EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN...

129
EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KECAMATAN SETU Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep) Oleh : Qorina Fairuz Zerlita Fitryanti NIM: 1113104000020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017M/1438H

Transcript of EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN...

Page 1: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

i

i

EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG

DILAKUKAN SUAMI TERHADAP NYERI PERSALINAN

KALA I FASE LATEN DI KECAMATAN SETU

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)

Oleh :

Qorina Fairuz Zerlita Fitryanti

NIM: 1113104000020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017M/1438H

Page 2: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP
Page 3: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP
Page 4: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP
Page 5: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP
Page 6: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

vi

vi

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juni 2017

Qorina Fairuz Zerlita Fitryanti, NIM: 1113104000020

Effectiveness of Massage Effleurage by Husband for Labor Pain during 1st Stage to

Latent Phase in Setu District

Xviii + 91 pages + 10 tables, 4 schemes, 6 attachments, 2 pictures

ABSTRACT

Maternal pain is subjective experience felt by the delivery mother because of uterine

contractions which is the physiological process of the human body when facing

childbirth. Non-pharmacological method is an alternative method in reducing labor pain

during the latent phase of the 1st stage. One kind of non-pharmacological treatment in the

management of labor pain is a massage effleurage applied by the husband, a light touch

of the stomach that can cause relaxation effects and will stimulate the brain to release

hormone endorphin. The purpose of this study to determine the effectiveness of massage

effleurage conducted by the husband to the pain of labor 1st stage latent phase in Setu

district. The research used quasy experiments with two pre test-post test design. The

sampling technique used was non probability sampling with purposive sampling method

30 respondents consisted of 15 respondents of intervention group and 15 respondents of

control group. The data collection technique used an observation sheet of massage

effleurage action by husband and NRS pain scale. Wilcoxon test is used for data analysis.

The results showed that the scale of pain of respondents in the intervention group before

being given a massage effleurage by the husband an average is 9.47 and after being given

a massage effleurage by the husband averaged 7.13, while in the control group before

doing relaxation of breath in accompanied by the husband- Average of 9.20 and after

doing relaxation of breath in accompanied by husband got an average of 8.47. The results

of the data analysis further obtained statistically significant results for the intervention

group p = 0,000; α = 0.05 and in the control group 0.001; α = 0.05. Conclusion: effective

massage effleurage to decrease labor pain 1st stage latent phase in Setu district.

Suggestions: The results of this study can be used as an alternative therapy in the

management of labor pain during the stage I latent phase.

Keyword: Massage Effleurage, Labor Pain 1st Stage of Latent Phase, Childbirth

Page 7: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

vii

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2017

Qorina Fairuz Zerlita Fitryanti, NIM: 1113104000020

Efektivitas Massage Effleurage yang Dilakukan Suami Terhadap Nyeri Persalinan

Kala I Fase Laten Di Kecamatan Setu

Xviii + 91 halaman + 10 tabel, 4 bagan, 6 lampiran, 2 gambar

ABSTRAK

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif yang dirasakan oleh ibu bersalin

karena adanya kontraksi uterus yang merupakan proses fisiologis tubuh manusia ketika

menghadapi persalinan. Penanganan non farmakologi merupakan penanganan alternatif

dalam mengurangi nyeri persalinan kala I fase laten. Salah satu penanganan non

farmakologi dalam manajemen nyeri persalinan adalah massage effleurage yang

dilakukan suami, berupa sentuhan ringan dari perut yang dapat menimbulkan efek

relaksasi dan akan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon endorphin. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh

suami terhadap nyeri persalinan kala I fase laten di Kecamatan Setu. Jenis penelitian yang

digunakan quasy eksperimen dengan rancangan two group pretest-posttest. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan non probability sampling dengan

metode purposive sampling sebanyak 30 responden yang terdiri 15 responden kelompok

intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan

lembar observasi tindakan massage effleurage oleh suami dan skala nyeri NRS. Analisa

data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri

responden pada kelompok intervensi sebelum diberikan massage effleurage oleh suami

rata-rata 9,47 dan setelah diberikan massage effleurage oleh suami rata-rata 7,13,

sedangkan pada kelompok kontrol sebelum melakukan relaksasi nafas dalam didampingi

oleh suami rata-rata 9,20 dan sesudah melakukan relaksasi nafas dalam didampingi oleh

suami didapatkan rata-rata 8,47. Hasil analisis data selanjutnya didapatkan hasil statistik

signifikan untuk kelompok intervensi p=0,000; α=0,05 dan pada kelompok kontrol 0,001;

α=0,05. Kesimpulan: massage effleurage efektif untuk menurunkan nyeri persalinan kala

I fase laten di Kecamatan Setu. Saran: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

alternatif terapi dalam manajemen nyeri persalinan kala I fase laten.

Kata kunci: massage effleurage, nyeri persalinan kala I fase laten, ibu melahirkan

Page 8: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

viii

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Qorina Fairuz Zerlita Fitryanti

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Maret 1995

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Komplek Batan Indah Blok I no 60, Kelurahan

Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang

Selatan

Telepon : 081513683515

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Bakti Atomita (1999-2001)

2. SD Negeri Batan Indah (2001-2007)

3. SMP Negeri 01 Serpong (2007-2010)

4. SMA Negeri 07 Tangerang Selatan (2010-2013)

5. S1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-Sekarang)

Page 9: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

ix

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, hidayah, serta anugerahNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi dengan judul

“Efektivitas Massage Effleurage Yang Dilakukan Suami Terhadap Penurunan

Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Di Kecamatan Setu”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini banyak

mengalami kesulitan dan tantangan, namun berkat pertolongan Allah serta

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Arif Sumantri, S.KM., M.kes., selaku dekan Fakultas kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D selaku pembimbing I yang

telah membimbing dan memberikan motivasi.

Page 10: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

x

x

5. Ibu Puspita Palupi, M.Kep., Ns.,Sp.Kep.Mat selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan motivasi.

6. Bapak Karyadi, M.Kep., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memberikan perhatiannya selama hampir 4 tahun duduk di

bangku perkuliahan.

7. Orang tua saya, Bapak Sri Maryanto dan Ibu Ety Yuheni, S.Pd yang telah

mendidik, memberikan dukungan, memberikan rasa kasih sayang yang luar

biasa tiada henti, mendo‟akan keberhasilan, serta memberikan dukungan moril

maupun materiil, serta kepada adikku tercinta Inneztia Amanda juga keluarga

besar saya yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya tiada

henti.

8. Sahabat-sahabat saya tercinta Atikah, Fidya, Natasya, Dian, Mawar,

Mahadiena, Dinda Ratu, Syifa, Syahrani, Risca, Deta, Afifatun, Mutoharoh,

dan Muna Mushoffa yang telah memberikan motivasi dan selalu ada di saat

senang dan sedih.

9. Teman-teman PSIK 2013 yang telah berjuang bersama dalam perkuliahan di

keperawatan.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu.

Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh

dari kata sempurna, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

penulis maupun kepada yang membaca. Atas bantuan dan segala dukungan yang

Page 11: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xi

xi

telah diberikan, penulis berdoa semoga semua kebaikan yang telah diberikan

mendapat balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Ciputat, Januari 2017

Penulis

Page 12: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xii

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. v

ABSTRACT ...................................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xviii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 9

A. Landasan Teori ................................................................................................... 9

1. Persalinan ............................................................................................................ 9

2. Nyeri Persalinan ................................................................................................ 23

3. Massage Effleurage .......................................................................................... 35

4. Dukungan Suami ............................................................................................... 39

B. Penelitian Terkait .............................................................................................. 44

C. Kerangka Teori ................................................................................................. 47

Page 13: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xiii

xiii

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL 48

A. Kerangka Konsep ............................................................................................. 48

B. Hipotesis ........................................................................................................... 49

C. Definisi Operasional ......................................................................................... 50

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................ 52

A. Desain Penelitian .............................................................................................. 52

B. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 53

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 54

D. Instrument Penelitian ........................................................................................ 55

E. Prosedur Penelitian ........................................................................................... 55

F. Pengolahan Data ............................................................................................... 59

G. Analisa Data ..................................................................................................... 60

H. Etika Penelitian ................................................................................................. 61

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 63

A. Analisis Univariat ............................................................................................. 63

1. Karakteristik Responden ................................................................................... 63

B. Analisis Bivariat ............................................................................................... 66

1. Hasil Uji Normalitas ......................................................................................... 66

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................... 71

A. Analisis Univariat ............................................................................................. 71

1. Karakteristik Responden Penelitian Kelompok Intervensi dan Kontrol ........... 71

A. Analisis Bivariat ............................................................................................... 75

1. Efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri

persalinan kala I fase laten pada kelompok kontrol .......................................... 75

2. Efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri

persalinan kala I fase laten ................................................................................ 76

3. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 81

Page 14: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xiv

xiv

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 82

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................................. 82

1. Bagi Pelayanan Keperawatan............................................................................ 83

2. Bagi Penelitian Selanjutnya .............................................................................. 83

3. Bagi Profesi Keperawatan ................................................................................. 83

4. Bagi Masyarakat ............................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 84

LAMPIRAN .................................................................................................................... 88

Page 15: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xv

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................ 50

Tabel 4.1 Desain Penelitian.................................................................................. 52

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Intervensi Berdasarkan

Usia, Status Pekerjaan dan Pendidikan di Klinik Bersalin Wijaya

Kusuma Tangerang Selatan, April 2017 ................................................ 47

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol Berdasarkan

Usia, Status Pekerjaan dan Pendidikan di Klinik Bersalin Wijaya

Kusuma Tangerang Selatan, April 2017 ................................................ 48

Tabel 5.3 Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah

dilakukan Massage Effleurage, April 2017 ............................................ 49

Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah

Relaksasi Nafas Dalam, April 2017 ....................................................... 66

Tabel 5.5 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Intervensi ................ 67

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol .................... 51

Tabel 5.7 Efektivitas Massage Effleurage yang dilakukan oleh Suami terhadap

Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Kelompok Intervensi, Mei 2017 ... 52

Tabel 5.8 Efektivitas Massage Effleurage yang dilakukan oleh Suami terhadap

Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Kelompok Kontrol, Mei 2017 ....... 70

Page 16: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xvi

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Diagram Perubahan Fisiologis yang Menyertai Nyeri Bersalin .......... 27

Bagan 2.2 Mekanisme Peranan Massage Effleurage yang dilakukan oleh Suami

terhadap Nyeri Persalinan ..................................................................... 43

Bagan 2.3 Kerangka Teori .................................................................................... 47

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 48

Page 17: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xvii

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner

Lampiran 2 Informed Consent

Lampiran 3 Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 5 Surat Pernyataan Kerahasiaan Klinik

Lampiran 6 Hasil Analisis Data dengan SPSS

Page 18: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xviii

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Terjadinya His........................................................................ 12

Gambar 2.2 Massage Effleurage ........................................................................... 28

Page 19: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

xix

xix

DAFTAR SINGKATAN

BAK : Buang Air Kecil

IASP : International Association for Study of Pain

T10, T11, T12 : Torasikus 10, 11, 12

L1, L2 : Lumbal 1, 2

ACTH : Adrenocorticotropic hormone

TD : Tekanan Darah

VAS : Visual Analog Scale

CRF : Corticotrophin Releasing Factor

NRS : Numerical Rating Scale

BPS : Badan Pusat Statistik

IRT : Ibu Rumah Tangga

POMC : Prooploidmelanocortin

Page 20: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan

pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Bobak, 2006).

Persalinan suatu proses membuka dan menipisnya serviks serta terjadi

kontraksi uterus sehingga menyebabkan nyeri pada proses persalinan

(Mander, 2006). Nyeri merupakan proses alamiah dalam persalinan. Nyeri

persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait

dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin

selama persalinan (Rompas, dkk, 2015).

Penyebab nyeri pada persalinan meliputi faktor fisiologis dan psikologis,

faktor fisiologis merupakan intensitas rasa nyeri yang bertambah dari

pembukaan satu sampai sepuluh semakin bertambah tinggi dan semakin

sering sebanding dengan kekuatan kontaksi dan tekanan bayi terhadap

struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan jalan lahir (Hartanti,

2005). Sedangkan faktor psikologis merupakan rasa takut dan cemas yang

berlebihan, rasa cemas yang berlebihan ini akan mempengaruhi rasa nyeri

(Hartanti, 2005). Respon fisiologis yang tidak teratasi dengan baik akan

menimbulkan masalah lain yaitu respon psikologis, dengan meningkatnya

kecemasan karena kurangnya pengetahuan dan belum ada pengalaman pada

1

Page 21: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

2

ibu primigravida saat menghadapi persalinan sehingga produksi hormon

adrenalin meningkat dan mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan

aliran darah ibu ke janin menurun, janin akan mengalami hipoksia sedangkan

ibu akan mengalami persalinan lama dan dapat meningkatkan tekanan sistolik

dan diastolik (Manuaba, 2010). Nyeri pada saat persalinan mulai timbul pada

kala I fase laten dan fase aktif. Pada fase laten, nyeri dirasa kuat dan teratur

namun berlangsung lama, pembukaan serviks berlangsung selama 8 jam pada

fase ini, seiring bertambahnya frekuensi dan intensitas kontraksi uterus, nyeri

yang dirasakan semakin bertambah kuat dan memuncak pada fase aktif,

dimana pada fase ini pembukaan lengkap berlangsung sekitar 4,6 jam bagi

primipara dan 2,5 jam bagi multipara (Reeder, 2012 dalam Pane, 2014).

Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi nyeri saat persalinan baik

dengan farmakologi maupun non farmakologi (Manuaba, 2010).

Upaya pengurangan nyeri non farmakologi lebih baik dilakukan karena

tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal, lebih sederhana dan tanpa efek

yang berbahaya. Pengurangan nyeri persalinan dengan metode non

farmakologi salah satunya dengan teknik sentuhan atau massage. Menurut

Klossner (2006) dalam buku yang berjudul Introductory Maternity Nursing,

sentuhan yang ringan dapat merangsang jalur saraf ke otak dan membuat

pengalihan terhadap nyeri, serta dapat menghasilkan sensasi dan

meningkatkan sirkulasi. Salah satu metode massage yang bisa digunakan

yaitu massage effleurage.

Page 22: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

3

Massage effleurage adalah pijat lambat dari perut atau bagian tubuh lain

selama kontraksi (Murray & Huelsman, 2013). Massage effleurage tidak

hanya dilakukan untuk manajemen nyeri pada persalinan saja, namun juga

bisa digunakan untuk manajemen nyeri lainnya seperti nyeri post operasi,

kecemasan, dan low back pain (Beckett, dkk, 2010). Massage effleurage

dapat menimbulkan efek relaksasi pada ibu inpartu. Ketika ibu inpartu

mengalami relaksasi akan merangsang otak untuk menurunkan kadar hormon

adrenalin serta meningkatkan produksi oksitosin, dimana oksitosin berperan

penting dalam timbulnya kontraksi uterus yang adekuat (Chapman, 2006

dalam Wahyuni & Wahyuningsih, 2015). Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Wulandari dan Nur Hiba di Semarang pada tahun 2015,

yang menunjukkan bahwa ada pengurangan tingkat nyeri yang signifikan

dengan adanya perbedaan pada responden sebelum diberikan massage

effleurage rata-rata 3,78 dengan nyeri berat dan yang sudah diberikan

massage effleurage 2,96 dengan nyeri sedang. Hasil penelitian Sri dan

Endang di Klaten pada tahun 2015, juga menunjukkan bahwa massage

effleurage berpengaruh untuk menurunkan nyeri, dengan rata-rata nyeri

persalinan responden sebelum dilakukan massage effleurage adalah 5,11

dengan tingkat nyeri sedang dan rata-rata nyeri persalinan sesudah dilakukan

massage effleurage sebesar 2 dengan tingkat nyeri ringan. Salah satu yang

dapat mengurangi nyeri ibu saat persalinan adalah pendampingan dari

keluarga atau kehadiran suami (Arifin et al., 2015).

Page 23: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

4

Kehadiran suami dalam mendampingi ibu saat bersalin sangat

diharapkan untuk memberikan dukungan agar ibu yang sedang mengalami

persalinan merasa aman, nyaman, dan berbesar hati sehingga kelahiran akan

berjalan lancar dan normal, selain itu kehadiran suami juga dapat

mendekatkan hubungan keluarga (Sofyan, 2003 dalam Putri, 2013).

Disebutkan oleh Grossman (1980) dalam Indrayani (2011) bahwa suami yang

paling sering mendampingi ibu saat bersalin, sangat kecil kemungkinan

gangguan emosional dan fisiknya, mempunyai pengaruh yang dominan

terhadap proses persalinan yang aman, memperkecil komplikasi pada bayi

yang dilahirkan ibu, dan juga akan mempermudah persalinan. Pernyataan ini

didukung oleh penelitian Utami dan Maghfiroh tahun 2009 di Kuningan,

bahwa rata-rata lama persalinan pada ibu primigravida yang didampingi oleh

suami adalah 212,15 menit, sedangkan rata-rata lama persalinan pada ibu

primigravida tanpa didampingi suami adalah 354,55 menit, hal ini

menunjukkan bahwa kehadiran suami dapat membuat persalinan berlangsung

lebih cepat. Penelitian Mahmudah, dkk pada bulan April tahun 2016 di Pleret

Bantul juga menunjukkan bahwa peran suami dalam memberikan dukungan

moril kepada istri-istri mereka dalam proses persalinan tinggi, sebanyak 81,

3%.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas dan Klinik

Bersalin kecamatan Setu, dari hasil wawancara kepada 10 ibu yang pernah

mengalami persalinan dan melewati kala I fase laten, 8 diantaranya

mengatakan ketika merasakan nyeri saat persalinan ibu hanya melakukan

Page 24: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

5

pergantian posisi miring kanan dan kiri seperti yang di intruksikan oleh

bidan. Peran suami kepada 8 ibu diatas saat merasakan nyeri persalinan yaitu

memberikan motivasi, memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan saat bersalin,

memberikan dukungan spiritual dan melakukan tindakan sentuhan atau

mengusap ringan pada bagian punggung dan abdomen ibu, namun tidak

mengerti secara menyeluruh tentang tindakan sentuhan ringan atau massage.

8 dari 10 ibu mengatakan bahwa saat suami memberikan motivasi atau

dorongan dan juga sentuhan ringan dapat menurunkan rasa nyeri dan stress

yang dialami ibu dalam bersalin, serta dapat memberikan kenyamanan dan

rasa bangga atas support atau dorongan yang diberikan oleh sang suami. 2

dari 10 ibu mengatakan suami yang mendampingi ibu saat persalinan tidak

berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri karena nyeri yang dirasakan

sangat hebat. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merasa bahwa

penelitian dengan judul Efektivitas Massage Effleurage yang Dilakukan Suami

terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Di Kecamatan Setu ini perlu untuk

dilakukan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

penelitian ini menggunakan karakteristik ibu inpartu kala I fase laten dan

perlakuan massage effleurage yang melakukan adalah suami.

B. Rumusan Masalah

Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Melzack,

1984 dalam (Mander, 2006). Intensitas nyeri persalinan pada setiap orang

berbeda. Faktor yang menyebabkan persepsi nyeri pada persalinan meliputi

rasa takut dan kecemasan yang tinggi, budaya melahirkan, posisi melahirkan,

Page 25: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

6

agama, persentasi janin, serta dukungan keluarga terutama suami (Hartanti,

2005). Dengan adanya dukungan dari suami, seorang ibu yang akan

melahirkan akan merasa percaya diri dan tidak takut akan menghadapi proses

persalinan (Maghfiroh, 2013). Banyak upaya yang dilakukan untuk

menurunkan tingkat nyeri pada saat persalinan, salah satunya yaitu dengan

terapi non farmakologi massage effleurage.

Massage effleurage merupakan sentuhan ringan yang dilakukan dibagian

perut atau bagian tubuh lain selama kontraksi, sentuhan ringan ini dapat

dilakukan oleh ibu saat merasakan nyeri atau bergantian dengan pasangannya

(Murray & Huelsman, 2013). Fenomena masyarakat pada saat ini,

kenyataannya masih banyak para ibu yang merasa takut untuk melahirkan

secara normal atau spontan, ketakutan ini terjadi karena mendengar cerita-

cerita yang tidak menyenangkan saat pertama kali merasakan proses

melahirkan, dan masih kurangnya keterlibatan pendamping persalinan

terutama suami untuk mendampingi saat persalinan karna hal-hal tertentu

pada klinik atau rumah sakit tertentu. Berdasarkan fenomena yang terjadi

diatas, maka peneliti ingin mengetahui efektifitas massage effleurage yang

dilakukan oleh suami terhadap nyeri persalinan kala I fase laten di

Kecamatan Setu.

Page 26: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

7

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas massage

effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri persalinan kala 1 fase

laten di Kecamatan Setu.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik (usia, pendidikan dan pekerjaan)

variabel yang diteliti.

b. Mengidentifikasi intensitas nyeri persalinan kala 1 fase laten yang

diberikan massage effleurage oleh suami.

c. Mengidentifikasi intensitas nyeri persalinan kala 1 fase laten yang

tidak diberikan massage effleurage oleh suami.

d. Menganalisa keefektifan massage effleurage yang dilakukan oleh

suami terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase laten.

D. Manfaat Penelitian

Bagi petugas kesehatan di Kecamatan Setu diharapkan hasil penelitian ini

dapat dijadikan masukan untuk mensosialisasikan mengenai manfaat terapi

non farmakologi massage effleurage dalam menurunkan nyeri persalinan kala

I fase laten, dan dimasukkan dalam daftar intervensi asuhan kebidanan dan

asuhan keperawatan. Selain itu, bagi masyarakat hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada ibu dan suami tentang

manfaat massage effleurage yang dilakukan suami dapat menurunkan tingkat

nyeri pada saat menghadapi persalinan. Dan bagi profesi keperawatan dapat

Page 27: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

8

dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti lain untuk menelaah lebih lanjut

tentang keefektifan massage effleurage yang dilakukan suami, ataupun dengan

metode non farmakologi lainnya.

Page 28: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persalinan

a. Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup kedunia luar dari rahim

maupun diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2010).

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta dan

membran dari dalam lahir melalui jalan lahir. Serangkaian kejadian

yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bilan atau hampir

cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin

dari tubuh ibu (Bobak, I, 2006).

Persalinan adalah rangkaian proses berakhir dengan pengeluaran

hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan

sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri

dengan pelahiran plasenta (Varney, 2008).

Persalinan normal menurut WHO (2010) adalah persalinan yang

dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap

demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam

presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap

dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.

9

Page 29: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

10

Persalinan normal atau persalinan spontan adalah bila bayi lahir

dengan letak belakang kepala tanpa melalui alat-alat atau pertolongan

istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung

dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2012).

b. Teori Penyebab Persalinan

1) Teori Prostaglandin

Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15

hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus (Winkjosastro,

2012). Prostaglandin dianggap dapat memicu terjadinya persalinan

(Manuaba, 2010).

2) Teori Rangsangan Estrogen

Villi koriales mengalami perubahan-perubahan ketika umur

kehamilan mencapai 28 minggu akibat penuaan plasenta, sehingga

kadar esterogen dan progesteron menurun (Winkjosastro, 2012).

3) Teori Reseptor Oksitosin dan Kontraksi Braxton Hiks

Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise parst posterior.

Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat

mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi

braxton hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya

kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga

persalinan dimulai (Manuaba, 2010).

Page 30: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

11

4) Teori Keregangan

Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan

iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero

plasenter dan mengakibatkan degenerasi (Manuaba, 2010).

5) Teori Berkurangnya Nutrisi

Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh

Hippokrates untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin

berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan

(Winkjosastro, 2012).

c. Tahapan Persalinan

1) Kala I

Kala I disebut juga dengan kala pembukaan yang

berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.

Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak terlalu kuat

sehingga parturien (pasien) masih dapat berjalan seperti biasa

(Oktarina, 2016). Kala 1 terjadi pada waktu serviks membuka

karena his : kontraksi uterus yang teratur makin lama, makin kuat,

makin sering, makin terasa nyeri disertai pengeluaran darah dan

lendir yang tidak lebih banyak dari darah haid. Berakhir pada

waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada pemeriksaan dalam,

bibir porsio serviks tidak dapat teraba lagi). Selaput ketuban

biasanya pecah spontan pada saat akhir kala (Manuaba, 2010).

Page 31: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

12

Proses pembukaan serviks sebagai akibat dari his dibagi menjadi 2

fase, yaitu:

a) Fase Laten

Friedman dalam buku obstetri Williams mengatakan bahwa

awitan fase laten persalinan didefinisikan sebagai keadaan ibu

merasakan adanya kontraksi teratur. Selama fase ini, orientasi

kontraksi uterus berlangsung bersamaan dengan pelunakan dan

penipisan serviks. Fase laten disertai pembukaan serviks yang

progresif, walaupun lambat, dan berakhir pada pembukaan

antara 3 dan 5cm. karakteristik nyeri pada kala I fase laten yaitu

memiliki integritas ego senang dan cemas, nyeri kontraksi

sekitar 10-30 detik selama 5-30 menit (Pane, 2014). Lamanya

pembukaan pada fase laten ini sekitar 8 jam (Achdiat, 2008).

Kontraksi menjadi lebih stabil selama fase laten seiring dengan

peningkatan frekuensi, durasi dan intensitas. Dari mulai terjadi

setiap 10-2- menit, berlangsung 15-20 detik, dengan intensitas

ringan hingga kontraksi dengan intensitas sedang yang terjadi

setiap 5-7 menit dan berlangsung 30-40 detik (Varney, 2007).

Bagi ibu primipara, fase laten tentu akan menjadi fase

menyakitkan dan membuat emosi ibu menjadi tidak stabil.

Tidak berbeda jauh dengan ibu multigravida bahwa sebenarnya

sudah merasakan hal yang sama ketika melahirkan anak

pertama, kedua dan seterusnya namun tidak menutup

Page 32: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

13

kemungkinan ibu multigravida bisa merasakan hal yang sama

ketika melahirkan karena pengalaman masa lalu dan koping

yang tidak baik (Varney, 2007).

b) Fase Aktif

Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi komplet dan mencakup

fase transisi. Pada fase ini, integritas ego lebih serius dan

terhanyut pada proses persalinan (Pane, 2014). Kontraksi selama

fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi yang lebih

panjang dan intensitas lebih kuat (Varney, 2008). Ketika

persalinan menjadi semakin kuat, serviks akan terus membuka

dan kontraksi menjadi lebih kuat dan semakin nyeri,

berlangsung 60 detik atau lebih (Chapman, 2006).

Fase-fase tersebut terjadi pada primigravida. Pada

multigravida terjadi hal yang sama, namun fase-fase tersebut

terjadi dalam jangka waktu yang lebih pendek. Mekanisme

pembukaan serviks berbeda antara primigravida dan

multigravida. Pada primigravida ostium uteri internum akan

membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan

menipis, baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada

primigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka.

Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan

pendataran serviks terjadi pada saat yang sama. Kala 1 selesai

Page 33: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

14

apabila pembukaan serviks telah lengkap. Pada primigravida

kala 1 berlangsung kira-kira 12 jam. Sedangkan pada

multigravida kira-kira 7 jam (Prawirohardjo, 2010).

2) Kala II

Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran. Gejala utama

dari kala II adalah:

a) His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit dengan

durasi 50 sampai 100 detik

b) Menjelang akhir I ketuban pecah yang ditandai dengan

pengeluaran cairan secara mendadak

c) Ketuban pecah pada pembukaan mendeteksi pembukaan

lengkap diikuti dengan keinginan mengejan, karena tertekannya

fleksus frankenhauser.

d) Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala

bayi sehingga terjadi: kepala membuka pintu, subocciput

bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun

besar, dahi, hidung dan muka serta kepala seluruhnya.

e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu

penyesuaian kepala pada punggung

f) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi

ditolong dengan jalan:

(1) Kepala dipegang pada occiput dan dibawah dagu, ditarik

cunam kebawah untuk melahirkan bahu belakang

Page 34: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

15

(2) Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan

sisa badan bayi

(3) Bayi lahir diikuti oleh air ketuban

g) Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan

pada multigravida rata-rata 0,5 jam (Manuaba, 2010).

3) Kala III

Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10

menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada

lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim. Lepasnya

plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-

tanda:

a) Uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen

bawah rahim

b) Tali pusat bertambah panjang

c) Terjadi perdarahan

(Manuaba, 2010)

Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan pada

fundus uteri. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit

setelah bayi lahir (Manuaba, 2010).

4) Kala IV

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena

perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.

Page 35: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

16

Observasi yang dilakukan adalah pemeriksaan ttv, kontraksi uterus

dan perdarahan (Manuaba, 2010).

d. Tanda-tanda Persalinan

1) Terjadi Lightening

Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi

penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas

panggul yang disebabkan: kontraksi Braxton his, ketegangan

dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum, gaya berat janin

dimana kepala kearah bawah. Masuknya bayi ke pintu atas panggul

menyebabkan ibu merasakan: ringan dibagian atas, rasa sesaknya

berkurang. Sesak dibagian bawah, terjadinya kesulitan saat berjalan

dan sering BAK (follaksuria) (Oktarina, 2016).

2) Terjadinya His Permulaan

Makin tua kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron

makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi

yang lebih sering sebagai his palsu. Sifat his palsu antara lain: rasa

nyeri ringan dibagian bawah, datangnya tidak teratur, tidak ada

perubahan pada serviks atau pembawa tanda, durasinya pendek.

Tanda-tanda timbulnya persalinan (inpartu) adalah terjadinya his

persalinan, keluarnya gender bercampur darah pervaginam (show),

kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, dilatasi dan

effacement. Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara

berangsur-angsur akibat pengaruh his. Effacement adalah

Page 36: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

17

pendataran atau pemendekan kanalis servikalis yang semula

panjang 1-2cm menjadi hilang sama sekali, sehingga tinggal hanya

ostium yang tipis seperti kertas.

Gambar 2.1 Proses Terjadinya His (Oktarina, 2016)

e. Faktor-faktor Persalinan

Menurut Mochtar (2006) faktor yang mempengaruhi persalinan

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Passage (jalan lahir)

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri

dari rongga panggul, dasar pangul, serviks, dan vagina. Syarat agar

janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa adanya rintangan

maka jalan lahir tersebut harus normal (Winkjosastro, 2007 dalam

Ilmi, 2015).

2) Power

Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang

terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga mengedan dari ibu.

Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang

dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.

Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari:

Page 37: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

18

a) His (kontraksi otot uterus)

His adalah kontraksi otot uterus karena otot-otot polos

rahin bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi

otot-otot rahim menguncup sehinga menjadi teal dan lebih

pendek, kavum uteri lebih kecil serta mendorong janin dan

kantung amnion kearah segmen bawah rahim dan serviks.

b) Kontraksi dinding otot perut

c) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengedan

d) Ketegangan dan ligementivus action terutama ligamnetum

rotundum

(Manuaba, 2010)

3) Passanger

a) Janin

Bagian yang paling besar dank eras dari janin adalah

kepala janin, posisi, dan besar kepala dapat mempengaruhi

jalan persalinan (Winkjosastro, 2007 dalam Astika, 2013).

b) Sikap (habitual)

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan

sumbu janin, biasanya terhadapa tulang punggungnya. Janin

umumnya dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung,

dan kaki, dalam keadaan fleksi serta lengan bersilang ke dada

(Winkjosastro, 2007 dalam Astika, 2013).

Page 38: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

19

c) Letak janin

Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin

berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang dimana

sumbu janin sejajar dengan sumbu panjang ibu, bisa letak

kepala atau letak sungsang (Winkjosastro, 2007 dalam Astika,

2013).

d) Presentasi

Presentasi digunakan untuk menentukkan bagian janin

yang ada dibagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada

palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala,

presentasi bokong, presentasi bahu dan sebagainya

(Winkjosastro, 2007 dalam Astika, 2013).

e) Posisi

Posisi merupakan indicator untukmenetapkan arah bagian

terbawah janin apakah seblah kiri, kanan depan atau belakang

terhadap sumbu ibu (maternal pelvis) (Winkjosastro, 2007

dalam Astika, 2013).

f) Plasenta

Plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap

sebagai penumpang atau passanger yang menyertai pada

persalinan normal (Winkjosastro, 2007 dalam Astika, 2013).

Page 39: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

20

4) Psikis (psikologis)

Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat

itulah benar-benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu

munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi

anaknya. Dukungan psikologis dari orang-orang terdekat akan

memperlancar proses persalinan. Dukungan psikologis berupa

menngupayakan terciptanya rasa aman dan nyaman dengan

memberikan sentuhan, penanganan nyeri non farmakologi dan

berada di sisi ibu yang melahirkan. Upaya ini akan membuat

persalinan menjadi lebih mudah (Sumarah 2009 dalam Ilmi, 2015).

5) Penolong

Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah

mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin akan

terjadi pada ibu dan janin. Proses ini tergantung dari kemampuan

atau keahlian dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses

persalinan (Herlina, 2010 dalam Ilmi, 2015).

f. Mekanisme Persalinan

1) Engagement

Apabila diameter biparietal kepala melewati pintu atas

panggul, kepala dikatakan telah menancap (engaged) pada pintu

atas panggul. Pada kebanyakan wanita primipara, hal ini terjadi

sebelum persalinan aktif dimulai karena otot-otot abdomen masih

Page 40: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

21

tegang, sehingga bagian presentasi terdorong kedalam panggul

(Pilliteri, 2007).

2) Penurunan

Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati

panggul. Penurunan terjadi akibat tiga kekuatan, yaitu tekanan dari

cairan amnion, tekanan langsung kontraksi fundus pada janin, dan

kontraksi diafragma dan otot-otot abdomen ibu pada tahap kedua

persalinan. Efek ketiga kekuatan itu dimodifikasi oleh ukuran dan

bentuk bidang panggul ibu dan kapasitas kepala janin untuk

bermolase.

Tingkat penurunan diukur menggunakan stasiun bagian

presentasi. Laju penurunan meningkat pada tahap kedua persalinan.

Pada kehamilan pertama, penurunan berlangsung lambat, tetapi

kecepatannya sama. Pada kehamilan berikutnya, penurunan dapat

berlangsung cepat. Kemajuan penurunan bagian presentasi dapat

diketahui melalui palpasi abdomen (perasat leopold) dan periksa

dalam sampai bagian presentasi terlihat pada introitus (Pilliteri,

2007).

3) Fleksi

Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks,

dinding panggul, atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi

terjadi dan dagu didekatkan ke arah dada janin. Dengan fleksi,

Page 41: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

22

sukoksipitobregmatika yang berdiameter lebih kecil (9,5 cm) dapat

masuk ke dalam pintu bawah panggul (Pilliteri, 2007).

4) Putaran paksi dalam

Pintu atas panggul ibu memiliki bidang paling luas pada

diameter transversanya. Dengan demikian, kepala janin melalui

pintu atas dan masuk ke dalam panggul sejati dengan posisi

oksipitotranversa. Akan tetapi, bidang pintu bawah panggul yang

terluas ialah diameter anteroposterior. Supaya dapat keluar, kepala

janin harus berotasi (berputar pada sumbunya). Putaran paksi

dalam dimulai pada bidang tinggi spina iskiadika, tetapi putaran ini

belum selesai sampai bagian presentasi mencapai panggul bagian

bawah. Ketika oksiput berputar ke arah anterior, wajah berputar ke

arah posterior. Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin di arahkan

oleh tulang panggul dan otot-otot dasar panggul. Akhirnya oksiput

berada di garis tengah dibawah lengkung pubis. Kepala hampir

selalu berputar saat mencapai dasar panggul. Baik muskulus

levator ani maupun tulang panggul penting untuk putaran anterior

(Pilliteri, 2007).

5) Ekstensi

Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke

arah anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati

permukaan bawah simfisis pubis, kemudian kepala muncul keluar

Page 42: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

23

akibat ekstensi: pertama oksiput, kemudian wajah, dan dagu

(Pilliteri, 2007).

6) Restitusi dan putaran paksi luar

Setelah kepala lahir, bayi berputar sehingga mencapai posisi

yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Gerakan ini dikenal

sebagai restitusi. Putaran 45 derajat membuat kepala janin kembali

sejajar dengan punggung dan bahunya. Dengan demikian, kepala

dapat terlihat berputar lebih lanjut. Putaran paksi luar terjadi saat

bahu engaged dan turun dengan gerakan yang mirip dengan

gerakan kepala. Seperti telah diketahui, bahu anterior turun terlebih

dahulu. Ketika ia mencapai pintu bawah, bahu berputar ke arah

garis tengah dan dilahirkan di bawah lengkung pubis. Bahu

posterior diarahkan ke arah perineum sampai ia bebas keluar dari

introitus vagina (Pilliteri, 2007).

7) Ekspulsi

Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang

pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral

ke arah simfisis pubis. Ketika seluruh tubuh bayi keluar, persalinan

bayi selesai. Ini merupakan akhir tahap kedua persalinan dan waktu

saat tubuh bayi keluar seluruhnya, dicatat dalam catatan medis

(Pilliteri, 2007).

2. Nyeri Persalinan

a. Pengertian

Page 43: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

24

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan

potensial, disamping itu nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh

yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun

individu mengatakannya potensial (Bare, 2008). Sedangkan menurut

Berman, dkk (2011) nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan

sangat individual yang tidak dapat di ungkapkan kepada orang lain.

Nyeri menurut International Association For Study Of Pain (IASP)

yang dikutip oleh adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional

yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan.

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi

fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan

serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis

terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi,

pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Arifin et al.,

2015). Menurut Cunningham (2013) nyeri persalinan sebagai kontraksi

miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang

berbeda pada masing-masing individu.

b. Fisiologi Nyeri Persalinan Kala I

Selama kala I persalinan, nyeri diakibatkan oleh dilatasi serviks

dan segmen bawah uterus dan distensi korpus uteri (Bonica &

Chadwick, 1989 dalam Mander, 2006). Intensitas nyeri sekama kala ini

diakibatkan oleh kekuatan kontraksi dan tekanan yang dibangkitkan.

Page 44: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

25

Nyeri ini dialihkan ke dermatom yang disuplai oleh segmen medulla

spinalis yang sama dengan segmen yang menerima input nosiseptif dari

uterus dan serviks. Dermatom adalah daerah tubuh yang dipersarafi

oleh saraf spinalis khusus, misalnya dermatom 12 mengacu pada

dermatom torasikus ke 12 (T12). Nyeri dirasakan sebagai nyeri tumpul

yang lama pada awal kala I dan terbatas pada dermatom torasikus 11

(T11) dan 12 (T12). Kemudian pada kala I persalinan, nyeri pada

dermatom T11 dan 12 menjadi lebih berat, tajam dan menyebar ke

dermatom T10 dan L1. Penurunan kepala janin memasuki pelvis pada

akhir kala I menyebabkan distensi struktur pelvis dan tekanan pada

radiks pleksus lumbosakralis, yang menyebabkan nyeri alih pada

perjalanan segmen L2 ke bawah. Akibatnya nyeri dirasakan pada regio

L2, bagian bawah punggung dan juga pada paha dan tungkai. Nyeri

juga dapat disebarkan dari pelvis ke area umbilikus (Patree, 2007 dalam

Pane, 2014).

Pada kala II persalinan, nyeri tambahan disebabkan oleh regangan

dan robekan jaringan, misalnya pada perineum dan tekanan pada otot

skelet perineum. Disini, nyeri diakibatkan oleh rangsangan struktur

somatic superficial dan digambarkan sebagai nyeri yang tajam dan

terlokalisasi, terutama pada daerah yang disuplai oleh saraf pudendus.

Beberapa wanita dapat mengalami nyeri pada paha dan tungkai mereka,

digambarkan sebagai nyeri tumpul yang lama, terbakar atau kram. Hal

ini dapat diakibatkan oleh rangsangan struktur pada pelvis yang

Page 45: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

26

sensitive nyeri dan yang menyebabkan nyeri ringan yang dialihkan pada

segmen lumbalis dan sakralis bagian bawah (Mander, 2006).

c. Respon Tubuh

Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme

fisiologis sejumlah system tubuh yang selalu menyebabkan respons

stress fisiologis yang umum dan menyeluruh (Brownridge, 1995 dalam

(Mander, 2006).

Page 46: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

27

Bagan 2.1 Diagram Perubahan Fisiologis yang Menyertai Nyeri Bersalin

(Mander, 2006)

Nyeri

Peningkatan pelepasan B

endorphin, B lipotropin

Cemas

Stress

Alkalosis

respiratorik

Peningkatan

aktivitas otonom

Hiperventilasi Sekresi ACTH

Peningkatan curah

jantung dan TD

Inhibisi

gaster

Peningkatan

pelepasan kortisol

Peningkatan

asam lemak

bebas

Gangguan

kontraksi uterus Lipolisis

Asidosis metabolik

Peningkatan

pelepasan

katekolamin Peningkatan

pelepasan

gastrin Penurunan

perfusi

Asidosis janin

Meningkatnya

keasaman

lambung

Page 47: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

28

d. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

1) Internal

a) Pengalaman Nyeri

Pengalaman melahirkan sebelumnya dapat mempengaruhi

respon ibu terhadap nyeri. Ibu yang mempunyai pengalaman

nyeri yang tidak menyenangkan dan sangat menyakitkan serta

sulit dalam persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut

pada persalinan sebelumnya akan mempengaruhi sensitifitasnya

terhadap nyeri yang dirasakan (Bobak, I, 2006).

b) Usia

Kondisi psikologi yang masih cenderung naik dan turun

saat usia muda bisa memicu terjadinya kecemasan yang tinggi

dan nyeri yang dirasakan lebih berat. Usia merupakan salah satu

faktor menentukan toleransi terhadap nyeri, toleransi akan

meningkat seiring bertambahnya usia dan pemahaman terhadap

nyeri (Mander, 2006). Pada penelitian Wahyuningsih pada tahun

2014, usia yang dijadikan sasaran penelitian yaitu antara 20-37

tahun. Penelitian Sri wahyuni dan Endang pada tahun 2015,

mengambil sasaran usia 20-37 tahun.

c) Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi

perasaan takut dan cemas akan nyeri yang dirasakan saat

persalinan, sehingga ibu yang akan bersalin dapat memilih

Page 48: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

29

metode atau teknik latihan yang dapat mengurangi kecemasan

dan nyeri yang dirasakan (Mander, 2006).

d) Emosi

Perasaan cemas dan takut dalam menghadapi persalinan

secara fisiologi dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi

terasa semakin nyeri dan sakit (Sondakh, 2013).

2) Eksternal

a) Agama

Semakin kuat kualitas keimanan seseorang, mekanisme

pertahanan tubuh terhadap nyeri semakin baik karena berkaitan

dengan kondisi psikologis yang relatif stabil.

b) Budaya

Budaya mempunyai pengaruh bagaimana seseorang

berespon terhadap nyeri.

c) Dukungan Sosial dan Keluarga

Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung

kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh

dukungan, bantuan, dan perlindungan. Walaupun klien tetap

merasakan nyeri, tetapi akan menurangi rasa kesepian dan

ketakutan.

d) Sosial Ekonomi

Tersedianya sarana dan lingkungan yang baik dapat

membantu mengatasi rangsang nyeri yang dialami. Keadaan

Page 49: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

30

ekonomi yang kurang, pendidikan yang rendah, informasi yang

minimal dan kurang sarana kesehatan yang memadai akan

menimbulkan ibu kurang mengetahui bagaimana mengatasi nyeri

yang dialami dan masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan

persiapan persalinan sering menimbulkan kecemasan tersendiri

dalam menghadapi persalinan.

e) Komunikasi

Komunikasi tentang penyampaian informasi yang berkaitan

dengan hal-hal seputar nyeri persalinan, bagaimana

mekanismenya, apa penyebabnya, cara mengatasi dan apakah hal

ini wajar akan memberikan dampak yang positif terhadap

manajemen nyeri. Komunikasi yang kurang akan menyebabkan

ibu dan keluarga tidak tahu bagaimana yang harus dilakukan jika

mengalami nyeri saat persalinan (Potter & Perry, 2005).

e. Pengukuran Intensitas Nyeri

Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya

dan karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat

tingkatnya (Brunner & Suddarth, 2008). Tingkat nyeri persalinan

digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat

proses persalinan. Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan

dengan cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala

nyeri (Judha, 2012).

Page 50: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

31

1) Skala Intensitas Nyeri

a) Skala Intensitas Nyeri Deskriptif Sederhana

Tidak ada ringan sedang hebat sangat hebat paling

nyeri hebat

Pada skala ini, nyeri dideskripsikan dari „tidak nyeri‟

sampai „nyeri yang tidak tertahankan‟. Alat ini memungkinkan

klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri.

Perawat yang memberikan skala tersebut dan meminta pasien

memilih nyeri diposisi manakah yang sedang klien rasakan saat

ini.

2) Skala Analog Visual

Skala analog visual (Visual Analog Scale) merupakan suatu

garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan

memiliki alat pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya.

Tidak ada nyeri Nyeri hebat

Page 51: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

32

3) Skala Intensitas Nyeri Numerik 0-10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri nyeri sedang nyeri paling hebat

Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan menggunakan skala

numerik, yaitu:

0 : tidak nyeri

1 - 2 : nyeri ringan

3 - 5 : nyeri sedang

6 – 7 : nyeri berat

8 – 10 : nyeri sangat berat

(Potter & Perry, 2005)

Skala penilaian numerik (Numeric Rating Scale atau NRS)

paling sering digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata.

Klien menilai nyeri dari dari skala 0-10. Skala intensitas nyeri ini

paling efektif digunakan saat mengkaji nyeri sebelum dan sesudah

intervensi diberikan (Potter & Perry, 2005).

f. Manajemen Nyeri Non-Farmakologis

1) Aromaterapi

Bau-bauan yang menyenangkan dapat membuat ibu merasa

nyaman serta relaksasi pada tubuh dan fikiran ibu akan mereduksi nyeri

dan cemas, sehingga nyeri akan berkurang (Yuliatun, 2008).

Page 52: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

33

2) Relaksasi

Ada 3 jenis relaksasi yang dapat membantu ibu dalam bersalin:

a) Relaksasi Progresif

Latihan ini dilakukan dengan cara sengaja mengencangkan

sekelompok otot-otot tunggal (misalnya lengan, tungkai, wajah)

sekuat mungkin melepaskannya secara sekunder. Otot-otot

dikencangkan secara berurutan dan progresif dari satu ujung bagian

tubuh ke bagian tubuh lainnya.

b) Relaksasi Terkendali

Latihan ini dilakukan dengan cara mengupayakan sekelompok otot

berkontraksi dan mempertahankan kelompok otot yang lain

berelaksasi.

c) Mengambil dan mengeluarkan nafas

Teknik ini dilakukan pada saat ibu berdiri dan mengambil nafas

dalam dan kemudian mengeluarkan semuanya dengan suatu

hembusan kuat setelah kontaksi selesai.

(Ardhiyanti, Pitriani, & Damayanti, 2014)

3) Massage

Massage adalah penekanan oleh tangan pada otot atau ligamen tanpa

menyebabkan pergeseran sendi atau perubahan posisi untuk

menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi atau meningkatkan sirkulasi

(Henderson & Jones, 2006). Dasar teori massage ini berdasarkan teori

gate control yang dikatakan oleh Melzak dan Wall bahwa sinaps

Page 53: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

34

bekerja seperti pintu masuk untuk mengijinkan impuls masuk ke otak,

disini terjadi peningkatan aktifitas substansia gelatinosa akibat

rangsangan dari akar ganglion dorsalis. Peningkatan aktifitas substansia

gelatinosa ini mengakibatkan tertutupnya pintu, sehingga aktifitas sel T

terhambat dan akan menghambat hantaran nyeri (Musrifatul &

Hidayat, 2008).

Massage adalah salah satu metode non farmakologi yang dapat

dilakukan untuk mengurangi nyeri dalam persalinan. Pijatan atau

usapan yang lembut dapat membuat ibu merasa nyaman dan rileks

selama persalinan yang disebabkan karena tubuh melepaskan hormon

endorphin yang dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak,

endorphin juga sebagai pereda sakit yang alami (Danuatmadja, 2004

dalam Pane, 2014). Beberapa macam massage yang dapat digunakan

untuk mengurangi nyeri persalinan adalah:

a) Effleurage

Effleurage adalah pijatan lambat perut atau bagian tubuh lain

selama kontraksi berlangsung. Metode effleurage memperlakukan

pasien dalam posisi setengah duduk atau supine, lalu letakkan kedua

telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan

melingkar kearah pusat ke simpisis atau dapat juga menggunakan

satu telapak tangan dengan gerakkan melingkar atau satu arah

(Maemunah, 2009 dalam Pane, 2014).

Page 54: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

35

b) Deep Back Massage

Deep back massage adalah penekanan pada daerah sacrum

dengan sedikit mendalam dengan menggunakan telapak tangan.

Metode deep back massage memperlakukan pasien berbaring

miring, kemudian bidan atau keluarga pasien menekan daerah

sacrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan lagi dan

tekan lagi, begitu seterusnya (Maemunah, 2009 dalam Pane, 2014).

c) Firm Counter Pressure

Firm counter pressure adalah penekanan pada daerah sacrum

dengan menggunakan tangan yang dikepalkan. Metode firm counter

pressure memperlakukan pasien dalam kondisi duduk kemudian

bidan atau keluarga pasien menekan sacrum secara bergantian

dengan tangan yang dikepalkan secara mantap dan beraturan

(Maemunah, 2009 dalam Pane, 2014).

3. Massage Effleurage

Massage effleurage adalah pijatan lambat perut atau bagian tubuh lain

selama kontraksi. Ibu yang bersalin belajar untuk melakukan effleurage

menggunakan kedua tangan dalam gerakan melingkar (Murray & Huelsman,

2013). Teknik ini menimbulkan efek relaksasi, dengan menggunakan usapan

lembut dan ringan tanpa tekanan kuat, melibatkan interaksi yang kuat antara

pikiran, tubuh dan jiwa (van der Riet, 2011). Massage effleurage dapat

dikaitkan dengan teori gate control, dimana teori ini mengatakan bahwa

sentuhan dan nyeri jika dirangsang bersamaan, sensasi sentuhan akan

Page 55: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

36

berjalan ke otak dan menutup pintu gerbang pada otak, sehingga ada

pembatasan persepsi pada nyeri. Sentuhan ringan ini juga mempunyai efek

distraksi dan meningkatkan hormon endorphin sehingga ibu yang mengalami

nyeri pada persalinan merasakan kenyamanan karena adanya relaksasi otot

(Monsdragon, 2004 dalam Pane, 2014).

Pada persalinan, massage effleurage dilakukan dengan menggunakan

ujung jari yang tidak putus-putus dari permukaan kulit, usapan dilakukan

dengan ringan dan tanpa tekanan yang kuat. Seorang pendamping persalinan

yang melakukan pemijatan bisa melakukan usapan menggunakan ujung-

ujung jari telapak tangan dengan gerak arah membentuk pola gerakan seperti

kupu-kupu pada abdomen seiring dengan pernafasan abdomen (Potter &

Perry, 2005). Teknik tersebut bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah,

menghangatkan otot abdomen, memberi tekanan dan meningkatkan relaksasi

fisik (Jurnal Occupational and Environment Medicine, 2008 dalam Pane,

2014).

a. Manfaat Massage Effleurage

1) Massage atau usapan ringan dapat meningkatkan produksi oksitosin

endogen, sehingga merangsang kontraksi uterus (Simkin, 2011)

2) Massage dapat meningkatkan oksitosin yang bisa menimbulkan

kenyamanan dan kepuasan (Pane, 2014)

3) Sentuhan ringan pada abdomen dapat meningkatkan kekuatan dan

atau frekuensi kontraksi (Stager, 2011)

Page 56: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

37

4) Massage menurunkan hormon stress dan meningkatkan hormon

oksitosin dan mampu membantu menurunkan kecemasan

(Klossner, 2006).

b. Efek samping Massage Effleurage

Massage effleurage merupakan teknik manajemen nyeri

nonfarmakologi pada persalinan yang tidak membahayakan bagi ibu

maupun janin, tidak memperlambat persalinan, tidak mempunyai efek

alergi ataupun efek obat (Gadysa, 2009 dalam Astika, 2013).

c. Prosedur Massage Effleurage

1) Atur posisi sesuai kenyamanan ibu

2) Saat timbul kontraksi, kedua telapak ujung jari tangan diatas

simfisis pubis

3) Bersama-sama inspirasi secara perlahan, usapkan kedua ujung-

ujung jari tangan dengan tekanan yang ringan, tegas dan konstan ke

samping abdomen, mengelilingi samping abdomen menuju ke arah

fundus uteri.

4) Setelah sampai di fundus uteri, ekspirasi perlahan dan usapkan

kedua ujung jari tangan tersebut menuju perut bagian bawah diatas

simfisis pubis melalui umbilicus.

5) Gerakan di ulang ketika kontraksi berlangsung.

6) Pemijat harus memperhatikan respon ibu ketika dipijat, ketika ibu

sudah merasa tidak nyaman atau kontraksi telah berhenti, maka

pijatan dihentikan (Danuatmadja dan Meliasari, 2004).

Page 57: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

38

Gambar 2.2 Massage Effleurage (Yuliatun, 2008)

d. Mekanisme Peranan Massage Effleurage

Mekanisme penghambatan nyeri persalinan dengan teknik

Effleurage berdasarkan pada konsep teori Gate Control yang

mengatakan bahwa stimulasi serabut taktil kulit dapat menghambat

sinyal nyeri dari area tubuh yang sama atau area lainnya. Stimulasi

serabut taktil kulit dapat dilakukan dengan teknik massage (Erb et al.,

2011). Selama kontraksi berlangsung, impuls nyeri berjalan dari

uterus sepanjang serabut saraf C untuk ditransmisikan ke Substansia

Gelatinosa di Spinal Cord dan disampaikan ke Cortex Cerebri untuk

diterjemahkan sebagai nyeri. Stimulasi taktil dengan massage

effleurage menghasilkan pesan yang sebaliknya dikirim lewat serabut

saraf yang lebih besar (Serabut A Delta). Serabut A Delta akan

menutup gerbang sehingga Cortex Cerebri tidak menerima pesan

nyeri karena sudah diblokir oleh stimulasi dengan massage effleurage

Page 58: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

39

sehingga persepsi nyeri berubah, karena serabut dipermukaan kulit

(Cutaneus) sebagian besar adalah serabut saraf yang berdiameter luas.

Massage effleurage juga digunakan sebagai distraksi dan menurunkan

transmisi sensorik stimulasi dari dinding abdomen sehingga

mengurangi ketidaknyamanan pada area yang sakit. Sebagai teknik

relaksasi, massage effleurage mengurangi ketegangan otot

(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2010), meningkatkan sirkulasi area

yang sakit dan mencegah terjadinya hipoksia (Varney, 2008).

Massage dan sentuhan membantu ibu lebih rileks dan nyaman

selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat

selama 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih

bebas dari rasa sakit, karena massage (pijat) merangsang tubuh

melepaskan senyawa endhorpin yang merupakan pereda sakit alami

dan menciptakan perasaan nyaman (Danuatmadja & Meiliasari,

2008).

4. Dukungan Suami

Dukungan adalah pemberian dorongan atau motivasi dan nasihat kepada

orang lain dalam situasi pembuat keputusan. Dukungan juga dapat berupa

persiapan segala kebutuhan yang disiapkan oleh orang lain. Dukungan adalah

faktor penting yang dibutuhkan seseorang ketika menghadapi masalah

(kesehatan). Masyarakat di Indonesia memiliki kelebihan, salah satunya

adalah kekerabatan yang kuat, dapat dilihat dari ketika ada anggota keluarga

Page 59: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

40

yang sakit, semua keluarga dan tetangga memberikan dukungan dengan

menunggu di rumah sakit secara bergantian (Yumni, 2010).

Dukungan keluarga atau suami adalah dukungan yang terdiri dari

informasi atau nasihat verbal dan non verbal, bantuan nyata atau tindakan

yang diberikan oleh keakraban sosial dan didapat karena kehadiran mereka

dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima

(Nursalam, 2007). Dukungan dan pendampingan dalam persalinan dapat

memberikan dukungan secara emosional kepada ibu yang menghadapi proses

persalinan, akan memunculkan semangat, menjadi penghibur, menjalin

komunikasi yang baik dan menimbulkan rasa aman. Pendampingan persalinan

juga efektif menurunkan prevalensi angka operasi sectio caesarea dan

penggunaan alat bantu persalinan seperti forsep atau vacum karena dukungan

dalam mengejan dan berkurangnya kecemasan serta berkurangnya intensitas

nyeri serta memberikan efek yang baik terhadap kemajuan persalinan (Harry,

2011). Pada kondisi menjelang persalinan, keberadaan suami disamping istri

sangatlah membantu, karena menjelang persalinan adalah kondisi yang sangat

menegangkan dan melelahkan bagi ibu hamil. Dukungan emosional yang

didapatkan ibu hamil menjelang persalinan akan mengalami waktu persalinan

yang lebih pendek, penanganan medis yang sedikit dan menghasilkan

persalinan yang baik (Murray & Huelsman, 2013)

a. Tugas peran pendamping selama proses persalinan menurut Hamilton

(2012) yaitu :

Page 60: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

41

1) Mengatur posisi ibu, dengan membantu ibu tidur miring atau sesuai

dengan keinginan ibu disela-sela kontraksi dan mendukung posisi ini

agar dapat mengedan secara efektif saat relaksasi.

2) Mengatur nafas ibu, dengan cara membimbing ibu mengatur nafas saat

kontraksi dan beristirahat saat relaksasi.

3) Memberikan asuhan tubuh, dengan menghapus keringat ibu, memegang

tangan, memberikan pijatan, mengelus perut ibu dengan lembut.

4) Memberi informasi kepada ibu tentang kemajuan persalinan.

5) Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.

6) Membantu ibu ke kamar mandi.

7) Memberi cairan dan nutrisi sesuai keinginan ibu.

8) Memberikan dorongan spiritual dengan ikut berdoa.

9) Memberi dorongan semangat mengedan saat kontraksi serta

memberikan pujian atas kemampuan ibu saat mengedan.

b. Peran Pendamping Persalinan Pada Setiap Kala

Pada persalinan kala I, seorang pendamping persalinan bisa membantu

ibu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang mulai muncul. Misalnya

menemani ibu bercerita, menonton televisi dan jalan-jalan. Pada saat

kontraksi muncul dan nyeri mulai muncul, seorang pendamping persalinan

bisa mengajak ibu berbicara sambil memberi pujian bila ibu berhasil

melewati setiap kontraksi yang terjadi, membantu ibu mengganti posisi

tubuh ibu ketika ibu mulai lelah. Seorang pendamping persalinan juga

dapat memberikan pijatan ringan di punggung atau diperut ibu.

Page 61: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

42

Pada kala II persalinan, seorang pendamping persalinan bisa membantu

ibu untuk tetap dalam posisi nyaman, bila bayi mulai terlihat keluar,

pendamping persalinan bisa berkomunikasi dengan ibu melalui sentuhan

lembut dan bila tindakan operasi harus dilakukan, seorang pendamping

persalinan bisa mencarikan informasi detail untuk mengetahui informasi

lebih lanjut seputar tindakan operasi. Pada kala III persalinan, ibu dan

seorang pendamping persalinan sudah bisa menikmati kebahagiaan atas

kelahiran bayi mereka. Seorang pendamping persalinan bisa menemani ibu

selama menyusui bayi dan mengumandangkan azan jika muslim

(Musbikin, 2012).

Page 62: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

43

Korteks serebri

menerima sinyal nyeri

Menstimulasi

serabut taktil

dikulit

Dilakukan massage

effleurage pd

abdomen

Diteruskan ke

amigdala

Sinyal nyeri dihambat

oleh serabut A-δ

Nyeri

berkurang

Nyeri pada

persalinan

Korteks serebri tidak

menerima sinyal nyeri

Kontraksi

otot uterus

Impuls rasa senang

ke sistem limbik

Sekresi CRF

Merespon

hipotalamus melalui

HPAaxis

Gerbang tertutup

(closing the gate)

Dilakukan

oleh suami

Otot polos

menjadi rileks

Medulla adrenal

menurunkan sekresi

katekolamin

Menghambat

pelepasan ACTH

Mempengaruhi

kelenjar pituitary

Suplai darah dan O2

ke uterus

Vasodilatasi

pembuluh darah

(Di modifikasi dari Guyton, 2007; Potter & Perry, 2005)

Bagan 2.2 Mekanisme Peranan Massage Effleurage

yang dilakukan oleh Suami terhadap Nyeri Persalinan

Page 63: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

44

B. Penelitian Terkait

1. Penelitian berjudul Pendampingan Suami dan Skala Nyeri Pada Persalinan

Kala I Fase Aktif oleh Triani Yuliastanti dan Novita Nurhidayati pada

tahun 2013 menunjukkan hasil p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian diterima, dimana dapat diartikan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pendampingan suami dengan skala nyeri

persalinan kala I fase aktif.

2. Penelitian berjudul Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Di RSU PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten oleh Sri Wahyuni dan Endang

Wahyuningsih pada tahun 2015 menunjukkan bahwa skala nyeri

kelompok responden sebelum diberikan massage effleurage rata-rata nyeri

persalinan yang dialami responden adalah 5,11 dengan tingkat nyeri

sedang dan rata-rata nyeri persalinan sesudah pemberian massage

effleurage sebesar 2 dengan tingkat nyeri ringan. Hasil analisis data

selanjutnya didapatkan hasil statistik signifikan p 0,000;α=0,05 dengan

kesimpulan bahwa massage effleurage berpengaruh untuk menurunkan

nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin di bangsal bersalin RSU

PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten.

3. Penelitian berjudul Pengaruh Massage Effleurage terhadap Kontraksi

Uterus pada Parturien Kala I fase Aktif di RSIA Melinda Kediri oleh

Astika Gita Ningrum pada tahun 2014 menunjukkan bahwa berdasarkan

hasil analisis MC Nemar’s Test diketahui nilai X2 hitung sebesar 2,25 dengan

Page 64: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

45

nilai X2

tabel sebesar 3,841, yang artinya tidak ada pengaruh dalam

pemberian massage effleurage terhadap kontraksi uterus pada parturien

kala I fase aktif di RSIA Melinda kota Kediri.

4. Penelitian berjudul Effect of Massage Therapy on Duration of Labour: A

Randomized Controlled Trial oleh Nahid B. Haghighi, Seyedeh Z.

Masoumi dan Farideh Kazemi pada tahun 2016 menyatakan bahwa terapi

massage effleurage selama persalinan akan memperpendek durasi kala I

dan kala II.

5. Penelitian yang berjudul Effects of Effleurage Plus Breathing Techniques

on Childbirth Satisfaction in Primiparous Women Referring to Lolagar

Hospital in Tehran oleh Haseli A, Jahdi F, Egdampour F, Naysanisamani

L dan Haghani H pada tahun 2014 menunjukkan hasil kepuasan yang

signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

6. Penelitian yang berjudul Pengaruh Massage Effleurage terhadap

Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di

Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang oleh Priharyanti Wulandari

dan Prasita Dwi Nur Hiba pada tahun 2015 menunjukkan hasil tingkat

nyeri sebelum dilakukan massage effleurage diperoleh rata-rata 3,78,

setelah dilakukan massage effleurage diperoleh rata-rata 2,96 dengan p-

value (0,000) ≤ α (0,05) dan nilai z hitung: -4,359 yang artinya ada

pengaruh massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase

aktif.

Page 65: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

46

7. Penelitian yang berjudul Pengaruh Kehadiran Suami Terhadap Lama

Persalinan di BPS Ny.Y Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan oleh

Putri Salisi Ayu dan Magfiroh pada tahun 2014 menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,022) dalam hal lama persalinan

antara ibu bersalin yang mendapat pendampingan suami dengan ibu

bersalin yang tidak didampingi suami.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terkait diatas adalah pada

penelitian ini karakteristik ibu melahirkan yang diambil adalah ibu yang

melahirkan pada kala I fase laten dan yang melakukan perlakuan massage

effleurage adalah suami.

Page 66: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

47

C. Kerangka Teori

Bagan 2.3 Kerangka Teori

Faktor yang

mempengaruhi nyeri

persalinan:

1. Internal

a. Pengalaman nyeri

b. Usia

c. Persiapan persalinan

d. Emosi

2. Eksternal

a. Agama

b. Budaya

c. Dukungan sosial dan

keluarga

d. Sosial ekonomi

e. Komunikasi

Nyeri Skala nyeri

NRS

Manajemen nyeri persalinan

non-farmakologis

Massage

effleurage

Dukungan suami sebagai

pendamping persalinan

Penurunan intensitas

nyeri persalinan pada

kala I fase laten

Relaksasi nafas

dalam

(Dimodifikasi dari Murray, 2007; Damayanti, 2014;

Potter & Perry 2006; Bobak, 2010)

Page 67: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

48

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara variabel yang akan

diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Wasis, 2008).

Variabel independen dalam penelitian adalah teknik massage effleurage

yang dilakukan suami dan variabel dependen adalah nyeri persalinan kala I

fase laten. Penelitian ini terdiri dari 1 kelompok sebagai kelompok

intervensi yang akan mendapatkan perlakuan teknik massage effleurage

yang dilakukan suami dan selanjutnya akan dinilai skala nyeri persalinan

kala I fase laten sebelum dan setelah diberikan intervensi.

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Confounding

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Teknik massage

effleurage yang

dilakukan suami

Nyeri persalinan kala I

fase laten

1. Usia

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

48

Page 68: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

49

B. Hipotesis

Ha: Ada keefektifan teknik massage effleurage yang dilakukan suami

terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase laten di

Kecamatan Setu.

Ho: Tidak ada keefektifan teknik massage effleurage yang dilakukan

suami terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase laten

di Kecamatan Setu.

Page 69: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

50

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Pengukuran

Keterangan

1 Variabel

Independent:

Pemberian

Massage

Effleurage

oleh suami

Suami klien

melakukan massage

dari atas simfisis

pubis ke arah pusat

lalu melingkar

keluar abdomen

dengan 2 atau 1

tangan secara searah

1) Suami klien

memberikan

perlakuan massage

selama 20 menit

saat kontraksi

berlangsung.

2) Jenis massage

yang dilakukan

adalah massage

effleurage

Lembar

Observasi

1) Massage effleurage

dikatakan sesuai dan

tepat apabila dilakukan

oleh suami dan sesuai

SOP massage

effleurage

2) Massage effleurage

dikatakan tidak sesuai

apabila tidak dilakukan

oleh suami dan tidak

sesuai SOP massage

effleurage

Ordinal Kelompok I:

Diberikan

massage effleurage

oleh suami

Kelompok II:

Diberikan teknik

relaksasi nafas dalam

2 Variabel

Dependent:

Nyeri

persalinan

kala I fase

laten

Ketidaknyamanan

karena rasa sakit

yang dialami ibu

inpartu kala I fase

laten dengan adanya

kontraksi uterus dari

pembukaan 1-3

1) Mengukur skala

nyeri klien sebelum

dilakukan massage

effleurage

2) Mengukur skala

nyeri klien sesudah

dilakukan massage

Skala

NRS

1. Skala nyeri:

0

(tidak nyeri)

2. Skala nyeri:

1-2

(nyeri ringan)

3. Skala nyeri:

3-5

Rasio Kelompok I: diukur

skala nyeri sebelum

dan sesudah

dilakukan massage

effleurage

Page 70: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

51

effleurage (nyeri sedang)

4. Skala nyeri:

6-7

(nyeri berat)

5. Skala nyeri:

8-10

(nyeri sangat berat)

Kelompok II: diukur

skala nyeri

Page 71: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

52

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain

penelitian quasi eksperimen yang bersifat two group pretest-postest

dengan kelompok I adalah sebagai kelompok intervensi yang dilakukan

massage effleurage oleh suami dan kelompok II adalah kelompok kontrol

yang tidak diberikan perlakuan metode massage effleurage serta dilakukan

pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan massage

effleurage untuk mengidentifikasi efektifitas massage effleurage yang

dilakukan oleh suami terhadap nyeri persalinan kala I fase laten pada ibu

inpartu. Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut:

Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02

01 - 02

Tabel 4.1 Desain Penelitian

Keterangan:

01 : Pretest dilakukan pada kelompok intervensi oleh ibu inpartu yang

mengalami nyeri persalinan sebelum dilakukan massage effleurage

oleh suami.

02 : Post test dilakukan pada kelompok intervensi oleh ibu inpartu yang

mengalami nyeri persalinan sesudah dilakukan massage effleurage

oleh suami.

X : Intervensi (perlakuan massage effleurage yang dilakukan suami).

52

Page 72: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

53

- : Kontrol (diberikan perlakuan relaksasi nafas dalam didampingi oleh

Suami).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala I fase

laten yang mempunyai keluhan nyeri persalinan dengan partus spontan

di Puskesmas Kranggan Kecamatan Setu dan Klinik Bersalin Wijaya

Kusuma di Kecamatan Setu.

2. Sampel

Jumlah minimum besar sampel berdasarkan riset penelitian

eksperimental adalah 15 subjek pada setiap kelompok untuk studi yang

simple, sedangkan dengan kontrol eksperimental yang kuat diperlukan

jumlah minimum adalah 10-20 subjek perkelompok (Dempsey, 2002).

Jumlah sampel pada penelitian kuasi eksperimen adalah sebanyak 10-20

orang (Burns & Grove, 2005). Menurut Sugiyono (2014), jumlah

sampel untuk penelitian eksperimen bisa sekitar 10 sampai 20

responden.

Jadi, besar sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 30 sampel

dengan 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok

kontrol ibu inpartu kala I fase laten di Puskesmas Kranggan Kecamatan

Setu sebanyak 10 responden dari bulan Agustus sampai September

2016 dan Klinik Bersalin Wijaya Kusuma di Kecamatan Setu sebanyak

20 responden dari bulan Desember 2016 sampai Januari 2017.

Page 73: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

54

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menetapkan

terlebih dahulu kriteria inklusi yang telah ditetapkan (sampel

berdasarkan kriteria/ criterion based sampling) (Afiyanti &

Rachmawati, 2014).

a. Kriteria inklusi kelompok intervensi dan kelompok kontrol:

1) Ibu multigravida

2) Ibu dengan kehamilan aterm (37-41 minggu).

3) Ibu inpartu kala I fase laten

4) Ibu dengan suami yang bersedia mendampingi persalinan.

5) Usia 20-37 tahun

b. Kriteria Eksklusi Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol:

1) Ibu yang tidak mengalami nyeri persalinan

2) Ibu inpartu yang mengalami distosia saat kala I fase laten

3) Ibu hamil yang mengalami kontraksi palsu

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Kranggan Kecamatan Setu

dan Klinik Bersalin Wijaya Kusuma di Kecamatan Setu Kota Tangerang

Selatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap penyusunan

proposal pada bulan Oktober sampai Desember 2016 dan dilanjutkan pada

tahap pengumpulan data pada bulan Februari sampai Juni 2017.

Page 74: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

55

D. Instrument Penelitian

Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

kuesioner demografi, lembar observasi dan skala nyeri NRS. Dengan

penjabaran sebagai berikut:

1. Kuesioner Demografi

Kuesioner demografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik

responden, kuesioner demografi ini meliputi pertanyaan umur,

pendidikan, pekerjaan dan paritas.

2. Lembar Observasi Massage Effleurage

Lembar observasi massage effleurage berisi prosedur pelaksanaan

metode massage effleurage yang akan dilakukan oleh suami kepada ibu

yang merasakan nyeri pada kala I fase laten dan selanjutnya diobservasi

oleh peneliti. Lembar observasi pelaksanaan metode massage effleurage

dalam bentuk tabel dan selanjutnya diisi oleh peneliti.

3. Skala nyeri NRS

Skala nyeri Numerical Rating Scale (NRS) berisi penilaian numerik

dari 0-10 yang diberikan kepada ibu inpartu kala I fase laten sebelum

dan sesudah diberikan massage effleurage maupun yang tidak diberikan

perlakuan massage effleurage dan selanjutnya diisi oleh peneliti setelah

ibu inpartu mengatakan intensitas nyeri yang dirasakan.

E. Prosedur Penelitian

1. Penyusunan proposal skripsi

Page 75: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

56

a. Pembuatan surat izin studi pendahuluan untuk observasi dan

pengambilan data dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan setelah itu kepada Puskesmas Kranggan dan kepada Direktur

Klinik Bersalin Wijaya Kusuma di Kecamatan Setu.

b. Pengambilan data awal untuk mengetahui populasi dan menentukan

sampel penelitian serta melakukan wawancara sebagai studi

pendahuluan kepada 10 ibu yang pernah mengalami nyeri persalinan.

2. Pengambilan Data

a. Melakukan identifikasi terhadap ibu yang akan melahirkan yang

sesuai dengan kriteria inklusi dibantu oleh bidan jaga di klinik

Wijaya Kusuma untuk menentukan pembukaan, kontraksi dan

pencatatan data pasien. Jika pembukaan 0-3cm dan kontraksi muncul

tiap 10 menit sekali selama 20-30 detik, maka pasien masih dalam

kala I fase laten, pengambilan data status pasien yang menunjukkan

ibu multípara dan tidak terjadi his palsu atau komplikasi lainnya

masuk kriteria inklusi peneliti.

b. Jika peneliti sudah mencocokkan pasien dengan kriteria inklusi,

maka peneliti datang kepada ibu inpartu dan suami yang

mendampingi ibu inpartu tersebut untuk memperkenalkan diri serta

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada suami dan juga

istri yang sedang menghadapi proses melahirkan.

Page 76: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

57

c. Peneliti meminta persetujuan (informed consent) kepada responden

yang sesuai dengan kriteria inklusi. Bagi responden yang menyetujui

langsung menandatanganinya.

d. Setelah suami yang mendampingi ibu inpartu menandatangani

informed consent, peneliti selanjutnya memberi penjelasan mengenai

prosedur massage effleurage terhadap suami dengan menggunakan

kedua tangan peneliti dan perut peneliti sebagai contoh perlakuan

massage. Ketika suami mengatakan paham dengan apa yang

dijelaskan peneliti, suami langsung melakukan perlakuan massage

effleurage kepada ibu inpartu ketika tanda-tanda kontraksi telah

muncul. Penjelasan mengenai prosedur massage effleurage kepada

suami ini berlangsung selama ±3 menit kepada suami di kelompok

intervensi. Peneliti juga menjelaskan kepada kelompok kontrol

mengenai perlakuan teknik nafas dalam yang didampingi suami.

e. Peneliti mengisi lembar data demografi yang terdiri dari inisial nama,

usia, pendidikan dan pekerjaan.

f. Peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami responden pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dilakukan

intervensi dengan menggunakan skala pengukuran nyeri NRS dan

diisi langsung oleh peneliti setelah responden menunjukkan angka

berapa nyeri yang dirasakan.

g. Ketika tanda-tanda kontraksi telah muncul, tindakan massage segera

dilakukan oleh suami. Massage effleurage dilakukan hanya ketika

Page 77: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

58

kontraksi muncul (20-30 detik) dan berhenti dilakukan ketika

kontraksi hilang atau ketika ibu sudah merasa tidak nyaman.

Perlakuan tarik nafas dalam yang didampingi oleh suami juga

diberlakukan untuk kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol,

relaksasi nafas dalam juga dilakukan hanya ketika kontraksi muncul

dan berhenti setelah kontraksi telah hilang.

h. Peneliti mengamati dan mengontrol setiap langkah-langkah tindakan

massage effleurage yang dilakukan oleh suami kepada istri yang

sedang mengalami kontraksi dan mencatat dalam checklist prosedur

perlakuan massage effleurage yang dilakukan oleh suami.

i. Peneliti mengkaji kembali derajat nyeri yang dialami responden

kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan cara pasien

sendiri yang akan memilih ada ditingkat berapa nyeri kontraksi yang

sedang dirasakan ketika tindakan massage effleurage telah diberikan

dalam keadaan kontraksi dengan menggunakan skala pengukuran

nyeri NRS dan peneliti melingkari tingkatan nyeri yang dirasakan

setelah responden menunjukkan angka berapa nyeri yang dirasakan.

j. Pengukuran skala nyeri dilakukan hanya pada satu kali perlakuan

massage effleurage.

k. Menganalisis data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk

tabel.

Page 78: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

59

F. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah salah satu rangkaian kegiatan penelitian

setelah pengumpulan data. Data yang masih mentah (raw data) perlu

diolah sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk

menjawab tujuan penelitian (Hastono, 2007). Tahap-tahap pengolahan data

antara lain:

1. Editing

Hal yang harus diperhatikan dalam editing apakah pertanyaan telah

terjawab dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan mudah dibaca,

dan apakah coretan yang ada sudah diperbaiki (Wasis, 2008). Selain itu,

peneliti perlu juga untuk memeriksa apakah isian formulir atau

kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten (Hastono, 2007).

2. Coding

Coding adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka. Coding juga dapat dikatakan sebagai usaha memberi

kode-kode tertentu pada jawaban responden (Wasis, 2008).

3. Processing

Mengentry data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam tabel atau database computer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat

table kontingensi (Musrifatul & Hidayat, 2008). Processing ini

merupakan langkah agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis

(Hastono, 2007).

Page 79: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

60

4. Cleaning

Pembersihan data atau cleaning adalah pengecekan kembali data yang

sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Cara-cara dalam

membersihkan data yaitu mengetahui missing data, mengetahui variasi

data dan mengetahui konsistensi data (Hastono, 2007).

G. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik tiap variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung pada jenis

data, untuk data numerik digunakan nilai mean, median, standar

deviasi, inter kuartil range dan minimal maksimal. Pada data kategorik

(usia, tingkat pendidikan, dan sosial ekonomi) peringkasan data hanya

menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran presentase atau

proporsi (Hastono, 2007).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan apabila diinginkan analisis hubungan

antara dua variabel, untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut

biasanya digunakan pengujian statistik. Jenis uji statistik yang

digunakan bergantung pada jenis data atau variabel yang dihubungkan

(Hastono, 2007).

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji t-dependent.

Uji t-dependent merupakan uji parametrik yang digunakan untuk

melihat hubungan data numerik pada variabel terapi massage effleurage

Page 80: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

61

dan variabel karakteristik individu dengan variabel tingkat nyeri pada

persalinan kala I. Hasil analisis berupa p-value. Sebelum data diuji

dengan uji t-dependent, harus dilakukan uji normalitas terlebih dahulu

yaitu jika data <50 maka digunakan uji normalitas Saphiro Wilk dan

jika data >50 maka digunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov.

Kemudian jika data tidak terdistribusi normal maka uji bivariat

menggunakan uji Wilcoxon (Hastono, 2007).

H. Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian

dengan menekankan etika penelitian yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)

Subjek yang diteliti harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak

untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden (Nursalam,

2007).

2. Tanpa nama (anonimity)

Masalah etika keperawatan yang terjadi adalah masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak

mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode (Hidayat,

2007).

Page 81: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

62

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilampirkan

sebagai hasil riset (Hidayat, 2007).

Page 82: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

63

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari usia, status

pekerjaan dan pendidikan. Distribusi responden berdasarkan usia,

status pekerjaan dan pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Intervensi

Berdasarkan Usia, Status Pekerjaan dan Pendidikan di Klinik

Bersalin Wijaya Kusuma Tangerang Selatan, April 2017

Karakteristik Responden

Usia (tahun) Min-Max X SD

24-36 29,67 3,039

Pendidikan N %

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Diploma/sarjana

Total

1

0

12

2

15

6,7

0

80

13,3

100

Pekerjaan

1. Bekerja

2. Tidak bekerja

Total

1

14

15

6,7

93,3

100

Pada tabel tersebut diketahui karakteristik respodikanden dengan

usia rata-rata 29,67 tahun dan standar deviasi 3,039. Distribusi tingkat

pendidikan responden sebagian besar tamat SMA sebanyak 12 orang

(80%) dengan pekerjaan sebagian besar tidak bekerja yaitu 14 orang

(93,3%).

63

Page 83: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

64

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol

Berdasarkan Usia, Status Pekerjaan dan Pendidikan di Klinik

Bersalin Wijaya Kusuma Tangerang Selatan, April 2017

Karakteristik Responden

Usia (tahun) Min-Max X SD

24-37 28,33 4,082

Pendidikan N %

5. SD

6. SMP

7. SMA

8. Sarjana

Total

2

3

9

1

15

13,3

20

60

6,7

100

Pekerjaan

3. Bekerja

4. Tidak bekerja

Total

2

13

15

13,3

86,7

100

Pada tabel tersebut diketahui karakteristik responden dengan usia

rata-rata 28,33 tahun dan standar deviasi 4,082. Distribusi tingkat

pendidikan responden sebagian besar tamat SMA sebanyak 9 orang

(60%) dengan pekerjaan sebagian besar tidak bekerja yaitu 13 orang

(86,7%).

1. Tingkat Nyeri dengan Skala NRS

Hasil penelitian ini berupa skala tingkat nyeri responden sebelum dan

sesudah massage effleurage yang dilakukan oleh suami yang dijelaskan

sebagai berikut:

Page 84: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

65

Tabel 5.3 Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan

Sesudah dilakukan Massage Effleurage, April 2017

Variabel Frekuensi (n) Mean SD Min-Maks

Tingkat nyeri persalinan

sebelum dilakukan

Massage Effleurage oleh

Suami

15 9,47 0,51 9-10

Tingkat nyeri persalinan

sesudah dilakukan

Massage Effleurage oleh

Suami

15 7,13 0,74 5-8

Tabel 5.3 menggambarkan tingkat nyeri persalinan pada responden

sebelum dan sesudah dilakukan tindakan massage effleurage yang

dilakukan oleh suami. Pada hasil tersebut didapatkan rata-rata tingkat

nyeri pada persalinan sebelum dilakukan tindakan massage effleurage

adalah 9,47 dengan standar deviasi 0,51. Sedangkan rata-rata tingkat nyeri

pada persalinan sesudah dilakukan tindakan massage effleurage menurun

menjadi 7,13 dengan standar deviasi meningkat menjadi 0,74.

Page 85: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

66

Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan

Sesudah Relaksasi Nafas Dalam, April 2017

Variabel Frekuensi (n) Mean SD Min-Maks

Tingkat nyeri persalinan

sebelum Relaksasi

Nafas Dalam didampingi

Suami

15 9,20 0,67 8-10

Tingkat nyeri persalinan

sesudah Relaksasi Nafas

Dalam didampingi

Suami

15 8,47 0,83 7-10

Tabel 5.4 menggambarkan tingkat nyeri persalinan pada responden

sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam yang didampingi oleh suami.

Pada hasil tersebut didapatkan rata-rata tingkat nyeri pada persalinan

sebelum relaksasi nafas dalam adalah 9,20 dengan standar deviasi 0,67.

Sedangkan rata-rata tingkat nyeri pada persalinan sesudah relaksasi nafas

dalam sedikit menurun menjadi 8,47 dengan standar deviasi meningkat

menjadi 0,83.

B. Analisis Bivariat

1. Hasil Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis bivariat, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas terhadap data yang telah diperoleh. Hasil dari uji normalitas

tersebut akan menentukan analisis bivariat yang akan digunakan. Jika

hasil uji normalitas menunjukkan sebaran data normal (>0,05) maka

analisis bivariat yang digunakan yaitu uji t berpasangan. Jika sebaran

Page 86: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

67

data tidak normal (<0,05), uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon

(Hastono, 2007). Hasil uji normalitas yang didapatkan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Intervensi

Variabel Frekuensi (n) Shapiro-Wilk

Df Sig.

Tingkat nyeri persalinan

sebelum dilakukan Massage

Effleurage oleh Suami

15 15 0,000

Tingkat nyeri persalinan

sesudah dilakukan Massage

Effleurage oleh Suami

15 15 0,000

Tabel 5.5 menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-

wilk karena jumlah responden kurang dari 50 orang (Dahlan, 2012).

Hasil uji normalitas untuk tingkat nyeri persalinan sebelum dilakukan

massage effleurage adalah 0,000 dan tingkat nyeri persalinan sesudah

dilakukan tindakan massage effleurage adalah 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal (p-value

<0,05) sedangkan data normal memiliki nilai p-value >0,05. Data yang

tidak terdistribusi normal tersebut dilanjutkan dengan uji normalitas

wilcoxon.

Page 87: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

68

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

Variabel Frekuensi (n) Shapiro-Wilk

Df Sig.

Tingkat nyeri persalinan

sebelum relaksasi nafas

dalam didampingi oleh suami

15 15 0,004

Tingkat nyeri persalinan

sesudah relaksasi nafas

dalam didampingi oleh suami

15 15 0,034

Tabel 5.6 menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-

wilk karena jumlah responden kurang dari 50 orang (Dahlan, 2012).

Hasil uji normalitas untuk tingkat nyeri persalinan sebelum tarik nafas

dalam adalah 0,004 dan tingkat nyeri persalinan sesudah tarik nafas

dalam adalah 0,034. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tidak

terdistribusi normal (p-value <0,05) sedangkan data normal memiliki

nilai p-value >0,05. Data yang tidak terdistribusi normal tersebut

dilanjutkan dengan uji normalitas Wilcoxon.

2. Efektivitas Massage Effleurage yang Dilakukan Oleh Suami

terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten pada Kelompok

Intervensi dan Kelompok Kontrol

Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

non parametrik menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon

digunakan untuk mengetahui adakah efektivitas terhadap intervensi

berupa pemberian massage effleurage yang dilakukan oleh suami

terhadap nyeri persalinan kala I fase laten. Hasil uji wilcoxon yang

didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 88: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

69

Tabel 5.7 Efektivitas Massage Effleurage yang dilakukan oleh Suami

terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Kelompok Intervensi,

Mei 2017

Variabel Frekuensi

(N)

Rata-

rata

Minimum-

Maksimum

p-value

Tingkat nyeri persalinan

sebelum dilakukan

Massage Effleurage oleh

Suami

15 9,47 9-10

0,000

Tingkat nyeri persalinan

sesudah dilakukan

Massage Effleurage oleh

Suami

15 7,13 5-8

Tabel 5.7 menunjukkan nilai rata-rata tingkat nyeri persalinan

dengan analisis uji Wilcoxon dengan nilai α = 0,05 yaitu didapatkan

nilai significancy 0,000 (p-value < 0,05). Secara statistik terdapat

efektivitas bermakna massage effleurage yang dilakukan oleh suami

terhadap nyeri persalinan kala I fase laten sebelum dengan sesudah

intervensi.

Page 89: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

70

Tabel 5.8 Efektivitas Massage Effleurage yang dilakukan oleh Suami

terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Kelompok Kontrol, Mei

2017

Variabel Frekuensi

(N)

Rata-

rata

Minimum-

Maksimum

p-value

Tingkat nyeri persalinan

sebelum relaksasi nafas

dalam didampingi oleh

suami

15 9,20 8-10

0,001

Tingkat nyeri persalinan

sesudah relaksasi nafas

dalam didampingi oleh

suami

15 8,47 7-10

Tabel 5.8 menunjukkan nilai rata-rata tingkat nyeri persalinan yang

tidak diberikan perlakuan massage effleurage dengan analisis uji

wilcoxon dengan nilai α = 0,05 yaitu didapatkan nilai significancy

0,001 (p-value < 0,05). Secara statistik terdapat pengaruh relaksasi

nafas dalam yang didampingi suami terhadap nyeri persalinan kala I

fase laten sebelum dengan sesudah intervensi.

Page 90: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

71

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh tentang

efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri

persalinan kala I fase laten di Kecamatan Setu. Hasil penelitian ini kemudian akan

dibandingkan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta memaparkan

keterbatasan dalam penelitian ini.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Penelitian Kelompok Intervensi dan

Kontrol

a. Usia

Berdasarkan karakteristik responden, dari 15 responden pada

kelompok intervensi jumlah paling banyak adalah yang berusia 31

tahun yaitu 4 orang (26,7%). Untuk kelompok kontrol, dari 15

responden didapatkan usia paling banyak adalah 25 tahun yaitu

sebanyak 4 orang (26,7%). Pada usia 20-35 tahun, ibu telah

memiliki umur kesehatan reproduksi yang optimal. Hal tersebut

sejalan dengan Winkjosastro (2012) yang menjelaskan bahwa usia

20-35 tahun merupakan kelompok umur kesehatan reproduksi yang

optimal. Widyana et al (2015) juga menyatakan bahwa usia 21

tahun keatas dikatakan telah memasuki masa dewasa dan memiliki

kematangan baik fisik maupun psikologis.

71

Page 91: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

72

Bila mengacu pada hukum di Indonesia, menurut UU Pasal 7

No.1/1974 tentang perkawinan, usia minimal untuk suatu

perkawinan, membina rumah tangga dan mengurus anak adalah 16

tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria. Secara teori, usia

berperan penting dalam respon nyeri, usia muda akan mengalami

peningkatan nyeri dibandingkan usia tua. Penelitian yang

dilakukan oleh Lydwina pada tahun 2011 yang berjudul persepsi

nyeri pada persalinan normal mengatakan bahwa dari 447

perempuan ditemukan nyeri pada awal persalinan mengalami

penurunan yang signifikan seiring dengan meningkatnya usia. Dari

kedua data diatas, usia responden menunjukkan kelompok usia

yang relatif aman yaitu masih dalam rentang usia yang optimal

dalam melahirkan dan usia berpengaruh dalam respon nyeri

persalinan yang dialami responden.

b. Pendidikan

Karakteristik selanjutnya adalah pendidikan, pada penelitian

ini didapatkan pendidikan terakhir responden paling banyak pada

kelompok intervensi adalah SMA yaitu 12 orang (80%). Pada

kelompok kontrol juga didapatkan pendidikan terakhir responden

paling banyak yaitu SMA sebanyak 9 orang (60%). Menurut data

badan pusat statistik (BPS) kota Tangerang Selatan tahun 2015,

angka partisipasi murni sekolah di kota Tangerang Selatan pada

jenjang pendidikan SMA sebanyak 84,81% sedangkan jenjang

Page 92: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

73

pendidikan SD mendapatkan persentase tertinggi dari keempat

jenjang pendidikan yang tercantum dalam BPS kota Tangerang

Selatan yaitu sebanyak 98,88% (www.tangselkota.bps.go.id).

Pendidikan berkaitan dengan pemahaman seseorang terutama

dalam pola pikir, pola tingkah laku, serta pola pengambilan

keputusan. Dari hasil penelitian ini, ibu inpartu dengan jenjang

pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi memilih menghadapi

proses persalinan di Rumah Sakit atau Klinik, sedangkan ibu

inpartu dengan jenjang pendidikan SD dan SMP lebih banyak

memilih menghadapi proses persalinan di Paraji (dukun). Dengan

demikian, pendidikan yang rendah akan berdampak pada

pemahaman terhadap terjadinya nyeri maupun penatalaksanaan

nyeri.

Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa individu dengan

pendidikan rendah menggunakan adaptasi mal adaptif sedangkan

individu dengan pendidikan tinggi menggunakan adaptasi yang

adaptif. Tingkat pendidikan secara umum mempengaruhi

kemampuan seseorang dalam menerima informasi dan memahami

informasi, kondisi dan lingkungan disekitarnya, sehingga

mempengaruhi cara pandang dan pemilihan koping dalam

menyelesaikan masalah. Respon terhadap nyeri persalinan berbeda

setiap orang, karena adaptasi yang digunakan berbeda sesuai

dengan tingkat pendidikan, semakin individu tersebut tidak

Page 93: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

74

memiliki koping yang bagus terhadap penyelesaian masalah, maka

akan menimbulkan stress dan berakibat pada kontraksi uterus yang

tidak adekuat (Wahyuningsih, 2015). Sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Lydwina (2011) dengan judul Presepsi nyeri

pada persalinan normal didapatkan hasil dari 155 ibu bersalin

menunjukkan pendidikan lebih tinggi menunjukkan rasa nyeri yang

lebih rendah pada fase aktif.

Wanita berpendidikan tinggi menghadapi nyeri lebih baik dari

pada wanita berpendidikan rendah. Penelitian Wahyuni &

Wahyuningsih (2015) juga mendapatkan hasil bahwa pendidikan

berpengaruh terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Dalam

penelitian ini, Responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA

dan PT tingkat skala nyerinya rata-rata 9 sedangkan SD dan SMP

skala nyerinya rata-rata 10. Dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini, pendidikan berpengaruh terhadap respon nyeri

persalinan yang dialami responden, semakin tinggi pendidikan

semakin mudah beradaptasi dalam mengatasi nyeri persalinan pada

kala I fase laten.

c. Pekerjaan .

karakteristik responden yang terakhir adalah karakteristik

pekerjaan, pada penelitian ini didapatkan mayoritas pekerjaan

responden pada kelompok intervensi tidak bekerja yaitu sebagai

ibu rumah tangga (IRT) yang berjumlah sebanyak 14 orang

Page 94: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

75

(93,3%), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas pekerjaan

responden sama dengan kelompok intervensi dengan hasil

terbanyak responden tidak bekerja yaitu sebagai ibu rumah tangga

yang berjumlah 13 orang (86,7%). Tingkat pekerjaan bukan

variabel langsung yang dapat mempengaruhi tingkat nyeri, tetapi

pekerjaan bisa menimbulkan peningkatan persepsi seseorang

terhadap nyeri yang dirasakan dan menurunkan kemampuan

koping akibat kelelahan yang dirasakan (Potter & Perry, 2008).

Menurut penelitian Wahyuni & Wahyuningsih (2015) yang

berjudul pengaruh massage effleurage terhadap tingkat nyeri

persalinan kala I fase aktif menunjukkan hasil bahwa pekerjaan

tidak begitu berpengaruh terhadap terhadap nyeri persalinan kala I

fase aktif. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya,

yaitu pekerjaan tidak terlalu berpengaruh terhadap respon nyeri

persalinan kala I fase laten responden di Kecamatan Setu.

A. Analisis Bivariat

1. Efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh suami

terhadap nyeri persalinan kala I fase laten pada kelompok kontrol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri

persalinan pada kelompok kontrol dengan melakukan teknik relaksasi

nafas dalam didampingi oleh suami mengalami penurunan tingkat

nyeri persalinan kala I fase laten sebesar 0,73. Dilihat dari signifikansi,

terdapat pengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase

Page 95: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

76

laten. Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengurangi ketegangan,

meningkatkan relaksasi fisik dan emosional dengan mengurangi

kecemasan. Penurunan tingkat nyeri dalam kelompok kontrol

disebabkan ketika ibu inpartu yang merasakan nyeri dan melakukan

relaksasi nafas dalam direspon oleh otak melalui korteks serebri lalu

dihantarkan ke hipotalamus, hipotalamus melepaskan Corticotrophin

Releasing Factor (CRF) lalu merangsang kelenjar pituitary untuk

memberitahu medulla adrenal dalam meningkatkan produksi

prooploidmelanocortin (POMC) sehingga enkhepalin meningkat.

Kelenjar pituitary menghasilkan hormone endorphin sebagai

neurotransmitter yang dapat mempengaruhi suasana hati menjadi

rileks. Peningkatan endhorphin dan enkhepalin menyebabkan tubuh

menjadi rileks dan rasa nyeri berkurang (Guyton, 2009). Sesuai

dengan penelitian Purnani (2013) bahwa dengan relaksasi nafas dalam

dapat menurunkan tingkat nyeri persalinan pada kala I fase aktif.

2. Efektivitas massage effleurage yang dilakukan oleh suami

terhadap nyeri persalinan kala I fase laten

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dilakukannya

massage effleurage yang dilakukan oleh suami, tingkat nyeri

persalinan pada kala I fase laten mengalami penurunan nyeri

persalinan sebesar 2,34 dan didapatkan nilai signifikansi adanya

efektivitas yang bermakna terhadap nyeri persalinan kala I fase laten.

Hal ini sesuai dengan teori gate control dalam (Wulandari & Hiba,

Page 96: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

77

2015) yang mengatakan bahwa nyeri akan berkurang setelah dilakukan

massage effleurage karena sentuhan dan nyeri dirangsang bersama

sensasi sentuhan berjalan ke otak dan menutup gerbang dalam otak dan

terjadi pembatasan intensitas nyeri di otak. Massage effleurage telah

lama dilakukan pada proses persalinan dan bisa menurunkan nyeri

pada persalinan dengan mengurangi sekresi hormon adrenalin dan

noradrenalin dan meningkatkan produksi hormon endorfin dan

meningkatkan pelepasan oksitosin (Haghighi, Masoumi, & Kazemi,

2016).

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian

massage effleurage yang dilakukan oleh suami sangat efektif terhadap

nyeri persalinan kala I fase laten, juga pada kelompok kontrol dalam

penelitian ini yaitu dengan melakukan teknik relaksasi nafas dalam

yang didampingi suami berpengaruh pada nyeri persalinan kala I fase

laten, hal ini terbukti dari hasil analisis data yang menunjukkan bahwa

nilai signifikansi keduanya tidak berbeda jauh. Oleh karena itu,

pemberian massage effleurage yang dilakukan suami dan teknik

relaksasi nafas dalam dapat digunakan untuk intervensi pada saat

mengalami nyeri persalinan. Sejalan dengan penelitian Wahyuni &

Wahyuningsih (2015) yang menyatakan bahwa ibu yang

berkonsentrasi dalam menikmati perlakuan massage effleurage

membuat ibu menjadi relaks dan tenang sehingga oksitosin akan

mengalir, oksitosin sangat berpengaruh dalam kontraksi uterus dan

Page 97: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

78

membuat kontraksi menjadi adekuat. Semakin adekuat kontraksi

rahim, semakin cepat pembukaan dan penipisan serviks.

Massage atau pijatan berupa sentuhan pada abdomen (effleurage)

adalah bentuk stimulasi kulit yang digunakan selama proses persalinan

yang dapat menimbulkan efek relaksasi (Monsdragon, 2008). Jika ibu

merasa relaks dan tenang, otaknya akan kembali menjadi mode

primitif dan oksitosin akan mengalir, sehingga akan segera dibanjiri

oleh hormon endorphin yang dapat menurunkan nyeri (Chapman,

2006). Teori Simkin (2011) juga mengungkapkan bahwa sentuhan

yang nyaman seperti mengusap dapat meningkatkan produksi oksitosin

endogen. Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa salah satu hal yang

dapat menurunkan nyeri adalah karena pemberian massage effleurage

pada abdomen menstimulasi serabut taktil dikulit sehingga sinyal nyeri

dapat dihambat. Stimulasi kulit dengan effleurage ini menghasilkan

pesan yang dikirim lewat serabut A-δ, yang mengakibatkan gerbang

tertutup sehingga korteks tidak menerima sinyal nyeri dan intensitas

nyeri menjadi menurun. Perlakuan massage effleurage ini selain bisa

dilakukan oleh tenaga medis bisa juga dilakukan oleh orang terdekat

ibu yang mendampingi persalinan terutama seorang suami.

Kehadiran seorang pendamping dalam persalinan memberikan

pengaruh yang sangat besar terhadap ibu yang sedang mengalami

proses persalinan. Apabila suatu tindakan manajemen nyeri persalinan

dilakukan oleh orang yang dipercayai oleh ibu inpartu, akan timbul

Page 98: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

79

rasa nyaman, tentram, dan dapat merasakan kasih sayang yang

diharapkan oleh dirinya sendiri. Lain halnya dengan tenaga kesehatan

yang melakukan manajemen nyeri persalinan tersebut, ibu inpartu akan

merasa canggung apabila teknik yang dilakukan kurang memberikan

kenyamanan entah rasa takut, malu ataupun tidak mau. Pendampingan

pada saat persalinan dapat memberikan perhatian, rasa aman dan

nyaman, semangat, mengurangi ketegangan dan status emosional

menjadi lebih baik. Dukungan emosional yang didapatkan ibu hamil

menjelang persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih

pendek, penanganan medis yang sedikit dan menghasilkan persalinan

yang baik (Murray & Huelsman, 2013). Dukungan emosional dalam

menghadapi persalinan akan menimbulkan perasaan senang yang akan

menjadi impuls ke neurotransmitter ke sistem limbik kemudian

diteruskan ke amigdala lalu dibawa ke hipotalamus sehingga terjadi

perangsangan pada nukleus ventromedial dan area sekelilingnya yang

dapat menimbulkan perasaan tenang (Guyton, 2007).

Penurunan nyeri dalam persalinan akan lebih efektif apabila rasa

nyeri ibu inpartu dikurangi dengan memengaruhi emosional atau

psikologisnya, salah satu cara memengaruhi psikologis ibu inpartu ini

adalah dengan menghadirkan pendamping persalinan yang diinginkan

dan dipercaya oleh ibu inpartu. Pendamping persalinan tersebut dapat

berupa pasangan, sahabat atau anggota keluarganya. Dalam penelitian

ini, pasangan adalah salah satu target penelitian untuk dilakukannya

Page 99: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

80

tindakan massage effleurage, karena sebagian besar suami hadir dalam

proses persalinan dan untuk mendukung apapun tindakan yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada ibu inpartu. Penelitian

Wahyuni & Wahyuningsih (2015) tentang massage effleurage pada

nyeri persalinan kala I fase aktif yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan pengaruh yang bermakna, namun dengan dilakukannya

massage effleurage oleh suami, lebih dapat meningkatkan keeratan

hubungan suami istri dalam menghadapi proses persalinan dan

menyambut kedatangan buah hati, juga dapat meningkatkan

kepercayaan diri ibu inpartu dalam proses persalinan yang mana

dengan didampingi oleh suami, rasa cemas ibu berkurang, ibu merasa

diperhatikan dan diberikan kasih sayang yang tinggi oleh suami. Hasil

dari penelitian ini pun menunjukkan keefektifan dalam perlakuan

massage effleurage yang dilakukan oleh suami dengan adanya

penurunan nyeri persalinan pada kala I fase laten.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wahyuni & Wahyuningsih

(2015), yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari penelitiannya

p=0,000 α=0,05 yang berarti terdapat pengaruh massage effleurage

untuk menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif. Sama pun dengan

penelitian Wulandari & Hiba (2015) memperlihatkan hasil analisis

data didapatkan nilai p=0,000 yang berarti terdapat pengaruh massage

effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif. Selain itu,

penelitian yang dilakukan oleh Yuliastanti & Nurhidayati (2013)

Page 100: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

81

menunjukkan hasil yang signifikan dengan p value=0,015 yang berarti

terdapat hubungan pendampingan suami dengan pengurangan rasa

nyeri pada persalinan kala I fase aktif. Penelitian lain yang dilakukan

oleh Haseli, Jahdi, Egdampour, Naysanisamani, & Haghani (2014) di

Iran memberikan hasil bahwa massage effleurage dan relaksasi nafas

dalam mempunyai efektivitas dalam persalinan. Berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Purnani (2013) yang menunjukkan

hasil bahwa massage effleurage tidak memiliki pengaruh dalam

menurunkan nyeri persalinan diduga karena peningkatan nyeri

persalinan yang sangat kuat di kala I fase aktif, dan menunjukkan hasil

yang signifikan pada relaksasi nafas dalam karena pada fase aktif ini

ibu lebih nyaman dalam pemberian bimbingan teknik relaksasi nafas

dalam dibandingkan diberikan perlakuan massage effleurage.

3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan diantaranya mengenai tempat

pengambilan data responden yang hanya terbatas pada Klinik Wijaya

Kusuma dikarenakan di Puskesmas Keranggan tidak ditemukan

responden dengan kriteria inklusi peneliti.

Page 101: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

82

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan data yang diperoleh, dapat

disimpulkan bahwa massage effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri

persalinan kala I fase laten di Kecamatan Setu efektif dalam penurunan nyeri

persalinan kala I fase laten. Nilai rata-rata penurunan nyeri persalinan tertinggi

terdapat pada kelompok intervensi yaitu yang diberi perlakuan massage effleurage

oleh suami, sedangkan pada kelompok kontrol yang melakukan relaksasi nafas

dalam yang didampingi oleh suami mendapatkan hasil penurunan namun tidak

sebanyak nilai rata-rata penurunan nyeri persalinan yang diberi perlakuan

massage effleurage. Ibu inpartu yang mengalami nyeri persalinan kala I fase laten

bisa menggunakan massage effleurage ataupun relaksasi nafas dalam untuk

menurunkan nyeri persalinan, tetapi lebih efektif diberikan perlakuan massage

effleurage yang dilakukan oleh suami dibandingkan dengan yang melakukan

relaksasi nafas dalam didampingi oleh suami.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa hal

yang dapat disarankan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini. Saran

tersebut adalah sebagai berikut:

82

Page 102: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

83

1. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi pada asuhan

keperawatan maupun asuhan kebidanan untuk manajemen nyeri pada

persalinan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk

mengembangkan penelitian ini lebih lanjut agar dapat melakukan

penelitian serupa dengan menggunakan responden ibu primigravida karena

tingkat nyeri yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multigravida yang

digunakan pada penelitian ini.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan dan memperkaya

informasi bagi keperawatan terutama keperawatan maternitas dan dapat

dijadikan sebagai rujukan manajemen nyeri persalinan non farmakologi

dalam asuhan keperawatan maternitas pada ibu inpartu yang mengalami

nyeri persalinan.

4. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi masyarakat bahwa

massage effleurage yang dilakukan oleh suami efektif dilakukan untuk

menurunkan nyeri persalinan dan mempererat ikatan suami dan istri dalam

menyambut kelahiran anak.

Page 103: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

84

DAFTAR PUSTAKA

Achdiat, C. . (2008). Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Adams, R., White, B., & Beckett, C. (2010). No Title. The Effects of Massage

Therapy on Pain Management in the Acute Care Setting.

Afiyanti, Y., & Rachmawati, N. I. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam

Riset Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ardhiyanti, Y., Pitriani, R., & Damayanti, P. (2014). Panduan Lengkap

Keterampilan Dasar Kebidanan I. Yogyakarta: Deepublish.

Arifin, A., Kundre, R., & Rompas, S. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan di Puskesmas

Budilatama Kecamatan Gadung Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah,

3.

Astika, N. G. (2013). Pengaruh Massage Effleurage terhadap Kontraksi Uterus

pada Parturien Kala I Fase Aktif di RSIA Melinda Kediri, 22–28.

Bare, S. &. (2008). Medical Surgical Nursing. Philadelpia: Lippincot & Wilkins.

Bobak, I, M. (2006). Maternity Nursing. Jakarta: EGC.

Brunner, & Suddarth. (2008). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Chapman, V. (2006). The Midwife’s Labour and Birth Handbook. London:

Blackwell Publishing.

Cunningham, F. (2013). Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Danuatmadja, B., & Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit.

Jakarta: Puspa Swara.

Erb, K., Berman, & Snyder. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :

Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.

Haghighi, N. B., Masoumi, S. Z., & Kazemi, F. (2016). Effect of Massage

Therapy on Duration of Labour : A Randomized Controlled Trial, 1–5.

https://doi.org/10.7860/JCDR/2016/17447.7688

Harry, G. K. (2011). Pendekatan Non Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Saat

Persalinan, 299–303.

Hartanti. (2005). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien

Page 104: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

85

Post Sectio Caesar di Ruang Mawar BP RSUD Bojonegoro Kabupaten

Temanggung.

Haseli, A., Jahdi, F., Egdampour, F., Naysanisamani, L., & Haghani, H. (2014).

Effects of Effleurage Massage Plus Breathing Techniques on Childbirth

Satisfaction in Primiparous Women Referring to Lolagar Hospital in Tehran,

12(6), 44–46.

Hastono, S. (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Henderson, C., & Jones, K. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Ilmi, N. (2015). Pengalaman Ibu Primipara Yang Di Dampingi Suami Saat

Menghadapi Proses Persalinan.

Judha, S. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Klossner, J. (2006). Intoductory Maternity Nursing. Philadelpia: Lippincot &

Wilkins.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2010). Maternity Nursing (8th

ed.). United States of America: Mosby Elsevier.

Mander, R. (2006). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. . (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Murray, M., & Huelsman, M. G. (2013). Persalinan dan Melahirkan. Jakarta:

EGC.

Musbikin. (2012). Persiapan menghadapi persalinan dari perencanaan

kehamilan sampai mendidik anak. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Musrifatul, U., & Hidayat, A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba

Medika.

Oktarina, M. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru

Page 105: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

86

Lahir. Yogyakarta: Deepublish.

Pane, A. N. (2014). Efektivitas Teknik Effleurage Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri Ibu Bersalin Kala I Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan

Johor Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.

Pilliteri, A. (2007). Maternal and Child Health Nursing. Philadelphia: Lippincot

& Wilkins.

Potter, P. ., & Perry, A. . (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:

EGC.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Purnani, W. T. R. I. (2013). Perbedaan Penurunan Nyeri Persalinan Kala I antara

Teknik Relaksasi Nafas Dalam dengan Teknik Pijat Effleurage yang

dilakukan Oleh Suami pada Ibu Inpartu di Bidan Praktek Swasta.

Simkin, P. (2011). Panduan lengkap kehamilan, melahirkan dan bayi. Jakarta:

Arcan.

Sondakh, J. J. . (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Erlangga.

van der Riet, P. (2011). Effleurage and petrissage: Holistic practice in Thailand.

Contemporary Nurse, 37(2), 227–228.

Varney, H. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan (4th ed.). Jakarta: EGC.

Wahyuni, S., & Wahyuningsih, E. (2015). Pengaruh Massage Effleurage terhadap

Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Bersalin di RSU PKU

Muhammadiyah Delanggu Klaten 2015, 1–11.

Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.

Winkjosastro, H. (2012). Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sawono Prawirohardjo.

Page 106: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

87

Wulandari, P., & Hiba, P. D. N. (2012). Pengaruh massage effleurage terhadap

pengurangan tingkat nyeri persalinan kala satu fase aktif pada primigravida

di ruang bougenvile RSUD Tugurejo Semarang, 59–67. Retrieved from

http://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2014/09/Pengaruh-Massage-

Effleurage-Terhadap-Pengurangan-Tingkat-Nyeripersalinan-Kala-I-Fase-

Aktif-Pada-Primigravida-Di-Ruang-Bougenville-Rsud-Tugurejo-

Semarang.pdf

Yuliastanti, T., & Nurhidayati, N. (2013). Pendampingan Suami dan Skala Nyeri

pada Persalinan Kala I Fase Aktif. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan,

4(1), 1–14.

Yuliatun, L. (2008). Penangangan Nyeri Persalinan Dengan Metode

Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia Publishing.

Yumni. (2010). Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Proses Persalinan Kala

I di Empat Klinik Bersalin di Sidoarjo dan Surabaya.

Page 107: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

88

LAMPIRAN

Page 108: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

89

Lampiran 1 Lembar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG

DILAKUKAN SUAMI TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE

LATEN DI KECAMATAN SETU

A. DATA DEMOGRAFI

1. Nama ibu (inisial) :

2. Nama suami (inisial) :

3. Usia :

4. Status Pekerjaan :

5. Pendidikan :

( ) SD

( ) SMP

( ) SMA

( ) Diploma

( ) Sarjana

( ) Lainnya….

Keterangan: Diisi oleh peneliti

Page 109: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

90

B. SKALA NYERI NUMERICAL RATING SCALE (NRS) KELOMPOK

INTERVENSI

Sebelum dilakukan Tindakan Massage Effleurage

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri nyeri sedang nyeri paling hebat

Skala diisi oleh peneliti setelah ibu menunjukkan intensitas nyeri yang

dirasakan ibu dengan skala nyeri numerik 0-10, yaitu:

0 : Tidak nyeri

1 - 2 : Nyeri ringan (terasa keram pada perut bagian bawah, masih dapat

ditahan, masih dapat melakukan aktifitas, masih bisa konsentrasi).

3 - 5 : Nyeri sedang (terasa keram pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktifitas terganggu).

6 – 7 : Nyeri berat (terasa keram berat pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, paha, punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

badan lemas, tidak kuat beraktifitas).

8 – 10 : Nyeri sangat berat (terasa keram yang sangat berat sekali pada

perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, punggung, tidak

mau makan, mual muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa

berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktifitas).

Page 110: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

91

Sesudah dilakukan Tindakan Massage Effleurage

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri nyeri sedang nyeri paling hebat

Skala diisi oleh peneliti setelah ibu menunjukkan intensitas nyeri yang

dirasakan ibu dengan skala nyeri numerik 0-10, yaitu:

0 : Tidak nyeri

1 - 2 : Nyeri ringan (terasa keram pada perut bagian bawah, masih dapat

ditahan, masih dapat melakukan aktifitas, masih bisa konsentrasi).

3 - 5 : Nyeri sedang (terasa keram pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktifitas terganggu).

6 – 7 : Nyeri berat (terasa keram berat pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, paha, punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

badan lemas, tidak kuat beraktifitas).

8 – 10 : Nyeri sangat berat (terasa keram yang sangat berat sekali pada

perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, punggung, tidak

mau makan, mual muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa

berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktifitas).

Page 111: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

92

B. SKALA NYERI NUMERICAL RATING SCALE (NRS) KELOMPOK

KONTROL

Sebelum dilakukan Tindakan Relaksasi Nafas Dalam

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri nyeri sedang nyeri paling hebat

Skala diisi oleh peneliti setelah ibu menunjukkan intensitas nyeri yang

dirasakan ibu dengan skala nyeri numerik 0-10, yaitu:

0 : Tidak nyeri

1 - 2 : Nyeri ringan (terasa keram pada perut bagian bawah, masih dapat

ditahan, masih dapat melakukan aktifitas, masih bisa konsentrasi).

3 - 5 : Nyeri sedang (terasa keram pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktifitas terganggu).

6 – 7 : Nyeri berat (terasa keram berat pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, paha, punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

badan lemas, tidak kuat beraktifitas).

8 – 10 : Nyeri sangat berat (terasa keram yang sangat berat sekali pada

perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, punggung, tidak

mau makan, mual muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa

berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktifitas).

Page 112: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

93

Sesudah dilakukan Tindakan Relaksasi Nafas Dalam

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri nyeri sedang nyeri paling hebat

Skala diisi oleh peneliti setelah ibu menunjukkan intensitas nyeri yang

dirasakan ibu dengan skala nyeri numerik 0-10, yaitu:

0 : Tidak nyeri

1 - 2 : Nyeri ringan (terasa keram pada perut bagian bawah, masih dapat

ditahan, masih dapat melakukan aktifitas, masih bisa konsentrasi).

3 - 5 : Nyeri sedang (terasa keram pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktifitas terganggu).

6 – 7 : Nyeri berat (terasa keram berat pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, paha, punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

badan lemas, tidak kuat beraktifitas).

8 – 10 : Nyeri sangat berat (terasa keram yang sangat berat sekali pada

perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, punggung, tidak

mau makan, mual muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa

berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktifitas)

Page 113: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

94

Prosedur Pelaksanaan Metode Massage Effleurage yang Dilakukan Suami

Keterangan: Diisi oleh peneliti

No Metode Massage Effleurage yang dilakukan

Suami

Dilakukan Tidak

Dilakukan

1 Memberikan posisi ternyaman bagi ibu

2 Kedua telapak tangan suami diletakkan pada

abdomen ibu

3 Kedua telapak tangan suami digerakkan

secara bersamaan melingkar kearah pusat

simfisis atau menggunakan satu telapak

tangan dengan gerakkan melingkar atau satu

arah dengan tekanan yang ringan dan lembut

4 Usapan dilakukan ketika ibu mengalami

kontraksi dan berhenti ketika kontraksi

berhenti atau ibu sudah merasa tidak nyaman

Page 114: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

95

Lampiran 2 Informed Consent

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Qorina Fairuz Zerlita F

Alamat : Komplek Batan Indah Blok I no 60

Nomor Hp : 081513683515

Judul : Efektivitas Massage Effleurage yang di Lakukan oleh Suami

terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten di Kecamatan Setu

Saya adalah mahasiswa Strata I Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan

penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas massage

effleurage yang dilakukan oleh suami terhadap nyeri kala I fase laten di

kecamatan setu. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan skripsi di program Strata I.

Saya mengharapkan partisipasi ibu dan bapak dalam rangkaian

pelaksanaan tindakan massage effleurage. Partisipasi ibu dan bapak dalam

penelitian ini sukarela, ibu dan bapak bebas menerima menjadi responden

penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu dan bapak bersedia

menjadi responden, silahkan menanda tangani surat persetujuan ini pada tempat

yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti ibu dan bapak bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi ibu dan

bapak dalam penelitian ini.

Tanggal :

Tanda tangan :

Page 115: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

96

Lampiran 3 Surat Izin Studi Pendahuluan

Page 116: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

97

Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data

Page 117: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

98

Page 118: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

99

Page 119: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

100

Lampiran 5 Surat Pernyataan Kerahasiaan Klinik

Page 120: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

101

Lampiran 6 Hasil Analisis Data dengan SPSS

ANALISIS UNIVARIAT

1. Usia Responden Kelompok Intervensi

Page 121: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

102

2. Usia Responden Kelompok Kontrol

Page 122: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

103

3. Pendidikan dan Pekerjaan Responden Kelompok Intevensi

Page 123: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

104

4. Pendidikan dan Pekerjaan Responden Kelompok Kontrol

Page 124: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

105

5. Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah

dilakukan Massage Effleurage

Page 125: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

106

6. Perbedaan Rerata Tingkat Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah

Relaksasi Nafas Dalam

Page 126: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

107

ANALISIS BIVARIAT

1. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Intervensi

Page 127: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

108

2. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

Page 128: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

109

3. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi

Page 129: EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36652/1/Qorina... · i i EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLEURAGE YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP

110

4. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Kontrol