EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI...

123
EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI STRESS AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI MA YAROBI KEC. GROBOGAN, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh ENGGAR SAYEKTI 111 11 132 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI...

Page 1: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI

STRESS AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI MA YAROBI

KEC. GROBOGAN, KAB. GROBOGAN

TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh

ENGGAR SAYEKTI

111 11 132

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

i

Page 3: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

ii

EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI

STRESS AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI MA YAROBI

KEC. GROBOGAN, KAB. GROBOGAN

TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh

ENGGAR SAYEKTI

111 11 132

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 4: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

iii

Page 5: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

iv

Page 6: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

v

Page 7: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

vi

MOTTO

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi

tenteram”

(QS. Ar-Raad ayat 28)

Hidup itu adalah permainan, jika engkau tidak bisa maka mencobalah, jika

engkau gagal ulangilah, jika engkau berhasil satu tingkat naiklah ketingkat

berikutnya, jika engkau berhasil menyelesaikannya beralihlah ke permainan

yang lain, namun jika engkau telah melakukan semuanya dan masih gagal,

bersabarlah karena itu adalah takdir. (Penulis)

Page 8: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap

mempunyai peran penting dalam hidup-Ku

1. Bp. Ibu. yang selalu memberikan motivasi, do’a dan bantuan material kepada

penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaiakan.

2. Adek Suryo Prayogo, Kakak Nur Endah Setyowati dan Imam Afan Mustofa,

Ponakan Gafar Arifudin dan M. Rijal Faras yang selalu mendampingi serta

mengobati lelah penulis.

3. Teman Nur Asyiyah, Faizin, Tegar, Lutvi, Saci, yang memberikan dorongan dan

menghibur penulis di setiap kejenuhan.

4. Almamater Ku tercinta IAIN Salatiga sebagai tempat menuntut ilmu.

Page 9: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرمحن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung

Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini

adalah “Efektifitas Teknik Self-Instruction dalam Mereduksi Stress Akademik pada

Siswa Kelas XI MA YAROBI Kec. Grobogan, Kab. Grobogan Tahun 2016/2017”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan

dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan

tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal

proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 10: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

ix

Page 11: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

x

ABSTRAK

Sayekti, Enggar. 2017. Efektifitas Teknik Self-Instruction dalam Mereduksi Stress

Akademik pada Siswa Kelas XI MA YAROBI Kec. Grobogan, Kab.

Grobogan Tahun 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci: self instruction dan stress akademik.

Fenomena stress akademik yang terjadi di MA Yarobi Kec. Grobogan, Kab.

Grobogan itu sendiri adalah banyaknya siswa yang bolos pada saat jam pelajaran

berlangsung, banyak juga siswa yang mengaku jarang mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, menggerutu ketika guru memberikan tugas serta tidak merasakan

kepuasan terhadap penjelasan guru di depan kelas. Selain itu, prestasi belajar yang

diperoleh siswa menurun tidak memenuhi KKM baik dalam mata pelajaran maupun

KKM yang telah ditentukan sekolah. Hal tersebut dapat dijadikan salah satu dasar

untuk melakukan penelitian ini secara lebih mendalam.

Adapun rumusan permasalahan yang penulis teliti, sebagai berikut: (1)

Bagaimana pelaksanaan teknik self-instruction pada siswa? (2) Bagaimana tingkat

stres akademik siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan dengan teknik self

instruction? (3) Apakah teknik self-instruction efektif untuk mereduksi stres

akademik siswa? Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

mendekatkan analisis data numerik (angka) yang dianalisis dengan metode statistik,

teknik pengumpulan data menggunakan angket, interview dan observasi. Analisa data

dengan penelitian jenis One-Group Pretest-Posttest Design (hasil perlakuan akan

dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan).

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan teknik self-instruction efektif

dalam mereduksi stress akademik pada siswa kelas XI MA YAROBI, Kec.

Grobogan, Kab. Grobogan tahun 2016/2017. 1) Pelaksanaan teknik self-instruction

guru bertindak sebagai model: (a) bertanya, (b) menjawab pertanyaan, (c)

membimbing diri dan memfokuskan perhatian, (d) mengevaluasi diri dan mengoreksi

kesalahan, (e) self-reinforcement. Kegiatan bimbingan dilaksanakan dalam 3 sesi,

yakni: sesi pertama sebagai perkenalan dan untuk mengetahui tingkat stress

akademik yang dialami siswa (siswa mengerjakan angket sebagai pre-test). Sesi

kedua, pemberian perlakuan teknik self instruction (evaluasi siswa terhadap guru

dalam menyampaikan materi, guru dan peneliti menilai siswa dilihat dari aspek

perilaku, pikiran dan emosi). Sesi ketiga, merupakan evaluasi yakni siswa

mengerjakan angket yang sama untuk menilai stress akademik setelah dilakukan

tindakan sebagai post-test; 2) Berdasarkan tabel perbandingan pre-test dan post-test,

menunjukkan terdapat 20 siswa pada variabel sesudah mengalami peningkatan dari

pada variabel sebelum. Rata-rata rangking (mean rank) = 10,50 merupakan

pengurangan nilai rata-rata post-test sebesar 67,65 dengan nilai pretest sebesar 56,60;

3) Berdasarkan tabel paired samples test nilai thitung sebesar -16,102 dengan sig 0.000.

Page 12: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xi

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan (df) n-1

atau 20-1 = 19. Hasil perhitungan yang didapat dari nilai signifikansi 0,05 > 0,000

dan t hitung (-16.015) < t tabel (2.093).

Page 13: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN BERLOGO ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................... iii

PERNYATAAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 9

E. Definisi Operasional ................................................................. 10

F. Hipotesis .................................................................................... 14

Page 14: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xiii

G. Metode Penelitian ..................................................................... 14

H. Sistematika Pembahasan ........................................................... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Self Instruction .......................................................................... 23

B. Stress Akademik ....................................................................... 28

C. Efektifitas Teknik Self Instruction dalam Mereduksi Stress

Akademik .................................................................................. 38

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Objek Penelitian ...................................................... 43

B. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 52

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Analisis Diskriptif Penerapan Teknik Self Instruction ....... 67

2. Analisis Tingkat Stress Akademik Siswa Sebelum dan

Sesudah Pelaksanaan Teknik Self Instruction .................... 72

3. Analisi Uji Hipotesis ........................................................... 76

B. Pembahasan .............................................................................. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 83

B. Saran ......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan Guru MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2017 ............................................ 45

Tabel 3.2 Keadaan Sarana Prasarana MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2017 .......................... 50

Tabel 3.3 Daftar Responden ............................................................................ 51

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pada Siswa Kelas XI

MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

2016/2017 ........................................................................................ 53

Tabel 3.5 Desain Penelitian One-Group Pretest--Posttest Design ................... 54

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Stress Akademik ................................................... 55

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Stress Akademik Siswa ................... 56

Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Pernyataan Angket .......................................... 58

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Stress Akademik Siswa ................................. 59

Tabel 3.10 Skor Jawaban Pre-Test ..................................................................... 60

Tabel 3.11 Lembar Evaluasi Guru ..................................................................... 64

Tabel 3.12 Evaluasi Penerapan Teknik Self Instruction Siswa ......................... 64

Tabel 3.13 Hasil Jawaban Post-Test .................................................................. 65

Tabel 4.1 Kriteria Penggolongan Skala Pre-Test ............................................. 68

Tabel 4.2 Analisis Hasil Pre-Test ................................................................... 70

Tabel 4.3 Kriteria Penggolongan Skala Post-Test ........................................... 71

Tabel 4.4 Analisis Hasil Post-Test ................................................................... 72

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Jawaban Pre-Test dan Post-Test ...................... 73

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test ................................... 74

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Hipotesis ............................................................. 77

Page 16: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan I Struktur Organisasi MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 .......................................... 47

Page 17: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Perbedaan Hasil Jawaban Pre-Test dengan Post-Test ................... 73

Diagram 4.2 Grafik Uji Normalitas Skor Pre-Test ............................................ 75

Diagram 4.3 Grafik Uji Normalitas Skor Post-Test ........................................... 75

Page 18: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Daftar Nilai SKK

Lampiran 6 Angket Stress Akademik (Pre-Test dan Post-Test)

Lampiran 7 Jawaban Hasil Penelitian Sesi I (Pre Test)

“Angket Stress Akademik Siswa Kelas XI MA Yarobi Tahun

2016/2017”

Lampiran 8 Jawaban Hasil Penelitian Sesi I (Post Test)

“Angket Stress Akademik Siswa Kelas XI MA Yarobi Tahun

2016/2017”

Lampiran 9 Hasil Analisis Data Menggunakan SSPS

Lampiran 10 Evaluasi Kegiatan

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 12 Pernyataan Publikasi Skripsi

Page 19: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu di dunia ini mengalami fase perkembangan dalam

hidupnya, tak terkecuali remaja. Erickson dalam Sobur (2003:136) menyatakan

bahwa remaja merupakan individu yang berada dalam rentang usia 12-18 tahun.

Pada masa ini individu mengalami transisi dari masa anak menuju masa dewasa.

Pada masa ini, individu mulai merasakan terjadinya perubahan dalam dirinya

baik secara fisik, psikis, sosial serta intelektualnya. Transformasi intelektual

yang khas dari cara berpikir remaja memungkinkan mereka untuk mencapai

intergrasi dalam hubungan sosial dengan orang dewasa.

Harapan yang tinggi tersebut dapat membuat remaja mengalami konflik

dan rentan stres. Zaleski dalam Wilks (2008:107) menemukan bahwa jumlah

peristiwa dalam kehidupan yang penuh stres mengalami peningkatan pada saat

seseorang berstatus sebagai pelajar. Sebagian besar usia sekolah menengah

bertepatan dengan masa remaja. Remaja yang tidak mampu menghadapi tuntutan

pendidikan menunjukkan ketidaksenangan dengan menjadi orang yang

berprestasi rendah, bekerja dibawah kemampuan dalam setiap mata pelajaran atau

dalam mata pelajaran yang tidak disukai. Stres akademik merupakan produk

kombinasi dari tuntutan terkait dengan bidang akademik yang melebihi

kemampuan yang dimiliki individu. Jika siswa tidak dapat mengatasi stres

Page 20: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

2

akademik dengan efektif, maka kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi

kesehatan psiko-sosial-emosional.

Goodman & Leroy dalam Mc Kean & Misra (2000: 41) menyatakan

bahwa sumber stres siswa dikategorisasikan menjadi: akademik, keuangan,

yang berkaitan dengan waktu dan kesehatan dan self-imposed. Para siswa juga

mengemukakan mengalami stres akademik pada setiap semester dengan sumber

stres akademik yang tinggi akibat dari belajar sebelum ujian, kompetisi nilai, dan

dari begitu banyak materi yang harus dikuasai dalam waktu yang singkat.

Senada dengan hal tersebut, Desmita (2011:297) menyatakan bahwa stresor

akademik merupakan sumber stres yang berasal dari proses belajar

mengajar atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar, yang meliputi

tekanan untuk naik kelas, lama belajar, mencontek, banyak tugas, mendapat nilai

ulangan, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan menentukan jurusan

dan karir, serta kecemasan ujian dan manajemen waktu.

Greenberger dalam Rafidah (2009:16) menyatakan bahwa masalah

akademik merupakan sumber stres utama bagi pelajar. Beberapa penelitian

terdahulu menunjukkan bahwa tingkat stres akademik siswa tergolong dalam

kategori tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurakhman (2009:66)

di SMA Pasundan 2 Bandung menunjukkan terdapat 48,3% siswa dengan

tingkat stres sangat tinggi, 45% siswa berada pada kategori tinggi, 6,67%

kategori sedang dan tidak ada seorangpun siswa (0%) yang berada pada

kategori rendah dan sangat rendah.

Page 21: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

3

Perubahan tuntutan belajar dari masa sebelumnya juga menyebabkan

munculnya gejala stress. Kondisi ini, disebabkan oleh tuntutan yang tinggi

terhadap prestasi siswa dari tahun ke tahun Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan menetapkan standar kelulusan yang selalu meningkat serta

pemerintah daerah kabupaten dan kota juga menuntut dan menekan pihak sekolah

agar mencapai prestasi yang tinggi serta tingkat kelulusan siswa yang harus

mendekati 100 %. Tuntutan yang tinggi, seringkali menjadi pemicu munculnya

stres pada peserta didik khususnya pada mereka yang tidak memiliki kesiapan

dan kedisiplinan dalam belajar. Menurut Baldwin (dalam Desmita, 2009) dalam

menghadapi beban pelajaran di rasa cukup berat di sekolah akan dapat

menimbulkan stress pada remaja, terutama bagi remaja midle school, mengingat

pada masa ini remaja pada umumnya mengalami tekanan dari pihak sekolah dan

kadangkala dari orang tua untuk memperoleh nilai yang tinggi agar dapat

melanjutkan pendidikan ke sekolah favorit. Lebih lanjut Rainham (dalam

Desmita, 2009) menyatakan bahwa pada masa-masa sekolah menengah pertama

di satu sisi merupakan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang sangat

berharga bagi remaja, tetapi di sisi lain mereka dihadapkan dengan banyaknya

tuntutan dan perubahan yang cepat yang pada akhirnya dapat membuat mereka

mengalami masa-masa yang penuh dengan stress. Stress di bidang akademik pada

anak muncul ketika harapan untuk meraih prestasi akademik meningkat, baik dari

orang tua, guru ataupun teman sebaya. Harapan tersebut seringkali tidak sesuai

dengan kemampuan yang mereka miliki (Shahmohammadi, 2011).

Page 22: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

4

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nurmalasari (2011:290) mengenai

tingkat stres akademik siswa SMP I Lembang menunjukkan bahwa 22,07% siswa

mengalami stres akademik pada area fisik; 19,03% pada area perilaku;

28,44% pada area pikiran dan 30,05% pada area emosi. Thoresen and

Eagleston (Roberson, 1985:5) menyatakan bahwa anak atau remaja yang

menghadapi seperangkat tuntutan tanpa kemampuan yang memadai akan

meresponnya dengan cara yang berbahaya atau maladaptif. Sehingga dapat

menimbulkan respon perilaku, seperti: menarik diri, penyalahgunaan alkohol

dan obat-obatan serta perilaku membolos. Dalam area kognitif,

ketidakseimbangan antara tuntutan dengan kemampuan ini dapat mengakibatkan

perasaan rendah diri dan selalu merasa gagal.

Berdasarkan berbagai penelitian (Nurdini, 2009: 6), siswa yang

mengalami stres akademik menunjukan perilaku seperti bolos sekolah,

cemas menghadapi ulangan atau ujian, mencontek, tidak peduli terhadap

materi, tidak menguasai kompetensi, tidak betah di sekolah, takut menghadapi

guru, tidak dapat berkonsentrasi di kelas, ingin pindah kelas, cemas terhadap

materi yang sulit, jenuh kalau ada pelajaran tambahan, takut terhadap

pelajaran tertentu, panik menghadapi tugas yang menumpuk atau sulit, tidak

percaya diri ketika mengisi jawaban soal-soal, dan lelah mengikuti

ekstrakurikuler. Stres akademik pada siswa dapat memberi dampak pada siswa

antara lain motivasi belajar rendah, tidak berhasil menguasai materi-materi

Page 23: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

5

pelajaran, gagal dalam mencapai standar kelulusan yang ditetapkan, dan lebih

jauh berkonsekuensi pada keberhasilan siswa dalam proses pengembangan diri.

Stres akademik yang terjadi pada siswa maka diperlukan suatu pemberian

layanan bantuan. Kartadinata (Yusuf dan Nurihsan, 2006:7) menjelaskan

bahwa bimbingan merupakan upaya yang diberikan untuk membantu

individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Layanan bimbingan

dan konseling yang membantu siswa dalam permasalahan akademik atau

belajar adalah bimbingan akademik. Bimbingan akademik adalah bimbingan

yang diarahkan untuk membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah akdemik. Bimbingan akademik diberikan agar siswa dapat

menghadapi tuntutan yang datang dari sekolah sehinga siswa dapat

melakukan penyesuaian diri secara baik dan optimal di sekolah (Yusuf dan

Nurihsan, 2006: 10). Siswa yang mengalami stres akademik memerlukan

upaya bantuan bimbingan akademik yang bersifat responsif. Layanan responsif

merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau

masalah yang memerlukan bantuan segera (Yusuf dan Nurihsan, 2006:28).

Strategi yang digunakan adalah dengan teknik konseling yang dapat dilakukan

secara individual ataupun kelompok.

Menurut Sarafino (1990:87) salah satu faktor eksternal stres adalah faktor

komunitas dan masyarakat. Contohnya yaitu pengalaman stres anak-anak di

sekolah dan di beberapa kejadian kompetitif. Pada penelitian Armacort (dalam

Rice, 1993:274) tentang stressor pada 1301 pelajar di daerah pinggir kota di

Page 24: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

6

Wisconsin. Dia menemukan bahwa stres yang dialami oleh pelajar disana adalah

karena merasa takut, aktivitas sekolah, tekanan teman sebaya, dan kecocokan

dengan lingkungan sekolah. Sumber utama stres di sekolah adalah adanya

harapan agar siswa sukses di bidang akademik, kompetisi antar siswa yang

terlihat lebih cerdas. Banyaknya kasus-kasus yang terjadi dan semakin banyak

stresor yang timbul, semakin meningkat pula tingkat stres pada remaja. Oleh

karenanya penelitian ini dilakukan merupakan langkah awal untuk mendeskripsi

tingkat stress akademik yang terjadi di siswa kelas XI MA Yarobi Kec.

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017. Sehingga dapat menjadi data

awal untuk menentukan langkah lanjut bagi terentasnya permasalahan stress di

kalangan siswa.

Hollon and Beck (Lazarus & Folkman, 1984: 336) memaparkan beberapa

pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani stres yang dialami

individu yaitu behavioral affective yang digunakan untuk menangani

kecemasan yang menghambat perilaku berpotensi, pendekatan dinamis yang

dapat digunakan untuk mengatasi kemarahan serta pendekatan cognitive yang

digunakan untuk menangani pemikiran maladaptif serta penyimpangan

pemrosesan informasi. Selain itu, pendekatan lain yang dapat digunakan dalam

mereduksi stres akademik siswa adalah dengan self instruction training. Bush

(2003) mengungkapkan bahwa self instruction training digunakan untuk

melakukan intervensi pada masalah-masalah emosional dan perilaku.

Meichenbaum (Dobson, 2010:15) menyatakan bahwa perubahan kognitif

Page 25: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

7

individu dapat dilakukan dengan menggunakan verbalisasi diri. Teknik yang

dapat digunakan dalam verbalisasi diri tersebut adalah self-instruction training.

Menurut Bryant dan Budd (1982:259) self-instruction training merupakan

teknik yang cocok digunakan dalam mengatasi masalah emosional dan perilaku.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik self-instruction

dapat digunakan dalam menangani masalah emosi dan perilaku. Bryant dan Budd

(1982:266) menyatakan bahwa teknik self-instruction efektif untuk meningkatkan

kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas. Begitu juga Baker dan Butler

(1984) yang menemukan keefektivan self-instruction dalam menurunkan

kecemasan siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, teknik self-instruction dapat

digunakan sebagai salah satu intervensi untuk mereduksi stres akademik yang

dialami siswa. Manusia dilahirkan dengan segenap potensi dan seperangkat

kemampuan dari Tuhan untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan.

Perilaku merupakan salah satu perantara manusia untuk mencapai tujuan dalam

memenuhi kebutuhan manusia. Perilaku dalam psikologi, dipandang sebagai

sesuatu yang dapat diubah dan dapat dipelajari. Sebagaimana dalam firman Allah

QS. Al-Baqarah ayat 286, berbunyi:

Page 26: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

8

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau

hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,

janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat

sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya

Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak

sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan

rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami

terhadap kaum yang kafir."

Hasil pra penelitian fenomena stress akademik yang terjadi di MA Yarobi

Kec. Grobogan, Kab. Grobogan itu sendiri adalah banyaknya siswa yang bolos

pada saat jam pelajaran berlangsung, banyak juga siswa yang mengaku jarang

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, menggerutu ketika guru

memberikan tugas serta tidak merasakan kepuasan terhadap penjelasan guru di

depan kelas. Selain itu, prestasi belajar yang diperoleh siswa menurun tidak

memenuhi KKM baik dalam mata pelajaran maupun KKM yang telah ditentukan

sekolah. Hal tersebut dapat dijadikan salah satu dasar untuk melakukan penelitian

ini secara lebih mendalam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis

tertarik untuk membahas lebih dalam tentang hal tersebut. Sehingga penulis

mengambil judul skripsi: “Efektifitas Teknik Self-Instruction dalam Mereduksi

Stress Akademik pada Siswa Kelas XI MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Dalam rangka mengetahui jawaban penelitian perlu merumuskan

permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang penulis teliti, sebagai

berikut :

Page 27: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

9

1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dengan menggunakan teknik self-

instruction pada siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017?

2. Bagaimana tingkat stres akademik yang dialami siswa kelas XI MA Yarobi

Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 sebelum dan

sesudah pelaksanaan bimbingan dengan teknik self instruction?

3. Apakah teknik self-instruction efektif untuk mereduksi stres akademik siswa

kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mencapai hasil yang baik, maka peneliti menetapkan tujuan yang

ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dengan menggunakan teknik self-

instruction pada siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan Tahun 2016/2017.

2. Untuk mengetahui tingkat stres akademik yang dialami siswa kelas XI

MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017

sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan dengan teknik self instruction.

3. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan teknik self-instruction dalam

menangani stres akademik siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

D. Kegunaan Penelitian

Setelah adanya data dan informasi yang diperoleh dari penelitian tentang

efektifitas teknik self-instruction dalam mereduksi stress akademik pada siswa

kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

Page 28: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

10

2016/2017, maka harapan peneliti dari penelitian ini dapat memberikan manfaat

secara praktis maupun teoritis, yaitu:

1. Manfaat teoritis

a. Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah

diperoleh selama kuliah, sehingga penelitian ini merupakan wahana

untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki penulis.

b. Penelitian ini digunakan sebagai referensi atau bahan kajian di bidang

ilmu pengetahuan.

c. Dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang

teknik self instruction dalam mengurangi stress akademik pada siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, dapat membantu menangani stres akademik yang dialami

siswa dengan menerapkan teknik self-instruction.

b. Bagi siswa, diharapkan dapat memiliki keterampilan bantuan diri melalui

teknik self-instruction dalam mereduksi stres akademik.

c. Bagi sekolah, penerapan teknik self-instruction untuk menurunkan tingkat

stres akademik bukan hanya berimplikasi pada pemahaman seorang

konselor terhadap pendekatan teknik self-instruction, tetapi juga

menuntun konselor untuk memiliki kepribadian yang mampu menjadi

model (sabar, empati, respek kepada orang lain).

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu

penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas.

Istilah-istilah tersebut adalah :

Page 29: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

11

1. Teknik Self Instruction

Self instruction, merupakan sebuah metode yang diadaptasi dari

modifikasi konseling kognitif perilaku yang dikembangkan oleh

Meichenbaum pada tahun 1977. Meichenbaum menduga bahwa beberapa

perilaku maladaptif dipengaruhi oleh pikiran irasional yang menyebabkan

verbalisasi diri yang tidak tepat (Baker & Butler, 1984). Dengan kata lain,

merupakan sebuah latihan untuk meningkatkan kontrol diri dengan

menggunakan verbalisasi diri sebagai rangsangan dan penguatan selama

menjalani treatment (Blackwood, et al., dalam Tang, 2006:76 ). Self

instruction adalah suatu teknik untuk membantu klien terhadap apa yang

konseli katakan kepada dirinya dan menggantikan pernyataan diri yang lebih

adaptif (Ilfiandra, 2008). Hal ini berdasarkan pada asumsi Meichenbaum

(Baker & Butler, 1984) yang menyatakan bahwa individu yang mengalami

perilaku salah dikarenakan pikiran irasional yang diakibatkan kesalahan

dalam melakukan verbalisasi diri.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas yang dimaksud teknik self

instruction adalah suatu cara mengubah perilaku sesuai tujuan yang hendak

dicapai dengan mengganti verbalisasi diri yang kurang tepat menjadi

verbalisasi yang lebih dapat diterima.

Adapun indikator teknik self instruction, sebagai berikut:

a. Aspek keberartian (significance), adanya kepedulian, perhatian dan afeksi

yang diterima oleh individu dari lingkungan.

Page 30: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

12

b. Aspek kekuatan (power), kemampuan individu untuk bisa mengatur

perilaku sendiri dan mempengaruhi perilaku orang lain.

c. Aspek kemampuan (competence), ditandai dengan perfomansi individu

dalam mengerjakan bermacam-macam tugas dengan baik sesuai dengan

tingkat usia dan tugas perkembangannya.

d. Aspek kebajikan (virtue), ditandai dengan ketaatan individu terhadap

standar moral, etika dan prinsip-prinsip religius.

2. Stress akademik

Stress akademik merupakan stress yang disebabkan oleh academic

stressor. Academic stressor yaitu stress siswa yang bersumber dari proses

belajar mengajar atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar yang

meliputi: tekanan untuk naik kelas, lama belajar, mencontek, banyak tugas,

mendapat nilai ulangan, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan

menentukan jurusan dan karir serta kecemasan ujian dan manajemen waktu

(Desmita, 2011: 297).

Penelitian Wilks (2008:106-125) menunjukkan bahwa masa

menempuh pendidikan di sekolah menengah merupakan suatu pengalaman

yang berharga bagi remaja, tetapi disisi lain banyak siswa

berpendapat bahwa menempuh pendidikan yang lebih tinggi merupakan masa

transisi yang ditandai dengan seperangkat tuntutan yang berkaitan dengan

pengaturan. Stress akademik merupakan produk kombinasi dari tuntutan

Page 31: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

13

terkait dengan bidang akademik yang melebihi kemampuan yang dimiliki

individu.

Menurut peneliti stress di bidang akademik adalah respon individu

akibat kesenjangan antara tuntutan lingkungan terhadap prestasi akademik

dengan kemampuan untuk mencapainya sehingga situasi tersebut

mengakibatkan perubahan respon dalam diri individu tersebut, baik secara

fisik maupun psikologis.

Adapun indikator-indikator dalam stress akademik, sebagai berikut:

a. Indikator fisik (objektif dalam bentuk keluhan fisik, seperti: muka

memerah, pucat, lemah dan merasa tidak sehat, jantung berdebar-debar,

gemetar, sakit perut, pusing, badan kaku dan berkeringat dingin).

b. Indikator perilaku (tampak dari perilaku-perilaku menyimpang, seperti:

munculnya rasa cemas, sensitif, sedih, kemarahan, frustasi).

c. Indikator pikiran (tampak dalam gejala sulit berkonsentrasi, mudah lupa

dan sulit mengambil keputusan, seperti: kesulitan memusatkan perhatian

dalam belajar, sulit mengingat pelajaran atau mudah lupa, sulit

memahami bahan pelajaran, berpikir negatif pada diri dan lingkungan).

d. Indikator psikologis (lebih dikaitkan pada aspek emosi, seperti: mudah

marah, sedih dan tersinggung merusak, menghindar, membantah, berkata

kotor, menghina, menunda-nunda penyelesaian tugas sekolah, malas

sekolah dan terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan secara berlebih-

lebihan dan beresiko).

Page 32: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

14

F. Hipotesis

Hipotesis diartikan suatu jawaban yang sementara terhadap suatu

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis penelitian dirumuskan, sebagai

berikut: “penerapan teknik self-instruction efektif dalam menangani stres

akademik siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan Tahun 2016/2017”.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang

mendekatkan analisis pada data numerik (angka) yang dianalisis dengan

metode statistik. Menurut Creswell, pendekatan kuantitatif merupakan

penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, dan

datanya dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan

atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi

bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Hasa,

2004:13). Pada dasarnya pendekatan kuantitatif melaksanakan penelitian

dengan cara sistematis, terkontrol, empirik, dan bisa menengahi hipótesis

yang diasumsikan menengahi fenomena alam (Hasa, 2004:2).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

korelasional yang ingin mengukur hubungan variabel bebas dan variabel

Page 33: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

15

terikat. Menurut Sumadi, tujuan penelitian dengan pendekatan korelasional ini

adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor

berkaitan dengan faktor dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain

berdsarkan pada koefisien korelasi (Suryabrata, 1990:82).

2. Instrumen pengukuran

Penelitian ini status peneliti diketahui oleh informan atau responden.

Peneliti bersifat terbuka dan menampakkan bahwa dirinya adalah seorang

peneliti yang sedang melakukan penelitian serta mengharap ada respon dari

responden. Adapun cara yang digunakan untuk mengungkap pelaksanaan

teknik self instruction menggunakan wawancara dan observasi secara

langsung, sedangkan untuk stress akademik menggunakan angket/quesioner

scoring menggunakan skala yang ditetapkan alat ukur DASS (depression

anxiety stress scale) yaitu selalu (3), sering (2), kadang-kadang (1) dan tidak

pernah (0).

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah MA Yarobi Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017. Sedangkan waktu

penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai

dengan selesai.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Page 34: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

16

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah jumlah siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti (Suharsimi Arikunto,

1991:104). Tehnik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil

sampel (Suharsimi Arikunto, 1991:106). Dalam hal ini Sutrisno Hadi

(1995:73), berpendapat bahwa tidak ada ketentuan yang mutlak berapa

sampel yang harus diambil dari populasi. Ketidakpastian ini menimbulkan

keraguan dalam penyelidikan. Adapun teknik sampling yang penulis gunakan

adalah teknik purposive random sampling. Adapun dalam penelitian

mengambil sampel secara acak yakni 20 responden/siswa dari keseluruhan

jumlah siswa kelas XI A dan XI B dengan mendasarkan pada prestasi

akademik siswa dan saran dari guru MA Yarobi Grobogan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara holistik integrative relevan dengan

fokus, maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi :

a. Metode Angket

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan

jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti

(Mardalis, 2002:67). Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk

Page 35: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

17

mengetahui tingkat stress akademik pada siswa kelas XI MA Yarobi

Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

b. Metode Interview

Interview atau wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan

pertanyaan-pertanyaan yang sistematis kepada para responden.

Wawancara bermakna tahapan cara interview (pewawancara) dengan

responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan (Hadi, 2000:196).

Metode ini ditujukan kepada guru dan siswa kelas XI MA Yarobi

Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 untuk

mengetahui pelaksanaan bimbingan menggunakan teknik self instruction.

c. Metode Observasi

Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena yang diselidiki (Hadi, 2000:136). Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang pelaksanaan teknik self instruction siswa kelas

XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

2016/2017.

6. Teknik Analisis Data

Analisa data pada penelitian merupakan penelitian eksperimen jenis

One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan

akan dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Adapun desain

penelitian ini, sebagai berikut:

Page 36: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

18

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2 Sumber: Sugiyono(2010: 111)

Keterangan :

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)

O2 = nilai posttest (sesudah diberikan perlakuan)

X = perlakuan yang diberikan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur mengukur

apa yang akan diukur. Data penelitian tidak akan berguna apabila

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak

memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Teknik korelasi yang

digunakan adalah. (Sudjana, 2002: 369)

Keterangan :

r ; koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total (Y)

X ; skor setiap item

Y ; skor total

N ; jumlah responden

Page 37: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

19

b. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang

sama pula (Siregar, 2010: 173).

Dalam setiap penelitian adanya kesalahan pengukuran ini cukup

besar. Karena itu untuk mengetahui hasil penelitian pengukuran yang

sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah

untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram

serta melihat nilai signifikan dari uji Kolmogrov-Smirnov.

d. Uji Partial (t-test)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi

(dapat digeneralisasikan). Dimana t tabel > t hitung, H0 diterima. Jika ttabel <

Page 38: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

20

thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > α (0,05), maka H0 diterima

H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka Ho ditolak H1 diterima.

7. Alat Analisis

Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat

dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke

dalam olah data SPSS 16 for windows. SPSS merupakan sebuah program

komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-

data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang

dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai

suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau

menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode

tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam

penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS.

Program olah data SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data,

sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan

terpercaya.

H. Sistematika Pembahasan

Secara umum dalam penulisan skripsi ini terbagi dari beberapa bagian

pembahasan teoritis dan pembahasan empiris dari dua pokok pembahsan tersebut

kemudian penulis jabarkan menjadi lima bab. Adapun perinciannya, sebagai

berikut :

Page 39: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

21

BAB I : PENDAHULUAN.

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan pokok-pokok pikiran

yang mendasari penulisan skripsi ini. Pokok-pokok tersebut antara

lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA.

Pada bab II ini penulis akan mengemukakan tinjauan teoritis tentang:

Pertama, teknik self instruction. Kedua, stress akademik. Ketiga,

efektifitas tehnik self instruction dalam mereduksi stress akademik.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum MA Yarobi Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017; tinjauan historis;

letak geografis, sarana dan pra sarana sekolah, struktur organisasi dan

data hasil uji coba/try out angket: uji validitas dan uji reliabilitas, hasil

penskoran angket.

BAB IV : ANALISIS DATA

Dalam bab ini berisi tentang analisis data yang terkumpul sehingga

diketahui tentang efektifitas teknik self instruction dalam mereduksi

Page 40: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

22

stress akademik pada siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

BAB V : PENUTUP

Meliputi tentang kesimpulan dan saran-saran yang menjadi akhir dari

penulisan skripsi ini.

Page 41: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Self Instruction

1. Definisi Self Instruction

Metode self-instruction merupakan salah satu metode dari pendekatan

cognitive-behavior, yang melibatkan identifikasi keyakinan-keyakinan

disfungsional yang dimiliki seseorang dan mengubahnya menjadi lebih

realistis serta melibatkan teknik-teknik modifikasi perilaku. Pada metode

self-instruction ini, terdapat strategi-strategi kognitif yang bisa digunakan,

seperti self-verbalization atau self-talk yang bertujuan untuk menuntun

seseorang mengatasi masalah yang dihadapinya.

Sementara itu, teknik self-instruction sendiri merupakan suatu teknik

modifikasi perilaku yang memiliki dua kegunaan, yaitu untuk mengganti

pemikiran negatif terhadap diri sendiri menjadi pemikiran yang positif serta

dapat digunakan untuk mengarahkan perilaku.

2. Kegunaan Self Instruction

Kegunaan metode self-instruction untuk mengganti pemikiran negatif

menjadi positif, didasari oleh pemikiran bahwa pandangan seseorang

mengenai dirinya dapat diarahkan. Sementara itu, keguanaan teknik ini untuk

mengarahkan perilaku didasari oleh pemikiran bahwa pemberian instruksi

merupakan bagian penting pada perkembangan manusia dalam mengarahkan

perilaku (dalam Rock, 1977). Sejak kecil, manusia menggunakan instruksi

Page 42: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

24

untuk mengarahkan perilakunya. Pada masa anak-anak awal, anak-anak

mengarahkan perilakunya berdasarkan instruksi yang diberikan orang tua,

kemudian anak mulai mengembangkan instruksi lisan secara overt untuk

mengarahkan perilakunya. Semakin besar, anak mulai belajar mengatur

perilaku menggunakan covert speech.

Intervensi menggunakan self-instruction ini bisa melibatkan berbagai

strategi seperti; modeling, rehearsal, verbal cueing, visual cueing, role-

playing dan sub-vocalization. Salah satu strategi lain pada teknik self-

instruction adalah thought stopping. Langkah ini dilakukan untuk membantu

individu untuk menghentikan pemikiran self-defeating yang dilakukan secara

berlebihan. Misalnya, seseorang yang sedang diliputi pemikiran negatif

tentang dirinya, perlu diajarkan untuk mengatakan stop kepada dirinya untuk

menghentikan pikiran negatif, lalu mengarahkan pemikiran yang lebih

produktif.

3. Tahap-tahap Self-instruction

Melalui metode self-instruction, pandangan negatif seseorang

mengenai dirinya dapat diarahkan menjadi lebih positif sehingga dapat

meningkatkan self-esteem. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan

bahwa pernyataan positif tentang diri sendiri (positive self-statement) dapat

meningkatkan self-esteem. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian yang

menggunakan metode self-instruction dalam meningkatkan remaja dengan

self-esteem yang rendah. Metode self-instruction berhasil meningkatkan self-

esteem pada remaja dengan cara meminta para partisipan yang merupakan

Page 43: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

25

remaja dengan self-esteem rendah untuk membaca berulang kali positive

self-statement mengenai diri mereka sebanyak dua kali sehari selama tiga

minggu. Selain itu, penelitian juga menunjukkan keberhasilan dalam

menggunakan positive self-talk untuk meningkatkan self-esteem remaja.

Hingga saat ini, metode self-instruction masih terus berkembang.

Langkah-langkah serta jumlah sesi yang digunakan dalam intervensi

menggunakan metode self-instruction pada dasarnya dapat disesuaikan

sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang dihadapi. Teknik self-

instruction yang pernah dilakukan oleh Meichenbaum dan Goodman terdiri

dari lima sesi dengan masing-masing sesi berdurasi satu setengah jam.

Langkah-langkah intervensi yang dilakukan oleh Meichenbaum

menggunakan teknik self-instruction adalah:

a. Identifikasi keyakinan diri yang negatif

Pengalaman negatif seseorang di masa lalu berkaitan erat

dengan cara seseorang mengatasi situasi tersebut dengan melibatkan

pikiran, perasaan, dan perilakunya. Ketika pikiran negatif

mendominasi dalam menghadapi sebuah situasi maka akan muncul

perasaan yang tidak menyenangkan dan perilaku yang tidak tepat.

Akibat dari interaksi semacam itu adalah kegagalan dalam mengatasi

sebuah situasi yang berujung pada menguatnya evaluasi negatif diri

individu, seperti aku tidak menarik atau aku tidak mampu.

Page 44: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

26

Dalam pendekatan cognitive-behavioral, identifikasi keyakinan

diri dapat membantu individu untuk memahami mengapa ia selalu

memiliki cara berpikir yang sama dan terjebak dalam perangkap

negatifnya sendiri dan mengapa masalah yang sama terus terjadi.

Meichenbaum (dalam Martin dan Pear, 2003) menambahkan bahwa

keyakinan diri negatif ini kerap dipicu oleh pernyataan-pernyataan negatif

(negative self-statement) diri yang kerap digunakan individu untuk

menggambarkan dirinya. Oleh karena itu, untuk memperbaiki evaluasi

negatif diri, perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap

keyakinan diri yang dimiliki oleh individu.

b. Pembelajaran positive self-talk untuk melawan negative self-statement

Salah satu cara untuk mengontrol pikiran-pikiran negatif atau

kesalahan berpikir yang sering dilakukan oleh individu adalah dengan

mengajarkan strategi kognitif berupa positive self-talk. Positive self-talk

membantu individu untuk menemukan dan mengenali kualitas-kualitas

positif yang ia miliki dan bukan memfokuskan diri pada apa yang telah

gagal ia raih. Daripada mencari apa yang belum berhasil dicapai, subjek

didorong untuk mencari dan memuji keberhasilannya. Dengan demikian,

evaluasi diri individu akan berkembang lebih positif sehingga mampu

berdampak pada self-esteemnya. Hal ini didukung oleh hasil penelitian

yang membuktikan bahwa positive self-talk berhasil dalam meningkatkan

self-esteem remaja.

Page 45: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

27

c. Pembelajaran teknik self-instruction untuk melakukan langkah-langkah

perilaku yang akan dilakukan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika pikiran negatif

mendominasi dalam menghadapi sebuah situasi maka akan muncul

perasaan yang tidak menyenangkan dan perilaku yang tidak tepat

(Stallard, 2002). Perilaku yang kurang tepat dapat mendatangkan

respon dari lingkungan yang kurang positif sehingga memperkuat

pikiran negatif yang dimiliki subjek. Oleh karena itu, selain memperbaiki

keyakinan negatif, perubahan perilaku menjadi lebih efektif juga

diperlukan dalam usaha untuk membentuk keyakinan positif yang baru.

Salah satu teknik yang dapat dilakukan dalam mengarahkan perilaku

adalah self-instruction. Teknik self-instruction digunakan oleh individu

sepanjang perkembangan hidupnya untuk mengarahkan perilaku. Dengan

demikian, penggunaan self-instruction ini menjadi penting bagi individu

dalam mengarahkan perilakunya, terutama dalam mempraktekkan perilaku

baru yang hendak dipelajari.

d. Menentukan self-reinforcement apabila berhasil mengatasi situasi.

Self-reinfoncement perlu dilakukan begitu individu berhasil mengatasi

situasi yang dihadapinya dengan mengarahkan perilakunya (Meichenbaum

dalam Martin & Pear, 2003).

Page 46: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

28

B. Stress Akademik

a. Pengertian Stress Akademik

Stress merupakan suatu fenomena yang pernah atau akan dialami oleh

seseorang dalam kehidupannya dan tidak seorang pun dapat terhindar dari

padanya. Berdasarkan terminologinya, istilah stress berasal dari bahasa Latin

“singere” yang berarti keras atau sempit (strictus). Istilah ini mengalami

perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berlanjut dari

waktu ke waktu dari straise, stresst, stressce, dan stresss (Yosep, 2007).

Menurut Santrock (2005), stress merupakan respon individu terhadap

keadaan atau kejadian yang memicu stress (stressor) yang mengancam dan

mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Stress

adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari, disebabkan

oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, 1998). Sarafino (1990)

mendefinisikan stress sebagai kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara

individu dengan lingkungannya yang menimbulkan persepsi jarak antara

tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber daya dari sistem-

sistem biologis, psikologis dan sosial seseorang.

Sekolah adalah pengalaman yang penuh dengan stress atau tekanan.

Stress akademik muncul ketika harapan untuk pencapaian prestasi akademik

meningkat, baik dari orang tua, guru ataupun teman sebaya dan stresss ini

meningkat setiap tahunnya seiring dengan tuntutan terhadap anak yang

berbakat dan berprestasi yang tidak pernah berhenti. Baumel dalam Wulandari

(2011) menyatakan bahwa stress akademik merupakan stress yang disebabkan

Page 47: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

29

oleh stressor akademik, yaitu yang bersumber dari proses belajar mengajar

atau yang berhubungan dengan kegiatan belajar yang meliputi lama belajar,

banyak tugas, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan menentukan

jurusan, dan karir serta kecemasan ujian dan manajemen waktu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stress di bidang

akademik adalah respon individu akibat kesenjangan antara tuntutan

lingkungan terhadap prestasi akademik dengan kemampuan untuk

mencapainya sehingga situasi tersebut mengakibatkan perubahan respon

dalam diri individu tersebut, baik secara fisik maupun psikologis.

b. Faktor-faktor Penyebab Stress

Penyebab stress atau stressor adalah setiap keadaan atau peristiwa

yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang

tersebut terpaksa mengadakan adaptasi untuk menanggulangi stressor yang

timbul (Yosep, 2007). Menurut Yosep (2007), pada umumnya penyebab stress

dapat digolongkan, sebagai berikut:

1) Masalah orang tua, yaitu permasalahan yang dihadapi orang tua, misalnya

kebanyakan anak, kenakalan anak, anak yang sakit dan kondisi

pertengkaran dengan mertua, besan dan ipar yang tidak baik.

2) Hubungan interpersonal, berupa gangguan yang timbul dari hubungan

dengan orang terdekat seperti teman dekat, konflik dengan kekasih,

konflik antara bawahan dan atasan.

Page 48: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

30

3) Lingkungan hidup, berupa gangguan yang dialami di daerah tempat

tinggal, misalnya: disebabkan oleh hidup dalam lingkungan yang tingkat

kriminalitas tinggi, penggusuran dan pindah tempat tinggal.

4) Perkembangan, yaitu gangguan yang timbul akibat perkembangan fisik

dan mental seseorang yang tidak baik sehingga menimbulkan kondisi

stress, bahkan jatuh dalam kondisi cemas dan depresi.

5) Penyakit fisik atau cedera, misalnya: akibat penyakit, kecelakaan, operasi,

aborsi, dan lain sebagainya.

6) Faktor keluarga, yaitu faktor penyebab stress yang dialami oleh anak dan

remaja yang disebabkan hubungan keluarga yang tidak baik, misalnya

komunikasi orang tua dan anak yang tidak baik, kedua orang tua jarang di

rumah, orang tua kurang sabar dalam mendidik anak, dan lain sebagainya.

7) Faktor penyebab stress lainnya, seperti: bencana alam, kebakaran, dan lain

sebagainya.

c. Faktor-faktor Penyebab Stress Akademik

Stressor adalah situasi atau keadaan yang menimbulkan stress atau

memicu terjadinya stress (Santrock, 2005). Wilks dalam Calaguas (2011),

menyatakan bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap pengalaman

stress siswa, tetapi secara khusus stress akademik yang dialami berkaitan

dengan manajemen waktu, masalah keuangan, interaksi dengan guru, tujuan

pribadi, kegiatan sosial, penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan

kurangnya dukungan.

Berdasarkan penelitian Ross dkk (1999), terdapat empat kategori

sumber stress, yaitu: 1) masalah interpersonal berupa pertengkaran dengan

Page 49: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

31

teman atau masalah dengan orang tua; 2) masalah intrapersonal misalnya

perubahan pola makan dan waktu tidur; 3) masalah akademik yang berupa

aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan beban tugas siswa yang harus

dikerjakan, pindah sekolah, ketinggalan pelajaran dan perselisihan dengan

guru; dan 4) lingkungan, misalnya kendaraan yang mogok, komputer yang

rusak, dan masalah keuangan.

Kohn & Frazer (1986) mendeskripsikan pengalaman penyebab stress

menjadi tiga bagian, yaitu: 1) physical stressors berupa suhu ruangan,

pencahayaan dan kebisingan; 2) psychological stressor berupa belajar untuk

menghadapi ujian, tugas yang berlebihan, lupa mengerjakan tugas; 3)

psychosocial stressor yang terjadi akibat interaksi interpersonal.

Berdasarkan penelitian Calaguas (2011), faktor penyebab stress yang

sering dialami oleh siswa di Philipina ada delapan kategori, yaitu:

1) Stressor yang berkaitan dengan pendaftaran dan penerimaan siswa, yaitu

mengikuti prosedur pendaftaran, mengambil/menambahkan mata

pelajaran, dan validasi mata pelajaran.

2) Stressor yang berkaitan dengan mata pelajaran, yaitu mempersiapkan

ujian, melewati ujian tertulis, melewati ujian lisan, lulus dalam ujian

praktek, berpartisipasi dalam diskusi kelas, memahami diskusi kelas,

melakukan penelitian, menyelesaikan karya tulis, mencari bahan referensi,

menyelesaikan tugas, berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.

3) Stressor yang berkaitan dengan guru, yaitu menghadapi guru pengajar

yang perfectionist, metode pengajaran guru, penyesuaian dengan guru

Page 50: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

32

yang memperlakukan mahasiswa dengan tidak adil, permasalahan dengan

guru.

4) Stressor yang berkaitan dengan teman sekelas, yaitu berdebat dengan

teman sekelas, tidak menyukai teman sekelas, persaingan dengan teman

sekelas, teman sekelas yang suka mengganggu, tingkah laku teman

sekelas.

5) Stressor yang berkaitan dengan jadwal kuliah, yaitu kehadiran mengikuti

pelajaran, waktu kosong yang terlalu banyak, waktu kosong yang terlalu

sedikit, partisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler, menghadiri pertemuan

organisasi dan menghadiri kegiatan kampus.

6) Stressor yang berkaitan dengan ruang kelas, yaitu kelas yang sangat

penuh, ventilasi kelas yang buruk, pencahayaan kelas yang buruk, kelas

yang kotor, kelas yang bising, kelas dengan tempat yang terbatas, dan

gangguan dari dalam dan luar kelas.

7) Stressor yang berkaitan dengan keuangan, yaitu penganggaran keuangan,

pengeluaran yang tidak terduga, dan penghematan uang untuk rencana-

rencana.

8) Stressor yang berkaitan dengan harapan, yaitu khawatir terhadap masa

depan dan mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, harapan dari orang

tua, harapan kerabat, harapan guru, dan menangani harapan diri.

d. Tahapan Stress

Gejala-gejala stress pada seseorang seringkali tidak disadari karena

perjalanan awal tahapan stress berjalan secara lambat dan baru dirasakan saat

Page 51: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

33

tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.

Amberg dalam Hawari (2001) membagi tahapan-tahapan stress sebagai

berikut:

1) Stress tahap I

Merupakan tahapan stress yang paling ringan, dan biasanya

disertai dengan perasaan-perasaan semangat bekerja besar, penglihatan

“tajam” tidak sebagaimana biasanya, merasa mampu menyelesaikan

pekerjaan lebih dari biasanya tanpa menyadari cadangan energi

dihabiskan, disertai rasa gugup yang berlebihan, merasa senang dengan

pekerjaan tersebut dan semakin bertambah semangat tetapi tanpa disadari

cadangan energi semakin menipis.

2) Stress tahap II

Pada tahap ini dampak stress yang semula “menyenangkan” mulai

menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena kurang

istirahat. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan adalah merasa letih

ketika bangun pagi, merasa mudah lelah sesudah makan siang, lekas

merasa capai menjelang sore hari, sering mengeluh lambung atau perut

tidak nyaman (bowel discomfort), detakan jantung lebih keras dari

biasanya (berdebar-debar), otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang

dan tidak bisa santai.

3) Stress tahap III

Merupakan keadaan yang akan terjadi apabila seseorang tetap

memaksakan dirinya dalam pekerjaan tanpa menghiraukan keluhan-

keluhan pada stress tahap II. Keluhan-keluhan pada tahap ini seperti

Page 52: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

34

gangguan usus dan lambung yang semakin nyata, ketegangan otot-otot,

perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional yang semakin

meningkat, gangguan pola tidur (insomnia), koordinasi tubuh terganggu.

Pada tahapan ini, seseorang harus berkonsultasi pada dokter atau terapis,

beban stress hendaknya dikurangi dan tubuh beristirahat.

4) Stress tahap IV

Tidak jarang seseorang yang memeriksakan diri ke dokter karena

keluhan-keluhan yang dialami pada stress tahap III, dinyatakan tidak sakit

oleh dokter dikarenakan tidak adanya kelainan fisik yang ditemukan pada

organ tubuhnya. Bila hal ini terjadi dan orang tersebut tetap memaksakan

diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stress tahap IV

akan muncul. Gejalanya adalah bosan terhadap aktivitas kerja yang

semula terasa menyenangkan, kehilangan kemampuan untuk merespon

secara memadai (adequate), ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan

rutin sehari-hari, gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang

menegangkan, seringkali menolak ajakan (negativism) karena tidak ada

semangat dan kegairahan, daya konsentrasi dan daya ingat menurun dan

timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan

penyebabnya.

5) Stress tahap V

Keadaan lanjutan yang ditandai dengan keadaan kelelahan fisik

dan mental yang semakin mendalam (physical and psychological

exhaustion), ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari

yang ringan dan sederhana, gangguan sistem pencernaan semakin berat

Page 53: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

35

(gastro-intestinal disorder) dan timbul perasaan ketakutan dan kecemasan

yang semakin meningkat serta mudah bingung dan panik.

6) Stress tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang akan

mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Stress

pada tahap ini ditandai dengan gejala debaran jantung teramat keras, susah

bernapas (sesak dan megap-megap), sekujur badan terasa gemetar, dingin

dan keringat bercucuran, ketiadaan tenaga untuk melakukan hal-hal yang

ringan, pingsan atau kolaps (collapse).

e. Reaksi Stress

Menurut Helmi dalam Safaria & Saputra (2009), ada empat macam

reaksi stress, yaitu reaksi psikologis, fisiologis, proses berpikir dan tingkah

laku. Keempat reaksi ini dapat berwujud negatif maupun positif. Reaksi yang

bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

1) Reaksi psikologis, biasanya lebih dikaitkan pada aspek emosi, seperti

mudah marah, sedih dan tersinggung.

2) Reaksi fisiologis, biasanya muncul dalam bentuk keluhan fisik, seperti

pusing, nyeri tengkuk, tekanan darah naik, nyeri lambung, gatal-gatal di

kulit dan rambut rontok.

3) Reaksi proses berpikir (kognitif), biasanya tampak dalam gejala sulit

berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit megambil keputusan.

4) Reaksi perilaku, biasanya tampak dari perilaku-perilaku menyimpang

seperti minum-minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan,

frekuensi merokok meningkat, dan menghindari bertemunya teman.

Page 54: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

36

f. Dampak Stressor

Menurut Kozier dan Erb dalam Keliat (1998), dampak stressor

dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1) Sifat stressor

Jika seseorang mempersepsikan stressor sebagai keadaan yang

mengancam kehidupannya dan berakibat buruk baginya, maka tingkat

stress yang dialami akan terasa berat. Namun, bila stressor yang sama

dipersepsikan dengan baik, maka tingkat stress yang dialami akan lebih

ringan.

2) Jumlah stressor yang dihadapi dalam waktu bersamaan

Apabila terdapat banyak stressor sedang dialami oleh seseorang, maka

penambahan stressor kecil dapat menjadi pencetus yang mengakibatkan

reaksi yang berlebihan.

3) Lamanya pemaparan terhadap stressor

Pemaparan yang intensif terhadap stressor dapat menyebabkan kelelahan

dan ketidakmampuan menghadapi stressor.

4) Pengalaman masa lalu

Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi seseorang menghadapi

stressor yang sama. Misalnya, seseorang yang dirawat di rumah sakit satu

tahun yang lalu dengan pengalaman negatif terhadap perawat, maka akan

merasa lebih cemas lagi ketika harus di rawat di rumah sakit yang sama

untuk kedua kalinya.

Page 55: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

37

5) Tingkat perkembangan

Pada tingkat perkembangan tertentu, terdapat jumlah dan intensitas

stressor yang berbeda sehingga resiko terjadinya stress pada tiap tingkat

perkembangan berbeda-beda.

g. Pandangan Islam terhadap Stress

Perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia, baik menyenangkan

atau menyusahkan, selalu memerlukan penyesuaian kembali. Ada orang yang

kesulitan melakukan penyesuaian terhadap perubahan itu, sehingga muncul

stres berkepanjangan. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa perubahan

mendadak karena kehilangan seorang yang sangat dicintai menjadi

pemicupaling tinggi bagi kemunculan stress berat. Stress dapat merusak

struktur fisik “high stress is capable of damaging or destroying a physical

structure”. Itu sebabnya Al-Qur`an mengingatkan manusia agar selalu

bersabar (menyesuaikan diri secara baik terhadap sesuatu yang terjadi dalam

kehidupan). Pemicu stress memang bermacam-macam, sebagaimana pesan

dalam QS. Al-Baqarah 286, sebagai berikut:

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah

Page 56: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

38

Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan

Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat

sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.

Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang

tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah

kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka

tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir".

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa segala tekanan dan dugaan dalam

kehidupan seperti kesempitan hidup. Permasalahan yang melanda, misalnya:

merupakan karunia Allah kepada manusia berdasarkan kemampuan manusia

itu sendiri. Stress juga dikategorikan sebagai ujian hidup. Boleh jadi

disebabkan kesempitan hidup mengundang stress dan tekanan yang negatif.

Namun, hanya diri kita sendiri yang dapat menjadikan tekanan tersebut

mendatangkan kesan yang baik atau sebaliknya.

Penulis berpendapat seseorang manusia yang tidak mampu

menjalankan kehidupan sebagai seorang manusia mengalami tekanan atau

stress. Penyebab stress adalah disebabkan ketidak-sempurnaan ketiga-tiga

komponen ini berfungsi dengan baik. Maka, untuk mengembalikan

kefungsiaan manusia agar dapat menjalani kehidupan harian dengan baik serta

mampu mengurus stress dan tekanan, Islam melihat arti pentingnya ketiga

faktor tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Al Ghazali mengambil bahwa

manusia itu terdiri daripada 3 komponen utama yaitu roh, jasad dan akal

(Al- Ghazali, 1996:342).

C. Efektifitas Teknik Self Instruction dalam Mereduksi Stress Akademik

Self-Instruction merupakan sebuah metodologi yang diadaptasi dari

modifikasi konseling kognitif perilaku yang dikembangkan oleh Meichenbaum

Page 57: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

39

pada tahun 1977. Meichenbaum menduga bahwa beberapa perilaku maladaptif

dipengaruhi oleh pikiran irasional yang menyebabkan verbalisasi diri yang tidak

tepat (Baker & Butler, 1984). Pendekatan self-instruction ini merupakan sebuah

latihan untuk meningkatkan kontrol diri dengan menggunakan verbalisasi diri

sebagai rangsangan dan penguatan selama menjalani treatment (Blackwood, et al.,

dalam Tang, 2006:76). Self instruction training adalah suatu teknik untuk

membantu klien terhadap apa yang konseli katakan kepada dirinya dan

menggantikan pernyataan diri yang lebih adaptif (Ilfiandra, 2008). Hal ini

berdasarkan pada asumsi Meichenbaum (Baker & Butler, 1984) yang menyatakan

bahwa individu yang mengalami perilaku salah sesuai dikarenakan pikiran

irasional yang diakibatkan kesalahan dalam melakukan verbalisasi diri. Oleh

karena itu, teknik self- instruction berperan untuk mengganti verbalisasi diri yang

kurang tepat dengan verbalisasi yang lebih dapat diterima. Safaria (2004:75)

menjelaskan ada tiga cara dalam menerapkan teknik self-instruction, yaitu :

1. Metode non direktif yaitu dengan memberikan instruksi kepada konseli,

kemudian konseli mencobanya secara berulang-ulang melalui aktivitas dan

verbalisasi.

2. Metode interaktif yang dipasangkan dengan teknik kontrol diri, seperti:

monitoring diri, evaluasi diri dan penguatan diri.

3. Metode penerapan modeling, imitasi dan eksekusi yakni terapis pertama-tama

mencontohkan, kemudian konseli menirukannya bersama terapis, setelah

konseli mampu maka konseli diinstruksikan untuk mengerjakannya sendiri.

Dalam menangani masalah stresss akademik, teknik self-instruction yang

digunakan adalah model Meichenbaum & Goodman (Rokke & Rehm dalam

Page 58: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

40

Sugara, 2011:36) yang menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan yang digunakan

dalam teknik ini yaitu :

1. Tahapan pertama yaitu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan

konseptualisasi masalah yang dihadapi. Dalam tahapan ini konseli diharapkan

ebih sensitif terhadap pikiran, perasaan, perbuatan, reaksi fisiologis dan pola

reaksi terhadap orang lain dan lingkungan belajar.

2. Tahapan kedua yaitu melakukan konseptualisasi terhadap masalah. Pada

tahapan ini konselor merencanakan intervensi dalam konteks melakukan

observasi terhadap masalah. Konselor mengidentifikasi pikiran dan perasaan

yang irasional yang menyebabkan terjadinya masalah.

3. Tahapan ketiga yaitu melakukan perubahan langsung. Tahapan ini merupakan

tahapan perubahan perilaku dengan menggunakan ungkapan diri.

Modifikasi perilaku dengan teknik self instruction yang digunakan dalam

mereduksi stress akademik, bertujuan untuk melakukan restrukturisasi sistem

berpikir melalui perubahan verbalisasi diri yang positif sehingga melahirkan

perilaku yang lebih adaptif. Adapun prosedur dalam melakukan teknik self-

instruction untuk mereduksi stress akademik yang disebutkan, sebagai berikut :

1. Konselor menjadi model dengan memverbalisasikan langkah-langkah dalam

self-instruction dengan suara keras.

2. Konseli melakukan verbalisasi, seperti: yang dicontohkan oleh konselor

dengan suara keras.

3. Konseli mengungkapkan verbalisasi diri dengan suara yang keras, seperti: apa

yang konselor bisikkan kepadanya.

Page 59: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

41

4. Konseli mengungkapkan verbalisasi diri dengan suara berbisik dengan

melihat gerak bibir konselor yang memberikan isyarat kepadanya.

5. Konseli melakukan tugasnya dengan hanya menggerakkan bibir dan tanpa

suara.

6. Konseli diminta untuk mengucapkan kata-kata untuk dirinya sendiri saat

melakukan teknik ini.

Verbalisasi dalam self-instruction yang diajarkan disini mencakup lima

tipe, yaitu: a) berhenti dan lihat; b) bertanya mengenai tugas yang diberikan

(misalnya “Apa yang guru inginkan dari saya”); c) menjawab pertanyaan

mengenai tugas yang diberikan (misalnya: “Benar, saya harus bisa memenuhi

harapan mereka); d) self-instruction untuk membimbing konseli melalui tugas

(misalnya, “yang ini terlihat sama dengan yang itu, jadi saya memilih yang

berbeda dari keduanya); dan e) pengakuan diri bahwa tugas telah terselesaikan

(misalnya, “saya telah melakukan pekerjaan ini dengan sangat baik”) (Bryant &

Budd, 1982: 265).

Self-instruction training dimaksudkan sebagai strategi pemecahan masalah

modifikasi perilaku yang dialami oleh anak. Sesuai dengan pendapat

Meichenbaum dan Asarnow bahwa seharusnya mengajarkan anak untuk tidak

berpikir “apa” melainkan “bagaimana” dalam melakukan sesuatu, serta untuk

memfasilitasi prosedur mediasi kognitif dalam memecahkan permasalahan

anak (Bryant & Budd, 1982: 260). Self-instruction training telah terbukti efektif

dalam meningkatkan performa anak-anak dalam menyelesaikan tugas-tugas

sekolah (Douglas, Parry, Marton, & Garson, 1976; Kendall & Finch, 1978;

Meichenbaum & Goodman, 1971; Palkes, Stewart & Freedman, 1972; Palkes,

Stewart & Kahana, 1968; Robin, Armel & O'Leary, 1975 dalam Bryant & Budd,

Page 60: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

42

1982: 260). Hasil penelitian tersebut senada dengan hasil peneletian Gueveremont

et al., (1988) yang menyatakan bahwa self-instruction training yang diterapkan

pada beberapa anak usia pra sekolah dapat mengubah cara anak tersebut dalam

merespon tugas akademik (Vintere et al., 2004:306). Mischel (Safaria, 2004:75)

mengemukakan hasil studi bahwa anak dapat menunda keinginan dan mengatasi

godaan melalui penggunaan strategi coping verbal seperti self-talk, self-

instruction, self-sugestion. Sedangkan menurut Rusch& Kostewicz (O’Donohue

& Fisher, 2009:235) self-instruction training dapat meningkatkan tanggung jawab

siswa untuk memberi tanggapan secara tegas berdasarkan situasi yang mereka

hadapi untuk mencari solusi atas permasalahannya secara mandiri.

Menurut peneliti pelaksanaan teknik ini sangat efektif karena didalamnya

berisi tentang perubahan sikap/kebiasaan buruk siswa menjadi lebih baik.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT QS. Yusuf ayat 18:

Artinya: “mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan

darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang

memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; Maka kesabaran yang

baik Itulah (kesabaranku, dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang

baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu). dan Allah

sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu

ceritakan".

Ayat ini mengandung makna bahwa baik/buruknya persepsi terhadap sesuatu hal

tergantung pada diri sendiri yang memaknai dimana juga diimbangi dengan

kesabaran dalam menyikapi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Page 61: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

43

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan

MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan memasuki

dalam jajaran yang terakreditasi “C” dengan fasilitas penunjang yang cukup

memadai seperti: ruang kelas; perpustakaan; ruang pimpinan; ruang guru;

ruang tata usaha; tempat ibadah; jamban dan sarana penunjangan lainnya.

Sebuah prestasi yang menggembirakan dan hal ini karena perjuangan dari

yayasan, kepala sekolah, dewan guru MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan serta dukungan masyarakat sekitarnya.

Selanjutnya berdasarkan keputusan Departemen Pendidikan Agama

tentang persetujuan pendirian sekolah swasta memutuskan menyetujui

pendirian sekolah swasta yang memiliki identitas:

Nama : MA YAROBI.

Alamat : Jl. P. Puger Gg. Kauman No. 10 Km 06 Grobogan.

Yayasan : Roudlotu Baitil Izzah

Daerah : Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.

Status : MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan

dengan jenjang terakreditasi “C”.

Page 62: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

44

Berkat kegigihan dan doa semua pihak baik dari yayasan, lembaga pendidikan

dan masyarakat, sehingga sekolah ini berstatus diakui dan semakin banyak

peminatnya.

2. Keadaan Geografis MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan

a. Letak Geografis

Yayasan Roudlotu Baitil Izzah MA YAROBI Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan terletak di Jl. P. Puger Gg. Kauman No.

10 Km. 06 Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa

Tengah. Mayoritas penduduk sekitar beragama Islam dengan kondisi yang

asri syarat akan tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif, nyaman,

aman serta Islami.

b. Dukungan Masyarakat

Dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga kami

cukup tinggi, hal ini terbukti dengan animo masyarakat dalam

menyekolahkan putra-putrinya di lembaga kami. Bahkan banyak

masyarakat yang mentasyarufkan sebagian hartanya untuk dikelola

sebagai modal membangun Lembaga Pendidikan Islam yang professional.

Selain daripada itu, kerjasama dalam hal pendidikan khususnya life skill

juga dilakukan.

c. Keadaan Guru MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan

Page 63: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

45

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru pemegang peranan utama, karena guru

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena tanpa

guru proses belajar mengajar tidak akan langsung sehingga tujuan

pendidikan akan tercapai.

Saat ini guru di MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan terdapat 14 guru yaitu berstatus sebagai guru tetap yayasan, dari

14 guru yang ada di MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan ini tentunya memegang masing-masing mata pelajaran yang

diajarkan di Madrasah.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel berikut:

Tabel 3.1

Keadaan Guru MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir Bidang studi Jabatan

1. Achmad

Nurrofiq, M. Pd.

S.1 Matematika Kepala

Madrasah

2. M. AL Qowi,

S.Pd.I

S.1 1. Fiqih

2. SKI

3. BTA

Wakil

Kepala

Kurikulum

3. Apriyani, S. Pd S.1 Biologi Wakil

Kepala

Kesiswaan

4. H. Ali Anwar,

A. Ma

D3 Wakil

Kepala

Sarana dan

Prasarana

5. Lu’luul

Makmunah,

S.Pd.I

S.1 1. Bahasa Arab

2. Aqidah Akhlaq

3. BTA

Bendara

Page 64: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

46

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir Bidang studi Jabatan

6. Ria Setyawan,

S.Pd.

S.1 Bahasa Inggris Wali Kelas

XIA

7. Sutiyono, S.Pd. S.1 1. Kimia

2. Matematika

3. BTA

Wali Kelas

XIB

8. Galuh Novita A,

S.Kom

S.1 1. Fisika

2. TIK

3. BTA

Wali Kelas

XA

9. Ishan

Ulufinnuwa,

S.Pd

S.1 1. Sejarah

2. Pkn

3. Bahasa Jawa

4. BTA

Wali Kelas

XB

10. Ahmad Mujib,

S.Pd.I

S.1 1. Al-Qur’an

Hadist

2. BTA

Wali Kelas

XIIB

11. H. SM. Anshori,

S.Pd.I

S.I Aqidah Akhlaq GTY

12. Ali Mahfud,

S.Pd.I

S.I TIK GTY

13. Evi

Yulianawati,

S.Pd.

S.1 Bahasa Indonesia GTY

14. M. Syaeful

Anam, S.Pd.

S.I. Penjasorkes GTY

Sumber : Dokumentasi MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan, tanggal 18 Juli 2016

3. Struktur Organisasi MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan

Organisasi sekolah merupakan wadah kesatuan kerja dan tanggung

jawab sebagai pelaksanaan administrasi yang masing-masing komponen

berusaha menerapkan fungsinya berdasarkan garis-garis struktur yang

membawahinya. Demi kelancaran mekanisme kerja di suatu lembaga

pendidikan maka perlu adanya suatu pembagian kerja, karena pembagian

Page 65: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

47

struktur yang tegas pada masing-masing bidang bisa memudahkan ruang kerja

berdasarkan jabatan masing-masing.

Berikut ini adalah struktur organisasi MA YAROBI Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

: Garis Komando

: Garis Kordinasi

Bagan I

Struktur Organisasi MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017

KEPALA SEKOLAH

Wakil Kepala Sekolah

Dewan / Komite

Unit Perpustakaan Tata Usaha

Urusan Kurikulum

Urusan Kesiswaan

Urusan Sarana

Prasarana

Urusan Humas

JABATAN

Wali Kelas

Wali Kelas

Wali Kelas

Wali Kelas

Wali Kelas

Wali Kelas

GURU

Guru Agama

Guru PKn

Guru Bahasa

Indonesia

Guru IPA

Guru Bahasa Inggris

Guru Matematika

Guru Biologi

Guru Kimia

Guru Fisika

Guru SKI

Guru Muatan Lokal

Guru Fiqih

Guru Qur’an Hadist

Guru Akidah Akhlaq

Guru Bahasa

Arab

Guru TIK

Guru Penjasorker

Guru BTA

SISWA

MASYARAKAT

PENJAGA

Page 66: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

48

4. Visi, Misi, Tujuan dan Target MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan.

a. Visi

Visi MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

2016/2017 adalah unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa serta

ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Misi

Misi dari MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan

Tahun 2016/2017, sebagai berikut :

1) Membimbing siswa menjadi manusia yang mampu menjawab

tantangan globalisasi yang mempunyai pijakan yang kuat pada

akhlakul karimah, mengoptimalkan potensi positif sumber daya siswa

dalam berkarya, berkarsa untuk agama, nusa dan bangsa.

2) Mengintegrasikan ilmu teori dan praktek, Iman-Ilmu-Amal, Rohani

dan Jasmani dalam lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan

Islami

3) Menghasilkan lulusan yang beraqidah kuat, beribadah secara benar,

berakhlak mulia, berfikir ilmiah, berkeperibadian sehat, kuat dan

terampil.

4) Mengembangkan School Based Management (Menejemen berbasis

Sekolah) dengan pelibatan para stakeholder, termasuk didalamnya

anggota masyarakat.

Page 67: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

49

c. Tujuan

Tujuan MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun

2016/2017 dapat dibedakan menjadi dua tujuan umum dan khusus dengan

perincian, sebagai berikut:

1) Tujuan Umum

Ikhtiar mencetak generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah SWT, berwawasan kebangsaan, berakhlak mulia, berkepribadian

mandiri, jujur, tangguh, ikhlas, cerdas, kreatif, terampil, disiplin,

memiliki integritas dan etos kerja, responsibilitas yang tinggi, sehat

jasmani dan rohani serta berorientasi masa depan.

2) Tujuan Khusus

Menghasilkan lulusan yang memilki :

a) Keimanan dan ketaqwaan

b) Akhlak yang mulia

c) Wawasan IPTEK serta kebangsaan yang mendalam dan luas

d) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi di

bidang akademik dan ekstra-kulikuler

e) Kepekaan social dan kepemimpinan

f) Disiplin tinggi yang ditunjukkan oleh kondisi fisik yang prima

g) Kecintaan dank kepatuhan terhadap orang tua, guru dan mencintai

almamater

d. Strategi

Strategi yang dimiliki MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan Tahun 2016/2017, sebagai berikut:

1) Memberdayakan semua potensi yang ada di lingkungan sekolah

Page 68: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

50

2) Melakukan tugas tepat waktu dengan perangkatt yang lengkap dan

memadai

3) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman

4) Mengembangkan bakat dan minat serta potensi tenaga pendidik

5) Menanamkan kepercayaan masyarakat

6) Menyediakan sarana dan prasarana peribadatan

5. Keadaan Sarana dan Prasarana di MA YAROBI Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar perlu di tunjang oleh adanya

sarana dan prasarana yang memadai. Dengan terpenuhinya sarana dan

prasarana yang diperlukan, maka proses belajar mengajar akan berjalan

dengan mudah dan lancar. Adapun sarana dan prasarana MA YAROBI

Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan yang ada saat ini, sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Keadaan Sarana Prasarana

MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan

Tahun 2016/2017

No. Jenis Kondisi

Jumlah Baik Rusak

1. Ruang Kelas 6 - 6

2. Perpustakaan 1 - 1

3. Ruang Pimpinan 1 - 1

4. Ruang Guru 1 - 1

Page 69: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

51

No. Jenis Kondisi

Jumlah Baik Rusak

5. Ruang Tata Usaha 1 - 1

6. Tempat Ibadah 1 - 1

7. Jamban 2 - 2

6. Daftar Responden

Objek dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI MA

YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017

berjumlah 20 orang, sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Responden

No Nama Siswa Kelas

1. Siti Ratna Diyana XI A

2. Dewi Nur P XI A

3. Ayu Dwi Ningsih XI A

4. A. Marianto XI A

5. Tri Kartika Sari XI A

6. Anggi Widiastuti XI A

7. Sania Prihatina XI A

8. Haqiqi XI A

9. Deni Setyawan XI A

10. Dwi Prasanti XI A

11. Annisa’aul Fatikah XI B

12. Hesti Herintanti XI B

13. M. Ismi Aziz XI B

14. Dwi Sugiyarto XI B

Page 70: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

52

No Nama Siswa Kelas

15. Andriyan F XI B

16. Hanifah Assabilla XI B

17. Fitri Widiyaningsih XI B

18. Arjuna Jiwa P XI B

19. Dimas Aji W.P. XI B

20. Anis Fitriyani XI B

B. Pelaksanaan Penelitian

Diagraman pelaksanaan penelitian, dilakukan pada kelompok eksperimen

yang diteliti untuk mengetahui keefektifan teknik self-instruction untuk

mereduksi stress akademik siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan Grobogan,

Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 dengan tujuan supaya guru dapat

memahami dan berlatih menggunakan teknik self-instruction yang akan

digunakan penelitian dalam mereduksi stress akademik siswa. Hal ini bertujuan

agar dalam proses penelitian yang sebenarnya dapat memahami teknik yang

digunakan.

Pelaksanaan penelitian pada siswa kelas XI MA Yarobi Kecamatan

Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 dilakukan dengan 3 sesi.

Jadwal kegiatan yang dilaksanakan, sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pada Siswa Kelas XI

MA Yarobi Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan

Tahun 2016/2017

Page 71: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

53

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 27 Januari 2017 Sesi I merupakan tahap assesment dan

menetapkan inti masalah yaitu siswa

mengerjakan angket stress akademik

(pre-test) bertujuan untuk mengetahui

kondisi awal stress akademik siswa.

2. Rabu, 15 Februari 2017

Rabu, 22 Februari 2017

Sesi II merupakan pelaksanaan teknik

self instruction guna mereduksi stress

akademik yang dialami siswa, yakni:

a. Mengelompokkan siswa yang akan

dikenai tindakan.

b. Memberikan pemahaman dan

pengarahan bimbingan dengan teknik

self instruction.

c. Guru BK menyediakan tempat yang

nyaman untuk siswa agar bisa

mengutarakan segala keluhan yang

dihadapi.

d. Guru BK memberi pemahaman

bahwa perilaku dan pikiran yang ada

pada siswa tidak benar, seperti: tidak

mengerjakan tugas yang diberikan

salah satu guru mata pelajaran

tertentu dikarenakan tidak suka

dengan guru bersangkutan.

e. Guru BK memotivasi siswa dalam

segala hal dari aspek perilaku,

pikiran dan emosi.

f. Guru BK memberikan contoh cara

pemahaman suatu materi pelajaran

tertentu dengan penjelasan secara

sistematis dan suara keras.

g. Guru BK memberikan beberapa

tugas/pekerjaan rumah bertujuan

untuk mengetahui tingkat

keberhasilan suatu materi yang telah

diajarkan.

3. Sabtu, 25 Februari 2017 Sesi III merupakan evaluasi dan

terminasi pelaksanaan teknik self-

instruction, yakni:

a. Siswa di minta mengisi instrumen

stress akademik.

Page 72: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

54

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

b. Mengamati perilaku siswa/siswa di

sekolah dan di kelas dengan bantuan

guru kelas

c. Guru BK dapat memberikan layanan

bimbingan belajar terhadap siswa

yang mengalami stress karena

ketidak-percayaan diri dalam

mencapai tuntutan hasil yang

dipersyaratkan salah satu pelajaran

dalam sekolah.

Berdasarkan jadwal penelitian tersebut, proses pembelajaran di sekolah

berjalan sebagaimana telah dijadwalkan. Pelaksanaan keefektifan teknik self-

instruction untuk mereduksi stress akademik siswa kelas XI MA Yarobi

Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017 hasilnya lebih

efektif walaupun dalam penerapan belum sepenuhnya menggikuti sintak teknik

self instruction untuk memperjelas data mengenai keterlaksanaannya. Desain

penelitian, merupakan penelitian eksperimen jenis One-Group Pretest-Posttest

Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan akan dibandingkan dengan keadaan

sebelum diberi perlakuan. Adapun desain penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel `3.5

Desain Penelitian One-Group Pretest--Posttest Design

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2

Sumber: Sugiyono (2010: 111)

Keterangan :

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)

O2 = nilai posttest (sesudah diberikan perlakuan)

X = perlakuan yang diberikan.

Page 73: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

55

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : memberikan pre-test

untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan;

memberikan perlakuan kepada subjek penelitian yaitu menggunakan teknik self

instruction dalam bimbingan siswa; memberikan post-test untuk mengukur

variabel terikat setelah treatment atau perlakuan dilakukan. Adapun instrumen

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk

mengetahui tingkat stress akademik yang dialami siswa dan lembar observasi

serta wawancara yang digunakan untuk efektifitas teknik self instruction dalam

bimbingan siswa. Kisi-kisi pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat stress

akademik siswa kelas XI MA YAROBI Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan Tahun 2016/2017. Kisi-kisi angket stress akademik, sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kisi-kisi Angket Stress Akademik

No. Indikator Aspek yang diamati

1 Fisik a. Denyut jantung meningkat

b. Sakit kepala

c. Berkeringat dingin

d. Kelelahan fisik

e. Tubuh tidak mampu istirahat dengan maksimal

2 Perilaku a. Menggerutu

b. Gugup

c. Membolos atau mabal

d. Tidak mampu menolong diri sendiri

e. Mengambil jalan pintas

f. Sulit mendisiplinkan diri

3 Pikiran a. Mudah lupa

b. Tidak bisa menentukan prioritas hidup

c. Merasa kebingungan atau sulit berkonsentrasi

d. Berpikir menghadapi jalan buntu

e. Prestasi menurun

Page 74: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

56

No. Indikator Aspek yang diamati

f. Berpikir negatif

4 Psikologis a. Gelisah

b. Mudah marah

c. Takut

d. Mudah tersinggung

e. Cemas

f. Mudah panik

Sebelum pelaksanaan penelitian instrumen tes yang akan digunakan dalam

penelitian perlu dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mengetahui

kelayakan soal yang dibuat. Arikunto dalam Ridwan (2011:97) menyatakan

bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur”. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Meteran

yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena

meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak

valid jika digunakan untuk mengukur berat.

Mengukur validitas digunakan program komputer SPSS 16 for windows

dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi

antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai

r tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung > 0,3 (Sugiyono, 2010: 178).

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen

Stress Akademik Siswa

Item Pernyataan r hitung r kritis Keterangan

Pernyataan 1 .450 0,30 Valid

Pernyataan 2 .485 0,30 Valid

Page 75: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

57

Item Pernyataan r hitung r kritis Keterangan

Pernyataan 3 .428 0,30 Valid

Pernyataan 4 .489 0,30 Valid

Pernyataan 5 .449 0,30 Valid

Pernyataan 6 .430 0,30 Valid

Pernyataan 7 .542 0,30 Valid

Pernyataan 8 .452 0,30 Valid

Pernyataan 9 .469 0,30 Valid

Pernyataan 10 .375 0,30 Valid

Pernyataan 11 .396 0,30 Valid

Pernyataan 12 .438 0,30 Valid

Pernyataan 13 .390 0,30 Valid

Pernyataan 14 .506 0,30 Valid

Pernyataan 15 .436 0,30 Valid

Pernyataan 16 .361 0,30 Valid

Pernyataan 17 .439 0,30 Valid

Pernyataan 18 .366 0,30 Valid

Pernyataan 19 .482 0,30 Valid

Pernyataan 20 .361 0,30 Valid

Pernyataan 21 .517 0,30 Valid

Pernyataan 22 .410 0,30 Valid

Pernyataan 23 .538 0,30 Valid

Pernyataan 24 .341 0,30 Valid

Pernyataan 25 .321 0,30 Valid

Pernyataan 26 .361 0,30 Valid

Pernyataan 27 .450 0,30 Valid

Sumber:berdasarkan data yang telah diolah (terlampir)

Tabel 3.7 menunjukkan hasil uji validitas instrumen variabel “stress

akademik siswa” yang dilakukan oleh peneliti pada 20 responden, pada tanggal

27 Januari 2017 pukul 08.00 WIB. Instrumen angket berjumlah 27 pernyataan

Page 76: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

58

dengan jawaban yang telah disediakan peneliti. Setelah dianalisis dengan

menggunakan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected

Item-Total Correlation dan dibandingkan dengan r kritis, diketahui 27 pernyataan

dalam angket penelitian dinyatakan valid.

Setelah uji validitas langkah selanjutnya diperlukan pengujian reliabilitas.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Hasil

penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam dalam waktu yang

berbeda. Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik

(Ridwan, 2009:348). Pengujian reliabilitas menggunakan program komputer

SPSS 16 for windows dengan menggunakan Gutman Split Half Coefficien.

Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto (2002: 155) sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kriteria Reliabilitas Pernyataan Angket

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup

Agak Rendah

Rendah

Sangat rendah (tidak berkorelasi)

Sumber:Suharsimi Arikunto.

Page 77: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

59

Hasil uji reliabilitas item pernyataan angket dengan bantuan SPSS 16 for windows

dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Stress Akademik Siswa

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.448 27

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah (terlampir)

Tabel 3.9 menunjukkan jumlah item pernyataan angket adalah 27, dengan nilai

Alhpa 0,448. Berdasarkan kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.8, maka nilai

Alpha 0,448 dikategorikan reliabilitas agak rendah sehingga instrumen angket ini

dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.

1. Pelaksanaan Sesi I

Langkah-langkah yang hendak dilakukan pada sesi ini, sebagai berikut:

a. Memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari pelaksanaan penelitian

sesi I.

b. Mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi.

c. Kemudian dari 20 siswa diberikan angket untuk dijawab.

d. Hasil Jawaban Angket

Untuk mengetahui tingkat stress akademik siswa diperoleh dengan

cara menilai masing-masing jawaban dari tiap item pernyataan kemudian

menjumlahnya sehingga diperoleh total nilai jawaban dari masing-masing

responden. Untuk point jawaban alternatif dapat dijelaskan, sebagai

berikut:

1) Pernyataan positif, point nilai jawaban Selalu = 4, Sering = 3,

Kadang-kadang = 2 dan Tidak pernah = 1

Page 78: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

60

2) Pernyataan negatif, point jawaban Selalu = 1, Sering = 2, Kadang-

kadang = 3 dan Tidak pernah = 4

Adapun hasil jawaban angket, dapat dikemukakan sebagai berikut:

Tabel 3.10

Skor Jawaban Pre-Test

No Nama Responden Skor

1. Siti Ratna Diyana 64

2. Dewi Nur P 56

3. Ayu Dwi Ningsih 57

4. A. Marianto 62

5. Tri Kartika Sari 62

6. Anggi Widiastuti 59

7. Sania Prihatina 57

8. Haqiqi 52

9. Deni Setyawan 51

10. Dwi Prasanti 54

11. Annisa’aul Fatikah 55

12. Hesti Herintanti 60

13. M. Ismi Aziz 53

14. Dwi Sugiyarto 52

15. Andriyan F 53

16. Hanifah Assabilla 60

17. Fitri Widiyaningsih 51

18. Arjuna Jiwa P 53

19. Dimas Aji W.P. 64

20. Anis Fitriyani 57

Dari paparan hasil penelitian sesi I diperoleh nilai total tertinggi 64 dan

nilai total terendah nilai 51. Untuk perhitungan jawaban angket angka

kasar (terlampir).

2. Pelaksanaan Sesi II

Stress akademik yang dialami siswa kelas XI MA Yarobi dipengaruhi

beberapa faktor, umumnya terkait dengan prestasi akademik dan mereka

merasa tidak percaya pada kemampuan yang dimiliki. Selain itu, juga

Page 79: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

61

disebabkan oleh adanya masalah dalam pergaulan dan hubungan dengan

orang lain. Siswa yang mengalami masalah stress akademik, mewujudkannya

dalam perilaku misalnya: observasi dari siswa dan pengerjaan angket.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa permasalahan stress akademik

di sekolah ini masih belum ditangani secara optimal. Pendekatan cognitive-

behavior merupakan suatu bentuk pendekatan psikoterapi yang terstruktur.

Pendekatan ini dinamakan “terapi kognitif” karena teknik-teknik yang dipakai

pada pendekatan ini bertujuan merubah kesalahan (error) atau penyimpangan

(bias) dalam pikiran siswa teknik self-instruction memiliki keunggulan, yaitu

selain dapat mengganti pandangan negatif siswa menjadi positif, metode ini

juga dapat mengarahkan siswa untuk mengubah kondisi dirinya agar

memperoleh konsekuensi yang efektif dari lingkungan. Siswa tidak hanya

diajak untuk mengubah pandangannya, tetapi juga diarahkan untuk mengubah

perilaku yang lebih efektif. Berkaitan dengan usaha untuk menurunkan tingkat

stress akademik siswa, teknik self-instruction ini memiliki keunggulan yang

dapat dilihat dari beberapa pernyataan para tokoh serta penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya. Pernyataan diri (self-statement) akan mempengaruhi

tingkah laku seseorang, sebagaimana pernyataan yang diberikan oleh orang

lain.

Proses tahapan teknik self-instruction ke dalam 2 tahapan, sebagai

berikut:

Page 80: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

62

a. Tahapan pertama (15 Februari 2017)

Guru memberikan assesment kepada siswa dan melakukan

wawancara untuk mengetahui hal-hal yang dapat memicu stress akademik.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, sebagai berikut:

1) Siswa di minta untuk mengenali diri mereka dan karakteristik

pernyataan negatif yang ada. Proses ini melibatkan kegiatan

meningkatkan sensitivitas terhadap pikiran, perasaan, perbuatan, reaksi

fisiologis dan pola reaksi terhadap orang lain.

2) Setelah siswa belajar untuk mengenali tingkah laku maladaptifnya,

mereka mulai mencari kesempatan untuk mengembangkan alternatif

tingkah laku adaptif dengan cara merubah dialog internal dalam diri

mereka. Dialog internal yang baru diharapkan dapat menghasilkan

tingkah laku baru, yang sebaliknya akan memberikan dampak terhadap

struktur kognisi siswa.

3) Siswa kemudian belajar teknik mengatasi masalah yang secara praktis

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat yang sama,

siswa diharapkan untuk tetap memusatkan perhatian kepada tugas

membuat pernyataan baru dan mengamati perbedaan hasilnya

(pembagian angket)

b. Tahapan kedua (16 Februari 2017)

Pemberian treatment pada siswa, langkah-langkah yang dilakukan

dalam sesi ini, sebagai berikut:

1) Data yang sudah terkumpul dalam sesi I digunakan untuk menentukan

subjek yang teridentifikasi mempunyai stress akademik.

Page 81: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

63

2) Memberikan perlakuan pada subyek penelitian dengan salah satu

teknik dari Cognitive Behavior Therapy yaitu teknik self instruction.

3) Guru menjelaskan prosedur tindakan dan manfaatnya,

4) Guru bertindak sebagai model, memberikan contoh verbalisasi self-

statement yang positif dengan suara lantang/keras kepada siswa,

5) Siswa kemudian mengikuti apa yang sudah dicontohkan konselor,

memverbalisasikan self-statement yang positif secara lantang/keras

(overt),

6) Siswa diintruksikan untuk mengulang kembali memverbalisasikan

self-statement yang positif secara lantang/keras (overt),

7) Siswa diinstruksikan untuk memverbalisasikan self-statement yang

positif dengan cara berbisik,

8) Terakhir, siswa menginstruksikan pada dirinya sendiri yaitu dengan

memverbalisasikan self-statement yang positif hanya dalam hatinya

saja (covert),

9) Homework and follow up.

Berdasarkan kriteria penggolongan siswa yang mengalami stress

akademik terdapat 20 siswa yang akan dilakukan bimbingan dengan teknik

self instruction dan melihat pada prestasi akademik diperoleh siswa. Guru

memberikan pemahaman tentang teknik self instruction, menyediakan tempat

dan melaksanakan penerapan bimbingan. Hasil pelaksanaan sesi II tentang

evaluasi guru dapat peneliti paparkan, sebagai berikut:

Page 82: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

64

Tabel 3.11

Lembar Evaluasi Guru

No Aspek Penilaian

1 Materi yang disampaikan 20 responden/siswa memberikan

penilaian guru dalam menyampaikan

materi kurang begitu jelas

2 Metode yang digunakan 12 responden/siswa memberikan

penilaian metode yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi terlalu

rumit, sedang 8 responden/siswa

metode yang digunakan mudah

diterapkan dan efisien

3 Waktu pelaksanaan 20 responden/siswa dalam hal waktu

sangat kurang efektif dan terbatas

4 Tempat pelaksanaan 20 responden/siswa memberi penilaian

kurang kondusif karena keterbatasan

tempat

Tabel 3.12

Evaluasi Penerapan Teknik Self Instruction Siswa

No Aspek Hasil

1 Aspek perilaku, meliputi:

menggerutu saat menerima tugas

Siswa menjadi mulai

senang/tidak menggerutu saat

menerima tugas dan

mengerjakan dengan baik

2 Aspek pikiran, meliputi: sulit

konsentrasi sehingga prestasi

menurun

Siswa menjadi mudah

berkonsentrasi hasilnya prestasi

mulai meningkat.

3 Aspek emosi, meliputi: merasa

takut

Siswa menjadi merasa berani

dan percaya diri untuk

berinteraksi

Berdasarkan tabel 3.12, dapat peneliti paparkan bahwa hasil dari pelaksanaan

teknik self instruction menitik-beratkan pada ketiga aspek yaitu perilaku,

Page 83: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

65

pikiran dan emosi perilaku dari para responden (20 siswa) mengalami

perubahan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah.

3. Pelaksanaan Sesi III

Pelaksaan sesi ini bertujuan untuk melihat perubahan perilaku, pikiran

dan emosi siswa/konseli setelah diberikan perlakuan. Guru memberikan

penugasan yaitu melakukan pengisian kembali instrumen post test, instrumen

disini sama dengan instrumen pada pre test; mengamati perilaku siswa/konseli

di sekolah dan di kelas dengan bantuan guru kelas. Adapun hasil pelaksanaan

sesi ini dapat peneliti paparkan, sebagai berikut:

Tabel 3.13

Hasil Jawaban Post-Test

No Nama Responden Skor

1. Siti Ratna Diyana 78

2. Dewi Nur P 66

3. Ayu Dwi Ningsih 67

4. A. Marianto 72

5. Tri Kartika Sari 69

6. Anggi Widiastuti 65

7. Sania Prihatina 69

8. Haqiqi 67

9. Deni Setyawan 64

10. Dwi Prasanti 66

11. Annisa’aul Fatikah 64

12. Hesti Herintanti 70

13. M. Ismi Aziz 67

14. Dwi Sugiyarto 61

15. Andriyan F 62

16. Hanifah Assabilla 71

17. Fitri Widiyaningsih 66

18. Arjuna Jiwa P 71

19. Dimas Aji W.P. 71

20. Anis Fitriyani 67

Page 84: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

66

Dari paparan hasil penelitian sesi I diperoleh nilai total tertinggi 78 dan nilai

total terendah nilai 61. Untuk perhitungan jawaban angket angka kasar

(terlampir).

Page 85: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

67

BAB IV

NALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Analisis Diskriptif Penerapan Teknik Self-Instruction

Stress akademik dalam diri setiap peserta bimbingan diawali dengan

adanya kesadaran bahwa mereka tidak ingin mengalami stress akademik yang

sangat menghambat dan merugikan diri mereka untuk dapat lebih

meningkatkan prestasi belajar. Setelah adanya kesadaran itu, maka mereka

mulai memotivasi diri untuk keluar dari stress akademik dengan

menggunakan verbalisasi diri. Hasilnya, stress akademik mereka mengalami

penurunan yang diukur dengan skala stress akademik melalui pre-test dan

post-test.

Penelitian ini melibatkan satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode self-instruction. Sementara

variabel terikat yang ingin ditingkatkan dalam penelitian ini adalah stress

akademik. Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu: (1) bahan

perlakuan (stimulus material); dan (2) instrumen pengumpulan data berupa

skala stress akademik dan telah teruji validitas dan reliabilitas-nya. Validitas

butir antara 0,321 sampai 0,542 dan reliabilitas kuesioner sebesar 0,448, yang

berarti bahwa skala stress akademik layak digunakan dalam penelitian.

Page 86: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

68

Mendasarkan pada total nilai jawaban pre-test masing-masing

responden dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya

dengan menggunakan rumus :

Ki

XrXti

1

Keterangan :

i : Interval

xt : Nilai tertinggi

xr : Nilai terendah

ki : Kelas interval (sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah)

Dari data hasil angket pre-test, diperoleh nilai tertinggi adalah 64 dan nilai

terendah adalah 51. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 4 kelas

maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:

dibulatkan menjadi 3

Tabel 4.1

Kriteria Penggolongan Skala Pre-Test

No Interval Kriteria

1 61-64 Sangat Tinggi (ST)

2 58-60 Tinggi (T)

3 55-57 Rendah(S)

4 51-54 Sangat Rendah (R)

Page 87: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

69

Kemudian dicari prosentasi jawaban soal pre-test. Hal ini

menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

%100XN

FP

a. Untuk kategori sangat tinggi, ada 4 responden :

= 20 %

b. Untuk kategori tinggi, ada 3 responden :

= 15 %

c. Untuk kategori rendah, ada 6 responden :

= 25 %

d. Untuk kategori sangat rendah, ada 8 responden :

= 40 %

Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa stress

akademik siswa sebelum tindakan adalah 20 % dengan jumlah 4 responden

dalam kategori sangat tinggi, 15 % dengan jumlah 3 responden dalam

kategori tinggi, 25 % dengan jumlah 6 responden dalam kategori rendah dan

Page 88: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

70

40 % dengan jumlah 8 responden. Dengan demikian, tingkat stress akademik

siswa sebelum tindakan dalam kategori sangat rendah.

Tabel 4.2

Analisis Hasil Pre-Test

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Stress Akademik Siswa Sebelum Tindakan (pre-test)

20 51.00 64.00 56.6000 .96081 4.29688

Valid N (listwise) 20

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah (terlampir)

Mendasarkan pada total nilai jawaban post-test masing-masing

responden dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya

dengan menggunakan rumus :

Ki

XrXti

1

Keterangan :

i : Interval

xt : Nilai tertinggi

xr : Nilai terendah

ki : Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Dari data hasil angket post-test, diperoleh nilai tertinggi adalah 78 dan nilai

terendah adalah 61. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 4 kelas

maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:

Page 89: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

71

dibulatkan menjadi 4

Tabel 4.3

Kriteria Penggolongan Skala Post-Test

No Interval Kriteria

1 75-78 Sangat Tinggi (ST)

2 71-74 Tinggi (T)

3 66-70 Rendah(SR)

4 61-65 Sangat Rendah (R)

Kemudian dicari prosentasi jawaban soal post-test. Hal ini

menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

%100XN

FP

a. Untuk kategori sangat tinggi, ada 1 responden :

= 5 %

b. Untuk kategori tinggi, ada 4 responden :

= 20 %

c. Untuk kategori rendah, ada 10 responden :

= 50 %

Page 90: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

72

d. Untuk kategori sangat rendah, ada 5 responden :

= 25 %

Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa stress

akademik siswa sesudah tindakan adalah 5 % dengan jumlah 1 responden

dalam kategori sangat tinggi, 20 % dengan jumlah 4 responden dalam

kategori tinggi, 50 % dengan jumlah 10 responden dalam kategori rendah dan

25 % dengan jumlah 5 responden. Dengan demikian, tingkat stress akademik

siswa sebelum tindakan dalam kategori rendah.

Tabel 4.4

Analisis Hasil Post-Test

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Stress Akademik Siswa Sesudah Tindakan (post test)

20 61.00 78.00 67.6500 .87140 3.89703

Valid N (listwise) 20

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah (terlampir)

2. Analisis Tingkat Stress Akademik Siswa Sebelum dan Sesudah

Pelaksanaan Teknik Self-Instruction

Rekapitulasi hasil analisis deskriptif antara pretest dan posttest

disajikan pada:

Page 91: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

73

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920

PostTestPreTest

Tabel 4.5

Perbandingan Hasil Jawaban Pre-Test dan Post-Test

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Stress Akademik Siswa Sebelum (pre-test)

20 51.00 64.00 56.6000 .96081 4.29688

Stress Akademik Siswa Sesudah (post test)

20 61.00 78.00 67.6500 .87140 3.89703

20

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah (terlampir)

Tingkat stress akademik siswa menunjukkan bahwa kenaikan pada skor rata-

rata stress akademik siswa sebelum diberikan kegiatan bimbingan dengan

teknik self-instruction sebesar 56,6 mengalami peningkatan setelah

mendapatkan kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction menjadi 67,6.

Perbandingan pre-test dan post-test dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

dengan teknik self-instruction dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.1

Perbedaan Hasil Jawaban Pre-Test dengan Post-Test

Page 92: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

74

Sebelum dilaksanakan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang

maka harus dilakukan uji normalitas dahulu. Dengan uji normalitas dapat

dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan

dalam penelitian harus normal. Uji normalitas dengan menggunakan bantuan

SPSS 16,0 for windows.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRE-TEST POST-TEST

N 20 20

Normal Parametersa Mean 56.6000 67.6500

Std. Deviation 4.29688 3.89703

Most Extreme

Differences

Absolute .149 .166

Positive .149 .166

Negative -.096 -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .666 .743

Asymp. Sig. (2-tailed) .767 .638

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji normalitas data pretest dan posttest

dari Kolmogorof Smirnof. Data pretest sebesar 0,666 dengan tingkat

signifikansi 0,767. Data post test sebesar 0,743 dengan tingkat signifikansi

0,638. Singnifikansi data pre test dan post test semuanya > 0,05, oleh karena

itu hasil pengukuran data pre test dan post test berdistribusi normal.

Page 93: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

75

Diagram 4.2 Grafik Uji Normalitas Skor Pre-Test

Pada Diagram 4.2 grafik hubungan variabel menunjukkan arah positif.

Garis diagonal mengDiagramkan keadaan ideal dari data yang mengikuti

distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji.

Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada

garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Diagram 4.3 Grafik Uji Normalitas Skor Post Test

Pada Diagram 4.3 grafik variabel menunjukkan arah positif. Garis

diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-

Page 94: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

76

titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka

dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

3. Analisis Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan setelah treatment, nilai tes

untuk pre test dan post test tersebut dianalisis menggunakan t-test. Sebelum

melakukan uji t-test (Independent Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji

kesamaan varian (homogenitas) dengan F-test (Levenes Test), artinya jika

varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual

Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan

signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika

signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai

berikut:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Ho : Teknik self-instruction tidak efektif dalam mereduksi stress

akademik pada siswa kelas XI MA YAROBI Kec. Grobogan, Kab.

Grobogan tahun 2016/2017

Ha : Teknik self-instruction efektif dalam mereduksi stress akademik

pada siswa kelas XI MA YAROBI Kec. Grobogan, Kab. Grobogan

tahun 2016/2017

Page 95: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

77

Tabel 4.7

Hasil Analisis Uji Hipotesis

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig

.

(2-t

aile

d)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Pre

Test –

Post

Test

-11.05000 3.06894 .68624 -12.48631 -9.61369 -16.102 19 .000

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α =

5% atau 0,05. Berdasarkan tabel paired samples test nilai t hitung adalah

sebesar -16,102 dengan sig 0.000. Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 =

2,5% dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 20-1 = 19. Maka diterima,

artinya pelaksanaan teknik self instruction lebih efektif untuk mereduksi

stress akademik siswa kelas XI MA Yarobi Grobogan.

B. Pembahasan

Pelaksanaan teknik self-instruction dikembangkan oleh peneliti dengan

bantuan guru di MA Yarobi dengan mengadaptasi tahap-tahap metode self-

instruction dari Cormier (2003). Dalam proses teknik ini, guru bertindak sebagai

model. Ketika bertindak sebagai model, guru berpedoman pada lima langkah,

yaitu: (1) bertanya, dalam tahap ini guru memberikan contoh kepada siswa untuk

bertanya kepada dirinya terkait dengan stress akademik, (2) menjawab pertanyaan

dengan sebuah rencana, dalam tahap ini guru mencontohkan dan mendorong

Page 96: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

78

siswa untuk merencanakan hal-hal yang bisa digunakan untuk mengatasi

masalahnya dan menggali munculnya harapan-harapan positif pada siswa, (3)

membimbing diri dan memfokuskan perhatian, dalam tahap ini guru

mencontohkan kepada siswa untuk memusatkan perhatian dan konsentrasi pada

rencana dan harapan positif yang telah dirancang, (4) mengevaluasi diri dan

mengoreksi kesalahan, dalam tahap ini guru mencontohkan kepada siswa dan

mendorong siswa agar mampu mengidentifikasi dan menganalisis pikiran-pikiran

yang menyebabkan dialog internal negatif terkait dengan stress akademik yang

dialami, sehingga siswa mampu mengolah pikiran (kognitif) dan perasaan

(afektif) untuk menggagas dialog internal baru yang positif, (5) self-

reinforcement, dalam tahap ini guru mencontohkan kepada siswa untuk

memberikan reward kepada diri sendiri dengan menggunakan pujian atau kata-

kata motivasi.

Penerapan teknik self instruction dalam mereduksi stress akademik siswa

merupakan upaya ada usaha dalam mengatasi stress yang dialami siswa,

sebagaimana dalam QS. Ar-Raad ayat 28 ditegaskan:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah

hati menjadi tenteram.

Ayat ini menegaskan bahwa dengan mengingat dan mengembalikan segalanya

dari dan untuk Allah, maka stres akan dapat diatasi sesuai Al-Quran,

Page 97: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

79

“TATHMAINN AL-QULUB “ (Mengingat Allah, hati akan tenang). Mengatasi

stres sesuai Al-Quran disamping mencari solusi berupa pengobatan lahir, juga

diperlukan pengobatan batin, yaitu meyakini kesempurnaan Tuhan, dan meyakini

kekurangan manusia, serta kaifiatnya, banyak bersabar, salat, istigfar dan zikir.

Pelaksanaan kegiatan bimbingan ini dilakukan dalam 3 sesi, yakni: sesi

pertama sebagai perkenalan dan untuk mengetahui tingkat stress akademik yang

dialami siswa. Pada sesi ini responden dalam hal ini siswa kelas XI yang

terkategori mengalami stress akademik di minta mengerjakan angket sebagai pre-

test. Sesi kedua, setelah diketahui skala stress akademik siswa kemudian

diberikan perlakuan dengan teknik self instruction. Pada sesi ini siswa dapat

menilai guru dalam menyampaikan materi, selain itu guru dan peneliti bisa

menilai siswa dilihat dari aspek perilaku, pikiran dan emosi. Sesi ketiga,

merupakan evaluasi yakni siswa di minta mengerjakan angket yang sama untuk

menilai stress akademik setelah dilakukan tindakan sebagai post-test. Tujuannya

pada sesi ketiga untuk mengetahui keefektifan teknik self instruction untuk

mereduksi stress akademik yang dialami siswa kelas XI MA Yarobi.

Berdasarkan tabel 4.5, tingkat stress akademik siswa menunjukkan bahwa

kenaikan pada skor rata-rata stress akademik siswa sebelum diberikan kegiatan

bimbingan dengan teknik self-instruction sebesar 56,6 mengalami peningkatan

setelah mendapatkan kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction menjadi

67,6. Siswa yang ikut kegiatan bimbingan merasakan manfaat dari pelaksanaan

teknik self instruction ini yaitu (1) melalui teknik metode self-instruction ini,

Page 98: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

80

siswa menjadi lebih bebas mengekspresikan dirinya dengan selalu memerintah

dirinya dalam hati untuk melakukan hal-hal positif yang bagus untuk

perkembangannya, (2) melalui teknik metode self-instruction ini, siswa menjadi

lebih berani berbicara dengan menghilangkan pandangan yang negatif tentang

dirinya menjadi hal yang positif, (3) melalui teknik metode self-instruction ini,

guru dan siswa saling memberikan dukungan dan motivasi untuk keluar dari

masalah stress akademik, (4) melalui teknik metode self-instruction ini, dapat

memerintah diri melakukan hal-hal yang positif kapanpun dan di manapun sesuai

dengan kebutuhan.

Adapun indikitor keefektifan pelaksanaan teknik self instruction

maka siswa yang ikut kegiatan bimbingan merasakan beberapa manfaat, yaitu:

(1) siswa menjadi lebih bebas mengekspresikan dirinya dengan selalu

memerintah dirinya dalam hati untuk melakukan hal-hal positif yang bagus untuk

perkembangannya, (2) siswa menjadi lebih berani berbicara dengan

menghilangkan pandangan yang negatif tentang dirinya menjadi hal yang positif,

(3) guru dan siswa saling memberikan dukungan dan motivasi untuk keluar dari

masalah stress akademik, (4) dapat memerintah diri melakukan hal-hal yang

positif kapanpun dan di manapun sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan indikator keberhasilan pelaksanaan teknik ini dapat peneliti

kemukakan berdasarkan tabel 3.12, ditinjau dari aspek perilaku yaitu menggerutu

pada saat diberikan tugas, dari ke 20 siswa mengalami perubahan yaitu mulai

senang dan tidak menggerutu ketika diberikan tugas serta mengerjakannya secara

Page 99: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

81

baik; aspek pikiran yaitu sulit konsentrasi sehingga prestasi menurun, ke 20 siswa

mudah berkonsentrasi dalam menerima penjelasan materi hal ini dilihat dari

adanya peningkatan prestasi hasil belajar; aspek emosi yaitu merasa takut dalam

hal ini siswa mulai berani dan percaya diri untuk berinteraksi maupun

menyampaikan ide/pendapat maupun bertanya ketika belum jelas tentang materi

yang disampaikan kepada guru maupun teman sebaya yang di anggap menguasai

materi tersebut.

Berdasarkan tabel perbandingan pre-test dan post-test, menunjukkan

terdapat 20 siswa pada variabel sesudah yang lebih dari observasi pada variabel

sebelum dengan rata-rata rangking (mean rank) = 10,50 dan tidak terdapat subjek

yang nilai post-testnya kurang dari nilai pretest. Sedangkan hasil analisis data,

dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan stress akademik

siswa sebelum mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction

dengan stress akademik siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan dengan

teknik self-instruction. Skor rata-rata stress akademik siswa setelah mengikuti

kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction lebih tinggi daripada skor rata-

rata sebelum mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction.

Berkenaan dengan hasil penelitian, maka penerapan teknik self instruction efektif

dapat mereduksi stress akademik yang dialami siswa dan diharapkan dapat

diterapkan dan dikembangkan khususnya oleh guru di sekolah dalam rangka

mereduksi stress akademik siswa.

Page 100: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

82

Pada bagian ini dikemukakan hasil pembahasan dari hasil penelitian.

Hasil perhitungan yang didapat dari nilai signifikansi 0,05 > 0,000 dan t hitung

(-16.015) < t tabel (2.093). Dengan demikian, penggunaan teknik self-instruction

efektif dalam mereduksi stress akademik pada siswa kelas XI MA YAROBI, Kec.

Grobogan, Kab. Grobogan tahun 2016/2017. Teknik ini mengajarkan siswa untuk

saling membantu, dapat memberikan penjelasan kepada teman yang

membutuhkan, saling menghargai dan peduli antara siswa yang satu dengan siswa

lain. Selain itu, juga mendorong siswa untuk belajar secara aktif memiliki

semangat kerjasama, memiliki tanggung jawab individual, mampu

berekspresi/mengeluarkan pendapat, memiliki jiwa kompetisi yang sehat dan

terlibat total dalam pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan siswa dalam

kelompok, tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Page 101: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan, bahwa:

1. Pelaksanaan teknik self-instruction guru bertindak sebagai model.

Ketika bertindak sebagai model, guru berpedoman pada lima langkah, yaitu:

(1) bertanya, (2) menjawab pertanyaan dengan sebuah rencana,

(3) membimbing diri dan memfokuskan perhatian, (4) mengevaluasi diri dan

mengoreksi kesalahan, (5) self-reinforcement. Pelaksanaan kegiatan

bimbingan ini dilakukan dalam 3 sesi, yakni: sesi pertama sebagai perkenalan

dan untuk mengetahui tingkat stress akademik yang dialami siswa. Responden

mengerjakan angket sebagai pre-test. Sesi kedua, setelah diketahui skala

stress akademik siswa kemudian diberikan perlakuan dengan teknik self

instruction. Sesi ketiga, merupakan evaluasi yakni siswa di minta

mengerjakan angket yang sama untuk menilai stress akademik setelah

dilakukan tindakan sebagai post-test.

2. Berdasarkan tabel perbandingan pre-test dan post-test, menunjukkan terdapat

20 siswa pada variabel sesudah mengalami peningkatan dari pada variabel

sebelum. Rata-rata rangking (mean rank) = 10,50 merupakan pengurangan

nilai rata-rata post-test sebesar 67,65 dengan nilai pretest sebesar 56,60.

Page 102: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

84

3. Sedangkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan

yang signifikan stress akademik siswa sebelum mengikuti kegiatan bimbingan

dengan teknik self-instruction dengan stress akademik siswa setelah

mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik self-instruction. Hasil

perhitungan uji-t (paired samples test) di dapat nilai signifikansi 0,05 > 0,000

dan t hitung (-16.015) < t tabel (2.093). Dengan demikian, penggunaan teknik

self-instruction efektif dalam mereduksi stress akademik pada siswa kelas XI

MA YAROBI, Kec. Grobogan, Kab. Grobogan tahun 2016/2017.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal

yang perlu diperhatikan:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan baru untuk meningkatkan

layanan bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya untuk membantu

siswa yang mengalami stress akademik dengan teknik self-instruction.

2. Bagi Siswa

Diharapkan tetap mempraktekkan pelatihan yang diberikan dengan cara

menjalankan sedikit demi sedikit dalam kehidupan sehari-hari untuk

memperlancar interaksi dengan orang lain, mampu mengoptimalkan potensi

dengan baik, mampu memahami orang lain dengan baik.

Page 103: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Stanley B. & James N. Butler. 1984. Effect of Preventife Cognitive Self-

Instruction Training on Adolescent Attitudes, Experiences and State

Anxiety. Journal of Premary Prevention. Vol. 5(1), 17-25.

Bryant, Lorrie E & Karren S. Budd. 1982. Self Instructional Training to Increase

Independent Work Performance in Pre School. Journal of Applied

Behaviour Analysis. Vol. 15(2), 56-67.

Bush, J.W. 2003. Cognitive Behaviour Therapy: The Basics. (Online).

tersedia:www.cognitivetherapy.com/basic.html. diunduh pada 22

September 2016.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua

dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP dan SMA

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Yogyakarta).

Hasa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam

Penelitian Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Ilfiandra. 2008. Model Konseling Kelompok Berbasis Pendekatan Kognitif Perilaku

untuk Mengurangi Gejala Prokrastinasi Akademik-Disertasi (Bandung:

SPS UPI).

Mardalis. 2002. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi

Aksara)

Martin, G. Joseph, P. 2003. Behavior Modification: What It Is and How to Do It.

Seventh Edition (New Jersey: Prentice Hall. Inc).

Mc Kean, Michelle. dan Misra, Ranjita. 2000. College And Its Relation To Their

Anxiety, Time Management, And Leisure Satisfaction. American

Journal Of Health Studies: 16(1).

Nurakhman, Arif. 2009. Program Bimbingan untuk Mengelola Stress Siswa (Skripsi

PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan).

Nurdini, Khamisah. 2009. Efektivitas Konseling Kognitif Perilaku untuk Mengelola

Stres Akademik Siswa SMK (Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidak

diterbitkan).

Page 104: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

Nurmalasari, Yuli. 2011. Efektivitas Rekonstruksi Kognitif dalam Menangani Stres

Akademik (Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan).

Safaria, T & Saputra, N. 2009. Manajemen Emosi (Jakarta : Bumi Aksara).

Sarafino. E.P. 2012. Applied Behavior Analysis: principles and procedures for

modifying behavior (Hoboken: Wiley & Son).

Shahmohammadi. 2011. Students` coping with stress at hight school level particulary

at 11th & 12th grade. Jurnal social and behavioral sciences. 30, 395-

401.

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 16 (Bandung: PT. Raja

Grafindo Persada).

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia).

Stallard, P. 2002. Think Good and Feel Good : A Cognitive Behavior Therapy

Workbook for Children and Young People (Great Britain : John Wiley

and Sons, Ltd).

Sudjana. 2002. Metode Statistik (Bandung: Tarsito).

Sugara, Gian Sugiana. 2011. Efektivitas Teknik Self-Instruction dalam Menangani

Kejenuhan Belajar (Skripsi PPB FIP UPI Bandung: Tidakditerbitkan).

Suryabrata, Sumadi. 1990. Metode Penelitian (Jakarta: CV. Rajawali).

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya).

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka).

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling (Bandung:

Rosdakarya).

http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/penggunaan-teknik-self-instruction.html

Page 105: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 106: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 107: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 108: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 109: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 110: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 111: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 112: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 113: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami
Page 114: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

ANGKET STRESS AKADEMIK

(Pre-Test dan Post-Test)

Petunjuk Pengisian:

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap

pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan

tersebut sesuai dengan diri anda sebenarnya dengan cara memberi tanda checklist (√)

pada salah satu dari lima pilihan yang tersedia. Pastikan tidak ada nomor yang

terlewat.

No Pernyataan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

1 Saya mudah marah dengan hal-hal

sepele

2 Mulut saya kering saat proses

pembelajaran

3 Saya sullit berpikir positif di setiap

aspek

4 Saya sesak nafas saat diberi pertanyaan

guru

5 Saya sulit memulai melakukan sesuatu

6 Saya bereaksi lebih ketika situasi tidak

sesuai harapan

7 Saya merasa ragu saat presentasi di

kelas

8 Saya sulit untuk bersantai

9 Saya lega setelah mengerjakan tugas

10 Saya mudah marah di banding teman-

teman saya

11 Saya berpikir maksimal dalam

mengerjakan tugas sekolah

12 Saya tertekan dengan suasana kelas

13 Saya tidak sabar terhadap sesuatu yang

ditunda-tunda

14 Saya mudah tersinggung sindiran

15 Saya kehilangan motivasi melakukan

sesuatu dalam segala hal

16 Saya takut ketika menjawab pertanyaan

Page 115: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

No Pernyataan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

teman atau guru di kelas

17 Saya ceroboh melakukan sesuatu

18 Saya tidak dapat melakukan sesuatu di

luar kemampuan

19 Tindakan yang dilakukan berpengaruh

pada kondisi fisik

20 Saya tidak antusias pada materi mata

pelajaran tertentu

21 Saya takut jika nilai tidak sesuai dengan

KKM sekolah

22 Saya sulit berkonsentrasi dalam belajar

23 Saya suka melakukan hal-hal yang baru

24 Saya tidak terburu dalam mengerjakan

tugas sekolah

25 Saya fokus mendengarkan materi di

kelas meskipun bosan

26 Saya merasa sulit beradaptasi dengan

teman sekelas

27 Saya dapat memahami materi pelajaran

yang diberikan guru

Page 116: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

Jawaban Hasil Penelitian Sesi I (Pre Test)

“Angket Stress Akademik Siswa Kelas XI MA Yarobi Tahun 2016/2017”

No

Responden Item Pernyataan Jumlah

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 1 3 1 2 1 2 2 1 2 4 4 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 64

2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 56

3 3 2 1 1 1 2 1 1 2 4 2 4 1 3 2 1 3 2 2 2 1 3 2 3 3 4 1 3 57

4 4 2 1 2 1 1 2 3 1 4 1 4 1 4 1 1 3 3 2 2 3 3 1 4 2 4 3 3 62

5 5 2 2 3 1 2 2 2 2 4 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 62

6 6 2 1 2 1 3 4 2 1 4 2 3 1 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 59

7 7 2 1 2 1 2 3 2 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 57

8 8 2 1 2 1 1 1 4 1 4 1 3 1 1 3 1 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 52

9 9 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 51

10 10 2 1 1 1 2 1 2 2 4 2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 54

11 11 2 1 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 55

12 12 2 1 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 60

13 13 1 2 3 3 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 4 2 1 4 2 3 3 3 2 1 2 53

14 14 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 52

15 15 2 1 1 1 2 2 2 1 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 53

16 16 2 1 3 1 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 1 4 3 2 2 2 60

17 17 2 2 1 1 2 2 2 2 4 1 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 51

18 18 2 1 1 1 2 2 4 2 3 2 2 0 4 4 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 53

19 19 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 3 2 4 2 4 64

20 20 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 3 1 3 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 3 3 1 3 57

*) Penentuan responden menurut saran dari wali kelas dan guru BP MA Yarobi Kabupaten Grobogan 2016/2017, mendasarkan pada

tingkat kemampuan/prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran

*) Jawaban telah diberikan skor, sebagai berikut: point alternatif jawaban Selalu = 4, Sering = 3, Kadang-Kadang = 2, Tidak Pernah =

1.

Page 117: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

Jawaban Hasil Penelitian Sesi I (Post Test)

“Angket Stress Akademik Siswa Kelas XI MA Yarobi Tahun 2016/2017”

No

Responden Item Pernyataan Jumlah

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 1 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 78

2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 66

3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 4 1 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 4 1 3 67

4 4 4 2 2 4 3 2 3 1 4 1 4 1 4 1 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 4 3 3 72

5 5 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 69

6 6 2 2 2 3 3 4 4 1 4 2 3 1 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 65

7 7 4 3 3 3 2 4 4 1 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 69

8 8 3 3 4 4 2 3 3 1 4 1 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 67

9 9 2 3 4 4 3 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 64

10 10 4 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 3 66

11 11 3 3 2 3 2 3 4 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 64

12 12 2 2 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 70

13 13 4 2 3 4 2 4 3 1 4 1 1 1 1 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 2 1 2 67

14 14 3 2 2 3 2 3 3 2 4 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 61

15 15 4 3 2 3 3 2 2 1 4 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 62

16 16 3 3 3 4 3 2 4 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 4 3 2 2 2 71

17 17 4 2 4 4 2 3 4 2 4 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 66

18 18 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71

19 19 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 71

20 20 2 3 3 4 3 3 2 2 4 1 3 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 1 3 67

*) Penentuan responden menurut saran dari wali kelas dan guru BP MA Yarobi Kabupaten Grobogan 2016/2017, mendasarkan pada

tingkat kemampuan/prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran

*) Jawaban telah diberikan skor, sebagai berikut: point alternatif jawaban Selalu = 4, Sering = 3, Kadang-Kadang = 2, Tidak

Pernah = 1.

Page 118: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

Uji Reliabilitas Angket Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.448 .364 27

Uji Validitas Angket

Item-Total Statistics

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Keterangan

PRE-TEST .450 Valid

POST-TEST .485 Valid

VAR00003 .428 Valid

VAR00004 .489 Valid

VAR00005 .449 Valid

VAR00006 .430 Valid

VAR00007 .542 Valid

VAR00008 .452 Valid

VAR00009 .469 Valid

VAR00010 .375 Valid

VAR00011 .396 Valid

VAR00012 .438 Valid

VAR00013 .390 Valid

VAR00014 .506 Valid

VAR00015 .436 Valid

VAR00016 .361 Valid

VAR00017 .439 Valid

VAR00019 .366 Valid

VAR00020 .482 Valid

VAR00021 .361 Valid

VAR00022 .517 Valid

VAR00023 .410 Valid

VAR00024 .538 Valid

VAR00025 .341 Valid

VAR00026 .321 Valid

VAR00027 .361 Valid

Page 119: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Total Item Pre-Test 20 51.00 64.00 56.6000 .96081 4.29688

Valid N (listwise) 20

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Total Item Post-Test 20 61.00 78.00 67.6500 .87140 3.89703

Valid N (listwise) 20

Analisis

No Responden Total Nilai Pre-Test Total Nilai Post Test

1 1 64 78

2 2 56 66

3 3 57 67

4 4 62 72

5 5 62 69

6 6 59 65

7 7 57 69

8 8 52 67

9 9 51 64

10 10 54 66

11 11 55 64

12 12 60 70

13 13 53 67

14 14 52 61

15 15 53 62

16 16 60 71

17 17 51 66

18 18 53 71

19 19 64 71

20 20 57 67

Page 120: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

Pre-Test

Nilai Terendah : 51

Nilai Tertinggi : 64

Post-Test

Nilai Terendah : 61

Nilai Tertinggi : 78

Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00001 VAR00002

N 20 20

Normal Parametersa Mean 56.6000 67.6500

Std. Deviation 4.29688 3.89703

Most Extreme Differences Absolute .149 .166

Positive .149 .166

Negative -.096 -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .666 .743

Asymp. Sig. (2-tailed) .767 .638

a. Test distribution is Normal.

Uji T (Paired Samples Statistics) Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 VAR00001 56.6000 20 4.29688 .96081

VAR00002 67.6500 20 3.89703 .87140

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 VAR00001 & VAR00002 20 .724 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig.

(2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 VAR00001 - VAR00002

-11.05000 3.06894 .68624 -12.48631 -9.61369 -16.102 19 .000

Page 121: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

EVALUASI KEGIATAN

No. Aspek Jawaban

A B C

1 Guru datang 5 menit sebelum waktu kegiatan

bimbingan dilaksanakan, kemudian mengawali dengan

berdoa.

2 Guru sebelum kegiatan dimulai, menjelaskan maksud

dan tujuan yang hendak dilaksanakan

3 Guru mampu memotivasi siswa pada saat membuka

dan mengawali dengan mengaitkan materi

sebelumnya.

4 Guru menggunakan metode yang menunjang

kreatifitas siswa dan menyesuaikan dengan

karakteristik siswa.

5 Guru memberikan kesimpulan materi di setiap akhir

kemudian menginformasikan materi kegiatan

selanjutnya.

6 Guru menyajikan materi sesuai dengan langkah proses

dan memberikan contoh-contoh nyata dalam

menjelaskan kegiatan.

7 Guru menentukan metode sesuai dengan tujuan dan

karakteristik siswa di kelas.

8 Guru memilih media sesuai metode yang digunakan

dan merumuskan instrumen penilaian sesuai dengan

tujuan

*) A = Selalu, B = Kadang-kadang, C = Tidak Pernah

Page 122: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 123: EFEKTIFITAS TEKNIK SELF-INSTRUCTION DALAM MEREDUKSI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1634/1... · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini mengalami