e-journal Manajemen dan Bisnis
-
Upload
edhi-asmirantho -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of e-journal Manajemen dan Bisnis
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
1/13
1
PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, RETURN ON ASSETS,
ASSETS GROWTH, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN GRUP ASTRA YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Oleh:
Dara Damayanti1)
Dr. Edhi Asmirantho, MM., SE. 2)
Chaidir, MM., SE.3)
Abstrak
Penelitian ini untuk menguji pengaruh cash ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR),
Retun On Assets (ROA),assets growth, dan firm size terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pada perusahaan Grup Astra yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Teknik penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1)
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kelengkapan data keuangan
selama periode penelitian 2004 – 2013, (2) Tidak termasuk perusahaan di sektor keuangan,
(3) Perusahaan dengan IPO lebih dari 10 tahun, dan (4) Perusahaan yang membagikan
dividen secara rutin. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji
hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik
untuk menguji pengaruh secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%. Selain itu semua
variabel telah diuji dengan uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, dan
uji Autokorelasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji asumsi klasik dan layak
digunakan sebagai data penelitian. Hasil uji t statistik menunjukan bahwa variabel cash ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, variabel lain dalam
penelitian ini yaitu Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Asset (ROA), Assets
Growth, dan firm Size tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio
(DPR).
Hasil uji F menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Hasil estimasi regresi menunjukkan kemampuan prediksi dari semua variabel
independen tersebut terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 69,6%. Sedangkansisanya sebesar 30,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci: Cash Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Asset s (ROA), AssetsGrowth, dan Firm Size.
1)Mahasiswi
2) Pembimbing3) Co. Pembimbing
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
2/13
2
THE EFFECT OF CASH RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, RETURN ON
ASSETS, ASSETS GROWTH, AND FIRM SIZE TO DIVIDEND PAYOUT RATIO
ON ASTRA GROUP COMPANIES
By:
Dara Damayanti 1)
Dr. Edhi Asmirantho, MM., SE.2)
Chaidir, MM., SE. 3)
ABSTRACT
This research was conducted to test the effect of the Cash Ratio, Debt to Total Assets
Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets Growth, and Firm Size to Dividend Payout
Ratio (DPR) on the Astra Group companies were listed on Indonesia Stock Exchange.Research techniques used is purposive sampling with criteria: (1) companies listed on
the Indonesia Stock Exchange and has a completeness of financial data for the period 2004-2013, (2) Does not include companies in the financial sector. (3) Companies with IPO more
than 10 years, (4) companies that distribute dividends on a regular basis. Analysis technique usedis multiple regression and hypothesis test using t-statistic to test partial regression coefficient
and F-statistic to test the effect simultaneously with a 5% confidence level. Other than that,all the variables had been tested with the Normality test, Multicollinearity test,
Heteroskedasticity test and Autocorrelation test.
The results showed that all variables passed the classical assumption test and suitable to
be used as research data. t-test statistical on Dividend Payout Ratio (DPR) indicated that cash
ratio has significantly positive effect on dividend payout ratio (DPR). The other variableswhich is Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets Growth, and
firm Size are not effect and not significant on dividend payout ratio (DPR).
F-test results showed that all variables in this research has significantly positive effect on
Dividend Payout Ratio (DPR).
Results of regression estimates indicate the predictive ability of all the independentvariables to the Dividend Payout Ratio (DPR) by 69,6%. While as many as 30,4% are
influenced by other factors outside the research.
Keywords: Cash Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets
Growth, and Firm Size.
1) Student2) Lecture 13)
Co. Lecture
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
3/13
3
LATAR BELAKANG
Tingkat perkembangan
ekonomi suatu negara dapat diukur
dengan mengetahui tingkat
perkembangan pasar modal dan perkembangan berbagai jenis
industri pada negara tersebut. Pasar
modal memiliki peran penting bagi
perekonomian suatu negara karena
pasar modal merupakan salah satu
indikator untuk menilai
perekonomian suatu negara itu
berjalan baik atau tidak. Hal ini
disebabkan perusahaan yang masuk
ke pasar modal adalah perusahaan-
perusahaan besar kredibel di negarayang bersangkutan, sehingga bila
terjadi penurunan kinerja pasar
modal bisa dikatakan telah terjadi
pula penurunan kinerja di sektor rill.
Dan kondisi tersebut merupakan
sinyal telah terjadinya penurunan
perekonomian suatu negara
(Sutrisno, 2013, 309).
Instrumen yang paling seringdiperjualbelikan di pasar modal
adalah saham. Saham merupakaninstrumen yang paling populer dan
banyak dipilih investor karena saham
mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik
(idx.co.id). Pada dasarnya, ada dua
keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki
saham, keuntungan tersebut dapat
berupa pendapatan dari selisih harga
beli saham terhadap harga jualnya
yang disebut capital gain maupun
berupa pendapatan dividen.
Dividen adalah bagian darilaba bersih sesudah pajak (EAT)
yang dibagikan pada para pemegang
saham dengan persentase tertentu
selama periode akuntansi. Pada
umumnya sebagian EAT ( Earning
After Tax ) dibagi dalam bentuk
dividen dan sebagian lagi
diinvestasikan kembali, artinyamanajemen harus membuat
keputusan tentang besarnya EAT
yang dibagikan sebagai dividen.
Pembuat keputusan tentang
dividen ini disebut kebijakan
dividen (Asmirantho, 2013, 120).
Bentuk dividen yang paling umumdibagikan adalah cash dividend yaitu
dividen yang diberikan dalam bentuk
uang tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
berupa uang tunai dalam jumlah
rupiah tertentu untuk setiap saham.
Menurut Brigham dan Houston
(2001, 69) persentase pendapatan
yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham sebagai cash
dividen / dividend tunai disebutdividend payout ratio ( DPR)
Pertimbangan mengenai DPRini diduga sangat berkaitan dengan
kinerja keuangan perusahaan, karena jika kinerja keuangan perusahaan
baik maka perusahaan akan mampu
menetapkan besarnya dividen sesuai
harapan para pemegang saham dan
tentunya juga dapat membuat
perusahaan yang bersangkutan lebih
berkembang lagi (Lisa dan Clara,
2009). Jika perusahaan menaikkan
dividen maka akan banyak investor
yang tertarik menanamkan modalnyadiperusahaan tersebut karena melihat
prospek yang baik dimasa yang akan
datang.
LITERATUR
Dividend Payout Ratio
According to Van Horne andWachowicz (2007: 270), dividend
payout ratio is an annual cash
dividend dividend by annual
earnings, or dividends per share
divided by earnings per share. The
ratio indicates the percentage of
company profits paid to shareholders
in cash. Dividend payout ratio is
measured using the formula:
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
4/13
4
Semakin tingginya dividend payoutratio akan menguntungkan para
investor tetapi dari pihak perusahaanakan memperlemah internal financial
karena memperkecil laba
ditahan.Tetapi sebaliknya, dividend
payout ratio semakin kecil akan
merugikan para pemegang saham
(investor) tetapi internal perusahaan
semakin kuat (Asmirantho, 2013,
121).
Cash Ratio
The cash ratio or cash coverage ratio
is a liquidity ratio that measures a
firm's ability to pay off its current
liabilities with only cash and cash
equivalents. The cash ratio is much
more restrictive than the current ratio
or quick ratio because no other
current assets can be used to pay off
current debt-only cash.
Dengan demikian menurut Harahap
(2009) cash ratio dapat dirumuskansebagai berikut:
+
Menurut Sudana (2011, 21) Rasio ini
paling akurat dalam mengukur
kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
karena hanya memperhitungkan
komponen aktiva lancar yang palingliquid. Semakin tinggi rasio
likuiditas menunjukan semakin baikkondisi keuangan jangka pendek
perusahaan, dan sebaliknya. Kaitannya dengan kebijkan dividen
adalah perusahaan harus mampu
memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya, namun di sisi lain
perusahaan juga harus
mensejahterakan pemegang saham
melalui pembayaran dividen.
Debt to Total Assets Ratio
The debt to assets ratio measures the
percentage of the firm’s assets that is
financed with debt (Gallagher &
Andrew, 2007, 95) debt to totalassets ratio is measured using the
formula:
Semakin besar debt to total assetsratio menunjukkan semakin besar
tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap pihak kreditur dan semakin
besar pula beban biaya hutang yangharus dibayar oleh perusahaan.
Dengan semakin meningkatnya debt
to total asset ratio dimana beban
hutang juga semakin besar maka haltersebut berdampak terhadap
profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian
digunakan untuk membayar bunga
pinjaman. Dengan biaya bunga yang
semakin besar, maka profitabilitas
(earnings after tax) semakin berkurang (karena sebagian
digunakan untuk membayar bunga),
maka hak para pemegang saham
(dividen) juga semakin berkurang
(Basuki, 2012)
Return on Assets
Return on assets measures overall
effectiveness in generating profitswith available assets; earning power
of invested capital (Van Horne &
Wachowicz, 1998, 141) return on
assets is measured using the formula
:
Semakin besar ROA menunjukkan
kinerja perusahaan yang semakin baik karena rasio ini melihat sejauh
http://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/current-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/quick-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/quick-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/current-ratio
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
5/13
5
mana investasi yang telah
ditanamkan mampu memberikan
pengembalian (return) keuntungan
sesuai dengan yang diharapkan
(Fahmi, 2012, 137). return yang
diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividen dan capital gain,
dengan demikian meningkatnya
ROA juga akan meningkatkan pendapatan dividen.
Assets Growth
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perusahaan, akan semakin besar
tingkat kebutuhan dana untuk
membiayai ekspansi. Semakin besarkebutuhan dana di masa yang akan
datang, akan semakinmemungkinkan perusahaan menahan
keuntungan dan tidakmembayarkannya sebagai dividen.
Oleh karenanya, potensi
pertumbuhan perusahaan menjadi
faktor penting yang menentukan
kebijakan dividen (Chang and Rhee,
1990). Pertumbuhan asset
perusahaan dapat diukur dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
:
− ( − 1)
( − 1)
Peningkatan pertumbuhan aset
(assets growth) yang diikuti dengan
peningkatan hasil operasi akansemakin menambah kepercayaan
pihak luar terhadap perusahaan.
Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan,
maka proporsi laba yang dibagikan
lebih sedikit daripada laba yang
ditahan, hal ini didasarkan pada
keyakinan kreditur atas dana yang
ditanamkan ke dalam perusahaan
dijamin oleh besarnya aset yang
dimiliki perusahaan (Ang, 1997),oleh karena itu semakin
meningkatnya assets growth akan
semakin menurun dividend payout
ratio yang akan dibagikan.
Firm Size
Size merupakan salah satu alat untuk
mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Smith dan Watts (1992)
dalam Chasanah (2008)
menunjukkan, dasar teori pada
pengaruh dari ukuran (size) terhadap
dividend payout ratio sangat kuat.
Ukuran sebuah perusahaan diukur
dengan menggunakan logaritma
natural dari total asset perusahaan
yang menjadi sampel didalam penelitian ini. Bentuk logaritma
digunakan karena pada umumnya
nilai asset perusahaan sangat besar,
sehingga untuk menyeragamkan
nilai dengan variabel lainnya nilai
aset sampel diubah kedalam bentuk
logaritma terlebih dahulu. Size
tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Size = Ln (Total Assets)
Suatu perusahaan besar yang sudah
mapan akan memiliki akses yang
mudah menuju pasar modal,
sementara perusahaan yang baru dan
yang masih kecil akan mengalami
banyak kesulitan untuk memilki
akses ke pasar modal. Karenakemudahan akses ke pasar modal
cukup berarti untuk fleksibilitas dan
kemampuannya untuk memperolehdana yang lebih besar, sehingga
perusahaan mampu memiliki rasio
pembayaran dividen yang lebih
tinggi daripada perusahaan kecil
(Chang dan Rhee, 1990).
HIPOTESIS
1) Adanya pengaruh positif antara cash ratio terhadap dividend
payout ratio pada perusahaan
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
6/13
6
Grup Astra yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode
2004-2013. 2) Adanya pengaruh negatif antara
debt to total assets ratio terhadap
dividend payout ratio pada perusahaan Grup Astra yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2004-2013. 3) Adanya pengaruh positif antara
return on assets terhadap
dividend payout ratio pada
perusahaan Grup Astra yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2004-2013. 4) Adanya pengaruh negatif antara
assets growth terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
Grup Astra yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode
2004-2013. 5) Adanya pengaruh positif antara
firm size terhadap dividend
payout ratio pada perusahaan
Grup Astra yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode
2004-2013. 6) Adanya pengaruh positif dan
signifikan antara cash ratio, debtto total assets ratio, return on
assets, assets growth, dan firm size secara simultan terhadap
dividend payout ratio pada
perusahaan Grup Astra yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2004-2013.
METODE
Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian kuantitatif
mengenai pengaruh antara cash
ratio, debt to total assets ratio,
return on assets, assets growth, dan
firm size terhadap dividend payout
ratio. Unit Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
organization yaitu Bursa EfekIndonesia. Lokasi penelitian yang
digunakan yaitu perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang dalam
penelitian ini adalah perusahaan
Grup Astra yang terdiri dari Astra
Agro Lestari (AALI), Astra Graphia(ASGR), Astra International (ASII),
dan Astra Otoparts (AUTO). Dalam
penelitian ini, penulis mengambilmetode penarikan sampel dengan
menggunakan teknik purposive
sampling , dimana Penarikan sampel
secara purposive merupakan cara
penarikan sampel yang dilakukan
dengan memilih subjek berdasarkan
kriteria spesifik yang layak sesuai
dengan permasalahan yang diteliti.Adapun kriteria tersebut adalah : (1)
Perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dan memiliki
kelengkapan data keuangan pada periode penelitian 2004 – 2013, (2)
Tidak termasuk perusahaan di sektor
keuangan, (3) Perusahaan dengan
IPO lebih dari 10 tahun, dan (4)
Perusahaan yang membagikan
dividen secara rutin. Dan metode
pengumpulan data yang digunakan
yaitu metode studi pustaka dan
metode dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Analisis Statistik Descriptive
Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std.Deviation
DPR 40 ,05 3,22 ,5185 ,62933
CashRatio 40 ,09 2,49 ,5295 ,43983
DAR 40 ,15 ,60 ,3815 ,13297
ROA 40 ,06 ,45 ,1650 ,08668
AssetsGrowth 40 -,19 ,53 ,1795 ,14066
FirmSize 40 13,16 19,18 15,7545 1,76661
Valid N
(listwise)40
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
7/13
7
data yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 40 sampel
data. Tabel di atas juga menunjukkan
bahwa rata-rata masing-masing
variabel berada pada angka positif,
meskipun terdapat angka negatif pada nilai minimum dari variabel
assets growth.
Berdasarkan hasil perhitungan
selama periode 2004-2013 nampak
bahwa dividend payout ratio (DPR)
terendah (minimum) adalah 0,05 dan
nilai tertinggi (maximum) 3,22. Dari
data diatas dapat diketahui bahwa
dividend payout ratio (DPR) secara
rata-rata mengalami perubahan positif dengan rata-rata DPR sebesar
0,5185. Standar deviasi DPR sebesar
0,62933. Hal ini menunjukan bahwa
data pada variabel DPR memiliki
sebaran yang cukup besar, karena
standar deviasi lebih besar dari nilai
meannya.
Data cash ratio terendah(minimum) 0,09 dan yang tertinggi
(maximum) 2,49, kemudian rata-rata cash ratio sebesar 0,5295
dengan nilai standar deviasi sebesar0,43983. Hal ini menunjukan bahwa
data pada variabel cash ratio
memiliki sebaran yang tidak begitu
besar, karena standar deviasi lebih
kecil dari nilai mean-nya.
Data debt to asset ratio (DAR)
terendah (minimum) 0,15 dan yang
tertinggi (maximum) 0,60, kemudianrata-rata debt to asset ratio (DAR)sebesar 0,3815 dengan nilai standar
deviasi sebesar 0,13297. Dengan
melihat besarnya nilai standar
deviasi yang lebih kecil dari rata-
ratanya maka data-data yang
digunakan dalam variabel DAR
mempunyai sebaran yang kecil.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan merupakan data
yang bagus.
Data return on assets (ROA)
terendah (minimum) 0,06 dan yang
tertinggi (maximum) 0,45, kemudian
rata-rata return on assets (ROA)
sebesar 0,1650 dengan nilai standar
deviasi sebesar 0,08668. Hal inimenunjukan bahwa data pada
variabel ROA memiliki sebaran yang
tidak begitu besar, karena standardeviasi lebih kecil dari nilai mean-
nya.
Data assets growth terendah
(minimum) -0,19 dan yang tertinggi
(maximum) 0,53 kemudian rata-rata
assets growth sebesar 0,1795 dengan
nilai standar deviasi sebesar 0,14066.Hal ini menunjukan bahwa data pada
variabel assets growth memiliki
sebaran yang tidak begitu besar,
karena standar deviasi lebih kecil
dari nilai mean-nya.
Data firm size terendah
(minimum) 13,16 dan yang tertinggi
(maximum) 19,18 kemudian rata-rata firm size sebesar 15,7545
dengan nilai standar deviasi sebesar1,76661. Dengan melihat besarnya
nilai standar deviasi yang lebih kecildari rata-ratanya maka data yang
digunakan dalam variabel firm size
mempunyai sebaran yang kecil.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan merupakan data
yang bagus.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan ujihipotesis, terlebih dahulu dilakukan
uji asumsi klasik. Karena sebuahmodel regresi dapat disebut sebagai
model yang baik jika model tersebut
memenuhi uji asumsi klasik. Adapun
uji asumsi klasik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji Multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi (Priyatno, 2012, 143).
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
8/13
8
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi, variabel
terikat dengan variabel bebas
mempunyai distribusi normal atau
tidak normal. Untuk menguji
normalitas data dilakukan dengan ujiKolmogorof-Smirnov. Residual
berdistribusi normal jika tingkat
signifikansi menunjukan nilai lebih besar dari 0,05 (5%). Hasil uji
normalitas dalam penelitian ini
menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,616 > 0,05 berarti
data residual terdistribusi normal.
Pengujian untuk mendeteksi
gejala multikolinieritas dilakukandengan melihat nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Uji
multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas atau tidak. Dapat
diketahui bahwa nilai tolerance
kelima variabel independen yaitu
cash ratio (0,645), debt to totalassets ratio (DAR) (0,486), return on
assets (ROA) (0,419), assets growth(0,595), dan firm size (0,751) lebih
dari 0,1. Dan nilai VIF kelima
variabel independent yaitu cash ratio
(1,551), debt to total assets ratio
(DAR) (2,059), return on assets
(ROA) (2,384), assets growth
(1,681), dan firm size (1,331) kurang
dari 10. Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah
multikolineritas pada model regresi.
Berdasarkan hasil ujiHeteroskedastisitas dapat
disimpulkan bahwa tidak mengalami
Heteroskedastisitas pada penelitian
ini, karena dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi kelima variabel
independen yaitu cash ratio (0,788),
debt to total asset ratio (DAR)
(0,426), return on assets (ROA) (0,546), assets growth (0,119), dan
firm size (0,974) karena nilaisignifikansi lebih dari 0,05. maka
dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas
pada model regresi.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menentukan apakah persamaan regresi layak digunakan
untuk memprediksi atau tidak.
Dalam penelitian ini digunakan uji
Durbin Watson (dw). Pada uji durbin
watson menunjukan bahwa tidak ada
masalah autokorelasi dimana dapat
diketahui nilai Durbin-Watson
sebesar 1,929. Nilai DU dan DL
dapat diperoleh tabel statistik Durbin
– Watson dengan n = 40 dan k = 5
maka dapat nilai DU= 1,7859 danDL = 1,2305. jadi didapat nilai 4-
DU= 2,2141, dan nilai 4-DL=
2,7695. Karena nilai DU < DW < 4-
DU = 1,7859 < 1,929 < 2,2141.
Pengujian selanjutnya yaitu
pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dilakukan baik secara
parsial melalui uji t, maupun secarasimultan melaui uji F, serta koefisien
determinasi R 2
untuk mengukurseberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabeldependen.
Tabel 2.
Hasil uji koefisien determinasi
untuk kelima variable bebas terhadapdividend payout ratio menunjukan
bahwa nilai R square sebesar 0.696,artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel cash ratio, debt tototal assets ratio, return on assets,
assets growth, dan firm size terhadap
dividend payout sebesar 69,6%,
Model Summaryb
Model RR
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,834a ,696 ,651 ,37179 1,929
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
9/13
9
sedangkan sisanya sebesar 30,4%
dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam
model ini.
t tabel dicari pada signifikansi 0,05/2
= 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan df = n-k-1 atau 40-5-1 =
34 (n adalah jumlah data dan kadalah jumlah variabel independen).
hasil diperoleh untuk t tabel sebesar2,032.
Pengaruh cash ratio terhadap
dividend payot ratio
Dapat dilihat dari tabel 3.Berdasarkan hasil pengujian cash
ratio memiliki nilai t hitung sebesar
5,734 dan nilai t tabel sebesar 2,032 .
karena t hitung > dari t tabel makahasil penelitian ini menunjukan
bahwa cash ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap dividend payout ratio. Hal
ini sesuai dengan hipotesis 1 dan
konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Atok Risaptoko(2007) dan Fira Puspita (2009) yang
menyatakan bahwa cash ratio
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap dividend payout
ratio. Artinya apabila nilai cash ratio
naik maka dividend payout ratio nya
pun akan naik.
Pengaruh debt to total assets rati o
terhadap dividend payout ratio
Dapat dilihat dari tabel 3.
Berdasarkan hasil pengujian debt to
total assets ratio memiliki nilai t
hitung sebesar 0,639 dan nilai t tabel
sebesar 2,032 . karena t hitung < dari
t tabel maka hasil penelitian ini
menunjukan bahwa debt to assetratio secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio. Hal
ini tidak sesuai dengan hipotesis 2
yang menyatakan debt to asset ratio
berpengaruh negatif terhadap
dividend payout ratio. Hasil
penelitian ini juga konsisten dengan
penelitian I Made Sudana (2014) bahwa debt to total assets ratio tidak
berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Dapat disimpulkan
tidak berpengaruhnya debt to totalassets ratio bisa jadi disebabkan
tingginya pengalokasian dana untuk
hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang terhadap total
total assets. hal ini mengindikasikan
baiknya pengalokasian keuangan
perusahaan untuk kebutuhan internal
perusahaan.
Pengaruh Return on Assets
terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian return
on assets memiliki nilai t hitung
sebesar -1,371 dan nilai t tabel
sebesar -2,032 . karena -t hitung >
dari -t tabel maka hasil penelitian ini
menunjukan bahwa return on assets
secara parsial tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Hal ini tidak sesuai
Tabel 3.Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
ntst Sig.
BStd.
ErrorBeta
(Constant) ,607 ,708 ,857 ,397
CashRatio ,966 ,169 ,675 5,734 ,000
DAR ,411 ,642 ,087 ,639 ,527
ROA -1,454 1,061 -,200 -1,371 ,179
AssetsGrowth -,872 ,549 -,195 -1,589 ,121
FirmSize -,023 ,039 -,064 -,588 ,560
a. Dependent Variable: DPR
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
10/13
10
dengan hipotesis 3 yang menyatakan
return on assets berpengaruh positif
terhadap dividend payout ratio. Hasil
penelitian ini juga konsisten dengan
penelitian Atok Risaptoko (2007), I
Made Sudana (2014), Ritha danKoestiyanto (2013) bahwa return onassets tidak berpengaruh signifikan
terhadap dividen payout ratio. Dapatdisimpulkan bahwa Profitabilitas
yang diukur dengan return on assets
tidak memberikan pengaruh terhadap
pembagian dividen kepada
pemegang saham dikarenakan
manajer mempertimbangkan tingkat
biaya dimasa yang akan datang
diduga akan terus meningkat karena pertumbuhan perusahaan yang
terjadi, sehingga profit yang adaakan lebih ditanamkan untuk
kebutuhan dana dimasa yang akandatang daripada dibagikan sebagai
dividen.
Pengaruh Assets Growth terhadap
Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian assets growth memiliki nilai t hitung
sebesar -1,589 dan nilai t tabelsebesar -2,032 . karena -t hitung >
dari -t tabel maka hasil penelitian ini
menunjukan bahwa assets growth
secara parsial tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap dividend
payout ratio. Hal ini tidak sesuai
dengan hipotesis 4 yang menyatakan
Assets Growth berpengaruh negatif
terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Atok Risaptoko (2007)
dan Chang dan Rhee (1990) bahwa
assets growth tidak memiliki
hubungan signifikan dengan
dividend payout ratio. Dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan
perusahaan yang semakin tinggi
membutuhkan dana yang besar puladimasa mendatang dengan demikian
manajer lebih memilih untukmenahan laba menjadi dana internal
perusahaan dibanding
membagikannya sebagai deviden.
Pengaruh Firm Size terhadap
Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian firm
size memiliki nilai t hitung sebesar -0,588 dan nilai t tabel sebesar -2,032
. karena -t hitung > dari -t tabel maka
hasil penelitian ini menunjukan
bahwa firm size secara parsial tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio.
Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis
5 yang menyatakan firm size
berpengaruh negatif terhadapdividend payout ratio. Hasil
penelitian ini konsisten dengan
penelitian Swastyastu, Yuniarta, dan
Atmadja (2014) Ritha dan
Koestiyanto (2013), Sutoyo,
Prasetia, dan Kusumaningrum
(2011) bahwa firm size tidak
berpengaruh terhadap dividend
payout ratio. Dapat disimpulkan
bahwa firm size suatu perusahaan belum bisa menjamin perusahaan
tersebut membagikan laba kepada pemilik perusahaan dalam bentuk
dividen atau dana tunai, perusahaan
bisa lebih memilih menahan laba
dimana laba ditahan (retained
earning) merupakan salah satu dari
sumber dana yang paling penting
untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan.
Pengaruh Cash Ratio, Debt to
Total Assets Ratio, Return on
Assets, Assets Growth, dan Firm
Size terhadap Dividend Payout
Ratio
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
11/13
11
Tabel 4.
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Square
s
Df
Mean
Squar
e
F Sig.
Regressi
on10,747 5 2,149 15,549 ,000
b
Residual 4,700 34 ,138
Total 15,446 39
Dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 dengan df 1(jumlah variabel-1) = 5, dan df 2 (n-
k-1) atau 40-5-1 = 34 (n adalah
jumlah data dan k adalah jumlah
variabel independen), hasil diperoleh
untuk F tabel sebesar 2,494.
Berdasarkan tabel 4. hasil pengujian
cash ratio (CR) , debt to total assetsratio (DAR) , return on assets
(ROA) , assets growth (AG), dan
firm size (FS) memiliki nilai F hitungsebesar 15,549 dan nilai F tabel
2,494. Karena F hitung > F tabel
maka penelitian ini menunjukan
bahwa antara cash ratio (CR) , debt
to total assets ratio (DAR) , return
on assets (ROA) , assets growth
(AG), dan firm size (FS), secara
bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap dividend
payout ratio. Hal ini sesuai dengan
hipotesis 6.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan mengenai pengaruh cash ratio, debt to total assets ratio,
return on assets, assets growth, dan
firm size tehadap Dividend Payout
Ratio Pada Perusahaan Grup Astrayang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
(1) Cash Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio,
(2) Debt to Total Asset tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio,
(3) return on assets tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio,
(4) Assets Growth tidak berpengaruh
dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio,
(5) Firm Size tidak berpengaruh dantidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio,
(6) cash ratio (CR) , debt to total
assets ratio (DAR) , return on assets
(ROA) , assets growth (AG), dan
firm size (FS), secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap dividend payout ratio, dan
(7) nilai adjusted R 2
sebesar 0,696yang berarti 69,6% variasi dividend
payout ratio dapat dijelaskan olehkelima variabel independen yaitu
cash ratio, debt to total assets ratio,
return on assets, assets growth dan
firm size, sedangkan sisanya sebesar
31,4% dijelaskan oleh variabel lain
di luar model.
Saran
Adapun saran yang dapat
disampaikan penulis sesuai dengan pembahasan masalah mengenai
“ Pengaruh Cash Ratio, Debt to Total
Assets Ratio, Return on Assets,
Assets Growth, dan Firm Size
terhadap Dividend Payout Ratio
pada Perusahaan Grup Astra” yaitu
sebagai berikut:
(1) Pembagian Dividend Payout
Ratio pada perusahaan Grup Astracenderung fluktuatif untuk itu
sebaiknya perusahaan dalammenetapkan kebijakan pembayaran
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
12/13
12
dividen agar memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhinya selain
faktor yang diteliti dalam penelitian
ini.
(2) Cash ratio memiliki pengaruh
positif terhadap Dividend Payout Ratio, maka cash ratio harus terus
ditingkatkan dan dipertahankan.
(3) Kondisi cash ratio, debt to totalassets ratio, return on assets, assets
growth, dan firm size pada
perusahaan Grup Astra cenderung
fluktuatif oleh karena itu perusahaan
hendaknya terus berupaya untuk
meningkatkan kinerja keuangan
dengan meningkatkan penjualannya
sehingga perusahaan bisa memenuhi beban bunga, beban usaha dan juga
untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan investor.
(4) Peneliti selanjutnya dapatmenambahkan jumlah sampel dan
jumlah variabel independen dalam
waktu pengamatan yang lebih lama
sehingga nantinya diharapkan hasil
yang diperoleh akan lebih dapat
digeneralisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Nur Chasanah. 2008. Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada
Perusahaan yang Listed di
Bursa Efek Indonesia. Tesis
Universitas Dipenegoro,
Semarang.
Arief Basuki. 2012. Analisis
Pengaruh Cash Ratio, Debt to
Total Assets Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return on Assets,
dan Net Profit Margin terhadap Dividend Payout Ratio. Skripsi
Universitas Dipenegoro,Semarang.
Atok Risaptoko. 2007. Analisis
Pengaruh Cash Ratio, Debt to
Total Assets Ratio, assets
Growth, Firm Size, dan Return
on Assets terhadap Dividend
Payout Ratio. Tesis Universitas
Dipenegoro, Semarang.
Chang, M. dan Rhee, K.R. (1990).Testing trade off and pecking
order predictions about
dividends and debt. The center
for research in security pricesworking paper.
Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan
SPSS 20, CV Andi
Offset,Yogyakarta.
Edhi Asmirantho. 2013. Financial
Management Learning Books.
Pakuan University.
Fira Puspita. 2009. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan
Dividend Payout Ratio. Tesis
Universitas Dipenegoro,Semarang.
Gallagher J. Timothy. 2007. Financial Management
Princilpes and Practice,
Freeload Press, Amerika.
Henny Ritha dan Eko Koestiyanto.
2013. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio. Jurnal Manajemen &
Bisnis. Vol 1, No 1.
I Made Sudana. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik ,Erlangga, Jakarta.
Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan
Keuangan,Alfabeta,Bandung.
Lisa Marlina dan Clara Danica.
2009. Analisis Pengaruh Cash
Position, Debt to Equity Ratio,
dan Return on Assets terhadap
-
8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis
13/13
13
Dividend Payout Ratio. Jurnal
Manajemen Bisnis. Vol 2, No 1.
Made Wiradharma Swastyastu, Gede
Adi Yuniarta, dan
Anantawikrama TunggaAtmadja. 2014. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividend Payout
Ratio. Journal AkuntansiUniversitas Pendidikan
Ganesha. Vol 2, No 1.
Robert Ang, 1997, Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia, Mediasoft.
Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap. 2009.
Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sutoyo, Januar Eko Prasetio, dan
Dian Kusumaningrum. 2011.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Divivdend
Payout Ratio pada Perusahaan
Jasa Keuangan. Jurnal
Keuangan dan Perbankan. Vol
15, No 1.
Sutrisno. 2013. Manajemen
Keuangan Teori Konsepdan Aplikasi, Ekonisia, Yogyakarta.
Van Horne James & John M.
Wachowicz. 1998.
Fundamentals of Financial Management , Tenth Edition,
Prentice-Hall, New Jersey.
Van Horne James & John M.
Wachowicz. 2007. Prinsip-
Prinsip Manajemen Keuangan.Edisi ke-12, Salemba Empat,
Jakarta.
Website:
http://www.idx.co.id
http://www.astra.co.id
http://www.myaccountingcourse.co
m/financial-ratios/cash-ratio