Edisi: 11732 | Thn. XLVIII NASIONAL 3 PETUGAS TERPAPAR ...

1
Jumat, 26 Februari 2021 Edisi: 11732 | Thn. XLVIII 3 NASIONAL DJOKO TJANDRA ISTIMEWA DJOKO TJANDRA AKUI MINTA DIBUATKAN ACTION PLAN Terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra mengaku meminta untuk dibuatkan rencana aksi (action plan) terkait permasalahan hukumnya dan bersedia untuk membayar 1 juta dolar AS atas proposal tersebut. Djoko Tjandra Sebelumnya saya meminta bahwa kalau saya sudah setuju biaya consultant fee 1 juta dolar AS, saya ingin kerangka komplit Jakarta, HanTer - “Se- belumnya saya meminta bahwa kalau saya sudah setu- ju biaya consultant fee 1 juta dolar AS, saya ingin kerangka komplit,” kata Djoko Tjandra dalam sidang pemeriksaan terdakwa di pengadilan Tin- dak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/2/2021) Djoko Tjandra menyam- paikan permintaan tersebut ke jaksa Pinangki Sirna Ma- lasari, advokat Anita Kolo- paking dan rekan Pinangki bernama Andi Irfan Jaya. “Secara lisan Andi dan Anita mengatakan minta 1 juta dolar AS kemudian baru pada 25 November 2019 saat malam malam ada permin- taan ‘Pak Djoko kita bersedia beri ‘action plan’ dengan rencana kerja konkrit itu yang mengatakan Pinangki,” ungkap Djoko. Djoko Tjandra lalu menyepakati akan membayar 50 persen fee yaitu 500 ribu dolar AS. “Saya perintahkan adik ipar saya, Herriyadi, untuk berikan 500 ribu dolar AS ke Andi Irfan tapi setelah itu saya tidak tahu lagi apakah Herryadi memberikan atau tidak dan Andi Irfan juga tidak pernah kontak saya,” tambah Djoko. Namun pada 29 Novem- ber 2019 saat Djoko Tjandra membaca action plan ter- sebut ditambah untuk me- nandatangani akta security deposit yaitu surat-surat ku- asa menjual aset dari Djoko Tjandra kepada Andi Irfan Jaya bila Djoko Tjandra tidak memenuhi janji tidak masuk akal. “Itu saya anggap sebagai suatu perjanjian selama hi- dup saya selalu pengusaha 55 tahun tidak pernah ada. Kedua, saya sudah menga- jukan upaya hukum ke MK, MA tidak pernah terjadi dalam 24 jam atau tidak pernah MA membalas surat Kejaksaan untuk fatwa MA, saya merasa itu tidak lazim.” ungkap Djoko. Persoalan ketiga menu- rut Djoko Tjandra adalah ia ditagih consultant fee saat ia belum menerima jasa konsultasi. “Menurut saya tidak masuk akal sehingga poin 8 mereka minta saya baca 10 juta dolar AS. Saya baca 2x ‘action plan’, 2 hari kemu- dian saya katakan ke Anita ‘Saya kira diskusi action plan itu buang waktu saya, action plan tidak bisa dikunyah, ti- dak ada logika’. Saya katakan saya tidak ingin berhubun- gan Andi Irfan, Pinangki, maupun Anda, urusan ini setop,” jelas Djoko. Djoko Tjandra pun men- gaku tidak ada uang yang diperuntukkan untuk peja- bat tinggi baik di Kejaksaan Agung maupun Mahkamah Agung. “Kan bahaya ada menye- but-nyebut nama pejabat, saya anggap ini suatu modus yang tidak comfortable se- hingga saya putuskan tidak dilanjutkan tapi ketika saya memperoleh whatsap dari Andi Irfan, saya minta ke sekretaris tolong ‘di-print out’, jadi tulisan saya ‘no’ di printout tapi ‘next day’ putus,” ungkap Djoko. “Action plan” tersebut berisi 10 tahap pelaksanaan untuk meminta fatwa Mah- kamah Agung (MA) atas putusan Peninjauan Kembali (PK) Djoko Tjandra dengan mencantumkan inisial “BR” sebagai pejabat di Kejaksaan Agung dan dan “HA” selaku pejabat di MA. Biaya pelaksa- naan “action plan” itu tertulis 100 juta dolar AS. Pinangki Minta 100 Juta Dolar AS Djoko Tjandra pun men- gaku Pinangki sempat me- minta biaya 100 juta dolar AS. “Saat ‘tea time’ 25 No- vember ada tercetus dari Pinangki ‘wah Pak Djoko bangun gedung ini bera- pa miliar?’. Saya katakan habis 5,5 miliar dolar AS. Dia katakan ‘wah ini gedung kebanggaan Indonesia kalau dibangun di Indonesia. Lalu dia katakan ‘Untuk Pak Djo- ko kalau pulang buang 100 juta dolar AS tidak apa-apa kan, jadi tidak spesifik saya tanggapi,” ungkap Djoko Tjandra. Gedung seharga 5,5 mi- liar dolar AS tersebut adalah hotel Ritz Cartlon Kuala Lumpur. “Jadi tidak spesifik me- reka minta 100 juta dolar AS, hanya mengatakan kalau saya pulang (ke Indonesia), buang 100 juta dolar AS tidak ada masalah,” tambah Djoko. Terkait perkara ini, Pi- nangki Sirna Malasari di- vonis 10 tahun penjara di- tambah denda Rp600 juta subsider 6 bulan kurungan. Safari ALI FIKRI ISTIMEWA Jakarta, HanTer - Pen- gadilan Negeri (PNJakarta Pusat kembali menutup operasional gedung mulai Kamis ini hingga Jumat (26/2) karena adanya te- muan kasus positif CO- VID-19 baru sebanyak tu- juh kasus. "Awalnya ada satu ha- kim, dua panitera peng- ganti dan satu orang juru sita telah positif terpapar COVID-19 berdasarkan tes usap PCR. Lalu, pada Selasa (23/2) kami tes usap antigen kepada semua ha- kim dan pegawai PN Ja- karta Pusat. Hasilnya ada tiga orang lagi terpapar COVID-19," kata Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Bambang Nurcahyo- no, saat dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis. Oleh karena itu, ka- tanya, maka diputuskan kegiatan di Gedung Penga- dilan Negeri Jakarta Pusat dialihkan dan para pegawai diarahkan untuk menjalani kerja dari rumah (work from home/WFH). "Pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat dan hal-hal yang telah terjadwal tetap berjalan sebagaimana mestinya," ujar Bambang. Pengadilan Negeri Ja- karta Pusat juga menyedia- kan lima nomor WhatsApp untuk pengajuan upaya hu- kum dengan daftar nomor sebagai berikut: 1. Pidana: Esron Mulatua (087786604832) 2. Perdata: Herlina (081770722011) 3. Niaga: Ninik Rukmini (085883169217) 4. Tipikor: A.Mustafa Fah- mi (08559900123) 5. PHI: Agus Suryawan (087877599845) Selama penutupan gedung berlangsung, penyemprotan disinfek- tan akan dilakukan untuk melakukan sterilisasi Ge- dung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu. "Selanjutnya kegiatan PN Jakarta Pusat kembali normal seperti biasa, ter- hitung mulai Senin, 1 Maret 2021," kata Bambang. Sebelumnya, Pengadi- lan Negeri Jakarta Pusat sudah pernah ditutup tiga kali akibat adanya temu- an kasus COVID-19 pada 2020. Penutupan pertama di- lakukan pada akhir Agustus tepatnya dilakukan dalam waktu satu minggu sejak Selasa (25/8) hingga Selasa (1/9). Penutupan kedua dila- kukan pada Oktober 2020, selama tiga hari mulai Rabu (7/10) hingga Jumat (9/10) karena dua aparatur sipil negara (ASN) di kantor ter- sebut terpapar COVID-19. Terakhir yang ketiga penutupan berlangsung pada Senin (21/12) hingga Rabu (23/12/2021). Danial PETUGAS TERPAPAR COVID-19 PN Jakarta Pusat Tutup Sementara Jakarta, HanTer - Penyi- dik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah pejabat Kabupaten Bintan di Mapolres Tanjung- pinang, Kepulauan Riau, Kamis (25/2/2021), terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas tahun 2016-2018.. Dari pantauan ANTARA sejak Kamis pagi, ada dua pejabat yang diperiksa yaitu Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Edi Pri- badi, sebelumnya ia menja- bat sebagai Kadisperindag Bintan. Kemudian, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempu- an dan Pelindungan anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bintan Mardiah, sebelumnya menja- bat sebagai Kepala BP FTZ di daerah itu. Namun, usai pemerik- saan keduanya kompak tidak menjawab ketika diwawanca- rai awak media terkait materi pemeriksaan yang mereka jalani. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Polisi Harry Goldenhardt membenarkan pemeriksaan pejabat Bintan dilaksanakan di Polres Tan- jungpinang di kilometer 5. "Benar ada kegiatan dari penyidik KPK di Polres Tan- jungpinang. Terkait kasus apa, kami tidak tahu," kata Harry. Sementara itu, Juru Bica- ra KPK Ali Fikri mengatakan tim penyidik memang mela- kukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Kabupaten Bintan terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perda- gangan bebas dan pelabuhan bebas tahun 2016-2018. “Bahwa benar, KPK saat ini sedang melakukan penyi- dikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perda- gangan bebas dan pelabuhan bebas wilayah Kabupaten Bintan," kata Juru Bicara KPK. Kendati begitu, pihaknya belum dapat menyampaikan detail kasus dan tersang- kanya, karena sebagaimana telah di ampaikan bahwa kebijakan pimpinan KPK terkait ini adalah pengumu- man tersangka akan dilaku- kan saat penangkapan atau penahanan telah dilakukan terhadap para tersangka. Ali Fikri memastikan bahwa pengusutan kasus tersebut akan dibeberkan kepada publik pada saat penetapan para tersangka, termasuk modus operandi yang dilakukan oleh para tersangka “Pada waktunya KPK pasti akan memberitahu- kan kepada masyarakat ten- tang konstruksi perkara, alat buktinya apa saja dan akan dijelaskan siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka beserta pasal sangkaannya,” katanya. Zamzam KASUS DUGAAN KORUPSI KPK Periksa Pejabat Pemkab Bintan BAMBANG NURCAHYO ISTIMEWA

Transcript of Edisi: 11732 | Thn. XLVIII NASIONAL 3 PETUGAS TERPAPAR ...

Page 1: Edisi: 11732 | Thn. XLVIII NASIONAL 3 PETUGAS TERPAPAR ...

Jumat, 26 Februari 2021Edisi: 11732 | Thn. XLVIII

3NASIONAL

DJOKO TJANDRAISTIMEWA

DJOKO TJANDRA AKUI MINTADIBUATKAN ACTION PLANTerpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra mengaku meminta untuk dibuatkan rencana aksi (action plan) terkait permasalahan hukumnya dan bersedia untuk membayar 1 juta dolar AS atas proposal tersebut. Djoko Tjandra

Sebelumnya saya meminta bahwa

kalau saya sudah setuju biaya

consultant fee 1 juta dolar AS, saya

ingin kerangka komplit

Jakarta, HanTer - “Se-belumnya saya meminta bahwa kalau saya sudah setu-ju biaya consultant fee 1 juta dolar AS, saya ingin kerangka komplit,” kata Djoko Tjandra dalam sidang pemeriksaan terdakwa di pengadilan Tin-dak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/2/2021)

Djoko Tjandra menyam-paikan permintaan tersebut ke jaksa Pinangki Sirna Ma-lasari, advokat Anita Kolo-paking dan rekan Pinangki bernama Andi Irfan Jaya.

“Secara lisan Andi dan Anita mengatakan minta 1 juta dolar AS kemudian baru pada 25 November 2019 saat malam malam ada permin-taan ‘Pak Djoko kita bersedia beri ‘action plan’ dengan rencana kerja konkrit itu yang mengatakan Pinangki,” ungkap Djoko.

Djoko Tjandra lalu menyepakati akan membayar 50 persen fee yaitu 500 ribu dolar AS.

“Saya perintahkan adik ipar saya, Herriyadi, untuk berikan 500 ribu dolar AS ke Andi Irfan tapi setelah itu saya tidak tahu lagi apakah Herryadi memberikan atau tidak dan Andi Irfan juga tidak pernah kontak saya,” tambah Djoko.

Namun pada 29 Novem-ber 2019 saat Djoko Tjandra membaca action plan ter-sebut ditambah untuk me-nandatangani akta security deposit yaitu surat-surat ku-

asa menjual aset dari Djoko Tjandra kepada Andi Irfan Jaya bila Djoko Tjandra tidak memenuhi janji tidak masuk akal.

“Itu saya anggap sebagai suatu perjanjian selama hi-dup saya selalu pengusaha 55 tahun tidak pernah ada. Kedua, saya sudah menga-jukan upaya hukum ke MK, MA tidak pernah terjadi dalam 24 jam atau tidak pernah MA membalas surat Kejaksaan untuk fatwa MA, saya merasa itu tidak lazim.” ungkap Djoko.

Persoalan ketiga menu-rut Djoko Tjandra adalah ia ditagih consultant fee saat

ia belum menerima jasa konsultasi.

“Menurut saya tidak masuk akal sehingga poin 8 mereka minta saya baca 10 juta dolar AS. Saya baca 2x ‘action plan’, 2 hari kemu-dian saya katakan ke Anita ‘Saya kira diskusi action plan itu buang waktu saya, action plan tidak bisa dikunyah, ti-dak ada logika’. Saya katakan saya tidak ingin berhubun-gan Andi Irfan, Pinangki, maupun Anda, urusan ini setop,” jelas Djoko.

Djoko Tjandra pun men-gaku tidak ada uang yang diperuntukkan untuk peja-bat tinggi baik di Kejaksaan

Agung maupun Mahkamah Agung.

“Kan bahaya ada menye-but-nyebut nama pejabat, saya anggap ini suatu modus yang tidak comfortable se-hingga saya putuskan tidak dilanjutkan tapi ketika saya memperoleh whatsap dari Andi Irfan, saya minta ke sekretaris tolong ‘di-print out’, jadi tulisan saya ‘no’ di printout tapi ‘next day’ putus,” ungkap Djoko.

“Action plan” tersebut berisi 10 tahap pelaksanaan untuk meminta fatwa Mah-kamah Agung (MA) atas putusan Peninjauan Kembali (PK) Djoko Tjandra dengan

mencantumkan inisial “BR” sebagai pejabat di Kejaksaan Agung dan dan “HA” selaku pejabat di MA. Biaya pelaksa-naan “action plan” itu tertulis 100 juta dolar AS.

Pinangki Minta 100 Juta Dolar AS

Djoko Tjandra pun men-gaku Pinangki sempat me-minta biaya 100 juta dolar AS.

“Saat ‘tea time’ 25 No-vember ada tercetus dari Pinangki ‘wah Pak Djoko bangun gedung ini bera-pa miliar?’. Saya katakan habis 5,5 miliar dolar AS. Dia katakan ‘wah ini gedung kebanggaan Indonesia kalau dibangun di Indonesia. Lalu dia katakan ‘Untuk Pak Djo-ko kalau pulang buang 100 juta dolar AS tidak apa-apa kan, jadi tidak spesifi k saya tanggapi,” ungkap Djoko Tjandra.

Gedung seharga 5,5 mi-liar dolar AS tersebut adalah hotel Ritz Cartlon Kuala Lumpur.

“Jadi tidak spesifi k me-reka minta 100 juta dolar AS, hanya mengatakan kalau saya pulang (ke Indonesia), buang 100 juta dolar AS tidak ada masalah,” tambah Djoko.

Terkait perkara ini, Pi-nangki Sirna Malasari di-vonis 10 tahun penjara di-tambah denda Rp600 juta subsider 6 bulan kurungan.

Safari

ALI FIKRIISTIMEWA

Jakarta, HanTer - Pen-gadilan Negeri (PNJakarta Pusat kembali menutup operasional gedung mulai Kamis ini hingga Jumat (26/2) karena adanya te-muan kasus positif CO-VID-19 baru sebanyak tu-juh kasus.

"Awalnya ada satu ha-kim, dua panitera peng-ganti dan satu orang juru sita telah positif terpapar COVID-19 berdasarkan tes usap PCR. Lalu, pada Selasa (23/2) kami tes usap antigen kepada semua ha-kim dan pegawai PN Ja-karta Pusat. Hasilnya ada tiga orang lagi terpapar COVID-19," kata Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Bambang Nurcahyo-no, saat dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, ka-tanya, maka diputuskan kegiatan di Gedung Penga-dilan Negeri Jakarta Pusat dialihkan dan para pegawai diarahkan untuk menjalani kerja dari rumah (work from home/WFH).

"Pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat dan hal-hal yang telah terjadwal tetap berjalan sebagaimana mestinya," ujar Bambang.

Pengadilan Negeri Ja-karta Pusat juga menyedia-kan lima nomor WhatsApp untuk pengajuan upaya hu-kum dengan daftar nomor sebagai berikut:1. Pidana: Esron Mulatua

(087786604832)2 . P e r d a t a : H e r l i n a

(081770722011)3. Niaga: Ninik Rukmini

(085883169217)4. Tipikor: A.Mustafa Fah-

mi (08559900123)5. PHI: Agus Suryawan

(087877599845)Selama penutupan

gedung berlangsung, penyemprotan disinfek-tan akan dilakukan untuk melakukan sterilisasi Ge-dung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu.

"Selanjutnya kegiatan PN Jakarta Pusat kembali normal seperti biasa, ter-hitung mulai Senin, 1 Maret 2021," kata Bambang.

Sebelumnya, Pengadi-lan Negeri Jakarta Pusat sudah pernah ditutup tiga kali akibat adanya temu-an kasus COVID-19 pada 2020.

Penutupan pertama di-lakukan pada akhir Agustus tepatnya dilakukan dalam waktu satu minggu sejak Selasa (25/8) hingga Selasa (1/9).

Penutupan kedua dila-kukan pada Oktober 2020, selama tiga hari mulai Rabu (7/10) hingga Jumat (9/10) karena dua aparatur sipil negara (ASN) di kantor ter-sebut terpapar COVID-19.

Terakhir yang ketiga penutupan berlangsung pada Senin (21/12) hingga Rabu (23/12/2021).

Danial

PETUGAS TERPAPAR COVID-19

PN Jakarta Pusat Tutup Sementara

Jakarta, HanTer - Penyi-dik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah pejabat Kabupaten Bintan di Mapolres Tanjung-pinang, Kepulauan Riau, Kamis (25/2/2021), terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas tahun 2016-2018..

Dari pantauan ANTARA sejak Kamis pagi, ada dua pejabat yang diperiksa yaitu Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Edi Pri-badi, sebelumnya ia menja-bat sebagai Kadisperindag Bintan.

Kemudian, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempu-an dan Pelindungan anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bintan Mardiah, sebelumnya menja-bat sebagai Kepala BP FTZ di daerah itu.

Namun, usai pemerik-saan keduanya kompak tidak menjawab ketika diwawanca-rai awak media terkait materi pemeriksaan yang mereka jalani.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Polisi Harry Goldenhardt membenarkan pemeriksaan pejabat Bintan dilaksanakan di Polres Tan-jungpinang di kilometer 5.

"Benar ada kegiatan dari penyidik KPK di Polres Tan-jungpinang. Terkait kasus apa, kami tidak tahu," kata Harry.

Sementara itu, Juru Bica-ra KPK Ali Fikri mengatakan tim penyidik memang mela-

kukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Kabupaten Bintan terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perda-gangan bebas dan pelabuhan bebas tahun 2016-2018.

“Bahwa benar, KPK saat ini sedang melakukan penyi-dikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan kawasan perda-

gangan bebas dan pelabuhan bebas wilayah Kabupaten Bintan," kata Juru Bicara KPK.

Kendati begitu, pihaknya belum dapat menyampaikan detail kasus dan tersang-kanya, karena sebagaimana telah di ampaikan bahwa kebijakan pimpinan KPK terkait ini adalah pengumu-man tersangka akan dilaku-kan saat penangkapan atau

penahanan telah dilakukan terhadap para tersangka.

Ali Fikri memastikan bahwa pengusutan kasus tersebut akan dibeberkan

kepada publik pada saat penetapan para tersangka, termasuk modus operandi yang dilakukan oleh para tersangka

“Pada waktunya KPK pasti akan memberitahu-kan kepada masyarakat ten-tang konstruksi perkara, alat buktinya apa saja dan akan

dijelaskan siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka beserta pasal sangkaannya,” katanya.

Zamzam

KASUS DUGAAN KORUPSI

KPK Periksa Pejabat Pemkab Bintan

BAMBANG NURCAHYOISTIMEWA