Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

29
LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI DASAR I INTERAKSI ANTARA ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA OLEH KELOMPOK I 1. Yutika Tessarani 12312241005 2. Astri Nofita Sari 12312241010 3. Robiyatul Abdawiyah 11312241021 4. Prema Kurniawati Santosa 12312241025 5.Hanifah 12312241032 6. Wulan Sari Ningsih 12312241044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Transcript of Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Page 1: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

LAPORAN PRATIKUM

BIOLOGI DASAR I

INTERAKSI ANTARA ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

OLEH

KELOMPOK I

1. Yutika Tessarani 12312241005

2. Astri Nofita Sari 12312241010

3. Robiyatul Abdawiyah 11312241021

4. Prema Kurniawati Santosa 12312241025

5. Hanifah 12312241032

6. Wulan Sari Ningsih 12312241044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

INTERAKSI ANTARA ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

Page 2: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memerikan jenis tanah atau permukaan lahan lokasi pengamatankaan lokasi

pengamatan

2. Memerikan sifat fisik klimatik (suhu dan kelembaban tanah, suhu dan

kelembaban udara, intensitas cahaya) tanah atau permukaan lahan lokasi

pengamatan

3. Memerikan sifat khemis (pH dsb) tanah atau permukaan lahan lokasi

pengamatan

4. Mengidentifikasi jenis-jenis dan spesifikasi vegetasi yang ada di dalam lokasi

pengamatan

5. Mengidentifikasi jenis-jenis dan spesifikasi hewan yang ada di dalam lokasi

pengamatan

6. Menjelaskan jenis-jenis asosiasi yang ada di lokasi pengamatan

7. Mengaitkan sifat spesifik organisme dengan spesifik lingkungannya.

B. KAJIAN PUSTAKA

1) Pengertian Habitat dan Relung Ekologi

Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara mahluk hidup

dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang ilmu yang disebut ekologi. Ekologi

berasal dari bahasa latin yaitu oikos yang berarti rumah, dan logos yang berarti ilmu.

Dalam memberi deskripsi hubungan ekologis mahluk-mahluk sangat penting dapat

membedakan antara tempat suatu mahluk hidup dan apa yang dilakukan (peran)

sebagai bagian dari ekosistemnya. Istilah habitat dan relung ekologi (ecological

niche) berkenaan dengan dua konsep yang paling penting dalam ekologi. Habitat

suatu mahluk hidup adalah tempat mahluk itu hidup. Ini adalah tempat fisik, bagian

yang spesifik di permukaan bumi, udara, tanah, atau air.

Relung ekologi adalah adalah status atau peran suatu mahluk hidup di dalam

komunitas atau ekosistem. Relung ekologi tergantung pada adaptasi struktural

mahluk, respons fisiologis dan perilakunya. Relung ekologi bukanlah ruang fisik,

tetapi suatu abstraksi mencakup semua faktor-faktor fisik, kimia, fisiologis, dan

biotik yang diperlukan mahluk untuk hidup. Dalam ekologi tidak pernah ada dua

Page 3: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

jenis menempati relung ekologi yang sama. Suatu spesies dapat menempati relung

ekologi sangat berbeda di daerah yang berbeda tergantung pada suplai makanan yang

tersedia dan pada jumlah macam pesaing-pesaingnya.

2) Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak

hidup (abiotik). Komponen biotik dan abiotik berinteraksi dan saling

mempengaruhi.

a. Komponen biotik

Berdasarkan peran dan fungsinya, mahluk hidup di dalam ekosistem dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

Produsen, adalah mahluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik

dari bahan anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh

tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri atau melakukan

proses fotosintesis. Contohnya adalah, alga, lumut, dan tumbuhan hijau.

Konsumen, berarti pemakan. Konsumen memakan bahan organik yang

dihasilkan oleh produsen. Jadi, konsumensangat tergantung pada produsen

karena konsumen tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri.

Dekomposer, adalah organisme pengurai. Organisme yang termasuk

dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur.

b. Komponen Abiotik

Komponen abiotik ekosistem meliputi antara lain gas oksigen

karbondioksida, air tanah, suhu, kelembapan, cahaya matahari.

Gas Karbondioksida dan Oksigen

Jumlah gas karbondioksida di udara sekitar 0,3 %, sedangkan gas oksigen

mencapai 21 %. Gas karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk

berfotosintesis. Gas oksigen sangat diperlukan tumbuhan, hewan, dan

manusia untuk bernapas.

Air

Air sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup. Air berfungsi sebagai pelarut

dan bahan baku berbagai proses di dalam tubuh. Jika tidak ada air,

Page 4: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

tumbuhan hijau tidak berfotosintesis, hewan, dan manusia juga akan mati

jika tidak ada air.

Tanah

Tanah sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat dan

sumber makanan bagi tumbuhan dan hewan. Tanah memiliki sifat fisik

ditinjau dari pengolahan dan pengelolaannya, dari warna, tekstur, dan

konsistensinya. Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat

yang tinggi. Air di dalam tanah tergantung pada keadaan tekstur tanah

dan struktur, semakin halus liat tanah semakin besar air yang dapat diikat

oleh tanah liat. Pada keadaan lembab tanah mempunyai tekanan air pada

pipa kapiler (P.F) = 2,7. Pada keadaan basah PF = 0, pada keadaan kering

PF >=4. Pada keadaan lembab tanah adalah baik untuk pertanaman.

Tanah terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas, dan jasad hidup. Bahan

hidup itu terdiri atas organik dan anorganik, yang organik terdapat dalam

macam-macam bentuk dan ukuran, berdasarkan besar ukurannya dibagi

dalam berbagi fraksi atau golongan. Fraksi batu > 10 mm, kerikil 2-10

mm, pasir 0,05-2 mm, debu 0,02-0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir, debu,

dan liat merupakan fraksi utama. Pasir dan debu, disebut fraksi non aktif

yang viasanya dengan bahan-bahan lain membentuk kerangka tanah, Liat,

fraksi aktif dan mempunyai fraksi terpenting dalam tanah, karena

mempunyai ukuran lebih kecil maka liat menunjukkan permukaan efektif

yang lebih besar dibandingkan dengan pasir dan debu.

Perhatikan segitiga tekstur tanah berikut.

Page 5: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Keterangan :

1. Liat 7. Debu

2. Liat berdebu 8. Lempung berdebu

3. Lempung liat berdebu 9. Lempung

4. Liat berpasir 10. Pasir

5. Lempung liat berpasir 11. Pasir berlempung

6. Lempung berliat 12. Lempung berpasir

Berdasarkan pasir, debu dan liat dibagi dalam 3 golongan atau kelas

dasar, yaitu :

a.) Tanah berpasir yaitu tanah dimana kandungan pasirnya > 70 % yang

dalam keadaan lembab tanah berpasir terasa kasar dan tidak lekat,

termasuk dalam kategori ini tanah pasir dan tanah lempung berpasir.

b.) Tanah berlempung, yaitu tanah dimana kandungan debu-liat relatif

sama. Tanah demikian tidak terlalu lepas dan juga tidak terlalu lekat.

c.) Tanah liat, yaitu tanah dimana kandungan liatnya > 35 %, memang

biasanya tidak < 40 %. Tanah liat sangat lekat dan apabila kering

menjadi sangat keras.

Tanah memiliki tingkat keasaman (PH) yang sangat berpengaruh pada

tersedianya atau tidak tersedianya hara tanaman. Dalam hal ini, PH tanah

adalah suatu ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan air tanah dan

dipakai sebagai ukuran bagi keasaman tanah. Harga pH adalah loh dari

harga kebalikan cons. Ion Hidrogen.

Berikut adalah harga PH tanah sekitar 4,0-10,0

PH Reaksi

< 4,5 Sangat masam sekali

4,6-5,0 Masam sekali

5,1-5,5 Agak masam

5,6-6,0 Sedikit masam

Page 6: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

6,1-6,5 Kurang masam

6,6-7,5 Netral

7,6-8,0 Sedikit alkalis/basa

8,1-9,0 Agak alkalis/basa

> 9,0 Sangat alkalis

PH tanah ini mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung

tehadap tanaman. Pengaruh langsung pada akar tanaman pada pH < 4,0 ,

> 10,0 kerusakan pada akar tanaman. Pada tanah-tanah masam lebih

banyak tersedia unsur-unsur Fe, Cu, Mn, Zn, pada tanah-tanah yang

netral-alkalis tersedia unsur-unsur K,Mg,Ca,dan Mo.

Suhu

Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh di

prmukaannya. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap jenis mahluk hidup

yang menghuni lingkungan tersebut. Mahluk hidup umumnya hidup di

dareah bersuhu sedang dan perubahan suhunya tidak mencolok.

Kelembaban udara

Daerah pegunungan memiliki kelembaban udara yang lebih tinggi

dibandingkan dengan derah dataran rendah. Di daerah pegunungan

banyak terdapat tumbuhan epifit, misalnya paku, anggrek, dan lumut.

Tumbuhan epifit tersebut hidup menempel pada pohon-pohon.

Sebaliknya, di dataran rendah jarang terdapat tumbuhan epifit. Hal ini

karena tumbuhan epifit memerlukan kelembaban udara yang tinggi untuk

dapat hidup.

Cahaya Matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari

diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. Cahaya juga mempengaruhi

tingkah laku dan kegiatan hewan.Untuk mengetahui intensitas cahaya

Page 7: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

pada suatu plot atau tempat dapat digunakan alat Luxmeter, dengan

satuan intensitas cahaya yaitu Candella.

3) Bentuk Interaksi Antarorganisme

Interaksi antarorganisme terjadi dengan berbagai macam cara. Interaksi

tersebut ada yang saling menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Berikut ini

akan dibahas berbagai bentuk interaksi yaitu :

Netralisme dan Antibiosis

Netralisme adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi, meskipun

berbagai organisme hidup pada habitat yang sama. Netralisme terjadi jika nisianya

berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya hubungan yang benar-benar netrla tidak ada,

sebab setiap organisme memerlukan gas, ruangan, air dan cahaya yang sama serta

mengeluarkan sisa-sisa yang dapat mengganggu organisme lain.

Antibiosis adalah interaksi antar organisme dimana salah satu organisme

menghasilkan zat antibiotic atau racun yang berbahaya bagi organisme lainnya.

Misalnya, interaksi antara jamur Penicillium dengan spesies mikroorganisme lain.

Jamur penicillium mengeluarkan antibiotic yang dapat atau mematikan organisme

lain yang hidup di sekitarnya.

Predator-mangsa

Harimau makan kijang, singa makan jerapah, elang makan tikus, ular makan

kelinci. Harimau, singa, ular, elang adalah predator (Latin : praeda = mangsa), yaitu

organisme yang membunuh dan makan hewan. Organisme yang dimakan

dinamakan mangsa. Ada predator yang membunuh mangsanya dulu, kemudian baru

memakannya; ada juga predator yang menangkap mangsanya, kemudian langsung

memakannya meskipun mangsanya itu belum mati.

Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme berbeda spesies yang

hidup bersama. Simbiosis dibedakan menjadi :

a) Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan antara

dua spesies organisme yang hidup bersama.

b) Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme berbeda spesies

dimana salah satu pihak mendapatkan keuntungan sedangkan pihak lain

Page 8: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

dirugikan. Organisme yang hanya hidup pada tubuh organisme yang masih

hidup, dan mendapatkan makanannya dari organisme tersebut disebut parasit.

Organisme tempat hidup parasit ini dinamakan inang. Hubungan parasit dan

organisme inang menguntungkan parasit dan merugikan mangsa.

c) Simbiosis Komensalisme adalah hubungan antara dua spesies organisme yang

satu menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan

juga tidak dirugikan. Organisme yang mendapatkan keuntungan disebut

komensalisme.

Persaingan atau Kompetisi

Kompetisi atau Persaingan adalah hubungan antara individu dari spesies yang

berbeda untuk memperebutkan mangsa yang sama. Contohnya adalah adanya

persaingan antara tikus dan burung gelatik untuk memperebutkan makanannya

yaitu padi. Tumbuhan pengganggu seperti rumput teki, rumput jejagoan, eceng,

bersaing dengan padi dalam hal cahaya, hara, air dan ruang.

4) Hubungan saling ketergantungan

a) Saling ketergantungan antarkomponen biotik

Saling Ketergantungan Antarindividu Satu Spesies

Antarindividu satu spesies (sejenis) terdapat saling ketergantungan

antara lain memperoleh makanan, membuat sarang, dan berkembang

biak

Saling Ketergantungan Antarindividu Berbeda Spesies

Saling ketergantungan antarindividu berbeda spesies terjadi antara lain

dalam peristiwa makan-dimakan. Peristiwa makan-dimakan

mengakibatkan terbentuknya rantai makanan, jaring-jaring makanan,

dan piramida ekologi.

b) Komponen Biotik dan Abiotik Saling Mempengaruhi

Kacang tanah menyuburkan tanah

Kacang tanah memiliki bintil-bintil akar yang mengandung bakteri

rhizobium. Bakteri tersebut mampu menangkap nitrogen dari udara.

Nitrogen tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan. Hal

Page 9: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

ini menunjukkan bahwa komponen biotik mempengaruhi kimponen

abiotik.

Cacing Tanah Menyuburkan Tanah

Cacing tanah adalah detrivor yang memakan serpihan bahan organik

di dalam tanah. Kotoran yang dikeluarkan cacing tanah dapat

menggemburkan dan menyuburkan tanah. Jadi, cacing tanah turut

berperan dalam menyuburkan tanah.

Manusia Mempengaruhi Lingkungan Abiotik

C. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Tempat dan waktu praktikum

Tempat praktikum : Lapangan FBS,UNY

Waktu praktikum : Jumat, 2 November 2012

2. Objek pengamatan

Komponen Biotik

Komponen Abiotik

3. Alat dan Bahan :

- Alat :

a. Termometer Ruang h. Pinset

b. Higrometer i. Gelas beker

c. pH meter j. Rafia

d. Luxmeter k. Kantong Plastik

e. Roll meter

f. Cetok

g. Pipet

- Bahan

a. Air aquades

b. Plot tanah

4. Prosedur Kerja

Membuat plot 1x1 m² untuk membatasi lokasi pengamatan.

Page 10: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

D. DATA PENGAMATAN

1. Komponen Abiotik

Aspek yang diamatiPlot ke-

1 2

Struktur tanah Pasir berlempung Pasir berlempung

Kelembaban udara 65 % 72 %

Suhu udara 340 C 330 C

Kelembaban tanah 8,57 % 9,42 %

Mengambil sampel tanah di beberapa sudut lokasi baian topsil menggunakan

cetok pada kedalaman 15 cm , kemudian menentukan tekstur dan struktur tanah

(presentase masing-masing komponen liat ,berpasir, berhumus, dsb )

Mengukur PH ,suhu dan kelembaban udara dalam tanah pada lokasi pengamatan.

Mengukur suhu dan kelembaban udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya

pada lokasi pengamatan.

Mengamati jenis vegetasi, hewan yang ada pada plot lokasi pengamatan,

menghitung jumlahnya, dan mengamati atau menentukan bentuk interaksi anatar

komponen biotic ataupun antara biotik dengan abiotik.

Mencatat hasil pengukuran/pengamatan dalam tabel

Page 11: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Suhu tanah 320 C 300 C

pH tanah 7,2 7

Intensitas cahaya 39 5,5

2. Komponen Biotik

Plot ke- Jenis komponen biotik Jumlah Kepadatan Cara hidup

1 Rumput

Semut

Lembing

Nyamuk

+++

+++

+

+

1/m2

1/m2

Bebas

Di atas tanah

Di atas tanah

Di atas tanah

2 Pohon mangga

Rumput

Semut merah

Semut hitam

Kupu-kupu

+

+++

++

++

+

1/m2

1/m2

Bebas

Bebas

Di atas tanah

Di atas tanah

Di atas tanah

3. Gejala asosiasi

Gejala asosiasi Nama organism yang

terlibat dalam asosiasi

Jenis asosiasi

Semut membawa

makanan

semut +

E. PEMBAHASAN

1. Komponen Abiotik

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada plot pertma dapat diketahui

bahwa komponen abiotik yang teramati adalah :

a) Struktur Tanah

Page 12: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Struktur tanah adalah penyusunan butir-butir majemuk atau agregat-

agregat yang satu sama lain dibatasi oleh bidang-bidang belah alami. Struktur

tanah memiliki partikel-partikel utama yang tersusun atas debu,pasir, dan liat.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada plot pertama dengan cara melihat

dan meraba, terdapat perbedaan struktur tanah pada sudut pertama dan sudut

kedua. Pada sudut pertama, tanah yang dilihat memiliki struktur yang

bergelombang, artinya tanah tersebut memiliki permukaan yang tidak rata atau

datar. Sedangkan pada sudut kedua, tanah yang dilihat dan diraba memiliki

struktur atau bentuk yang datar, artinya tanah tersebut memiliki permukaaan

yang rata atau datar.

Selain bentuk tanah yang diamati,pengamatan juga dilakukan pada

susunan tanah atau tekstur tanah. Pada plot pertama, dapat diketahui bahwa

tanah tersebut memilki tekstur tanah berpasir, liat, dan debu. Setelah dilakukan

pengamatan dengan mengambil sampel tanah tersebut, dapat diketahui bahwa

presentase untuk masing-masing kandungan tanah tersebut adalah :

- Tanah berpasir : 4 cm

5,2cm x 100 % = 76,92 %

- Liat : 0,7 cm5,2 cm x 100 % = 13,46%

- Debu : 0,5 cm5,2 cm x 100 % = 9,61%

Berdasarkan presentase diatas, dapat diketahui bahwa bila melihat pada

segitiga tekstur tanah dapat diketahui bahwa tipe tanah tersebut adalah tanah

pasir berlempung yang terdiri dari 76,92 % pasir; 13,46% liat; dan 9,61 % debu.

Tanah dengan struktur tersebut cenderung memiliki tekstur tanah yang terasa

kasar dan tidak lekat.

Pada plot kedua, dapat diketahui bahwa tanah tersebut memilki tekstur

tanah berpasir, liat, dan debu. Setelah dilakukan pengamatan dengan mengambil

sampel tanah tersebut, dapat diketahui bahwa presentase untuk masing-masing

kandungan tanah tersebut adalah :

- Tanah berpasir : 4,6 cm5,2 cm x 100 % = 88,46 %

Page 13: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

- Liat : 0,4 cm5,2 cm x 100 % = 7,69%

- Debu : 0,2 cm5,2 cm x 100 % = 3,84%

Berdasarkan presentase diatas, dapat diketahui bahwa bila melihat pada

segitiga tekstur tanah dapat diketahui bahwa tipe tanah tersebut adalah tanah

pasir berlempung yang terdiri dari 88,46 % pasir; 7,69% liat; dan 3,84 % debu.

Tanah dengan struktur tersebut cenderung memiliki tekstur tanah yang terasa

kasar dan tidak lekat.

Pada umumnya, tanah ini tidak terlalu banyak mengandung organik dan

nitrogen daripada tanah yang bertekstur halus. Hal ini disebabkan karena media

tanam yang bertekstur pasir mempunyai kelengasan rendah, mudah terjadi

oksidasi, secara alami penambahan sisa-sisa tanaman lebih sedikit.

b) Kelembaban udara

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan untuk menentukan kelembaban

udara dengan menggunakan alat hogrometer, dapat diketahui bahwa

kelembaban udara yang teramati pada plot pertama adalah 65 % dan pada plot

kedua adalah 72%. Kelembaban udara ini dikarenakan karena adanya pengaruh

intensitas matahari. Cahaya matahari tidak terlalu terlihat karena cuaca pada

hari pengamatan terlihat agak mendung. Keadaan itu menyebabkan kelembaban

udaranya tinggi. Kelembaban tersebut menyebabkan vegetasi atau tanaman

yang ada pada plot pertama lebih banyak didominasi oleh rumput dan pada plot

kedua tumbuh tanaman mangga. Hal ini dikarenakan karena pada kelembaban

ini, tumbuhan memiliki keadaan optimal untuk tumbuh. Selain kenekaragaman

vegetasi yang ada, hewan yang ditemukan di plot satu lebih banyak karena

hewan-hewan tersebut akan lebih mudah mendapatkan makanan.

c) Suhu Udara

Suhu udara di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang

jatuh ke permukaannya. Semakin kuat intensitas cahaya yang jatuh ke

permukaan bumi,maka suhu udara pun akan semakin meningkat atau begitupun

sebaliknya. Suhu udara juga dipengaruhi oleh banyak tidaknya tanaman pada

tempat tersebut. Semakin banyak tanaman, maka suhu udaranya pun akan lebih

Page 14: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

rendah dibandingkan tempat yang tidak terdapat tanaman. Dalam proses

pertumbuhannya, tanaman memiliki suhu optimum yang berkisar antara 25°C

sampai 37°C. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menggunakan

higrometer untuk mengukur suhu udara,dapat diketahui bahwa suhu udara pada

plot pertama adalah 32°C dan pada plot kedua 300C. Besarnya suhu udara

tersebut dipengaruhi oleh banyak sedikitnya intensitas cahaya matahari pada

saat pengamatan. Pada suhu tersebut, dapat diamati berbagai komponen biotik

(mahluk hidup) yang teramati memiliki jumlah yang banyak. Hal ini

dikarenakan, suhu tersebut merupakan suhu sedang yang cocok untuk mahluk

hidup tumbuh.

d) Kelembaban tanah

Berdasarkan pengukuran terhadap besarnya kelembaban tanah pada plot

pertama menggunakan PH meter khusus tanah dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan nilai kelembaban tanah. Kelembaban tanah ini terjadi atau

dipengaruhi oleh kandungan air yang ada di dalamnya. Plot pertama memiliki

kelembaban tanah 8,57% sedangkan pada plot kedua memiliki kelembaban

tanah 9,42%. Perbedaan nilai kelembaban ini disebabkan karena kandungan air

yang ada pada plot pertama dan kedua tidak sama.

Pada plot pertama dengan keadaan tanah yang kering meiliki kelembaban

yang relatif rendah, karena kandungan air yang ada pada sudut ini slebih sedikit.

Sedangkan pada plot yang kedua, nilai kelembabannya lebih tinggi karena

tanahnya basah atau memiliki kandungan air yang tinggi. Keadaan ini

menyebabkan kelembaban tanah pada plot kedua lebih tinggi dibandingkan plot

pertama. Perbedaan nilai kelembaban ini juga berpengaruh terhadap jenis

vegetasi yang ada. Pada plot kedua, tumbuh tanaman mangga dan berbagai jenis

rumput sedangkan pada plot pertama hanya sedikit rerumputan yang tumbuh.

e) Suhu Tanah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada plot pertama untuk

mengukur suhu tanah menggunakan termometer yang ditancapkan pada lubang

tanah sepanjang 15 cm dapat diketahui bahwa suhu tanah yang tercatat pada

plot pertama 32°C dan pada plot kedua 300C. Selain suhu udara yang

Page 15: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

dipengaruhi oleh intensitas cahaya, suhu tanah juga dipengaruhi oleh intensitas

cahaya. Pada plot satu, intensitas cahaya yang jatuh ke permukaan tanah

langsung sampai pada plot satu sehingga didapatkan suhunya lebih tinggi

dibandingkan dengan plot kedua yang terhalang dengan tanaman mangga. Suhu

tanah ini sangat mempengaruhi proses pertumbuhan yang akan langsung

berpengaruh terhadap aktivitas mikroba dalam tanah. Aktivitas mikroba dalam

tanah ini akan membantu tanaman dalam menyerap mineral yang ada dalam

tanah.

Selain itu, suhu tanah yang tidak terlalu tinggi ini membuat mahluk hidup

yang berada di sekitar permukaan tanah ataupun yang berada di dalam tanah

merasa nyaman dan lebih mudah mendaptkan makanan.

f) pH tanah

pH tanah ini memiliki pengaruh langsung ataupun tidak langsung

terhadap mahluk hidup yang ada pada plot satu. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan menggunakan pH meter untuk menentukan tingkat keasaman tanah,

dapat diketahui bahwa tingkat keasaman tanah pada plot satu ,pH tanah yang

terukur adalah 7,2 dan pada plot kedua pH tanah yang terukur adalah 7.

Walaupun PH pada kedua sudut memiliki perbedaan, namun bila dilihat

berdasarkan tabel harga pH untuk tanah nilai 7 sampai 7,2 masih dalam reaksi

yang sama yaitu netral. Reaksi netral atau keadaan tanah netral memiliki rentan

pH antara 6,6 sampai 7,5. Keadaan tanah yang netral ini membuat organisme

yag ada pada plot satu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanaman

dan rerumputan pun dapat hidup dengan baik karena reaksi tanah yang netral.

Hewan yang ada di plot satu pun terlihat banyak dan melakukan pergerakan

yang aktif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pH tanah sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme baik

hewan maupun tumbuhan.

g) Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya bergantung dari banyaknya sinar yang jatuh ke

permukaan. Banyak sedikitnya intensitas cahaya matahari dipengaruhi oleh

besarnya sudut jatunya sinar matahari ke permukaan. Pada siang hari yang

Page 16: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

memiliki cahaya matahari banyak, sudut datang jatuhnya sinar matahari akan

lebih besar sehingga intensitas cahaya yang diterima pun akan semakin tinggi.

Berdasarkan hasil pengukuran untuk mengukur besarnya intensitas cahaya

matahari menggunakan Luxmeter dapat diperoleh hasil besarnya intensitas

cahaya pada plot satu adalah 39 candela sedangkan pada plot kedua adalah 5,5

candela. Cahaya matahari akan berpengaruh pada proses pembuatan makanan

pada tumbuhan atau fotosintesis serta tingkah laku dan kegiatan hewan.

2. Komponen Biotik

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh data untuk komponen biotik

adalah sebagai berikut :

a) Tanaman

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis tanaman atau vegetasi

yang ada pada permukaan lahan plot satu dapat diketahui bahwa jenis

tumbuhan yang teramati adalah vegetasi rerumputan, sementara pada plot dua

jenis tumbuhan yang teramati adalah tanaman mangga dan vegetasi rerumputan

dimana jumlah rumput ini pun banyak dan mendominasi jenis tanaman pada

plot satu. Jumlah organisme tumbuhan dalm plot ini dinyatakan dengan tanda

(+),jika jumlahnya banyak maka semakin banyak jumlah (+) dan bila sedikit

maka jumlah (+) semakin sedikit. Berdasarkan jumlah yang sudah dihitung,

dapat ditentukan kepadatan dari setiap jenis tumbuhan . Kepadatan ini

berhubungan dengan jumlah individu dengan ruang yang mereka tempati pada

waktu tertentu. Untuk mengetahui kepadatan dari sebuah lokasi, dapat dihitung

dengan membagi jumlah individu tiap jenis dengan luas lokasi yang diamati.

Selain dapat diamati jumlah dan dihitung kepadatannya, jenis tumbuhan

yang ada pada plot satu juga dapat diamati bagaimana cara hidup dan bentuk

interaksinya. Cara hidup menunjukan bagaimana dia hidup pada plot satu,

apakah hidup bebas, menumpang, terlindung, atau merambat pada pohon lain.

Untuk tumbuhan pada plot satu, sebagian besar menggunakan cara hidup

bebas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa

tumbuhan-tumbuhan itu hidup bebas sendiri tanpa menumpang pada tanaman

lain.

Page 17: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

Bentuk interaksi yang terjadi pada tumbuhan dengan cara hidup bebas ini

pun beraneka ragam sesuai dengan faktor apa dia berinteraksi. Bentuk interaksi

yang terjadi antara lain ada yang menjadi tempat hidup mahluk hidup lain,

melindungi tumbuhan di bawahnya, serta hidup bersama kelompoknya (dalam

satu vegetasi). Bentuk interaksi ini menunjukkan bahwa tumbuhan dapat saling

melakukan hubungan interaksi dengan mahluk hidup lain, dan keadaan ini

merupakan ciri dari komponen biotik.

b) Hewan

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis hewan yang ada pada

permukaan lahan plot satu dapat diketahui bahwa jenis hewan yang teramati

adalah semut, lembing, kupu-kupu, semut merah, semut hitam dan nyamuk.

Jumlah organisme dalm plot ini juga dinyatakan sama seperti tumbuhan yaitu

dengan tanda (+),jika jumlahnya banyak maka semakin banyak jumlah (+) dan

bila sedikit maka jumlah (+) semakin sedikit. Berdasarkan jumlah yang sudah

dihitung, dapat ditentukan kepadatan dari setiap jenis hewan . Kepadatan ini

berhubungan dengan jumlah individu dengan ruang yang mereka tempati pada

waktu tertentu. Untuk mengetahui kepadatan dari sebuah lokasi, dapat dihitung

dengan membagi jumlah individu tiap jenis dengan luas lokasi yang diamati.

Seperti halnya tumbuhan,selain menghitung kepadatan organisme hewan

yang ada pada plot satu dan plot dua, cara hidup dan bentuk interaksi hewan pun

ikut diamati. Pengamatan mengenai cara hidup yang ada pada hewan pun

berbeda dengan cara hidup yang ada pada tumbuhan. Cara hidup hewan dapat

dinyatakan hidup di atas tanah, dan di dalam tanah. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan pada plot satu dan plot dua, dapat diamati bahwa cara hidup

seluruh hewan adalah di atas tanah. Hal ini dikarenakan, hewan-hewan tersebut

memang hidup dan melakukan kegiatan di atas tanah. Cara hidup di atas tanah

ini kemudian dibedakan kembali berdasarkan kegiatan atau aktivitas yang

mereka lakukan. Untuk semut merah besar, dapat ditemukan hidup di atas tanah

atau di batang tanaman mangga.

Bentuk interaksi yang terjadi adalah semut-semut itu berjalan bersama

mencari makan di batang tanaman mangga. Semut hitam besar, dan semut hitam

Page 18: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

kecil memiliki cara hidup dan bentuk interaksi yang sama. Semut-semut

tersebut memiliki bentuk interaksi yaitu berjalan di atas tanah, dapat berupa

kelompok semut yang sejenis(populasi), ataupun salah satu individu. Selain itu,

terdapat pula binatang lembing.

5) Bentuk-Bentuk Asosiasi Organisme yang terjadi pada plot 1 :

a. Gejala asosiasi yang pertama yaitu semut berjalan membawa makanan.

Organisme yang terlibat dalam asosiasi yaitu semut. Jenis asosiasinya

netralisme.

F. KESIMPULAN

1. Jenis tanah atau permukaan lahan yaitu

- Pasir berlempung

2. Sifat fisik klimatik dari tanah yang kami amati .

- Kelembaban udara 65% dan 72%

- Suhu udara 34°C dan 330C

- Kelembaban tanah 8,57 % dan 9,42%

- Suhu tanah 320C dan 360C

- pH tanah 7,2 dan 7

- intensitas cahaya 39 candela dan 5,5 candela

3. Sifat khemis dari tanah yang kami amati mempunyai pH 7,2 dan 7

4. Jenis tanaman yang dapat hidup di daerah yang kami amati adalah tanaman

yang mampu hidup di tanah dan suhu kering yakni rumput dan pohon

mangga.

5. Jenis-jenis hewan yang dapat hidup yakni diantaranya:

- Semut

- Lembing

- Nyamuk

- Semut merah

- Semut hitam

- Kupu-kupu

Page 19: Interaksi Organisme Dan Lingkungannya

6. Asosiasi yang terjadi pada lokasi pengamtan yakni asosiasi yang bersifat

netral atau hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya yang tidak

mempengaruhi satu sama lain.

7. Sifat spesifik organisme yang kami amati berkaitan dengan spesifikasi

lingkungan yaitu:

- Rumput dapat tumbuh di lingkungan yang panas

- Pohon mangga dapat hidup di lingkungan yang panas karena habitat asli

pohon mangga berada di daerah tropis.

- Semut hidup secara berkelompok untuk berkerjasama dalam

mendapatkan makanan

G. DAFTAR PUSTAKA

Campbel, Reece Mitchel. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Kartasapoetra, Mulyani Sutedjo. 1985. Teknologi Konservasi Tanah Dan Air.

Jakarta : Bina Aksara

Nasir, dkk. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Soemarwoto, Idjah, dkk. 1982. Biologi Umum I. Jakarta : Gramedia