Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner...
Transcript of Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia ... · observasi, dimana lembar kuesioner...
124
Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah yang Mengalami
Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru
Hernitati, Magdalena, Helda Hasan
Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau
Email : [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of play therapy in preschool children
who experienced hospitalization. This research was conducted in hospitals Zainab Pekanbaru in
October – December 2015 Number of respondents 20 children. The study design used was a pre
experimental one group pretest posttest design. Samples were taken with a sampling technique
used saturated or total population. Variables measured in this study is the impact of using
questionnaires hospitalization. Based on the analysis of data it can be seen that there is the
effectiveness of play therapy with hospitalization with p value = 0.01 (p <0.05). The conclusion of
this study the presence of the effectiveness of play therapy on hospitalization in the nursing room
Zainab hospital Riau Province. Suggestions to further research may add a larger sample again
with more specific inclusion criteria in order to get maximum results.
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 125
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan
adalah suatu proses yang berlangsung
secara terus-menerus pada berbagai segi
dan saling berkaitan, dan terjadi perubahan
pada individu semasa hidupnya.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah
proses dari maturasi dan pembelajaran.
Layaknya orang dewasa, anak-anak juga
dapat jatuh sakit dan membutuhkan
hospitalisasi untuk diagnosis dan
pengobatan penyakitnya. Akan tetapi pada
anak-anak kondisi tersebut berbeda, mereka
bukanlah orang dewasa kecil. Anak-anak
dapat berbeda dari segi usia, ukuran tubuh
dan tahap perkembangannya. Jika seorang
anak sakit dan dirawat di rumah sakit,
penyakitnya akan mempengaruhi seluruh
keluarga. Keluarga merupakan bagian
penting dari kehidupan anak tanpa
menghiraukan usia anak. Untuk
mengetahui kebutuhan anak yang
dihospitalisasi sangatlah penting bagi
perawat anak untuk memiliki pengetahuan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak pada seluruh kelompok usia (Adriana,
2011)
Menurut Adriana (2011),
permainan adalah stimulasi yang sangat
tepat bagi anak. Memberi variasi permainan
dan sangat baik jika orang tua ikut terlibat
dalam permainan, yaitu melalui kegiatan
bermain, sehingga daya piker anak
terangsang untuk mendayagunakan aspek
emosional, sosial serta fisiknya.
Menurut Kozier dalam Rasmun (2004)
stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik
terhadap setiap kebutuhan tubuh yang
terganggu, suatu fenomena universal yang
terjadi dalam kehidupan .
Penelitian yang dilakukan oleh
Muffidah (2013 )di RSUD Banyumas
tentang pengaruh terapi bermain didapatkn
hasilnya tidak ada pengaruh, sementara
penelitian Suryanti (2012) di RSUD.
Dr.R.Gostheng Tarunadibrata Purbalingga
tentang pengaruh terapi bermain mewarnai
dan origami terhadap tingkat kecemasan
didapatkan hasilnya terdapat perbedaan
antara tingkat kecemasan yang dialami anak
126 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
sebelum dilakukan terapi bermain dan
sesudah dilakukan terapi bermain .
Bertitik tolak dari masalah diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Efektifitas Terapi Bermain
(Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah
yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah
Sakit Zainab Pekanbaru”.
Rumusan Masalah : Berdasarkan
paparan latar belakang diatas maka yang
menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah
“ Apakah ada Efektifitas Terapi Bermain
Dalam Menurunkan Kecemasan Pada
Anak Usia Prasekolah yang Mengalami
Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru”?
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas terapi bermain pada anak usia
prasekolah yang mengalami hospitalisasi di
Rumah Sakit Zainab Pekanbaru.
METODOLOGI
Desain : Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian quasi eksperimental yang
menilai efektifitas terapi bermain (mewarnai)
dalam penurunan kecemasan pada pasien anak
usia prasekolah dengan pendekatan
eksperimen semu / quasy eksperimen.
Menurut Hidayat (2008), jenis desain quasy
eksperimen ini mengambil jenis “non
equivalent time sample design” dimana
sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih
dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian
setelah diberi perlakuan sampel tersebut
diobservasi kembali.
Skema
Desain Penelitian
Kelompok Eksperimen O1 X
O2
pre test perlakuan
post test
Keterangan :
X = Intervensi (terapi bermain mewarnai).
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 127
O1 = Pengukuran tingkat hospitalisasi sebelum
diberikan intervensi pada kelompok
eksperimen.
O2 = Pengukuran tingkat hospitalisasi sesudah
diberikan intervensi pada kelompok
eksperimen
(Nursalam, 2003).
Model Yang Digunakan : Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anak
prasekolah yang dirawat di rumah sakit
Zainab Pekanbaru dan buku gambar
mewarnai
Perubahan yang diamati dan diukur
: Perubahan yang diamati dan diukur adalah
penurunan tingkat stress pada anak prasekolah
yang dirawat di rumah sakit Zainab Pekanbaru
Lokasi Penelitian :Adapun Lokasi
penelitian adalah di ruang Perawatan anak
Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Propinsi Riau
Waktu Penelitian : Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober samapi
dengan November 2015
Populasi : Populasi adalah keseluruhan
objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoadmojo,2010. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua anak yang dirawat di ruang
perawatan anak Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru
Sampel : menurut Nursalam (2009)
adalah bagian dari populasi terjangkau yang
dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian
melalui sampling. Pada penelitian ini jumlah
sampel yang diambil adalah sebanyak 20
orang responden yang dirawat diruang
perawatan anak Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru Propinsi Riau
Tekni Penarikan Sampel :Tekhnik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh (total populasi) yakni
dengan mengambil semua anggota populasi
menjadi sample. Cara ini dilakukan bila
populasi kecilnya kecil, seperti bila
samplenya kurang dari tiga puluh maka
anggota populasi tersebut diambil seluruhnya
untuk dijadikan sample penelitian. Istilah lain
sampling jenuh adalah sensus, di mana semua
anggota populasi dijadikan sample
(Hidayat,2007).
128 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
Etika Penelitian : Etika penelitian
ini, dimana peneliti mohon izin kepada
direktur Rumah sakit Zainab Pekanbaru untuk
mendapatkan persetujuan akan dilakukan
penelitian, setelah mendapat persetujuan,
peneliti menjelaskan maksud penelitian ini
dan meminta responden atau orang tua untuk
mengisi lembar observasi , menandatangani
surat persetujuan tindakan ( Informed
Concent)
Alat Pengumpul Data : Alat
pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar kuesioner dan lembar
observasi, dimana lembar kuesioner diisi
langsung oleh anak atau orang tua, sedangkan
lembar observasi langsung diisi oleh peneliti
sendiri sebelum dilakukan terapi bermin dan
sesudah dilakukan terapi bermain.
Prosedur Pengumpulan Data :
1. Penyususnan proposal penelitian
2. Membuat surat permohonan izin untuk
melakukan penelitian kepada direktur
Rumah sakit Zainab Pekanbaru
3. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan
diri, menjelaskan prosedur, manfaat
penelitian dan memperoleh persetujuan
dari responden / orang tua
4. Peneliti memberikan pengarah kepada
responden
5. Peneliti mengukur tingkat kecemasan pada
responden
6. Peneliti melakukan intervensi pada
responden
7. Peneliti mengukur kembali tingkat
kecemasan responden setelah diberikan
intervensi
8. Peneliti menganalisa data yang sudah
terkumpul dan disajikan dalam bentuk
tabel.
Definisi Operasional : adalah
mendefenisikan variabel secara
operasional dan berdasarkan karakteristik
yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat (Hidayat, 2008)
Instrumen Penelitian : Menurut
Notoatmojo (2005) Instrumen penelitian
adalah alat-alat yang digunakan untuk
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 129
pengumpulan data. Instrumen penelitian
menggunakan pedoman wawancara dan
lembar observasi. Observasi dilakukan
sebelum dan sesudah perlakuan.
1. Hospitalisasi
Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner tertutup yang
diadopsi dari Winarsih (2012), yaitu angket
yang sudah berisi pernyataan yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih, dalam penelitian ini untuk
mengukur nilai variable yang diteliti
digunakan skala likert, data karateristik
responden merupakan instrument untuk
mendapatkan gambaran karateristik anak
yang terdiri dari jenis kelamin dan
pengalaman dirawat sebelumnya. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini
dilaksanakan melalui pengisian kuesioner
oleh responden dimana untuk pertanyaan
positif berjumlah 10 soal dengan pedoman
pemberian skor 3 : sering, 2 : kadang-kadang,
1 : tidak pernah. Pada pertayaan negative
berjumlah 10 soal dengan pedoman
pemberian skor 1 : sering, 2 : kadang-kadang,
3 : tidak pernah. Katagori dalam skor
hospitalisasi adalah positif dengan nilai 41
sampai 60 dan negatif dengan nilai 20 sampai
40.
Tabel 1.
Jumlah Pertanyaan Responden
No. Var
iabe
l
Jumlah
Pertanya
an
No.
Pertanya
an Positif
No.
Pertanyaan
Negatif
1. Da
mpa
k
Hos
pital
isasi
20
pertanya
an
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9 dan 10
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9 dan
10
Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan penelitian ini,
peneliti terlebih dahulu menentukan masalah
penelitian, kemudian dilanjutkan dengan
mencari studi kepustakaan dan studi
pendahuluan. Selanjutnya peneliti menyusun
proposal, peneliti juga menjalankan proses
administrasi untuk mengurus permohonan
untuk melakukan penelitian, termasuk di
dalamnya perihal pengambilan data.
2. Tahap Pelaksanaan
130 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
Tahap pelaksanaan ini dimulai setelah
peneliti menyelesaikan urusan administrasi.
Peneliti kemudian mendatangi lokasi
penelitian, setelah sampai dilokasi penelitian
peneliti melakukan pengecekan kriteria
inklusi pada pasien anak yang ditemui dengan
mengobservasi serta melihat data-data pasien
yang ditemukan sesuai kriteria inklusi.
Peneliti menjelaskan maksud penelitian,
dampak yang akan diperoleh responden jika
bersedia berpartisipasi. Setelah itu penulis
meminta responden atau di wakili keluarga
responden untuk mengisi lembar observasi
dan menandatangani surat persetujuan
tindakan (Informed Consent), kemudian
peneliti melakukan pengumpulan data, setelah
pengumpulan data selesai selanjutnya
dilakukan seleksi data dan pengumpulan
dokumentasi, dalam pengumpulan data
dengan cara langsung berhadapan dengan
pasien (metode eksperimen).
3. Tahap Akhir
Setelah proses pengumpulan data telah
selesai, peneliti melakukan analisa dengan
menggunakan uji statistik yang sesuai dengan
data. Selanjutnya pada tahap akhir dengan
penyusunan laporan hasil penelitian.
Analisis Data : Menurut Hidayat (2008),
sebelum melakukan analisa data, data terlebih
dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah
data menjadi informasi. Langkah-langkahnya
:
1.Entry
Kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam tabel atau database
komputer untuk di analisa data.
2.Editing
Dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul. Tujuannya
untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan.
3.Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode yang
terdiri atas beberapa kategori.
4.Analizing
Dalam melakukan analisis khususnya
terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik dan kemudian
disesuaikan dengan tujuan yang hendak
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 131
dianalisis. Analisis data yang dapat
dilakukan :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang distribusi
karakteristik responden. Selain itu, juga untuk
mendapatkan gambaran mengenai distribusi
tingkat kecemasan sebelum dan setelah
dilakukan terapi bermain.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui efektifitas terapi bermain
terhadap perubahan tingkat kecemasan pada
pasien anak usia prasekolah. Setelah data
terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam tabel
yang sesuai dengan variabel yang diukur.
Setelah tabulasi dilakukan, untuk mengetahui
pengaruh variabel digunakan uji statistik
dengan Wilcoxon dengan derajat kepercayaan
(ρ = 0,05), apabila dari uji statistik didapatkan
ρ < 0,05, maka diartikan ada pengaruh terapi
bermain terhadap perubahan kecemasan,
sehingga Ho ditolak. Sedangkan apabila ρ >
0,05, maka diartikan tidak ada pengaruh terapi
bermain terhadap perubahan kecemasan pada
pasien anak usia prasekolah yang di
hospitalisasi, maka Ho gagal ditolak (Dahlan,
2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini membahas hasil penelitian
yang dilakukan tentang efektifitas terapi
bermain (mewarnai) di Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru Provinsi Riau. Penelitian ini
dilakukan di ruang Perawatan Anak Rumah
Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi Riau pada
tanggal 10 Oktober sampai dengan tanggal 25
November 2015 . Subjek penelitian sebanyak
20 responden
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang
digunakan untuk memaparkan dan
mendapatkan data distribusi frekuensi dan
presentase dari karakteristik responden,
meliputi sudah pernah di rawat, belum pernah
di rawat, jenis kelamin, skor positif – negatif,.
Hasil analisis univariat yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
132 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Sudah
atau Belum Pernah di Rawat di Ruang
Perawatan Anak Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru Provinsi Riau Tahun 2015
No
Sudah atau
Pernah di
Rawat
Frekuensi Persentase
(%)
1 Sudah Pernah
di Rawat
9 45
2 Pertama Kali
di Rawat
11
55
Jumlah 20 100%
Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015
Dari tabel 2 dapat dilihat mayoritas
responden belum pernah dirawat dengan
jumlah 11 (55 % ) responden
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin di Ruang Perawatan Anak
Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2015
No
Jenis
Kelamin Frekuensi
Persentase
(%)
1 Laki-laki 11 55
2 Perempuan 9 45
Jumlah 20 100%
Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015
Mayoritas responden terbanyak adalah laki-
laki yaitu sebanyak 11 (55%) responden.
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan
Dampak Hospitalisasi Terapi Bermain
(Mewarnai) di Ruangan Perawatan Anak
Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2015
No
Dampak
Hospitalisasi Frekuensi
Persentase
(%)
1 Negatif 11 55
2 Positif 9 45
Jumlah 20 100%
Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015
Mayoritas responden berdasarkan dampak
hospitalisasi terbanyak adalah dampak
negatif yaitu sebanyak 11 (55%) responden.
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Skor
Hospitalisasi Pre test Terapi Bermain
(Mewarnai) di Ruangan Perawatan Anak
Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi
Riau Tahun 2015
No
Skor
Hospitalisasi Frekuensi
Persentase
(%)
1 Negatif 2 10
2 Positif 18 90
Jumlah 20 100%
Sumber : Analisis Data Primer tahun 2015
Mayoritas distribusi responden
berdasarkan dampak hospitalisasi posttest
adalah dampak positif yaitu sebanyak 18 (90
%) responden.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat
perbedaan perubahan skor Hospitalisasi
responden pada kelompok eksperimen serta
melihat efektifitas terapi bermain (mewarnai)
terhadap anak prasekolah yang di
hospitalisasi. Hasil penelitian dikatakan
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 133
efektif apabila ρ value < 0,05. Penelitian ini
menggunakan uji statistik. Hasil analisis
bivariat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6
Hasil Analisa Uji Wilcoxon Pre test dan
Post test terapi bermain (mewarnai) pada
anak prasekolah yang di hospitalisasi di
Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit
Zainab Pekanbaru Provinsi Riau Tahun
2015
N
Median
(minimum-
maximum)
p-value
(pretest) 20 42 (35 - 45) 0,001
(posttest)
20 46 (37 - 48)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
nilai median skor hospitalisasi pretest pada
kelompok eksperimen adalah skor 42 dengan
nilai minimum 35 dan maksimum derajat 45
sedangkan nilai median skor hospitalisasi
posttes pada kelompok eksperimen adalah
skor 46 dengan nilai minimum skor 37 dan
maksimum skor 48. Melalui uji statistik di
dapatkan bahwa hipotesis alternative (Ha)
gagal di tolak yaitu ada pengaruh keefektifan
sebelum (pretest) dan sesudah (posttes) di
berikan terapi bermain (mewarnai) pada
pasien anak prasekolah dengan p-value =
0,001 kecil dari α = 0,005.
B. Pembahasan Penelitian
Dibawah ini akan diuraikan
pembahasan dari hasil penelitian efektifitas
terapi bermain (mewarnain) pada anak usia
prasekolah yang mengalami hospitalisasi
dengan menggunakan analisis univariat dan
bivariat.
1. Gambaran Distribusi Responden
Berdasarkan Sudah Pernah atau Belum
Pernah di Rawat Inap.
Gambaran distribusi berdasarkan
sudah pernah atau baru pertama kali di rawat
inap, dimana dari 20 responden didapatkan
anak yang paling banyak baru pertama kali di
rawat inap yaitu sebanyak 11 (55 %)
responden, dan anak yang sudah pernah di
rawat inap yaitu sebanyak 9 (45%)
responden.
Anak usia prasekolah juga menderita
akibat kehilangan kendali yang disebabkan
oleh retriksi fisik, perubahan rutinitas, dan
ketergantungan yang harus dipatuhi, akan
tetapi kemampuan kognitif spesifik mereka,
yang membuatnya merasa sangat berkuasa,
134 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
juga membuatnya kehilangan kendali (Wong,
2009).
Menurut peneliti kehilangan kendali
dalam konteks kekuasaan diri mereka
merupakan faktor yang mempengaruhi secara
krisis persepsi dan reaksi mereka terhadap
perpisahan, nyeri, sakit dan hospitalisasi.
2. Gambaran Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran distribusi berdasarkan
jenis kelamin pada penelitian ini ada 20
responden yaitu 11 (55%) responden laki-laki
dan 9 (45%) responden perempuan. Hal
tersebut menunjukkan pada penelitian ini
responden laki – laki lebih dominan dari pada
perempuan. Menurut Suryanti (2012), anak
laki-laki lebih sering sakit dibanding anak
perempuan. Meskipun jenis kelamin bukan
faktor dominan terhadap munculnya dampak
hospitalisasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suryanti
(2012) tentang pengaruh terapi bermain
mewarnai dan origami terhadap tingkat
kecemasan sebagai efek hospitalisasi pada
anak usia pra sekolah yang menyimpulkan
frekuensi jenis kelamin terbanyak yaitu laki-
laki 16 anak (53,3%).
3. Gambaran Distribusi Responden
Berdasarkan Dampak Hospitalisasi
Pretest dan Posttest
Gambaran distribusi berdasarkan
dampak hospitalisasi pretest dan posttest pada
penelitian ini dilihat dari mayoritas dampak
hospitalisasi pretest pada anak prasekolah
adalah dampak positif yaitu sebanyak 9 (45%)
responden. Setelah peneliti melakukan
intervensi terapi bermain mewarnai sebanyak
dua kali untuk melihat perubahan dampak
hospitalisasi pada anak prasekolah didapatkan
hasil dampak positif meningkat 18 (90%)
responden. Pada hasil penelitian ini, setelah
pemberian intervensi terapi bermain dengan
menyusun balok dan mewarnai secara
signifikan dapat meningkatkan dampak positif
pada responden prasekolah yang mengalami
hospitalisasi.
Menurut Potter & Perry (2005),
kecemasan karena perpisahan, kehilangan
kontrol, ketakutan tentang tubuh yang disakiti
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 135
dan nyeri merupakan penyebab utama dari
reaksi perilaku dari anak-anak yang
mengalami hospitalisasi. Perilaku kehilangan
kontrol menjadi lebih jelas pada toddler dan
prasekolah, yang mungkin memiliki temper
tantrum yang berulang atau memperlihatkan
perilaku yang mengalami kemunduran. Anak
yang sulit mencari aktivitas selama stress akan
mendapatkan lebih banyak masalah dalam
penyesuaian terhadap imobilisasi dibanding
dengan anak yang suka membaca dan mencari
kesendirian selama stress. Terapi bermain
menyusun balok dan mewarnai merupakan
salah satu bentuk intervensi dalam proses
hospitalisasi yang dinilai masih cukup efektif
untuk meningkatkan dampak positif
hospitalisasi pada anak prasekolah.
Menurut peneliti intervensi terapi
bermain menyusun balok dan mewarnai
efektif untuk dilakukan dalam proses
mengurangi dampak hospitalisasi pada anak
usia prasekolah. Karena melalui terapi
bermain menyusun balok dan mewarnai anak
dapat mengekspresikan pertanyaan, rasa
takut, marah, dan kesalahpahaman mengenai
penyakit dan perawatan mereka serta dapat
mengalihkan fokus anak pada pengalaman
yang menyenangkan dan berimajinasi.
4. Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai)
pada anak prasekolah yang mengalami
Hospitalisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan pada 20 responden yang
dijadikan ke dalam satu kelompok yaitu
kelompok eksperimen. Pada kelompok ini,
skor hospitalisasi pasien di lihat berdasarkan
hasil pengukuran dampak hospitalisasi.
Kemudian kelompok ini diberikan intervensi
dengan melakukan terapi menyusun balok dan
bermain (mewarnai) sebanyak 2 kali selama
seminggu dan mengobservasi kembali pada
hari ke 2.
Berdasarkan hasil analisis bivariat dari
uji statistik diperoleh bahwa ada pengaruh
keefektifan terapi bermain (mewarnai)
terhadap peningkatan dampak positif pada
pasien anak prasekolah, p value = 0,001 < α
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
melakukan terapi bermain menyusun balok
136 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
dan (mewarnai) dapat meningkatkan dampak
hospitalisasi positif pada responden anak.
Menurut Suryanti (2012), mewarnai,
menggambar dan aktivitas artristik lainnya
adalah bentuk permainan yang menunjukkan
motivasi kreatif yang lebih jelas. Bermain
merupakan alat komunikasi yang natural bagi
anak-anak, oleh karena itu bermain
merupakan dasar pendidikan dan aplikasi
terapeutik yang membutuhkan pengembangan
pada pendidikan anak usia dini.
Dari hasil penelitian, peneliti
mendapatkan 20 responden mengalami
kemajuan setelah di berikan terapi bermain
mewarnai, namun ada 2 responden yang tetap
berdampak negatif, di karenakan usia
responden tersebut masih 3.8 tahun dan
kurang koopretif aktivitas terapi bermain.
5. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari dalam melakukan
penelitian ini terdapat banyak kekurangan
ataupun keterbatasan yang telah berusaha
diminimalisir, antara lain :
1. Kesulitan dalam menemukan pasien usia
prasekolah yang di rawat inap di ruangan
Perawatan anak
2. Kesulitant pada saat melakukan intervensi
mewarnai, karena responden meminta
gambar-gambar yang tidak di sediakan
peneliti.
6. Implikasi Penelitian
Diharapkan dengan adanya penelitian
tentang “Efektifitas Terapi Bermain
(Mewarnai) pada Pasien Anak Usia
Prasekolah yang di Hospitalisasi” menambah
wawasan tentang terapi bermain pada pasien
anak, sehingga dapat di aplikasikan sebagai
ilmu pengetahuan dan intervensi mandiri
keperawatan dalam rangka rehabilitasi pasien
anak yang di hospitalisasi.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan tentang efektifitas terapi bermain
(mewarnai) pada anak usia prasekolah yang
mengalami hospitalisasi di ruang Perawatan
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 137
Anak Rumah Sakit Zainab Pekanbaru
Provinsi Riau dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Mayoritas responden pada saat pretest
memiliki dampak hospitalisasi positif yaitu
berjumlah 9 anak (45%) responden.
2. Mayoritas responden pada saat posttest
memiliki dampak hospitalisasi positif
yaitu berjumlah 18 anak (90%) responden.
3. Dari hasil uji statistik untuk terapi bermain
(mewarnai) pada pasien anak prasekolah
yang mengalami hospitalisasi diperoleh
nilai p value = 0,001 < α 0,05 yang berarti
ada efektifitas terapi bermain (mewarnai)
terhadap peningkatan dampak hospitalisasi
positif pada pasien anak prasekolah yang
mengalami hospitalisasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penelitian ini,
terutama kepada pihak Rumah Sakit Zainab
Pekanbaru, keluarga dan pasien yang telah
bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D. 2011. Tumbuh KembangAnak &
Terapi Bermai pada Anak.
Jakarta;Salemba Medika
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan.
Bandung; PT. Refika Aditama
Corey. G. 2007. Teori dan Praktek Konseling
dan Psikoterapi. Bandung; PT. Refika
Aditama.
Dahlan. 2011. Statistika untuk Kedokteran
dan Kesehatan. Edisi 5. Jakarta;
Salemba Medika.
Hidayat, A.A.A. 2007. Riset Keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta; Salemba Medika
Hidayat, A.A.A. 2008. Riset keperawatan dan
Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi
Ketiga. Jakarta; Salemba Medika
Hidayat. A.A.A. 2008. Pengantar Ilmu
Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta; Salemba Medika
138 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 30-39
Machfeds, I. 2009. Metodologi Penelitian.
Edisi Keenam, Yogyakarta;
Fitramaya.
Muafiffah. K. 2013. Pengaruh Clay Therapy
Terhadap Kecemasan Hospitalisasi
pada Pasien Anak Usia Prasekolah di
RSUD Banyumas,
http://keperawatan.unsoed.ac.id , di
peroleh 11 Maret 2014
Mutiah, D. 2010. Pisikologi Bermain Anak
Usia Dini. Jakarta; Kencana
Muscari. M.E. 2005. Keperawatan Pedriatrik
Edisi 3. Jakarta; EGC
Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta;
Salemba Medika.
Potter Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses &
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta;
EGC.
Saryono.2011. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta; Nuha
Offset
Sastroasmoro, S & Ismael, S. 2010. Dasar-
dasar Metodelogi Penelitian Klinis.
Jakarta; CV.Sagung Seto
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Edisi 1. Yogyakara;
Graha Ilmu
Suriadi. & Yulianni. R. 2006. Asuhan
Keperawatan pada Anak. Edisi 2.
Jakarta; CV.Sagung Seto
Suryadi.2007. Cara Efektif Memahami
Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta ;
EDSA Mahkota
Suryanti 2012. Pengaruh Terapi Bermain
Mewarnai dan Origami Terhadap
Tingkat Kecemasan Sebagai Efek
Hospitalisasi pada Anak Usia
Presekolah di RSUD dr.R.Goetheng
Tarunadibrata Purbalingga.
ttp://digilib.ump.ac.id , di peroleh 11
Maret 2014.
Hernitati, Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) 139
Winarih. B.D. 2012. Hubungan Peran erta
Orang Tua dengan Dampak
Hospitalisasi pada Anak Usia
Prasekolah di RSUD RA artini Jepara.
http:// lontar.ui.ac.id, diperoleh 4
April 2014
Wong, D.L. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pedriatrik Edisi 6. Jakarta ; EGC