Edisi XXXVI Agustus 2016

12
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara PAKPAK BHARAT Bulletin Bage Ate Rejeki Bage Tennah Sodip Edisi XXXVI Agustus 2016

Transcript of Edisi XXXVI Agustus 2016

Page 1: Edisi XXXVI Agustus 2016

1Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

PAKPAK BHARATBul let in

B a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Edisi XXXVI Agustus 2016

Page 2: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id2

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Dari Kami Penduduri

R angk aian per ingatan HUT RI ke -71 di Pak pak Bharat ber ja lan baik dan lancar. Antusias

masyarak at menyambut kemerdek aan Republ ik I ndonesia in i d iwarnai dengan bermacam-macam bentuk . Diantaranya

memasang bendera dan umbul-umbul sepanjang ja lan protokol , menghias rumah dengan lampu dan juga member i h iasan di tepi ja lan. Berbagai e v e n t per lombaan juga

diselenggarak an dalam memeriahk an HUT RI . Apres ias i d iber ik an Bupat i kepada Pask ibra

K abupaten Pak pak Bharat tahun 2016 dan para pejuang kemerdek aan yang re la

mengorbank an nyawanya demi kemerdek aan RI dan pengorbanan merek a harus k i ta

i s i dengan mak na kemerdek aan yang sesungguhnya. Kemerdek aan t idak hanya

sekedar pek ik an lantang “merdek a! ! ! ”, namun kemerdek aan i tu harus di is i dengan ker ja

nyata dengan menggunak an Hat i , O tak dan Cepat (HOC ) .

Wujud ker ja nyata in i ak an terapl ik as i melalui v is i K abupaten Pak pak Bharat tahun 2016-

2021 “ Ter wujudnya Pak pak yang bersatu dan sejahtera , unggul dalam kual i tas

h idup, terdepan dalam pelayanan publ ik ber landask an agama dan budaya”. Ak hir k ata , redaksi mengucapk an “Dirgahayu I ndonensia ke 71, Bangk it lah semangat berk ar ya , jadi lah

agen perubahan, majulah I ndonesiaku!”

Salam Redaksi ,N juah-njuah

Liputan Utama........... 3 Liputan Khusus.......... 4 Kilas Balik.................. 5 Potret........................... 6-7 Kegiatan Pemkab....... 8 Kehumasan................. 9 Serba-serbi.................. 10-11 Profil............................12

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk artikel, kritik dan saran. Tulisan yang dimuat menjadi hak milik redaksi melalui proses editing tanpa merubah

makna tulisan. Tulisan dapat dikirim langsung ke Bagian Humas Setda Kab.Pakpak Bharat atau

melalui email : [email protected]

facebook: bulletin pakpak bharat Keterangan Foto Cover: Forkompinda Kabupaten Pakpak Bharat mengepalkan tangan sebagai lambang semangat kemerdekaan

Salam Redaksi

Daftar Isi

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

PEMBINA:Remigo Yolando Berutu, MBA

( Bupati Pakpak Bharat )

WAKIL PEMBINA:Ir. H. Maju Ilyas Padang

( Wakil Bupati Pakpak Bharat )

PENGARAH:Mester Padang, S.Pd, MM

( Plt. Sekretaris Daerah Kab. Pakpak Bharat )

Penanggung Jawab :Kastro Manik, S.Sos

( Kabag Humas Setdakab. Pakpak Bharat )

Diterbitkan Oleh:Bagian Humas Setdakab. Pakpak Bharat

Kompleks Panorama Indah SindekaSalak, SUMATERA UTARA

Telp./Fax (0627) 7433047 – Kode Pos 22272Email : [email protected]

www.pakpakbharatkab.go.id

Page 3: Edisi XXXVI Agustus 2016

3Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Reimpun SukutenLiputan Utama

Puncak acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-71 di Lapangan Napasengkut, Rabu (17/8) berlangsung meriah. Hal tersebut diwarnai dengan ratusan masyarakat yang antusias mengikuti jalannya upacara bendera, seperti seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wabup Ir. H. Maju Ilyas Padang, Sekda Mester Padang, S.Pd, MM, seluruh kepala SKPD di jajaran Pemkab. Pakpak Bharat. Peserta upacara terdiri dari unsur TNI/Polri, Korpri, Organisasi Kemasyarakatan, para veteran juang, tokoh masyarakat/pemuda, dan para siswa juga terlihat mengikuti upacara tersebut. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan yang berlangsung khidmat dan derap langkah sinergi dari putra-putri Kabupaten Pakpak Bharat sebagai generasi emas yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016 dan menjadi titik utama perhatian para peserta upacara serta seluruh hadirin. Sebelumnya Paskibra tersebut diseleksi dari siswa/i kelas X dan XI SMA/SMK/MA se-Kabupaten Pakpak Bharat berjumlah 46 orang dan dilatih selama 18 hari oleh TNI, Polri dan alumni STPDN. Selain latihan baris-berbaris, anggota Paskibra juga menerapkan kedisiplinan dan kemandirian yang dituntut dari masing – masing personil Paskibra Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016. Mereka telah dikukuhkan sebagai Paskibra Kabupaten Pakpak Bharat pada Senin (15/8) di Aula Pemkab Pakpak Bharat oleh Bupati Remigo Yolando Berutu, MBA. Sebagai pembawa Sang Merah Putih Ladisia Putri Boyana Berutu, siswi SMAN 1 Salak, pengibar Sang Merah Putih Romundo Sampang Ape Banurea, Rizal S, Aldi Berutu ketiganya siswa SMKN Pergetteng-getteng Sengkut. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA, pembaca teks proklamasi,

Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Sonni P Berutu, perwira upacara Kapten Inf. R. Sirait Danramil 07 Salak, Komandan Upacara AKP. M. Nilzam Kasat Sabhara Polres Pakpak Bharat dan Komandan Pasukan Pengibar Sang Merah Putih Bripka Sehat Togatorop Kanit Intel Polres Pakpak Bharat. Saat dikonfirmasi usai pelaksanaan upacara, Bupati menjelaskan bahwa peringatan HUT RI ke 71 di Pakpak Bharat mengalami peningkatan, pandangan saya tertuju pada semangat peserta upacara dan Paskibra.“Bukan hanya para pejabat di Pakpak Bharat, masyarakat juga antusias mengikuti jalannya upacara, inilah yang saya harapkan berbaur menjadi satu dalam konteks kemerdekaan Indonesia milik seluruh masyarakat Indonesia,” kata Remigo.

Beliau juga mengapresiasi Paskibra Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016 dan para pejuang kemerdekaan yang rela mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan RI. “Tetapi pengorbanan mereka harus kita isi dengan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Semangat juang mereka harus kita isi dengan kerja nyata,” kata Bupati saat menyampaikan sambutannya pada acara resepsi kenegaraan di Gedung

Serbaguna, Rabu malam (17/8). Ditambahkannya bahwa, wujud kerja nyata ini akan teraplikasi melalui visi Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016-2021 “Terwujudnya Pakpak yang bersatu dan sejahtera, unggul dalam kualitas hidup, terdepan dalam pelayanan publik berlandaskan agama dan budaya,” urainya. Bupati juga

m e n g u n g k a p bahwa kerja keras yang dilakukan Pemkab Pakpak Bharat dalam m e m b e n t u k generasi emas Pakpak Bharat sudah mulai

membuahkan hasil, dimana generasi muda Pakpak sudah mampu berbicara dalam persaingan level Nasional yang sangat ketat dan elit di satuan militer maupun kepolisian. Sebagai ungkapan terima kasih, Bupati juga memberi tali asih kepada para veteran yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Sebelumnya, pada sore hari tepat pukul 17.00 WIB dilaksanakan Upacara Penurunan Bendera di Lapangan Napasengkut dengan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dengan Komandan Paskibra Bripka Sehat Togatorop, dan ketiga siswa personil Penurun Bendera asal SMKN Pergetteng-getteng Sengkut yakni Romundo Banurea, Rizal S dan Irvan Solin serta Dheby Risa Ivehana Pembawa Baki Bendera siswa asal SMAN 1 Salak. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Kapolres Pakpak Bharat AKBP Jansen Sitohang, SIK, Perwira Upacara Kasat Narkoba Polres Pakpak Bharat AKP. S.R Tambunan dan bertindak sebagai Komandan Upacara Danramil 06 Kerajaan Kapten Inf. Januar.

PERINGATAN HUT- RI ke 71 KAB. PAKPAK BHARAT

Page 4: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id4

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Liputan Khusus

Untuk kesekian kalinya dalam rangka pengembangan nilai-nilai dan budaya kerja aparatur Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

dilaksanakan Workshop dengan menggunakan Pendekatan Appreciative Inquiry (AI) dengan topik “Membangun Nilai-Nilai Pribadi Aparatur Pemerintah

Kabupaten Pakpak Bharat yang Appreciative”. Kegiatan workshop tersebut berlangsung selama 3 hari mulai dari 18 s/d 20 Agustus 2016 bertempat di Hotel

Sinabung Hills, Berastagi Kabupaten Karo. Workshop 3 hari Pengenalan AI ini berfokus untuk mendapatkan apresiasi dan aplikasi AI dengan menggabungkan

teori dan praktek untuk memberikan pengalaman kepada para peserta suatu keahlian untuk mengubah hubungan pribadi dan profesional mereka.

Selain 100 peserta, hadir dalam acara pembukaan pada Kamis malam (18/8) Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA, Wakil Bupati Pakpak Bharat Ir. H. Maju Ilyas Padang dan Plt. Sekdakab Mester Padang, S.Pd, MM serta para narasumber yakni Evodia Almawati Sembiring, Ita Sembiring, Maximus Gorky Sembiring. Masih dalam suasana HUT RI ke-71, Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa para pejuang rela mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan RI. “ Untuk itu pengorbanan mereka harus kita isi dengan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan tidak hanya sekedar pekikan lantang “merdeka!!!”, namun kemerdekaan itu harus diisi dengan kerja nyata dengan menggunakan Hati Otak dan Cepat (HOC),” kata Bupati. Bupati menambahkan melalui Workshop AI, diharapkan adanya peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan pemerintahan yang baik, terciptanya pelaksanaan pemerintahan yang harmonis, jelas, kreatif dan inovatif. “Kegiatan ini sangat penting bagi saya pribadi maupun para jajaran Pemkab Pakpak Bharat karena melalui kegiatan ini, kita semua dapat lebih memiliki tambahan pengetahuan dan motivasi tentang apa yang akan kita lakukan ke depannya,” ujar Bupati. Workshop hari kedua dan ketiga diisi dengan penyampaian materi, permainan motivasi, diskusi dan presentasi para peserta. Kegiatan ini di dalam penyelenggaraan Pemerintah dimaksud untuk menanamkan jiwa kepemimpinan dan pembentukan tim menuju reformasi birokrasi serta menumbuhkan motivasi positif kepada para peserta workshop agar lebih meningkatkan kinerja dan integritas serta bisa mengoptimalkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Remigo dalam sambutannya pada acara penutupan, Sabtu siang (20/8) mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ajang penambahan pengetahuan baru kepada aparat di lingkungan Pemerintah Pakpak Bharat agar dapat menjadi lebih baik. “Saya yakin kalau kita aplikasikan di lingkungan kerja kita pasti berhasil, tularkan ilmu yang kita dapat kepada ASN lain. Jadilah agen perubahan menuju Pakpak Bharat yang madani.” Kata Bupati menutup sambutannya.

Pekketna

Bupati Hadiri Workshop Appreciative Inquiry Bagi ASN

Page 5: Edisi XXXVI Agustus 2016

5Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Mewakili Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, MBA, Wakil Bupati Pakpak Bharat Ir. H. Maju Ilyas Padang membuka secara resmi Sosialisasi Undang-undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan peserta para Camat, para Kepala Desa dan jajarannya, Pelaku LKM dan UMKM serta undangan lainnya. Kegiatan Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Pakpak Bharat yang dilaksanakan di Aula Pemkab Pakpak Bharat, Rabu (10/8) juga dihadiri Plt. Sekda Mester Padang, S.Pd, MM, para Narasumber yakni Asisten Deputi Urusan Pembiayaan Non Bank Kementerian Koperasi dan UKM RI Ir. Suprapto, M.Sc, Kepala Bagian

Pengawasan LKM Alvin Taufik, Kabid Kelembagaan pada Dinas Koperasi Provsu Mardiana Sebayang,SE,M.Si, Supervisor Credit Union (CU) Rastiba Sidabutar. Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati menyampaikan bahwa Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah Lembaga Keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha. Lebih lanjut disampaikan bahwa LKM sangat dibutuhkan masyarakat terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, pengusaha kecil dan mikro yang selama ini belum terjangkau oleh jasa pelayanan keuangan perbankan khususnya Bank Umum. LKM juga dinilai bisa menjadi instrument yang berperan besar membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. “Oleh sebab itu, Saya menyambut baik diadakannya Sosialisasi UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dengan harapan kedepannya LKM dapat bertumbuh dan berkembang pesat di Kabupaten Pakpak Bharat sehingga perekonomian daerah dapat lebih berkembang dan mampu bersaing dalam menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 yang merupakan agenda integrasi ekonomi negara-negara anggota Asean yang mau tidak mau, suka atau tidak, cepat atau lambat akan kita jalani,” kata Bupati.

Kilas Balik Tumulih Mi Podi

PEMKAB PAKPAK BHARAT SELENGGARAKANSosialisasi UU No 1 Tahun 2013 Tentang LKM

Sebagai turunan dari visi dan misi kepala daerah terpilih, maka selanjutnya Pemerintah Daerah harus menyusun R P J M D ( R e n c a n a Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang berlaku selama 5 tahun. Penjabaran dari RPJMD tersebut berupa Renstra (Rencana Strategis) yang akan menjadi program serta kegiatan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Sebagaimana ketentuan regulasi, sebelum ditetapkan sebagai Peraturan Daerah, RPJMD harus melalui proses konsultasi publik dan musrenbang. Untuk itu Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat selaku leading sector kegiatan ini membuat kegiatan Konsultasi Publik yang dilaksanakan pada Jumat pagi (15/07) di Aula Pemkab Pakpak Bharat dengan menghadirkan jajaran DPRD, para pimpinan SKPD dan Camat, para pejabat Eselon III serta Kasubbag PEP (Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan), serta para Kepala Desa. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah konsultan dari Universitas Sumatera Utara yang dipimpin oleh Drs. Agus Suryadi, M.Si. Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Sekda, Mester Padang, S.Pd, MM, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari masukan dalam rangka penyempurnaan rancangan RPJMD dimaksud. “Dengan demikian kepada seluruh hadirin untuk memberikan masukan yang konstruktif dan positif”, sebut beliau. Bupati juga berharap agar segala pihak terkait dapat semakin merapatkan barisan dan bekerja secara sinergis. “Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pembangunan di Kabupaten ini merupakan keberhasilan kolektif”, tambah beliau. Pada kesempatan tersebut Ketua DPRD, Sonni P. Berutu, S.Th, menekankan pentingnya perencanaan yang terintegrasi, baik itu di internal SKPD, maupun antar SKPD. Beliau mengibaratkan seperti jangan membuat selokan, kemudian dihancurkan untuk pelebaran jalan, kemudian dibangun selokan lagi. “Begitu juga dengan pemberian beasiswa dari Dinas Pendidikan, harus dapat berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, sehingga tidak membuat pengangguran intelektual di Kabupaten Pakpak Bharat”,

jelas Ketua DPRD. Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Konsultan, Drs. Agus Suryadi, M.Si menyampaikan bahwa konsultasi publik dilaksanakan tidak sekedar memenuhi ketentuan Undang-Undang tetapi juga agar dapat dihimpun aspirasi atau harapan pemangku kepentingan bersama masyarakat terhadap program pembangunan yang direncanakan. “Nantinya output dari konsultasi publik ini menjadi rancangan akhir RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016-2021”, tandasnya.PRA KONSULTASI PUBLIK Sebelumnya pada Rabu siang (13/07), dengan dipandu oleh Bupati Pakpak Bharat dilaksanakan Pra Konsultasi Publik Rancangan RPJMD di Ruang Rapat Sekda, Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka, Salak. “Dengan dilaksanakan pra konsultasi publik, dapat dikoreksi apakah usulan renstra dari masing-masing SKPD sudah sesuai penerjemahannya dengan visi dan misi Kabupaten Pakpak Bharat”, terang Bupati menjelaskan maksud pelaksanaan pra konsultasi publik dihadapan Sekda, para pimpinan SKPD dan para Kabag Setda serta Konsultan dari USU . Selain itu juga sebagai pencarian solusi awal jika masih ditemukan deviasi atau distorsi dalam menafsirkan visi-misi Kabupaten. Bupati merasa bersyukur dan berterima kasih, walaupun ada musibah yang sempat dialami pihak konsultan, tetapi tetap profesional dan bertanggung jawab. “Kehadiran tim konsultan saat ini merupakan dukungan yang menggembirakan demi kesuksesan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat”, ujar beliau. Secara simultan terjadi diskusi yang konstruktif untuk menafsirkan rancangan RPJMD baik itu antara Bupati dengan konsultan, para pimpinan SKPD dan para Kabag ataupun sebaliknya. Draft rancangan ini sendiri berasal dari masing-masing SKPD dengan tetap menerima masukan dari pihak konsultan. Ka. Bidang Fisik dan Tata Ruang Bappeda, Kasiman Berutu, SE (Ak), M.Si, mengatakan bahwa setelah pra konsultasi dan konsultasi publik Rancangan RPJMD dengan melibatkan pihak DPRD, Kecamatan dan Desa, juga dilakukan Musrenbang RPJMD yang akan dilaksanakan seminggu setelah konsultasi publik. “Finalisasinya adalah rancangan ini akan dihantarkan ke DPRD untuk nantinya disahkan menjadi Peraturan Daerah”, ujarnya mengakhiri pembicaraan.

PEMKAB PAKPAK BHARAT SELENGGARAKAN PRA KONSULTASI DAN KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN RPJMD

Page 6: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id6

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

PotretGombaren

Mengapa Saya Dipilih Sebagai Bendahara?

Ada lima alasan mengapa seorang pegawai menjadi bendahara pengeluaran. Karena adanya alasan-alasan tersebut yang membuat seorang pegawai termotivasi dan mau melaksanakan tugas sebagai bendahara pengeluaran dengan sebaik-baiknya. Alasan

pertama: Saya menjadi bendahara pengeluaran karena ditunjuk dan ditugaskan. Alasan kedua adalah: Saya mengetahui hak dan kewajiban seorang bendahara

pengeluaran. Alasan ketiga adalah: Saya menyadari peran penting seorang bendahara pengeluaran dalam pelaksanaan anggaran. Alasan keempat yaitu: Saya

memahami posisi bendahara pengeluaran dalam pandangan pegawai lainnya. Alasan yang terakhir yaitu: Saya mengetahui risiko-risiko menjadi seorang bendahara pengeluaran.

Dalam pelaksanaan tugas di kantor sehari-hari, para pegawai dan pimpinan pegawai senantiasa dihadapkan pada pilihan mau menjadi pejabat perbendaharaan ataukah tidak? Sebagian besar orang lebih memilih untuk menghindar menjadi pejabat perbendaharaan. Kalau bisa memilih, biarlah orang lain saja yang menjadi pejabat perbendaharaan sedangkan dia lebih memilih tugas-tugas yang lain.Siapakah para Pejabat Pengelola Keuangan Daerah tersebut? Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 pada Bab II Bagian Ketiga Pasal 7, 8 dan 9, Bagian Keempat Pasal 10, Bagian Kelima Pasal 11, Bagian Keenam Pasal 12, Bagian Ketujuh Pasal 13 dan Bagian Kedelapan Pasal 14 disebutkan sebagai berikut:

1. Kepala SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) selaku PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) adalah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan atau Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah,2. Pengguna Anggaran adalah Kepala SKPD selaku penyelenggara urusan wajib dan urusan pilihan dalam pemerintahan daerah (Pasal 5 ayat 3 c).3. Kuasa Pengguna Anggaran adalah kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat ex-officio (Pasal 11). Ex-officio artinya siapa yang menjadi kepala satuan kerja, maka otomatis ia menjadi KPA,4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD yang melaksanakan kewenangan PA untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja daerah (Pasal 12).5. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai PPK-SKPD (Pasal 13).6. Kuasa Bendahara Umum Daerah (Pasal 7)7. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Daerah dalam pelaksanaan APBD pada SKPD (pasal 14).

Kalau para pegawai ditanya, memilih menjadi pejabat perbendaharaan atau memilih pekerjaan yang lainnya, maka sebagian besar akan lebih memilih untuk tidak menjadi pejabat perbendaharaan. Mengapa? Karena mengingat betapa berat tugas dan tanggung jawabnya. Mengingat yang dikelola adalah sesuatu yang dapat dinilai dengan nominal uang atau langsung berupa uang dalam pelaksanaan APBD. Bila suatu hal ada hubungannya dengan uang dan dana APBD, yang selanjutnya terus dihubungkan dengan risiko yang harus dihadapi, yaitu masalah penyelewengan dan kelalaian pengelolaan keuangan negara/daerah. Nantinya pada akhirnya akan berurusan dengan aparat pemeriksa baik yang internal maupun eksternal. Yang lebih mengkhawatirkan lagi bila berhubungan dengan aparat penegak hukum. Inilah yang paling dihindari dari resiko menjadi pejabat perbendaharaan. Pada kesempatan kali ini, pokok bahasan hanya difokuskan pada alasan-alasan yang mendasari seorang pegawai mau menjadi seorang bendahara pengeluaran. Mengapa seorang pegawai mau menjadi bendahara pengeluaran?Setidaknya ada lima alasan penting yang menyebabkan seorang pegawai memilih untuk menjadi bendahara pengeluaran. 1. Saya menjadi bendahara pengeluaran karena ditunjuk dan ditugaskan

Sesuai dengan definisi bendahara yang diuraikan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Daerah dalam pelaksanaan APBD pada SKPD.Karena penunjukan, berarti ada sisi di dalam pribadi pegawai tersebut sifat terpaksa menerima tugas sebagai bendahara pengeluaran. Padahal kalau mau mengikuti kebanyakan orang, mungkin lebih baik menolak menjadi seorang bendahara. Siapa yang menunjuk? Sesuai dengan pasal 14 disebutkan yang mengangkat bendahara adalah kepala daerah. Bayangkan kalau yang mengangkat adalah kepala daerah, tentu sebagai pelaksana, kalau akan ditunjuk sebagai bendahara, pasti bercampur perasaan antara ingin menolak perintah (padahal tidak bisa menolak perintah), perasaan ingin menerima perintah karena memang kewajiban seorang bawahan untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan seorang atasan. Apa alasannya kalau menolak perintah atasan? Karena memang seorang kepala daerah mempunyai kewenangan untuk menunjuk seorang bendahara pengeluaran/bendahara penerimaan. Dan dalam pelaksanaan tugasnya bendahara pengeluaran/bendahara penerimaan secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada PPKD/Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku BUD. Akhirnya dengan kebulatan hati, menyadari tugas yang diberikan, pegawai tersebut menerima menjadi bendahara pengeluaran. Kesadaran ini merupakan hal penting untuk senantiasa diingat oleh seorang bendahara pengeluaran, bahwa ia menjadi bendahara pengeluaran karena ditunjuk dan ditugaskan, bukan atas kemauannya sendiri. Walaupun mungkin ada beberapa pegawai yang memang ingin menjadi seorang bendahara, tetapi kalau tidak ditunjuk juga pasti tidak akan menjadi bendahara. Artinya dalam menjalankan tugasnya nanti, bendahara juga akan mengikuti aturan pokok tersebut, bahwa ia hanya akan melaksanakan pembayaran atas perintah kepala SKPD yang biasanya juga menjadi Pengguna Anggaran. Pengguna anggaran ini lah yang akan memerintahkan bendahara pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran-pembayaran yang praktiknya dikuasakan kepada pejabat pembuat komitmen. Jadi bendahara tidak akan melakukan pembayaran bila tidak diperintahkan untuk membayar misalnya pembayaran harus dilakukan melalui Surat Perintah Membayar (SPM). Tetapi bendahara pengeluaran tetap harus melaksanakan pengujian atas perintah bayar tersebut, tetapi ada batasan-batasan pengujian yang dapat dilaksanakannya.2. Saya mengetahui hak dan kewajiban seorang bendahara pengeluaran Alasan selanjutnya, mengapa seorang pegawai menjadi bendahara adalah karena pegawai tersebut benar-benar mengetahui hak kewajiban sebagai seorang bendahara pengeluaran. Dengan jelasnya hak dan kewajiban, maka seorang bendahara mengetahui apa-apa yang akan didapat olehnya ketika menjadi seorang bendahara dan hal-hal apa saja yang harus dilaksanakan olehnya. Dan dengan mempertimbangkan antara hak dan kewajiban tersebut, maka seorang pegawai berani dan mau menerima tugas sebagai bendahara pengeluaran. Contohnya dengan menjadi bendahara maka ia mendapatkan hak menerima honor bulanan dan atau tambahan penghasilan sebagai pengelola keuangan dengan besaran sesuai pagu

Page 7: Edisi XXXVI Agustus 2016

7Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Potret Gombaren

DPA yang dikelolanya. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 10 ayat (3) disebutkan bahwa Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Pejabat Fungsional. Walaupun sampai sekarang bendahara masih belum menjadi pejabat fungsional, tetapi secara filosofi-nya dapat diuraikan sebagai berikut: Dalam Undang-Undang Perbendaharaan Negara, bendahara penerimaan/ pengeluaran merupakan satu-satunya jabatan fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menduduki jabatan tersebut dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme yang tinggi. Tuntutan profesionalisme tersebut tergambar jelas pada ayat/pasal-pasal yang mengatur mengenai bendahara, antara lain: 1. Bendahara wajib menolak permintaan bayar yang tidak disertai bukti pengeluaran yang sah sesuai Pasal 21 ayat (4) UU No. 1/2004 sebagai berikut: “Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila persyaratan pada ayat (3) tidak dipenuhi”. Sedangkan persyaratan yang dimaksudkan pada ayat (3) tersebut ádalah (a) kelengkapan perintah pembayaran, (b) kebenaran perhitungan tagihan, dan (c) ketersediaan dana. Pasal ini menuntut agar bendahara pengeluaran memiliki independency atau kemandirian dalam tugas/pekerjaannya. Perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran wajib ditolak jika perintah tersebut tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan walaupun secara struktural bendahara berada di bawah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Bertanggung jawab secara pribadi. Hal ini merupakan warning yang cukup efektif bagi setiap bendahara. Pasal 21 ayat (5) UU No. 1/2004 menegaskan secara jelas akan hal ini, “Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya”. Atas dasar hal ini, bendahara dituntut untuk bekerja secara hati-hati. Sebab, kesalahan hitung ataupun kesalahan bayar akan menjadi tanggung jawabnya secara pribadi. 3. Bendahara dibatasi dalam kegiatan perdagangan. Disebutkan dalam Pasal 10 ayat (5) UU No. 1/2004 bahwa “Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dilarang melakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut.” Pasal ini menuntut seorang bendahara konsentrasi penuh dalam mengemban jabatannya, tanpa membuka kesempatan untuk melakukan pekerjaan tambahan di bidang perdagangan dan sejenisnya. jika terjadi kerugian negara yang dilakukan oleh bendahara maka pengenaan ganti kerugiannya langsung ditangani oleh BPK. “Pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan”, demikian disebutkan dalam Pasal 62 ayat (1) UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara. Hal ini berbeda dengan pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap pegawai bukan bendahara yang ditetapkan sendiri oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota. Penetapan oleh pihak eksternal (BPK) tentu berbeda secara psikologis maupun dampak yang akan ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa jabatan bendahara begitu ”istimewa” dalam pengelolaan keuangan negara/daerah. Lebih jelasnya lagi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1 disebutkan Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu. Jadi memang bendahara ditunjuk terutama karena memang dia mampu dan trampil untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.3. Saya menyadari peran penting seorang bendahara pengeluaran dalam pelaksanaan anggaranBendahara mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan anggaran. Karena pentingnya sehingga di undang-undang disebutkan bendahara harus seorang pejabat fungsional. Pengelolaan keuangan

pada tingkat SKPD bukan lagi sebagai pekerjaan tambahan ataupun sampingan. Salah satu peran penting adalah “Bendahara Pengeluaran sudah selayaknya menjalankan peran yang tidak kecil dalam pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu, untuk menjalankan prinsip-prinsip good governance di lingkungan pemerintahan, dan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia pengelola keuangan negara/daerah, yang di antaranya harus mampu melaksanakan pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan”. Maka hal penting yang menjadi tanggung jawab bendahara pengeluaran adalah disebutkan pada Pasal 53 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 ayat (1) yaitu Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kuasa Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah. Bendahara pengeluaran harus membuat laporan pertanggungjawaban setiap bulan kepada Bendahara Umum Daerah (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) . Dan dari laporan dari pihak pertama yang mengetahui mengenai pelaksanaan anggaran inilah yang menjadi ujung pertama informasi laporan bulanan pelaksanaan anggaran setiap bulan dari seluruh SKPD Kabupaten/Kota.4. Saya memahami posisi bendahara pengeluaran dalam pandangan pegawai lainnya Pandangan para pegawai di suatu satuan kerja atas jabatan bendahara pengeluaran akan menjadi salah satu motivasi utama untuk menerima jabatan bendahara pengeluaran. Walaupun bendahara pengeluaran merupakan pekerjaan yang tidak terlalu disukai oleh para pegawai, tetapi para pegawai akan sangat senang dan bahagia bila ada pegawai yang dengan besar hati menerima tugas tersebut. Apabila tugas tersebut dilaksanakan dengan baik, maka bendahara pengeluaran akan dipandang sebagai orang sangat penting oleh pegawai lainnya. Sebab bendahara pengeluaran lah yang membayar honor/insentif bulanan para pegawai, biaya perjalanan dinasnya, rapel gajinya, dan pembayaran-pembayaran lainnya. Di mata pimpinan, orang yang ditunjuk sebagai bendahara adalah orang yang paling dipercaya olehnya. Apalagi mengelola uang yang tidak sedikit jumlahnya. Pasti dipilih orang-orang terbaik. Terbaik perilakunya, terbaik pekerjaannya, bukan seorang peminum/pemabuk atau pemain judi. Jadi ketika seorang pegawai ditunjuk sebagai bendahara, berarti pimpinan dan para pegawai lain akan sangat peduli kepadanya.5.Saya mengetahui resiko-resiko menjadi seorang bendahara pengeluaran Pengetahuan akan resiko yang mungkin terjadi, juga menjadi hal utama yang membuat seorang pegawai bersedia menjadi bendahara. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Dengan mengetahui resiko-resiko yang ada, maka seorang bendahara dapat mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi. Misalnya ketika seorang bendahara mengambil uang ke bank untuk, mengisi uang persediaannya sebesar Rp 300 juta. Resiko yang ada adalah resiko keamanan, maka untuk antisipasinya dia akan meminta pengawalan ke pihak berwajib atau satuan pengamanan/satpam dikantornya, sehingga resiko keamanan seperti perampokan dapat dihilangkan atau diminimalisir. Lima alasan inilah yang akan membuat seorang pegawai dapat menerima tugas sebagai bendahara pengeluaran dengan penuh rasa tanggung jawab dan kebanggaan.

*) Penulis adalah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada Pemkab Pakpak Bharat. Daftar Pustaka1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 8: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id8

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

P emerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat menggelar Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) 2016 – 2021 di Aula Pemkab Pakpak Bharat, Senin

(25/7). RPJMD disusun dengan melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di

dalamnya dengan sistim partisipatif dan botton up.

Acara dibuka langsung oleh Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu,MBA dan dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat dan Anggota, Bappeda Propinsi Sumatera Utara, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Mester Padang, S.Pd, MM, Instansi Vertikal Kabupaten Pakpak Bharat, Para Pimpinan SKPD, Tim Pendamping Penyusunan RPJMD dari USU, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa dan undangan lainnya. “Musrenbang RPJMD merupakan forum konsultasi publik antar pelaku pembangunan sehingga dapat secara aktif memberikan masukan yang konstruktif”, demikian disampaikan Bupati dalam sambutannya. Beliau juga mengatakan bahwa musrenbang merupakan proses penguatan dari visi Kabupaten Pakpak Bharat yakni terwujudnya Pakpak Bharat yang bersatu dan sejahtera, unggul dalam kualitas hidup, terdepan dalam pelayanan publik berlandaskan agama dan budaya. Ditambahkannya hasil dari musrenbang RPJMD ini akan menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun ke depan sehingga visi Kabupaten dapat tercapai. “Pembangunan tidaklah menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, namun keterlibatan dan partisipasi

semua pihak sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator pembangunan, bahkan dalam memelihara hasil-hasil pembangunan. Karena itu pola pikir harus berubah dengan berperan penting dalam membangun Kabupaten Pakpak Bharat. Kerjakan apa yang bisa kita kerjakan,” tegas Bupati.

Di akhir sambutannya, Remigo berharap agar seluruh pemangku kepentingan berkontribusi positif mewujudkan visi dan misi Pemkab Pakpak Bharat.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Sonni P Berutu juga menyampaikan bahwa perlu ada perubahan pola pikir sehingga visi Kabupaten Pakpak Bharat dapat terwujud.

Dengan suksesnya kegiatan musrenbang RPJMD ini maka akan dilanjutkan pada tingkat DPRD Kabupaten Pakpak Bharat untuk ditingkatkan menjadi Peraturan daerah (Perda).

Apel gabungan yang rutin dilaksanakan usai Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) setiap hari Jumat, kali ini terasa berbeda karena diselingi dengan penyerahan empat sepeda motor roda 3 cargo sampah. Disaksikan peserta apel, Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, MBA dengan didampingi Kadis Kehutanan, Lingkungan Hidup dan Pertambangan Mokthar AW menyerahkan kunci dan surat-surat kepada Kadis PU Ir. Parlaungan, Jumat (12/8) di Halaman Parkir Pemkab Pakpak Bharat. Dalam amanatnya, Bupati menjelaskan bahwa motor cargo ini sangat berguna untuk mengangkut sampah yang tidak dapat dijangkau oleh truk sampah. “Saya harap kedepannya tidak ada lagi penumpukan sampah yang akan berakibat buruk bagi pemandangan juga drainase lingkungan kita,” jelasnya. Sebelumnya Bupati juga mengingatkan kepada para Pegawai agar selalu bekerja dengan baik minimal tidak ada penurunan kinerja dan segera bersiap melakukan pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2017.

Kegiatan PemkabUlan Ta

PEMKAB PAKPAK BHARAT SERAHKAN 4 SEPEDA MOTOR RODA 3 CARGO SAMPAH

Penguatan Visi kabupaten Pakpak Bharat melalui Musrenbang RPJMD

Apel Gabungan Sekaligus Penyerahan Sepeda Motor Roda 3 Cargo Sampah

Page 9: Edisi XXXVI Agustus 2016

9Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pakpak Bharat yang diketuai Ny. Dewi Remigo Berutu, S.Sos mengikuti Gebyar Dekranasda Sumut yang digelar di Merdeka Walk, Lapangan Merdeka

Medan, Jumat (2/9). Gebyar Dekranasda diselenggarakan bekerjasama dengan Badan Penanaman Modal dan Promosi, dirangkai dengan berbagai kegiatan, seperti pameran kerajinan yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut dan kegiatan fashion show pengurus/anggota tim penggerak PKK tingkat provinsi dan

kabupaten/kota.

Dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi bersama ketua Dewan Kerajinan Daerah Sumut Ny. Evi Diana meresmikan pelaksanaan Gebyar Kerajinan Daerah. Dalam sambutannya Gubernur mengharapkan Gebyar Kerajinan Daerah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengrajin untuk promosi . Gencarnya pembangunan dan pengembangan pariwisata di Sumut khususnya kawasan Danau Toba menurut Gubsu harus dapat disikapi para pengrajin daerah. Diantaranya mempersiapkan kualitas produk kerajinan yang lebih baik.Sementara Ketua Dekranasda Provsu Ny. Evi Diana mengharapkan kegiatan dapat menjadi pusat destinasi bagi para kolektor dan pencinta hasil kerajinan untuk mendapatkan koleksi terbaik kerajinan khas Sumut. “Kegiatan ini diharapkan juga sebagai media menyelaraskan program Dekranasda Provinsi dengan Dekranasda Kabupaten/Kota,” ujar Evi Diana.Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 2-4 September 2016 diantaranya terdiri atas pameran kerajinan unggulan daerah yang diikuti oleh kabupaten/kota di Sumut dan perajin yang menjadi binaan Dekranas Provinsi Sumatera Utara dan fashion show. Pada pameran, Dekranasda Pakpak Bharat menampilkan dan mempromosikan kopi, teh gambir dan berbagai kerajinan rakyat, seperti kain oles tenunan Pakpak, tempat buah, tas, tempat tisu, gantungan kunci dan lain sebagainya yang terbuat dari bahan dasar pandan, bambu dan manik-manik. Sedangkan dalam kegiatan fashion show, Pakpak Bharat menampilkan Ny. Rumata Orba Manik, Ny. Roslina Sahat Banurea, Ny. Eva Yandra Berutu dan Ny. Riani Manurung Naiborhu. Ketua Dekranasda Pakpak Bharat Ibu Dewi pada kesempatan itu menyebut bahwa keikutsertaan Kabupaten Pakpak Bharat dalam ajang seperti ini untuk mempromosikan berbagai produk andalan kerajinan rakyat dengan memanfaatkan peluang pasar yang ada, juga untuk meningkatkan kualitas produk dan untuk menambah kreatifitas para pengrajin di daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi para pengrajin tentunya.

Kehumasan Persinabul

Dekranasda Pakpak Bharat Ikuti GEBYAR DEKRANASDA SUMUT

Page 10: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id10

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Matcam Bage Serba-Serbi

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

SOSIAL MEDIA

Page 11: Edisi XXXVI Agustus 2016

11Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

Roti Kukus A’la Klappertart

Serba-Serbi Matcam Bage

Tips & Trik

Gejala Demam Berdarah1. Demam tinggi yang berlangsung mendadak selama 2-7 hari, biasanya demam tinggi pada DBD sekitar 38-40 oC.

2. Badan menggigil, nyeri kepala, dan nyeri ketika menggerakkan bola mata, serta nyeri di bagian punggung pada gejala awalnya.

3. Timbul bintik-bintik merah, terutama ketika dicek melalui metode uji tourniquet

4. Tekanan darah yang tiba-tiba menurun atau ngedrop

5. Terjadi hepatomegali atau pembesaran hati

6. Penurunan trombosit hingga di bawah 100.000/mm3, serta peningkatan hematocrit di atas 20 % ketika dilakukan cek darah.

7. Gejala tingkat lanjut biasanya disertai dengan mimisan pada gusi dan hidung.

8. Buang air atau feses berlendir dan bercampur darah

9. Bintik-bintik merah semakin tampak karena terjadinya pemecahan pembuluh darah.

10. Demam tinggi hingga menyebabkan rasa nyeri di daerah sendi.

Jika Anda atau anak Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas, berikut pertolongan yang harus kita

lakukan : Pertama, banyak minum air putih. Minimal 20 gelas

sehari (gelas ukuran 250 ml), lebih banyak lebih baik.Kedua, minum obat penurun panas. Cobalah dengan

meminum obat penurun panas semacam Paracetamol.Ketiga, minum air pengganti ion tubuh misalnya Pocari

Sweat.Keempat, minum jus jambu merah. Gunanya untuk

meningkatkan trombosit dalam darah, bisa juga menggunakan daun jambu.

Kelima, makan makanan bergizi tinggi. Bilamana perlu lebih banyak makan meskipun biasanya minat makan

akan menurun drastis.

Sumber : Dari berbagai sumber

Bahan-bahan3 lembar roti tawar sobek2

350 ml susu cair 2 sdm tepung maizena

secukupnya vanili ekstrak 2 butir kuning telur

UNTUK ISIANNYA : keju parut, raisin dan almond serta kayu manis

bubuk untuk taburan sisihkan sebagian bahan isian untuk toppingnya

LangkahKocok gula, kuning telur, vanili ekstraks dan susu

cair serta maizenaTambahkan isian spt raisin, almond dan keju parut

sebagian saja.Tata roti yang sudah disobek2 ke dalam mangkuk

almunium foil atau pinggan tahan panas.Tuang adonan telurnya taburi kembali atasnya

dengan bahan isian lalu beri sedikit taburan kayu manis bubuk, kukus hingga matang.

Sumber : https://cookpad.com/id/resep/932570-roti-kukus-ala-klappertart

MOTIVASI UNTUK KITA :“Sukses harus diawali dengan suatu perubahan.

Perubahan yang utama adalah Perubahan dari cara berfikir anda”

“Bekerjalah dengan ikhlas, Jangan mengeluh soal pendapatan. Tidak ada orang yang besar jika tidak

dimulai dari yang kecil”

Mengatasi Demam Berdarah

Page 12: Edisi XXXVI Agustus 2016

Media Informasi & Komunikasi Internal Pemkab Pakpak Bharat I www.pakpakbharat.go.id12

Bul let in

PAKPAK BHARATB a g e A t e R e j e k i B a g e T e n n a h S o d i p

“Ayo, dibuka matanya ya sayang…”, bujuk Petrus Saragih, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcatpil), dengan sabar saat merekam retina salah seorang warga di Kantor Camat Tinada, baru-baru ini. Sang warga yang merupakan penyandang keterbatasan tersebut menjadi tenang setelah mendengar nada penuh kelembutan darinya, dan akhirnya proses perekaman KTP-el miliknya pun tuntas.

Sosok penyabar memang menjadi ciri khas beliau. “Keseriusan tetap penting, tetapi kita tetap membutuhkan kesabaran dan keramahan. Apalagi yang kita layani adalah masyarakat yang notabene membutuhkan perhatian dan mungkin kurang memahami proses yang ada”, jelas Bapak 2 anak ini.

Jika tak mengenal dengan baik, niscaya akan kaget dengan sosok pria berkumis ini. Beberapa waktu yang lalu, para Tenaga Kesehatan Pakpak Bharat pernah mengikuti pelatihan dengan menghadirkan Petrus Saragih sebagai narasumber. Banyak dari mereka yang mengaku terkejut, karena di luar forum resmi beliau merupakan pribadi yang menyenangkan. “Malah beliau tak segan-segan bernyanyi dan berjoget bersama kami saat malam hiburan. Enak mengenal Pak Saragih, tidak sok jaim orangnya”, sebut salah seorang tenaga kesehatan asal Kecamatan Siempat Rube.

Dengan gaya kepemimpinan seperti itu ternyata juga berimbas positif akan komitmen kerja para bawahannya. Berjibaku seakan tak kenal waktu. Apalagi menjelang akhir September 2016, deadline perekaman KTP-el sesuai edaran Menteri Dalam Negeri. “Keluarga sudah menganggap biasa jika kami pulang dini hari atau sampai pagi. Namanya juga dari lapangan dan untuk mengejar target perekaman data”, ungkap jajarannya saat mendeskripsikan bagaimana repotnya mereka turun ke kecamatan akhir-akhir ini.

“Saya tetap membangun dialog dengan jajaran di Disdukcatpil, dan terbuka bahwa ini kegiatan tanpa mata anggaran. Saya mengingatkan bahwa tanpa kita sadari sering

kita mendapat berkat jika melakukan pekerjaan yang baik. Apalagi jika tulus dan tidak mengharapkan pamrih, maka Tuhan akan membalas setiap kebaikan kita”, ucap pria yang taat beribadah ini.

Satu hal lagi yang sebenarnya membuat jajaran Disdukcatpil tidak neko-neko dalam bekerja adalah gaya kepemimpinannya yang ‘role model’ atau memberi panutan. Tidak hanya beberapa kali, bahkan bisa dikatakan setiap saat beliau turun langsung bekerja melayani. Mulai dari penerimaan berkas, meng-entry dokumen, merekam data, sampai-sampai mengangkat perlengkapan pun beliau tidak berpangku tangan.

Dengan sedikit berfilsafat, Petrus Saragih mengibaratkan seperti hendak menyeberangkan kuda di sungai. “Kuda tidak akan pernah mau menyeberang sungai tanpa dipandu atau dituntun. Prinsip itu yang saya terapkan dalam bekerja kepada bawahan. Kita jangan hanya menyuruh mereka bekerja tetapi kita ongkang-ongkang kaki seperti mandor. Dengan demikian bawahan pun akan terus termotivasi melihat pimpinannya ikut aktif”, terang lulusan APDN Banda Aceh ini.

Inovasi dan kreativitas pun tidak pernah terhenti dari pemikiran lelaki kelahiran Aceh Tenggara 47 tahun yang lalu, dan itu menjadi kelebihan beliau. Mulai dari program melakukan pelayanan administrasi kependudukan di pasar-pasar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan pihak RSUD Salak untuk membuat akta kelahiran langsung bagi bayi baru lahir, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemberian akta lahir dan KTP-el bagi pelajar, bekerja sama dengan pengurus rumah ibadah agar pasangan yang menikah langsung dapat perkawinan, sampai yang terakhir adalah terjun langsung ke desa-desa. Yang membuat lebih salut lagi semua itu tanpa mata anggaran atau pembiayaan tersendiri. Bahkan sejak awal September kemarin mereka berkeliling mulai dari Kecamatan STTU Jehe dan ditutup di Kecamatan Pagindar untuk mengejar target 30 September 2016. “Satu lagi ide saya yang mungkin belum sempat diimplementasikan adalah perekaman secara door to door. Sosok yang juga patut diapresiasi dalam hal ini adalah Bapak Remigo (Bupati Pakpak Bharat; red) karena mendukung penuh akan setiap ide-ide pelayanan dari kami”, katanya.

Perlahan namun pasti, niat baik yang dikerjakan dengan tulus serta jajaran yang solid dan pimpinan yang mendukung niscaya akan membuahkan hasil. “Puji Tuhan, sampai kemarin (20 September 2016; red) kami sudah melewati target nasional untuk akta kelahiran nol sampai 18 tahun, yaitu 78,82%. Sementara target nasional adalah 77,50%”, tandasnya.

Profil

PANCA PRASETYA KORPS PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIAKAMI ANGGOTA KORPS PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA ADALAH INSAN YANG BERIMAN DAN BERTAQWA

KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERJANJI :

1. SETIA DAN TAAT KEPADA NEGARA KESATUAN DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, YANG

BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

2. MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN BANGSA DAN

NEGARA SERTA MEMEGANG TEGUH RAHASIAJABATAN DAN RAHASIA

NEGARA.3. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN

NEGARA DAN MASYARAKAT, DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI DAN

GOLONGAN.4. MEMELIHARA PERSATUAN DAN

KESATUAN BANGSA SERTA KESETIAKAWANAN KORPS PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA5. MENEGAKKAN KEJUJURAN, KEADILAN DAN DISIPLIN SERTA

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN PROFESIONALISME.

Rumang

Di akhir wawancara tim bulletin di sela-sela kesibukannya merekam data di Kecamatan STTU Julu, Petrus Saragih berpesan agar seluruh masyarakat menunjukkan dirinya menjadi warga negara yang baik dengan cara mencatatkan dirinya secara resmi ke negara melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mulai dari yang baru lahir atau nol tahun sampai yang berusia lanjut. “Undang-undang menegaskan bahwa negara akan menjamin tiap-tiap warganya secara pribadi dan hukum apabila sudah tercatat dan terekam secara resmi”, tutup beliau.

Profil PETRUS SARAGIH, SE, MM, Plt. Kepala Dinas Dukcatpil

MEMIMPIN DENGAN

“ROLE MODEL STYLE”