EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB...

105
EFEKTIVI PENYAMPAIA KE Diajukan untuk guna Me JURUSAN K INSTITUT AG ITAS METODE CERAMAH DAL AN DAKWAH DI DUSUN TEGA DESA TEGALSARI ECAMATAN KARANGGEDE TAHUN 2017 S K R I P S I Memenuhi Kewajiban dan Melengkap emperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: MUHAMMAD FADHIL NIM: 117-13-011 KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISL FAKULTAS DAKWAH GAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALA 2017 LAM ALREJO pi Syarat ) LAM ATIGA

Transcript of EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB...

Page 1: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAMPENYAMPAIAN DAKWAH DI DUSUN TEGALREJO

DESA TEGALSARIKECAMATAN KARANGGEDE

TAHUN 2017

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

MUHAMMAD FADHIL

NIM: 117-13-011

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAMPENYAMPAIAN DAKWAH DI DUSUN TEGALREJO

DESA TEGALSARIKECAMATAN KARANGGEDE

TAHUN 2017

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

MUHAMMAD FADHIL

NIM: 117-13-011

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAMPENYAMPAIAN DAKWAH DI DUSUN TEGALREJO

DESA TEGALSARIKECAMATAN KARANGGEDE

TAHUN 2017

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

MUHAMMAD FADHIL

NIM: 117-13-011

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung
Page 3: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

ii

Page 4: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

iii

Page 5: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

iv

Page 6: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

v

MOTTO

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala

seperti orang yang melaksanakannya”(HR. Muslim)

“Lebih baik jalan kaki tapi punya harga diri daripada bersedan tanpa

kehormatan, Lebih baik gubuk tua tapi jadi hamba Tuhan daripada

digedung tanpa keimanan”

RhomaIrama

Page 7: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu saya tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan

kelancaran proses skripsi

2. Teman-teman (Aini, Huda, Mbak Sri, Wasi’, Adit, Teguh, Rina, Topan dan

Bagus, Rifngani, Maghfurin) seangkatan Komunikasi dan Penyiaran Islam

2013 yang selalu menemani dan membantu menyelesaikan skripsi ini

3. Auliya Putri Isdaryanti yang selalu memberikan motivasi, semangat ,Do’a

serta menemani penulis sampe terselesaikanya skripsi ini.

4. Terimaksih kepada teman-teman SSC

5. Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Page 8: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

“EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN DAKWAH

DI DUSUN TEGALREJO DESA TEGALSARI KECAMATAN

KARANGGEDE TAHUN 2017”.

Penulis menyadari penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan

dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

3. Dra. Maryatin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

yang juga sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan dosen

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dalam

penulisan skripsi

4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini

5. Kepada Bapak Ibu penulis, Sriyanto, Robiyatun dan satu-satunya saudara laki-

laki yaitu Shodik yang telah memberikan dukungan baik materi maupun non

materi.

6. Kepada teman-teman Fakultas Dakwah angkatan 2013 khususnya Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam ‘13

Page 9: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

viii

7. Kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan hingga

bisa menyelesaikn skripsi ini

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis senantiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari

pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para

pembaca pada umumnya.

Salatiga, 12 September 2017

Penulis,

Muhammad Fadhil

Page 10: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

ix

ABSTRAK

Fadhil, Muhammad. 2017. Efektivitas Metode Ceramah dalam Penyampaian Dakwahdi Dusun Tegalrejo Desa Tegalsari Kecamatan KaranggedeTahun 2017.Skripsi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. InstitutAgama Islam Negeri Salatiga. Pemimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.

Kata Kunci: Efektifitas, Metode Ceramah,Penyampaian Dakwah

Penelitian ini membahas tentangefektifitas metode ceramah yang digunakanoleh tokoh agama, ustadz ataupun da’i di dusun Tegalrejo, desa Tegalsari, kecamatanKaranggede dalam menyampaikan suatu dakwah. Dengan rumusan masalah antaralain : (1) Bagaimana penerapan metode ceramah dalam penyampaian dakwah diDusun TegalrejoDesa Tegalsari KecamatanKaranggede? (2) Sejauh mana efektifitasmetode ceramah dalam penyampaian dakwah di DusunTegalrejoDesa TegalsariKecamatan Karanggede?(3) Adakah faktor penghambat dan pendukung dalampelaksanaan metode dakwah di Dusun TegalrejoDesa Tegalsari KecamatanKaranggede?

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ialah observasi,wawancara dan dokumentasi. Observasi digunakan oleh peneliti untuk mengetahuisecara langsung terhadap objek yang diteliti serta peneliti dapat terjun langsungdalam pelaksanaan penelitian. Wawancara digunakan untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang mencangkup rumusan masalah dalam penelitian ini. Wawancarayang digunakan ialah wawancara secara terbuka, jadi seorang peneliti menyediakanberbagai pertanyaan yang jawabannya bebas oleh responden sesuai dengan keadaanyang dialami. Dan peneliti menggunakan dokumentasi sebagai bukti bahwa penelitianbenar-benar dilakukan dan sebagai arsip oleh peneliti dalam mengolah hasilpenelitian.

Hasil dari penelitian ini adalah Penerapan menggunakan metode ceramahyaitu menggunakan metode dakwah bil lisan, bil hikmah, Efektifitas metode ceramahmenggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung danpenghambat menggunakan metode ceramah akan lebih mempersingkat waktu, faktorpenghambat waktu yang tidak tepat, materi yang tidak sesuai, ekonomi, sarana yangterbatas

Page 11: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Penelitian....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ........................................................................... 7

F. Metode Penelitian.......................................................................... 8

Page 12: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

xi

G. TinjauanPustaka ........................................................................... 16

H. Sistematika Penulisan.................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Efektivitas Metode Dakwah...................................................…. 18

1. Pengertian Efektivitas............................................................... 18

2. Metode Dakwah............................................................... 19

a. Metode ……..…………………………………………….. 20

b. Dakwah …………………………………………………… 21

c. Macam-macam metode dakwah………………………… 31

d. Unsur-unsur dakwah …………………………………… 34

B. Metode Ceramah...........................................................…… 38

1. Pengertian Ceramah.......................................................... 38

a. Komponen dalam ceramah ................................................ 39

b. Sumber-sumber ceramah agama …………………………. 42

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 44

1. Sejarah dusun tegalrejo, Desa Tegalsari, Kec.karanggede..... 44

2. Letak geografis Dusun Tegalrejo Kec. Karanggede ............. 48

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 50

Page 13: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

xii

BAB IV ANALISIS DATA

A. Bagaimana Penerapan Metode Ceramah dalam Penyampaian

Dakwah di Dusun Tegalrejo Desa Tegalsari Kecamatan

Karanggede ................................................................................... 59

B. Efektivan Metode Ceramah dalam Penyampaian Dakwah di

DusunTegalrejoDesaTegalsariKecamatanKaranggede................. 62

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

PelaksanaanMetodeCeramahdi DusunTegalrejoDesaTegalsariKec.

Karanggede................................................................................. .. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 70

B. Saran.............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.................................................................................... 44

Page 15: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara

Lampiran 2 Panduan Wawancara

Lampiran 3 Dokumentasi

Lampiran 4 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6 Piagam Pengesahan

Lampiran 7 Curriculum Vitae

Page 16: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan,

cara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan

yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Yunani metode

berasal dari kata methodos yang artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut

thariq. Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran

untuk mencapai suatu maksud (Munir, 2006: 6).

Metode dalam komunikasi dibutuhkan agar komunikasi dapat

berlangsung sesuai tatanan yang baik dan benar. Komunikasi tidak hanya

dilakukan oleh satu orang kepada satu orang yang lain, akan tetapi

komunikasi juga berlangsung kepada banyak orang, antara laki-laki dan laki-

laki, perempuan dan perempuan, serta laki-laki dan perempuan. Untuk itu,

komunikasi juga perlu metode atau cara karena semua manusia memiliki

karakter yang berbeda-beda.

Komunikasi kepada orang banyak, mempunyai beberapa macam cara

seperti, menyampaikan berita dengan satu orang yang membagikan informasi

dan orang lain yang melihat atau mendengarkan informasi tersebut, kemudian

hampir sama dengan berita yang tidak asing dikenal oleh masyarakat ialah

dakwah.

Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a’-yad’u-

da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.Dakwah menurut bahasa

Page 17: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

2

berarti seruan, yaitu seruan kepada manusia untuk melaksanakan segala

perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya(Amin, 2009: 1).

Banyak metode dakwah yang disebutkan dalam al-Qur’an dan hadits

akan tetapi yang dijadikan pedoman pokok dari keseluruhan metode dakwah

tersebut (Aziz, 2004: 135).

firman Allah dalam surat an Nahl 125 :

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yangbaik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentangsiapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahuiorang-orang yang mendapat petunjuk”(Qs. An Nahl 125)

Ayat terebut di atas telah memberikan pedoman bagaimana cara

berdakwah yakni dengan hikmah, mau’idhah hasanah dan

mujadalah.Kedudukan hukum dakwah adalah fardhu ‘ain, yaitu kewajiban

setiap individu muslim. Allah memerintahkan agar setiap setiap muslim

berusaha mengubah kemungkaran yang diketahuinya. Oleh karena itu, kaum

muslim diperintahkan agar ada sekelompok muslim yang menekuni ajaran

islam secara khusus untuk disampaikan dan dan diajarkan kepada orang lain

(Erawati, 2015 : 5).

Selain itu Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Ali-Imran ayat 104

yang berbunyi :

Page 18: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

3

Artinya. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yangmenyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf danmencegah dari yang munkar.(QS.Ali Imran:104)

Dakwah ialah bentuk komunikasi langsung yang dilakukan oleh satu

orang penceramah dan beberapa atau kelompok orang yang

mendengarkan.Dalam pendidikan juga disebutkan bahwa ceramah masuk di

dalam metode pembelajaran.Bagaimana seorang pendidik yang

menyampaikan ilmu pengetahuan dengan bercerita dan peserta didik yang

mendengarkannya.

Dakwah merupakan suatu yang bersifat menyeru, mengajak maupun

memangil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah SWT.

Sehingga manusia dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan as

sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana tujuan dakwah adalah

mewujudkan kebahagian dan kesejahteraan hidup umat manusia.

Agar pembicaraan dalam berdakwah dapat berbekas dalam jiwa

pendengar (mad’u) sehingga menimbulkan semangat beragama yang tinggi,

maka minat dan perhatian sasaran dakwah harus dibangkitkan, materi dakwah

yang disajikan harus sistimatis, teratur dan mendalam serta menggunakan

bahasa yang mudah dipahami, benar dan menurut proporsinya, juga dengan

dengan memperhatikan sistematika metodenya dan teknik penyampaian yang

logis serta diberi contoh sesuai keaadaan saat ini.

Page 19: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

4

Salah satu aktivitas keagamaan adalah metode dakwah bil-lisan,

dakwahbil-lisan adalah dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang

dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan

lain-lain(Amin, 2008:11).Demikian pula pengajian keagamaan merupakan

suatu elemen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem dakwah Islamiyah. Dari

sekian banyak da’i yang ada di Indonesia, termasuk para da’i yang ada di

Desa Tegalsari, dirasa cukup banyak melaksanakan kegiatan keagamaan.

Sedangkan penulis sebelumnya mengamati kegiatan keagamaan di

Dusun Tegalrejo masih menggunakan metode lama yaitu dengan cara

berdakwah menggunakan kitab-kitab yang berbahasa arab yang diartikan oleh

pendakwah atau da’i. Akan tetapi masyarakat tetap menilai sangat bermanfaat

dan positif.

Keberadaan da’i di Dusun Tegalrejo, baik da’i yang berusia tua maupun

da’i tergolong muda menurut observasi sementara saya sudah memberikan

dampak positif ditengah-tengah masyarakat.Hal ini ditunjukkan dengan

diadakanya acara pengajian masyarakat berbondong-bondong mengikuti

kegiatan keagamaan, sehingga tidak saja melibatkan orang tua, melainkan

anak muda berada didalamnya.Oleh sebab itu peran da’i sangat berpengaruh

dalam menarik mad’u atau khalayak masyarakat luas untuk mengikuti

kegiatan keagamaan.

Namun demikian, beberapa da’i yang ada di Dusun Tegalrejo tentunya

masih banyak yang belum diketahui mengenai metode-metode yang lebih

spesifik dalam melaksanakan pengajian agama, kemudian yang menyebabkan

Page 20: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

5

tetap bertahan di tengah arus zaman globalisasi.Begitu juga banyak

masyarakat yang terlalu awam tentang keagamaan yang mengakibatkan para

da’i kesulitan untuk menerangkan, memberi masukan, mengajak menuju hal

kebaikan.Dari permasalahan tersebut penulis mencoba meneliti

“EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN

DAKWAH DI DUSUN TEGALREJODESA TEGALSARI KEC.

KARANGGEDE TAHUN 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalahdiatas, permasalahan yang akan diteliti ialah

sebagai berikut ;

1. Bagaimana penerapan metode ceramah dalam penyampaian dakwah di

Dusun TegalrejoDesa Tegalsari KecamatanKaranggede?

2. Sejauh mana efektifitas metode ceramah dalam penyampaian dakwah di

DusunTegalrejoDesa Tegalsari Kecamatan Karanggede?

3. Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan metode

dakwah di Dusun TegalrejoDesa Tegalsari Kecamatan Karanggede?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui

1. Mengetahui bagaimana penerapanmetode ceramah dalam penyampaian

dakwah di dusun tegalrejoDesa Tegalsari kec. Karanggede.

Page 21: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

6

2. Mengetahui efektifitas metode ceramah dalam penyampaian dakwah di

dusun tegalrejoDesa Tegalsarikec. Karanggede.

3. Menguraikan faktor yang terjadi penghambat dan pendukung metode

dakwah di dusuntegalrejoDesa Tegalsari kec. Karanggede.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan bermanfaat sebagaimana

fungsinya, yaitu ;

1. Manfaat secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan

khasanahkeilmuan, khususnya terhadap jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam (KPI) fakultas Dakwah Institut Agama Islam

Negeri(IAIN) Salatiga.

b. Sebagai khasanah kepustakaan bagi perpustakaan IAIN Salatiga dan

khususnya perpustakaan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

2. Manfaat secara praktis

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan

sebagai pertimbangan bagi ustadz atau da’I dalam penyampaian

dakwah kepada masyarakat atau mad’u di desa tegalsari.

b. Dapat mengetahui lebih dekat tentang permasalahan dakwah yang

terjadi di Dusun Tegalrejo serta dapat memberikan solusi alternative

yang baik dalam pelaksana dakwah.

Page 22: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

7

E. Penegasan Istilah

1. Efektivitas

Efektivitas adalah sarana dan prasarana yang harus dipenuhi untuk

pencapaian sesuatu hal. Efektivitas merupakan rangkaian input, proses dan

output dalam memandang suatu hal tertentu. Menurut (Steers, dkk., 1985:

55), efektivitas merupakan tolak ukur keberhasilan dari tujuan akhir yang

hendak dicapai.

Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya

sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran atu tujuan, berarti makin tinggi efektivitasnya

(Sudirman, 2002: 31).

Dalam penelitian ini, kata efektivitas digunakan untuk

mengetahuipencapaian suatu metode atau cara ceramah dalam

penyampaian dakwah di desa Tegalsari Kec. Karanggede.

2. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan dengan maksud

untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, dan penjelasan

tentang suatu masalah di hadapan orang banyak (Aziz, 2004: 169).

Dalam penelitian ini, penegasan istilah “metode ceramah” yakni

cara dakwah yang dilakukan oleh seorang pengajar, jika dalam pengajian

ialah Ustadz atau da’i dengan menggunakan model bercerita atau

berceramah kepada khalayak ramai atau peserta dalam pengajian.

Menggunakan cara demikian, peneliti bermaksud untuk membuktikan

Page 23: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

8

apakah dengan metode ceramah ini dapat efektif bila digunakan dalam

pengajian di desa Tegalsari Kec. Karanggede.

3. Penyampaian dakwah

Menurut Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag., dakwah adalah segala

bentuk aktivitas penyampapian ajaran Islam kepada orang lain dengan

berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat

dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan. (Aziz,

2004: 10).

Dalam penelitian ini, penegasan istilah “penyampaian dakwah”

yakni seorang pendakwah yang menyampaikan pesan-pesan dan pelajaran

tentang agama Islam dengan suatu cara tertentu supaya orang yang diberi

pelajaran dapat belajar, mengetahui dan mampu mengamalkan tentang

ajaran Islam.

Dari beberapa tokoh ulama atau dari para pakar ahli ceramah

adalah member nasehat atau member petunjuk kebenaran yang di perintah

Allah dan menjahui larangan-larangan Allah SWT.

Sama halnya dengan dakwah, pengertian dakwah tidak jauh beda

dengan ceramah seorang menyampaikan kepada mad’u atau masyarakat

dengan isi pesan-pesan agama islam supaya mad’u bisa menerapkan

sesuai apa yang disampaikan kepada pendakwah.

Page 24: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

9

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif. Nawawi dan Martini (1994: 73) mendefinisikan

metode deskriptif sebagai metode yang melukiskan suatu keadaan objektif

atau peristiwa tertentu berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai

mestinya yang kemudian diiringi dengan upaya pengambilan kesimpulan

umum berdasarkan fakta-fakta historis tersebut.

Sedangkan dalam penilitian ini, penulis menggunakan jenis

penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (2009: 2) dalam

Cresswell, J. (1998 : 24), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang

tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur

statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran) (Jurnal

EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009: 1-8).

Metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan

tentang sesuatu yang baru diketahui.Demikian pula metode kualitatif

dapat memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit

diungkapkan oleh metode kuantitatif (Anselm, 2003:5).

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti berperan sebagai pengamat dan menghadiri

mengenai hal-hal yang menyangkut pada penelitian di dusun Tegalrejo

Page 25: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

10

Kecamatan Karanggede, sehingga peneliti mengikuti prosedur kegiatan

dari awal penelitian hingga selesai.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dusun Tegalrejo Kec. Karanggede.

Adapun alasan tempat ini dijadikan penelitian ialah dikarenakan metode

dalam penyampaian dakwah di dusun Tegalrejo Kec. Karanggede ini

masih menggunakan metode lama yakni mengkaji tentang kitab-kitab

bahasa Arab kemudian diartikan bersama kemudian terbentulah suatu

ceramah yang disampaikan oleh da’i atau tokoh masyarakat.

4. Sumber Data

Data primer adalah.Data yang diperoleh peneliti secara langsung.

Dikumpulkan oleh peneliti sendiri, dengan cara mengamati dan

melakukan wawancara mendalam (Ruslan, 2010:29).

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari peneliti sendiri, walaupun

yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli.Data yang

diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.Data ini merupakan data

tambahan untuk melengkapi data yang sudah ada.Data ini berupa buku

dan referensi lainnya (Hasan, 2004:19).

Peneliti menggunakan sumber data keduanya.Sumber data primer

yang meliputi kata-kata dan tindakan melalui wawancara, atau

pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan

Page 26: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

11

melihat, mendengar, bertanya. Sumber data yang kedua yaitu sumber data

sekunder yaitu meliputi arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ahpeneliti menggunakan beberapa metode untuk

memperoleh data sebagai berikut,

a. Metode Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah

ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau

peristiwa, waktu dan perasaan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk

menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk

menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia,

dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek

tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Menurut Pupu dalam (Ratcliff, D., 2001: 75), menyatakan

beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian

kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur dan

observasi kelompok tidak terstruktur.

1) Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui

pengamatan dan pengindraan dimana peneliti benar-benar

terlibat dalam keseharian responden.

Page 27: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

12

2) Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan

tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti

atau pengamat harus mampu mengembangkan daya

pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

3) Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara

berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi

partisipasi, sehingga peneliti dapat mengamati kejadian atau

peristiwa dalam penelitian secara langsung.

b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap informasi

atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Menurut (Bungin,

2011:100) wawancara bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

kehidupan manusia dalam suatu masyarakat. Dipandang dari sudut

bentuk pertanyaannya, wawancara dibedakan antara:

1) Wawancara tertutup atau closed interview yaitu wawancara

menghendaki jawaban yang terbatas.

2) Wawancara terbuka atau open interview yaitu wawancara

mendalam. Wawancara tidak hanya sekali atau dua kali,

melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi.

Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan metode

wawancara terbuka, yakni dalam melakukan wawancara, peneliti

Page 28: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

13

dapat melontarkan beberapa pertanyaan kemudian jawaban oleh

responden itu tidak batasi.

c. Metode Dokumentasi

Menurut (Sukmadinata, 2011:221) metode dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik.

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang

dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

dokumentasi yakni dengan mencari data atau dokumen maupun

rekaman kegiatan atau aktifitas dakwah di desa Tegalsari Kec.

Karanggede.

6. Analisis Data

Menurut (Miles , 1992:16-19) analisis data terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Page 29: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

14

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beraneka penyajian yang dapat ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari mulai dari alat pengukur bensin, surat kabar sampai layar

komputer. Dalam melihat penyajian-penyajian akan dapat memahami apa

yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh

menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman

yang didapat dari penyajian-penyajian.

Kegiatan analisis yang ketiga yang penting adalah menarik

kesimpulan dan verifikasi.Dari permulaan pengumpulan data, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,

alur sebab akibat, dan proposisi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik garis bawah bahwa

analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

dari catatan lapangan oleh peneliti serta dokumen-dokumen lain dalam

penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam hal pengecekan keabsahan data peneliti terdapat beberapa

kriteria keabsahan data yang nantinya akan dirumuskan secara tepat,

teknik pemeriksaannya yaitu dalam penelitian ini harus terdapat adanya

Page 30: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

15

kreadibilitas yang dibuktikan dengan perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan

referensi, adanya kriteria kepastian dengan teknik uraian rinci dan audit

kepastian.

Untuk mengetahui apakan data yang telah dikumpulkan dalam

penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan

pengecekan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas

data maka dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data ini (Moleong,

2006:330).

Penelitian ini menggunakan hasil wawancara dengan isi dokumen

yang berkaitan, dengan demikian akan menghasilkan data yang valid.

8. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian dan penyusunan laporan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan

studi pendahuluan.

b. Pengumpulan data, pada tahap ini penelitian mulai dengan

menentukan sumber data yaitu buku-buku yang berkaitan dengan

permasalahan dalam penelitian. Pada tahap ini diakhiri dengan

Page 31: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

16

pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi.

c. Analisis dan penyajian data, yaitu menganalisis data dan akhirnya

ditarik suatu kesimpulan.

G. Tinjauan pustaka

Penulis telah melakukan penelusuran karya ilmiah yang ada kaitannya

dengan efektifitas metode ceramah dalam penyampaian dakwah . Adapaun

karya ilmiah tersebut adalah sebagai berikut:

Skripsi dari Lina Karlina mahasiswa dari institut agama islam negeri

antasari yang berjudul “metode dakwah para da’i dalam penyampaianpesan-

pesan keagamaan di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan”. Dalam

skripsi tersebut penulis ingin mengetahui metode apa yang diterapkan oleh

da’i dan apasaja penghambat dan pendukung dai’i.

Jurnal ilmiah dari Maryatin dosen Iain Salatiga yang berjudul “

efektifitas metode ceramah dalam penyampaian dakwah islam :studi pada

kelompok pengajian di perumahan Mojosongo Permai Kabupaten Boyolali”.

Page 32: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

17

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis mencoba menguraikan secara sistematis

yang terdiri dari lima bab. Setiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang

terperinci sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan teori, yang mencakup tentang efektifitas metode

dakwah dan metode ceramah

BAB III : paparan data dan temuan penelitian yang mencakup tentang

gambaran umum lokasi penelitian dan hasil penelitian

BAB IV : Bagaimana penerapan metode ceramah dalam penyampainan

dakwah, efektifitas metode ceramah dalam penyampaian

dakwah, faktor yang terjadi penghambat dan pendukung

metode dakwah

BAB V :Merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan dan

saran.

Page 33: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Efektifitas Metode Dakwah

1. Pengertian efektifas

Dalam kamus besar bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata

“efektif” berarti ada efeknya, manjur, mujarab, mapan. (Djanka 2011 :

45). Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah

populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil

guna atau menunjang tujuan.

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau

sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun

program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti

yang telah ditentukan. Menurut Agung Kurniawan dalam bukunya

Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas sebegai

berikut: “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi

(operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau

sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara

pelaksanaanya” Agung Kurniawan, (2005:109).

Aan Komariah dan Cepi Tratna (2015:34) yang dimaksud

efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran atau

tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai. Efektivitas adalah

Page 34: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

19

penilaian yang dibuat sehubungan atau prestasi yang diharapkan supaya

lebih efektif hasil penelitian

Berdasarkan beberapa ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas ialah suatu ukuran yang dilakukan untuk melihat seberapa

berhasil kegiatan yang dirancang itu sesuai dengan tujuan atau target yang

sudah ditentukan, jika kegiatan yang dirancang tersebut sudah berhasil

sesuai dengan apa yang dituju maka kegiatan tersebut bisa dikatakan

efektif.

2. Metode dakwah

a. Metode

Metode berasal dari inggris :method yang artinya “cara” yaitu

suatu cara untuk mencapai suatu cita-cita. Metode lebih umum dari

teknik yang dalam bahasa inggrisnya :technique. Dalam the concise

oxford dictionary (1995) dinyatakan bahwa method is a specil from

of procedure esp. in any branch of mental activity. Technique adalah

a means or method of achieving one’s purpose, esp. skill fully yang

maknanya sesuatu alat atau cara untuk tujuandengan cekatan atau

praktis. (Wasinto 1974 : 208)

Metode merupakan langkah operasional dari strategi

pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar sehingga

bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran

harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan

penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi

Page 35: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

20

dalam kegiatan pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) didefinisikan metode adalah cara yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan.

Metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan

“hodos” (jalan, cara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa

metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata

methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariqah.

Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran

untuk mencapai suatu maksud (Munir, 2009:6).

Dalam surat An-Nahl ayat 125, terkandung pemahaman

bahwa metode dakwah meliputi tiga cakupan yakni bi al-hikmah,

mau’izhah hasanah, dan mujadalah.

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yangbaik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentangsiapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebihmengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl:125).

Beberapa ulasan di atas metode dapat disimpulkan yaitu cara

atau jalan agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan, dan ketepatan

penggunaan metode akan menunjukkan fungsional strategi dalam

kegiatan dakwah.

Page 36: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

21

b. Dakwah

1) Pengertian dakwah

Kata dakwah berasal dari bahasa arab da’a-yad’u-

dak’watan yang berarti: ajakan, seruan, panggilan, undangan.

Jadi definisi ilmu dakwah secara umum ialah sesuatu ilmu

pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana

menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui,

melaksanakan suatu ideology, pendapat, pekerjaan yang tertentu

(Omar, 1983:1).

Menurut Amin (2009:1) ditinjau dari segi etimologi atau

secara bahasa, dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’a-yad’u-

dak’watan, yang artinya mengajak, menyeru, dan memanggil.

Sedangkan menurut Rasyad Shaleh pengertian dakwah secara

bahasa berarti; panggilan, seruan atau ajakan dalam bahasa

arabberbentuk fiil masdar. Sedang dalam bentuk kata kerja da’a-

yad’u yang berarti memanggil, menyeru atau mengajak.

Dengan demikian, secara etimologis pengertian dakwah

dan tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian (tabligh)

pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan

tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Sedangkan arti

dakwah menurut istilah dari definisi para ulama yang berbeda-

beda antara lain :

Page 37: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

22

a. Menurut Syekh Ali Makhfudh dakwah berarti mendorong

(memotivasi) umat manusia untuk melaksanakan kebaikan

dan mengikuti petunjuk serta memerintahkan mereka

berbuat ma’ruf dan mencegahnya dari perbuatan mungkar

agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat”

(Pimay, 2005:28).

b. Menurut Prof. H. M Arifin, M.Ed menerangkan dakwah

sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan,

tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara

sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain

baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya

timbul dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap

penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama

sebagai messade yang disampaikan kepadanya tanpa ada

unsur-unsur paksaan (Arifin 2000 : 6)

c. Menurut Amien Rais dalam mengartikan dakwah yaitu

dakwah dapat diartikan juga menyampaikan risalah para

Nabi (Muhammad SAW). Hakikat dari tujuan dakwah itu

sendiri adalah usaha yang diarahkan pada masyarakat luas

untuk menerima kebaikan dan meninggalkan keburukan

dalam menciptakan situasi yang lebih baik, sesuai dengan

ajaran islam di semua bidang kehidupan (Rais 1997 : 7)

Page 38: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

23

d. Menurut Aziz (2004:10) dakwah ialah segala bentuk

aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain

dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya

individu dan masyarakat yang menghayati dan

mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan

kehidupan.

e. Menurut Farid Ma’ruf Noor dakwah yaitu menyeru atau

mengajak kepada manusia kepada ajaran Allah agar

menerima dan menjadikan din al-islam sebagai dasar dan

pedoman hidupnya (Noor 1981:28).

f. Menurut Ibnu Taimiyah, dakwah merupakan suatu proses

usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah,

percaya dan menaati apa yang telah diberitakan oleh Rasul

serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah

seakan-akan melihat-Nya (Amin, 2009:3-5).

Walaupun dari pendapat para ulama berbeda-beda

mengenai pengertian dakwah, dapat disimpulkan pengertian

dakwah adalah mengajak umat untuk melakukan hal kebaikan

yang diperintah Allah SWT dan menjauhi lanrangan-Nya, agar

manusia tidak terjerumus dalam sifat-sifat keburukan yang

dimurkai Allah SWT atau mengajak kejalan nur yang dirahmati

oleh Sang pencipta.

Page 39: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

24

Selain itu Allah berfirman dalam Al-Qur’an tentang

berdakwah diantaranya :

Surah Ali-Imran ayat 104

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamusegolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs.Ali Imran : 104)

Surah An-nahl ayat 125

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mudengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlahmereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialahyang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yangmendapat petunjuk.(Qs.An-Nahl : 125)

Surah yusuf ayat 108

Artinya : Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku danorang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah

Page 40: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

25

dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiadaTermasuk orang-orang yang musyrik".(Qs.Yusuf : 108)

Sedangkan Didin Hafidudin mengatakan bahwa kegiatan

dakwah suatu aktifitas yang mulia dimana setiap muslim dapat

melakukan amar ma’ruf nahi munkar sehingga dapat tercipta

tujuan dakwah yang hakiki yakni membentuk khairul ummah.

Karena pada dasarnya hakikat dakwah merupakan suatu proses

yang berkesinambungan yang ditanggung oleh para pengemban

dakwah untuk mengukuhkan sasaran-sasaran dakwah agar

masuk ke jalan Allah SWT. Secara berharap menuju kehidupan

islami. ( Hafifudin 1998 :77)

Islam adalah agama dakwah yang berisi tentang

petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi

manusia yang beradab, berkualitas dan selalu berbuat baik

sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang maju

untuk menjadi sebuah tatanan kehidupan yang adil. Sebuah

tatanan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju,

bebas dari ancaman, penindasan dan berbagai kekhawatiran

(Aziz, 2004:1).

Istilah dakwah dalam agama Islam nampaknya tidak

asing lagi, bahkan sudah dapat dikatakan popular sekali di

kalangan masyarakat saat ini. Namun demikian, yang sering kita

jumpai sekarang bahwa istilah dakwah oleh kebanyakan orang

Page 41: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

26

diartikan hanya sebatas pengajian, ceramah, khutbah, atau

mimbar seperti halnya yang dilakukan oleh para mubaligh,

ustadz, atau khatib. Dakwah sering diartikan sebagai sekedar

ceramah dalam arti sempit. Kesalahan ini sebenarnya sudah

sering diungkapkan, akan tetapi di dalam pelaksanaannya tetap

saja terjadi penciutan makna (Didin, 1998:68-69).

Dari ulasan diatas dakwah dapat disimpulkan yaitu

memanggil, menyeru, atau mengajak umat kejalan yang baik dan

diridhai Allah SWT, Serta suatu kegiatan kegiatan yang baik

dalam bentuk lisan

2) Dasar hukum dakwah

Setiap muslim diwajibkan menyampaikan dakwah Islam

kepada seluruh umat manusia, sehingga mereka dapat merasakan

ketentraman dan kedamaian (Pimay, 2005:30).

Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang secara

implisit menunjukkan suatu kewajiban melaksanakan dakwah, di

antaranya adalah surat Ali-Imron:104 sebagai berikut:

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamusegolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung” ( Qs.Ali Imran;104).

Page 42: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

27

Mengenai keqajikan menyampaikan dakwah, para ulama

berbeda pendapat mengenai status hukumnya. Perbedaan

penafsiran ini terletak pada kata minkum yang berfungsi sebagai

penjelas (lil bayan) bukan untuk menunjukkan arti sebagian

(littab’idh) sebab Allah telah mewajibkan dakwah kepada umat

Islam secara keseluruhan sebagaimana dalam firmannya pada

surat Ali Imron:110.

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untukmanusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dariyang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitabberiman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antaranyamereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalahorang-orang yang fasik” (Qs.Ali Imron : 110).

Dalam hal ini Rasulullah sendiri sebagai pembawa risalah

dan hamba Allah yang ditunjuk sebagai utusan Allah telah

bersabda kepada umatnya untuk berusaha dalam menegakkan

dakwah. Sabda Rasulullah:

“Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran makahendaklah ia merubah dengan tangannya, jika tidak kuasa makadengan lisannya, jika tidak kuasa dengan lisannya maka denganhatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman”(HR. Muslim).

Hadits di atas menunjukkan perintah kepada umat Islam

untuk mengadakan dakwah sesuai dengan kemampuan masing-

Page 43: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

28

masing. Apabila seorang muslim mempunyai kekuasaan tertentu

maka dengan kekuasaanya itu diperintahkan untuk mengadakan

dakwah. Jika mampu dengan lisan maka dengan lisan, bahkan

diperintahkan pula berdakwah menggunakan hatinya.

Keterangan yang diambil dari ayat Al-Quran dan hadits nabi

adalah bahwa kewajiban berdakwah itu merupakan tanggung

jawab dan tugas setiap muslim di manapun dan kapanpun

berada. Tugas dakwah tersebut diwajibkan bagi laki-laki dan

wanita muslim yang baligh dan berakal. Kewajiban dakwah

bukan hanya kewajiban para ulama, tetapi merupakan kewajiban

setiap insan muslim dan muslimat tanpa kecuali. Hanya

kemampuan dan bidangnya yang berbeda, sesuai dengan ukuran

dan kemampuan masing-masing.

3) Tujuan dakwah

Dakwah merupalan suatu rangkaian kegiatan atau proses,

dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan ini

dimaksudkan untuk pemberi arah atau pedoman bagi gerak

langkah kegiatan dakwah. Sebab tanpa tujuan yang jelas seluruh

aktivitas dakwah akan sia-sia / tiada artinya (Syukir, 1983:49).

Selaras dengan itu, tujuan dakwah yaitu untuk

mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak

masnuia pada dataran individual dan sosiokultural dalam rangka

Page 44: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

29

terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan (Aziz,

2004:60).

Dari beberapa tujuan dakwah menurut para ahli di atas,

secara garis besar tujuan dakwah menurut Pimay (2006:8-13)

yakni:

a. Tujuan umum

Tujuan umum dakwah adalah menyelamatkan umat

manusia dari lembah kegelapan dan membawanya ke tempat

yang terang benderang, dari jalan yang sesat kepada jalan

yang lurus, dari lembah kemusyrikan dengan segala bentuk

kesengsaraan menuju kepada tauhid yang menjanjikan

kebahagiaan.

b. Tujuan khusus

1) Terlaksananya ajaran Islam secara keseluruhan dengan

cara yang benar dan berdasarkan keimanan.

2) Terwujudnya masyarakat muslim yang diidam-idamkan

dalam suatu tatanan hidup berbangsa dan bernegara,

adil, makmur, damai dan sejahtera di bawah limpahan

Allah SWT.

3) Mewujudkan sikap beragama yang benar dari

masyarakat.

Page 45: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

30

4) Metode dakwah

Menurut Abdul Kadir Munsy, metode diartikan sebagai

cara untuk menyampaikan sesuatu (Aziz, 2004:122). Dalam QS

An Nahl [16]: 125 yang memuat tentang pedoman berdakwah

dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Hikmah, yaitu dakwah yang dilakukan dengan terlebih

dahulu memahami secara mendalam segala persoalan yang

berhubungan dengan proses dakwah, yang meliputi peroslan

sasaran dakwah, tindakan-tindakan yang akan dilakukan,

masyarakat yang menjadi objek dakwah, situasi tempat dan

waktu di mana dkwah akan dilaksanakan dan lain sebaginya

(Shaleh, 1977:73).

b) Mau’idhah hasanah, yaitu kalimat atau ucapakn yang

diucapkan oleh seorang da’i atau mubaligh, disamoaikan

dengan cara yang baik, berisikan petunjuk-petunjuk ke arah

kebajikan, diterangkan dengan gaya bahasa yang sederhana,

supaya yang disampaikan itu dapat ditangkap, dicerna,

dihayati, dan tahapan selanjutnya dapat diamalkan (An-

Nabiry, 2008:241-242).

c) Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran

dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan

tidak memberikan tekanan-tekanan (Aziz, 2004:136).

Page 46: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

31

c. Macam-macam metode dakwah

1) Metode ceramah

Menurut Hamid (2012:53) metode ceramah adalah metode

yang memang sudah ada sejak adanya pendidikan, sehingga

metode ini lebih sering digunakan dalam setiap pembelajaran

dan dikenal sebagai metode tradisional. Metode ceramah ini

boleh dikatakan sebagai metode tradisional dikarenakan sejak

dahulu sering digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara

guru dan siswa dalam interaksi (Asmani, 2012:37).

Metode ceramah merupakan suatu teknik dakwah yang

banyak diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik bicara oleh seseorang

da’i pada suatu aktivitas dakwah.Metode ini harus diimbangi

dengan kepandaian khusus tentang retorika, diskusi, dan faktor-

faktor lain yang membuat pendengar merasa simpatik dengan

ceramah.

Metode ceramah ini, sebagai metode dakwah bi al-lisan,

dapat berkembang menjadi metode-metode yang lain, seperti

Tanya jawab(Amin, 2009 ).

Dengan begitu metode ceramah untuk menyampaikan

penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan

menggunakan lisan.Akan tetapi harus diimbangi dengan

kemampuan retorika yang baik agar pendengar merasa nyaman

dan simpatik dengan materi yang disampaikan.

Page 47: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

32

2) Metode tanya jawab

Menurut Amin (2009) Metode tanya jawab adalah metode

yang dilakukandengan menggunakan tanya jawab untuk

mengetahui sampaisejauh mana ingatan atau pikiran seseorang

dalam memahamiatau menguasai materi dakwah, disamping itu,

juga untukmerangsang perhatian penerima dakwah.

Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan oleh

guru kepada peserta didik atau sebaliknya. Metode ini

dimaksudkan untuk merangsang pemikiran dan membimbingnya

dalam mencapai kebenaran(Majid, 2011:138).

Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat

merangsang peserta didik untuk berfikir. Melalui pertanyaan,

peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban

yang tepat dan memuaskan (Sagala, 2012:203).

3) Metode diskusi

Metode diskusi adalah alternatif jawaban untuk

memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan

persoalan yang didiskusikan harus dikuasai secara mendalam

(Asmani, 2012:156). Biasanya dalam pembelajaran guru atau

pengajar menggunakan metode diskusi tersebut agar peserta

didik dapat aktif dalam pembelajaran, sehingga mereka mampu

belajar untuk menyatukan pendapat dari dirinya sendiri dengan

Page 48: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

33

teman yang lain mengenai solusi atas suatu permasalahan

sehingga menjadi jawaban yang sempurna.

Sesuai dengan pendapat penulis di atas, menurut Hardini

dan Puspitasari (2012:19) mengatakan bahwa diskusi merupakan

bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih misalnya antara

siswa dan siswa, siswa dan guru tentang suatu masalah untuk

mencapai tujuan tertentu.

4) Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses

terjadinya suatu peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran. Metode

demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang

digunakan oleh seorang guru untuk mempertunjukkan gerakan-

gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai

dengan keterangan-keterangan kepada seluruh peserta didik atau

peserta dalam pembelajaran.

Tujuan pengajaran menggunakan metode demontrasi

adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa

sesuai materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk

dipahami oleh siswa dalam pengajaran di ruang pembelajaran

(Sagala, 2012:210).

Page 49: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

34

d. Unsur-unsur dakwah

Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah

komponen-komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah

(Aziz, 2004:75).

1) Da’i (Subjek dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan

maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu,

kelompok atau berbentuk organisasi (Aziz, 2004:75).

Seorang da’i yang bijaksana adalah orang yang dapat

mempelajari realitas, situasi masyarakat, dan kepercayaan

mereka serta menempatkan mereka pada tempatnya masing-

masing. Kemudia mengajak khalayak berdasarkan kemampuan

akal, pemahaman, tabiat, tingkatan keilmuan dan status sosial

mereka. Seorang da’i yang bijak adlah yang mengetahui metode

yang akan dipakainya (Al-Qathani, 2005:97).

Seorang da’i harus memulai dakwahnya dengan langkah

yang pasti. Di antaranya dengan dimulai dari da’i itu sendiri

sehingga menjadi panutan yang baik bagi orang lain. Kemudian

membangun rumah tangganya dan memperbaiki keluarganya,

agar menjadi sebuah bangunan muslim yang berasakan

keimanan. Selanjutnya melangkah kepada masyarakat dan

menyebarkan dakwah kebaikan di kalangannya. Memerangi

berbagai bentuk akhlak yang buruk dan berbagai kemungkaran

Page 50: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

35

dengan cara bijak. Lalu berupaya untuk menggali keutamaan dan

kemuliaan akhlak. Kemudian mengajak kalangan orang yang

tidak beragama Islam untuk diarahkan ke jalan yang benar dan

sesuai dengan syariat Islam (Al-Qathani, 2005:90).

2) Mad’u (Objek dakwah)

Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh umat manusia,

baik laki-laki ataupun perempuan, tua maupun muda, miskin

atau kaya, muslim maupun non muslim, kesemuanya menjadi

objek dari kegiatan dakwah Islam, semua berhak menerima

ajakan dan seruan ke jalan Allah (An-Nabiry, 2008:230).

Da’i yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang

masyarakat yang merupakan calon-calon pendakwah akan

mengalami kegagalan dalam penyampaian dakwah untuk ke

depannya (Aziz, 2004:94).

3) Maddah (materi dakwah)

Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang

harus disampaikan oleh subjek kepada objek dakwah, yaitu

keseluruhan ajaran Islam, yang ada di dalam Kitabullah maupun

Sunnah Rasul-Nya. Pada dasarnya materi dakwah Islam

tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun

secara garis besar materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi

tiga hal pokok menurut Anshari (1993:146) yakni masalah

aqidah, syariah dan masalah akhlaq.

Page 51: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

36

4) Wasilah (media dakwah)

Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah

ditentukan (Syukir, 1983:63). Dengan kata lain, media dakwah

adalah sarana yang digunakan oleh da’i untuk menyampaikan

materi dakwah.

Menurut Ya’kub (1992:47-48) media dakwah dilihat dari

bentuk penyampaiannya dapat digolongkan menjadi lima

golongan besar yaitu:

a) Lisan yaitu dakwah yang digunakan dengan lidah atau suara.

Termasuk khutbah, pidato, ceramah, kuliah, diskusi,

seminar, musyawarah, nasihat, pidato-pidato radio, ramah

tamah, dan lain sebagainya.

b) Tulisan yaitu dakwah yang dilakukan dengan perantara

tulisan, misalnya: buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah

dan lain sebagainya.

c) Lukisan yaitu gambar-gambar hasil seni lukis, foto, film,

cerita dan lain sebaginya.

d) Audio visual yaitu suatu cara penyampaian yang sekaligus

merangsang penglihatan dan pendengaran. Misalnya,

ketoprak wayang, televisi dan lain sebaginya.

Page 52: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

37

e) Akhlak yaitu penyampaian langsung ditujukan dalam bentuk

perbuatan yang nyata misalnya, menjenguk orang sakit,

bersilaturrahim ke rumah dan lain-lain.

5) Thariqah (metode dakwah)

Metode dalam penyampaian dakwah adalah suatu cara dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah (Ghazali, 1997:24). Tujuan

diadakannya metode dakwah yakni sebagai pemberi kemudahan

dan keserasian, baik bagi pembawa dakwah maupun bagi

penerimanya. Metode yang kurang tepat seringkali

mengakibatkan gagalnya aktivitas dahwah begitupun sebaliknya

apabila dalam penyampian dakwah membahas tentang

permasalahan yang sudah pernah dikaji, maka apabila

pendakwah menggunakan metode yang lebih baru dan tepat

mampu menambah keyakinan penerima atas jawaban yang

memuaskan (An-Nabiry, 2008:238).

6) Atsar (efek dakwah)

Setiap penyampaian dakwah maka akan menimbulkan

reaksi. Atsar berasal dari bahasa Arab yang berarti bekasan, sisa

atau tanda (Aziz, 2004:138). Atsar (efek) sering disebut dengan

feed back atau timbal balik dari proses dakwah. Seorang

pendakwah bertugas untuk menganalisis atsar dakwah secara

cermat dan tepat agar kesalahan strateggi dakwah akan segera

diketahui kemudian diadakan penyempurnaan pada langkah

Page 53: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

38

berikutnya (corrective action), demikian juga strategi dakwah

termasuk dalam penentuan unsur dakwah yang baik dapat

ditingkatkan (Aziz, 2004:138-139)

B. Metode Ceramah

1. Pengertian ceramah

Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan

penuturan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah

untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu

seperti gambar, audio visual dan lain sebaginya. Ceramah adalah

penuturan lisan dari guru kepada siswa untuk memberi informasi berupa

kata-kata(Sagala, 2012:201).

Berbeda dengan pendapat dari Abdul Kadir Munsyi (1981:31)

yang mengatakan bahwa ceramah adalah metode yang dilakukan dengan

maksud untuk menyampaikan keterangan petunjuk, pengertian,

penjelasan tentang sesuatu masalah dihadapan orang banyakian.

Walaupun dari pendapat para ulama berbed-beda mengenai

pengertian ceramah, dapat disimpulkan pengertian ceramah adalah sebuah

interaksi antara tokoh masyarakat atau da’i kepada mad’u dengan maksud

menyampaikan suatu petunjuk-petunjuk, mengajak sesuatu kebenaran

yang diperintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Page 54: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

39

a. Komponen dalam ceramah

1) Da’i

Da’i disebut juga dengan juru dakwah atau lebih sering

dikenal dengan komunikator dakwah, yaitu orang yang harus

menyampaikan dakwah suatu pesan atau wasilah (Ilaihi, 2010:77).

Menurut Superfikr (2012:24-26) menjelaskan bahwa ada

tiga kriteria pokok yang harus dipahami oleh para da’i yang

berperan sebagai khatib dan mubaligh, diantaranya yakni;

a) Memiliki kepribadian Islam yang tangguh sehingga pola pikir

dan pola sikapnya bisa diteladani oleh kaum muslimin.

b) Wawasan yang luas, baik yang terkait dengan ajaran Islam itu

sendiri yang memang menjadi tema utama dalam dakwah

maupun wawasan kekinian.

c) Kemampuan atau keterampilan (skill) dakwah sehingga jika

berdakwah dengan cara berkhotbah atau berceramah, khotbah

dan ceramahnya itu menarik, enak diperengarkan dan jamaah

antusias untuk mendengarkannya.

2) Mad’u

Dalam bahasa komunikasi, mad’u bisa disebut dengan

komunikan, penerima pesan, khalayak, audience, receiver (Ilaihi,

2010:87).

Page 55: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

40

Dilihat dari segi sosiologis menurut Wahyu Ilahi (2010:87-

88), kelompok mad’u itu terkumpul pada bentuk-bentuk kelompok

manusia yang disebut:

a) Crowd

Kelompok orang yang terkumpul pada suatu tempat atua

ruangan tertentu yang terlibat dalam suatu persoalan atau

kepentingan bersama secara tatap muka (direct

communication).

b) Publik

Kelompok yang abstrak dari orang-orang yang menaruh

perhatian pada suatu persoalan atau kepentingan yang sama

karena mereka terlibat dalam suatu pertukaran pemikiran

melalui komunikasi tidak langsung untuk mencari

penyelesaian atua kepuasan atas peroslan atau kepentingan

mereka.

c) Massa

Orang banyak yang sangat heterogen, tidak terikat oleh

suatu tempat dan interaksinya sangat kurang, demikian

masalah yang mereka hadapi masing-masing masih terpencar-

pencar.

3) Materi

Yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu

senidiri, sebab ajaran Islam dapat dijadikan pesan dakwah.

Page 56: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

41

Dalam buku Ilmu Dakwah, secara umum materi dakwah dapat

diklasifikasikan menjadi masalah pokok yaitu:

a) Pesan Akidah

(1) Iman kepada Allah SWT

(2) Iman kepada Malaikat-Nya

(3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya

(4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya

(5) Iman kepada Hari Akhir

(6) Iman kepada Qadha dan Qadhar

b) Pesan Syariah

(1) Ibadah: thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji.

(2) Muamalah: Hukum Perdata dan hukum publik.

Hukum perdata meliputi hukum niaga, hukum nikah,

dan hukum waris. Sedangkan hukum publik meliputi

hukum pidana, hukum negara, hukung perang dan

damai.

c) Pesan Akhlak

(1) Akhlak terhadap Allah SWT.

(2) Akhlak terhadap makhluk meliputi:

(a) Akhlak terhadap manusia: diri sendiri, tetangga,

masyarakat lainnya

(b) Akhlak terhadap bukan manusia: flora, fauna

dan sebagainya (Ilaihi, 2010:101-102).

Page 57: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

42

b. Sumber-sumber ceramah agama

Keseluruhan materi ceramah, pada dasarnya bersumber

pada dasarnya bersumber pada dua pokok ajaran Islam. Kedua

sumber ajaran Islam itu adalah:

1) Al-Qur’an

Agama Islam adalah agama yang menganut ajaran

kitab Allah yakni Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan

sumber petunjuk sebagai landasan Islam. Karena itu,

sebagai materi utama dalam berdakwah, Al-Qur’an

menjadi sumber utama dan pertama yang menjadi landasan

untuk berdakwah. Keseluruhan Al-Qur’an merupakan

materi dakwah. Dalam hal membacanya maupun

penguasaam terhadap isi kandungan Al-Qur’an (Munir,

2009:88).

2) Hadis

Menurut Samsul MunirHadis merupakan sumber kedua

dalam Islam. Hadis merupakan penjelasan-penjelasan dari

Nabi dalam merealisasikan kehidupan berdasar Al-Qur’an.

Dengan menguasai materi hadis maka seorang da’i telah

memiliki bekal dalam menyampaikan tugas dakwah.

Penguasaan terhadap materi dakwah, karena justru

beberapa ajaran Islam yang berumber dari Al-Qur’an

Page 58: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

43

diinterpretasikan melalui sabda-sabda Nabi yang tertuang

dalam Hadis (Munir, 2009:89).

Metode ceramah sebagai salah satu metode atau

tehnik dakwah tidak jarang digunakan oleh para da’i atau

mubaligh juga utusan Allah dalam usaha menyampaikan

risalah-Nya. Hal ini terbuktu dalam ayat al-qur’an bahwa

Musa as hendak menyampaikan misi dakwahnya beliau

berdo’a:

Artinya: “Berkata Musa Ya Tuhanku, lapangkanlahuntukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dankepaskanlah kekakuanku dari lidahku, seupaya merekamengerri perkataanku”. (QS. At-Thaha [20]:25-28)

Sekalipun metode ceramah adalah metode yang paling

sering digunakan dalam aktivitas dakwah, namun

bagaimanapun juga itu hanya merupakan suatu cara atau

bentuk penyampaian pesan kepada pendengar. Tentang apa

pesen yang disampaikan itu dapat diterima atau tidak itu

tergantung dari pendengar, dan bukan berarti metode

ceramah tersebut adalah metode yang terbaik.

Page 59: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

44

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Dusun Tegalrejo, Desa Tegalsari,Kecamatan Karanggede

Dusun Tegalrejo merupakan salah satu dusun yang masuk pada

wilayah desa Tegalsari Kecamatan Karanggede. Karanggede adalah

sebuah kecamatan yang berada di wilayah administratif Kabupaten

Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Jarak antara Boyolali dengan

Karanggede kurang lebih sekitar 35 KM atau 30 menit ditempuh dengan

sepeda motor. Karanggede adalah salah satu Kecamtaan yang cukup maju

di wilayah administratif Kab.Boyolali, yang pergerakan ekonominya di

topang dari perdagangan dan pertanian. Karanggede memiliki 16 desa atau

kelurahan yang tersebar melalui pembagian wilayah administrasi. Berikut

daftar desa/ kelurahan administrasi Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali:

Tabel 3.1 Daftar Nama Desa / Kelurahan Administrasi Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali

a) Bangkok b) Bantengan

c) Dologan d) Grogolan

e) Karangkepoh f) Kebonan

Page 60: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

45

g) Klari h) Klumpit

i) Manyaran j) Mojosari

k) Pengkol l) Pinggir

m) Sempulur n) Sendang

o) Sranten p) Tegalsari

Dari sekian desa hanya desa Kebonan yang perekonomiannya

relatif betgantung penuh pada perdagangan di pasar tradisional dan mata

pencaharian masyarakatnya pun cukup besar yang berkecimpung di dunia

bisnis perdagangan. Di luar desa Kebonan masih merupakan desa yang

bergantung pada pertanian dan beberapa masyarakatnya merantau ke kora-

kota besar untuk menjadi buruh industeri, pengusaha dan lain sebagainya.

Peta pembagian administrasi kecamatan Karanggede:

Gambar 3.1

(Kecamatan karanggede.web.id,2017)

Pusat kegiatan masyarakat karanggede terpusat di pasar

Karanggede yakni berada pada persimpangan jalan yang ditandai dengan

tugu Pangeran Diponegoro pada posisi tengah persimpangan jalan.

Page 61: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

46

Kecamatan Karanggede mengalami kemajuan yang sangat pesat, terdapat

sarana Rumah Sakit Umum (RSU) H Busro bagi masyarakat kecamatan

Karanggede. Terdapat beberapa lembaga pendidikan di Karanggede yakni

SMA Negeri 1 Karanggede dan Pondok Pesantren (PONPES) Terpadu Al

Hikmah, dan lain sebagainya. Beberapa lembaga pengelola keuangan di

Karanggede juga tumbuh pesat.

Monografi Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali pada bidang pemerintahan yakni sebagai berikut:

a. Bidang Umum

BIDANG UMUMLuas Wilayah Desa Tegalsari seluas 196.234 hektarBatas Wilayah Desa Tegalsari

Sebelah UtaraSebelah selatanSebelah baratSebelah timur

Desa KebonanDesa BantenganKabupaten SemarangDesa Sranten

Kondisi geografisKetinggan tanah daripermukaan lautBanyaknya curah hujanTopografiSuhu udara

295 M8340.00 mm/ tahunrendah28° sampai dengan 31°

OrbitasiJarak dari pusatpemerintahan kecamatanJarak dari ibukotakabupatenJarak dari ibukota propinsiJarak dari ibu kota Negara

1,5 km

33 km74 km683 km

(Sumber : Arsip Desa, 2017)

Page 62: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

47

b. Bidang Pertanahan

BIDANG PERTAHANANStatus tanah hak milik 5,27 HaTanah kas 8,2 HaPeruntukan jalan 3 KmPeruntukan sawah dan ladang 16.84.320 HaPeruntukan bangunan umum - HaPeruntukan empang 23.14.60 HaPeruntukan pemukiman 3.314.70 HaPeruntukan jalur hijau 3.314.70 HaPeruntukan perkebunan 3.250 HaPeruntukan lain-lain - Ha

(Sumber :Arsip Desa, 2017)

c. Bidang Kependudukan

BIDANG KEPENDUDUKANJenis kelamin

Laki-lakiPerempan

1136 Orang1408 Orang

Kepala keluarga 700 OrangJumlah pendududuk menurutagama

Agama IslamAgama KristenAgama KatholikAgama HinduAgama Budha

2519 Orang14 Orang9 OrangOrang

OrangJumlah penduduk menurut matapencaharian

KaryawanWiraswastaTaniPertukanganBuruh taniPensiunanNelayanPemulungJasa

172 OrangOrang56 Orang45 Orang246 Orang45 OrangOrang8 OrangOrang

(Sumber :Arsip Desa, 2017)

Page 63: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

48

Berdasarkan paparan data kependudukan di atas, fokus penelitian

hanya mengambil pada satu dusun yakni dusun Tegalrejo dikarenakan

pada dusun tersebut tingkat keagamaan atau ilmu agama pada

masyarakatnya lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat pada dusun

yang lainnya pada Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede.

Sejarah asal usul Dusun Tegalrejo adalah pada zaman dulu orang-

orang yang ada di dusun Tegalrejo bertempat tinggal di dusun

Bengkongan dan hijrah sampai saat ini ke dusun Tegalrejo yang pada

awalnya bernama Ngelak. Alasan mereka berpindah tempat dikarenakan

dahulu di dusun bengkongan terjadi banjir, dusun tersebut berada

disamping Kaligede. Sejak saat itu penduduk yang ada didusun

Bengkongan pindah tempat yang sekiranya aman untuk dibuat tempat

tinggal, yang tadinya dipinggir Kaligede sekarang bertempat tinggal di

dataran lebih tinggi dari tempat yang tadinya dibuat tempat tinggal

sebelumnya.

2. Letak Geografis Dusun Tegalrejo Kecamatan Karanggede

Dusun tegalrejo adalah suatu dusun yang berada di desa Tegalsari

Kecamatan karanggede , jarak dari kantor Kecamatan kurang lebih 1,5

km, jarak dari kabupaten kurang lebih 22 km. Semua jarak dapat ditempuh

menggunakan mobil maupun sepeda motor.

Page 64: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

49

Dusun Tegalrejo terletak paling utara dari desa Tegalsari. Dari

beberapa Dusun yang ada di desa Tegalsari dataran paling tinggi yaitu di

daerah dusun Tegarlejo.Dusun Tegalrejo terbagi menjadi 3 bagian, yaitu

Kerep, Tegalrejo dan Ndaterjo.Dusun Tegalrejo terdiri dari 2 RW yakni

RW 4 dan RW 5 serta memiliki 6 RT.

Keadaan alam pada umumnya berada pada tingkat kesuburan

sedang, disamping itu juga mempunyai daerah persawahan, persawahan

tadah hujan maupun tegalan.

Dusun Tegalrejo sendiri merupakan dusun yang berada pada

wilayah Karanggede Kabupaten Boyolali, yang berbatasan dengan:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Galangan kecamatan

Susukan

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Tegalsari kecamatan

Karanggede

c. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Blandongan kecamatan

Karanggede

d. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun muncar kecamatan

Karanggede

Wilayah dusun tegalrejo terdiri dari dua RW, dimana sebagian

besar wilayah ini merupakan daratan tinggi.Dusun Tegalrejo adalah tanah

persawahan, sehingga mayoritas pekerjaan masyarakat di Dusun Tegalrejo

Page 65: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

50

adalah petani, akan tetapi ada juga masyarakat yang berwirausaha

dibidang dagang dan buruh bangunan.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana tempat ibadah di dusun Tegalrejo sejumlah 8

buah yang terdiri dari 4 masjid dan 4 mushola.Seluruh tempat ibadah ini

tersebar di berbagai dusun tegalrejo. Penduduk di dusun tegalrejo

mayoritas memeluk agama islam.

B. Hasil penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih narasumber yang sesuai dengan

fokus penelitian sebagai sumber data penelitian. Adapun nama yang termasuk

dalam narasumber penelitian ini adalah sebagai berikut:

Daftar Nama Narasumber

No. Nama Keterangan

1. S Tokoh Agama

2. N Warga

3. N W Warga

4. E Warga

Berdasarkan beberapa narasumber di atas, didapatkan hasil temuan

wawancara sesuai dengan pedoman wawancara sebagai berikut:

Page 66: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

51

Menurut penuturan S selaku Tokoh Agama

“Metode yang biasa digunakan oleh para tokoh agama di DusunTegalrejo dalam pengajian termasuk saya sendiri ialah “bi al-hikmah”yaitu saya memahami terlebih dahulu materi dakwah yang akan sayasampaikan seperti saya memahami kitab atau hadits yang akan sayaterangkan, kemudian saya terapkan metode yang kedua ialah “bi al-lisan” yakni menjelaskan atau menerangkan kepada jama’ah maknadari isi kitab atau hadits yang sudah saya pahami tersebut kepadajama’ah”.(S, Wawancara 13 Agustus 2017, 13.11 Wib).

Dalam wawancara dengan S, beliau menjelaskan bahwa dalam

penyampaian dakwah di Dusun Tegalrejo terdapat beberapa metode yang

digunakan ialah bi al-hikmah, bi al-lisan dan bi al-mujadalah. Akan tetapi

yang lebih sering digunakan hanya dua metode yaitu bi al-hikmah dan bi al-

lisan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tokoh agama di Dusun Tegalrejo

menggunakan ceramah dalam penyampaian dakwah.

Metode lain yang juga digunakan oleh tokoh agama di Dusun

Tegalrejo tersebut ialah metode tanya jawab akan tetapi yang sering

digunakan hanya metode ceramah.

Materi yang biasa digunakan oleh penceramah ialah segala hal yang

terdapat di dalam kitab yang kemudian dikaji terlebih dahulu oleh penceramah

kemudian disampaikan kepada jama’ah. Dalam berceramah seorang ustadz

terlebih dahulu memilih materi yang akan disampaikan sesuai dengan objek

dakwah yakni jama’ah, sehingga materi disesuaikan dengan siapa yang akan

mendengarkan pengajian. Contohnya saja kitab membahas tentang pernikahan

Page 67: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

52

maka pendakwah juga harus menyesuaikan penyampaiannya kepada jama’ah

yang sudah dewasa, begitu juga sebaliknya.

Terdapat faktor pendukung dan penghambat pendakwah saat

menyampaikan ceramah di Dusun Tegalrejo Kecamatan Karanggede, yakni

sebagai berikut:

1. Metode Ceramah adalah metode yang paling mudah untuk dilakukan

dikarenakan jama’ah hanya mendengarkan saja sedangkan ustadz yang

aktif untuk memberikan pengajaran dalam pengajian.

2. Metode Ceramah dirasa dapat menyampaikan isi pengajian dengan baik

karena dapat secara langsung menceritakan kisah-kisah atau

penyampaikan kandungan makna dalam suatu ayat Al Quran maupun

Hadits.

Sedangkan dari beberapa faktor pendukung di atas, seorang

pendakwah juga merasa terhambat dalam menyampaikan pengajian dengan

metode ceramah. Faktor penghambat seorang pendakwah menyampaikan

ceramah pada masyarakat Dusun Tegalrejo ialah yang pertamamasyarakat

Dusun Tegalrejo masih terlalu awam dengan yang namanya ilmu agama,

masyarakat masih memikirkan duniawinya saja. Kedua, kondisi

perekonomian pada masyarakat Dusun Tegalrejo yang mayoritas bekerja

sebagai petani, yang mana setiap pagi berangkat ke ladang kemudian sore hari

baru tiba di rumah, sehingga kondisi tubuh mereka sudah tidak fit atau tidak

Page 68: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

53

fresh lagi apabila mengikuti pengajian maka yang dirasakan hanya lelah dan

materi pengajian tidak dapat disaring atau dipahami.

Cara mengatasi penghambat dalam metode ceramah yang digunakan

oleh tokoh agama Dusun Tegalrejo ialah melalui pendekatan personal yakni

seorang pendakwah merangkul masyarakat melalui cara yang baik, dengan

bahasa yang komunikatif atau mudah dipahami dan dicerna oleh masyarakat

untuk mengenal lebih dalam tentang ilmu agama. Selain itu pendakwah

mengajak para pendakwah lain serta beberapa masyarakat untuk

bermusyawarah untuk mencari solusi dari masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat yang berkaitan dengan norma, tingkah laku atau aqidah sesuai

dengan ilmu agama.

Di sisi lain, peneliti juga melakukan wawancara dengan warga untuk

memperkuat argumen dari pendakwah yang sudah diwawancarai. Peneliti

mewawancarai beberapa warga dengan pedoman wawancara sebagai berikut:

Pertama, peneliti menanyakan tentang seberapa aktif warga mengikuti

kegiatan-kegiatan pengajian di Dusun Tegalrejo.

Menurut penuturan N

“saya aktif mengikuti kegiatan pengajian-pengajian di DusunTegalrejo ini, biasanya kalau pengajian itu pas acara arisan Ibu-Ibu diDusun ini namun harinya tidak pasti.”(N, 24 Agustus 2017, 18.32Wib).

Page 69: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

54

Tidak jauh berbeda dari pendapat N, penuturan N W sebagai seorang

pemudi yang baru saja berkeluarga, dia mengatakan bahwa

“iya, saya aktif mengikuti pengajian-pengajian di dusun ini. Dari sejaksaya masih muda sampai sekarang saya masih aktif.” (N W, 24Agustus 2017, 14.00 Wib).

Berbeda pendapat dengan N dan N W, E menuturkan bahwasaya,

“saya aktif mengikuti pengajian jika saya berada di rumah, namuntergantung kalau saya sedang bekerja apalagi saya adalah seorangburuh bangunan yang bekerjanya tidak kenal waktu, pulang saja tidakpasti jam berapa apalagi mengikuti pengajian.” (E, 24 Agustus 2017,15.46 Wib).

Menurut penuturan ketiga narasumber di atas mempunyai pendapat

yang hampir sama akan tetapi dalam pelaksanaanya yang berbeda. Dari

pendapat N di atas, menuturkan bahwa N adalah salah satu jama’ah pengajian

yang aktif atau yang sering mengikuti pengajian akan tetapi lebih condong

kepada pengajian-pengajian yang dilakukan oleh masyarakat dusun Tegalrejo

khususnya ibu-ibu sekaligus melaksanakan kegiatan arisan, itu pun tidak

ditentukan jadwal pelaksanaanya.

Pendapat kedua dari seorang warga Dusun Tegalrejo yakni N W,

menurut penuturannya N adalah seseorang yang aktif atau sering mengikuti

pengajian-pengajian dalam bentuk apapun, didasarkan dengan seringnya

mengikuti pengajian dari waktu muda sampai kini sudah berkeluarga.

Pendapat ketiga dari seorang warga yang bekerja sebagai buruh

bangunan bernama E yang menuturkan bahwa keaktifannya dalam mengikuti

Page 70: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

55

pengajian dikatakan aktif dalam artian setiap ada pengajian selalu ikut serta

akan tetapi karena mempunyai kendala pekerjaan yang menjadikannya pasif.

E mengatakan aktif dikarenakan kemauan untuk mengikuti atau berpartisipasi

dalam pengajian itu ada, hanya terhambat oleh beberapa kendala yang

dialami.

Kedua, peneliti menanyakan bagaimana seorang pendakwah dalam

menyampaikan pengajian tersebut.

Menurut penuturan N

“merasuk sekali, lucu dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hariInsyaAllah. Walaupun saya paham dengan materi yang disampaikantapi tidak semua saya bisa langsung menerapkannya pada kehidupansehari-hari, mungkin hanya setengah dari penyampaian materipengajian yang saya terapkan karena paham saja terkadang dalampelaksanaanya yang susah atau perlu bimbingan dari seorangpendakwah.” (N, 24 Agustus 2017, 18.32 Wib).

Berbeda dengan penuturan NW

“kalau menurut saya bagus, akan tetapi terkadang materi yangdisampaikan ada yang berat. Jadi untuk yang belum mengerti tentangagama secara luas akan sulit dalam pemahamannya dan jugapenerapannya. Kalau tentang paham atau tidaknya saya dalampengajian yang disampaikan, saya lebih cenderung setengah-setengahjadi ada setengah dari isi pengajian itu saya paham sedangkansetengahnya lagi belum saya pahami. Untuk penerapannya dalamkehidupan sehari-hari, saya sudah menerapkan tentang isi pengajiantersebut akan tetapi hanya hal yang saya pahami saja, sedangkan hal-hal yang belum saya pahami belum saya laksanakan atau terapkandalam kehidupan sehari-hari saya.” (N, 24 Agustus 2017, 14.00 Wib).

Sedangkan menurut E

Page 71: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

56

“menurut saya di saat saya mengikuti pengajian, materi yangdisampaikan simple. simple yang saya maksud di sini ialah mudahdipahami dikarenakan materi yang disampaikan dikaitkan dengankehidupan sehari-hari masyarakat dusun Tegalrejo. Karena pak kyaimengaitkan isi pengajian dengan keseharian masyarakat, maka sayamudah paham dan dapat saya terapkan, untuk maksimal tidaknya halyang saya laksanakan saya tidak tahu, yang penting saya melakukandulu, kalau belum maksimal ya saya tetap minta bimbingan oleh pakkyai.” (N, 24 Agustus 2017, 15.46 Wib).

Menurut pertanyaan kedua dari peneliti, masing-masing narasumber

memberikan keterangan yang berbeda-beda dalam tingkat pemahaman

mengenai isi atau kandungan yang disampaikan dalam pengajian. Tingkat

pemahaman dapat diukur melalui seberapa paham seseorang mengenai materi

atau isi dari materi pengajian, kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari dan menjadikannya berubah menjadi lebih baik.

Ketiga, peneliti menanyakan tentang kelemahan penyampaian dakwah

oleh pendakwah, warga berbeda pendapat mengenai hal ini. Pendapat tersebut

ialah sebagai berikut:

Menurut penuturan N

“ustadz kadang menyampaikannya kurang keras, apalagi ditambahdengan suasana yang tidak mendukung seperti jama’ah yangkebanyakan dari Ibu-Ibu yang sering ngobrol sendiri ditambah lagidengan Ibu-Ibu yang membawa anak kecil ketika pengajian. Jadi suarapendakwah juga tidak begitu terdengar pada jama’ah seperti saya ini.”(N, 24 Agustus 2017, 18.32 Wib).

Lain hal dengan penuturan N W

“kalau menurut saya, kekurangan materi yang disampaikan kadangberat walaupun tidak banyak, sulit masyarakat untuk memahami.” (N,24 Agustus 2017, 14.00 Wib).

Page 72: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

57

Berbeda dengan pendapat N dan N W, E menuturkan bahwa,

“kalau dari segi kekurangan manurut saya ya cuma di masalah waktusaja, kadang ceramah yang disampaikan terlalu panjang durasinya jadikadang intinya sudah disampaikan tapi dijabarkan lagi lebih luas, danterkadang juga ceramah yang disampaikan terlalu pendek durasinya,jadi secara singkat padat langsung kepada inti, seperti tidak dibahaslebih mendalam, itu saja menurut saya, kalau dari sisi lain saya rasacukup.” (N, 24 Agustus 2017, 15.46 Wib).

Menurut penuturan narasumber dari pertanyaan ketiga dari peneliti

menyatakan bahwa ada beberapa keluhan yang disampaikan mengenai

penyampaian ceramah. Keluhan tersebut berbeda-beda menurut ketiga

narasumber, yang pertama ialah masalah penyampaian da’i yang kurang keras

dimungkinkan karena kurangnya fasilitas yang mendukung jalannya ceramah,

yang kedua ialah materi ceramah yang disampaikan terlalu berat dan yang

ketiga ialah alokasi waktu yang digunakan oleh da’i tidak stabil.

Dari segi penerapan, beberapa narasumber yang sudah diwawancarai

hampir semua menerapkan dalam kehidupan sehari-hari walaupun tidak

maksimal, ada yang menerapakan hal-hal yang dipahami saja dan ada yang

menerapkan sekedar menerapkan sesuai dengan apa yang dipahami namun

tidak begitu yakin bahwa hal yang diterapkan tersebut sudah benar atau

belum.

Keempat, peneliti menanyakan kepada narasumber yakni 3 orang

warga dusun Tegalsari bagaimana cara yang diinginkan agar ceramah yang

dilaksanakan oleh da’i bisa berjalan baik atau efektif.

Page 73: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

58

Menurut penuturan N

“menurut saya agar ceramah itu berjalan baik maka pendakwah harusmelentangkan suaranya lagi agar tidak kalah dengan suara ibu-ibu atauanak-anak.” (N, 24 Agustus 2017, 18.32 Wib).

Berbeda dengan pentuturan N, N W berpendapat

“kalau keinginan saya agar ceramah bisa berjalan baik dan diterimamasyarakat maka seorang penceramah harus menyampaikan materidihubungkan dengan sejarah atau tindakan yang dilakukan Rasulullahatau sahabat dalam kehidupan sehari-hari jadi masyarakat bisameneladani Nabi SAW, dan saya rasa masyarakat juga mudah paham.”(N, 24 Agustus 2017, 14.00 Wib).

Lain halnya dengan pendapat N dan N W, E mengatakan

“kalau menurut saya agar masyarakat bisa cepat dalam memahamiceramah semua materi dikaitkan dalam kehidupan sehari-harimasyarakat dusun Tegalrejo.” (N, 24 Agustus 2017, 15.46 Wib).

Menurut pendapat narasumber mengenai pertanyaan peneliti yakni

cara yang diinginkan agar seorang da’i dapat menyampaikan ceramah dengan

baik ialah seorang da’i harus memperbaiki metode ceramah yang digunakan

baik dari sisi penyampaian, materi dan lain sebagainya.

Page 74: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

59

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Bagaimana Penerapan Metode Ceramah dalam Penyampaian Dakwah di

Dusun Tegalrejo Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Cara berdakwah menurut ajaran agama Islam sesuai dengan panutan dari

ayat Al Qur’an maupun Al Hadits yakni dalam surah Al Anam ayat 107-108

yang mengandung isi bahwa dalam berdakwah itu tidak boleh menghina,

memaki, mengejek, dan lain sebaginya yang bersifat menjatuhkan agama lain

dan manusia diwajibkan untuk saling menghargai satu sama lain terutama kepada

orang lain yang berbeda keyakinan.

Al Qur’an Surah An Nahl ayat ke 125 yang menerangkan bahwa

berdakwah harus menggunakan cara-cara yang baik. Al Qur’an Surah Yasin ayat

17mengandung isi bahwa dalam menyampaikan dakwah bahwa bahasa yang

digunakan ialah bahasa yang baik, jelas serta mudah dipahami oleh orang lain

atau orang yang mendengarkan dakwah.

Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 256 menerangkan bahwa seorang

muslim berkewajiban menyampaikan dakwah kepada orang lain dengan tidak

adanya paksaan kepada orang lain untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh

muslim yang berdakwah tersebut.

Menurut Quran Surah Yasin ayat ke 17 memberikan keterangan bahwa

setelah seorang muslim berdakwah kepada sekumpulan umat yang ilmu

agamanya kurang namun sekumpulan umat tersebut tidak menghiraukan maka

Page 75: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

60

seorang muslim yang berdakwah tersebut tidak boleh mengotot atau

memaksakan kehendak.

Al Qur’an Surah Al A’raf ayat ke- 199 memberi penjelasan bahwa

seorang pendakwah diperintahkan Allah untuk berpaling dari orang-orang yang

bodoh akan tetapi dijelaskan pula pada surah Adh-Dhariyat ayat ke 50 sampai 56

bahwa seorang pendakwah tetap memberikan peringatan walaupun tidak

dipedulikan oleh orang-orang yang kurang ilmunya, sehingga seorang

pendakwah harus perlahan-lahan dan tetap sabar membimbing orang-orang yang

mengacuhkannya agar lama kelamaan orang-orang tersebut menjadi sadar setelah

diberi asupan nasihat serta peringatan-peringatan dari Allah SWT tentang adzab

di neraka bagi orang-orang yang tidak beriman kepadaNya.

Ceramah merupakan sebuah metode dalam penyampaian dakwah

berbentuk interaksi melalui penerangan, penjelasan maupun penuturan oleh

seorang yang lebih tinggi ilmunya (‘alim) kepada orang lain yang dirasa ilmunya

kurang. Ceramah yang disampaikan berisi nasihat-nasihat, kisah-kisah, dan cara-

cara sebagai acuan atau pedoman hidup manusia yang didasarkan dengan ayat-

ayat dari Al Quran maupun Hadits.

Setiap da’i mempunyai karakter dan ciri khas masing-masing dalam

menyampaikan dakwah. Strategi dan metode yang digunakan pun juga berbeda,

dikarenakan seorang da’i wajib membuat kesan yang menarik terhadap jama’ah

dan membangun komunikasi yang baik terhadap jama’ah.

Berdasarkan temuan data dan hasil wawancara yang telah dipaparkan

pada bab 3 mengenai penggunaan metode dalam penyampaian dakwah yang

Page 76: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

61

disampaikan oleh para tokoh agama di dusun Tegalrejo salah satunya ialah

metode ceramah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada salah seorang

tokoh agama di dusun Tegalrejo, ada beberapa metode yang disampaikan yakni

metode dakwah bil lisan yakni seorang da’i menyampaikan materi pengajian

secara lisan, terbuka misalnya ceramah, bil hikmah yakni mempelajari isi atau

kandungan yang terdapat dalam suatu ayat Al Quran maupun Hadits yang

kemudian disampaikan kepada jamaah pengajian dan metode bil mujadalah yakni

debat atau berargumentasi. Akan tetapi yang sering digunakan adalah metode bil

hikmah dan bil lisan jadi seorang da’i memperlajari suatu kitab atau hadits yang

berisi tentang pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

kemudian disampaikan secara lisan atau yang bisa disebut dengan ceramah.

Kedua metode ini sering digunakan oleh para tokoh agama dusun

Tegalrejo secara serentak karena dirasa lebih mudah disampaikan. Metode

ceramah yang digunakan ini disampaikan dalam setiap dakwah yang diadakan di

dusun Tegalrejo seperti pengajian rutinan ibu-ibu dan bapak-bapak pada setiap

malam Jumat atau Kamis malam walaupun hanya sekedar ceramah sisipan.

Metode ceramah yang disampaikan dalam dakwah para tokoh agama juga di

hari-hari besar Islam seperti ‘Idul Fitri, ‘Idul Adha, maupun pada hari Jumat

setelah dilaksanakannya sholat Jumat berjamaah.

Materi ceramah yang disampaikan oleh para tokoh agama juga

disesuaikan dengan siapa jamaah yang mendengarkan ceramah. Materi ceramah

harus berisi hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan ilmu pengetahuan, karena

segala macam ilmu sangat bermanfaat bagi manusia dalam menjalani tantangan-

Page 77: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

62

tantangan hidup. Materi dalam ceramah juga berisi hal-hal yang mempunyai

faedah atau manfaat yang lebih banyak daripada madharatnya atau hal-hal yang

mempunyai pengaruh yang negatif. Materi dalam ceramah disesuaikan serta

dikaitkan dengan ayat-ayat pada al Quran maupun al Hadits agar seorang da’i

mempunyai dasar ketika menyampaikan dakwah.

Penggunaan metode ceramah dalam menyampaikan serangkaian dakwah

oleh para tokoh agama di dusun Tegalrejo ini sudah puluhan tahun berlangsung

dan ratusan kali digunakan pada setiap kegiatan-kegiatan yang ada sangkut

pautnya dengan pengajian.

B. Efektivfitas Metode Ceramah dalam Penyampaian Dakwahdi Dusun

Tegalrejo Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Menganalisis tingkat ke-efektivan metode ceramah yang digunakan oleh

para da’i atau tokoh agama di dusun Tegalrejo, dilihat berdasarkan hasil

wawancara dengan berbagai narasumber dalam penelitian ini. Menurut tokoh

agama bernama bapak Sriyanto, beliau menerangkan bahwa metode ceramah

yang digunakan tersebut sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih saja ada

hambatan-hambatan atau kendala yang beliau alami ketika dakwah berlangsung.

Walaupun menurut beliau metode ceramah merupakan metode yang paling tepat

digunakan di dusun Tegalrejo, akan tetapi dalam pelaksanaanya tidak begitu

sesuai dengan keinginan yang diharapkan.beliaujuga menerangkan bahwa beliau

pernah mondok di desa Bringin yaitu pondok poncol, disitulah beliau belajar

Page 78: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

63

tentang agama islam dan bagaiman cara berdakwah, beliau juga mengatakan

pengalaman berdakwahnya di dusun tegalrejo sudah selama 20 tahun.

Melalui penuturan berbagai narasumber yang tidak lain adalah warga

dusun Tegalrejo yang mengikuti berbagai bentuk kegiatan pengajian di dusun

tersebut. Pendapat dari beberapa narasumber menerangkan bahwa metode

ceramah yang digunakan oleh ustadz atau da’i di dusun Tegalrejo tersebut

berjalan dengan baik meskipun ada banyak kekurangan. Kekurangan-kekurangan

tersebut didasarkan pada berbagai faktor seperti materi, penggunaan waktu,

sumber daya manusianya yang benar-benar awam dengan ilmu agama dan lain

sebagainya.

Dari penuturan berbagai narasumber, dapat dikemukakan bahwa setelah

mengikuti pengajian dengan metode ceramah yang sudah digunakan,

kesemuanya mempunyai jawaban yang sama yakni menerapkan hal-hal yang

dipahami saja dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kurang adanya ketertarikan

masyarakat untuk mempelajari lebih mendalam tentang materi dakwah yang

disampaikan. Hal yang menyebabkan kurangnya ketertarikan bukan hanya

karena metode yang digunakan, akan tetapi dari masyarakatnya sendiri yang

terlalu awam dengan ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama, jadi tingkat

pendidikan juga mampu memengaruhi tertarik atau tidaknya seseorang dengan

ilmu pengetahuan maupun ilmu agama.

Page 79: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

64

Terlalu awam dengan ilmu pengetahuan maupun ilmu agama ini sering

terjadi tidak hanya pada beberapa orang saja, akan tetapi lebih dari ribuan orang

di dunia. Karena kurangnya bekal dan pemikiran tentang pentingnya ilmu dalam

kehidupan, sehingga manusia terkadang hanya memikirkan hal-hal yang dirasa

mudah untuk dilakukan.

Untuk mengetahui tingkat ke-efektiv-an atau keberhasilan suatu metode

ceramah dapat dilihat berdasarkan beberapa hal yakni yang pertama pada isi atau

kandungan materi ceramah yang disampaikan oleh da’i atau ustadz, bagaimana

seorang da’i memilih serta memilah topik yang baik digunakan atau disampaikan

pada saat menyampaikan dakwah kepada jamaah pengajian, bagaimana seorang

da’i dapat menyesuaikan materi yang disampaikan pada kelompok jamaah

pengajian yang mana berdasarkan umur dan tingkat pendidikan, materi yang

seperti apa yang disampaikan kepada jamaah dewasa, dan materi yang seperti

apa pula yang disampaikan kepada kelompok pengajian anak-anak, bagaimana

seorang da’i dapat memberikan nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi jamaah

sehingga dapat memberikan kesan yang mendalam bagi yang memperhatikan.

Yang kedua pada teknik serta strategi penyampaian dakwah oleh tokoh

agama, bagaimana seorang tokoh agama mampu membuat suasana pengajian

menjadi menyenangkan serta membuat jamaah semakin tertarik dengan apa yang

akan disampaikan oleh da’i tersebut, yang ketiga ialah bagaimana isi atau

kandungan dalam materi ceramah dapat dipahami oleh jamaah serta diamalkan

atau dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana seorang da’i dapat

Page 80: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

65

membujuk jamaah untuk melakukan hal-hal yang tadinya belum sesuai dengan

syariat agama kemudian melaksanakannya sesuai dengan tata cara atau aturan

agama berlandaskan dengan Al Quran dan Al Hadits.

Setelah ketiga ukuran tersebut ada dalam urutan kegiatan dakwah, maka

metode yang digunakan dalam penyampaian dakwah tersebut dapat dikatakan

efektiv atau berhasil.

Berdasarkan hasil data penelitian maka tingkat ke-efektiv-an atau

keberhasilan metode ceramah yang digunakan dalam penyampaian dakwah oleh

para tokoh agama di dusun Tegalrejo ini dapat dikatakan kurang

efektiv.Walaupun da’i sudah berpengalaman berdakwah selama 20 tahun, akan

tetapi tidak didukungan pertama mad’u, contohnya mad’u yang terlalu awam,

tidak mau tahu tentang agama, kedua adalah materi dakwahnya masih

menggunakan metode lama, ketiga sarana prasarana yang kurang memadai, maka

feed back kepada masyarakat tidak maksimal. Jadi tingkat efektifitas atau

keberhasilan di dusun tegalrejo kurang efektif, karena antara pendukung dan

penghambat, lebih besar penghambat daripada pendukungnya.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Metode

Ceramahdi Dusun Tegalrejo Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Berdasarkan paparan hasil wawancara, disebutkan beberapa faktor yang

mendukung dan faktor yang menghambat dalam pelaksanaan metode ceramah

Page 81: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

66

dalam penyampaian dakwah para tokoh agama di dusun Tegalrejo, desa

Tegalsari, kecamatan Karanggede.

Yang pertama ialah faktor-faktor yang mendukung para tokoh agama

menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan dakwah tentang berbagai

ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama, beberapa faktor tersebut ialah ketika

seorang da’i atau ustadz menggunakan metode ceramah, maka langkah awalnya

ialah mempelajari materi yang berasal dari ayat-ayat Al Quran atau Hadits

melalui kisah atau cerita keteladanan pada masa Nabi kemudian dikaitkan

dengan kehidupan masa sekarang dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan begitu secara langsung, seorang da’i mengajak para jamaah untuk

membayangkan hidup pada zaman dahulu, seolah seorang da’i sedang

mendongeng. Metode ceramah ini juga mempersingkat waktu, sehingga hanya

bercerita saja tentang inti materi, tidak perlu menggunakan kajian kitab secara

bersama-sema menyimak kitab dan lain sebagainya.

Di sisi kedua disebutkan beberapa faktor yang dapat menghambat

efektivnya metode ceramah yang digunakan para tokoh agama dalam

menyampaikan dakwah yakni waktu yang terkadang tidak tepat untuk

melaksanakan dakwah, penggunaan waktu yang belum begitu sesuai dengan

penyampaian dakwah. Tokoh agama di dusun Tegalrejo mempermasalahkan

waktu sebagai penghambat efektivnya metode ceramah dalam penyampaian

dakwahnya dikarenakan beberapa alasan seperti waktu dalam penyampaian

dakwah yang tidak sesuai. Pengajian-pengajian yang dilaksanakan di dusun

Page 82: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

67

Tegalrejo ini tidak tersusun atau tidak tertata dengan baik, misalnya pengajian

semacam tahlilan terkadang masyarakat hanya membaca tahlil secara bersama-

sama yang intinya berdzikir kepada Allah SWT, sedangkan ketika akan disisipi

oleh dakwah terkadang waktu yang kurang kondisional atau tidak dapat

dikondisikan dikarenakan terlalu lama dan lain sebagainya.

Kemudian masih dalam masalah waktu, beberapa masyarakat mengeluh

dikarenakan waktu yang digunakan oleh da’i atau ustadz dalam menyampaikan

dakwah kurang sesuai, yakni terkadang terlalu lama serta terlalu panjang lebar

seorang da’i atau ustadz dalam menyampaikan materi dakwah dan waktu yang

terkadang terlalu cepat yakni materi yang disampaikan terlalu sedikit.

Masalah waktu yang terakhir ialah ketika kegiatan pengajian

dilaksanakan di dusun Tegalejo ini di malam hari, banyak dari jamaah pengajian

yang bekerja apalagi di dusun ini mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai

petani dan buruh sehingga waktu bekerjanya lebih penuh dari waktu istirahatnya.

Ketika kegiatan pengajian tersebut dilaksankan pada malam hari, maka ketika

waktu pengajian tersebut dilaksanakan hanya sebagai waktu untuk beristirahat

masyarakatnya yang bekerja seharian. Jadi dalam pengajian lebih kepada

mendengarkan saja, akan tetapi isi dari materi dakwah yang disampaikan kurang

dipahami. Akan tetapi masyarakat masih mengikuti kegiatan pengajian,

walaupun dipagi hari sampai sore sebagian besar masyarakat melakukan rutinitas

sebagai petani.

Page 83: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

68

Hal tersebut juga dapat dikaitkan dengan faktor ekonomi yang

menghambat ke-efektivan metode ceramah yang dilaksanakan. Dikarenakan

mayoritas pekerjaan masyarakat di dusun Tegalrejo ini adalah petani dan buruh

maka waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian yang dilaksanakan,

banyak yang tidak dapat mengikuti secara aktif karena waktu bekerja yang tidak

terduga atau tidak terkondisikan.

Faktor penghambat selanjutnya yang membuat ketidakefektivan metode

ceramah yang digunakan dalam penyampaian dakwah ialah masyarakat yang

masih terlalu awam dengan ilmu agama sehingga ketertarikannya untuk

mempelajari lebih dalam tentang ilmu agama masih kurang. Masyarakat lebih

menyukai kegiatan-kegiatan yang sifatnya hiburan seperti konser dangdut, orgen

tunggal, atau bahkan lebih senang untuk di rumah saja melakukan aktivitas

sendiri atau menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah dan lain sebagainya.

Kemudian fasilitas yang kurang memadai atau kurang lengkap juga menghambat

keefektivan metode ceramah yang dilaksanakan, seperti misalnya ketika dalam

kondisi yang sudah tidak nyaman, sepulang dari bekerja kemudian mengikuti

pengajian, da’i atau ustadz yang membawakan atau menyampaikan dakwah juga

sudah sepuh sehingga tidak terdengar suaranya maka ceramah tidak dapat

berhasil karena jamah tentu tidak begitu memperhatikan serta pemahaman

tentang materi ceramah yang disampaikan juga tidak masuk, sehingga kalau

materi tidak dipahami maka dalam penerapan sehari-hari juga belum tentu

diterapkan.

Page 84: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

69

Hal yang menjadikan kendala dalam penyampaian dakwah menggunakan

metode ceramah di atas dapat diatasi dengan beberapa tindakan. Menurut hasil

wawancara dengan tokoh agama bapak Sriyanto, beliau mengatakan bahwa

melalui pendekatan personal yakni seorang da’i atau ustadz mendekati

masyarakat secara personal atau individu yang ketertarikan tentang ilmu agama

yang masih kurang serta keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan pengajian yang

juga masih pasif untuk diberi nasihat-nasihat secara perlahan dan pengarahan

tentang ajaran-ajaran dalam syariat Islam sehingga diharapkan dengan

pendekatan personal ini, masyarakat yang lemah dalam hal-hal tersebut dapat

bangkit dan memperbaiki dirinya menjadi lebih baik yakni melaksanakan

perintah agama dan meninggalkan larangan-larangan dari Allah SWT.

Pendekatan personal inilah yang menjadikan salah satu cara mengatasi kendala

atau hambatan-hambatan dalam pelaksanaan menyampaian dakwah dengan

metode ceramah.

Page 85: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

70

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Tegalrejo Desa

Tegalsari Kec.Karanggede dengan diperketat data yang ada, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode ceramah di Dusun Tegalrejo Tegalsari Kec.

Karanggede yaitu dari penyampaian materi pengajian dengan cara lisan

atau melalui ceramah, materi yang disampaikan adalah dengan

menggunakan kitab yang dibimbing oleh da’i atau kyai, setelah materi

yang disampaikan selesai kyai menggunakan metode Tanya jawab, akan

tetapi da’i lebih sering tidak menggunakan.

2. Efektifitas metode ceramah di Dusun Tegalrejo Desa Tegalsari Kec.

Karanggede metode ceramah yang diterapkan da’i atau kyai efektif

apabila isi kitab atau materi yang diulas, masyarakat bisa menerapkan

secara pemahaman maupun perbuatan di kehidupan sehari-hari. Akan

tetapi menurut para respondens dari materi yang di sampaikan da’i dengan

ceramah menggunakan kitab, masyarakat bisa menerapkan apa yang

dipahami dan tidak diterapkan apa yang tidak dipahami, karena

masyarakat dalam ilmu agama memang kurang. Maka dari itu peneliti dari

tingkat ke efektifan metode ceramah di dusun Tegalrejo Desa Tegalsari

kec. Karanggede tidak efektif karena feed back dari masyarakat.

Page 86: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

71

3. Faktor pendukung dengan menggunakan metode ceramah akan lebih

mempersingkat waktu dan materi. Faktor penghambat metode ceramah

yang digunakan para tokoh agama dalam menyampaikan dakwah yakni

waktu yang terkadang tidak tepat untuk melaksanakan dakwah,

penggunaan waktu yang belum begitu sesuai dengan penyampaian

dakwah, kitab yang dikaji atau materi dakwah yang kurang sesuai,faktor

ekonomi dan juga sarana prasaranya yang terbatas. Jadi tingkat efektifitas

atau keberhasilan di dusun Tegalrejo kurang efektif, karena antara

pendukung dan penghambat, lebih besar faktor penghambat daripada

faktor pendukungnya.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Tokoh Agama

a. Diharapkan dapat mengevaluasi metode yang sudah digunakan selama

ini apakah tingkat keberhasilannya tinggi atau masih rendah untuk

kesejahteraan masyarakat.

b. Untuk berkreasi menciptakan strategi dalam berdakwah tidak hanya

menggunakan satu metode saja, akan tetapi berbagai metode sehingga

masyarakat bisa tertarik dan ikutserta dalam memperlajari ilmu agama

secara mendalam.

Page 87: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

72

c. Untuk tetap menggunakan berbagai pendekatan personal kepada

masyarakat agar masyarakat merasa adanya kepedulian terhadap

dirinya mengenai hal-hal yang menyangkut tentang ilmu khususnya

ilmu agama.

2. Bagi Masyarakat Dusun Tegalrejo

a. Diharapkan untuk tetap belajar sedikit demi sedikit mengenai ilmu

agama karena pada dasarnya ilmu itu penting terutama ilmu agama

karena sebagai bekal pada kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti.

b. Membagi dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, apabila

tidak bisa semaksimal mungkin mengikuti pengajian maka mintalah

bimbingan kepada da’i atau ustadz yang menjadi tokoh agama di

dusun Tegalrejo tersebut.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan dapat mengkaji topik yang sama dengan lebih

komprehensif dan mendalam. Apabila tidak dengan topik yang sama

maka diharapkan peneliti selanjutnya meneliti variabel-variabel lain

yang berkaitan dengan penelitian ini serta mampu memberikan

tambahan variabel yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

b. Diharapkan dapat menambah subjek dalam penelitian agar data yang

diperoleh lebih luas dan mendapatkan analisis yang lebih baik

Page 88: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:Pembaharuan.

Al- Qahtani, Said. 2005. Menjadi Da'i Sukses. Jakarta: Qisthi Press.

Amin, Samsul Munir. 2008. Rekontruksi Pemikiran dakwah Islam, Jakarta : Amzah.

________________. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.

Anselm, Strauss dan Juliet Corbin. 2003. “Dasar-dasar Penelitian Kualitatif”.Yogyakarta : Pustaka Belajar.

An-Nabiry, Fathul Bahri. 2008. Meniti Jalan Dakwah: Bekal Perjuangan Para Da’i.Cet.ke-I. Jakarta: Amzah.

Anshari, Hafi. 1993. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah. Surabaya: al-Ikhlas

Arifin, M, 2000. Psikologi Da’wah Suatu Pengantar Studi. Jakarta : Bumi Aksara.

Aziz, Moh Ali. 2004. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana.

________________. Ilmu Dakwah Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Djanka. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surakarta : Pustaka Mandiri.

Ghazali, M. Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar IlmuKomunikasi Dakwah. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.

Hafifudin, Didin. 1998. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press.

Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi PembelajaranTepadu.Yogyakarta: Familia.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT BumiAksara.

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jurnal EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009: 1-8. Di akses pada Sabtu,20 Mei 2017. Pukul. 14.27 WIB

Page 89: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Komariah, Aan dan Tratrna, Cepi. 2015. Visionary Leader Ship Menuju SekolahEfektif. Bandung : Bumi Aksara.

Miles, Matthew B dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Moleong, L.J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munir, Wahyu Illahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media..

Munir, M. 2009. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana.

Munsyi, Abdul Kadir. 1981. Metode Diskusi dalam Dakwah. Surabaya ; Al-Ikhlas

Nawawi, Hadari dan Martini, Mimi. 1994, “Penelitian Terapan”. Yogyakarta:Gajahmada University.

Noor ,Faid Ma’ruf. 1981. Dinamika dan Akhlak Dakwah. Surabaya : PT. Bina Ilmu.

Omar ,Toha Yahya. 1983. Ilmu Dakwah. Jakarta: Widya Karsa Pratama.

Pawirto. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LKIS PelangiAksara.

Pimay ,Awaludin,. 2005. Paradigma Dakwah Humanis. Semarang: Rasail.

Rais, Amien. 1997. Demi Kepentingan Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruslan, Rosady. 2010. Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: RajawaliPers.

Saeful Rahmat, Pupu. 2009. Jurnal EQUILIBRIUM: Penelitian Kualitatif. Vol. 5,No. 9. Diakses pada tanggal 20 Mei 2017 pk. 14.17 WIB.

Sagala, Syaiful. 2012. Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Steers, M Rizhard. 1985. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Strauss,A. dan Corbin,J. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dan R&D.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sudirman. 2002. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Efektifitas Pelayanan.Bandung: Primako Akademika.

Superfikr. 2012. Islamic Public Speaking a Powerful Secret for Powerful MuslimPublic. Solo: Tinta Medina.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Page 90: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Wasinto, Woyo. 1974. Kamus Bahasa Inggris – Indonesia. Jakarta : CY Press.

Ya’kub, A. Hamzah. 1992. Publisistik Islam, Tehnik Dakwah dan Leadership.Bandung : CV. Diponegoro.

Page 91: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Lampiran 1

Pedoman wawancara bagi Da’i

1. Metede dakwah apa yan digunakan dalam berceramah?

2. Medode apa yang sering digunakan dalam berceramah?

3. Apakah ada metode lain yang digunakan dalam berceramah?

4. Materi dakwahnya seperti apa?

5. Apa penghambat penceramah dalam berceramah?

6. Bagaimana pendakwah mengatasi kelemahan metode yang biasa diterapkan?

Page 92: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Hasil wawancara

Nama : Sriyanto

Alamat : Tegalrejo 01/05 Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Tanggal : 13 Agustus 2017

Jam : 13.11 WIB

1. Metode yang biasa digunakan oleh para tokoh agama di Dusun Tegalrejo

dalam pengajian termasuk saya sendiri ialah “bi al-hikmah” yaitu saya

memahami terlebih dahulu materi dakwah yang akan saya sampaikan

seperti saya memahami kitab atau hadits yang akan saya terangkan,

kemudian saya terapkan metode yang kedua ialah “bi al-lisan” yakni

menjelaskan atau menerangkan kepada jama’ah makna dari isi kitab atau

hadits yang sudah saya pahami tersebut kepada jama’ah.

2. dalam penyampaian dakwah di Dusun Tegalrejo terdapat beberapa metode

yang digunakan ialah bi al-hikmah, bi al-lisan dan bi al-mujadalah. tetapi

yang lebih sering digunakan hanya dua metode yaitu bi al-hikmah dan bi

al-lisan

3. terkadang saya menggunakan metode Tanya jawab, akan tetapi tidak

seberapa banyak

4. Materi yang biasa digunakan segala hal yang terdapat di dalam kitab yang

kemudian dikaji terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada jama’ah.

5. yang pertama masyarakat Dusun Tegalrejo masih terlalu awam dengan

yang namanya ilmu agama, masyarakat masih memikirkan duniawinya

saja. Kedua, kondisi perekonomian pada masyarakat Dusun Tegalrejo

yang mayoritas bekerja sebagai petani, yang mana setiap pagi berangkat

ke ladang kemudian sore hari baru tiba di rumah, sehingga kondisi tubuh

mereka sudah tidak fit atau tidak fresh lagi apabila mengikuti pengajian

maka yang dirasakan hanya lelah dan materi pengajian tidak dapat

disaring atau dipahami.

Page 93: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

6. melalui pendekatan personal yakni merangkul masyarakat melalui cara

yang baik, dengan bahasa yang komunikatif atau mudah dipahami dan

dicerna oleh masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang ilmu agama.

Selain itu mengajak para pendakwah lain serta beberapa masyarakat untuk

bermusyawarah untuk mencari solusi dari masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat yang berkaitan dengan norma, tingkah laku atau aqidah sesuai

dengan ilmu agama

Page 94: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Pedoman wawancara Mad’u

1. Apakan saudara aktif dalam mengikuti pengajian?

2. Bagaimana menurut saudara mengenai cara penyampaian pendakwah dalam

menyampaikan materi atau ceramah?

3. Apakah saudara memahami apa yang disampaian penceramah?

4. Apakah saudara mempraktekkan dikehidupan sehari-hari?

5. Bagaimana menurut saudara kekurangan atau kelemahan penceramah dalam

menyampaikan materi?

6. Seperti apakah keinginan saudara kepada pendakwah agar materi yang

disampaikan cepat memahami oleh masyarakat?

Page 95: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Hasil wawancara

Nama : Nanik

Alamat : Tegalrejo 01/05 Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Tanggal : 24 Agustus 2017

Jam : 18.32 WIB

1. Iya saya aktif, saya mengikuti pengajian rutin ibu-ibu yang

dilaksanakan setiap malam jum’at, pengajian tersebut dilakukan

disetiap rumah-rumah atau bergantian yang mendapatkan arisan ibu-

ibuk, yang mendapatkan arisan itulah menjadi tempat pengajian.

2. Menurut saya merasuk banget, lucu.

3. Memahami, Akan tetapi dari setiap materi yang disampaikan ada juga

yang tidak paham

4. Iya dipraktekkan insyaallah bisa,

5. Kurang keras, dikarenakan antara suara ustadz dan suara anak-anak

yang gojek/main terkadang kalah, apalagi ibu-ibu juga ngobrol sendiri.

6. Suaranya lebih keras agar bisa didengar tidak kalah sama anak-anak.

Page 96: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Nama : Nur wahidah

Alamat : Tegalrejo 02/05 Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Tanggal : 13 Agustus 2017

Jam : 14.00 WIB

1. Iya saya aktif

2. Kalau menurut saya bagus, akan tetapi terkadang materi yang

disampaikan ada yang berat. Jadi untuk yang belum menngerti

tentang agama yang begitu banyak akan sulit memahami

3. Saya memahami kadang tidak

4. Iya saya praktekkan yang sekiranya saya memahami

5. Kalau menurut saya kekurangannya materi yang disampaikan kadang

berat walaupun tidak banyak, sulit masyarakat untuk memahami.

6. Kalau keinginnan saya setiap materi yang disampaikan adalah sejarah

atau tindakan yang dilakukan rosullullah atau sahabat dikehidupan

sehari-hari. Saya rasa masyarakat akan cepat mudah memahami

Page 97: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Nama : Erfani

Alamat : Tegalrejo 02/05 Desa Tegalsari Kecamatan Karanggede

Tanggal : 24 Agustus 2017

Jam : 15.48 WIB

1. Iya saya aktif, jika saya ada dirumah dikarenakan saya kerja sebagai

buruh bangunan

2. Menurut saya disaat saya mengikuti pengajian, materi yang

disampaikan simple, simple yang saya maksut disin itu mudah

dipahami dikarenakan materi yang disampaikan dikehidupan sehari-

hari dimasyarakat

3. Iya saya memahami

4. Iya saya mempraktekkan

5. Apa ya saya bingung dari segi kekurangan, kalau menurut saya Cuma

di masalah waktu terkadang ceramahnya terlalu lama kadang juga

terlalu cepat

6. Kalau saya agar masyarakat bisa cepat memahami ya materinya

dikehidupan sehari-hari.

Page 98: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Lampiran 2

A. Tujuan

Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data dalam bentuk tujuan

tentang efektifitas metode ceramah.

B. Daftar pertanyaan

1. Da’i

a. Metede dakwah apa yan digunakan dalam berceramah?

b. Medode apa yang sering digunakan dalam berceramah?

c. Apakah ada metode lain yang digunakan dalam berceramah?

d. Materi dakwahnya seperti apa?

e. Apa penghambat penceramah dalam berceramah?

f. Bagaimana pendakwah mengatasi kelemahan metode yang biasa

diterapkan?

2. Masyarakat

7. Apakan saudara aktif dalam mengikuti pengajian?

8. Bagaimana menurut saudara mengenai cara penyampaian pendakwah

dalam menyampaikan materi atau ceramah?

9. Apakah saudara memahami apa yang disampaian penceramah?

10. Apakah saudara mempraktekkan dikehidupan sehari-hari?

11. Bagaimana menurut saudara kekurangan atau kelemahan penceramah

dalam menyampaikan materi?

Page 99: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

12. Seperti apakah keinginan saudara kepada pendakwah agar materi

yang disampaikan cepat memahami oleh masyarakat?

C. Responden

1. Tokoh masyarakat atau da’i

2. Masyarakat

Page 100: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Lampiran 3

DOKUMENTASI

Gambar 1 : Foto kegiatan pengajian

Foto : (Arum, 2017)

Page 101: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Gambar 2: Foto kegiatan pengajian

Foto : (Fadhil, 2017)

Gambar 3: Foto da’i

Foto : (Fadhil, 2017)

Page 102: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Gambar 4: Foto da’i

Foto : (Fadhil, 2017)

Gambar 5. Tahlillan

(Fadhil, 2017)

Page 103: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung
Page 104: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung
Page 105: EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM PENYAMPAIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2148/1/BAB I-V CD.pdf · menggunakan tiga faktor mad’u, materi dakwah, feed back, faktor pendukung

Curriculum Vitae

Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal:

2013 sampai dengan 2017 : IAIN Salatiga 2010 sampai dengan 2013 : SMK N 1 Wonosegoro 2007 sampai dengan 2010 : MTSN 1 Susukan 2001 sampai dengan 2007 : MI Tegalsari

Pengalaman Organisasi 2014 sampai dengan 2015 : Pengurus cabang olahraga tenismeja SSC

IAIN Salatiga 2015 sampai dengan 2016 : Pengurus kadiv SSC IAIN Salatiga

Keahlian Tambahan Keahlian Komputer ( MS Word, Ms Excel, Ms Powerpoint )

Nama : Muhammad FadhilTempat, TanggalLahir

: Kab. Boyolali 19 September 1195

Jenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : Tegalrejo RT 01 RW 05 Tegalsari KaranggedeAgama : IslamKewarganegaraan : IndonesiaStatus : MahasiswaTinggi : 170Berat Badan : 52E-mail : [email protected]