Dunia Usaha Dan Lingkungannya

6
DUNIA USAHA DAN LINGKUNGANNYA 1.2.1. Munculnya Dunia Usaha Usaha pemenuhan kebutuhan manusia, menimbulkan adanya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Dengan demikian, dunia usaha dapat diartikan sebagai suatu lingkup yang didalamnya terdapat kegiatan produksi, distribusi, dan upaya-upaya lain yang diarahkan pada pemuasan secara optimal keinginan dan kebutuhan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkup dunia usaha terdapat kegiatan yang dinamis dan jenis usaha yang beraneka ragam serta saling berinteraksi. Misalnya, usaha pertanian, logam mulia, perantara, transportasi, dan sebagainya. Bila pengertian dunia usaha ditinjau dari adanya istilah produsen dan konsumen, maka dunia usaha merupakan ajang kiprah produsen yang dapat memberikan alat pemuas bagi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari pengertian ini ditunjukkan bahwa dalam kehidupannya, manusia membutuhkan dan terlibat dalam dunia usaha. Tampak ada hubungan yang saling menentukan antara masyarakat luas dengan dunia usaha. Apabila dunia usaha dipandang sebagai suatu rumah tangga sendiri, maka alam, masyarakat, dan segala aspek atau unsur kehidupannya merupakan faktor lingkungan luar dunia usaha. 1.2.2. Lingkungan Dunia Usaha Dunia usaha muncul karena adanya kebutuhan masyarakat dan yang mengelola lingkungan dunia usaha hanya sebagian masyarakat. Dunia usaha mengambil input (bahan baku, tenaga kerja, dan lainnya) dari lingkungan eksternal, melalui transformasi menjadi barang atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal memiliki elemen yang berpengaruh langsung dan yang berpengaruh tidak langsung. Elemen yang berpengaruh langsung disebut juga pihak yang berkepentingan, termasuk pemegang saham, serikat pekerja, pemasok, dan banyak lagi yang yang secara langsung yang mempengaruhi dunia usaha. Elemen yang berpengruh tidak langsung seperti teknologi, ekonomi, dan politik suatu masyarakat. Berikut ini akan dibahas peran dari setiap jenis elemen. 1.2.2.1. Elemen Lingkungan Yang Berpengaruh Langsung

Transcript of Dunia Usaha Dan Lingkungannya

Page 1: Dunia Usaha Dan Lingkungannya

DUNIA USAHA DAN LINGKUNGANNYA

1.2.1. Munculnya Dunia Usaha

Usaha pemenuhan kebutuhan manusia, menimbulkan adanya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Dengan demikian, dunia usaha dapat diartikan sebagai suatu lingkup yang didalamnya terdapat kegiatan produksi, distribusi, dan upaya-upaya lain yang diarahkan pada pemuasan secara optimal keinginan dan kebutuhan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkup dunia usaha terdapat kegiatan yang dinamis dan jenis usaha yang beraneka ragam serta saling berinteraksi. Misalnya, usaha pertanian, logam mulia, perantara, transportasi, dan sebagainya. Bila pengertian dunia usaha ditinjau dari adanya istilah produsen dan konsumen, maka dunia usaha merupakan ajang kiprah produsen yang dapat memberikan alat pemuas bagi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari pengertian ini ditunjukkan bahwa dalam kehidupannya, manusia membutuhkan dan terlibat dalam dunia usaha.

Tampak ada hubungan yang saling menentukan antara masyarakat luas dengan dunia usaha. Apabila dunia usaha dipandang sebagai suatu rumah tangga sendiri, maka alam, masyarakat, dan segala aspek atau unsur kehidupannya merupakan faktor lingkungan luar dunia usaha.

1.2.2. Lingkungan Dunia Usaha

Dunia usaha muncul karena adanya kebutuhan masyarakat dan yang mengelola lingkungan dunia usaha hanya sebagian masyarakat. Dunia usaha mengambil input (bahan baku, tenaga kerja, dan lainnya) dari lingkungan eksternal, melalui transformasi menjadi barang atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal memiliki elemen yang berpengaruh langsung dan yang berpengaruh tidak langsung. Elemen yang berpengaruh langsung disebut juga pihak yang berkepentingan, termasuk pemegang saham, serikat pekerja, pemasok, dan banyak lagi yang yang secara langsung yang mempengaruhi dunia usaha. Elemen yang berpengruh tidak langsung seperti teknologi, ekonomi, dan politik suatu masyarakat. Berikut ini akan dibahas peran dari setiap jenis elemen.

1.2.2.1. Elemen Lingkungan Yang Berpengaruh Langsung

Lingkungan yang berpengaruh langsung terdiri dari pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang dibagi dua yaitu (1) exsternal stakeholder dan (2) internal stakeholder

1.2.2.1.a. Pihak yang Berkepentingan Eksternal

Pihak yang berkepentingan eksternal, yang mempengaruhi kegiatan dunia usaha dari luar dunia usaha terdiri dari :

Pelanggan, menukarkan sumber daya (uang) dengan barang atau jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha, pelanggan bisa perorangan maupun lembaga, seperti sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahanmatau perusaahn lain.

Page 2: Dunia Usaha Dan Lingkungannya

Pemasok, faktor-faktor produksi (input) memungkinkan dunia usaha melakukan kegiatan produksi.

Pemerintah, membantu dan melindungi industri dengan peraturan dan undang undang. Kelompok khusus, misalnya pecinta alam yang peduli akan kelestarian alam dan

lingkungan hidup dan lembaga sosial kemasyarakatan lainnya. Lembaga konsumen, dengan memperhatikan dan membela hak konsumen, contoh :

lembaga perlindungan konsumen. Serikat pekerja, berkenaan dengan penentuan upah, kondisi kerja, jam kerja, dan

sebagainya. Lembaga keuangan, misal: bank, lembaga sewa guna (leasing), dapat membantu dunia

usaha untuk pemenuhan modal. Lembaga asuransi berkenaan dengan resiko. Pesaing, jarang ditemui dunia usaha yang bersifat monopoli, kebanyakan menghadapi

memiliki pesaing. Pihak yang berkepentingan lainnya, misalnya rumah sakit, harus memperhatikan

kelompok dokter, paramedis, pasien, dan lainnya.

1.2.2.1.b. Pihak yang Berkepentingan Internal

Pihak yang berkepentingan Internal terdiri dari :

Karyawan, dengan keterampilan dan pendidikan yang memadai akan sangat membantu dunia usaha dalam menjalankan usahanya.

Pemegang saham dan dewan direksi, struktur yang mengatur perusahaan publik yang memungkinkan pemegang saham untuk mempengaruhi suatu perusahaan dengan menggunakan hak suara.

1.2.2.2. Elemen Lingkungan yang Berrpengaruh Tidak Langsung

Variabel sosial, (1) demografik, mengenai jumlah, komposisi, dan pertumbuhan; (2) gaya hidup, misal kecenderungan jumlah keluarga kecil, yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anak; (3) nilai-nilai sosial, midal: kebiasaan, norma sosial, adat-istiadat, dan sebagainya.

Variabel ekonomi, indikator ekonomi umum mengukur pendapat dan produk nasional, tabungan, investasi, harga, upah, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, dan transaksi internasional.

Variabel politik, berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kegiatan dunia usaha sebagai hasil dari proses atau ikliim politik.

Variabel teknologi, perkembangan baru dalam produk atau proses, di samping kemajuan dalam ilmu pengetahuan, yang dapat mempengaruhi kegiatan dunia usaha

1.2.3. Lingkungan Internasional

Lingkungan internasional merupakan suatu konsep menyeluruh yang meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah internasional.

Keadaan perekonomian internasional beberapa negara ditunjukkan dalam neraca pembayarannya, yang menggambarkan transaksi internasional. Konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan. Jika ekspor barang melebihi impor maka akan mendapatkan untung dan jika impoor melebihibarang yang diimpor maka akan mengalami kerugian.

Page 3: Dunia Usaha Dan Lingkungannya

Teori ekonomi tradisional memfokuskan pada suatu pendapat tentang keunggulan kompetitif yang memungkinkan daerah-daerah produsen bahan mentah, modal, keahlian, dan sebagainya mempunyai kesempatan berbuat lebih baik. Adanya spesialisasi tenaga kerja yang disertai dengan pertukaran barang menyebabkan penduduk di wilayah negara menikmati peningkatan standar hidup dibandingkan jika mereka memenuhi secara sendiri semua kebutuhannya. Dengan dilakukannya perdagangan internasional, masing-masing mengkonsumsi sesuatu lebihh besar dibandingkan dengan apa yang telah mereka produksi.

Perusahaan yang memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja disebut perusahaan multinasional atau perusahaan internasional. Untuk melakukan kegiatannya perusahaan tersebut melakukan joint venture, perjanjian lisensi atau kontrak-kontrak khusus yang ditandatangani bersama dengan pemerintah.

Manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang dituju (host country) atas masuknya perusahaan multinasional dari negara lain (home country), sebagai berikut :

1. Menambah devisa negara melalui penanaman modal dibidang ekspor,2. Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industr,3. Menambah pendapatan negara berupa pajak-pajak dan royalty dari perusahaan-perusahaan

multinasional,4. Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru,5. meningkatkan taraf hidup karyawan dengan memberikan gaji yang lebih tinggi,6. meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi tenaga kerjanya, sebab perusahaan tersebut

memiliki superioritas dalam bidang manajemen dan teknologi,7. menambah arus barang karena meningkatnya produksi nasional yang didukung oleh perusahaan

multinasional,8. memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri (seperti bahan baku, tenaga kerja, dan

sebagainya),9. ikut mendukung pembangunan nasional.

Selain mamfaat yang bisa dinikmati oleh negara yang dituju, adapula kelemahan/keburukan akibat adanya perusahaan multinasional, yaitu ;

1. makin banyaknya perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara,

2. mencari keuntungan yang sebesar-besarnya merupakan motif utamanya, sedangkan memproduksi barang merupakan tujuan sekundernya, motif ini dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dalam kaitannya dengan pembangunan negara.

1.2.4. Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha

Setiap orang membutuhkan da tidak dapat menghindar dari adanya dunia usaha. dalam kegiatan dunia usaha selalu ada interaksi dan penyesuain dengan lingkungannya, terutama lingkungan eksternal yang tidak dapat dikontrol (uncontrollable), dimana organisasi harus mempertimbangkan dampak sosial-ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadapnya sebelum mengambil keputusan. Ini disebut tanggung jawab dunia usaha. Karena tedapat banyak pihak dengan macam kepentingan yang beraneka, maka dibutuhkan seni dan pendekatan multidisipliner untuk memperoleh hasil yang optimal.

Page 4: Dunia Usaha Dan Lingkungannya

Konsumen menghendaki produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau dan wajar, dapat diperoleh pada waktu yang tepat dengan jumlah yang cukup, serta pelayanan yang baik. Pemilik modal menginginkan bagian keuntungan yang semakin tinggi, sementara manajemen menuntut agar semakin banyak keuntungan yang ditanamkan kembali agar usaha berkembang. Pekerja mengharapkan peningkatan upah, gaji, fasillitas dan sebagainya. Masyarakat luuas menolak baerbagai bentuk polusi, baik udara, air, kerusakan tanah, bau yang tidak sedap, maupu suara gaduh, yang menggangu ketenteraman. Pembayaran pajak kepada pemerintah harus ditepati agar bisa menambah dan memperlancar pendapatan negara yang digunakan untuk pembangunan, peningkatan pelayanan serta kesejahteraan masyarakat. Dunia usaha harus mampu memadukan semua kepentingan agar keputusan yang diambil selaras dengan kebutuhan berbagai pihak. Untuk inilah pendekatan multidisipliner diperlukan, yaitu dengan menerapkan berbagai disiplin ilmu secara bersama-sama terhadap setiap persoalan yang harus diatasi..

1.3. TATA EKONOMI

Dunia usaha beserta seluruh pihak yang berkepentingan secara bersama-sama berada di dalam dan tunduk kepada tata ekonomi yang dianut oleh suatu bangsa atau negara tempat beroperasinya. Tata ekonomi terbentuk dari berbagai nilai yang diyakinni seperti ideologi, pandangan hidup, budaya, dan sebagainya. Dari sejarahnya dikenal tiga tat ekonomi secara umum, yaitu:

1.3.1. KAPITALISME

Tata ekonomi kapitalisme adalah tata ekonomi yang memberikan kebebasan terhadap setiap orang untuk memproduksi dan menjual barang atau jasa bagi masyarakat. Adanya persaingan bebas tanpa campur tangan pemerintah. Tata ekonomi kapitalisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Setiap orang mempunya hak untuk memi;iki dan mengelola seluruh kekayaan pribadinya. Dan setiap orang juga berhak untuk memiliki seluruh laba yang diperoleh dari hasil produksinya;

2. Dorongan kerja diarahkan untuk menghasilkan laba;3. Upaya yang dilakukan mengarah oada terciptanya kondisi yang memenangkankan

persaingan;4. Ada kebesan untuk menentukan atau memilih pekerjaan bagi dirinya sendiri.

1.3.2. SOSIALISME

Tata ekonomi sosialisme adalah tata ekonomi yang membolehkan orang untuk memiliki kekayaan pribadi, tetapi ada campur tangan pemerintah di dalamnya. Jenis usaha yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dipegang oleh pemerintah, misalnya listrik, air, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Meskipun demikian orang tetep bebas untuk memilih pekerjaan dan menjalankan jenis usahanya sendiri, sehingga dalam tatanan ini masih berlaku peranan mekanisme pasar.

1.3.3. KOMUNISME

Tata ekonomii komunisme adalah tata ekonomi yang tidak membenarkan orang memiliki kekayaan pribadi, semua sumber dikuasai pemerintah. Semua sumber termasuk pabrik dan tenaga kerja manusia dikuasai oleh pemerintah. Tata ekonomi ini bertolak belakang dengan kapitalisme, karena tidak ada kebebasan individu untuk memilih. Semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah.