Fadhila Luni Listyakirana (115 120 400 111 008)Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dua PartaiSistem dua partai merupakan sistem kepartaian yang hanya didominasi oleh dua partai besar di suatu negara. Kedua partai ini yang akan berusaha untuk memperebutkan kekuasaan di saat masa pemilihan tiba. Partai yang menang dalam pemilihan dikatakan sebagai partai yang berkuasa, sedangkan partai yang kalah disebut sebagai partai oposisi. Dalam sistem dua partai terdapat juga sistem pemilihan yang bersifat winner-takes-all. Sistem ini membuat hanya ada satu pemenang dalam pemilu legislatif dan terkadang pemilihan ini disebut juga sebagai sistem pemilihan dengan satu pemenang (single-winner voting system).[footnoteRef:2] [2: The Two Party System. https://www.boundless.com/political-science/interest-groups/the-two-party-system/the-two-party-system/ (31 Maret 2014, 18:41).]

Salah satu keunggulan mengadopsi sistem kepartaian ini adalah di antara kedua partai akan tercipta kompetisi yang sehat. Hal ini dikarenakan kedua partai akan berusaha untuk menciptakan kondisi politik yang sangat kondusif agar rakyat yang akan menentukan pilihan dapat melihat kinerja di antara keduanya. Dengan hal yang demikian, banyak kepentingan yang akhirnya terakomodasi dengan baik. Selain itu, meski partai yang menang dalam pemilihan disebut sebagai partai penguasa, namun pada dasarnya hal tersebut tidaklah berjalan demikian karena sama seperti halnya menteri bayangan, partai oposisi juga bertindak sebagai partai yang selalu mengawasi gerak-gerik partai berkuasa. Tentunya hal tersebut membuat partai berkuasa untuk bekerja semaksimal mungkin.Meskipun begitu, setiap hal tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk juga sistem kepartaian dua partai ini. Kelemahan daripada sistem dua partai ini salah satunya adalah partai-partai kecil cenderung tidak berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan besarnya kedua partai yang bersaing. Kecenderungan masyarakat untuk memilih di antara dua partai besar tentu membuat partai-partai kecil lain dengan mudah tersingkirkan, tidak mudah untuk bertahan sehingga perkembangannya dapat dikatakan tidak signifikan. Dengan adanya pemerintahan yang baik (good governance) masyarakat cenderung lebih mudah percaya kepada pemerintah. Namun, kepercayaan public tersebut lah yang menjadi acuan untuk menjaga stabilitas negara. Sehingga, stabilitas negara ini sangat bergantung kepada bagaimana pemerintah menjaga kepercayaan publiknya.