EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku...

107
EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING (Nyctanthes arbor-tritis L.) PADA MENCIT PUTIH BETINA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Eunike Sandjaja NIM : 038114030 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku...

Page 1: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING

(Nyctanthes arbor-tritis L.) PADA MENCIT PUTIH BETINA

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Eunike Sandjaja NIM : 038114030

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING

(Nyctanthes arbor-tritis L.) PADA MENCIT PUTIH BETINA

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh : Eunike Sandjaja

NIM : 038114030

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku tidak mendapat sesuatu pun yang aku minta

Tetapi mendapat semua yang aku butuhkan.

Bertentangan dengan keinginanku, doa-doaku yang tak terucapkan terjawab

Banyak perkara yang tak dapat kumengerti...

mengapakah harus terjadi di dalam dunia ini.

Satu perkara yang kusimpan dalam hati...

tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah perduli.

Allah mengerti..Allah perduli..

segala persoalan yang Nike hadapi..

Tak akan pernah dibiarkanNya kubergumul sendiri s’bab allah

mengerti..

DibukaNya jalanku.. s’bab Allah mengerti...

Segala perkara dapat Nike tanggung di dalam Yesus

yang memberi kekuatan kepada Eunike Rebecca Sandjaja

Filipi 4:13

Kupersembahkan skripsi ini kepada

Bapa di Sorga yang selalu mengasihiku...

Tuhan Yesus yang selalu memberi segalanya indah pada waktuNya…

Roh Kudus... penghiburku yang selalu setia menyertaiku…

Keluargaku yang kucintai...

Gi dan Ndari yang kusayangi…

Almamaterku....

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

PRAKATA

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

oleh karena kasih setiaNya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Efek Analgesik Infusa Bunga Srigading (Nyctanthes arbor-tritis L.) pada Mencit

Putih Betina“ ini dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai

pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis

hendak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing

utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan, kritik dan masukkan

kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

3. Drs. Mulyono, Apt., selaku penguji skripsi atas bantuan dan masukkan kepada

penulis demi kemajuan skripsi ini.

4. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku penguji skripsi atas bantuan dan

masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

5. Ign. Kristio Budiasmoro, M.Si., Mas Sigit, dan Mas Andre, atas bantuan

determinasi dan pembuatan herbarium tanaman srigading.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

6. Mas Parjiman, Mas Heru dan Mas Kayat selaku laboran bagian Farmakologi-

Toksikologi, serta Mas Wagiran selaku laboran bagian Farmakognosi-

Fitokimia atas segala bantuan dan dinamika selama di laboratorium.

7. Papa, Mama dan Ciciku yang selalu mendukung terutama dukungan moral,

biaya, semangat dan kasih sayang selama ini.

8. Gi yang selalu memberi kepercayaan, semangat dan bantuan selama ini, Nesz

dan Ndari yang membantu selama penyusunan skripsi ini, serta Jenny atas

persahabatan yang indah.

9. Teman-teman Amakusa Family : Ayu, Tyas beru, Nova, Linda tomat,

C’monchan, Cendutz, Dechi, Chipino, Inchan, Hennotz, Mira, Tata, Ita, Yemi,

Dewi, Uut, Dian, dan Putri atas persahabatan dan kehebohan yang

menyenangkan.

10. Tokol Family dan seluruh PMK Apostolos Family atas persaudaraan dan

persahabatan yang indah dalam Tuhan Yesus Kristus.

11. Fen-Fen, Mike, Kezia, Fery, Owen, Ping, Shiang, dan Ricky atas dukungan

moril, doa dan persahabatan yang luar biasa.

12. Teman-teman seperjuangan di Laboratorium Farmakologi atas kebersamaan

dan keceriaan bersama selama ini.

13. Kelas kuliah A, terlebih kelompok Praktikum B angkatan 2003 atas

kebersamaan, suka, dan duka selama ini.

14. Pihak-pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab

itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan di masa yang akan

datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

INTISARI

Srigading (Nyctanthes arbor-tritis L.) merupakan salah satu tanaman yang dikembangkan sebagai obat tradisional. Srigading sering digunakan masyarakat untuk mengobati batuk, wasir, encok, eksema, demam, demam nifas (demam sehabis bersalin), perawatan setelah bersalin, haid tidak lancar, rematik, ruam kulit, kusta, dan cacingan pada anak. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui efek analgesik dari infusa bunga srigading terhadap mencit putih betina.

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Subyek penelitian sejumlah 36 ekor mencit putih betina dikelompokkan dalam 6 kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif menggunakan akuades. Kelompok II adalah kontrol positif menggunakan suspensi asetosal dalam natrium carboksimetilselulose 1% dengan dosis 91 mg/KgBB. Kelompok III-VI adalah subyek infusa bunga srigading dengan dosis 1333,33 mg/KgBB; 2000 mg/KgBB; 2666,67 mg/KgBB; and 3333,33 mg/KgBB. Senyawa uji dan kontrol diberikan secara peroral. Setelah 10 menit, subyek diberi rangsang asam asetat sebesar 1%v/v secara intraperitonial, kemudian respon geliat mencit diamati dan dicatat setiap 5 menit selama 1 jam. Jumlah respon geliat dianalisis menggunakan Anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Schefe.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa infusa bunga srigading memiliki efek analgesik terhadap mencit putih betina. Efek analgesik yang dihasilkan infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB; 2000 mg/KgBB; 2666,67 mg/KgBB; and 3333,33 mg/KgBB adalah 45,033%; 49,413%; 65,158%; dan 60,642%.

Kata kunci : efek analgesik, infusa bunga srigading, rangsang kimia, mencit putih

betina.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

ABSTRACT

Coral jasmine (Nyctanthes arbor-tritis L.) is one of plants that used to be developed as a traditional medicine. Coral jasmine is often used by people to cure cough, haemorrhoids, eczema, fever, unfluent menstruation, and rheumatic. the purpose of this study was to know the analgesic effect of coral jasmine infusion forward white female mice.

The research was done including research on pure experiment with complete randomize one divided one way statistic. The subject of the research were 36 white female mices divided into 6 groups. Group I was the negative control used aquadest. Group II was the positif control used asetosal suspension in 1% natrium carboksimetilselulose with dose of 91 mg/KgBW. Group III-VI were the the subjects of the coral jasmine flower infusion with dose of 1333,33 mg/KgBW; 2000 mg/KgBW; 2666,67 mg/KgBW; and 3333,33 mg/KgBW. The testing substances and the control’s were given peroral. After 10 minutes, the subject were given acetic acid stimulation about 1% v/v in a intraperitonial way, then the mice’s writhing responses were observed and recorded every 5 minutes in 1 hour. The quantity of writhing responses were analyzed using one way Anova with 95% significance level and were continued with Schefe method.

The result of the study shown that the coral jasmine flower infusion have an analgesic effect on white female mice. The analgesic effect produced by 1333,33 mg/KgBW; 2000 mg/KgBW; 2666,67 mg/KgBW; and 3333,33 mg/KgBW of coral jasmine flower infusion were 45,033%; 49,413%; 65,158%; dan 60,642%.

Keyword : analgesic effect, coral jasmine infusion, chemical stimulation, female white mice.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA.................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... ix

INTISARI...................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xx

BAB I. PENGANTAR.................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Permasalahan .......................................................................................... 3

C. Keaslian Penelitian.................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................... 5

A. Tanaman Srigading ................................................................................. 5

B. Infusa....................................................................................................... 6

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

C. Nyeri........................................................................................................ 8

D. Analgetika ............................................................................................... 17

E. Asetosal ................................................................................................... 18

F. Metode Pengujian Efek Analgesik.......................................................... 19

G. Keterangan Empiris................................................................................. 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 26

B. Metode Penelitian ................................................................................... 26

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 27

1. Variabel Penelitian ............................................................................ 27

2. Definisi Operasional ......................................................................... 28

D. Bahan dan Alat Penelitian....................................................................... 28

1. Bahan Penelitian................................................................................ 28

2. Alat Penelitian................................................................................... 29

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 30

1. Determinasi Tanaman ....................................................................... 30

2. Pengumpulan Bahan ......................................................................... 30

3. Pembuatan simplisia bunga srigading............................................... 30

4. Penyiapan Hewan Uji........................................................................ 31

5. Pembuatan Sediaan ........................................................................... 31

6. Penentuan Kriteria Geliat Mencit...................................................... 32

7. Penentuan Dosis Infusa Bunga Srigading......................................... 32

8. Penentuan Dosis Asam Asetat .......................................................... 33

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

9. Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat........................... 33

10. Penentuan Dosis Asetosal ................................................................. 34

11. Penentuan Kontrol Negatif................................................................ 34

12. Perlakuan Hewan Uji ........................................................................ 35

13. Pengujian Efek Analgesik ................................................................. 35

14. Tatacara Analisis Hasil ..................................................................... 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN............................. 37

A. Determinasi Tanaman ............................................................................. 37

B. Uji Pendahuluan...................................................................................... 38

1. Penentuan Dosis Asam Asetat .......................................................... 38

2. Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat........................... 41

3. Penentuan Dosis Asetosal ................................................................. 44

4. Penentuan Kontrol Negatif................................................................ 47

C. Pengujian Efek Analgesik ....................................................................... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 59

A. Kesimpulan ............................................................................................. 59

B. Saran........................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 60

LAMPIRAN.................................................................................................. 62

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 87

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan

dosis asam asetat ................................................................... 38

Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif

geliat penentuan dosis asam asetat........................................ 39

Tabel III. Hasil uji Scheffe rata-rata jumlah kumulatif geliat

penentuan dosis asam asetat.................................................. 40

Tabel IV. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan

selang waktu pemberian asam asetat dengan dosis 50

mg/kgBB ............................................................................... 41

Tabel V. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif

geliat pada penentuan selang waktu pemberian asam asetat. 42

Tabel VI. Hasil uji Scheffe rata-rata jumlah kumulatif geliat

penentuan selang waktu pemberian asam asetat ................... 43

Tabel VII. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen

proteksi pada penentuan dosis asetosal ................................. 45

Tabel VIII. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi pada

penentuan dosis asetosal ....................................................... 46

Tabel IX. Hasil uji Scheffe persen proteksi pada penentuan dosis

asetosal .................................................................................. 46

Tabel X. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan

kontrol negatif ....................................................................... 48

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

Tabel XI. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen

proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok... 49

Tabel XII. Analisis variansi satu arah persen proteksi pada pengujian

efek analgesik seluruh kelompok .......................................... 51

Tabel XIII. Hasil uji Scheffe persen persen proteksi pada pengujian

efek analgesik seluruh kelompok .......................................... 51

Tabel XIV. Data rata-rata persen perubahan efek analgesik kelompok

perlakuan terhadap kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB)

pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok................. 54

Tabel XV. Ringkasan analisis variansi satu arah rata-rata persen

perubahan efek analgesik terhadap kontrol positif (asetosal

dosis 91 mg/kgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh

kelompok............................................................................... 55

Tabel XVI. Hasil uji Scheffe persen perubahan efek analgesik terhadap

kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/kgBB) pada pengujian

efek analgesik seluruh kelompok .......................................... 56

Tabel XVII. Data jumlah geliat mencit pada penentuan dosis asam asetat 65

Tabel XVIII. Data jumlah geliat mencit pada penentuan selang waktu

pemberian asam asetat........................................................... 67

Tabel XIX. Data jumlah geliat mencit pada penentuan dosis asetosal .... 69

Tabel XX. Data persen proteksi pada penentuan dosis asetosal ............. 71

Tabel XXI. Data jumlah geliat mencit pada penentuan kontrol negatif... 73

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

Tabel XXII. Data jumlah geliat mencit pada pengujian efek analgesik

seluruh kelompok.................................................................. 74

Tabel XXIII. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen

proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok... 75

Tabel XXIV. Data persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh

kelompok............................................................................... 79

Tabel XXV. Data rata-rata persen perubahan efek analgesik kelompok

perlakuan terhadap kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB)

pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok................. 83

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pembentukkan mediator-mediator nyeri ............................... 10

Gambar 2. Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari

sumsum tulang belakang....................................................... 12

Gambar 3. Mekanisme Nyeri .................................................................. 14

Gambar 4. Skema diagram dari gate control system .............................. 15

Gambar 5. Struktur molekul Asetosal..................................................... 18

Gambar 6. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada

penentuan dosis asam asetat................................................. 39

Gambar 7. Grafik rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1

jam pada penentuan selang waktu pemberian asam asetat.... 42

Gambar 8. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat........ 45

(b) Diagram batang rata-rata persen proteksi pada

penentuan dosis asetosal ....................................................... 45

Gambar 9. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit

pada penentuan kontrol negatif ............................................. 48

Gambar 10. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada

pengujian efek analgesik ...................................................... 50

(b) Diagram batang rata-rata persen proteksi pada

pengujian efek analgesik ...................................................... 50

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

Gambar 11 Diagram batang rata-rata persen perubahan efek analgesik

terhadap kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/kgBB) pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok ......................... 55

Gambar 12. Foto Tanaman Srigading....................................................... 63

Gambar 13. Foto Bunga Srigading ........................................................... 63

Gambar 14. Foto Serbuk Simplisia ........................................................... 64

Gambar 15. Foto Infusa Bunga Srigading ................................................ 64

Gambar 16. Foto Geliat mencit................................................................. 64

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi.............................................. 62

Lampiran 2. Foto Tanaman Srigading, Bunga Srigading, Serbuk

Simplisia, Infusa Bunga Srigading, dan Geliat mencit ......... 62

Lampiran 3. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis

statistik pada penentuan dosis asam asetat............................ 65

Lampiran 4. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis

statistik pada penentuan selang waktu pemberian asam

asetat...................................................................................... 67

Lampiran 5. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis

statistik pada penentuan dosis asetosal ................................. 69

Lampiran 6. Data persen proteksi dan hasil analisis statistik pada

penentuan dosis asetosal ....................................................... 71

Lampiran 7. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis

statistik pada penentuan kontrol negatif................................ 73

Lampiran 8. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil

analisis statistik pada pengujian efek analgesik seluruh

kelompok............................................................................... 74

Lampiran 9. Data persen proteksi dan hasil analisis statistik pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok ......................... 79

Lampiran 10. Data persen proteksi dan hasil analisis statistik pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok ......................... 83

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan obat tradisional

sejak dahulu kala. Obat tradisional digunakan sebagai sarana perawatan kesehatan

dan untuk menanggulangi berbagai macam penyakit. Budaya bangsa Indonesia

yang berkaitan dengan pemanfaatan alam, khususnya untuk pemeliharaan

kesehatan dan pengobatan penyakit dilaksanakan berdasarkan pengalaman secara

turun-temurun. Dari pengalaman tersebut ternyata banyak tumbuhan di alam

sekitar memberi manfaat kesehatan bagi penggunanya. Pengalaman tersebut

secara turun-temurun dikembangkan dan diwariskan, sehingga obat tradisional

dapat dimanfaatkan sampai sekarang sebagai salah satu sarana perawatan

kesehatan masyarakat (Soedibyo, 1998).

Nyeri merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih perlu

ditanggulangi karena nyeri merupakan gejala dari hampir semua penyakit yang

keberadaannya kadang-kadang sangat menyiksa. Hal ini menyebabkan

penderitanya berusaha untuk bebas dari rasa nyeri tersebut. Walaupun kadang-

kadang sangat menyiksa, nyeri sangat berharga sebagai petunjuk dan peringatan

tentang adanya sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Salah satu solusi untuk

mengatasi rasa nyeri tersebut dengan mengembangkan berbagai upaya

pengobatan. (Soedibyo, 1998).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

2

Salah satu bahan alam yang berguna sebagai obat tradisional dan

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati rasa nyeri adalah srigading

(Soedibyo, 1998). Bagian yang sering dimanfaatkan adalah bunga, daun, kulit

kayu, dan bijinya. Bunga srigading biasanya digunakan untuk demam habis

bersalin, haid tidak teratur, rematik, radang kulit bernanah, dan tonik (Soedibyo,

1998). Masyarakat di daerah Cirebon ternyata juga biasa memanfaatkan bunga

srigading untuk mengobati nyeri haid dimana bunga srigading segar atau yang

telah dikeringkan tersebut diseduh dengan air panas seperti halnya pada

pembuatan teh. Akan tetapi, efek analgesik bunga srigading belum diteliti

sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang efek

analgesik bunga srigading.

Pengujian efek analgesik yang dilakukan terhadap bunga srigading ini

menggunakan metode uji rangsang kimia. Hal ini dikarenakan metode rangsang

kimia dapat digunakan sebagai langkah pengujian awal untuk mengetahui apakah

suatu senyawa memiliki efek analgesik atau tidak, selain itu metode ini sederhana

dan mudah dilakukan. Hewan uji yang digunakan dalam metode uji rangsang

kimia adalah mencit sebagaimana tercantum dalam acuan (Turner, 1965). Mencit

yang dapat digunakan adalah Swiss Webster dan BAPSI. Pada penelitian ini

digunakan mencit dengan galur Swiss Webster karena karakternya yang lebih

mudah beradaptasi dan tidak mudah stress dibandingkan dengan BAPSI. Selain

itu dipilih jenis kelamin betina dengan asumsi lebih peka terhadap rangsang nyeri

dibandingkan jenis kelamin jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

3

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang timbul

antara lain adalah sebagai berikut :

a. Apakah infusa bunga srigading memiliki efek analgesik terhadap mencit putih

betina melalui metode rangsang kimia?

b. Berapa besar efek analgesik infusa bunga srigading terhadap mencit putih

betina melalui metode rangsang kimia?

C. Keaslian

Penelitian yang pernah dilakukan terhadap tanaman srigading

diantaranya adalah penelitian Saikhu Akhmad Husen (1987) tentang pengaruh

infus daun srigading 5% dan 10% serta infus bunga srigading 0,5% dan 1%

terhadap amplitudo kontraksi otot rahim kelinci terpisah. Akan tetapi sejauh

pengetahuan penulis, penelitian efek analgesik infusa bunga srigading belum

pernah dilakukan.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang obat tradisional dalam hal

obat analgesik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

4

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang manfaat bunga srigading sebagai obat analgesik.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan tentang tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

analgesik.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kemampuan bunga srigading sebagai analgetika

terhadap mencit putih betina.

b. Untuk mengetahui besar efek analgesik bunga srigading terhadap mencit

putih betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Srigading

1. Sistematika

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledonae

Ordo : Contortae

Familia : Oleaceae

Subfamilia : Oleoideae

Genus : Nyctanthes

Spesies : Nyctanthes arbor-tritis L. (Backer dan Bakhuizen, 1965)

(Lawrence, 1951)

2. Sinonim : Nyctanthes arbodica-charantia L.; Nyctanthes dentate, BI.

(Anonim, 2006)

3. Nama daerah

Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading, kembang pengantin,

daun karangan (Jawa); coral jasmine, sorrowful tree (Inggris); harsinghar,

patijataka (India/Pakistan) (Anonim, 2006 ).

4. Morfologi

Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 m. Batang berkayu, bulat,

bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

6

membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip,

panjang 4-11cm, lebar 2-8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk

bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7mm,

tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3-5, putih, mekar waktu malam hari

dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5m,

cokelat. Biji keras, cokelat (Anonim, 2006)

5. Kandungan kimia

Bunga srigading mengandung minyak atsiri, dan alkaloid niktantina

(Anonim, 2006). Selain itu, bunga srigading juga memiliki kandungan

sterol/terpen, dan flavonoid (Anonim, 1995a).

6. Kegunaan

Bunga srigading berguna untuk mengatasi demam, demam nifas

(demam sehabis bersalin), haid tidak lancar, rematik, dan cacingan pada anak

(Anonim, 2006). Selain itu, bunga srigading juga berguna untuk mengobati

batuk, wasir, dan eksema (Anonim, 1995a).

B. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia

nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Penyarian dengan cara

infundasi menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman

dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh tidak bisa disimpan lebih dari 24

jam (Anonim, 1995b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

7

Pembuatan infusa sebagai berikut :

1. Simplisia dengan derajat halus yang sesuai (diayak menggunakan ayakan

dengan jumlah lubang tiap inchi adalah 35) dicampur dengan air secukupnya,

panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai

90˚C, sambil sesekali diaduk.

2. Pada saat masih panas campuran tersebut diserkai melalui kain katun.

Selanjutnya ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas sampai

diperoleh volume infus yang dikehendaki. Apabila simplisia mengandung

minyak atsiri maka campuran tersebut diserkai dalam keadaan dingin

(Anonim, 1995b).

3. Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah,

infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan

menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut

digunakan sejumlah yang tertera :

a. Kulit kina : 6 bagian.

b. Daun digitalis : ½ bagian.

c. Akar ipeka : ½ bagian.

d. Daun kumis kucing : ½ bagian.

e. Sekale kornutum : 3 bagian.

f. Daun sena : 4 bagian.

g. Rimpang temulawak : 4 bagian.

(Anonim, 1995b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

8

C. Nyeri

Nyeri merupakan respon langsung terhadap kejadian/peristiwa yang

tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, seperti, luka,

inflamasi, atau kanker (Rang, Dale, Ritter, dan Moore, 2003).

Nyeri dapat dibedakan berdasarkan waktu timbulnya nyeri yaitu: nyeri

akut dan nyeri kronik (Anonim, 2001). Nyeri akut dengan kecepatan penjalaran

antara 6-30 meter per detik biasanya memiliki sebuah penyebab yang dapat

ditegaskan dan sering kali berfungsi sebagai perlindungan yang bertindak sebagai

peringatan dari ancaman luar atau kegagalan dalam tubuh. Nyeri kronik dengan

kecepatan penjalaran antara 0,5-2 meter per detik sering kali tidak menandakan

bahaya yang segera menimbulkan pencegahan dan pasien mungkin tidak

mengartikan nyeri tersebut sebagai penyakit serius (Greene dan Harris, 2000).

Nyeri berdasarkan sumbernya dapat dikategorikan menjadi nyeri somatik

dan nyeri viseral. Jika nyeri somatik muncul dari kulit, dinamakan nyeri

superfisial. Jika nyeri itu berasal dari otot, sendi, atau jaringan connective, disebut

nyeri dalam. Nyeri viseral muncul dari organ dalam dan berbeda bermakna

dengan nyeri somatik (Anonim, 2001).

Dalam kondisi normal, nyeri berkaitan dengan aktivitas listrik pada

serabut saraf aferen utama dengan diameter kecil sari saraf perifer. Ujung saraf

sensoris pada jaringan perifer diaktifkan oleh berbagai macam rangsangan

(mekanik, suhu, kimia). Berdasarkan rekaman aktivitas pada serabut aferen

menun jukkan bahwa rangsang yang cukup untuk merangsang serabut aferen

tersebut menumbulkan sensasi nyeri. Banyak dari serabut ini adalah serabut C tak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

9

bemielin dengan kecepatan konduksi yang rendah dimana grup ini dikenal sebagai

nosiseptor C-polimodal. Lainnya adalah serabut bermielin (Aδ) yang

mengonduksi lebih cepat tetapi merespon rangsang perifer yang hampir sama.

Nosiseptor polimodal (PMN) merupakan saraf sensorik utama di perifer yang

memberikan respon terhadap rangsang bahaya. Sebagian besar adalah serabut C

tak bermielin dengan ujung-ujungnya yang merespon terhadap rangsang suhu,

mekanik, dan kimia. Zat-zat kimia yang memiliki aksi di PMN dan menimbulkan

nyeri meliputi bradikinin, proton, adenosin tripfosfat (ATP) dan vanilloid.

Polimoidal nosiseptor (PMN) sendiri disensitisasi oleh prostaglandin, dimana hal

ini dapat menjelaskan mengenai aktivitas analgesik dari obat-obat mirip aspirin

(Rang dkk, 2003).

Berbagai metabolit dan senyawa dilepaskan dari sel-sel yang terluka, atau

terinflamasi, termasuk 5-HT, histamin, asam laktat, ATP dan K+ dimana banyak

yang mempengaruhi terminal-terminal saraf nosiseptik. Eikosanoid merupakan

hasil pembentukkan dari fosfolipid. Mereka termasuk dalam kontrol dari berbagai

proses fisiologis serta merupakan mediator dan modulator utama dari reaksi

inflamasi. Asam arakidonat ditemukan teresterifikasi dalam fosfolipid. Eikosanoid

yang terpenting adalah prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien, walau derivat

lain seperti lipoksin juga dihasilkan (Rang dkk., 2003). Pembentukkan mediator

derivat fosfolipid dapat dilihat pada Gambar 1.

Prostaglandin merupakan mediator yang dihasilkan dari perombakan asam

arakidonat melalui jalur siklooksigenase. Prostaglandin tidak menyebabkan nyeri

secara langsung tetapi meningkatkan efek penyebab nyeri dari agen lain secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

10

kuat seperti bradikinin atau 5-HT. Bradikinin merupakan senyawa penyebab nyeri

yang poten, beraksi sebagian dikarenakan lepasnya prostaglandin yang sangat

kuat meningkatkan aksi langsung bradikinin pada terminal-terminal saraf (Rang

dkk., 2003).

Gangguan membran sel

Fosfolipida

Asam arakhidonat

Lyso-glyseril fosforilkolin

PAF

leukotrien prostaglandin tromboksan prostasiklin

Vasodilatasi, kemotaksis Penghambat

lipoksigenase Contoh: zileutin

NSAID

Rangsangan

Antagonis PAF

Contoh: lexipafant

Glukokortikoid (menginduksi terbentuknya

lipocortin)

Gambar 1. Pembentukkan mediator-mediator nyeri (Rang dkk, 2003)

Keterangan : = menghambat = membentuk NSAID = Non Steroid Anti Inflammatory Drug PAF = Platelet Activating Factor

Badan sel dari serabut aferen nosiseptik berada di belakang serabut

ganglia. Serabut ini memasuki sumsum tulang belakang melalui serabut ganglia

dan berakhir di daerah abu-abu pada dorsal horn. Kebanyakan dari serabut aferen

Lipooksigenase

siklooksigenase

Fosfolipase A2

mediator nyeri

nyeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

11

nosiseptik berakhir pada permukaan dari tulang belakang. Serabut C dan beberapa

serabut A masuk ke dalam badan sel pada lamina I dan II. Sementara serabut A

lainnya masuk lebih dalam ke dalam tulang (lamina V). Serabut saraf aferen tak

bermielin mengandung beberapa neuropeptida terutama substansi P dan

Calcitonin gene-related peptide (CGRP). Zat-zat ini dilepaskan sebagai mediator

di pusat dan perifer dan berperan penting dalam mekanisme nyeri (Rang dkk.,

2003).

Tiga kelompok utama reseptor kulit yang telah diidentifikasi adalah :

1. Mekanoreseptor (mendeteksi sentuhan ringan)

2. Termoreseptor (mendeteksi panas)

3. Nosiseptor (mendeteksi luka dan rangsang bahaya) (Greene dan Harris, 2000).

Sebagian besar reseptor pada kulit memiliki struktur khusus yang

merupakan ujung saraf bebas yang sederhana di perifer. Tiga tipe serabut saraf

yang terlibat dalam transmisi nyeri :

1. Serabut A-β : berukuran besar, bermielin, cepat dalam menyalurkan impuls

(30-100 m/detik), memiliki ambang nyeri yang rendah dan merespon terhadap

sentuhan ringan.

2. Serabut A-δ : berukuran kecil, bermielin tipis, dan memiliki kecapatan

konduksi yang lebih rendah (6-30 m/detik). Serabut ini merespon terhadap

tekanan, panas, zat kimia, dan memberi reaksi terhadap nyeri yang tajam, serta

menimbulkan refleks penarikan diri atau gerakan cepat lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

12

3. Serabut C : berukuran kecil, tidak bermielin, dan memiliki kecepatan konduksi

yang lambat (1-1,25 m/detik). Serabut ini merespon terhadap seluruh jenis

rangsang bahaya dan mentransmisikan nyeri yang lambat dan tumpul (Greene

dan Harris, 2000).

Mechanoreceptor

Mechanoreceptor

Nociceptor

Nociceptor Thermoreceptor

Mechanoreceptor

Gambar 2. Tempat berakhirnya serabut aferen pada 6 lapisan dari sumsum tulang belakang (Rang dkk, 2003)

Langkah pertama untuk mencapai sensasi nyeri adalah rangsangan pada

ujung-ujung saraf bebas yang dikenal sebagai nosiseptor. Mekanisme rangsang

tersebut melepaskan bradikinin, K+, prostaglandin, histamin, leukotrien, serotonin,

dan substansi P (diantara yang lainnya) yang mensensitisasi/mengaktivasi

nosiseptor. Aktivasi reseptor menimbulkan aksi potensial yang ditransmisikan

sepanjang serabut saraf aferen menuju sumsum tulang belakang. Transmisi

nociceptive terjadi pada serabut saraf Aδ dan C aferen. Rangsangan pada serabut

Aδ yang bermielin dan berdiameter luas membawa nyeri yang tajam dan

terlokalisasi, sebagaimana rangsang pada serabut yang tidak bermielin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

13

berdiameter kecil menghasilkan nyeri yang lemah dan tidak terlokalisasi (Dipiro,

Tabert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2005).

Pada inflamasi yang akut, sebagai respon terhadap terjadinya kerusakan

jaringan maka terjadi proteksi terhadap jaringan yang luka dan meningkatkan

penyembuhannya. Sejumlah mediator inflamasi dilepaskan, seperti bradikinin,

prostaglandin, serotonin, histamin, sitokin, eikosanoid, neuropeptida dan proton.

Bradikinin di percaya sebagai mediator pertama yang menyebabkan aktivasi

second messenger, menghasilkan peningkatan konduktansi dan sensitisasi channel

natrium. Prostaglandin meningkatkan aktivitas bradikinin; oleh sebab itu

keduanya berpengaruh besar pada proses inflamasi dan perlu waktu lama sebagai

target pada penggunaan terapi farmakologis (Galler, Bradley, Gammaitoni,

Arnold, dan Alvarez, 2003).

Noksius atau rangsang bahaya yang melewati ambang batas nyeri

menimbulkan aktivasi dalam serabut nosiseptor. Nosiseptor banyak terdapat

dalam serabut C. Aktivitas yang berupa impuls diteruskan menuju sistem saraf

pusat dan menyebabkan eksitasi neuron sehingga menimbulkan nyeri. Aktivasi

serabut C memicu pelepasan Calcitonin gene-related peptide (CGRP). Pada

jaringan inflamasi akan dilepaskan Neuron Growth Factor (NGF) dan mediator

lain seperti bradikinin, serotonin, prostaglandin, dan lain-lain. Penghambatan pada

tahap eksitasi oleh analgetika opioid, enkefalin, GABA, aktivasi jalur

penghambatan menurun menyebabkan aktivitas analgesik pusat. Analgetika

perifer dan NSAID bekerja menghambat pada pelepasan mediator (Rang dkk.,

2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

14

Faktor pertumbuhan neuron atau neuron growth factor (NGF) merupakan

mediator mirip sitokinin yang dihasilkan oleh jaringan di perifer terutama pada

jaringan yang mengalami peradangan dan beraksi secara spesifik pada serabut

saraf aferen serta meningkatkan kemosensitifitas dan kandungan senyawa peptida.

Senyawa peptida dilepaskan di pusat dan di perifer sebagai mediator yang

berperan penting dalam terjadinya nyeri (Rang dkk, 2003).

Gambar 3. Mekanisme Nyeri (Rang dkk, 2003)

Keterangan : = menginduksi

= menghambat BK = Bradikinin

+__

5-HT = 5-Hidroksi triptamin (serotonin) SP = Substansi P PG = Prostaglandin NGF = Neuron Growth Factor (faktor pertumbuhan neuron) CGRP = Calcitonin gene-related peptide NA = Nor Adrenalin GABA = asam γ-aminobutirat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

15

Serabut aferen yang disebut serabut nyeri nosiseptik membentuk sinapsis

dalam dorsal horn dari sumsum tulang belakang bersama banyak neuron non-pain

transmitting atau neuron non-nociceptive. Sinapsis terjadi pada pain transmission

neurons (PTN) atau interconnecting neurons (ICN) yang mengeksitasi PTN.

Sebagai tambahan, serabut non-nosiseptik berdiameter besar pada perifer atau

neuron yang menurun dari sumsum tulang belakang dapat menghambat baik PTN

maupun ICN dalam dorsal horn. Ketika serabut bermielin berdiameter besar

terangsang maka mereka memiliki efek menghambat transmisi nyeri. Secara

fungsional, pentingnya peristiwa antara serabut-serabut yang berbeda tersebut

merupakan suatu bukti respon analgesik yang dihasilkan oleh pengobatan yang

merangsang neuron non-nosiseptik berdiameter besar, sebagai contoh, iritasi

topikal, dan akupuntur. Teori ini disebut sebagai gate control theory dari transmisi

nyeri (Dipiro, Tabert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 1997).

Small-diameter afferents

Pain transmission neurons

Descending inhibitory systems Interconnecting neurons

Gambar 4. Skema diagram dari gate control system (Dipiro dkk, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

16

Penghilangan rasa nyeri dapat berpengaruh dimana saja sepanjang jalur

nyeri, yaitu pad jalur yang melibatkan persepsi atau reaksi terhadap nyeri.

Persepsi merupakan kesadaran terhadap adanya nyeri. Hal ini tidak tergantung

pada kondisi kesadaran tetapi tergantung pada jalur aferen yang sempurna pada

reseptor, saraf sensori yang menghantarkan impuls ke otak dan talamus dimana

persepsi terjadi. Jika sebuah obat bertindak pada poin manapun sepanjang jalur ini

dan menghambat tranfer informasi ke otak maka nyeri tidak teramati. Reaksi

terhadap nyeri merupakan pengalaman nyeri dan merupakan fenomena yang lebih

kompleks yang membutuhkan kesadaran dan kejadian tingkat tinggi pada otak

yaitu korteks. Obat dapat menghilangkan nyeri dengan mengubah respon terhadap

nyeri. Penggunaan agen-agen penghilang kegelisahan, disebut obat penenang,

dapat menurunkan tingkat reaksi terhadap nyeri (Levine, 1978).

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri,

diantaranya :

1. Menghilangkan penyebabnya : perbaikan atau pencabutan gigi yang sakit,

netralisasi asam lambung pada peptic ulcer.

2. Menggunakan pengukuran fisik : penggunaan panas, dingin, atau tekanan

pada bagian yang sakit.

3. Mengalihkan perhatian dari rangsangan nyeri : penggunaan rangsang

audiovisual seperti musik, suara aliran air terjun pada proses operasi gigi.

4. Hipnotis.

5. Menggunakan obat-obatan termasuk senyawa farmakologi inaktif seperti

plasebo (Levine, 1978).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

17

D. Analgetika

Analgetika adalah obat atau senyawa yang bertujuan untuk mengurangi

atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Secara umum

analgetika dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu analgetika opioid (narkotik) dan

analgetika non-opioid (non-narkotik) (Anonim, 2000).

Obat-obat non-opioid seperti parasetamol dan asetosal (dan NSAID

lainnya), khususnya cocok untuk nyeri musculoskeletal, sedangkan analgetika

opioid lebih cocok untuk nyeri visceral yang berat (Anonim, 2000). Efek

analgesik dari NSAID merupakan hasil penghambatan dari sintesis prostaglandin

(Rang dkk., 2003).

Analgetika narkotik

Efek farmakologi analgetika narkotik relatif selektif, dan pada konsentrasi

terapi yang normal, agen-agen ini tidak mempengaruhi indera sensori seperti

sensitifitas sentuhan, penglihatan dan pendengaran: tetapi seiring bertambahnya

dosis maka meningkat pula efek sampingnya (Dipiro dkk, 2005).

Analgetika non narkotika

Obat ini merupakan analgetika yang paling efektif dengan efek samping

paling sedikit. Asetaminofen dan NSAID sering dipilih untuk mengobati nyeri

akut yang ringan sampai sedang. Obat-obat ini (kecuali asetaminofen) mencegah

pembentukkan prostaglandin yang muncul akibat rangsang nyeri, sehingga

mengurangi jumlah impuls nyeri yang diterima oleh SSP (Dipiro dkk, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

18

E. Asetosal (Asam Asetilsalisilat)

COOH

OCOCH3

Gambar 5. Struktur molekul Asetosal (Asam Asetilsalisilat)

Asam asetilsalisilat memiliki pemerian hablur putih, umumnya seperti

jarum atau lempengan tersusun, atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau berbau

lemah. Asam asetilsalisilat stabil di udara kering, di dalam udara lembab secara

bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam asetat. Asam asetilsalisilat

sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam kloroform dan eter,

agak sukar larut dalam eter mutlak (Anonim, 1995b). Kerja obat ini adalah

menghambat prostaglandin G/H synthase secara ireversibel dan merupakan salah

satu dari obat-obat yang paling sering dipakai untuk meredakan nyeri ringan

sampai sedang yang sebabnya beragam, tetapi tidak efektif untuk nyeri organ

dalam (viceral pain) (Katzung, 2002).

Asam asetilsalisilat tersedia dalam bentuk tablet 100 mg dan 500 mg.

Dosis 300-900 mg tiap 4-6 jam bila diperlukan dengan dosis maksimum 4 gram

per hari, sedangkan untuk anak tidak dianjurkan (Anonim, 2000). Pada dosis yang

biasa, asam asetilsalisilat dapat menyebabkan gangguan lambung. Dosis yang

lebih tinggi menyebabkan pasien dapat mengalami muntah-muntah, tinitus,

pendengaran yang berkurang. Dosis lebih tinggi lagi menyebabkan hyperpnea

melalui efek langsung pada batang otak (Katzung, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

19

Indikasi lain dari asam asetilsalisilat adalah sebagai :

a. Antipiretika : asam asetilsalisilat menurunkan suhu yang meningkat,

sedangkan suhu badan normal hanya terpengaruh sedikit. Turunnya suhu

dikaitkan dengan meningkatnya panas yang hilang karena vasodilatasi dari

pembuluh darah permukaan dan disertai keluarnya keringat yang banyak.

b. Efek antitrombosit : asam asetilsalisilat mempengaruhi hemostasis. Dosis

rendah tunggal asam asetilsalisilat (kira-kira 80 mg sehari) menyebabkan

sedikit perpanjangan waktu pendarahan, yang menjadi dua kali lipat bila

pemberiannya dilanjutkan selama seminggu.

c. Efek antiinflamasi : asam asetilsalisilat menghambat siklooksigenase secara

irreversibel dan bahkan dosis rendah dapat efektif dalam keadaan tertentu,

misalnya penghambatan agregasi platelet (Katzung, 2002).

F. Metode Pengujian Efek Analgesik

Pengujian analgetika dapat dilakukan secara in vivo maupun secara in

vitro. Pengujian analgetika secara in vitro secara umum dikaitkan dengan ikatan

senyawa dengan reseptor yang berhubungan dengan rangsang nyeri sedangkan

pengujian secara in vivo berkaitan dengan kemampuan suatu senyawa dalam

menurunkan reaksi hewan uji terhadap rangsang nyeri.

Metode-metode pengujian aktivitas analgetika secara in vivo dilakukan

dengan menilai kemampuan zat uji untuk menekan atau menghilangkan rasa nyeri

yang diinduksi pada hewan uji (mencit, tikus, marmot), yang meliputi induksi

secara mekanik, termik, elektrik dan secara kimia (Anonim, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

20

Turner (1965) membagi metode pengujian daya analgesik menjadi dua,

yaitu berdasarkan jenis analgesiknya. Masing-masing metode tersebut antara lain :

1. Golongan analgetika narkotika

Analgetika narkotika adalah analgetika dengan mekanisme kerja

sentral. Metode penapisan aktivitas analgesik untuk analgetika narkotika

anatara lain sebagai berikut:

a. Metode jepitan ekor

Sekelompok mencit disuntik dengan senyawa uji dengan dosis

tertentu secara subkutan (s.c.) atau intravena (i.v.). tiga puluh menit

kemudian, jepitan dipasang pada pangkal ekor mencit selama 30 detik.

Mencit yang tidak diberi senyawa uji akan berusaha melepaskan diri dari

kekangan tersebut, tetapi mencit yang diberi analgetika akan mengabaikan

kekangan tersebut. Dalam rentang waktu tertentu jepitan dipasang

kembali. Respon positif yang menunjukkan adanya efek analgesik apabila

tidak ada usaha untuk melepaskan jepitan selama 15 detik pada tiga kali

pengamatan.

b. Metode rangsang panas

Hewan percobaan ditempatkan diatas lempeng panas dengan suhu

50oC sampai 55oC sebagai rangsang nyeri. Alat untuk uji ini dilengkapi

dengan penangas yang berisi campuran sama banyak aseton dan etil

format yang mendidih. Mencit yang sudah diberi senyawa uji secara

subkutan atau peroral, diletakkan pada hot plate yang sudah dipersiapkan.

Reaksi mencit adalah menjilat kaki depan, kaki belakang lalu meloncat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

21

Selang waktu antara pemberian rangsang nyeri dan terjadinya respon,

disebut waktu reaksi. Waktu reaksi dapat diperpanjang oleh obat-obat

analgetika. Perpanjangan waktu reaksi selanjutnya dapat dijadikan sebagai

ukuran dalam mengevaluasi aktivitas analgesik.

c. Metode pengukuran tekanan

Metode ini menggunakan suatu alat untuk mengukur tekanan yang

diberikan pada ekor tikus secara seragam. Alat tersebut terdiri dari 2

syringe yang dihubungkan ujung dengan ujungnya yang bersifat elastis,

fleksibel, dan pipa plastik yang diisi dengan cairan. Sisa pipa dihubungkan

dengan manometer. Syringe yang pertama diletakkan secara vertikal

dengan ujung menghadap ke atas. Ekor tikus diletakkan di bawah

penghisap syringe. Ketika tekanan diberikan pada penghisap dari syringe

yang kedua, tekanan ini akan berhubungan dengan sistem hidrolik pada

syringe yang pertama kemudian dengan ekor tikus. Tekanan yang sama

pada syringe yang kedua akan meningkatkan tekanan pada ekor tikus.

Manometer akan membaca ketika tikus memberikan respon. Respon tikus

yang pertama adalah meronta kemudian akan mengeluarkan suara

(mencicit) tanda kesakitan.

d. Metode potensi petidin

Metode ini kurang baik, karena dibutuhkan hewan uji dalam

jumlah besar, tetapi dapat digunakan untuk uji sedatif. Tiap kelompok

tikus terdiri dari 20 ekor, setengah kelompok dibagi menjadi 3 kelompok

kecil dan diberi petidin dengan dosis berturut-turut yaitu 2, 4, dan 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

22

mg/kg. Setengah kelompok dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

petidin dan senyawa uji dengan dosis 25% dari LD50. Persen proteksi

dihitung dengan bantuan metode rangsang panas.

e. Metode antagonis nalorfin

Uji analgesik dengan metode ini bertujuan untuk menunjukkan aksi

obat-obat seperti morfin. Nalorfin memiliki kemampuan untuk

meniadakan aksi dari morfin. Hewan uji yang biasa digunakan dalam

metode ini adalah tikus, mencit, dan anjing. Hewan uji diberi obat dengan

dosis toksik kemudian segera diikuti pemberian nalorfin (0,5-10,0

mg/KgBB) secara intravena. Sebuah obat yaitu piritramid dapat

menyebabkan respon seperti hilangnya refleks korneal dan refleks

bradipnea. Efek tersebut dapat dilawan setelah 1 menit pemberian nalorfin

1,25 mg/KgBB yang disuntikkan secara intravena. Teori menyebutkan

bahwa nalorfin dapat menggantikan ikatan morfin dengan reseptornya.

f. Metode kejang oksitosin.

Oksitosin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari

posterior, dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga menimbulkan

kejang pada tikus. Respon kejang meliputi kontraksi abdominal sehingga

menarik pinggang dan kaki belakang. Respon kejang dapat diatasi dengan

pemberian morfin atau turunannya. Tikus betina diberi estrogen dengan

menanam atau memasukkan 15 mg pelet dietilstilbestrol secara subkutan

pada paha tikus. Setelah 10 minggu hewan uji siap diuji analgesik.

Senyawa yang akan diuji diberikan 15 menit secara subkutan sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

23

diberi oksitosin secara intraperitoneal. Penurunan kejang dapat teramati

dan ED50 dapat diperkirakan. Selain morfin senyawa analgetika yang bisa

diuji dengan metode ini adalah heroin, metadon, kodein, meperidin.

g. Metode pencelupan air panas.

Sepuluh tikus disuntik intraperitoneal dengan senyawa uji,

kemudian ekor tikus dicelupkan dalam air panas (suhu 58oC). respon tikus

dilihat dari hentakan ekornya dari air panas.

2. Golongan analgetika nonnarkotika

Analgetika nonnarkotika yang mekanisme kerjanya secara perifer.

Metode penapisan analgesik untuk anagetika nonnarkotika antara lain sebagai

berikut :

a. Metode rangsang kimia.

Didalam metode ini, rasa nyeri yang timbul berasal dari rangsang

kimia yang disebabkan oleh zat kimia yaitu fenilbenzokuinon dan asam

asetat yang disuntikkan pada hewan uji secara peritoneal. Metode ini

cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa analgetika yang

mempunyai efek analgesik lemah. Selain peka metode ini juga sederhana,

dan reprodusibel. Akan tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu

hasilnya tidak spesifik karena senyawa-senyawa selain analgesik seperti

obat antihistamin juga memberikan reaksi positif. Pemberian analgetika

akan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri sehingga jumlah geliat

yang terjadi berkurang sampai tidak terjadi geliat sama sekali. Hal ini

tergantung pada efek analgesik dari senyawa yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

24

Untuk uji efek analgesik jenis ini senyawa pembanding yang

digunakan biasanya adalah analgetika nonnarkotika seperti asetosal,

parasetamol, dan sebagainya. Perhitungan persen proteksi mengikuti

persamaan sebagai berikut:

% Proteksi = 100 – [(P/K) x 100%]

Keterangan: P = jumlah geliat kumulatif mencit setelah perlakuan

K = jumlah rata-rata geliat mencit kelompok kontrol negatif.

Jumlah mencit yang digunakan untuk satu kelompok adalah 6 ekor.

Penentuan efek analgesik dengan metode geliat dapat dilakukan dengan

bermacam-macam hewan uji antara lain: anjing, marmot, tikus, merpati,

dan mencit. Hewan uji mencit yang lebih sering digunakan ialah mencit

betina, karena betina lebih peka terhadap rangsang dari pada mencit

jantan. Respon mencit yang biasa diamati adalah lompatan dan kontraksi

perut dengan disertai tarikan kaki belakang (rentangan) yang disebut geliat

(Dewi, 2002).

b. Metode pedodolometer

Metode ini menggunakan aliran listrik untuk mengukur besarnya

efek analgesik. Alas kandang tikus terbuat dari kepingan metal yang bisa

mengalirkan listrik. Tikus diletakkan pada kandang tersebut kemudian

dialiri listrik. Respon ditandai dengan teriakan dari tikus tersebut.

Pengukuran dilakukan setiap 10 menit selama 1 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

25

c. Metode rektodolometer.

Tikus diletakkan dalam kandang yang dibuat khusus dengan alas

tembaga yang dihubungkan dengan sebuah penginduksi yang berupa

gulungan. Ujung lain dari gulungan tersebut kemudian dihubung dengan

silinder elektroda tembaga. Sebuah voltmeter yang sensitif untuk

mengubah 0,1 volt dihubungkan dengan konduktor yang berada di atas

gulungan. Tegangan yang sering digunakan untuk menimbulkan teriakan

mencit adalah 1 sampai 2 volt.

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mengetahui dan membuktikan

apakah infusa bunga srigading memiliki efek analgesik bila diuji dengan metode

induksi nyeri dengan rangsang kimia pada mencit putih betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian efek analgesik infusa bunga srigading pada mencit putih betina

termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola

searah.

B. Metode penelitian

Metode pengujian efek analgesik yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode rangsang kimia. Pada metode ini rasa nyeri yang timbul berasal

dari rangsang kimia yang disebabkan oleh zat kimia yaitu fenilbenzokuinon dan

asam asetat yang disuntikkan pada hewan uji secara peritoneal.

Penelitian ini menggunakan asam asetat sebagai rangsang kimia yang

diberikan secara intraperitoneal pada mencit yang telah dipuasakan 18-24 jam

sebelumnya dan diberi senyawa uji secara per oral pada 10 menit sebelumnya.

Respon nyeri pada mencit yang diamati adalah geliat berupa kontraksi perut

disertai tarikan kedua kaki belakang dan perut menempel pada lantai. Geliat

diamati dan dihitung setiap 5 menit selama 1 jam. Pemberian senyawa analgesik

akan mengurangi rasa nyeri sehingga jumlah geliat yang terjadi berkurang. Efek

analgesik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Handershot dan

Forsaith, yaitu:

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

27

% Proteksi = 100 – [(P/K) x 100%]

Keterangan: P = jumlah geliat kumulatif mencit setelah perlakuan

K = jumlah rata-rata geliat mencit kelompok kontrol negatif.

Metode ini dipilih karena metode ini sederhana, mudah dilakukan, serta

peka untuk pengujian senyawa-senyawa yang memiliki daya analgesik lemah.

Akan tetapi metode ini tidak spesifik dimana senyawa-senyawa selain analgesik

juga memberikan reaksi positif seperti obat antihistamin. Kriteria yang

menentukan senyawa tersebut memiliki efek analgesik atau tidak adalah apabila

senyawa tersebut mampu menurunkan jumlah geliat ≥50% dari jumlah geliat pada

kontrol negatif (Anonim, 1991).

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama

1) Variabel bebas : infusa bunga srigading.

2) Variabel tergantung : efek analgesik pada mencit putih betina dengan

tolok ukur jumlah geliat mencit yang terjadi selama 60 menit.

b. Variabel pengacau terkendali : umur mencit 2-3 bulan, berat badan mencit

20-30 gram, galur Swiss, jenis kelamin putih betina, tempat

tumbuh/pemanenan bunga srigading, umur bunga srigading, dan waktu

pemanenan bunga srigading.

c. Variabel pengacau tak terkendali : keadaan patofisiologi dan ketahanan

mencit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

28

2. Definisi operasional

a. Bunga srigading adalah bunga yang diambil dari tanaman srigading,

memiliki kelopak berwarna putih dengan tube agak panjang dan berwarna

orange. Bunga ini mekar pada malam hari dan gugur pada pagi hari.

b. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari 10 gram serbuk

bunga srigading dengan 100 ml air pada suhu 90˚C selama 15 menit

kemudian diserkai setelah dingin, bila siperoleh volume kurang dari 100

ml maka ditambahkan akuades melalui ampas sampai diperoleh volume

100 ml.

c. Efek analgesik adalah kemampuan suatu zat untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri dengan/tanpa menghilangkan kesadaran.

d. Metode induksi secara rangsang kimia adalah metode yang digunakan

untuk mengukur efek analgesik zat uji terhadap subyek uji dengan cara

memberi rangsang nyeri dengan pemberian zat kimia tertentu.

D. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

a. Hewan uji, yaitu mencit putih betina, galur Swiss Webster, usia 2-3 bulan,

dan memiliki berat badan 20-30 gram yang diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

b. Bahan senyawa uji, yaitu bunga dari tanaman srigading yang diperoleh

dari Kebun Obat Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

29

Dharma, Yogyakarta. Bunga yang dikumpulkan adalah bunga yang telah

gugur dan keadaannya masih segar.

c. Asam asetat glasial diproduksi oleh Merck dan diperoleh dari

Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

d. Akuades diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

e. Asetosal (diperoleh dari Brataco Chemika) diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

f. CMCNa (diperoleh dari Brataco Chemika) diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

2. Alat penelitian

a. Oven (Memmert).

b. Mesin penyerbuk (Retsch).

c. Ayakan.

d. Panci infusa dan kain mori.

e. Penangas air (Thermolyne).

f. Spuit injeksi ukuran 1 ml (Terumo).

g. Spuit injeksi peroral ukuran 1 ml (Terumo).

h. Seperangkat alat gelas (labu ukur, beker glass, pengaduk, pipet tetes, pipet

ukur) (Iwaki/Pyrex).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

30

i. Kotak kaca tempat pengamatan mencit.

j. Stopwatch dengan (Alba).

k. Neraca gram/milligram balance (Mettler PM 600).

l. Neraca analitik (Mettler Toledo).

m. Kamera digital (Ennyah tech).

E. Tatacara Penelitian

1. Determinasi Tanaman.

Determinasi tanaman srigading dilakukan dengan menggunakan

bagian cabang, daun, biji dan bunga menggunakan acuan (Backer and van den

Brink, 1965).

2. Pengumpulan Bahan.

Bunga srigading yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

tanaman srigading yang diperoleh dari Kebun Obat Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bunga yang dikumpulkan adalah

bunga yang tepat mekar dan gugur di pagi hari dengan keadaan masih segar.

Pengumpulan bunga srigading dilakukan pada pagi hari selama bulan Mei-

Juni 2006.

3. Pembuatan simplisia bunga srigading.

Bunga srigading yang telah terkumpul kemudian dikeringkan

menggunakan oven pada suhu 40°- 45°C dan diserbuk menggunakan mesin

penyerbuk di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia. Serbuk simplisia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

31

kemudian diayak menggunakan ayakan dengan jumlah lubang tiap inchi

adalah 35 lubang.

4. Penyiapan Hewan Uji.

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih

betina galur Swiss-Webster, usia 2-3 bulan, dan memiliki berat badan 20-30

gram. Mencit yang digunakan sebanyak 36 mencit yang terbagi dalam 6

kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif akuades, Kelompok II adalah

kontrol positif asetosal, dan kelompok III-VI adalah kelompok perlakuan

infusa bunga srigading yang diberikan secara peroral dengan peringkat dosis

tertentu. Sebelum digunakan, mencit dipuasakan dulu selama 20-24 jam

dengan tetap diberi minum.

5. Pembuatan Sediaan

a. Larutan asam asetat 1% v/v sebanyak 50 ml

Larutan asam asetat 1% v/v sebanyak 50 ml dibuat dengan menambahkan

0,476 ml asam asetat glasial dalam akuades sampai 50 ml.

b. Larutan CMCNa 1% sebanyak 100 ml

Larutan CMCNa 1% dibuat dengan melarutkan 1 gram CMCNa dalam

akuades sampai 100 ml.

c. Suspensi asetosal 1%, 25 ml dalam CMCNa 1%

Suspensi asetosal 1% dibuat dengan mensuspensikan 250 mg asetosal

dalam CMCNa 1% sampai 25 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

32

d. Infusa bunga srigading 10%

Infusa bunga srigading dibuat dengan memanaskan 10 gram serbuk

simplisia yang telah dicampur akuades 100 ml dalam panci infusa diatas

penangas air pada suhu 90˚C selama 15 menit kemudian diserkai setelah

dingin sampai 100 ml menggunakan kain katun yang terdapat pada

Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia. Penyerkaian infusa dilakukan

dalam keadaan dingin dikarenakan bunga srigading mengandung minyak

atsiri.

6. Penentuan Kriteria Geliat Mencit

Respon hewan uji dalam pengujian efek analgesik sangat bervariasi.

Respon mencit pada metode uji efek analgesik dengan rangsang kimia adalah

berupa geliat. Kriteria geliat mencit yang diamati dan dihitung adalah gerakan

menggeliat dengan menarik kedua kaki ke belakang serta menempelkan perut

ke lantai.

7. Penentuan Dosis Infusa Bunga Srigading

Dasar penetapan peringkat :

a. Bobot tertinggi Mencit

b. Pemberian cairan secara per oral maksimal yaitu 1 ml.

c. Konsentrasi infusa bunga srigading mengikuti ketentuan konsentrasi

infusa menurut Farmakope Indonesia IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

33

Penetapan dosis tertinggi infusa bunga srigading:

V x C = BB x D

Volume Pemberian x Konsentrasi = Berat Badan x Dosis

1ml x 100 mg/ml = 0,03 kgBB x Dosis

Dosis = KgBB

mlxmlmg

03,01/100 = 3333,33 mg/kgBB

Tiga dosis lainnya diperoleh dengan menurunkan dosis 1/5 kali; 2/5 kali;

dan 3/5 kali sehingga didapatkan dosis 2666,67 mg/kgBB; 2000 mg/kgBB; dan

1333,33 mg/kgBB.

Peringkat dosis infusa bunga srigading yang digunakan adalah 1333,33

mg/KgBB; 2000 mg/KgBB; 2666,67 mg/KgBB; dan 3333,33 mg/KgBB.

8. Penentuan Dosis Asam Asetat 1%

Larutan asam asetat 1% digunakan sebagai senyawa penginduksi rasa

nyeri pada mencit. Larutan asam asetat glasial 1% diberikan pada 3 kelompok

mencit dengan 3 dosis yang berbeda yaitu 25 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan

100 mg/KgBB. Dari ketiga dosis tersebut dicari dosis yang dapat

menimbulkan respon nyeri berupa geliat yang tidak terlalu banyak dan tidak

terlalu sedikit.

9. Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat

Selang waktu pemberian asam asetat ditentukan untuk mengetahui

waktu dimana senyawa uji telah terabsorbsi dengan optimal sehingga dapat

segera menimbulkan efek. Penentuan selang waktu pemberian asam asetat ini

dilakukan dengan menggunakan asetosal dosis 500 mg yang merupakan dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

34

yang paling banyak digunakan pada obat-obat bebas dengan variasi selang

waktu yang dilakukan adalah 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Dosis tersebut

kemudian dikonversikan pada mencit putih betina dan diperoleh dosis 91

mg/KgBB. Dari ketiga selang waktu tersebut dicari selang waktu yang dapat

menimbulkan respon nyeri berupa geliat yang tidak terlalu banyak dan tidak

terlalu sedikit.

10. Penentuan Dosis Asetosal 1%

Dalam penelitian ini, asetosal digunakan sebagai kontrol positif. Dosis

yang lazim digunakan adalah 500 mg. Jika dikonversikan ke manusia dengan

berat badan 70 kg : 5005070

× mg = 700 mg

Konversi dosis ke mencit dengan berat badan 20 gram dengan faktor

konversi manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026

(Tim Lab. Farmakologi USD, 2005)

Dosis = 700 mg x 0,0026

= 1,82 mg / 20 gramBB

= 91 mg/KgBB

Dosis asetosal yang akan diujikan yaitu 68,25 mg/KgBB, 91

mg/KgBB, dan 113,75 mg/KgBB.

11. Penentuan Kontrol Negatif

Kontrol negatif adalah zat yang tidak memiliki efek analgesik sehingga

dapat digunakan sebagai pembanding terhadap kontrol positif (asetosal) dan

zat yang diuji (infusa bunga srigading). Kontrol negatif yang diuji dalam

penelitian ini adalah akuades dan CMC Na 1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

35

12. Perlakuan Hewan Uji

Sebelum perlakuan dilakukan, mencit terlebih dahulu dipuasakan

selama 20-24 jam dengan tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk

mengurangi pengaruh makanan terhadap hasil uji. Mencit sebanyak 36 ekor

dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri

dari 6 ekor yang dipilih secara acak. Kelompok I adalah kontrol negatif hasil

orientasi, Kelompok II adalah kontrol positif dengan pemberian suspensi

asetosal 1% dalam CMC Na 1% dengan dosis hasil orientasi, dan kelompok

III-VI adalah kelompok perlakuan dengan pemberian infusa bunga srigading

secara peroral dengan dosis 1333,33 mg/KgBB; 2000 mg/KgBB; 2666,67

mg/KgBB; dan 3333,33 mg/KgBB

Mencit diberikan senyawa uji (kontol negatif,kontrol positif, dan

infusa bunga srigading) secara peroral. Setelah selang waktu tertentu, mencit

diberikan rangsang kimia berupa asam asetat 1% secara intraperitonial dengan

dosis hasil orientasi kemudian respon geliat diamati dam dicatat tiap selang

waktu 5 menit selama 1 jam.

13. Penentuan Efek Analgesik

Efek analgesik dihitung dengan menggunakan persamaan Handershot

dan Forsaith, yaitu:

% Proteksi = 100 – [(P/K) x 100%]

Keterangan: P = jumlah geliat kumulatif mencit setelah perlakuan

K = jumlah rata-rata geliat mencit kelompok kontrol negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

36

Untuk melihat perbedaan persen proteksi masing-masing perlakuan

terhadap asetosal (kontrol positif) dapat dihitung dengan persamaan:

Perubahan persen proteksi = [(A –B) / B] x 100%

Keterangan: A = persen efek analgesik setiap kelompok perlakuan.

B = persen efek analgesik rata-rata kontrol positif.

14. Tatacara Analisis Hasil

Data pengamatan geliat selama 1 jam pada masing-masing kelompok

dianalisis dengan Kolmogorov–Smirnov untuk melihat distribusi data.

Analisis dilanjutkan dengan analisis variansi satu arah dengan taraf

kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antar

kelompok. Selanjutnya dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan

tersebut bermakna atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bunga dari tanaman

srigading. Oleh karena itu, determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan

bahwa tanaman yang digunakan adalah benar-benar merupakan tanaman srigading

dengan nama ilmiah Nyctanthes arbor tritis L.. Bagian tanaman yang digunakan

dalam determinasi adalah bagian cabang, daun, biji, dan bunga. Determinasi

dilakukan dengan mengunakan acuan (Backer and Bakhuizen, 1965).

Kunci determinasi tanaman srigading adalah sebagai berikut:

1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27a-28b-

29b-30b-31a-32a-33a-34a-35a-36d-37b-38b-39b-41b-42b-44b-45b-46e-50b-51b-

53b-54b-56b-57b-58b-59d-72b-73b-74a-75b-76a-77a-78b-103c-104b-106b-107a-

108b-109a-110b-115b-119a-120a-121a- (159…………………………...Oleaceae)

1a-2a-3a- (7...................................... ……………………………….….Nyctanthes)

(1.......................................................…………………...Nyctanthes arbor tritis L.)

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

38

B. Uji Pendahuluan

1. Penentuan Dosis Asam Asetat

Penentuan dosis asam asetat dilakukan untuk mencari dosis asam

asetat yang dapat menimbulkan geliat yang tidak terlalu sedikit dan tidak

terlalu banyak. Dalam penelitian ini diberikan 3 variasi dosis asam asetat pada

3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 ekor mencit putih betina, yaitu

dosis 25 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB. Pemberian asam asetat

dilakukan secara intra peritoneal (i.p) kemudian respon geliat mencit diamati

setiap 5 menit dan dicatat jumlahnya selama 1 jam. Rata-rata jumlah kumulatif

geliat mencit selama 1 jam pada penentuan dosis asam asetat dapat dilihat

pada Tabel I.

Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan dosis asam asetat

Kelompok perlakuan

asam asetat Subyek Uji Rata–rata jumlah kumulatif geliat

(X ± SE) Dosis 25 mg/KgBB 3 71,00 ± 4,933 Dosis 50 mg/KgBB 3 108,00 ± 5,292 Dosis 100 mg/KgBB 3 113,67 ± 2,186

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Rata-rata jumlah kumulatif geliat yang muncul pada penentuan dosis

asam asetat dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

39

71

1 08 1 1 3.67

0

20

40

60

80

100

120

25 50 100

dosis asam asetat (mg/KgBB)

Gambar 6. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penentuan

dosis asam asetat

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin bertambah dosis asam

asetat maka geliat yang terjadi juga semakin bertambah banyak. Untuk

melihat adanya perbedaan pada ketiga kelompok tersebut dilakukan analisis

variansi satu arah. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif

geliat penentuan dosis asam asetat dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat

Sumber Variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata–rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar kelompok

3221,556 2 1610,778 41,899 0,000

Dalam kelompok

230,667 6 38,444

Berdasarkan hasil analisis variansi satu arah diperoleh probabilitasnya

adalah 0,000 (<0,05), hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok dosis

tersebut terdapat perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk

mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

40

jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat dapat dilihat pada Tabel

III.

Tabel III. Hasil uji Scheffe rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat

Kelompok Dosis

asam asetat 25 mg/KgBB 50 mg/KgBB 100 mg/KgBB

25 mg/KgBB - B B 50 mg/KgBB B - TB 100 mg/KgBB B TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p≤0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa pemberian asam asetat dosis 25

mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis 50 mg/KgBB maupun dosis 100

mg/KgBB. Dosis 50 mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis 25 mg/KgBB

dan berbeda tidak bermakna dengan dosis 100 mg/KgBB, sedangkan untuk

dosis 100 mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis 25 mg/KgBB dan

berbeda tidak bermakna dengan dosis 50 mg/KgBB. Pada dosis 50 mg/KgBB

dan dosis 100 mg/KgBB terdapat perbedaan jumlah geliat yang tidak

bermakna sehingga dapat dikatakan bahwa dosis 50 mg/KgBB dan dosis 100

mg/KgBB memberikan hasil yang sama. Penelitian ini menggunakan asam

asetat dosis 50 mg/KgBB karena telah dapat memberikan geliat yang tidak

terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

41

2. Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat

Penentuan selang waktu pemberian asam asetat dilakukan untuk

mengetahui waktu yang tepat agar asetosal (kontrol positif) dan infusa bunga

srigading (senyawa uji) dapat memberikan efek yang optimal. Aksi kerja

senyawa tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan pada jumlah geliat

yang diamati.

Pada penentuan selang waktu pemberian asam asetat ini digunakan

asetosal dosis 500 mg yaitu dosis yang lazim digunakan. Dosis ini kemudian

dikonversikan pada mencit menjadi sebesar 91 mg/KgBB. Asam asetat yang

digunakan adalah dosis hasil orientasi yaitu 50 mg/KgBB. Variasi selang

waktu yang diuji adalah 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Rata-rata jumlah

kumulatif geliat mencit selama 1 jam pada penentuan selang waktu pemberian

asam asetat dapat dilihat pada Tabel IV.

Tabel IV. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan selang waktu pemberian asam asetat dengan dosis 50 mg/KgBB.

Kelompok perlakuan

selang waktu pemberian Subyek Uji Rata–rata jumlah kumulatif

geliat (X ± SE) 5 menit 3 119,67 ± 8,452 10 menit 3 62,00 ± 2,082 15 menit 3 42,67 ± 3,844

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1 jam pada penentuan

selang waktu pemberian asam asetat dapat pula disajikan dalam grafik pada

gambar 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

42

020406080

100120140

5 10 15selang waktu p emb erian rangsang nyeri (menit)

Gambar 7. Grafik rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1 jam pada

penentuan selang waktu pemberian asam asetat.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama selang waktu

pemberian asam asetat dari saat pemberian asetosal maka jumlah geliat yang

terjadi juga semakin berkurang. Untuk melihat adanya perbedaan pada ketiga

kelompok tersebut dilakukan analisis variansi satu arah. Hasil analisis variansi

satu arah rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1 jam pada

penentuan selang waktu pemberian asam asetat dapat dilihat pada Tabel V.

Tabel V. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penentuan selang waktu pemberian asam asetat.

Sumber Variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata–rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar kelompok

9628,222 2 4814,111 53,162 0,000

Dalam kelompok

543,333 6 90,556

Berdasarkan hasil analisis variansi satu arah diperoleh probabilitasnya

adalah 0,000 (<0,05), hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok dosis

tersebut terdapat perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk

mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

43

jumlah kumulatif geliat penentuan selang waktu pemberian dosis asam asetat

dapat dilihat pada Tabel VI.

Tabel VI. Hasil uji Scheffe rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan selang waktu pemberian asam asetat.

Kelompok perlakuan selang

waktu pemberian

5 menit

10 menit

15 menit 5 menit - B B 10 menit B - TB 15 menit B TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p≤0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa kelompok selang waktu

pemberian 5 menit berbeda bermakna dengan selang waktu pemberian 10

menit dan 15 menit. Kelompok selang waktu pemberian 10 menit berbeda

bermakna dengan selang waktu pemberian 5 menit dan berbeda tidak

bermakna dengan selang waktu pemberian 15 menit. Kelompok selang waktu

pemberian 15 menit berbeda bermakna dengan selang waktu pemberian 5

menit dan berbeda tidak bermakna dengan selang waktu pemberian 10 menit.

Jumlah geliat pada selang waktu 5 menit masih terlalu banyak, hal ini

mungkin disebabkan asetosal belum bekerja secara optimal. Sedangkan pada

selang waktu 10 menit dan 15 menit, terdapat perbedaan jumlah geliat yang

tidak bermakna sehingga dapat dikatakan bahwa selang waktu 10 menit dan

selang waktu 15 menit memberikan hasil yang sama. Oleh karena itu dipilih

selang waktu pemberian asam asetat 10 menit untuk efisiensi waktu

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

44

Pemilihan selang waktu 10 menit berarti asam asetat diberikan pada 10

menit setelah pemberian asetosal. Selang waktu pemberian asam asetat untuk

kelompok kontrol negatif dan kelompok infusa bunga srigading mengikuti

selang waktu pemberian dengan senyawa asetosal yaitu 10 menit.

3. Penentuan Dosis Asetosal

Pada penelitian ini, asetosal berfungsi sebagai kontrol positif yang

digunakan sebagai pembanding terhadap infusa bunga srigading maupun

akuades. Kontrol positif artinya senyawa tersebut telah terbukti dapat

mengurangi secara signifikan jumlah geliat dibandingkan kontrol negatif

tetapi masih memberikan sedikit geliat untuk dibandingkan dengan senyawa

uji (infusa bunga srigading). Penentuan dosis asetosal dilakukan untuk

mendapatkan dosis yang optimal, yaitu memberikan penurunan geliat yang

tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

Dosis asetosal yang diujikan pada penelitian ini adalah 68,25

mg/KgBB, 91 mg/KgBB, dan 113,75 mg/KgBB yang diberikan secara

peroral. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1 jam dan persen

proteksi pada penentuan dosis asetosal dapat dilihat pada Tabel VII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

45

Tabel VII. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen proteksi pada penentuan dosis asetosal

Keterangan :

Kelompok perlakuan asetosal

Subyek Uji

Rata–rata jumlah kumulatif geliat (X ±

SE)

Rata-rata % proteksi (X ± SE)

Dosis 68,25 mg/KgBB

3

76,67 ± 5,364 32,940 ± 4,692

Dosis 91 mg/KgBB

3

52,00 ± 1,000 54,483 ± 0,857

Dosis 113,75 mg/KgBB

3

50,00 ± 4,933 56,250 ± 4,317

X = Mean (Rata–rata) SE = standard error (SD/√n)

Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen proteksi pada

penentuan dosis asetosal dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang

seperti pada gambar 8.

76.67

5250

0

10

20

30

40

50

60

70

80

68.25 91 113.8

dosis asetosal (mg/KgBB)

33

54 56

0

10

20

30

40

50

60

68.25 91 113.8

dosis asetosal (mg/KgBB)

(a) (b)

Gambar 8. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat, (b) Diagram batang rata-rata persen proteksi pada penentuan dosis

asetosal.

Data diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis asetosal maka

geliat yang muncul semakin sedikit dan semakin besar persen proteksi yang

dihasilkan. Selanjutnya dilakukan analisis variansi satu arah terhadap data

persen proteksi untuk melihat perbedaan pada ketiga kelompok tersebut. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

46

analisis variansi satu arah persen proteksi penentuan dosis asetosal dapat

dilihat pada Tabell VIII.

Tabel VIII. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi pada penentuan dosis asetosal

Sumber Variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata–rata kuadrat

Fhit Probabilitas

Antar kelompok

1323,556 2 661,778 12,230 0,008

Dalam kelompok

324,667 6 54,111

Hasil analisis variansi satu arah menunjukkan probabilitasnya adalah

0,008 (<0,05), hal ini berarti pada ketiga kelompok dosis tersebut terdapat

perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan

tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe persen proteksi pada penentuan

dosis asetosal dapat dilihat pada Tabel IX.

Tabel IX. Hasil uji Scheffe persen proteksi pada penentuan dosis asetosal

Kelompok perlakuan asetosal

68,25 mg/KgBB 91 mg/KgBB 113,75 mg/KgBB

68,25 mg/KgBB - B B

91 mg/KgBB B - TB

113,75 mg/KgBB B TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p≤0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa pemberian asetosal dosis 68,25

mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis 91 mg/KgBB maupun dosis 113,75

mg/KgBB. Dosis 91 mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis 68,25

mg/KgBB dan berbeda tidak bermakna dengan dosis 113,75 mg/KgBB,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

47

sedangkan untuk dosis 113,75 mg/KgBB berbeda bermakna dengan dosis

68,25 mg/KgBB dan berbeda tidak bermakna dengan dosis 91 mg/KgBB.

Pada dosis 91 mg/KgBB dan dosis 113,75 mg/KgBB terdapat

perbedaan jumlah geliat dan persen proteksi yang tidak bermakna sehingga

dapat dikatakan bahwa dosis 91 mg/KgBB dan dosis 113,75 mg/KgBB

memberikan hasil yang sama. Penelitian ini menggunakan asetosal dosis 91

mg/KgBB yang sudah dapat menurunkan jumlah geliat yang tidak terlalu

banyak dan tidak terlalu sedikit dengan persen proteksi sebesar 54,483 %.

Persen proteksi pada dosis ini juga memenuhi syarat aktivitas analgesik

menurut Anonim (1991) yaitu adanya aktivitas analgesik dinyatakan oleh

jumlah terjadinya geliat pada hewan uji lebih sedikitnya ≥ 50% dari kelompok

kontrol negatif.

4. Penentuan Kontrol Negatif

Pada penelitian ini terdapat dua kontrol negatif yaitu akuades dan

CMCNa dimana dari keduanya akan dipilih salah satu untuk digunakan dalam

perhitungan persen proteksi dari asetosal sebagai kontrol positif dan infusa

bunga srigading sebagai senyawa uji yang diteliti.

Analisis dilakukan menggunakan T-test dengan taraf kepercayaan 95%

untuk melihat signifikansi diantara keduanya. Rata-rata jumlah kumulatif

geliat mencit pada penentuan kontrol negatif dapat dilihat pada Tabel X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

48

Tabel X. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan kontrol negatif

Kelompok Kontrol Negatif

Subyek Uji

Rata–rata jumlah geliat (X ± SE)

Fhit Probabilitas

Akuades 3 119,67 ± 1,202 CMCNa 3 117,33 ± 9,838

3,779 0,124

Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan kontrol

negatif dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 9.

1 1 9.67

54

116

116.5

117

117.5

118

118.5

119

119.5

120

akuades CMC-Na

dosis asetosal (mg/KgBB)

Gambar 9. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada

penentuan kontrol negatif Dari analisis didapat bahwa probabilitasnya sebesar 0.124 dimana

lebih besar dari 0.05 yang menunjukkan keduanya berbeda tidak bermakna.

Pada penelitian ini dipilih akuades sebagai kontrol negatif dikarenakan

akuades digunakan dalam pembuatan senyawa uji yang diteliti yaitu infusa

bunga srigading.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

49

C. Pengujian Efek Analgesik

Pengujian efek analgesik dilakukan setelah seluruh uji pendahuluan selesai

dilakukan. Pengujian ini menggunakan asam asetat dosis 50 mg/KgBB, infusa

bunga srigading sebagai senyawa uji dengan empat peringkat dosis, asetosal dosis

91 mg/KgBB sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif. Data-

data tersebut kemudian dianalisis secara statistik dan akan diperoleh persen

proteksi senyawa uji terhadap nyeri yang dibandingkan dengan kontrol negatif

dan diperoleh juga perubahan persen proteksi senyawa uji terhadap kontrol

positif. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen proteksi pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok dapat dilihat pada Tabel XI.

Tabel XI. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Kelompok Uji Subyek

Uji Rata-rata jumlah kumulatif geliat

(X ± SE)

Rata-rata % proteksi (X ± SE)

Akuades 6 114,33 ± 5,103 0,000 ± 0,000

Asetosal 91 mg/KgBB 6 56,33 ± 2,140 50,710 ± 1,863

Infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB

6 62,83 ± 3,719 45,033 ± 3,246

Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB

6 57,83 ± 4,700 49,413 ± 4,111

Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB

6 39,83 ± 3,005 65,158 ± 2,629

Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

6 45,17 ± 3,061 60,642 ± 1,059

Keterangan : X = Mean (Rata–rata) SE = Standard Error (SD/√n)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

50

Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan persen proteksi pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok dapat pula disajikan dalam bentuk

diagram batang pada gambar 10.

114.33

56.33 62.8357.83

39.83 45.17

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV V VI

kelo mpo k perlakuan

0

50.71

45.03349.413

65.15860.642

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV V VI

kelo mpo k perlakuan

(a) (b)

Gambar 10. (a) Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada pengujian efek analgesik

(b) Diagram batang rata-rata persen proteksi pada pengujian efek analgesik

Keterangan : I = Kontrol negatif (akuades) II = Kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB) III = Infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB IV = Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB V = Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB VI = Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

Persen proteksi kelompok perlakuan kemudian dianalisis menggunakan

analisis variansi satu arah dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat apakah

diantara kelompok perlakuan mempunyai perbedaan atau tidak. Analisis variansi

satu arah persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok dapat

dilihat pada Tabel XII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

51

Tabel XII. Analisis variansi satu arah persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata–rata kuadrat

Fhit Probabilitas

Antar kelompok

16367,702 5 3273,540 84,068 0,000

Dalam kelompok

1168,172 30 38,939

Hasil analisis variansi satu arah menunjukkan probabilitasnya adalah

0,000 (<0,05), hal ini berarti pada ketiga kelompok dosis tersebut terdapat

perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut

bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe persen persen proteksi pada pengujian efek

analgesik seluruh kelompok dapat dilihat pada Tabel XIII.

Tabel XIII. Hasil uji Scheffe persen persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Kelompok I II III IV V VI

I - B B B B B

II B - TB TB B TB

III B TB - TB B B

IV B TB TB - B TB

V B B B B - TB

VI B TB B TB TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p≤0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) I = Kontrol negatif (akuades) II = Kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB) III = Infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB IV = Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB V = Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB VI = Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

52

Besar persen proteksi kelompok infusa bunga srigading dengan peringkat

dosis terendah sampai dosis tertinggi berturut-turut adalah 45,033%; 49,413%;

65,158%; dan 60,642%. Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa kelompok kontrol

negatif (akuades) memiliki perbedaan persen proteksi yang bermakna dengan

kelompok kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) dan keempat kelompok

senyawa uji (infusa bunga srigading). Hal ini menunjukkan bahwa akuades tidak

mempunyai efek analgesik yang ditunjukkan dengan rata–rata jumlah geliat yang

paling besar dibandingkan dengan kelompok lain (114,33 ± 5,103) dan persen

proteksi yang paling kecil (0,000 ± 0,000).

Pada kelompok kontrol positif asetosal dan keempat kelompok perlakuan

infusa bunga srigading terjadi proteksi terhadap nyeri yang ditunjukkan dengan

berkurangnya respon geliat dari mencit.

Uji Scheffe menunjukkan bahwa diantara kelompok kontrol positif

(asetosal) dengan kelompok infusa dosis 1333,33 mg/KgBB, dosis 2000

mg/KgBB, dan dosis 3333,33 mg/KgBB terdapat perbedaan persen proteksi yang

tidak bermakna. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ketiga peringkat dosis

infusa bunga srigading memberikan efek yang sebanding dengan asetosal.

Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB menunjukkan perbedaan

yang bermakna terhadap asetosal, infusa dosis 1333,33 mg/KgBB, dan dosis 2000

mg/KgBB sedangkan terhadap infusa dosis 3333,33 mg/KgBB menunjukkan

perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini dikarenakan infusa dosis 2666,67

mg/KgBB memiliki persen proteksi (65,158 ± 2,629) yang jauh diatas persen

proteksi asetosal sebagai kontrol positif (50,710 ± 1,863), infusa dosis 1333,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

53

mg/KgBB (45,033 ± 3,246), dan dosis 2000 mg/KgBB (49,413 ± 4,111) tetapi

tidak berbeda jauh dengan persen proteksi infusa dosis 3333,33 mg/KgBB (60,642

± 1,059).

Kelompok infusa bunga srigading dosis tertinggi yaitu 3333,33 mg/KgBB

menunjukkan perbedaan bermakna terhadap akuades dan infusa dosis 1333,33

mg/KgBB. Hal ini dikarenakan perbedaan persen proteksi yang jauh diantara

kedua dosis tersebut. Pada kelompok dosis tertinggi ini terjadi penurunan persen

proteksi dibandingkan dengan dosis 2666,67 mg/KgBB. Hal ini menunjukkan

bahwa dosis 3333,33 mg/KgBB kurang dapat menghambat nyeri dibandingkan

dosis 2666,67 mg/KgBB. Penurunan persen proteksi ini mungkin dikarenakan

dosis optimum penghambatan nyeri oleh infusa bunga srigading berada pada

kisaran dosis 2666,67 mg/KgBB dan dosis 3333,33 mg/KgBB.

Suatu senyawa uji dikatakan memiliki efek analgesik jika mampu

mengurangi ≥50% dari jumlah geliat pada kelompok kontrol negatif (Anonim,

1991). Oleh karena itu walau keempat dosis infusa bunga srigading menunjukkan

efek, tetapi hanya dosis 2666,67 mg/KgBB dan dosis 3333,33 mg/KgBB yang

memenuhi syarat untuk dapat dikatakan memiliki efek analgesik karena memiliki

persen analgesik lebih dari 50%.

Berdasarkan hasil perhitungan persen proteksi kemudian dihitung persen

perubahan efek analgesik infusa bunga srigading terhadap kontrol positif (asetosal

dosis 91 mg/KgBB). Data rata-rata persen perubahan efek analgesik kelompok

kontrol negatif, dan kelompok infusa bunga srigading terhadap kontrol positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

54

(asetosal 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok dapat

dilihat pada Tabel XIV.

Tabel XIV. Data rata-rata persen perubahan efek analgesik kelompok perlakuan terhadap kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Keterangan :

Kelompok Perlakuan Rata-rata % Perubahan efek analgesik (X ± SE)

Akuades -100,258 ± 8,851 Asetosal dosis 91 mg/KgBB 0,000 ± 0,000 Infusa bunga srigading dosis

1333,33 mg/KgBB -11,195 ± 6,40

Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB

-2,557 ± 8,107

Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB

+28,492 ± 5,183

Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

+19,587 ± 2,087

X = Mean (Rata–rata) SE = Standard Error (SD/√n)

Data rata-rata persen perubahan efek analgesik terhadap kontrol positif

(asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok

dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar 11.

Persen perubahan efek analgesik kelompok perlakuan kemudian dianalisis

menggunakan analisis variansi satu arah untuk melihat apakah diantara kelompok

uji memiliki perbedaan. Analisis variansi satu arah rata-rata persen perubahan

efek analgesik terhadap kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok. dapat dilihat pada Tabel XV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

55

-100.258

0

-11.195

-2.557

28.49219.587

-120-100-80-60-40-20

02040

% p

erub

ahan

efe

k an

alge

sik

I II III IV V VI

kelompok perlakuan

Gambar 11. Diagram batang rata-rata persen perubahan efek analgesik terhadap

kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Keterangan : I = Infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB II = Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB III = Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB IV = Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

Tabel XV. Ringkasan analisis variansi satu arah rata-rata persen perubahan efek analgesik terhadap kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Sumber variansi Jumlah

kuadrat Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung

Probabilitas

Antar perlakuan 63927,079 5 12785,416Error percobaan

(dalam kelompok) 6488,208 30 216,274

59,117 0,000

Hasil analisis variansi satu arah menunjukkan besar probabilitasnya adalah

0,000 (<0,05), hal ini berarti pada ketiga kelompok dosis tersebut terdapat

perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut

bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe persen perubahan efek analgesik terhadap

kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik

seluruh kelompok dapat dilihat pada Tabel XVI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

56

Tabel XVI. Hasil uji Scheffe persen perubahan efek analgesik terhadap kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Kelompok I II III IV V VI

I - B B B B B

II B - TB TB TB TB

III B TB - TB B B

IV B TB TB - B TB

V B TB B B - TB

VI B TB B TB TB -

Keterangan : B = Berbeda bermakna (p≤0,05) TB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) I = Infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB II = Infusa bunga srigading dosis 2000 mg/KgBB III = Infusa bunga srigading dosis 2666,67 mg/KgBB IV = Infusa bunga srigading dosis 3333,33 mg/KgBB

Akuades sebagai kontrol negatif menunjukkan penurunan persen proteksi

sebesar 100,258% dibandingkan asetosal. Penurunan ini ditunjukkan dengan nilai

negatif yang berarti akuades nyata tidak memiliki efek analgesik.

Besar persen perubahan efek analgesik keempat peringkat dosis infusa

bunga srigading dari dosis terendah sampai dosis tertinggi terhadap kontrol positif

adalah -11,195%, -2,557%, +28,492%, dan +19,587%.

Nilai negatif yang terjadi pada kelompok infusa dosis 1333,33 mg/KgBB

dan 2000 mg/KgBB menunjukkan penurunan persen proteksi dibandingkan

asetosal (pada kelompok dosis 1333,33 mg/KgBB terjadi penurunan persen

proteksi sebesar 11,195% dari asetosal, sedangkan pada kelompok dosis 2000

mg/KgBB terjadi penurunan persen proteksi sebesar 2,557% dari asetosal). Akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

57

tetapi, pada kelompok dosis 2666,67 mg/KgBB dan 3333,33 mg/KgBB justru

memberikan persen perubahan efek analgesik yang bernilai positif yang berarti

kedua kelompok dosis tersebut menunjukkan kenaikkan persen proteksi

dibandingkan asetosal (pada kelompok dosis 2666,67 mg/KgBB terjadi kenaikan

persen proteksi sebesar 28,492% dari asetosal, sedangkan pada kelompok dosis

3333,33mg/KgBB terjadi kenaikan persen proteksi sebesar 19,587% dari asetosal)

Hasil uji Scheffe menunjukkan keempat peringkat dosis infusa bunga

srigading memiliki perbedaan persen perubahan efek analgesik yang tidak

bermakna dengan asetosal. Hal ini berarti penurunan dan kenaikan persen proteksi

dibandingkan asetosal yang terjadi dapat dikatakan tidak memberi pengaruh yang

besar. Akan tetapi, walaupun menunjukkan perbedaan persen perubahan efek

analgesik yang tidak bermakna, tetap dapat dikatakan bahwa infusa dosis 2666,67

mg/KgBB dan 3333,33 mg/KgBB memberikan efek analgesik yang lebih tinggi

dibandingkan asetosal.

Selain itu, dosis 2666,67 mg/KgBB ternyata memiliki perbedaan persen

proteksi yang berbeda bermakna dengan asetosal tetapi memiliki persen

perubahan yang berbeda tidak bermakna. Perbedaan hasil uji ini mungkin

dikarenakan perbedaan persen proteksi keduanya yang cukup besar sedangkan

perbedaan persen perubahan efek analgesik keduanya tidak terlalu besar.

Hasil pengujian efek analgesik dari infusa bunga srigading menunjukkan

bahwa keempat peringkat dosis infusa tersebut memberikan efek analgesik dan

pada dosis 2666,67 mg/KgBB dan 3333,33 mg/KgBB, keduanya terbukti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

58

memiliki efek analgesik dengan persen proteksi >50% yaitu sebesar 65,158% dan

60,642%.

Efek analgesik yang diberikan diduga karena kandungan flavonoid yang

dimiliki oleh bunga srigading. Hal ini dikarenakan sifat infusa yang polar

sehingga senyawa-senyawa yang dapat tersari di dalamnya adalah senyawa-

senyawa yang bersifat polar. Flavonoid bersifat larut dalam air (polar) sedangkan

sebagian besar sterol dan terpen cenderung bersifat non polar. Akan tetapi perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan senyawa aktif yang

bertanggungjawab dalam efek analgesik tersebut. Hal ini dikarenakan belum

adanya informasi yang mencantumkan tentang efek analgesik dari tanaman

srigading khususnya bagian bunganya sehingga senyawa aktif yang

bertanggungjawab atas efek analgesiknya juga belum dapat dipastikan.

Penelitian efek analgesik infusa bunga srigading ini menunjukkan bahwa

seduhan bunga srigading yang selama ini digunakan untuk meringankan nyeri

pada saat haid memang sesuai dengan efek yang dimilikinya yaitu efek analgesik.

Hal ini memberikan bukti bahwa bunga srigading berpotensi untuk dijadikan

sebagai salah satu alternatif obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat

analgesik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh beberapa kesimpulan,

yaitu sebagai berikut :

1. Infusa bunga srigading memiliki efek analgesik terhadap mencit putih betina.

2. Besar efek analgesik infusa bunga srigading dosis 1333,33 mg/KgBB, 2000

mg/KgBB, 2666,67 mg/KgBB, dan 3333,33 mg/KgBB adalah 45,033%;

49,413%; 65,158%; dan 60,642%.

B. Saran

Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disarankan serbagai berikut :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa yang bertanggung

jawab terhadap efek analgesik dari infusa bunga srigading ini.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif tengah

(ED50) analgesik infusa bunga srigading.

3. Perlu dilakukan penelitian efek analgesik infusa bunga srigading dengan

metode lain.

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

60

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka: Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, 3-5, Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta.

Anonim, 1995a, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, 177-181, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995b, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 15, 31, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000, Infomatorium Obat Nasional Indonesia, 183-191, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2001, Professional’s Handbook of Drug Therapy for Pain, 21-24, Springouse Corporation, PA.

Anonim, 2006, Tanaman Obat Indonesia, http//www.google.co.id.search.portal/cakrawala iptek/tanaman obat Indonesia.html. Diakses pada 24 Januari 2006.

Backer, C.A. and van den Brink. R.C. Bakhuizen, 1965, Flora of Java, Vol I, 3-12 N.V.P.Noordhoff, Groningen.

Backer, C.A. and van den Brink. R.C. Bakhuizen, 1965, Flora of Java, Vol II, 212-213, N.V.P.Noordhoff, Groningen.

Dewi P., V.I., 2002, Daya Analgesik Infus Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dipiro, J.T., Tabert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, M., 1997, Pharmacotheraphy: A Patiphysiologic Approach, 1259-1262, Appleton and Lange, USA.

Dipiro, J.T., Tabert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, M., 2005, Pharmacotheraphy: A Patiphysiologic Approach, 1089-1091, Mc Graw Hill, Medical Publishing Division, USA.

Galler, Bradley, Gammaitoni, Arnold and Alvarez, 2003, Pain, in Dale, David C., et al, Scientific American Medicine, Volume 2, 2056, Web MD Inc., New York.

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

61

Greene, R.J., and Harris, N.D., 2000, Pathology and Therapeutics for Pharmacist: A Basic for Clinical Pharmacy Practise, second edition, 572-576, Pharmaceutical Press, London.

Husen, S.A., 1987, Pengaruh Infus Daun dan Bunga Sri Gading terhadap Kontraksi Otot Terpisah, Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNAIR, Surabaya.

Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, Buku 2, Edisi 8, 449-460, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika, Jakarta.

Lawrence, G.H.M., 1951, Taxonomy of Vascular Plants, 438-441, Macmillan Publishing co., INC, New York.

Levine, R.R., 1978, Pharmacology : Drug Actions and Reactions, second edition, 454-456, Little, Brown and Company (Inc.), USA.

Rang, H.P., Dale M.M., Ritter J.M., and Moore P.K., 2003, Pharmacology, 5th edition, 231-233, 562-570, Churchill Livingstone, London.

Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 352, Balai Pustaka, Jakarta.

Tim Lab. Farmakologi USD, 2005, Petunjuk Praktikum Farmakologi, 7, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Turner, R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacology, 100-117, academic Press, New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

62

Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

63

Lampiran 2. Foto Tanaman Srigading, Bunga Srigading, Serbuk Simplisia, Infusa

Bunga Srigading, dan Geliat mencit.

Gambar 12. Tanaman Srigading.

Gambar 13. Bunga Srigading.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

64

Gambar 14. Serbuk Simplisia. Gambar 15. Infusa Bunga Srigading

Gambar 16. Foto Geliat mencit

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

65

Lampiran 3. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis statistik pada

penentuan dosis asam asetat.

Tabel XVII. Data jumlah geliat mencit pada penentuan dosis asam asetat.

Data jumlah geliat pada penentuan dosis Asam Asetat Dosis

25 mg/KgBB Dosis

50 mg/KgBB Dosis

100 mg/KgBB Menit S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

5 0 0 0 0 1 6 0 1 5 10 1 15 9 19 17 10 15 6 14 15 9 11 15 10 13 18 32 27 11 20 24 8 12 18 17 10 17 14 13 25 9 10 9 18 17 19 18 9 14 30 6 7 8 8 5 10 15 7 8 35 5 4 9 12 4 12 22 8 2 40 3 4 5 5 6 9 19 5 9 45 2 3 3 5 2 6 15 7 9 50 2 1 5 6 7 5 17 6 9 55 2 2 4 3 7 5 7 10 7 60 0 5 1 6 6 2 11 11 11

Total 63 70 80 110 102 112 118 111 112

NPar Tests Descriptive Statistics

9 97.56 20.773 63 118geliatN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

997.56

20.773.281.163

-.281.843.476

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

66

Oneway Descriptives

geliat

3 71.00 8.544 4.933 49.78 92.22 63 803 108.00 5.292 3.055 94.86 121.14 102 1123 113.67 3.786 2.186 104.26 123.07 111 1189 97.56 20.773 6.924 81.59 113.52 63 118

dosis 25mg/kgBBdosis 50mg/kgBBdosis 100mg/kgBBTotal

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

.901 2 6 .455

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

3221.556 2 1610.778 41.899 .000230.667 6 38.444

3452.222 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatScheffe

-37.000* 5.063 .001 -53.24 -20.76-42.667* 5.063 .000 -58.90 -26.4337.000* 5.063 .001 20.76 53.24-5.667 5.063 .566 -21.90 10.5742.667* 5.063 .000 26.43 58.905.667 5.063 .566 -10.57 21.90

(J) dosisdosis 50mg/kgBBdosis 100mg/kgBBdosis 25mg/kgBBdosis 100mg/kgBBdosis 25mg/kgBBdosis 50mg/kgBB

(I) dosisdosis 25mg/kgBB

dosis 50mg/kgBB

dosis 100mg/kgBB

MeanDifference

(I-J)Std.Error Sig.

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Homogeneous Subsets

geliat

Scheffe a

3 71.003 108.003 113.67

1.000 .566

dosisdosis 25mg/kgBBdosis 50mg/kgBBdosis 100mg/kgBBSig.

N 1 2Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

67

Lampiran 4. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis statistik pada

penentuan selang waktu pemberian asam asetat.

Tabel XVIII. Data jumlah geliat mencit pada penentuan selang waktu pemberian

asam asetat.

Data jumlah geliat pada penentuan selang waktu pemberian Waktu Pemberian

5 menit Waktu Pemberian

10 menit Waktu Pemberian

15 menit Menit S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

5 0 5 0 3 5 4 0 2 3 10 4 12 11 7 10 9 4 5 5 15 12 22 27 9 7 10 6 7 2 20 12 15 15 5 8 10 4 7 8 25 8 10 12 7 5 7 2 6 4 30 13 13 19 3 4 3 1 4 5 35 7 6 12 6 3 7 5 3 3 40 13 12 9 5 6 4 3 4 2 45 9 9 10 7 4 2 3 2 6 50 5 7 7 5 3 5 5 2 3 55 10 5 5 3 2 2 2 3 3 60 11 6 6 3 1 2 0 2 1

Total 104 122 133 63 58 65 35 47 46

NPar Tests Descriptive Statistics

9 74.78 35.657 35 133geliatN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

974.78

35.657.275.275

-.132.824.505

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

68

Oneway Descriptives

geliat

3 119.7 14.640 8.452 83.30 156.03 104 1333 62.00 3.606 2.082 53.04 70.96 58 653 42.67 6.658 3.844 26.13 59.21 35 479 74.78 35.657 11.89 47.37 102.19 35 133

selang waktu 5 menitselang waktu 10 menitselang waktu 15 menitTotal

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

2.447 2 6 .167

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

9628.222 2 4814.111 53.162 .000543.333 6 90.556

10171.556 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatScheffe

57.667* 7.770 .001 32.75 82.5977.000* 7.770 .000 52.08 101.92

-57.667* 7.770 .001 -82.59 -32.7519.333 7.770 .119 -5.59 44.25

-77.000* 7.770 .000 -101.92 -52.08-19.333 7.770 .119 -44.25 5.59

(J) waktuselang waktu 10 menitselang waktu 15 menitselang waktu 5 menitselang waktu 15 menitselang waktu 5 menitselang waktu 10 menit

(I) waktuselang waktu 5 menit

selang waktu 10 menit

selang waktu 15 menit

MeanDifference

(I-J)Std.Error Sig.

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Homogeneous Subsets

geliat

Scheffea

3 42.673 62.003 119.67

.119 1.000

waktuselang waktu 15 menitselang waktu 10 menitselang waktu 5 menitSig.

N 1 2Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

69

Lampiran 5. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis statistik pada

penentuan dosis asetosal.

Tabel XIX. Data jumlah geliat mencit pada penentuan dosis asetosal.

Data jumlah geliat pada penentuan dosis asetosal Dosis

68,25 mg/KgBB Dosis

91mg/KgBB Dosis

113,75mg/KgBB Menit S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

5 5 6 0 2 2 0 0 2 0 10 12 10 2 7 8 5 7 8 7 15 7 7 7 9 7 7 7 7 9 20 9 7 10 7 7 8 5 4 7 25 4 10 4 5 6 6 5 6 5 30 6 5 6 5 4 4 2 6 6 35 8 4 4 4 6 5 3 8 6 40 10 1 10 3 4 3 3 4 3 45 6 3 12 3 5 4 1 5 3 50 4 3 11 1 3 4 0 2 3 55 6 4 12 3 2 3 4 3 0 60 4 6 9 2 0 2 4 0 2

Total 81 66 83 51 54 51 41 58 51 NPar Tests

Descriptive Statistics

9 59.56 14.354 41 83geliatN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

959.56

14.354.210.210

-.164.629.823

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

70

Oneway Descriptives

geliat

3 76.67 9.292 5.364 53.59 99.75 66 833 52.00 1.732 1.000 47.70 56.30 51 54

3 50.00 8.544 4.933 28.78 71.22 41 58

9 59.56 14.354 4.785 48.52 70.59 41 83

dosis 68,25mg/kgBBdosis 91mg/kgBBdosis 113,75mg/kgBB

Total

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

2.837 2 6 .136

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

1323.556 2 661.778 12.230 .008324.667 6 54.111

1648.222 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatScheffe

24.667* 6.006 .018 5.40 43.93

26.667* 6.006 .013 7.40 45.93

-24.667* 6.006 .018 -43.93 -5.40

2.000 6.006 .947 -17.26 21.26

-26.667* 6.006 .013 -45.93 -7.40

-2.000 6.006 .947 -21.26 17.26

(J) dosisdosis 91mg/kgBBdosis113,75mg/kgBBdosis68,25mg/kgBBdosis113,75mg/kgBBdosis68,25mg/kgBBdosis 91mg/kgBB

(I) dosisdosis 68,25mg/kgBB

dosis 91mg/kgBB

dosis 113,75mg/kgBB

MeanDifference

(I-J)Std.Error Sig.

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Homogeneous Subsets geliat

Scheffea

3 50.003 52.003 76.67

.947 1.000

dosisdosis 113,75mg/kgBBdosis 91mg/kgBBdosis 68,25mg/kgBBSig.

N 1 2Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

71

Lampiran 6. Data persen proteksi dan hasil analisis statistik pada penentuan dosis

asetosal.

Tabel XX. Data persen proteksi pada penentuan dosis asetosal

Sampel Dosis 68,25

mg/KgBB

Dosis 91mg/KgBB

Dosis 113,75mg/KgBB

1 29,15 55,34 64,14

2 42,27 52,77 55,34

3 27,40 55,34 49,27

Rata-rata % proteksi (X ± SE)

32,940 ± 4,692 54,483 ± 0,857 56,250 ± 4,317

NPar Tests Descriptive Statistics

9 47.8911 12.54443 27.40 64.14% proteksiN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

947.8911

12.54443.210.165

-.210.631.820

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

% proteksi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Oneway

Descriptives

% proteksi

3 32.9400 8.12726 4.692 12.7508 53.1292 27.40 42.27

3 54.4833 1.48379 .85667 50.7974 58.1693 52.77 55.34

3 56.2500 7.47665 4.317 37.6770 74.8230 49.27 64.14

9 47.8911 12.54443 4.181 38.2486 57.5336 27.40 64.14

asetosal62,25mg/kgBBasetosal91mg/KgBBasetosal 113,75mg/KgBBTotal

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

72

Test of Homogeneity of Variances

% proteksi

2.890 2 6 .132

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

% proteksi

1010.592 2 505.296 12.210 .008248.308 6 41.385

1258.901 8

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: % proteksiScheffe

-21.54333* 5.253 .018 -38.390 -4.6969

-23.31000* 5.253 .013 -40.156 -6.4635

21.54333* 5.253 .018 4.6969 38.3898

-1.76667 5.253 .946 -18.613 15.0798

23.31000* 5.253 .013 6.4635 40.1565

1.76667 5.253 .946 -15.080 18.6131

(J) perlakuanasetosal91mg/KgBBasetosal 113,75mg/KgBBasetosal62,25mg/kgBBasetosal 113,75mg/KgBBasetosal62,25mg/kgBBasetosal91mg/KgBB

(I) perlakuanasetosal 62,25mg/kgBB

asetosal 91mg/KgBB

asetosal 113,75mg/KgBB

MeanDifference

(I-J)Std.Error Sig.

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Homogeneous Subsets

% proteksi

Scheffea

3 32.94003 54.4833

3 56.2500

1.000 .946

perlakuanasetosal 62,25mg/kgBBasetosal 91mg/KgBBasetosal 113,75mg/KgBBSig.

N 1 2Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

73

Lampiran 7. Data jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis statistik pada

penentuan kontrol negatif.

Tabel XXI. Data jumlah geliat mencit pada penentuan kontrol negatif.

Data jumlah geliat pada penentuan kontrol negatif Akuades CMCNa 1%

Menit S1 S2 S3 S1 S2 S3 5 5 4 4 5 7 3 10 12 15 15 19 12 14 15 25 18 18 22 19 6 20 15 18 20 13 9 12 25 9 12 11 16 14 24 30 12 9 9 10 7 9 35 8 10 12 9 10 12 40 10 6 8 10 6 8 45 9 5 8 9 12 6 50 6 10 6 9 9 4 55 3 6 7 7 6 4 60 5 5 4 5 5 3

Total 119 118 122 135 116 101 T-Test

Group Statistics

3 119.67 2.082 1.2023 117.33 17.039 9.838

kontrolaquadestCMC Na

geliatN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3.779 .124 .235 4 .825 2.333 9.911 -25.183 29.850

.235 2.060 .835 2.333 9.911 -39.146 43.813

EqualvariancesassumedEqualvariancesnot assumed

geliatF Sig.

Levene'sTest for

Equality ofVariances

t dfSig.

(2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

74

Lampiran 8. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit dan hasil analisis

statistik pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok

Tabel XXII. Data jumlah geliat mencit pada pengujian efek analgesik seluruh

kelompok

Data jumlah geliat pada berbagai kelompok uji efek analgesik Kontrol Negatif

(akuades) Kontrol Positif

(Asetosal 91 mg/KgBB) Menit S1 S2 S3 S4 S5 S6 S1 S2 S3 S4 S5 S6

5 5 4 4 2 10 8 0 1 0 2 0 1 10 12 15 15 13 24 16 10 10 8 12 9 13 15 25 18 18 13 13 13 7 6 11 11 10 7 20 15 18 20 7 9 9 5 4 6 6 7 8 25 9 12 11 10 7 14 7 5 7 8 5 6 30 12 9 9 7 10 8 6 7 4 5 4 5 35 8 10 12 9 7 8 4 6 6 4 4 6 40 10 6 8 10 9 12 5 2 4 5 3 3 45 9 5 8 6 8 9 3 4 5 3 4 4 50 6 10 6 7 11 10 3 2 3 2 2 2 55 3 6 7 4 9 8 2 3 4 2 1 2 60 5 5 4 3 7 7 2 1 2 0 2 1

Total 119 118 113 90 124 122 54 51 60 64 51 58

Data jumlah geliat pada berbagai kelompok uji efek analgesik Dosis 1333,33 mg/KgBB Dosis 2000 mg/KgBB

Menit S1 S2 S3 S4 S5 S6 S1 S2 S3 S4 S5 S6 5 2 0 0 0 3 0 0 1 10 5 0 2 10 11 8 11 10 18 7 13 11 10 11 13 4 15 7 15 7 14 13 9 6 8 7 10 15 5 20 8 10 9 8 2 13 5 6 7 6 8 6 25 9 10 7 8 6 10 5 3 6 3 7 9 30 6 8 12 5 8 8 9 5 8 5 8 4 35 1 5 6 7 1 7 4 4 2 3 7 4 40 0 5 0 1 0 3 5 1 6 2 3 0 45 1 3 2 2 0 1 4 0 6 5 4 6 50 1 0 0 2 5 2 4 1 6 1 3 4 55 2 3 0 8 1 3 2 1 3 2 3 1 60 3 3 0 3 0 7 0 1 1 5 2 4

Total 51 67 58 68 57 76 57 42 68 58 73 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

75

Data jumlah geliat pada berbagai kelompok uji efek analgesik Dosis 2666,67 mg/KgBB Dosis 3333,33 mg/KgBB

Menit S1 S2 S3 S4 S5 S6 S1 S2 S3 S4 S5 S6 5 3 2 1 0 4 1 0 0 4 0 0 4 10 10 11 16 1 12 10 11 0 13 7 7 10 15 8 10 10 4 2 7 5 5 7 4 6 11 20 3 6 8 0 5 0 4 9 3 7 8 6 25 6 2 4 2 0 0 5 4 8 6 5 7 30 3 0 2 5 4 3 6 3 2 3 6 4 35 3 2 2 4 1 0 1 4 2 3 5 2 40 1 1 2 3 0 4 5 8 0 9 5 0 45 3 4 3 6 2 2 4 5 2 4 0 1 50 0 3 1 6 2 2 1 3 0 1 2 0 55 1 1 4 3 0 3 1 0 0 2 2 0 60 0 0 0 0 3 2 3 1 0 1 0 2

Total 41 42 53 34 35 34 46 42 41 49 46 47

Tabel XXIII. Data rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Kelompok Uji Subyek

Uji Rata-rata jumlah kumulatif geliat

(X ± SE) Akuades 6 114,33 ± 5,103

Asetosal 91 mg/KgBB 6 56,33 ± 2,140 Infusa bunga srigading dosis

1333,33mg/KgBB 6 62,83 ± 3,719

Infusa bunga srigading dosis 2000mg/KgBB

6 57,83 ± 4,700

Infusa bunga srigading dosis 2666,67mg/KgBB

6 39,83 ± 3,005

Infusa bunga srigading dosis 3333,33mg/KgBB

6 45,17 ± 1,249

NPar Tests

Descriptive Statistics

36 62.72 26.009 34 124geliatN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

76

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

3662.72

26.009.211.211

-.1351.266

.081

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

geliat

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Oneway

Descriptives

geliat

6 114.3 12.501 5.103 101.21 127.45 90 124

6 56.33 5.241 2.140 50.83 61.83 51 64

6 62.83 9.109 3.719 53.27 72.39 51 76

6 57.83 11.514 4.700 45.75 69.92 42 73

6 39.83 7.360 3.005 32.11 47.56 34 53

6 45.17 3.061 1.249 41.95 48.38 41 49

36 62.72 26.009 4.335 53.92 71.52 34 124

aquadestasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis1333,33 mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis2667,67 mg/kgBBinfusa dosis3333,33 mg/kgBBTotal

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

geliat

1.423 5 30 .245

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

geliat

21363.222 5 4272.644 55.393 .0002314.000 30 77.133

23677.222 35

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

77

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable: geliatScheffe

58.000* 5.071 .000 39.95 76.05

51.500* 5.071 .000 33.45 69.55

56.500* 5.071 .000 38.45 74.55

74.500* 5.071 .000 56.45 92.55

69.167* 5.071 .000 51.12 87.21

-58.000* 5.071 .000 -76.05 -39.95

-6.500 5.071 .892 -24.55 11.55

-1.500 5.071 1.0 -19.55 16.55

16.500 5.071 .091 -1.55 34.55

11.167 5.071 .452 -6.88 29.21

-51.500* 5.071 .000 -69.55 -33.45

6.500 5.071 .892 -11.55 24.55

5.000 5.071 .962 -13.05 23.05

23.000* 5.071 .006 4.95 41.05

17.667 5.071 .058 -.38 35.71

-56.500* 5.071 .000 -74.55 -38.45

1.500 5.071 1.0 -16.55 19.55

-5.000 5.071 .962 -23.05 13.05

18.000 5.071 .051 -.05 36.05

12.667 5.071 .312 -5.38 30.71

-74.500* 5.071 .000 -92.55 -56.45

-16.500 5.071 .091 -34.55 1.55

-23.000* 5.071 .006 -41.05 -4.95

-18.000 5.071 .051 -36.05 .05

-5.333 5.071 .951 -23.38 12.71

-69.167* 5.071 .000 -87.21 -51.12

-11.167 5.071 .452 -29.21 6.88

-17.667 5.071 .058 -35.71 .38

-12.667 5.071 .312 -30.71 5.38

5.333 5.071 .951 -12.71 23.38

(J) kpasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 1333,33mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis 2667,67mg/kgBBinfusa dosis 3333,33mg/kgBBaquadestinfusa dosis 1333,33mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis 2667,67mg/kgBBinfusa dosis 3333,33mg/kgBBaquadestasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis 2667,67mg/kgBBinfusa dosis 3333,33mg/kgBBaquadestasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 1333,33mg/kgBBinfusa dosis 2667,67mg/kgBBinfusa dosis 3333,33mg/kgBBaquadestasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 1333,33mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis 3333,33mg/kgBBaquadestasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 1333,33mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis 2667,67mg/kgBB

(I) kpaquadest

asetosal dosis 91mg/kgBB

infusa dosis 1333,33mg/kgBB

infusa dosis 2000mg/kgBB

infusa dosis 2667,67mg/kgBB

infusa dosis3333,33 mg/kgBB

MeanDifference

(I-J)Std.

Error Sig.LowerBound

UpperBound

95%Confidence

Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

78

Homogeneous Subsets geliat

Scheffea

6 39.83

6 45.17 45.17

6 56.33 56.33

6 57.83 57.83

6 62.83

6 114.33.051 .058 1.000

kpinfusa dosis2667,67 mg/kgBBinfusa dosis3333,33 mg/kgBBasetosal dosis 91mg/kgBBinfusa dosis 2000mg/kgBBinfusa dosis1333,33 mg/kgBBaquadestSig.

N 1 2 3Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

79

Lampiran 9. Data persen proteksi dan hasil analisis statistik pada pengujian efek

analgesik seluruh kelompok

Tabel XXIV. Data persen proteksi pada pengujian efek analgesik seluruh

kelompok.

Subyek Uji S1 S2 S3 S4 S5 S6 Rata-rata % proteksi (X ± SE)

Akuades 0 0 0 0 0 0 0,000 ± 0,000

Asetosal 91 mg/KgBB

52,77 55,34 47,52 44,02 55,34 49,27 50,710 ± 1,863

Infusa 1333,33mg/KgBB

55,34 41,40 49,27 40,52 50,14 33,53 45,033 ± 3,246

Infusa 2000mg/KgBB

50,14 63,26 40,52 49,27 36,15 57,14 49,413 ± 4,111

Infusa 2666,67mg/KgBB

64,14 63,26 53,64 70,26 69,39 70,26 65,158 ± 2,629

Infusa 3333,33mg/KgBB

59,77 63,26 64,14 57,14 59,77 59,77 60,642 ± 1,059

NPar Tests

Descriptive Statistics

36 45.1375 22.81091 -8.46 70.26% proteksiN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

3645.1375

22.81091.211.135

-.2111.265

.082

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

% proteksi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

80

Oneway Descriptives

% proteksi

6 -.1317 10.99547 4.489 -11.6707 11.4074 -8.46 21.286 50.7100 4.56340 1.863 45.9210 55.4990 44.02 55.34

6 45.0333 7.95176 3.246 36.6885 53.3782 33.53 55.34

6 49.4133 10.06963 4.111 38.8459 59.9808 36.15 63.26

6 65.1583 6.43854 2.629 58.4015 71.9152 53.64 70.26

6 60.6417 2.59365 1.059 57.9198 63.3635 57.14 64.14

* 45.1375 22.81091 3.802 37.4194 52.8556 -8.46 70.26

aquadestasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 1333.33mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 2000mg/kgdosis infusa bungasrigading 2666.67mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 3333.33mg/kgBBTotal

N MeanStd.

DeviationStd.Error

LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

% proteksi

1.489 5 30 .223

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

% proteksi

16439.141 5 3287.828 55.642 .0001772.675 30 59.089

18211.815 35

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

81

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable: % proteksiScheffe

-50.84167* 4.43806 .000 -66.6375 -35.0458

-45.16500* 4.43806 .000 -60.9609 -29.3691

-49.54500* 4.43806 .000 -65.3409 -33.7491

-65.29000* 4.43806 .000 -81.0859 -49.4941

-60.77333* 4.43806 .000 -76.5692 -44.9775

50.84167* 4.43806 .000 35.0458 66.6375

5.67667 4.43806 .893 -10.1192 21.4725

1.29667 4.43806 1.000 -14.4992 17.0925

-14.44833 4.43806 .090 -30.2442 1.3475

-9.93167 4.43806 .434 -25.7275 5.8642

45.16500* 4.43806 .000 29.3691 60.9609-5.67667 4.43806 .893 -21.4725 10.1192

-4.38000 4.43806 .962 -20.1759 11.4159

-20.12500* 4.43806 .006 -35.9209 -4.3291

-15.60833 4.43806 .054 -31.4042 .1875

49.54500* 4.43806 .000 33.7491 65.3409-1.29667 4.43806 1.000 -17.0925 14.4992

4.38000 4.43806 .962 -11.4159 20.1759

-15.74500 4.43806 .051 -31.5409 .0509

-11.22833 4.43806 .298 -27.0242 4.5675

65.29000* 4.43806 .000 49.4941 81.085914.44833 4.43806 .090 -1.3475 30.2442

20.12500* 4.43806 .006 4.3291 35.9209

15.74500 4.43806 .051 -.0509 31.5409

4.51667 4.43806 .957 -11.2792 20.3125

60.77333* 4.43806 .000 44.9775 76.56929.93167 4.43806 .434 -5.8642 25.7275

15.60833 4.43806 .054 -.1875 31.4042

11.22833 4.43806 .298 -4.5675 27.0242

-4.51667 4.43806 .957 -20.3125 11.2792

(J) perlakuanasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bunga srigading1333.33mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2000mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2666.67mg/kgBBdosis infusa bunga srigading3333.33mg/kgBBaquadestdosis infusa bunga srigading1333.33mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2000mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2666.67mg/kgBBdosis infusa bunga srigading3333.33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2000mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2666.67mg/kgBBdosis infusa bunga srigading3333.33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bunga srigading1333.33mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2666.67mg/kgBBdosis infusa bunga srigading3333.33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bunga srigading1333.33mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2000mg/kgBBdosis infusa bunga srigading3333.33mg/kgBB

aquadestasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bunga srigading1333.33mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2000mg/kgBBdosis infusa bunga srigading2666.67mg/kgBB

(I) perlakuanaquadest

asetosal 91mg/kgBB

dosis infusa bungasrigading 1333.33mg/kgBB

dosis infusa bungasrigading2000mg/kgBB

dosis infusa bungasrigading 2666.67mg/kgBB

dosis infusa bungasrigading 3333.33mg/kgBB

MeanDifference

(I-J)Std.

Error Sig.LowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

82

Homogeneous Subsets

% proteksi

Scheffea

6 -.1317

6 45.0333

6 49.4133 49.4133

6 50.7100 50.7100

6 60.6417 60.6417

6 65.1583

1.000 .054 .051

perlakuanaquadestdosis infusa bungasrigading 1333.33mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 2000mg/kgBBasetosal 91mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 3333.33mg/kgBBdosis infusa bungasrigading 2666.67mg/kgBBSig.

N 1 2 3Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

83

Lampiran 10. Data perubahan persen proteksi dan hasil analisis statistik pada

pengujian efek analgesik seluruh kelompok

Tabel XXV. Data rata-rata persen perubahan efek analgesik kelompok perlakuan terhadap kontrol positif (asetosal 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok.

Subyek Uji Akuades Asetosal

91 mg/KgBB

Infusa 1333,33

mg/KgBB

Infusa 2000

mg/KgBB

Infusa 2666,67

mg/KgBB

Infusa 3333,33

mg/KgBB S1 -109,56 0,00 9,13 1,12 26,48 17,87 S2 -106,33 0,00 -18,36 24,75 24,75 24,75

S3 -97,71 0,00 -2,84 -20,10 5,78 26,48 S4 -58,04 0,00 -20,10 -2,84 38,55 12,68 S5 -116,68 0,00 -1,12 -28,71 36,84 17,87 S6 -113,23 0,00 -33,88 12,68 38,55 17,87

Rata-rata % Perubahan

efek analgesik (X ± SE)

-100,258 ± 8,851

0,000 ± 0,000

-11,195 ± 6,402

-2,557 ± 8,107

28,492± 5,183

19,587 ± 2,087

NPar Tests

Descriptive Statistics

36 -10.9886 44.85382 -116.68 38.55perubhan % proteksiN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36-10.988644.85382

.267

.135-.2671.599

.012

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

perubhan% proteksi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

84

Oneway Descriptives

perubhan % proteksi

6 -100.2583 21.68042 8.85099 -123.0105 -77.5061 -116.68 -58.04

6 .0000 .00000 .00000 .0000 .0000 .00 .00

6 -11.1950 15.68224 6.40225 -27.6525 5.2625 -33.88 9.13

6 -2.5567 19.85810 8.10703 -23.3965 18.2831 -28.71 24.75

6 28.4917 12.69568 5.18299 15.1684 41.8150 5.78 38.55

6 19.5867 5.11314 2.08743 14.2208 24.9526 12.68 26.48

36 -10.9886 44.85382 7.47564 -26.1650 4.1877 -116.68 38.55

aquadestasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 2000mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 2666,67mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 3333,33mg/kgBBTotal

N MeanStd.

DeviationStd.

ErrorLowerBound

UpperBound

95% ConfidenceInterval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

perubhan % proteksi

3.040 5 30 .025

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

perubhan % proteksi

63927.079 5 12785.416 59.117 .0006488.208 30 216.274

70415.287 35

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

85

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable: perubhan % proteksiScheffe

-100.25833* 8.49065 .000 -130.4781 -70.0386

-89.06333* 8.49065 .000 -119.2831 -58.8436

-97.70167* 8.49065 .000 -127.9214 -67.4819

-128.75000* 8.49065 .000 -158.9698 -98.5302

-119.84500* 8.49065 .000 -150.0648 -89.6252

100.25833* 8.49065 .000 70.0386 130.4781

11.19500 8.49065 .880 -19.0248 41.4148

2.55667 8.49065 1.000 -27.6631 32.7764

-28.49167 8.49065 .075 -58.7114 1.7281

-19.58667 8.49065 .400 -49.8064 10.6331

89.06333* 8.49065 .000 58.8436 119.2831-11.19500 8.49065 .880 -41.4148 19.0248

-8.63833 8.49065 .957 -38.8581 21.5814

-39.68667* 8.49065 .004 -69.9064 -9.4669

-30.78167* 8.49065 .044 -61.0014 -.5619

97.70167* 8.49065 .000 67.4819 127.9214-2.55667 8.49065 1.000 -32.7764 27.6631

8.63833 8.49065 .957 -21.5814 38.8581

-31.04833* 8.49065 .041 -61.2681 -.8286

-22.14333 8.49065 .267 -52.3631 8.0764

128.75000* 8.49065 .000 98.5302 158.969828.49167 8.49065 .075 -1.7281 58.7114

39.68667* 8.49065 .004 9.4669 69.9064

31.04833* 8.49065 .041 .8286 61.2681

8.90500 8.49065 .951 -21.3148 39.1248

119.84500* 8.49065 .000 89.6252 150.064819.58667 8.49065 .400 -10.6331 49.8064

30.78167* 8.49065 .044 .5619 61.0014

22.14333 8.49065 .267 -8.0764 52.3631

-8.90500 8.49065 .951 -39.1248 21.3148

(J) perlakuanasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2000mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2666,67mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis3333,33mg/kgBBaquadestinfusa bunga srigading dosis1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2000mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2666,67mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis3333,33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2000mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2666,67mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis3333,33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2666,67mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis3333,33mg/kgBBaquadestasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2000mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis3333,33mg/kgBB

aquadestasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2000mg/kgBBinfusa bunga srigading dosis2666,67mg/kgBB

(I) perlakuanaquadest

asetosal 91mg/kgBB

infusa bunga srigadingdosis1333,33mg/kgBB

infusa bunga srigadingdosis 2000mg/kgBB

infusa bunga srigadingdosis2666,67mg/kgBB

infusa bunga srigadingdosis3333,33mg/kgBB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig.LowerBound

UpperBound

95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

86

Homogeneous Subsets

perubhan % proteksi

Scheffea

6 -100.2583

6 -11.1950

6 -2.5567 -2.5567

6 .0000 .0000 .0000

6 19.5867 19.5867

6 28.4917

1.000 .880 .267 .075

perlakuanaquadestinfusa bunga srigadingdosis 1333,33mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 2000mg/kgBBasetosal 91mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 3333,33mg/kgBBinfusa bunga srigadingdosis 2666,67mg/kgBBSig.

N 1 2 3 4Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEK ANALGESIK INFUSA BUNGA SRIGADING L.) PADA MENCIT ... · 2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt selaku pembimbing akademik dan pembimbing utama skripsi ini atas segala dukungan, bimbingan,

87

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama Eunike Sandjaja, lahir di

Cirebon pada tanggal 26 Januari 1985. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudara, lahir dari

pasangan Lauw Moey Tjing dan Gouw Kim San.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-

Kanak di TK Kristen I pada tahun 1991. Kemudian

penulis melanjutkan ke Sekolah Dasar di SD Kristen I

sampai tahun 1997. Setelah tamat SD, penulis melanjutkan pendidikan ke

Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Kristen I sampai tahun 2000. Setelah itu,

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SLTA

Kristen I sampai tahun 2003. tamat SLTA, penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang S-1 Farmasi di Unirvesitas Sanata Darma pada tahun 2003. Selama

menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan PMK Apostolos

berbagai kegiatan kepanitiaan seperti Ketua Panitia Natal PMK Apostolos tahun

2003, Sekretaris Pengurus PMK Apostolos periode tahun 2004-2005, Ketua

Retreat PMK Apostolos tahun 2004, Panitia Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi

tahun 2004, Panitia TITRASI tahun 2005 sebagai Koordinator bidang

PubDekDok (Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi), Panitia Pengobatan Gratis

tahun 2005 sebagai Koordinator bidang PubDekDok (Publikasi, Dekorasi, dan

Dokumentasi), Panitia Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia ISMAFARSI

seluruh Indonesia tahun 2005 sebagai anggota bidang P3K, Panitia Sadhar

Bermazmur tahun 2005 sebagai anggota bidang PubDekDok (Publikasi, Dekorasi,

dan Dokumentasi), dan Sekretaris Pengurus PMK Apostolos periode tahun 2005-

2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI