Dystocia.doc

5
Pengertian Persalinan yang sulit karena adanya hambatan. Persalinan yg normal (eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 18 jam. Klasifikasi Penyebab distosia : Power, passenger, passage 1. Power : kekuatan mendorong tidak memadai karena kelainan his atau kekuatan mengejan kurang kuat karena luka parut, diastase muskulus rektus abdominis atau kelelahan ibu. 2. Passenger : Kelainan letak atau fisik janin. Misal presentasi bahu, presentasi bokong, hydrocephalus, dll 3. Passage : kelainan jalan lahir misalnya panggul sempit , tumor. DISTOSIA KARENA KEKUATAN MENDORONG ANAK KURANG Distosia karena kelainan his. Dapat dinilai dari : Kemajuan persalinan, sifat-sifat his, besarnya caput succedanum. Pemeriksaan his dapat dilakukan dengan CTG (Cardiotocography). His dikatakan kurang kuat jika : - Terlalu lemah dinilai dari palpasi puncak his ( kekuatan ) - Terlalu pendek dinilai dari lamanya kontraksi ( lama ) - Terlalu jarang dipantau dari selang antara ( frekuensi ) Menurut WHO his memadai : sekurang-kurang 3x dalam 10 menit dengan lama his > 40s Inersia uteri Pemanjangan fase laten atau fase aktif atau keduanya. Penyebab : serviks yang belum tipis dan lunak, penggunaan analgetik terlalu cepat, kesempitan panggul, kelainan posisi, dan persaan takut ibu Pembagian inertia uteri : Inersia uteri hipotonis dan inersia uteri hipotonis

Transcript of Dystocia.doc

Page 1: Dystocia.doc

PengertianPersalinan yang sulit karena adanya hambatan. Persalinan yg normal (eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 18 jam.

KlasifikasiPenyebab distosia : Power, passenger, passage

1. Power : kekuatan mendorong tidak memadai karena kelainan his atau kekuatan mengejan kurang kuat karena luka parut, diastase muskulus rektus abdominis atau kelelahan ibu.

2. Passenger : Kelainan letak atau fisik janin. Misal presentasi bahu, presentasi bokong, hydrocephalus, dll

3. Passage : kelainan jalan lahir misalnya panggul sempit , tumor.

DISTOSIA KARENA KEKUATAN MENDORONG ANAK KURANG

Distosia karena kelainan his. Dapat dinilai dari : Kemajuan persalinan, sifat-sifat his, besarnya caput succedanum.

Pemeriksaan his dapat dilakukan dengan CTG (Cardiotocography). His dikatakan kurang kuat jika : - Terlalu lemah dinilai dari palpasi puncak his ( kekuatan )- Terlalu pendek dinilai dari lamanya kontraksi ( lama )- Terlalu jarang dipantau dari selang antara ( frekuensi )

Menurut WHO his memadai : sekurang-kurang 3x dalam 10 menit dengan lama his > 40s

Inersia uteri

Pemanjangan fase laten atau fase aktif atau keduanya. Penyebab : serviks yang belum tipis dan lunak, penggunaan analgetik terlalu cepat, kesempitan panggul, kelainan posisi, dan persaan takut ibu

Pembagian inertia uteri : Inersia uteri hipotonis dan inersia uteri hipotonis

Hipotonis Hipertonis

Sifat Kontraksi Terkoordinasi tetapi lemah Tidak terkoordinasiSaat terjadinya fase aktif fase latenNyeri Tidak nyeri NyeriFetal distress Lambat terjadi CepatReaksi oksitosin Baik Tidak baikPengaruh sedatif Sedikit Besar

Terapi :

Inersia uteri hipotonis : Bila ketuban (+), dipecahkan dahulu, bila tidak berhasil dilakukan pemberian oxytocin. Oxytocin drip tidak boleh diberikan bila ada luka parut pada rahim seperti bekas cesarean section.

Inersia uterine hipertonis : petidin 50 mg atau tocolitik seperti ritordine.

Page 2: Dystocia.doc

Partus precipitatus

Persalinan yang lebih pendek dari 3 jam. Dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen karena kontraksi rahim yang terlalu kuat.

Terapi yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi his menggunakan sedatif.

DISTOSIA KARENA KELAINAN PRESENTASI, POSISI, ATAU KELAINAN JANIN

Kelainan posisi (Positio occipito posterior persistent)

Penyebab : tidak terjadinya putaran paksi sehingga anak lahir dengan oksiput di bawah simfisis. Penyebabnya adalah panggul android dan antropoid, kesempitan bidang tengah panggul, ketuban pecah sebelum waktunya, fleksi kepala kurang, dan inersia uteri.

Terapi : Umumnya dilahirkan dengan spontan, ekstraksi dengan forceps atau ekstraksi vakum

Ekstraksi dengan forceps

1. Anak dilahirkan dengan oksiput tetap dibelakang─Terutama dilakukan jika ada faktor yang menyulitkan rotasi ke depan, seperti panggul anthropoid atau android.

2. Anak dilahirkan dengan oksiput sebelah depan─Dilakukan jika tidak ada faktor yang menghalangi rotasi.

Ekstraksi dengan vakum

Pada ekstraksi dengan vakum, kita ikuti arah putaran ubun-ubun kecil dan hanya dilakukan penarikan kepala ke bawah dengan arah tarika yang disesuaikan dengan tingkat turunnya kepala.

Kelainan presentasi

Presentasi muka

Presentasi kepala dengan defleksi maksimal hingga oksiput mengenai punggung dan muka terarah ke bawah. Punggung terdapat dalam lordosis dan biasanya terdapat di belakang.

Diagnosis :

1. Dalam kehamilan─Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung dan antara belakang kepala dan punggung teraba sudut runcing ( sudut fabre); Bunyi jantung anak terdengar pada pihak bagian-bagian kecil.

2. Dalam persalinan─Dengan pemeriksaaan dalam, pada pembukaan yang cukup besar, akan teraba orbita, hidung, tulang pipi, mulut, dan dagu.

Penyebab yang terpenting ialah panggul sempit dan anak yang besar. Secara lengkap dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu :

1. Letak muka primer─Disebabkan oleh adanya kelainan pada anak dan tak dapat diperbaiki, seperti struma konginetalis, kelainan tulang leher, lilitan tali pusat yang banyak di leher, meningokokel, anensefal, dan anak lahir besar.

Page 3: Dystocia.doc

2. Letak muka sekunder─Anak normal, namun ada kelainan, seperti pangul picak, dinding perut kendor hingga rahim jatuh ke depan, bagian-bagian yang menumbang, dan hidramnion

Mekanisme persalinan : Karena dagu merupakan bagian terendah, dagulah yang paling dahulu mengalami rintangan hingga memutar ke depan ke arah symphisis. Dalam vulva mulut tampak lebih dulu. Kepala lahir dengan gerakan fleksi.

Terapi : apabila tidak ada kelainan panggul, pengelolaan persalinan bersifat konservatif mengingat bahwa letak muka anak dapat lahir spontan. Akan tetapi, sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kematian perinatal maka kala II tidak boleh lebih dari 1 jam.

Jika dagu terdapat di belakang, persalinan tidak dapat berlangsung sponta karena untuk menyesuaikan diri dengan lengkung panggul, anak harus menambahkan defleksinya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena defleksi kepala sudah maksimal, oleh karena itu sebaiknya langsung dilakukan SC

Letak dahi

Letak kepala dengan defleksi yang sedang hingga dahi menjadi bagian yang terendah. Biasanya letak dahi bersifat sementara dan dengan majunya persalinan menjadi letak muka atau letak belakang kepala. Letak dahi yang menetap agak jarang terjadi. Penyebab dari letak dahi sama dengan penyebab letak muka.

DiagnosisDalam kehamilan, letak dahi dapat kita curigai bila :

1. Tonjolan kepala teraba pada pihak punggung anak (bertentangan dengan bagian-bagian kecil).

2. Bunyi jantung anak dan bagian-bagian kecil anak sepihak.

Biasanya letak dahi baru dapat didiagnosis saat persalinan jika pembukaan sudah cukup besar. Oleh karena itu, akan teraba sutura frontalis, ubun-ubun besar, pinggir orbita, dan pangkal hidung.

Mekanisme persalinanLetak dahi merupakan presentasi paling buruk di antara letak kepala. Kepala tidak dapat masuk ke dalam pintu atas panggul. Bila dapat masuk, terjadi putaran paksi sehingga dahi memutar ke depan ke arah simfisis. Dahi paling dulu tampak pada vulva dan tulang rahang atas menjadi hipomoklion. Dengan fleksi, lahirlah ubun-ubun besar dan belakang kepala. Setelah belakang kepala, lahir dengan gerakan defleksi mulut dan dagu. Vulva diregang oleh diameter maksila oksipitalis. Kaput suksedaneum terjadi pada dahi.

TerapiSebaiknya persalinan dilakukan dengan SC untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.