Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

10
Dunia tanaman obat kini kedatangan pendatang baru yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya. Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes,merasakan kesembuhan. Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang. Flu? Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan. Bagaimana dengan kanker? Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari

Transcript of Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

Page 1: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

Dunia tanaman obat kini kedatangan pendatang baru yang lumayan hebat.

Mahkota dewa namanya. Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam

gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan

diabetes,merasakan kesembuhan.

Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat

menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa.

Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga

yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua

hari bakal hilang. Flu? Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari

dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.

Bagaimana dengan kanker? Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun

sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu

berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa

sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta

asam urat.

Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh

teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya,

bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa

pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan

instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.

Page 2: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya

berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki

makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya

raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat

pusaka.

Dari alergi hingga kanker

Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi

mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit

orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga

penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil

penelitiannya. Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari

Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu

pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau

antialergi. Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama

mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung,

lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.

Page 3: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai dewa penyelamat

orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan

khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning

Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni

pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui

keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota

dewa.

MAHKOTA DEWA

(Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.)

Sinonim :

P. papuana Warb. var. Wichnannii (Val.) Back.

Familia :

Thymelaeaceae

Page 4: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias

atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota

dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana,

banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah

Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota

dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-

1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m.

Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan

bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan,

bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing,

tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang

7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di

batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan

harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur,

ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah

berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat.

Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan

cangkok dan bijinya.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus)

dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL

Page 5: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah

mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan

antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang

sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia

aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang

termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit

buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah

dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.

INDIKASI

Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:

- disentri,

- psoriasis, dan jerawat.

Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:

- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.

Page 6: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

CARA PEMAKAIAN

Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang

diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa

hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan

manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis

pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan.

Perhatikan efek samping yang timbul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Disentri

Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua

gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan

minum airnya sekaligus. Lakukan 2--3 kali dalam sehari.

Psoriasis

Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-

tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air

dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya

tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua

Page 7: Efek Samping Tanaman Obat Mahkota Dewa

kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan

dosis atau hentikan penggunaannya.

Eksim, gatal-gatal

Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus.

Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2--3 kali dalam sehari.

Catatan:

Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan.

Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena

beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun

keracunan kronis yang mungkin terjadi.

Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung,

bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai

pingsan.

Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan

efek samping, seperti sakit kepala kronis.

Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.