EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB...

55
EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN (Dendranthema grandiflora Tzvelev) KULTIVAR ‘Shamrock Green’ SECARA IN VITRO SKRIPSI Oleh Essy Pratiwi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA(Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Dendranthema grandiflora Tzvelev) KULTIVAR ‘Shamrock Green’SECARA IN VITRO

SKRIPSI

OlehEssy Pratiwi

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG2018

Page 2: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

ABSTRAK

EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA (Cocos nucifera L.)TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Dendranthema grandiflora Tzvelev) KULTIVAR ‘Shamrock Green’SECARA IN VITRO

Oleh

Essy Pratiwi

Bunga Krisan (Dendranthema grandiflora T.) adalah salah satu jenis tanaman hiaspopuler yang digunakan sebagai bunga potong dan tanaman pot yang banyakdigemari di Indonesia. Kendala dalam budidaya krisan adalah rendahnya ketersediaandan kualitas bibit di lapangan. Dengan menggunakan teknik kultur jaringandiharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Salah satu masalahdalam teknik kultur jaringan adalah mahalnya zat pengatur tumbuh (ZPT). Olehkarena itu, diperlukan penelitian untuk menguji efektivitas konsentrasi air kelapayang dapat menggantikan peran sitokinin sintetik. Peneltian ini bertujuan untukmengetahui konsentrasi air kelapa yang efektif pada pertumbuhan eksplanDendranthema grandiflora T. secara in vitro dan mengetahui kandungan klorofilpaling optimum pada planlet Dendranthema grandiflora T. secara in vitro. Penelitianini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitukonsentrasi air kelapa pada 4 taraf konsentrasi: 0%, 5 %, 10 % dan 15%. Masing-masing konsentrasi dilakukan 6 kali ulangan dan terdiri dari 3 eksplan krisan dalamsetiap botol kultur. Data yang diperoleh dari setiap variabel dihomogenkan denganmenggunakan uji Levene kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragampada taraf nyata 5% dan uji lanjut dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada tarafnyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belummemberikan pengaruh terhadap tinggi planlet, jumlah tunas dan jumlah daun planletkrisan dan konsentrasi air kelapa 10% memberikan pengaruh yang optimum terhadapkandungan klorofil b dan klorofil total.

Kata kunci: Air kelapa, in vitro, krisan (Dendranthema grandiflora T.),pertumbuhan.

Page 3: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA(Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Dendranthema grandiflora Tzvelev) KULTIVAR ‘Shamrock Green’SECARA IN VITRO

Oleh

ESSY PRATIWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSARJANA SAINS

Pada

Jurusan BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 4: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan
Page 5: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan
Page 6: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang, Lampung, pada

tanggal 12 Desember 1996. Penulis merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara oleh pasangan Bapak Zaenal

Abidin dan Ibu Komsyatun. Penulis mulai menempuh

pendidikan pertama di Taman Kanak-Kanak Dharma

Wanita “Teratai” Tunggal Warga pada tahun 2001.

Penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 01 Tunggal Warga

pada tahun 2002. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 05 Banjar Agung. Kemudian, penulis melanjutkan

pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Yayasan Pembina Universitas

Lampung (YP UNILA) Bandar Lampung pada tahun 2011. Pada tahun 2014,

penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung melalui Jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi

mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Unila, Penulis pernah menjadi asisten

praktikum mata kuliah Biologi Gulma, Botani Ekonomi dan Etnobotani,

Embriologi Hewan, Kultur Jaringan Tumbuhan, dan Palinologi. Selain itu, penulis

Page 7: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sridadi, Kecamatan

Kali Rejo, Lampung Tengah pada bulan Januari - Februari 2017 dan

melaksanakan Kerja Praktik di Balai Penelitian TanamanJeruk dan Buah

Subtropika (Balitjestro) di Junrenjo, Batu, Jawa Timur pada Juli - Agustus 2017

dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan dan Serangga OPT (Organisme

Pengganggu Tanaman) Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada

Ketinggian 800 mdpl dan 850 mdpl di Kebun Percobaan Tlekung,

Balitjestro”.

juga aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) FMIPA Unila

sebagai anggota Bidang Sains dan Teknologi periode kepengurusan 2015-2016.

Page 8: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

PERSEMBAHAN

حیم الر حمن الر هللا بسم

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin,

dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, ridho, dan karunia-Nya yang tiada hentinya Dia berikan,

Kupersembahkan karya kecilku ini :

Untuk Ibuku yang selalu senantiasa mendukung dan memotivasi dalam setiap

langkahku, memberikan segala kasih sayangnya untukku, dan selalu

menyebut namaku dalam setiap doanya dan aku juga yakin

Ayahku akan bersyukur dan berdo’a di akhirat sana untuk kesuksesan ku,

Adik-adikku yang senantiasa selalu menghibur dan membuat diriku

lebih belajar dalam menjalani hidup,

Keluarga besarku, yang selalu berjuang mempertahankan

kuliah ku hingga lulus, semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan

dengan yang lebih dari apa yang dikorbankan kepadaku,

Bapak dan Ibu Dosen yang selalu memberikanku ilmu yang bermanfaat,

yang membuat diriku memahami dan bersyukur akan kebesaran

Allah SWT dan membantuku dalam menggapai kesuksesan,

Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik yang selalu

Memberikanku pengalaman berharga, motivasi, dan semangat,

serta Almamaterku tercinta,

Universitas Lampung

Page 9: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

MOTTO

جد و جد من “Essy Ku-at!”

“If you rest, you rust”(Helen Hayes)

“Dreams are my reality,The only kind of real fantasy”

(Linton Kwesi Johnson)

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”(Al-Insyirah Ayat 6)

“Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridhapada penuntut ilmu”

(HR. Abu Daud)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu.Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagikamu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”

(Al Baqarah Ayat 216)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?(Ar-Rahman Ayat 13)

Page 10: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

x

SANWACANA

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan segala

bentuk nikmat hidup serta rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA

(Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Dendranthema grandiflora Tzvelev) KULTIVAR ‘Shamrock Green’

SECARA IN VITRO” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah berperan memberikan bantuan, bimbingan, kritik dan saran

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini :

1. Ayahku yang selalu menjadi alasan ku untuk tetap berjuang dalam segala

aktifitas, ku do’akan Ayah damai di akhirat sana dalam menuju Surga.

2. Ibuku tercinta yang selalu memberikan do’a-do’a terbaiknya, memberi

kasih sayang, semangat, serta motivasi kepada penulis dalam menggapai

cita-cita.

3. Adik-adikku Lia Al’yani dan Faiz Fadillah yang selalu memberikan do’a,

semangat dan menjadi tempat berbagi cerita serta menghibur dan membuat

diriku lebih belajar dalam menjalani hidup.

Page 11: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xi

4. Keluarga besarku, pengorbanan kalian akan selalu menjadi motivasi hidup

ku untuk tetap menjadi seseorang yang humble, ikhlas, dan bersyukur.

5. Ibu Endang Nurcahyani, M.Si., selaku Pembimbing 1 serta Pembimbing

Akademik yang telah sabar membimbing, mengarahkan, dan memberi

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Jurusan

Biologi maupun dalam penyusunan skripsi.

6. Ibu Dra. Tundjung Tripeni Handayani, M.S., selaku Pembimbing 2 atas

semua ilmu, bantuan, bimbingan, nasihat, saran, dan pengarahan, baik

selama perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi.

7. Ibu Dra. Yulianty, M.Si., selaku Pembahas atas semua ilmu, bantuan,

bimbingan, nasihat, saran, dan pengarahan, baik selama perkuliahan

maupun dalam penyusunan skripsi.

8. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.

9. Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

10. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

11. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

12. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung,

terima kasih telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama

perkuliahan.

13. Zulfi Aprindo, terimakasih telah banyak memberikan waktu, amunisi, dan

bantuan serta dukungan dari Anda sangat berarti.

Page 12: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xii

14. Sepupuku tercinta Shella Dayu Asto, atas pengetahuan dan semangat yang

diberikan melalui curahan hati virtual.

15. Mba Silvi Andriani yang telah memberikan arahan, bantuan dalam

perkuliahan dan ujian skripsi.

16. Ayu Wulan Septitasari rekan seperjuangan sejak menjadi mahasiswa baru,

selama perkuliahan hingga penelitian terima kasih atas semua bantuan,

kerjasama, do’a, semangat, motivasi, tempat berbagi cerita dan canda tawa

serta terima kasih telah menjadi partner terbaik selama ini.

17. Teman terdekatku Shinta Wulandari yang telah menemani kapan saja dan

berbagi berbagai kebutuhan bersama, walau sempat tidak pernah bertatap

muka dan bertegur sapa, rasanya kita masih sedekat nadi dan jangan jauh

lagi seperti matahari.

18. Team Pure (Dwi Sindy Alfatika, Nalindri Impitasari dan Genta Dwi

Destarini) terimakasih atas kebersamaan yang begitu hangat.

19. Team Kultur Jaringan 2014 (Nalin, Sindy, Genta, Mbul, Adul, Tara,

Nadsek, dan Anis) yang memberikan arahan, motivasi dan semangat

dalam pelaksanaan maupun penulisan skripsi.

20. Mutia Syahadaty dan Muhammad Usman atas dukungan dan bantuan dari

SMP sampai saat ini, U’re Rock My Sweetheart!

21. Sahabat-sahabat SMA YP UNILA’14 (Anpus, Inid, Aurinta, Raras, Ama)

dan Grandma Hommies (Disna, Putri, Alfredo, Riski, Nugraha, Zahid,

Saka, Rangga, Olan, dan Farras) yang selalu memberikan semangat,

menghibur, dan selalu ada untuk saya dikala saya senang dan susah.

Page 13: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xiii

22. Teman-teman Biologi 2014 atas kebersamaan, bantuan dan dukungan

selama perkuliahan maupun pelaksanaan skripsi.

23. Teman-teman KKN (Bagus, Trey, Mentari, Shafira, dan Arief) yang

selama ini telah menginspirasi dan memotivasi satu sama lain.

24. Seluruh kakak dan adik tingkat Jurusan Biologi FMIPA Unila yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu atas kebersamaannya di FMIPA, Universitas

Lampung.

25. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan penulis dukungan, berbagai kritik dan saran.

26. Serta almamater Universitas Lampung yang tercinta.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan pula

dari Allah SWT. Aamiin. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.

Bandar Lampung, 4 Mei 2018

Penulis,

Essy Pratiwi

Page 14: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii

MOTTO ................................................................................................... ix

SANWACANA ........................................................................................ x

DAFTAR ISI............................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xix

I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

C. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

D. Kerangka Pemikiran................................................................... 6

E. Hipotesis..................................................................................... 8

Page 15: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xv

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 9

A. Tanaman Krisan ......................................................................... 9

1. Klasifikasi ............................................................................ 9

2. Morfologi ............................................................................. 9

3. Syarat Tumbuh Krisan ......................................................... 11

B. Kultur Jaringan........................................................................... 13

1. Teknik Kultur Jaringan ......................................................... 13

2. Medium Tanam..................................................................... 13

C. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)....................................................... 14

D. Air Kelapa ................................................................................. 15

E. Multiplikasi ................................................................................ 16

F. Biosintesis Klorofil .................................................................... 17

III. METODE PENELITIAN .............................................................. 19

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 19

B. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................... 19

1. Alat-alat Penelitian............................................................... 19

2. Bahan-bahan Penelitian........................................................ 20

C. Rancangan Percobaan ................................................................ 20

D. Bagan Alir Penelitian ................................................................. 21

E. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 23

1. Strerilisasi Alat..................................................................... 23

2. Pembuatan Medium Tanam ................................................. 23

3. Sterilisasi Medium ............................................................... 25

4. Persiapan dan Penyiapan LAF ............................................. 25

5. Penanaman Eksplan Krisan ke Medium Tanam .................. 26

6. Pengamatan .......................................................................... 27

a. Persentase Jumlah Planlet yang Hidup .......................... 27

b. Tinggi Tanaman ............................................................. 27

c. Jumlah Tunas ................................................................. 27

d. Jumlah Daun .................................................................. 27

7. Analisis Kandungan Klorofil ............................................... 28

F. Analisis Data............................................................................... 29

Page 16: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xvi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 30

A. Persentase Jumlah Planlet Hidup ............................................... 31

B. Pertumbuhan Planlet .................................................................. 32

1. Tinggi Planlet ....................................................................... 33

2. Jumlah Tunas ....................................................................... 35

3. Jumlah Daun ........................................................................ 38

C. Kandungan Klorofil ................................................................... 40

1. Kandungan Klorofil a........................................................... 40

2. Kandungan Klorofil b .......................................................... 42

3. Kandungan Klorofil total ..................................................... 43

V. KESIMPULAN .............................................................................. 46

A. Kesimpulan ................................................................................ 46

B. Saran .......................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 47

LAMPIRAN............................................................................................. 52

Page 17: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tata Letak Satuan Percobaan ........................................................ 21

2. Persentase Jumlah Planlet Hidup Tanaman D. grandiflora T.cv. shamrock green Hidup Hasil Penambahan Air Kelapa(Cocos nucifera L.) Pada Berbagai Konsentrasi ........................... 31

3. Rerata Tinggi Planlet Krisan Per KonsentrasiPada Pengamatan Hari ke-24 Kultur In Vitro ............................... 33

4. Rerata Jumlah Tunas Planlet Krisan Per KonsentrasiPada Pengamatan Hari ke-24 Kultur In Vitro ............................... 35

5. Rerata Jumlah Daun Planlet Krisan Per KonsentrasiPada Pengamatan Hari ke-24 Kultur In Vitro ............................... 38

6. Rerata Kandungan Klorofil a Daun Planlet Krisan....................... 41

7. Rerata Kandungan Klorofil b Daun Planlet Krisan....................... 42

8. Rerata Kandungan Klorofil total Daun Planlet Krisan ................. 43

9. Persentase Planlet Hidup Planlet Dendranthema grandiflora T.cv. shamrock green ....................................................................... 54

10. Uji Levene (Homogenitas) Pada TinggiPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 55

11. Ananalisis Ragam taraf 5% Pada TinggiPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 55

12. Uji Levene (Homogenitas) Pada Jumlah TunasPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 56

13. Analisis Ragam taraf 5% Pada Jumlah TunasPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 56

Page 18: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xviii

14. Uji Levene (Homogenitas) Pada Jumlah DaunPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 57

15. Analisis Ragam taraf 5% Pada Jumlah DaunPlanlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green .......... 57

16. Uji Levene (Homogenitas) Pada Kandungan Klorofil a ............... 58

17. Analisis Ragam taraf 5% Pada Kandungan Klorofil a.................. 58

18. Uji Levene (Homogenitas) Pada Kandungan Klorofil b............... 59

19. Analisis Ragam taraf 5% Pada Kandungan Klorofil b ................. 59

20. Uji Levene (Homogenitas) Pada Kandungan Klorofil Total ........ 60

21. Analisis Ragam taraf 5% Pada Kandungan Klorofil Total ........... 60

Page 19: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk Morfologi Tanaman Krisan .............................................. 11

a. Bunga Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green ..... 11

b. Bunga, batang dan daun Dendranthema grandiflora T.cv. shamrock green ................................................................. 11

2. Lokasi Meristem tanaman ............................................................ 16

3. Bagan Alir Penelitian .................................................................... 22

4. Teknik Perbanyakan...................................................................... 26

5. Pertumbuhan Planlet ..................................................................... 30

6. Rata-rata Tinggi Planlet Krisan D. grandiflora T.cv. shamrock green pada berbagai konsentrasi air kelapahari ke-6 sampai hari ke-24........................................................... 34

7. Rata-rata Jumlah Tunas Planlet Krisan D. grandiflora T.cv. shamrock green pada berbagai konsentrasi air kelapahari ke-6 sampai hari ke-24........................................................... 37

8. Rata-rata Jumlah Daun Planlet Krisan D. grandiflora T.cv. shamrock green pada berbagai konsentrasi air kelapahari ke-6 sampai hari ke-24........................................................... 39

9. Komposisi medium Murashige and Skoog (MS).......................... 53

10. Histogram kandungan klorofil a planlet krisanhasil penambahan air kelapa ......................................................... 61

11. Histogram kandungan klorofil b planlet krisanhasil penambahan air kelapa ......................................................... 61

Page 20: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

xx

12. Histogram kandungan klorofil total planlet krisanhasil penambahan air kelapa ......................................................... 62

13. Persiapan alat dan bahan penelitian .............................................. 63

a. Alat-alat penelitian .................................................................. 63

b. Bahan penelitian...................................................................... 63

c. Bahan penelitian setelah di timbang ....................................... 63

d. Air kelapa ................................................................................ 63

14. Penimbangan bahan pembuatan medium...................................... 64

15. Pembuatan medium Murashige and Skoog................................... 64

16. Multiplikasi Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock greenpada medium tanam ...................................................................... 64

17. Planlet Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock greenpada medium perlakuan ................................................................ 65

18. Pengamatan pertumbuhan eksplanDendranthema grandiflora T. cv. shamrock green ...................... 65

19. Penimbangan daun planlet Dendranthema grandiflora T.cv. shamrock green untuk uji klorofil ........................................... 65

20. Pembuatan ekstrak daun planlet Dendranthema grandiflora T.cv. shamrock green untuk uji klorofil ........................................... 66

21. Ekstrak daun planlet Dendranthema grandiflora T.cv. shamrock green untuk uji klorofil ........................................... 66

Page 21: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) atau dikenal juga dengan seruni

merupakan salah satu jenis tanaman hias populer yang digunakan sebagai

bunga potong dan tanaman pot. Krisan merupakan komoditas penting dalam

perdagangan tanaman hias dunia. Daerah sentra produsen krisan di Indonesia

antara lain Cipanas, Cisarua, Sukabumi, Lembang (Jabar), Batu, Nangkojajar

(Jatim), Bandungan (Jateng), dan Brastagi (Sumut) (Maharani dan Khumaida,

2012).

Menurut Muhit (2007), petani kecil membudidayakan krisan dengan

menerapkan teknologi sederhana, sedangkan pengusaha besar menggunakan

teknologi modern berbasis agribisnis. Pengembangan krisan juga berdampak

positif terhadap perekonomian di daerah pedesaan, khususnya terhadap

peningkatan pendapatan petani dan masyarakat yang terlibat dalam

pengembangannya.

Page 22: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

2

Produktivitas dan permintaan bunga krisan terus meningkat dari tahun ke

tahun sehingga membutuhkan ketersediaan varietas-varietas unggul baru dan

bibit berkualitas secara berkesinambungan (Soedarjo dkk., 2012). Badan

Pusat Statistik (2011) menyatakan bahwa data statistik nilai ekspor bunga

krisan di Indonesia pada tahun 2003 mengalami surplus sekitar US $ 1 juta

dan pada tahun 2010 produktivitas dan penjualan bunga krisan sudah

mencapai angka 186 juta tangkai, dan sebanyak 433.100.145 tangkai bunga

krisan telah di produksi pada tahun 2016 di Indonesia.

Kualitas dan konsistensi produksi bunga krisan masih menjadi permasalahan

umum yang terjadi. Oleh karena itu sering ditemui harga penjualan bunga dan

kualitas bunga yang tidak seragam. Pengamatan yang telah dilakukan di

lapangan memperlihatkan bahwa perbanyakan krisan yang dilakukan oleh

petani masih menggunakan cara konvensional yaitu dengan cara stek pucuk.

Perbanyakan krisan dengan cara ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan

produktivitas dan kualitas krisan (Muhit, 2007).

Yusnita (2003), menyatakan bahwa penggunaan teknik kultur jaringan yang

dilakukan selama ini dirasa cukup efektif untuk mengembangkan bibit yang

berkualitas dan seragam pada berbagai jenis tanaman (tanaman pot, bunga

potong, buah-buahan dan tanaman berumbi). Perbanyakan yang dilakukan

dengan cara kultur jaringan diharapkan dapat menghasilkan kualitas bibit

krisan yang unggul dan seragam, tahan terhadap penyakit, tingkat produksi

tinggi serta waktu yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan

Page 23: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

3

perbanyakan secara konvensional. Proses penggandaan tunas yang dipelihara

dalam kondisi tertentu sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan untuk proses

berikutnya disebut multiplikasi. Kondisi ini memerlukan adanya kerja zat

pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin seperti benzil adenine (BA), 2-iP dan

kinetin.

Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh media kultur jaringan yang

merupakan tempat tumbuh bagi eksplan. Media tersebut harus mengandung

semua zat yang diperlukan eksplan untuk menjamin pertumbuhan eksplan

yang ditanam. Salah satunya media dasar MS (Murashige and Skoog) yang

paling banyak digunakan dalam kultur jaringan. Saat ini sudah banyak

penelitian dengan menggunakan media MS yang dimodifikasi. Modifikasi

media dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan hara yang tepat bagi

eksplan untuk tumbuh dan berkembang pada media kultur jaringan dan

terbebas dari kontaminasi (Fauzy dkk., 2016).

Aplikasi penambahan ZPT dalam kultur jaringan merupakan salah satu faktor

yang menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini dikarenakan harga ZPT

sintetik cukup mahal dan tidak selalu ready stock. Oleh karenanya diperlukan

adanya ZPT alami yang dapat digunakan untuk menggantikan peran ZPT

(sitokinin) sintetik. ZPT alami dapat diperoleh dari berbagai buah-buahan,

salah satu diantaranya adalah air kelapa (Seswita, 2010).

Page 24: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

4

Pemanfaatan air kelapa sebagai ZPT alami dengan kombinasi media terbukti

efektif pada kultur jaringan alfalfa (Ginanjar dkk., 2017), (Inkriwang dkk.,

2016), anggrek, (Maltatula, 2003) krisan, dan beberapa spesies tanaman

lainnya.

Menurut Ginanjar dkk., (2017) menyatakan bahwa media kombinasi air

kelapa dengan media MS pada perbanyakan tanaman alfalfa dapat digunakan

sampai 25% untuk menumbuhkan kalus tanaman alfalfa dan dengan

penambahan air kelapa 25% menghasilkan induksi kalus tanaman alfalfa

paling baik secara in vitro serta menghasilkan berat kalus tertinggi yaitu

2,847 gram. Pada perbanyakan tanaman anggrek, Inkriwang dkk., (2016)

menunjukkan substitusi media MS 50% dengan air kelapa 30% menghasilkan

rata-rata persentase eksplan yang bertunas 6,78%; jumlah tunas 1,26 dan

tinggi tanaman 1,20 cm. Penelitian kultur jaringan krisan, Maltatula (2003)

menunjukkan bahwa perlakuan media MS, air kelapa dengan penambahan

Gandasil-9 pada Chrysanthemum sp. berpengaruh terhadap pertambahan

tinggi tanaman, jumlah daun, pertambahan berat basah tunas, jumlah akar dan

berat basah akar tanaman krisan secara in vitro.

Kristina & Syahid (2012) menyebutkan bahwa dalam 1 liter air kelapa muda

mengandung ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg dan beberapa mineral

lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut belum dapat disimpulkan

bahwa adanya kandungan sitokinin dalam air kelapa yang dapat

menggantikan peran ZPT (sitokinin) sintetik. Oleh karenanya diperlukan

Page 25: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

5

penelitian mengenai konsentrasi air kelapa yang berpengaruh optimal

terhadap peningkatan multiplikasi tunas krisan, sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pertimbangan untuk menggantikan peran sitokinin sintetik.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui konsentrasi air kelapa yang paling efektif pada pertumbuhan

eksplan krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green secara in vitro.

2. Mengetahui kandungan klorofil a, b, dan total yang optimum pada planlet

krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green secara in vitro setelah

penambahan air kelapa pada berbagai konsentrasi.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh penambahan air kelapa dengan berbagai konsentrasi terhadap

pertumbuhan eksplan tanaman krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green

secara in vitro. Selain itu, diharapkan informasi yang diperoleh dari penelitian

dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama

di bidang pemuliaan tanaman serta ilmu terapan yang terkait.

Page 26: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

6

D. Kerangka Pemikiran

Salah satu tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat adalah krisan.

Oleh karena banyak peminatnya, permintaan krisan terus meningkat dari

tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan perlu adanya upaya pengembangan

penelitian tentang budidaya krisan, khususnya yang berkaitan dengan

penyediaan bibit melalui perbanyakan dengan kultur jaringan untuk

menghasilkan bibit dalam jumlah banyak, seragam, dan dalam waktu yang

relatif cepat.

Perbanyakan krisan pada umumnya dilakukan secara vegetatif, seperti stek

pucuk/stek batang dan kultur jaringan. Penggunaan teknik kultur jaringan

dapat membantu memperbanyak tanaman dengan menghasilkan bibit yang

mempunyai keunggulan, antara lain mampu menghasilkan bibit dalam jumlah

besar dengan waktu singkat dan tidak membutuhkan tempat yang luas,

kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat

dibandingkan dengan perbanyakan secara vegetatatif, dan mempunyai sifat

identik dengan induknya serta tidak tergantung pada musim.

Regenerasi in vitro dalam penelitian ini dilakukan dengan perbanyakan tunas

apikal yang berasal dari potongan satu eksplan krisan cv. Muria Sari Bumi,

kemudian mengkulturkan tunas apikal ke dalam medium yang mempunyai

komposisi yang sesuai sehingga diperoleh penggandaan tunas dengan cepat.

Setiap tunas yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai sumber untuk

Page 27: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

7

penggandaan tunas selanjutnya sehingga diperoleh eksplan yang banyak

dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Medium yang digunakan untuk perbanyakan tunas apikal adalah medium MS

use ready dengan penambahan air kelapa pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan

15%. Sitokinin merupakan zat pengatur tumbuh yang mampu mengontrol

pembelahan sel, inisiasi meristem tunas, diferensiasi daun dan akar,

biogenesis kloroplas, dan toleransi stress. Sitokinin bersifat memacu

pembelahan sel sehingga sering digunakan sebagai zat perangsang tumbuh

tunas. Oleh karena itu, untuk mempercepat pertumbuhan tunas apikal

diperlukan pengaplikasian ZPT berupa air kelapa sebagai pengganti sitokinin

sintetik.

Sitokinin yang sering digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tunas

adalah BAP/BA (6-benzyl amino purine/6 -benzyl adenine). Namun pada

penelitian ini digunakan sitokinin alami berupa air kelapa pada media dasar

MS untuk mengetahui pengaruh signifikan terhadap multiplikasi krisan secara

in vitro yang diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan pertumbuhan

eksplan krisan yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah tunas, dan

panjang tunas yang terbentuk serta karakter ekspresi yang spesifik pada

planlet krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green.

Page 28: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

8

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. Terdapat konsentrasi air kelapa yang paling efektif pada pertumbuhan

planlet krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green secara in vitro.

2. Terdapat kandungan klorofil a, b, dan total yang optimum pada planlet

krisan D. grandiflora T. cv. shamrock green secara in vitro setelah

penambahan air kelapa.

Page 29: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Krisan

1. Klasifikasi

Tanaman krisan menurut sistem klasifikasi Cronquist (1981) dan APG II

(2003) adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Marga : Dendranthema

Jenis : Dendranthema grandiflora Tzvelev cv. shamrock green

2. Morfologi

Menurut Rukmana dan Mulyana (1997), secara morfologi tanaman krisan

berbatang tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Bila dibiarkan

terus menerus, batang akan menjadi keras (berkayu) dan berwarna

kecoklat-coklatan. Daun tanaman krisan pada bagian tepi bergerigi,

Page 30: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

10

tersusun secara berselang-seling pada cabang atau batang. Benang sari

dan putik pada bunga krisan bertekstur halus, berada pada posisi tengah

bunga dengan mahkota lonjong dan mudah lepas. Panjang benang sari

antara 3-8 mm dan berwarna kuning. Biji krisan berbentuk lonjong,

berukuran kecil dan berwarna hitam (Steenis, 1978). Bentuk bunga

digolongkan menjadi lima macam, pengelompokkan bunga krisan

menurut Dewan Standarisasi Nasional (1998), sebagai berikut:

a. Tunggal: pada satu tangkai hanya terdapat satu bunga.

b. Anemone: bunga mirip seperti bunga tunggal, tetapi lebih besar dan

lebih tebal.

c. Pompon: bentuk bunga bulat seperti bola, mahkota bunga menyebar

ke semua arah.

d. Dekoratif: bunga berbentuk seperti aster, mahkota bunga bertumpuk

rapat, di tengah pendek dan makin ke tepi semakin panjang.

e. Bunga besar: bunga hanya berdiri sendiri pada tangkainya, garis

tengah bunga lebih besar dari 10 cm.

Selain itu, krisan memiliki karakter kuntum bunga masing-masing, yaitu

standar dan spray. Setiap tangkai krisan standar memiliki kuntum bunga

berukuran besar, sedangkan tipe spray memiliki sekitar 10-20 kuntum

bunga dengan diameter 2-3 cm. Bentuk morfologi tanaman krisan

Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green disajikan pada

Gambar 1.

Page 31: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

11

Gambar 1. Bentuk morfologi tanaman krisan (a) Bunga D. grandifloraT. cv. shamrock green. Sumber: Puslithorti (2014)(b) Bunga, batang dan daun D. grandiflora T. cv. shamrockgreen. Sumber: PMF (2012).

3. Syarat Tumbuh Krisan

Krisan dapat tumbuh baik di dataran tinggi (>800 m dpl ) dengan pH

tanah 5,5 - 6. Penanaman di daerah pegunungan dengan pH tanah 5 - 5,5

perlu didahului dengan pengapuran. Apabila ditanam di pot pH media

yang sesuai adalah 6,2 - 6,7. Krisan memerlukan tanah dengan kesuburan

sedang karena tanah yang subur akan mengakibatkan tanaman menjadi

rimbun. Secara genetik krisan merupakan tanaman hari pendek, untuk

mendapatkan pertumbuhan yang seragam dan produksi bunga yang

tinggi, pertumbuhan vegetatifnya perlu diberi perlakuan hari panjang

dengan penambahan cahaya lampu pijar atau neon (Harry, 1994).

Daerah tropis seperti di Indonesia suhu rata-rata harian di dataran rendah

terlalu tinggi untuk pertumbuhan tanaman krisan, suhu udara di siang

hari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan berkisar antara

Page 32: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

12

20°C – 26°C dengan batas minimum 17°C dan batas maksimum 30°C.

Suhu udara pada malam hari merupakan faktor penting dalam

mempercepat pertumbuhan tunas bunga. Suhu ideal berkisar antara

16° – 18°C bila suhu turun sampai di bawah 16°C, maka pertumbuhan

tanaman menjadi bertambah tinggi dan lambat berbunga. Pada suhu

tersebut intensitas warna bunga meningkat (Cerah) sebaliknya bila suhu

malam terlalu tinggi dapat berakibat melunturnya warna bunga sehingga

penampilan tampak kusam walaupun bunganya masih segar (Hasim dan

Reza, 1995).

Kelembaban udara antara 70% - 80% dinilai cocok untuk pertumbuhan

tanaman krisan. Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan

transpirasi (penguapan air) dari tanaman menjadi kecil dalam waktu

pendek. Keadaan ini membuat tanaman selalu dalam keadaan segar.

Untuk waktu yang agak lama, dengan tidak adanya sirkulasi air dalam

tanaman menyebabkan penyerapan air dan unsur hara terlarut dari dalam

tanah juga sedikit. Kekurangan nutrisi kebalikannya, kelembaban udara

yang rendah menyebabkan transpirasi tanaman menjadi tinggi. Air

menguap dengan cepat melalui pori- pori daun dan perakaran ini berarti

menyerap air dari tanah. Bila tanaman terlambat mengganti defisit air

dalam pucuk-pucuk yang baru tumbuh menjadi layu atau tepian daun

yang sudah dewasa menjadi kering (Hasim dan Reza, 1995).

Page 33: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

13

B. Kultur Jaringan

1. Teknik Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman

baik berupa sel, jaringan atau organ yang dilakukan secara in vitro

(Yusnita 2003). Kultur jaringan dianggap suatu teknik yang tepat untuk

digunakan sebagai solusi keterbatasan bibit. Teknik ini dirasa lebih efektif

digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu bibit yang

dihasilkan lebih banyak, seragam dan bebas dari patogen (Soedarjo dkk.,

2012).

Teknik kultur jaringan merupakan suatu teknik yang memperhatikan

faktor aseptik dimana alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan

teknik ini harus dalam keadaan steril. Secara garis besar, umumnya teknik

kultur jaringan merupakan kegiatan mengisolasi suatu bagian tanaman

yang selanjutnya dikembangkan dalam media bernutrisi (Indriani, 2014).

2. Medium Tanam

Berbagai formulasi media kultur telah dibuat sesuai dengan tujuan

perbanyakan. Murashige and Skoog (MS) adalah salah satu formula

media kultur yang populer digunakan. Yusnita (2003) menyatakan bahwa

kompleksitas komposisi nutrisi pada medium MS menyebabkan media

tanam ini sering digunakan dalam pemanfaatan perbanyakan tanaman.

Page 34: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

14

Selain komposisi nutrisi yang komplek, media MS merupakan media

kultur yang sederhana sehingga mudah untuk dibuat. Media kultur

tersebut dapat digunakan dalam bentuk padat maupun cair. Kandungan

medium kultur jaringan terdiri atas makronutrien dan mikronutrien

berupa garam anorganik, sumber karbohidrat, air, asam amino, vitamin

dan zat pengatur tumbuh (ZPT).

C. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Wattimena (1988) menyatakan bahwa kesesuaian semua faktor yang

dibutuhkan dalam kultur jaringan (ZPT & media tanam) akan mempercepat

proses perbanyakan tanaman dan menghasilkan tanaman yang berkualitas.

Sedangkan, adanya ketidaksesuaian perbandingan faktor tersebut dapat

menyebabkan terjadinya hiperhidrisitas, yaitu pertumbuhan eksplan yang

tidak normal secara morfologi, anatomi, maupun fisiologi. Hal ini

mengakibatkan daun atau batang menjadi transparan, berwarna hijau muda

hingga pucat dengan kandungan klorofil yang rendah (Marlina & Rohayati

2009).

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan senyawa-senyawa lain yang

memiliki karakteristik yang sama dengan hormon, tetapi diproduksi secara

endogen (Zulkarnain 2009). ZPT bertugas dalam pengaturan metabolik dalam

pertumbuhan tanaman. ZPT ditambahkan karena eksplan belum mampu

menciptakan hormon pertumbuhan secara endogen dengan kadar yang

Page 35: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

15

dibutuhkan dalam proses pertumbuhannya. Konsentrasi pemberian ZPT

dalam media kultur biasanya diberikan sesuai dengan tujuan kultur. Pada

pengkulturan untuk menumbuhkan dan menggandakan tunas aksilar atau

menumbuhkan unas adventif, ZPT yang digunakan adalah sitokinin. Jenis

sitokinin yang sering digunakan adalah BA (benzyl adenin) karena

efektivitasnya tinggi (Indriani, 2014).

D. Air Kelapa

Air kelapa mengandung hormon alami kelompok auksin dan sitokinin. Dalam

kultur jaringan, auksin berperan memacu pembentukan kalus, menghambat

kerja sitokinin, membentuk klorofil dalam kalus, mendorong proses

morfogenesis kalus, membentuk akar, dan mendorong proses embryogenesis.

Sitokinin berperan memacu pembelahan sel, proliferasi meristem ujung,

menghambat pembentukan akar dan mendorong pembentukan klorofil pada

kalus (Surachman, 2011).

Kandungan makro seperti N, P, dan K serta beberapa jenis unsur hara mikro

dalam air kelapa juga berpeluang dikembangkan lebih lanjut sebagai upaya

substitusi unsur hara makro dan mikro serta sukrosa sebagai sumber karbon.

Menurut Vigliar dkk. (2006), konsentrasi garam mineral dan sukrosa air

kelapa menurun seiring dengan lama nya keberadaan air kelapa itu sendiri.

Page 36: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

16

E. Multiplikasi

Multiplikasi adalah salah satu tahap dalam pertumbuhan tanaman secara in

vitro dimana umumnya terjadi pada sel yang belum mengalami pertumbuhan

sekunder. Pertumbuhan sel ini dipengaruhi oleh bagian tanaman/eksplan yang

diisolasi. Umumnya sel yang belum mengalami pertumbuhan sekunder

terdapat pada bagian meristem (Hidayat 1995).

Menurut Campbel dkk. (2003), populasi sel-sel yang memperbaharui diri

sendiri dengan membelah dan menghasilkan sel-sel untuk pertumbuhan

tumbuhan disebut meristem (Gambar 2).

Gambar 2. Lokasi meristem tanaman (Campbel dkk., 2003)

Ozel & Arslan (2006) menyatakan bahwa teknik terpenting dalam

multiplikasi adalah proliferasi meristem, dimana nodus yang

menghasilkan tunas aksilar dikulturkan untuk meregenerasi perbanyakan

tunas tanpa melalui fase kalus terlebih dahulu. Teknik multiplikasi terdiri

atas dua metode yaitu metode percabangan tunas lateral dan pembentukan

Page 37: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

17

tunas adventif. Perbanyakan eksplan dengan metode percabangan tunas

lateral lebih banyak digunakan karena relatif sederhana, perbanyakannya

berlangsung cukup cepat, dan tanaman yang dihasilkan tumbuh dengan

baik (Yusnita 2003).

F. Biosintesis Klorofil

Klorofil merupakan molekul kompleks yang berperan penting dalam proses

fotosintesis yaitu sebagai pengabsorbsi cahaya, transfer energi, transfer

elektron dan katalisator pada tumbuhan (Taiz dan Zeiger, 1998). Klorofil

bersama dengan dengan CO2, air, dan cahaya matahari berperan dalam

membentuk karbohidrat pada proses fotosintesis (Jumin, 1989).

Sifat fisik yang dimiliki klorofil yaitu akan memantulkan cahaya yang

berpendar atau berlainan. Sedangkan sifat kimia pada klorofil yaitu tidak larut

dalam air namun larut pada senyawa yang lebih polar seperti etanol

(Dwidjoseputro, 1994).

Klorofil pada tumbuhan terdiri dari dua jenis, yaitu klorofil a dengan warna

hijau tua dan klorofil b dengan warna hijau muda. Klorofil a merupakan

klorofil yang paling kuat menyerap cahaya di bagian merah dengan panjang

gelombang 600-700 nm dan paling sedikit menyerap cahaya hijau dengan

panjang gelombang 500-600 nm, sedangkan cahaya berwarna biru diserap

oleh karotenoid (Nio Song dan Banyo, 2011).

Page 38: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

18

Klorofil memiliki tiga fungsi utama dalam fotosintesis, yaitu memanfaatkan

energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan karbohidrat dan

menyediakan energi bagi ekosistem (Bahri, 2010). Klorofil merupakan faktor

utama yang mempengaruhi proses fotosintesis. Proses ini penting pada

tumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

(Lie dkk., 2006). Oleh karena itu, kandungan klorofil dapat dijadikan

parameter dalam mengukur pertumbuhan tanaman.

Page 39: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

19

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani (ruang penelitian in vitro),

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung pada bulan November hingga bulan Desember 2017.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laminar Air Flow

(LAF) Cabinet sebagai meja steril yang dilengkapi dengan blower dan

lampu UV untuk penanaman eksplan atau subkultur tunas pada medium

dalam botol, autoclave digunakan sebagai sterilisasi basah, plastic wrap,

scalpel, magnetic stirrer, hot plate atau kompor, alumunium foil, label,

bunsen, beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, botol kultur, pipet

tetes, cawan petri, pinset, gunting, neraca analitik, pH meter, kertas

Whatman No 1, spektrofotometer, mortar, karet gelang, mistar, lemari

Page 40: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

20

kultur, lampu, tissue, tabung gas, panci, korek api, kamera, masker, dan

sarung tangan.

2. Bahan-bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan adalah planlet krisan (Dendranthema

grandiflora Tzvelev) Varietas Shamrock Green steril dalam botol kultur

yang diperoleh dari CV. Muria Sari Bumi, Batu, Jawa Timur, medium

Murashige dan Skoog (MS) “use ready” dipoduksi oleh Caisson

Laboratories, agar-agar 4g/L, gula 30 g/L, KOH 1 N, HCl 1 N, PPM 0,5

ml/L, air kelapa dengan konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan 15%, alkohol 70%

dan 96 %, aquades dan spritus.

C. Rancangan Percobaan

Metode Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi air kelapa yang terdiri dari 4 taraf

perlakuan : 0%, 5%, 10% dan 15%. Penelitian ini dilakukan dengan 6 ulangan

dan setiap ulangan terdiri dari 3 eksplan krisan D. grandiflora T. cv.

shamrock green dalam setiap botol kultur. Tata letak percobaan disajikan

dalam tabel 1.

Page 41: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

21

Tabel 1. Tata letak satuan percobaan.

K3U5 K2UI K1U1 K0U5 K2U6 K3U1

K1U6 K0U4 K2U5 K3U2 K1U4 K0U1

K3U3 K2U2 K3U4 K0U6 K2U3 K1U3

K0U3 K1U5 K2U4 K0U2 K3U6 K1U2

Keterangan :

K0 : Konsentrasi air kelapa 0 %K1 : Konsentrasi air kelapa 5 %K2 : Konsentrasi air kelapa 10 %K3 : Konsentrasi air kelapa 15 %U1-U6 : Ulangan ke-1 sampai ke-6

D. Bagan Alir Penelitian

Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu: 1) Penentuan konsentrasi air

kelapa untuk pertumbuhan eksplan D. grandiflora T. cv. shamrock green

secara in vitro, 2) Penanaman eksplan berupa tunas apikal D. grandiflora T.

cv. shamrock green ukuran ± 2 cm dalam medium MS yang sudah

ditambahkan air kelapa sesuai dengan konsentrasi, 3) Pertumbuhan yang

terjadi pada eksplan D. grandiflora T. cv. shamrock green meliputi

persentase jumlah planlet yang hidup, tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah

daun, dan analisis kandungan klorofil a, b, dan total. Tahap penelitian

disajikan dalam bentuk bagan alir seperti yang tercantum pada Gambar 3.

Page 42: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

22

Gambar 3. Bagan Alir Penelitian

Perlakuan Indikator Luaran

Pembuatan mediumtanam MS padatdengan penambahanair kelapa padaberbagai konsentrasi

Medium yang baiktidak mengandungkontaminan, tidakterlalu cair ataupadat

Medium berjumlahbanyak untuk stokpengujian eksplankrisan D.grandiflora T. cv.shamrock green

Terdapat pengaruhair kelapa terhadappertumbuhanplanlet D.grandiflora T. cv.shamrock green

Munculnya tunasdan daun padaplanlet D.grandiflora T. cv.shamrock green

Penanaman eksplankrisan D. grandifloraT. cv. shamrock greenke dalam medium MS+ air kelapa padaberbagai konsentrasi

Parameter eksplanberupa analisispertumbuhan meliputitinggi planlet, jumlahtunas dan jumlah daunserta kandunganklorofil a, b, dan total.

Terjadi pertumbuhanberupa tinggi, tunas,daun sertakandungan klorofila, b, dan total padaeksplan.

Terdapatkonsentrasi palingefektif padapertumbuhan dankandungan klorofilpaling optimumpada planlet D.grandiflora T. cv.shamrock green.

Page 43: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

23

E. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian meliputi beberapa langkah sebagai berikut.

1. Sterilisasi Alat

Alat penelitian berupa satu set alat deseksi (pinset, scalpel, gunting dan

pisau), botol kultur, cawan petri, dicuci dan dibersihkan dengan deterjen,

dibilas dengan air mengalir kemudian dibungkus dengan kertas dan

dimasukkan ke dalam autoclave dan dipanaskan dengan suhu 121°C

selama 20 menit. Supaya tetap steril saat penanaman berlangsung, alat

penanaman berupa pinset dan gunting direndam dengan alkohol 96% lalu

dipanaskan diatas nyala api bunsen hingga membara.

2. Pembuatan Medium Tanam

Dalam penelitian ini, pembuatan medium tanam pada 0% (kontrol) dan

perlakuan (5%, 10% dan 15%) dilakukan secara terpisah.

a. Pembuatan medium tanam pada konsentrasi 0% (kontrol)

1. Medium tanam dibuat sebanyak 1 L.

2. Pembuatan medium Murashige and Skoog (MS) dilakukan dengan

cara menimbang medium MS “use ready” 4,43 g/L lalu

dicampurkan dengan gula 30 g/L dan ditambahkan aquades

secukupnya, kemudian dilarutkan ke dalam beaker glass dengan

menggunakan magnetic stirrer dan diletakkan di atas hotplate.

3. Dimasukkan medium MS yang sudah dilarutkan ke dalam gelas

ukur dengan ditambahkan aquades mencapai volume 1000 ml.

Page 44: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

24

4. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam panci dan pH diukur

hingga mencapai 5,7 dalam kondisi netral (apabila medium terlalu

asam maka ditambahkan KOH 1N dan apabila medium terlalu basa

maka ditambahkan HCl 1 N).

5. Setelah itu, dimasukkan agar 4 gr/L dan PPM 0,5 ml/L ke dalam

panci lalu dimasak dan diaduk hingga mendidih. Selanjutnya,

dituangkan medium tersebut sebanyak 20 ml/botol kultur dan

diberi label menggunakan pensil.

b. Pembuatan medium tanam pada konsentrasi 5%, 10% dan 15%

1. Medium tanam dibuat sebanyak 1 L.

2. Pembuatan medium Murashige and Skoog (MS) dilakukan dengan

cara menimbang medium MS “use ready” 4,43 g/L lalu

dicampurkan dengan gula 30 g/L dan ditambahkan aquades

secukupnya, kemudian dilarutkan ke dalam beaker glass dengan

menggunakan magnetic stirrer dan diletakkan di atas hotplate.

3. Dimasukkan medium MS yang sudah dilarutkan ke dalam gelas

ukur dengan ditambahkan aquades dan air kelapa pada

masing-masing konsentrasi (5%, 10%, dan 15%) yang dilarutkan

bersamaan mencapai volume 1000 ml.

4. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam panci dan diukur pH-nya

hingga mencapai 5,7 dalam kondisi netral (apabila medium terlalu

asam maka ditambahkan KOH 1N, dan apabila medium terlalu

basa maka ditambahkan HCl 1 N).

Page 45: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

25

5. Setelah itu, dimasukkan agar 4 gr/L dan PPM 0,5 ml/L ke dalam

panci lalu dimasak dan diaduk hingga mendidih. Selanjutnya,

medium tersebut dituangkan sebanyak 20 ml/botol kultur dan

diberi label menggunakan pensil pada masing-masing perlakuan.

3. Sterilisasi Medium

Medium yang telah dituang ke dalam masing-masing botol kultur

kemudian dimasukkan kedalam autoclave dan disterilisasi selama 15

menit pada tekanan 17,5 psi dengan temperatur 121°C. Medium yang

telah disterilkan kemudian dipindahkan di ruang medium steril, untuk

memastikan medium terhindar dari kontaminasi, medium disimpan

selama 3-4 hari sebelum digunakan untuk menanam eksplan.

4. Persiapan dan Penyiapan LAF (Laminar Air Flow)

Sterilisasi ruang kerja dilakukan di ruang inkubasi dalam LAF. Kabel

LAF disambungkan dengan arus listrik, kemudian dinyalakan sinar UV

selama 45 menit, lalu dinyalakan lampu dan blower, pada permukaan

LAF disemprotkan alkohol 70% selanjutnya dinding LAF dibersihkan

menggunakan tissue.

Page 46: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

26

5. Penanaman Eksplan Krisan ke Medium Tanam

Eksplan berasal dari planlet tanaman krisan. Eksplan dikeluarkan dari

botol kultur dengan pinset steril, lalu diletakkan di atas cawan petri dan

di multiplikasi (Gambar 4) dengan cara memotong bagian pucuk batang

eksplan dengan gunting steril sepanjang ± 2 cm dan dihilangkan

daunnya. Potongan tersebut ditanam pada medium perlakuan yang berisi

20ml/botol, setiap botol kultur terdiri dari 3 eksplan krisan D. grandiflora

T. cv. shamrock green kemudian botol kultur ditutup dengan alumunium

foil dan direkatkan menggunakan plastic wrap. Botol kultur yang telah

ditanami eksplan disimpan di rak kultur dengan pencahayaan optimal dan

suhu 22°C .

Gambar 4. Teknik Perbanyakan: dari eksplan diinisiasi langsung untukmembentuk multiplikasi tunas; eksplan dapat berasal darijaringan meristem, pucuk atau tunas samping (sumber: Taji,Kumar & Lakshmanan, 2002).

Page 47: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

27

6. Pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 4 minggu setelah

tanam, untuk mengetahui efektivitas penambahan air kelapa dalam

medium MS pada pertumbuhan tunas krisan D. grandiflora T. cv.

shamrock green secara in vitro dengan parameter sebagai berikut.

a. Persentase Jumlah Planlet yang Hidup

Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah planlet krisan

Dendranthema grandiflora Tzvelev cv. shamrock green yang hidup

yaitu: ℎ ℎ ℎ 100%(Nurcahyani dkk., 2014).

b. Tinggi Planlet (cm)

Eksplan diukur dari luar botol menggunakan mistar dimulai dari

permukaan medium sampai titik tumbuh.

c. Jumlah Tunas (tunas)

Dihitung jumlah tunas yang muncul pada setiap eksplan.

d. Jumlah Daun (helai)

Dihitung jumlah daun yang terbentuk dalam setiap eksplan.

Page 48: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

28

7. Analisis Kandungan Klorofil

Bahan untuk analisis kandungan klorofil menggunakan daun planlet

Dendranthema grandiflora T. cv. shamrock green yang sudah diberikan

perlakuan kombinasi medium MS dengan air kelapa, menggunakan

metode Miazek (2002) dengan spektrofotometer yang dilakukan pada

akhir pengamatan. Daun planlet D. grandiflora T. cv. shamrock green

sebanyak 0,1 g dihilangkan ibu tulang daunnya, digerus dengan mortar,

ditambahkan 10 mL ethanol. Larutan disaring dengan kertas Whatman

No. 1 dan dimasukkan ke dalam flakon lalu ditutup rapat. Larutan sampel

dan larutan standar (ethanol) diambil sebanyak 1 mL dimasukkan dalam

kuvet.

Setelah itu dilakukan pembacaan serapan dengan spektrofotometer UV

pada panjang gelombang (λ) 648 nm dan 664 nm, dengan tiga kali

ulangan setiap sampel.

Kadar klorofil dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Klorofil total = 5,24 λ664 + 22,24 λ648 mg/l

Klorofil a = 13,36 λ664 – 5,19 λ648 mg/l

Klorofil b = 27,43 λ648 – 8,12 λ664 mg/l (Miazek, 2002).

Page 49: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

29

8. Analisis Data

Data yang diperoleh dari pertumbuhan planlet D. grandiflora T. cv.

shamrock green selama perlakuan kombinasi medium MS dengan air

kelapa berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif disajikan

dalam bentuk deskriptif dan didukung foto. Data kuantitatif yang

diperoleh dari setiap variabel dihomogenkan dengan menggunakan uji

Levene kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam pada

taraf nyata 5% dan uji lanjut dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada

taraf nyata 5%.

Page 50: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

46

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari uraian pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Penambahan air kelapa belum memberikan pengaruh terhadap tinggi

planlet, jumlah tunas dan jumlah daun planlet krisan Dendranthema

grandiflora Tzvelev cv. shamrock green.

2. Dalam medium Murashige and Skoog, konsentrasi air kelapa 10%

memberikan pengaruh yang optimum terhadap kandungan klorofil b dan

klorofil total.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan saran

sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjut guna mengetahui efektivitas air kelapa

pada tanaman krisan maupun tanaman hias lainnya.

2. Perlunya pengetahuan dalam pemakaian jenis dan konsentrasi ZPT

sehingga sesuai dengan apa yang akan dicapai.

Page 51: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

47

DAFTAR PUSTAKA

APG (Angiosperm Phylogeny Group) II. 2003. An update of the Angiospermphylogeny group classification for the orders and families of floweringplants: APG II. Botanical Journal of the Linnean Society 141: 399-436.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2011. Pendapatan Non Migas-Holtikultura 2011.Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Bahri, S. 2010. Klorofil. Diktat Kuliah Kapita Selekta Kimia Organik. UniversitasLampung. Lampung.

Campbell NA, JB Reece & LG Mitchell. 2003. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.Columbia University Press. New York.

Damayanti, F. dan Samsurianto. 2010. Konservasi in vitro plasma nutfah untukaplikasi di bank gen. Bioprospek 7 (2) : 1-6.

Dewan Standarisasi Nasional. 1998. Bunga Krisan Potong Segar.http://agribisnis.deptan.go.id/xplore/index.php?dir=mutustandarisasi/standar-mutu/standar_nasional/sni_tph/produk%20segar. Diakses pada10 Oktober 2017.

Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Pustaka Gramedia. Jakarta.

Dwi PYD. Niluh Made., Waeniati., Muslimin., dan Nengah Suwastika. 2012.Pengaruh Penambahan Air Kelapa dan Berbagai Konsentrasi Hormon2,4-D Pada Medium MS Dalam Menginduksi Kalus Tanaman Anggur Hijau(Vitis vinifera L). Jurnal Natural Science Vol. 1.(1) 53-62.

Page 52: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

48

Fauzy, E., Mansyur dan A. Husni. 2016. Pengaruh Media Murashige dan Skoog(MS) dan Vitamin Terhadap Tekstur, Warna dan Berat Kalus Rumput Gajah(Pennisetum purpureum) CV. Hawaii Pasca Radiasi Sinar Gamma PadaDosis Ld50 (In Vitro). Universitas Padjadjaran. Bandung. Halaman 1-17.

Gamborg. O.L., J.P Shyluk, and E.A shahin. 1981. Isolation, fusion, and cultureof plant protoplast in : thorpe (ed.). plant tissue culture methods andapplication in agriculture. Academic press. Inc New York.

George EF, Sherrington PD. 1984. Plant propagation by tissue culture. Handbookand Directory of Commercil Laboratories. Exergetics Ltd, Eversley, England.

Ginanjar, R. A., I. Susilawati dan L. Khairani. 2017. Pengaruh Substitusi MediaKombinasi Murashige and Skoog (MS) dan Air Kelapa TerhadapPertumbuhan Tanaman Alfalfa (Medicago sativa). Universitas Padjadjaran.Bandung. Halaman 1-6.

Gunawan, L. W. 1987. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PusatAntar Universitas (PAU) Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. 36-101.

Harry, N.R. 1994. Usaha tani Bunga Potong. Pusat Perpustakaan Pertanian &Komunikasi Penelitian. Badan Penelitian & Pengembangan Pertanian.Bogor.

Hasyim, I., dan M. Reza, 1995. Tanaman Krisan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. CV Rajawali. Jakarta.

Hendaryono, D.P.S. dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius.Yogyakarta.

Hendaryono, D.P.S. dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan: Pengenalandan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif-Modern. Kanisius.Yogyakarta.

Hidayat E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.

Indriani, B.S. 2014. Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa padaMedium Multiplikasi Tunas Krisan (Chrysanthemum indicum L.) Secara InVitro. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas NegeriSemarang. Semarang. [Skripsi].

Page 53: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

49

Inkriwang, Annatje E.B., J. Mandang & S. Runtunuwu. 2016. Substitusi MediaMurashige dan Skoog/MS dengan Air Kelapa dan Pupuk Daun Majemukpada Pertumbuhan Anggrek Dendrobium secara in vitro. Jurnal Bioslogos,6 (1) : 15-19.

Jumin, H. B. 1989. Ekologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.

Kristina N.N. & F.S. Syahid. 2008. Multiplikasi Tunas, Aklimatisasi dan AnalisisMutu Simplisia Daun Encok (Plumbago zeylanica L.) Asal Kultur In VitroPeriode Panjang. Bul. Littro, 212(2): 117 – 128.

Kristina N.N. & F.S. Syahid. 2012. Pengaruh Air Kelapa terhadap MultiplikasiTunam In Vitro, Produksi Rimpang, dan Kandungan Xanthothizol,temulawak di Lapangan. Jurnal Littri, 18(3): 125-134.

Lie, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Ceccarelli. 2006. Evaluation ofChlorophyll Content and Fluorescence Parameters as Indicators ofDrought Tolerance in Barley. Agricultural sciences in China.

Maharani, S. dan N. Khumaida. 2012. Induksi Keragaman dan Karakterisasi DuaVarietas Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) dengan Iradiasi SinarGamma secara In Vitro. J. Hort. Indonesia 4 (1) : 34-43.

Mardin, S., 2002. Media tumbuh kultur jaringan tanaman. Makalah padaPelatihan Kultur Jaringan Tanaman PS. Agronomi Unsoed. Purwokerto.

Marlina, N. 2004. Teknik modifikasi media Murashige dan Skoog (MS) untukkonservasi in vitro mawar. Bull. Teknik Pertanian 9(1): 4-6.

Marlina, N. & E. Rohayati. 2009. Teknik Aklimatisasi Planlet Anyelir (Dianthuscaryophyllus L.) untuk Tanaman Induk. Buletin Teknik Pertanian 14 ( 2):72- 75.

Martini, T. 2014. Kajian Pengendalian Penyakit Karat (Puccinia horiana) padaTanaman Krisan Berdasarkan Prinsip Epidermis. DISERTASI. FakultasPertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Matatula A.J. 2003. Substitution of MS Medium with Coconut Nater andGandasil-D on Chrysanthemum Tissue Culture. Eugenia, 9 (4) : 203-211.

Miazek, Mgr Inz. 2002. Krystian. Chlorophyll Extraktion From Harvested PlantMaterial. Supervesior: Prof. Dr. Ha. Inz Stanislaw Ledakowicz.

Muhit, A. 2007. Teknik Produksi Tahap Awal Benih Vegetatif Krisan(Chrysanthemum morifolium R.). Buletin Teknik Pertanian, 12 (1), 14-18.

Page 54: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

50

Nio Song dan Banyo, Y. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun sebagai IndikatorKekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. 11 (2).

Nurcahyani, E., B. Hadisutrisno, I. Sumardi, dan E. Suharyanto. 2014. Identifikasigalur planlet vanili (Vanilla planifolia Andrews) Resisten terhadap infeksiFusarium oxysporum f. sp. vanillae hasil seleksi in vitro dengan asamfusarat. Prosiding Seminar Nasional: “Pengendalian Penyakit PadaTanaman Pertanian Ramah Lingkungan”. Perhimpunan FitopatologiIndonesia Komda Joglosemar-Fakultas Pertanian UGM. ISBN 978- 602-71784-0-3./2014. pp 272- 279.

Ozel, C.A. dan Arslan. 2006. Efficient micropropagation of English Shrub RoseHeritage Undner In Vitro Conditions. International Journal of Agricultureand Biology, 8 (5) : 626-629.

PMF (Puspita Merapi Farm). 2012. Varietas Krisan di Puspita Merapi Farm(PMF). http;//puspitamerapifarm.co.id/2012/varietas-krisan-di-puspita-merapi-farm.html?m=1. Diakses pada 10 April 2018.

Puslithorti (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura). 2014. Data KoleksiKomoditas Krisan. http://sdghorti.puslithorti.net/pn/lengkap/0112/IOC01120020/01.tampil.html. Diakses pada 10 Oktober 2017.

Rukmana, A.E., dan Mulyana, R. 1997. Seri Bunga Potong Krisan. PenerbitKanisius, Yogyakarta. Halaman: 23, 25-27.

Seswita D. 2010. Penggunaan Air Kelapa Sebagai Zat Pengatur Tumbuh padaMultiplikasi Tunas Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) In Vitro. JurnalLittri, 16(4): 135 – 140.

Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. GadjahMada University Press. Yogyakarta.

Soedarjo M, H. Shintiavira, Y. Supriyadi dan Y. Nasihin. 2012. Peluang BisnisInovasi Krisan Badan Litbang Pertanian. Jakarta Selatan: Agro inovasi.

Sriyanti, D.P. 2000. Perlakuan KH2PO4 dalam media MS pada mikrostekkapulaga. Agrivet 4(1): 15-20.

Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa untuk Perbanyakan Nilamsecara In Vitro. Buletin Teknik Pertanian, (16) :31-33.

Taiz, L., and Zeiger, E. 1998. Plant Physiology. Second Edition. Sunderland :Sinauer Associates, Inc., Publisher.

Page 55: EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA L.) TERHADAP ...digilib.unila.ac.id/31714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa belum memberikan

51

Taji, A., Kumar, P. dan Lakshmanan, P. 2002. In Vitro Plant Breeding.Haworth Press, Inc.: New York.

Vigliar R, V.L. Sdepanian & U.F Neto. 2006. Biochemical Profile of CoconutWater from Coconut palms planted in Inland Region. Journal de pediatria,82: 308-312.

Wattimena G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar UniversitasIPB. Bandung.

Widiastoety, D. 2003. Pengaruh air nirah terhadap pertumbuhan planletDendrobium. Balai Produktivas Bunga Potong Krisan.http//chepzountpala.wordpress.com. Diakses pada tanggal 13 Februari 2018.

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan: Cara Memperbanyak Tanaman secara Efisien.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan:Solusi Perbanyakan Tanaman. AgromediaPustaka. Jakarta.