e

2
Saat ini, suara Tanah Air Indonesia masih terombang- ambing untuk menentukan seorang Pemimpin yang layaknya mampu membawa maju bangsa Indonesia ke dalam peradaban bangsa yang lebih baik dan mulia harkat martabatnya. Berbeda dengan periode lalu bahwasanya periode pemilihan umum kali ini bertepatan dengan bulan yang agung dan mulia (ramadhan), yaitu bulan yang penuh keistimewaan dari pada bulan yang lain. Ramadhan sendiri berarti panas yang menyengat atau kekeringan. Bulan ke sembilan tahun hijriyah selalu jatuh pada musim panas yang menyengat. Namun setelah umat islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadhan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan orang yang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Meskipun pemilu bertepatan dengan Bulan Ramadhan, bulan dimana kita harus bisa menahan haus, lapar, nafsu dan rasa lelah , namun kita sebagai warga Indonesia yang baik sesuai syari’at agama dan Undang-Undang Negara harus bisa menyalurkan aspirasi untuk menentukan pemimpin bangsa. Tidak menutup kemungkinan bagi para perantau pun juga bisa memilih dan

description

ee

Transcript of e

Page 1: e

Saat ini, suara Tanah Air Indonesia masih terombang-ambing untuk menentukan seorang Pemimpin yang layaknya mampu membawa maju bangsa Indonesia ke dalam peradaban bangsa yang lebih baik dan mulia harkat martabatnya. Berbeda dengan periode lalu bahwasanya periode pemilihan umum kali ini bertepatan dengan bulan yang agung dan mulia (ramadhan), yaitu bulan yang penuh keistimewaan dari pada bulan yang lain. Ramadhan sendiri berarti panas yang menyengat atau kekeringan. Bulan ke sembilan tahun hijriyah selalu jatuh pada musim panas yang menyengat. Namun

setelah umat islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadhan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan orang yang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan.

Meskipun pemilu bertepatan dengan Bulan Ramadhan, bulan dimana kita harus bisa menahan haus, lapar, nafsu dan rasa lelah , namun kita sebagai warga Indonesia yang baik sesuai syari’at agama dan Undang-Undang Negara harus bisa menyalurkan aspirasi untuk menentukan pemimpin bangsa. Tidak menutup kemungkinan bagi para perantau pun juga bisa memilih dan menyalurkan aspirasinya. Meskipun harus mengurus data kesana kemari, tak peduli panas menyelimuti, haus, lapar, dan nafsu menghantui,serta harus sabar mengantri ,tapi sebagai wujud perjuangan warga yang baik, hal itu pun tak menjadi sebuah alasan atau sebuah penghalang.

Seperti yang kita ketahui sebagai umat islam, seorang pemimpin itu harus memiliki sifat seperti yang ada pada diri Rasulullah SAW Shidiq, Tabligh, Fathonah dan Amanah. Nah, yang menjadi masalah adalah ketika kita sabagai warga Indonesia masih bingung untuk menentukan siapakah beliau yang mempunyai ke empat sifat tersebut. Ironisnya, berita politik tentang “kegelapan moral” yang saling menjatukan

Page 2: e

satu sama lain baik yang ada pada media elektronik atau media cetak membuat warga harus melapangkan dada, harus berhati-hati dan pintar menentukan siapa yang terbaik. Sedang kita tahu bahwa bulan ramadhan itu, sebisa mungkin kita harus bisa menjaga keseluruhan baik pikiran, perkataan, serta perbuatan yang nantinya hanya akan mendatangkan kemadharatan dan seharusnya dijauhkan dari berbagai tindakan tidak terpuji. Oleh karena itu, di tengah hiruk pikuk jelang pemilihan capres dan cawapres kita harus benar-benar mempersiapkan jawaban bangsa yang tepat dan terbaik untuk menuju Indonesia yang MERDEKA !!