e commerce

10
Tugas Personal ke-1 Minggu ke-01 Bezie Galih Manggala (1801439274) 1. Teknologi informasi mendukung proses bisnis, pengambikan keputusan dan memberikan dukungan keunggulan kompetitif. Jelaskan bagaimana teknologi informasi mendukungnya dan ilustrasikan dengan contoh-contoh yang Saudara ketahui!. Jawab: Teknologi informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan dan memberikan dukungan keunggulan kompetitif terjadi ketika a teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut: a. Mendukung proses dan operasi bisnis. Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan. b. Dukungan pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya. Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga membantu mereka

description

SIM

Transcript of e commerce

Page 1: e commerce

Tugas Personal ke-1Minggu ke-01

Bezie Galih Manggala (1801439274)

1. Teknologi informasi mendukung proses bisnis, pengambikan keputusan dan memberikan dukungan keunggulan kompetitif. Jelaskan bagaimana teknologi informasi mendukungnya dan ilustrasikan dengan contoh-contoh yang Saudara ketahui!.

Jawab:

Teknologi informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan dan memberikan dukungan keunggulan kompetitif terjadi ketika a teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

a. Mendukung proses dan operasi bisnis. Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan.

b. Dukungan pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya. Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga membantu mereka melihat berbagai cara untuk mendapatkan kelebihan dari para peretail lainnya dalam persaingan untuk mendapatkan pelanggan.

c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Contohnya manajemen toko mungkin membuat keputusan untuk memasang kios dengan layar sentuh dalam semua toko mereka, yang terhubung dengan situs e-commerce untuk belanja online

Page 2: e commerce

2. Intranet, internet, dan ekstranet dapat mendukung proses bisnis dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Review pengertian intranet, internet dan ekstranet serta jelaskan bagaimana ketiganya mendukung proses bisnis!.

Jawab:

– Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

 – Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.

    – Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain. Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan.

Dalam intranet, internet dan ekstranet sebagai jaringan telekomunikasi yang terintegrasi selanjutnya disebut dengan istilah internetworking, yaitu suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet, ekstranet). membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang semakin mengglobal. Dengan digunakannya jaringan telekomunikasi, seperti internet, intranet, dan ekstranet, perusahaan dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerja sama kelompok kerja, mengembangkan proses operasional online berbagai sumber daya, mengunci pelanggan dan pemasok serta mengembangkan jasa dan produk baru. Dengan demikian peranan telekomunikasi lebih strategis dan vital bagi bisnis yang harus terus menerus mencari cara baru untuk bersaing baik di pasar domestik maupun pasar global.

Page 3: e commerce

Perbedaan ruang lingkup internet, intranet dan ekstranet sendiri dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gb.1. Ruang lingkup internet, intranet, ekstranet (O’Brien, 2005)i

Berikut adalah gambaran penggunaan ketiga jenis jaringan tersebut dalam perusahaan:

Gambar 2. Penggunaan Internet, Intranet dan Ekstranet untuk Aplikasi Perusahaan (O’Brien, 2005)ii

Page 4: e commerce

3. Apa saja tantangan utama atau berat bagi manajemen dalam mengembangkan teknolologi informasi dalam kaitannya dengan masalah yang dihadapi perusahaan dan memanfaatkan peluang baru yang dimiliki perusahaan?

Jawab:

Dalam mengembangkan teknologi informasi, suatu perusahaan akan menghadapi tantangan sebagai berikut:iii

a. Tantangan investasi sistem informasi

Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.

b. Tantangan business strategic

- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.

- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.

- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.

c. Tantangan globalisasi

i O’Brien, James A. (2005). Management information systems: Managing information technology in the internetworked enterprise. 2005. International Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc

ii Ibid.

iii Chandra, Charu; Kumar, Sameer (2000). Enterprise systems: Challenges and opportunities for information systems education. Journal of Engineering Education http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/95457/j.2168-9830.2000.tb00490.x.pdf?sequence=1&isAllowed=y diakses pada tanggal 13 Maret 2015

Page 5: e commerce

- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai negara yang berbeda.

- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional.

d. Tantangan infrastruktur teknologi informasi

- Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya.

- Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.

e. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.

- Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan.

- Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negatif.

4. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang gagal dalam menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan usahanya. Apa pendapat Saudara mengapa keadaan ini dapat terjadi?

Jawab:

Ada beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan proyek sistem informasi. Menurut Rosemary Cassafo dalam O’Brien (1999)iv, kegagalan penerapan sistem informasi disebabkan karena beberapa hal berikut :

iv O’Brien, James A. (1999). Management information systems: Managing information tecnology in the networked enterprice, 4th Ed. USA: IRWIN,.

Page 6: e commerce

a. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen

Pihak eksekutif perusahaan menyerahkan seluruh penerapan sistem informasi pada bagian TI, dan enggan untuk mempelajari sistem informasi yang baru atau mereka tidak mengerti sama sekali. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat atau kegagalan dalam penerapan SI dalam suatu perusahaan yang besar. Hal ini diakibatkan karena rasa kurang memilki terhadap sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini akan menyebabkan banyak satuan kerja dalam perusahaan belum dapat mengoptimalkan fungsi dan potensi SI untuk mempermudah komunikasi antar satuan kerja, transfer informasi, dan data perusahaan, serta sharing pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk memajukan perusahaan.

b. Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus dilakukan

Dalam hal ini penerapan sistem informasi dalam perusahan tidak didukung dengan perencanaan yang matang dan tidak dapat menjembatani keinginan dan kepentingan orang-orang dalam perusahaan dengan pihak yang mengerti dan membuat sistem informasi tersebut. Hal ini menyebabkan sistem yang akan dijalankan menjadi tidak terarah sesuai dengan tujuan perusahaan.

c. Inkompetensi secara teknologi

Kurangnya keterampilan dari tenaga-tenaga yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan TI dan kurangnya inisiatif dan keaktifan SDM dalam mensosialisasikan keuntungan dan kemudahan dari sistem informasi yang ada akan menyebabkan sistem yang diterapkan tidak akan 11 berjalan seperti yang diinginkan. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan di bidang TI-nya masih rendah. Kesalahannya adalah perusahaan sering memaksakan SDM yang ada untuk menjalankan investasi TI, padahal SDM tersebut belum mampu.

d. Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi

Kebanyakan pimpinan perusahaan tidak mengetahui apa visi, misi, strategi ataupun rencana bisnis yang berkenaan dengan implementasi sistem informasi pada perusahaannya. Strategi dan tujuan merupakan faktor penting yang menjadi penentu seberapa besar pencapaian yang diinginkan ketika perusahaan akan melakukan sesuatu. Tanpa strategi dan tujuan yang jelas maka apapun yang dilakukan menjadi tidak terarah karena tidak ada batasan dimana sistem yang digunakan dapat dianggap berhasil ataupun tidak.

Page 7: e commerce

e. Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem

Mengidentifikasi kebutuhan terhadap sistem dalam suatu perusahaan merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi yang merupakan komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Implementasi sistem tertentu harus dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya yaitu memperkuat bisnis, memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah pengelolaan sumber daya perusahaan dan penerapan teknologi dalam perusahaan.

5. Teknologi informasi merupakan “high-tech” atau teknologi tinggi, sedang makin hari masalah manajmen makin komplek khususnya dalam menangulangi persaingan bisnis. Apakah kegagalan yang banyak dialami merupakan masalah teknologi atau masalah managerial? Jelaskan jawaban Saudara!.

Jawab:

Saya rasa kegagalan yang banyak dialami terkait TI bukan merupakan masalah teknologi, namun merupakan masalah managerial. Se ‘high-tech’ apapun teknologi yang digunakan, jika manajerialnya bermasalah maka tujuan pengaplikasian SIM tidak akan tercapai secara optimal. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Oleh karena itu, banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :1.Kurang organisasi yang wajar; 2. Kurangnya perencanaan yang memadai; 3. Kurang personil yang handal; 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancangsistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Hal-hal tersebut akan dapat diatasi jika masalah manajerial yang kompleks dapat diatasi.