Efek Rumah Kaca Dan Hujan Asam

10
Ketua : Andre pratama Anggota : Mia amalia Masna ayatin.N M.Aditia.P M.Gian.A

Transcript of Efek Rumah Kaca Dan Hujan Asam

Ketua : Andre pratama Anggota : Mia amalia Masna ayatin.N M.Aditia.P M.Gian.A

Kelompok 7 Efek rumah kaca & hujan asam

1. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) A.Pengertian. Kaca bersifat transparan terhadap sinar ultraviolet dan sinar tampak

(gelombang pendek), tetapi tidak untuk radiasi inframerah (Gelombang panjang). Sifat ini yang mendasari penggunaan kaca dalam pembuatan rumah kaca(greenhouse). Cahaya matahari dapat menembus atap kaca dan menghangatkan tanaman. Tanaman dan material lain yang telah mengalami pemanasan tersebut akan memancarkan radiasi inframerah (gelombang panas). Akan tetapi, gelombang panas itu diserap kaca dan meradiasikannya kembali ke dalam rumah kaca. Akibatnya adalah peningkatan suhu di dalam rumah kaca. Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida (CO), uap air, matena, (CH), dan senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi

.1. Karbon dioksida Merupakan gas rumah kaca yang paling penting karena kelimpahannya di atmosfer paling banyak. 2. Uap air Kelimpahannya di udara juga cukup besar, tetapi kurang mendapat perhatian karena keberadaanya tidak terkait dengan aktivitas manusia. 3. Metana Kelimpahannya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan karbon dioksida dan uap air.Akan tetapi, metana mempuntai efek rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida permolekulnya. 4. Keluarga klorofluorokarbon (CFC) Selain merupakan gas rumah kaca, senyawa CFC dapat merusak lapisan ozon

2. Hujan asam

Air hujan biasanya sedikit bersifa asam, dengan pHsekitar 5,7.Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida(CO) yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat(HCO)

CO(g) + HO(l)HCO(aq)

Air hujan dengan pH yang lebih rendah dari 5,7 disebut hujan asam

A. PENYEBAB HUJAN ASAM

Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah oksida belerang (SOSO) dan nitrogen dioksida (NO). Oksida-oksida tersebut larut dalam air membentuk asam. SO(g) + HO(l) HSO(aq) Asam sulfit SO (g) + HO(l) HSO (aq) Asam sulfat 2NO(g) + HO(l) HNO(aq) + Hno(aq) Asam nitrit Asam nitrat Hujan asam biasanya turun di kota-kota industri atau daerah sekitarnya

b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam 1. Kerusakan hutan Hujan asam membawa akibat buruk pada tanaman. Hujan asam membilas unsur hara penting seperti kalsium dan magnesium. Hujan asam membuat tanah menjadi bersifat asam 2. Kematian biota air Ikan dan tumbuhan air tidak dapat hidup dalam air yang bersifat asam. Ion alumunium dapat menggangu mekanisme insang ikan, sehingga ikan akan menjadi kekurangan oksigen 3. Kerusakan bangunan Hujan asam berakibat buruk terhadap bangunan biasa, seperti batu kapur, marmer, dan beton. Bahan bangunan tersebut mengandung kalsium karbonat (CaCO) Kalsium karbonat larut dalam asam. Reaksinya asam nitrat berlangsung sebagai berikut CaCO(s) + 2HNO(aq) Ca(NO)(aq) + HO(l) + CO(g)

1. Menetralkan asamnyaDanau yang telah menjadi asam dapat dinetralkan dengan suatu basa. Biasanya digunakan kalsium karbonat. 2. Menurangi emisi belerang dioksida (SO) Penyebab utama hujan asam adalah SO yang berasal dari pusat pembangkit tenaga, yaitu dari pembakaran batu bara. Hal yang mungkin dilakukan adalah dengan menyerap belerang dioksida sebelum memasuki cerobong asp. Untuk tujuan tersebut dapat digunakan kalsium karbonat. Belerang dioksida bereaksi dengan kalsium karbonat membentuk kalsium sulfit. Kalsium sulfit kemudian dapat dioksidasi lebih lanjut membentuk kalsium sulfat 3. Mengurangi emisi oksida nitrogen Pengurangan emisi oksida nitrogen akan mengurangi asam nitrat dalam air hujan. Oksida nitrogen (NO) terutama berasal dari mesin kendaraan bermotor. Oleh karena itu salah satu cara mengurangi emisi No dilakukan dengan mengontro pembakaran dalam mesin,misalnya dengan mengatur suhu mesin dan perbandingan bahan bakar terhadap udara. Emisi No juga dapat dikurangi dengan mengurangi laju kendaraan.

Persentase oksida nitrogen dalam gas buang kendaraan dapat berkurang dari sekitar 0,11% pada kecepatan 110km/jam menjadi sekitar 0.03% pada kecepatan 50 km/jam. Cara lainnya adalah dengan memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan.

Kesimpulan:Bebagai gas dalam atmosfer , seperti karbon dioksids (CO), uap air, matena (CH)dan senyawa kelurga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Hujan asam adalah air hujan dengan pH yang lebih rendah dari 5,7