digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1...

115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika Oleh: YEDUT SUDARMADI NIM : S851008054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Transcript of digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1...

Page 1: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING

TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan Matematika

Oleh:

YEDUT SUDARMADI

NIM : S851008054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Page 2: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Yedut Sudarmadi

NIM : S 851008054

Jurusan : Pendidikan Matematika

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul :

Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan Model Two Stay Two Stray

Dan Learning Together Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Tahun

Pelajaran 2011/2012

adalah betul – betul karya saya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya dalam

tesis tersebut ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti

pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.

Surakarta, ……………..

Yang membuat pernyataan

Yedut Sudarmadi

Page 5: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Demi masa

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh

dan nasehat menasehati kebenaran

dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran.

(Q.S Al-Ashr : 1-3)

Cintailah orang yang engkau cintai sewajarnya,

karena siapa tahu ia akan menjadi musuhmu dilain waktu,

dan bencilah musuhmu itu sewajarnya,

karena siapa tahu dia menjadi sahabatmu dilain waktu.

(Al-Hadits)

Jika engkau diwaktu sore,

maka janganlah engkau menunggu datangnya pagi,

dan jika engkau diwaktu pagi,

janganlah engkau menunggu datangnya sore,

dan manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu

dan waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu,

(H.R. Bukhari)

Page 6: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Istri tercinta, atas doa dan dukungannya yang

tulus selama ini.

Kedua anak ku yang telah memberikan semangat

Serta rekan seperjuangan yang senantiasa

memberi motivasi,

Para saudara dan sahabat dengan segala kebaikan

dan bantuan yang diberikan,

Rekan-rekan se angkatan dan almamaterku.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan tesis ini dengan judul ”EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING

TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA TAHUN

”. PELAJARAN 2011/2012

Tesis ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan

dari semua pihak, penulis tidak mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik, maka

pada kesempatan ini dengan rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melanjutkan

studi di Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc, Ketua Progam Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Mardiyana M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan

waktunya untuk bimbingan dan pengarahan dalam menyusun tesis ini.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Drs. Pangadi, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan

waktunya untuk bimbingan dan pengarahan dalam menyusun tesis ini.

5. Kepala SMP N 2 Sragen, SMP N 2 Ngrampal Sragen, dan SMP N 1

Karangmalang Sragen beserta guru yang telah memberikan ijin serta

membantu penulis mengumpulkan data penelitian.

6. Peserta didik yang telah menjawab setiap instrumen penelitian yang penulis

butuhkan dengan kesungguhan hati.

7. Teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasrjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

bantuan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi.

8. Istri dan kedua anak tercinta, yang telah memberikan dorongan moral dalam

menyelesaikan studi di Program Studi pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua kebaikannya mendapat balasan dari Allah SWT. Besar

harapan penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,..............................

Yedut Sudarmadi

Page 9: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

ABSTRACT ..................................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Page 10: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

A. Kajian Teori ............................................................................ 9

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .................................. 9

2. Prestasi Belajar ................................................................... 10

3. Prestasi Belajar Matematika ............................................... 13

4. Model Pembelajaran ........................................................... 14

5. Aktivitas Belajar ................................................................ 24

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 29

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 31

D. Perumusan Hipotesis ............................................................... 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian .................................. 37

1. Tempat dan Subyek Penelitian ............................................. 37

2. Waktu Penelitian .................................................................. 37

B. Jenis Penelitian ....................................................................... 38

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 40

1. Populasi ................................................................................ 40

2. Sampel .................................................................................. 40

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 41

D. Variabel Penelitian ................................................................... 42

1. Variabel Bebas ..................................................................... 42

2. Variabel Terikat .................................................................... 43

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............. 44

1. Metode Pengumpulan Data .................................................. 44

Page 11: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Instrumen Penelitian ............................................................. 46

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 52

1. Uji Prasyarat ......................................................................... 53

2. Uji Keseimbangan ................................................................ 55

3. Uji Hipotesis ......................................................................... 57

4. Uji Komparasi Ganda ........................................................... 62

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Keseimbangan pada Kemampuan Awal ............................ 65

1. Uji Prasyarat ...................................................................... 65

2. Uji Keseimbangan .............................................................. 67

B. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Butir Soal ................................ 67

1. Uji Validitas Isi .................................................................. 67

2. Uji Reliabilitas ................................................................... 68

3. Tingkat Kesukaran ............................................................. 68

4. Daya Beda .......................................................................... 68

C. Hasil Uji Coba Angket Aktivitas Belajar ................................ 68

1. Uji Validitas Isi .................................................................. 68

2. Uji Reliabilitas ................................................................... 69

3. Uji Konsistensi Internal ..................................................... 69

D. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 69

1. Data Angket Aktivitas Belajar ........................................... 69

2. Data Prestasi Belajar .......................................................... 71

E. Uji Prasyarat Analisis .............................................................. 71

Page 12: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1. Uji Normalitas .................................................................... 71

2. Uji Homogenitas ................................................................ 72

F. Pengujian Hipotesis ................................................................. 73

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ........... 73

2. Uji Komparasi Ganda ........................................................ 75

G. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 80

H. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 86

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 88

B. Implikasi .................................................................................. 89

C. Saran ........................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

Page 13: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 39

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Sampel Penelitian ........................................................ 41

Tabel 3.3 Interpretasi Daya Beda Soal ................................................................ 51

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ...................... 62

Tabel 4.1 Diskripsi Data Untuk Nilai Kemampuan Awal .................................... 65

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal .......................... 66

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal ...................... 66

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal .................... 67

Tabel 4.5 Banyaknya Responden Untuk Aktivitas Belajar Matematika .............. 70

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Prestasi Belajar ....................................................... 71

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas .................................................................. 72

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Dengan Bartlett .................................... 73

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi .............................................................. 73

Tabel 4.10 Rataan Masing-masing Sel Dari Data Uji Hipotesis ............................ 75

Tabel 4.11 Rangkuman Komparasi Ganda Antar Kolom ....................................... 76

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Lanjut Antar Sel ......................................................... 79

Page 14: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembentukan Kelompok Pertukaran Anggota ...................................... 20

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 : Daftar SMP Negeri di Kabupaten Sragen ..................96

2. Lampiran 2 : Daftar Nama Siswa .....................................................98

3. Lampiran 3 : Silabus .........................................................................104

4. Lampiran 4a : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Eksperimen I ...............................................................109

5. Lampiran 4b : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Eksperimen II ..............................................................133

6. Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa ....................................................157

7. Lampiran 6 : Kisi-Kisi Angket Aktivitas Belajar Matematika .........172

8. Lampiran 7 : Angket Uji Coba Aktivitas Belajar Matematika .........173

9. Lampiran 8 : Lembar Jawab Uji Coba Angket Aktivitas

Belajar Matematika .....................................................181

10. Lampiran 9 : Angket Aktivitas Belajar Matemtika ..........................182

11. Lampiran 10 : Lembar Jawab Soal Angket Aktivitas

Belajar Matematika .....................................................189

Page 15: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

12. Lampiran 11 : Kisi-kisi Uji Coba Tes Prestasi Belajar

Matematika .................................................................190

13. Lampiran 12 : Soal Uji Coba Prestasi Belajar Matematika ................192

14. Lampiran 13 : Lembar Jawab Uji Coba Prestasi Belajar ....................198

15. Lampiran 14 : Soal Tes Prestasi Belajar Matematika .........................199

16. Lampiran 15 : Lembar Jawab Tes Prestasi Belajar ............................204

17. Lampiran 16 : Daftar Nilai UASBN ...................................................205

18. Lampiran 17 : Uji Normalitas Nilai UASBN .....................................208

19. Lampiran 18 : Uji Homogenitas Nilai UASBN ..................................210

20. Lampiran 19 : Uji Keseimbangan .......................................................211

21. Lampiran 20a : Reliabilitas Uji Coba Angket Aktivitas Belajar ..........212

22. Lampiran 20b : Reliabilitas Uji Coba Angket Aktivitas Belajar ..........217

23. Lampiran 21 : Konsistensi Uji Coba Angket Aktivitas Belajar .........222

24. Lampiran 22 : Lembar Penelaahan Angket Aktivitas Belajar ............226

25. Lampiran 23 : Daya Beda Uji Coba Tes Prestasi Belajar ...................228

26. Lampiran 24a: Reliabilitas Uji Coba Tes Prestasi Belajar .................232

27. Lampiran 24b: Reliabilitas Uji Coba Tes Prestasi Belajar .................237

28. Lampiran 25 : Tingkat Kesulitas Uji Coba Tes Prestasi Belajar ........242

29. Lampiran 26 : Lembar Penelaahan Tes Prestasi Belajar ....................247

30. Lampiran 27 : Nilai Hasil Angket Aktivitas Belajar ..........................249

31. Lampiran 28 : Nilai Tes Prestasi Belajar ............................................258

32. Lampiran 29 : Nilai UASBN, Angket, dan Prestasi Belajar ..............267

33. Lampiran 30 : Uji Normalitas .............................................................272

Page 16: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

34. Lampiran 31 : Uji Homogenitas .........................................................281

35. Lampiran 32 : Analisis Variansi .........................................................284

Page 17: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

Yedut Sudarmadi. S851008054. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan

Model Two Stay Two Stray dan Learning Together ditinjau dari Aktivitas

Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012. Pembimbing I: Dr. Mardiyana,

M.Si., Pembimbing II: Drs. Pangadi, M.Si. Tesis: Program Studi Pendidikan

Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Manakah yang memberikan

prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, penerapan model pembelajaran

Two Stay Two Stray atau model Learning Together. (2). Manakah yang

memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, siswa dengan

aktivitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah (3). Apakah penggunaan

model pembelajaran Two Stay Two Stray siswa dengan aktivitas belajar tinggi

lebih baik dibanding dengan aktivitas sedang dan rendah dan apakah siswa dengan

aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding dengan aktivitas rendah. (4). Apakah

penggunaan model pembelajaran Learning Together siswa dengan aktivitas

belajar tinggi lebih baik dibanding dengan aktivitas sedang dan rendah dan apakah

siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding dengan aktivitas

rendah.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain

faktorial 2x3. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri di

Kabupaten Sragen semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan

sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling dengan sampel

penelitian adalah siswa-siswi dari SMP Negeri 2 Sragen, SMP Negeri 2

Ngrampal, dan SMP Negeri 1 Karangmalang Sragen yang masing- masing terdiri

dari satu kelas sebagai kelas eksperimen 1 dan satu kelas sebagai kelas

eksperimen 2. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 187 siswa. Uji

instrumen prestasi belajar matematika dilakukan di SMP Negeri 2 Sragen dengan

banyak responden 89 siswa. Hasil uji coba 25 butir soal instrumen tes dengan

metode KR-20 menunjukkan bahwa indeks reliabilitasnya adalah 0,85. Pengujian

keseimbangan kemampuan awal menggunakan uji-t yang sebelumnya dilakukan

uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors, uji homogenitas dengan uji

Bartlett. Hasil uji kemampuan awal (nilai UASBN) menunjukkan bahwa sampel

berdistribusi normal, berasal dari populasi yang homogen, dan mempunyai rataan

yang sama.

Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama,

dengan taraf signifikansi 0,05 yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji

normalitas dengan uji Lilliefors, dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Hasil uji

prestasi belajar menunjukkan bahwa sampel berdistribusi normal, dan berasal dari

populasi yang homogen. Hasil uji anava menunjukkan (1). Prestasi belajar pada

pokok bahasan Bilangan Pecahan, pembelajaran dengan model Two Stay Two

Stray memberikan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran Learning

Together. (2) Prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih

baik dibanding siswa aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa yang memiliki

aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding siswa yang memiliki aktivitas belajar

yang rendah. (3). Penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray siswa

Page 18: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik dibanding dengan aktivitas sedang dan

rendah, siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding dengan

aktivitas rendah. (4). Penggunaan model pembelajaran Learning Together siswa

dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik dibanding dengan aktivitas sedang dan

rendah dan siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding dengan

aktivitas rendah.

Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Two Stay Two Stray, Learning

Together, Aktivitas Belajar. Prestasi Belajar.

Page 19: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

ABSTRACT

Yedut Sudarmadi, S851008054. The Effectiveness of Mathematics Learning

With Two Stay Two Stray and Learning Together Models Viewed From the

Student Learning Activity in the School Year of 2011/2012. First Consultant :

Dr. Mardiyana, M.Si, Second Consultant: Drs. Pangadi, M.Si. Thesis:

Mathematics Education Study Program of Postgraduate Program of Sebelas Maret

University, Surakarta, 2012.

This research aims to find out: (1) Which one gives better the student

learning achievement of mathematics, the application of Two Stay Two Stray

learning model or that of Learning Together model. (2) Which one gives better the

student learning achievement of mathematics, the students with high, medium or

low mathematics learning activity. (3) Does usage of study model of Two Stay

Two Stray student with better high learning activity compared to with low and

medium activity and whether student with better medium learning activity

compared to with low activity. (4). Does usage of study model of Learning

Together student with better high learning activity compared to with low and

medium activity and whether student with better medium learning activity

compared to with low activity.

This study belonged to a quasi-experimental research with a 2x3 factorial

design. The population of research was all VII graders of odd semester of Junior

High Schools in Sragen Regency in the school Year of 2011/2012. The sample

was taken using stratified cluster random sampling with the students (boys and

girls) of SMP Negeri 2 Sragen, SMP Negeri 2 Ngrampal, and SMP Negeri 1

Karangmalang of Sragen, each of which consisted of one class as the experiment

1 class and one class as the experiment 2 class. The total sample consisted of 187

students. The instrument trial for mathematics learning achievement was done in

SMP Negeri 2 Sragen with 89 students as the respondent. The result of trial on 25

items of test instrument using KR-20 method showed that the reliability index was

0.85. The equilibrium test of prior competency was done using t-test before which

the prerequisite test was done namely normality test with Lilliefors, and

homogeneity tests with Bartlett test. The result of prior competency test showed

that the sample was distributed normally, came from homogeneous population,

and had equal mean.

The hypothesis testing was done using a two-way anava with different

cells, at significance level of 0.05 before which the prerequisite test was done

namely normality test with Liliefors, and homogeneity tests with Bartlett test. The

result of learning achievement test showed that the sample was distributed

normally and came from homogeneous population. The result of anava test

indicated that (1) In the learning achievement in Fraction Number subject matter,

the learning using Two Stay Two Stray gave better achievement than that using

Learning Together. (2) The learning achievement of the students with high

learning activity was better than that of the students with medium and low

learning activity; the learning achievement of the students with medium learning

activity was better than that of the students with low learning activity.(3) Usage of

study model of Two Stay Two Stray student with better high learning activity

Page 20: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

compared to with low and medium activity, student with better medium learning

activity compared to with low activity. (4) Usage of study model of Learning

Together student with better high learning activity compared to with low and

medium activity and student with better medium learning activity compared to

with low activity

Keywords: Mathematics learning, Two Stay Two Stray, Learning Together,

Learning Activity.

Page 21: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berhasil dan berdaya guna mampu menciptakan insan-

insan yang selain menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan, juga berbudi

pekerti luhur, berkepribadian kuat, berdisiplin, bekerja keras, mandiri, penuh

tanggungjawab, serta mampu menghadapi permasalahan dengan sikap terbuka dan

berpandangan jauh ke depan. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa

ini pendidikan banyak menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan yang

cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan yang

disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

Dunia pendidikan dan pengajaran tidak dapat lepas dari proses belajar

mengajar. Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas pada umumnya

ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai individu-induvidu yang terlibat

langsung dalam proses tersebut. Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit

karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan

berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil belajar

yang baik. Guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, dimana guru

bertanggungjawab untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang

mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di kelas. Oleh karena itu

kemampuan dan kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi

proses belajar mengajar.

Page 22: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 45) bahwa dalam setiap proses

belajar mengajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka

ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai

kegiatan psikis yang susah diamati. Sehingga kegagalan dalam proses

pembelajaran jika dianalisis penyebabnya dapat dari siswa, guru, sarana dan

prasarana ataupun model pembelajaran yang digunakan. Faktor intelegensi siswa

yang rendah, minat dan aktivitas siswa yang rendah, kinerja guru yang kurang

baik dapat juga sebagai penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran.

Faktor siswa menjadi unsur yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran

di kelas oleh seorang guru. Pentingnya keterlibatan langsung siswa,

dikemukankan John Dewey dalam Dimyati dan Mudjiono (2009 : 46) bahwa

belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan

siswa secara aktif, dengan cara memecahkan masalah, guru bertindak sebagai

pembimbing maupun fasilisator. Tugas guru yang paling berat adalah bagaimana

caranya berusaha mengkondisikan proses pembelajaran yang berlangsung yang

melibatkan siswa secara aktif untuk belajar. Dengan aktivitas siswa yang tinggi

maka hasil belajar yang diharapkan akan tercapai.

Siswa yang mengikuti pelajaran atau proses belajar berbeda-beda

kemampuan intelektualnya, aktivitasnya, sifatnya, keterampilannya, latar

belakang keluarganya dan sebagainya. Oleh karena itu suatu penyampaian bahan

pengajaran untuk mencapai tujuan tertentu tidak dapat dianggap sekali serap terus

dapat. Anggapan apa yang telah diberikan secara jelas oleh guru dapat diserap

mantap oleh siswanya tidak dapat terlalu diandalkan. Oleh karena itu, guru, dalam

Page 23: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

rangka proses belajar mengajar, membutuhkan suatu teknik untuk memperoleh

informasi / balikan tentang hasil pengajaran dan kelemahan-kelemahan peserta

didiknya. Disamping itu guru diharapkan dapat menciptakan situasi kegiatan

proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan relevan, sehingga siswa dapat

mencapai hasil belajar yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Problematika pembelajaran matematika berlaku secara umum sebagai

warna pendidikan di Indonesia, termasuk di kabupaten Sragen Jawa Tengah, pada

jenjang sekolah dasar dan menengah. Berdasarkan data Hasil Ujian Nasional SMP

Negeri tahun pelajaran 2009/2010 diperoleh gambaran bahwa prestasi bidang

studi matematika siswa sekolah di Sragen masih belum merata. Diperoleh data

bahwa nilai rata-rata nilai UN mata pelajaran matematika siswa SMP/MTs adalah

7,59 dengan nilai tertinggi adalah 10,00 dan nilai terendah adalah 1,25. Daya

serap yang paling rendah untuk tingkat Rayon sebesar 44,32% pada materi

Operasi Bilangan Pecahan dalam Pemecahan Masalah. Ini menunjukkan

pemahaman siswa tentang materi tersebut masih kurang.

Dengan penerapan model pembelajaran yang tepat akan membuat suasana

kelas aktif, menyenangkan, kreatif, baik dalam pembelajaran individual maupun

kelompok memungkinkan siswa dalam kelas berpartisipasi dalam bentuk aktivitas

belajar yang aktif dan merata. Dengan guru aktif mengevaluasi diri dalam hal

metode pembelajaran yang dipakai, alat/ bahan/ cara evaluasi yang digunakan.

Terdapat banyak alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di

kelas saat pembelajaran matematika mulai tingkatan Sekolah Dasar sampai

Perguruan Tinggi. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat

Page 24: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menumbuhkembangkan kemampuan pemahaman siswa, siswa dapat saling

membagikan informasi dengan yang lainnya adalah model Pembelajaran Two Stay

Two Stray (dua tinggal dua tamu) yang dikembangkan oleh Specer Kagan dalam

Anita Lie (2002 : 60). Struktur dua tinggal dua tamu ini dapat memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan

kelompok lain. Terdapat aktivitas berpikir dan berkomunikasi. Dengan model

pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif, baik secara individual maupun

dalam kelompok belajar. Dengan adanya aktivitas siswa di dalam kelas

diharapkan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan

meningkatkan minat atau motivasi belajar sehingga hasil belajar akan lebih baik.

Alternatif model pembelajaran lain yang dapat diterapkan oleh guru untuk

mengaktifkan siswa adalah strategi Learning Together yang dikembangkan oleh

David dan Roger Johnson dari Universitas Minnesota. Metode yang mereka teliti

melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima

siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda mengerjakan lembar tugas dan

menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah dipaparkan di

depan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa untuk materi Operasi Bilangan

Pecahan dalam Pemecahan Masalah ada kemungkinan disebabkan oleh model

pembelajaran yang kurang tepat dengan materi yang diajarkan. Permasalahan

Page 25: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yang muncul adalah apakah pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2. Matematika cenderung dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit,

membosankan, banyak rumus dan perhitungannya, serta guru matematika

kurang kreatif mengaktifkan siswa saat pembelajaran. Kondisi tersebut

mungkin berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa sehingga perlu

dilakukan penelitian tentang pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen.

3. Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa untuk materi Operasi

Bilangan Pecahan dalam Pemecahan Masalah mungkin disebabkan oleh

lemahnya komunikasi personal dan interpersonal siswa saat interaksi di dalam

kelas dikarenakan kondisi heterogen siswa. Terkait kondisi siswa tersebut

perlu dilakukan penelitian apakah interaksi dalam kelas berpengaruh terhadap

hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten

Sragen.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan agar menjadi lebih memfokus dan tidak berkembang, maka

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan dibatasi pada model pembelajaran

Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) untuk eksperimen I dan

pembelajaran Learning Together untuk eksperimen II.

2. Prestasi belajar matematika pada penelitian ini dibatasi pada hasil belajar

siswa yang dicapai melalui proses belajar mengajar, yaitu nilai tes dengan

Page 26: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

alat ukur yang telah disediakan untuk materi Operasi Bilangan Pecahan

dalam Pemecahan Masalah di kelas VII semester gasal. Pemilihan materi

disesuaikan dengan materi yang memiliki daya serap yang rendah pada Ujian

Nasional Matematika SMP.

3. Aktivitas belajar matematika siswa dibatasi pada aktivitas siswa dalam

belajar matematika yang meliputi kegiatan bertanya, menjawab,

membaca, menulis, mendengarkan, menilai dan dikatagorikan menjadi

tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah.

4. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP di Kabupaten Sragen,

semester gasal, tahun pelajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian

ini adalah :

1. Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik,

penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

atau model Learning Together ?

2. Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa

dengan aktivitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah?

3. Apakah pada model pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa dengan aktivitas

belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa dengan aktivitas

belajar sedang dan rendah serta siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih

baik prestasinya daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah?

Page 27: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4. Apakah pada model pembelajaran Learning Together, siswa dengan aktivitas

belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya daripada siswa dengan aktivitas

belajar sedang dan rendah serta siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih

baik prestasinya daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang yang telah dipaparkan di depan, maka

tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prestasi belajar matematika yang lebih baik,

pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray atau model Learning

Together.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa

dengan aktivitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah.

3. Untuk mengetahui apakah pada model pembelajaran Two Stay Two Stray,

siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya

daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah serta siswa

dengan aktivitas belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa

dengan aktivitas belajar rendah.

4. Untuk mengetahui apakah pada model pembelajaran Learning Together,

siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik prestasi belajarnya

daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah serta siswa

dengan aktivitas belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa

dengan aktivitas belajar rendah.

Page 28: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan gambaran tentang penggunaan model pembelajaran Two Two

Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) dan Learning Together dalam

pengajaran matematika.

2. Memberikan alternatif pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

3. Memberikan informasi tentang pengaruh aktivitas belajar matematika siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

4. Dengan memperhatikan aktivitas belajar matematika siswa, guru dapat

memilih dan menentukan model pembelajaran yang menarik dan efisien.

5. Bagi pengembang dan penelaah kurikulum dalam rangka pembaharuan dan

peningkatan kualitas pendidikan matematika di Indonesia.

6. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi, guna peningkatan kualitas

pendidikan matematika .

Page 29: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Menurut pandangan Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:38) belajar

sebagai perilaku berinteraksi antara individu dengan lingkungan sehingga terjadi

perkembangan intelek individu. Menurut Asri Budiningsih (2004:58) belajar

merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Guru atau pendidik berperan

membantu agar proses pengonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar.

Belajar bukanlah sekadar menghafal, akan tetapi proses mengonstruksi

pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian” dari

orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengonstruksi yang

dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari ”pemberian” tidak akan

bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengonstruksi

pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau

lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan/diingat dalam setiap individu.

b. Pengertian Pembelajaran

Masalah belajar dan pembelajaran sebagai bagian dari proses pendidikan

merupakan hal yang menarik dipelajari. Belajar dilakukan oleh siswa secara

individu, perkembangan dialami dan dihayati oleh individu siswa, pembelajaran

sebagai proses interaksi antara guru dan siswa, sedangkan pendidikan merupakan

kegiatan menyeluruh dari perencanaan, proses, dan evaluasi belajar dan

Page 30: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pembelajaran. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca

buku, belajar di kelas atau di sekolah. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun secara sistematis meliputi unsur-unsur manusiawi, materi, fasilitas, dan

perlengkapan yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran yang optimal terjadi apabila siswa yang belajar maupun guru

yang membelajarkan memiliki kesadaran dan kesengajaan terlibat dalam proses

pembelajaran.

Banyak ahli yang telah merumuskan pengertian pembelajaran berdasarkan

sudut pandang masing-masing. Menurut Amin Suyitno (2008: 1) pembelajaran

adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,

minat, bakat, dan kebutuhan siswa (peserta didik) yang beragam agar terjadi

interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.

Pembelajaran secara umum :

For learning in general, different teaching approaches in classrooms

influence the outcomes for students in different ways. Setting were students

are allowed and encouraged to cooperate with classmates and teachers give

the students more opportunities to understand and succeed. (Granstrom

dalam Samuelsson, 2006). Dalam pembelajaran secara umum Granstrom

mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran yang berbeda berpengaruh

pada hasil belajar siswa. Suasana pembelajaran dimana siswa diperkenankan

dan didorong untuk bekerjasama dengan teman sekelas dan guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk lebih mengerti dan lebih berhasil.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran mata pelajaran tertentu, guru

seharusnya mengetahui hakikat mata pelajaran, hakikat anak, dan cara

mengajarkan mata pelajaran tersebut menurut teori yang diterapkan.

Dari gambaran tentang belajar dan pembelajaran tersebut dapat dikatakan

bahwa antara belajar dan pembelajaran adalah dua peristiwa yang berbeda, tetapi

Page 31: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

terdapat hubungan yang erat bahkan terjadi kaitan dan interaksi saling pengaruh-

mempengaruhi.

2. Prestasi Belajar

Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari beberapa komponen

antara lain guru, siswa, bahan instruksional dan lingkungan. Salah satu tugas

pokok guru ialah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar. Sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan

belajar siswa secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel), maka diperlukan

informasi yang didukung oleh data yang obyektif dan memadai tentang indikator-

indikator perubahan dan pribadi siswa.

Belajar pada intinya tertumpu pada kegiatan memberi kemungkinan

kepada siswa agar terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil

yang sesuai dengan tujuan. Menurut Robert M. Gagne dalam Tabrani (1989:1)

Kondisi belajar dikelompokkan sesuai dengan tujuan belajar yang hendak dicapai

sehingga pada akhirnya lulusan memiliki kemampuan tertentu sesuai apa yang

diharapkan, di antaranya kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Ketrampilan intelektual, yaitu salah satu hasil belajar terpenting dari sistem

lingkungan skolastik.

2. Strategi kognitif, yaitu mengatur “cara belajar” dan “berpikir” seseorang

dalam arti yang seluas-luasnya.

3. Informasi verbal, yakni kemampuan untuk mencari dan mengolah sendiri

informasi sehingga jauh lebih bermanfaat daripada informasinya sendiri.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4. Ketrampilan motorik, adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh di

sekolah seperti menulis, mengetik, dan menggunakan busur derajat yang

kemudian digunakan juga dalam kehidupan.

5. Sikap dan nilai, yakni kemampuan yang berhubungan dengan aspek serta

intensitas emosional yang dimiliki seseorang.

Keberhasilan mempelajari sesuatu materi banyak dipengaruhi oleh

bagaimana cara siswa mempelajari dan apa karakteristik materi yang sedang

dipelajari. Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sebagian

konsepnya bersifat abstrak meskipun beberapa konsep berisi hal konkrit dan

sebagian materi memerlukan pemahaman secara bermakna yang dapat diukur

dengan seperangkat tes tertulis. Untuk megetahui prestasi belajar digunakan

seperangkat alat ukur yang berupa tes.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 700), ”Prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru”. Baik buruknya angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan

hasil belajar yang dicapai dalam periode tertentu. Dalam penilaian hasil belajar

atau prestasi belajar, hal-hal yang perlu diperhatikan terutama adalah penilaian

ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi, penilaian dilakukan secara

menyeluruh dan penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan yang dapat diperoleh menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai siswa untuk penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran dalam proses pembelajaran.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Prestasi belajar Matematika

a. Pengertian Matematika

Abraham S. Lunchins dan Edith N Luchins (1973) dalam Erman

Suherman dkk (2001: 17) mengatakan ”In short, the question what is

mathematics? May be answered difficulty depending on when the question is

answered, where it is answered, who answer it, and what is regarded as being

included in mathematics.” Artinya : ”Apakah matematik itu? dapat dijawab secara

berbeda-beda tergantung pada bagaimana pertanyaan itu dijawab, dimana

dijawabnya, siapa yang menjawabnya, dan apa sajakah yang dipandang termasuk

dalam matematika.”

Pertanyaan ”Apakah matematika itu? Tidak dapat dijawab dengan mudah.

Ada yang mengatakan matematika adalah bahasa yang dapat menghilangkan sifat

kabur, majemuk, dan emosional; matematika adalah model berpikir logis;

matematika adalah sarana berpikir; matematika adalah logika pada masa dewasa;

matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya; matematika

adalah sains yang memanipulasi simbol dan masih banyak lagi yang menjawab

berbeda-beda satu sama lainnya. Tetapi berdasarkan etimologi (Elea Tinggih,

1972: 5) dalam Erman Suherman (2001: 18) perkataan matematika berarti

”pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.”

James dan james (1976) dalam Erman Suherman (2001: 18) menyebutkan

bahwa dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu

tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

berhubungan satu dengan lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi ke dalam

Page 34: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

b. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar mengenai konsep-konsep

matematika dan penerapannya sesuai tujuan yang dicapai dalam proses

pembelajaran baik berupa perubahan perilaku maupun kecakapan yang dinyatakan

dengan simbol, angka maupun huruf.

4. Model Pembelajaran

Ragam pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning cukup banyak

seperti Learning Together, TGT (Teams Games Tournament), Group

Investigation (GI), Constructive controversy, Jigsaw, Jigsaw I, Jigsaw II.

Berkaitan dengan model model pembelajaran seperti disampaikan Nesrin

(2004:49) menyatakan bahwa :”Cooperative learning method includes many

technique. Some of these are : Learning Together, Team games-tournaments,

Group investigation, Constructive controversy, Jigsaw producers”.

Model pembelajaran kooperatif tentu saja bukan hal baru. Para guru sudah

menggunakannya selama bertahun-tahun dalam bentuk kelompok laboratorium,

kelompok tugas, kelompok diskusi dan sebagainya. Salah satu cara bagi para guru

agar siswa belajar secara aktif dalam kelas adalah dengan memberi kesempatan

bagi siswa untuk belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil

(Garfield, J : 1993).

Model pembelajaran kooperatif belum banyak digunakan/diterapkan

dalam proses belajar mengajar disekolah, walaupun masyarakat Indonesia pada

umumnya memiliki sifat gotong royong saling tolong menolong dalam

Page 35: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bermasyarakat. Padahal semua model pembelajaran kooperatif menyumbangkan

ide bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab

terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya.

Terkait dengan tujuan dan proses pembelajaran kooperatif, Ozkan (2010)

menyatakan bahwa:

“The main aim of cooperative learning is to increase both their own and

their friends' learning to the top level. It should be organized in such a way

that every member in the group should know that the other members of the

group can't learn before s/he does. Every member of the group should help all

the other members to learn. In order to carry out cooperative learning

successfully, me group must have a purpose, and all die students in the group

should undertake responsibility to achieve the aim of the group and try to get

the group reward. In this approach, students should combine their own efforts

with those of their friends in the group because the essence of Uns approach is

"either we swim together or we sink together". No matter what his/her success

level is, every student should believe that s/he does what s/he can to contribute

to the success of the group. Every group member should be aware of concepts

of commitment of aim and commitment of success. In this method, the group

members should be in face-to-face interaction. This interaction is obtained by

helping each other, giving feedback, relying on each omer, discussing,

encouraging, etc”. Artinya bahwa tujuan utama dari pembelajaran kooperatif

adalah untuk meningkatkan pembelajaran dirinya (siswa) dan teman-temannya

kepada prestasi tertinggi. Pembelajaran kooperatif harus diorganisasikan

dengan jalan setiap anggota kelompok harus memahami bahwa anggota yang

lain tidak dapat belajar sebelum dia (siswa tersebut) melakukan (belajar).

Setiap anggota kelompok harus membantu anggota yang lain untuk belajar.

Untuk membuat pembelajaran kooperatif berhasil, setiap kelompok harus

mempunyai tujuan, dan semua siswa dalam kelompok harus mengambil

tanggung jawab untuk mencapai tujuan kelompok dan mencoba untuk

memperoleh penghargaan kelompok. Dalam pendekatan ini, siswa harus

menggabungkan usahanya dengan teman-temannya yang lain dalam kelompok,

sebagaimana pepatah “berenang bersama atau tenggelam bersama”. Setiap

siswa harus percaya bahwa dia dapat memberikan kontribusi untuk kesuksesan

kelompok. Setiap anggota kelompok harus sadar dan berkomitmen terhadap

tujuan dan berkomitmen untuk sukses. Dalam model ini, setiap anggota

kelompok harus berinteraksi langsung. Interaksi ini dicapai dengan saling

membantu, memberi umpan balik, saling ketergantungan, diskusi, saling

memberikan semangat dan lain-lain.

Page 36: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Anita Lie (2002:60) mengemukakan adanya lima unsur dasar dalam

pembelajaran kooperatif meliputi :

1. Saling ketergantungan positif (positive interdependence). Siswa harus merasa

senang bahwa mereka saling tergantung positif dan saling terikat sesama

anggota kelompok. Mereka merasa tidak akan sukses bila siswa lain juga

tidak sukses, dengan demikian materi tugas haruslah mencerminkan aspek

saling ketergantungan, seperti tujuan belajar, sumber belajar, peran kelompok

dan penghargaan.

2. Tatap Muka (face-to-face interaction). Belajar kooperatif membutuhkan

siswa untuk bertatap muka satu dengan yang lainnya dan berinteraksi secara

langsung. Siswa harus saling berhadapan dan saling membantu dalam

pencapaian tujuan belajar dan memberikan sumbangan pikiran dalam

pemecahan masalah, siswa juga harus mengembangkan keterampilan

komunikasi secara efektif

3. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability). Setiap anggota

kelompok bertanggung jawab mempelajari materi dan bertanggung jawab

terhadap hasil belajar kelompok. Hal inilah yang menuntut tanggung jawab

perseorangan untuk melaksanakan tugas dengan baik.

4. Komunikasi antar anggota, keterampilan (The appropriate use of social skills)

sosial sangat penting dalam belajar kooperatif dan harus diajarkan pada siswa.

Siswa harus dimotivasi untuk menggunakan keterampilan berinteraksi dalam

kelompok yang benar sebagai bagian dari proses belajar. Keterampilan sosial

yang perlu dan sengaja diajarkan seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap

Page 37: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan

pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain

yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi dan teman maupun

kelompok.

5. Evaluasi proses kelompok (Processing how well the group is functioning).

Guru perlu mengalokasikan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja

kelompok dan hasil kerja sama agar selanjutnya anggota kelompok dapat

bekerja sama dengan lebih efektif. Siswa memproses keefektifan kelompok

mereka dengan cara menjelaskan tindakan mana yang dapat menyumbang

dan mana yang tidak, dan mambuat keputusan terhadap tindakan yang bisa

dilanjutkan atau yang perlu diubah. Fase-fase dalam proses kelompok

meliputi umpan balik, refleksi dan peningkatan kualitas kerja.

a. Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (dua tinggal dua

bertamu) yang dikembangkan oleh Specer Kagan dalam Anita Lie (2002: 60).

Model Two Stay Two Stray ini dapat digunakan dalam semua pelajaran dan untuk

semua tingkatan usia anak didik. Struktur dua tinggal dua tamu memberi

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan

kelompok lain.

Model pembelajaran dua tinggal dua tamu yang dimaksud adalah dua

siswa tinggal di kelompoknya sedangkan dua siswa lainnya masing-masing

bertamu ke kelompok yang lain. Dua orang yang tinggal bertugas untuk

memberikan informasi atau menjelaskan kepada tamu dari kelompok lain tentang

Page 38: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

hasil diskusi kelompoknya. Sedangkan siswa yang bertamu bertugas untuk

mencatat penjelasan hasil diskusi kelompok yang dikunjungi, dan juga

bertanggungjawab untuk menjelaskan hasil informasi yang diperoleh dari bertamu

kepada kelompoknya.

Specer Kagan (1990) dalam Melinda (2006: 15) mengemukakan :

“This cooperative technique is useful for reviewing or sharing class projects or

assignments. After a team of four members completes a project, tow students

on the team move to another team to review their project/assignment. The

other two students stay behind and share their project with two visitors (a pair

from another team). When the two who strayed return to their original team

they share what they've learned on their visit to the other team”. Teknik

cooperative ini sangat bermanfaat, karena saling membagi dan meninjau ulang

tugas-tugas. Setelah satu kelompok yang terdiri dari 4 siswa menyelesaikan

tugasnya, dua siswa dari satu kelompok menuju ke dua kelompok yang lainnya

untuk mendapatkan penjelasan. Dua siswa yang tinggal memberikan

penjelasan kepada siswa yang datang dari kelompok lain.

Beberapa tahapan pembelajaran model Two Stay Two Stray sebagai

berikut.

1. Siswa berkerjasama dalam kelompok yang beranggota empat anak. Anggota

kelompok besifat heterogen, yaitu satu siswa berkemampuan tinggi dua siswa

berkemampuan sedang dan satu siswa berkemampuan rendah.

2. Setelah bekerjasama atau berdiskusi dalam kelompok, kemudian dua siswa

yang berkemampuan sedang meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke

kedua kelompok lainnya.

3. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok memiliki kemampuan tinggi dan

rendah bertugas membagi hasil kerja atau memberikan informasi kepada

tamunya.

4. Setelah selesai bertamu, kembali ke kelompok semula dan selanjutnya

Page 39: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menjelaskan hasil temuanya kepada semua anggotanya.

5. Kelompok mencocokan dan membahas hasil temuannya.

Pembentukan kelompok dan pertukaran anggota kekelompok lain dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

Dari langkah langkah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) siswa

dapat memperoleh banyak manfaat antara lain siswa dalam kelompoknya

mendapat informasi sekaligus dari dua kelompok yang berbeda, interaksi yang

terjadi tidak hanya antara siswa dalam kelompoknya, tetapi dengan siswa

kelompok lainnya. Siswa belajar untuk mengemukakan pendapat kepada siswa

lain serta siswa dapat meningkatkan hubungan persahabatan diantara mereka.

Dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray siswa memiliki

tanggungjawab secara kognitif untuk dapat menjelaskan dan memberikan

informasi kepada anggota kelompok lain, sehingga dia benar-benar memahami

tentang informasi yang akan ia sampaikan kepada anggota kelompok lainnya.

Penentuan anggota kelompok diusahakan merata, guru juga berhak

menentukan siapa saja yang akan menjadi tamu atau bertamu, dan kelompok

mana yang akan didatanginya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kegaduhan

dalam kelas, misalnya merebutkan kelompok yang akan didatangi.

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.

Adapun kelebihan dari model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) adalah

sebagai berikut.

1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

3. Lebih berorientasi pada keaktifan.

4. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

Gambar 2.1. Pembentukan Kelompok Pertukaran Anggota

Keterangan :

A : Siswa dengan kemampuan tinggi

B : Siswa dengan kemampuan rendah

C dan D : Siswa dengan kemampuan sedang

Page 41: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sedangkan kekurangan dari model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

adalah:

1. Membutuhkan waktu yang lama

2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok

3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga)

4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran kooperatif model Two Stay

Two Stray (dua tinggal dua tamu), maka sebelum pembelajaran guru terlebih

dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang

heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan

sisi jenis kelamin, dalam satu kelompk harus ada siswa laki-laki dan

perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu

kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang

dengan kemampuan sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis

kurang. Pembentukan kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling

mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena

dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan

bisa membantu anggota kelompok yang lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan model Two

Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) adalah siswa lebih aktif dalam proses

belajar mengajar dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kekurangan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) adalah teknik ini

membutuhkan persiapan yang matang karena proses belajar mengajar dengan

Page 42: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) membutuhkan waktu yang

lama dan pengelolaan kelas yang optimal.

b. Learning Together

Slavin (2005: 48-56) menjelaskan bahwa model Learning Together dari

pembelajaran kooperatif a la David dan Roger Johnson mungkin merupakan yang

paling banyak digunakan dari semua model kooperatif, dan telah dievaluasi dalam

sejumlah besar kajian. Salah satu kajian yang dilakukan oleh Johnson, Johnson &

Scott dalam Slavin (2005: 56) menemukan perbedaan yang signifikan terhadap

kelompok individualistik, sementara kajian yang lain yang dilakukan oleh

Johnson, Johnson, Scott & Ramolae menemukan tidak ada perbedaan.

Serangkaian kajian di Nigeria yang dilakukan oleh Peter Okebuka menemukan

beberapa pengaruh positif dan negative dibandingkan dengan kondisi yang

individualistik dan kompetitif.

Sebaliknya, kajian-kajian terhadap model Learning Together yang

melibatkan tanggung jawab individual cukup konsisten dalam menunjukkan

pengaruh positif yang signifikan. Dan terbukti pada pembelajaran individual dari

anggota kelompok menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan

model individualistic.

Learning Together adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang

melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok beranggota 4 atau 5

orang yang heterogen menangani tugas tertentu. Kelompok-kelompok tersebut

menyerahkan satu hasil kelompok. Mereka menerima pujian dan ganjaran

berdasarkan pada hasil kelompok tersebut. Model ini dikembangkan dan diteliti

Page 43: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

oleh David dan Roger Johnson beserta rekan-rekan mereka di University of

Minnetosa. Dalam hal penggunaan kelompok pembelajaran heterogen dan

penekanan terhadap interdepensi positif serta tanggung jawab individual, model

ini sama dengan STAD. Akan tetapi mereka juga menyoroti perihal pembangunan

kelompok dan menilai sendiri kinerja kelompok dan merekomendasikan

penggunaan penilaian tim daripada pemberian sertifikat atau bentuk rekognisi

lainnya.

Learning Together secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: guru

memotivasi siswa untuk saling ketergantungan satu sama lain secara positif,

saling berinteraksi, memiliki tanggung jawab secara kelompok serta melakukan

kerja kelompok. Sebagai contoh, siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru

akan dikembalikan kepada kelompoknya untuk menemukan jawabannya.

Penskoran didasarkan pada kinerja individual dan kesuksesan kelompoknya, tetapi

individu– individu dan kelompok-kelompok tidak bersaing dengan yang lainnya

(tidak ada kompetisi antar kelompok). Learning Together melibatkan tanggung

jawab individu terhadap pencapaian siswa.

Slavin (2005: 250) menyatakan bahwa Learning Together menekankan

empat unsur, yaitu:

1. Interaksi tatap muka: Para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok yang

beranggotakan empat sampai lima orang.

2. Interpendensi positif: Para siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan

kelompok.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Tanggung jawab individual: Para siswa harus memperlihatkan bahwa mereka

secara individual telah menguasai materinya.

4. Kemampuan-kemampuan interpersonal dan kelompok kecil: Para siswa diajari

mengenai sarana-sarana yang efektif untuk bekerja sama dan mendiskusikan

seberapa baik kelompok mereka bekerja dalam mencapai tujuan mereka.

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Learning Together:

1. Guru melakukan presentasi bahan ajar

2. Siswa dalam kelompok heterogen terdiri dari empat sampai enam orang

mengerjakan satu lembar kerja.

3. Guru menilai hasil kerja kelompok.

4. Guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individual dan dinilai sebagai

hasil kerja individual.

Model pembelajaran Learning Together juga mempunyai kelemahan,

yakni: model ini terkadang mempunyai tanggung jawab individual yang rendah.

Dalam teorinya satu orang siswa dapat melakukan seluruh pekerjaan atau

memberi tahu jawabannya kepada yang lain tanpa yang diberi tahu sudah

mengerti atau belum. Akan tetapi model ini lebih baik dan memberikan pengaruh

positif terhadap siswa dibandingkan model individualistic.

5. Aktivitas Belajar

Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa

belajar. Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku

kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar,

maka guru hendaknya merencanakan pembelajaran, yang menuntut siswa banyak

Page 45: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

melakukan aktivitas belajar. Dimyati dan Mudjiono (2009: 62) berpendapat

bahwa guru harus berperan dalam mengorganisasikan kesempatan belajar bagi

masing-masing siswa, artinya mengubah peran guru dari bersifat didaktis menjadi

lebih bersifat individualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa memperoleh

pengetahuan dan keterampilan di dalam kondisi yang ada.

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John

Dewey dalam Dimyanti dan Mudjiono (2009: 44) mengemukakan tentang belajar

mengajar sebagai berikut: apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri,

maka inisiatif harus dating dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan

pengarah. Siswa akan lebih mampu mempertahankan konsep ketika mereka

terlibat secara aktif, siswa dapat belajar dan berkomunikasi dengan teman yang

lain, seperti dikemukakan Jeffrey S. Rosenthal (2003:3) :

“Students are better able to learn and retain concepts when they are actively

involved; students can learn from each other, and can learn from teaching

each other; students can get practice working and communicating with

others”.Siswa menjadi lebih baik mampu belajar dan mempertahankan

konsep-konsep ketika mereka dengan aktif dilibatkan, siswa dapat tahu dari

satu sama lain, dan dapat tahu dari pengajaran satu sama lain siswa dapat

mendapat praktek bekerja dan memberitahukan yang lain.

Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam

pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Belajar sambil

melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab

kesan yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam

benak anak didik. Senada dengan hal diatas, Oemar Hamalik (2001: 171)

mengatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Selanjutnya

Page 46: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mengatakan penggunaan aktivitas besar nilainya dalam pembelajaran, sebab

dengan melakukan aktivitas pada proses pembelajaran, siswa dapat mencari

pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa

dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat

mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat mengembangkan seluruh

aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang

dilakukan selama pembelajaran menyenangkan bagi siswa.

Mengenai jenis-jenis aktivitas, Paul B. Diedrich dalam Oemar Hamalik

(2001: 172) mengklasifikasikan aktivitas diantaranya :

1. Kegiatan-kegiatan visual seperti membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain

bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan, wawancara, diskusi,

interupsi.

3. Kegiatan mendengarkan, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

4. Kegiatan-kegiatan menulis, seperti misalnya menulis cerita, karangan

laporan, angket, menyalin.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, misal: menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

Page 47: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,

beternak.

7. Kegiatan-kegiatan mental, sebagai contoh misalnya: menanggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, seperti misalnya, menaruh minat, merasa

bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dengan mengemukakan beberapa pandangan di atas, jelas bahwa dalam

kegiatan belajar, siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam

belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, belajar tidak akan

berlangsung dengan baik. Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis model

mengajar, baik model mengajar di dalam kelas maupun model mengajar di luar

kelas. Penggunaannya dilaksanakan dalam bentuk yang berlain-lainan sesuai

dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan dengan orientasi sekolah yang

menggunakan jenis kegiatan tersebut.

Berdasarkan gambaran tentang aktivitas tersebut dapat dikatakan bahwa

terdapat variasi aktivitas, berupa fisik, mental, dan intelektual yang dapat

ditumbuhkan dan dilakukan siswa saat proses pembelajaran maupun saat aktivitas

belajar di luar sekolah. Hubungannya dengan pembelajaran matematika, maka

hasil belajar tidak hanya dapat dipengaruhi oleh penguatan pada aspek intelektual

saja, tetapi bagaimana upaya guru untuk menumbuhkan sikap mental yang baik

(kesan positif) terhadap matematika yang berwujud pada aktivitas belajar.

Page 48: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Guru diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sehingga siswa aktif di kelas. Dengan dorongan agar siswa

berpartisipasi aktif di kelas maka dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk

menunjukkan kinerjanya sebagai pelajar. Jika siswa dapat melakukan aktivitas

belajar, baik secara individual maupun kelompok, saat proses pembelajaran di

kelas maupun di luar kelas maka siswa tersebut menunjukkan indikator aktif

sebagai pelajar. Saat di luar sekolah pun diharapkan siswa melakukan aktivitas

belajar dengan aktif, mandiri maupun kelompok sehingga menunjang keberhasilan

memperoleh prestasi.

Aktivitas belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai partisipasi

yang dilakukan siswa sebagai bentuk respon belajar, yang dapat diamati serta

diukur, memuat aktivitas melaksanakan tugas yang diberikan, kegiatan bertanya,

menjawab, membaca, menulis, mendengarkan, menilai pekerjaan, dan aktivitas

siswa lain yang dilakukan secara individual maupun kelompok, baik saat proses

pembelajaran maupun saat di luar sekolah (di rumah).

Bentuk aktivitas belajar siswa dapat diamati atau diukur melalui

pemberian pertanyaan-pertanyaan berupa angket yang memuat descriptor/

gambaran atau indikator sebagai berikut :

1. Siswa mengikuti pembelajaran di kelas.

2. Siswa belajar kelompok/diskusi dikelas.

3. Siswa menyelesaikan tugas di kelas.

4. Siswa menghadapi tes.

5. Siswa memanfaatkan sumber belajar di perpustakaan.

Page 49: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6. Siswa memanfaatkan sumber buku lain sebagai referensi.

7. Siswa belajar selain di sekolah.

8. Cara belajar siswa di rumah.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan

siswa selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam

kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya

sendiri tentang konsep-konsep matematika dengan bantuan guru.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan terkait penerapan model Two Stay

Two Stray, model Learning Together dan aktivitas belajar diantaranya :

1. Penelitian Nesrin (2004) dengan judul ”The Effect Of Learning Together

Technique Of Cooperative Learning Method on Student Achievement in

Mathematics Teaching 7Th

Class of Primary School”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Learning Together

terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen menggunakan pre-test – post test. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah terdapat perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan

control. Model Pembelajaran Learning Together lebih efektif daripada

konvensional. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada model Learning

Together sebagai kelompok Eksperimen 2, sebagai kelompok control.

2. Penelitian Ceket Palupi Suroso (2011) dengan membandingkan antara model

pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Think-Pair-Share (TPS). Dari hasil

Page 50: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

penelitian tersebut menyatakan bahwa Prestasi belajar siswa dengan

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Hal ini ada kesamaan dalam

penelitian ini bahwa model pembelajaran yang diterapkan adalah Stay Two

Stray, perbedaannya pada sebagai pembanding adalah model Think-Pair-

Share (TPS).

3. Penelitian Isnaeni Maryam (2011) penelitian dengan membandingkan antara

Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan STAD dengan

menghasilkan kesimpulan bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan

model Two Stay Two Stray (TSTS), prestasi belajar matematika siswa dengan

gaya belajar auditorial dan siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih baik

dibandingkan siswa dengan gaya belajar visual. Kesamaan dalam penelitian

ini adalah sama-sama menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray

sedangkan perbedaanya sebagai pembanding adalah model pembelajaran

STAD.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Juniati (2010) menyatakan bahwa : model

pembelajaran Two Stay Two Stray berbasis pendekatan konstruktifisme,

efektif diterapkan pada pembelajaran perbandingan senilai dan perbandingan

berbalik nilai. Kesamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menerapkan

model pembelajaran Two Stay Two Stray.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Haryana (2004) yang menyatakan bahwa

siswa dengan keaktifan tinggi memiliki prestasi yang lebih baik daripada

Page 51: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

siswa dengan keaktifan sedang dan rendah, siswa dengan keaktifan sedang

memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa dengan keaktifan rendah.

C. Kerangka Berpikir

Penggunaan model pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang tidak

sesuai dengan materi justru dapat menghambat tercapainya tujuan

pembelajaran. Agar model pembelajaran terpilih dengan tepat, seorang guru

harus mengetahui macam-macam model pembelajaran dan mengetahui pula model

pembelajaran yang sesuai dengan materi.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah bertujuan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan. Untuk mencapai tujuan yang ditentukan, proses belajar

mengajar harus mempunyai daya tarik terhadap siswa untuk memperhatikan.

Sehingga perlu adanya pemikiran untuk memilih suatu pendekatan dan model

pembelajaran yang tepat.

Keberhasilan siswa dalam melakukan aktivitas belajar dapat dilihat dari

prestasi belajarnya. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

dari luar ataupun dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor penentu keberhasilan

siswa di sini yang akan dibicarakan adalah pembelajaran dengan model Two Stay

Two Stray (dua tinggal dua tamu) dan model pembelajaran Learning Together

yang ditinjau dari aktivitas siswa.

1. Kaitan antara model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dikemukakan kerangka

pemikiran dalam penelitian ini, bahwa keberhasilan proses belajar mengajar

Page 52: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dalam mencapai tujuan pengajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, di antaranya adalah

model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Pemilihan model

pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi akan dapat menghambat

tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam memilih model pembelajaran

seorang guru harus tahu terlebih dahulu macam-macam model dan kesesuaian

model dengan materi yang akan disampaikan.

Model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

adalah model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan di semua mata

pelajaran dan juga dapat digunakan dalam semua tingkatan usia. Struktur dua

tinggal dua tamu memberikan kesempatan kepada kelompok untuk

membagikan hasil dan informasi diskusinya kepada kelompok lain. Model

pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) yang dimaksud

adalah dua siswa tinggal di kelompoknya dan dua siswa sebagai tamu di

kelompok lainnya. Dua siswa yang tinggal berkewajiban memberikan

penjelasan hasil diskusinya kepada tamunya, sedangkan dua siswa yang

bertamu akan mendapatkan penjelasan dari tuan rumah yang nantinya harus

menjelaskan hasil temuan dari bertamu kepada kelompoknya. Di sini

tanggungjawab individu untuk dapat mengetahui dan mampu menjelaskan

kepada temannya sangat diutamakan. Tanggungjawab secara kelompok dan

individu sangat diperlukan.

Model Pembelajaran Learning Together merupakan model

pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok yang

Page 53: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

terdiri 4 sampai 5 siswa dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar

tugas. Kelompok ini menerima satu lembar tugas, dan menerima pujian dan

penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Tanggungjawab secara

individu masih kurang.

Dari uraian di atas model pembelajaran Two stay two Stray (dua

tinggal dua tamu) yang menekankan tanggung jawab secara individu dan

tanggungjawab dalam kelompoknya akan memberikan prestasi yang lebih

baik dari pada model pembelajaran Learning Together .

2. Kaitan antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar matematika

Siswa yang memiliki aktivitas belajar yang tinggi dalam proses belajar

mengajar akan lebih cepat memahami konsep yang dipelajarinya dan

menguasai materi matematika yang diajarkan, sehingga akan memberikan

pengaruh yang kuat terhadap pencapaian prestasi belajar yang baik. Hal

tersebut akan sangat berbeda dengan siswa yang memiliki aktivitas sedang dan

rendah, sehingga aktivitas belajar siswa merupakan faktor yang penting dalam

pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam mempelajari materi

Bilangan Pecahan pada kelas VII SMP semester 1, untuk siswa yang

memiliki aktivitas belajar yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar

matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki

aktivitas belajar yang sedang atau rendah. Demikian halnya siswa dengan

aktivitas belajar yang sedang akan memperoleh prestasi belajar matematika

yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang

rendah.

Page 54: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Kaitan aktivitas belajar siswa dan model pembelajaran dengan prestasi

belajar matematika

Dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Two

Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) maupun Learning Together, siswa

dituntut mempunyai partisipasi aktif dalam aktivitas belajar, baik secara

individual maupun dalam kelompok. Penggunaan model pembelajaran Two

Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) maupun Learning Together akan

berlangsung lancar dan berhasil baik jika didukung dengan aktivitas belajar

yang tinggi. Dengan demikian diduga ada interaksi antara model pembelajaran

dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa.

Siswa dengan aktivitas belajar tinggi akan lebih mudah memahami

konsep yang dipelajari dari pada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan

rendah , aktivitas belajar siswa sedang akan lebih mudah memahami konsep

yang dipelajari oleh siswa dengan aktivitas belajar yang rendah. Pada

penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray siswa dituntut untuk

bertanggungjawab secara individu maupun kelompok, pemahaman konsep

yang dia pelajari akan diperkuat pada saat memberikan penjelasan kepada

teman yang lain. Dengan demikian dapat diduga pada penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray akan memberikan prestasi belajar lebih baik

pada siswa yang memiliki aktivitas belajar yang tinggi dibanding dengan

siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah. Demikian juga siswa yang

memiliki aktivitas belajar sedang akan memiliki prestasi belajar yang lebih

baik dibanding siswa dengan aktivitas belajar rendah.

Page 55: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pada penerapan model pembelajaran Learning Together, siswa secara

individu tidak berkesempatan untuk memberikan penjelasan hasil diskusinya

kepada kelompok lain. Atas nama kelompok ditunjuk untuk memberikan

presentasi kepada kelompok lainnya, siswa dengan aktivitas belajar yang

tinggi cenderung untuk dapat memberikan penjelasan kepada kelompok yang

lainnya dibanding dengan siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah.

Dengan demikian ada kemungkinan pada penerapan model pembelajaran

Learning Together, siswa dengan aktivitas belajar yang tinggi akan

memberikan prestasi yang lebih baik dibanding dengan siswa dengan aktivitas

belajar yang sedang maupun rendah, begitu juga dengan siswa dengan

aktivitas belajar sedang akan memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari

pada siswa dengan aktivitas belajar rendah.

Siswa dengan aktivitas belajar yang tinggi disamping mudah untuk

memahami konsep, konsep yang telah dipahami akan diperkuat dengan

menjelaskannya kepada teman pada kelompok lain. Ini terjadi pada penerapan

model pembelajaran Two Stay Two Stray , tidak demikian untuk penerapan

model pembelajaran Learning Together. Dengan demikian kemungkinan

siswa dengan aktivitas belajar yang tinggi penerapan model pembelajaran Two

Stay Two Stray akan memberikan prestasi yang lebih baik dari pada model

pembelajaran Learning Together. Hal ini juga pada siswa dengan aktivitas

belajar sedang dan rendah. Pada siswa dengan aktivitas belajar sedang

pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray dimungkinkan

akan memberikan prestasi yang lebih baik dibanding model Learning

Page 56: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Together, siswa dengan aktivitas belajar rendah pembelajaran dengan model

Two Stay Two Stray akan memberikan prestasi yang lebih baik dari pada

menggunakan model pembelajaran Learning Together.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, dapat disusun hipotesis

sebagai berikut:

1. Penerapan model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) akan

memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari model Learning Together.

2. Prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi akan lebih baik

daripada siswa yang aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa yang

memiliki aktivitas belajar sedang akan lebih baik dibanding siswa yang

memiliki aktivitas belajar yang rendah.

3. Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray akan memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik pada siswa yang memiliki aktivitas belajar

tinggi dari pada siswa yang aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa

yang memiliki aktivitas belajar sedang akan lebih baik dibanding siswa yang

memiliki aktivitas belajar yang rendah.

4. Penerapan model pembelajaran Learning Together akan memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik pada siswa yang memiliki aktivitas belajar

tinggi dari pada siswa yang aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa

yang memiliki aktivitas belajar sedang akan lebih baik dibanding siswa yang

memiliki aktivitas belajar yang rendah.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kabupaten Sragen kelas VII. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VII SMP Negeri semester I tahun pelajaran 2011/2012.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2011/2012

dengan tahap–tahap sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi pengajuan judul penelitian, penyusunan

proposal penelitian, konsultasi proposal dan pengajuan ijin tempat

penelitian berlangsung pada bulan Juni sampai Oktober 2011

b. Tahap pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan meliputi pengambilan sampel dengan

Stratified Cluster Random Sampling, pengambilan data awal tentang

prestasi belajar, pengambilan data aktivitas belajar siswa, pelaksanaan

eksperimen, dan pengumpulan data penelitian. Sebelum eksperimen,

dilakukan pengambilan data awal untuk prestasi belajar menggunakan

nilai UASBN Matematika. Aktivitas belajar diukur melalui hasil pengisian

angket aktivitas belajar. Untuk data amatan diambil dari hasil pengerjaan

tes prestasi belajar. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011

Page 58: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sampai Oktober 2011.

c. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi mengolah data dan membuat laporan

penelitian pada bulan Oktober sampai Desember 2011.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

experimental). Alasan digunakan penelitian eksperimental semu adalah peneliti

tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan. Seperti yang

dikemukakan Budiyono (2003:82), Penelitian ini bermaksud memberikan

perlakuan terhadap sampel yang diambil dari populasi, selanjutnya peneliti ingin

mengetahui efek perlakuan tersebut. Perlakuan yang dimaksud adalah

pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray sebagai kelas

eksperimen 1 dan model Learning Together sebagai kelas eksperimen 2. Langkah

dalam penelitian ini adalah dengan cara mengusahakan timbulnya variabel-

variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi

belajar matematika sebagai variabel terikat. Sedangkan variabel bebas yang

dimaksud yaitu model pembelajaran dan aktivitas belajar peserta didik.

Sebelum memulai perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji

keseimbangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa peserta didik yang akan

dikenai model Two Stay Two Stray dan model Learning Together mempunyai

kemampuan matematika yang sama. Data yang digunakan untuk uji keseimbang-

an adalah nilai matematika pada UASBN ketika masuk di SMP.

Pada akhir penelitian, kedua kelompok diukur dengan menggunakan alat

Page 59: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

ukur yang sama, yaitu soal tes prestasi belajar matematika. Hasil pengukuran

tersebut kemudian dianalisis dengan uji statistika.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

faktorial 2x3. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

A B

b1 b2 b3

a1

a2

ab1,1

ab2,1

ab1,2

ab2,2

ab1,3

ab2,3

dimana :

A : Model pembelajaran

a1 : Pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Two Stay

Two Stray

a2 : Pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Learning

Together

B : Aktivitas Belajar

b1 : Tingkat aktivitas belajar tinggi

b2 : Tingkat aktivitas belajar sedang

b3 : Tingkat aktivitas belajar rendah

ab1,1 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran Two

Stay Two Stray dengan aktivitas belajar tinggi

ab1,2 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran Two

Stay Two Stray dengan aktivitas belajar sedang

ab1,3 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran Two

Page 60: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Stay Two Stray dengan aktivitas belajar rendah

ab2,1 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran

Learning Together dengan aktivitas belajar tinggi

ab2,2 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran

Learning Together dengan aktivitas belajar sedang

ab2,3 : Hasil tes dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran

Learning Together dengan aktivitas belajar rendah

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Budiyono (2009:121), ”Keseluruhan pengamataan yang

igin diteliti, berhingga atau tak berhingga, membentuk apa yang disebut

populasi (universum)”. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa

kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 yang

terdiri dari 58 SMP. Adapun data kategori SMP berdasarkan rata-rata

UASBN Matematika tahun pelajaran 2009/2010 terdapat pada Lampiran 1.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:117), sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta

didik SMP kelas VII semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 yang

dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2011 yang diambil

dua kelas dari masing-masing sekolah tersebut secara random. Sampel terdiri

dari 6 kelas, yaitu 3 kelas eksperimen I dan 3 kelas eksperimen II.

Page 61: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah dengan

stratified cluster random sampling (sampling random kelas stratifikasi)

karena terdapat tingkatan atau strata dalam populasi. Menurut Budiyono

(2003:37) sampling random stratifikasi adalah sampling random yang

dikenakan kepada populasi dibagi menurut strata-strata, kemudian dari strata-

strata tersebut ditarik anggota kelas-kelas sampel secara random dari sub

populasinya (yaitu strata-strata tadi). Sampel dalam penelitian ini secara

tehnik adalah dengan mengambil secara acak 1 sekolah dari sekolah peringkat

atas dalam populasi dengan cara acak. Sedangkan dari sekolah yang peringkat

tengah dan peringkat bawah diambil 1 sekolah untuk tiap peringkat pula.

Daftar peringkat SMP Negeri di Kabupaten Sragen disajikan pada

Lampiran 1.

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Sampel Penelitian

Kelompok

Nama Sekolah Sampel

Kelas

eksperimen I

/Jumlah Siswa

Kelas

Eksperimen II /

Jumlah Siswa

Tinggi SMPN 2 Sragen VII B / 32 VII C / 32

Sedang SMPN 2 Ngrampal VII A / 32 VII D / 32

Rendah SMPN 1 Karangmalang VII B / 32 VII C / 32

Setelah secara acak terpilih 3 sekolah dari seluruh sekolah SMP

Negeri di Kabupaten Sragen, kemudian dipilih lagi secara acak 2 kelas yang

akan diperlakukan sebagai kelompok Eksperimen I dan Kelompok

Eksperimen II pada masing-masing sekolah yang terpilih menjadi sampel

penelitian dengan cara pengundian. Sehingga didapat sampel yang terdiri dari

Page 62: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6 kelas dan terbagi dalam 2 kelompok, yaitu 3 kelas sebagai kelompok

Eksperimen 1 dan 3 kelas sebagai kelompok Eksperimen II. Gambaran data

disajikan dalam Tabel 3.2.

D. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul yang penulis buat yaitu Efektivitas Pembelajaran

Matematika Dengan Model Two Stay Two Stray dan Learning Together ditinjau

dari Aktivitas Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada penelitian ini

terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini, variabel bebasnya terdiri dari :

a. Model Pembelajaran

1. Definisi Operasional

Model Pembelajaran adalah tindakan nyata dari guru dalam

melaksanakan pengajaran dengan cara tertentu yang dianggap paling

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Skala pengukuran :

Skala Nominal yaitu pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray

dan Learning Together

3. Simbol : X1

b. Aktivitas Belajar Siswa

1. Definisi Operasional

Aktivitas siswa dalam belajar matematika yang meliputi kegiatan

Page 63: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

bertanya, mencatat, mendengarkan, mengerjakan soal, dan

mempelajari kembali, dan dikatagorikan menjadi tiga yaitu tinggi,

sedang dan rendah.

2. Indikator

Skor hasil angket aktivitas belajar peserta didik.

3. Skala Pengukuran : Skala interval dengan 3 kategori yaitu aktivitas

belajar tinggi, sedang, dan rendah.

a. Aktivitas belajar tinggi jika skor totalsXX

2

1

b. Aktivitas belajar sedang jika skor totaltotal sXXsX

2

1

2

1

c. Aktivitas belajar rendah jika skor totalsXX

2

1

dengan X = skor aktivitas belajar

X = rata-rata keseluruhan skor aktivitas belajar

Stotal = standar deviasi keseluruhan skor angket

4. Simbol : X2

2. Variabel Terikat

Pada penelitian ini variabel terikat adalah prestasi belajar

matematika siswa pada sub pokok bahasan Bilangan Pecahan kelas VII SMP

Semester gasal.

a. Definisi Operasional

Prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah

melalui serangkaian kegiatan pembelajaran matematika.

b. Indikator : Prestasi belajar siswa pada materi bilangan pecahan.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Skala pengukuran : Skala Interval.

d. Simbol : Y

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari metode dokumentasi, metode tes dan metode angket. metode

angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas belajar,

sedangkan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar.

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis (Burhan Bungin, 2008:144). Dokumentasi berasal

dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, misalnya buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan, dan sebagainya. Metode

dokumentasi digunakan untuk memperoleh nilai UASBN yang akan

digunakan untuk mengetahui keseimbangan keadaan prestasi belajar dari

kedua kelompok.

b. Metode angket

Budiyono (2003:47) berpendapat, ”Metode angket adalah cara

pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada

subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan

pula secara tertulis”. Metode angket yang akan digunakan bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar aktivitas belajar peserta didik dalam mata

pelajaran matematika. Metode angket yang akan digunakan dalam penelitian

Page 65: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

ini merupakan angket bentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban.

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,

2006:151). Metode ini merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden). Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket atau

kuesioner langsung tertutup, yaitu angket yang dirancang sedemikian rupa

untuk merekam data yang dialami oleh responden sendiri kemudian alternatif

jawaban yang harus dijawab telah tertera dalam angket tersebut. Angket ini

berisi soal-soal untuk mengukur aktivitas belajar matematika siswa.

c. Metode Tes

Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:100) menjelaskan bahwa, ”Tes

adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-

jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara

perbuatan”. Metode tes yang akan digunakan bertujuan untuk mengukur

kemampuan peserta didik berupa prestasi belajar matematika. Sehingga tes

yang akan dilaksanakan berupa tes prestasi belajar.

Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:100) berpendapat bahwa, ”Tes Pres-

tasi belajar mengukur penguasaan atau abilitas tertentu sebagai hasil dari

proses belajar”. Berdasarkan tujuan tes prestasi belajar, pada penelitian ini

akan dilaksanakan tes prestasi belajar yang dapat mengukur penguasaan

peserta didik terhadap materi Bilangan Pecahan. Tes yang digunakan

Page 66: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

berbentuk tes obyektif pilihan ganda dengan terdapat 4 alternatif jawaban.

2. Instrumen Penelitian

a. Instrumen dalam Penelitian

Pada penelitian ini, metode tes akan digunakan untuk memperoleh

data prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes obyektif.

Langkah-langkah dalam membuat tes terdiri dari:

1. Menyusun materi yang akan digunakan dalam membuat soal.

2. Membuat kisi-kisi soal tes.

3. Menyusun soal.

4. Pemberian skor untuk jawaban tes , nilai 1 jika benar, 0 jika salah.

5. Mengadakan uji coba tes.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa

digunakan metode angket. Dalam penelitian ini digunakan angket langsung

tertutup berbentuk obyektif yaitu suatu bentuk angket dimana siswa memilih

jawaban yang disediakan.

Langkah-langkah membuat angket :

1. Menyusun materi yang akan digunakan untuk membuat angket.

2. Membuat kisi-kisi angket.

3. Menyusun angket.

4. Item soal aktivitas belajar dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah

disusun sebelumnya.

5. Menentukan cara pemberian skor.

Dalam menentukan skor angket setiap alternatif jawaban mempunyai

Page 67: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

skor berbeda-beda. Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat

aktivitas belajar matematika siswa yaitu:

- Jawaban selalu dengan skor 4 menunjukkan aktivitas belajar yang

sangat baik.

- Jawaban sering dengan skor 3 menunjukkan aktivitas belajar baik.

- Jawaban kadang dengan skor 2 menunjukkan aktivitas belajar tidak

baik .

- Jawaban tidak pernah dengan skor 1 menunjukkan aktivitas belajar

sangat tidak baik.

- Tidak dijawab skor 0.

6. Mengadakan uji coba angket.

b. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang telah disusun, diuji cobakan terlebih dahulu untuk

melihat apakah instrumen yang telah disusun memenuhi syarat-syarat

instrumen yang baik.

1. Ujicoba Soal Tes

a. Uji Validitas Isi

Menurut Budiyono (2003:58) suatu instrumen valid menurut

validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang

representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Uji validitas isi

dalam penelitian ini dengan melakukan uji validitas terhadap soal tes

yang dibuat dengan materi Bilangan Pecahan serta kesesuaian dengan

kisi-kisi yang dibuat untuk menguji apakah isi tes sudah sesuai dengan isi

Page 68: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kurikulum yang hendak diukur. Agar tes hasil belajar mempunyai

validitas isi, perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1. Bahan uji harus dapat mengukur seberapa jauh tujuan

pembelajaran tercapai baik ditinjau dari materi maupun proses

belajar.

2. Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat

bahan yang diajarkan.

3. Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak diajarkan untuk

menjawab pertanyaan tes dengan benar.

Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi

yang tinggi, biasanya penilaian dilakukan oleh para pakar (experts

judgement). Dalam hal ini para pakar menilai apakah kisi-kisi yang

dibuat oleh pembuat tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi

telah mewakili isi yang akan diukur. Langkah selanjutnya, para penilai

menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau

relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan.

b. Uji Reliabilitas

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut

dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali pada

subyek yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat

reliabilitas menggunakan teknik Kuder-Richardson atau biasa disebut

dengan KR-20 (dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap

jawaban salah diberi skor 0), yaitu sebagai berikut:

Page 69: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2

2

111

t

iit

s

qps

n

nr

dengan:

11r = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

ip = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

iq = ip1 , i = 1, 2, ..., n

2

ts = variansi total

Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7,011r .

(Budiyono, 2003: 69)

c. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran

yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk

menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

sJ

BP

dengan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya peserta tes yang menjawab soal benar tiap butir soal

sJ

= banyaknya peserta tes yang memberi jawaban

Dalam penelitian ini soal dianggap baik, jika 0,3 < P 0,70

(Suharsimi Arikunto, 1998:208)

d. Daya Pembeda

Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada

penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka

Page 70: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

indeks diskriminan/pembeda butir soal, yaitu dengan menggunakan

rumus:

BA PPD

dimana :

D = Angka indeks diskriminasi item (Discriaktivitasory Power)

AP = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab benar

item yang dimaksud, dengan rumus : ,dimana :

AB = Banyaknya testee kelompok atas yang menjawab benar pada

butir soal yang dimaksud

AJ = Banyaknya peserta tes kelompok atas

BP = Proporsi tes kelompok bawah yang dapat menjawab benar

item yang dimaksud, dengan rumus :

,

di mana :

BB = Banyaknya teskelompok bawah yang menjawab benar pada

butir soal yang dimaksud

BJ = Banyaknya peserta tes kelompok bawah

(Anas Sudijono, 2007:389-390)

Pada penelitian ini diambil kelompok atas adalah 27% dari

jumlah siswa dengan nilai tertinggi dan kelompok bawah adalah 27%

dari jumlah siswa dengan nilai terendah. Sedangkan klasifikasi dasar

angka indeks diskriminasi item terdapat pada Tabel 3.3.

AA

A

BP

J

BB

B

BP

J

Page 71: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Daya pembeda diklasifikasikan kedalam 4 kriteria seperti yang

disampaikan oleh Crocker dan Algina (1986) dalam Safari (2008: 27)

pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Interpretasi Daya Beda Soal

Besarnya D Klasifikasi

0,40 – 1,00

0,30 – 0,39

0,20 – 0,29

0,19 – 0,00

Soal diterima/baik

Soal diterima tapi perlu diperbaiki

Soal diperbaiki

Soal tidak dipakai/dibuang

2. Uji coba Angket

a. Validitas Isi

Validitas dari suatu instrumen biasanya dinilai oleh para pakar

(Budiyono, 2003:59). Sehingga validitas isi dari instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar.

b. Reliabilitas angket

Uji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha. Adapun rumus

Alpha adalah sebagai berikut :

2

2

11 11

t

i

s

s

n

nr

dengan:

11r = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

2

is = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n

Page 72: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2

ts = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba

Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7,011r .

(Budiyono, 2003:70)

c. Konsistensi Internal

Untuk mengetahui korelasi butir soal angket digunakan rumus

korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

dengan:

xyr = indeks konsistensi internal untuk butir angket ke-i

n = banyak subyek yang dikenai angket

X = skor butir ke-i

Y = skor total (dari subyek uji coba)

Butir soal angket dipakai jika 3,0xyr .

(Budiyono, 2003:65)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh dari pelaksanaan penelitian, yang dilakukan

selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Adapun pengujian data

adalah sebagai berikut: Pada awal penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan

menggunakan analisis uji t, dengan terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

keseimbangan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas nilai awal yang diambil

dari nilai UASBN. Selanjutnya pada nilai hasil penelitian dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas baru kemudian dilakukan uji

hipotesis dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Setelah

dilakukan uji hipotesis, bila perlu dilakukan juga uji lanjut pasca anava dengan

Page 73: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

melakukan uji komparasi ganda.

1. Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan uji keseimbangan terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan sebagai syarat untuk uji statistik bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Seperti

dikemukakan Budiyono (2009:168) bahwa semua penggunaan uji statistik

mengenai beda rerata dan uji statistik lain mensyaratkan sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini untuk uji

normalitas menggunakan metode Lilliefors, yaitu:

1. Hipotesis

0H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

1H : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Taraf signifikansi 05,0

3. Statistik uji

)()( ii zSzFMaksL

dengan :

L = koefisien Lilliefors dari pengamatan

F(zi) = P(Z ≤ zi) ; Z ~ N(0,1)

S(zi) : proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh cacah z

zi : skor standar, s

XXz i

i

s : standar deviasi

Page 74: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4. Daerah kritik

nLLLDK :| dengan nL : diperoleh dari tabel Lilliefors pada

tingkat signifikansi 05,0 dan derajat kebebasan n (dengan n :

ukuran sampel).

5. Keputusan uji

H0 ditolak jika DKL dan H0 diterima jika DKL

6. Kesimpulan

a. Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika H0 diterima.

b. Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal jika H0

ditolak.

(Budiyono, 2003:170)

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Hal ini dimaksudkan untuk

menentukan statistik uji yang akan digunakan dalam uji keseimbangan.

Prosedur uji homogenitas populasi dengan uji Bartlett sebagai berikut:

1. Hipotesis

H0 : 22

3

2

2

2

1 ... k

H1 : Tidak semua variansi sama (variansi populasi tidak homogen)

2. Taraf signifikansi 05,0

3. Statistik uji

Page 75: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

22 loglog303,2

jj sfRKGfc

dengan :

2

~ 12 k

k = banyaknya populasi.

f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = derajat bebas untuk sj2 = nj – 1

j = 1, 2, …, k

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

,11

13

11

jfkc

j j

j

f

SSRKG

j

j

jjn

XXSS

2

2

4. Daerah kritik

2

1:

22 | kDK

5. Keputusan uji

H0 ditolak jika DK2 atau diterima jika DK2

6. Kesimpulan

a. Populasi-populasi homogen jika H0 diterima.

b. Populasi-populasi tidak homogen jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2003:176–177)

2. Uji Keseimbangan

Page 76: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Uji keseimbangan dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai

perlakuan, bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

dalam keadaan seimbang. Secara statistik, untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rataan yang berarti dari dua sampel yang independen. Statistik uji

yang digunakan adalah uji-t yaitu :

a. Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok berasal dari populasi dengan nilai

UASBN yang sama)

H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok tidak berasal dari populasi dengan nilai

UASBN yang sama)

b. Taraf signifikansi : α = 5%

c. Statistik Uji

1. Persyaratan : populasi-populasi normal dan independen, 2

1dan 2

2

tak diketahui, 2

1= 2

2.

)2(~11

21

21

21 nnt

nns

xxt

p

2. Persyaratan : populasi-populasi normal dan independen, 2

1dan 2

2

tak diketahui, 2

1 ≠ 2

2.

)(~11

21

21 vt

nn

xxt

2nn

s1ns1ns

21

2

22

2

112

p

Page 77: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1

/

1

)/(

//

2

2

2

2

1

1

2

1

2

2

21

2

1

n

ns

n

ns

nsnsv

dengan

1X = rata-rata nilai UASBN kelas eksperimen I

2X = rata-rata nilai UASBN kelas eksperimen II

2

1s = Variansi dari kelas eksperimen I

2

2s = Variansi dari kelas eksperimen II

1n = cacah anggota kelas eksperimen I

2n = cacah anggota kelas eksperimen II

2

ps

= variansi gabungan

ps = deviasi baku gabungan

d. Daerah kritik :

DK

e. Keputusan Uji: H0 ditolak jika t DK

f. Kesimpulan :

Kedua populasi seimbang jika H0 diterima.

(Budiyono, 2003: 151)

3. Uji Hipotesis

Menurut Budiyono (2009:185), pada analisis variansi,

dipersyaratkan dipenuhinya bahwa setiap populasi berdistribusi normal (sifat

normalitas variansi) dan populasi-populasi mempunyai variansi yang sama

(sifat homogenitas variansi). Prosedurnya sama dengan uji normalitas dan

homogenitas pada nilai awal.

1 2 1 2; 2 ; 22 2

atau n n n n

t t t t t

Page 78: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama, dengan model sebagai berikut:

ijkijjiijkX )(

dengan :

Xijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

= rerata dari seluruh data amatan

i = efek baris ke-i pada variabel terikat

ßj = efek baris ke-j pada variabel terikat

ij = kombinasi efek baris ke-i dalam kolom ke-j pada variabel terikat

ijk = deviasi data amatan terhadap rerata populasi ( ij) yang

berdistribusi normal dengan rataan nol

i = 1, 2, 3, …, p.

j = 1, 2, 3, …, q.

k = 1,2,3,...nij ; nij : cacah pengamatan pada sel ij

Prosedur penilaian menggunakan analisis variansi dua jalan :

a. Hipotesis

H0A : tidak ada perbedaan efek antar baris (faktor A) terhadap

variabel terikat.

H1A : ada perbedaan efek antar baris (faktor A) terhadap variabel

terikat.

H0B : tidak ada perbedaan efek antar kolom (faktor B) terhadap

variabel terikat.

Page 79: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

H1B : ada perbedaan efek antar kolom (faktor B) terhadap variabel

terikat.

H0AB : tidak ada interaksi antar variabel bebas faktor A dan faktor

B terhadap variabel terikat.

H1AB : ada interaksi antar variabel bebas faktor A dan faktor B

terhadap variabel terikat.

b. Komputasi

Pada análisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini

didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut :

nij = unsur sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij

(i = 1, 2, ...,p dan j = 1, 2,...,q)

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

ji ijn

pq

,

1

p = banyak baris

q = banyak kolom

N = ji

ijn,

= banyaknya seluruh data amatan.

ijk

k

ijk

k

ijkijn

X

XSS

2

2

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB = rataan pada sel ij = ijX

j

iji ABA = jumlah rataan pada baris ke-i

Page 80: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

i

ijj ABB = jumlah rataan pada kolom ke-j

ji

ijABG,

= jumlah rataan semua sel

1. Menghitung komponen jumlah kuadrat yang dirumuskan sebagai

berikut:

(1) = 2

22

6

1

32G

G

pq

G (2) =

ji

ijSS,

(3) = i

i

i

i Aq

A 2

2

3

1

(4) = j

j

j

jB

p

B2

2

2

1 (5) =

ji

ijAB,

2

2. Jumlah Kuadrat

JKA = hn {(3) – (1)}

JKB = hn {(4) – (1)}

JKAB= hn {(1) + (5) – (3) – (4)}

JKG =(2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

3. Derajat Kebebasan (dk)

dkA = p – 1 dkB = q – 1

dkAB= ( p – 1 ) ( q – 1 ) dkG = N – pq

dkT = N – 1

4. Rataan Kuadrat

Page 81: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

RKA =dkA

JKA, RKB =

dkB

JKB , RKAB =

dkAB

JKAB, RKG =

dkG

JKG

c. Statistik Uji

1. Untuk H0A adalah Fa = RKG

RKA

2. Untuk H0B adalah Fb = RKG

RKB

3. Untuk H0AB adalah Fab = RKG

RKAB

dengan :

1p

JKA

dkA

JKARKA

1q

JKB

dkB

JKBRKB

11 qp

JKAB

dkAB

JKABRKAB

)1(npq

JKG

dkG

JKGRKG

d. Daerah Kritik (DK)

1. Daerah kritik untuk Fa adalah DK = F F F ; p-1, n-pq

2. Daerah kritik untuk Fb adalah DK = F F F ; q-1, n-pq

3. Daerah kritik untuk Fab adalah DK = F F F ; (p-1)(q-1), n-pq

e. Keputusan uji

H0 ditolak apabila Fhit DK

f. Rangkuman analisis

Rangkuman analisis dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Page 82: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Sumber JK dk RK Fobs Ftabel Keputusan Uji

Baris (A) JKA p – 1 RKA Fa pqNpF ,1; H0 diterima jika

Fobs ≤ Ftabel

H0 ditolak jika

Fobs > Ftabel

Kolom (B) JKB q – 1 RKB Fb pqNpF ,1;

Interaksi(AB) JKAB (p–1)(q –1) RKAB Fab pqNqpF ,11;

Galat (G) JKG N – pq RKG - -

Total JKT N – 1 - - -

(Budiyono, 2003: 229-233)

4. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda untuk menganalisis variansi dua jalan. Apabila

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji

lanjut setelah analisis variabel digunakan metode Scheffe. Langkah-langkah

komparasi ganda dengan metode Scheffe adalah :

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan dan merumuskan

hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

b. Menentukan tingkat signifikansi.

c. Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :

1. Untuk komparasi rataan antar baris ke-i dan ke-j

Jika H0A pada uji hipotesis ditolak sehingga ada perbedaan

efek antar baris, karena variabel model pembelajaran hanya

mempunyai 2 nilai (model Two Stay Two Stray dan model Learning

Together), maka untuk antar baris tidak perlu dilakukan komparasi

pasca anava. Dengan demikian cukup membandingkan rataan

marginal diantara keduanya.

2. Untuk komparasi rataan antar kolom ke-i dan ke-j

Page 83: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Jika H0B pada uji hipotesis ditolak sehingga ada perbedaan

efek antar kolom, maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu

uji komparasi antar kolom. Metode yang digunakan adalah uji

Scheffe’:

ji

ji

ji

nnRKG

XXF

..

2

..

..

11

F.i –. j = nilai Fobs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

iX . = rataan pada kolom ke-i

jX . = rataan pada kolom ke-j

RKG = rataan kuadrat galat dari perhitungan analisis variansi

n.i = ukuran sampel kolom ke-i

n.j = ukuran sampel kolom ke-j

3. Untuk komparasi rataan antar sel ij dan sel kj

kjij

kjij

kjij

nnRKG

XXF

11

2

Fij-kj = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan

rataan pada sel kj

ijX = rataan pada sel ij

kjX = rataan pada sel kj

RKG = rataan kuadrat galat

nij = ukuran sel ij

Page 84: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

nkj = ukuran sel kj

4. Untuk komparasi rataan antar sel ij dan sel ik

kjij

ikij

ikij

nnRKG

XXF

11

2

d. Menentukan tingkat signifikansi ( = 0,05)

e. Menentukan daerah kritik (DK)

DK.i-.j = F F (q-1) F ;(q-1), n-pq

DKij-kj = F F (pq-1) F ;(pq-1), n-pq

DKij-ik = F F (pq-1) F ;(pq-1), n-pq

f. Menentukan keputusan uji (beda rerata) untuk setiap pasang komparasi

rerata.

g. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda).

(Budiyono, 2009:215–217)

Page 85: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini disajikan tentang hasil penelitian yang telah

dilaksanakan pada bulan September 2011 di SMP Negeri 2 Sragen, SMP Negeri

1 Karangmalang Sragen, dan SMP Negeri 2 Ngrampal Sragen.

A. Uji Keseimbangan pada Kemampuan Awal

Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai UASBN mata

pelajaran matematika yang diskripsi statistiknya pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Diskripsi data untuk Kemampuan awal

Kelas Banyak

Siswa

Rataan Nilai

UASBN St Deviasi

Eksperimen 1 93 7,7419 0,8213

Eksperimen 2 94 7,5372 0,8691

( Lampiran 16 )

Analisis pendahuluan untuk kemampuan awal sebagai berikut :

1. Uji prasyarat

a) Uji Normalitas data kemampuan awal

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

untuk uji keseimbangan pada kedua kelompok memenuhi persyaratan uji-t.

Hasil analisis uji normalitas Lilliefors untuk setiap kelompok dengan tingkat

signifikansi 05,0 dapat dilihat dari Tabel 4.2.

Dari rangkuman hasil uji normalitas menunjukkan bahwa kedua

kelompok data amatan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 86: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4.2 : Rangkuman Hasil Uji Normalitas UASBN

Kelompok Lobs Ltabel Keputusan Kesimpulan

Eksperimen I 0,0756 0,0919 H0 diterima

Sampel

berasal dari

populasi

yang

berdistribusi

normal

Eksperimen II 0,0869 0,0914 H0 diterima

Sampel

berasal dari

populasi

yang

berdistribusi

normal

(Lampiran 17 )

b) Uji Homogenitas data kemampuan awal

Selain uji normalitas juga perlu dilakukan uji homogenitas. Hasil

analisis uji homogenitas kedua kelompok dengan uji Bartlet pada taraf

signifikansi α = 0,05 menunjukkan bahwa obs2 = 0,2814. Daerah kritik

DK ={ 8410,3| 2

1;05,0

22

k}, rangkuman hasil uji homogenitas

pada tabel 4.3. Ini berarti H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa data

sampel random kedua kelompok berasal dari populasi-populasi yang

memiliki variansi yang homogen.

Tabel 4.3 : Rangkuman hasil uji homogenitas UASBN

Kelompok obs2 tabel

2 Keputusan Kesimpulan

Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2 0,2814 3,8410 H0 diterima

Kedua populasi

memiliki

Variansi yang

homogen

(Lampiran 18 )

Page 87: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Uji Keseimbangan

Hasil analisis uji t pada tingkat signifikansi α = 0,05 dengan

= 1,9600 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4: Rangkuman uji keseimbangan nilai UASBN

Kelompok tobs ttabel Keputusan Kesimpulan

Eksperimen I dan

Eksperimen II

1,6550 1,9600 H0 diterima

Kedua kelompok

berasal dari

populasi yang

memiliki

kemampuan awal

yang sama

(Lampiran 19)

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

rerata antara populasi siswa yang dikenai model pembelajaran yang berbeda,

yaitu Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Learning Together.

Kedua populasi memiliki kemampuan awal yang sama.

B. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Butir Soal

1. Uji Validitas Isi

Untuk menilai apakah instrumen tes prestasi belajar matematika

yang digunakan memiliki validitas isi yang tinggi, penulis mengkonsultasikan

pada validator. Dalam penelitian ini validator yang ditunjuk adalah Drs.

Cicuk Rudy Sumpono selaku ketua MGMP Matematika Kabupaten Sragen

dan Drs. H. Eko Mulyadi, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Sragen

dan sekaligus guru pengajar matematika. Pertimbangan ini didasarkan bahwa

guru yang bersangkutan telah bertahun-tahun mengajar sehingga dapat

dianggap sebagai ahli dalam bidangnya. (Lampiran 26 )

Page 88: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji coba 30 butir soal instrumen tes prestasi belajar matematika

terhadap 89 responden menunjukkan bahwa besarnya indeks reliabilitasnya

0,86 (Lampiran 24a ).

3. Tingkat Kesukaran

Hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar matematika

menunjukkan bahwa dari 30 butir soal uji coba ada 4 butir soal yang tingkat

kesukarannya diluar 70,030,0 P yaitu nomor 18, 19,23 dan 27. Selain 3

butir soal tersebut tingkat kesukarannya memenuhi persyaratan.

(Lampiran 25).

4. Daya Beda

Hasil perhitungan daya beda butir tes menunjukkan bahwa dari 30

butir soal yang diuji cobakan ada 1 butir soal yang tidak memenuhi kriteria

yaitu butir soal nomor 27. Selain butir soal tersebut layak dipakai untuk tes

prestasi belajar. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran dan daya beda butir

soal yang digunakan, maka butir soal yang tidak memenuhi ada 4 butir soal

yaitu nomor 18, 19, 23 dan 27. Untuk soal nomor 2 telah terwakili oleh soal

nomor 1 maka soal nomor 2 tidak dipakai. Sehingga butir soal yang dipakai

dalam pengambilan data prestasi belajar ada 25 soal yaitu nomor 1,3, 4, 5, 6,

7,8,9,10, 11,12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21,22, 24, 25, 26, 28, 29, dan 30. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23. Sedangkan untuk uji

reliabilitas 25 butir soal adalah 0,85 (Lampiran 24b).

C. Hasil Uji Coba Angket Aktivitas Belajar

1. Uji Validitas Isi

Untuk menilai apakah angket aktivitas belajar matematika yang

Page 89: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

digunakan memiliki validitas isi yang tinggi, penulis mengkonsultasikan pada

validator. Dalam penelitian ini validator yang ditunjuk adalah Drs. Cicuk

Rudy Sumpono selaku guru matematika SMP dan ketua MGMP Matematika

Kabupaten Sragen dan Drs. H. Eko Mulyadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah

SMP Negeri 2 Sragen. Pertimbangan ini didasarkan bahwa guru yang

bersangkutan telah bertahun-tahun mengajar sehingga dapat dianggap sebagai

ahli dalam bidangnya. (Lampiran 22)

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji coba 40 butir pernyataan angket aktivitas belajar

matematika terhadap 89 responden menunjukkan bahwa besarnya indeks

reliabilitasnya 0,88. (Lampiran 20a ). Hasil uji coba terhadap 34 butir

pernyataan angket aktivitas belajar matematika terhadap 89 responden

menunjukkan bahwa besarnya indeks reliabilitasnya 0,89. (Lampiran 20b )

3. Uji Konsistensi Internal

Dalam penelitian ini konsistensi internal yang digunakan adalah rxy >

0,3. Hasil perhitungan konsistensi internal butir angket menunjukkan bahwa

dari 40 butir pernyataan yang diuji cobakan ada 6 butir pernyataan yang tidak

memenuhi kriteria yaitu butir soal nomor 2, 10, 20, 23, 31 dan 39. Selain 6

butir pernyataan tersebut layak dipakai untuk angket aktivitas belajar

matematika. (Lampiran 21)

D. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data Angket Aktivitas Belajar

Berdasarkan data kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen

Page 90: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

II selanjutnya akan dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan

rendah. Dari hasil perhitungan kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 diperoleh rataan total( totalX ) = 88,8984 dan standar deviasi

total (stotal)=13,9887 , stotal = 6,9943. Penentuan untuk kategori didasarkan

pada ketentuan sebagai berikut kelompok tinggi : ix > X +2

1 stotal, kelompok

sedang X -2

1 stotal ix X +2

1 stotal dan kelompok rendah ix < X -2

1 stotal.

Sehingga untuk nilai yang lebih dari 95,8927 dikategorikan tinggi, untuk nilai

yang lebih dari atau sama dengan 81,9041 dan kurang dari atau sama dengan

95,8927 dikategorikan sedang dan untuk nilai kurang dari 81,9041

dikategorikan rendah. (Lampiran 27).

Tabel 4.5 Banyaknya responden untuk aktivitas belajar matematika

Kelompok Aktivitas

Tinggi

Aktivitas

Sedang

Aktivitas

Rendah Jumlah

Eksperimen 1 29 39 25 93

Eksperimen 2 34 31 29 94

Jumlah 63 70 54

(Lampiran 27 )

Dari data diperoleh 63 siswa mempunyai kategori aktivitas tinggi, 70

siswa mempunyai kategori aktivitas sedang dan 54 siswa mempunyai kategori

aktivitas rendah, dengan perincian untuk kelompok eksperimen 1 terdapat 29

siswa mempunyai kategori aktivitas tinggi, 39 siswa mempunyai kategori

aktivitas sedang dan 25 siswa mempunyai kategori aktivitas rendah. Untuk

kelompok eksperimen 2 terdapat 34 siswa mempunyai kategori aktivitas

Page 91: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

tinggi, 31 siswa mempunyai kategori aktivitas sedang dan 29 siswa

mempunyai kategori aktivitas rendah. Banyaknya responden dapat dilihat

pada Tabel 4.5.

2. Data Prestasi Belajar

Setelah data diolah diperoleh data prestasi belajar pada Tabel 4.6

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Prestasi belajar

Model

Pembelajaran

Aktivitas TOTAL

Tinggi Sedang Rendah

Eksp-1

n 29 39 25 93

∑X 2064 2008 1168 5240

71,1724 51,4872 46,7200 56,3441

∑X2 153120 118176 59296 330592

Eksp-2

n 34 31 29 94

∑X 1924 1688 1020 4632

56,588 54,452 35,172 49,2766

∑2 123504 97920 41200 262624

TOTAL

n 63 70 54 187

∑X 3988 3696 2188 9872

63,3016 52,8 40,5185 52,7914

∑X2 276624 216096 100496 593216

(Lampiran 29 )

E. Uji Persyaratan Analisis

Analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis variansi.

Adapun syarat yang harus dipenuhi agar dapat menggunakan teknik ini adalah

data prestasi belajar harus berdistribusi normal dan populasinya homogen. Dengan

demikian perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu

sebelum melakukan analisis variansi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dikenakan pada data prestasi belajar matematika.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji Lilliefors.

Rangkuman hasil analisis uji normalitas untuk data prestasi belajar

matematika disajikan dalam Tabel 4.7 sedangkan hasil analisis selengkapnya

disajikan pada Lampiran 30

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas

No Kelompok Nilai Uji Nilai

Tabel

Keputusan

Uji Kesimpulan

1. Eksp-1 0,0905 0,0919 H0 diterima Berdistribusi Normal

2. Eksp-2 0,0740 0,0914 H0 diterima Berdistribusi Normal

3. Aktivitas

Tinggi 0,0858 0,1116 H0 diterima Berdistribusi Normal

4. Aktivitas

Sedang 0,0950 0,1059 H0 diterima Berdistribusi Normal

5. Aktivitas

Rendah 0,0865 0,1206 H0 diterima Berdistribusi Normal

(Lihat lampiran 30 )

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa semua sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji Barttlet

dimana variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika dengan faktor-

faktornya adalah model pembelajaran dan aktivitas belajar. Rangkuman hasil

uji homogenitas disajikan pada Lampiran 31.

Data amatan kedua populasi eksperimen maupun masing-masing

kategori aktivitas belajar memiliki variansi yang sama, hal ini dapat dilihat

pada Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas dengan Bartlett

Page 93: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas dengan Bartlett

(Lampiran 31)

F. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Jumlah Sel Tak Sama

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi

Sumber JK dk RK RK F obs Fα Keputusan

Model

Pemb.

(A)

2734,5382 1 2734,5382 2734,5382 8,6885 3,8933 H0A

ditolak

Aktivitas

Belajar

(B)

16091,1715 2 8045,5857 8045,5857 25,5635 3,0459 H0B

ditolak

Interaksi

(AB) 2688,9298 2 1344,4649 1344,4649 4,2718 3,0459

H0AB

ditolak

Galat 56965,9513 181 314,729 314,729

Total 78480,5908 186

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (faktor) yaitu model pembelajaran

dan aktivitas belajar siswa serta interaksi antara variabel-variabel bebas

tersebut terhadap variabel terikatnya, yaitu prestasi belajar matematika.

No Kelompok Nilai Uji Nilai

Tabel

Keputusan

Uji Kesimpulan

1.

Eksperimen I

dan

Eksperimen II

0,0331 3,8410 H0 diterima

Kedua populasi

memiliki variansi

yang homogen

2.

Aktivitas

belajar

tinggi,sedang,

dan rendah

0,9737 3,8410 H0 diterima

Ketiga populasi

memiliki variansi

yang homogen

Page 94: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis variansi dua

jalan dengan jumlah sel tidak sama dan hasilnya disajikan dalam Tabel 4.9,

sedangkan hasil analisis selengkapnya disajikan pada Lampiran 32.

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas tampak bahwa:

a. Pada efek utama A (model pembelajaran), harga statistik uji Fa = 8,6885

dan F = 3,8933, ternyata Fa > F dengan demikian H0A ditolak. Hal ini

berarti pada tingkat signifikansi =0,05 terdapat perbedaan efek antara

model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model pembelajaran

Learning Together pada prestasi belajar matematika siswa kelas VII

semester 1 pada pokok Bilangan Pecahan.

b. Pada efek utama B (aktivitas belajar siswa), harga statistik uji Fb = 25,5635

dan F = 3,0459, ternyata Fb > F dengan demikian H0B ditolak. Hal ini

berarti pada tingkat signifikansi =0,05 tingkat aktivitas belajar siswa

yang tinggi, sedang dan rendah memberikan efek yang berbeda terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas VII semester 1 pada pokok

bahasan Bilangan Pecahan.

c. Pada efek interaksi AB (model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa),

harga statistik uji Fobs = 4,2718 dan F = 3,0459 , ternyata Fobs > F

dengan demikian H0AB ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikan =

0,05 terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat aktivitas

belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII semester 1

pada pokok bahasan Bilangan Pecahan.

Page 95: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Uji Komparasi Ganda

Rataan masing-masing sel disajikan dalam Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Rataan masing-masing sel dari data uji hipotesis

Model

Aktivitas Rerata

marginal Tinggi Sedang Rendah

Two Stay Two Stray 71,1724 51,4872 46,7200 56,3441

Learning Together 56,5882 54,4516 35,1724 49,2766

Rerata marginal 63,3016 52,8000 40,5185 52,7914

(Lampiran 32)

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan anava, maka dapat diuraikan

langkah-langkah uji komparasi ganda sebagai berikut:

a. Uji komparasi ganda antar baris

Dari rangkuman hasil uji hipotesis di atas telah ditunjukkan

bahwa H0A ditolak, karena variabel model pembelajaran hanya memiliki

dua nilai maka untuk antar baris tidak perlu dilakukan komparasi pasca

anava. Dari rataan marginalnya, yang menunjukkan bahwa rataan siswa

dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi daripada

rataan siswa dengan model pembelajaran Learning Together, dapat

disimpulkan bahwa siswa dengan model pembelajaran Two Stay Two

Stray lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan siswa dengan model

pembelajaran Learning Together.

b. Uji komparasi ganda antar kolom

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama

Page 96: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

(Lampiran 32) diperoleh keputusan bahwa H0B ditolak, maka perlu

dilakukan komparasi pasca anava. Rangkuman uji komparasi ganda

dengan metode Scheffe’ disajikan dalam Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Rangkuman komparasi ganda antar kolom

H0 Fobs Fkritik Kesimpulan

.1 = .2 11,6029 6,0917 H0 ditolak

.1 = .3 47,9434 6,0917 H0 ditolak

µ.2 = µ.3 14,6114 6,0917 H0 ditolak

Keterangan:

.1 : rerata prestasi belajar matematika untuk aktivitas belajar tinggi

.2 : rerata prestasi belajar matematika untuk aktivitas belajar sedang

.3 : rerata prestasi belajar matematika untuk aktivitas belajar rendah

Setelah dicari dengan rumus-rumus Scheffe, berdasarkan hasil perhitungan

uji komparasi ganda antar kolom diperoleh:

F.1-.2 = 11,6029; F.1-.3= 47,9434; F.2-.3= 14,6114; DK= {F| F > 6,0917}

Dari Tabel 4.11 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1) .1 ≠ .2 (H0 ditolak). Ini berarti ada perbedaan terhadap prestasi belajar

jika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Dari tabel rerata marginal dapat

disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi

mempunyai prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan dengan siswa

yang mempunyai aktivitas belajar sedang, hal ini ditunjukkan dengan

besarnya F.1-.2 > Fkritik = 11,6029 > 6,0917.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2) .1 ≠ .3 (H0 ditolak). Ini berarti ada perbedaan terhadap prestasi belajar

jika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Dari tabel rerata marginal dapat

disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi

mempunyai prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan dengan siswa

yang mempunyai aktivitas belajar rendah, hal ini ditunjukkan dengan

besarnya F.1-.3 > Fkritik = 47,9434 > 6,0917.

3) .2 ≠ .3 (H0 ditolak). Ini berarti ada perbedaan terhadap prestasi belajar

jika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Dari tabel rerata marginal dapat

disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang

mempunyai prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan dengan siswa

yang mempunyai aktivitas belajar rendah, hal ini ditunjukkan dengan

besarnya F.2-.3 > Fkritik = 14,6114 > 6,0917.

c. Uji komparasi ganda antar sel

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama

(Lampiran 32) diperoleh keputusan bahwa H0AB ditolak, hal ini dapat

diartikan bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika sehingga perlu

dilakukan uji komparasi ganda antar sel pada baris yang sama atau kolom

yang sama. Hasil perhitungan Uji Lanjut Antar Sel disajikan pada Tabel

4.12.

Berdasarkan hasil perhitungan yang disajikan pada Tabel 4.12

dengan taraf signifikansi 0,05 dapat ditarik kesimpulan :

1) 11 = 21 (H0 diterima). Ini berarti siswa dengan aktivitas belajar

tinggi, pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray memberikan

Page 98: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

efek yang sama dengan pembelajaran dengan model Learning

Together.

2) 12 = 22 (H0 diterima). Ini berarti siswa dengan aktivitas belajar

sedang, pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray memberikan

efek yang sama dengan pembelajaran dengan model Learning

Together.

3) 13 = 23 (H0 diterima). Ini berarti siswa dengan aktivitas belajar

rendah, pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray memberikan

efek yang sama dengan pembelajaran dengan model Learning

Together.

4) ≠ H0 ditolak) dengan melihat reratanya ini berarti

pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray, siswa dengan

aktivitas tinggi memberikan prestasi yang lebih baik dibanding dengan

siswa aktivitas sedang.

5) ≠ (H0 ditolak)

pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray, siswa dengan

aktivitas tinggi memberikan prestasi yang lebih baik dibanding dengan

siswa aktivitas rendah.

6) H0 tidak ditolak) Ini berarti pembelajaran dengan model

Two Stay Two Stray, siswa dengan aktivitas sedang memberikan

prestasi yang sama dengan siswa aktivitas rendah.

7) H0 tidak ditolak) Ini berarti pembelajaran dengan model

Learning Together, siswa dengan aktivitas tinggi memberikan prestasi

sama dengan siswa aktivitas sedang.

8) ≠ H0 ditolak

pembelajaran dengan model Learning Together, siswa dengan

aktivitas tinggi memberikan prestasi yang lebih baik dibanding dengan

siswa aktivitas rendah. )

≠ (H0 ditolak) dengan melihat reratanya ini berarti

pembelajaran dengan model Learning Together, siswa dengan

Page 99: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

aktivitas sedang memberikan prestasi yang lebih baik dibanding

dengan siswa aktivitas rendah.

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Lanjut antar sel

H0 F obs F kritik Keputusan

11 = 10,5770 11,3201 H0 diterima

12 = 0,4823 11,3201 H0 diterima

3 = 23 5,6884 11,3201 H0 diterima

20,4785 11,3201 H0 ditolak

25,5065 11,3201 H0 ditolak

1,1000 11,3201 H0 diterima

0,2352 11,3201 H0 diterima

22,8070 11,3201 H0 ditolak

17,6950 11,3201 H0 ditolak

Keterangan:

11 = rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray untuk aktivitas belajar

tinggi

rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Learning Together untuk aktivitas belajar

tinggi

= rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray untuk aktivitas belajar

sedang

Page 100: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Learning Together untuk aktivitas belajar

sedang

= rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray untuk aktivitas belajar

rendah

rerata prestasi belajar matematika menggunakan model

pembelajaran Learning Together untuk aktivitas belajar

rendah

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis statistik yang telah diuraikan di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa untuk efek A

(model pembelajaran) diperoleh FA > F atau 8,6885> 3,8933 sehingga H0A

ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang

diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan

model pembelajaran Learning Together. Dari rataan marginal menunjukkan

bahwa rataan hasil belajar pada model pembelajaran Two Stay Two Stray

lebih baik daripada rataan hasil belajar menggunakan Learning Together

atau 56,3441 > 49,2766.

Hal tersebut sesuai dengan teori dan hasil penelitian Ceket Palupi

Suroso (2011) dan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik

Page 101: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Serta sesuai

dengan hipotesis pertama adalah ” Pada materi Bilangan Pecahan pada

kelas VII SMP, penerapan model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua

tamu) memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari Learning Together”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar pada pokok

bahasan Bilangan Pecahan, siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Two Stay Two Stray memberikan prestasi lebih baik daripada siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

Berdasarakan hasil analisis variansi untuk efek B (aktivitas belajar)

diperoleh FB > F atau 25,5635 > 3,0459 sehingga H0B ditolak. Hal ini

berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan

aktivitas belajar tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil komparasi antar kolom

dapat dilihat bahwa :

1. •1 vs •2 diperoleh 11,6029 > 6,0917, serta dari rataan marginal antara

aktivitas tinggi dan sedang menunjukkan 63,3016 > 52,800, maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

aktivitas tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan aktivitas

sedang.

2. •1 vs •3 diperoleh 47.9434 > 6,0918, serta dari rataan marginal

antara aktivitas tinggi dan rendah menunjukkan 63,3016 > 40,5185,

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

aktivitas tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan aktivitas

rendah.

Page 102: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3. •2 vs •3 diperoleh 14,6114 > 6,0917, serta dari rataan marginal

antara aktivitas sedang dan rendah menunjukkan 52,800 > 40,5185,

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

aktivitas sedang lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan

aktivitas rendah.

Hasil perhitungan tersebut relevan dengan teori, Gie (1985: 6)

mengatakan bahwa: ”Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada

aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Dan juga

dikemukakan oleh Djamarah (2000: 67) bahwa: “Belajar sambil melakukan

aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang

dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak

anak didik”

Berdasarkan teori dan temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa : (1) prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar tinggi

lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang atau rendah, dan (2)

prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih baik

daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah. Sesuai denga hipotesis yaitu

“Prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar yang tinggi lebih baik

daripada siswa yang aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa yang

memiliki aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding siswa yang memiliki

aktivitas belajar yang rendah”.

Berdasarkan hasil uji lanjut antar sel pada baris yang sama diperoleh :

Page 103: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

1. ≠ (H0 ditolak) dengan melihat reratanya = 71,1724 ;

maka

Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada

siswa yang memiliki aktivitas tinggi dibanding dengan siswa yang

mempunyai aktivitas sedang.

2. ≠ H0 ditolak) dengan melihat reratanya = 71,1724 ;

46,7200 maka > embelajaran

Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada

siswa yang memiliki aktivitas tinggi dibanding dengan siswa yang

mempunyai aktivitas rendah.

3. ≠

model pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar

yang sama pada siswa yang memiliki aktivitas sedang dan rendah.

Dari temuan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) memberikan

prestasi belajar matematika yang lebih baik pada siswa yang memiliki

aktivitas belajar tinggi dari pada siswa yang aktivitas belajarnya sedang dan

rendah, sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah memiliki

prestasi belajar yang sama.

Berdasarkan hasil uji lanjut antar sel pada baris yang sama diperoleh:

1. = H0 =

model pembelajaran Learning Together memberikan prestasi belajar

yang sama pada siswa yang memiliki aktivitas tinggi dan sedang.

Page 104: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. ≠ ditolak) dengan rerata masing masing 1 = 56,5882;

maka

Learning Together memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada

siswa yang memiliki aktivitas tinggi dibanding dengan siswa yang

mempunyai aktivitas rendah.

3. ≠ ditolak), dengan rerata masing masing 22 = 54,4516;

35,1724 maka

Learning Together memberikan prestasi belajar yang lebih baik pada

siswa yang memiliki aktivitas sedang dibanding dengan siswa yang

mempunyai aktivitas rendah.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model Learning Together memberikan prestasi belajar

yang lebih baik pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi dibanding dengan

aktivitas belajar rendah dan siswa dengan aktivitas belajar sedang dibanding

dengan aktivitas belajar rendah, sedangkan untuk siswa dengan aktivitas

tinggi dan aktivitas rendah memberikan prestasi yang sama.

Berdasarkan hasil uji lanjut antar sel pada kolom yang sama diperoleh

= H0 =

belajar tinggi pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray (dua tinggal

dua tamu) memberikan prestasi belajar yang sama dengan model

pembelajaran Learning Together.

Hal ini menunjukkan perbedaan antara hipotesis penelitian dan hasil

penelitian, di mana hipotesis mengatakan “Pada siswa dengan aktivitas

Page 105: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

belajar tinggi, model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua

tamu) akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik

dibanding model Learning Together.

Hasil uji lanjut antar sel pada kolom yang sama = H0

=

pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

memberikan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran Learning

Together.

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian ya : Pada siswa dengan

aktivitas belajar sedang, model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua

tinggal dua tamu) akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih

baik dibanding model Learning Together.

Berdasarkan hasil uji lanjut antar sel pada kolom yang sama diperoleh

H0

belajar rendah pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray (dua tinggal

dua tamu) memberikan prestasi belajar yang sama dengan model

pembelajaran Learning Together.

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian: Pada siswa dengan

aktivitas belajar rendah, model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal

dua tamu) akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik

dibanding model Learning Together.

Page 106: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

H. Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengontrol

pelaksanaan tes prestasi belajar agar supaya data yang diperoleh seobyektif

mungkin, namun dalam pelaksanaan mungkin masih terjadinya siswa

mengerjakan soal tes ada yang bekerja sama atau membuka buku. Begitu juga

dengan data aktivitas belajar siswa ada kemungkinan dalam pengisian angket

aktivitas belajar masih banyak siswa yang kurang jujur, sehingga berpengaruh

dalam pembagian kelompok berdasarkan kriteria aktivitas belajar.

Dalam pelaksanaan penelitian karena keterbatasan jam mengajar dan

jadwal yang telah ditentukan peneliti tidak dapat mengajar untuk semua kelas

eksperimen. Pembelajaran dilaksanakan oleh guru bidang studi tempat

penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah peneliti

siapkan, antara lain: RPP, LKS, dan alat evaluasi. Dengan situasi demikian

terdapat keterbatasan terhadap proses pembelajaran pada kelas eksperimen .

Dalam hal ini peran guru untuk konsisten melaksanakan proses belajar

mengajar sesuai kesepakatan yang telah dibuat bersama peneliti menjadi hal

penting untuk mengurangi efek bias hasil penelitian.

Meskipun koordinasi dan kerjasama dengan guru pada kelompok

eksperimen telah dilakukan secara efektif, tetapi dalam pelaksanaan

pembelajaran masih terdapat banyak kekurangan diantaranya adalah

keterbatasan sarana prasarana, kondisi lingkungan sekolah dan kondisi dari

siswanya. Selain itu kekurangan tersebut juga dapat berasal dari guru dan

Page 107: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

siswa yang belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Two Stay Two

Stray dan Learning Together.

Evaluasi hasil belajar yang dilakukan sebagai tehnik pengumpulan

data tentang hasil belajar matematika berupa tes tertulis pada akhir

pembelajaran juga merupakan keterbatasan penelitian ini. Seharusnya

evaluasi dilakukan sepanjang proses pembelajaran namun untuk menjaga

kesetaraan perlakuan pada dua kelompok yang berbeda hal ini sulit

dilaksanakan dengan keterbatasan ini maka hasil penelitian ini juga harus

diterima secara hati–hati.

Page 108: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar pada pokok bahasan Bilangan Pecahan, pembelajaran dengan

model Two Stay Two Stray memberikan prestasi lebih baik daripada model

pembelajaran Learning Together.

2. Prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik

dibanding siswa aktivitas belajarnya sedang dan rendah, siswa yang memiliki

aktivitas belajar sedang lebih baik dibanding siswa yang memiliki aktivitas

belajar yang rendah.

3. Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu)

memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada siswa yang

memiliki aktivitas belajar tinggi dari pada siswa yang memiliki aktivitas

belajarnya sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan aktivitas belajar

sedang dan rendah memiliki prestasi belajar yang sama.

4. Pembelajaran dengan menggunakan model Learning Together memberikan

prestasi belajar yang lebih baik pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi

dibanding dengan aktivitas belajar rendah, begitu juga dengan siswa dengan

aktivitas sedang memberikan prestasi lebih baik daripada siswa dengan

ativitas belajar rendah. Sedangkan untuk siswa dengan aktivitas belajar

tinggi dan aktivitas belajar sedang memberikan prestasi yang sama.

Page 109: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

B. Implikasi

Berdasarkan penelitian ini, penulis menyampaikan implikasi yang

bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

1. Implikasi yang penting dalam penelitian ini berupa penggunaan model Two

Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) yang teruji lebih efektif daripada

model Learning Together. Dengan berjalannya perkembangan jaman,

sehingga perlu diperdalam tentang teori pembelajaran Two Stay Two Stray

agar dalam pelaksanaannya lebih mudah dilakukan oleh pengajar.

2. Penerapan model Two Stay Two Stray dan pemilihan siswa melalui Aktivitas

belajar telah ditunjukkan menghasilkan prestasi lebih baik. Untuk itu perlu

dikembangkan pembelajaran model Two Stay Two Stray (dua tinggal dua

tamu) dimasa yang akan datang agar model ini menjadi lebih baik.

3. Karena telah terbukti bahwa pembelajaran model Two Stay Two Stray lebih

efektif daripada model Learning Together maka diharapkan pihak sekolah

dapat menerapkan model Two Stay Two Stray pada semua pokok bahasan

yang dapat menggunakan model Two Stay Two Stray. Model Two Stay Two

Stray menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah dalam proses

pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap percaya diri serta kreativitas

belajar siswa.

4. Agar proses pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray dapat

dilaksanakan secara optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran, ada hal-

hal yang perlu diperhatikan oleh pengajar, antara lain :

Page 110: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

a. Perlu diberikan penjelasan mengenai prosedur pembelajaran model Two

Stay Two Stray sejelas-jelasnya pada siswa, agar siswa dapat melakukan

proses pembelajaran secara terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray membutuhkan waktu

yang lama, maka diperlukan persiapan yang matang sebelumnya.

c. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok maka perlu

menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam belajar kerjasama dan

dalam kegiatan pembelajaran dengan teman-temannya.

d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas maka diperlukan

pengkondisian pembelajaran yang mendukung kegiatan siswa dalam

belajar dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.

C. Saran

Agar hasil belajar matematika pada umumnya dan materi bilangan

pecahan khususnya dapat ditingkatkan, maka disarankan :

1. Kepada Guru

a. Pemahamannya tentang model pembelajaran yang semakin berkembang,

sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam

proses pembelajarannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktivitas dan rasa tanggungjawab siswa diantarannya

model Pembelajaran Two Stay Two Stray.

b. Seorang guru harus selalu kreatif dan bagaimana dalam menyusun

rencana pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,

Page 111: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

menyelenggarakan pembelajaran dan menyelenggarakan evaluasi yang

tepat untuk menciptakan aktivitas belajar siswa yang tinggi.

c. Model pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan salah satu alternatif

model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan prestasi belajar matematika, oleh karena itu disarankan

kepada guru untuk mau mencoba model pembelajaran tersebut pada

materi mata pelajaran matematika.

2. Kepada Siswa

Sudah saatnya para siswa sadar akan pentingnya hasil belajar dan

menyadari benar bahwa hasil belajar akan dicapai secara optimal apabila

siswa sendiri yang mengupayakan. Upaya mendasar yang paling tepat

adalah meningkatkan aktivitas belajar dalam mengikuti proses

pembelajarannya. Aktivitas yang seharusnya dilakukan diantaranya

adalah melakukan kegiatan yang diperintahkan oleh guru misalnya

mengerjakan LKS, melaksanakan diskusi, menjawab pertanyaan guru,

menanyakan segala sesuatu yang belum jelas, berusaha membuat

kesimpulan dari pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dalam rangka mewujudkan pembelajaran kooperatif.

3. Kepada Pihak Sekolah

a. Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan guru

dalam menunjang penyelenggaraan pembelajaran secara efektif

khususnya dalam menerapkan model pembelajaran Two Stay Two

Stray.

Page 112: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

b. Lewat Kepala Sekolah, sekolah mendukung sekaligus mendorong para

guru matematika agar aktif dalam mengikuti kegiatan–kegiatan yang

sifatnya menambah pengetahuan guru baik dari segi materi pelajaran

maupun model pembelajaran.

c. Sebaiknya kepala sekolah senantiasa mendorong kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran yang kooperatif, misalkan model

pembelajaran Two Stay Two Stray untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran lain selain matematika.

4. Kepada Peneliti/Calon Peneliti

Diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini dalam lingkup yang

lebih luas. Penulis berharap para peneliti/ calon peneliti dapat meneruskan

atau mengembangkan penelitian ini untuk variabel–variabel lain yang

sejenis atau model–model pembelajaran kooperatif yang lebih inovatif

sehingga dapat menambah wawasan dan pendidikan pada umumnya.

Page 113: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

DAFTAR PUSTAKA

Amin Suyitno. 2008. Pendekatan dan Model Pembelajaran. Semarang : FMIPA

UNNES.

Anas Sudijono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Anita Lie 2002. Cooperative Learning.Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.

Asri Budiningsih, 2004. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta,

Asih Winarti, 2009. Pembelajaran IPA menggunakan Strategi Two Stay Two

Stray melalui 2D dan E-learning dengan Memperhatikan Motivasi

Berprestasi dan Cara Berpikir Siswa. Studi eksperimen pada materi

Struktur dan Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan. Tesis. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Budiyono.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

.2009. Statistika untuk Penelitian Edisi ke-2. Surakarta: UNS Press.

Burhan Bungin. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Kencana

Prenada Media Group.

Ceket Palupi Suroso. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan

Model Think-Pair-Share (TPS) Dan Model Two Stay – Two Stray (TSTS)

Pada Kompetensi Dasar Menghitung Luas Permukaan Dan Volume

Kubus, Balok, Prisma Dan Limas Ditinjau Dari Kemampuan Spasial

Siswa Kelas VIII SMP Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

Tesis. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit

Rineka Cipta.

Djamarah, S.B.,2000. Aktivitas Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Doymus, K. 2007. Effects of a Cooperative Learning Strategy and Learning

Phases of Matter and One-Component Phase Diagrams. Journal of

Chemical Education, 84(11), 1857-1860

Page 114: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Erman Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung : JICA-UPI.

Garfield, J. 1993, “Teaching Statistics Using Small-Group Cooperative

Learning’’. Journal of Statistics Education. 1 (1). University of

Minnesota

Gie.1985.http://www.pengertiandefinisi.com/2011/05/pengertian-aktivitas-

Belajar.html

Isnaeni Maryam, 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay

Two Stray (TSTS) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada

Siswa SMP Negeri se-Kabupaten Cilacap ditinjau dari Gaya Belajar

Siswa Tahun Ajaran 2010/2011. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Ita Ayu Yuniarti, 2011. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray Berbantuan Alat Peraga Materi Segiempat di Kelas VII SMP

Negeri 13 Semarang. Tesis. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Jeffrey S. Rosenthal. 2003. Active Learning Strategies in Advenced Mathematics

Classes. Journal of Physiologi Education. 76 (4). 223-228

Juniati, Edia, 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray Berbasis Pendekatan Konstruktivisme dengan Pemanfaatan

LKPD terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep peserta Didik Kelas

VII SMP N 3 Temanggung pada Materi Pokok Perbandingan. thesis,

Universitas Negeri Semarang

Melinda Rudibaugh.2006. Cooperative Learning: Resources for Teachers. San

Juan Capistrano, CA: Resources for Teachers.

Nesrin. 2004.” The Effect Of Learning Together Technique Of Cooperative

Learning Method on Student Achievement in Mathematics Teaching 7Th

Class of Primary School, Journal of Educational Technology. 3(3)

Article 7

Nana Sudjana & Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung:

Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Oemar Hamalik. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta :PT Bumi Aksara.

Ozkan, H.H. 2010. Cooperative Learning Technique Through Internet Based

Education: a Model Proposal. Journal of Education.Vol. 130, Iss. 3; p.

499-508.

Page 115: digilib.uns.ac.id/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN LEARNING TOGETHER

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

R. Russell Wilke. 2003. The Effect of Active Learning on Student Characteristics

in a Human Physiology Course for Nonmajors. Journal of Education.

27(4) 207.

Safari, 2008. Analisis Butir Soal. Jakarta : APSI Pusat

Samuelsson, J. 2006. The Impact of Teaching Aprroaches on Students’

Mathematical Proficiency in Sweden. International Electronic Journal of

Mathemathics Education.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning : theory,research and practice

(Edisi Terjemahan olehNurulita.2008). Bandung : Nusa Media.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto.2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung : Remadja Karya.

Tjahjaning Tingastuti Surjosuseno.2011. The Effects of One Stays Rest Stray and

Lockstep Techniques on The Enhancement of Students Reading

Achievements. Indonesian Journal of Applied Linguistics 1(1)