Efek Mortalitas Ekstrak Biji Jarak

7/25/2019 Efek Mortalitas Ekstrak Biji Jarak

1/19

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

EFEK MORTALITAS EKSTRAK BIJI JARAK (Ricinus Communis

L.) TERHADAP LARVAAnopheles

NI NYOMAN ARIWIDIANI

NIM : P07134113 032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

DIPLOMA EMPAT

201


2/19

KATA PEN!ANTAR


3/19

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A" L#$#% B&'##*

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dan

genus Plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.

(Prabo!o "##$% ")& Di Indonesia Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat&

Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu

bayi balita dan ibu hamil& Se'ara langsung malaria dapat menyebabkan anemia dan

dapat menyebabkan penurunan produktiitas kera& Penyakit ini masih menadi

endemis di sebagian besar !ilayah di Indonesia&

Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit bersel satu yang hidup di darah

manusia yang termasuk dalam golongan amuba yang disebut dengan plasmodium&

*era plasmodium adalah dengan merusak sel+sel darah manusia& Dengan perantara

gigitan nyamuk Anopheles sp. plasmodium masuk kedalam darah manusia dan

berkembang biak dengan membelah diri&

,yamukAnopheles sp. merupakan enis nyamuk pemba!a parasit (protozoa) dan

genus Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria& Ada lebih dari $##

spesiesAnopheles sp. yang sudah dikenali -## spesies yang memiliki potensi untuk

menularkan penyakit malaria dan hanya .#+$# spesies yang merupakan host pemba!a

parasit& Mengingat keganasan penyakit malaria masyarakat harus mampu mengenali

dan mengetahui 'ara pengendalian dari enis nyamuk ini untuk mengurangi

penyebaran penyakit malaria&

/saha pemberantasan penyakit malaria dipusatkan pada tempat+tempat yang

merupakan daerah endemis dari penyakit ini& pengendalian 0e'tor utama penyebabpenyakit ini adalah dengan menurunkan kepadatan populasi enis nyamuk Anopheles

sp. sampai serendah mungkin sehingga kemampuan sebagai 0e'tor menghilang&

/ntuk pengendalian ini digunakan bahan kimia yang mampu membunuh serangga

(insektisida) atau hanya untuk menghalau serangga saa (repellent)& 1ara pengendalian

ini hanya bersiat sementara dan dapat men'emari lingkungan& (2andahusada S& dkk


4/19


5/19

5& Mengukur eek mortalitas ekstrak bii arak (Ricinus

Communis L.) terhadap lar0a Anopheles sp. konsentrasi

#75;&


6/19

9arak merupakan tanaman liar yang sering di kembangbiakan di

perkebunan& Tanaman ini termasuk ke dalam golongan tanaman perdu

memiliki daun tunggal menari antara 7+= berdiameter -#+$# 'm& tanaman ini

berkembang sangat 'epat tidak bergantung pada musim dan dapat

berkembang biak dalam !aktu singkat melalui bii+biinya yang tanggal dan

tersebar dengan sendirinya& 6atangnya berkayu bulat li'in berongga

berbuku+buku dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas ber!arna hiau

dengan semburat merah tua (Firdaus /&I& "##& "##5)&b& *andungan ?at *imia

Metode penyarian yang digunakan adalah metode Perkolasi& Perkolasi

merupakan metode penyarian sederhana yang dilakukan dengan 'ara

merendam serbuk simplisia dalam 'airan penyari selama beberapa hari pada

temperature kamar dan terlindung dari 'ahaya (Alam dkk "##7)&Penyari yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 7#; karena

'airan ini lebih selekti tidak bera'un netral absorbsinya baik dan etanol

dapat ber'ampur dengan air (Depkes RI -===)& >tanol uga eekti sebagai

pelarut dalam pembuatan ekstrak tumbuhan yang mengandung zat lar0asida

(Aina S&A& et al& "##=)& Selain itu etanol tidak menyebabkan pembengkakan

membrane sel memperbaiki stabiitas bahan obat terlarut dan menghambat

kera enzim (Depkes RI -===)&6ii arak (Ri'inus 1ommunis 3&) mengandung % minyak ri'ini' $#+5#;

dengan kandungan gly'eride dan ri'inolei' a'id isori'inolei' a'id olei' a'id


7/19

linoleni' a'id dan steari' a'id& 9uga mengandung ri'in seumlah ke'il

'yto'hrome 1 dan 3ipase (1omoime "##8)&'& *andungan 6ii 9arak yang mempunyai eek 3ar0asida

Semua bagian tumbuhan arak (Ri'inus 1ommunis 3&) bera'un untuk

nematoda 'enda!an dan serangga karena kandungan bioakti risin 8#+=#;dan sisanya minyak 'astor (4ahyono D& dan Ra'hmat M& "###)& Risin

merupakan suatu protein enzim yang memiliki " rantai& Rantai A memiliki

akti0itas toksik karena menghambat sintesis protein& Sedangkan rantai 6

berungsi mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa

(,ugroho S& "##8)& Sitotoksik dari risin biasanya menghambat sinstesis

protein sebagai akibatnya teradi kerusakan riborom& Risin termasuk protein

inakti0ator ribosom tipe II heterodimeri' gly'oproteins dengan kandungan

to@ophori' rantai A dan le'tin rantai 6 yang dihubungkan oleh embatan

disulida (Sudadi dkk "##7)& Rantai A ditranser mele!ati membran sel oleh

rantai 6 le!at endo'ytoti' 0esi'les ke dalam sel& Rantai 6 berungsi

mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa atau sisa ,+

a'etylgala'tosamine yang ikut rantai A memasuki sel& Di dalam sel rantai A

mengalami retrograde transport oleh re'eptor+mediated endo'ytosis akibatnya

toksin akan ditransport masuk ke 2olgi 'omple@ ke dalam sitosol setelah

ikatan disulide direduksi& Saat di sitosol rantai A menunukkan akti0itas

R,A ,+gly'osidase dan inakti0asi ribosom se'ara enzymatis memotong sisa

adenin spesiik dari "8S R,A subunit ribosom & et al& "##5)&

*era'unan risin dapat melalui pernapasan pe'ernaan dan ineksi&

Mekanisme kera risin dalam menghan'urkan sel dia!ali dengan pengikatan

rantai 6 risin kepada reseptor permukaan sel& Rantai 6 risin ini akan

menempel pada molekul glikoprotein dan glikolipid yang merupakan senya!a

penyusun membran sel& Sekitar -#< sampai -#8 molekul risin dapat terikat

pada setiap sel& Selanutnya risin akan memasuki bagian dalam sel melalui

mekanisme endositosis& Di dalam sel rantai A dan 6 molekul risin akan

terpisah& Rantai A yang bersiat toksik akan menginakti0asi pabrik pembuat


8/19

protein ribosom& Satu molekul risin yang masuk ke dalam sel sanggup

menginakti0asi lebih dari -5## molekul ribosom per menit& Apabila ribosom

tidak akti maka sudah tidak memiliki ungsi yang 0ital sebagai pabrik

pembuat protein& Tanpa adanya ribosom atau ribosom tidak akti bekera

maka ribuan protein yang dibutuhkan untuk kehidupan sel akan berhenti

diproduksi sehingga sel pun akan mati (,ugroho S& "##8)&

2" Anopheles sp.

a& Morologi

Morologi Anopheles sp. dapat dibagi menurut masa pertumbuhan dan

perkembangan nyamuk Anopheles sp. dapat dibagi menadi $ tahap yaitu

telur lar0a pupa dan nyamuk de!asa sehingga termasuk kedalam golongan

metamorosis sempurna&

-& Telur Setiap bertelur setiap nyamuk de!asa mampu menghasilkan 5#+"## buah

telur& Telur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menadi

satu)& Telur ini menetas dalam "+. hari (pada daerah beriklim dingin bisa

menetas dalam "+. minggu)& TelurAnopheles sp. langsung diletakan diatas air

sehingga menyerupai perahu yang dibagian ba!ahnya kon0eks bagian

atasnya konka dan mempunyai sepasang pelampung pada lateral&"& 3ar0a

3ar0aAnopheles sp. mengapung seaar dengan permukaan air memiliki

spirakel pada bagian posterior abdomen tergel plate pada tengah sebelah

dorsal abdomen dan sepasang bulu palma pada lateral abdomen&

.& Pupa

PupaAnopheles sp. memiliki tabung pernaasan berbentuk seperti trompet

yang lebar dan pendek digunakan untuk mengambil udara di permukaan air&

$& ,yamuk de!asa

Setelah perkembangan alat+alat tubuh nyamuk de!asa lengkap maka

nyamuk de!asa akan keluar dan meninggalkan kulit pupa& Setelah keluar

nyamuk istirahat pada kulit pupa untuk sementara sambil menunggu sayap

menadi keras sehingga nyamuk mampu untuk terbang& ,yamuk antan

biasanya tidak terbang auh tetapi menunggu nyamuk betina untuk

berkopulasi& ,yamuk betina setelah keluar dari pupa dalam !aktu "$ am

segera berkopulasi kemudian pergi men'ari darah sebagai makanannya untuk

proses pematangan telurnya&


9/19


10/19

untuk kembali memulai siklus seksual menadi mikrogamet (antan) dan

makrogamet (betina)& >ritrosit yang terineksi biasanya pe'ah yang

bermaniestasi pada geala klinis& 9ika ada nyamuk yang menggigit manusia

yang terineksi ini maka gametosit yang ada pada darah manusia akan

terhisap oleh nyamuk& Dengan demikian siklus seksual pada nyamuk dimulai

demikian seterusnya penularan malaria&

d& Pengendalian nyamukAnopheles sp.*egiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan men'egah

penularan penyakit malaria antara lain (Depkes RI -==7) %

-& Membunuh nyamukMembunuh nyamuk biasa dilakukan dengan menggunakan insektisida&

Tindakan penyemprotan rumahBindoor residual spraying(IRS) eekti ika siat

nyamuk endophili' dan nyamuk istirahat didalam rumah&"& Membunuh entik

Resistensi 0e'tor malaria terhadap bahan insektisida resistensi P&

al'iparum terhadap klorouin dan penolakan terhadap penyemprotan rumah

oleh penduduk merupakan permasalahan program pemberantasan malaria&

Permasalah tersebut diatasi dengan anti lar0a&

.& Mengurangi tempat perindukan&

Pen'engahan malaria berbasis masyarakat adalah memasyarakatkan

perilaku hidup bersih dan sehat antara lain dengan memperhatikan kebersihan

lingkungan untuk menghilangkan tempat+tempat perindukan nyamuk se'ara

permanen dari lingkungan pemukiman&

*eselurahan program tersebut se'ara rutin sudah dilaksanakan tetapi

monitoring tingkat keberhasilan dari program yang dilakukan belum

mendapatkan perhatian se'ara khusus sehingga diperlukan peningkatan

pengetahuan dan kesadaran diri masyarakat sendiri untuk mengurangi

penularan keadian malaria&


11/19

Ekstrak Biji Jarak (Ricinus Communis L.) yang mengadung risin

Risin mempengaruhi sintesa protein

Inaktivasi ribosom sehingga se mati

E!ek mortaitas arva "nophees sp.

arva "nophees sp. sp.

#idup $ati

%ariabe uar terkendai

&empat hidup

'epadatan arva

mur Larva

'uaitas "ir

%ariabe uar tidak terkend

'eembaban

uhu

'esehatan arva

B" K&%#*# K-&


12/19

BAB III

METODE PENELITIAN

A" T&,#$ 6# W#$+ P&&'$#

-& 3okasi Pengambilan sampel

3okasi pengambilan sampel di sekitar laguna di ke'amatan Tanung *abupaten

3ombok /tara&"& 3okasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Parasitologi Analis *esehatan *emenkes

Mataram&.& 4aktu

Penelitian dilakukan pada bulan April "#-


13/19

*eterangan %t 9umlah perlakuan dalam per'obaan

r 9umlah pengulangan

dalam penelitian ini terdapat kelompok 'ontrol dan kelompok perlakuan& Dimanakelompok 'ontrol hanya ada - perlakuan dan kelompok perlakuan terdapat 5

perlakuan& Maka nilai t yang digunakan adalah- (umlah 'ontrol) E 5 (umlah perlakuan) < perlakuan&

6ila dimasukan kedalam rumus Federer maka dapat ditentukan besar

pengulangan perkelompok yaitu %(


14/19

'e I

"-uadest

(contro negative)

/

01 Larva

'e II

"-uadest

C$C +

ekstrak kons. 1.+

/

01 Larva

'e III

"-uadest

C$C +

ekstrak kons. 1.02

/

01 Larva

'e I%

"-uadest

C$C +

ekstrak kons. 1.21

/

01 Larva

'e %

"-uadest

C$C +

ekstrak kons. 1.32

/

01 Larva

'e %I

"-uades

C$C +

ekstrak kons.

/

01 Larva

Perlakuan 24 jam

#idup $ati

4engoahan data

"naisis 5ata

'esimpuan

a& Data dari Hariabel 6ebas (Hariabel Independent) berupa konsentrasi

ekstrak bii arak #&-; #&"5; #&5; #&75; -;& Sehingga skala data

yang digunakan adalah Crdinal&

b& Data dari Hariabel terikat (Hariabel Dependent) berupa umlah mortalitas

lar0aAnopheles sp. setelah diberikan perlakuan dengan ekstrak bii arak

pada konsentrasi tertentu& Sehingga skala data yang digunakan adalah

Rasio&

E" D&- O&%#-#'

-& >kstrak 6ii 9arak

Pada penelitian ini memakai ekstrak bii arak yang dibuat di laboratorium

*imia Analis *esehatan *emenkes Mataram& Pelarut yang digunakan adalah etanol

7#;& /i pendahuluan dilakukan pada konsentrasi ekstrak bii arak -; .; dan 5;&

*onsentrasi ekstrak bii arak yang di pergunakan pada penelitian adalah #&-;#&"5; #&5; #&75; dan -;&

"& 9umlah *ematian 3ar0aAnopheles sp.Adalah banyaknya lar0aAnopheles sp. instar III yang mati& 3ar0a dianggap mati

bila tidak ada lagi tanda+tanda kehidupan& 3ar0aAnopheles sp. diperoleh dari sekitar

laguna di *e'amatan Tanung *abupaten 3ombok /tara&

F" A'+% P&&'$#


15/19

!" A'#$ 6# B#.#

-& Alat Penelitian

a& 4adah plastik -##mlb& 2elas ukur -##ml

'& Pipet plastik

d& Pipet ukure& ,era'a

& 3idi

g& *asa kain

h& Alat penghitungi& 6eker glass

"& 6ahan Penelitian

a& 3ar0aAnopheles sp. Instar IIIb& >kstrak bii arak (Ri'inus 'ommonis 3&)

'& Auadest

d& 1M1 -;

H" /#%# K&%#


16/19

-& Tahap Persiapan

Tahapan persiapan adalah tahapan persiapan pembuatan ekstrak bii arak dengan

metode perkolasi di laboratorium kimia Analis *esehatan *emenkes Mataram&

Perkolasi merupakan 'ara penyarian sederhana yang dilakukan dengan 'ara

merendam serbuk simplisia dalam 'airan penyari selama beberapa hari pada

temperature kamar dan terlindung dari 'ahaya& Metode perkolasi digunakan untuk

menyari simplisia yang mengadung komponen kimia yang mudah larut dalam 'airan

penyari tidak mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam 'aran penyari

tidak mengandung benzoin tirak dan lilin (Alam dkk "##7)&Pembuatan ekstrak bii arak dilakukan dengan 'ara menimbang serbuk sebanyak

$## gram& *emudian dibungkus dengan kertas saring dibentuk silinder dan diikat

dengan tali lalu dimasukan kedalam alat perkolasi ditambahkan etanol 7#;

sebanyak $ liter& Proses perkolasi dihentikan setelah larutan ber!arna enih& >kstrak

yang diperoleh dipekatkan dengan menguapkan pelarut diatas penangas api sampai

diperoleh ekstrak pekat berupa gel tanpa mengandung etanol&

"& /i Pendahuluan/i pendahuluan dilakukan di laboratorium Parasitologi Analis *esehatan

*emenkes Mataram& 6eradasarkan penelitian daya bunuh ekstrak bii arak terhadap

lar0a Anopheles sp. di laboratorium menunukan bah!a dalam dosis -"5# ppm

menyebabkan kematian lar0a sebesar 8kstrak bii arak ditimbang kemudian dilarutkan dalam larutan auadest

dengan 1M1-;& *onsentrasi ekstrak -; didapat dengan 'ara melarutkan

-gr ekstrak bii arak pada larutan auadest 1M1 -; sampai 0olume

larutan -##ml& 1M1 (Carboxyl Methyl Cellulose) adalah zat pelarut

minyak pada ekstrak dan menstabilkan emulsi (Supriyo >& "##8)&

Pemakaian 1M1 karena 1M1 tidak mempengaruhi lar0aAnopheles sp.

dengan signiikan& *onsentrasi ekstrak yang dipergunakan adalah #-;

#"5; #5; #75; dan -;&


17/19

b& *edalam tiap konsentrasi dimasukan "# ekor lar0a Anopheles sp. instar

III termasuk 'ontrol tanpa diberi makanan (1al0a'anti et al&"##$)&'& Setiap konsentrasi dilakukan pengulangan $ kali&

Interpretasi asil %

3ar0a Mati % 3ar0aAnopheles sp. instar III yang sudah tidak bergerak dan

tidak merespon terhadap rangsang& Tes untuk mengetahui kematian lar0a dilakukan

dengan menggunakan alat berupa lidi yang disentuhkan pada lar0a kemudian dilihat

bah!a lar0a tidak merespon dan tidak bergerak setelah "$ am&

3ar0a idup % lar0aAnopheles sp. instar III yang masih akti bergerak dan

dapat merespon terhadap rangsang&

I" /#%# P&*'#.# 6# A#'-- D#$#

-& 1ara Pengolah data

/ntuk pengolahan data hasil pengamatan akan disaikan dalam tabel -&Tabel -& Pengolahan data umlah lar0a Anopheles sp. yang mati dengan

konsentrasi ekstrak bii arak (Ricinus Communis L&)

Replikasi*elompok

T# T- T" T. T$ T5-

"

.

$

9umlah

Rata+rata

"& Analisis Data/ntuk mengetahui perbedaan umlah kematian lar0a Anopheles sp. antar

kelompok ui dilakukan ui statisti' One Way Anova& /i statisti' ini dilakukan

dengan bantuan 'omputer program SPSS& Dimana ui statisti' Cne 4ay Ano0a

diukur pada tingkat keper'ayaan =5; (#)&

ipotesis statisti' dalam penelitian ini adalah %o % Tidak ada eek mortalitas ekstrak 6ii 9arak (Ricinus Communis L&)

terhadap lar0aAnopheles sp.a % Ada pengaruh eek mortalitas ekstrak bii 9arak (Ricinus Communis L&)

terhadap lar0aAnopheles sp.

9ika dari hasil ui statistik diperoleh p J (#) maka a di terima dan o

ditolak artinya ada pengaruh eek mortalitas 6ii 9arak (Ricinus Communis L&)

terhadap kematian lar0aAnopheles sp.


18/19

DAFTAR PUSTAKA


19/19

Efek Mortalitas Ekstrak Biji Jarak

Documents

Transcript of Efek Mortalitas Ekstrak Biji Jarak