e-journal Manajemen dan Bisnis

download e-journal Manajemen dan Bisnis

of 13

Transcript of e-journal Manajemen dan Bisnis

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    1/13

    1

    PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, RETURN ON ASSETS,

    ASSETS GROWTH, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA

    PERUSAHAAN GRUP ASTRA YANG TERDAFTAR DI

    BURSA EFEK INDONESIA

    Oleh:

    Dara Damayanti1)

     Dr. Edhi Asmirantho, MM., SE. 2) 

    Chaidir, MM., SE.3) 

    Abstrak

    Penelitian ini untuk menguji pengaruh cash ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), 

     Retun On Assets (ROA),assets growth, dan  firm size terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

     pada perusahaan Grup Astra yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Teknik penelitian yang digunakan adalah  purposive sampling dengan kriteria: (1)

    Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kelengkapan data keuangan

    selama periode penelitian 2004  –  2013, (2) Tidak termasuk perusahaan di sektor keuangan,

    (3) Perusahaan dengan IPO lebih dari 10 tahun, dan (4) Perusahaan yang membagikan

    dividen secara rutin. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji

    hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik

    untuk menguji pengaruh secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%. Selain itu semua

    variabel telah diuji dengan uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, dan

    uji Autokorelasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji asumsi klasik dan layak

    digunakan sebagai data penelitian. Hasil uji t statistik menunjukan bahwa variabel cash ratio  berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, variabel lain dalam

     penelitian ini yaitu  Debt to Total Assets Ratio  (DAR), Return On Asset (ROA),  Assets

    Growth, dan firm Size tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio

    (DPR).

    Hasil uji F menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).

    Hasil estimasi regresi menunjukkan kemampuan prediksi dari semua variabel

    independen tersebut terhadap  Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 69,6%. Sedangkansisanya sebesar 30,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

    Kata Kunci: Cash Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Asset s (ROA), AssetsGrowth, dan Firm Size.

    1)Mahasiswi

    2) Pembimbing3) Co. Pembimbing

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    2/13

    2

    THE EFFECT OF CASH RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, RETURN ON

    ASSETS, ASSETS GROWTH, AND FIRM SIZE TO DIVIDEND PAYOUT RATIO

    ON ASTRA GROUP COMPANIES

    By:

    Dara Damayanti 1) 

    Dr. Edhi Asmirantho, MM., SE.2)

    Chaidir, MM., SE. 3) 

    ABSTRACT

    This research was conducted to test the effect of the Cash Ratio, Debt to Total Assets

    Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets Growth, and Firm Size to Dividend Payout

    Ratio (DPR) on the Astra Group companies were listed on Indonesia Stock Exchange.Research techniques used is purposive sampling with criteria: (1) companies listed on

    the Indonesia Stock Exchange and has a completeness of financial data for the period 2004-2013, (2) Does not include companies in the financial sector. (3) Companies with IPO more

    than 10 years, (4) companies that distribute dividends on a regular basis. Analysis technique usedis multiple regression and hypothesis test using t-statistic to test partial regression coefficient

    and F-statistic to test the effect simultaneously with a 5% confidence level. Other than that,all the variables had been tested with the Normality test, Multicollinearity test,

    Heteroskedasticity test and Autocorrelation test.

    The results showed that all variables passed the classical assumption test and suitable to

     be used as research data. t-test statistical on Dividend Payout Ratio (DPR) indicated that cash

    ratio has significantly positive effect on dividend payout ratio (DPR). The other variableswhich is Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets Growth, and

    firm Size are not effect and not significant on dividend payout ratio (DPR).

    F-test results showed that all variables in this research has significantly positive effect on

    Dividend Payout Ratio (DPR).

    Results of regression estimates indicate the predictive ability of all the independentvariables to the Dividend Payout Ratio (DPR) by 69,6%. While as many as 30,4% are

    influenced by other factors outside the research.

    Keywords: Cash Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Return On Assets (ROA), Assets

    Growth, and Firm Size.

    1) Student2) Lecture 13)

    Co. Lecture

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    3/13

    3

    LATAR BELAKANG

    Tingkat perkembangan

    ekonomi suatu negara dapat diukur

    dengan mengetahui tingkat

     perkembangan pasar modal dan perkembangan berbagai jenis

    industri pada negara tersebut. Pasar

    modal memiliki peran penting bagi

     perekonomian suatu negara karena

     pasar modal merupakan salah satu

    indikator untuk menilai

     perekonomian suatu negara itu

     berjalan baik atau tidak. Hal ini

    disebabkan perusahaan yang masuk

    ke pasar modal adalah perusahaan-

     perusahaan besar kredibel di negarayang bersangkutan, sehingga bila

    terjadi penurunan kinerja pasar

    modal bisa dikatakan telah terjadi

     pula penurunan kinerja di sektor rill.

    Dan kondisi tersebut merupakan

    sinyal telah terjadinya penurunan

     perekonomian suatu negara

    (Sutrisno, 2013, 309). 

    Instrumen yang paling seringdiperjualbelikan di pasar modal

    adalah saham. Saham merupakaninstrumen yang paling populer dan

     banyak dipilih investor karena saham

    mampu memberikan tingkat

    keuntungan yang menarik

    (idx.co.id). Pada dasarnya, ada dua

    keuntungan yang diperoleh investor

    dengan membeli atau memiliki

    saham, keuntungan tersebut dapat

     berupa pendapatan dari selisih harga

     beli saham terhadap harga jualnya

    yang disebut capital gain maupun

     berupa pendapatan dividen.

    Dividen adalah bagian darilaba bersih sesudah pajak (EAT)

    yang dibagikan pada para pemegang

    saham dengan persentase tertentu

    selama periode akuntansi. Pada

    umumnya sebagian EAT ( Earning

    After Tax ) dibagi dalam bentuk

    dividen dan sebagian lagi

    diinvestasikan kembali, artinyamanajemen harus membuat

    keputusan tentang besarnya EAT

    yang dibagikan sebagai dividen.

    Pembuat keputusan tentang

    dividen ini disebut kebijakan

    dividen (Asmirantho, 2013, 120).

    Bentuk dividen yang paling umumdibagikan adalah cash dividend yaitu

    dividen yang diberikan dalam bentuk

    uang tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen

     berupa uang tunai dalam jumlah

    rupiah tertentu untuk setiap saham.

    Menurut Brigham dan Houston

    (2001, 69) persentase pendapatan

    yang akan dibayarkan kepada

     pemegang saham sebagai cash

    dividen / dividend tunai disebutdividend payout ratio ( DPR)

    Pertimbangan mengenai DPRini diduga sangat berkaitan dengan

    kinerja keuangan perusahaan, karena jika kinerja keuangan perusahaan

     baik maka perusahaan akan mampu

    menetapkan besarnya dividen sesuai

    harapan para pemegang saham dan

    tentunya juga dapat membuat

     perusahaan yang bersangkutan lebih

     berkembang lagi (Lisa dan Clara,

    2009). Jika perusahaan menaikkan

    dividen maka akan banyak investor

    yang tertarik menanamkan modalnyadiperusahaan tersebut karena melihat

     prospek yang baik dimasa yang akan

    datang.

    LITERATUR

    Dividend Payout Ratio

    According to Van Horne andWachowicz (2007: 270), dividend

     payout ratio is an annual cash

    dividend dividend by annual

    earnings, or dividends per share

    divided by earnings per share. The

    ratio indicates the percentage of

    company profits paid to shareholders

    in cash. Dividend payout ratio is

    measured using the formula:

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    4/13

    4

      

       

    Semakin tingginya dividend payoutratio akan menguntungkan para

    investor tetapi dari pihak perusahaanakan memperlemah internal financial

    karena memperkecil laba

    ditahan.Tetapi sebaliknya, dividend

     payout ratio semakin kecil akan

    merugikan para pemegang saham

    (investor) tetapi internal perusahaan

    semakin kuat (Asmirantho, 2013,

    121).

    Cash Ratio

    The cash ratio or cash coverage ratio

    is a liquidity ratio that measures a

    firm's ability to pay off its current

    liabilities with only cash and cash

    equivalents. The cash ratio is much

    more restrictive than the current ratio

    or quick ratio  because no other

    current assets can be used to pay off

    current debt-only cash.

    Dengan demikian menurut Harahap

    (2009) cash ratio dapat dirumuskansebagai berikut:

    +  

      

    Menurut Sudana (2011, 21) Rasio ini

     paling akurat dalam mengukur

    kemampuan perusahaan untuk

    memenuhi kewajiban jangka pendek

    karena hanya memperhitungkan

    komponen aktiva lancar yang palingliquid. Semakin tinggi rasio

    likuiditas menunjukan semakin baikkondisi keuangan jangka pendek

     perusahaan, dan sebaliknya. Kaitannya dengan kebijkan dividen

    adalah perusahaan harus mampu

    memenuhi kewajiban-kewajiban

     jangka pendeknya, namun di sisi lain

     perusahaan juga harus

    mensejahterakan pemegang saham

    melalui pembayaran dividen.

    Debt to Total Assets Ratio

    The debt to assets ratio measures the

     percentage of the firm’s assets that is

    financed with debt (Gallagher &

    Andrew, 2007, 95) debt to totalassets ratio is measured using the

    formula:

     

       

    Semakin besar debt to total assetsratio  menunjukkan semakin besar

    tingkat ketergantungan perusahaan

    terhadap pihak kreditur dan semakin

     besar pula beban biaya hutang yangharus dibayar oleh perusahaan.

    Dengan semakin meningkatnya debt

    to total asset ratio  dimana beban

    hutang juga semakin besar maka haltersebut berdampak terhadap

     profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian

    digunakan untuk membayar bunga

     pinjaman. Dengan biaya bunga yang

    semakin besar, maka profitabilitas

    (earnings after tax) semakin berkurang (karena sebagian

    digunakan untuk membayar bunga),

    maka hak para pemegang saham

    (dividen) juga semakin berkurang

    (Basuki, 2012)

    Return on Assets

    Return on assets measures overall

    effectiveness in generating profitswith available assets; earning power

    of invested capital (Van Horne &

    Wachowicz, 1998, 141) return on

    assets is measured using the formula

    :

        

         

    Semakin besar ROA menunjukkan

    kinerja perusahaan yang semakin baik karena rasio ini melihat sejauh

    http://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/current-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/quick-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/quick-ratiohttp://www.myaccountingcourse.com/financial-ratios/current-ratio

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    5/13

    5

    mana investasi yang telah

    ditanamkan mampu memberikan

     pengembalian (return) keuntungan

    sesuai dengan yang diharapkan

    (Fahmi, 2012, 137). return yang

    diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividen dan capital gain,

    dengan demikian meningkatnya

    ROA juga akan meningkatkan pendapatan dividen.

    Assets Growth 

    Semakin tinggi tingkat pertumbuhan

     perusahaan, akan semakin besar

    tingkat kebutuhan dana untuk

    membiayai ekspansi. Semakin besarkebutuhan dana di masa yang akan

    datang, akan semakinmemungkinkan perusahaan menahan

    keuntungan dan tidakmembayarkannya sebagai dividen.

    Oleh karenanya, potensi

     pertumbuhan perusahaan menjadi

    faktor penting yang menentukan

    kebijakan dividen (Chang and Rhee,

    1990). Pertumbuhan asset

     perusahaan dapat diukur dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut

    :

       −    ( − 1)

       ( − 1) 

    Peningkatan pertumbuhan aset

    (assets growth)  yang diikuti dengan

     peningkatan hasil operasi akansemakin menambah kepercayaan

     pihak luar terhadap perusahaan.

    Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan,

    maka proporsi laba yang dibagikan

    lebih sedikit daripada laba yang

    ditahan, hal ini didasarkan pada

    keyakinan kreditur atas dana yang

    ditanamkan ke dalam perusahaan

    dijamin oleh besarnya aset yang

    dimiliki perusahaan (Ang, 1997),oleh karena itu semakin

    meningkatnya assets growth  akan

    semakin menurun dividend payout

    ratio yang akan dibagikan.

    Firm Size

    Size merupakan salah satu alat untuk

    mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Smith dan Watts (1992)

    dalam Chasanah (2008)

    menunjukkan, dasar teori pada

     pengaruh dari ukuran (size) terhadap

    dividend payout ratio sangat kuat. 

    Ukuran sebuah perusahaan diukur

    dengan menggunakan logaritma

    natural dari total asset perusahaan

    yang menjadi sampel didalam penelitian ini. Bentuk logaritma

    digunakan karena pada umumnya

    nilai asset perusahaan sangat besar,

    sehingga untuk menyeragamkan

    nilai dengan variabel lainnya nilai

    aset sampel diubah kedalam bentuk

    logaritma terlebih dahulu. Size

    tersebut dapat dirumuskan sebagai

     berikut:

    Size = Ln (Total Assets)

    Suatu perusahaan besar yang sudah

    mapan akan memiliki akses yang

    mudah menuju pasar modal,

    sementara perusahaan yang baru dan

    yang masih kecil akan mengalami

     banyak kesulitan untuk memilki

    akses ke pasar modal. Karenakemudahan akses ke pasar modal

    cukup berarti untuk fleksibilitas dan

    kemampuannya untuk memperolehdana yang lebih besar, sehingga

     perusahaan mampu memiliki rasio

     pembayaran dividen yang lebih

    tinggi daripada perusahaan kecil

    (Chang dan Rhee, 1990).

    HIPOTESIS

    1)  Adanya pengaruh positif antara cash ratio terhadap dividend

     payout ratio  pada perusahaan

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    6/13

    6

    Grup Astra yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia periode

    2004-2013. 2)  Adanya pengaruh negatif antara

    debt to total assets ratio terhadap

    dividend payout ratio  pada perusahaan Grup Astra yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia

     periode 2004-2013. 3)  Adanya pengaruh positif antara 

    return on assets terhadap

    dividend payout ratio  pada

     perusahaan Grup Astra yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia

     periode 2004-2013. 4)  Adanya pengaruh negatif antara

    assets growth terhadap dividend payout ratio  pada perusahaan

    Grup Astra yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode

    2004-2013. 5)  Adanya pengaruh positif antara

     firm size  terhadap dividend

     payout ratio  pada perusahaan

    Grup Astra yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia periode

    2004-2013. 6)  Adanya pengaruh positif dan

    signifikan antara cash ratio, debtto total assets ratio, return on

    assets, assets growth, dan  firm size secara simultan  terhadap

    dividend payout ratio  pada

     perusahaan Grup Astra yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia

     periode 2004-2013. 

    METODE

    Jenis penelitian yang

    digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian kuantitatif

    mengenai pengaruh antara cash

    ratio, debt to total assets ratio,

    return on assets, assets growth, dan

     firm size terhadap dividend payout

    ratio. Unit Analisis yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah

    organization  yaitu Bursa EfekIndonesia. Lokasi penelitian yang

    digunakan yaitu perusahaan-

     perusahaan yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia yang dalam

     penelitian ini adalah perusahaan

    Grup Astra yang terdiri dari Astra

    Agro Lestari (AALI), Astra Graphia(ASGR), Astra International (ASII),

    dan Astra Otoparts (AUTO). Dalam

     penelitian ini, penulis mengambilmetode penarikan sampel dengan

    menggunakan teknik  purposive

     sampling , dimana Penarikan sampel

    secara purposive merupakan cara

     penarikan sampel yang dilakukan

    dengan memilih subjek berdasarkan

    kriteria spesifik yang layak sesuai

    dengan permasalahan yang diteliti.Adapun kriteria tersebut adalah : (1)

    Perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dan memiliki

    kelengkapan data keuangan pada periode penelitian 2004  –   2013, (2)

    Tidak termasuk perusahaan di sektor

    keuangan, (3) Perusahaan dengan

    IPO lebih dari 10 tahun, dan (4)

    Perusahaan yang membagikan

    dividen secara rutin. Dan metode

     pengumpulan data yang digunakan

    yaitu metode studi pustaka dan

    metode dokumentasi.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 1.

    Analisis Statistik Descriptive

    Descriptive Statistics 

    N Min Max Mean Std.Deviation

    DPR 40 ,05 3,22 ,5185 ,62933

    CashRatio 40 ,09 2,49 ,5295 ,43983

    DAR 40 ,15 ,60 ,3815 ,13297

    ROA 40 ,06 ,45 ,1650 ,08668

     AssetsGrowth 40 -,19 ,53 ,1795 ,14066

    FirmSize 40 13,16 19,18 15,7545 1,76661

    Valid N

    (listwise)40

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    7/13

    7

    data yang digunakan dalam

     penelitian ini sebanyak 40 sampel

    data. Tabel di atas juga menunjukkan

     bahwa rata-rata masing-masing

    variabel berada pada angka positif,

    meskipun terdapat angka negatif pada nilai minimum dari variabel

    assets growth.

    Berdasarkan hasil perhitungan

    selama periode 2004-2013 nampak

     bahwa dividend payout ratio (DPR)

    terendah (minimum) adalah 0,05 dan

    nilai tertinggi (maximum) 3,22. Dari

    data diatas dapat diketahui bahwa

    dividend payout ratio (DPR)  secara

    rata-rata mengalami perubahan positif dengan rata-rata DPR sebesar

    0,5185. Standar deviasi DPR sebesar

    0,62933. Hal ini menunjukan bahwa

    data pada variabel DPR memiliki

    sebaran yang cukup besar, karena

    standar deviasi lebih besar dari nilai

    meannya.

    Data cash ratio terendah(minimum) 0,09 dan yang tertinggi

    (maximum) 2,49, kemudian rata-rata cash ratio sebesar 0,5295

    dengan nilai standar deviasi sebesar0,43983. Hal ini menunjukan bahwa

    data pada variabel cash ratio 

    memiliki sebaran yang tidak begitu

     besar, karena standar deviasi lebih

    kecil dari nilai mean-nya.

    Data debt to asset ratio (DAR)

    terendah (minimum) 0,15 dan yang

    tertinggi (maximum) 0,60, kemudianrata-rata  debt to asset ratio (DAR)sebesar 0,3815 dengan nilai standar

    deviasi sebesar 0,13297. Dengan

    melihat besarnya nilai standar

    deviasi yang lebih kecil dari rata-

    ratanya maka data-data yang

    digunakan dalam variabel DAR

    mempunyai sebaran yang kecil.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    data yang digunakan merupakan data

    yang bagus.

    Data return on assets (ROA)

    terendah (minimum) 0,06 dan yang

    tertinggi (maximum) 0,45, kemudian

    rata-rata  return on assets (ROA)

    sebesar 0,1650 dengan nilai standar

    deviasi sebesar 0,08668. Hal inimenunjukan bahwa data pada

    variabel ROA memiliki sebaran yang

    tidak begitu besar, karena standardeviasi lebih kecil dari nilai mean-

    nya.

    Data assets growth  terendah

    (minimum) -0,19 dan yang tertinggi

    (maximum) 0,53 kemudian rata-rata 

    assets growth sebesar 0,1795 dengan

    nilai standar deviasi sebesar 0,14066.Hal ini menunjukan bahwa data pada

    variabel assets growth  memiliki

    sebaran yang tidak begitu besar,

    karena standar deviasi lebih kecil

    dari nilai mean-nya.

    Data  firm size  terendah

    (minimum) 13,16 dan yang tertinggi

    (maximum) 19,18 kemudian rata-rata  firm size sebesar 15,7545

    dengan nilai standar deviasi sebesar1,76661. Dengan melihat besarnya

    nilai standar deviasi yang lebih kecildari rata-ratanya maka data yang

    digunakan dalam variabel  firm size 

    mempunyai sebaran yang kecil.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    data yang digunakan merupakan data

    yang bagus.

    Uji Asumsi Klasik  

    Sebelum melakukan ujihipotesis, terlebih dahulu dilakukan

    uji asumsi klasik. Karena sebuahmodel regresi dapat disebut sebagai

    model yang baik jika model tersebut

    memenuhi uji asumsi klasik. Adapun

    uji asumsi klasik yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah uji

    normalitas, uji Multikolinearitas, uji

    heteroskedastisitas dan uji

    autokorelasi (Priyatno, 2012, 143).

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    8/13

    8

    Uji normalitas bertujuan untuk

    menguji apakah model regresi, variabel

    terikat dengan variabel bebas

    mempunyai distribusi normal atau

    tidak normal. Untuk menguji

    normalitas data dilakukan dengan ujiKolmogorof-Smirnov. Residual

     berdistribusi normal jika tingkat

    signifikansi menunjukan nilai lebih besar dari 0,05 (5%). Hasil uji

    normalitas dalam penelitian ini

    menunjukan nilai  Asymp. Sig. (2-

    tailed) sebesar 0,616 > 0,05 berarti

    data residual terdistribusi normal.

    Pengujian untuk mendeteksi

    gejala multikolinieritas dilakukandengan melihat nilai tolerance  dan

    Variance Inflation Factor (VIF). Uji

    multikolonieritas bertujuan untuk

    menguji apakah pada model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar

    variabel bebas atau tidak. Dapat

    diketahui bahwa nilai tolerance

    kelima variabel independen yaitu

    cash ratio (0,645), debt to totalassets ratio (DAR) (0,486), return on

    assets (ROA) (0,419), assets growth(0,595), dan  firm size (0,751) lebih

    dari 0,1. Dan nilai VIF kelima

    variabel independent yaitu cash ratio

    (1,551), debt to total assets ratio

    (DAR)  (2,059), return on assets

    (ROA) (2,384), assets growth

    (1,681), dan firm size (1,331) kurang

    dari 10. Maka dapat disimpulkan

     bahwa tidak terjadi masalah

    multikolineritas pada model regresi.

    Berdasarkan hasil ujiHeteroskedastisitas dapat

    disimpulkan bahwa tidak mengalami

    Heteroskedastisitas pada penelitian

    ini, karena dapat diketahui bahwa

    nilai signifikansi kelima variabel

    independen yaitu cash ratio (0,788),

    debt to total asset ratio  (DAR)

    (0,426), return on assets (ROA) (0,546), assets growth (0,119), dan

     firm size (0,974) karena nilaisignifikansi lebih dari 0,05. maka

    dapat disimpulkan bahwa tidak

    terjadi masalah heteroskedastisitas

     pada model regresi.

    Uji autokorelasi bertujuan

    untuk menentukan apakah persamaan regresi layak digunakan

    untuk memprediksi atau tidak.

    Dalam penelitian ini digunakan uji

    Durbin Watson (dw). Pada uji durbin

    watson menunjukan bahwa tidak ada

    masalah autokorelasi dimana dapat

    diketahui nilai Durbin-Watson

    sebesar 1,929. Nilai DU dan DL

    dapat diperoleh tabel statistik Durbin

     –  Watson dengan n = 40 dan k = 5

    maka dapat nilai DU= 1,7859 danDL = 1,2305. jadi didapat nilai 4-

    DU= 2,2141, dan nilai 4-DL=

    2,7695. Karena nilai DU < DW < 4-

    DU = 1,7859 < 1,929 < 2,2141.

    Pengujian selanjutnya yaitu

     pengujian hipotesis. Pengujian

    hipotesis dilakukan baik secara

     parsial melalui uji t, maupun secarasimultan melaui uji F, serta koefisien

    determinasi R 2

      untuk mengukurseberapa jauh kemampuan model

    dalam menerangkan variasi variabeldependen.

    Tabel 2.

    Hasil uji koefisien determinasi

    untuk kelima variable bebas terhadapdividend payout ratio menunjukan

     bahwa nilai R  square sebesar 0.696,artinya persentase sumbangan

     pengaruh variabel cash ratio, debt tototal assets ratio, return on assets,

    assets growth, dan firm size terhadap

    dividend payout sebesar 69,6%,

    Model Summaryb 

    Model RR

    Square

     Adjusted

    R Square

    Std. Error

    of the

    Estimate

    Durbin-

    Watson

    1 ,834a  ,696 ,651 ,37179 1,929

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    9/13

    9

    sedangkan sisanya sebesar 30,4%

    dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel

    lain yang tidak dimasukkan dalam

    model ini.

    t tabel dicari pada signifikansi 0,05/2

    = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

    kebebasan df = n-k-1 atau 40-5-1 =

    34 (n adalah jumlah data dan kadalah jumlah variabel independen).

    hasil diperoleh untuk t tabel sebesar2,032.

    Pengaruh cash ratio   terhadap

    dividend payot ratio

    Dapat dilihat dari tabel 3.Berdasarkan hasil pengujian cash

    ratio memiliki nilai t hitung sebesar

    5,734 dan nilai t tabel sebesar 2,032 .

    karena t hitung > dari t tabel makahasil penelitian ini menunjukan

     bahwa cash ratio  secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap dividend payout ratio. Hal

    ini sesuai dengan hipotesis 1 dan

    konsisten dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Atok Risaptoko(2007) dan Fira Puspita (2009) yang

    menyatakan bahwa cash ratio 

    memiliki pengaruh yang positif dan

    signifikan terhadap dividend payout

    ratio. Artinya apabila nilai cash ratio 

    naik maka dividend payout ratio nya

     pun akan naik.

    Pengaruh debt to total assets rati o  

    terhadap dividend payout ratio

    Dapat dilihat dari tabel 3.

    Berdasarkan hasil pengujian debt to

    total assets ratio memiliki nilai t

    hitung sebesar 0,639 dan nilai t tabel

    sebesar 2,032 . karena t hitung < dari

    t tabel maka hasil penelitian ini

    menunjukan bahwa debt to assetratio  secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan

    terhadap dividend payout ratio. Hal

    ini tidak sesuai dengan hipotesis 2

    yang menyatakan debt to asset ratio 

     berpengaruh negatif terhadap

    dividend payout ratio.  Hasil

     penelitian ini juga konsisten dengan

     penelitian I Made Sudana (2014) bahwa debt to total assets ratio tidak

     berpengaruh terhadap dividend payout ratio.  Dapat disimpulkan

    tidak berpengaruhnya debt to totalassets ratio  bisa jadi disebabkan

    tingginya pengalokasian dana untuk

    hutang jangka pendek maupun

    hutang jangka panjang terhadap total

    total assets. hal ini mengindikasikan

     baiknya pengalokasian keuangan

     perusahaan untuk kebutuhan internal

     perusahaan.

    Pengaruh Return on Assets  

    terhadap Dividend Payout Ratio

    Berdasarkan hasil pengujian return

    on assets memiliki nilai t hitung

    sebesar -1,371 dan nilai t tabel

    sebesar -2,032 . karena -t hitung >

    dari -t tabel maka hasil penelitian ini

    menunjukan bahwa return on assets

    secara parsial tidak berpengaruh dan

    tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Hal ini tidak sesuai

    Tabel 3.Uji t

    Coefficientsa 

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardi

    zed

    Coefficie

    ntst Sig.

    BStd.

    ErrorBeta

    (Constant) ,607 ,708 ,857 ,397

    CashRatio ,966 ,169 ,675 5,734 ,000

    DAR ,411 ,642 ,087 ,639 ,527

    ROA -1,454 1,061 -,200 -1,371 ,179

     AssetsGrowth -,872 ,549 -,195 -1,589 ,121

    FirmSize -,023 ,039 -,064 -,588 ,560

    a. Dependent Variable: DPR

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    10/13

    10

    dengan hipotesis 3 yang menyatakan

    return on assets  berpengaruh positif

    terhadap dividend payout ratio. Hasil

     penelitian ini juga konsisten dengan

     penelitian Atok Risaptoko (2007), I

    Made Sudana (2014), Ritha danKoestiyanto (2013) bahwa return onassets  tidak berpengaruh signifikan

    terhadap dividen payout ratio. Dapatdisimpulkan bahwa Profitabilitas

    yang diukur dengan return on assets

    tidak memberikan pengaruh terhadap

     pembagian dividen kepada

     pemegang saham dikarenakan

    manajer mempertimbangkan tingkat

     biaya dimasa yang akan datang

    diduga akan terus meningkat karena pertumbuhan perusahaan yang

    terjadi, sehingga profit yang adaakan lebih ditanamkan untuk

    kebutuhan dana dimasa yang akandatang daripada dibagikan sebagai

    dividen.

    Pengaruh Assets Growth   terhadap

    Dividend Payout Ratio  

    Berdasarkan hasil pengujian assets growth  memiliki nilai t hitung

    sebesar -1,589 dan nilai t tabelsebesar -2,032 . karena -t hitung >

    dari -t tabel maka hasil penelitian ini

    menunjukan bahwa assets growth

    secara parsial tidak berpengaruh dan

    tidak signifikan terhadap dividend

     payout ratio. Hal ini tidak sesuai

    dengan hipotesis 4 yang menyatakan

     Assets Growth  berpengaruh negatif

    terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Atok Risaptoko (2007)

    dan Chang dan Rhee (1990) bahwa

    assets growth  tidak memiliki

    hubungan signifikan dengan

    dividend payout ratio. Dapat

    disimpulkan bahwa pertumbuhan

     perusahaan yang semakin tinggi

    membutuhkan dana yang besar puladimasa mendatang dengan demikian

    manajer lebih memilih untukmenahan laba menjadi dana internal

     perusahaan dibanding

    membagikannya sebagai deviden.

    Pengaruh Firm Size   terhadap

    Dividend Payout Ratio

    Berdasarkan hasil pengujian  firm

     size memiliki nilai t hitung sebesar -0,588 dan nilai t tabel sebesar -2,032

    . karena -t hitung > dari -t tabel maka

    hasil penelitian ini menunjukan

     bahwa  firm size secara parsial tidak

     berpengaruh dan tidak signifikan

    terhadap dividend payout ratio.

    Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis

    5 yang menyatakan  firm size 

     berpengaruh negatif terhadapdividend payout ratio. Hasil

     penelitian ini konsisten dengan

     penelitian Swastyastu, Yuniarta, dan

    Atmadja (2014) Ritha dan

    Koestiyanto (2013), Sutoyo,

    Prasetia, dan Kusumaningrum

    (2011) bahwa  firm size  tidak

     berpengaruh terhadap dividend

     payout ratio.  Dapat disimpulkan

     bahwa  firm size  suatu perusahaan belum bisa menjamin perusahaan

    tersebut membagikan laba kepada pemilik perusahaan dalam bentuk

    dividen atau dana tunai, perusahaan

     bisa lebih memilih menahan laba

    dimana laba ditahan (retained

    earning) merupakan salah satu dari

    sumber dana yang paling penting

    untuk membiayai pertumbuhan

     perusahaan.

    Pengaruh Cash Ratio, Debt to

    Total Assets Ratio, Return on

    Assets, Assets Growth, dan Firm

    Size terhadap Dividend Payout

    Ratio 

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    11/13

    11

    Tabel 4.

    Uji F

    ANOVAa 

    Model

    Sum of

    Square

    s

    Df

    Mean

    Squar 

    e

    F Sig.

    Regressi

    on10,747 5 2,149 15,549 ,000

    Residual 4,700 34 ,138

    Total 15,446 39

    Dengan menggunakan tingkat

    signifikansi 0,05 dengan df 1(jumlah variabel-1) = 5, dan df 2 (n-

    k-1) atau 40-5-1 = 34 (n adalah

     jumlah data dan k adalah jumlah

    variabel independen), hasil diperoleh

    untuk F tabel sebesar 2,494.

    Berdasarkan tabel 4. hasil pengujian

    cash ratio (CR) , debt to total assetsratio (DAR) , return on assets

    (ROA) , assets growth (AG),  dan 

     firm size (FS) memiliki nilai F hitungsebesar 15,549 dan nilai F tabel

    2,494. Karena F hitung > F tabel

    maka penelitian ini menunjukan

     bahwa antara cash ratio (CR) , debt

    to total assets ratio (DAR) , return

    on assets (ROA) , assets growth

    (AG),  dan  firm size (FS), secara

     bersama-sama berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap dividend

     payout ratio. Hal ini sesuai dengan

    hipotesis 6.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    telah dilakukan mengenai pengaruh cash ratio, debt to total assets ratio,

    return on assets, assets growth,  dan 

     firm size tehadap  Dividend Payout

     Ratio Pada Perusahaan Grup Astrayang Terdaftar Di Bursa Efek

    Indonesia (BEI) maka dapat ditarik

     beberapa kesimpulan sebagai

     berikut:

    (1) Cash Ratio  berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap  Dividend Payout Ratio, 

    (2)  Debt to Total Asset tidak

     berpengaruh dan tidak signifikan

    terhadap Dividend Payout Ratio, 

    (3) return on assets tidak

     berpengaruh dan tidak signifikan

    terhadap Dividend Payout Ratio, 

    (4) Assets Growth tidak berpengaruh

    dan tidak signifikan terhadap

     Dividend Payout Ratio, 

    (5)  Firm Size tidak berpengaruh dantidak signifikan terhadap  Dividend

     Payout Ratio,

    (6) cash ratio (CR) , debt to total

    assets ratio (DAR) , return on assets

    (ROA) , assets growth (AG),  dan 

     firm size (FS), secara bersama-sama

     berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap dividend payout ratio, dan

    (7) nilai  adjusted   R 2

    sebesar 0,696yang berarti 69,6% variasi dividend

     payout ratio dapat dijelaskan olehkelima variabel independen yaitu

    cash ratio, debt to total assets ratio,

    return on assets, assets growth dan 

     firm size, sedangkan sisanya sebesar

    31,4% dijelaskan oleh variabel lain

    di luar model.

    Saran

    Adapun saran yang dapat

    disampaikan penulis sesuai dengan pembahasan masalah mengenai

    “ Pengaruh Cash Ratio, Debt to Total

     Assets Ratio, Return on Assets,

     Assets Growth, dan  Firm Size

    terhadap  Dividend Payout Ratio 

     pada Perusahaan Grup Astra” yaitu

    sebagai berikut:

    (1) Pembagian  Dividend Payout

     Ratio  pada perusahaan Grup Astracenderung fluktuatif untuk itu

    sebaiknya perusahaan dalammenetapkan kebijakan pembayaran

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    12/13

    12

    dividen agar memperhatikan faktor-

    faktor yang mempengaruhinya selain

    faktor yang diteliti dalam penelitian

    ini.

    (2) Cash ratio memiliki pengaruh

     positif terhadap  Dividend Payout Ratio, maka cash ratio harus terus

    ditingkatkan dan dipertahankan.

    (3) Kondisi cash ratio, debt to totalassets ratio, return on assets, assets

     growth, dan  firm size  pada

     perusahaan Grup Astra  cenderung

    fluktuatif oleh karena itu perusahaan

    hendaknya terus berupaya untuk

    meningkatkan kinerja keuangan

    dengan meningkatkan penjualannya

    sehingga perusahaan bisa memenuhi beban bunga, beban usaha dan juga

    untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan investor.

    (4) Peneliti selanjutnya dapatmenambahkan jumlah sampel dan

     jumlah variabel independen dalam

    waktu pengamatan yang lebih lama

    sehingga nantinya diharapkan hasil

    yang diperoleh akan lebih dapat

    digeneralisasikan. 

    DAFTAR PUSTAKA 

    Amalia Nur Chasanah. 2008. Faktor-

     Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada

     Perusahaan yang Listed di

     Bursa Efek Indonesia.  Tesis

    Universitas Dipenegoro,

    Semarang.

    Arief Basuki. 2012.  Analisis

     Pengaruh Cash Ratio, Debt to

    Total Assets Ratio, Debt to

     Equity Ratio, Return on Assets,

    dan Net Profit Margin terhadap Dividend Payout Ratio. Skripsi

    Universitas Dipenegoro,Semarang.

    Atok Risaptoko. 2007.  Analisis

     Pengaruh Cash Ratio, Debt to

    Total Assets Ratio, assets

    Growth, Firm Size, dan Return

    on Assets terhadap Dividend

     Payout Ratio. Tesis Universitas

    Dipenegoro, Semarang.

    Chang, M. dan Rhee, K.R. (1990).Testing trade off and pecking

    order predictions about

    dividends and debt. The center

    for research in security pricesworking paper.

    Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan

    SPSS 20, CV Andi

    Offset,Yogyakarta.

    Edhi Asmirantho. 2013.  Financial

     Management Learning Books.

    Pakuan University.

    Fira Puspita. 2009.  Faktor-faktor

     yang mempengaruhi kebijakan

     Dividend Payout Ratio.  Tesis

    Universitas Dipenegoro,Semarang.

    Gallagher J. Timothy. 2007. Financial Management

     Princilpes and Practice,

    Freeload Press, Amerika.

    Henny Ritha dan Eko Koestiyanto.

    2013.  Faktor-Faktor yang

     Mempengaruhi Dividend Payout

     Ratio. Jurnal Manajemen &

    Bisnis. Vol 1, No 1.

    I Made Sudana. 2012.  Manajemen Keuangan Teori dan Praktik ,Erlangga, Jakarta.

    Irham Fahmi. 2012.  Analisis Laporan

     Keuangan,Alfabeta,Bandung.

    Lisa Marlina dan Clara Danica.

    2009.  Analisis Pengaruh Cash

     Position, Debt to Equity Ratio,

    dan Return on Assets terhadap

  • 8/18/2019 e-journal Manajemen dan Bisnis

    13/13

    13

     Dividend Payout Ratio. Jurnal

    Manajemen Bisnis. Vol 2, No 1.

    Made Wiradharma Swastyastu, Gede

    Adi Yuniarta, dan

    Anantawikrama TunggaAtmadja. 2014. Analisis Faktor-

     Faktor yang Mempengaruhi

     Kebijakan Dividend Payout

     Ratio. Journal AkuntansiUniversitas Pendidikan

    Ganesha. Vol 2, No 1.

    Robert Ang, 1997, Buku Pintar Pasar

    Modal Indonesia, Mediasoft.

    Jakarta.

    Sofyan Syafri Harahap. 2009.

     Analisis Kritis Atas Laporan

     Keuangan, Raja Grafindo

    Persada, Jakarta.

    Sutoyo, Januar Eko Prasetio, dan

    Dian Kusumaningrum. 2011.

     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Divivdend

     Payout Ratio pada Perusahaan

     Jasa Keuangan. Jurnal

    Keuangan dan Perbankan. Vol

    15, No 1.

    Sutrisno. 2013.  Manajemen

     Keuangan Teori Konsepdan Aplikasi, Ekonisia, Yogyakarta.

    Van Horne James & John M.

    Wachowicz. 1998.

     Fundamentals of Financial Management , Tenth Edition,

    Prentice-Hall, New Jersey.

    Van Horne James & John M.

    Wachowicz. 2007.  Prinsip-

     Prinsip Manajemen Keuangan.Edisi ke-12, Salemba Empat,

    Jakarta.

    Website:

    http://www.idx.co.id 

    http://www.astra.co.id 

    http://www.myaccountingcourse.co

    m/financial-ratios/cash-ratio

     

    http://www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/http://www.astra.co.id/http://www.astra.co.id/http://www.astra.co.id/http://www.astra.co.id/http://www.idx.co.id/