DSP5 Blok Book rev 2013.doc

21
BLOCK BOOK DENTAL SCIENCES PROGRAMME-5 NON-INFECTION OF ORAL DISEASES NO BLOK : Domain II Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Kompeten si utama 5.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi. 6.1 Seorang dokter gigi harus memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medic kompromis. 8.1 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yg efektif dan efisien. Kompeten si penunjan g 5.1. 1 Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkan Diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4). 5.1. 2 Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis dan merencanakan tindakan medik kedokteran gigi (C3, P3, A4). 5.1. 4 Memahami proses penyakit/ kelainan yang meliputi, infeksi dan non infeksi (C2 , P2, A3). 5.1. 6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping dan interaksinya (C2, P3,A4). 1

Transcript of DSP5 Blok Book rev 2013.doc

Page 1: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

BLOCK BOOKDENTAL SCIENCES PROGRAMME-5

NON-INFECTION OF ORAL DISEASES

NO BLOK :

Domain II Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran GigiKompetensi utama

5.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi.

6.1 Seorang dokter gigi harus memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medic kompromis.

8.1 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yg efektif dan efisien.

Kompetensi penunjang

5.1.1 Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkan Diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4).

5.1.2 Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis dan merencanakan tindakan medik kedokteran gigi (C3, P3, A4).

5.1.4 Memahami proses penyakit/ kelainan yang meliputi, infeksi dan non infeksi (C2 , P2, A3).

5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping dan interaksinya (C2, P3,A4).

6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik kompromis (C2, P3, A4).

6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyaki t sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik terkompromis secara holistik dan komprehensif (C2, P2, A2 ).

6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik kompromis secara profesional (C2, P3, A4).

8.1.1 Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (C2, P3, A4).

8.1.2 Menghubungkan berbagai tatalaksana kedokteran gigi klinik untuk membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam mengembalikan fungsi optimal sistem stomatognatik (C4, P3, A4).

1

Page 2: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

I. INTRODUCTION

Blok DSP5 mempelajari penyakit/kelainan non-infeksius di dalam rongga mulut. Penyakit/kelainan non-infeksius adalah penyakit/kelainan di dalam rongga mulut yang tidak dapat menyebar/menular dari orang ke orang (tidak disebabkan oleh mikroorganisme). Penyakit/kelainan tersebut meliputi lesi prakanker, kanker rongga mulut, tumor jinak rongga mulut; kelainan pigmentasi; penyait autoimun; orofacial pain; kelainan kelenjar saliva; manifestasi oral penyakit sistemik; dentofacial anomaly; dan trauma non-emergency.

Blok DSP5 di semester V pada tahun ketiga selama 8 minggu ; minggu Nol pertemuan awal berupa pendahuluan, pengarahan, tata tertib, dan pembagian kelompok. Minggu pertama sampai dengan minggu ke delapan dilakukan pertemuan aktif berupa presentasi, diskusi kelompok dan mini lecture. Penjadualan dibagi dua kali pertemuan perminggu, dilanjutkan ujian tengah semester (UTS) di akhir minggu keempat dan ujian akhir semester (UAS) di akhir minggu ke delapan.

Setelah mengikuti blok DSP5 kompetensi yang dicapai mahasiwa yaitu: dapat menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medik penyakit non-infeksius yang bermanifestasi di dalam rongga mulut, memahami proses terjadinya penyakit, dan memahami obat-obat yang digunakan untuk penyakit tersebut. Selain itu juga mahasiswa dapat memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik kompromis, cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyaki t sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik terkompromis secara holistik dan komprehensif, serta mengetahui cara merujuk pasien medik kompromis secara profesional.

Blok DSP5 akan dipelajari dengan menggunakan metoda presentasi, diskusi di kelas kecil dan mini lecture di kelas besar.

II. TABLE OF CONTENT1) Introduction2) Table of content3) Learning outcome4) Learning objective5) Topic tree6) Topic7) Teaching and learning activity8) Assessment9) Team block10) List of block construction11) Resources of person12) Block references

2

Page 3: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

III. LEARNING OUTCOME

1. Area komunikasi1) Mengidentifikasi jaringan gigi dan mulut yang normal dan abnormal dalam kaitannya

dengan penyakit/kelainan non infeksi. 2) Menggunakan informasi-komunikasi dari penderita mengenai keluhan/ gangguan yang

mengenai jaringan keras mulut (gigi dan tulang), serta jaringan lunak mulut, mukosa mulut, gusi, palatum, lidah, pipi, bibir, otot, kelenjar limfe, kelenjar ludah, muka/ wajah, mata, telinga, hidung.

3) Memahami cara berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat inteligensianya.4) Menggali informasi lain yang berkaitan dengan keluhannya, riwayat penyakit yang

diderita, riwayat kesehatan keluarga, alergi, penyakit sistemik lain, penyakit bawaan atau kelainan yang diturunkan.

5) Memberikan penjelasan dan pemahaman bagi pasien mengenai keluhan/ kelainan yang dialami, prosedur pemeriksaan, rencana perawatan, perawatan, prognosisnya serta saran-saran yang dianjurkan kepada pasien sesuai dengan tingkat inteligensianya.

6) Melakukan konsultasi dan atau rujukan dengan sejawat lain baik satu profesi maupun dari profesi lain yang terkait

2. Area keterampilan klinik1) Mengisi data dalam rekam medis dengan lengkap2) Melakukan pemeriksaan fisik baik intra dan ekstra oral melalui pengamatan (visual),

perabaan (palpasi), ketuk (perkusi), tekanan, penghiduan, dengan cara yang benar.3) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti mengukur tekanan darah, pernafasan,

suhu, nadi.4) Memilih prosedur klinis dan laboratorium yang sesuai indikasi dan keadaan pasien.5) Mengenali tanda-tanda klinis kemudian menafsirkan data klinis dan merumuskannya

menjadi diagnosis sementara dan diagnosis bandingnya.6) Membuat rencana perawatan.7) Mengidentifikasi dan menentukan manajemen yang tepat sesuai keluhan dan penyakit

pada pasien.

3. Area landasan ilmiah kedokteran1) Menerapkan konsep dan prinsip Ilmu Kedokteran Klinik dalam mengelola kelainan

berupa penyakit non-infeksi di dalam rongga mulut.2) Menerapkan konsep dan prinsip Ilmu Kedokteran Gigi Klinik dalam mengelola

kelainan berupa penyakit non-infeksi di dalam rongga mulut.

4. Area etika moral mediko-legal, profesionalisme, serta keselamatan pasien1) Memiliki sikap profesionalisme dalam menangani permasalahan kesehatan karena

penyakit non-infeksi di dalam rongga mulut dengan kode etik dan undang-undang yang berlaku.

2) Berperilaku profesional dalam bekerja sama dengan Sejawat dalam menangani permasalahan penyakit non-infeksi di dalam rongga mulut.

3) Mempertimbangkan aspek social, ekonomi, cultural, kepercayaan dan hak individu dalam menangani permasalahan penyakit non-infeksi di dalam rongga mulut.

3

Page 4: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

IV. LEARNING OBJECTIVE Mampu mengenali dan menganalisis adanya suatu kelainan di dalam rongga mulut dan

jaringan sekitarnya yang tidak disebabkan oleh mikroorganisme (non-infeksi, yang tidak dapat menyebar dari orang ke orang), mampu menegakkan diagnosis, dan menentukan prognosis, serta merencanakan tindakan medik kedokteran gigi yang sederhana dari penyakit/kelainan tersebut sesuai dengan kompetensinya. Penyakit/kelainan non infeksi tersebut terdiri dari:1) Lesi prakanker, kanker rongga mulut, tumor jinak rongga mulut2) Kelainan pigmentasi3) Penyakit autoimun4) Orofacial pain5) Kelainan kelenjar saliva6) Manifestasi oral penyakit sistemik non-infeksi7) Dentofacial anomaly8) Trauma non-emergency.

4

Page 5: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

V. TOPIC TREE

5

Dapat menghubungkan DSP5 (Non-Infection of Oral Diseases) dengan DSP6 (Examination of Stomatognatic System) juga dengan BMSP5 (Clinical Medicine Relevan to Dentistry Related to Infection & Non-Infection of Oral

Ulcerative, vesicular,

and bullous lesions

NON-INFECTION OF ORAL DISEASES

Oral Pracancer,

Oral Cancer, Beningn Tumors

Orofacial Pain

Pigmented Lesions

Salivary Gland Disease

Medicaly compromi

medic

Red and white lesions

of oral mucosa

Dentofacial Anomaly (keras & lunak)

Brown Melanotic Lesions

Blue/Purple Vaskular Lesions

Acute multiple lesions

Gangguan Prenatal

Sistem stomatognati

Diseases of the Respiratory

Tract

Gangguan Postnatal

Diseases of the Cardiovascular

Specific Diseases & Disorders of the Salivary Glands

Recurring oral ulcers

Chronic multiple lesions

Brown Heme-Associated Lesions

Gray/Black Pigmentation

Xerostomia Sialorrhea Salivary Gland Tumors

Diseases of the Gastrointestinal

Tract

Transplantation Medicine

Renal Diseases

Hematologic Diseases

Bleeding and Clotting

Disorders

Immunologic Diseases

Endocrine Diseases

Diabetes Mellitus

Neuromuscular Diseases

Geriatrics

Dental discolorisation

n

Dental anomaly

Handicap

Gangguan perkembangan embrio

Disproporsi gigi dengan

rahang

Disproporsi rahang dengan

rahang

Teori equilibrium

Perkembangan oklusi

Page 6: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

VI. TOPICS1) Pigmented Lesions

1.1 Blue/Purple Vaskular Lesions1.1.1 Hemangioma1.1.2 Varix1.1.3 Angiosarcoma1.1.4 Kaposi’s Sarcoma1.1.5 Hereditary Hemorrhagic Telangiectasia

1.2 Brown Melanotic Lesions1.2.1 Ephelis & Oral Melanotic Macule1.2.2 Nevocellular Nevus & Blue Nevus1.2.3 Malignant Melanoma1.2.4 Drug-induced Melanosis1.2.5 Physiologic Pigmentation1.2.6 Café au Lait Pigmentation1.2.7 HIV Oral Melanosis1.2.8 Peutz-Jeghers Syndrome

1.3 Brown Heme-Associated Lesions1.3.1 Ecchymosis1.3.2 Petechia1.3.3 Hemochromatosis

1.4 Gray/Black Pigmentation1.4.1 Amalgam Tattoo1.4.2 Graphite Tatto1.4.3 Hairy Tongue1.4.4 Pigmentation Related to Heavy-Metal Ingestion

2) Ulcerative, vesicular, and bullous lesions1. The patient with acute multiple lesions

2.1 Erythema multiforme2.2 Contact allergic stomatitis2.3 Oral ulcer secondary to cancer chemotherapy

2. The patient with recurring oral ulcers2.1 Recurrent aphtous stomatitis2.2 Behcet’s syndrome

3. The patient with chronic multiple lesions3.1 Pemphigus3.2 Subepithelial bullous dermatoses

6

Page 7: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

3) Red and white lesions of oral mucosa1. Hereditary white lesions2. Reactive/inflammatory white lesions3. Idiopatic true leukoplakia4. Bowen’s disease5. Oral lichen planus6. Lichenoid reactions7. Fordyce granules8. Geographic tongue9. Hairy tongue10. Oral submucous fibrosis

4) Oral Pracancer, Oral Cancer, Beningn Tumors4.1 Oral Pracancer

4.1.1 Leukoplakia4.1.2 Erythroplakia4.1.3 Lichen Planus4.1.4 Submucous Fibrosis4.1.5 Histopahology4.1.6 Management of Pracancer Lesions

4.2 Oral Cancer4.2.1 Epidemiologi4.2.2 Etiology & risk factors4.2.3 Pathogenesis4.2.4 Imaging (Radiografi)4.2.5 Histopahology4.2.6 Treatment of Oral Cancer4.2.7 Other Head & Neck Cancers4.2.8 Pretreatment Oral & Dental Treatment4.2.9 Complication of Cancer Treatment

4.3 Benign Tumor of The Oral Cavity4.3.1 Normal Structural Variants4.3.2 Inflammatory (Reactive) Hyperplasias4.3.3 Hamartomas4.3.4 Cysts of the Jaw and Benign Odontogenic Tumors4.3.5 Syndromes with Benign Oral Neoplastic or Hamartomas Components4.3.6 Acute and Granulomatous Inflammations4.3.7 Gingival Enlargements

7

Page 8: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

5) Salivary Gland Disease5.1 Salivary Gland Anatomy & Physiology5.2 Diagnostic & Approaches to the Patient with Salivary Gland Disease5.3 Specific Diseases & Disorders of the Salivary Glands

5.3.1 Development Abnormalities5.3.2 Accesorry Salivary Ducts5.3.3 Diverticuli5.3.4 Darier’s Disease5.3.5 Sialolithiasis (Salivary Stones)5.3.6 Mucoceles5.3.7 Inflammatory & Reactive Lesions5.3.8 Systemic Conditions with Salivary Gland Involement5.3.9 Metabolic Conditions5.3.10 Medication-induced Salivary Disfunction5.3.11 Immune Conditions5.3.12 Granulomatous Conditions

5.4 Treatment of Xerostomia5.4.1 Preventive Therapy5.4.2 Symptomatic Treatment5.4.3 Salivary Stimulation

5.5 Sialorrhea5.6 Salivary Gland Tumors

5.6.1 Benign Tumors5.6.2 Malignant Tumors5.6.3 Surgical Treatment

6) Dentofacial Anomaly6.1 Prenatal

6.1.1 Gangguan perkembangan embrio (factor congenital)6.1.1.01 Bahan teratogen6.1.1.02 Intrauterin molding6.1.1.03 Missing teeth congenital6.1.1.04 Malformasi gigi

6.1.1.04.1 Germinasi, 6.1.1.04.2 fusi, 6.1.1.04.3 twinning6.1.1.04.4 concrescence6.1.1.04.5 mikrodontia6.1.1.04.6 makrodontia, 6.1.1.04.7 gigi supernumerer.

6.1.1.05 Celah bibir dan palatum6.1.1.06 Gangguan pertumbuhan skeletal

6.1.1.06.1 Hipoplasia maksila6.1.1.06.2 Hipoplasia mandibula

8

Page 9: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

6.1.2 Dental anomaly6.1.2.01 Amelogenesis imferfecta6.1.2.02 Dentinogenesis imferfecta6.1.2.03 Hipoplasia email, dentin, dll

6.1.3 Disproporsi ukuran gigi dengan rahang6.1.3.01 Crowding6.1.3.02 Diastema

6.1.4 Disproporsi ukuran rahang atas dengan rahang bawah6.1.4.01 Kelas II skeletal6.1.4.02 Kelas III skeletal6.1.4.03 Protrusi bimaksiler

6.2 Postnatal6.2.1 Maloklusi pengaruh lingkungan

6.2.1.01 Sistem stomatognatik6.2.1.02 Teori equilibrium6.2.1.03 Perkembangan oklusi

6.2.1.03.1 Intrinsik (premature loss, persisten)6.2.1.03.2 Ekstrinsik (kebiasaan buruk, trauma)

7) Orofacial Pain 7.1 Defining Pain

7.1.1 Anatomic Consideration7.1.2 Measurement of Pain & Disability

7.2 Chronic Pain7.2.1 Pathophysiology7.2.2 Behavioral Issues7.2.3 Treatment

6.3 Classification of Orofacial Pain6.3.1 Current Classification Schemes6.3.2 Classification of Idiopathic Facial Pain

6.4 Examination and Assessment of the Patient with Chronic Orofacial Pain6.4.1 History6.4.2 Physical Examination6.4.3 Pain-Realted Disability and Behavioral Assessment6.4.4 Diagnostic Imaging6.4.5 Diagnostic Nerve Blocks6.4.6 Laboratory Test6.4.7 Consultation & Referral6.4.8 Special Circumtances in Assessment of Orofacial Pain Patients

6.5 Diagnosis & Management of Specific Orofacial Disorders6.5.1 Facial Neuralgias6.5.2 Complex Regional Pain Syndrome 1 (Reflex Sympathetic Dystrophy)6.5.3 Atypical Odontalgia (Atypical Facial Pain)6.5.4 Burning Mouth Syndrome (Glossodynia)6.5.5 Vascular Pain

9

Page 10: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

8) Principles of Medicine7.1 Diseases of the Respiratory Tract

7.1.1 Asthma7.1.2 Cystic fibrosis7.1.3 Pulmonary embolism7.1.4 Pulmonary neoplasm

7.2 Diseases of the Cardiovascular7.2.1 Hypertension7.2.2 Coronary artery disease7.2.3 Valvular heart disesase7.2.4 Heart failure7.2.5 Arrhythmia

7.3 Diseases of the Gastrointestinal Tract7.3.1 Diseases of the upper digestive tract

7.3.1.1 Gastroesophageal reflux disease7.3.1.2 Hiatal hernia

7.3.2 Diseases of the lower digestive tract7.3.2.1 Disorders of the stomach (peptic ulcer disease, gastric ulcer disease)7.3.2.2 Disorders of the intestines (duodenal ulcer disease, inflammatory

bowel disease, ulcerative colitis, crohn’s disease, antibiotic-induced diarrhea, and pseudomembranous enterocolitis)

7.3.3 Diseases of the hepatobiliary system7.3.3.1 Jaundice7.3.3.2 Alcohol hepatitis7.3.3.3 Drug-induced hepatotoxicity7.3.3.4 Liver cirrhosis

7.3.4 Gastrointestinal syndromes7.3.4.1 Eating disorders (anorexia, bulimia)7.3.4.2 Gardner’s syndrome7.3.4.3 Peutz-Jeghers syndrome7.3.4.4 Cowden’s syndrome

7.4 Renal Diseases7.4.1 Acute renal failure7.4.2 Chronic renal failure7.4.3 End-stage renal disease

7.5 Hematologic Diseases7.5.1 The process of hematopoiesis7.5.2 Red blood cell diseorders7.5.3 White blood cell disorders7.5.4 Lymphoma7.5.5 Multiple myeloma

7.6 Bleeding and Clotting Disorders7.6.1 Basic mechanism of hemostasis and their interactions7.6.2 Clinical and laboratory findings7.6.3 Classification of bleeding disorders

7.6.3.1 Vessel wall disorders7.6.3.2 Platelet disorders7.6.3.3 Coagulation disorders7.6.3.4 Fibrinolytic disorders

10

Page 11: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

7.6.4 Identification of the dental patient with a bleeding disorders7.6.5 Management

7.6.5.1 Platelet disorders7.6.5.2 Hemophilias A and B7.6.5.3 Von Willebrand’s disease7.6.5.4 Disease related coagulopathies7.6.5.5 Oral health considerations

7.7 Immunologic Diseases7.7.1 Primary immunodeficiencies7.7.2 Secondary immunodeficiencies7.7.3 Connective-tissue diseases7.7.4 Allergy

7.8 Transplantation Medicine7.8.1 Classification7.8.2 Oral health consideration7.8.3 Dental management

7.9 Diabetes Mellitus8.9.1 Pathophysiology8.9.2 Clinical presentation, laboratory findings, Diagnosis8.9.3 Complication7.9.4 Oral diseases and diabetes7.9.5 Dental management of the diabetic patient

8.10 Endocrine Diseases8.10.1 Hypothalamus and anterior pituitary8.10.2 Adrenal diseases conditions (clinical & laboratory findings, diagnosis, oral

health considerations)8.10.3 Thyroid disease (clinical & laboratory findings, diagnosis, oral health

considerations)8.11 Neuromuscular Diseases

8.11.1 Cerebrovascular disease8.11.2 Cavernosus sinus thrombosis8.11.3 Multiple sclerosis8.11.4 Amyotrophic lateral sclerosis8.11.5 Parkinsonism8.11.6 Huntington’s disease8.11.7 Cerebral palsy8.11.8 Bell’s palsy8.11.9 Guillan-Barre syndrome8.11.10 Myasthenia gravis8.11.11 Muscular dysthrophy7.11.12 Epilepsy

8.12 Geriatrics8.12.1 Age-related changes in oral health7.12.2 Common oral conditions in older adults8.12.3 Prevention and treatment of oral conditions in the older population

11

Page 12: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

13. TEACHING AND LEARNING ACTIVITY

1) Presentasi2) Diskusi kelompok 3) Mini lecture

Hari Waktu Diskusi Kelompok Mini Lecture

Selasa 08.00-09.50 WIB√

(Pengumpulan makalah, diskusi)

Kamis 11.00-12.50 WIB√

(Perbaikan makalah, presentasi, diskusi)

Jadual Kegiatan Materi Diskusi DSP-5

TANGGAL TOPIK12 sep 2013 Pigmented Lesions

17 sep 2013 Ulcerative, vesicular, and bullous lesions

19 sep 2013 Red and white lesions of oral mucosa

24 Sep 2013 Oral Pracancer, Oral Cancer, Beningn Tumors 1

01Okt 2013 Salivary Gland Disease

03 Okt 2013 Orofacial Pain

08 Okt 2013 Dentofacial Anomaly

10 Okt 2013 Oral manifestation and consideration related to non-infection of sistemic disease 1

15 Okt 2013 Oral manifestation and consideration related to non-infection of sistemic disease 2

14. ASSESSMENT

Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif1) Penilaian formatif, terdiri dari :

a. Nilai pelaksanaan diskusi Mahasiswa dinilai berdasarkan: Keterampilan mempresentasikan materi Kedalaman materi yang dibahas

12

Page 13: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

Sistematika penulisan materi Referensi yang digunakan.

b. Penilaian sikap profesional Mahasiswa dinilai berdasarkan: Keaktifan dalam diskusi kelompok Jumlah kehadiran (harus 100% kecuali bila ada alasan yang dapat dipertanggung-

jawabkan) Perilaku mahasiswa terhadap teman dan fasilitator selama proses diskusi.

Penilaian formatif menggunakan check list penilaian sikap profesional. Hasil penilaian berupa skor indeks yang akan dikumpulkan sampai proses diskusi materi selesai.

2) Penilaian sumatifPenilaian sumatif diberikan kepada mahasiswa berdasarkan:a. Penilaian formatif b. Tugas serta ujian akhir blok.

Persentase penilaian adalah: Penilaian formatif dan tugas sebesar 40%, terdiri dari:

- Diskusi (10%)- Presentasi (10%)- Makalah (20%)

Ujian tengah semester 30% Ujian akhir semester blok 30%

15. TEAM BLOCK

1) Ketua Koordinator Blok : Iwa R . Sunaryo, drg., Sp.Ort.2) Sekretaris : 3) Anggota : a. Aprilia A., drg, Sp.Pros

b. Nunung R, drg., M.Kes, Sp.Perioc. Prof. Dr. Harmas Y,drg., Sp.BMd. Alma, drg.,Sp. KGe. Willy, drg., Sp.KGAf. Ria Firman, drg., Sp.RKGg. Murni, drg, MKes. Ob

16. LIST OF BLOCK CONSTRUCTORS :

1) Ilmu Penyakit Mulut 2) Ilmu Bedah Mulut3) Ortodonsia4) Konservasi5) Pedodonsia6) Periodonsia7) Prostodonsia

13

Page 14: DSP5 Blok Book rev 2013.doc

8) Patologi Anatomi9) Radiologi

17. RESOURCE PERSONS

1) Iwa,drg., Sp.Ort.2) Prof. Dr. Harmas Y,drg., Sp.BM3) Aprilia Adenan, drg, Sp.Prost.4) Alma, drg.,Sp. KG5) Nunung R, drg., M.Kes, Sp.Perio6) Willy, drg., Sp.KGA7) Ria Firman, drg., Sp.RKG8) Murni drg., MKes.

18. BLOCK REFERENCES

1) Greenberg M, Glick M. Burket’s Oral Medicine, Diagnosis and Treatment. 10th ed. BC Decker Inc. 2003.

2) Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology, Clinical-Pathologic Correlations. 4th ed. WB Saunders Company. St Louis. 2003.

3) Newman, MG., Takei, HH., Klollevold, PR., Carranza, FA. Carranza’s Clinical Periodontology 10th. Ed. Saunders-Elsevier : St. Louis. 2006.

4) Coulthard P, Horner K, Sloan P, Theaker ED. Oral and Maxillofacial Surgery, Radiology, Pathology and Oral Medicine. In Master Dentistry. Edinburg-Toronto: Churchill Livingstone. 2003.

5) Peterson LJ, Ellis E, Hupp JR, Tucker MR. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed. Mosby, Elsevier.

6) Proffit WR and Henry WF. Contemporary Orthodontics. 4th ed. St. Louis: Mosby year Book. Inc. 2007.

7) Johnson DL, Stratton RJ. Fundamental of Removable Prosthodontics. Chicago-Tokyo: Quitessence Publishing Co. Inc. 1980.

8) Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE. Boucher’s Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. St. Louis: Mosby Co. 1990.

9) Berry HM. Radiologic Anatomy of The Jaws. Philadelphia: University of Pennsylvania. 1982.

14