EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB...

57
EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DIARE AKUT PADA ANAK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh NIDIA PUTRI MEISURI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP PENURUNAN

FREKUENSI DIARE AKUT PADA ANAK

DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

NIDIA PUTRI MEISURI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

ABSTRAK

EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP PENURUNAN

FREKUENSI DIARE AKUT PADA ANAK DI RSUD DR. H ABDOEL

MOELOEKBANDARLAMPUNG

Oleh

NIDIA PUTRI MEISURI

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia dengan

tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Obat tradisional yang memiliki efek

antiinflamasi dan antibakteri, salah satunya madu yang memiliki efek atibakteri,

anti inflamasi dan anti oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek

potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak

di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experimental) dengan

rancangan non equivalent control group. Subjek penelitian ini adalah pasien anak

penderita diare akut yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kelompok

kontrol setiap kelompok berjumlah 15 responden. Data diperoleh langsung dari

subjek penelitian melalui data primer. Dari data yang diperoleh selanjutnya

dilakukan analisis menggunakan unpaired samples t-test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi diare akut hari pertama pada

kelompok intervensi lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Frekuensi

diare akut di hari kedua, ketiga dan keempat pada kelompok intervensi lebih

sedikit dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan efek

potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut.

Pemberian suplementasi madu terbukti menurunkan frekuensi diare akut pada

anak di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Kata kunci : Diare akut, frekuensi diare, supelementasi madu

Page 3: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

ABSTRACT

POTENTIAL EFFECTS OF HONEY SUPLEMENTATION ON

DECREASING FREQUENCY OF CHILDREN ACUTE DIARRHEA

IN DR. H ABDOEL MOELOEK HOSPITAL BANDAR LAMPUNG

By

NIDIA PUTRI MEISURI

Diarrheal diseases until now still the health problems of the world with high

number of mortality and morbidity. Traditional medicine which has a bitter taste

and antibacterial effect, one of which has the effect of antibacterial honey, bitter

taste and antioxidants. This study to find out the potential effects of honey

supplementation on reducing the frequency of acute diarrhea in children in the Dr.

H. Abdul Moeloek.

This study used quasi-experimental design with nonequivalent control group

design. Subjects of study were children with acute diarrhea who were divided into

two intervention groups and control group, each group amounted to 15

respondents. Data obtained directly from research subjects through primery data.

From the data obtained then the analysis is performed using unpaired samples t-

test.

This study indicates the frequency of first-day acute diarrhea of intervention

group was more than control group. The frequency of acute diarrhea on the

second, third and fourth days in intervention group was less than children who

were controls group. The statistical test results show the potential effects of honey

supplementation on decreasing frequency of acute diarrhea.

Provision of honey supplementation was proven to reduce the frequency of acute

diarrhea in the Dr. H Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung.

Keywords: Acute diarrhea, frequency of diarrhea, honey supplementation

Page 4: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP PENURUNAN

FREKUENSI DIARE AKUT PADA ANAK

DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Oleh

NIDIA PUTRI MEISURI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...
Page 6: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...
Page 7: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...
Page 8: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalianda pada tanggal 30 Mei 1996. Penulis sebagai anak

pertama pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Suwandi PS., S.H. dan Ibu R.

Rusni Subianti, S.ST.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) penulis diselesaikan di TK pada tahun

2003, Sekolah Dasar (SD) penulis diselesaikan di SD Negeri 2 Kalianda

Lampung Selatan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) penulis

diselesaikan di SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan pada tahun 2011, dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) penulis diselesaikan di SMA Swasta Al-Kautsar

Bandar Lampung pada tahun 2014.

Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Unversitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi

Forum Studi Islam (FSI) Ibnu Sina sebagai pengurus Biro Keputrian pada tahun

2015-2017.

Page 9: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

Sebuah karya persembahan sederhana untuk

Papi, Mami, Adik-adikku dan Keluarga

Besarku tercinta

“Karena yang biasa belum tentu baik,

Namun yang baik harus di biasakan”

Page 10: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Efek Potensial Madu Terhadap

Penurunan Frekuensi Diare Akut Pada Anak Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Bandar Lampung” dapat penulis selesaikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan, bantuan,

dukungan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung dan Pembimbing Akademik yang telah

memberi bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat;

3. dr. Roro Rukmi Windi Perdani, S.Ked., M.Ked., Sp.A., selaku Pembimbing

utama atas kesediaannya untuk meluangkan waktu, memberikan nasihat,

bimbingan, saran, dan kritik yang sangat bermanfaat dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

Page 11: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

4. dr. Hanna Mutiara, S.Ked., M.Kes., selaku Pembimbing kedua atas

kesediaannya untuk meluangkan waktu, memberi nasihat, bimbingan, saran,

dan kritik yang bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini;

5. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., selaku Penguji utama pada ujian

skripsi atas kesediannya untuk meluangkan waktu, memberi nasihat, ilmu,

kritik dan saran yang bermanfaat;

6. Seluruh staf dosen dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung atas waktu, ilmu, dan bimbingan yang telah diberikan dalam

proses perkuliahan;

7. Terimakasih yang paling utama untuk Papi (Kompol Suwandi PS., S.H.) dan

Mami (R. Rusni Subianti, S.ST.) yang sangat aku cintai atas segala limpahan

cinta, perhatian, kasih sayang, doa serta dukungan yang tiada henti diberikan

setiap saat. Terimakasih atas perjuangan kalian yang selalu memberikan

segala hal terbaik untuk Putri mu;

8. Adikku Nabilla Putri Meilenia dan Wira Putra Nugraha yang senantiasa

mengisi hari-hari ku dengan cinta kasihnya, atas canda tawa yang telah

diberikan selama ini;

9. Akbar Bintang Putranto atas segala semangat, dukungan dan motivasi yang

sungguh istimewa kepadaku;

10. Bulek Deni, adek Gendis dan keluarga besar atas doa, dukungan, semangat,

cinta, kasih sayang, dan motivasi yang menjadi semangat untuk terus

berjuang sampai saat ini;

11. Annisa Yulida Syani, Devi Liani Octiara, Echa Putri Anjani, Hanifa Salma

Ramadhani, Meilisa Hidayah Putri, M. Yogi Maryadi, Rendika Oktavia

Page 12: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

Widyastuti, Ria Andriana yang selalu memberi semangat, cinta, kasih

sayang, doa, dan motivasi untuk selama ini;

12. Bellmon, Amira, Ulima, dan teman seperbimbingan lainnya atas canda tawa

dan semangat melewati hari-hari bersama dalam perjuangan ini;

13. Bapak/Ibu/Adik seluruh responden penelitian di ruang perawatan anak

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, terimakasih atas

kesediaannya berperan dalam menyelesaikan tugas akhir ini;

14. Untuk CRAN14L semuanya atas kebersamaannya selama ini;

15. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.

Bandar Lampung, 18 Januari 2019

Penulis,

Nidia Putri Meisuri

Page 13: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1 Madu ......................................................................................... 6

2.1.1 Definisi Madu ................................................................. 6

2.1.2 Komposisi Madu ............................................................ 6

2.1.3 Manfaat Madu ................................................................ 8

2.1.3.1 Prebiotik ............................................................. 9

2.1.3.2 Antioksidan Madu .............................................. 10

2.1.3.3 Antibakteri Madu ............................................... 11

2.1.4 Sumplementasi Madu ..................................................... 12

2.1.5 Dosis dan Pemberian Madu ............................................ 13

2.2 Diare ........................................................................................ 14

2.2.1 Definisi Diare ................................................................. 14

2.2.2 Etiologi Diare .................................................................. 14

2.2.3 Epidemiologi .................................................................. 15

2.2.4 Patofisiologi .................................................................... 16

2.2.5 Klasifikasi Diare ............................................................. 18

2.2.6 Penatalaksanaan Diare Akut ........................................... 18

2.3 Efek Potensial Madu Terhadap Diare ...................................... 21

2.4 Kerangka Teori ........................................................................ 22

Page 14: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

2.5 Kerangka Konsep ..................................................................... 24

2.6 Hipotesis ................................................................................... 24

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 25

3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 25

3.2 Tempat dan Waktu .................................................................... 25

3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................... 25

3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................ 25

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 26

3.3.1 Populasi Penelitian ......................................................... 26

3.3.2 Sampel Penelitian ........................................................... 26

3.3.2.1 Kreteria Inklusi .................................................. 26

3.3.2.2 Kriteria Eklusi .................................................... 26

3.3.3 Besar Sampel .................................................................. 27

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel .............................................. 28

3.4 Bahan dan Alat Penelitian ........................................................ 28

3.4.1 Bahan Penelitian ............................................................. 28

3.4.2 Alat Penelitian ................................................................ 28

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 28

3.6 Alur Penelitian .......................................................................... 30

3.7 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Variabel .................................................................................... 30

3.7.1 Identifikasi Variabel ....................................................... 30

3.7.2 Definisi Operasional Variabel ........................................ 31

3.8 Analisis Data ............................................................................ 31

3.8.1 Pengolahan Data ............................................................. 31

3.8.2 Analisis Data .................................................................. 32

3.9 Etika Penelitian ......................................................................... 33

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHSAN ............................................................. 34

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 34

4.1.1 Karakteristik Responden ................................................ 34

4.1.2 Penurunan Frekuensi Diare ............................................. 36

4.2 Pembahasan ............................................................................. 38

4.2.1 Karakteristik Responden ................................................ 38

4.2.2 Penurunan Frekuensi Diare ............................................. 39

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 45

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 45

5.1.1 Kesimpulan Umum ......................................................... 45

5.1.2 Kesimpulan Khusus ........................................................ 45

Page 15: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

5.2 Saran ......................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi Madu ....................................................................................... 7

2. Definisi Operasional ................................................................................. 31

3. Distribusi Karakteristik Responden ......................................................... 35

4. Penurunan Frekuensi Diare Akut Pada Anak di RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Bandar Lampung ...................................................................... 36

Page 17: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Prevalensi Diare Menurut Kelompok Umur ............................................ 16

2. Kerangka Teori ........................................................................................ 23

3. Kerangka Konsep ..................................................................................... 24

4. Alur Penelitian ......................................................................................... 31

Page 18: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Etika Penelitian

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Lembar Permohonan Kepada Calon Responden

Lampiran 4 Lembar Informed Consent

Lampiran 5 Interpretasi Data

Lampiran 6 Deskripsi Distribusi Data

Lampiran 7 Uji Normalitas dan Homogenitas

Lampiran 8 Unpaired Samples T-Test atau Uji T Tidak Berpasangan

Lampiran 9 Lampiran Kegiatan

Page 19: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

di dunia dengan tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Menurut data

WHO (World Health Organization) diare adalah penyebab nomor satu

kematian anak di bawah lima tahun (balita) di seluruh dunia yang

mengakibatkan 842.000 kematian, 361.000 diantaranya merupakan balita

(Sharfina, Rudi & Dian, 2016).

Diare di Indonesia merupakan penyakit endemis dan juga merupakan

penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan

kematian. Pada tahun 2016 terjadi 3 kali KLB diare yang tersebar di 3

provinsi, 3 kabupaten, dengan jumlah penderita 198 orang dan kematian 6

orang (CFR 3,04%) (Kemenkes RI, 2016). Insidensi diare nasional

berdasarkan hasil Survei Morbiditas Diare pada tahun 2000-2010 terlihat

kecenderungan insidensi meningkat. Pada tahun 2000 Insiden Rate (IR)

penyakit Diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000

penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010

menjadi 411/1000 penduduk (Kemenkes RI, 2011). Sedangkan, insidensi

diare nasional pada tahun 2014 sebesar 270/1000 penduduk, maka

Page 20: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

2

diperkirakan jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan pada tahun 2016

sebanyak 6.897.463 orang, sedangkan jumlah penderita diare yang dilaporkan

ditangani di fasilitas kesehatan adalah sebanyak 3.198.411 orang atau 46,4%

dari target (Kemenkes RI, 2016).

Kejadian diare yang ada di Kota Bandar Lampung pada balita tahun 2014

periode bulan Januari hingga Juni mencapai 2810 kasus, dan pada tahun 2015

periode bulan Januari hingga Juni mencapai 2998 kasus. Hal ini menunjukkan

bahwa angka kejadian diare mengalami peningkatan (Dinas Kesehatan

Provinsi Lampung, 2015).

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau

tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta

frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Maki, Adrian & Amatus, 2017). Menurut

WHO diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek hingga

cair dan frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Sharfina, Rudi & Dian, 2016).

Berdasarkan waktu terjadinya, diare terjadi selama 7 hari disebut diare akut,

diare melanjut berlangsung selama 8-14 hari, dan diare kronis berlangsung

lebih dari 2 minggu (Pratiwi & Widhi, 2017).

Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah menggunakan obat tradisional

sebagai pengobatan. Hal ini didukung dengan keragaman hayati yang dimiliki

baik hewan maupun tumbuhan dibandingkan negara lain. Penelitian tentang

obat tradisional sebagai antidiare yang memiliki efek anti-inflamasi dan

antibakteri di Lampung dengan kombinasi Zinc dan ORS efektif dalam

mengurangi frekuensi diare (Sukohar et al, 2014). Selain tumbuhan, hewan

Page 21: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

3

juga dapat menjadi obat tradisional salah satunya lebah sebagai penghasil

madu.

Madu sebagai obat tradisional dengan berjuta khasiat sudah dikenal sejak

zaman dahulu, bahkan Al-Quran menjelaskan manfaat lebah dan produknya

sebagai penyembuh berbagai macam penyakit (QS. An-Nahl: 68-69)

termasuk salah satunya diare. Madu adalah agen non alergi, nutrisi alami

yang tinggi nilai antioksidan, anti-inflamasi, dan memiliki aktivitas

antibakteri. Menurut Kuntadi, madu berasal dari nektar yang telah diturunkan

kadar airnya oleh lebah pekerja melalui proses penguapan, baik sebelum

maupun sesudah disimpan di dalam sel sarang. Madu memiliki komposisi

bahan kimia yang sangat kompleks. Kandungan utama fruktosa, glukosa, dan

juga fructooligosaccharides 4-5% yang juga berfungsi sebagai agen prebiotik

(Elnady et al,. 2013). Dalam 100 gram madu mengandung 294 kalori, 9,5

gram karbohidrat, 24 gram air, 16 gram fosfor, 5 gram kalsium dan 4 gram

vitamin C (Sarwono, 2001).

Madu terbukti memiliki beberapa efek antibakteri, antiinflamasi, dan

antioksidan. Efek antibakteri pada madu bekerja dengan cara membuat

kondisi gaster menjadi tidak mendukung pertumbuhan bakteri baik untuk

bakteri gram positif maupun negatif. Efek antiinflamasi langsung pada madu

bekerja dengan cara menurunkan kadar Malondialdehid (MDA) yang

merupakan hasil peroksidasi lipid sebagai penanda dari radikal bebas dapat

menurunkan jumlah sel–sel radang. Efek antioksidan madu terdapat pada

kandungan flavonoid, vitamin A, C, E yang mampu menangkap radikal bebas

Page 22: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

4

(Fajrilah, Ulfah & Qathrunnada, 2013). Kandungan fenol pada madu dapat

memblok aktivitas Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan

pembawa pesan umpan balik dari respon inflamasi (Bogdanov, 2015). Dari

studi laboratorium dan uji klinis, madu murni memiliki aktivitas bakterisidal

yang dapat melawan beberapa organisme enteropathogenic, termasuk

diantaranya spesies dari Salmonella, Shigella dan E.Coli (Puspitayani, 2014).

Penelitian tentang pengaruh pemberian madu terhadap diare akut telah

dilakukan. Pada penelitian tersebut dikatakan pemberian madu murni pada

penderita diare akut dengan terapi standar menurunkan frekuensi diare secara

bermakna pada perawatan hari ke 2, 4, dan 5, memperpendek lama rawat

secara bermakna dan menaikan berat badan namun perbedaannya secara

statistik tidak bermakna (Cholid, 2011).

Pada penelitian lain, pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi

diare anak balita didapatkan hasil terjadinya penurunan frekuensi diare

setelah pemberian madu (Puspitayani, 2014). Dan penelitian sama yang telah

dilakukan di RSUD Rokan Hulu menghasilkan pemberian madu lebih efektif

untuk penurunan frekuensi diare (Herawati, 2017).

Berdasarkan uraian diatas dan belum pernah dilakukannya penelitian tentang

pengaruh madu terhadap diare maka peneliti tertarik melakukan penelitian

untuk melihat efek potensial suplementasi madu terhadap penurunan

frekuensi diare akut pada anak di RSUD DR. H. Abdul Moeloek.

Page 23: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

5

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah terdapat efek potensial

suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak di

RSUD DR. H. Abdul Moeloek?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui efek potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi

diare akut pada anak di RSUD DR. H. Abdul Moeloek.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Peneliti

Menambah ilmu dan pengetahuan peneliti tentang efek potensial

suplementasi madu terhadap diare akut pada anak.

2. Institusi

Memberi manfaat dan menambah referensi khususnya bagi mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

3. Masyarakat

Memberikan informasi tentang alternatif tata laksana diare akut dengan

suplementasi madu.

Page 24: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Madu

2.1.1 Definisi Madu

Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis

yang dihasilkan oleh lebah madu (Apis sp.) dari sari bunga tanaman

(floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra nektar) (SNI,

2013). Rasa manis madu disebabkan adanya unsur monosakarida,

fruktosa dan glukosa (Nurheti, 2015). Sedangkan nektar merupakan

suatu senyawa kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar “necterifier”

tanaman dalam bentuk larutan gula yang bervariasi (Suranto, 2007).

Warna madu bervariasi dari tidak berwarna seperti air, warna terang

hingga hitam. Warna madu dipengaruhi oleh sumber nektar, usia

madu dan penyimpanan. Madu yang berasalah dari pengumpulan

banyak nektar dengan proses yang cepat akan berwarma lebih terang

daripada yang prosesnya lambat (Suranto, 2007).

2.1.2 Komposisi Madu

Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan

fruktosa serta sejumlah mineral seperti Magnesium, Kalium,

Page 25: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

7

Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga

mengadung vitamin B1, B2, C, B6, dan B3 yang komposisinya

berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari

yang dikonsumsi lebah. Di samping itu, dalam madu terdapat pula

Tembaga, Yodium dan Seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa

jenis hormon (Sarwono, 2001).

Setiap 100 gram madu murni bernilai 294 kalori. Menurut USDA

Nutrient database, disebutkan bahwa zat-zat di dalam madu sangat

kompleks mencapai 181 jenis. Dalam 100 gram madu mengandung

zat gizi sebagai berikut: gula 82,12 gram, serat 0,2 gram, energi 304

kKal, karbohidrat 82,4 gram, lemak 0 gram, protein 0,3 gram, asam

pantotenat (vitamin B5) 0,068 mg (1%), vitamin B6 0,024 mg (2%),

folat 2 mg (1%), air 17,10 gram, riboflavin (vitamin B2) 0,038 mg

(3%), niacin (vitamin B3) 0,121 mg (1%), kalsium 6 mg (1%), besi

0,42 mg (3%), magnesium 2 mg (1%), sodium 4 mg (0%), dan zinc

0,22 mg (2%) (Nurheti, 2015).

Tabel 1. Komposisi Madu

Mineral Jumlah

(mg/100g) Vitamin

Jumlah

(mg/100g)

Sodium (Na) 1,600 – 17 Thiamin (B1) 0,000 – 0,010

Calcium (Ca) 3 – 31 Ribovlavin (B2) 0,001 – 0,020

Potassium (K) 40 – 3500 Niacin (B3) 0,100 – 0,200

Magnesium (Mg) 0,700 – 13 Panthothenic acid (B5) 0,020 – 0,110

Fosfor (P) 2 – 15 Piridoksin (B6) 0,010 – 0,320

Selenium (Se) 0,002 – 0,010 Asam Folat (B9) 0,002 – 0,010

Tembaga (Cu) 0,020 – 0,600 Asam Askorbat (C) 2,200 – 2,500

Besi (Fe) 0,030 – 4 Phyliochinon (K) 0,025

Mangan (Mn) 0,020 – 2

Kromium (Cr) 0,010 – 0,300

Zinc (Zn) 0,050 –2 Sumber: Ajibola A, Chamunorwa JP, Erlwanger KH. 2012.

Page 26: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

8

2.1.3 Manfaat Madu

Madu sebagai obat tradisional dengan berjuta khasiat sudah dikenal

sejak zaman dahulu, bahkan Al-Quran menjelaskan manfaat lebah dan

produknya sebagai penyembuh berbagai macam penyakit. “Buatlah

sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-

tempat yang dibangun manusia (peternakan lebah). Kemudian

makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan

Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)”. Dari perut lebah itu

keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di

dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda

(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir” (QS. An-Nahl:

68-69).

Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa madu memiliki

aktivitas antibiotik spektrum luas untuk melawan bakteri patogen.

Madu juga memiliki kandungan fenol, komponen peroksida dan non-

peroksida, memiliki viskositas kental serta pH yang rendah sehingga

dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Sifat hidroskopik yang

dimiliki madu dapat menarik air dari lingkungan hidup bakteri yang

mengakibatkan bakteri mengalami dehidrasi. Madu juga bersifat

imunomodulator yaitu dengan cara memicu makrofag untuk

menghasilkan sitokin yang terlibat untuk membunuh bakteri dan

perbaikan jaringan. Sifat antibakteri tersebut efektif untuk

menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhii, Escherichia coli,

Page 27: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

9

Enterobacter aerogenes, Staphylococcus aureus serta Pseudomonas

aeruginosa (Mollan, 1992).

Madu terbukti memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan,

bahkan menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan

manfaat madu sebagai berikut:

2.1.3.1 Prebiotik

Prebiotik didefinisikan sebagai bahan pangan yang tidak

dapat dicerna dan memiliki manfaat yang menguntungkan

dengan menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas beberapa

bakteri yang terdapat pada usus sehingga dapat meningkatkan

kesehatan inang (Gibson & Robertroid, 1995).

Prebiotik adalah nutrisi bagi probiotik, dimana probiotik

merupakan bakteri hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah

cukup akan memberikan manfaat kesehatan dengan

menyeimbangkan mikroflora saluran cerna (FOA/WHO,

2006). Selain itu, probiotik juga dapat memperbaiki sistem

imun dengan meningkatkan neurtofil, monosit, natural killer

cell, dan fagositosis makrofag (Huang et al, 2009). Probiotik

akan mengaktifkan makrofag lokal untuk mempresentasikan

antigen kepada sel T, kemudian sel T merilis sitokin untuk

mengaktifkan limfosit B, dan akhirnya limfosit B mensintesis

immunoglobulin, yaitu IgA. Hal tersebut akan mencegah

kolonisasi bakteri patogen pada intestinal (Madsen, 2008).

Page 28: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

10

Probiotik memproduksi asam laktat dari karbohidrat sehingga

digolongkan sebagai bakteri asam laktat yang terdiri dari tiga

genus yaitu Lactobacillus, Bifidobacterium, dan

Streptococcus. Hal tersebut menyebabkan pH dalam

lingkungan saluran cerna menurun, probiotik dapat tumbuh

subur sedangkan patogen tidak dapat hidup (Htwe, 2008).

Suatu Penelitian yang membandingkan tingkat pertumbuhan

bifidobacterium spp. (B.Longun, B.adolescentis, B.breve,

B.bifidium, B.Infantis) yang merupakan flora normal pada

saluran cerna manusia. Bifidobacterium spp, yang dikultur

dengan memberikan madu dari tanaman cengkeh mengalami

pertumbuhan yang sama dibandingkan dengan media yang

mengandung fructooligosaccharide (FOS),

galactooligosaccharide (GOS) atau inulin, namun jika

dibandingkan dengan media kontrol pertumbuhan yang

dihasilkan, menunjukan perbedaan yang signifikan (P<0,05)

(Kajiwara et al, 2002).

2.1.3.2 Antioksidan Madu

Antioksidan merupakan senyawaa pemberi elektron (elektron

donor) atau reduksi. Antioksidan mencegah terjadinya

oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah teroksidasi

dengan cara menyumbangkan hidrogen dan atau elektron

Page 29: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

11

(Silalahi, 2006). Senyawa ini mampu menginaktivasi

berkembangnya reaksi oksidasi, dengan mencegah

terbentuknya radikal atau dengan mengikat radikal bebas dan

molekul yang sangat reaktif. Kandungan antioksidan madu

berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung seperti vitamin

C, asam organik, enzim, fenol dan flavonoid (Fajrilah, Ulfah

& Qathrunnada, 2013).

Penelitian tentang madu memiliki kemampuan antioksidan

menggunakan metode oksidasi ferro dengan xylenol oranye,

asam tiobarbiturat, dan aktivitas antioksidan. Konsentrasi

pembentukan hidroperiksida lemak dan malonilaldehid

diturunkan secara nyata oleh madu, hal ini menunjukkan

kemampuan antioksidan madu yang setara dengan melatonin

dan vitamin E (Perez et al, 2006).

2.1.3.3 Antibakteri Madu

Madu memiliki zat yang bersifat bakterisidal dan

bakteriostatik seperti antibiotik. Bakteri tidak dapat hidup dan

berkembang di dalam madu karena madu mengandung unsur

kalium yaitu unsur yang mencegah kelembaban sehingga

dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Rio, 2012). Di

dalam saluran pencernaan, madu memiliki fungsi melindungi

kolon dari luka sehingga tidak terjadi infeksi, selain itu madu

dapat melemahkan bakteri (bakterisidal) ataupun

Page 30: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

12

menghentikan penyebaran bakteri (bakteristatik) (Nurheti,

2015).

Madu memiliki aktivitas antibakteri spektrum luas terhadap

bakteri gram positif dan negatif, seperti S. aureus, E. coli dan

Salmonella sp. Penghambatan pertumbuhan bakteri tersebut

terutama karena efek peroksida yang terdapat di dalam madu

(Carina, Varela & Basualdo, 2014). Aktivitas ini diaktifkan

oleh proses pengenceran karena akan meningkatan kadar

glukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase dapat mengubah

glukosa menjadi asam glukoronat dan hidrogen peroksida.

Dengan meningkatnya glukosa oksidase akan diikuti dengan

peningkatan hidrogen peroksida yang memiliki efek

antibakteri (Abeshu & Geleta, 2016).

Tingkat keasaman madu yang rendah yaitu dengan pH antara

3,2 dan 4,5 akan menghambat pertumbuhan bakteri dan

menjadikan bakteri mati dalam kondisi tersebut (Abeshu &

Geleta, 2016). Saat besenyawa dengan air, madu akan

menghasilkan hidrogen peroksida yang bersifat sebagai

desinfektan (Nurheti, 2015).

2.1.4 Suplementasi Madu

Arti kata suplementasi menurut KBBI adalah penambahan. Sedangkan

arti madu adalah cairan yang banyak mengandung zat gula pada

Page 31: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

13

sarang lebah atau bunga (rasanya manis). Sehingga arti dari

suplementasi madu dalam penelitian ini adalah sebagai konsumsi

tambahan berupa cairan yang banyak mengadung zat gula pada sarang

lebah atau bunga yang rasanya manis (KBBI, 2016).

2.1.5 Dosis dan Pemberian Madu

Konsumsi madu dalam dosis tinggi memiliki efek signifikan dalam

pelengkap terapi AR (Alergi Rhinitis), dengan pemberian dosis 1

gram/kgBB per hari dalam dosis terbagi (Asha’ari et al, 2013).

Sedangkan, Bogdanov menyebutkan bahwa madu memiliki efek bagi

kesehatan jika dikonsumsi lebih dari 50 sampai 80 gram per asupan

(Bogdanov, Jurendic & Gallman, 2008).

Pusat Penelitian dan Pembangunan Gizi di Bogor pada tahun 2000

melakukan penelitian dengan obyek penelitian balita, memberikan

sebanyak 20 gram setiap hari. Sedangkan menurut Muhilal, 2-3

sendok makan madu 2x sehari sudah cukup memadai untuk kesehatan

tubuh. Ukuran satu sendok makan madu setara dengan 20 gram madu

(Asha’ari et al, 2013). Konsumsi madu untuk pengobatan lebih baik

dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan

penyerapannya di dalam tubuh (Cholid, 2011).

Pemberian madu tidak boleh dilakukan kepada bayi berusia dibawah

12 bulan. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan botulisme pada bayi

(Grant et al, 2013). Botulisme bayi disebabkan oleh tertelannya spora

Page 32: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

14

Clostridium botolinium dan menghasilakan botulinum toksin dalam

saluran pencernaan, yang kemudian menyebabkan gejala klinis (King

et al, 2010).

2.2 Diare

2.2.1 Definisi Diare

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal

atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume,

keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Maki, Adrian &

Amatus, 2017) dan apabila diukur berat feses lebih dari 200 gram

perhari (Nelwan, 2014). Sedangkan, menurut World Health

Organization (WHO) diare adalah buang air besar (BAB) dengan

konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari 3 kali sehari

(Sharfina, Rudi & Dian, 2016).

2.2.2 Etiologi Diare

Diare muncul karena banyak penyebab, antaralain : bakteri, virus,

parasit, obat-obatan tertentu, malabsorbsi, alergi dan keracunan

makanan, defisiensi imun dan penyakit lambung yang mempengaruhi

lambung, usus kecil dan usus besar (WHO, 2009). Bakteri patogen

seperti E.coli, Shigella, Campylobacter, Salmonella dan Vibrio

cholera merupakan beberapa contoh bakteri patogen yang

menyebabkan epidemik diare pada anak. Diare cair pada anak

sebagian besar disebabkan oleh infeksi rotavirus, V. cholera dan

Page 33: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

15

E.coli. Diare berdarah paling sering disebabkan oleh Shigela

(UNICEF dan WHO, 2009).

2.2.3 Epidemiologi

Diare merupakan masalah kesehatan terutama pada balita baik di

tingkat global, regional maupun nasional. Pada tingkat global, diare

menyebabkan 16% kematian, sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan pneumonia, sedangkan pada tingkat regional (negara

berkembang), diare menyumbang sekitar 18% kematian balita dari

3.070 juta balita. Di Indonesia, diare menjadi penyebab utama

kematian pada balita, yaitu 25,2%, lebih tinggi dibanding pneumonia,

15,5% (Riskesdas, 2007). Hal ini tentu menjadi masalah yang serius

untuk Indonesia dalam rangka mencapai tujuan keempat dari

pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDGs) yaitu

menurunkan angka kematian bayi menjadi 2/3 dalam kurun waktu 25

tahun (1990-2015).

Prevalensi diare bila dilihat dari kelompok umur tertinggi pada

kelompok balita (1-4 tahun) yaitu 16,7 %. Sedangkan menurut jenis

kelamin prevalensi diare pada laki-laki dan perempuan hampir sama,

yaitu 8,9 % pada laki-laki dan 9,1 % pada perempuan (Rikesdes,

2007). Prevalansi diare menurut kelompok umur dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Page 34: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

16

Gambar 1. Prevalensi Diare Menurut Kelompok Umur (Sumber: Riset Kesehatan Daerah, 2007)

2.2.4 Patofisiologi

Gangguan osmotik terjadi malabsorpsi dari solut yang menimbulkan

beban osmotik dibagian distal usus kecil dan kolon sehingga

menyebabkan bertambahnya cairan yang hilang. Hal ini bila makanan

atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik

dalam rongga usus sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke

dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare

(Sudarti, 2010).

Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu misalnya oleh toksik

pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air oleh elektrolit

ke dalam rongga usus dan akhirnya diare timbul karena hal tersebut

(Sudarti, 2010). Suatu diare dalam jumlah yang besar yang disebabkan

karena sekresi mukosal yang berlebihan dari cairan dan elektrolit

(Hucther SE et al, 1994).

Page 35: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

17

Terjadinya diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

adalah sebagai berikut (Hidayat, 2013):

a. Faktor Infeksi

Proses ini dapat diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman)

yang masuk kedalam saluran pencernaan yang kemudian

berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa instestinal yang

dapat menurunkan daerah permukaan instestinal sehingga terjadi

perubahan kapasitas dari intestinal yang akhirnya mengakibatkan

gangguan fungsi intestinal dalam absorbsi cairan dan elektrolit.

Adanya toksin bakteri juga akan menyebabkan sistem transport

menjadi aktif dalam usus, sehingga sel mukosa mengalami iritasi

dan akhirnya sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Secara

klinis diare karena infeksi akut terbagi menjadi 2, yaitu (Riyadi

&Suharsono, 2010) :

1. Koleriform, diare yang terutama terdiri atas cairan saja.

2. Disentriform, diare didapatkan lendir dan darah.

b. Faktor Malabsorbsi

Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang

mengakibatkan tekanan osmotik meningkat kemudian akan terjadi

pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat

mengakibatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.

c. Faktor Makanan

Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap

dengan baik dan dapat terjadi peningkatan peristaltik usus yang

Page 36: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

18

akhirnya menyebabkan penurunan kesempatan untuk menyerap

makanan.

d. Faktor Psikologis

Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang

dapat mempengaruhi proses penyerapan makanan.

2.2.5 Klasifikasi Diare

Berdasarkan waktu terjadinya, klasifikasi diare dibagi menjadi diare

akut dan diare kronik. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang

dari 14 hari (umumnya 7 hari). Diare kronik yaitu diare yang

berlangsung lebih dari 14 hari dengan kehilangan berat badan atau

berat badan tidak bertambah selama masa diare tersebut (Kemenkes

RI, 2011). Sedangkan menurut sumber lain, diare terjadi selama 7 hari

disebut diare akut, diare melanjut berlangsung selama 8-14 hari,

sedangkan diare kronis berlangsung lebih dari 2 minggu (Pratiwi &

Widhi, 2017).

2.2.6 Penatalaksanaan Diare Akut

Menurut Subdit Pengendali Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan

Kemenkes RI, pemerintah menetapkan strategi pengendalian diare

dengan melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar melalui

lima langkah tuntaskan diare ( LINTAS Diare) meliputi :

Page 37: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

19

1. Rehidrasi dengan ORS (Oral Rehydration Salt)

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari

rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan

bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin,

kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran

sudah oralit yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang

dapat mengurangi rasa mual dan muntah. Oralit merupakan cairan

yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang

hilang. Bila penderita tidak bisa minum harus segera di bawa ke

sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan cairan melalui

infus.

2. Pemberian Suplemen Zinc

Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam

tubuh. Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric

Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim ini meningkat selama

diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus. Zinc juga

berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami

kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian diare. Pemberian

Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat

keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar,

mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian

diare pada 3 bulan berikutnya (Black, 2003). Penelitian di

Indonesia menunjukkan bahwa Zinc mempunyai efek protektif

terhadap diare sebanyak 11 % dan menurut hasil pilot study

Page 38: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

20

menunjukkan bahwa Zinc mempunyai tingkat hasil guna sebesar

67 % (Hidayat 1998 dan Soenarto 2007). Berdasarkan bukti ini

semua anak diare harus diberi Zinc segera saat anak mengalami

diare.

3. Pemberian ASI / Makanan

Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan

gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh

serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih

minum ASI harus lebih sering di beri ASI. Anak yang minum susu

formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6

bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan

padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna dan diberikan

sedikit lebih sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti,

pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk

membantu pemulihan berat badan.

4. Pemberian Antibiotika Hanya Atas Indikasi

Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya

kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri.

Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah

(sebagian besar karena shigellosis), suspek kolera. Obat-obatan

Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita

diare karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah tidak di

anjurkan kecuali muntah berat. Obat-obatan ini tidak mencegah

dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak, bahkan sebagian

Page 39: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

21

besar menimbulkan efek samping yang berbahaya dan bisa

berakibat fatal. Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare

disebabkan oleh parasit (amuba, giardia).

5. Pemberian Nasehat

Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus

diberi nasehat tentang :

1) Cara memberikan cairan dan obat di rumah

2) Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan

bila :

a. Diare lebih sering

b. Muntah berulang

c. Sangat haus

d. Makan/minum sedikit

e. Timbul demam

f. Tinja berdarah

g. Tidak membaik dalam 3 hari.

2.3 Efek Potensial Madu terhadap Diare

Arti kata efek menurut KBBI adalah pengaruh. Sedangkan potensial memiliki

arti kemampuan, kesanggupan, kekuatan ataupun daya. Sehingga arti dari

efek potensial dalam penelitian ini adalah pengaruh yang memiliki

kemampuan, kekuatan atau daya (KBBI, 2016).

Madu sebagai prebiotik memiliki pengaruh baik terhadap host dengan

memicu aktivitas, pertumbuhan selektif atau keduanya terhadap bakteri

Page 40: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

22

penghuni kolon. Prebiotik adalah makanan baik untuk probiotik yang

merupakan bakteri hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan

kesehatan dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal.

Antioksidan madu yang berasal dari kandungan senyawa organik madu

seperti flavonoid, polypthenol. Antibakteri madu terjadi karena pada proses

diaktifkan oleh proses pengenceran karena akan terjadi peningkatan kadar

glukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase dapat mengubah glukosa menjadi

asam glukoronat dan hidrogen peroksida. Dengan meningkatnya glukosa

oksidase akan diikuti dengan peningkatan hidrogen peroksida yang memiliki

efek antibakteri (Abeshu & Geleta, 2016). Secara singkat saat bersenyawa

dengan air, madu akan menghasilkan hidrogen peroksida yang juga bersifat

sebagai desinfektan (Nurheti, 2015).

2.4 Kerangka Teori

Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang

dihasilkan oleh lebah madu (SNI, 2013). Madu terbukti memiliki beberapa

efek antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan. Pemberian madu mampu

menurunkan frekuensi diare dengan efek antioksidan, flavonoid berperan

dalam memperbaiki absorbsi cairan dan elektrolit. Efek prebiotik madu

meningkatkan pertumbuhan bakteri endogen sehingga mampu melawan

pertumbuhan bakteri patogen. Sedangkan efek antibakteri madu

menghasilkan hidrogen peroksida yang juga mampu melawan pertumbuhan

bakteri patogen (Puspitayani, 2014; Herawati, 2017) secara bermakna pada

perawatan hari ke 2, 4, dan 5 (Cholid, 2011).

Page 41: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

23

Diare adalah BAB dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih

dari 3 kali sehari (Sharafina, Rudi & Dian, 2016). Terjadinya diare dapat

disebabkan beberapa faktor antaralain infeksi, malabsorbsi, makanan, dan

psikologis (Hidayat, 2013).

Keterangan :

: Efek Potensial

: Diteliti

Gambar 2. Kerangka Teori

(Haffejee, Moosa, 1985; Nadhilla, 2014; Zahra et al, 2018; Sudarti, 2010)

Eti

olo

gi

Dia

re

Mad

u

Hidrogen

Peroksida

Flavonoid

Efek Prebiotik

Efek Antioksidan

Efek Antibakteri

↑ Pertumbuhan

Bakteri Endogen

Infeksi

Psikologis

Malabsorbsi

Makanan

Frekuensi Diare

↑Tekanan Osmotik

Rongga Usus

Absorbsi Cairan

dan Elektrolit

Terganggu

↓ Luas Permukaan

Mukosa Intestinal

Kerusakan Sel

Mukosa Intestinal

Pertumbuhan

Bakteri Patogen

Diare

Toksin

↑ Peristaltik Usus

↓ Frekuensi

Diare

Page 42: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

24

2.5 Kerangka Konsep

Konsep penelitian merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang

dirumuskan dari fakta, uji klinis, dan tinjauan pustaka. Konsep membuktikan

efek potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut

pada anak.

Gambar 3. Kerangka Konsep

2.6 Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Terdapat efek potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi

diare akut pada anak.

Variabel Dependen Variabel Independen

Suplementasi

Madu

Diare Akut

Page 43: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi

experimental) dengan rancangan non equivalent control group. Dalam

rancangan ini, pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random atau acak

(Notoatmodjo, 2014).

3.2 Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang perawatan anak RSUD DR. H. Abdul

Moeloek Bandar Lampung.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan pada bulan Oktober

sampai November 2018.

Page 44: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

26

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Penderita diare akut usia 1 sampai 5 tahun yang menjalani perawatan

di ruang perawatan anak RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar

Lampung yang mendapatkan terapi standar (ORS dan Zinc).

3.3.2 Sampel Penelitian

Penderita diare akut yang memenuhi kriteria penelitian sebagai

berikut:

3.3.2.1 Kriteria Inklusi

a. Penderita diare akut berusia 1-5 tahun yang dirawat di

ruang perawatan anak RSUD DR. H. Abdul Moeloek

Bandar Lampung;

b. Bersedia menjadi subyek penelitian berdasarkan

persetujuan orang tua/ wali dan menandatangani informed

consent.

3.3.2.2 Kriteria Ekslusi

a. Tidak menaati prosedur penelitian;

b. Memiliki kelainan kongenital pada saluran cerna;

c. Pasien menderita gizi buruk berdasarkan antropometri;

d. Penderita dalam kondisi imunodefisiensi (penderita

penyakit keganasan, dalam terapi sitostatiska dan

penderita yang sedang mendapat terapi kortikosteroid);

e. Memiliki alergi terhadap madu berdasarkan anamnesis;

Page 45: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

27

f. Dirawat di ruang intensif karena dehidrasi berat;

g. Diare Disentriform;

h. Meninggal selama pengamatan.

3.3.3 Besar Sampel

Menurut Dahlan (2016), pada penelitian ini merupakan analitik

komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu kali

pengukuran sehingga perhitungan sampel dihitung dengan rumus:

Keterangan:

n1 = Jumlah subyek kelompok satu

n2 = Jumlah subyek kelompok dua

α = Kesalahan tipe satu, α = 5%

zα = Nilai standar alpha, yaitu 1,960

β = Kesalahan tipe dua, β = 10%

zβ = Nilai standar beta, yaitu 1,645

x1-x2 = Selisih rerata minimal yang dianggap bermakna, yaitu 20

S =Simpang baku gabungan, yaitu 14,6 (Cholid, 2011)

Bila dikehendaki tingkat kepercayaan sebesar 95% maka jumlah

sampel dapat dihitung sebagi berikut:

Page 46: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

28

Berdasarkan perhitungan besar sampel maka jumlah subyek penelitian

adalah 13,85 orang dikoreksi kemungkinan drop out 10% setelah

perhitungan maka untuk masing-masing kelompok penelitian adalah

minimal 15 orang.

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

consecutive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria

inklusi sampai terpenuhinya sejumlah sampel yang sudah ditentukan

(Notoatmodjo, 2012)

.

3.4 Bahan dan Alat Penelitian

3.4.1 Bahan Penelitian

Aquadest dan madu murni.

3.4.2 Alat Penelitian

Lembar informed consent, timbangan digital madu, spuit 10 cc,

plastik klip, pipet plastik, gelas plastik dan sendok plastik.

3.5 Prosedur Penelitian

a. Sebelum melakukan penelitian dimintakan izin yang disetujui oleh Komite

Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;

b. Meminta izin penelitian dari Diklat RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar

Lampung;

Page 47: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

29

c. Penandatanganan informed consent oleh orang tua/ wali untuk menjadikan

penderita sebagai subyek penelitian sebagai persetujuan. Penderita yang

telah memenuhi syarat tersebut ikut dalam penelitian;

d. Penderita dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan keinginan peneliti

menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol dalam penelitian;

e. Pengisian data berupa nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir,

pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) oleh peneliti dicatat

dalam formulir penelitian;

f. Anamnesis keluhan utama dan keluhan penyerta, perjalanan penyakit dan

pengobatan yang telah diberikan. Hasil anamnesis dicatat dalam formulir

penelitian;

g. Kelompok intervensi, madu diberikan secara oral oleh peneliti 20 gram

perhari, terbagi rata dalam dua kali pemberian (pukul 07.00 dan 17.00

WIB) dengan pengenceran menggunakan aquadest steril 10 cc pada

masing-masing pemberian;

h. Kelompok kontrol tidak diberikan madu;

i. Pencatatan frekuensi diare pada lembar pengamatan yang dilakukan dua

kali sehari (pukul 07.00 dan 17.00 WIB) oleh peneliti;

j. Terapi rehidrasi dan nutrisi dilakukan sesuai protap yang ada.

Page 48: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

30

3.6 Alur Penelitian

Gambar 4. Alur Penelitian

3.7 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.7.1 Identifikasi Variabel

a. Variabel independen adalah pemberian suplementasi madu.

b. Variabel dependen adalah gambaran frekuensi diare.

Kelompok Intervensi

Terapi Standar (ORS dan Zinc) +

Suplementasi Madu

Kelompok Kontrol

Terapi Standar (ORS dan Zinc)

Semua pasien rawat inap diare akut usia 1-5 th di ruang

perawatan anak RSUD DR. H. Abdul Moeloek selama

penelitian yang termasuk dalam kriteria

Sampel Penelitian

Frekuensi Diare Frekuensi Diare

Analisis Data

Page 49: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

31

3.7.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 2. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Opersional Satuan/kategori Skala

1. Suplementasi

madu

Pemberian cairan yang

banyak mengandung zat

gula pada sarang lebah atau

bunga (rasanya manis).

Diberikan 20 gram/hari

terbagi dalam 2x pemberian

(pukul 07.00 dan 17.00

WIB). Dalam ukuran 10

gram yang dilarutkan

dengan aquadest steril10cc.

Diberikan

Tidak

diberikan

Nominal

2. Frekuensi

diare

Banyak jumlah defeksi

dalam satu hari, dicatat

berdasarkan anamnesis

dengan orang tua atau

pendamping subyek

penelitian. Pencatatan

dilakukan pada jam 07.00

WIB dan 17.00 WIB.

Kali per hari Rasio

3.8 Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data

Data primer yang diperoleh peneliti langsung dari sumber, diubah

kedalam bentuk tabel yang kemudian diolah menggunakan software

statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing, untuk memeriksa kelengkapan, memperbaiki dan atau

menambah data dan isi yang dikumpulkan selama penelitian;

b. Coding, mengklasifikasikan data dan memberi kode terhadap data

untuk dikelompokkan;

c. Data entry, memasukkan data ke perangkat komputer untuk

dianalisis;.

Page 50: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

32

d. Cleaning, melakukan validasi dan pemeriksaan kembali data yang

telah terkumpul sehingga data menjadi bersih dari kesalahan dan

siap untuk di analisis.

e. Output komputer, hasil yang telah di analisis menggunakan

program komputer kemudian dicetak.

3.8.2 Analisis Data

Analisis data penelitian diproses dengan program software statistic,

kemudian akan dilakukan 2 macam analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variabel

independen dan variabel dependen.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan

uji statistik.

a. Uji Normalitas Data (p>0,05)

Pengujan normalitas data menggunakan Shapiro Wilk test

karena besar sampel kurang dari 50, untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas ini

untuk menentukan analisis berikutnya, yaitu analisis

parametrik bila data berdistribusi normal atau non parametrik

bila data tidak berdistribusi normal.

Page 51: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

33

b. Unpaired Samples T-Test atau Uji T Tidak Berpasangan

Penelitian ini menggunakan uji statistik Unpaired Samples T-

Test atau Uji T tidak berpasangan. Uji ini merupakan uji

parametrik apabila data terdistribusi normal. Tetapi bila data

terdistribusi tidak normal maka gunakan uji Mann-Whitney

(Dahlan, 2014).

3.9 Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etika penelitian oleh Komisi

Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Univeritas Lampung dalam

surat keputusan yang bernomor: 3396/UN26.18/PP.05.02.00/2018. Peneliti

menjamin kerahasiaan identitas, melindungi dan menghormati hak responden.

Saat penelitian, dilakukan pemberian suplementasi madu pada kelompok

intervensi dan tanpa pemberian suplementasi madu pada kelompok kontrol.

Pemberian suplementasi madu pada kelompok intervensi sebanyak 20 gram

per hari yang dilakukan dalam dua kali pembagian dan diberikan pada pukul

07.00 dan 17.00 WIB dengan cara dilarutkan dalam aquadest 10 cc dalam

sekali pemberian. Penilaian dilakukan dengan melihat dan menganalisis efek

potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare responden.

Hal ini dilakukan dalam pengawasan dokter penanggung jawab yang

berkompeten dalam bidang tersebut.

Page 52: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan Umum

Terdapat efek potensial yang bermakna dengan suplementasi madu

terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak di RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Bandar Lampung.

5.1.2 Kesimpulan Khusus

Adapun kesimpulan khusus yang didapat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Gambaran responden diketahui lebih didominasi oleh responden

laki-laki baik di kelompok intervensi maupun kontrol, demikian juga

dengan usia yang menggambarkan rentang usia terbanyak pada

kelompok kontrol dan intervensi adalah 1-2 tahun, berat badan

antara 5-10 kg dan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah

cefotaxim baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok

intervensi.

2. Frekuensi diare akut hari pertama pada kelompok intervensi lebih

banyak dibandingkan pada kelompok kontrol. Frekuensi diare akut

Page 53: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

46

di hari kedua, ketiga dan keempat pada kelompok intervensi lebih

sedikit dibandingkan kelompok kontrol.

3. Penurunan frekuensi diare akut pada pre-post test kelompok

intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan

pertimbangan dan masukan antara lain sebagai berikut :

1. Bagi institusi kesehatan, penelitian ini dapat menjadikan madu sebagai

pertimbangan suplementasi untuk mengurangi frekuensi diare dalam

penanganan pasien diare akut.

2. Bagi masyarakat, dapat memberikan informasi kepada masyarakat agar

dapat melakukan penolongan pertama pada anak yang mengalami diare

termasuk didalamnya memberikan suplementasi madu kepada pasien.

Page 54: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

DAFTAR PUSTAKA

Abeshu MA, Bekseho G. 2016. Medicinal uses of honey. Biology and Medicine

Journal. 8(2): 1-7.

Ajibola A, Chamunorwa JP, Erlwanger KH. 2012. Nutraceutical values of natural

honey and its contribution to human health and wealth. Nutr Metab

(Lond). 9: 61.

Asha’ari ZA, Mohd ZA, Wan SJWD, Che MCH, Ishlah L. 2013. Ingestion of

honey improves the symptoms of allergic rhinitis: evidence from a

randomized placebo-controlled trial in the East Coast of Peninsular

Malaysia. ASM. 33(5): 469-475.

Black RE, Morris SS, Bryce J. 2003. Where and why are 10 million children

drying every year?. Lancet. 361: 2226-2234.

Bogdanov S, Jurendic T, Gallman P. 2008. Honey for nutrition and health: a

review. J Am Coll Nutr. 27:677-89.

Carina L, Varela S, Basualdo M. 2014. Antibacterial activity of honey: a review

of honey around the world. J Microbiol Antimikrob. 6(3): 51-56.

Cholid S. 2011. Pengaruh pemberian madu pada anak yang menderita diare akut

cair dengan dehidrasi ringan sedang [tesis]. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Dahlan S. 2014. Statistika untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat

dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia. hlm. 93-109.

Dahlan S. 2016. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan, edisi 4.

Jakarta: Epidemiologi Indonesia. hlm. 187-193.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Profil Kesehatan Lampung. Dinkes

Lampung. Lampung.

Page 55: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

Elnady HG, Abdalmoneam N, Aly NA, Saleh MT. 2013. Honey : an adjuvant

therapy in acute infantile diarrhea.Medical Research Journal. 12, pp. 12–

16.

Fajrilah BR, Ulfah DI, Qathrunnada D. 2013. Pengaruh pemberian madu terhadap

kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah pada tikus yang diinduksi

alloxan. Studi experimental pada tikus putih jantan galur wistar. Sains

Medika. 5(2): 98-100.

Food and Agriculture Organization/World Health Organization. 2006. Probiotics

in food: health and nutritional properties and guidelines for evaluation.

Roma: FAO/WHO.

Grant KA, McLauchin J, Amar C. 2013. Infant botulism: advice on avoiding

feeding honey to babies and other possible risk factors. Community Pract.

86(7): 44-6.

Gibson GR, Roberfroid M. 1995. Dietary modulation of human colonic

microbiota-introducing the concept of prebiotics. J Nutr 125: 1401-1412.

Guyton, Arthur C, and John E Hall. 2003. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta:

EGC. hlm 1012-1019.

Haffejee IE, Moosa A. 1985. Honey in the treatment of infantile gastroenteritis.

British Medical Journal. 290(1).

Herawati R. 2017. Pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi diare

pada anak balita di RSUD Rokan Hulu. Maternity and neonatal. Jurnal

Kebidanan. 2(4).

Hidayat A, Aziz A. 2013. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan.

Jakarta: Salemba Medika.

Htwe K, Yee KS, Tin M, Vandenplas Y. 2007. Infection in the elderly. Infectious

Disease Clinics of North America. 21 pp: 711-743.

Kajiwara S, Gandhi H, Ustunol Z. 2002. Effect of honey on the growth of and

acid production by human intestinal bifidobacterium spp. An in vitro

comparison with commercial oligosaccharides and inulin. J. Food Proot :

65(1): 214-18.

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tentang efek.

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tentang madu.

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tentang suplementasi.

Page 56: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tentang potensial.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Indonesia.

King LA, Popoff MR, Mazuet C, Espie E, Vaillant V, de Valk H. 2010. Infant

botulism in France, 1991-2009. Arch Pediatr Journal. 17(9): 1288-92.

Maki F, Adrian U, Amatus YI. 2017. Perbedaan pemberian asi ekslusif dan susu

formula terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja

puskesmas ranonata weru. eKp. 5(1).

Magdarina. 2011. Morbiditas dan mortalitas diare pada balita di Indonesia tahun

2000-2007. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan

Litbangkes.

Nadhilla NF. 2014. The activity antibacterial agent of honey against

Staphylococcus aureus. J Majority. 3(7).

Nelwan, Erni, Juita. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi empat. Jakarta:

Internal Publishing.

Notoatmodjo S. 2014. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. hlm.

60-62.

Nurheti Y. 2015. Khasiat madu untuk kesehatan dan kecantikan. Edisi 1. Jakarta:

Published Andi.

Quran Surat. An-Nahl: 68-69. 2015. Departemen Agama RI. Jakarta: PT. Syamil

Cipta Media.

Rio Y dan Aziz D. 2012. Perbandingan efek antibakteri madu asli sikabu dengan

madu lubuk minturun terhadap escherichia coli da staphylococcus aureus

secara in vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(2).

Rahma, Amin RH, & Masni. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian

Diare Pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Baranglompo Kecamatan

Unjung Tanah Tahun 2012. Repository Universitas Hasanuddin.

Ramakrishnan R, Bharathi MJ, Meenakshi R, Padmavathy S, Shivakumar C,

Srinivasan M. 2004. Microbial keratitis in South India: influence of risk

factors, climate, and geographical variation. Ophthalmic epidemiology.

14(2): 61

Page 57: EFEK POTENSIAL SUPLEMENTASI MADU TERHADAP …digilib.unila.ac.id/55323/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-01-24 · DAFTAR ISI Halaman ... 3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ...

Sarwono. 2001. Lebah madu. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Semba RD, Bloem MW. 1992. Nutrition and Health in Developing Countries.

New Jersey: Humana Press.

Silalahi J. 2006. Makanan fungsional. Yogyakarta: Kanisius.

Sharfina H, Rudi F, Dian R. 2016. Pengaruh faktor lingkungan dan perilaku

terhadap kejadian pada diare balita di wilayah kerja puskesmas sungai

tabuk kabupaten banjar. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia.

3(3): 88-93.

Sudarti. 2010. Kelainan dan penyakit pada bayi dan anak. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Sukohar A, Ambarwati N, Awliyanti, Irwan A, Aditya M. 2014. Observational

study of Lampung traditional medicinal herb on six to twelve years old

diarrheal patients. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. 5(6): 1-5.

Suranto A. 2007. Terapi madu. Jakarta: Penebar Plus. hlm. 45.

Pratiwi AG, Widhi S. 2017. Pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang

diare pada penderita diare. Jurnal AKP. 8(1).

Puspitayani D, Listriana F. 2014.Pengaruh pemberian madu terhadap penurunan

frekuensi diare anak balita di desa ngumpul, jogoroto, jombang. Jurnal

Edu Health. 4(2): 68-71.

UNICEF-WHO. 2009. Diarrhoe: Why Children Are Still Drying and What Can

Be Done.

World Health Organization. 2009. Health Topics: Diarrhoe.

Zahra VS, Fatemeh J, Javad N, Zohreh A, Houman T. 2018. Effect of honey on

diarrhea and fecal microbiotain in critically ill tube-fed patient: a single

center randomized controlled study. Anesth Pain Med. 8(1): e62889.