 4.11 Ringkasan Ketuntasan Siswa

No Kelas Jumlah Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

(%) Tuntas

(%) Tidak

Tuntas

1. Eksperimen 32 28 4 87,5 12,5

2. Kontrol 32 23 9 71,875 28,125

Sumber : Data Penelitian Diolah Tahun 2011

Berdasarkan analisis hasil uji perbedaan rata – rata dan tabel ringkasan

ketuntasan siswa maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantuan macromedia flash lebih efektif dibandingkan dengan

model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

karena dapat memenuhi kedua kriteria efektifitas model pembelajaran yaitu nilai

rata – rata kelas lebih dari 69 serta prosentase ketuntasan keseluruhan siswa dalam

kelas melebihi 85%.

Page 127: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

108

4.1.6 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase

Hasil analisis deskriptif prosentase prestasi belajar siswa pada aspek

afektif di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Aspek Afektif dan Psikomotorik

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas N Nilai (%) Rata – rata Nilai Kelas

Eksperimen 32 2.525 78,91

Kontrol 32 2.255 70,00

Sumber : Data yang Diolah Tahun 2011

Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa kedua kelas sama – sama sudah

mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang ditetapkan sekolah

yaitu sebesar 69. Namun kelas eksperimen mendapatkan prestasi belajar pada

aspek afektif dan psikomotorik lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol

yaitu 78,91 dibanding dengan 70,00. Hal ini mengindikasikan bahwa proses

pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas

kontrol.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia

Flash Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada

Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh hasil dari Uji

Page 128: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

109

Paired Sample T Test yang memperoleh nilai mean sebesar -28,438. Nilai mean

yang negatif ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata pre test lebih kecil

dibandingkan nilai post test. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan prestasi

belajar siswa sebesar 28,438 dari sebelum mendapatkan pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dengan sesudah mendapatkan

pembelajaran. Adapun besarnya nilai rata – rata pre test dan post test adalah 50,81

dibandingkan dengan 79,25. Dalam hal ini bukan hanya terjadinya kenaikan

prestasi belajar saja yang dilihat namun juga keberhasilan mencapai batas Kriteria

Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang telah ditetapkan sekolah yakni sebesar 69.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena model pembelajaran ini lebih

bervariasi dibandingkan dengan model pembelajaran sebelumnya sehingga tidak

membosankan siswa dan menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah ( 2010:46 ) yang menyatakan bahwa

penggunaan metode yang bervariasi akan menciptakan suasana yang tidak

membosankan, menarik perhatian siswa serta dapat menunjang keberhasilan

proses belajar mengajar.

Model pembelajaran ini juga memberikan kesempatan untuk melakukan

aktivitas belajar yang lebih banyak dari sebelumnya. Sebelum pembelajaran

dilaksanakan siswa sudah mendapatkan tugas untuk membaca dan merangkum

materi yang akan dikaji sesuai dengan pembagian kelompok sehingga siswa sudah

mengenal dan mempersiapkan materi terlebih dahulu. Kemudian dalam

pelaksanaan pembelajaran, siswa mendapatkan pengantar materi dari guru yang

Page 129: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

110

berfungsi untuk membuka pemahaman awal siswa atas materi yang akan dikaji.

Pemahaman awal tersebut akan memudahkan siswa untuk memahami materi lebih

dalam bersama dengan siswa lain dengan berdiskusi.

Kegiatan diskusi dimulai dengan diskusi tim ahli. Tim ahli ini terdiri dari

perwakilan anggota kelompok asal yang mendapatkan materi yang sama. Anggota

dari tim ahli saling berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman atas suatu fokus

materi. Diskusi selanjutnya dilakukan oleh kelompok asal dimana anggota

kelompoknya telah selesai memperdalam materi dalam diskusi tim ahli.

Kelompok asal yang terdiri dari anggota kelompok dengan tugas materi yang

berbeda – beda saling berdiskusi untuk menularkan materi yang sudah dikuasai

kepada anggota kelompok asalnya. Proses belajar dengan konsep pemahaman

dari bagian – bagian kecil materi menuju pemahaman atas materi secara

keseluruhan ini sesuai dengan Teori Belajar Konstruktivisme.

Adanya tanggung jawab individu terhadap keberhasilan kelompok dalam

proses diskusi kelompok memberikan keuntungan kepada siswa yakni dapat

memacu siswa untuk berpikir kritis, mampu berpendapat dan meningkatkan

kemampuan sosialnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Davidson dalam Suyatna

(2009) yang menyatakan bahwa metode jigsaw mampu membantu siswa untuk

berpikir kritis, memberikan kesempatan siswa untuk membuat kata – kata yang

tepat untuk menjelaskan kepada teman lain, membantu siswa mengembangkan

kemampuan berpendapat dan meningkatkan jiwa sosial siswa.

Kegiatan diskusi mampu membentuk sinergi yang menguntungkan

semua anggota yaitu menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan

Page 130: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

111

mengisi kekurangan masing – masing. Siswa mendapatkan kesempatan untuk

menyampaikan pendapatnya atas suatu materi sehingga membantu siswa untuk

melatih mental dan ketrampilan berpendapat di depan orang lain. Ketrampilan

khusus untuk dapat mengungkapkan ide atau gagasan ini diperlukan bagi siswa

seperti pendapat Johnshon dalam Suyatna ( 2009 ) yang menyatakan salah satu

unsur penting dalam pembelajaran kelompok adalah dengan adanya diskusi akan

menuntut siswa memiliki ketrampilan interpersonal dalam kelompok.

Pencapaian pemahaman seluruh anggota kelompok bergantung dari

usaha seluruh anggota dari kelompok itu sendiri dalam bekerjasama memberikan

pemahaman atas materi. Kondisi ini membuat siswa untuk bertanggung jawab

melakukan yang terbaik. Dengan tanggung jawab dan usaha yang maksimal dari

seluruh anggota dalam kelompok untuk pencapaian keberhasilan bersama inilah

yang menjadikan prestasi belajar siswa lebih maksimal pula serta terjadinya

pemerataan pemahaman siswa dalam kelas.

Bantuan dari media pembelajaran macromedia flash dalam pembelajaran

juga sangat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa. Siswa menjadi lebih

tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan mendengarkan penjelasan guru atas

materi, baik pada penyampaian awal guru maupun pada saat pencerahan dan

pembahasan soal sehingga mempermudah siswa untuk memahami materi.

Pemanfaatan media pembelajaran yang mendukung metode pembelajaran

sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa ini sesuai dengan pendapat

Hamalik dalam Arsyad ( 2009:15 ) yang mengemukakan bahwa pemakaian media

Page 131: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

112

dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keinginan dan minat baru,

membangkitkan motivasi, rangsangan kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa.

Kenyataan bahwa model pembelajaran koooperatif tipe jigsaw

beerbantuan macromedia flash yang dapat meningkatkan prestasi belajar ini sesuai

dengan pendapat Slavin dalam Wina ( 2006 :240 ) yang mengemukakan bahwa

model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain,

meningkatkan harga diri serta merealisasikan kebutuhan siswa untuk berpikir dan

memecahkan masalah.

4.2.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan

Macromedia Flash Lebih Efektif Dibandingkan dengan Model

Pembelajaran Konvensional dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal

Penyesuaian.

Model pembelajaran kooepratif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa didasarkan atas hasil dari uji Independent

Sampel T Test yang memperoleh nilai mean difference sebesar 6,625. Nilai mean

difference ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata – rata post test

antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajarn kooperatif tipe jigsaw

berbantuan macromedia flash dengan siswa pada model pembelajaran

konvensional sebesar 6,625. Karena nilai t hitung positif maka rata-rata nilai kelas

Page 132: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

113

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Adapun besaran dari nilai rata – rata

post test kedua kelas adalah sebesar 79,25 untuk kelas eksperimen dan 72,62.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa dikarenakan terdapat perbedaan yang sangat menonjol

dalam proses pembelajaran dari kedua model pembelajaran tersebut. Dalam

pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash siswa

merupakan pusat pembelajaran. Siswa lebih leluasa menggali informasi tentang

jurnal penyesuaian dengan kemampuan yang dimilikinya dan siswa melakukan

aktivitas belajar yang lebih dibandingkan dengan kelas dengan model

pembelajaran konvensional.

Konsep pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerjasama

kelompok untuk pencapaian keberhasilan bersama melalui diskusi sangat

memberikan dampak yang positif. Siswa mendapatkan kesempatan untuk

berpendapat di depan siswa lain dalam kelompok dan seluruh siswa dalam

kelompok mendengarkan penjelasannya. Hal ini dapat melatih mental siswa serta

kemampuan sosial yang baik yakni menghargai adanya perbedaan pendapat.

Siswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran dengan teman, bekerjasama dan memiliki

kesempatan untuk aktif dalam pembelajaran.

Model kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash dalam proses

pembelajarnnya lebih menekankan pada aktivitas belajar siswa. Guru hanya

sebagai fasilitator yaitu memberikan pengarahan seperlunya pada siswa. Sebelum

pembelajaran dimulai siswa sudah mendapatkan tanggung jawab untuk

Page 133: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

114

mempersiapkan materi sehingga siswa lebih mempunyai persiapaan dalam

pembelajaran. Siswa dikelompokkkan secara heterogen dalam suatu kelompok

sehingga hal ini memungkinkan siswa untuk saling mengajar ( Peer Teaching )

dan saling mendukung. Siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi

tutor dalam kelompoknya dan berlatih untuk bertanggungjawab atas pemahaman

materi seluruh anggota dalam kelompoknya sehingga membantu pemerataan

penguasaan atas materi oleh seluruh siswa dalam kelas. Dengan adanya

tanggungjawab pribadi terhadap keberhasilan kelompok inilah yang membuat

siswa lebih bersungguh – sungguh dalam belajar dan berusaha melakukan yang

terbaik sehingga bermuara pada pencapaian prestasi siswa yang lebih masksimal

dibandingkan pada kelas dengan model konvensional.

Selain itu dukungan dari media pembelajaran macromedia flash juga

mampu membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan

materi oleh guru karena tampilan media yang inovatif, lebih menarik

dibandingkan dengan media yang sering digunakan sebelumnya yaitu Lembar

Kerja Siswa ( LKS ) dan adanya kuis dalam media dapat mempermudah

pemahaman siswa serta membuat suasana lebih menyenangkan.

Adanya media pembelajaran macromedia flash yang mendukung metode

pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa adalah sesuai

dengan pendapat Hamalik dalam Arsyad ( 2009:15 ) yang mengemukakan bahwa

pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keinginan

dan minat baru, membangkitkan motivasi, rangsangan kegiatan belajar dan

Page 134: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

115

prestasi belajar siswa. serta dimudahkan dalam memahami materi dengan adanya

media hasil teknologi berupa macromedia flash.

Proses pembelajaran pada kelas dengan model konvensional lebih

menekankan pada indera penglihatan dan pendengarannya, keaktifan siswa belum

dioptimalkan. Siswa melakukan aktivitas yang monoton seperti sebelum –

sebelumnya yakni mendengarkan penyampaian materi oleh guru dan sesekali

diberi kesempatan untuk bertanya. Siswa cenderung pasif dan kegiatan

pembelajaran sangat didominasi oleh guru sehingga siswa merasa bosan dan tidak

semangat untuk mengikuti pembelajaran. Kondisi inilah yang menyebabkan

prestasi belajarnya kurang maksimal dan lebih rendah dibandingkan dengan kelas

eksperimen.

Menurut Bobbi De Porter dalam Slameto ( 2004:77 ) menyatakan bahwa

” Kita belajar: 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30%

dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa

yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan”. Berdasarkan

pendapat De Porter tersebut maka secara teoritis penggunaan metode kooperatif

metode jigsaw berbantuan macromedia flash diprediksi mampu mengantarkan

siswa memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi karena melakukan aktivitas

belajar mencapai 70% yakni siswa tidak hanya mendengarkan, melihat apa yang

diajarkan guru, namun mereka lebih aktif, sedangkan pada kelas kontrol yang

menggunakan model konvensional, keaktifan lebih didominasi oleh guru, siswa

relatif memfungsikan indra penglihatan dan pendengaran, sehingga secara teoritis

pengetahuan akan mengendap sampai 50%.

Page 135: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

116

Aktivitas belajar siswa di dalam kelas merupakan proses dari

pembelajaran yang dapat menunjukkan prestasi belajar siswa pada aspek afektif

dan psikomotorik. Kedua aspek ini sangat penting untuk diperhatikan agar siswa

tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi saja tetapi diharapkan

aspek afektif juga terpenuhi yakni meliputi sikap yang baik, tanggung jawab,

disiplin, kreatif, mampu berpendapat serta aspek psikomotorik yang berkaitan

dengan ketrampilan. Dengan proses pembelajaran yang lebih banyak aktivitas

belajaranya maka model pembelajaran kooperatif dapat mengantarkan siswa

mencapai prestasi afektif dan psikomotoriknya lebih maksimal dibandingkan

model pembelajarn yang masih konvensional. Hal ini senada dengan pendapat

Slameto (2003:2) tentang hakikat belajar yakni perubahan tingkah laku seseorang

secara keseluruhan diperoleh melalui aktivitas belajar sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran dapat menjadi jembatan bagi siswa dalam memahami materi,

meningkatkan pendekatan personal antar siswa dan membawa siswa dalam

suasana yang menyenangkan sehingga lebih mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa dibandingkan dengan model konvensional . Hal ini sesuai dengan

pendapat Tu’u (2004:78) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa adalah berkaitan dengan penggunaan metode dan media yakni

strategi guru dalam melibatkan siswa secara penuh dengan suasana gembira dan

menyenangkan serta pemanfaatan media yang inovatif yang dapat membuat

suasana lebih hidup. Pendapat lain dari Slameto dan Sanggalang bahwa penerapan

Page 136: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

117

metode dan media adalah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa juga sesuai

dengan kondisi ini.

Kenyataan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan

macromedia flash lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan beberapa

penelitian sebelumnya yaitu Aronson ( 1971 ) yang menyatakan bahwa jigsaw

mampu mengantarkan siswa ke dalam pembelajaran yang menyenangkan,

mencetak siswa yang peduli terhadap sesama serta dapat meningkatkan prestasi

belajar.

Beberapa penelitian lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah

Moskoweitz dan Malvin dalam Slavin ( 2008:72 ) dalam penelitiannya ( 1983 )

pada kelas matematika menunjukkan bahwa metode jigsaw mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa kemudian Penelitian Yeti ( Jurnal Kependidikan,2009 : vol

13) juga menunjukkan pengaruh yang positif antara penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran biologi, kemudian Bahriyatul Azizah ( 2006 ) melakukan penelitian

pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal khusus di MAN Suruh juga

diperoleh hasil bahwa metode pembelajaan kooperatif tipe jigsaw mampu

mengantarkan siswa memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibanding dengan yang

diajar menggunakan konvensional yakni 6,84 dengan 6,04

Page 137: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

118

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS pada mata pelajaran

akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian di SMA N 2 Ungaran tahun ajaran

2010 / 2011.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan macromedia flash lebih

efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional metode

ceramah berbantuan media cetak dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian

tahun 2010 / 2011.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan :

1.Bagi guru :

a. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantuan macromedia flash sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

b. Guru sebaiknya dapat memanfaatkan sarana – prasarana yang ada untuk

operasional penggunaan media pembelajaran.

Page 138: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

119

c. Mengembangkan ketrampilan untuk membuat media pembelajaran terutama

macromedia flash. Dalam pembuatan macromedia flash sebagai media

presentasi audio visual disarankan untuk melengkapi media tersebut dengan

menu pause dan melengkapi tampilan dengan cursor by system. Dengan

memanfaatkan menu pause guru dapat ikut andil dalam menjelaskan materi

sehingga dengan adanya bantuan media tidak mengurangi atau menggeser

peran guru dalam pembelajaran. Adapun dengan adanya cursor by system

akan memudahkan siswa dalam memahami materi dalam media

pembelajaran tersebut.

2. Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa dengan mengembangkan

variabel lain mengenai dukungan media yang berbeda dalam pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

terhadap motivasi belajar siswa.

Page 139: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

120

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta:Rineka Cipta.

. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Bahriyatul. 2006. Studi Komparasi Metode Pemebelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw dengan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MAN Suruh.

Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ghozali Imam.2006.Aplikasi SPSS.Semarang : Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Matcet, Nancy.2009.Cooperatif learning, critical thinking and character. Dalam public integrity, winter, volume 12. Hal 25 – 38.

Murda, I Nyoman.2006. Pembelajaran Kooperatif untuk Pengembangan Budi

Pekerti. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No 3. Hal 624 - 638.Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.

Nurchayati, Tri Indah. 2010. Penerapan Media Pembelajaran Macromedia Flash

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Di SMA

ISlam Sudirman Ambarawa Tahun 2009 / 2010.Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Rahman J Rizky.2008. Optimalisasi Macromedia Flash Untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Program Studi Ilmu Komputer

FPMIPA UPI. Dalam Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi,Volume 1 No 2. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Page 140: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

121

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Slavin, Robert E.2008.Cooperatif Learning.Bandung : Nusa Media. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suheri, Agus. 2005. Animasi Multimedia Pembelajaran. Dalam jurnal pendidikan volume 2- No1 : periode Juli-Desember 2006. Bandung: Sekolah Tinggi

Sains dan Teknologi Indonesia (ST-INTEN)

Sulastri, Yeti dan Diana Rochintaniawati.2009. ” Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Biologi di

SMPN 2 Cimalaka”. Dalam Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 13 No 1. Hal 15 -21.Bandung : UPI Bandung.

Suprijono, Agus.2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pusaka Belajar

Suryabrata, Soemardi.2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Thompson, C.John dan Elaine Chapman. 2004. “ Effect Cooperatif Learning Of Achievement Of Adult Learner On Introductory Pshychology Classes.

Dalam Society For Personality Research (inc),Vol 32(2).139-146

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran ( Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif ). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Veranica, Anggela Puspita. 2005. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Laporan Keuangan Pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Grobogan. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Wahyudin, Agus dan Muhammad Khafid. 2007. Akuntansi Dasar. Semarang : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES

Page 141: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

122

Lampiran 1

Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester ( UTS )

Kelas XI IPS di SMA N 2 Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011

No Urut Siswa

XI IPS

1

XI IPS

2 XI IPS 3 XI IPS 4 XI IPS 5

1 70 50 70 60 72

2 69 70 55 72 70

3 82 65 50 58 72

4 83 55 70 80 54

5 70 50 50 82 52

6 58 60 50 70 80

7 85 58 60 75 58

8 70 65 55 85 56

9 72 52 72 72 85

10 72 54 65 50 68

11 75 60 58 82 50

12 65 68 50 75 75

13 70 55 50 58 82

14 80 75 56 60 70

15 70 55 70 62 60

16 72 80 60 74 74

17 79 50 67 82 60

18 65 70 70 55 80

19 54 77 75 64 70

20 79 70 72 56 65

21 75 50 70 60 80

22 84 50 75 75 75

23 76 62 60 90 56

24 70 80 65 74 70

25 67 60 55 72 82

26 55 56 50 45 56

27 71 70 65 70 80

28 68 50 60 65 70

29 59 52 55 82 74

30 88 80 50 74 52

31 72 82 72 80 72

32 60 78 70 70 55

33 - 75 70 - -

34 - 50 75 - -

Jumlah 2285 2030 1948 2228 2121

Rata - rata 71,40 59,70 57,29 69,62 66,28

Page 142: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

123

Lampiran 2

Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

No Nama Kode No Nama Kode

1 Adinni Vibrananda L E-01 1 Agung Priya W. K-01

2 Afifah Rahmi Andini E-02 2 Anna Setya Ningsih K-02

3 Akhmad Ardhy Iswanto E-03 3 Anno Nugraha K-03

4 Ali Ikhsan Nor Tsani E-04 4 Arum Cahyanti K-04

5 Arif Kurniawan E-05 5 Bayu Saputro K-05

6 Bagus Nugeraha Putra E-06 6 Dedy Kurniawan K-06

7 Bryan Pratama E-07 7 Dita Putri Pratiwi K-07

8 Desy Ichtifaroh E-08 8 Eliyana Koyimah K-08

9 Didik Prasetyo N. E-09 9 Erlita Nuraini K-09

10 Dyah Retno Fajar U. E-10 10 Fadil Rizki Noor K-10

11 Fahtu Rozaq E-11 11 Faradhita Widha K-11

12 Fernanda Andika W E-12 12 Haryati K-12

13 Fita Kumala Pawestri E-13 13 Hensa Saputra K-13

14 Fitria Ambarwati E-14 14 Ninong Pramdita K-14

15 Hertas Fajar Tawakkal E-15 15 Ilham Wicaksono K-15

16 Hesti Erinawati E-16 16 Isma Kurniawan K-16

17 Iis Tiana Tillah E-17 17 Kiki Dwi Jayanti K-17

18 Indah Purwaningrum E-18 18 Kurniawan Candra K-18

19 Kartika Damayanti E-19 19 Maifrita Indri K-19

20 Lisa Yuliastuti E-20 20 Muchammad Aziz K-20

21 Malik Prayogo E-21 21 Muhammad Fariz A K-21

22 Muhammad Abdul Jalal E-22 22 Nurul Fathoni K-22

23 Muhammad Arif A E-23 23 Okta Reviani K-23

24 Nugroho Andan H E-24 24 Pangesti Yovitasari K-24

25 Pipit Puspitasari E-25 25 Reva Raihan H K-25

26 Putriana Dewi P E-26 26 Santoso Purbaning K-26

27 Sage Tirta Raharja E-27 27 Selviana Putri K-27

28 Septi Indriyana E-28 28 Shinta Septia K-28

29 Tiara Kustiawati E-29 29 Silvi Ayu Aprilia K-29

30 Wininda Tri W E-30 30 Vivin Dwi Handayani K-30

31 Yema Utami E-31 31 Woro Kinasih K-31

32 Yulita Anggraeni E-32 32 Wulan Maya K-32

Page 143: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

124

Lampiran 3

Hasil Uji Homogenitas Populasi

Descriptives

NILAI

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound

Upper Bound

1 32 71.41 8.557 1.513 68.32 74.49 54 88

2 34 62.76 10.960 1.880 58.94 66.59 50 82

3 34 62.26 8.836 1.515 59.18 65.35 50 75

4 32 69.66 10.912 1.929 65.72 73.59 45 90

5 32 67.97 10.419 1.842 64.21 71.73 50 85

Total 164 66.71 10.538 .823 65.08 68.33 45 90

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.868 4 159 .119

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

2235.310 4 558.827 5.600 .000

Within Groups 15866.642 159 99.790

Total 18101.951 163

Page 144: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

125

Lampiran 4

RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Identitas

Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 UNGARAN

Mata Pelajaran : Ekonomi / Akuntansi

Kelas / Semester : XI / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan

jasa

Kompetensi Dasar : 5.6 Membuat Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

Indikator : 5.6.2. Menyusun Jurnal Penyesusian

5.6.2.1 Mendeskripsikan dan menyusun jurnal

penyesuaian untuk akun deferal.

5.6.2.2 Mendeskripsikan dan menyusun jurnal

penyesusaian untuk akun akrual.

Alokasi waktu : 10 x 45 Menit

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat :

a. Mendeskripsikan dan menyusun jurnal penyesuaian untuk akun deferal.

b. Mendeskripsikan dan menyusun jurnal penyesuaian untuk akun akrual

2. Materi pembelajaran

a. Deskripsi akun deferal dan penyusunan jurnal penyesuaian akun deferal.

b. Deskripsi akun akrual dan penyusunan jurnal penyesuaian akun akrual.

3. Uraian materi

a. Pengertian jurnal penyesuaian

b. Tujaun penyusunan jurnal penyesuaian

Page 145: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

126

c. Penyebab perlunya pembuatan jurnal penyesuaian

d. Akun-akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian

e. Perbedaan akun deferal dan akun akrual

f. Saldo normal akun – akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian

4. Metode pembelajaran

a. Pendekatan : Kelompok dengan Model Pembelajaran Kooperatif

b. Metode : Jigsaw

5.Langkah – langkah

Pertemuan ke 1 :

No Kegiatan Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

a. Orientasi

Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar siap

untuk mengikuti pembelajaran.

Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan

dengan lancar.

Presensi kehadiran

Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa

dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti

Pre test

Penutup

a. Pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6

siswa dengan kemampuan heterogen

b. Pembagian materi pada setiap anggota kelompok tentang

pengertian dan fungsi jurnal penyesuian, penyebab

perlunya jurnal penyesuaian, akun yang membutuhkan

jurnal penyesuaian, perbedaan akun deferal dan akrual,

15 Menit

60 Menit

15 Menit

Page 146: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

127

deskripsi akun dan penyusunan jurnal penyesuaian untuk

akun perlengkapan dan beban dibayar dimuka.

c. Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

Tugas terstruktur :

Siswa disuruh membuat rangkuman materi untuk pertemuan

berikutnya sesuai dengan pembagian materi.

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 2 :

No Kegiatan Waktu

1.

Pendahuluan

1. Orientasi

a. Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar

siap untuk mengikuti pembelajaran.

b. Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan

dengan lancar.

c. Presensi kehadiran

d. Guru memastikan siswa berada pada kelompok asal

mereka sesuai dengan pembagian pada pertemuan

sebelumnya.

2.Apersepsi

Guru memberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan

materi yang akan disampaikan.

“ Apakah yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian dan

kapan jurnal penyesuaian disusun ( posisi dalam siklus

akuntansi )?

3. Motivasi

a. Guru menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian dan

perlunya penyusunan jurnal penyesuaian bagi perusahaan

dalam rangka penyususnan laporan keuangan dengan

10 Menit

Page 147: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

128

2.

bantuan macromedia flash agar siswa termotivasi untuk

menyusun jurnal penyesuaian dengan benar.

b. Guru menyampaiakan kegiatan yang akan dilakukan

siswa selama pembelajaran.

c. Guru memastikan siswa mempersiapkan rangkuman

materi yang sudah dibuat di rumah.

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaiakan materi secara garis besar dengan

bantuan macromedia flash.

2. Tahap penguasaan

a. Siswa dengan materi yang sama bergabung dalam kelompok

ahli dan berusaha menguasai materi sesuai materi yang

diterima melalui diskusi dengan sesama anggota kelompok

ahli meliputi materi tentang pengertian dan fungsi jurnal

penyesuian, penyebab perlunya jurnal penyesuaian, akun

yang membutuhkan jurnal penyesuaian,perbedaan akun

deferal dan akrual, deskripsi akun dan penyusunan jurnal

penyesuaian untuk akun perlengkapan dan beban dibayar

dimuka.

b. Guru memonitor jalannya diskusi dan membimbing

seperlunya.

3. Tahap penularan

a. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya

b. Tiap siswa saling menularkan dan menerima materi dari

siswa lain.

c. Terjadi diskusi siswa dalam kelompok asal dan dari diskusi

diperoleh jawaban soal secara keseluruhan.

d. Guru memonitoring kelompok

e. Guru memberikan pencerahan materi sekaligus bersama

siwa membahas soal atau LKS yang telah didiskusikan

10 Menit

20 Menit

30 Menit

Page 148: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

129

3.

dengan bantuan media pembelajaran macromedia flash.

Kegiatan penutup

1. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi

pembelajaran

2. Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah.

Tugas Terstruktur :

Siswa disuruh membuat rangkuman materi sesuai pembagian

untuk pembelajaran berikutnya tentang deskripsi akun dan

penyusunan jurnal penyesuaian atas akun – akun yang

membutuhkan jurnal penyesuaian selain yang sudah dikaji pada

pertemuan sebelumnya meliputi pendapatan diterima dimuka,

beban yang masih harus dibayar dan pendapatan yang masih

akan diterima.

15 Menit

5 Menit

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 3 :

No Kegiatan Waktu

1.

Pendahuluan

1. Orientasi

a. Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar siap

untuk mengikuti pembelajaran.

b. Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan

dengan lancar.

c. Presensi kehadiran

d. Guru memastikan siswa berada pada kelompok asal mereka

sesuai dengan pembagian pada pertemuan sebelumnya.

2. Apersepsi

Guru memberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan

materi yang akan disampaikan.

10 Menit

Page 149: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

130

2.

“ Sebutkan akun – akun yang perlu disesuaikan dan apa yang

dimaksud dengan akun pendapatan diterima dimuka, beban

yang masih harus dibayar dan pendapatan yang masih akan

diterima ? “

3. Motivasi

1. Guru menjelaskan pentingnya jurnal penyesuaian dalam suatu

perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan dan

menyebutkan akun – akun yang perlu disesuaiakan.

2. Guru menyampaiakan kegiatan yang akan dilakukan siswa

selama pembelajaran.

3. Guru memastikan siswa sudah mempersiapkan rangkuman

materi yang sudah dibuat dirumah meliputi deskripsi akun

dan penyusunan jurnal penyesuaian atas akun – akun yang

membutuhkan jurnal penyesuaian selain yang sudah dikaji

pada pertemuan sebelumnya meliputi pendapatan diterima

dimuka, beban yang masih harus dibayar dan pendapatan

yang masih akan diterima.

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaiakan materi yang akan dipelajari dengan

bantuan Macromedia Flash.

2. Tahap penguasaan

a. Siswa dengan materi yang sama bergabung dalam kelompok

ahli dan berusaha menguasai materi sesuai materi yang

diterima melalui diskusi dengan sesama anggota kelompok

ahli.

b. Guru mengontrol jalannya diskusi dan membimbing

seperlunya.

3. Tahap penularan

a. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya

b. Tiap siswa saling menularkan dan menerima materi dari

10 Menit

20 Menit

30 Menit

Page 150: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

131

3.

siswa lain.

c. Terjadi diskusi siswa dalam kelompok asal dan dari diskusi

diperoleh jawaban soal secara keseluruhan.

d. Guru memonitoring kelompok

e. Guru memberikan pencerahan materi sekaligus bersama

siwa membahas soal atau LKS yang telah didiskusikan

dengan bantuan media pembelajaran macromedia flash.

Kegiatan penutup

1. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi

pembelajaran

Tugas terstruktur

Siswa disuruh membuat rangkuman materi sesuai pembagian

untuk pembelajaran berikutnya tentang deskripsi penyusutan

aktiva tetap, utang bunga dan kerugian piutang.

15 Menit

5 Menit

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 4 :

No Kegiatan Waktu

1.

Pendahuluan

1. Orientasi

a. Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar siap

untuk mengikuti pembelajaran.

b. Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan

dengan lancar.

c. Presensi kehadiran

d. Guru memastikan siswa berada pada kelompok asal mereka

sesuai dengan pembagian pada pertemuan sebelumnya.

2. Apersepsi

Guru memberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan materi

10 Menit

Page 151: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

132

2.

yang akan disampaikan.

“ Sebutkan akun – akun yang perlu disesuaikan dan apa yang

dimaksud dengan akun penyusutan aktiva tetap, utang bunga dan

taksiran kerugian piutang ?

3. Motivasi

a. Guru menjelaskan pentingnya jurnal penyesuaian dalam suatu

perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan dan

menyebutkan akun – akun yang perlu disesuaiakan.

b. Guru menyampaiakan kegiatan yang akan dilakukan siswa

selama pembelajaran.

c. Guru memastikan siswa sudah mempersiapkan rangkuman

materi yang sudah dibuat dirumah meliputi deskripsi akun dan

penyusunan jurnal penyesuaian atas akun – akun yang

membutuhkan jurnal penyesuaian selain yang sudah dikaji

pada pertemuan sebelumnya meliputi penyusutan aktiva tetap,

utang bunga dan kerugian piutang.

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaiakan materi yang akan dipelajari dengan

bantuan Macromedia Flash.

2. Tahap penguasaan

a. Siswa dengan materi yang sama bergabung dalam kelompok

ahli dan berusaha menguasai materi sesuai materi yang

diterima melalui diskusi dengan sesama anggota kelompok

ahli.

b. Guru mengontrol jalannya diskusi dan membimbing

seperlunya.

3. Tahap penularan

a. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya

b. Tiap siswa saling menularkan dan menerima materi dari siswa

lain.

c. Terjadi diskusi siswa dalam kelompok asal dan dari diskusi

10 Menit

20 Menit

30 Menit

Page 152: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

133

3.

diperoleh jawaban soal secara keseluruhan.

d. Guru memonitoring kelompok

e. Guru memberikan pencerahan materi sekaligus bersama siwa

membahas soal yang telah didiskusikan dengan bantuan

media pembelajaran macromedia flash.

Kegiatan penutup

1. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi

pembelajaran

2. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari semua materi

tentang jurnal penyesuaian untuk persiapan tes pada pertemuan

berikutnya.

15 Menit

5 Menit

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 5

No Kegiatan Waktu

1.

Pendahuluan

1. Orientasi

a. Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar siap

untuk mengikuti pembelajaran.

b. Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan

dengan lancar.

c. Presensi kehadiran

d. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa

dalam pembelajaran.

2. Motivasi

Guru menjelaskan pentingnya pemahaman jurnal penyesuaian

dalam penyusunan laporan keuangan sehingga siswa termotivasi

untuk mengaplikasikan pemahaman atas materi jurnal

penyesuaian.

15 Menit

Page 153: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

134

2.

3.

Kegiatan inti

Post test

Penutup

1. Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan

penghargaan.

2. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah

Tugas terstruktur :

Siswa merangkum materi tentang kertas kerja.

60 Menit

15 Menit

Jumlah 90 Menit

6.Evaluasi

1. Media : Macromedia flash dan kartu soal

2. Penilaian : Pekerjaan rumah dan tes individual

Ungaran, Mei 2011

Guru Praktikan

Nikmah Khoiroh NIM. 710140719

Page 154: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

135

Lampiran 5

RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Identitas

Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 UNGARAN

Mata Pelajaran : Ekonomi / Akuntansi

Kelas / Semester : XI / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan

jasa

Kompetensi Dasar : 5.6 Membuat Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

Indikator : 5.6.2 Menyusun Jurnal Penyesusian

5.6.2.1 Mendeskripsikan dan menyusun jurnal

penyesuaian untuk akun deferal.

5.6.2.2 Mendeskripsikan dan menyusun jurnal

penyesusaian untuk akun akrual.

Alokasi waktu : 10 Jam pelajaran

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat :

a. Mendeskripsikan dan menyusun jurnal penyesuaian untuk akun deferal.

b. Mendeskripsikan dan menyusun jurnal penyesuaian untuk akun akrual.

2. Materi pembelajaran

a. Deskripsi akun deferal dan penyusunan jurnal penyesuaian akun deferal.

b. Deskripsi akun akrual dan penyusunan jurnal penyesuaian akun akrual.

3. Uraian materi

a. Pengertian jurnal penyesuaian

b. Tujaun penyusunan jurnal penyesuaian

c. Penyebab perlunya pembuatan jurnal penyesuaian

Page 155: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

136

d. Akun-akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian

e. Perbedaan akun deferal dan akun akrual

f. Saldo normal akun – akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian

4. Metode pembelajaran

a. Pendekatan : Konvensional

b. Metode : Ceramah

5. Langkah – langkah

Pertemuan ke 1 :

No Kegiatan Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

a. Orientasi

a. Guru menyiapkan siswa baik fisik maupun psikis agar siap

untuk mengikuti pembelajaran.

b. Berdoa kepada Tuhan Yme agar pembelajaran berjalan dengan

lancar.

c. Presensi kehadiran.

d. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam

pembelajaran.

Kegiatan Inti

Pre Test

Kegiatan penutup

1. Pemberian tugas.

15 Menit

60 Menit

15 Menit

Jumlah 90 Menit

Page 156: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

137

Pertemuan ke 2 :

No Kegiatan Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

1. Salam pembuka dan presensi

2. Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaikan materi ceramah dibantu dengan media

belajar hasil teknologi cetak tentang pengertian dan fungsi

jurnal penyesuian, penyebab perlunya jurnal penyesuaian, akun

yang membutuhkan jurnal penyesuaian,perbedaan akun deferal

dan akrual, deskripsi akun dan penyusunan jurnal penyesuaian

untuk akun perlengkapan dan beban dibayar dimuka.

2. Siswa memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan

guru.

3. Siswa mengerjakan LKS

4. Membahas soal LKS

Kegiatan penutup

1. Pemberian tugas.

15 Menit

60 Menit

15 Menit

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 3

No Kegiatan Waktu

1.

2.

Pendahuluan

1. Salam pembuka dan presensi

2. Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaikan materi ceramah dibantu dengan media

belajar hasil teknologi cetak tentang deskripsi akun – akun

penyesuaian dan penyusunan jurnal penyesuaian yang meliputi

pendapatan diterima dimuka,beban yang masih harus dibayar

15 Menit

60 Menit

Page 157: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

138

3.

dan pendapatan yang masih akan diterima.

2. Siswa memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan

guru.

3. Siswa mengerjakan LKS

4. Membahas soal LKS

Kegiatan penutup

1.5 Pemberian tugas.

15 Menit

Jumlah 90 Menit

Pertemuan ke 4

No Kegiatan Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

1. Salam pembuka dan presensi

2. Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti

1. Guru menyampaikan materi ceramah dibantu dengan media

belajar hasil teknologi cetak tentang deskripsi akun – akun

penyesuaian dan penyusunan jurnal penyesuaian yang meliputi

penyusutan aktiva tetap, utang bunga dan kerugian piutang.

2. Siswa memperhatikan dan memahami materi yang

disampaikan guru.

3. Siswa mengerjakan LKS

4. Membahas soal LKS

Kegiatan penutup

1. Pemberian tugas.

15 Menit

60 Menit

15 Menit

Jumlah 90 Menit

Page 158: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

139

Pertemuan ke 5

No Kegiatan Waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

1. Salam pembuka dan presensi

2. Apersepsi dan motivasi

Kegiatan Inti

Post tes

Kegiatan penutup

5. Pemberian tugas.

15 Menit

60 Menit

15 Menit

Jumlah 90 e

n

i

t

6. Evaluasi

a. Media : LKS

b. Penilaian : Pekerjaan rumah dan tes individual

Ungaran, Mei 2011

Guru Praktikan

Nikmah Khoiroh

NIM. 7101407199

Page 159: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

140

Lampiran 6

Kisi – Kisi dan Indikator Materi Soal Uji Coba

Nama Sekolah : SMA N 2 Ungaran Jumlah Soal : 35

Tahun Ajaran : 2010 / 2011 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran: Akuntansi Waktu : 60 menit

Kisi – Kisi Indikator

1) Pengertian jurnal

penyesuaian

(5%)

a. Mendeskripsikan pengertian Jurnal Penyesuaian dan

memahami posisi jurnal penyesuaian dalam siklus

akuntansi perusahaan jasa

2) Fungsi pembuatan

jurnal penyesuaian dan

Kondisi umum

penyebab perlu adanya

penyesuaian. (10%)

a. Mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian

b. Menyebutkan dan memahami kondisi umum

penyebab perlu adanya jurnal penyesuaian

3) Akun – akun yang perlu

disesuaikan dan

penjelasan masing –

masing akun. (15%)

a. Menyebutkan akun – akun yang perlu disesuaikan

b.Menjelaskan masing – masing akun yang perlu

disesuaikan

c. Menjelaskan perbedaan akun deferal dan akun

akrual

4) Perhitungandan

penyusunan jurnal

penyesuaian atas akun –

akun yang perlu

disesuaiakan .

(70%)

a. Menghitung penyesuaian dan menjurnal akun

perlengkapan

b. Menghitung dan menjurnal akun Beban dibayar

dimuka dengan kebijakan yang dipakai perusahaan

baik dengan akun nominal / riil

c. Menghitung dan menjurnal akun pendapatan

diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai

perusahaan baik dengan akun nominal/riil

d. Menghitung dan menjurnal akun beban yang masih

harus dibayar

e. Menghitung dan menjurnal akun pendapatan yang

masih akan diterima

f. Menghitung penyesuaian dan menjurnal akun

penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus

g. Menghitung dan menjurnal akun cadangan kerugian

piutang

Page 160: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

141

Lampiran 7

Tabel Spesifikasi Soal Uji Coba

Aspek yang

Diungkap

Pengetahuan

Pemahaman

Aplikasi

Jumlah Butir

Soal Pokok

Materi

a. Pengertian Jurnal Penyesuaian (5%)

1 1 - 2 1, 2

b. Fungsi dan penyebab perlunya

pembuatan jurnal penyesuaian (10%)

1

2

-

3

3,4,5

c. Akun yang perlu

disesuaikan dan penjelasannya

(10%) d. Saldo normal akun

penyesuaian dan Perbedaan akun

deferal dan akrual (5%)

1

1

2

1

-

-

3

2

6,7,8

9,10,

e. Menghitung penyesuaian dan

menjurnal sebesar 70%, terdiri dari :

a. Perlengkapan

(10%) b. Beban di bayar

dimuka (10%) c. Pendapatan

diterima dimuka (10%)

d. Beban yang belum dibayar (10%)

e. Pendapatan yang akan diterima

(10%) f. Penyusutan aktiva

tetap (10%) g. Utang bunga (5%)

h. Cadangan kerugian piutang (5%)

-

-

-

-

-

-

- -

1

1

1

1

1

1

- -

3

3

3

2

2

2

2 2

4

4

4

3

3

3

2 2

11,12,13,14

15,16,17,18

19,20,21,22

23,24,25

26,27,28

29,30,31

32,33 34,35

Jumlah 4 12 19 35

Page 161: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

142

Lampiran 8

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Ekonomi Akuntansi

Pokok Bahasan : Jurnal Penyesuaian

Kelas / Semester : XI IPS/ 2

Waktu : 60 Menit

Petunjuk Pengisian :

a. Isilah nama, kelas dan tanggal dengan benar dan jelas.

b. Jumlah soal sebanyak 35 butir, pada setiap butir soal terdapat 5 ( lima ) pilihan

jawaban.

c. Periksa dan bacalah soal sebelum anda menjawabnya.

d. Jawablah soal dengan memberikan tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban

yang menurut anda benar.

1. Jurnal yang dibuat untuk mengoreksi atau menyesuaiakan saldo akun – akun

dalam neraca saldo agar menunjukkan saldo yang sebenarmya sehingga dapat

memberikan informasi yang sebenarnya dalam proses penyusunan laporan

keuangan disebut dengan jurnal........

a. Jurnal umum

b. Jurnal khusus

c. Jurnal penutup

d. Jurnal penyesuaian

e. Jurnal pembalik

2. Jurnal penyesuaian tergolong dalam tahap ................dalam siklus Akuntansi

perusahaan jasa yang disusun setelah selesai membuat.................

a. Pengikhtisaran - Neraca

b. Pencatatan - Jurnal umum

c. Pengikhtisaran - Neraca saldo

d. Pengikhtisaran - Kertas kerja

e. Pelaporan - Rugi laba

Page 162: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

143

3. Pada dasarnya fungsi ayat jurnal penyesuaian adalah....

a. Memenuhi selera pemilik agar akun sesuai dengan keinginannya

b. Memonitor penggunaan biaya agar terdapat efisiensi

c. Mengoreksi harta, utang dan modal agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

d. Mengoreksi akun riil dan nominal agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

e. Mengoreksi akun pendapatan dan biaya agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

4. Dibawah ini adalah salah satu hal yang menyebabkan diadakannya jurnal

penyesuaian pada akhir periode, kecuali.....

a. Adanya transaksi yang sudah dicatat tetapi sudah tidak sesuai lagi

b. Adanya sistem pencatatan tunai

c. Adanya data yang sudah terjadi tetapi belum dicatat

d. Adanya kesalahan pencatatan

e. Adanya pengecekan dan perhitungan secara fisik atas aktiva

5. Dibawah ini yang bukan termasuk transaksi – transaksi yang membutuhkan

penyesuaian adalah.......

a. Beban yang belum dibayar

b. Penyusutan nilai aktiva tetap

c. Beban dibayar dimuka

d. Pendapatan yang belum diterima

e. Pembelian perlengkapan secara tunai

6. Dibawah ini adalah akun – akun yang perlu disesuaiakan oleh perusahaan jasa

di akhir periode akuntansi, kecuali....

a. Beban di bayar dimuka

b. Pendapatan yang belum diterima

c. Akumulasi penyusutan aktiva tetap

d. Prive

e. Perlengkapan

Page 163: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

144

7. Dibawah ini adalah akun –akun aktiva ( harta) tetap yang diadakan

penyesuaian, kecuali....

a. Tanah

b. Mesin

c. Peralatan

d. Mobil

e. Gedung

8. Yang dimaksud dengan beban dibayar dimuka adalah............

a. Pengorbanan saat ini tetapi belum dilakukan pembayaran

b. Pengorbanan yang akan datang tetapi telah dibayar pada saat ini

c. Pengorbanan saat ini dan sudah langsung dilakukan pembayaran

d. Pengorbanan yang benar – benar telah menerima manfaat pembayaran

e. Pengorbanan yang akan datang dan dan dibayar pada masa yang akan

datang pula.

9. Dibawah ini adalah pasangan akun – akun dan saldo normalnya yang terkait

dengan jurnal penyesuaian.

No Nama akun Debit Kredit

1 Sewa dibayar dimuka - +

2 Pendapatan jasa + -

3 Cadangan kerugian piutang - +

4 Perlengkapan - +

5 Beban perlengkapan + -

Keterangan : ( - ) = berkurang

(+) = bertambah

Berdasarkan data di atas, manakah pasangan yang sesuai antara akun dengan

saldo normalnya.......

a. 1 dan 2

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 1 dan 5

e. 4 dan 5

10. Dibawah ini pernyataan yang salah terkait dengan akun – akun pos deferal

adalah........

Page 164: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

145

a. Pos deferal adalah pos pengangguhan

b. Pembayaran beban dimuka adalah termasuk pos deferal

c. Beban gaji yang belum dibayar temasuk dalam pos deferal

d. Beban iklan dibayar dimuka termasuk dalam pos deferal

e. Pos deferal adalah tidak sama dengan pos akrual

11. Pada neraca saldo Rahma Decoration 1 januari 2010 diketahui perlengkapan

tercantum sebesar Rp 5.000.000,- Pada akhir periode, persediaan

perlengkapan yang tersedia tinggal sebesar Rp 1.200.000. Maka jurnal

penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2010 adalah....

a. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Perlengkapan Rp 3.800.000

b. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Penyusutan perlengkapan Rp 3.800.000

c. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 3.800.000

d. Beban perlengkapan Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

e. Beban perlengkapan Rp 1.200.000

Perlengkapan Rp 1.200.000

12. Pada tanggal 12 Januari 2010, dibeli perlengkapan secara tunai seharga

Rp400.000. Pada akhir Desember perlengkapan yang masih tersisa adalah

senilai Rp 100.000. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31

Desember 2010 adalah.....

a. Perlengkapan Rp 400.000

Kas Rp 400.000

b. Beban perlengkapan Rp 300.000

Perlengkapan Rp 300.000

c. Perlengkapan Rp 300.000

Beban perlengkapan Rp 300.000

d. Perlengkapan Rp 400.000

Beban perlengkapan Rp 400.000

Page 165: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

146

e. Beban perlengkapan Rp 400.000

Perlengkapan Rp 400.000

13. Diketahui perlengkapan yang dipakai selama satu periode adalah sebesar

Rp900.000. Pada akhir periode perlengkapan yang masih tersisa sebesar

Rp300.000. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode adalah....

a. Beban perlengkapan Rp 600.000

Perlengkapan Rp 600.000

b. Perlengkapan Rp 300.000

Kas Rp 300.000

c. Beban perlengkapan Rp 900.000

Perlengkapan Rp 900.000

d. Perlengkapan Rp 900.000

Beban perlengkapan Rp 900.000

e. Beban perlengkapan Rp 300.000

Perlengkapan Rp 300.000

14. Diketahui saldo awal perlengkapan adalah sebesar Rp 3.600.000. Pada akhir

periode 2010 diketahui bahwa perlengkapan yang terpakai selama tahun 2010

adalah sebesar Rp500.000. Jurnal penyesuaian yang perlu disusun pada akhir

periode 2010 adalah...

a. Beban perlengkapan Rp3.600.000

Perlengkapan Rp3.600.000

b. Beban Perlengkapan Rp 3.100.000

Perlengkapan Rp3.100.000

c. Beban Perlengkapan Rp 500.000

Perlengkapan Rp 500.000

d. Perlengkapan Rp 3.600.000

Beban perlengkapan Rp 3.600.000

e. Perlengkapan Rp 500.000

Beban perlengkapan Rp 500.000

Page 166: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

147

15. Pada tanggal 1 Mei 2009 perusahaan membayar premi asuransi untuk 1 tahun

sebesar Rp 3.000.000,- dan dicatat sebagai beban ( akun riil ), maka jurnal

penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2009 dicatat pada akun....

a. Beban iklan Rp 1.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000.000

Beban asuransi Rp 1.000.000

c. Beban asuransi Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

d. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

Beban asuransi Rp 2.000.000

e. Beban asuransi Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

16. Pada tanggal 1 Juni 2009 dibayar dimuka asuransi untuk 2 tahun sebesar Rp

4.800.000 dan dibukukan pada akun “ Asuransi dibayar dimuka “ (dicatat

sebagai harta), maka ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009

adalah....

a. Biaya Asuransi Rp 1.400.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 1.400.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 1.400.000

Biaya asuransi Rp 1.400.000

c. Biaya asuransi Rp 2.400.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

d. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

Biaya asuransi Rp 2.400.000

e. Biaya Asuransi Rp 1.200.000

Asuransi dibayar dimuka Rp1.200.000

17. Pada tanggal 1 Maret 2009 perusahaan membayar premi Asuransi Bangunan

toko Rp2.400.000 untuk pertanggungan jangka waktu satu tahun yang

terhitung sejak 1 Maret 2009. Ayat jurnal penyesuaian dengan pendekatan

beban pada akhir periode adalah....

Page 167: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

148

a. Beban asuransi bangunan Toko Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 2.000.000

c. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 2.400.000

d. Beban asuransi bangunan toko Rp 2.400.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

e. Asuransi dibayar dimuka Rp 400.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 400.000

18. Pada tanggal 1 Agustus 2009 dibayar dimuka asuransi untuk 2 tahun sebesar

Rp 2.400.000 dan dibukukan pada akun “ Biaya Asuransi “ (dicatat sebagai

biaya), maka ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009

adalah....

a. Biaya Asuransi Rp 1.900.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 1.900.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 1.900.000

Biaya asuransi Rp 1.900.000

c. Biaya asuransi Rp 500.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 500.000

d. Asuransi dibayar dimuka Rp 500.000

Biaya asuransi Rp 500.000

e. Biaya Asuransi Rp 2.400.000

Kas Rp 2.400.000

19. Akun pendapatan bunga di neraca adalah sebesar Rp 2.400.000,- yang

diterima pada tanggal 1 September 2009 untuk jangka waktu 1 tahun. Ayat

jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 dengan pendekatan kewajiban

adalah....

a. Pendapatan bunga Rp 2.400.000

Bunga terima dimuka Rp 2.400.000

Page 168: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

149

b. Bunga diterima dimuka Rp 1.600.000

Pendapatan bunga Rp 1.600.000

c. Pendapatan bunga Rp 800.000

Bunga diterima dimuka Rp 800.000

d. Bunga diterima dimuka Rp 800.000

Pendapatan bunga Rp 800.000

e. Kas Rp 2.400.000

Pendapatan bunga Rp 2.400.000

20. Pada tanggal 1 Mei 2009 diterima pembayaran iklan untuk 1 tahun sebesar

Rp3.600.000,- Jurnal penyesuaian pada akhir periode dengan menggunakan

pendekatan kewajiban adalah.....

a. Iklan diterima dimuka Rp 2.400.000

Pendapatan iklan Rp 2.400.000

b. Pendapatan iklan Rp 2.400.000

Iklan diterima dimuka Rp 2.400.000

c. Iklan diterima dimuka Rp 1.200.000

Pendapatan iklan Rp 1.200.000

d. Iklan diterima dimuka Rp 3.600.000

Pendapatan iklan Rp 3.600.000

e. Pendapatan iklan Rp 3.600.000

Iklan diterima dimuka Rp 3.600.000

21. Pada neraca suatu perusahaan terdapat akun pendapatan sewa diterima

dimuka Rp900.000,- Menurut catatan akhir tahun, pendapatan diterima

tanggal 1 Mei 2009 untuk 1 tahun. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada

tanggal 31 Desember 2009 adalah....

a. Kas Rp 900.000

Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

b. Sewa diterima dimuka Rp 600.000

Pendapatan sewa Rp 600.000

c. Sewa diterima dimuka Rp 300.000

Pendapatan sewa Rp 300.000

Page 169: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

150

d. Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

Pendapatan sewa Rp 900.000

e. Pendapatan sewa Rp 900.000

Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

22. Pada tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa untuk 2 tahun sebesar

Rp3.000.000,- Jurnal penyesuaian pada akhir periode dengan menggunakan

pendekatan pendapatan adalah.....

a. Pendapatan sewa Rp 625.000

Sewa diterima dimuka Rp 625.000

b. Sewa diterima dimuka Rp 625.000

Pendapatan sewa Rp 625.000

c. Sewa diterima dimuka Rp 3.000.000

Sewa diterima dimuka Rp 3.000.000

d. Pendapatan sewa Rp 2.375.000

Sewa diterima dimuka Rp 2.375.000

e. Sewa diterima dimuka Rp 2.375.000

Pendapatan sewa Rp 2.375.000

23. Diketahui gaji karyawan yang masih harus dibayar untuk perusahaan adalah

sebesar Rp200.000,- Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode

akuntansi adalah....

a. Beban gaji Rp 200.000

Kas Rp 200.000

b. Kas Rp 200.000

Beban gaji Rp 200.000

c. Utang gaji Rp 200.000

Beban gaji Rp 200.000

d. Beban gaji Rp 200.000

Utang gaji Rp 200.000

e. Utang gaji Rp 200.000

Kas Rp 200.000

Page 170: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

151

24. Suatu perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan untuk 6 hari kerja

dan dibayarkan setiap hari sabtu sebesar Rp 1.200.000,- untuk periode

akuntansi 2010. Sedangkan tutup buku tanggal 31 Desember jatuh pada hari

jumat. Maka pencatatan jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2010

adalah.....

a. Beban gaji Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

b. Kas Rp 1.200.000

Beban gaji Rp 1.200.000

c. Utang gaji Rp 1.000.000

Beban gaji Rp 1.000.000

d. Beban gaji Rp 1.000.000

Utang gaji Rp 1.000.000

e. Beban gaji Rp 1.200.000

Utang gaji Rp 1.200.000

25. Pada tanggal 1 September 2010 diketahui beban listrik dan telepon adalah

sebesar Rp 300.000,- dan baru akan dibayar pada tanggal 5 Oktober 2010.

Jadi Jurnal penyesuaian yang dibuat per 31 September 2010 adalah....

a. Beban listrik dan telepon Rp 300.000

Utang Listrik dan Telepon Rp 300.000

b. Utang listrik dan Telepon Rp 600.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 600.000

c. Listrik dan Telepon yg masih harus dibayar Rp 600.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 600.000

d. Utang Listrik dan Telepon Rp 300.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 300.000

e. Beban Listrik dan telepon Rp 600.000

Utang listrik dan telepon Rp 600.000

26. Pada tanggal 1 Oktober 2009 perusahaan mendepositokan uangnya di bank

sebesar Rp100.000.000,- dengan bunga 24% per tahun. Bunga diterima

Page 171: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

152

dibelakang setiap 6 bulan sekali yaitu tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jurnal

penyesuaian yang dibuat pada akhir periode adalah....

a. Piutang bunga Rp 6.000.000

Pendapatan bunga Rp 6.000.000

b. Piutang bunga Rp 24.000.000

Pendapatan bunga Rp24.000.000

c. Pendapatan bunga Rp 6.000.000

Piutang bunga Rp 6.000.000

d. Pendapatan bunga Rp 24.000.000

Piutang bunga Rp 24.000.000

e. Piutang bunga Rp 1.200.000

Pendapatan bunga Rp 1.200.000

27. Pada tanggal 31 Desember telah diselesaikan jasa pengangkutan oleh

perusahaan, namun pembayaran baru akan diterima pada tanggal 10 januari

2011 sebesar 2.000.000. Jurnal penyesuaian yang perlu di susun pada akhir

periode adalah.....

a. Pendapatan jasa angkut yang akan diterima Rp 2.000.000

Pendapatan jasa angkut Rp 2.000.000

b. Pendapatan jasa angkut Rp 2.000.000

Pendapatan jasa angkut yang akan diterima Rp 2.000.000

c. Pendapatan jasa angkut Rp 2.000.000

Pendapatan Jasa angkut diterima dimuka Rp 2.000.000

d. Kas Rp2.000.000

Pendapatan jasa angkut Rp 2.000.000

e. Kas Rp2.000.000

Pendapatan jasa angkut diterima dimuka Rp 2.000.000

28. Salon Intan memiliki surat – surat berharga dengan bentuk Obligasi dengan

nilai nominal Rp 3.000.000,- dengan bunga 20%, bunga dibayar tiap tanggal

1 September dan 1 Maret. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31

Desember adalah....

Page 172: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

153

a. Pendapatan bunga Rp 600.000

Piutang bunga Rp 600.000

b. Piutang bunga Rp 600.000

Pendapatan bunga Rp 600.000

c. Piutang bunga Rp 200.000

Pendapatan bunga Rp 200.000

d. Pendapatan bunga Rp 200.000

Piutang bunga Rp 200.000

e. Piutang bunga Rp 3.000.000

Pendapatan bunga Rp 3.000.000

29. Diketahui nilai gedung pada neraca saldo adalah sebesar 4.000.000 dan

disusutkan sebesar 5% setiap tahunnya. Jurnal yang perlu dibuat pada akhir

periode adalah.....

a. Beban penyusutan gedung Rp 200.000

Gedung Rp 200.000

b. Akumulasi penyusutan gedung Rp 200.000

Gedung Rp 200.000

c. Akumulasi penyusutan gedung Rp 200.000

Beban penyusutan gedung Rp 200.000

d. Beban penyusutan gedung Rp 200.000

Kas Rp 200.000

e. Beban penyusutan gedung Rp 200.000

Akumulasi penyusutan gedung Rp 200.000

30. Peralatan seharga Rp 5.000.000,- disusutkan sebesar 10% per tahun. Jurnal

penyesuaian yang dibuat adalah....

a. Peralatan Rp 5.000.000

Akumulasi penyusutan peralatan Rp 5.000.000

b. Akumulasi penyusutan peralatan Rp 100.000

Beban penyusutan peralatan Rp 100.000

c. Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan peralatan Rp500.000

Page 173: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

154

d. Akumulasi penyusutan peralatan Rp 500.000

Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

e. Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

Kas Rp 500.000

31. Pada tanggal 3 Januari 2009 perusahaan membeli kendaraan baru seharga

Rp15.500.000,00 dengan taksiran umur manfaat 5 tahun dan nilai residu

Rp500.000,00. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus, maka jurnal

penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2009 adalah......

a. Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

b. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000

c. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

d. Beban penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

e. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

32. Beban bunga yang belum dibayar oleh Honda Servis Motor selama 12 bulan

selama tahun 2010 adalah sebesar Rp600.000. Jurnal penyesuaian yang perlu

disusun oleh perusahaan Honda Servis Motor di akhir tahun 2010 adalah........

a. Utang bunga Rp 600.000

Beban bunga Rp 600.000

b. Beban bunga Rp 50.000

Utang bunga Rp 50.000

c. Beban bunga Rp 600.000

Utang bunga Rp 600.000

d. Beban bunga Rp 600.000

Kas Rp 600.000

e. Utang bunga Rp 50.000

Beban bunga Rp 50.000

Page 174: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

155

33. Beban bunga yang harus ditanggung Beauty Salon adalah sebesar Rp375.000

selama tahun 2009. Dengan timbulnya beban bunga maka maka Beauty Salon

mempunyai kewajiban untuk membayarnya. Jurnal penyesuaian yang perlu

dibuat pada akhir periode adalah....

a. Utang bunga Rp 375.000

Beban bunga Rp 375.000

b. Beban bunga Rp 375.000

Utang bunga Rp 375.000

c. Beban bunga Rp 31.250

Utang bunga Rp 31.250

d. Utang bunga Rp 31.250

Beban bunga Rp 31.250

e. Beban bunga Rp 375.000

Kas Rp 375.000

34. Intan Foto Studio pada tahun 2009 mempunyai piutang sebesar Rp 5.000.000.

Dari jumlah tersebut ditaksir tidak dapat tertagih sebesar 25% dikarenakan

debitur terkena pailit. Jurnal penyesuaian yang perlu disusun oleh Intan Foto

Studio pada akhir tahun 2009 adalah.....

1. Kerugian piutang Rp 1.250.000

Piutang Rp 1.250.000

2. Kerugian piutang Rp 1.250.000

Cadangan kerugian piutang Rp 1.250.000

3. Piutang Rp 5.000.000

Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000

4. Kerugian piutang Rp 5.000.000

Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000

5. Cadangan kerugian piutang Rp 1.250.000

Kerugian piutang Rp 1.250.000

Page 175: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

156

35. Berikut ini merupakan bagian dari Neraca saldo salon “ Sally ” .

Salon “ Sally ”

Neraca Saldo

Per 31 Desember 2008

Nama rekening Debet Kredit

Kas 52.350

Surat berharga 10.000

Perlengkapan kantor 98.150

Peralatan 175.000

Pendapatan salon 310.000

Pendapatan lain – lain 150.000

Utang 12.000

Modal usaha 895.000

Data penyesuaian : kerugian piutang ditaksir 1% dari pendapatan salon.

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2008 adalah....

a. Kerugian piutang Rp 46.000

Piutang Rp 46.000

b. Kerugian piutang Rp 15.000

Cadangan kerugian piutang Rp 15.000

c. Piutang Rp 31.000

Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

d. Kerugian piutang Rp 31.000

Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

e. Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

Kerugian piutang Rp 31.000

Page 176: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

157

Lampiran 9

Tabulasi Data Uji Instrumen Tes

No Kode

Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UC_1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC_2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 UC_5 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0

4 UC_6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

5 UC_14 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0

6 UC_13 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1

7 UC_17 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1

8 UC_16 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0

9 UC_7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

10 UC_8 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0

11 UC_10 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

12 UC_12 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1

13 UC_4 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0

14 UC_22 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

15 UC_3 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1

16 UC_11 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0

17 UC_19 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0

18 UC_33 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

19 UC_15 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0

20 UC_28 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

21 UC_25 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

22 UC_24 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

23 UC_35 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1

24 UC_9 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 UC_18 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

26 UC_20 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1

27 UC_23 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

28 UC_26 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

29 UC_32 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1

30 UC_31 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

31 UC_34 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

32 UC_21 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

33 UC_27 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

34 UC_29 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0

35 UC_30 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Vali

dit

as

Bu

tir S

oal

ΣX 26 25 14 16 21 16 15 9 12 15 11 14

ΣX2 26 25 14 16 21 16 15 9 12 15 11 14

ΣXY 507 487 291 338 417 344 326 198 262 326 244 300

rxy 0.408 0.375 0.349 0.438 0.358 0.488 0.49 0.356 0.419 0.49 0.427 0.426

Keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 177: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

158

Tingkat Kesukaran

P 0.743 0.714 0.4 0.457 0.6 0.457 0.429 0.257 0.343 0.429 0.314 0.4

Keterangan mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang sukar sedang sedang sedang sedang

Daya

Pem

bed

a

BA 16 15 11 11 14 10 10 8 9 10 8 9

BB 10 10 3 5 7 6 5 1 3 5 3 5

JA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

JB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

D 0.353 0.294 0.471 0.353 0.412 0.235 0.294 0.412 0.353 0.294 0.294 0.235

Ketera

ngan cukup cukup baik cukup baik cukup cukup baik cukup cukup cukup cukup

Rel

iabil

itas

p 0.743 0.714 0.4 0.457 0.6 0.457 0.429 0.257 0.343 0.429 0.314 0.4

q 0.257 0.286 0.6 0.543 0.4 0.543 0.571 0.743 0.657 0.571 0.686 0.6

pq 0.191 0.204 0.24 0.248 0.24 0.248 0.245 0.191 0.225 0.245 0.216 0.24

Σpq 8.153

x^2 4E+05

S2 10842

r11 1.029

r11>r

tabel = reliabel

Keterangan dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Page 178: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

159

Nomor Butir Soal

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1

0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1

0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1

1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0

0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0

1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1

1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1

1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1

0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1

1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0

0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1

0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

20 17 11 17 23 25 17 25 12 18 18 18 15 16 24

20 17 11 17 23 25 17 25 12 18 18 18 15 16 24

415 345 243 269 464 497 358 472 283 382 362 372 317 330 465

0.488 0.346 0.418 -0.289 0.468 0.467 0.454 0.236 0.604 0.505 0.339 0.422 0.414 0.371 0.327

valid valid valid tidak

valid valid valid valid

tidak

valid valid valid valid valid valid valid

tidak

valid

Page 179: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

160

0.571 0.486 0.314 0.486 0.657 0.714 0.486 0.714 0.343 0.514 0.514 0.514 0.429 0.457 0.686

sedang sedang sedang sedang sedang mudah sedang mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang

12 10 8 7 14 16 13 16 10 12 13 11 10 11 14

8 7 3 10 9 9 4 9 2 6 5 7 5 5 10

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0.235 0.176 0.294 -0.176 0.294 0.412 0.529 0.412 0.471 0.353 0.471 0.235 0.294 0.353 0.235

cukup jelek cukup jelek cukup baik baik baik baik cukup baik cukup cukup cukup cukup

0.571 0.486 0.314 0.486 0.657 0.714 0.486 0.714 0.343 0.514 0.514 0.514 0.429 0.457 0.686

0.429 0.514 0.686 0.514 0.343 0.286 0.514 0.286 0.657 0.486 0.486 0.486 0.571 0.543 0.314

0.245 0.25 0.216 0.25 0.225 0.204 0.25 0.204 0.225 0.25 0.25 0.25 0.245 0.248 0.216

dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang

Page 180: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

161

Nomor Butir Soal

Y Y

2

28 29 30 31 32 33 34 35

1 0 0 1 1 1 1 1 29 841

1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024

1 1 1 0 1 1 1 1 26 676

1 1 0 1 1 1 1 1 28 784

1 0 1 1 1 1 0 1 23 529

1 1 0 1 1 1 1 1 25 625

1 1 1 1 1 1 0 1 26 676

1 1 1 1 1 1 1 1 27 729

1 0 1 1 0 1 1 1 27 729

1 1 1 1 1 0 1 0 25 625

1 1 1 1 0 1 1 1 21 441

1 0 0 1 1 1 1 1 24 576

1 1 0 1 0 0 1 0 18 324

0 1 1 1 1 1 0 1 17 289

1 0 1 1 0 0 1 0 17 289

0 1 0 1 0 0 0 0 13 169

1 1 0 0 0 0 0 0 16 256

1 0 1 1 1 0 1 0 17 289

0 0 0 1 0 0 0 0 13 169

1 1 0 1 1 1 0 1 16 256

0 0 0 1 1 1 1 1 17 289

0 1 0 0 1 1 0 1 11 121

1 1 0 1 0 1 0 1 18 324

0 0 0 1 0 0 0 0 7 49

1 0 0 1 0 0 0 0 10 100

1 1 0 1 0 0 0 0 19 361

0 0 0 0 0 0 1 0 9 81

0 1 1 0 1 0 0 0 14 196

1 1 1 0 1 0 0 0 16 256

0 1 0 0 0 1 1 0 14 196

1 0 0 0 0 1 0 1 14 196

0 1 0 0 1 1 0 1 9 81

0 0 0 1 0 0 0 0 7 49

0 0 0 1 0 1 0 1 12 144

1 1 0 0 0 0 1 0 8 64

23 21 13 25 18 20 16 19 625 390625

23 21 13 25 18 20 16 19

482 399 288 488 382 416 332 402

0.626 0.204 0.482 0.384 0.505 0.496 0.388 0.525

valid tidak valid valid valid valid valid valid valid

Page 181: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

162

0.657 0.6 0.371 0.714 0.514 0.571 0.457 0.543

sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang

16 12 11 16 12 12 12 12

7 9 2 9 6 8 4 7

17 17 17 17 17 17 17 17

17 17 17 17 17 17 17 17

0.529 0.176 0.529 0.412 0.353 0.235 0.471 0.294

baik jelek baik baik cukup cukup baik cukup

0.657 0.6 0.371 0.714 0.514 0.571 0.457 0.543

0.343 0.4 0.629 0.286 0.486 0.429 0.543 0.457

0.225 0.24 0.233 0.204 0.25 0.245 0.248 0.248

dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Page 182: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

163

Lampiran 10

Kisi – Kisi dan Indikator Materi Soal Pre Test dan Post Test

Nama Sekolah : SMA N 2 Ungaran Jumlah Soal : 30

Tahun Ajaran : 2010 / 2011 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran: Akuntansi Waktu : 60 Menit

Kisi – Kisi Indikator

1. Pengertian jurnal

penyesuaian

(5%)

a. Mendeskripsikan pengertian Jurnal Penyesuaian

dan memahami posisi jurnal penyesuaian dalam

siklus akuntansi perusahaan jasa

2. Fungsi pembuatan jurnal

penyesuaian dan Kondisi

umum penyebab perlu

adanya penyesuaian.

(10%)

a. Mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian

b. Menyebutkan dan memahami kondisi umum

penyebab perlu adanya jurnal penyesuaian

3. Akun – akun yang perlu

disesuaikan dan

penjelasan masing –

masing akun. (15%)

a. Menyebutkan akun – akun yang perlu disesuaikan

b. Menjelaskan masing – masing akun yang perlu

disesuaikan

c. Menjelaskan perbedaan akun deferal dan akun

akrual

4. Perhitungan dan

penyusunan jurnal

penyesuaian atas akun –

akun yang perlu

disesuaiakan .

(70%)

a. Menghitung penyesuaian dan menjurnal akun

perlengkapan

b. Menghitung dan menjurnal akun Beban dibayar

dimuka dengan kebijakan yang dipakai perusahaan

baik dengan akun nominal / riil

c. Menghitung dan menjurnal akun pendapatan

diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai

perusahaan baik dengan akun nominal/riil

d. Menghitung dan menjurnal akun beban yang

masih harus dibayar

e. Menghitung dan menjurnal akun pendapatan yang

masih akan diterima

f. Menghitung penyesuaian dan menjurnal akun

penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus

g. Menghitung dan menjurnal akun cadangan

kerugian piutang

Page 183: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

164

Lampiran 11

Tabel Spesifikasi Soal Pre Test dan Post Test

Aspek yang Diungkap Pengetahuan

Pemahaman

Aplikasi

Jumlah Butir soal

Pokok Materi

a. Pengertian Jurnal Penyesuaian (5%)

1 1 - 2 1, 2

b. Fungsi dan penyebab perlunya pembuatan

jurnal penyesuaian (10%)

1

2

-

3

3,4,5

c. Akun yang perlu

disesuaikan dan penjelasannya (10%)

d. Saldo Normal akun yang perlu

disesuaikan dan Perbedaan akun

deferal dan akrual (5%)

1

1

2

1

-

-

3

2

6,7,8

9,10,

e. Menghitung penyesuaian dan

menjurnal sebesar 70%, terdiri dari :

1. Perlengkapan (10%)

2. Beban di bayar dimuka (10%)

3. Pendapatan diterima dimuka (10%)

4. Beban yang belum dibayar (10%)

5. Pendapatan yang akan diterima (10%)

6. Penyusutan aktiva tetap (10%)

7. Utang bunga (5%) 8. Cadangan kerugian

piutang (5%)

-

-

-

-

-

-

- -

1

1

1

1

1

1

- -

2

2

1

2

1

2

2 2

3

3

2

3

2

3

2 2

11,12,13

14,15,16

17,18

19,20,21

22,23

24,25,26

27,28 29,30

Jumlah 4 12 14 30

Page 184: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

165

Lampiran 12

SOAL PRE TEST dan POST TEST

Mata Pelajaran : Ekonomi Akuntansi

Pokok Bahasan : Jurnal Penyesuaian

Kelas/Semester : XI IPS / 2

Waktu : 60 Menit

Petunjuk Pengisian :

a. Isilah nama, kelas dan tanggal dengan benar dan jelas.

b. Jumlah soal sebanyak 30 butir, pada setiap butir soal terdapat 5 ( lima ) pilihan

jawaban.

c. Periksa dan bacalah soal sebelum anda menjawabnya.

d. Jawablah soal dengan memberikan tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban

yang menurut anda benar.

1. Jurnal yang dibuat untuk mengoreksi atau menyesuaiakan saldo akun – akun

dalam neraca saldo agar menunjukkan saldo yang sebenarmya sehingga dapat

memberikan informasi yang sebenarnya dalam proses penyusunan laporan

keuangan disebut dengan jurnal........

a. Jurnal umum

b. Jurnal khusus

c. Jurnal penutup

d. Jurnal penyesuaian

e. Jurnal pembalik

2. Jurnal penyesuaian tergolong dalam tahap ................dalam siklus Akuntansi

perusahaan jasa yang disusun setelah selesai membuat.................

a. Pengikhtisaran - Neraca

b. Pencatatan - Jurnal umum

c. Pengikhtisaran - Neraca saldo

d. Pengikhtisaran - Kertas kerja

e. Pelaporan - Rugi laba

Page 185: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

166

3. Pada dasarnya fungsi ayat jurnal penyesuaian adalah....

a. Memenuhi selera pemilik agar akun sesuai dengan keinginannya

b. Memonitor penggunaan biaya agar terdapat efisiensi

c. Mengoreksi harta, utang dan modal agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

d. Mengoreksi akun riil dan nominal agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

e. Mengoreksi akun pendapatan dan biaya agar mencerminkan keadaan yang

sebenarnya

4. Dibawah ini adalah salah satu hal yang menyebabkan diadakannya jurnal

penyesuaian pada akhir periode, kecuali.....

a. Adanya transaksi yang sudah dicatat tetapi sudah tidak sesuai lagi

b. Adanya sistem pencatatan tunai

c. Adanya data yang sudah terjadi tetapi belum dicatat

d. Adanya kesalahan pencatatan

e. Adanya pengecekan dan perhitungan secara fisik atas aktiva

5. Dibawah ini yang bukan termasuk transaksi – transaksi yang membutuhkan

penyesuaian adalah.......

a. Beban yang belum dibayar

b. Penyusutan nilai aktiva tetap

c. Beban dibayar dimuka

d. Pendapatan yang belum diterima

e. Pembelian perlengkapan secara tunai

6. Dibawah ini adalah akun – akun yang perlu disesuaiakan oleh perusahaan jasa

di akhir periode akuntansi, kecuali....

a. Beban di bayar dimuka

b. Pendapatan yang belum diterima

c. Akumulasi penyusutan aktiva tetap

d. Prive

e. Perlengkapan

Page 186: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

167

7. Dibawah ini adalah akun –akun aktiva ( harta) tetap yang diadakan

penyesuaian, kecuali....

a. Tanah

b. Mesin

c. Peralatan

d. Mobil

e. Gedung

8. Yang dimaksud dengan beban dibayar dimuka adalah............

a. Pengorbanan saat ini tetapi belum dilakukan pembayaran

b. Pengorbanan yang akan datang tetapi telah dibayar pada saat ini

c. Pengorbanan saat ini dan sudah langsung dilakukan pembayaran

d. Pengorbanan yang benar – benar telah menerima manfaat pembayaran

e. Pengorbanan yang akan datang dan dan dibayar pada masa yang akan

datang pula.

9. Dibawah ini adalah pasangan akun – akun dan saldo normalnya yang

terkait dengan jurnal penyesuaian.

No Nama akun Debit Kredit

1 Sewa dibayar dimuka - +

2 Pendapatan jasa + -

3 Cadangan kerugian piutang - +

4 Perlengkapan - +

5 Beban perlengkapan + -

Keterangan : ( - ) = berkurang

(+) = bertambah

Berdasarkan data di atas, manakah pasangan yang sesuai antara akun dengan

saldo normalnya.......

a. 1 dan 2

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 1 dan 5

e. 4 dan 5

10. Dibawah ini pernyataan yang salah terkait dengan akun – akun pos deferal

adalah........

Page 187: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

168

a. Pos deferal adalah pos pengangguhan

b. Pembayaran beban dimuka adalah termasuk pos deferal

c. Beban gaji yang belum dibayar temasuk dalam pos deferal

d. Beban iklan dibayar dimuka termasuk dalam pos deferal

e. Pos deferal adalah tidak sama dengan pos akrual

11. Pada neraca saldo Rahma Decoration 1 januari 2010 diketahui perlengkapan

tercantum sebesar Rp 5.000.000,- Pada akhir periode, persediaan

perlengkapan yang tersedia tinggal sebesar Rp 1.200.000. Maka jurnal

penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2010 adalah....

a. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Perlengkapan Rp 3.800.000

b. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Penyusutan perlengkapan Rp 3.800.000

c. Beban perlengkapan Rp 3.800.000

Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp 3.800.000

d. Beban perlengkapan Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

e. Beban perlengkapan Rp 1.200.000

Perlengkapan Rp 1.200.000

12. Pada tanggal 12 Januari 2010, dibeli perlengkapan secara tunai seharga

Rp400.000. Pada akhir Desember perlengkapan yang masih tersisa adalah

senilai Rp 100.000. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31

Desember 2010 adalah.....

a. Perlengkapan Rp 400.000

Kas Rp 400.000

b. Beban perlengkapan Rp 300.000

Perlengkapan Rp 300.000

c. Perlengkapan Rp 300.000

Beban perlengkapan Rp 300.000

d. Perlengkapan Rp 400.000

Beban perlengkapan Rp 400.000

Page 188: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

169

e. Beban perlengkapan Rp 400.000

Perlengkapan Rp 400.000

13. Diketahui perlengkapan yang dipakai selama satu periode adalah sebesar

Rp900.000. Pada akhir periode perlengkapan yang masih tersisa sebesar

Rp300.000. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode adalah....

a. Beban perlengkapan Rp 600.000

Perlengkapan Rp 600.000

b. Perlengkapan Rp 300.000

Kas Rp 300.000

c. Beban perlengkapan Rp 900.000

Perlengkapan Rp 900.000

d. Perlengkapan Rp 900.000

Beban perlengkapan Rp 900.000

e. Beban perlengkapan Rp 300.000

Perlengkapan Rp 300.000

14. Pada tanggal 1 Mei 2009 perusahaan membayar premi asuransi untuk 1 tahun

sebesar Rp 3.000.000,- dan dicatat sebagai beban ( akun riil ), maka jurnal

penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2009 dicatat pada akun....

a. Beban iklan Rp 1.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000.000

Beban asuransi Rp 1.000.000

c. Beban asuransi Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

d. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

Beban asuransi Rp 2.000.000

e. Beban asuransi Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

15. Pada tanggal 1 Maret 2009 perusahaan membayar premi Asuransi Bangunan

toko Rp2.400.000 untuk pertanggungan jangka waktu satu tahun yang

Page 189: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

170

terhitung sejak 1 Maret 2009. Ayat jurnal penyesuaian dengan pendekatan

beban pada akhir periode adalah....

a. Beban asuransi bangunan Toko Rp 2.000.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.000.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 2.000.000

c. Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 2.400.000

d. Beban asuransi bangunan toko Rp 2.400.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000

e. Asuransi dibayar dimuka Rp 400.000

Beban asuransi bangunan toko Rp 400.000

16. Pada tanggal 1 Agustus 2009 dibayar dimuka asuransi untuk 2 tahun sebesar

Rp 2.400.000 dan dibukukan pada akun “ Biaya Asuransi “ (dicatat sebagai

biaya), maka ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009

adalah....

a. Biaya Asuransi Rp 1.900.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 1.900.000

b. Asuransi dibayar dimuka Rp 1.900.000

Biaya asuransi Rp 1.900.000

c. Biaya asuransi Rp 500.000

Asuransi dibayar dimuka Rp 500.000

d. Asuransi dibayar dimuka Rp 500.000

Biaya asuransi Rp 500.000

e. Biaya Asuransi Rp 2.400.000

Kas Rp 2.400.000

17. Akun pendapatan bunga di neraca adalah sebesar Rp 2.400.000,- yang

diterima pada tanggal 1 September 2009 untuk jangka waktu 1 tahun. Ayat

jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 dengan pendekatan kewajiban

adalah....

Page 190: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

171

a. Pendapatan bunga Rp 2.400.000

Bunga terima dimuka Rp 2.400.000

b. Bunga diterima dimuka Rp 1.600.000

Pendapatan bunga Rp 1.600.000

c. Pendapatan bunga Rp 800.000

Bunga diterima dimuka Rp 800.000

d. Bunga diterima dimuka Rp 800.000

Pendapatan bunga Rp 800.000

e. Kas Rp 2.400.000

Pendapatan bunga Rp 2.400.000

18. Pada neraca suatu perusahaan terdapat akun pendapatan sewa diterima

dimuka Rp900.000,- Menurut catatan akhir tahun, pendapatan diterima

tanggal 1 Mei 2009 untuk 1 tahun. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada

tanggal 31 Desember 2009 adalah....

a. Kas Rp 900.000

Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

b. Sewa diterima dimuka Rp 600.000

Pendapatan sewa Rp 600.000

c. Sewa diterima dimuka Rp 300.000

Pendapatan sewa Rp 300.000

d. Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

Pendapatan sewa Rp 900.000

e. Pendapatan sewa Rp 900.000

Pendapatan sewa diterima dimuka Rp 900.000

19. Pada tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa untuk 2 tahun sebesar

Rp3.000.000,- Jurnal penyesuaian pada akhir periode dengan menggunakan

pendekatan pendapatan adalah.....

a. Pendapatan sewa Rp 625.000

Sewa diterima dimuka Rp 625.000

b. Sewa diterima dimuka Rp 625.000

Pendapatan sewa Rp 625.000

Page 191: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

172

c. Sewa diterima dimuka Rp 3.000.000

Sewa diterima dimuka Rp 3.000.000

d. Pendapatan sewa Rp 2.375.000

Sewa diterima dimuka Rp 2.375.000

e. Sewa diterima dimuka Rp 2.375.000

Pendapatan sewa Rp 2.375.000

20. Diketahui gaji karyawan yang masih harus dibayar untuk perusahaan

adalah sebesar Rp200.000,- Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir

periode akuntansi adalah....

a. Beban gaji Rp 200.000

Kas Rp 200.000

b. Kas Rp 200.000

Beban gaji Rp 200.000

c. Utang gaji Rp 200.000

Beban gaji Rp 200.000

d. Beban gaji Rp 200.000

Utang gaji Rp 200.000

e. Utang gaji Rp 200.000

Kas Rp 200.000

21. Suatu perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan untuk 6 hari kerja

dan dibayarkan setiap hari sabtu sebesar Rp 1.200.000,- untuk periode

akuntansi 2010. Sedangkan tutup buku tanggal 31 Desember jatuh pada hari

jumat. Maka pencatatan jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2010

adalah.....

a. Beban gaji Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

b. Kas Rp 1.200.000

Beban gaji Rp 1.200.000

c. Utang gaji Rp 1.000.000

Beban gaji Rp 1.000.000

Page 192: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

173

d. Beban gaji Rp 1.000.000

Utang gaji Rp 1.000.000

e. Beban gaji Rp 1.200.000

Utang gaji Rp 1.200.000

22. Pada tanggal 1 September 2010 diketahui beban listrik dan telepon adalah

sebesar Rp 300.000,- dan baru akan dibayar pada tanggal 5 Oktober 2010.

Jadi Jurnal penyesuaian yang dibuat per 31 September 2010 adalah....

a. Beban listrik dan telepon Rp 300.000

Utang Listrik dan Telepon Rp 300.000

b. Utang listrik dan Telepon Rp 600.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 600.000

c. Listrik dan Telepon yg masih harus dibayar Rp 600.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 600.000

d. Utang Listrik dan Telepon Rp 300.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 300.000

e. Beban Listrik dan telepon Rp 600.000

Utang listrik dan telepon Rp 600.000

23. Pada tanggal 1 Oktober 2009 perusahaan mendepositokan uangnya di bank

sebesar Rp100.000.000,- dengan bunga 24% per tahun. Bunga diterima

dibelakang setiap 6 bulan sekali yaitu tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jurnal

penyesuaian yang dibuat pada akhir periode adalah....

a. Piutang bunga Rp 6.000.000

Pendapatan bunga Rp 6.000.000

b. Piutang bunga Rp 24.000.000

Pendapatan bunga Rp24.000.000

c. Pendapatan bunga Rp 6.000.000

Piutang bunga Rp 6.000.000

d. Pendapatan bunga Rp 24.000.000

Piutang bunga Rp 24.000.000

e. Piutang bunga Rp 1.200.000

Pendapatan bunga Rp 1.200.000

Page 193: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

174

24. Salon Intan memiliki surat – surat berharga dengan bentuk Obligasi dengan

nilai nominal Rp 3.000.000,- dengan bunga 20%, bunga dibayar tiap tanggal

1 September dan 1 Maret. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31

Desember adalah....

a. Pendapatan bunga Rp 600.000

Piutang bunga Rp 600.000

b. Piutang bunga Rp 600.000

Pendapatan bunga Rp 600.000

c. Piutang bunga Rp 200.000

Pendapatan bunga Rp 200.000

d. Pendapatan bunga Rp 200.000

Piutang bunga Rp 200.000

e. Piutang bunga Rp 3.000.000

Pendapatan bunga Rp 3.000.000

25. Peralatan seharga Rp 5.000.000,- disusutkan sebesar 10% per tahun. Jurnal

penyesuaian yang dibuat adalah....

a. Peralatan Rp 5.000.000

Akumulasi penyusutan peralatan Rp 5.000.000

b. Akumulasi penyusutan peralatan Rp 100.000

Beban penyusutan peralatan Rp 100.000

c. Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan peralatan Rp500.000

d. Akumulasi penyusutan peralatan Rp 500.000

Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

e. Beban penyusutan peralatan Rp 500.000

Kas Rp 500.000

26. Pada tanggal 3 Januari 2009 perusahaan membeli kendaraan baru seharga

Rp15.500.000,00 dengan taksiran umur manfaat 5 tahun dan nilai residu

Rp500.000,00. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus, maka jurnal

penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2009 adalah......

Page 194: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

175

a. Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

b. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 500.000

c. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

d. Beban penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 3.000.000

e. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 500.000

27. Beban bunga yang belum dibayar oleh Honda Servis Motor selama 12 bulan

selama tahun 2010 adalah sebesar Rp600.000. Jurnal penyesuaian yang perlu

disusun oleh perusahaan Honda Servis Motor di akhir tahun 2010 adalah........

a. Utang bunga Rp 600.000

Beban bunga Rp 600.000

b. Beban bunga Rp 50.000

Utang bunga Rp 50.000

c. Beban bunga Rp 600.000

Utang bunga Rp 600.000

d. Beban bunga Rp 600.000

Kas Rp 600.000

e. Utang bunga Rp 50.000

Beban bunga Rp 50.000

28. Beban bunga yang harus ditanggung Beauty Salon adalah sebesar Rp375.000

selama tahun 2009. Dengan timbulnya beban bunga maka maka Beauty Salon

mempunyai kewajiban untuk membayarnya. Jurnal penyesuaian yang perlu

dibuat pada akhir periode adalah....

a. Utang bunga Rp 375.000

Beban bunga Rp 375.000

b. Beban bunga Rp 375.000

Utang bunga Rp 375.000

Page 195: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

176

c. Beban bunga Rp 31.250

Utang bunga Rp 31.250

d. Utang bunga Rp 31.250

Beban bunga Rp 31.250

e. Beban bunga Rp 375.000

Kas Rp 375.000

29. Intan Foto Studio pada tahun 2009 mempunyai piutang sebesar Rp

5.000.000. Dari jumlah tersebut ditaksir tidak dapat tertagih sebesar 25%

dikarenakan debitur terkena pailit. Jurnal penyesuaian yang perlu disusun

oleh Intan Foto Studio pada akhir tahun 2009 adalah.....

a. Kerugian piutang Rp 1.250.000

Piutang Rp 1.250.000

b. Kerugian piutang Rp 1.250.000

Cadangan kerugian piutang Rp 1.250.000

c. Piutang Rp 5.000.000

Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000

d. Kerugian piutang Rp 5.000.000

Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000

e. Cadangan kerugian piutang Rp 1.250.000

Kerugian piutang Rp 1.250.000

30. Berikut ini merupakan bagian dari Neraca saldo salon “ Sally ” .

Salon “ Sally ”

Neraca Saldo

Per 31 Desember 2008

Nama rekening Debet Kredit

Kas 52.350

Surat berharga 10.000

Perlengkapan kantor 98.150

Peralatan 175.000

Pendapatan salon 310.000

Pendapatan lain – lain 150.000

Utang 12.000

Modal usaha 895.000

Page 196: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

177

Data penyesuaian : kerugian piutang ditaksir 1% dari pendapatan salon.

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2008 adalah....

a. Kerugian piutang Rp 46.000

Piutang Rp 46.000

b. Kerugian piutang Rp 15.000

Cadangan kerugian piutang Rp 15.000

c. Piutang Rp 31.000

Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

d. Kerugian piutang Rp 31.000

Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

e. Cadangan kerugian piutang Rp 31.000

Kerugian piutang Rp 31.000

Page 197: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

178

Lampiran 13

Daftar Nilai Pre Test Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Eksperimen Kontrol

No Kode Nilai No Kode Nilai

1 E-01 47 1 K-01 53

2 E-02 63 2 K-02 60

3 E-03 47 3 K-03 47

4 E-04 41 4 K-04 50

5 E-05 53 5 K-05 60

6 E-06 60 6 K-06 40

7 E-07 57 7 K-07 60

8 E-08 50 8 K-08 57

9 E-09 47 9 K-09 50

10 E-10 50 10 K-10 37

11 E-11 57 11 K-11 53

12 E-12 40 12 K-12 50

13 E-13 53 13 K-13 40

14 E-14 57 14 K-14 40

15 E-15 63 15 K-15 53

16 E-16 63 16 K-16 47

17 E-17 43 17 K-17 50

18 E-18 63 18 K-18 33

19 E-19 53 19 K-19 47

20 E-20 47 20 K-20 60

21 E-21 57 21 K-21 43

22 E-22 33 22 K-22 60

23 E-23 53 23 K-23 57

24 E-24 57 24 K-24 47

25 E-25 43 25 K-25 37

26 E-26 40 26 K-26 57

27 E-27 53 27 K-27 63

28 E-28 40 28 K-28 47

29 E-29 53 29 K-29 60

30 E-30 60 30 K-30 53

31 E-31 43 31 K-31 73

32 E-32 40 32 K-32 57

Page 198: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

179

Lampiran 14

Daftar Nilai Post Test dan Ketuntasan Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Eksperimen Kontrol

No Kode Nilai Ketuntasan No Kode Nilai Ketuntasan

1 E-01 83 Tuntas 1 K-01 77 Tuntas

2 E-02 80 Tuntas 2 K-02 80 Tuntas

3 E-03 83 Tuntas 3 K-03 57 Tidak Tuntas

4 E-04 73 Tuntas 4 K-04 67 Tidak Tuntas

5 E-05 77 Tuntas 5 K-05 63 Tidak Tuntas

6 E-06 80 Tuntas 6 K-06 60 Tidak Tuntas

7 E-07 73 Tuntas 7 K-07 73 Tuntas

8 E-08 63 Tidak Tuntas 8 K-08 80 Tuntas

9 E-09 70 Tuntas 9 K-09 73 Tuntas

10 E-10 90 Tuntas 10 K-10 70 Tuntas

11 E-11 80 Tuntas 11 K-11 73 Tuntas

12 E-12 83 Tuntas 12 K-12 77 Tuntas

13 E-13 87 Tuntas 13 K-13 67 Tidak Tuntas

14 E-14 80 Tuntas 14 K-14 70 Tuntas

15 E-15 73 Tuntas 15 K-15 73 Tuntas

16 E-16 87 Tuntas 16 K-16 63 Tidak Tuntas

17 E-17 80 Tuntas 17 K-17 80 Tuntas

18 E-18 93 Tuntas 18 K-18 77 Tuntas

19 E-19 87 Tuntas 19 K-19 67 Tidak Tuntas

20 E-20 80 Tuntas 20 K-20 70 Tuntas

21 E-21 80 Tuntas 21 K-21 67 Tidak Tuntas

22 E-22 63 Tidak Tuntas 22 K-22 63 Tidak Tuntas

23 E-23 70 Tuntas 23 K-23 70 Tuntas

24 E-24 67 Tidak Tuntas 24 K-24 83 Tuntas

25 E-25 90 Tuntas 25 K-25 80 Tuntas

26 E-26 87 Tuntas 26 K-26 70 Tuntas

27 E-27 83 Tuntas 27 K-27 77 Tuntas

28 E-28 87 Tuntas 28 K-28 80 Tuntas

29 E-29 67 Tidak Tuntas 29 K-29 83 Tuntas

30 E-30 83 Tuntas 30 K-30 70 Tuntas

31 E-31 77 Tuntas 31 K-31 87 Tuntas

32 E-32 80 Tuntas 32 K-32 77 Tuntas

Jumlah 2536 Tuntas = 87,5% Jumlah 2324 Tuntas = 71,875%

Rata - rata 79,25 Tidak Tuntas =

12,5% Rata - rata 72,625

Tidak Tuntas=

28,13%

Page 199: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

180

Lampiran 15

Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test

Descriptives

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Eksperimen 32 50.81 8.244 1.457 47.84 53.78 33 63

Kontrol 32 51.28 8.978 1.587 48.04 54.52 33 73

Total 64 51.05 8.553 1.069 48.91 53.18 33 73

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.052 1 62 .821

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 3.516 1 3.516 .047 .828

Within Groups 4605.344 62 74.280

Total 4608.859 63

Page 200: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

181

Lampiran 16

Hasil Uji Normalitas Data Pre Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 32 32

Normal Parametersa Mean 50.81 51.28

Std. Deviation 8.244 8.978

Most Extreme

Differences

Absolute .136 .113

Positive .110 .103

Negative -.136 -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .769 .639

Asymp. Sig. (2-tailed) .596 .809

a. Test distribution is Normal.

Page 201: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

182

Lampiran 17

Hasil Uji Homogenitas Data Post Test

Descriptives

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower

Bound Upper Bound

Eksperimen 32 79.25 7.874 1.392 76.41 82.09 63 93

Kontrol 32 72.62 7.272 1.286 70.00 75.25 57 87

Total 64 75.94 8.227 1.028 73.88 77.99 57 93

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.037 1 62 .849

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 702.250 1 702.250 12.225 .001

Within Groups 3561.500 62 57.444

Total 4263.750 63

Page 202: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

183

Lampiran 18

Hasil Uji Normalitas Data Post Test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Eksperimen 32 79.25 7.874 63 93

Kontrol 32 72.62 7.272 57 87

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 32 32

Normal Parametersa Mean 79.25 72.62

Std. Deviation 7.874 7.272

Most Extreme

Differences

Absolute .194 .133

Positive .069 .110

Negative -.194 -.133

Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 .750

Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .628

a. Test distribution is Normal.

Page 203: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

184

Lampiran 19

Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Pre Test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

KELAS N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Eksperimen 32 50.81 8.244 1.457

Kontrol 32 51.28 8.978 1.587

Independent Samples Test

Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

.052 .821 -.218 62 .828 -.469 2.155 -4.776 3.838

Equal

variances not

assumed

-.218 61.555 .828 -.469 2.155 -4.776 3.839

Page 204: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

185

Lampiran 20

Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Pre Test – Post Test

Kelas Eksperimen

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 PRE 50.81 32 8.244 1.457

POST 79.25 32 7.874 1.392

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE & POST 32 .098 .595

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

PRE -

POST

-28.438 10.830 1.914 -32.342 -24.533 -14.854 31 .000

Page 205: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

186

Lampiran 21

Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Pre Test – Post Test

Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 PRE 51.28 32 8.978 1.587

POST 72.62 32 7.272 1.286

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE &

POST 32 .274 .129

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE -

POST -21.344 9.885 1.747 -24.908 17.780 -12.214 31 .000

Page 206: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

187

Lampiran 22

Hasil Uji Perbedaan Rata – rata Post Test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Eksperimen 32 79.25 7.874 1.392

Kontrol 32 72.62 7.272 1.286

Independent Samples Test

Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Equal variances

assumed

.037 .849 3.496 62 .001 6.625 1.895 2.837 10.413

Equal

variances not

assumed

3.496 61.612 .001 6.625 1.895 2.837 10.413

Page 207: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

188

Lampiran 23

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

Aspek yang diamati

Spesifikasi Aspek Kriteria Skor

A F

E K

T

I F

1. Keaktifan

a. Mengungkapkan

pendapat.

1. Tidak menyampaikan pendapat 1

2. Menyampaiakan pendapat 1 kali 2

3. Menyampaiakan pendapat 2 kali 3

4. Menyampaiakan pendapat 3 / lebih 4

b. Bertanya kepada

guru dan siswa

lain.

1. Tidak mengajukan pertanyaan 1

2. Mengajukan pertanyaan 1 kali 2

3. Mengajukan pertanyaan 2 kali 3

4. Mengajukan pertanyaan 3 kali / lebih 4

c. Merespon

penyampaian materi dan

jawaban siswa

lain.

1. Tidak Merespon 1

2. Merespon 1 kali 2

3. Merespon 2 kali 3

4. Merespon 3 kali / lebih 4

d. Menjawab

pertanyaan guru.

1. Tidak menjawab pertanyaan 1

2. Menjawab pertanyaan 1 kali 2

3. Menjawab pertanyaan 2 kali 3

4. Menjawab pertanyaan 3 kali / lebih 4

2. Perhatian - Terhadap

penyampaian

materi oleh guru.

1. Memperhatikan selama < 5 menit 1

2. Memperhatikan selama 5 – 10 Menit 2

3. Memperhatikan selama 10 – 15 Menit 3

4. Memperhatikan selama 15 – 20 Menit 4

3. Kedisiplinan

a. Terhadap waktu.

1. Tidak masuk 1

2. Terlambat > 5 Menit 2

3. Terlambat < 5 Menit 3

4. Tidak Terlambat 4

b. Etika Bertanya.

1. Menyampaiakan dengan kurang baik 1

2. Menyampaiakan dengan cukup baik 2

3. Menyampaiakan dengan baik 3

4. Menyampaiakan dengan sangat baik 4

4. Tanggung

Jawab

a. Terhadap tugas

yang diberikan guru.

1. Tidak mengerjakan tugas 1

2. Mengerjakan tugas tetapi tidak selesai 2

3. Selesai mengerjakan tetapi tidak lengkap 3

4. Selesai mengerjakan dan lengkap 4

Page 208: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

189

Aspek yang diamati Kriteria Skor

PS

I

KO

MO

T

OR

I

K

1. Ketrampilan

Menggali Informasi

1. Dilakukan siswa dengan kurang baik 1

2. Dilakukan siswa dengan cukup baik 2

3. Dilakukan siswa dengan baik 3

4. Dilakukan siswa dengan sangat baik 4

2. Ketrampilan Mengerjakan Soal

1. Dilakukan siswa dengan kurang baik 1

2. Dilakukan siswa dengan cukup baik 2

3. Dilakukan siswa dengan baik 3

4. Dilakukan siswa dengan sangat baik 4

Page 209: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

190

Lampiran 24

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Eksperimen )

Pertemuan Ke 1

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban Siswa lain

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok I

1 Adinni V. 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2

2 Didik P. 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3

3 Lisa Yulia 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3

4 Malik P. 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3

5 Septi I. 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4

6 Kartika 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4

Kelompok 2

1 Putriana 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3

2 Sage Tirta 2 3 2 4 4 3 4 3 3 4

3 Afifah 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3

4 M. Abdul 2 2 4 3 2 3 4 3 3 3

5 Arif K. 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3

6 Yulita A. 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4

Ungaran, Mei 2011

(................................)

Page 210: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

191

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 1

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya / Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon Jawaban

Siswa lain

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas waktu

Etika Bertanya

Atas Tugas dari Guru

Menggali Informasi

Mengerjakan Soal

Kelompok 3

1 Hesti E 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4

2 Ali Ikhsan. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3

3 Indah P 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3

4 Pipit P. 3 2 4 4 3 4 4 3 4 2

5 Fita K. 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3

Kelompok 4

1 Desi I. 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2

2 Fernanda 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4

3 M. Arif 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3

4 Tiara K 2 3 3 3 2 3 4 3 4 2

5 Yema U. 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4

Ungaran, Mei 2011

(....................................)

Page 211: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

192

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 1

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab

Pertanyaan Guru

Merespon

Jawaban

Siswa lain

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh Guru

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok 5

1 Iis Tiana 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3

2 Akhmad A. 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3

3 Bagus N. 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3

4 Nugroho A. 3 3 2 4 2 2 3 3 4 2

5 Wininda 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3

Kelompok 6

1 Bryan 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3

2 Dyah R 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4

3 Fahtu R 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

4 Fitria 2 4 2 4 3 2 4 2 4 3

5 Hertas F 2 3 3 2 3 4 3 4 2 4

Ungaran, Mei 2011

(......................................)

Page 212: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

193

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Eksperimen )

Pertemuan Ke 2

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya / Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon Jawaban

Siswa lain

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas waktu

Etika Bertanya

Atas Tugas dari Guru

Menggali Informasi

Mengerjakan Soal

Kelompok I

1 Adinni V. 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2

2 Didik P. 2 4 3 3 3 4 2 2 4 3

3 Lisa Yulia 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3

4 Malik P. 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

5 Septi I. 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4

6 Kartika 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4

Kelompok 2 4

1 Putriana 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3

2 Sage Tirta 2 2 4 4 3 4 3 3 4

3 Afifah 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

4 M. Abdul 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3

5 Arif K. 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3

6 Yulita A. 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4

Ungaran, Mei 2011

(................................)

Page 213: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

194

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 2

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban

Siswa lain

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok 3

1 Hesti E 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4

2 Ali Ikhsan. 4 2 4 4 4 2 2 3 4 3

3 Indah P 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3

4 Pipit P. 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2

5 Fita K. 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3

Kelompok 1

1 Desi I. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2

2 Fernanda 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4

3 M. Arif 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

4 Tiara K 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2

5 Yema U. 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4

Ungaran, Mei 2011

(....................................)

Page 214: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

195

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 2

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban Siswa lain

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok 2

1 Iis Tiana 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3

2 Akhmad A. 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3

3 Bagus N. 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3

4 Nugroho A. 4 3 2 4 2 2 3 3 4 2

5 Wininda 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3

Kelompok 3

1 Bryan 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3

2 Dyah R 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4

3 Fahtu R 3 2 3 3 2 4 4 2 4 3

4 Fitria 3 4 2 4 3 4 4 3 2 3

5 Hertas F 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4

Ungaran, Mei 2011

(....................................)

Page 215: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

196

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Eksperimen )

Pertemuan Ke 3

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya / Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon Jawaban

Siswa lain

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas waktu

Etika Bertanya

Atas Tugas dari Guru

Menggali Informasi

Mengerjakan Soal

Kelompok I

1 Adinni V. 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3

2 Didik P. 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3

3 Lisa Yulia 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4

4 Malik P. 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3

5 Septi I. 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4

6 Kartika 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4

Kelompok 2 4

1 Putriana 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3

2 Sage Tirta 2 2 4 4 3 4 3 3 4

3 Afifah 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

4 M. Abdul 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4

5 Arif K. 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3

6 Yulita A. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4

Ungaran, Mei 2011

(....................................)

Page 216: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

197

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 3

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban

Siswa lain

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok 3

1 Hesti E 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4

2 Ali Ikhsan. 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3

3 Indah P 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3

4 Pipit P. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

5 Fita K. 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3

3

Kelompok 1

1 Desi I. 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3

2 Fernanda 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4

3 M. Arif 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4

4 Tiara K 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3

5 Yema U. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4

Ungaran, Mei 2011

(........................................)

Page 217: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

198

Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke 3

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban Siswa lain

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

Kelompok 2

1 Iis Tiana 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3

2 Akhmad A. 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3

3 Bagus N. 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3

4 Nugroho A. 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4

5 Wininda 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3

Kelompok 3

1 Bryan 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3

2 Dyah R 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4

3 Fahtu R 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4

4 Fitria 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3

5 Hertas F 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4

Ungaran, Mei 2011

(.......................................)

Page 218: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

199

Lampiran 25 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Kontrol )

Pertemuan Ke 1

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban

Siswa lain

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

1 Agung Priya 2 2 2 4 2 3 4 3 4 2

2 Anna Setya N 2 3 3 3 2 4 2 2 4 3

3 Anno Nugraha 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3

4 Arum Cahyanti 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3

5 Bayu Saputro 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4

6 Dedy Kurniawan 2 3 3 4 2 4 3 3 2 4

7 Dita Putri 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3

8 Eliyana K 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4

9 Erlita Nuraiani 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3

10 Fadil Rizki 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3

11 Faradhita W 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3

12 Haryati 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4

13 Hensa Saputra 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3

14 Ninong Pramdita 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4

15 Ilham Wicaksono

2 2 2 3 2 4 2 2 3 3

16 Isma Kurniawan 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3

17 Kiki Dwi J 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2

18 Kurniawan C. 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3

19 Maifrita Indri 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2

20 M. Aziz 2 3 3 4 2 4 3 2 4 2

Page 219: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

200

Kelas Kontrol

Pertemuan Ke 1

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat

Bertanya /

Menjawab Pertanyaan

Guru

Merespo

n Jawaban

Siswa

lain

Terhadap

Penyampaian Materi

oleh Guru

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas

Tugas dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjaka

n Soal

21 M. Fariz 2 2 2 4 2 3 4 3 2 3

22 Nurul Fathoni 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3

23 Okta Reviana 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2

24 Pangesti Y 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4

25 Reva Raihan 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3

26 Santoso P 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3

27 Selviana P 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2

28 Shinta Septia 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3

29 Silvi Ayu 2 2 3 3 2 4 4 3 4 2

30 Vivin Dwi 2 3 2 3 2 3 4 4 3 4

31 Woro Kinasih 3 3 2 4 2 4 2 4 4 4

32 Wulan Maya 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3

Ungaran, Mei 2011

(............................................)

Page 220: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

201

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Kontrol )

Pertemuan Ke 2

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban

Siswa lain

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

1 Agung Priya 2 3 2 3 2 4 3 4 2 2

2 Anna Setya N 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3

3 Anno Nugraha 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4

4 Arum Cahyanti 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

5 Bayu Saputro 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3

6 Dedy Kurniawan 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3

7 Dita Putri 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3

8 Eliyana K 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3

9 Erlita Nuraiani 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3

10 Fadil Rizki 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3

11 Faradhita W 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4

12 Haryati 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3

13 Hensa Saputra 3 2 2 4 3 4 2 4 3 4

14 Ninong Pramdita 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2

15 Ilham Wicaksono 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2

16 Isma Kurniawan 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3

17 Kiki Dwi J 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3

18 Kurniawan C. 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3

19 Maifrita Indri 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3

20 M. Aziz 2 2 3 4 2 4 3 3 3 2

Page 221: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

202

Kelas Kontrol

Pertemuan Ke 2

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya / Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon Jawaban

Siswa lain

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas waktu

Etika Bertanya

Atas Tugas dari Guru

Menggali Informasi

Mengerjakan Soal

21 M. Fariz 3 2 2 4 2 4 3 3 2 3

22 Nurul Fathoni 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3

23 Okta Reviana 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2

24 Pangesti Y 3 2 2 4 2 4 4 3 3 4

25 Reva Raihan 2 2 3 4 2 3 3 4 2 3

26 Santoso P 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

27 Selviana P 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2

28 Shinta Septia 2 2 2 3 2 4 2 4 2 3

29 Silvi Ayu 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2

30 Vivin Dwi 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4

31 Woro Kinasih 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4

32 Wulan Maya 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3

Ungaran, Mei 2011

(............................................)

Page 222: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

203

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Kelas Kontrol )

Pertemuan Ke 3

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya /

Menjawab Pertanyaan

Guru

Merespon

Jawaban Siswa lain

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Guru

Terhadap

Penyampaian Materi oleh

Siswa Lain

Atas

waktu

Etika

Bertanya

Atas Tugas

dari Guru

Menggali

Informasi

Mengerjakan

Soal

1 Agung Priya 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3

2 Anna Setya N 2 2 2 2 2 4 2 4 3 3

3 Anno Nugraha 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4

4 Arum Cahyanti 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4

5 Bayu Saputro 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2

6 Dedy Kurniawan 3 3 2 4 2 4 3 3 2 3

7 Dita Putri 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3

8 Eliyana K 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2

9 Erlita Nuraiani 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3

10 Fadil Rizki 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3

11 Faradhita W 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4

12 Haryati 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3

13 Hensa Saputra 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4

14 Ninong Pramdita 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2

15 Ilham

Wicaksono

2 2 2 3 2 4 2 2 3 2

16 Isma Kurniawan 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3

17 Kiki Dwi J 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3

18 Kurniawan C. 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3

19 Maifrita Indri 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3

20 M. Aziz 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2

Page 223: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

204

Kelas Kontrol

Pertemuan Ke 3

Aspek yang Diamati

Keaktifan Perhatian Kedisiplinan Tanggung

Jawab Ketrampilan

Berpendapat Bertanya / Menjawab

Pertanyaan

Guru

Merespon Jawaban

Siswa lain

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Guru

Terhadap Penyampaian

Materi oleh

Siswa Lain

Atas waktu

Etika Bertanya

Atas Tugas dari Guru

Menggali Informasi

Mengerjakan Soal

21 M. Fariz 3 2 2 4 2 4 3 3 2 3

22 Nurul Fathoni

3 3 2 4 3 2 2 4 3 3

23 Okta Reviana 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2

24 Pangesti Y 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3

25 Reva Raihan 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3

26 Santoso P 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3

27 Selviana P 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2

28 Shinta Septia 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3

29 Silvi Ayu 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3

30 Vivin Dwi 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3

31 Woro

Kinasih

3 3 3 4 2 3 2 4 3 3

32 Wulan Maya 2 2 2 4 2 4 3 4 3 3

Ungaran, Mei 2011

(............................................)

Page 224: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

205

Lampiran 26

Hasil Analisis Deskriptif Prosentase

Aspek Afektif dan Psikomotorik

Kelas Eksperimen

No Kode

Skor Tiap Pertemuan Nilai Tiap Pertemuan Nilai Akhir

1 2 3 1 2 3

1 E-01 33 33 35 83 83 88 84

2 E-02 29 30 32 73 75 80 76

3 E-03 30 31 34 75 78 85 79

4 E-04 29 28 31 73 70 78 73

5 E-05 34 31 34 85 78 85 83

6 E-06 33 33 34 83 83 85 83

7 E-07 33 32 32 83 80 80 81

8 E-08 32 29 29 80 73 73 75

9 E-09 31 31 31 78 78 78 78

10 E-10 29 31 33 73 78 83 78

11 E-11 31 32 33 78 80 83 80

12 E-12 32 31 32 80 78 80 79

13 E-13 33 32 35 83 80 88 83

14 E-14 33 32 34 83 80 85 83

15 E-15 32 31 33 80 78 83 80

16 E-16 33 33 38 83 83 95 87

17 E-17 32 34 34 80 85 85 83

18 E-18 27 28 34 68 70 85 74

19 E-19 29 30 35 73 75 88 78

20 E-20 29 29 34 73 73 85 77

21 E-21 29 32 34 73 80 85 79

22 E-22 34 33 36 85 83 90 86

23 E-23 34 35 35 85 88 88 87

24 E-24 28 29 34 70 73 85 76

25 E-25 31 30 32 78 75 80 78

26 E-26 28 29 35 70 73 88 77

27 E-27 30 31 32 75 78 80 78

28 E-28 32 33 32 80 83 80 81

29 E-29 35 33 3 88 83 8 59

30 E-30 28 30 33 70 75 83 76

31 E-31 30 32 35 75 80 88 81

32 E-32 30 30 31 75 75 78 76

Jumlah 2525

Rata - rata 78.91

Page 225: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

206

Lampiran 27

Hasil Analisis Deskriptif Prosentase

Aspek Afektif dan Psikomotorik

Kelas Kontrol

No Kode

Skor Tiap Pertemuan Nilai Tiap Pertemuan Nilai

Akhir 1 2 3 1 2 3

1 K-01 28 27 28 70 68 70 69

2 K-02 28 24 26 70 60 65 65

3 K-03 27 27 28 68 68 70 68

4 K-04 30 29 31 75 73 78 75

5 K-05 32 28 28 80 70 70 73

6 K-06 30 29 29 75 73 73 73

7 K-07 29 26 26 73 65 65 68

8 K-08 30 26 25 75 65 63 68

9 K-09 32 30 29 80 75 73 76

10 K-10 27 25 23 68 63 58 63

11 K-11 30 28 29 75 70 73 73

12 K-12 29 27 27 73 68 68 69

13 K-13 32 31 30 80 78 75 78

14 K-14 30 26 28 75 65 70 70

15 K-15 25 24 24 63 60 60 61

16 K-16 30 30 29 75 75 73 74

17 K-17 26 27 27 65 68 68 67

18 K-18 31 30 30 78 75 75 76

19 K-19 24 26 25 60 65 63 63

20 K-20 29 28 28 73 70 70 71

21 K-21 27 28 28 68 70 70 69

22 K-22 28 27 29 70 68 73 70

23 K-23 29 27 27 73 68 68 69

24 K-24 34 31 25 85 78 63 75

25 K-25 30 28 28 75 70 70 72

26 K-26 28 28 29 70 70 73 71

27 K-27 25 24 24 63 60 60 61

28 K-28 29 26 30 73 65 75 71

29 K-29 29 28 28 73 70 70 71

30 K-30 30 32 30 75 80 75 77

31 K-31 32 34 30 80 85 75 80

32 K-32 31 27 29 78 68 73 73

Jumlah 2255

Page 226: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

207

Lampiran 28

Dokumentasi Proses Pembelajaran

KELAS EKASPERIMEN KELAS KONTROL

Pre Test

Guru Ceramah dengan Guru Ceramah dengan

Bantuan Macromedia Flash Bantuan Papan Tulis

Page 227: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

208

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

Siswa Dikelompokkan ke dalam Siswa Mencatat Materi yang

Beberapa Kelompok Asal Disampaikan Guru

Setiap Anggota Kelompok Asal Siswa Mengerjakan Lembar

Mendapatkan Kartu Soal Sesuai Kerja Siswa ( LKS )

Pembagian Materi

Page 228: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

209

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

-

Anggota Kelompok Asal dengan

Materi yang Sama Membentuk

Kelompok Ahli dan Berdiskusi

Guru Memberikan Bimbingan Secukupnya -

dalam Diskusi Setiap Kelompok Ahli

Page 229: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

210

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

Siswa Kembali dalam Kelompok Asal -

dan Mempresentasikan Hasil Diskusi

dari Kelompok Ahli

Guru memberikan Pencerahan dan Guru dan Siswa Membahas

Membahas Soal Bersama Siswa dengan Soal Sekaligus Pencerahan

Bantuan Macromedia Flash dengan Bantuan Papan Tulis

Page 230: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

211

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

-

Siswa Berkompetisi dalam

Mengerjakan Kuis

Guru Memberikan Penghargaan pada -

Kelompok Terbaik dalam Kuis

Page 231: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

212

Lampiran 29

MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH

Page 232: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

213

Page 233: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

214

Page 234: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

215

Page 235: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/9028/1/6684.pdf · Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

216