e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... ·...

224
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP AL AZHAR 18 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: ROVIAH NUR KHASANAH NIM 23060160036 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2020

Transcript of e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... ·...

Page 1: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP AL AZHAR 18 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ROVIAH NUR KHASANAH

NIM 23060160036

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2020

Page 2: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

i

Page 3: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP AL AZHAR 18 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ROVIAH NUR KHASANAH

NIM 23060160036

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2020

Page 4: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

iii

Page 5: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

iv

Page 6: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

v

Page 7: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

vi

MOTTO

ف ف ف ف ف ة ف ف ا ا ف ي فل ؤ فال ا ا ف

ا ف ذ فإ م ه ا فق ذ ي ل ف ي ا في فالد ه ق ت ي ة فل ائ م ف فط ه ف ة ق

ف ذ ح م ف في ه ع فل م ه ي ل عا فإ ج

Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah 122)

Page 8: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripisi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu saya yang sangat saya cintai dan saya sayangi, Supardi dan

Suyati yang selalu membimbing dan memotivasi saya dalam setiap langkah

kehidupan, memberikan dukungan, nasihat serta selalu memberikan doa

yang tiada henti untuk kesuksesan saya sehingga dapat menempuh gelar

Sarjana.

2. Keluarga besar saya, kakak-kakak saya Fitriya Wahyuningsih dan Heri

Supriyanto dan adik saya Muhammad Syafiq Alfariski yang selama ini tak

henti memberikan dukungan dan motivasi serta memberikan doa yang

terbaik untuk kesuksesan saya.

3. Sahabat-sahabat seperjuangan tempat berkeluh kesah Kamvred Squad

keluarga tanpa Kartu Keluarga yang sudah memberikan motivasi, dukungan,

memberi semangat, memberi saran, menghibur saya dan tak lupa selalu

mendoakan yang terbaik.

4. Sahabat-sahabat KBBS (Keluarga Kos Bu Barokah Squad) teman

seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan selalu memberikan

motivasi kepada saya.

5. Keluarga besar Scientisct in Laga, khususnya angkatan 2016

6. Sahabat-sahabat yang tidak mampu saya sebutkan satu persatu.

Page 9: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena limpahan rahmatnya, taufik, hidayah dan inayahnya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada junjungan dan uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,

motivasi dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu, dengan rasa hormat dan

rendah hati kami haturkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakyudin Baidhawy, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Prof Dr. Mansur, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Salatiga yang telah memberikan persetujuan penelitian

kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Tadris Ilmu

Pengetahuan Alam (T.IPA) sekaligus Dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah banyak memberikan kemudahan kepada penulis selama

menempuh studi di IAIN Salatiga.

5. Segenap Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Salatiga, beserta staff, yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Khotmawati Fajriyani, S.Pd. selaku kepala SMP Islam Al-Azhar 18

Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

7. Bapak Pranoto, S. Pd. selaku guru IPA yang telah mebantu penulis dalam

Page 10: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

ix

menyelesaikan penelitian.

8. Segenap guru dan staff SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga yang telah

memberikan informasi dan bantuan selama penulis melakukan penelitian.

9. Peserta didik kelas VIII Khususnya yang telah mendukung dan membantu

penulis dalam menyelesaikan penelitian.

10. Sahabat-sahabatku, terimakasih telah memberikan do‟a, dukungan dan

kebersamaannya sampai saat ini.

Semoga amal kebaikan bapak ibu saudara mendapatkan pahala dari Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan

dalam penyempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan penulis,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Salatiga, 26 Oktober 2019

Penulis

Roviah Nur Khasanah

NIM 23060160036

Page 11: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

x

ABSTRAK

Khasanah, Roviah Nur. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan

Manusia terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam

Al Azhar 18 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program,

Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Eni

Titikusumawati, S.Pd., M.Pd

Kata Kunci : Student Team Achievement Division (STAD); Sistem Pernapasan

Manusia; Hasil Belajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada materi sistem

pernapasan manusia terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al

Azhar 18 Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian

Quasi Eksperimen (Eksperimen Semu). Langkah-langkah metode penelitian

Quasi Eksperimen yaitu memberikan perlakuan tertentu terhadap variabel terikat

tetapi tidak melakukan penugasan secara random melainkan dengan menggunakan

kelompok yang sudah ada. Dalam penelitian ini menggunakan desai penelitian

yaitu Nonuquivalent Grub Pretest-Posttest Control or Comparasion Grub,

dimana pada desain ini terdiri dari dua kelompok yang akan dijadikan sampel

yaitu satu kelompok eksperimen yaitu kelas VIII C satu kelompok kontrol yaitu

kelas VIII B, masing-masing berjumlah 29 peserta didik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) dapat berpengaruh terhadap hasil

belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga pada materi

sistem pernapasan manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari uji hipotesis

menggunakan uji t independent yang menunjukkan adanya pengaruh dengan nilai

sig (2-tailed) yaitu 0,000 < ttabel yaitu 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima

yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) pada materi sistem pernapasan manusia terhadap hasil belajar peserta

didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga.

DAFTAR ISI

Page 12: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xi

Halaman Sampul

Lembar Logo IAIN i

Halaman Judul ii

Halaman Persetujuan Pembimbing iii

Halaman Pengesahan Kelulusan iv

Halaman Pernyataan Keaslian v

Motto vi

Persembahan vii

Kata Pengantar viii

Abstrak x

Daftar Isi xii

Daftar Tabel xv

Daftar Gambar xvii

Daftar Lampiran xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

1. Manfaat Teoritis 7

2. Manfaat Praktis 7

E. Definisi Operasional 8

F. Sistematika Penulisan 10

Page 13: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xii

BAB II LANDASAN TEORI 12

A. Landasan Teori 12

1. Model Pembelajaran 12

2. Student Team Achievement Division (STAD) 12

a. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD) 12

b. Tujuan dan Prinsip Student Team Achievement Division

(STAD) 15

c. Langkah-langkah pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) 15

d. Kelebihan dan kekurangan Student Team Achievement

Division (STAD) 17

3. Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) 19

4. Hasil Belajar 20

a. Pengertian Hasil Belajar 20

b. Macam-macam Hasil Belajar 22

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 23

5. Materi Sistem Pernapasan Manusia 24

a. Sistem Pernapasan Manusia 24

b. Organ Sistem Pernapasan Manusia 25

c. Mekanisme Pernapasan Manusia 30

d. Frekuensi Pernapasan 31

e. Volume Pernapasan 32

f. Gangguan Sistem Pernapasan 33

B. Kajian Pustaka 36

C. Hipotesis Penelitian 38

D. Kerangka Berfikir 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42

A. Jenis Penelitian 42

Page 14: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xiii

B. Desain Penelitian 43

C. Lokasi Penelitian 45

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 45

E. Variabel Penelitian 47

F. Instrumen Penelitian 48

1. Instrumen Tes 48

2. Instrumen Nontes 49

a. Instrumen Angket 49

b. Instrumen Observasi 50

c. Instrumen Dokumentasi 52

d. Perangkat Pembelajaran 52

G. Uji Coba Instrumen Penelitian 54

1. Instrumen Tes 54

a. Uji Validitas 54

b. Uji Reliabilitas 56

c. Tingkat Kesukaran Butir Soal 57

d. Daya Pembeda Butir Soal 58

2. Instrumen Nontes 59

a. Instrumen Angket 59

b. Instrumen Observasi 60

H. Teknik Pengumpulan Data 60

1. Observasi 60

2. Kuesioner 61

3. Tes 62

4. Dokumentasi 63

I. Teknik Analisis Data 64

1. Analisis Data Tes 64

a. Uji Normalitas 64

b. Uji Homogenitas 65

c. Uji Hipotesis 67

2. Analisis Data Nontes 69

Page 15: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xiv

a. Instrumen Angket 69

b. Instrumen Lembar Observasi 70

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 72

A. Deskripsi Data 72

1. Data Tahap Awal 72

2. Data Tahap Akhir 74

B. Analisis Data 76

1. Uji Coba Instrumen 76

a. Tes 76

b. Nontes 83

2. Analisis Data Tes 84

a. Uji Normalitas 84

b. Uji Homogenitas 85

c. Uji Hipotesis 86

3. Analisis Data Nontes 88

1. Instrumen Angket 88

2. Instrumen Observasi 90

C. Pembahasan Hasil Penelitian 91

BAB V PENUTUP 96

A. Simpulan 96

B. Saran 96

DAFTAR PUSTAKA 98

Page 16: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Grub Pretest-Posttest Control or

Comparasion Grub 44

Tabel 3.2 Sampel Penelitian 47

Tabel 3.3 Skala Likert 49

Tabel 3.4 Kategori Validitas 55

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal 58

Tabel 3.6 Analisis Daya Pembeda Butir Soal 59

Tabel 3.7 Skala Likert 69

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Angket 70

Tabel 3.9 Penilaian Skala Guttman 71

Tabel 3.10 Kategori Penilaian Lembar Observasi 71

Tabel 4.1 Daftar Nilai Penilaian Akhir Semester (PAS) 72

Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan Kelas

Ekperimen 75

Tabel 4.3 kategori Validitas 77

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas 77

Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas 78

Tabel 4.6 Reliability Statistic 79

Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Butir Soal 80

Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal 81

Tabel 4.9 Kategori Daya Pembeda Butir Soal 82

Page 17: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xvi

Tabel 4.10 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal 82

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov Smirnov SPSS 22.0 84

Tabel 4.12 Data Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 85

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas 86

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis 87

Page 18: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Pernapasan Manusia 25

Gambar 2.2 Rongga Hidung, Faring dan Laring 26

Gambar 2.3 Struktur Pita dalam Laring 27

Gambar 2.4 Struktur Paru-paru, Bronkus, Bronkiolus dan Alveolus 29

Gambar 2.5 Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut 30

Gambar 4.1 Hasil Lembar Angket Peserta Didik 88

Gambar 4.2 Hasil Lembar Observasi Peserta Didik 90

Page 19: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup 101

Lampiran 2. SKK (Satuan Kredit Kegiatan) 102

Lampiran 3. Surat Pembimbing Skipsi 103

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian 104

Lampiran 5. Lembar Konsultasi Skripsi 105

Lampiran 6. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 111

Lampiran 7. Lembar Observasi Peserta Didik 143

Lampiran 8. Lembar Observasi Guru 147

Lampiran 9. Lembar Angket Peserta Didik 151

Lampiran 10. Lembar Angket Guru 159

Lampiran 11. Hasil Uji Coba Instrumen 162

Lampiran 12.Hasil Analisis Data 170

Lampiran 13. Soal Preetest 173

Lampiran 14. Soal Posttest 182

Lampiran 15. Lembar Kerja Peserta Didik 192

Lampiran 16. Nilai Preetest dan Posttest 197

Lampiran 17. Hasil Penilaian Lembar Kuesioner Peserta Didik 199

Lampiran 18. Hasil Penilaian Lembar Observasi Peserta Didik 200

Lampiran 19. Dokumentasi 201

Page 20: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata

pelajaran yang berkaitan dengan cara ingin mencari tahu, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta dalam

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkanya dalam kehidupan sehari-

hari. Proses pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajari

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan

untuk membantu peserta didik dalam memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam terkait alam sekitar.

Pendidikan IPA di SMP diarahkan untuk menemukan dan berbuat

sehingga dapat membantu peserta didik untuk membantu pemahaman

yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.

Pembelajaran IPA membutuhkan proses pembelajaran yang mengarah

pada proses aktif pada diri peserta didik. Berdasarkan observasi yang telah

dilakukan di SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga pada bulan Agustus sampai

bulan September 2019, peneliti melakukan wawancara terhadap

narasumber yaitu Bapak Pranoto S. Pd selaku guru mata pelajaran IPA

Page 21: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

2

bahwa pembelajaran aktif pada diri peserta didik sudah di lakukan pada

saat proses pembelajaran meskipun belum secara maksimal pada kelas

VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga. Guru melakukan membelajaran

dikelas dengan berbagai model pembelajaran aktif yang dibarengi dengan

model pembelajaran yang konvensional dan tanya jawab kepada peserta

didik, hal ini diharapkan supaya peserta didik lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran didalam kelas. Selain melakukan wawancara dengan bapak

Pranoto, S.Pd peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa

peserta didik kelas VIII SMP Al Azhar 18 Salatiga yaitu Sakti dan Lintang

bahwa pembelajaran IPA di dalam kelas dengan model pembelajaran aktif

membuat peserta didik senang dalam mengikuti pembelajran dan membuat

peserta didik aktif meskipun terkadang masih ada yang senang bermain

sendiri dengan temannya.

Proses pembelajaran IPA yang terjadi pada saat ini, khususnya di

SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga, pembelajaran IPA sudah terlaksana

secara optimal. Berdasarkan fakta diatas, peneliti mencoba untuk

menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) pada saat proses pembelajaran khususnya pada materi sistem

pernapasan manusia. Peneliti menggunakan model pembelajaran ini

bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik karena pada model pembelajaran ini mengajak peserta didik

Page 22: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

3

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat mengajak peserta

didik lebih senang lagi dalam mengikuti pembelajaran.

Model Student Team Achievement Division (STAD) dapat

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, dalam keadaan senang

otak lebih bisa menyerap informasi secara optimal (Esminarto, 2016: 18).

Menurut Huda (2015:201) menjelaskan bahwa model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang didalamnya terdapat beberapa kelompok

kecil peserta didik dengan level kemampuan akademik yang berbeda.

Student Team Achievement Division (STAD) berfungsi untuk memotivasi

peserta didik untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh guru. Secara berkelompok

menjadikan guru menciptakan suasana belajar yang mendorong peserta

didik untuk saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan

ketergantungan positif (Esminarto, 2016: 18).

Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba menerapkan model

Student Team Achievement Division (STAD). Penerapan model

pembelajaran ini diharapkan peserta didik mendapatkan waktu untuk aktif

dan mengembangkan kemampuan berpikirnya bersama teman sekelasnya

dalam kegiatan belajar mengajar. Model belajar ini memiliki karakteristik

berupa adanya kerja kelompok antar peserta didik yang dibentuk secara

heterogen atau berdasarkan kemampuan yang berbeda-beda dan

berdasarkan keaktifan peserta didik, sehingga peserta didik lebih senang

Page 23: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

4

dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan dapat lebih aktif dalam proses

belajar mengajar serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Model Student Team Achievement Division (STAD) ini peserta

didik akan memperoleh penghargaan dari guru apabila dalam satu

kelompok peserta didik saling berkerja sama dan saling membantu antar

sesama dalam memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru di

dalam kelas. Perserta didik harus memberi semangat kepada teman satu

kelompoknya, menyatakan bahwa belajar itu penting, bermanfaat dan

menyenangkan. Peserta didik melakukan kerja sama setelah guru

menyampaikan materi yang akan dipelajarinya.

Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

memiliki kelebihan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah,

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam

berdiskusi dan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan rasa menghargai pendapat orang lain dan menghormati

pribadi temanya. Selain mengajak peserta didik lebih aktif model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) ini berfungsi

untuk mengajak peserta didik untuk lebih senang lagi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kahar,

Muhammad Syahrul yang berjudul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Page 24: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

5

Kooperatif Tipe STAD”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar mahasiswa pada tes awal dengan rata-

rata 61,85 dan pada tes akhir diperoleh rata-rata 75,57 mengalami

peningkatan penguasaan fisika yang tinggi. Aktivitas mahasiswa pada

setiap pertemuan cenderung meningkat dengan berdasarkan pada

pembelajaran yang didominasi oleh mahasiswa yang lebih aktif dan respon

mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada

umumnya positif.

Suriyani dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdaoat pengaruh penggunaan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) terhadap kemampuan

pemecahan masalah pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 25

Rantaurapat hal ini dapat dilihat dari hasil uji Paired Samples T-Test

diperoleh nilai Sig. (2-Tailed) sebesar 0,000 dan nilai Sig. (2-tailed) < 0,05

dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 11,601 > 2, 037 maka H0 ditolak dan

Ha diterima sehingga dapat diartikan terdapat pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap

kemampuan pemecah masalah matematika.

Berdasarkan latar belakang tersebut, timbul keinginan peneliti

untuk mengetahui model Student Team Achivement Division (STAD) dapat

berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam proses

Page 25: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

6

pembelajaran IPA di sekolah. Apabila model Pembelajaran tersebut

diterapkan, sejauh mana pengaruhnya terhadap hasil belajar, dan

bagaimana hasil belajar peserta didik setelah diterapkan model

pembelajaran tersebut. Maka dari itu, peneliti memberi judul penelitian ini

“Pengaruh Model Student Team Achievement Division (STAD) pada

Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Tahun Pelajaran

2019/2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah: Bagaimana Pengaruh Model Student Team

Achivement Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan Manusia

terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model Student Team

Achivement Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan Manusia

terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

Page 26: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

7

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peneliti

khususnya, maupun pembaca pada umumnya. Manfaat dari penelitian ini

antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis yaitu sebagai berikut:

a. Penggunaan model Student Team Achivement Division (STAD)

dalam pembelajaran IPA yang dilakukan secara optimal akan

memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Proses pembelajaran

IPA yang semakin baik akan meningkatkan kualitas pendidikan

IPA di sekolah.

b. Menambah kekayaan penelitian terutama yang berkaitan dengan

model Student Team Achivement Division (STAD)

c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan informasi

dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi peserta didik,

guru, sekolah dan peneliti yaitu:

a. Bagi Peserta Didik

Membantu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA sehingga

pelajaran mudah untuk dipahami peserta didik.

Page 27: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

8

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam proses

pembelajaran untuk mengajak peserta didik lebih aktif dalam kelas

serta lebih mudah menyelesaikan permasalahan dalam pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar peserta didik.

c. Bagi Sekolah

Membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

sekolah karena adanya guru yang mampu mengembangkan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang

disampaikan serta sesuai dengan karakter dan kondisi peserta didik

yang ada di kelas.

d. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian

secara langsung di dunia pendidikan sehingga peneliti memiliki

bekal untuk melakuakan pembelajaran di dalam kelas.

E. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu didefinisikan secara operasional dalam

Pengaruh Model Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap

Hasil Belajar IPA Materi Sistem Pernapasan Manusia yaitu:

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut

Page 28: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

9

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengerauh

merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu

orang atau benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga

mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di

kelas. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang

dapat digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap

muka di dalam kelas dan untuk menentukan material atau perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, media, dan

kurikulum.

3. Student Team Achivement Division (STAD)

Student Team Achivement Division (STAD) adalah salah satu

model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat

kelompok heterogen, diskusikan bahan belajar secara kolaboratif,

sajian presentasi kelompok sehingga terjadi diskusikelas, kuis

individual, dan buat skor perkembangan setiap peserta didik atau

kelompok, mengumumkan rekor tim dan individual serta memberikan

reward.

4. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan suatu tingkah laku sebagai hasil belajar

yang dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kompetensi yang

Page 29: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

10

dapat diukur atau dapat ditampilkan melalui tingkah laku peserta didik.

Hasil belajar merupakan penerimaan informasi dalam proses belajar,

dimana dalam mencapai hasil belajar.

F. Sistematika Penulisan

Isi dan sistematika skripsi kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian

yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian

pada skripsi kuantitatif dapat diuraikan sebagai berikut: yang pertama

yaitu Bagian Awal, bagian awal ini terdiri dari 1) halaman sampul bagian

luar; 2) lembar berlogo IAIN; 3) halaman sampul dalam; 4) halaman

persetujuan pembimbing; 5) halaman pengesahan kelulusan; 6) halaman

pernyataan keaslian penelitian; 7) halaman motto; 8) halaman

persembahan; 9) kata pengantar; 10) daftar isi; 11) daftar tabel; 12) daftar

gambar; 12) daftar lampiran; 13) abstrak.

Kedua yaitu Bagian Inti, bagian inti ini terdiri dari BAB I yaitu

pendahuluan yang memuat diantaranya: 1) latar belakang masalah; 2)

rumusan masalah; 3) tujuan penelitian; 4) manfaat penelitian, manfaat

penelitian ini terdiri dari (a) manfaat teoritis dan (b) manfaat praktis; 5)

definisi operasional atau penegasan istilah; 6) sistematika penulisan.

BAB II yaitu landasan teori yang memuat diantaranya: 1) landasan

teori yang memuat uraian tentang teori yang relevan, lengkap, dan sejalan

dengan permasalahan; 2) kajian pustaka, kajian pustaka memuat telaah

terhadap hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan dan

Page 30: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

11

variabel penelitian; 3) Hipotesis penelitian, merupakan dugaan sementara

dari rumusan masalah yang sudah disusun.

BAB III merupakan metodologi penelitian yang memuat

diantarannya: 1) jenis penelitian; 2) desain penelitian; 3) lokasi dan waktu

penelitian; 4) populasi dan sampel; 5) variabel penelitian; 6) instrument

penelitian; 7) uji coba instrumen penelitian; 8) metode pengumpulan data;

9) teknik analisi data.

BAB IV merupakan deskripsi dan analisis data. Deskripsi dan

analisis data ini memuat diantaranya: 1) deskripsi data merupakan paparan

data yang berhasil dikumpulkan selama penelitian; 2) analisis data dan

pembahasan merupakan penjelasana terkait kerja ilmiah penelitian dalam

mengelola data sesuai dengan teknik analisis data yang telah dikemukakan

pada bagian metode penelitian.

BAB V yaitu menutup yang memuat diantaranya: 1) kesimpulan

penelitian yang bersifat konseptual dan harus terkait dengan rumusan

masalah; 2) saran. Bagian ketiga dari sistematika penelitian kuantitatif ini

adalah bagian akhir yang terdiri diantaranya: 1) daftar pustaka; 2) daftar

riwayat hidup; 3) lampiran.

Page 31: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran

Menurut Trianto (2015) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang

akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran,

tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran

dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran

dan para guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan

pembelajaran di dalam kelas.

2. Student Team Achivement Division (STAD)

a. Pengertian Student Team Achivement Division (STAD)

Student Team Achivement Division (STAD) adalah salah

satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan,

buat kelompok heterogen (4-5 peserta didik), diskusikan bahan

belajar, sajian presentasi kelompok sehigga terjadi diskusi kelas,

kuis individual dan buat skor dalam perkembangan tiap peserta

Page 32: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

13

didik atau kelompok, mengumumkan rekor tim dan individual serta

memberikan reward (Ngalimun, 2017:337).

Student Team Achivement Division (STAD) merupakan

salah satu model pembelajaran kooperatif yang di dalamnya

beberapa kelompok kecil peserta didik dengan level kemampuan

akademik yang berbeda-beda saling berkerja sama untuk

menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik,

peserta didik juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan

gender, ras, dan etnis (Huda, 2015: 201).

Berdasarkan uraian tersebut peneliti dapat menyimpulkan

bahwa Student Team Achivement Division (STAD) adalah salah

satu tipe model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4 – 5

peserta didik secara heterogen. Diawali dengan penyampaian

tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok dan

penghargaan kelompok.

Menurut Sulistyowati, (2017:54-55) menjelaskan bahwa

dalam Student Team Achivement Division (STAD) terdapat lima

komponen utama yaitu:

1) Presentasi kelas

Presentasi ini dilakukan oleh guru dan dapat menggunakan

media audiovisual atau multimedia, praktikum untuk

demonstrasi, dan sumber belajar IPA yang sesuai.

Page 33: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

14

2) Tim

Tim dalam Student Team Achivement Division (STAD)

terdiri dari empat sampai lima peserta didik yang mewakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis

kelamin, dan ras. Fungsi utama dari tim adalah memastikan

semua anggotanya benar-benar belajar. Tim berkerja setelah

guru melakukan presentasi materi pelajaran. Setiap tim

berupaya melakukan yang terbaik untuk membentu anggotanya.

3) Kuis

Kuis dilakukan setelah guru melakukan presentasi,

selanjutnya peserta didik melaksanakan kuis yang dikerjakan

secara individual.

4) Skor kemajuan individual

Skor ini diberikan ke peserta didik untuk mengetahui

perkembangan kemajuan peserta didik. skor ini diperoleh dari

kuis yang dikerjakan secara individual dan akan dijumlahkan

menjadi skor kelompok.

5) Rekognisi tim

Pada tahap ini tim akan memperoleh sertifikat atau

penghargaan jika skor rata-rata mereka mencapai kriteria

tertentu.

Page 34: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

15

b. Tujuan dan Prinsip Student Team Achivement Division (STAD)

Tujuan dari Student Team Achivement Division (STAD)

adalah sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kritis peserta didik dan menekankan pada aktivitas dan interaksi

diantara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pembelajaran. Sehingga

peserta didik dapat memahami konsep pelajaran yang dipelajari.

Prinsip-prinsip Student Team Achivement Division (STAD)

antara lain: 1) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, 2) setiap

anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota

mempunyai tujuan yang sama, 3) setiap anggota kelompok harus

membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota

kelompoknya.

c. Langkah-Langkah Student Team Achivement Division (STAD)

Langkah-langkah pembelajaran Pengertian Student Team

Achivement Division (STAD) adalah sebagai berikut:

1) Penyampaian tujuan dan motivasi.

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk bersemangat

dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat mengajak

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan aktif dan

kreatif.

Page 35: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

16

2) Pembagian kelompok

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana

setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 peserta didik yang

memprioritaskan hetergenitas (keragamaan) dalam hasil

akademik, gender atau jenis kelamin, ras dan etnik.

3) Presentasi dari guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih

dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan yang

dipelajari.

4) Kegiatan belajar dalam tim

Peserta didik belajar dalam kelompok yang telah dibentuk.

Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman dalam kerja

kelompok, sehingga semua anggota kelompok menguasai dan

masing-masing anggota kelompok memberikan konstribusi.

Selama tim berkerja, guru melakukan pengamatan,

memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan.

Student Team Achivement Division (STAD) dalam

pembelajaran sehari-hari terdiri dari suatu siklus kegiatan

pengajaran seperti berikut: (1) Mengajar, guru mempresentasikan

pelajaran. (2) Belajar tim, peserta didik berkerja pada LKPD

(Lembar Kegiatan Peserta Didik dalam tim mereka utuk

menuntaskan bahan tersebut. (3) Kuis, setelah melakukan kegiatan

Page 36: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

17

kelompok peserta didik dikenai kuis secara individual. (4)

Penghargaan tim, skor tim dihitung berdasarkan skor perbaikan

anggota tim, dan sebagai penghargaan, tim yang mendapatkan skor

tinggi akan mendapatkan penghargaan dari guru.

d. Kelebihan dan Kekurangan Student Team Achivement Division

(STAD)

Kelebihan dari Student Team Achivement Division (STAD)

yaitu: 1) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif

dalam proses belajar mengajar dan lebih aktif dalam berdiskusi

dengan teman kelompoknya. 3) Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan rasa menghargai,

menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang

lain.

Kekurangan dari Student Team Achivement Division

(STAD) yaitu: 1) Adanya perpanjangan waktu karena kemungkinan

besar tiap kelompok belum dapat menyelesaikan tugas sesuai

waktu yang ditentukan. 2) Menuntut sifat tertentu dari peserta

didik, misalnya sifat suka berkerja sama dengan sesame anggota

kelompoknya. 3) Kerja kelompok hanya melibatkan peserta didik

yang mampu memimpin dan mengarahkkan peserta didik lainnya

dalam satu kelompok.

Page 37: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

18

Berdasarkan uraian di atas menurut peneliti Student Team

Achivement Division (STAD) memiliki kelebihan yaitu hasil belajar

lebih sempurna dibandingkan dengan belajar secara individu,

pendapat yang dituangkang secara bersama lebih meyakinkan dan

lebih kuat dibandingkan pendapat perorangan, dan kerja sama yang

dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali persatuan,

tanggung jawab bersama dan rasa memiliki, serta menghilangkan

egoism. Sedangkan kekurangan dari Student Team Achivement

Division (STAD) yaitu apabila terjadi persaingan yang negatif

antar anggota kelompok maupun antar kelompok akan

menghasilkan pekerjaan dan tugas yang lebih buruk, dan peserta

didik yang malas, memperoleh kesempatan untuk tetap pasif dalam

kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi anggota

kelompok yang lain. Kekurangan dari model pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD) dapat diatasi dengan

ketrampilan guru dalam manajemen kelasnya, guru harus mampu

menyatukan peserta didik dengan berbagai keanekaragaman dalam

kelompok-kelompok kecil sehingga dapat mengatasi kelemahan

dalam penggunaan model pembelajaran ini.

3. Pengaruh Model Student Team Achievement Division (STAD)

Student Team Achivement Division (STAD) didesain untuk

meningkatkan kerjasama tim antar peserta didik yang heterogen.

Sistem yang dibangun dalam Student Team Achivement Division

Page 38: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

19

(STAD) ini adalah kebersamaan dan menghargai orang lain. Hal ini

dapat dilihat dalam syarat kelompok yang dibentuk dalam Student

Team Achivement Division (STAD) yaitu harus memenuhi aspek

heterogen. Proses pembelajaran Student Team Achivement Division

(STAD) disesuaikan dengan fitrah peserta didik yaitu sebagai makhluk

sosial, yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai

tujuan dan tanggung jawab bersama dan pembagian tugas yang sama.

Melalui belajar kelompok peserta didik dilatih dan dibiasakan untuk

saling membantu dan berbagai tanggung jawab, peserta didik belajar

dan berlatih interaksi (sosisalisasi) sesama temanya, berbagi

pengalaman dan pengetahuan, belajar melakukan dan mengatakan, dan

menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing serta

menghargai antar sesama (Maulana, 2017:51).

Berdasarkan uraian tersebut pengaruh model Student Team

Achievement Division (STAD) adalah pembelajaran melibatkan kerja

sama antar peserta didik yang berbeda latar belakang, dari sini peserta

didik diharapkan tidak jenuh dengan kondisi pembelajaran yang biasa

saja. Peserta didik juga dapat menumbuhkan kemampuan berkerja

sama, berpikir kritis, saling memotivasi dan bertanggung jawab

terhadap kelompoknya. Peserta didik memiliki kemampuan untuk

membantu teman dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya sendiri dalam mengikuti kuis guna mencapai suatu tujuan yaitu

mendapatkan penghargaan tim. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan

Page 39: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

20

pada setiap proses pembelajaran dilakukan supaya peserta didik dapat

merangkum pelajaran yang diterima dari penjelasan guru maupun hasil

kelompok yang dilakukan.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Gagne belajar adalah perubahan dalam disposisi

manusia atau kapabilitas yang berlangsung selama satu periode

waktu, dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan

(Dimyati, 2006:10). Belajar merupakan proses berfikir yang

menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan

melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya yang

menyebabkan perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas perilaku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman ketrampilan, daya pikir

dan lain sebagainya (Fathurrahman, 2017:24).

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku

individu. Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan

secara psikologis dan fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis

yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya aktivitas

berpikir, memahami, menyimpulkan, menelaah, membandingkan,

membedakan, mengungkapkan, dan menganalisis. Adapun

Page 40: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

21

aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan

proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan suatu

eksperimen atau percobaan, latihan kegiatan praktik, dan membuat

karya atau produk (Rusman, 2017:76).

Menurut Bloom hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang

berhubungan dengan memanggil kembali kemampuan dan

pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. Ranah

afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan perubahan

sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan apresiasi serta

penyesuaian. Ranah psikomotorik mencangkup perubahan perilaku

yang menunjukkan bahwa peserta didik telah mempelajari

keterampilan tertentu (Rusmono, 2012: 8). Hal ini juga sesuai

dengan pendapat Rusman (2017:129-130) bahwa hasil belajar

adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik yang

mencangkup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar

merupakan proses yang kompleks dan terjadinya perubahan

perilaku pada saat proses belajar diamati pada perubahan perilaku

peserta didik setelah dilakukan penilaian. Hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima

pengalaman belajar yang dilakukan secara sadar. Jadi hasil belajar

merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang

Page 41: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

22

meliputi faktor kognitif, afektif, psikomotorik setelah mengikuti

proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen

yang relevan.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Menurut Muhibbin dalam (Wahyunigsih, 2016: 32) macam-

macam hasil belajar meliputi hasil belajar bidang kognitif, hasil

belajar bidang afektif dan hasil belajar bidang psikomotorik.

1) Hasil Belajar Bidang Kognitif

a) Hasil belajar pengetahuan hafalan

Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk

pengetahuan yang sifatnya faktual, di samping pengetahuan

mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti

batasan, peristilahan, nama-nama ilmiah, kode-kode

tertentu dan lain sebagainya.

b) Hasil Belajar Pemahaman

Pemahaman memerlukan pemahaman dari peserta

didik untuk menangkap makna dan arti dari konsep atau

belajar yang segala sesuatunya dipelajari dari makna.

c) Hasil Belajar Analisis

Hasil belajar analisis adalah kesanggupan

memecahkan masalah atau menguraikan suatu kesatuan

yang utuh menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti.

Page 42: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

23

2) Hasil Belajar Bidang Afektif

Sikap dan perilaku keseharian peserta didik dapat direkam

melalui pengamatan dengan format yang berisi sejumlah

indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata

pelajaran maupun secara umum. Sikap peserta didik dapat

diketahui dengan adanya penilaian sikap. Penilaian sikap

merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku

spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,

baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan.

3) Hasil Belajar Bidang Psikomotorik

Hasil atau kecakapan belajar psikomotor adalah segala amal

dan perbuatan jasmani yang kongkrit dan mudah diamati, baik

kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka

dapat memanifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta

sikap mentalnya.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Rusman (2017:130-131) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan salah satu faktor yang berasal

dari dalam diri peserta didik yaitu berupa keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani peserta didik serta kondisi psikis peserta

didik yaitu berupa kecerdasan dan motivasi.

Page 43: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

24

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

peserta didik yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik

seperti faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah

dan faktor lingkungan masyarakat.

5. Materi Sistem Pernapasan manusia

a. Sistem Pernapasan Manusia

Sistem pernapasana atau respirasi adalah proses pertukaran gas

yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Ada tiga proses dasar

dalam respirasi manusia.

1) Bernapas atau vertilasi paru-paru

Bernapas atau vertilisasi paru-paru merupakan proses

menghirup udara dan menghembuskan udara yang melibatkan

pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.

2) Respirasi eksternal

Respirasi eksternal merupakan pertukaran gas-gas antara

alveolus paru-paru dengan darah dalam pembuluh kapiler paru-

paru. Proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat

O2 dari alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.

3) Respirasi internal

Respirasi internal merupakan pertukaran gas-gas antara

darah dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel

atau jaringan tubuh. Pada proses tersebut darah melepas O2 dan

Page 44: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

25

mengikat CO2. Di dalam sel tubuh O2 digunakan untuk reaksi

metabolism tubuh, selama proses ini dihasilkan energi berupa

ATP dan sisa metabolism berupa CO2.

Gambar 2.1 Sistem Pernapasan Manusia

(Sumber: Kemendikbud, 2017:49)

b. Organ-Organ Sistem Pernapasan Manusia

1) Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung

berhubungandengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan

rambut-rambut hidung,selaput lendir, dan konka. Rambut-

rambut hidung berfungsi untukmenyaring partikel debu atau

kotoran yang masuk bersama udara.Selaput lendir sebagai

perangkap benda asing yang masuk terhirupsaat bernapas,

misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak

kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara

yangterhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan

udara yang masuk ke paru-paru.

2) Faring

Page 45: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

26

Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di

belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di

atas laring (superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka

yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka

tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring

berfung sisebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang

resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada

reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.

Gambar 2.2 Struktur Organ Pernapasan: Rongga Hidung,

faring dan laring

(Sumber: Kemendikbud, 2017:51)

3) Laring

Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang

menghubungkan faring dengan trakea. Di dalam laring terdapat

epiglotis dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulang rawan

yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel,

berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan

Page 46: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

27

atau minuman. Apabila ada partikel kecil seperti debu, asap,

makanan, atau minuman yang masuk kedalam laring akan

terjadi reflek batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan

partikel tersebut dari laring.

Gambar 2.3 Struktur Pita dalam Laring

(Kemendikbud, 2017:52)

4) Trakea

Udara yang telah masuk ke laring, selanjutnya masukke

trakea (batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang

menghubungkan laring dengan bronkus. Dindingnya tersusun

dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri

atas jaringan epithelium bersilia. Fungsi silia pada dinidng

trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke

dalam saluran pernapasan.

5) Bronkus

Bronkus merupakan bagian paling dasar dari trakea. Trakea

bercabang menjadidua. Percabangan trakea tersebut disebut

dengan bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru

kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama

Page 47: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

28

dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan

bronkus tidak teratur, tetapi berselang-selingdengan otot polos.

6) Bronkiolus

Bagian paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi.

Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada

ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang

sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak

= alveoli).

7) Paru-Paru

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru

terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo

dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo

sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh

selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berupa

kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi

melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan

mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan

dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu

alveolus.

8) Alveolus

Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel

pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul

gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh

Page 48: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

29

kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan

mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di

dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus

memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses

pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas

permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh

alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen

lebih efisien.

Gambar 2.4 Struktur Paru-Paru, Bronkus, Bronkiolus dan

Alveolus

(sumber: Kemendikbud, 2017:53)

c. Mekanisme Pernapasan Manusia

Mekanisme pernapasan manusia berlangsung dua

mekanisme, yaitu menghirup udara (inhalasi/inspirasi) dan

mengembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) yang melibatkan

pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. Pada

saat melakukan mekanisme pernapasan terjadi kerja sama antara

Page 49: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

30

otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma. Diafragma

adalah otot yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut.

Gambar 2.5 Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut saat Inspirasi

dan Ekspirasi

(Sumber: Kemendikbud, 2017:54)

Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi,

volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara

masuk keparu-paru. Saat ekspirasi, diafragma dan otot dada

berelaksasi,volume rongga dada kembali normal, paru-paru

kembali normal,dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali

pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.

Berdasarkan aktivitas otot-otot pernapasan, bernapas dengan

membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut

pernapasan dada. Begitu juga jika kita membesarkan dan

mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.

d. Frekuensi Pernapasan

Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan

di antaranya adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan

Page 50: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

31

tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu

tubuh.

1) Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang

maka semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini

berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi

kebutuhan energinya.

2) Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak

sehingga lebih banyak memerlukan energi. Kebutuhan oksigen

dan produksi pada laki-laki juga lebih tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh

lebih tinggi daripada perempuan.

3) Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat

frekuensi pernapasannya. Hal ini terjadi karena adanya

peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga

diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran

.

4) Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap

frekuensi pernapasan. Hal ini berkaitan dengan beban yang

harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh

berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan

tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk tetap tegak berdiri.

Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau berbaring, beban

berat tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh

Page 51: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

32

tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi

pernapasannya rendah.

5) Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan aktivitas

memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang

yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau

tiduran. Ketika tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh

perlu lebih banyak oksigen sehingga frekuensi pernapasan

meningkat.

e. Volume Pernapasan

Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada

beberapa macam sebagai berikut:

1) Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-

paru saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa

(normal), volumenya sekitar 500 mL.

2) Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang

masih dapat dikeluarkan secara maksimal dari paru-paru

setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi

sekitar 1.500 mL.

3) Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih

dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah melakukan

inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500

mL.

f. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

Page 52: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

33

1) Influenza

Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh

infeksi Influenza viru. Gejala umum influenza yaitu demam

dengan suhu lebih dari , pilek, bersin-bersin, batuk, sakit

kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Kondisi

hidung tersumbat, penderita influenza akan mengalami

kesulitan bernapas. Virus influenza keluar dari tubuh seseorang

bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan

melalui udara. Virus juga dapat menular ketika seseorang

menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian

orang tersebut menyentuh mulut dan mata.

2) Tonsilitis

Tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang

akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan dan

udara. Apabila daya tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus

dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga dapat

menyebabkan penyakit tonsillitis. Gejala tonsilitis yaitu sakit

tenggorokan, tonsil megalami peradangan, batuk, sakit kepala,

sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus yang

dapat menyebabkan penyakit tonsilitis yaitu Adenovirus,

Rhinoviru. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis pada

umumnya adalah bakteri Streptococcus.

3) Faringitis

Page 53: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

34

Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit,

seperti virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat

menyebabkan faringitis misalnya Adenovirus, Orthomyxovirus,

Rhinovirus dan Coronavirus. Salah satu bakteri yang dapat

menginfeksi faring adalah Streptococus pyogenes. Selain

disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur faringitis juga

disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada

faring. Penanganan faringitis biasanya dengan memberi

antibiotik dan anti-fungi untuk membunuh bakteri serta jamur

yang meginfeksi faring.

4) Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada bronkiolus dan alveolus.

Penyebab terjadinya pneumonia antara lain karena infeksi

bakteri, virus, jamur dan parasit lainnya. Namun pada

umumnya pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus

pneumonia. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat

cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu

pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen

yang diserap oleh darah menjadi berkurang. Penyakit

pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika penderita

pneumonia batuk maupun bersin. Penangan pneumonia dapat

dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran

Page 54: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

35

napas menjadi lebar (bronkodilator), terapi oksigen, dan

penyedotan cairan dalam paru-paru.

5) Tuberculosis (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium tuberculosi. Selain menginfeksi paru-paru,

bakteri ini juga dapat menginfeksi jaringan pada tubuh

lainnya. Bakteri yang masuk ke dalam paru-paru akan

menyebabkan infeksi sehingga memicu sistem imun untuk

bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera memakan

beakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika sistem imun

lemah, maka bakteri akan masuk ke dalam peredaran darah dan

sistem limfa untuk meginfeksi organ lain. Gejala dari penyakit

TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, hilang nafsu

makan, demam, berkeringat pada malam hari, sulit bernapas,

sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah.

6) Asma

Asma adalah salah satu kelainan yang menyerang saluran

pernapasan. Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan.

Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit asma

diantaranya masuknya zat pemicu alergi dalam tubuh,

misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan dan lain

sebagainya. Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan

menyebabkan penderita kesulitan untuk menghirup cukup

Page 55: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

36

oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas

berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu,

penderita asma harus berhati-hati dan menghindari keadaan

atau benda-benda yang dapat memicu asma.

7) Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang

tidak terkendali pada dalam jaringan paru-paru. Gejala orang

yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk yang disertai

darah, berat badan berkurang drastic, napas menjadi pendek,

dan sakit pada bagian dada. Kanker paru-paru disebabkan

karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan,

misalnya menghirup debu asbes dan udara yang terpolusi,

termasuk akibat dari perokok aktif dan perokok pasif.

B. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Suriyani (2019) dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan pemecahan masalah pada

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 25 Rantaurapat hal ini dapat

dilihat dari hasil uji Paired Samples T-Test diperoleh nilai Sig. (2-Tailed)

sebesar 0,000 dan nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 dengan nilai t hitung > t tabel

yaitu 11,601 > 2, 037 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

diartikan terdapat pengaruh model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) terhadap kemampuan pemecah masalah

Page 56: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

37

matematika. Pola jawaban yang siswa dalam memecahkan masalah

matematika dalam soal Post-test lebih baik daripada penyelesaian soal

Pre-test. Dimana siswa lebih mampu memahami, merencanakan,

melaksanakan rencana dan memeriksa kembali jawaban dengan tuntas dan

benar.

Penelitian lain dengan menggunakan model Student Team

Achievement Division (STAD) yang dilakukan oleh Pasaribu, Laili

Habibah (2017) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD memiliki pengaruh terhadap hasil belajar Biologi

siswa kelas X pada materi Ruang Lingkup Biologi di Madrasah Aliyah

Swasta Islamiyah Subbulusalam Sumberejo yatu hasil belajar siswa

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan nilai rata-rata

hasil belajar siswa sebesar 78,85 lebih baik dibandingkan dengan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang

konvensional dengan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 71,08.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Rusbaena (2019)

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XI

Akutansi SMK Muhammadiyah Watansoppeng dari Siklus I ke siklus II.

Pada siklus I rerata hasil belajar siswa adalah 68,86 dan pada siklus II

menjadi 79,09. Begitupula presentase ketuntasan belajar siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sebesar 72,7% dan pada siklus II menjadi 100%.

Page 57: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

38

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, model pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD) merupakan model pembelajaran yang

telah digunakan dalam proses belajar mengajar disekolahan. Meskipun

mata pelajaran yang diajarkan berbeda tetapi model pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD) dapat berpengaruh dalam peningkatan

hasil belajar peserta didik sehingga peneliti berasumsi bahwa model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) merupakan

model pembelajaran yang layak untuk pembelajaran aktif sesuai dengan

kurikulum 2013 pada peserta didik SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Tahun Pelajaran 2019/2020.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau prediksi mengenai

kemungkinan hasil dari rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis

dalam penelitian ini ada dua yaitu hipotesis nol (HO) dan hipotesis

alternative (Ha).

HO : Tidak ada Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020.

Ha : Ada Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) pada Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020.

Page 58: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

39

D. Kerangka Berpikir

Pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari dalam

pembelajaran sehari-hari dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah

satu faktor yang mempengaruhi adalah penerapan model pembelajaran

yang digunakan oleh guru. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakter peserta didik maupun materi pembelajaran dapat

membantu guru dan peserta didik mencapai hasil pembelajaran yang ingin

dicapai.

Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

merupakan suatu pembelajaran yang sederhana dimana peserta didik

belajar dan membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman

dan kerja sama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah

diberikan. Peserta didik dilatih untuk berkerja sama dan bertanggung

jawab terhadap tugas mereka, sedangkan guru pada pembelajaran ini

berfungsi sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya

proses pembelajaran didalam kelas (Untari, 2017: 36).

Student Team Achievement Division (STAD) dipandamg tepat

karena guru tidak hanya berperan sebagai satu-satunya narasumber dalam

pembelajaran, melainkan berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam

pembelajaran. pembelajaran berlangsung secara terbuka dan demokratis

antara guru dan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik

sehingga lebih memungkinkan pengembangan sikap, moral dan

ketrampilan peserta didik. Selain itu suasana belajar mengajar yang

Page 59: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

40

berlangsung akan merangsang dan meningkatkan motivasi peserta didik

dalam belajar (Rusbaena, 2019:53).

Peserta didik yang pasif saat mengikuti pembelajaran ditunjukkan

dengan peserta didik yang sibuk berbicara dengan teman sebangku dan

peserta didik yang sibuk bermain, sehingga tidak menanggapi saat guru

memberikan pertanyaan dan penjelasan tentang materi pelajaran yang

diajarkan. Penggunaan metode pembelajan ceramah dianggap peserta

didik sebagai suatu metode yang membosankan dan monoton, sehingga

menyebabkan peserta didik kurang aktif dan kurang antusias dalam proses

belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran

berlangsung peserta didik banyak yang tidur-tiduran, banyak yang bermain

sendiri, bercanda dengan teman sebangku dan tidak mencatat materi

pelajaran. Keadaan ini dikhawatirkan membuat peserta didik tidak

menerima materi pelajaran yang diajarkan secara maksimal.

Penelitian ini akan mengamati apakah ada pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievemet Division (STAD) dengan hasil

belajar pada mata pelajaran IPA materi sistem pencernaan manusia.

Sehingga kerangka pikir dapat disajikan sebagai berikut:

Page 60: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

41

PERMASALAHAN

Peserta didik bosan dengan pembelajaran yang konvensional, peserta didik cenderung

berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, pesert didik bermain sendiri dengan

teman sebangkunya,

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Peserta didik membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan kerja

sama dalam kelompok. Peserta didik dilatih untuk berkerja sama dan bertanggung

jawab terhadap tugas mereka. Selain itu suasana belajar mengajar yang berlangsung

akan merangsang dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar sehingga

peserta didik tidak mudah bosan saat pembelajaran berlangsung (Untari 2017:36).

Adanya pengaruh model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) terhadaphasilbelajarpesertadidik

Page 61: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti

adalah Quasi Eksperimen (eksperimen semu). Metode penelitian dapat

diartikan sebagai suatu cara untuk memecahkan masalah penelitian yang

dilaksanakan secara terencana dengan maksud mendapatkan fakta dan

kesimpulan agar dapat dipahami. Metode penelitian Quasi Eksperimen

bertujuan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selain itu metode penelitian

ini juga bertujuan untuk menyelidiki hubungan dan mengklarifikasi

penyebab terjadinya peristiwa. Metode penelitian Quasi eksperimen

hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada

penggunaan subjek yaitu pada Quasi eksperimen pemilihan subjek tidak

dapat dilakukan secara random atau acak, melainkan menggunakan

kelompok yang sudah ada (Purwanto Edy, 2020:134).

Langkah-langkah dalam metode penelitian Quasi eksperimen yaitu

peneliti memberikan perlakuan tertentu terhadap variabel terikat tetapi

tidak melakukan penugasan secara random melainkan dengan

menggunakan kelompok yang sudah ada, pembelajaran dilakukan secara

alami dan peserta didik tidak merasa sedang dieksperimenkan sehingga

Page 62: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

43

dengan cara tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap

tingkat kevalidan penelitian.

Berdasarkan pengertian diatas, maka peneliti menggunakan metode

penelitian Quasi eksperimen bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh

model Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar

peserta didik dengan menggunakan kelompok belajar yang sudah ada.

Sehingga metode penelitian ini dianggap cocok untuk mengetahui sebab

akibat dari suatu perlakuan yang diterapkan pada kelompok belajar yang

sudah ada.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian yaitu

Nonequivalent Group Pretest-Posttest Control or Comparison Group.

Dimana pada desain ini terdiri dari dua kelompok yang akan dijadikan

sampel yaitu satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol.

Peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada dan masing-masing

kelompok diberikan pretest, kemudian diberikan perlakuan eksperimen

pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol tidak diberikan

perlakuan, setelah itu diadakan posttest untuk mengetahui efek dari

perlakuan yang telah diberikan, begitupula pada kelompok kontrol.

Berikut ini merupakan tabel desain Nonequivalent Group Pretest-Posttest

Control or Comparison Group (Purwanto Edy, 2020:135):

Page 63: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

44

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O X O

Kontrol O - O

Tabel 3.1 desain Nonequivalent Group Pretest-Posttest Control or

Comparison Group

(Sumber: Purwanto Edy, 2020:135)

Keterangan:

O : Kegiatan Pengukuran

X : Perlakuan Eksperimen

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menetapkan kelompok yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan

sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Divisio (STAD) sebagai

kelompok eksperimen sedangkan pada kelompok yang menggunakan

model pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol.

Langkah kedua adalah memberikan pretest kepada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol hal ini dilakukan untuk mengetahui

nilai awal sebelum diberi perlakuan. Langkah ketiga yaitu pemberikan

perlakuan kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan kelompok

kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah

kedua kelompok tersebut memperoleh perlakukan kemudian diberikan

posttest. Hasil dari nilai posttest kemudian dibandingkan dengaan nilai

pretest, sehingga diperoleh selisih nilai antara nilai pretest dengan nilai

posttest.

Page 64: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

45

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a) Tempat : SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

b) Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam

c) Materi Pokok : Sistem Pernapasan Manusia

d) Kelas/Semester: VIII/Genap

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2019/2020 tepatnya mulai tanggal 04 November sampai selesai.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti atau keseluruhan

dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan dan lain sebagainya. Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas VIII

A, VIII B dan VIII C.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel digunakan untuk menggeneralisasikan

hasil penelitian. Seperti halnya dalam penelitian ini, peserta didik yang

digunakan sebagai sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII B

dan peserta didik kelas VIII C. Peneliti mengambil sampel kelas VIII B

Page 65: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

46

dan kelas VIII C karena kelas tersebut sudah dapat mewakili dari

seluruh populasi yang akan diteliti.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan cara peluang atau probability sampling yaitu

memberikan peluang yang sama bagi semua populasi untuk dijadikan

sample. Teknik yang digunakan dalam probability sampling yaitu

teknik sampling cluster random, karena teknik ini menghendaki

adanya kelompok-kelompok yang ada pada populasi hal ini

dikemukakan oleh Purwanto Edy (2020:110).

Berdasarkan ciri utama dari dari metode quasi eksperimen yaitu

tanpa penugasan secara random dan menggunakan kelompok-

kelompok yang sudah ada, maka peneliti menggunakan kelompok-

kelompok yang sudah ada sebagai sampel, jadi peneliti tidak

mengambil sampel dari anggota populasi secara individu tetapi peneliti

menggambil sampel dalam bentu kelas. Alasannya karena apabila

pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan membuat

situasi kelompok sampel menjadi tidak alami. Dari tiga kelas yang ada

peneliti telah memilih kelas VIII B dan kelas VIII C. berikut ini

merupakan tabel dari sampel penelitian:

Page 66: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

47

No Kelas

Jumlah

Peserta

Didik

Rata-Rata

Nilai Perlakuan Keterangan

1 VIII B 29 83,34 Tidak ada perlakuan Kelas Kontrol

2 VIII C 29 78,56 Terdapat perlakuan yaitu

dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team

Achievement Division

(STAD)

Kelas

Eksperimen

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

(Sumber: Data Peneliti)

E. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian yang bervariasi, dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas

Varibel bebas (dependent variabel) adalah variabel yang menjadi

sebab atau mempengaruhi timbulnya atau berubahnya variabel

dependent. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model

pembelajaran Student Team Achivement Devision (STAD).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat (Independen variabel) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar. Sehingga

variabel teriket ini menjadi tolok ukur atau indikator keberhasilan dari

variabel bebas (dependent variabel).

Page 67: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

48

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau memperoleh data dalam melakukan suatu

penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti di

dalam menggunakan metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono

(2013:146) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Instrument Tes

Instrumen tes yaitu alat bantu yang berupa tes tertulis terkait mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi sistem pernapasan

manusia. Tes yang akan diberikan kepada peserta didiki merupakan tes

tertulis berupa pilihan ganda yang terdiri dari 25 butir soal yang

diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instumen tes ini

diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

mendapatkan perlakuan atau sering disebut dengan pretest, hal ini

dilakukan untuk mengetahui kondisi awal peserta didik sebelum diberi

perlakuan. Selain itu instrumen tes ini juga diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sesudah kelas tersebut mendapatkan

perlakuan atau biasa disebut dengan posttes, hal ini dilakukan untuk

megetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang

diajarankan oleh guru dengan menggunakan perlakuan yang berbeda

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 68: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

49

Menurut Sukardi, (2008:125) tes pilihan ganda merupakan jenis tes

objektif yang banyak digunakan oleh guru. Tes pilihan ganda dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik tentang

pengetahuan fakta sederhana, aplikasi, batasan, dan asas. Selain itu tes

pilihan ganda dapat digunakan untuk mengevaluasi aplikasi

pengetahuan hasil belajar yang telah guru berikan kepada peserta didik

selama proses pembelajaran.

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non Tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data dalam melakukan suatu penelitan yaitu:

a. Instrumen angket (kuesioner)

Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut adalah rentang

skala Likert dan kategori penelitian dalam penelitian ini (Sugiyono,

2016:93).

Jawaban Alternatif Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.3 Skala Likert

(sumber: Sugiyono, 2016:93)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua angket (kuesioner)

yaitu:

Page 69: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

50

1) Angket (kuesioner) guru

Angket (kuesioner) ini digunakan untuk memperoleh

informasi terhadap guru dengan mengajukan beberapa

pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan dalam angket

(kuesioner) ini berisi tentang kelebihan, kekurang serta saran

terhadap model pembelajaran yang digunakan pada saat proses

pembelajaran yaitu model Student Team Achievement Divison

(STAD).

2) Angket (kuesioner) peserta didik

Angket (kuesioner) ini digunakan untuk memperoleh

informasi terhadap peserta didik dengan memberikan beberapa

pertanyaan. Pertanyaan yang dalam angket (kuesioner) untuk

kelas eksperimen ini berisi tentang respon peserta didik

terhadap proses pembelajaran denga menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

Sedangkan isi pertayaan atau pernyataan dalam angket

(kuesioner) pada kelas kontrol berisis tentang respon peserta

didik dan kondisis peserta didik terhadap proses pembelajaran

yang telah berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional.

b. Instrumen Observasi

Instrumen observasi yaitu alat bantu yang digunakan peneliti

ketika mengumpulkan data melalui observasi (pengamatan) dan

Page 70: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

51

mencatat secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.

Menurut Purwanto, (2010:149) observasi merupakan metode atau

cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis

mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu

secara langsung. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati

sikap dan perilaku peserta didik, baik terkait dalam proses

pembelajaran maupun secara umum. Instrumen observasi pada

penelitian ini peneliti menggunakan dua lembar observasi yaitu:

1) Lembar observasi bagi guru, lembar ini digunakan untuk

mengamati kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk

mengetahui ketrampilan atau kemampuan guru dalam mengajar

mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada kelas eksperimen. Dan

pada kelas kontrol lembar observasi ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan guru dalam menggajar mata pelajaran

IPA dengan model pembelajaran yang konvensional. Melalui

lembar observasi ini akan mempermudah peneliti memperoleh

data-data yang dijadikan sebagai bahan penelitian.

2) Lembar observasi bagi peserta didik, lembar ini digunakan

untuk mengamati kegiatan peserta didik selama proses

pembelajaran dan mengamati tingkat keberhasilan belajar

peserta didik selama proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan

peserta didik dapat diamati dari bagaimana peserta didik

Page 71: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

52

mengikuti pembelajaran dikelas, seperi peserta didik semakin

aktif dari pembelajaran sebelumnya, peserta didik lebih

bertanggung jawab dari pembelajaran sebelumnya, peserta

didik lebih bisa menghargai temannya saat menyampaikan

pendapat dan lain sebagainya. Pada kelas eksperimen lembar

observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas peserta

didik, situasi, dan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung

dengan model pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD), sedangkan pada kelas kontrol lembar

observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas peserta

didik, kondisi dan situasi kelas saat pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan model pebelajaran yang konvensional.

c. Instrument dokumentasi

Pedoman dokumentasi yaitu alat bantu yang digunakan

peneliti ketika mengumpulkan data meliputi latar belakang

sekolah, keadaan peserta didik, foto-foto kegiatan pembelajaran

peserta didik dan lain sebagainya. Peneliti menggunakan kamera

pada handphone untuk memperoleh data-data yang diperlukan

dalam penelitian.

d. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan sumber belajar

yang memungkinkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan

pembelajaran (Santi, Dewi, 2015:86). Perangkat pembelajaran

Page 72: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

53

meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan sumber

belajar (Rusman, 2010: 4).

1) Silabus

Silabus digunakan untuk acuan pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat identitas mata

pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) (Rusman, 2010:4).

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah

satu contoh dari perangkat pembelajaran. Perangkat

pembelajaran merupakan salah satu instrumen yang digunakan

oleh peneliti sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana

yang menggambarkan urutan pembelajaran untuk mencapai

kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi. Rencana

Page 73: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

54

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas eksperimen berisi

tentang urutan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD),

sedangkan pada kelas kontrol Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berisi tentang urutan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional.

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang merupakan faktor penting dalam

menghimpun data yang diharapkan. Maka baik tidaknya alat tersebut

menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti. Baik tidaknya dilihat dari

apakah alat itu mampu menjadi alat penghimpun data yang akurat atau

tidak. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan

reabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini

penulis akan menguji beberapa instrumen penelitian antara lain:

1. Instrumen tes

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata valid artinya sah atau tepat.

Validitas atau kesahihan berarti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur

apa yang ingin diukur. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu

diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai

Page 74: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

55

tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan

data yang memadai. Maka untuk menguji validitas butir tes

dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi product moment,

menggunakan rumus (Arikunto, 2018: 87):

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan X = sekor dari tes pertama (instrumen A)

Y = sekor dari tes kedua (instrumen B)

XY = hasil kali sekor X dengan Y untuk setiap responden X

2 = kuadrat sekor instrumen A

Y2 = kuadrat sekor instrumen B

n = jumlah responden (sampel)

= tanda jumlah

Pada soal-soal yang berbentuk objektif skor untuk item

biasa diberikan dengan 1 apabila item yang dijawab benar dan

diberikan 0 apabila item yang dijawab salah. Validitas suatu tes

dinyatakan dengan angka korelasi (r). Kriteria koefisien korelasi

dapat dilihat pada tabel berikut (Arikunto, 2018:89):

Korelasi koefisien Kategori

0,00 - 0,20 Sangat rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,70 Cukup

0,70 – 0,90 Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat tinggi

Tabel 3.4 kategori validitas

(Sumber: Arikunto, (2019:89)

Page 75: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

56

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas memiliki istilah atau nama lain yaitu

keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, dan

konsistensi. Instrumen yang reliabilitas adalah instrumen yang

hasil pengukuranya dapat dipercaya. Salah satu kriteria instrumen

yang dapat dipercaya jika instrumen tersebut digunakan secara

berulang-ulang, hasil pengukurannya tetap. Sebuah tes dapat

dikatakan reliabilitas jika tes tersebut digunakan secara berulang

terhadap peserta didik yang sama hasil pengukuranya relatif

sama. Apabila korelasi di atas 0,7 maka dikatakan item tersebut

memberikan tingkat reliabilitas yang cukup, sebaliknya apabila

nilai korelasi di bawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang

reliabilitas.

Adapun rumus untuk mencari reliabilitas adalah sebagai berikut.

( ) ( )( )

√(( ) ( ) ( ( ) ( ) )

Keterangan:

r = koefisien Korelasi n = banyaknya responden

A = skor item pertanyaan ganjil

B = skor item pertanyaan genap

Setelah koefisisen korelasi diketahui, maka rumus tersebut

dimasukkan dalam rumus Spearman Brown dengan rumus

sebagai berikut.

Page 76: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

57

Keterangan:

r = nilai reabilitas

rb = korelasi produk moment antara belahan pertama (ganjil) dengan

belahan kedua (genap)

c. Tingkat kesukaran butir soal

Menurut Bagiyono (2017:2) mengemukakan bahwa

menganalisis tingkat kesukaran butir soal merupakan mengkaji

butir-butir soal dari segi kesukarannya sehingga dapat diperoleh

butir-butir soal yang termasuk kategori mudah, sedang dan sukar.

Tingkat kesukaran butir soal diperoleh dari kesanggupan atau

kemampuan peserta didik dalam menjawab butir soal tersebut,

bukan dilihat dari segi pengajaran dalam melakukan analisis pada

saat penyusunan soal.

Soal yang baik merupakan soal yang tidak terlalu mudah

atau tidak terlalu sukar. Adapun untuk menghitung tingkat

kesukaran tiap butir soal maka digunakan rumus sebagai berikut

(Arikunto, 2019:223):

Keterangan:

P = Indeks kesukaran B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar.

JS = jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti tes

Page 77: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

58

Menurut Arikunto, (2019: 225) klasifikasi tingkat

kesukaran soal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Indeks Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30 Soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 Soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 Soal tergolong mudah

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal

(Sumber: Arikunto, 2019:225)

d. Daya pembeda butir soal

Menurut Arikunto, (2019: 226) menjelaskan bahwa daya

pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang memiliki kemampuan

tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah.

Klasifikasi daya pembeda ditentukan berdasarkan angka indeks

diskriminasi (D) butir soal. Maka untuk mengetahui daya

pembeda butir soal dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

D = Indeks Diskriminasi

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Page 78: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

59

Menurut Arikunto, (2019: 232) indeks diskriminasi (daya

pembeda) berkisaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Klasifikasi

daya pembeda butir soal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Klasifikasi daya pembeda Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Tabel 3.4 Analisi Daya Pembeda Butir Soal

(Sumber: Arikunto, 2019:232)

2. Instrumen nontes

a. Instrumen angket

Pengujian kelayakan instrumen nontes yang berupa angket

dilakukan dengan pertimbangan oleh pakar dibidang yang diteliti

oleh peneliti yaitu dosen pembimbing Ibu Dr. Eni

Titikusumawati, S.Pd., M. P.d dan guru mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga yaitu Bapak Pranoto, S. Pd sehingga validitas dari

instrumen tersebut. Pengujian kelayakan instrumen yang

diberikan kepada Ibu Dr. Eni Titikusumawati, S.Pd., M. P.d dan

Bapak Pranoto, S. Pd berkaitan dengan butir pertanyaan yang

terdapat pada lembar angket.

Instrumen angket diberikan pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol sesudah pembelajaran dilakukan, hal ini bertujuan

untuk mengetahui pendapat peserta didik terkait dengan suasana

belajar peserta didik, kondisi peserta didik dan situasi

Page 79: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

60

pembelajaran saat menggunakan model pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD) untuk kelas eksperimen dan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

b. Instrumen lembar observasi

Uji kelayakan instrumen lembar observasi di lakukan oleh

pakar dibidang yang diteliti yaitu dosen pembimbing yaitu Ibu

Dr. Eni Titikusumawati, S.Pd., M. P.d dan guru mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VIII yaitu Bapak Pranoto, S.

Pd. Uji kelayakan ini berkaitan dengan kriteria penilaian dalam

lembar observasi dengan menggunakan model pembelajaran

Student Team Achievemet Division (STAD). Uji coba instrumen

ini dilakukan oleh validator untuk mengetahui apakah instrumen

yang disusun oleh peneliti sesuai dengan karakteristik peserta

didik yaitu dapat dipahami, mudah dibaca dan tidak meragukan

bagi sampel penelitian, baik dari segi bahasa dan isi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2010:203) mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya

Page 80: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

61

merupakan proses pengamatan dan ingatan. Observasi merupakan

cara pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan terhadap

objek yang diteliti.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui informasi terkait

tingkah laku peserta didik dan guru saat proses belajar mengajar

berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi

kepada peserta didik dan guru. Pada peserta didik observasi ini

bertujuan untuk mengetahui tingkah laku peserta didik saat mengikuti

pembelajaran didalam kelas. Selain pada peserta didik observasi ini

juga dilakukan pada guru hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kinerja guru dan ketrampilan guru saat melakukan pembelajaran

didalam kelas.

2. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2010: 199) menjelaskan bahwa kuesioner

atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden atau peserta didiki untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien dan cocok

digunakan bila jumlah respondennya cukup besar. Kuesioner dapat

berupa pertanyaan maupun pernyataan yang dapat dilakukan secara

terbuka maupun secara tertutup, serta dapat diberikan secara

langsung, atau dikirim secara tidak langsung. Dalam penelitian ini

peneliti memberikan kuesioner (angket) kepada peserta didik secara

Page 81: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

62

langsung dan terbuka. Sehingga dalam pengisian kuesioner (angket)

peserta didik didampingi oleh guru.

Kuesioner (angket) dalam peneitian ini diberikan kepada peserta

didik dan guru. Kuesioner (angket) diberikan kepada peserta didik

bertujuan untuk menggumpulkan data dan untuk mengetahui

informasi dari peserta didik terkait dengan kondisi peserta didik saat

mengikuti pembelajaran dikelas dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

Sedangkan kuesioner (angket) yang diberikan kepada guru bertujuan

untuk mengetuhi informasi terkait penggunaan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) yang diterapkan didalam

dikelas, apakah model pembelajaran tersebut dapat berpengaruh

dengan kondisi peserta didik saat pembelajaran berlangsung.

3. Tes

Menurut Winarni (2018:64) mengemukakan bahwa tes

merupakan serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan, sikap, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Teknik pemberian tes dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan soal pretest dan posttest yang diberikan kepada kelas

esperimen dan kelas kontrol. Pemberian soal pretest ini bertujuan

untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar peserta didik sebelum

memperoleh perlakuan saat proses pembelajaran. Sedangkan pada

Page 82: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

63

soal posttest bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir hasil belajar

peserta didik setelah mendapatkan perlakuan saat proses

pembelajaran. Pada kelas eskperimen setelah pretest kemudian

diberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

Student Team Achievement (STAD) saat proses pembelajaran dan

setelah itu diberikan posttest. Pada kelas kontrol setelah pretest

diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional, setelah itu diberikan posttest.

4. Dokumentasi

Menurut Winarni (2018:86) mengemukakan bahwa dokumentasi

merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data

yang sudah ada. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian dan lain sebagainya.

Dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data

dengan melihat hasil belajar peserta didik SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga dalam pembelajaran IPA materi sistem pernapasan manusia

dengan menggunakan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD). Dokumentasi digunakan peneliti

untuk memperoleh data seperti data nilai ulangan peserta didik dan

foto-foto kegiatan peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 83: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

64

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

a. Uji Normalitas

Peneliti menggunakan uji normalitas untuk menguji

kenormalan data. Menurut Fadhli (2018: 159) mengemukakan

bahwa Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan

teknik kolmogorov Smirnov yaitu memeriksa distribusi frekuensi

sampel berdasarkan distribusi norma pada data tunggal atau data

frekuensi tunggal. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas

adalah rumus Kolmogorv-Smirnov, yaitu:

Keterangan:

KS = harga Kolmogorv-Smirnov

n1 = jumlah sampel yang diobservasikan/diperoleh

n2 = jumlah sampel yang diharapkan

Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan program

SPSS 22.0, langkah-langkah dalam uji normalitas adalah sebagai

berikut:

1) Masuk pada program SPSS 22.0

2) Klik variabel view pada SPSS data editor

3) Pada kolom Name baris pertama ketik “Hasil Belajar” untuk

kolom baris kedua ketik “Kelas Penelitian”

4) Pada kolom Label baris pertama ketik “Hasil Belajar Peserta

Didik”, sedangkan untuk kolom baris kedua ketik “kelas

Page 84: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

65

penelitian, kemudian pada kolom Values baris kedua ketik

“kode kelas dan kelas yang diteliti

5) Klik Analyze – Descriptive Statistics – Eksplore

6) Kemudian masukkan Hasil Belajar pada kotak Dependent

List dan Kelas Penelitian pada kotak Factor List

7) Klik Plots kemudian ceklis Normality picts with lests, klik

Continue.

8) Klik ok

Apabila nilai Signifikansi (Sig.) lebih besar dari nilai

probabilitas yaitu 0,05 maka distribusinya adalah tinak normal

begitupula sebaliknya apabila nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil

dari nilai probabilitas yaitu 0,05 maka terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah

populasi penelitian mempunyai variasi yang sama atau tidak.

Menurut Fadhli (2018: 175) mengemukakan Pengujian

Homogenitas data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

Fisher atau disingkat F dilakukan apabila data yang akan diuji

hanya ada dua kelompok data dan sampel. Uji F ini dilakukan

dengan cara membandingkan varian data terbesar dibagi varian

data terkecil. Untuk menghitung varian tiap kelompok data

dengan rumus:

Page 85: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

66

( )

Keterangan:

S = varian

X = nilai peserta didik

N = jumlah peserta didik

Maka dapat ditentukan nilai FHitung dengan rumus sebagai berikut:

Maka dapat diperoleh perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel

yaitu:

Jika Fhitung Ftabel maka memiliki varian yang homogen

Jika Fhitung Ftabel maka memiliki varian yang tidak homogen

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan program

SPSS 22.0, langkah-langkah dalam uji homogenitas adalah

sebagai berikut:

1) Masuk pada program SPSS 22.0

2) Klik variabel view pada SPSS data editor

3) Pada kolom Name baris pertama ketik “Hasil Belajar” untuk

kolom baris kedua ketik “Kelas Penelitian”

4) Pada kolom Label baris pertama ketik “Hasil Belajar Peserta

Didik”, sedangkan untuk kolom baris kedua ketik “kelas

penelitian, kemudian pada kolom Values baris kedua ketik

“kode kelas dan kelas yang diteliti”

5) Sedangkan untuk kolom-kolom yang lainnya boleh dibiarkan.

Page 86: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

67

6) Buka data view pada SPSS dan masukkan data sesuai dengan

variabel.

7) Klik Analyze – Compare Means – One Way Anova

8) Masukkan hasil belajar pada kotak Dependent List dan

masukkan kelas penelitian pada Factor

9) Klik Options dan ceklis pada Homogenety of Variance Test

kemudian klik Continue.

10) Klik ok.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan rumus uji t. Uji ini bertujuan untuk mengetahui

“Pengaruh model pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) terhadap hasil belajar peserta didik” dengan

keputusan uji adalah menggunakan uji parsial dengan rumus:

√ ( )

Keterangan:

r = Nilai Korelasi Parsial

n = Jumlah Sampel

Uji t antara variabel independen terhadap variabel dependen

menggunakan keputusan uji sebagai berikut:

Page 87: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

68

1) Ha diterima jika thitung < ttabel sehingga ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

2) Ho ditolak jika thitung > ttabel sehingga tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen (Rukajat, 2018:34).

Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan SPSS 22.0,

berikut ini merupakan langkah-langkah dalam uji hipotesis yaitu:

1) Masuk pada program SPSS 22.0

2) Klik variabel view pada SPSS data editor.

3) Pada kolom Name baris pertama ketik “Hasil Belajar” untuk

kolom baris kedua ketik “Kelas Penelitian”.

4) Pada kolom Label baris pertama ketik “Hasil Belajar Peserta

Didik”, sedangkan untuk kolom baris kedua ketik “Kelas

Penelitian” kemudian pada kolom Values baris kedua ketik

“kode Kelas dan Kelas yang akan diteliti”.

5) Sedangkan untuk kolom yang lain bisa diabaikan.

6) Buka data view pada SPSS dan masukkan data sesuai dengan

variabel.

7) Kelik Analyze – Compare Means – Independent Sampel T

Test

8) Masukkan “Hasil Belajar” pada kolom Test Variable, dan

masukkan “Kelas Penelitian” pada kolom Gruping Variable.

Page 88: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

69

9) Klik pada Define Grups kemudian isi pada kolom grup 1

dengan angka 1 dan pada kolom grup 2 dengan angka 2

selanjutnya klik Continue

10) Klik Ok

2. Analisis Data Nontes

a. Instrumen Angket

Instrumen angket pada penelitian ini terdapat 25 pernyataan

yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Adapun penilaian atau pemberian skor berdasarkan pernyataan

sebagai berikut:

Jawaban Alternatif Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.7 Skala Likert

(sumber: Sugiyono, 2015:93)

Untuk mengetahui perbandingan hasil angket (kuesioner)

skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka

berjenjang skor 1 dan skor 4. Nilai tertinggi diperoleh 97,

sedangkan nilai terendah 63.

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diperoleh

rentang nilai dari angket (kuesioner) sebagai berikut:

Page 89: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

70

Rentang Nilai Tingkat

90,3 x < 97 Sangat Tinggi

83,5 x < 90,2 Tinggi

76,7 x < 83,4 Sedang

69,8 x < 76,6 Rendah

63 x < 69,8 Sangat Rendah

Tabel 3.6 Kategori Penilaian Angket

(sumber: Sugiyono, 2015: 93)

b. Instrumen Lembar Observasi

Penilaian lembar observasi ini berdasarkan pengamatan

sikap dan perilaku peserta didik. Pengamatan pada lembar

observasi ini langsung dilakukan oleh guru. Observasi pada

penelitian ini digunakan untuk mengunpulkan data berupa

penilaian proses kerja yang dilakukan oleh peserta didik pada saat

awal pelajaran hingga akhir pelajaran pada kelas VIII SMP Islam

Al Azhar 18 Salatiga dalam menggunakan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) pada materi sistem

pernapasan manusia. Begitupula dengan kelas kontrol lembar

observasi ini ini digunakan untuk menilai sikap peserta didik saat

pembelajaran berlangsung dari awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran dengan menggunakan model pembembelajaran

yang konvensional.

Penilaian lembar observasi guru ini juga didasarkan pada

pengamatan sikap dan perilaku guru saat proses pembelajaran

dikelas. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data berupa penilaian proses kerja yang dilakukan

oleh guru IPA SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga. Adapun

Page 90: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

71

penilaian atau pemberian skor berdasarkan pernyataan yaitu skor

1 untuk peserta didik yang menjawab Ya dan skor 0 untuk peserta

didik yang menjawab Tidak. Jawaban-jawaban yang dihasilkan

diukur menggunakan skala Guttman, dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Keterangan Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.9 Penilaian Skala Guttman

(Sumber: Sugiyono, 2010:139)

Perhitungan presentase respon peserta didik dan guru dari

data yang sudah dikumpulkan maka menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

P = presentase skor yang dicari

X = jumlah jawaban yang diberikan N = jumlah skor maksimal

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diperoleh rentang

nilai dari lembar observasi sebagai berikut:

Tingkat Pencapaian Tingkat

80 x 100% Sangat Baik

60 x 80 % Baik

40 x 60 % Cukup Baik

20 x 40 % Kurang Baik

<20% Sangat Kurang Baik

Tabel 3.10 Kategori Penilaian Lembar Observasi

(Sumber: Arikunto, 2010:35)

Page 91: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

72

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

1. Data Tahap Awal

Data yang digunakan oleh peneliti pada tahap awal ini adalah

data hasil dari Penilaian Akhir Semester (PAS) pada semester ganjil.

Peneliti menggunakan nilai PAS ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi dan gambaran awal kelas VIII pada SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga sebelum peneliti melakukan penelitian. Data tahap awal ini

diperoleh peneliti ketika peneliti melakukan observasi sebelum

melakukaan penelitian pada kelas atau kelompok yang akan diteliti

oleh peneliti. Berikut ini merupakan data nilai PAS kelas VIII SMP

Islam Al Azhar 18 Salatiga:

No Kelas

VIII

Jumlah

Peserta Didik

Rata-

Rata

Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

1 VIII A 28 86,71 94 78

2 VIII B 29 83,34 86 72

3 VIII C 29 78,56 80 68

Tabel 4.1 Daftar Nilai PAS Kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18

Salatiga

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata terendah pada

kelas VIII C yaitu 78,56 sedangkan rata-rata tertinggi pada kelas VIII

A yaitu 86,71. Sehingga peneliti melakukan penelitian pada kelas VIII

Page 92: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

73

C sebagai kelas eksperimen karena memiliki rata-rata yang rendah.

Sedangkan untuk kelas kontrol peneliti menggunakan kelas VIII B

karena memiliki nilai rata-rata yang sedang.

Alasan peneliti menggunakan kelas VIII C yang memiliki rata-

rata rendah yaitu karena pada saat observasi sebelum penelitian

peneliti mengetahui bahwa salah satu penyebab kenapa kelas VIII C

memiliki rata-rata rendah yaitu banyak peserta didik yang tidak aktif

dalam mengikuti pembelajaran, ada peserta didik yang lebih suka

berbicara sendiri dengan temannya dan ada sebagian peserta didik

yang merasa bosan dengan model pembelajaran yang konvensional

yang di berlakukan saat pembelajaran berlangsung, itulah mengapa

peneliti ingin menjadikan kelas VIII C yang memiliki rata-rata rendah

sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) supaya hasil belajar peserta didik dapat

meningkat dan peserta didik lebih memahami pembelajara yang

diajarkan oleh guru serta peserta didik tidak merasa bosan saat

pembelajaran berlangsung.

Kelas VIIIB digunakan peneliti sebagai kelas kontrol hal ini

karena kelas VIIIB memiliki nilai rata-rata yang sedang. Selain dengan

rata-rata yang sedang kelas VIII B dijadikan tolok ukur keberhasilan

belajar kelas VIII C yang tidak terlalu tinggi. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka data tahap awal ini memiliki peran yaitu sebagai acuan

Page 93: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

74

peneliti untuk menentukan kelas yang akan digunakan dalam peneliti

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

2. Data Tahap Akhir

Data tahap akhir merupakan data yang diperoleh peneliti setelah

melakukan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data

tahap akhir bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap

peningkatan hasil belajar peserta didik. Dalam penelitian ini untuk

memperoleh data tahap akhir peneliti memberikan soal pretest dan soal

posttest kepada peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pretest diberikan kepada peserta didik sebelum peneliti memberikan

perlakuan baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui tingjat pemahaman peserta didik terhadap

materi yang akan diajarkan sebelum diberikan perlakukan pada

masing-masing kelas, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan

berupa menerapan model pemebalajaran Student Team Achievement

Division (STAD) sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan berupa

penerapan model pembelajaran yang konvensional. Seletah kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan kemudian masing-

masing kelas tersebut diberikan posttest, hal ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan

oleh guru setelah diberi perlakuan. Berikut merupakan data hasil pre-

test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Page 94: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

75

Kelas

Jumlah

Peserta

Didik

Tes Rata-

Rata

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rentang

Nilai

Eksperimen

(VIII C)

29 Pre-

test

43,72 60 32 28

Post-

test

79,65 92 70 22

Kontrol

(VIII B)

29 Pre-

test

47,93 62 30 32

Pre-

test

61,17 82 48 34

Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen.

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan data diatas diperoleh data kenaikan nilai rata-rata

pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII C dari nilai rata-rata pre-test

43,72 menjadi 79,65 yang merupakan nilai rata-rata dari post-test.

Sedangkan pada kelas kontrol yaitu kelas VIII B juga mengalami

peningkatan hasil belajar peserta didik dari nilai rata-rata pre-test

47,93 menjadi 61,17 yang merupakan rata-rata dari post-test. Pada

kelas eksperimen hal tersebut terjadi karena pada kelas eksperimen

menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) yang membuat peserta didik lebih aktif, tidak bosan saat

pembelajaran berlangsung dan peserta didik lebih mudah memahami

materi yang diajarkan oleh guru karena peserta didik bisa belajar

dengan teman sekelompoknya dan saling memberi motivasi antar

peserta didik dalam kelompok belajarnya, hal ini lah yang

Page 95: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

76

menyebabkan kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai rata-rata

yang signifikan.

Kelas kontrol juga mengalami peningkatan pada hasil rata-rata

pretest dan posttest meskipun tidak mengalami peningkatan yang

seignifikan. Hal ini terjadi karena pada kelas kontrol guru hanya

menggunakan model pembelajaran yang konvensional yaitu teacher

center atau pembelajaran yang berpusat pada guru oleh karena itu

peserta didik tidak dapat maksimal dalam mengembangkan

kemampuannya, peserta didik tidak dapat lebih aktif dan peserta didik

cenderung merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas eksperimen

lebih tinggi dari kelas kontrol hal ini dikarenakan adanya pengaruh

dari model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

yang diterapkan saat pembelajaran.

B. Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

a. Instrument Tes

1) Validitas

Suatu soal dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan

keadaan senyatanya. Soal yang valid yaitu apabila jumlah

rpbi<rtabel, sedangkan soal dikatakan tidak valid apabila rpbi>rtabel

dengan taraf signifikasi 5%. Berikut merupakan tabel kategori

validitas menurut Arikunto (2019, 89)

Page 96: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

77

Korelasi koefisien Kategori

0,00 - 0,20 Sangat rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,70 Cukup

0,70 – 0,90 Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat tinggi

Tabel 4.3 kategori validitas

(sumber: Arikunto, (2019:89)

Dalam penelitian ini, peneliti menguji cobakan 25 butir

soal pada kelas IX kemudian soal tersebut digunakan oleh

peneliti sebagai soal pre-test pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga. Peneliti memilih

kelas IX untuk uji coba instrumen karena pada kelas IX materi

sistem pernapasan manusia sudah pernah diajarkan saat kelas

VIII. Berdasarkan uji coba soal tes pada kelas IX, peneliti

menggunakan SPSS 22.0 untuk menguji validitas butir soal.

Berikut ini merupakan hasil uji validitas butir soal dengan

menggunakan SPSS 22.0:

Nomor Soal Keterangan Total

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

Valid 20

7, 9, 11, 13, 25 Tidak valid 5

Jumlah 25

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal dengan Menggunakan

SPSS 22.0

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diperoleh 20 soal yang

valid dan 5 soal yang tidak valid. Untuk mengatasi 5 soal yang

tidak valid yaitu peneliti pemperbaiki kembali soal tersebut dan

mengikutsertakan 5 soal yang tidak valid ke dalam uji

Page 97: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

78

reliabilitas. Setelah diperoleh hasil yang reliabel maka 5 soal

tersebut bisa digunakan untuk penelitian selain itu 5 soal yang

tidak valid tersebut diikutsertakan dalam uji tingkat kesukaran

butir soal, dan uji daya pembeda butir soal, sehingga dari uji-uji

tersebut akan bisa diketahui apakah 5 soal yang tidak valid

tersebut dapat digunakan dalam penelitian atau tidak. 25 soal

tersebut digunakan peneliti sebagai soal pre-test pada kelas

eksperimen (VIII C) di SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga

sebelum peserta didik diberi perlakuan dengan menggunakan

model pembelajaran Student Team Achievement Devision

(STAD). Selain itu soal pretest ini juga digunakan peneliti pada

kelas kontrol sebelum diberi perlakuan dengan model

pembelajaran yang konvensional.

2) Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir soal untuk

mengukur konsisten (keajegan) atau stabil butir soal tersebut

meskipun butir soal tersebut diajukan dalam waktu yang

berbeda. Instrumen dinyatakan reliabel apabila mempunyai

nilai koefisien alpha.

No Nilai Alpha Cronbach’s Tingkat Reliabilitas

1 0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

2 0,21 – 0,40 Agak Reliabel

3 0,41 – 0,60 Cukup Reliabel

4 0,61 – 0,80 Reliabel

Page 98: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

79

5 0,81 – 1,00 Sangat Reliabel

Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas

(Sumber: Arikunto, (2016:177)

Instrumen tes yang telah diuji kevalidannya pada butir soal

uji coba angket terdapat 20 soal valid dan 5 soal yang tidak

valid. Untuk mengetahui apakah item butir soal tersebut dapat

digunakan kembali apa tidak, maka peneliti melakukan uji

reliabilitas terhadap 25 butir soal tersebut dengan

menggunakan SPSS 22.0, berikut ini merupakan hasil dari uji

reliabilitas:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.844 .850 25

Tabel 4.6 Reliability Statistics

(Sumber: SPSS 22.0)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Crobach’s Alpha

yaitu 0,844. Nilai Crobach’s Alpha ini kemudian dibandingkan

dengan nilai rtabel, dimana nilai rtabel ini dapat dilihat dari

signifikasi 5% dengan uji dua sisi dan jumlah data (N) yaitu 30.

Maka didapatkan nilai rtabel sebesar 0,361, dan nilai rhitung yaitu

0,844, dapat disimpulkan bahwa butir soal tersebut reliabel.

Sehingga 20 item soal yang valid dan 5 item soal yang tidak

Page 99: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

80

valid semuanya bersifat reliabel. Sehingga untuk 25 soal yang

sudah bersifat reliabel akan diujikan pada uji tingkat kesukaran

butir soal, dan uji daya pembeda butir soal untuk mengetahui

apakan semua soal yang akan digunakan pada saat penelitian

bisa diberikan kepada peserta didik.

3) Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal diperoleh dari kesanggupan

atau kemampuan peserta didik dalam menjawab butir soal yang

telah diberikan. Semakin banyak peserta didik yang dapat

menjawab soal dengan benar maka tingkat kesukaran soal

tersebut rendah. Sebaliknya jika peserta didik yang bisa

menjawab soal hanya sedikit maka tingkat kesukaran soal

tersebut tinggi. Berikut merupakan tabel tingkat kesukaran

butir soal menurut Arikunto, (2019:223):

Indeks Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30 Soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 Soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 Soal tergolong mudah

Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Butir Soal

(Sumber: Arikunto, (2019:225)

Setelah semua butir soal sudah diuji kan kevaiditasannya

dan kereliabilitasnya maka 25 butir soal tersebut di uji tingkat

kesukaranya, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesukaran dari 25 butir soal tersebut. Berdasarkan uji coba soal

Page 100: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

81

tes pada kelas IX dengan menggunakan SPSS 22.0 diperoleh

hasil uji kesukaran butir soal yaitu sebagai berikut:

Tingkat

Kesukaran

Nomor Soal Total

Sukar 1, 2, 6, 8, 9, 10, 13, 17, 20, 21,

25

11

Sedang 3, 4, 5, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 22,

23, 24

12

Mudah 7, 11 2

Jumlah 25

4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh 11 butir soal tergolong

sukar, 12 butir soal tergolong sedang dan 2 butir soal tergolong

rendah. Selain itu soal yang sukar akan menambah gairah

belajar peserta didik yang pandai, sedangkan pada soal-soal

yang sedang dan rendah dapat membangkitkan semangat

belajar kepada peserta didik yang kurang pandai.

4) Daya Pembeda Butir Soal

Menurut Arikunto, (2019: 226) menjelaskan bahwa daya

pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang memiliki kemampuan

tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah.

Berikut merupakan tabel kategori daya pembeda butir soal:

Page 101: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

82

Klasifikasi daya pembeda Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Tabel 4.9 Kategori Daya Pembeda Butir Soal

(Sumber: Arikunto, (2019: 232)

Berdasarkan uji coba soal tes pada kelas IX dengan

menggunakan SPSS 22.0 diperoleh hasil uji daya pembeda

butir soal sebagai berikut:

No.

Soal

rhitung Daya

Pembeda

1 0,505 Baik

2 0,459 Baik

3 0,644 Baik

4 0,422 Baik

5 0,700 Baik

6 0,684 Baik

7 0,222 Cukup

8 0,422 Baik

9 0,289 Cukup

10 0,584 Baik

11 0,329 Cukup

12 0,599 Baik

13 0,030 Buruk

14 0,644 Baik

15 0,700 Baik

16 0,375 Cukup

17 0,459 Baik

18 0,456 Baik

19 0,422 Baik

Page 102: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

83

20 0,442 Baik

21 0,505 Baik

22 0,599 Baik

23 0,456 Baik

24 0,375 Cukup

25 0,289 Cukup

Tabel 4.10 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan tabel diatas terdapat 18 butir soal yang

tergolong baik, 6 butir soal tergolong cukup baik dan 1 butir

soal tergolong buruk. Sehingga 18 butir soal dari 25 butir soal

yang ada sudah layak untuk digunakan sebagai pretest dalam

penelitian, sedangkan 6 butir soal dari 25 butir soal yang ada

tergolong cukup artinya 6 butir soal tersebut harus diperbaiki,

dan satu butir soal dari 25 butir soal yang ada tergolong buruk

artinya butir soal tersebut harus dihilangkan atau tidak layak

untuk digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan maka dari

25 butir soal yang telah diujikan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran butir soal dan daya pembeda butir soal terdapat satu

butir soal yang tidak bisa digunakan atau soal tersebut haru

dibuang yaitu pada soal no 13.

b. Instrumen Nontes

Kelayakan instrumen nontes yang berupa instrumen angket

dan lembar observasi, pengujian dilakukan oleh para ahli yaitu

Page 103: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

84

Dosen Pembimbing (Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd.) dan Guru

Mata Pelajaran IPA SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga (Bapak

Pranoto, S.Pd).

2. Analisis Data (Tes)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan oleh peneliti untuk menguji tingkat

kenormalan dari suatu tes yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiono (2007:159) pengambilan keputusan suatu tes

dapat dikatakan normal atau tidak berdasarkan:

1) Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas <0,05 sehingga

distribusinya tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas >0,05 sehingga

distribusinya normal.

Berikut ini merupakan hasil uji normalitas soal pretest dan

soal posttest kelas eksperimen (VIII C) dan kelas kontrol (VIII B)

dengan menggunakan SPSS 22.0:

Tests of Normality

Kelas Penelitian

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Hasil Belajar

Peserta Didik

Pre-Tes Kelas

Ekperimen (STAD) .144 29 .131

Post-Test Kelas

Eksperimen (STAD) .155 29 .073

Pre-Test Kelas Kontrol

(Konvensional) .129 29 .200

*

Page 104: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

85

Post-Test Kelas Kontrol

(Konvensional) .148 29 .102

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov Smirnov SPSS

22.0 (Sumber: SPSS 22.0)

Kelas Data rhitung rtabel Keterangan

Eksperimen ( STAD) Pre Tes 0,131 0,05 Normal

Post Tes 0,073 0,05 Normal

Kontrol

(Konvensional)

Pre Tes 0,200 0,05 Normal

Post Tes 0,102 0,05 Normal

Tabel 4.12 Data Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Sumber: Data Peneliti)

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa

semua data dari kelas ekperimen maupun kelas kontrol dapat

dikatan terdistribusi normal karena nilai rhitung > rtabel 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

apakah suatau varians atau keberagamaan data dari kelas

ekeperimen dan kelas kontrol bersifat homogen (sama) atau tidak.

Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 22.0 One Way Anova dengan kriteria:

1) Jika Fhitung Ftabel maka memiliki varian yang homogen

2) Jika Fhitung Ftabel maka memiliki varian yang tidak homogen

Berikut ini merupakan data hasil uji homogenitas dengan

menggunakan SPSS 22.0:

Page 105: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

86

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.858 1 56 .178

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas

(Sumber: SPSS 22.0)

Berdasarkan data diatas diperoleh nilai signifikasi yaitu

0,178. Sehingga nilai signifikasi lebih besar dari rtabel yaitu 0,178 >

0,05 , maka dapat disimpulkan bahwa keberagamaan data dari

kelas ekeperimen dan kelas kontrol terdistribusi sama atau

homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t.

Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievemnt Division (STAD) pada

kelas ekperimen. Uji t antara variabel independen terhadap variabel

dependen menggunakan keputusan uji sebagai berikut:

1) Ha diterima jika nilai sig (2-tailed) < ttabel sehingga ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

2) Ho ditolak jika nilai sig (2-tailed) > ttabel sehingga tidak ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen

Berikut merupakan hasil uji hipotesis dengan uji t

menggunakan SPSS 22.0:

Page 106: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

87

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Equal

variances

assumed

3.119 .083 9.602 56 .000 19.5172

4 2.03269

15.445

28

23.5892

0

Equal

variances not

assumed

9.602 45.080 .000 19.5172

4 2.03269

15.423

40

23.6110

8

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis

(Sumber: SPSS 22.0)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai sig (2-tailed) yaitu

sebesar 0,000 dimana nilai sig (2-tailed) < nilai ttabel yaitu 0,05,

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen yaitu terdapat pengaruh

model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

terhadap hasil belajar peserta didik. Selain itu berdasarkan tabel

diatas juga terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik

antara antara kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan

kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.

Page 107: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

88

3. Analisis Data Nontes

a. Instrumen Angket

Penilaian lembar angket pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui keadaan, pengetahuan sikap dan pengalaman peserta

didik saat mengikuti pembelajaran di kelas. Berikut merupakan

hasil penilaian lembar angket atau hasil respon peserta didik

terhadap pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dan pada kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran yang konvensional:

Gambar 4.1 Hasil Lembar Angket Peserta Didik

(Sumber: Microsoft Excel )

Berdasarkan hasil penilaian lembar angket peserta didik

diatas bahwa hasil lembar angket peserta didik pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil lembar angket

peserta didik pada kelas kontrol, hal ini dikarenakan pada kelas

0

20

40

60

80

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Hasil Lembar Angket Peserta Didik

Hasil Lembar Angket Kelas Kontrol

Hasil Lembar Angket Kelas Eksperimen

Page 108: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

89

eksperimen menerapkan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD). Model pembelajaran ini dapat

membuat peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran,

peserta didik tidak merasa bosan saat pembelajaran hal ini

dikarenakan model pembelajaran ini menekannkan pada kerja sama

tim antar peserta didik, dan peserta didik harus saling memotivasi

teman sekelompoknya untuk semangat dalam pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut pada kelas eksperimen yang menerapkan

model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

peserta didik merasa lebih aktif dan lebih bertanggung jawab saat

mengikuti pembelajaran di dalam kelas dibandingkan dengan kelas

kontrol. Sedangkan pada kelas kontrol yang hanya menerapkan

model pembelajaran konvensional peserta didik merasa bosan dan

tidak memiliki motivasi saat pembelajaran di dalam kelas itulah

sebabnya lembar penilaian angket pada kelas kontrol lebih rendah

daripada kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil lembar angket guru diperoleh hasil yaitu

82 hal ini menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) membuat aktif peserta

didik saat mengikuti pembelajaran didalam kelas. Selain itu peserta

didik juga tidak merasa bosan saat mengikuti pembeajaran dan

dengan model pembelajaran ini hasil belajar peserta didik dapat

Page 109: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

90

mengalami peningkat. Sehingga model pembelajaran ini

berdampak positif terhadap hasil belajar peserta didik.

b. Instrumen Observasi

Penilaian lembar observasi ini didasarkan pada pengamatan

aktivitas atau perilaku peserta didik saat pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil penilaian lembar observasi peserta didik

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Gambar 4.2 Data Hasil Observasi Peserta Didik

(Sumber: Microsoft Excel)

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengamati aktivitas

peserta didik, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan data diatas hasil penilaian lembar

observasi peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu

kedua kelas tersebut terdapat perbedaan pada hasil lembar

observasi dimana pada kelas eksperimen dengan menggunakan

model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

peserta didik lebih aktif dalam menyampaikan pendapat maupun

0

5

10

15

20

25

1 3 5 7 9 11131517192123252729

Data Observasi Peserta Didik

Hasil Observasi KelasKontrol

Hasil Observasi KelasEksperimen

Page 110: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

91

dalam mengikuti pelajaran selama pembelajaran berlangsung.

Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik cenderung hanya diam

dan kurang aktif saat mengikuti pembelajaran dikelas, hal ini

disebabkan karena pada kelas kontrol menggunggunakan model

pembelajaran yang konvensional.

Selain penilaian lembar observasi peserta didik dalam

penelitian ini juga melakukan observasi kepada guru. Berikut ini

merupakan hasil penilaian lembar observasi guru yang didasarkan

pada perilaku guru saat mengajar dikelas kontrol dan dikelas

eksperimen. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada

kelas kontrol lembar observasi guru diperoleh hasil yaitu 86,95%

sedangkan hasil observasi guru pada kelas eksperimen yang

menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement

Division diperoleh hasil yaitu 91,30%. Jadi dapat disimpulkan

bahwa sikap dan perilaku guru saat mengajar dikelas dapat

dikategorikan baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data tahap awal, peneliti menggunakan nilai

hasil belajar peserta didik dari Penilaian Akhir Semester (PAS) pada

peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga sebagai dasar

pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini kemapuan awal kelas yang akan

dijadikan sebagai objek penelitian harus diketahui apakah sama atau tidak,

baik itu dari segi hasil belajar peserta didik maupun kondisi awal peserta

Page 111: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

92

didik. Oleh karena itu berdasarkan hasil belajar PAS peserta didik

diperoleh nilai rata-rata pada Kelas VIII A 86,71, kelas VIII B 83,34, dan

kelas VIII C 78,56 maka peneliti mengambil objek penelitian pada kelas

VIII B sebagai kelas kontrol yang memiliki rata-rata sedang dan Kelas

VIII C sebagai kelas eksperimen yang memiliki rata-rata rendah.

Kemudian kedua kelompok tersebut diberikan pembelajaran

dengan materi yang sama yaitu sistem pernapasan manusia. Sebelum kelas

kontrol dan kelas eksperimen diberi perlakuan yang berbeda, peneliti

memberikan tes awal (Preetest) kepada peserta didik terkait materi sistem

pernapasana manusia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan awal

peserta didik sebelum diberikan perlakuan. Soal Preetest ini berisi 25 item

soal pilihan ganda yang merupakan hasil dari analisis uji coba yang telah

diuji cobakan pada kelas IX. Soal uji coba yang telah diuji cobakan

kemudian diuji kelayakannya yaitu uji validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran butir soal dan daya pembeda butir soal. Item soal yang tidak

lolos dalam uji validitas ada 5 butir soal kemudian item soal tersebut

diikut sertakan dalam uji reliabilitas. Dalam uji reliabilitas ini diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,844 sehingga soal dapat dikatakan

reliabel dan layak diberikan pada kelas penelitian. Berdasarkan hasil

pretest yang diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen saat

penelitian diperoleh hasil rata-rata pada kelas eksperimen (VIII C) yaitu

43,72 dan pada kelas kontrol (VIII B) yaitu 47, 93.

Page 112: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

93

Setelah diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kotrol

kedua kelas tersebut diberikan perlakuan. Pada kelas eskperimen (VIII C)

diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) sedangkan pada kelas kontrol diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dimana pada pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol membutuhkan waktu 2 kali pertemuan (dua jam pelajaran) dan 1

kali pertemuan (3 jam pelajaran).

Tes akhir (Posttest) dilakukan setelah pemberian perlakuan dengan

model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada

kelas eksperimen (VIII C) dan pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol (VIII B). Berdasarkan hasil tes dari soal Posttest yang telah

dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen

(VIII C) adalah 79,65 dan pada kelas kontrol (VIII B) adalah 61,17. Dari

hasil rata-rata nilai Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat

bahwa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata

kelas kontrol. berdasarkan analisis data tahap akhir diperoleh hasil analisis

uji hipoitesis yang menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) < nilai ttabel

yaitu 0,000 < 0,05, maka Ha diterima artinya terdapat pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievemnt Division (STAD) terhadap hasil

belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga.

Selain diberikan soal Posttest peserta didik juga diberikan lembar

angket, dimana lembar angket ini digunakan dengan tujuan untuk

Page 113: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

94

mengetahui kondisi peserta didik terkait dengan model pembelajaran yang

diterapkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil lembar

angket peserta didik pada kelas eksperimen para peserta didik mengaku

bahwa dengan model pembelajara Student Team Achievement Division

(STAD) mereka bisa lebih aktif, bertanggung jawab dalam kelompok dan

mereka lebih mudah memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik mengaku bahwa proses

pembelajaranya membosankan dan peserta didik tidak dapat lebih aktif

karena pembelajaran hanya berpusat pada guru dan keterlibatan peserta

didik sangat sedikit.

Keberhasilan proses belajar tidak terlepas dari kemampuan guru

dalam mengembangkan model-model pembalajaran yang berorientasi pada

keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.

pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya dapat

menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat

meraih hasil belajar yang optimal.

Setelah diterapkannya model pembalajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada proses pembelajaran peserta didik

lebih bersemangat, lebih aktif, dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran daripada hanya menggunakan model pembelajaran

konvensional. Keaktifan dan antusian peserta didik dalam megikuti proses

pembelajaran ini dibuktikan dari peserta didik saling berkerja sama dalam

Page 114: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

95

kerja kelompok, berdiskusi dengan kelompoknya, membuat kesimpulan

dalam kelompoknya, saling memberikan penguatan materi satu sama lain

dalam kelompoknya, sehingga dalam proses pembelajaran tidak ada

peserta didik yang mengantuk, ramai sendiri dan tidak memperhatikan

pelajaran. Hal ini berarti bahwa dalam proses belajar mengajar peserta

didik melakukan proses mendengar, melihat, berdiskusi, melakukan dan

mempresentasikan apa yang mereka peroleh kepada orang lain. Sehingga

peserta didik dapat memahami dan menguasai apa yang mereka pelajari.

Kondisi inilah yang meyebabkan hasil belajar peserta didik pada kelas

eksperimen (VIII C) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar peserta didik

pada kelas kontrol (VIII B). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) berdampak

positif terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Azhar

18 Salatiga tahun pelajaran 2019/2020.

Page 115: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

96

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dilakukan

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaranStudent Team Achievement Division (STAD) pada materi

Sistem Pernapasan Manusia terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII

SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji

Hipotesis dengan menggunan uji t independen yang menunjukkan nilai

signifikan yaitu diperoleh nilai sig (2-tailed) yaitu 0,000 < ttabel yaitu 0,05

artinya Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh model

pembelajran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil

belajar peserta didik. Selain itu adanya pengaruh model pembelajaran

Student Team Achievement Devision (STAD) terhadap hasil belajar IPA

juga dapat dilihat dari hasil nilai pre-test dan nilai post-test yang

dikerjakan oleh peserta didik yaitu pada kelas eksperimen diperoleh nilai

rata-rata pre-test 43,72 dan rata-rata nilai post-test 80,06 sedangkan pada

kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 47,93 dan rata-rata nilai post-test

61,17.

B. Saran

1. Bagi seluruh peserta didik lebih ditingkatkan kembali keaktifannya

saat mengikuti pembelajaran dikelas dalam penggunaan model

pembelajaran Student Team Achievement Divisio (STAD) untuk

Page 116: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

97

menunjang pembelajaran yang lebih menyenangkan dan tidak

membosankan.

2. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian kuantitatif dapat

memanfaatkan waktu saat pembelajaran dengan baik karena

penggunaan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) akan maksimal jika memerlukan waktu yang cukup lama

sehingga peserta didik merasa lebih aktif dan lebih bertanggung jawab

dalam mengikuti pembelajaran secara berkelompok.

Page 117: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

98

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamma, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.

Semarang: Unissula Press.

Arikunto, Suharsami. 2019. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dimyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Esminarto. 2016. Implementasi Model STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa. Kediri: SDN ngasem Kediri. Jurnal Riset dan Konseptual Volume 1,

Nomor 1, November 2016. Paper Page: 16-21.

Fadhli, Muhammad dan Rusydi Ananda. 2018. Statistik Pendidikan Teori dan

Praktik dalam Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita.

Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kahar, Muhammad Syahrul. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Fisika dengan MenggunakanModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

Sorong: Universitas Muhammadiyah Sorong. Jurnal Ilmu Pendidikan

Fisika, Volume 2 Nomer 2, September 2017, p-ISSN: 2477-5959, e-

ISSN:2477-8451. Paper Page: 42-49.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VIII Semester I. Jakarta: Kemendikbud

Kurniawan, Wawan. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sistem

Peredaran Darah Manusia dengan Strategi Pembelajaran Groub Resume

Pada Siswa Kela VIII SMPN 06 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga

Maulana, Panji, Aulia Akbar. 2017. Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Sekolah dasar.

Sumedang: SKTIP Sebelas April. Jurnal Pesona Dasar Vol.5 No2, Oktober

2017, ISSN:2337-9227. Paper Page: 46-59.

Ngalimun. 2017. Strategi Pembelajaran Dilengkapi Dengan 65 Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria Offet

Pasaribu, Laili Habibah. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Berbantu Software Autograph untuk Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi. Labuhanbatu: STKIP Labuhanbatu. SIGMA Vol.3, No.2,

November 2017, ISSN:2460-593X. Paper Page: 15-20.

Page 118: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

99

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Purwanto, Edy. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rusbaena. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

pada Siswa Kelas XI Akuntasi SMK Muhammadiyah Watansoppeng.

Sulawesi Selatan: SMK Muhammadiyah Watansoppeng. Jurnal Publikasi

Pendidikan (PUBLIKA)Vol.9, No.1, Februari 2019, p-ISSN 2088-2092, e-

ISSN 2548-6721. Paper Page: 53-61.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rusmono. 2014. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu

Perlu: untuk Meningkatkan Profesional Guru. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia.

Santi, Dewi, Titik Sugiarti dan Arika Indah K. 2015. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Lingkaran Kelas

VIII SMP. Jember: FKIP Universitas Jember. Jurnal © Kadikma, Vol 6,

No.1, April 2015. Paper Page: 85-94.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sulistyowati, Eka dan Asih Widi Wisudawati. 2014. Metodologi Pembelajaran

IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suriyani. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) terhadap Kemampuan Memecah Masalah Matematika.

Labuhan Batu: STKIP. Jurnal Pembelajaran dan Matematika SIGMA

(JPMS), Vol. 5, No. 1. Paper Page: 1-6

Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara

Page 119: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

100

Wahyuningsih, Fitriya. 2016. Sitem Pengelompokan Peserta Didik dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Madrasah Diniyah

Wustha Al-Muayyad Surakarta. Skripsi. Surakarta: IAIN Surakarta.

Winarni, Endang Widi. 2018. Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif

PTK, R&D. Jakarta: Bumi Aksara

Page 120: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

101

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

CURRICULUM VITAE

Nama : Roviah Nur Khasanah

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 18 Oktober 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Ds. Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga

Alamat Asal :Ds. Puntukrejo, Kec. Ngargoyoso, Kab.

Karanganyar

Nomor Telepon : 081391615611

Email : [email protected]

Pendidikan Terakhir : MAN Karangayar

RIWAYAT PENDIDIKAN

JENJANG NAMA SEKOLAH TAHUN

LULUS

SD SD Negeri 02 Puntukrejo 2010

MTs MTs Negeri Karanganyar 2013

MA MAN Karanganyar 2016

PERKULIAHAN IAIN Salatiga Sekarang

PENGALAMAN ORGANISASI

NAMA ORGANISASI JABATAN WAKTU

Pramuka Anggota 2012/2013

Ambalan (Pramuka) Anggota 2014/2015

IPNU/IPPNU Anggota 2013/2014

PMII Anggota 2017/2018

GenBI Pengurus 2019/2020

Page 121: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

102

Lampiran 2. SKK (Satuan Kredit Kegiatan)

Page 122: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

103

Lampiran 3. Surat Pembimbing Skripsi

Page 123: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

104

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 124: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

105

Lampiran 5. Lembar Konsultasi

Page 125: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

106

Page 126: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

107

Page 127: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

108

Page 128: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

109

Page 129: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

110

Page 130: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

111

Lampiran 6. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Sistem Pernapasan Manusia

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan x (7JP)

MUATAN IMTAQ

ي كل ها سألتووه واى تعدوا عوت الله لا تحصوها سي لظلوم و ءا تكن ه إى الإ

(43كفار )

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu

mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklh dapat

kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat

mengingkari (nikmat Allah)” (Q.S. Ibrahim: 34)

A. Kompetensi Inti

KI-1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2:Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif, dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

KI-3:Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

Page 131: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

112

KI-4:Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem,

dan peranan manusia dalam lingkungan serta

mewujudkannya dalam

pengamatan ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1 Mengenali dan mengagumi pada

kebesaran Tuhan yang telah menciptakan berbagai macam

tanaman dan hewan serta

manusia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu,

obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung

jawab, terbuka, kritis, kreatif,

inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan

percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu

dalam melakukan kegiatan

pembelajaran terkait sistem pencernaan pada manusia.

2.1.2 Melakukan identifikasi tentang

sistem pencernaan pada manusia.

2.2.1 Menghargai kerja kelompok lain

dalam melaporkan maupun mempresentasikan hasil

pengamatan.

3.9 menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami

gangguan pada sistem pernapasan

serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan.

3.9.1 Mengaitkan struktur dan fungsi organ pernapasan .

3.9.2 Menjelaskan pertukaran oksigen

dan karbondioksida pada sistem pernapasan .

3.9.3Mendiskripsikan mekanisme

pernapasan dada.

3.9.4 Mendeskripsikan mekanisme pernapasan perut.

3.9.5 Menjelaskan gangguan yang

terjadi pada sistem pernapasan 3.9.6 Menjelaskan keterkaitan antara

sistem pernapasan dengan

sistem peredaran darah.

Page 132: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

113

3.10 menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem

pernapasan

3.10.1 Menggambar skema gangguan pada sistem pernapasan dan

cara mencegah sistem

pernapasan

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengkaitkan struktur dan fungsi sistem pernapasan

manusia

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ pernapasan pada

manusia

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi organ-organ pada sistem

pernapasan manusia

4. Peserta didik dapat mengetahui dan memahami proses berlangsungnya

sistem pernapasan pada manusia

5. Peserta didik dapat mengetahui proses pernapasana pada dada dan

proses pernapasan pada perut

6. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam gangguan pada

sistem pernapasan dan cara pencegahannya

D. Materi Pembelajaran

Sistem pernapasana atau respirasi adalah proses pertukaran gas

yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.

Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.

1. Bernapas atau vertilasi paru-paru

Page 133: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

114

Bernapas atau vertilisasi paru-paru merupakan proses menghirup udara

dan menghembuskan udara yang melibatkan pertukaran udara antara

atmosfer dengan alveolus paru-paru.

2. Respirasi eksternal

Respirasi eksternal merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus

paru-paru dengan darah dalam pembuluh kapiler paru-paru. Proses

tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan

melepaskan CO2 menuju alveolus.

3. Respirasi internal

Respirasi internal merupakan pertukaran gas-gas antara darah dalam

pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh.

Pada proses tersebut darah melepas O2 dan mengikat CO2. Di dalam

sel tubuh O2 digunakan untuk reaksi metabolism tubuh, selama proses

ini dihasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolism berupa CO2.

Organ-Organ Sistem Pernapasan Manusia

1. Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung

berhubungan dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan

rambut-rambut hidung,selaput lendir, dan konka. Rambut-rambut

hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang

masuk bersama udara.Selaput lendir sebagai perangkap benda

asing yang masuk terhirupsaat bernapas, misalnya debu, virus, dan

bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi

menyamakan suhu udara yangterhirup dari luar dengan suhu tubuh

atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.

2. Faring

Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di

belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di

atas laring(superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka

yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka

tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring

Page 134: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

115

berfung sisebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi

suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan

tubuh dalam melawan benda asing.

3. Laring

Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang

menghubungkan faring dengan trakea. Di dalam laring terdapat

epiglotis dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulang rawan yang

berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk

menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila

ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang

masuk kedalam laring akan terjadi reflek batuk, yang berfungsi

untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.

4. Trakea

Udara yang telah masuk ke laring, selanjutnya masukke

trakea (batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang

menghubungkan laring dengan bronkus. Dindingnya tersusun dari

cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas

jaringan epithelium bersilia. Fungsi silia pada dinidng trakea untuk

menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran

pernapasan.

5. Bronkus

Bronkus merupakan bagian paling dasar dari trakea. Trakea

bercabang menjadidua. Percabangan trakea tersebut disebut dengan

bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan

paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi

lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi

berselang-seling dengan otot polos.

6. Bronkiolus

Bagian paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi.

Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada

ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang

Page 135: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

116

sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak =

alveoli).

7. Paru-Paru

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru

terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster)

yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang

terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua

yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi

cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan

saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat

bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon

dioksida yaitu alveolus.

8. Alveolus

Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel

pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas

melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler

darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah

mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah.

Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan

pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas

permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia.

Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru

menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan di

antaranya adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain

itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh. Volume

udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam

yaitu volume tindal, volume cadangan ekspirasi dan volume cadangan

inspirasi. Selain hal tersebut ada beberapa gangguan dalam sistem

pernapasan diantaranya:

Page 136: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

117

1. Influenza

Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza

viru. Gejala umum influenza yaitu demam dengan suhu lebih dari

, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga

hidung terasa gatal.

2. Tonsilitis

Tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk

ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan dan udara. Gejala

tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil megalami peradangan, batuk,

sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus

yang dapat menyebabkan penyakit tonsilitis yaitu Adenovirus,

Rhinovirus, dan Corona virus.

3. Faringitis

Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti

virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis

misalnya Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus dan Coronavirus.

4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab

terjadinya pneumonia antara lain karena infeksi bakteri, virus, jamur

dan parasit lainnya. Namun pada umumnya pneumonia disebabkan

oleh bakteri Streptococcus pneumonia.

5. Tuberculosis (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosi. Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat

menginfeksi jaringan pada tubuh lainnya. Gejala dari penyakit TBC

yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, hilang nafsu makan,

demam, berkeringat pada malam hari, sulit bernapas, sakit pada

bagian dada, dan batuk berdarah

6. Asma

Asma adalah salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan.

Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan

Page 137: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

118

yang dapat menyebabkan penyakit asma diantaranya masuknya zat

pemicu alergi dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan

peliharaan dan lain sebagainya.

7. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak

terkendali pada dalam jaringan paru-paru. Gejala orang yang

menderita kanker paru-paru yaitu batuk yang disertai darah, berat

badan berkurang drastic, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian

dada.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Approuch

2. Metode : Ceramah, Diskusi, dan berkelompok

3. Model : Student Team Achivement Division (STAD)

F. Media Pembelajaran

Media :

- Laptop

- LCD

Alat dan Bahan :

- Gambar organ sistem pernapasan manusia

- Kertas folio

- Spidol dan papan tulis

- Slide presentasi tentang sistem pernapasan manusia dan organ

pernapasan manusia

- LKPD

G. Sumber Belajar

- Zubaidah, Siti dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas

VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

- Susanto, Agus dkk. 2016. Mandiri Mengasah Diri Ilmu Pengetahuan

Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Page 138: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

119

- Triyono, Agus dkk. 2016. IPA Terpadu Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas

VIII. Jakarta: Erlangga

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen (2x40 Menit)

Kegiatan

Langkah

Pembelajaran

Student Team

Achievement

Division

(STAD)

Kegiatan

Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 30 Menit

1. Guru mengucapkan salam

kepada peserta didik “Assalamualaikum Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa. 3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik.

4. Guru memberikan soal

pretest untuk mengukur

kemampuan awal peserta

didik

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru “Wassalamualaikum Wr.

Wb.

2. Peserta didik berdoa besama guru.

3. Peserta didik

memberitahu teman

mereka yang tidak hadir. 4. Peserta didik

mengerjakan soal pretest

dengan cermat.

1 Menit

2 Menit

2 Menit

15 Menit

Fase

Presentasi

Kelas

1. Guru memotivasi peserta didik

dengan menyuruh peserta didik untuk menutup hidungnya

dalam beberapa detik.

Kemudian guru bertanya: apa yang kalian rasaka? Kira-kira

mengapa bisa terjadi seperti

itu? Dan apa yang kalian

ketahui tentang bernapas?

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3. Guru menayangkan slide PPT

tentang sistem pernapasan dan berbagai macam organ dan

fungsi dari orga sistem

pernapasan tersebut.

1. Peserta didik menyiapkan

kelengkapan belajar dan melakukan apa yang

disuruh oleh guru yaitu

menutuo hidung selama beberapa detik serta

memperhatikan

pertanyaan dari guru.

2. Peserta didik

memperhatikan penjelasan guru

3. Peserta didik menyimak

slide tentang sistem pernapasan serta organ

dan fungsi dari organ

sistem pernapasan .

3 Menit

2 Menit

10 Menit

Page 139: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

120

Kegiatan

Inti

40 Menit

Fase Kerja

Tim

Eksplorasi 1. Guru membagi peserta didik

dalam 8 kelompok yang

beranggotakan 4-5 perserta

didik. Peserta didik diminta untuk berkumpul dengan teman

sekelompoknya untuk belajar

secara berkelompok dan mengerjakan LKPD tentang

sistem pernapasan dan organ

pada sistem pernapasan

manusia. 2. Guru menyampaikan langkah-

langkah pelaksanaan diskusi

kelompok terkait sistem pernapasan dan organ sistem

pernapasan.

3. Guru meminta peserta didik untuk memulai berdiskusi

dengan teman sekelompoknya

terkait sistem pernapasan dan

organ sistem pernapasan.

1. Peserta didik membentuk

kelompok dan menerima

LKPD tentang sistem

pernapasan dan organ pada sistem pernapasa

manusia.

2. Peserta didik menyimak

langkah-lagkah

pelaksanaan diskusi kelompok.

3. Peserta didik mulai berdiskusi dengan

kelompoknya tentang

sistem pernapasan dan

organ serta fungsi organ sistem pernapasan.

5 Menit

2 Menit

10 Menit

Elaborasi

4. Guru mengontrol dan membimbing peserta didik

dalam melakukan kerja

kelompok dan membimbing

kelompok yang mengalami kesulitan.

5. Guru meminta peserta didik

untuk mengumpulkan tugas kelompok tentang sistem

pernapasan serta organ dari

sistem pernapasan dan meminta salah satu perwakilan kelompok

maju untuk mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

4. Peserta didik bertanya kepada guru bila

mengalami kesulitan.

5. Peserta didik

mengumpulkan tugas kelompoknya dan salah

satu perwakilan

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil

diskusi tentang sistem

pernapasan dan organ

sistem pernapasan.

3 Menit

5 Menit

Konfirmasi 6. Guru memberi kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberi tanggapan dan bertanya apabila ada materi

yang belu dimengerti tentang

sistem pernapasan dan organ pada sistem pernapasan kepada

6. Kelompok lain yang maju

mepresetansikan hasil

kelompoknya memberikan tanggapan

dan bertanya bila ada

materi sistem pernapasan dan organ pada sistem

3 Menit

Page 140: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

121

kelompok yang maju presentasi.

7. Guru memberikan penguatan materi serta memberikan

tanggapan terhadap hasil

presentasi peserta didik

pernapasan.

7. Peserta didik memperhatikan

penjelasan dari guru

tentang materi sistem

pernapasan dan organ sistem pernapasan

3 Menit

Fase Kuis 8. Guru memberikan kuis kepada

peserta didik yang harus dikerjakan mereka secara

individu.

9. Guru membahasa pertanyaan

kuis dan meminta peserta didik untuk mengoreksi jawaban kuis

dari teman mereka.

8. Peserta didik

mengerjakan kuis secara individu.

9. Peserta didik

mendengarkan penjelasan dari guru dan mengoreksi

hasil jawaban kuis dari

teman mereka

2 Menit

2 Menit

Fase

Perhitungan

Skor

10. Guru meminta peserta didik

untuk menghitung perolehan

skor kuis yang diperoleh teman

yang mereka koreksi 11. Guru meminta peserta didik

untuk menuliskan hasil skor

yang mereka peroleh pada kartu kelompok.

10. Peserta didik menghitung

skor yang diperoleh

temannya

11. Peserta didik menuliskan

skor yang diperoleh pada

kartu kelompok yang sudah tersedia.

3 Menit

2 Menit

Fase

Penghargaan

12. Guru memberikan

penghargaan kepada kelompok

yang memperoleh skor terbaik dengan mengajak peserta didik

bertepuk tangan dan bersama-

sama mengucapkan hore sebanyak 3 kali.

12. Peserta didik

mengekspresikan

keberhasilannya dengan mengucap hore sebanyak

3 kali.

3 Menit

Penutup 10 Menit

1. Guru membimbing peserta

didik untuk menarik

kesimpulan dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan

2. Guru memberikan pertanyaan

kepada peserta didik sebagai refleksi tentang materi sistem

pernapasan dan organ sistem

pernapasan.

3. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk

mempelajari materi gangguan

pada sistem pernapasan manusia.

1. Peserta didik

menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru tentang materi sistem

pernapasan dan organ

sistem pernapasan.

3. Peserta didik mencatat tugas yang akan

dikerjakan.

3 Menit

3 Menit

2 Menit

Page 141: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

122

4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama peserta

didik dan mengucapkan salam.

4. Peserta didik berdoa dan menjawab salam dari

guru.

2 Menit

Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen (2x40 Menit)

Kegiatan

Langkah

Pembelajaran

Student Team

Achievement

Division (STAD)

Kegiatan

Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 20 Menit

1. Guru mengucapkan salam

kepada peserta didik

“Assalamualaikum Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa. 3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik.

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru

“Wassalamualaikum Wr.

Wb. 2. Peserta didik berdoa

besama guru.

3. Peserta didik memberitahu teman

mereka yang tidak hadir.

1 Menit

2 Menit

2 Menit

Fase Presentasi

Kelas

4. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan

pertanyaan kepada peserta

didik mengenai mengapa orang bisa mengalami

amandel? Dan bagaimana cara

mencegah dan

menanganinya? Selain itu apa yang kalian ketahui tentang

gangguan pada sisitem

pernapasan? 5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

6. Guru menayangkan slide PPT

tentang gangguan pada sistem

pernapasana manusia.

4. Peserta didik menyiapkan kelengkapan belajar dan

menjawab pertanyaan

dari guru.

5. Peserta didik

memperhatikan

penjelasan guru 6. Peserta didik menyimak

slide tentang gangguan

sistem pernapasan pada

manusia.

3 Menit

2 Menit

10 Menit

Kegiatan Inti 50 Menit

Fase Kerja Tim Eksplorasi 1. Guru membagi peserta didik

dalam 8 kelompok yang

beranggotakan 4-5 perserta didik. Peserta didik diminta

untuk berkumpul dengan

1. Peserta didik membentuk

kelompok dan menerima

LKPD tentang gangguan pada sistem pernapasa

manusia dan menyusun

5 Menit

Page 142: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

123

teman sekelompoknya untuk belajar secara berkelompok

dan mengerjakan LKPD

tentang gangguan pada sistem pernapasan manusia dan

menyusun pazel terkait organ

sistem pernapasan pada

manusia 2. Guru menyampaikan langkah-

langkah pelaksanaan diskusi

kelompok terkait sistem pernapasan dan organ sistem

pernapasan.

3. Guru meminta peserta didik untuk memulai berdiskusi

dengan teman sekelompoknya

terkait gangguan pada sistem

pernapasan dan penyusunan pazel organ sistem

pernapasana pada manusia.

pazel terkait organ sistem pernapasan pada manusia.

2. Peserta didik menyimak

langkah-lagkah

pelaksanaan diskusi kelompok.

3. Peserta didik mulai berdiskusi dengan

kelompoknya tentang

gangguan pada sistem

pernapasan

2 Menit

13 Menit

Elaborasi

4. Guru mengontrol dan

membimbing peserta didik

ketika bertanya terkait LKPD gangguan pada sistem

pernapasan dan penyusunan

pazel organ sistem pernapasan.

5. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas

kelompok tentang gangguan

pada sistem pernapasan dan

membuat pazel organ sistem pernapasan serta meminta

salah satu perwakilan

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

4. Peserta didik bertanya

kepada guru bila

mengalami kesulitan.

5. Peserta didik mengumpulkan tugas

kelompoknya dan salah

satu perwakilan

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil

diskusi tentang sistem

pernapasan dan organ sistem pernapasan.

3 Menit

7 Menit

Konfirmasi 6. Guru memberi kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberi tanggapan dan bertanya apabila ada materi

yang belu dimengerti tentang

gangguan pada sistem

pernapasan manusia. kepada kelompok yang maju

6. Kelompok yang maju

mepresetansikan hasil

kelompoknya memberikan tanggapan.

3 Menit

Page 143: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

124

presentasi. 7. Guru memberikan penguatan

materi serta memberikan

tanggapan terhadap hasil presentasi peserta didik

7. Peserta didik

memperhatikan

penjelasan dari guru tentang materi gangguan

pada sistem pernapasan

manusia.

3 Menit

Fase Kuis 8. Guru memberikan kuis kepada peserta didik yang

harus dikerjakan mereka

secara individu. 9. Guru membahasa pertanyaan

kuis dan meminta peserta

didik untuk mengoreksi

jawaban kuis dari teman mereka.

8. Peserta didik mengerjakan kuis secara

individu.

9. Peserta didik

mendengarkan penjelasan

dari guru dan mengoreksi

hasil jawaban kuis dari teman mereka

2 Menit

2 Menit

Fase

Perhitungan

Skor

10. Guru meminta peserta didik

untuk menghitung perolehan skor kuis yang diperoleh

teman yang mereka koreksi

11. Guru meminta peserta didik

untuk menuliskan hasil skor yang mereka peroleh pada

kartu kelompok.

10. Peserta didik menghitung

skor yang diperoleh temannya

11. Peserta didik menuliskan

skor yang diperoleh pada kartu kelompok yang

sudah tersedia.

3 Menit

3 Menit

Fase

Penghargaan

12. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang memperoleh

skor terbaik dengan

mengajak peserta didik bertepuk tangan dan bersama-

sama mengucapkan hore

sebanyak 3 kali.

12. Peserta didik mengekspresikan

keberhasilannya dengan

mengucap hore sebanyak

3 kali.

4 Menit

Penutup 10 Menit

1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik

kesimpulan dari hasil

pembelajaran yang telah

dilaksanakan 2. Guru memberikan pertanyaan

kepada peserta didik sebagai

refleksi tentang gangguan pada sistem pernapasan

manusia.

3. Guru memberi tugas kepada

peserta didik untuk mempelajari semua materi

sistem pernapasan manusia.

4. Guru menutup pembelajaran

1. Peserta didik menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru

tentang materi gangguan pada sistem pernapasan

manusia.

3. Peserta didik mencatat

tugas yang akan dikerjakan.

4. Peserta didik berdoa

3 Menit

3 Menit

2 Menit

2 Menit

Page 144: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

125

dengan berdoa bersama peserta didik dan

mengucapkan salam.

bersama guru dan menjawab salam dari

guru.

Pertemuan ke Tiga Kelas Eksperimen (3X40 Menit)

Kegiatan

Langkah

Pembelajaran

Student Team

Achievement

Division (STAD)

Kegiatan

Alokasi

Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 20 Menit

1. Guru mengucapkan salam

kepada peserta didik

“Assalamualaikum Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa. 3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik.

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru

“Wassalamualaikum Wr.

Wb. 2. Peserta didik berdoa

besama guru.

3. Peserta didik

memberitahu teman

mereka yang tidak hadir.

1 Menit

2 Menit

2 Menit

Fase Presentasi

Kelas

4. Guru memotivasi peserta didik

dengan memberikan ice

breaking untuk menumbuhkan konsenterasi peserta didik.

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

6. Guru mereview kembali

materi tentang sistem pernapasan manusia dari

materi awal hingga materi

akhir

4. Peserta didik mengikuti

arahan dari guru untuk

ice breaking.

5. Peserta didik

memperhatikan penjelasan guru

6. Peserta didik menyimak

penjelasan dari guru.

3 Menit

2 Menit

10 Menit

Kegiatan Inti 60 Menit

Fase Kerja Tim Eksplorasi

1. Guru membagi peserta didik dalam 8 kelompok yang

beranggotakan 4-5 perserta

didik. Peserta didik diminta untuk berkumpul dengan

teman sekelompoknya untuk

belajar secara berkelompok dan mengerjakan LKPD yaitu

membuat alat peraga sistem

1. Peserta didik membentuk kelompok dan menerima

LKPD yaitu membuat

alat peraga sistem pernapasan manusia.

5 Menit

Page 145: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

126

pernapasan manusia. 2. Guru menyampaikan langkah-

langkah pelaksanaan diskusi

kelompok terkait gangguan pada sistem pernapasan.

3. Guru meminta peserta didik

untuk memulai kerja kelompok dengan teman

sekelompoknya untuk

membuat alat peraga sistem pernapasan pada manusia.

2. Peserta didik menyimak

langkah-lagkah

pelaksanaan diskusi kelompok.

3. Peserta didik mulai

berkerja sama dengan kelompoknya untuk

membuat alat peraga

sistem pernapasan

2 Menit

23 Menit

Elaborasi

4. Guru membimbing peserta didik dalam melakukan kerja

kelompok dan membimbing

kelompok yang mengalami kesulitan saat membuat alat

peraga sistem pernapasan.

5. Guru meminta peserta didik

untuk mengumpulkan tugas

kelompok tentang gangguan

pada sistem dan meminta salah satu perwakilan

kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil kerje kelompok membuat alat

peraga sistem pernapasan

manusia

4. Peserta didik bertanya kepada guru bila

mengalami kesulitan.

5. Peserta didik

mengumpulkan tugas

kelompoknya dan salah

satu perwakilan kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil

kerja kelompok yaitu membuat alat peraga.

3 Menit

7 Menit

Konfirmasi 6. Guru memberi kesempatan

kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan tentang

cara kerja alat peraga sistem

pernapasan manusia kepada kelompok yang maju

presentasi.

7. Guru memberikan penguatan

materi serta memberikan tanggapan terhadap hasil

presentasi peserta didik

6. Kelompok yang maju

mepresetansikan hasil kelompoknya

memberikan tanggapan.

7. Peserta didik

memperhatikan penjelasan dari guru.

3 Menit

3 Menit

Fase Kuis 8. Guru memberikan kuis

kepada peserta didik yang harus dikerjakan mereka

secara individu.

9. Guru membahasa pertanyaan kuis dan meminta peserta

8. Peserta didik

mengerjakan kuis secara individu.

9. Peserta didik mendengarkan penjelasan

2 Menit

2 Menit

Page 146: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

127

didik untuk mengoreksi jawaban kuis dari teman

mereka.

dari guru dan mengoreksi hasil jawaban kuis dari

teman mereka

Fase

Perhitungan

Skor

10. Guru meminta peserta didik untuk menghitung perolehan

skor kuis yang diperoleh

teman yang mereka koreksi

11. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil skor

yang mereka peroleh pada

kartu kelompok.

10. Peserta didik menghitung skor yang diperoleh

temannya

11. Peserta didik menuliskan skor yang diperoleh pada

kartu kelompok yang

sudah tersedia.

3 Menit

3 Menit

Fase

Penghargaan

12. Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memperoleh

skor terbaik dengan mengajak peserta didik

bertepuk tangan dan bersama-

sama mengucapkan hore sebanyak 3 kali.

12. Peserta didik

mengekspresikan

keberhasilannya dengan

mengucap hore sebanyak 3 kali.

4 Menit

Penutup 40 Menit

1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik

kesimpulan dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan

2. Guru memberikan pertanyaan

kepada peserta didik sebagai refleksi tentang gangguan

pada sistem pernapasan

manusia.

3. Guru memberikan soal post-

test kepada peserta didik

untuk mengetahui sejauhmana peserta didik memahami

materi yang diajarkan oleh

guru.

4. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa bersama

peserta didik dan mengucapkan salam.

1. Peserta didik menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru tentang materi gangguan

pada sistem pernapasan

manusia.

3. Peserta didik menerima

soal post-test dan

megerjakannya

4. Peserta didik berdoa

bersama guru dan

menjawab salam dari guru.

4 Menit

4 Menit

30 Menit

2 Menit

Page 147: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

128

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian Sikap

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Instrumen : Lihat Lampiran

2. Teknik Penilaian Ketrampilan

a. Teknik penilaian : Praktikum

b. Bentuk Instrumen : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

c. Instrumen : Lihat Lampiran

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Pre-test dan Post-test)

b. Bentuk Instrumen : Soal Pilihan Ganda

c. Instrumen : Lihat Lampiran

Salatiga, 03 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Pranoto, S. Pd Roviah Nur Khasanah

NIP. NIM. 23060160036

Kepala SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Khotmawati Fajriyah

NIP.

Page 148: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : VIII / Genap

Materi Pokok : Sistem Pernapasan Manusia

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan x (7JP)

MUATAN IMTAQ

سي لظلوم ي كل ها سألتووه واى تعدوا عوت الله لا تحصوها إى الإ و ءا تكن ه

(43كفار )

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu

mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklh dapat

kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat

mengingkari (nikmat Allah)” (Q.S. Ibrahim: 34)

A. Kompetensi Inti

KI-1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2:Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif, dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

KI-3:Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

KI-4:Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

Page 149: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

130

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam

ekosistem, dan peranan

manusia dalam lingkungan

serta mewujudkannya dalam pengamatan ajaran agama

yang dianutnya.

1.1.1 Mengenali dan mengagumi pada

kebesaran Tuhan yang telah

menciptakan berbagai macam tanaman dan hewan serta

manusia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,

obyektif, jujur, teliti, cermat,

tekun, hati-hati, bertanggung

jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

melakukan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan

hasil percobaan

2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam melakukan kegiatan

pembelajaran terkait sistem

pencernaan pada manusia.

2.1.2 Melakukan identifikasi tentang sistem pencernaan pada manusia.

2.2.1 Menghargai kerja kelompok lain

dalam melaporkan maupun mempresentasikan hasil

pengamatan.

3.9 menganalisis sistem pernapasan

pada manusia dan memahami gangguan pada sistem

pernapasan serta upaya menjaga

kesehatan sistem pernapasan.

3.9.1 Mengaitkan struktur dan fungsi

organ pernapasan . 3.9.2 Menjelaskan pertukaran oksigen

dan karbondioksida pada sistem

pernapasan . 3.9.3Mendiskripsikan mekanisme

pernapasan dada.

3.9.4Mendeskripsikan mekanisme pernapasan perut.

3.9.5 Menjelaskan gangguan yang

terjadi pada sistem pernapasan

3.9.6 Menjelaskan keterkaitan antara sistem pernapasan dengan sistem

peredaran darah.

3.10 menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem

pernapasan

3.10.1 Menggambar skema gangguan pada sistem pernapasan dan cara

mencegah sistem pernapasan

Page 150: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

131

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengkaitkan struktur dan fungsi sistem pernapasan

manusia

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ pernapasan pada

manusia

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi organ-organ pada sistem

pernapasan manusia

4. Peserta didik dapat mengetahui dan memahami proses berlangsungnya

sistem pernapasan pada manusia

5. Peserta didik dapat mengetahui proses pernapasana pada dada dan

proses pernapasan pada perut

6. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam gangguan pada

sistem pernapasan dan cara pencegahannya

D. Materi Pembelajaran

Sistem pernapasana atau respirasi adalah proses pertukaran gas

yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.

Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.

1. Bernapas atau vertilasi paru-paru

Bernapas atau vertilisasi paru-paru merupakan proses menghirup udara

dan menghembuskan udara yang melibatkan pertukaran udara antara

atmosfer dengan alveolus paru-paru.

2. Respirasi eksternal

Respirasi eksternal merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus

paru-paru dengan darah dalam pembuluh kapiler paru-paru. Proses

Page 151: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

132

tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan

melepaskan CO2 menuju alveolus.

3. Respirasi internal

Respirasi internal merupakan pertukaran gas-gas antara darah dalam

pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh.

Pada proses tersebut darah melepas O2 dan mengikat CO2. Di dalam

sel tubuh O2 digunakan untuk reaksi metabolism tubuh, selama proses

ini dihasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolism berupa CO2.

Berikut merupakan organ-organ sistem pernapasan manusia

1. Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan

dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut

hidung,selaput lendir, dan konka. Rambut-rambut hidung berfungsi

untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama

udara.Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk

terhirupsaat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka

mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu

udara yangterhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan

udara yang masuk ke paru-paru.

2. Faring

Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang

(posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas

laring(superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi

oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu

dalam proses menelan makanan. Faring berfung sisebagai jalur masuk

udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang

berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.

3. Laring

Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang

menghubungkan faring dengan trakea. Di dalam laring terdapat

epiglotis dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulang rawan yang

Page 152: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

133

berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk

menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada

partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk

kedalam laring akan terjadi reflek batuk, yang berfungsi untuk

mengeluarkan partikel tersebut dari laring.

4. Trakea

Udara yang telah masuk ke laring, selanjutnya masukke trakea

(batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang menghubungkan

laring dengan bronkus. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang

rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epithelium bersilia.

Fungsi silia pada dinidng trakea untuk menyaring benda-benda asing

yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

5. Bronkus

Bronkus merupakan bagian paling dasar dari trakea. Trakea

bercabang menjadidua. Percabangan trakea tersebut disebut dengan

bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-

paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih

sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-

seling dengan otot polos.

6. Bronkiolus

Bagian paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus

merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung

bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan

berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).

7. Paru-Paru

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi

menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri

atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.

Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura.

Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura

berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan

Page 153: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

134

mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam

pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.

8. Alveolus

Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih.

Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas melaluinya.

Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga

gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran

dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-

gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan

untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas

permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus

dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan di

antaranya adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain

itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh. Volume

udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam

yaitu volume tindal, volume cadangan ekspirasi dan volume cadangan

inspirasi. Selain hal tersebut ada beberapa gangguan dalam sistem

pernapasan diantaranya:

1. Influenza

Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza

viru. Gejala umum influenza yaitu demam dengan suhu lebih dari

, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga

hidung terasa gatal.

2. Tonsilitis

Tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk

ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan dan udara. Gejala

tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil megalami peradangan, batuk,

sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus

yang dapat menyebabkan penyakit tonsilitis yaitu Adenovirus,

Rhinovirus, dan Corona virus.

Page 154: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

135

3. Faringitis

Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti

virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis

misalnya Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus dan Coronavirus.

4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab

terjadinya pneumonia antara lain karena infeksi bakteri, virus, jamur

dan parasit lainnya. Namun pada umumnya pneumonia disebabkan

oleh bakteri Streptococcus pneumonia.

5. Tuberculosis (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosi. Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat

menginfeksi jaringan pada tubuh lainnya. Gejala dari penyakit TBC

yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, hilang nafsu makan,

demam, berkeringat pada malam hari, sulit bernapas, sakit pada

bagian dada, dan batuk berdarah.

6. Asma

Asma adalah salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan.

Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan

yang dapat menyebabkan penyakit asma diantaranya masuknya zat

pemicu alergi dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan

peliharaan dan lain sebagainya.

7. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak

terkendali pada dalam jaringan paru-paru. Gejala orang yang

menderita kanker paru-paru yaitu batuk yang disertai darah, berat

badan berkurang drastic, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian

dada.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Approuch

4. Metode : Ceramah

Page 155: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

136

5. Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran

Media :

- Laptop

- LCD

Alat dan Bahan :

- Gambar organ sistem pernapasan manusia

- Kertas folio

- Spidol dan papan tulis

- Slide presentasi tentang sistem pernapasan manusia dan organ

pernapasan manusia

G. Sumber Belajar

- Zubaidah, Siti dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas

VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

- Susanto, Agus dkk. 2016. Mandiri Mengasah Diri Ilmu Pengetahuan

Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

- Triyono, Agus dkk. 2016. IPA Terpadu Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas

VIII. Jakarta: Erlangga

Page 156: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

137

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama Kelas Kontrol (2x40 Menit)

Kegiatan Kegiatan Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik

“Assalamualaikum Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

4. Guru memotivasi peserta didik dengan menyuruh peserta didik

untuk menutup hidungnya

dalam beberapa detik. Kemudian guru bertanya: apa

yang kalian rasaka? Kira-kira

mengapa bisa terjadi seperti itu?

Dan apa yang kalian ketahui tentang bernapas?

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1. Peserta didik menjawab salam dari guru

“Wassalamualaikum Wr.

Wb.

2. Peserta didik berdoa besama

guru.

3. Peserta didik memberitahu teman mereka yang tidak

hadir.

4. Peserta didik menyiapkan kelengkapan belajar dan

melakukan apa yang disuruh

oleh guru yaitu menutuo hidung selama beberapa

detik serta memperhatikan

pertanyaan dari guru.

5. Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

2 Menit

2 Menit

2 Menit

2 Menit

2 Menit

Kegiatan Inti Mengamati 1. Guru menayangkan slide PPT

tentang sistem pernapasan dan

berbagai macam organ dan fungsi dari orga sistem

pernapasan tersebut.

1. Peserta didik menyimak

slide tentang sistem

pernapasan serta organ dan fungsi dari organ sistem

pernapasan .

10 Menit

Menanya 2. Guru menanyakan kepada

peserta didik apa yang kalian

pahami dari slide PPT

tersebut?

3. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk

bertanya terkait materi sistem

pernapasan dan organ sistem

pernapasan pada manusia.

2. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru terkait

materi sistem pernapasan

dan organ sistem pernapasan pada manusia.

3. Peserta didik menanyakan materi sistem pernapasan

dan organ sistem pernapasan

yang belum mereka pahami.

8 Menit

8 Menit

Eksperimen 4. Guru meminta peserta didik

untuk berdiri dan menghirup

udara secara perlahan.

4. Peserta didik melakukan apa

yang diminta guru.

12 Menit

Page 157: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

138

Asosiasi 5. Guru meminta salah satu

peserta didik untuk maju

kedepan kelas guna menyampaikan kembali

materi yang telah diajarkan

oleh guru terkait materi sistem

pernapasan dan organ sistem pernapasan pada manusia.

5. Salah satu perwakilan

peserta didik maju ke depan

kelas untuk menyampaikan materi sistem pernapasan

dan organ sistem pernapasan

yang telah dipelajarrinya.

7 Menit

Mengkomunikasikan

6. Guru melakukan penjelasan

terhadap hasil presentasi

salah satu peserta didik terkait materi sistem

pernapasan dan organ

sistem pernapasan pada manusia.

7. Guru memberikan

penegasan terhadap suatu bahasan yang sekiranya

sangat penting bagi

pemahaman proses

pembelajaran terkait materi sistem pernapasan dan

organ sistem pernapasan.

6. Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru tentang

materi sistem pernapasan dan organ sistem pernapasan

pada manusia.

7. Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru tentang materi sistem pernapasan

dan organ sistem pernapasan

pada manusia.

10 Menit

10 Menit

Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil

pembelajaran.

2. Guru memberikan memberikan tugas kepada

peserta didik berkaitan

dengan mekanisme dan gangguan pada sistem

pernapasan pada manusia.

3. Guru megakhiri pembelajaran dengan memimpin membaca

doa bersama-sama.

1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran secara

bersama-sama.

2. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh guru.

3. Peserta didik berdoa bersama guru untuk mengakhiri

pembelajaran.

4 Menit

3 Menit

3 Menit

Page 158: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

139

Pertemuan Kedua Kelas Kontrol (2x40 Menit)

Kegiatan Kegiatan Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 10 Menit

1. Guru mengucapkan salam kepada

peserta didik “Assalamualaikum Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik.

4. Guru memotivasi peserta didik dengan bertanya kepada peserta

didik apa yang kalian ketahui

gangguan pada sistem pernapasan manusia?

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru “Wassalamualaikum Wr.

Wb.

2. Peserta didik berdoa besama

guru.

3. Peserta didik memberitahu

teman mereka yang tidak

hadir.

4. Peserta didik menyiapkan kelengkapan belajar dan

menjawab pertanyaan dari

guru terkait materi gangguan pada sistem pernapasan.

5. Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

2 Menit

2 Menit

2 Menit

2 Menit

2 Menit

Kegiatan inti 60 Menit

Mengamati

1. Guru menayangkan slide PPT

tentang gangguan pada sistem pernapasan manusia.

1. Peserta didik menyimak

slide tentang gangguan pada sistem pernapasan manusia.

10 Menit

Menanya 2. Guru menanyakan kepada

peserta didik apa yang kalian

pahami dari slide PPT tentang

gangguan pada sistem

pernapasan manusia tersebut?

3. Guru memberikan waktu

kepada peserta didik untuk bertanya terkait materi

gangguan pada sistem

pernapasan manusia.

2. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru terkait

materi gangguan pada sistem

pernapasan manusia.

3. Peserta didik menanyakan

materi gangguan pada sistem pernapasan manusia yang

belum mereka pahami.

5 Menit

5 Menit

Asosiasi 4. Guru meminta peserta didik

untuk membentuk kelompok

dengan masing-masing anggota kelompok 5 peserta didik untuk

mengerjakan LKPD yaitu

membuat alat peraga sistem pernapasan manusia

4. Peserta didik membentuk

kelompok dan berkerja sama

dengan temanya untuk membuat alat peraga sistem

pernapasan pada manusia.

30 Menit

Page 159: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

140

5. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan

mempresentasikan hasil kerja

kelompok yaitu membuat alat peraga sistem pernapasan

manusia.

5. Peserta didik maju kedepan kelas untuk

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya yaitu membuat alat peraga sistem

pernapasan manusia.

5 Menit

Mengkomunikasikan

6. Guru melakukan penjelasan terhadap hasil presentasi salah

satu peserta didik terkait materi

gangguan pada sistem pernapasan manusia.

6. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang

materi gangguan pada sistem

pernapasan manusia.

5 Menit

Penutup 10 Menit

1. Guru bersama peserta didik

menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Guru memberikan memberikan

tugas kepada peserta didik berkaitan dengan mekanisme dan

gangguan pada sistem

pernapasan pada manusia.

3. Guru megakhiri pembelajaran

dengan memimpin membaca doa bersama-sama.

1. Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil pembelajaran secara bersama-

sama.

2. Peserta didik mencatat tugas

yang diberikan oleh guru.

3. Peserta didik berdoa bersama

guru untuk mengakhiri pembelajaran.

4 Menit

3 Menit

3 Menit

Pertemuan Ke Tiga Kelas Kontrol (2X40 Menit)

Kegiatan Kegiatan Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

Pendahuluan 10 Menit

1. Guru mengucapkan salam kepada

peserta didik “Assalamualaikum

Wr. Wb.

2. Guru meminta peserta didik

untuk berdoa.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik.

4. Guru memotivasi peserta didik

dengan bertanya kepada peserta

didik apa yang kalian ketahui gangguan pada sistem pernapasan

manusia?

1. Peserta didik menjawab

salam dari guru

“Wassalamualaikum Wr.

Wb.

2. Peserta didik berdoa besama

guru.

3. Peserta didik memberitahu

teman mereka yang tidak

hadir. 4. Peserta didik menyiapkan

kelengkapan belajar dan

menjawab pertanyaan dari guru terkait materi gangguan

pada sistem pernapasan.

2 Menit

2 Menit

2 Menit

2 Menit

Page 160: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

141

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

5. Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

2 Menit

Kegiatan inti 100 Menit

Mengamati 1. Guru menayangkan slide PPT

tentang review materi sistem

penapasan manusia.

1. Peserta didik menyimak

slide tentang review materi

sistem pernapasan manusia.

10 Menit

Menanya 2. Guru menanyakan kepada

peserta didik apa yang kalian

pahami dari slide PPT tentang review materi sistem

pernapasan manusia tersebut?

3. Guru memberikan waktu

kepada peserta didik untuk

bertanya terkait review materi

sistem pernapasan tersebut.

2. Peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru terkait

review materi sistem pernapasan manusia.

3. Peserta didik menanyakan

materi sistem pernapasan

manusia yang belum mereka

pahami.

10 Menit

10 Menit

Asosiasi

4. Guru meminta salah satu

peserta didik untuk maju kedepan kelas guna

menyampaikan kembali materi

yang telah diajarkan oleh guru

terkait materi sistem pernapasan manusia.

4. Salah satu perwakilan

peserta didik maju ke depan kelas untuk menyampaikan

materi sistem pernapasan

manusia.

10 Menit

Mengkomunikasikan 5. Guru melakukan penjelasan

terhadap hasil presentasi salah

satu peserta didik terkait materi

gangguan pada sistem pernapasan manusia.

6. Guru meminta peserta didik untuk duduk ditempatnya

masing-masing dan meminta

peserta didik untuk mengerjakan soal post-test,

untuk mengetahui sejauh mana

peserta didik memahami materi

yang telah diajarkan oleh guru.

5. Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru tentang

materi gangguan pada sistem

pernapasan manusia.

6. Peserta didik kembali ketempat duduknya masing-

masing dan mengerjakan

soal post-tes yang diberikan oleh guru.

10 Menit

45 Menit

Penutup 10 menit

1. Guru bersama peserta didik

menyimpulkan hasil

pembelajaran.

2. Guru memberikan memberikan

tugas kepada peserta didik

1. Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil

pembelajaran secara bersama-sama.

2. Peserta didik mencatat tugas

yang diberikan oleh guru.

4 Menit

3 Menit

Page 161: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

142

berkaitan dengan mekanisme dan gangguan pada sistem

pernapasan pada manusia.

3. Guru megakhiri pembelajaran

dengan memimpin membaca

doa bersama-sama.

3. Peserta didik berdoa bersama

guru untuk mengakhiri

pembelajaran.

3Menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian Sikap

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Instrumen : Lihat Lampiran

2. Teknik Penilaian Ketrampilan

a. Teknik penilaian : Praktikum

b. Bentuk Instrumen : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

c. Instrumen : Lihat Lampiran

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Pre-test dan Post-test)

b. Bentuk Instrumen : Soal Pilihan Ganda

c. Instrumen : Lihat Lampiran

Salatiga, 03 Februari 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Pranoto, S. Pd Roviah Nur Khasanah

NIP. NIM. 23060160036

Kepala SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Khotmawati Fajriyah

NIP.

Page 162: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

143

Lampiran 7. Lembar Observasi Peserta Didik

INSTRUMEN OBSERVASI PESERTA DIDIK DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Nama peserta didik yang diobservasi :

Kelas :

No Absen :

Petunjuk pengisisan

Amatilah dengan seksama aktivitas peserta didik selama pelaksanaan

pembelajaran

Isilah dengan menggunakan tanta centang pada kolom frekuensi yang telah

tersedia dengan ketentuan ya atau tidak.

No

Aspek-Aspek yang Diamati saat Pembelajaran

Menggunakan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

Pembelajaran

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Peserta didik menempati tempat duduknya masing-

masing.

2. Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai.

3. Peserta didik melakukan absensi dengan tertib.

4. Peserta didik menyiapkan perlengkapan belajar sebelum

pembelajaran berlangsung.

5. Kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran.

6. Peserta didik mendengar dan menjawab penjelasan

awal/apersepsi dari guru

KEGIATAN INTI

1. Peserta didik membantu guru untuk mempersiapkan LCD untuk menayangkan slide PPT

2 Peserta didik menyimak slide PPT tentang sistem

pernapasan dan organ sistem pernapasan manusia yang disampaikan oleh guru

3. Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen dan

menerima LKPD tentang materi sistem pernapasan

manusia dan organ pernapasan manusia dari guru

4. Saat berkelompok peserta didik duduk secara

berkelompok dan memperhatikan langkah-langkah diskusi

dari guru

5. Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompoknya dengan baik.

6. Keterlibatan peserta didik dalam mengemukakan pendapat

7. Keterlibatan peserta didik dalam melakukan diskusi

kelompok.

8. Keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok dan

bertanya kepada guru apabila mengamali kesulitan dalam

Page 163: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

144

belajar berkelompok

9. Kerja sama yang dilakukan peserta didik saat berkerja

kelompok dengan temannya.

10. Keaktifan peserta didik dalam mencatat berbagai

penjelasan yang di berikan oleh guru

11. Peserta didik mengumpulkan tugas dan mempresentasikan

hasil diskusi kelompok didenpan kelas

12. Keaktifan peserta didik dalam menyampaikan sanggahan

dan tanggapan

13. Keterlibatan peserta didik dalam menyimpulkan materi

pembelajaran.

KEGIATAN PENUTUP

1. Peserta didik mengekspresikan keberhasilannya dalam mengikuti pembelajaran dengan mengucapkan hore

2. Peserta didik mencatat tugas yang diberika oleh guru

untuk dikerjakan di rumah

3. Peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

4. Peserta didik menjawab salam dari guru

5. Peserta didik meninggalkan kelas dengan tenang

Page 164: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

145

LEMBAR OBSERVASI SIKAP PESERTA DIDIK

KELAS KONTROL

Nama peserta didik yang diobservasi :

Kelas :

No Absen :

Petunjuk pengisian

Amatilah dengan seksama aktivitas peserta didik selama pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas.

Isilah tabel dibawah ini dengan tanda centang pada kolom yang telah

tersedia dengan ketentuan ya atau tidak.

No Aspek-Aspek yang Diamati saat Pembelajaran Pembelajaran

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Peserta didik menempati tempat duduknya masing-masing.

2. Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai.

3. Peserta didik melakukan absensi dengan tertib.

4. Peserta didik menyiapkan perlengkapan belajar sebelum pembelajaran berlangsung.

5. Kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran.

6. Peserta didik mendengar dan menjawab penjelasan

awal/apersepsi dari guru

KEGIATAN INTI

1. Peserta didik menyimak slide PPT tentang sistem

pernapasan dan organ sistem pernapasan manusia yang

disampaikan oleh guru

2. Peserta didik bertanya kepada guru terkait materi yang

kurang dipahaminya

3. Saat pembelajaran berlangsung peserta didik selalu

memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama dan dengan tertib

4. Peserta didik melakukan diskusi bersama dengan teman

sebangkunya ketika guru memintanya untuk berdiskusi

5. Keterlibatan peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6. Keterlibatan peserta didik dalam melakukan diskusi teman

sebangkunya.

7. Keaktifan peserta didik dalam bertanya kepada guru

apabila mengamali kesulitan dalam mengikuti pembelajaran

8. Peserta didik dengan cermat mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

Page 165: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

146

9. Keaktifan peserta didik dalam mencatat berbagai penjelasan yang di berikan oleh guru

10. Peserta didik mengumpulkan tugas yang telah diberikan

oleh guru

11. Keaktifan peserta didik dalam menyampaikan sanggahan dan tanggapan

12. Keterlibatan peserta didik dalam menyimpulkan materi

pembelajaran.

KEGIATAN PENUTUP

1. Peserta didik mencatat tugas yang diberika oleh guru

untuk dikerjakan di rumah

2. Peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

3. Peserta didik menjawab salam dari guru

4. Peserta didik meninggalkan kelas dengan tenang

Page 166: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

147

Lampiran 8. Lembar Observasi Guru

INSTRUMEN OBSERVASI GURU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Nama guru yang diobservasi :

Mata pelajaran :

Materi :

Kelas/Semester :

Petunjuk pengisisan

Isilah dengan menggunakan tanta centang pada kolom yang telah tersedia

dengan ketentuan ya atau tidak.

No Aspek-aspek yang diamati Pembelajaran

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1 Guru mempersiapkan sarana pembalajaran

2 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama dengan

peserta didik

3 Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan teliti

4 Guru memotivasi peserta didik supaya peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran di kelas

5 Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik terkait materi

yang akan disampaikan

6 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

KEGIATAN INTI

1 Guru meminta bantuan peserta didik untuk membantu

pempersiapkan LCD

2 Guru menayangkan dan menjelaskan slide PPT tentang materi sistem pernapasan pada manusia

3 Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok secara

heterogen

4 Guru meminta peserta didik untuk duduk bersama dengan teman sekelompoknya dan guru menyampaikan langkah-langkah

pelaksanaan diskusi kelompok

5 Guru berperan sebagai fasilitator saat peserta didik mengalami

kesulitan saat belajar kelompok

6 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya jika peserta didik mengalami kesulitasn saat berdiskusi

7 Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas sekaligus mengumpulkan hasil diskusinya

8 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menyampaikan tanggapan atau sanggahan kepada kelompok

yang mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas

Page 167: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

148

9 Guru meminta masing-masing kelompok untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan

10 Guru memberikan penguatan materi dan memberikan

kesimpulan sebelum pembelajaran diakhiri

11 Guru memberikan reward kepada kelompok yang berdiskusi dengan tertib dan memintanya untuk bertepuk tangan dan

mengucapkan hore sebanyak 3 kali

PENUTUP

1 Guru bertanya kepada peserta didik sebagai refleksi terkait materi yang telah diajarkan

2 Guru memberikan tugas kepada peserta didik

3 Guru memninta peserta didik untuk merapikan kembali tempat

duduk seperti semula

4 Guru mengahiri pembelajaran dengan berdoa bersama peserta

didik dan mengucapkan salam

5 Guru meninggalkan kelas

Page 168: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

149

INSTRUMEN OBSERVASI GURU

KELAS KONTROL

Nama guru yang diobservasi :

Mata pelajaran :

Materi :

Kelas/Semester :

Petunjuk pengisian

Isilah dengan menggunakan tanta centang pada kolom frekuensi yang telah

tersedia dengan ketentuan ya atau tidak.

No Aspek-aspek yang diamati Pembelajaran

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Guru mempersiapan sarana pembelajaran

2. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa

bersama dengan peserta didik

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan teliti

4. Guru memotivasi peserta didik supaya peserta didik

tertarik untuk mengikuti pembelajaran di kelas

5. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik terkait materi yang akan disampaikan

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

KEGIATAN INTI

1. Guru menayangkan dan menjelaskan slide PPT tentang materi sistem pernapasan dan organ sistem

pernapasan pada manusia dengan baik dan mudah

dipahami peserta didik

2. Guru bertanya kepada peserta didik terkait materi yang belum dipahami oleh peserta didik

3. Guru menyampaikan materi dengan jelas dan dengan

teliti

4. Guru membimbing peserta didik saat belajar kelompok dengan teman sebangkunya

5. Guru menegur peserta didik yang ramai sendiri saat

pembalajaran berlangsung

6. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika peserta didik megalami kesulitan

saat pembelajaran berlangsung

7. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas yang diberikan

8. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan

pendapatnya terkait materi yang telah dipelajarinya.

9. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan

Page 169: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

150

kembali materi yang sudah diajaran didepan kelas

10. Guru peserta didik untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilakukan

11. Guru memberikan penguatan materi serta

memberikan kesimpulan sebelum pembelajaran diakhiri

PENUTUP

1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

sebagai refleksi terkait materi sistem pernapasan dan organ pernapasan pada manusia

2. Guru mengajak peserta didik untuk bertepuk tangan

sebagai tanda keberhasilan dalam mengikuti pembelajaran

3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik

4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

bersama peserta didik dan memberikan salam

6. Guru meninggalkan kelas

Page 170: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

151

Lampiran 9. Lembar Angket Peserta Didik

INSTRUMEN KUESIONER (ANGKET) PESERTA DIDIK MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

A. Petunjuk Pengisian

Isilah dengan menggunakan tanda ceklis pada kolom frekuensi yang

tersedia.

B. Keterangan Pilihan Jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Peryataan Pilihan jawaban

SS S TS STS

1. Saya sudah belajar IPA pada malam hari sebelum pelajaran esok hari

2. Saya sampai sekolah sebelum pukul 06.50

3. Saya sudah mempersiapkan buku pelajaran IPA

ketika guru memasuki kelas

4. IPA merupakan pelajaran yang menyenangkan

5. Saya sering melamun ketika pelajaran

berlangsung

6. Saya cenderung pasif ketika diskusi kelompok

7. Saya suka bercanda ketika pelajaran

8. Saya mengerjakan soal dengan cepat dan tidak

teliti

9. Saya akan meminta guru untuk memperingatkan peserta didik lain yang membuat keributan di luar

kelas pada saat pembelajaran

10. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) saya tidak merasa bosan saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas

11. Saya tetap memperhatikan penjelasan guru

meskipun saya duduk di meja paling belakang

12. Dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) bisa menambah

ketrampilan saya saat berdiskusi kelompok.

13. Saya belajar IPA ketika akan menghadapi ulangan

14. Saat pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) saya bisa melajar bertanggung jawab

dalam belajar kelompok.

15. Dengan model pembelajaran Student Team

Page 171: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

152

Achievement Division (STAD) saya dapat mengembangkan pengetahuan saya tentang materi

yang diajarkan oleh guru

16. Saya lebih tertarik mengikuti pembelajaran saat guru menggunakan model pembelajaran Student

Team Achievement Division (STAD)

17. Saya menggunakan alat-alat peraga yang bisa

membantu saya belajar IPA dengan mudah

18. Saya sering membaca buku yang berkaitan dengan

IPA

19. Saya senang dengan belajar berkelompok yang

diterapkan oleh guru saat pembelajaran berlangsung

20. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) saya merasa

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik

21. Saya senang mengikuti pembelajaran IPA dengan

Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

22. Saya lebih aktif saat pembelajaran IPA

menggunakan Model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD)

23. Saya tidak bosan ketika pembelajaran IPA

menggunakan model Pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD)

24. Saya menghargai peserta didik lain yang menyampaikan pendapat saat berdiskusi di dalam

kelas

25. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru

dengan rasa tanggung jawab

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR NILAI KUESIONER (ANGKET)

Jawaban Alternatif Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Nilai = jumlah seluuruh skor

Page 172: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

153

Page 173: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

154

Page 174: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

155

INSTRUMEN KUESIONER (ANGKET) PESERTA DIDIK

KELAS KONTROL

Petunjuk Pengisian

Isilah dengan menggunakan tanda ceklis pada kolom pilihan jawaban yang

sudah tersedia

Keterangan Pilihan Jawaban

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya selalu belajar IPA pada malam hari sebelum

pelajaran esok hari

2 Saya sampai di sekolahan sebelum pukul 06.50

3 Saya sudah mempersiapkan buku pelajaran IPA ketika

guru memasuki kelas tanpa diminta oleh guru

4 Saya sering melamun ketika pembelajaran berlangsung

5 IPA merupakan pelajaran yang menyenangkan

6 Ketika pembelajaran berlangsung saya cenderung pasif

7 Saya suka bercanda dan bermain dengan teman

sebangku saya ketika pembelajaran berlangsung

8 Saya selalu mengerjakan tugas dari guru dengan cepat dan tidak teliti

9 Saya akan meminta guru untuk menegur peserta didik

yang lain ketika membuat keributan didalam kelas maupun diluar kelas

10 Saya lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan

secara berkelompok

11 Dengan kerja kelompok dapat membuat saya percaya diri dan aktif

12 Saya belajar bertanggung jawab ketika belajar kelompok

13 Dengan menggunakan alat peraga saat pembelajaran

saya dapat memahami pelajaran dengan mudah

14 Saya akan cenderung diam saja ketika pembelajaran

dilakukan secara berkelompok

15 Saya akan cepat bosan ketika dalam pembelajaran guru

hanya menyampaikan materi saja tanpa diselingi belajar kelompok

16 Saya hanya belajar IPA ketika akan menghadapi ulangan

17 Saya sering mencari materi IPA di internet

18 Saya menghargai peserta didik yang lain ketika menyampaikan pendapat saat pembelajaran berlangsung

Page 175: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

156

19 Saya suka mengantuk didalam kelas ketika pembelajaran berlangsung

20 Saya merasa tidak percaya diri ketika diminta guru

untuk menyampaikan pendapat

21 Saya merasa bosan ketika penataan tempat duduk saat pembelajaran biasa saja

22 Saya merasa bosa ketika pembelajaran tidak diselingi

dengan sedikit hiburan

23 Saya sering keluar kelas ketika pembalajaran berlangsung

24 Saya akan tetap memperhatikan materi yang diajarkan

oleh guru meskipun saya duduk di meja yang paling belakang

25 Saya akan menegur teman saya ketika membuat

pembelajaran di dalam kelas menjadi tidak kondusif

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR NILAI KUESIONER (ANGKET)

Jawaban Alternatif Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Nilai = jumlah seluruh Skor

Page 176: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

157

Page 177: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

158

Page 178: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

159

Lampiran 10. Lembar Angket Guru

INSTRUMEN KUESIONER (ANGKET) GURU DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Petunjuk Pengisian

Isilah dengan menggunakan tanda ceklis pada kolom frekuensi yang

tersedia.

Keterangan Pilihan Jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan Pilihan jawaban

SS S TS STS

1. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada materi sistem

pernapasan pada manusia dapat mengaktifkan

peserta didik dalam pembelajaran sehari-hari.

2. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dapat memberikan

penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dapat membuat

peserta didik kebingungan dalam memahami materi yang diajarakan oleh guru

4. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) pada materi sistem

pernapasan manusia dapat memudahkan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru

5. Dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat

menghidupkan suasana kelas yang lebih

menyenangkan

6. Dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat mebuat

peserta didik menjadi ramai didalam kelas

7. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dapat membuat peserta didik menjadi lebih bertanggung jawab

Page 179: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

160

dalam kegiatan berkelompok dengan teman sekelasnya

8. Pembelajaran didalam kelas tidak efektif dengan

digunakannya model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

9. Menurut saya, pembelajaran didalam kelas perlu

dilakukan sedikit perubahan pada penataan

lingkungan belajar peserta didik.

10. Ketika pelaksanaan pembelajaran didalam kelas

seharusnya peserta didik memilih sendiri

kelompok belajaranya.

11. Menurut saya dalam presentasi semua anggota kelompok ikut mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

12. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) peserta didik dapat mempermudah dalam menilai sikap ppeserta didik

baik dalam kerja kelompok maupun individu.

13. Dalam melakukan pembelajaran materi sistem pernapasan membuat kelompok secara heterogen

tidak perlu dilakukan.

14. Saya dapat memprediksi pengaruh model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) akan berdampak pada peningkatan hasil

belajar peserta didik.

15. Saya tidak dapat memprediksi model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) akan berdampak pada peningkatan hasil

belajar peserta didik.

16. Dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat

menumbuhkan sikap saling memiliki antar

anggota kelompok sehingga dapat memudahkan

dalam memahami materi sistem pernapasan

17. Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dapat menimbulkan

sikap egois pada peserta didik karena adanya keinginan untuk terlihat pandai diantara teman-

teman yang lain.

18. Ketika pelaksanaan pembelajaran saya bisa

dengan mudah mengajak peserta didik untuk menarik kesimpulan sesuai materi yang diajarkan

dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD).

19. Dalam penarikan kesimpulan dilakukan dengan keterlibatan peserta didik secara langsung

20. Pembelajaran dengan model Student Team

Achievement Division (STAD) dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti

pembelajaran sehari-hari.

Page 180: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

161

21 Dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat

menumbuhkan sikap saling membantu antar

peserta didik apabila ada materi yang belu dipahami

22 Menurut saya, dengan adanya model

pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) pembentukan kelompok secara heterogen sangat perlu dilakukan

23 Dengan pembentukan kelompok secara heterogen

dapat membuat semua peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas dan

dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada

peserta didik saat belajar berkelompok

24 Dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas peserta didik merasa senang karena diakhir

pembelajaran mereka bertepuk tangan sebagai

ekspresi keberhasilannya dalam mengikuti

pembelajaran

25 Dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) peserta didik yang

paling bagus saat pembelajaran akan mendapatkan reward.

Page 181: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

162

Lampiran 11. Hasil Uji Coba Instrumen

UJI VALIDITAS

Jumlah

Soal_1 Pearson

Correlation .505

**

Sig. (2-tailed) .004

N 30

Soal_2 Pearson

Correlation .459

*

Sig. (2-tailed) .011

N 30

Soal_3 Pearson

Correlation .644

**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

Soal_4 Pearson

Correlation .422

*

Sig. (2-tailed) .020

N 30

Soal_5 Pearson

Correlation .700

**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

Soal_6 Pearson

Correlation .584

**

Sig. (2-tailed) .001

N 30

Soal_7 Pearson

Correlation .222

Sig. (2-tailed) .238

N 30

Soal_8 Pearson

Correlation .442

*

Sig. (2-tailed) .014

N 30

Soal_9 Pearson

Correlation .289

Page 182: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

163

Sig. (2-tailed) .122

N 30

Soal_19 Pearson

Correlation .422

*

Sig. (2-tailed) .020

N 30

Soal_20 Pearson

Correlation .442

*

Sig. (2-tailed) .014

N 30

Soal_21 Pearson

Correlation .505

**

Sig. (2-tailed) .004

N 30

Soal_22 Pearson

Correlation .599

**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

Soal_23 Pearson

Correlation .456

*

Sig. (2-tailed) .011

N 30

Soal_24 Pearson

Correlation .375

*

Sig. (2-tailed) .041

N 30

Soal_25 Pearson

Correlation .289

Sig. (2-tailed) .122

N 30

Berikut merupakan analisis hasil uji coba instrument

No. Soal rhitung rtabel Keterangan

1 0,505 0,361 Valid

2 0,459 0,361 Valid

3 0,644 0,361 Valid

Page 183: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

164

4 0,422 0,361 Valid

5 0,700 0,361 Valid

6 0,584 0,361 Valid

7 0,222 0,361 Tidak Valid

8 0,442 0,361 Valid

9 0,289 0,361 Tidak Valid

10 0,584 0,361 Valid

11 0.329 0,361 Tidak Valid

12 0,599 0,361 Valid

13 0,030 0,361 Tidak Valid

14 0,644 0,361 Valid

15 0,700 0,361 Valid

16 0,375 0,361 Valid

17 0,459 0,361 Valid

18 0,456 0,361 Valid

19 0,422 0,361 Valid

20 0,442 0,361 Valid

21 0,505 0,361 Valid

22 0,599 0,361 Valid

23 0,456 0,361 Valid

24 0,375 0,361 Valid

25 0,289 0,361 Tidak Valid

Page 184: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

165

HASIL UJI RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.844 .850 25

Berdasarkan uji reliabilitas dengan SPSS 22.0 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha

yaitu 0,844. Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal memiliki tingkat

reliabilitas yang tinggi.

Page 185: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

166

HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL

Berdasarkan uji tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan SPSS 22.0

diperoleh nilai Mean pada tabel Statistcs yang digunakan sebagai rentang tingkat

kesukaran, yaitu:

Soal

_1

Soal

_2

Soal

_3

Soal

_4

Soal

_5

Soal

_6

Soal

_7

Soal

_8

Soal

_9

Soal

_10

Soal

_11

Soal

_12

Soal

_13

Soal

_14

Soal

_15

N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .17 .13 .53 .63 .50 .27 .73 .03 .17 .27 .73 .70 .20 .53 .50

Soal

_16

Soal

_17

Soal

_18

Soal

_19

Soal

_20

Soal

_21

Soal

_22

Soal

_23

Soal

_24

Soal

_25

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

.57 .13 .57 .63 .03 .17 .70 .57 .57 .17

Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

No. Soal Mean Analisis Tingkat Kesukaran

1 0,17 Soal Tergolong Sukar

2 0,13 Soal Tergolong Sukar

3 0,53 Soal Tergolong Sedang

4 0,63 Soal Tergolong Sedang

5 0,50 Soal Tergolong Sedang

6 0,27 Soal Tergolong Sukar

7 0,73 Soal Tergolong Mudah

8 0,03 Soal Tergolong Sukar

9 0,17 Soal Tergolong Sukar

10 0,27 Soal Tergolong Sukar

11 0,73 Soal Tergolong Mudah

12 0,70 Soal Tergolong Sedang

13 0,20 Soal Tergolong Sukar

14 0,53 Soal Tergolong Sedang

Page 186: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

167

15 0,50 Soal Tergolong Sedang

16 0,57 Soal Tergolong Sedang

17 0,13 Soal Tergolong Sukar

18 0,57 Soal Tergolong Sedang

19 0,63 Soal Tergolong Sedang

20 0,03 Soal Tergolong Sukar

21 0,17 Soal Tergolong Sukar

22 0,70 Soal Tergolong Sedang

23 0,57 Soal Tergolong Sedang

24 0,57 Soal Tergolong Sedang

25 0,17 Soal Tergolong Sukar

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 11 butir soal

yang tergolong sukar, 2 butir soal yang tergolong mudah dan terdapat 12 butir

soal yang tergolong sedang

Page 187: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

168

DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL

Berdasarkan hasil uji daya pembeda butir soal dengan menggunakan SPSS 22.0

maka diperoleh nilai rhitung yang digunkan sebagai pembanding dari kriteria

sebagai berikut:

Klasifikasi daya pembeda Kriteria Keterangan

0,00 – 0,20 Buruk Soal Ditolak

0,21 – 0,40 Cukup Soal Diperbaiki

0,41 – 0,70 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

0,71 – 1,00 Baik sekali Soal Baik

Analisis Daya Pembeda Butir Soal

No.

Soal rhitung Kriteria Keterangan

1 0,505 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

2 0,459 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

3 0,644 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

4 0,422 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

5 0,700 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

6 0,584 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

7 0,222 Cukup Soal Diperbaiki

8 0,442 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

9 0,289 Cukup Soal Diperbaiki

10 0,584 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

11 0,329 Cukup Soal Diperbaiki

12 0,599 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

13 0,030 Buruk Soal Ditolak

14 0,644 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

15 0,700 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

16 0,375 Cukup Soal Diterima

17 0,459 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

Page 188: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

169

18 0,456 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

19 0,422 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

20 0.442 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

21 0,505 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

22 0,599 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

23 0,456 Baik Soal Diterima dan Diperbaiki

24 0,375 Cukup Soal Diperbaiki

25 0,289 Cukup Soal Diperbaiki

Berdasarkan hasil uji daya pembeda butir soal diperoleh hasil yaitu: 18 soal dapat

dikategorikan sebagai soal diterima dan diperbaiki, 6 soal dikategorikan dalam

soal diperbaiki dan 1 soal dikategorikan soal ditolak.

Page 189: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

170

Lampiran 12. Hasil Analisis Data

HASIL UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kelas Penelitian

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Hasil Belajar

Peserta Didik

Pre-Tes Kelas

Ekperimen (STAD) .144 29 .131

Post-Test Kelas

Eksperimen (STAD) .155 29 .073

Pre-Test Kelas Kontrol

(Konvensional) .129 29 .200

*

Post-Test Kelas Kontrol

(Konvensional) .148 29 .102

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa semua data dari kelas

ekperimen maupun kelas kontrol dapat dikatan terdistribusi normal karena nilai

rhitung > rtabel.

Page 190: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

171

HASIL UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.858 1 56 .178

Berdasarkan data diatas diperoleh nilai signifikasi yaitu 0,178. Sehingga nilai

signifikasi lebih besar dari rtabel yaitu 0,178 > 0,05 , maka dapat disimpulkan

bahwa data terdistribusi sama atau homogen.

Page 191: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

172

HASIL UJI HIPOTESIS

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Peserta

Didik

Equal

variances

assumed

3.119 .083 9.602 56 .000 19.5172

4 2.03269

15.445

28

23.5892

0

Equal

variances not

assumed

9.602 45.080 .000 19.5172

4 2.03269

15.423

40

23.6110

8

Berdasarkan tabel diatas dapat hasil yaitu diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Sehingga HO: ditolak dan Ha: diterima artinya terdapat hubungan antar kedua

variabel.

Page 192: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

173

Lampiran 13. Soal Preetest

Soal Pree test

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban (a), (b), (c), dan (d) yang

benar!

1. Proses masuknya udara kedalam tubuh disebut….

a. Inspirasi

b. Internal

c. Ekspirasi

d. Ekshalasi

2. Gas yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia adalah….

a. Halogen

b. Karbondioksida

c. Oksigen

d. Nitrogen

3. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena

diafragma….

a. Melengkung, tulang rusuk dan tulang dada terangkat

b. Melengkung, tulang rusuk dan tulang dada turun

c. Mendatar, tulang rusuk dan tulang dada terangkat

d. Mendatar, tulang rusuk dan tulang dada turun

4. Keluarnya udara pernapasan dari paru-paru adalah karena rongga dada….

a. Membesar, tekanan udara paru-paru membesar

b. Mengecil, tekanan udara paru-paru mengecil

c. Mengecil, tekanan udara paru-paru membesar

d. Membesae, tekanan udara paru-paru mengecil

5. Fungsi selaput lendir pada rongga hidung adalah untuk….

a. Menyesuaikan kelembaban udara

b. Menetralkan racun yang masuk

c. Membunuh kuman yang terbawa

d. Memilih gas-gas yang masuk

Page 193: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

174

6. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan….

a. Pleura

b. Bronkus

c. Bronkiolus

d. Alveolus

7. Udara dari luar masuk kedalam paru-paru apabila….

a. Tulang rusuk terangkat

b. Tulang rusuk turun

c. Diafragma terangkat

d. Diafragma turun

8. Pernapasan bagi makhluk hidup memiliki tujuan pokok, yaitu…..

a. Untuk mendapatkan oksigen

b. Mendapatkan energi

c. Membebaskan karbondioksida

d. Menghasilkan zat-zat sisa

9. Pada pernapasan perut, udara masuk ke paru-paru sebagai akibat kontraksi

dari…..

a. Otot perut

b. Otot rusuk

c. Otot diafragma

d. Otot antar tulang rusuk

10. Pada manusia difusi oksigen dan Karbondioksida terjadi pada….

a. Trakea

b. Pleura

c. Alveolus

d. Bronkiolus

11. Gangguan pada paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis disebut penyakit….

a. TBC

b. Influenza

c. Bronkitis

Page 194: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

175

d. Pleuritis

12. Pada pernapasan perut, udara masuk ke paru-paru sebagai akibat kontraksi

dari….

a. Otot perut

b. Otot rusuk

c. Otot diafragma

d. Otot atar tulang rusuk

13. Paru-paru berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara kemudian

oksigen akan brdifusi ke dalam darah. Sehingga paru-paru memiliki

karakteristik….

a. Permukaan yang luas

b. Kaya akan kapiler darah

c. Permukaan yang elastik

d. Dilindungi oleh selaput pleura

14. Apabila kamu mengehembuskan napas dikaca akan terbentuk titik-titik air.

Hal ini karena….

a. Dari proses pernapasan akan menghasilkan CO2

b. Dari pernapasan akan membutuhkan O2

c. Dari proses pernapasan akan membutuhkan C6H12O6

d. Dari proses pernapasan akan menghasilkan H2O

15. Udara sebanyak-banyaknya (maksimum) yang dapat keluar masuk paru-

paru disebut…..

a. Volume pernapasan

b. Volume paru-paru

c. Daya tamping paru-paru

d. Kapasitas vital paru-paru

16. Berikut ini fungsi kantong udara pada burung kecuali….

a. Meringankan tubuh ketika terbang

b. Membantu mengeraskan suara

c. Membantu pernapasan ketika hinggap

d. Tempat cadangan udara ketika terbang

Page 195: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

176

17. Berikut ini merupakan alat pernapasan dan alat bantu pernapasan pada

katak kecuali….

a. Selaput mulut

b. Selaput kaki belakang

c. Paru-paru

d. Kulit

18. Fungsi katup pangkal tenggorokan adalah….

a. Menutup tenggorokan pada saat bernapas

b. Menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan

c. Menutup kerongkongan saat menelan makanan

d. Membantu menelan makanan

19. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan tersedak. Hal iktu terjadi

karena….

a. Adanya makanan yang masuk ke tenggorokan

b. Adanya makanan yang masuk ke hidung

c. Adanya makanan yang masuk ke rongga mulut

d. Adanya makanan yang masuk ke kerongkongan

20. Penyakit infeksi pada batang tenggorokan disebut….

a. Bronchitis

b. Pleuritis

c. Rhinitis

d. Sinusitis

21. Gangguan pernapasan yang biasanya disebabkan karena terlalu banyak

merokok adalah….

a. TBC

b. Salesma

c. Kanker paru-paru

d. Dipetri

Page 196: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

177

22. Dalam keadaan istirahat, udara yang dimasukkan kedalam paru-paru

(alveolus) sebanyak….

a. 500

b. 1000

c. 1500

d. 3500

23. Udara yang ada dalam paru-paru yang masih dapat dihembuskan dengan

mengerutkan otot perut sekuat-kuatnya setelah pernapasan biasa adalah….

a. Udara residu

b. Volume tindal

c. Udara cadangan inspirasi

d. Udara cadangan ekspirasi

24. Selama perjalana dari hidung ke paru-paru udara mengalami hal-hal

sebagai berikut kecuali….

a. Udara disaring oleh rambut-rambut yang tumbuh dalam hidung

b. Udara dilembabkan oleh lendir

c. Udara berdifusi di alveolus

d. Udara diproses untuk menghasilkan energi

25. Urutan proses masuknya udara dalam sistem pernapasan yang tepat

adalah….

a. Trakea – laring – brokus – paru-paru – hidung

b. Hidung – trakea – laring – bronkus – paru-paru

c. Laring – trakea – bronkus – hidung – paru-paru

d. Hidung – laring – trakea – bronkus – paru-paru

Page 197: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

178

Kunci Jawaban Soal Pree test

No Soal Jawaban Skor Keterangan

1 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

2 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

3 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

4 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

5 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

6 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

7 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

8 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

9 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

10 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

11 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

12 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

13 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

14 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

Page 198: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

179

15 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

16 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

17 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

18 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

19 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

20 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

21 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

22 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

23 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

24 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

25 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

Page 199: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

180

Page 200: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

181

Page 201: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

182

Lampiran 14. Soal Posttest

SOAL POST-TEST

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban (a), (b), (c), dan (d) yang

benar!

1. Berikut merupakan hakekat bernapas yang sesungguhnya adalah .....

a. Mengeluarkan air dari dalam paru-paru

b. Mengoksidasi makanan untuk mendapatkan energi

c. Memasukkan oksigen ke dalam paru-paru

d. Mengeluarkan karbondioksida dari paru-paru

2. Berikut ini merupakan jalannya udara pada sistem pernapasan manusia yang

benar adalah ...

a. Rongga hidung- laring- trakea- bronkiolus- bronkus- alveolus

b. Rongga hidung- faring- trakea- bronkiolus- bronkus- paru-paru

c. Rongga hidung- faring- laring- bronkus- bronkiolus- paru-paru

d. Rongga hidung- laring- faring- bronkiolus- bronkus- paru-paru

3. Trakea dan Alveolus ditunjukkan oleh gambar nomor .....

a. 1 dan 2

b. 3 dan 2

c. 2 dan 3

d. 4 dan 5

4. Perhatikan gambar soal No 3. Organ pada sistem pernapasan yang merupakan

bagian paling dasar dari trakea ditunjukan pada gambar nomor ....

a. 1

b. 2

1

5

6 4 2

3

2

Page 202: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

183

c. 5

d. 6

5. Jaringan dalam paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas

oksigen dan gas karbondioksida adalah …

a. Alveolus

b. Bronkiolus

c. Bronkus

d. Laring

6. Dalam organ paru-paru terdapat gelembung paru-paru yang dinamakan …

a. Sinus

b. Bronkus

c. Bronkiolus

d. Alveolus

7. Struktur pada sistem pernapasan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru

dari gesekan saat mengembang dan mengempis adalah …

a. Pleura

b. Alveolus

c. Diafragma

d. Lobus paru-paru

8. Berikut ini merupakan aktivitas yang menyebabkan terjadinya inspirasi

adalah ….

a. Relaksasinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan relaksasinya

diafragma

b. Relaksasinyaotot-otot eksternal antar tulangr usuk dan

berkontraksinyadiafragma

c. Berkontraksinyaotot-ototeksternal antar tulang rusuk dan relaksasinya

diafragma

d. Berkontraksinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan

berkontraksinya diafragma

9. Pada pernapasan perut, udara masuk ke paru-paru sebagai akibat dari

kontraksi…..

Page 203: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

184

a. Otot perut

b. Otot rusuk

c. Otot diafragma

d. Otot antar tulang rusuk

10. Gangguan pada paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis disebut ….

a. TBC

b. Influenza

c. Bronkitis

d. Pleuritis

11. Apabila kita mengehembuskan napas dikaca maka akan terbentuk titik-titik

air. Hal ini terjadi karena….

a. Dari proses pernapasan akan menghasilkan CO2

b. Dari pernapasan akan membutuhkan O2

c. Dari proses pernapasan akan membutuhkan C6H12O6

d. Dari proses pernapasan akan menghasilkan uap air

12. Udara sebanyak-banyaknya (maksimum) yang dapat keluar masuk paru-

paru disebut…..

a. Volume pernapasan

b. Volume paru-paru

c. Daya tamping paru-paru

d. Kapasitas vital paru-paru

13. Ketika kita makan sambil berbicara dapat mengakibatkan kita tersedak. Hal

itu terjadi karena….

a. Adanya makanan yang masuk ke tenggorokan

b. Adanya makanan yang masuk ke hidung

c. Adanya makanan yang masuk ke rongga mulut

d. Adanya makanan yang masuk ke kerongkongan

14. Penyakit yang terjadi karena infeksi pada batang tenggorokan disebut….

a. Bronchitis

b. Pleuritis

Page 204: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

185

c. Rhinitis

d. Sinusitis

15. Gangguan pernapasan yang biasanya disebabkan karena terlalu banyak

merokok adalah….

a. TBC

b. Salesma

c. Kanker paru-paru

d. Dipetri

16. Dalam keadaan istirahat, udara yang dimasukkan kedalam paru-paru

(alveolus) sebanyak….

a. 500

b. 1000

c. 1500

d. 3500

17. Udara yang ada dalam paru-paru yang masih dapat dihembuskan dengan

mengerutkan otot perut sekuat-kuatnya setelah pernapasan biasa

disebut….

a. Udara residu

b. Volume tindal

c. Udara cadangan inspirasi

d. Udara cadangan ekspirasi

18. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi frekuensi

pernapasan adalah .....

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Aktivitas tubuh

d. Suhu lingkungan

19. Pada saat posisi tubuh duduk atau berbaring, beban berat tubuh disangga

oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak

energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya .....

a. Rendah

Page 205: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

186

b. Tinggi

c. Meningkat

d. Tetap

20. Volume udara residu yang terdapat pada paru-paru adalah ....

a. 500 mL

b. 1.000 mL

c. 1.500 mL

d. 2.000 Ml

21. Dibawah ini yang bukan merupakan gangguan dalam sistem pernapasan

manusia adalah ....

a. Influenza

b. Tonsilitis

c. Jantung

d. Faringiti

22. Infeksi pada faring yang disebabkan oleh kuman penyakit, seperti virus,

bakteri, maupun jamur adalah .....

a. Faringitis

b. Tonsilitis

c. Bronkitis

d. Tuberculosis

23. Paru-paru seorang pasien penuh dengan cairan. Setelah dianalisis ternyata

juga ditemukan bakteri Streptococcus pneumoniae. Pasien tersebut

menderita penyakit .....

a. Asma

b. Pneumonia

c. Tuberculosis

d. Kanker paru-paru

24. Berikut ini upaya dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan manusia

adalah ....

a. Tidak merokok

b. Berolahraga di malam hari

Page 206: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

187

c. Duduk di dekat prokok aktif

d. Saling bertukar masker yang telah digunakan

25. Selama perjalana dari hidung menuju paru-paru udara mengalami hal-hal

sebagai berikut kecuali….

a. Udara disaring oleh rambut-rambut yang tumbuh dalam hidung

b. Udara dilembabkan oleh lendir

c. Udara masuk ke dalam kerongkongan

d. Udara diproses untuk menghasilkan energi

Page 207: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

188

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

No

Soal Jawaban Skor Keterangan

1 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

2 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

3 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

4 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

5 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

6 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

7 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

8 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

9 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

10 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

11 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

12 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

13 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

14 C 1 Jawaban benar

Page 208: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

189

0 Jawaban salah

15 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

16 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

17 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

18 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

19 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

20 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

21 C 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

22 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

23 B 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

24 A 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

25 D 1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

Page 209: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

190

Page 210: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

191

Page 211: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

192

Lampiran 15. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A. Tujuan

Peserta didik dapat mengidentifikasi organ dan fungi organ pernapasan

pada manusia.

B. Dasar Teori

Manusia bernapas dengan menggunakan oksigen, oksigen diperlukan

untuk membakar sari-sari makanan sehingga dihasilkan energi., uap air,

dan karbondioksida. Energi digunakan tubuh untuk melaksanakan aktivitas

sehari-hari, sedangkan uap air dan karbondioksida yang tidak digunakan

oleh tubuh akan dikeluarkan melalui hidung.

C. Alat dan Bahan

1. Buku pelajaran atau sumber belajar lain

2. Alat tulis

3. LKPD Organ pernapasan pada manusia

D. Langkah Kerja

1. Bacalah langkah kerja sebelum memulai kegiatan

2. Gunakan buku pelajaran atau sumber belajar lainnya untuk menjawab

seluruh pertanyaan yang ada pada LKPD

3. Isi dan jawab pertanyaan dengan teliti, peserta didik diperkenankan

untuk berdiskusi dengan teman sekelompok namun masing-masing

peserta didik mencatat hasil diskusi secara individu

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA

KELOMPOK :

KELAS :

Page 212: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

193

4. LKPD dikumpulkan tepat waktu kepada guru agar tidak mendapat

sanksi pengurangan nilai.

5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas

E. Pertanyaan

Berilah nama pada bagian-bagian yang ditunjuk kemudian lengkapilah

tabel yang ada di bawah

F. Tabel Pengamatan

No Organ Pernapasan Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

Page 213: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

194

6.

7.

8.

G. Kesimpulan

Page 214: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

195

A. Tujuan

Peserta didik dapat mengetahui proses pembuatan alat peraga dan cara

kerja dari alat peraga tersebut.

B. Dasar Teori

Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang oksigen dengan gas

karbondioksida. Pernapasan pada manusia tidak terjadi secara langsung,

artinya udara tidak langsung masuk dalam sel tubuh melainkan udara

masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan yaitu hidung,

kerongkongan, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

C. Alat dan Bahan

1. Botol aqua beks ukuran 1 liter

2. Balon 4 Buah

3. Sedotan Kecil atau sedotan spiral 2 buah

4. Karet gelang

5. Isoatif

6. Gunting atau cuter

D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Setelah semua alat dan bahan sudah disiapkan kemudian lubangi tutup

botol aqua bekas dengan cutter atau gunting sesuai dengan ukuran

lubang pada sedotan

3. Masukkan sedotan kedalam tutup botol yag sudah dilubangi

4. Kemudian ikatlah satu balon pada sedotan yang berada didalam tutup

botol dan lakukan hal yang sama pada sedotang yang satunya

5. Ambilah botol aqua bekas kemudian potong botol aqua bekas pada

bagian bawah

6. Tutuplaj bagian bawah botol yang sudah dipotong dengan

menggunakan balon yang sudah disiapkan

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MEMBUAT ALAT PERAGA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

KELOMPOK :

KELAS :

Page 215: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

196

7. Rekatkan dengan isolatif pada balon yang digunakan untuk menutup

botol

E. Kesimpulan

Page 216: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

197

Lampiran 16. Hasil Nilai Preetest dan Posttest

DAFTAR HASIL BELAJAR IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA KELAS VIII B SMP ISLAM AL AZHAR 18 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No

Absen Nama

Hasil Belajar IPA

Pre-test Post-test

1 Ahmad Faiz 60 68

2 Andhika Nur Rohman 60 54

3 Arthaya Mahita 40 62

4 Avicena Marcella Putri 44 32

5 Awina Putri 50 58

6 Bondan Adinata 58 70

7 Brillian Zeklin 32 52

8 Dzaki Ahmad 48 74

9 Ferlingga Fauzi 44 62

10 Ilyas Rahman 48 56

11 Luthfan Evrilia 60 82

12 Lilia Safira 56 58

13 Muhammad Hibban A 60 66

14 Muhammad Ramadhitya 52 62

15 Maulana Ilham 52 58

16 Nadia Sahra 48 68

17 Naila Ika Arrafah 48 62

18 Pat Tresto 44 74

19 Panji Ramadhante 44 54

20 Putri Masla 32 64

21 Rahma Nur Aini 44 62

22 Raihan Aditya Putra 52 58

23 Syakila Kurata „Ayun 36 62

24 Syifa Zahra A 34 48

25 Tito Saifan 44 56

26 Zian Salsabil 52 62

27 Zydane 30 46

28 Khumaira Zahwa 62 62

29 Azizah Nur khasanah 56 64

Jumlah 1390 1756

Rata-Rata 47,93 60,55

Page 217: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

198

DAFTAR HASIL BELAJAR IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA KELAS VIII C MODEL PEMBALAJARAN STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

SMP ISLAM AL AZHAR 18 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No

Absen Nama

Hasil Belajar IPA

Pre-test Post-test

1 Adelia Nailla Syafira 40 80

2 Adinda Nayla Qurrotul A 48 78

3 Ahnaf Irfantama Bakhti 48 90

4 Albani Akbar Putra S 32 72

5 Aliyya Syaffa 44 78

6 Andra Abhinaya Susanto 52 82

7 Dedy Yusuf Wardani 44 80

8 Farrel Idzhar Ahmad 44 78

9 Fawwazah Khoirun N. 40 80

10 Gazha Firmansyah P. 32 74

11 Hafizh Farhan Ulul A. 44 88

12 Jessica Elvreda Edelyn 36 74

13 Lintang Rahman Malik 68 92

14 Maulana Sakti W. 40 78

15 Muhammad Farel A. 56 84

16 Muhammad Rafi N. 36 74

17 Muhammad Rajendra P.A 32 70

18 Nadia Marfa Olga 36 80

19 Nadira Elsa Nurcahya 52 84

20 Nicko Permana Putra 58 84

21 Panji Muhammad P 56 78

22 Radja Tzany Rizq Atha 60 80

23 Rainold Dilva Ansaya 44 82

24 Regita Wahyuningsih 38 78

25 Volenia Ayu Yulistya 32 70

26 Wisnumurti N. 34 84

27 Ramaeka Tegar R.P. 40 86

28 Naylatul 34 78

29 Maximilian Beryl D. A 48 86

Jumlah 1268 2322

Rata-Rata 43.72 80,06

Page 218: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

199

Lampiran 17. Hasil Penilaian Lembar Kuesioner (Angket) Peserta Didik

No Absen

Peserta

Didik

Hasil Lembar Angket Kelas

Kontrol

Hasil Lembar Angket

Kelas Eksperimen

1. 64 65

2. 75 85

3. 66 79

4. 67 77

5. 65 77

6. 72 70

7. 71 58

8. 63 78

9. 64 76

10. 64 88

11. 61 72

12. 71 70

13. 63 62

14. 64 70

15. 68 87

16. 68 82

17. 65 93

18. 67 72

19. 69 66

20. 66 70

21. 65 78

22. 67 77

23. 71 78

24. 67 75

25. 69 75

26. 67 82

27. 62 75

28. 66 76

29. 64 69

Page 219: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

200

Lampiran 18. Hasil Penilaian Lembar Observasi Peserta Didik

No

Absen

Peserta

Didik

Hasil

Observasi

Kelas

Kontrol

Presentasi

Skor

Hasil

Observasi

Kelas

Eksperimen

Presentasi

skor

1. 14 66,6% 18 85,7%

2. 12 57,1% 16 76,1%

3. 16 76,1% 20 95,2%

4. 15 71,4% 18 85,7%

5. 18 85,7% 21 100%

6. 16 76,1% 19 90,4%

7. 15 71,4% 17 80,9%

8. 14 66,6% 17 80,9%

9. 19 90,4% 20 95,2%

10. 17 80,9% 19 90,4%

11. 15 71,4% 16 76,1%

12. 16 76,1% 19 90,4%

13. 17 80,9% 17 80,9%

14. 19 90,4% 19 90,4%

15. 18 85.7% 20 95,2%

16. 18 85,7% 20 95,2%

17. 16 76,1% 17 80,9%

18. 20 95,2% 18 85,7%

19. 18 85,7% 21 100%

20. 14 66,6% 16 76,1%

21. 17 80,9% 17 80,9%

22. 13 61,9% 18 85,7%

23. 17 80,9% 17 80,9%

24. 19 90,4% 20 95,2%

25. 16 76,1% 18 85,7%

26. 20 95,2% 19 90,4%

27. 18 85,7% 21 100%

28. 15 71,4% 20 95,2%

29. 14 66,6% 17 80,9%

Page 220: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

201

Lampiran 18. Dokumentasi

Gedung SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga

Uji Coba Instrumen Soal

Page 221: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

202

Suasan Belajar di Kelas Kontrol (VIIIB)

Suasana Peserta Didik saat Mengerjakan Soal

Page 222: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

203

Suasana Belajar Kelas Eksperimen (VIIIC) Ketika belajar kelompok

Guru memberi arahan kepada peserta didik ketika mengalami kesulitan saat

melakukan percobaan pembuatan alat peraga

Page 223: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

204

Proses peserta didik melakukan kerja kelompok

Proses perhitungan skor setelah peserta didik bersama kelompoknya mengerjakan

kuis

Page 224: e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8654/1/AFTER... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM

205

Peserta Didik Mempresentasikan Hasil Kerja Kelompok

Peserta Didik Melakukan Presentasi Hasil Pembuatan Alat Peraga Sistem

Pernapasan Manusia Di depan Kelas