ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

75
Wisata Candi di Blitar Menjelajah waktu menyusuri peninggalan kerajaan-kerajaan besar Nusantara di BLITAR

Transcript of ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page 1: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | i

Wisata Candidi Blitar

Menjelajah waktumenyusuri peninggalan

kerajaan-kerajaanbesar Nusantara

diBLITAR

Page 2: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | ii

didedikasikan untukkemajuan pariwisata Blitar

Wisata Candidi Blitar

Page 3: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | iii

Ngapain Nyandi??

Nyandi atau maen ke candi memang masih dipandang sebelah

mata bagi beberapa kalangan. Pertanyaan yang sering muncul ketika

ada ajakan nyandi adalah ”Mau ngapain??” atau ”Ngapain liat batu??”.

Eit jangan salah.. Nyandi engga cuma liat batu doank lho.. Banyak yang

bisa diperoleh dari aktivitas ini.

Ditilik dari aspek wisata, berwisata adalah kegiatan yang

dilakukan perorangan atau kelompok untuk memperoleh kepuasan dan

experience. Nah.. Candi mampu memberikan kepuasan dan experience

tersebut. Kepuasan berwisata dapat diwujudkan dengan berbagai cara.

Misalnya: Dengan suasana dan arsitektur candi yang khas, seorang

wisatawan dapat memperoleh kepuasan dari bidikan-bidikan

kameranya; Dengan mengunjungi candi, seseorang akan memperoleh

pengetahuan mengenai sejarah masa lampau; Dengan melihat

kemegahan arsitektur candi, seseorang dapat terpacu untuk

menghasilkan suatu maha karya; Dan bagi wisatawan lokal,

mengunjungi candi dapat memupuk nasionalisme dan cinta terhadap

bangsanya. Selain hal-hal tersebut, masih banyak experience lain yang

bisa diperoleh dari nyandi.

Page 4: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | iv

Salah satu keunikan dari wisata candi di Blitar adalah adanya

perananan juru pelihara. Juru pelihara adalah seseorang yang bertugas

menjaga dan merawat candi. Juru pelihara ini biasanya menjadi

tumpuan wisatawan untuk memperoleh informasi terkait candi. Meski

terkadang informasi yang diberikan hanyalah folklore, namun hal

tersebut cukup memberikan wawasan bagi wisatawan. Di sela-sela

ceriteranya, seorang juru pelihara biasanya menyisipkan wejangan-

wejangan hidup. Dari situ akan terjalin sebuah ikatan antara wisatawan

dan juru pelihara, sehingga wisatawan akan betah berlama-lama di

candi.

Demikianlah bagaimana candi dan suasana di sekitarnya

mampu memberikan experience bagi wisatawan. Experience yang

ditawarkan tidak hanya berupa material saja, melainkan juga experience

batiniah. Bagaimana?? Apakah masih memandang nyandi sebelah

mata??

Page 5: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | v

Selayang PandangCandi-Candi di Blitar

Asal Usul Keberadaan Candi di Blitar

Blitar begitu kaya akan peninggalan kebudayaan masa lampau.

Hal ini berkaitan erat dengan lokasi Blitar yang diapit dua kekuatan

besar di nusantara kuno. Kekuatan tersebut adalah Kerajaan Kadiri

(sekarang Kediri) dan Kerajaan Singosari (sekarang Malang). Kerajaan

Kadiri yang berdiri lebih dahulu pada 1042 – 1222 M banyak meletakkan

dasar-dasar pembangunan candi di Blitar. Setelah Kadiri runtuh,

pembangunan dan pemanfaatan candi-candi dilanjutkan oleh Singosari

(1222 – 1292 M) dan Majapahit (1293 – 1528 M).

Page 6: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | vi

Selain disebabkan oleh unsur legitimasi, kelanjutan

pembangunan candi-candi di Blitar juga didasarkan pada kondisi

geografis, terutama keberadaan gunung dan sungai. Gunung dianggap

sebagai tempat tinggal para dewa, sedangkan sungai dianggap sebagai

sumber kehidupan, keduanya merupakan unsur penting dalam

pembangunan candi. Secara geografis Blitar memiliki banyak gunung

dan sungai. Oleh karenanya tidak mengherankan jika banyak candi yang

didirikan di kawasan ini.

Sebaran Candi-Candi di Blitar

Blitar memiliki sebaran benda cagar budaya (BCB) yang cukup

merata. Hampir setiap kecamatan di Blitar memiliki BCB baik berupa

candi maupun situs lainnya. Sayangnya, tidak semua BCB siap untuk di

wisatakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penghambat

seperti: akses, infrastruktur, keamanan, dan kelayakan BCB itu sendiri.

Berikut ini ditampilkan data sebaran candi/situs di blitar yang telah siap

diwisatakan:

Kecamatan DokoCandi Plumbangan

Kecamatan GandusariCandi Kotes, Candi Rambut Monte, Candi Sumberagung,Komplek Candi Gunung Gedang

Page 7: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | vii

Kecamatan KademanganCandi Simping, Kekunaan Jimbe

Kecamatan KanigoroKelompok Arca Gaprang, Komplek Candi Sawentar

Kecamatan KesambenCandi Selotumpuk, Candi Tepas

Kecamatan NglegokCandi Gambar Wetan, Komplek Candi Penataran

Kecamatan PonggokCandi Kalicilik, Candi Sumbernanas

Kecamatan SanankulonArca Ganesa Boro

Kecamatan SrengatKekunaan Mleri

Kecamatan SutojayanCandi Bacem

Kecamatan WlingiCandi Sirah Kencong

Karakteristik Candi di Blitar

Sebagian besar candi-candi di Blitar merupakan candi langgam

Jawa Timur. Candi-candi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda

jika dibandingkan dengan Candi Borobudur, Candi Mendut, maupun

Candi Pawon yang tergolong dalam candi langgam Jawa Tengah. Berikut

Page 8: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | viii

akan dipaparkan perbedaan karakteristik antara candi-candi di Blitar

yang tergolong candi langgam Jawa Timur dengan candi langgam Jawa

Tengah.

Langgam Jawa Timur Langgam Jawa Tengah

Bentuk bangunan ramping Atapnya merupakan

perpaduan tingkatan Puncaknya berbentuk

kubus

Bentuk bangunan tambun Atapnya nyata berundak-

undak Puncaknya berbentuk ratna

atau stupa

Page 9: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | ix

*) Soekmono. 2010. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Cetakan ke- 26.Kanisius. Yogyakarta

Terdapat kala di atas relungdan pintunya

Reliefnya timbul sedikitsaja dan lukisannyasimbolis menyerupaiwayang kulit

Gawang pintu danrelungnya berhiaskan kalamakara

Reliefnya timbul agak tinggidan lukisannya naturalis

Candi induk berada dibagian belakang halaman

Kebanyakan menghadap kebarat

Kebanyakan tersusun daribata

Candi induk di tengahhalaman

Kebanyakan menghadap ketimur

Kebanyakan tersusun daribatu andesit *

Page 10: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | x

Daftar Isi

Page

Ngapain Nyandi ?? .................................................................... iiiSelayang Pandang Candi-Candi di Blitar ...................................... vDaftar Isi .....................................................................................xCandi-Candi di Blitar ................................................................... 1Candi Plumbangan ............................................................................ 2Candi Kotes ....................................................................................... 6Candi Rambut Monte ........................................................................ 9Candi Sumberagung ........................................................................ 12Komplek Candi Gunung Gedang ..................................................... 14Candi Simping ................................................................................. 19Kekunaan Jimbe .............................................................................. 22Kelompok Arca Gaprang ................................................................. 25Komplek Candi Sawentar ................................................................ 27Candi Selotumpuk ........................................................................... 31Candi Tepas ..................................................................................... 33Candi Gambar Wetan ..................................................................... 35Komplek Candi Penataran .............................................................. 39Candi Kalicilik .................................................................................. 44Candi Sumbernanas ........................................................................ 47Arca Ganesa Boro ........................................................................... 49Kekunaan Mleri ............................................................................... 52Candi Bacem ................................................................................... 56Candi Sirah Kencong ....................................................................... 58Situs-Situs Marginal di Blitar ..................................................... 60Glosarium ................................................................................ 62D’Travellers ............................................................................. 63

Page 11: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 1

CANDI-CANDI DI BLITAR

Page 12: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 2

CCaannddii PPlluummbbaannggaann

Page 13: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 3

CCaannddii PPlluummbbaannggaannDimensi : 4.09 x 2.27 x 5.6 mJarak : 19.4 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Hadi WinotoKoordinat : 8° 4' 27.98" S 112° 20' 22.21" ERute : Blitar – Pasar Wlingi – Kawedanan Wlingi – Desa

Tembalang – Desa PlumbanganTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Plumbangan secara administratif terletak di Desa

Plumbangan, Kecamatan Doko. Lokasinya berada di tengah pemukiman

penduduk dan dikelilingi jalan desa. Kondisi jalan tersebut sudah

memadai, sehingga dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda

empat.

Candi Plumbangan merupakan gapura bergaya paduraksa yang

tersusun dari batu andesit. Gapura ini menghadap ke barat dan

memiliki atap berbentuk kubus. Selain bangunan gapura, dijumpai pula

tinggalan lepas berupa batu candi, prasasti Panumbangan, dan yoni.

Kondisi bangunan gapura beserta tinggalan lepas di sekitarnya masih

baik dan terawat. Tinggalan-tinggalan tersebut ditata pada sebuah

taman sehingga tampak rapi dan indah.

Ditinjau dari kurun waktunya, peresmian Candi Plumbangan

tidaklah bersamaan dengan peresmian prasasti Panumbangan.

Kronogram terkait bangunan Candi Plumbangan terpahat pada ambang

Page 14: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 4

pintu gapura. Kronogram tersebut menunjukkan tarik 1312 Saka atau

1390 Masehi yang merupakan era Kerajaan Majapahit. Sementara itu,

prasasti Panumbangan justru berasal dari era yang lebih awal, yakni dari

Kerajaan Kadiri masa pemerintahan Bameswara (1115 – 1130 M).

Prasasti ini diresmikan pada tahun 1042 Saka atau 1120 Masehi. Isi

Prasasti Panumbangan berkaitan dengan anugrah swatantra yang

diberikan raja kepada penduduk Panumbangan.

Pada halaman Candi Plumbangan dapat dijumpai beberapa

yoni. Yoni merupakan simbol Dewi Parwati, salah satu dewa dalam

agama Hindu. Yoni pada Candi Plumbangan memiliki ragam hias yang

Page 15: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 5

unik, di mana bagian ceratnya berbentuk makara yang disangga seekor

singa.

Page 16: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 6

CCaannddii KKootteessDimensi : ◦ Batur 3.50 x 2.40 x 1.40 m

◦ Candi 7.40 x 5.30 x 1.00 mJarak : 14.2 km dari pusat BlitarJuru pelihara : SupriyanoKoordinat : 8° 3' 1.98" S 112° 17' 15.85" ERute : Blitar – Garum – Talun – Sukosewu (Gandusari)Tiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Kotes secara administratif terletak di Desa Sukosewu,

Kecamatan Gandusari. Keadaan candi ini terawat dengan baik. Area di

sekelilingnya dihias dengan taman sederhana yang ditumbuhi aneka

Page 17: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 7

tanaman. Untuk menambah estetika, tanaman-tanaman tersebut

dipangkas dengan bentuk aneka satwa.

Candi Kotes terdiri dari dua bangunan utama, yakni bangunan

batur dan candi induk. Candi induk menghadap ke barat dan

menempati posisi paling belakang dari komplek percandian. Kondisi

bangunan tersebut telah runtuh dan terdapat sisa-sisa umpak di

atasnya. Bangunan batur terletak di kanan depan candi induk. Di

atasnya terdapat dua buah altar dan sebuah miniatur candi.

Selain bangunan batur dan

candi induk, dijumpai pula beberapa

tinggalan lepas terkait Candi Kotes.

Tinggalan-tinggalan tersebut berupa

batu candi, miniatur candi,

potongan arca, dan yoni. Miniatur

candi terletak di depan bangunan batur, sedangkan tinggalan lainnya

ditata di belakang candi induk.

Kronogram terkait Candi Kotes dapat dijumpai pada pipi tangga

candi induk dan altar. Kronogram tersebut menunjukkan tarik 1222 dan

1223 Saka atau 1300 dan 1301 Masehi. Kurun waktu tersebut sezaman

dengan masa pemerintahan Kertarajasa Jayawardhana, raja pertama

Majapahit.

Page 18: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 8

Di sebelah timur laut, dapat

dijumpai situs lain yang berkaitan

dengan Candi Kotes. Situs tersebut

adalah Situs Sukosewu. Pada situs

ini terdapat beberapa tinggalan

lepas seperti altar dan miniatur

candi. Untuk menuju lokasi situs, wisatawan harus menyusuri jalan

setapak yang terletak 200 m di utara candi. Jalan setapak tersebut

mengarah ke area persawahan di belakang Candi Kotes. Situs Sukosewu

terletak di area persawahan yang dimaksud.

Page 19: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 9

CCaannddii RRaammbbuutt MMoonnttee

Page 20: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 10

CCaannddii RRaammbbuutt MMoonntteeDimensi : 3.75 x 2.90 mJarak : 27.1 km dari pusat BlitarJuru pelihara : KasenoKoordinat : 7° 57' 44.49" S 112°22'6.28"ERute : Blitar – Wlingi – Semen – KrisikTiket masuk : Rp 3.000,-Trayek MPU : ◦ Blitar – Wlingi

◦ Wlingi – Semen – Krisik

Kondisi Candi Rambut Monte telah runtuh dan bentuk aslinya

tidak diketahui lagi. Candi yang dijumpai saat ini merupakan susunan

baru dari batu-batu candi yang masih tersisa. Di antara susunan

tersebut, dapat dijumpai beberapa ragam hias seperti: fragmen kepala

naga, kala, dan ukiran padma (teratai). Sayangnya, tidak dijumpai

kronogram apapun terkait candi ini, sehingga asal usulnya belum dapat

dipastikan. Berdasarkan mitos yang berkembang, candi ini dipercaya

sebagai petilasan Eyang Rsi Rambut Monte, seorang rsi dari Majapahit.

Candi Rambut Monte berada di Kawasan Wisata Rambut

Monte, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari. Lokasinya cukup strategis,

karena berada tidak jauh dari jalur alternatif Blitar – Batu. Selain itu,

rambu penunjuk arah ke kawasan wisata juga telah terpasang dengan

jelas, sehingga lokasinya cukup mudah ditemukan.

Kawasan Wisata Rambut Monte mengusung konsep wisata

terpadu yang menggabungkan unsur alam dan sejarah. Unsur alam

Page 21: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 11

diwakili oleh adanya telaga alami, sedangkan unsur sejarah diwakili oleh

keberadaan candi. Keberadaan kedua unsur tersebut saling melengkapi

dan membuat kawasan wisata ini menarik untuk dikunjungi.

Telaga Rambut Monte memberikan daya tarik tersendiri bagi

wisatawan yang berkunjung. Di balik panoramanya yang indah, telaga

ini juga dihuni spesies ikan langka yang tidak dijumpai di tempat lain.

Ikan tersebut dikeramatkan dan dikenal sebagai Ikan Sengkaring.

Page 22: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 12

CCaannddii SSuummbbeerraagguunnggDimensi : belum diketahuiJarak : 13.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : RohmiatunKoordinat : 8° 3' 4.02" S 112° 16' 19.74" ERute : Blitar – Garum – Talun – Sumberagung (Gandusari)Tiket masuk : -Trayek MPU : -

Candi Sumberagung dikenal juga dengan nama Candi Kali Putih.

Candi ini terletak di aliran Kali Putih, Desa Sumberagung, Kecamatan

Gandusari. Kondisi candi telah runtuh, yang tersisa hanyalah bagian kaki

candi dengan sedikit ragam hias. Sebagian candi juga masih terpendam,

sehingga dimensinya belum bisa diketahui.

Page 23: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 13

Di tengah candi terdapat sumuran berbentuk persegi. Sumuran

memiliki fungsi yang berbeda pada tiap candi. Sumuran bisa berfungsi

sebagai media upacara pembakaran, bisa pula sebagai tempat

peletakan kotak peripih.

Page 24: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 14

KKoommpplleekkCCaannddii GGuunnuunngg GGeeddaanngg

Komplek Candi Gunung Gedang adalah gugusan percandian

yang terletak di kaki Gunung Gedang, Desa Gadungan, Kecamatan

Gandusari. Komplek percandian ini masih sulit untuk dituju karena

berada di dalam hutan. Akses jalan menuju lokasi juga sulit untuk dilalui

karena berupa jalan tanah.

Komplek Candi Gunung Gedang terdiri dari beberapa bangunan

kuno yang tersebar pada area seluas ± 3 ha. Bangunan-bangunan

tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I disebut Candi

Wringin Branjang, sedangkan kelompok II disebut Situs Gadungan.

Page 25: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 15

CCaannddii WWrriinnggiinn BBrraannjjaannggDimensi : 4.00 x 3.00 x 5.00 mJarak : 17.4 km dari pusat BlitarJuru pelihara : SumantriKoordinat : 8° 0' 10.68" S 112° 16' 54.85" ERute : Blitar – Garum – Talun – Gadungan (Gandusari)Tiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Wringin Branjang memiliki bentuk yang tidak lazim.

Tubuhnya berbentuk kubistis dan atapnya berbentuk limas. Bentuk

yang demikian membuat candi ini terlihat seperti rumah modern.

Saat pertama kali ditemukan, candi ini merupakan bangunan

tunggal. Namun setelah ditemukannya struktur lain di sekitar candi,

Page 26: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 16

baru diketahui bahwa Candi Wringin Branjang merupakan bagian dari

komplek percandian. Komplek percandian tersebut menghadap ke

selatan dan berorientasi pada Gunung Kelud di sebelah utara. Candi

Wringin Branjang menempati bagian paling muka sehingga dapat

disimpulkan bahwa candi ini bukanlah candi induk. Struktur bangunan

yang ditengarai sebagai candi induk kini dikenal sebagai Situs

Gadungan, yang berada 200 m di utara Candi Wringin Baranjang.

ϰ

SSiittuuss GGaadduunnggaannDimensi : ◦ Gapura : 1.50 x 2.55 m

◦ Undak : 3.05 x 2.85 x 0.41 (tiga undakan) mJarak : 17.6 km dari pusat Blitar

Page 27: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 17

Juru pelihara : Pujo UtomoKoordinat : 8° 0' 05.90" S 112° 16' 54.85" ERute : Blitar – Garum – Talun – Gadungan (Gandusari)Tiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Situs Gadungan terdiri dari struktur gapura (pure*), struktur

bangunan berundak (sanggar*), struktur pendopo (sepen*), dan

beberapa tinggalan lepas. Struktur bangunan berundak diperkirakan

merupakan bangunan utama, sebab lokasinya berada di teras tertinggi

dan di atasnya terdapat beberapa miniatur candi dan lapik arca.

Bangunan ini tidak memiliki tubuh candi dan terlihat seperti punden

berundak. Bentuk seperti ini lazim dijumpai pada candi-candi era akhir

Majapahit. Biasanya bangunan seperti ini memiliki tiga teras. Memang,

jika dikaitkan dengan Candi Wringin Branjang, didapati bahwa Komplek

Percandian Gunung Gedang memiliki tiga teras. Pada teras pertama

terdapat Candi Wringin Branjang, teras ke dua terdapat struktur gapura,

dan teras ke tiga terdapat struktur bangunan berundak dan pendopo.

Kronogram terkait situs ini dapat dijumpai pada salah satu

miniatur candi. Kronogram tersebut bertarik 1330 Saka atau 1408

Masehi. Kurun waktu tersebut sezaman dengan masa akhir kekuasaan

Majapahit.

*) penyebutan setempat

Page 28: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 18

Latar belakang keagaman

Komplek Candi Gunung Gedang

adalah agama Hindu. Hal ini

didasarkan atas adanya yoni di

antara tinggalan lepasnya. Ada pun

fungsi dari bangunan ini

kemungkinan adalah sebagai karsyan, yakni tempat yang diperuntukan

bagi rsi dan untuk orang-orang yang mengundurkan diri dari keramaian

dunia dengan tujuan mendekatkan diri dengan dewa tertinggi.

Page 29: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 19

CCaannddii SSiimmppiinnggDimensi : 6.00 x 7.50 mJarak : 7.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : SusiloKoordinat : 8° 9' 51.49" S 112° 8' 46.14" ERute : Blitar – Kademangan – SumberjatiTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : Blitar – Kademangan – Gawang

Candi Simping secara administratif terletak di Desa Sumberjati,

Kecamatan Kademangan. Lokasinya mudah untuk dijangkau kerena

berada tidak jauh dari jalur wisata Pantai Tambakrejo. Untuk menuju

Page 30: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 20

lokasi sudah tersedia infrastruktur jalan dan rambu penunjuk arah yang

memadai.

Kondisi Candi Simping telah runtuh, namun jika dicermati akan

tampak keindahan yang istimewa pada candi ini. Keistimewaan itu

terlihat pada pahatan reliefnya yang indah dan keberadaan ragam motif

kala yang unik.

Pada bagian tengah candi terdapat sebuah batu persegi yang

bereliefkan kura-kura dililit naga. Relief tersebut kemungkinan

menggambarkan ritual Samodramanthana, di mana kura-kura dililit

Naga Basuki dalam rangka membantu para dewa dan asura untuk

memperoleh tirta amerta.

Page 31: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 21

Candi Simping merupakan salah satu bukti pentingnya kawasan

Blitar bagi raja-raja Majapahit. Candi ini tercatat dalam Kitab Negara

Krtagama sebagai tempat pendarmaan raja pertama Majapahit, dan

pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk. Raja pertama Majapahit, Sri

Kertarajasa Jayawardhana wafat pada tahun Matryaruna 1231 Saka

(1309 M) dan diarcakan sebagai Harihara (perpaduan Siwa-Wisnu). Sri

Kertarajasa merupakan kakek dari Hayam Wuruk, raja terbesar

Majapahit.

Page 32: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 22

KKeekkuunnaaaann JJiimmbbeeJarak : 7.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Hadi PurnomoKoordinat : 8° 8' 5.86" S 112° 7' 34.64" ERute : Blitar – Kademangan – JimbeTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : Blitar – Tulungagung

Kekunaan Jimbe secara administratif terletak di Desa Jimbe,

Kecamatan Kademangan. Kekunaan ini cukup terkenal di kalangan

wisatawan yang menggandrungi dunia kejawen. Pada umumnya

wisatawan mengunjungi kekunaan ini untuk melakukan ritual kebatinan

Jawa.

Page 33: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 23

Bangunan utama pada Kekunaan Jimbe merupakan bangunan

baru dengan bentuk rumah modern. Di dalam bangunan tersebut

tersimpan beberapa BCB seperti: potongan arca, batu candi, inskripsi,

lesung, nandi, dan pecahan yoni. Berdasarkan adanya nandi dan yoni,

diperkirakan bahwa latar belakang keagamaan Kekunaan Jimbe adalah

Hindu. Nandi adalah kendaraan Dewa Siwa yang berupa lembu jantan

berwarna putih, sedangkan yoni merupakan penggambaran Dewi

Parwati. Inskripsi terkait situs ini menunjukkan angka tahun 1208 Saka

atau 1286 Masahi. Ditilik dari angka tahun tersebut diketahui bahwa

Kekunaan Jimbe berasal dari era Singosari.

Page 34: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 24

Mitos mengenai Kekunaan Jimbe dapat dijumpai dalam cerita

rakyat Blitar. Mitos tersebut terkait dengan perjalanan Empu Supa di

suatu hutan di Blitar selatan untuk mencari keris raja Majapahit yang

hilang. Dalam pencariannya itu, Empu Supa dihadang oleh Raja Jin

bernama Omyang Jimbe. Pertikaian pun tak terelakkan dan berujung

pada kekalahan Omyang Jimbe. Setelah mengaku kalah, Omyang Jimbe

diperintahkan oleh sang empu untuk mengisi keris yang akan diberikan

kepada raja sebagai pengganti keris yang hilang.

Page 35: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 25

KKeelloommppookk AArrccaa GGaapprraannggJarak : 3.4 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Agus SunariyantoKoordinat : 8° 7' 4.36" S 112° 11' 18.82" ERute : Blitar – GaprangTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : Blitar – Lodoyo

Kelompok Arca Gaprang adalah sebuah situs bersejarah yang

terletak di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro. Lokasinya cukup

berdekatan dengan SDN Gaprang 2. Di timur SD tersebut terdapat

sebuah perempatan. Situs ini terletak 50 m di selatan perempatan yang

dimaksud.

Page 36: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 26

Seperti namanya, Kelompok Arca Gaprang terdiri dari kumpulan

arca. Arca-arca yang dapat dijumpai antara lain: sebuah dwarapala

(reco pentung), sebuah arca tokoh, dan dua buah arca yang

menggambarkan sosok laki-laki dan wanita. Di antara kesemuanya, arca

laki-laki dan wanita ini lah yang paling fenomenal, sebab dianggap

sebagai perwujudan manusia pertama dalam mitologi kuno.

Selain arca, pada situs ini juga dapat dijumpai beberapa

komponen penyusun candi. Komponen-komponen tersebut terdiri dari

kemuncak, kala, dan makara.

Page 37: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 27

KKoommpplleekk CCaannddii SSaawweennttaarr

Page 38: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 28

KKoommpplleekk CCaannddii SSaawweennttaarrDimensi : 7.00 x 7.00 x 10.56 mJarak : 7.7 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Sugeng AhmadiKoordinat : 8° 5' 56.05" S 112° 14' 6.24" ERute : Blitar – Garum – SPBU Bence – SawentarTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Sawentar secara administratif terletak di Dusun Centong

Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro. Lokasi candi ini agak jauh dari

jalan raya dan tidak dilalui trayek kendaraan umum. Kendaraan umum

terdekat hanya melewati SPBU Bence di ruas jalan raya Blitar – Malang.

Selebihnya, dari SPBU hingga candi belum tersedia kendaraan umum.

Keadaan Candi Sawentar masih utuh dan terawat. Sebagian

atapnya yang runtuh juga telah dipugar. Hanya saja bagian

kemuncaknya belum disusun secara sempurna.

Candi ini sangat minim akan

relief. Relief yang biasanya berada

di dinding selasar digantikan

dengan ragam hias berbentuk belah

ketupat. Sedangkan pada pipi

tangganya hanya dijumpai pahatan

menyerupai sayap burung.

Page 39: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 29

Candi Sawentar telah tertimbun tanah dalam waktu yang cukup

lama dan baru digali kembali pada tahun 1915 sampai 1920. Pada tahun

1999 ditemukan gugusan candi lain di sebelah selatan pasar desa, dekat

Candi Sawentar. Berdasarkan temuan baru tersebut, diketahui bahwa

Candi Sawentar merupakan komplek percandian.

Candi Sawentar dan candi yang baru ditemukan diperkirakan

dibangun pada masa yang berbeda. Pada Candi Sawentar utara

memang tidak ditemukan angka tahun pendirian, namun mitos

setempat mengisahkan bahwa candi tersebut didirikan untuk Raja

Anusapati dari era Kerajaan Singosari. Memang jika ditinjau dari sudut

Page 40: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 30

kebudayaan, bangunan Candi Sawentar utara memperlihatkan

persamaan arsitektur serta ornamentik dengan bangunan candi zaman

Singosari, yaitu dengan Candi Kidal*. Sedangkan candi baru (Candi

Sawentar II / Candi Sawentar Kidul) merupakan kumpulan monumen

perang paregreg pada masa Wikramawardhana di era Kerajaan

Majapahit. Pendirian monumen ini berlangsung pada masa

pemerintahan Suhita, putri Wikramawardhana**. Sebenarnya lintasan

sejarah Candi Sawentar tidak hanya terpaku pada dua peristiwa

tersebut. Di dalam Kitab Negara Krtagama dikisahkan bahwa

rombongan Hayam Wuruk sempat singgah di Sawentar setelah

berkunjung ke Candi Penataran.

*) Bernet Kempers. 1959. Ancient Indonesian Art. Harvard University Press**) TjahjonB.D. 2009. Relief Pada Candi Sawentar Kidul Karya Seni Kriya Abad Ke-15

yang Sarat Makna. hp://www.purbakala.jawatengah.go.id/detail_berita.php?act=view&idku=35

Page 41: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 31

CCaannddii SSeelloottuummppuukkDimensi : 5.00 x 4.00 x 0.75 mJarak : 24.0 km dari pusat BlitarJuru pelihara : SutajiRute : Blitar – Garum – Talun – Wlingi – Kesamben –

PagerwojoTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Selotumpuk adalah reruntuhan bangunan kuno yang

berada di puncak Gunung Batok, Desa Pagerwojo, Kecamatan

Kesamben. Keberadaan sebuah bangunan kuno di puncak gunung

sering diidentifikasikan sebagai bangunan pemujaan kepada dewa.

Page 42: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 32

Dalam mitologi kuno puncak gunung sering dianggap sebagai kediaman

para dewa.

Nama candi ini sesuai dengan kondisinya yang lebih terlihat

seperti tumpukan batu. Selo berarti batu, sehingga Selotumpuk berarti

batu yang ditumpuk. Meskipun telah runtuh, keindahan seni pahat pada

Candi Selotumpuk masih dapat dinikmati, misalnya saja pahatan pada

antefik candi, kala, maupun relief dinding candi. Dari relief yang tersisa,

terlihat adegan dua tokoh yang saling duduk berhadapan.

Page 43: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 33

CCaannddii TTeeppaassDimensi : 11.20 x 11.20 x 4.60 mJarak : 24.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Darno S.Rute : Blitar – Garum – Talun – Wlingi – Kesamben –

Pagerwojo – TepasTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Secara administratif Candi Tepas terletak di Desa Tepas,

Kecamatan Kesamben. Kondisi candi ini telah runtuh dan hanya

menyisakan bagian kaki candi. Batu-batu penyusun tubuh candi yang

tidak dapat disusun ditata di sekitar kaki candi. Sebagian besar batuan

penyusunnya telah aus sehingga seakan-akan candi ini tersusun dari

Page 44: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 34

batu yang lonjong. Pada sebagian dinding candi yang masih untuh tidak

dijumpai adanya relief maupun ragam hias apapun.

Candi Tepas mengahadap ke arah barat sebagaimana candi-

candi langgam Jawa Timur pada umumnya. Sekitar 15 meter disekeliling

bangunan terdapat struktur batu bata yang terpendam. Diduga struktur

tersebut merupakan pagar candi.

Page 45: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 35

CCaannddii GGaammbbaarr WWeettaannDimensi : belum diketahuiJarak : 15.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : KasajuliKoordinat : 7° 58' 5.37" S 112° 14' 17.08" ERute : Blitar – Nglegok – Kali Bladak – Perkebunan Gambar –

Candi Gambar WetanTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Gambar Wetan terletak di lereng Gunung Kelud, Desa

Sumberasri, Kecamatan Nglegok. Lokasinya cukup terpencil karena

berada di dalam hutan. Hanya tersedia jalan macadam untuk menuju

lokasi tersebut.

Page 46: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 36

Meski lokasinya cukup terpencil, candi ini tetap menarik untuk

dikunjungi. Selain suasananya yang syarat dengan kekunaan, Candi

Gambar Wetan juga menyuguhkan pemandangan alam yang eksotis.

Dari sekitar lokasi candi, wisatawan dapat menikmati keindahan

pemandangan Kali Bladak yang merupakan kantong lahar Gunung

Kelud. Sembari menikmati pemandangan tersebut, wisatawan juga akan

dimanjakan oleh suasana taman yang asri.

Bangunan Candi Gambar Wetan terletak di atas sebuah bukit.

Untuk menuju ke lokasi bangunan, terdapat struktur tangga yang

tersusun dari batu andesit. Di sekitar struktur tangga terdapat beberapa

Page 47: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 37

arca dwarapala. Arca pertama terletak di kaki tangga, arca kedua di

ujung tangga, dan arca ketiga terpisah agak jauh di selatan tangga.

Kronogram terkait candi ini terdapat di kaki arca dwarapala

kedua. Kronogram tersebut menunjukkan tarik 1360 Saka atau 1438

Masehi. Kronogram tersebut sezaman dengan era Majapahit masa

pemerintahan Suhita.

Candi Gambar Wetan telah runtuh dan tampak disusun

sekedarnya saja. Bentuk keseluruhannya masih belum diketahui secara

pasti. Berdasarkan ekskavasi yang dilakukan pada Mei 2012, berhasil

diketahui adanya struktur bangunan candi yang masih terpendam.

Page 48: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 38

Struktur tersebut kini dikubur kembali untuk menunggu penelitian lebih

lanjut.

Page 49: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 39

KKoommpplleekk CCaannddii PPeennaattaarraannJarak : 10.4 km dari pusat BlitarKoordinat : 8° 0' 58.64" S 112° 12' 32.08" ERute : Blitar – Nglegok – PenataranTiket masuk : Rp. 3.000,-Trayek MPU : Blitar – Penataran

Komplek Candi Penataran terletak di Desa Penataran,

Kecamatan Nglegok. Komplek percandian ini pertama kali dilaporkan

oleh Raffles dalam History of Java di mana disebutkan bahwa pada

tahun 1815 Dr. Horsfield menemukan reruntuhan candi Hindu di

Penataran. Dari sisa-sisa struktur yang ada di komplek candi, diketahui

Page 50: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 40

bahwa komplek ini terdiri dari beberapa bangunan yang pendiriannya

tidak serempak. Pembangunannya bertahap dan dilakukan sejak era

Kadiri hingga Majapahit.

Komplek Candi Penataran berfungsi sebagai tempat pemujaan,

hal ini didasarkan dari isi prasasti Palah yang menyatakan bahwa Raja

Srengga dari Kadiri sering mengadakan pemujaan di candi ini.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh keterangan dari Negara

Krtagama yang menyatakan bahwa bangunan suci Palah merupakan

bangunan Dharma Ipas, yakni bangunan suci para rsi Siwa-Sugata yang

didirikan sebagai tempat pemujaan.

Page 51: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 41

Komplek Candi Penataran adalah komplek percandian terbesar

di Blitar. Komplek ini menempati lahan seluas 180 x 130 m dan terbagi

menjadi tiga halaman. Pada halaman I terdapat enam buah bangunan,

yakni: bale agung, batur pendopo, tiga miniatur candi, dan candi angka

tahun. Pada candi angka tahun terdapat kronogram bertarik 1291 Saka

atau 1369 Masehi. Kronogram ini sezaman dengan era Majapahit masa

pemerintahan Hayam Wuruk. Pada halaman II terdapat bangunan candi

naga. Candi ini berbentuk bujur sangkar dengan relief naga yang melilit

pada bangunan. Pada halaman III dapat dijumpai candi induk berdenah

32.5 x 29.5 x 7.2 m. Di sudut belakang candi tersebut terdapat jalan

setapak menuju ke petirtaan.

Page 52: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 42

Komplek Candi Penataran telah dikelola secara terpadu. Selain

candi sebagai daya tarik utama, obyek ini juga menawarkan berbagai

sarana rekreasi tambahan seperti: waterboom dan Museum Penataran

yang memamerkan koleksi BCB dari antero Blitar.

Pada Komplek Candi Penataran juga sering dilakukan berbagai

atraksi budaya seperti pagelaran Purnama Seruling Penataran dan

prosesi Tumpeng Agung Nusantara. Purnama Seruling Penataran

merupakan pagelaran kesenian yang biasa digelar pada malam

purnama, sedangkan prosesi Tumpeng Agung Nusantara adalah prosesi

Page 53: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 43

pengarakan tumpeng dari Situs Umpak Balekambang menuju Komplek

Candi Penataran.

Perlu diketahui bahwa di sekitar Komplek Candi Penataran

dapat dijumpai situs-situs lain yang kemungkinan masih berkaitan satu

sama lain. Situs-situs tersebut adalah: Candi Pemandian Penataran yang

terletak di timur pintu masuk Kawasan Wisata Penataran; Situs Umpak

Balekambang dan Situs Arca Warak yang terletak di Desa Modangan

(2.km di timur kawasan wisata).

Page 54: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 44

CCaannddii KKaalliicciilliikk

Page 55: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 45

CCaannddii KKaalliicciilliikkDimensi : 6.80 x 6.80 x 8.30 mJarak : 11.5 km dari pusat BlitarJuru pelihara : BasirKoordinat : 7° 59' 53.58" S 112° 8' 25.08" ERute : Blitar – Sanankulon – Srengat – Perempatan Poluhan

– Ponggok – CandirejoTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Kalicilik bukanlah satu-satunya candi bata yang ada di

Blitar, namun setidaknya candi bata ini masih berdiri dengan kokoh.

Bata memang tak sekuat batu andesit, sehingga hanya sedikit candi

bata yang dapat bertahan. Keberadaan candi bata memang selalu

memberikan kekaguman bagi wisatawan, terutama perihal

penyusunannya. Tidak seperti pada candi batu andesit yang disusun

dengan sistem batu kunci, candi bata disusun dengan menggosokkan

bata agar tercipta bubuk bata, bubuk tersebut kemudian diperciki air

agar dapat melekat.

Tidak banyak ragam hias yang tersisa pada Candi Kalicilik.

Atapnya telah runtuh dan kakinya telah dipugar, sehingga ragam hias

yang masih dapat dijumpai hanyalah relief sulur pada tubuh candi.

Ragam hias lainnya adalah kala yang terletak pada ambang pintu dan

relung, serta relief surya pada langit-langit bilik candi.

Page 56: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 46

Candi Kalicilik secara administratif terletak di Desa Candirejo,

Kecamatan Ponggok. Kronogram terkait candi ini dapat dijumpai di atas

ambang pintu. Kronogram tersebut bertarik 1271 Saka atau 1349 M.

Kronogram tersebut sezaman dengan era Majapahit masa

pemerintahan Tribhuwanattunggadewi Jayawisnuwardhani.

Page 57: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 47

CCaannddii SSuummbbeerrnnaannaassDimensi : 7.60 x 7.40 mJarak : 10.5 km dari pusat BlitarJuru pelihara : WakiniKoordinat : 8° 0' 44.47" S 112° 8' 35.73" ERute : Candi Kalicilik – Kantor Desa Candirejo – RejosoTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Candi Sumbernanas pertama kali ditemukan pada tahun 1919,

saat tanah di sekitar candi longsor akibat letusan Gunung Kelud.

Keadaan bangunanya telah runtuh dan berantakan, hanya tersisa

Page 58: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 48

bagian pondasi candi. Oleh karena itu, masyarakat sekitar menyebut

Candi Sumbernanas dengan sebutan Candi Bubrah (berantakan).

Pada Candi Sumbernanas pernah ditemukan arca Siwa

Mahadewa dan Brahma. Berdasarkan temuan tersebut diduga candi ini

merupakan candi yang bernafaskan agama Hindu.

Page 59: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 49

AArrccaa GGaanneessaa BBoorroo

Page 60: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 50

AArrccaa GGaanneessaa BBoorrooJarak : 5.0 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Robby MarwanayaKoordinat : 8° 8' 20.15" S 112° 8' 46.45" ERute : Blitar – Jl. Cemara – Tuliskriyo – Arca Ganesa Boro

(utara Jembatan Kademangan)Tiket masuk : sukarelaTrayek MPU : Blitar – Kademangan

Arca Ganesa Boro secara administratif terletak di Dusun Boro,

Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon. Arca ganesa ini cukup unik

karena pada bagian belakangnya terpahat wujud mahakala. Di bagian

bawah arca terpahat kronogram berbunyi hana gana hana bumi.

Kronogram tersebut jika ditulis menggunakan angka arab menjadi 1611.

Namun karena kronogram yang terpahat adalah tahun Saka, maka

harus dibaca dari kanan menjadi 1161 Saka. Berdasarkan kronogram

tersebut diketahui bahwa arca ini berasal dari era Singosari masa

pemerintahan Anusapati.

Ganesa adalah salah satu dewa dalam agama Hindu. Ganesa

selain dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan, juga dikenal sebagai

dewa penghalau rintangan, sehingga sering diletakkan pada

perempatan jalan, di tempat-tempat angker, dan di pinggiran sungai.

Oleh karenanya, sangat masuk akal apabila arca ganesa ini diletakkan di

pinggiran Sungai Brantas.

Page 61: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 51

Page 62: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 52

KKeekkuunnaaaann MMlleerriiJarak : 9.7 km dari pusat BlitarJuru pelihara : SunarmiKoordinat : 8° 3' 21.98" S 112° 5' 6.04" ERute : Blitar – Srengat – BagelenTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Kekunaan Mleri terletak di kaki Gunung Pegat, Desa Bagelen,

Kecamatan Srengat. Pada kekunaan ini dapat dijumpai berbagai BCB

bercorak Hindu, seperti : antefik, batu candi, kala, lingga, panil berrelief,

prasasti, swastika, dan yoni. BCB-BCB tersebut ditata sedemikian rupa

sehingga menyerupai komplek pemakaman Islam. Mungkin setelah

Page 63: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 53

pengaruh Hindu-Budha di tanah Jawa memudar, kekunaan ini

mengalami akulturasi dengan kebudayaan Islam.

Kronogram terkait kekunaan ini dapat dijumpai di balik arca

Durga. Kronogram tersebut bertarik 1102 Saka atau 1180 Masehi.

Berdasarkan kronogram tersebut, diketahui bahwa Kekunaan Mleri

telah didirikan sejak era Kerajaan Kadiri masa pemerintahan

Aryyeswara. Aryyeswara memerintah dari tahun 1170 sampai 1180

Masehi dengan lambang atau lancana kerajaan berupa ganesa. Lancana

ganesa Aryyeswara terpahat pada salah satu prasasti di Kekunaan

Mleri.

Page 64: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 54

Mitos setempat menyatakan bahwa Kekunaan Mleri merupakan

tempat pendharmaan Ranggawuni atau Sri Jaya Wisnuwardhana, raja

ke tiga Singosari. Mitos ini berkembang karena adanya kemiripan nama

antara Mleri dengan Waleri. Waleri merupakan tempat pendharmaan

Wisnuwardhana. Di Waleri ia dicandikan sebagai Siwa. Selain di Waleri

ia juga di dharmakan di Jajaghu (sekarang Candi Jago, Malang) sebagai

Budha Amoghapasa.

Tidak jauh dari Kekunaan Mleri, terdapat situs lain yang disebut

sebagai Candi Petapan. Lokasi candi tersebut terletak di salah satu

puncak Gunung Pegat. Candi ini merupakan peninggalan dari seorang

Page 65: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 55

yang dikenal dengan sebutan buyut

di Makudutan. Ia adalah sesepuh

dari desa-desa disekitarnya seperti

Waleri, Pandyasan, Lwapandak,

Padlegan pinggir ing tasik (Desa

Pikatan, Wonodadi), dan Hajiran.

Prasasti yang mengulas mengenai candi ini bertarik 1120 Saka atau

1198 Masehi. Kurun waktu tersebut sezaman dengan berkuasanya Raja

Srengga dari Kerajaan Kadiri. Ada pun mitos yang berkembang, candi ini

dipercaya sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci, tokoh mitologi yang

identik dengan Sanggramawijaya Tunggadewi putri Airlangga.

Page 66: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 56

CCaannddii BBaacceemmDimensi : ◦ Candi perwara 3.50 x 3.50 x 1.50 m

◦ Candi induk 5.50 x 5.50 x 1.50 mJarak : 13.8 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Sugeng SuryawanKoordinat : 8° 11' 41.63" S 112° 14' 38.71" ERute : Blitar – Sutojayan – Lodoyo – BacemTiket masuk : sukarelaTrayek MPU : -

Secara administratif Candi Bacem terletak di Dusun Cungkup,

Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan. Lokasi candi ini berada di belakang

SDN Bacem 3. Lokasinya cukup terpencil dan berada di antara

rerimbunan bambu.

Page 67: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 57

Candi Bacem terdiri dari sebuah candi induk dan sebuah candi

perwara. Kondisi kedua candi tersebut telah runtuh sehingga hanya

terlihat seperti tumpukan batu bata saja. Di atas reruntuhan candi

dapat dijumpai kemuncak dan sejumlah umpak yang terbuat dari batu

andesit. Secara keseluruhan terdapat 13 umpak di kedua candi

tersebut. Berdasarkan adanya umpak diduga tubuh Candi Bacem

berbentuk balai dengan atap dari genting. Hal tersebut didukung

dengan adanya pecahan genting disekitar candi induk.

Page 68: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 58

CCaannddii SSiirraahh KKeennccoonnggDimensi : 3.00 x 3.00 x 2.15mJarak : 31.6 km dari pusat BlitarJuru pelihara : Hari SucionoKoordinat : 7° 58' 47.94" S 112°25'40.19"ERute : Blitar – Wlingi – Semen – Sirah KencongTiket masuk : -Trayek MPU : -

Candi Sirah Kencong terletak di lereng Gunung Kawi pada

ketinggian 1200 mdpl. Lokasinya berada di area perkebunan Bantaran

PTPN XII, Dusun Sirah Kencong, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi.

Akses menuju lokasi ini masih sulit karena belum tersedia infrastruktur

jalan yang memadai.

Page 69: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 59

Candi Sirah Kencong ditemukan pada tahun 1967 oleh para

pekerja perkebunan. Ketika ditemukan, kondisi fisik candi telah runtuh

dan tidak utuh lagi. Candi ini terdiri dari tiga bangunan yang menghadap

ke arah Barat. Pada masing-masing bangunan dipahatkan relief yang

sangat tipis. Relief bangunan I mengisahkan tentang Bubuksah-

ganggangaking. Relief bangunan II mengisahkan tentang

Samodramanthana. Relief bangunan III mengisahkan Bima yang mencari

Tirthamanthana. Filosofi dari relief-relief tersebut adalah tentang

penyucian diri. Filosofi ini banyak dianut oleh umat Hindu, khususnya

sekte Saiwasiddhanta.

Daya tarik Candi Sirah Kencong tidak

hanya terletak pada bangunannya,

melainkan juga pada lingkungan di

sekitarnya. Candi ini terletak di tengah area

kebun teh. Dari sekitar candi, wisatawan

dapat menikmati indahnya hamparan kebun

teh yang eksotis. Sedikit bergeser ke timur

laut, dapat dijumpai sebuah air terjun. Air

terjun ini di kenal dengan sebutan Air Terjun Wanatirtakencana.

Lokasinya tersembunyi di dalam hutan dengan jalur yang menantang.

Page 70: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 60

SITUS-SITUS MARGINALDI BLITAR

Selain candi-candi yang telah

dipaparkan sebelumnya, Blitar

masih menyimpan begitu banyak

benda cagar budaya. Sayang

keberadaannya banyak yang

termarginalkan

Page 71: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 61

Page 72: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 62

GlosariumAntefikUnsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasanbagian luar. Sering ditemukan pada bangunan candidalam bentuk segitiga meruncing.

KalaHiasan berbentuk kepala raksasa dengan ekspresimenakutkan. Hiasan ini pada umumnyaditempatkan di tengah bingkai bagian atas pintumasuk candi.

KemuncakBagian puncak bangunan candi

LinggaSimbol laki-laki

UmpakKomponen penyangga tiang pada bangunan candimaupun pendopo.

YoniSimbol aspek wanita, juga dianggap sebagaipenggambaran Parwati. Pada bagian atas yoniterdapat sebuah lubang berbentuk segi empatuntuk meletakkan lingga. Lubang ini dihubugkanpada sebuah cerat.

Page 73: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 63

Sri Maharaja

Achmad Wahyu Rizky W.

Page 74: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 64

Bathara Panca Prabu

Bathara i Sanankulon (Galy) Bathara i Kanigoro (Meitika)

Bathara i Kademangan (Pristiko)

Bathara i Sananwetan (Riezta) Bathara i Sukorejo (Yulangga)

Kritik dan saran:

: http://www.facebook.com/groups/travellers2009/

: http://travellers2009.wordpress.com/

: 085746142500 (Riezta) atau 085743119984 (Galy)

Page 75: ebook-wisata-candi-di-blitar1.pdf

Page | 65

TTiippss ::Gunakan koordinat yang termuat dalam ebook ini untuk menemukan

lokasi candi-candi di Blitar. Masukkan koordinat pada kotak pencarian

Google Map dan dapatkan detail lokasinya.