EDIT Pf Jantung Anak

download EDIT Pf Jantung Anak

of 58

description

pemeriksaan jantung anak

Transcript of EDIT Pf Jantung Anak

PowerPoint Presentation

Pemeriksaan Fisik JantungLia Nur Amalina 1220221099Kartika Bunga R. Monica DS 07120090042Debby Serestia 1220221128DadaGaris garis referensi pada dada :Midsternal SternalParasternalMidklavikularisAksilaris anteriorAksilaris mediaMidspinalisMidskapularis Aksilaris posterior

INSPEKSI & PALPASIInspeksiBentuk Dada< 2 tahun LD LK 2 tahun LD > LK

Inspeksi dan PalpasiDenyut Apeks & Aktivitas VentrikelDenyut apeks atau iktus kordis, biasanya sulit dilihat pada bayi dan anak kecil, kecuali pada anak yang sangat kurus atau bila terdapat kardiomegali.Pada anak-anak iktus tampak pada ruang interkostal IV pada garis mid klavikula kiri atau sedikit lateral. Pada anak usia tiga tahun keatas , iktus kordis terdapat pada sela iga ke V, sedikit medial dari garis midklavikularis.Iktus kordis paling baik diraba dengan anak duduk, atau sedikit membungkukDetak PulmonalNormalnya BJ II tidak terabaPd HT Pulmonal BJ II mengeras dapat diraba di ICS II tepi kiri sternum yg disebut sebagai Detak PulmonalCausa >> : peny.jantung bawaan (duktus arteriosus persisten, defek septum ventrikel, kdg2 defek septum atrium), stenosis mitral reumatik, / kor pulmonalGetaran Bising (Thrill)Merupakan getaran pd dinding dada yg terjadi akibat bising jantung yg kerasGetaran bising menandakan terdapatnya bising jantung yang keras (drajat 4/6 atau lebih), yg biasanya menunjukan kelainan organikTempat getaran bising sesuai dengan pungtum maksimum bisingGetaran Bising (Thrill)Adanya getaran menunjukkan adanya kelainan katup bawaan atau penyakit jantung congenital.Perabaan dapat dilakukan dengan ujung-ujung jari II dan III atau telapak tangan dengan palpasi ringan, meskipun getaran tersebut akan teraba lebih baik dengan palpasi yang agak keras.Getaran bising menandakan terdapat bising jantung yang keras, yang biasanya menunjukan kelainan organik.

Getaran Bising (Thrill)Getaran bising sistolik dapat teraba pada defek septum ventrikel , stenosis aorta , stenosis pulmonal, tetralogi of fallot dan insufisiensi mitral.Getaran bising diastolik di apeks dapat teraba pada stenosis mitral

PERKUSI14Batas Kiri JantungMelalui garis axilla anterior kiri, perkusi kearah sternum mulai dari naikan + 2 jari diatas tempat tersebut sampai terdengar perubahan bunyi dari sonor menjadi redup,

NormalBatas jantung kiri bawah adalah ruang interkostal V kiri ke medial dari garis midclavikula kiri15Batas Kanan Jantung Tentukan batas paru hati terlebih dahulu pada garis midclavikula kanan, lakukan perkusi lagi kearah sternum mulai dari 2 jari diatas perbatasan paru hati tersebut sampai terdengar perubahan suara sonor redup

Normal :Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal III-IV kanan,di linea parasternalis kananSedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea parasternalis kanan Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak

16Pinggang JantungLakukan perkusi dari arah atas kebawah pada garis parasternum kiri

Normal Terdapat pada ruang interkostal III pada garis patrasternal kiriAUSKULTASIStetoskop dan pemeriksaSisi sungkup/ mangkok diafragmaFaktor pemeriksa : Tajam pendengaranPengetahuan : cari dengar - intepretasiTeknik Auskultasi4 daerah auskultasi tradisional tidak memadai & salah

Dianjurkan : sistematisApeks tepi kiri sternum bagian bawah sepanjang tepi kiri sternum sepanjang tepi kanan sternum daerah infra dan supraklavikula kiri dan kanan lekuk suprasternal daerah karotis leher kiri dan kananSeluruh sisa dada samping dada punggungDaerah di luar dada : perut (bruit pada KoA)

Bunyi JantungBunyi akibat vibrasi pendek pada siklus jantungYaitu:BJ I, II, III, dan IVOpening snapIrama derapKlik

Bunyi Jantung IPenutupan katup atrioventrikularKomponen Mitral (M1) & Trikuspid (T1)T1 0.03 detik setelah M1 : split sempitPenilaian:NormalMengeras : Defek septum atrium, stenosis mitral, stenosis trikuspid Melemah: Insufisiensi mitral dan trikuspid, miokarditis, perikarditis dengan efusBunyi Jantung IIPenutupan katup semilunarKomponen aorta (A2) & pulmonal (P2)BJ II : terpecah (I) dan tunggal (E)BJ II tunggal (I&E) : obstruksi jalan keluar ventrikel kanan yang berat, malposisi arteri besar

Penilaian:Terpecah lebar: RBBB, DSA, stenosis pulmonal sedangTerpecah sempit: hipertensi pulmonal (+P2 keras)Reversed splitting: stenosis aorta, LBBB, WFWMelemah : stenosis pulmonal berat, ToF, IGA, atresia pulmonal dan trikuspidBeda BJ I dengan II BJ I bersamaan dg iktus kordisBJ I bersamaan dg denyut karotisPaling jelas : BJ I di apeks, BJ II di sela iga kedua tepi kiri sternumBJ Ii normal terpecah pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi

Bunyi Jantung IIIBernada rendah, 0.10-0.12 detik setelah BJ IIPaling jelas : apeks atau parasternal kiri bawah, posisi miring kiriAdalah normal pada anak sampai dewasa mudaDeselerasi cepat pada akhir pengisian cepat ventrikel saat diastolMengeras : dilatasi ventrikelBunyi Jantung IVBernada rendah, akibat deselerasi darah saat pengisian ventrikel oleh atriumTidak terdengar pada bayi dan anak normalPatologis : dilatasi ventrikel, hipertrofi ventrikel, fibrosis miokardium

Irama DerapBila BJ III & IV terdengar keras + takikardi derap kuda yang berlariIrama derap:Protodiastolik: BJ I, II, IIIPresistolik: BJ IV, I, IISumasi: BJ III & IV gabungPatologis !Neonatus: gagal jantungOpeningBunyi pembukaan katup (mitral)Patologis !Stenosis mitral

KlikAdalah bunyi detakan pendek bernada tinggiJenis:Klik ejeksi: stenosis aorta/ stenosis pulmonal valvularKlik sistolik: dilatasi aortaKlik mid-sistolik: prolaps katup mitral

BISING JANTUNGBising jantung (murmur)Terjadi akibat terdapatnya arus darah turbulen melalui jalan yang sempit atau jalan abnormalBunyinya lebih panjang atau lebih lama dari bunyi jantungMenurut fasenya dibagi menjadi 3: bising sistolik, bising diastolik, bising sistolik dan diastolik

Bising sistolikBising yang terjadi saat fase sistolik yaitu antara BJ I sampai BJ IIYang merupakan bising sistolik adalah :Bising holistik (pansistolik) terjadi sepajang fase sistolik dari BJ I sampai BJ II , biasanya terdapat pada defek VSD , MI, insufisiensi trikuspidBising sistolik dini terjadi setelah BJ I bersifat dekresendo dan berhenti sblmBJII, biasanya terdapat pada VSD yang kecil Bising ejeksi sistolik terjadi setelah BJ I bersifat kresendo-dekresendo dan berhenti sblm BJ II, biasanya terdapat pada bising inosen, bising fungsional,AS, PS, ASD, tetralogi fallotBising sistolik akhir terjadi setelah pertengahan fase sistolik , bersifat kresendo dan berhenti bersama BJ II, biasanya terdapat pada MI kecil dan prolaps katup mitralBising diastolikBising yang terjadi saat fase diastolik yaitu antara BJ II sampai BJ IYang merupakan bising diastolik adalah :Bising diastolik dini terjadi mulai dari BJ II yang bersifat dekresendo dan berhenti sblm BJ I, biasanya terdapat pada AI, insufisiensi pulmonalBising mid-diastolik (diastolic flow murmur)terjadi akibat aliran darah yg berlebih, biasanya terjadi pada VSD besar, PDA yg besar, ASD besar, MI atau insufisiensi trikuspid berat Bising diastolik akhir terjadi setelah pertengahan fase diastolik, bersifat kresendo dan berhenti bersama BJ I, biasanya terdapat pada MS organikBising diastolik & sistolikBising kontinu terjadi mulai dari pertengahan BJ I (kresendo) sampai puncaknya pada BJ II (dekresendo)dan berakhir sblm BJ I berikutnya yang bersifat dekresendo dan berhenti sblm BJ I, biasanya terdapat pada PDA dan fistula atrerio-venaBising to and fro kombinasi antara ejeksi sistolik dan bising diastolik dini, biasanya terjadi pada kombinasi AS dan AI, PS dan insufisiensi pulmonalDerajat bisingIntensitas bising dinyatakan dlm 6 derajat :Derajat 1/6 bising yang sangat lemah , hanya bisa terdengar oleh pemeriksa yang berpengalaman di ruang yang tenangDerajat 2/6 bising yang lemah tetapi mudah terdengar, perjalaran minimalDerajat 3/6 bising yang keras, tidak diserta getaran bising, perjalaran sedangDerajat 4/6 bising yang keras dan di sertai getaran bising, perjalaran luasDerajat 5/6 bising yang sangat keras terdengar bila stetoskop di tempelkan sebagian saja pada dinding dada, perjalaran luasDerajat 6/6 bising yang paling keras terdengar meskipun stetoskop diangkat dr dinding dada. Perjalaran sangat luasPungtum maksimum & perjalaran bisingPungtum maksimum bising:Bising mitral apekBising trikuspid kiri bawah garis parasternal kiriBising pulmonal ICS 2 sternalis kiriBising aorta ICS 2 sternalis kananPerjalaran bising Bising mitral ke arah lataral/ aksila,Bising pulmonal sepanjang tepi kiri sternumBising aorta ke apeks dan daerah karotisAUSKULTASI PADA KELAINAN JANTUNG Auskultasi pada kelainan jantungBising inosen bising yg tdk berhubungan dgn kelainan organik maupun stuktural jantung, sering di temukan pada anak yang normal lebih dari 75 %Bising fungsional bising akibat hiper aktivitas fungsi jantung misalnya pada anemia dan tirotoksikosis Karakteristik bising inosen :Hampir selalu berupa bising ejeksi sistolik , kec pada venous hum dan bising a. Mamaria yg bersifat bising kontinuBerderajat 3/6 atau kurangPerjalaran terbatasIntensitasnya cenderung berubah dengan perubahan posisi, biasanya terdengar lbh jelas saat pasien terlentang dan melemah atau hilang saat pasien duduk Tidak berhubungan dengan kelainan struktural jantung Auskultasi pada kelainan jantungDefek septum atrium (ASD) BJ I normal atau mengeras bila defek besar, sedangkan BJ II terpecah lebar dan menetap pada saat inspirasi maupun ekspirasi akibat adanya defek pada septum menyebabkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan sehingga beban jantung kanan bertambah dan waktu ejeksi ventrikel lebih lama Beban ventrikel kanan yang bertambah maka bisa terjadi stenosis pulmonal yang raltif dan bermanifestasi menjadi bising ejeksi sistolik tetapi derajatnya tidak lebih dr 3/6

Auskultasi pada kelainan jantungDefek septum ventrike (VSD) Pada VSD tanpa komplikasi BJ I dan BJ II normal, sedangkan BJ III dpt terdengar cukup keras apabila terdapat dilatasi ventrikel. Bising yg khas pada VSD adalah pansistolik di ICS 3 dan 4 di tepi kiri sternum yg menjalar sepanjang tepi kiri sternum. Biasanya makin kecil defek suara bising yang terdengar makin keras karena arus turbulensinya lebih nyata

Auskultasi pada kelainan jantungDuktus arteriosus presisten (PDA)aliran dari aorta ke a.pulmonalis menyebabkan terjadinya bising kontinu di ICS 2 tepi kiri sternum yg menjalar ke daerah infraklavikularis, daerah karotis bahkan sampai ke punggungBJ I dan BJ II normal meskipun BJ II sulit di identifikasi karena tertutup oleh puncak bisingPada bayi baru lahir biasanya sering hanya terdengar bising sistolik karena resistensi vaskular paru yang masih tinggi. Auskultasi pada kelainan jantungStenosis pulmonalBJ I normal dan BJ II terpecah agak lebar dan lemah Pada stenosis berat BJ II terdengar tunggal karena penutupan katup pulmonal tidak terdengar Bising yang khas adalah bising ejeksi sistolik di ICS 2 tepi kiri sternumMakin berat sternosisnya makin lemah penutupan katup pulmonal yang terdengarTetralogi fallotMirip dengan stenosis pulmonal tetapi makin berat stenosisnya makin lemah bising yang terdengar karena banyak dialihkan ke ventrikel kiri dan aorta dari pada ke a.pulmonalis Pada tetralogi fallot terdengar sistolik klik akibat dilatasi aorta

Auskultasi pada kelainan jantungSternosis aorta (AS)Pada AS berat dapat terjadi reversed splitting artinya katup aorta menutup terlebih dulu dibandingkan katub pulmonal dan terdengar jelas saat ekspirasiBising yang terdengar adalah bising ejeksi sistolik di ICS 2 tepi kanan atau kiri sternum dan menjalar ke apeks dan daerah karotis

Auskultasi pada kelainan jantungInsufisiensi pulmonalBising diastolik dini terdengar akibat regrugitas darah dari a.pulmonalis ke ventrikel kanan pada saat diastole Insufisiensi aorta (AI)Mirip dengan insufisiensi pulmonal dengan nada kadang-kadang sangat tinggi hingga baru terdengar apabila membran stetoskop di tekan cukup keras pada dinding dadaPada AI berat terdengar bising mid diastolik di apeks

Auskultasi pada kelainan jantungInsufisiensi mitral (MI)Biasanya merupakan gejala sisa dari penyakit jantung reumatikPada MI ringan BJ I normal, sedangkan pada MI berat BJ I lemah dan terdengar bising mid diastolik bernada rendah di apkes Bising yang khas adalah bising pansistolik yang bersifat meniup Terdengar paling kerak di apeks yang menjalar k aksila dan mengeras bila pasien miring ke kiriDerajat bising 3/6- 6/6 Auskultasi pada kelainan jantungStenosis mitralBJ I pada stenosis mitral organik sangat kerasBJ II dapat normal tapi bila terdapat hipertensi pulmonal maka BJ II akan terpecah sempit dengan Penutupan katup pulmonalBising yang khas adalah bising mid diastolik dengan aksentuasi bising presistolik bernada rendah Terdengar seperti suara guntur dan paling baik terdengar di apeks

Auskultasi pada kelainan jantungProlaps katup mitralBJ I dan BJ IIBising yang terdengar adalah bising sistolik akhirMirip dengan bising insufisiensi mitral ringanDan biasanya di dahului oleh klik sistolik, pada sebagian kasus biasanya hanya terdengar klik saja sementara bising tidak terdengar Lebih sering terjadi pada wanita remaja dan dewasa muda Auskultasi pada kelainan jantungBunyi gesekan perikard (pericardial friction rub)Terdengar baik pada fase sistolik maupun diastolikTerdengar seolah-olah dekat dengan telinga pemeriksa dan makin jelas bila diafragma stetoskop di tekan lebih kuat di dinding dadaIntensitasnya bervariasi pada fase siklus jantungBiasanya terdapat pada perikarditis terutama perikarditis tuberkulosa dan perikarditis reumatik