Efektivitas Lama Perendam

6
7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 1/6  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13 8 Efektivitas lama perendaman cetakan  polyviniyl   siloxane dalam ekstrak daun salam terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus  mutans (Efefectivity of Polyvinyl Siloxane’s Immersion Length in Bay Leaf Extract to The Growth of Streptococcus mutans) Rizqi Aulia Kusuma Andini 1 , Eha Djulaeha 2 , Mefina Kuntjoro 2  1 Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter Gigi 2 Staf Pengajar Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya-Indonesia   ABSTRACT  Background: Polyvinyl siloxane impression materials have applications in a variety of indirect procedures in  prosthodontics and restorative dentistry. Favourable handling properties, good patient acceptance and excellent physical  properties have resulted in its popularity in today’s practice. Transmission of the oral cavity bacteria can occur during the making of impression in the patient's mouth. Oral cavity microorganisms can be brought on by making the impression because of its adsorption on the surface of an impression. To prevent transmission of bacteria, polyvinyl siloxane impression needs to be disinfected. Purpose: The aim of this study is to find out the soaking duration of polyvinyl siloxane impression in the bay leaf extract (Eugenia polyantha) 25%, which is effective in inhibiting the growth of Streptococcus mutans.  Method: Sterilized polyvinyl siloxane impression, contaminated by the Streptococcus mutans, then soaked in bay leaf extract 25% for 3 minutes, 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes. As control, polyvinyl siloxane impression, contaminated by Streptococcus mutans soaked in sterile distilled water. Then the sample put into a tube containing of BHIB (Brain Heart Infusion Broth). Taken from each tube 0,1 ml of bacterial, and cultured on TYC (Trypton Yeast Cystein) media. After incubation, calculate the number of Streptococcus mutans colonies. This research was conducted six times.  Result: Polyvinyl siloxane impressions soaking in bay leaf extracts 25% for 3 minutes, 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes showed decreased number of Streptococcus mutans colonies embedded in polyvinyl siloxane impression compared with the control group.  Conclusion: The longer period of immersion polyvinyl siloxane impression in bay leaf extract 25%, hence more effective in inhibiting the growth of Streptococcus mutans.  Keywords: polyvinyl siloxane, bay leaf extract, Streptococcus mutans Korespondensi (correspondence): Rizqi Aulia Kusuma Andini, Mahasiswa S1, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Jln. Mayjend Prof. Dr. Moestopo No. 47, Surabaya, 60132, Indonesia. Email: [email protected] PENDAHULUAN Karies gigi merupakan suatu penyakit multifaktorial dimana bakteri memiliki peran yang sangat penting, di antara sejumlah besar spesies  bakteri yang terdapat dalam plak gigi, antara lain  Actinomyces, Streptococcus, dan Lactobacilli. 1 Streptococcus mutans menjadi yang paling  banyak menyebabkan gigi berlubang (karies gigi) dari semua Streptococcus oral yang lain. Streptococcus mutans bertahan hidup dari suatu kelompok karbohidrat yang berbeda. Saat gula yang dimetabolisme dari sumber energi, mikroba menghasilkan asam yang menyebabkan rongga  pada gigi. 2 Bahan cetak  polyvinyl siloxane telah dikenal sejak tahun 1970. Sejak saat itu,  polyvinyl siloxane digunakan dalam fixed prosthodontics, removable  prosthodontics, kedokteran gigi operatif, dan kedokteran gigi implan. Polyvinyl siloxane disajikan dalam dua bentuk pasta (basis dan akselerator) yang dapat diaduk secara manual dengan spatula atau dikeluarkan dari dua cartridge dan dicampur dalam jumlah yang sama untuk  penggunaannya. Polyvinyl siloxane sangat digemari oleh dokter gigi dan dapat diterima dengan baik oleh pasien karena bahan ini bersih, tidak berbau, dan tidak berasa. 3 Transmisi bakteri rongga mulut (Streptococcus mutans) dapat terjadi pada saat  pembuatan cetakan dalam rongga mulut penderita. Mikroorganisme rongga mulut dapat terbawa pada cetakan oleh karena adanya adsorbsi mikroorganisme pada permukaan cetakan yang merupakan suatu proses kimia-fisik yaitu melalui ikatan polar-polar. 4 Perlekatan bakteri (Streptococcus)  pada cetakan dapat menyebabkan infeksi silang, terutama  pada konjungtiva mata. Konjungtiva selalu  berhubungan dengan dunia luar, kemungkinan konjungtiva terinfeksi dengan mikroorganisme sangat besar. Pertahanan konjungtiva terutama oleh karena adanya tear film pada konjungtiva yang  berfungsi untuk melarutkan kotoran-kotoran dan Research Report

Transcript of Efektivitas Lama Perendam

Page 1: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 1/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

8

Efektivitas lama perendaman cetakan  polyviniyl   siloxane  dalam ekstrak

daun salam terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus  mutans 

(Efefectivity of Polyvinyl Siloxane’s Immersion Length in Bay Leaf Extract toThe Growth of Streptococcus mutans)

Rizqi Aulia Kusuma Andini1, Eha Djulaeha2, Mefina Kuntjoro2 1Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter Gigi2Staf Pengajar Departemen Prostodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Surabaya-Indonesia 

 ABSTRACT

 Background:  Polyvinyl siloxane impression materials have applications in a variety of indirect procedures in

 prosthodontics and restorative dentistry. Favourable handling properties, good patient acceptance and excellent physical

 properties have resulted in its popularity in today’s practice. Transmission of the oral cavity bacteria can occur during the

making of impression in the patient's mouth. Oral cavity microorganisms can be brought on by making the impression

because of its adsorption on the surface of an impression. To prevent transmission of bacteria, polyvinyl siloxane impression

needs to be disinfected. Purpose: The aim of this study is to find out the soaking duration of polyvinyl siloxane impression in

the bay leaf extract (Eugenia polyantha) 25%, which is effective in inhibiting the growth of Streptococcus mutans.  Method:

Sterilized polyvinyl siloxane impression, contaminated by the Streptococcus mutans, then soaked in bay leaf extract 25% for

3 minutes, 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes. As control, polyvinyl siloxane impression, contaminated by Streptococcus

mutans soaked in sterile distilled water. Then the sample put into a tube containing of BHIB (Brain Heart Infusion Broth).

Taken from each tube 0,1 ml of bacterial, and cultured on TYC (Trypton Yeast Cystein) media. After incubation, calculate the

number of Streptococcus mutans colonies. This research was conducted six times.  Result: Polyvinyl siloxane impressions

soaking in bay leaf extracts 25% for 3 minutes, 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes showed decreased number of

Streptococcus mutans colonies embedded in polyvinyl siloxane impression compared with the control group.  Conclusion: 

The longer period of immersion polyvinyl siloxane impression in bay leaf extract 25%, hence more effective in inhibiting the

growth of Streptococcus mutans. 

 Keywords: polyvinyl siloxane, bay leaf extract, Streptococcus mutans

Korespondensi (correspondence): Rizqi Aulia Kusuma Andini, Mahasiswa S1, Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasAirlangga. Jln. Mayjend Prof. Dr. Moestopo No. 47, Surabaya, 60132, Indonesia. Email: [email protected]

PENDAHULUAN

Karies gigi merupakan suatu penyakitmultifaktorial dimana bakteri memiliki peran yang

sangat penting, di antara sejumlah besar spesies bakteri yang terdapat dalam plak gigi, antara lain

 Actinomyces, Streptococcus, dan Lactobacilli.

1

Streptococcus mutans menjadi yang paling banyak menyebabkan gigi berlubang (karies gigi)dari semua Streptococcus oral yang lain.Streptococcus mutans  bertahan hidup dari suatu

kelompok karbohidrat yang berbeda. Saat gula yangdimetabolisme dari sumber energi, mikrobamenghasilkan asam yang menyebabkan rongga pada gigi.2

Bahan cetak  polyvinyl siloxane  telah dikenalsejak tahun 1970. Sejak saat itu,  polyvinyl siloxane

digunakan dalam  fixed prosthodontics, removable

 prosthodontics, kedokteran gigi operatif, dan

kedokteran gigi implan. Polyvinyl siloxane disajikan dalam dua bentuk pasta (basis danakselerator) yang dapat diaduk secara manual

dengan spatula atau dikeluarkan dari dua cartridge 

dan dicampur dalam jumlah yang sama untuk penggunaannya. Polyvinyl siloxane sangat digemarioleh dokter gigi dan dapat diterima dengan baikoleh pasien karena bahan ini bersih, tidak berbau,dan tidak berasa.3

Transmisi bakteri rongga mulut(Streptococcus mutans) dapat terjadi pada saat

 pembuatan cetakan dalam rongga mulut penderita.Mikroorganisme rongga mulut dapat terbawa padacetakan oleh karena adanya adsorbsimikroorganisme pada permukaan cetakan yangmerupakan suatu proses kimia-fisik yaitu melaluiikatan polar-polar.4

Perlekatan bakteri (Streptococcus)  padacetakan dapat menyebabkan infeksi silang, terutama

 pada konjungtiva mata. Konjungtiva selalu berhubungan dengan dunia luar, kemungkinan

konjungtiva terinfeksi dengan mikroorganisme

sangat besar. Pertahanan konjungtiva terutama olehkarena adanya tear film  pada konjungtiva yang berfungsi untuk melarutkan kotoran-kotoran dan

Research Report

Page 2: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 2/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

9

 bahan-bahan yang toksik. Di samping itu tear film  juga mengandung beta  lysine, lysozym, IgA, IgG

yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhankuman. Apabila terdapat mikroorganisme patogenyang menembus pertahanan tersebut maka dapatterjadi infeksi konjungtiva dan akhirnya terjadi

konjungtivitis.5

Salah satu kemampuan obat tradisional adalah

sebagai antibakteri. Tanaman Salam (Eugenia

 polyantha) merupakan tanaman asli Asia Tenggarayang banyak ditemukan di Burma, Malaysia danIndonesia. Daun dari tanaman Salam biasanyadigunakan untuk penyedap aroma masakan. DaunSalam (Eugenia polyantha)  juga dapat digunakansebagai obat katarak, stroke, asam urat, kolesterol,diabetes, gatal-gatal, dan radang lambung.6

Dari suatu penelitian yang dilakukan denganmetode eksperimental laboratorik, membuktikanefek antibakteri infusa daun Salam (Eugenia

 polyantha)  secara deskriptif dengan metodemodifikasi Kirby  Bauer  dalam berbagai konsentrasiterhadap Vibrio cholerae  dan  Escherichia coli enteropatogen, didapatkan bahwa infusa daun

Salam (Eugenia polyantha)  bersifat bakterisidterhadap Vibrio cholerae  dan  Escherichia coli 

enteropatogen.6

Telah dilakukan pula uji aktivitas antibakteriekstrak daun Salam (Eugenia polyantha)  terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode bioautografi.Penyarian bahan aktif dari serbuk daun Salam(Eugenia polyantha)  dilakukan dengan

menggunakan pelarut petroleum eter, etanol danakuades. Dari ketiga ekstrak tersebut hanya ekstrakdaun Salam dengan pelarut akuades yang dapatmenghambat pertumbuhan bakteri  Escherichia coli mulai pada kadar 40%. Sedangkan yang dapatmenghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus  adalah ekstrak daun Salam dengan pelarut

etanol pada kadar 20% dan ekstrak daun Salamdengan pelarut akuades pada kadar 40%.

7

Telah diketahui manfaat ekstrak daun Salam(Eugenia polyantha)  dalam menghambat pertumbuhan beberapa bakteri sepertiStaphylococcus aureus  dan  Escherichia  coli.  Dari

 penelitian pendahuluan yang telah dilakukan,diketahui bahwa ekstrak daun Salam  (Eugenia

 polyantha)  efektif menurunkan jumlah koloni

Streptococcus mutans  pada konsentrasi 25%dengan lama perendaman 10 menit. Oleh karenaitu, penulis merasa perlu melakukan penelitiantentang pengaruh lama perendaman cetakan polyvinyl  siloxane dalam ekstrak daun Salam(Eugenia polyantha)  25% terhadap pertumbuhan

 bakteri Streptococcus mutans. Waktu rendam yangdigunakan dalam penelitian ini antara lain selama 3

menit, 5 menit, 10 menit, dan 15 menit, sesuaidengan penelitian sebelumnya, mengenai pengaruh

 perendaman cetakan alginat dalam seduhan tehhijau terhadap pertumbuhan mikroorganisme

rongga mulut, hal ini dikaitkan dengan adanya beberapa kandungan yang sama antara daun Salam

(Eugenia polyantha)  dan daun teh, antara lainminyak atsiri, polifenol, dan tanin. Penelitian yangakan dilakukan adalah untuk mengetahui tentangkhasiat ekstrak daun Salam (Eugenia polyantha) 

dalam menghambat pertumbuhan bakteriStreptococcus mutans  pada cetakan  polyvinyl

siloxane.  Bentuk sediaan ini dalam bidang prostodonsia dapat digunakan sebagai desinfeksicetakan, gigi tiruan akrilik atau sebagai obatkumur.8

BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental laboratoris. Lokasi penelitian iniadalah di Laboratorium Bahan Alam FakultasFarmasi Universitas Airlangga untuk pembuatan

ekstrak daun Salam; Klinik Prostodonsia FakultasKedokteran Gigi Universitas Airlangga untuk pembuatan cetakan  polyvinyl siloxane; danLaboratorium Mikrobiologi Bagian Oral Biology

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlanggauntuk uji kepekaan. Sampel penelitian ini berupaCetakan  polyvinyl siloxane  yang dipotong dengan

scalpel berbentuk persegi dengan tebal dan ukuranyang sama, yaitu 1x1 cm. Semua alat dan bahanyang digunakan dalam penelitian ini sebelumnyadisterilkan dalam autoclave  dengan menggunakansuhu 121°C selama 18 menit.

3,9

Untuk mendapatkan ekstrak daun Salam,

 peneliti membuat dengan cara sebagai berikut DaunSalam segar dipisahkan dari batangnya kemudian

dicuci bersih, dikeringkan, lalu digiling hinggahalus lalu ditimbang sebanyak 519 gram. Serbuk

kering daun Salam direndam dengan 2500 mletanol 96% sampai semua serbuk kering terendam,selama 24 jam kemudian disaring dengan corong Buchner dan akan didapatkan filtrat yang terpisahdari ampasnya. Ampas tersebut direndam kembalidengan 1750 ml etanol 96% selama 24 jam,

kemudian dilakukan perendaman kembali padaampas dengan 750 ml etanol 96%. Filtrat yangdidapat dari tiga kali perendaman dikumpulkan

kemudian dilakukan pemekatan denganmenggunakan rotary evaporator . Setelah diperolehekstrak daun Salam 100%, dilakukan pengenceranekstrak dengan menggunakan akuades steril untuk

mendapatkan ekstrak daun salam 25%.10

 Kultur Streptococcus  mutans  yang akan

dipakai diambil dari stok Streptococcus mutans yang baru diisolasi dengan cara diambil satu oese

Streptococcus mutans, kemudian ditanam padamedia TYC   agar. Penanaman dilakukan padasuasana anaerob, pada suhu 37°C selama ± 48 jam.Streptococcus mutans  diambil dan ditanam ulang

 pada media BHIB.

Setelah didapatkan ekstrak daun Salam 25%,dilakukan uji kepekaan. Sampel disterilkan dalamautoclave  121°C selama18 menit kemudian

Page 3: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 3/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

10

direndam dalam saliva steril selama 1 jam. Sampeldimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi suspensi

Streptococcus mutans kemudian diinkubasi (suhu37°C selama 24 jam). Sampel diambil kemudiandirendam dalam ekstrak daun Salam 25% selama 3menit, 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Sebagai

kontrol, cetakan  polyvinyl siloxane  yang telahdikontaminasi bakteri Streptococcus mutans

direndam dalam akuades steril. Dari setiap tabungsampel diambil, kemudian diirigasi dengan akuadessteril. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisiBHIB 5 ml, lalu divibrasi. Dari setiap tabungdiambil 0,1 ml biakan bakteri. Ditanam pada mediaTYC   agar, diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Setelah 48 jam, dilakukan perhitungan jumlahkoloni Streptococcus mutans

Analisis statistik pada hasil penelitian inidilakukan dengan uji Oneway Anova untuk melihat perbedaan antara lama perendaman masing-masing

waktu. Kemudian dilanjutkan dengan uji LSDdengan Post Hoc Test.

HASIL PENELITIANHasil penelitian laboratoris mengenai lama

 perendaman cetakan  polyvinyl  siloxane  dalam

ekstrak daun  Salam (Eugenia polyantha) yangefektif menghambat pertumbuhan bakteriStreptococcus mutans diperoleh setelah melakukan perendaman cetakan  polyvinyl  siloxane  dalamekstrak daun Salam selama 3 menit, 5 menit, 10menit, dan 15 menit dengan konsentrasi ekstrak

daun Salam yang sama, yaitu 25%.

Tabel 1.  Nilai rerata dan Standard deviasi jumlahkoloni Streptococcus mutans  pada

 permukaan cetakan polyvinyl siloxane.

Perlakuan N Mean SD

I 6 293,50 4,81

II 6 283,17 3,66

III 6 262,00 8,92

IV 6 132,50 3,40

V 6 32,33 5,47

Keterangan:

I : perendaman hasil cetakan  polyvinylsiloxane  dalam akuades steril selama 3menit

II : perendama hasil cetakan  polyvinyl  siloxane dalam ekstrak daun Salam 25% selama 3

menitIII : perendaman hasil cetakan polyvinyl siloxane 

dalam ekstrak daun Salam 25% selama 5menit

IV : perendaman hasil cetakan polyvinyl siloxane dalam ekstrak daun Salam 25% selama 10

menitV : perendaman hasil cetakan polyvinyl siloxane 

dalam ekstrak daun Salam 25% selama 15menit

Mean: Rata-rata;SD: Simpang baku

Perlakuan dilakukan 6 kali dengan hasil yang berbeda sehingga diperoleh data yang berupa angkarerata dalam Tabel 1 yang menunjukkan jumlah

 pertumbuhan koloni Streptococcus mutans  padamedia TYC   agar dengan waktu perendaman yang

 berbeda.Dari Tabel 1 tampak bahwa dengan

 perendaman cetakan  polyvinyl  siloxane  dalamekstrak daun Salam (Eugenia polyantha)  25%selama 3 menit, 5 menit, 10 menit, dan 15 menitmenunjukkan penurunan jumlah koloniStreptococcus mutans yang melekat pada cetakan polyvinyl  siloxane  dibandingkan dengan kelompok

kontrol.

0

100

200

300

 Gambar 1.  Rerata jumlah koloni Streptococcus mutans. 

Penurunan jumlah koloni Streptococcus

mutans  terbesar adalah pada cetakan  polyvinyl 

siloxane  yang direndam selama 15 menit. Makinlama waktu perendaman, tampak semakin berkurang jumlah koloni Streptococcus  mutans 

 pada cetakan polyvinyl siloxane.

Untuk mengetahui adanya perbedaan yang

 bermakna pada pengaruh lama perendaman cetakan polyvinyl  siloxane  dalam ekstrak daun Salam(Eugenia polyantha) terhadap pertumbuhan bakteriStreptococcus  mutans, dapat diketahui melalui ujistatistik. Sebelum dilakukan uji analisis antarkelompok perlakuan penelitian, dilakukan ujinormalitas pada masing-masing kelompok datadengan menggunakan Uji  Kolmogorov  Smirnov 

untuk memastikan data pada masing-masingkelompok berdistribusi normal.

Tabel 2.  Hasil uji Kolmogorov Smirnov  jumlah koloniStreptococcus  mutans  pada permukaan

cetakan polyvinyl siloxane

Perlakuan N Mean p

I 6 293,50 0,972

II 6 283,17 0,926

III 6 262,00 0,949

IV 6 132,50 0,984

V 6 32,33 1,000

Page 4: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 4/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

11

Keterangan:I : perendaman hasil cetakan  polyvinyl 

siloxane  dalam akuades steril selama 3menit

II : perendama hasil cetakan polyvinyl siloxane dalam ekstrak daun Salam 25% selama 3

menitIII : perendaman hasil cetakan  polyvinyl 

siloxane  dalam ekstrak daun Salam 25%selama 5 menit

IV : perendaman hasil cetakan  polyvinyl siloxane  dalam ekstrak daun Salam 25%selama 10 menit

V : perendaman hasil cetakan  polyvinyl siloxane  dalam ekstrak daun Salam 25%selama 15 menit

Mean: Rata-rata;P : nilai signifikansi

Pada Uji  Kolmogorov  Smirnov, tampak nilaisignifikansi dari masing-masing kelompok, yaitusebesar 0,972; 0,926; 0,949; 0,984; dan 1,000. Nilaitersebut lebih besar dari nilai taraf kemaknaan (α) =

0,05 yang berarti data pada masing-masingkelompok berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas Kolmogorov Smirnov, dan diperoleh distribusi data normal,kemudian dilanjutkan dengan uji Oneway  Anova.Dilakukan uji Oneway   Anova  karena data yangtelah diperoleh berdistribusi normal, memiliki skalaratio, dan dilakukan untuk menguji perbedaan pada

tiga kelompok atau lebih. 

Langkah pertama sebelum dilakukan uji Oneway Anova  adalah dilakukan uji homogenitasvarians (lampiran). Data dikatakan homogen jikanilai signifikansinya diperoleh (p > 0,05). Padahasil pengolahan data diperoleh nilai signifikansi0,305, yang menunjukkan bahwa variasi data padamasing-masing kelompok tersebut homogen.Setelah itu dapat dilakukan uji Oneway Anova 

untuk melihat adanya perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok.

Tabel 3.  Hasil uji Oneway   Anova  jumlah koloniStreptococcus mutans pada cetakan polyvinyl 

siloxane

Sumber

variasi

JK D

b

KT F Sig.

Antarkelompok

313013,1 4 78353,283 1670,413 0,000

Dalam

kelompok

1171,167 25 46,847

Total 314184,3 29

Keterangan:JK : Jumlah kuadratDb : Derajat bebasKT : Kuadrat tengahF : F hitungSig. : Signifikansi

Dari Tabel 3, diketahui bahwa hasil dari pengolahan data pada uji Oneway Anova 

menunjukkan p-value sebesar 0,000, nilai ini lebihkecil dari tingkat signifikansi (α) = 0,005 (p <0,005), berarti bahwa ada perbedaan yangsignifikan jumlah koloni Streptococcus  mutans 

 pada cetakan  polyvinyl  siloxane  setelah direndamdalam akuades steril sebagai kontrol dan ekstrak

daun Salam (Eugenia polyantha)  25% selama 3menit, 5 menit, 10 menit, dan 15 menit sebagai perlakuan.

Selanjutnya untuk memperkuat hasil ujiOneway Anova, serta memastikan pasangankelompok mana yang berbeda, dilakukan uji lanjutdengan Post   Hoc  Test , dan sebagai hasilya dapatdilihat pada Tabel 4.

Selanjutnya untuk memperkuat hasil ujiOneway Anova, serta memastikan pasangankelompok mana yang berbeda, dilakukan uji lanjut

dengan Post   Hoc  Test , dan sebagai hasilya dapatdilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil analisis statistik Post Hoc Test  dari jumlahkoloni Streptococcus mutans  terhadap lama

 perendaman dalam ekstrak daun Salam(Eugenia polyantha)25%.

I II III IV V

I - 0,015* 0,000* 0,000* 0,000*

II 0,015* - 0,000* 0,000* 0,000*

III 0,000* 0,000* - 0,000* 0,000*

IV 0,000* 0,000* 0,000* - 0,000*V 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* -

Keterangan: * = terdapat perbedaan bermakna

Dari analisa statistik Post Hoc Test  didapatkan bahwa nilai signifikansi masing-masing kelompokadalah lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) =0,05 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwaterdapat perbedaan yang signifikan pada tiap-tiapkelompok kontrol serta kelompok perlakuan

PEMBAHASANTransmisi bakteri rongga mulut dapat terjadi

 pada saat pembuatan cetakan dalam rongga mulut penderita. Mikroorganisme rongga mulut dapatterbawa pada cetakan oleh karena adanya adsorbsimikroorganisme pada permukaan cetakan yangmerupakan suatu proses kimia-fisik yaitu melaluiikatan polar-polar. Oleh karena itu perlu dilakukan

desinfeksi untuk mencegah penyebaran bakteri.4,11

Perlekatan bakteri (Streptococcus)  pada

cetakan dapat menyebabkan infeksi silang, terutama pada konjungtiva mata. Kemungkinan konjungtivaterinfeksi dengan mikroorganisme sangat besarkarena konjungtiva selalu berhubungan dengandunia luar. Pertahanan konjungtiva terutama olehkarena adanya tear film  yang berfungsi untuk

Page 5: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 5/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

12

melarutkan kotoran-kotoran dan bahan-bahan yangtoksik. Apabila terdapat mikroorganisme patogen

yang menembus pertahanan tersebut maka dapatterjadi infeksi konjungtiva.5

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara

fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadiinfeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme

 patogen. Desinfeksi dapat dicapai salah satunyadengan perendaman suatu cetakan dalam larutankimia yang bersifat antibakteri selama 3–90 menittergantung bahan yang digunakan. Waktu perendaman yang lebih panjang dapatmenyebabkan distorsi pada cetakan karenamasuknya cairan dan disertai mengembangnyamaterial.3,11 

Pada penelitian ini dilakukan perendamancetakan  polyvinyl siloxane  dalam ekstrak daunSalam (Eugenia polyantha)  dengan konsentrasi

25% selama 3 menit, 5 menit, 10 menit, dan 15menit untuk melihat adakah pengaruhnya terhadapkoloni Streptococcus  mutans  yang melekat padacetakan  polyvinyl  siloxane. Koloni Streptococcus 

mutans  dapat dilihat pada media TYC   agar.Konsentrasi ekstrak daun Salam (Eugenia 

 polyantha)  yang digunakan adalah 25%, berdasarkan atas penelitian pendahuluan yang telahdilakukan, yang menunjukkan bahwa dengankonsentari 25% ekstrak daun Salam (Eugenia

 polyantha) sudah efektif menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus  mutans. Perendaman selama

3 menit, 5 menit, 10 menit, dan 15 menit

 berdasarkan atas penelitian sebelumnya mengenai pengaruh perendaman cetakan alginat dalamseduhan teh hijau terhadap pertumbuhanmikroorganisme rongga mulut.

8

Dari penelitian laboratoris ini didapatkan bahwa ekstrak daun Salam (Eugenia polyantha) 25% mampu mengahambat koloni Streptococcus mutans  yang melekat pada cetakan  polyvinyl siloxane. Hasil penelitian dari pengaruh lama perendaman cetakan  polyvinyl  siloxane  dalamekstrak daun Salam (Eugenia polyantha)  25%,tampak adanya penurunan jumlah koloni bakteriStreptococcus  mutans  dari kelompok kontrol

 positif, perendaman selama 3 menit, 5 menit, 10menit, dan 15 menit. Pada perendaman selama 3menit, menunjukkan adanya penurunan jumlah

koloni yang bermakna, sehingga diketahui bahwaekstrak daun Salam (Eugenia polyantha) 25% telahdapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus

mutans, dengan semakin lama perendaman cetakan polyvinyl  siloxane  dalam ekstrak daun Salam(Eugenia polyantha)  25%, maka semakin sedikit

koloni Streptococcus  mutans  yang melekat padacetakan polyvinyl siloxane.

Hasil tersebut sesuai dengan pendapat yangmenyatakan bahwa daya kerja anti mikroba

tergantung dari konsentrasi bahan antiseptik, waktu,dan suhu. Waktu kerja bahan antiseptik adalah

waktu yang dibutuhkan oleh bahan antiseptik dalammembunuh mikroorganisme, semakin lama waktu

kerja bahan antiseptik akan semakin efektif.12

Adanya perbedaan yang bermakna antarakelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan(perendaman dalam ekstrak daun Salam (Eugenia

 polyantha) 25% selama 3 menit, 5 menit, 10 menit,dan 15 menit) ini kemungkinan disebabkan karena

 pada ekstrak daun Salam (Eugenia polyantha)

terkandung minyak atsiri yang memiliki sifatantiseptik, antibiotik, antioksidan, serta mempunyaiaktivitas membunuh beberapa bakteri dan jamur.13

Selain itu, daun Salam juga mengandungfenol. Fenol dan derivatnya dapat menghambat bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatifsecara aktif, bersifat bakterisid dan bakteriostatik,

 bekerja dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel bakteri.Mekanisme fenol dalam menghambat pertumbuhan

 bakteri adalah dengan cara mengganggu prosessintesa asam amino dan asam nukleat yang dapat berakibat langsung terhadap sintesis RNA dan protein.14

Daya antiseptik tanin disebabkan oleh adanyagugus pirogalol dan gugus galoil yang merupakan

gugus fenol yang menghambat pertumbuhan bakteriatau membunuhnya dengan cara bereaksi dengansel protein dari sel bakteri sehingga terjadidenaturasi protein. Adanya koagulasi protein padadinding sel bakteri tersebut menyebabkan gangguanmetabolism bakteri sehingga terjadi kerusakan pada

dinding sel tersebut dan akhirnya menyebabkan sel

lisis.15

 Adanya penurunan jumlah koloni bakteri

Streptococcus  mutans  pada perendaman selam 3menit, 5 menit, 10 menit, hingga 15 menitmenunjukkan bahwa semakin lama perendamancetakan  polyvinyl  siloxane  dalam ekstrak duanSalam, maka efek antibakteri bahan-bahan kimia

yang terkandung di dalamnnya pun semakinmeningkat.

Pengukuran stabilitas dimensi pada bahancetak setelah desinfeksi dengan perendaman selama30 menit, ditemukan bahwa  polyvinyl siloxane dan polisulfid tidak mengalami perubahan setelah

 perendaman pada sodium hipoklorit, glutaraldehid2%, povidone-iodine 0,5%, dan fenol halogen 0,16%, bahkan dengan waktu perendaman yang labih

 panjang, yaitu menjadi 60 menit. Ditunjukkan pula bahwa cetakan  polyvinyl  siloxane  dapat direndamdalam glutaraldehid 2% selama 16 jam tanpa terjadi perubahan dimensi, sedangkan cetakan  polyether  menunjukkan distorsi yang drastis pada perlakuanyang sama.3

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa pada perendaman

cetakan  polyvinyl  siloxane  dalam ekstrak daunSalam (Eugenia polyantha)  25% selama 3 menit

telah dapat menurunkan jumlah koloniStreptococcus mutans. Dengan semakin lama

Page 6: Efektivitas Lama Perendam

7/23/2019 Efektivitas Lama Perendam

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-lama-perendam 6/6

  Journal Of Prosthodontics Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2010; 8-13

13

 perendaman cetakan  polyvinyl  siloxane  dalamekstrak daun Salam (Eugenia polyantha)  25%,

maka semakin efektif dalam menurunkan jumlahkoloni bakteri Streptococcus mutans.

DAFTAR PUSTAKA

1.  De Soet JJ, MCM van Gemert-Schriks, MLLaine, WE van Amerongen, SA Morre, andAJ van Winkelhoff. Host and microbialfactors related to dental caries development.

Department of Oral Microbiology, ACTA,p.2008.

2.  Ari Widya Nugraha. Streptococcus mutans, si plak dimana-mana. Yogyakarta: FakultasFarmasi Universitas Sanata Dharma; 2008.

3.  Mandikos MN. Polyvinyl siloxane impressionmaterials: An update on clinical use.

Australian Dental Journal 1998; 43:6: 428-34.4. 

 Nort RV. Introduction to dental material.Elsevier limited; 2007. p: 193-5

5.  Ahmad Heifan Bafadal. 2009. Konjungtivitis.Available at:http://myfavoritethingsblogspot.blogspot.com.Accessed on: July, 13th 2010.

6.  Atin Amalia Hendrajatin. Efek antibakteriinfusa daun salam (Eugenia polyantha) secarain vitro terhadap Vibrio cholerae dan

Escherichia coli enteropatogen. BagianMikrobiologi Fakultas Padjadjaran Bandung.Majalah Kedokteran Bandung 2004;36:2.

7. 

Anita Hardiani. Uji aktivitas antibakteriekstrak daun salam (Eugenia polyanthaWight) terhadap bakteri Staphylococcusaureus dan Escherichia coli secara bioautografi. Fakultas MIPA Universitas

Islam Indonesia; 2005.8.  Rangga Surya F. Pengaruh perendaman

cetakan alginat dalam seduhan teh hijauterhadap pertumbuhan mikroorganismerongga mulut. Skripsi. Surabaya: FakultasKedokteran Gigi Universitas Airlangga; 2009. p. 6-7

9.  Marisa Elvi D. Efektivitas perendaman

lempeng resin akrilik dalam infusa daunkemangi (Ocimum basilicum linn) terhadapCandida albicans. Skripsi. Surabaya: FakultasKedokteran Gigi Universitas Airlangga;2008.p. 20-3.

10.  Rony Indrayana. Efek antioksidan ekstraketanol 70% daun salam (Syzygium

 polyanthum [Wight.] Walp.) pada serum darahtikus putih jantan Galur wistar yang diinduksikarbon tetraklorida (CCl4). Skripsi. FakultasFarmasi Universitas MuhammadiyahSurakarta; 2008.

11.  Ratna I Sunoto. Tindakan pencegahan

 penularan penyakit infeksi pada praktekdokter gigi  (The practice of infection control

in dentistry). Bagian Biologi Oral Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta,Indonesia; 2010.

12.  Jawets E, Melnick JI, and Adelberg EA..Mikrobiologi untuk profesi kesehatan (Reviewof medical microbiology) edisi 16. Alih bahasa: Tonang H. Jakarta: EGC; 1991.p. 328.

13. 

Duke JA. Handbook of medica herba. MajalahKedokteran Gigi 1987; 156-9.

14.  Pelezar MJ, and Chan CS. Dasar-dasarmikrobiologi 2. Jakarta: Universitas IndonesiaPress; 1988. P. 456-9, 489-92.

15.  Iwan Ruhadi. Pengaruh obat kumur povidoneiodine dan sodiu fluoride terhadap awal pembentukan plak gigi. Tesis. Surabaya:Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga;1983.hal: 20-3.