Drug Induced Hepatitis
-
Upload
eghasuryasetya -
Category
Documents
-
view
194 -
download
0
Transcript of Drug Induced Hepatitis
DRUG INDUCED HEPATITIS E.C TB PARUTB PARU
MENINGITIS TB GRADE I
WIDIA TRISUSANTY110.2005.290
Pembimbing : dr. Yanti Widamayanti, SpPd
Assalamu’alaikum, Wr, Wb…
IDENTITAS IDENTITAS PASIENPASIEN
Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki Tempat/tanggal lahir/umur : 34 tahun Suku Bangsa : Sunda Status perkawinan : Menikah Agama : Islam Pekerjaan : Pedagang Pendidikan : SMP Alamat : Kp. Cisurupan Masuk RS : 20 Maret 2011
(23.25 WIB)
ANAMNESISANAMNESIS
Auto dan alloanamnesa (istri pasien) Senin, 28 Maret 2011, 1500 WIB (Hari Perawatan ke-8)
Keluhan Utama :Badan terasa lemah sejak 2 hari smrs
Riwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke RSU dr.Slamet Garut karena kondisi pasien sangat lemah, tidak bisa makan, tidak nyambung jika diajak komunikasi, dan kulit, mata menjadi semakin kuning
2 Hari SMRS penderita merasa lemas badan yang semakin memberat
sejak 1 hari SMRS mudah lelah jika beraktivitas. Saat tidur badan terasa pegal-pegal, nyeri kepala yang hebat seperti tertusuk-tusuk, sehingga
saat berdiri penderita merasa seperti ingin pingsan. Penderita merasakan mual dan muntah 4-5 kali perhari,
nafsu makannya menjadi menurun.
Sejak 4 hari SMRS penderita merasakan panas badan
yang tidak terlalu tinggi, terus menerus.
mual dan muntah masih dirasakan disertai nyeri perut kanan atas yang
kadang menjalar ke perut kiri atas, perut seperti terasa kembung.
7 hari SMRS penderita melihat kuning pada kedua mata,
kuku dan kulitnya. Air kencing menjadi seperti air teh dan
sedikit berwarna kemerahan. BAB berwarna seperti dempul. Penderita merasakan mual dan muntah. kadang disertai nyeri otot dan betis. penderita mendapat pengobatan TBC dari
poli DOTS RSU dr.Slamet Garut selama 1 bulan SMRS
Keluhan batuk masih ada, tidak berdarah dan kadang terasa sesak yang tidak berhubungan dengan aktivitas dan tidak berkurang dengan istirahat.
Sejak 3 bulan SMRS penderita mengeluh batuk berdahak dan berdarah. Penderita sering mengeluh berkeringat pada
malam hari disertai berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan dirasakan dengan agak
melonggarnya celana pasien mengalami demam yang terus menerus dan
demamnya hilang saat diberi obat penurun panas dari warung.
Riwayat minum obat - obatan lama diakui (1 bulan OAT) Riwayat penurunan berat badan yang nyata diakui Riwayat sering nyeri ulu hati bila terlambat makan diakui Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning
sebelumnya disangkal Riwayat mendapat transfusi, suntikan, di cabut gigi atau
di tatto disangkal Riwayat sering lemah badan, mudah lelah, lesu,
pandangan mata berkunag – kunang, pusing, jantung berdebar – debar disangkal
Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria disangkal
Selama dirawat di RS obat TB tidak diberikan dan gejala kuning berkurang.
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit DM, darah tinggi, sakit jantung, trauma kepala, stroke, kejang disangkal
Riwayat KeluargaRiwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yangTidak ada anggota keluarga pasien yang
mempunyai keluhan yang sama mempunyai keluhan yang sama
seperti pasien.seperti pasien.
Penyakit DahuluPenyakit Dahulu
Tuberkulosis 3 bulan yang lalu
Riwayat KeluargaRiwayat Keluarga
Istri pasien, 30 tahun pernah menderita sakit TB paru, telah selesai pengobatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter
Adakah kerabat yang menderita
TuberkulosaTuberkulosa : Istri: Istri
ANAMNESIS SISTEM
Kulit kuning/ikterus, keringat malam Kepala sakit kepala Mata kuning Telinga Tidak ada keluhan Hidung Tidak ada keluhan Mulut Tidak ada keluhan Tenggorokan Tidak ada keluhan Leher Tidak ada keluhan Dada (jantung/paru) sesak nafas ringan,
batuk darah, batuk
Abdomen (Lambung/Usus) rasa kembung, mual, muntah, tinja warna dempul
Saluran Kemih/ Alat Kelamin BAK seperti air teh
Saraf dan otot Tidak ada keluhan
Ekstremitas Tidak ada keluhan
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 45 kg Berat badan sekarang (Kg): tidak
Diperiksa Pasien merasakan berat badan menurun
dari ukuran celana pakaian yg dipakai
RIWAYAT HIDUPRIWAYAT HIDUP
Tempat lahir : dirumah ditolong oleh dukun Riwayat Imunisasi : Pasien lupa Riwayat Makanan
Frekwensi / Hari : 2-3 x/hariJumlah / Hari : cukupVariasi /Hari : cukupNafsu makan : biasa
Pendidikan : SMP Kesulitan
Keuangan : CukupPekerjaan : PedagangKeluarga : Sederhana
PEMERIKSAAN JASMANIPEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan UmumPemeriksaan Umum
Tinggi badanTinggi badan : 155 cm: 155 cm Berat badanBerat badan : kg: kg Tekanan darahTekanan darah : : 100/70 mmHg100/70 mmHg Nadi = Nadi = heart rateheart rate : : 80 x/menit80 x/menit SuhuSuhu : : 36,4 0C36,4 0C Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 28 x/menit28 x/menit - thorakoabdominal - thorakoabdominal Keadaan giziKeadaan gizi : tidak diperiksa: tidak diperiksa KesadaranKesadaran : : Compos mentisCompos mentis, , tampak sakit sedangtampak sakit sedang SianosisSianosis : -: - Edema umumEdema umum : -: - HabitusHabitus : asthenikus: asthenikus Cara berjalanCara berjalan : normal: normal Mobilitas (Aktif/Pasif)Mobilitas (Aktif/Pasif) : aktif: aktif
ASPEK KEJIWAANASPEK KEJIWAAN
Tingkah lakuTingkah laku : : wajar wajar Alam perasaanAlam perasaan:: biasabiasa Proses pikirProses pikir :: wajarwajar
KULITKULIT
Warna Warna : : sawo matangsawo matang Efloresensi Efloresensi : : (-)(-) Jaringan parut Jaringan parut : : (-)(-) Pigmentasi Pigmentasi : : (-) (-) Pertumbuhan rambut Pertumbuhan rambut : : normalnormal Pembuluh darah Pembuluh darah : : tidak melebartidak melebar Suhu raba Suhu raba : : hangathangat Keringat umum Keringat umum : : (-)(-)
Setempat Setempat : : (-)(-) TurgorTurgor : : cukupcukup Ikterus Ikterus : (: (+)+) Lapisan lemak Lapisan lemak : : cukupcukup Edema Edema : : (-)(-)
KELENJAR GETAH BENING
Submandibula Submandibula Leher Leher Supraklavikula Supraklavikula Tidak
teraba pembesaran Ketiak Ketiak Lihat paha Lihat paha
KEPALAKEPALA
Ekpresi wajah Ekpresi wajah : : normalnormal Simetri muka Simetri muka : : simetrissimetris RambutRambut : : tebal, hitam, tidak tebal, hitam, tidak
mudah rontok mudah rontok Pembuluh darah temporalPembuluh darah temporal : : terabateraba
MATAMATA
Exophthalmus Exophthalmus : : (-/-)(-/-) Enopthalmus Enopthalmus : : (-/-)(-/-) Kelopak Kelopak : : NormalNormal Lensa Lensa : : NormalNormal Konjungtiva Konjungtiva : : Tidak anemisTidak anemis Visus Visus : : Tidak diperiksaTidak diperiksa Sklera Sklera : : Ikterik (+/+) Ikterik (+/+) Gerakan mata Gerakan mata : : NormalNormal Lapangan Penglihatan Lapangan Penglihatan : : NormalNormal Tekanan bola mata Tekanan bola mata : : Tidak diperiksaTidak diperiksa Deviatio konjungae Deviatio konjungae : : Tidak adaTidak ada Nystagmus Nystagmus : : (-/-)(-/-)
TELINGATELINGA
TuliTuli : : (-/-)(-/-) Selaput pendengaran Selaput pendengaran : : tidak diperiksatidak diperiksa LubangLubang : : normalnormal Penyumbatan Penyumbatan : : (-/-)(-/-) SerumenSerumen : : (-/-)(-/-) PendarahanPendarahan : : (-/-)(-/-) CairanCairan : : (-/-)(-/-)
HIDUNGHIDUNG
Bentuk : Normal Penyumbatan : (-/-) Lubang : (+/+) Deviasi : (-) Sekret : (-/-) Pernafasan Cuping hidung : (-)
MULUTMULUT
Bibir : lembab Tonsil : T1-T1 tenang Langit-langit : Normal Bau pernafasan : Biasa Gigi geligi : Caries (-) Trismus : (-) Faring : Tidak hiperemis Selaput lendir : (-) Lidah : Tidak deviasi Frenulum lingua : ikterik
Tidak teraba pembesaran
LEHERLEHER
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : normal (5-2 cmH2O)Tekanan Vena Jugularis (JVP) : normal (5-2 cmH2O)
Kelenjar Tiroid Kelenjar Tiroid Kelenjar Limfe Kelenjar Limfe
DADADADA
Bentuk : Simetris kanan = kiri
Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran
Buah dada : Tidak ada kelainan
PARU-PARUPARU-PARU
Inspeksi Inspeksi : : Simetris hemitorak kanan-kiri, depan-belakang saat statis dan dinamis
Palpasi Palpasi : : Simetris hemitorak kanan-kiri, depan-
belakang saat fremitus fokal dan taktil Perkusi Perkusi : :
Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi Auskultasi : :
VBS kanan = kiri, ronkhi +/+, wheezing -/-
JANTUNGJANTUNG Inspeksi :
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : - Batas kanan ICS IV linea parasternal dekstra- Batas jantung kiri ICS V linea midclavicula sinistra
- Batas jantung atas ICS II linea sternalis dekstra
Auskultasi : BJ I – II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
PEMBULUH DARAH
Arteri Temporalis Arteri Karotis Arteri Brakhialis Arteri Radialis
Teraba Arteri Femoralis Arteri Poplitea Arteri Tibilias Posterior
PERUTPERUT
Inspeksi : Dinding perut datar, lembut, venektasi (-)
Palpasi : Lembut, nyeri tekan perut kanan atas dan kiri atas (+)Hati : Teraba membesar, 1 cm di bawah arcus
costae, 2 cm di bawah procesus xyphoideus,
permukaan rata, tepi tajam
Limpa : Tidak teraba membesarGinjal : Tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Refleks Dinding Perut : (+)
ANGGOTA GERAKANGGOTA GERAK
Lengan kanan/kiriTonus otot : (+/+)Massa : (-/-)Sendi : (+/+)Gerakan : (+/+)Kekuatan : 5/5
Tungkai dan Kaki kanan/kiriLuka : (-/-)Varises : (-/-)Tonus otot : (+/+)Massa : (-/-)Sendi : (+/+)Gerakan : (+/+)Kekuatan : 5/5Edema : (-/-)
STATUS NEUROLOGISTATUS NEUROLOGI Kesadaran : Compos mentis Kuantitatif : GCS (E = 4, M = 6, V = 5) = 15 Kualitatif : baik Orientasi : baik Jalan pikiran : baik Daya ingat : baik Kemampuan bicara : baik Sikap tubuh : setengah duduk Cara berjalan : belum bisa dinilai (karena pasien sakit) Gerakan Abnormal : tidak ada Meningeal Sign : kaku kuduk (+) Brudzinski I (-) Brudzinski II (-) Kernig (-)
LABORATORIUM LABORATORIUM 20 MARET 2011 Haemoglobin : 12,8 gr/dl Hematokrit : 38 % LED : 130/136 mm/jam Leukosit : 19.400 /mm3
Trombosit : 261.000/mm3
Ureum : 53 mg/dl Creatinin : 1,36 mg/dl Bilirubin total : 10,44 mg/dl Bilirubin direk : 8,11 mg/dl SGOT : 1266 u/lt SGPT : 1088 u/lt GDS : 29 mg% Ureum : 14,9 mg% Kreatinin : 0,5 mg%
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Thorax PA Tgl 24 Maret 2011
Terdapat corakan bronkovaskuler bertambah. Tampak bercak-bercak kesuraman pada kedua paru. Diafragma dbn.
Kesan : cor : tidak membesar
Pulmo : proses TB
duplex
RINGKASANRINGKASAN
Pasien laki-laki 34 tahun, mengeluh lemas pada badan, disertai
kuning/ikterik pada mata dan ujung kuku, Bak berwarna seperti
the, BAB berwana seperti dempul, disertai nyeri perut kanan atas
yang menjalar ke kiri dirasakan setelah 3 minggu minum OAT
Pasien sedang dalam pengobatan TB paru yang berlangsung 1
bulan
1minggu SMRS pasien demam, mual,muntah, lemas, tidak bisa
makan, pusing dan bicara kacau.
Pemeriksaan fisik : - tampak sakit sedang, gizi cukup, compos mentis
- tanda – tanda vital dalam batas normal- sklera ikterik, frenulum lingua ikterik- hepatomegali
Pemeriksaan laboratorium :
Hematokrit : 38 % Bilirubin Total : 10,44 mg/dl
LED : 130/136 mm/jam Bilirubin direk : 8,11 mg/dl
Leukosit : 19.400/mm3 SGOT : 1266 u/lt
Ureum: 14,9 mg/% SGPT : 1088 u/lt
Creatinin : 1,36 mg/dl
DIAGNOSA DIAGNOSA KERJAKERJA
Drug Induced Hepatitis e.c Drug Induced Hepatitis e.c OATOAT
TB Paru TB Paru
Meningitis TB Grade IMeningitis TB Grade I
PENGKAJIANPENGKAJIANDIAGNOSIS KERJA : DIAGNOSIS KERJA : drug induced Hepatitis e.c OATdrug induced Hepatitis e.c OAT
Yang mendukung :Yang mendukung :1. Anamnesis1. Anamnesis : - ditemukan gejala – gejala umum hepatitis : - ditemukan gejala – gejala umum hepatitis1,2,3,4,51,2,3,4,5 ; ;
Mata kuning, alaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala Mata kuning, alaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran saluran napas atas, anoreksia, mual, muntah, diare maupun konstipasi napas atas, anoreksia, mual, muntah, diare maupun konstipasi
- pasien sedang dalam pengobatan TB 1 bulan- pasien sedang dalam pengobatan TB 1 bulan
- gejala mata kuning pasien berkurang setelah obat TB dihentikan- gejala mata kuning pasien berkurang setelah obat TB dihentikan
Pasien juga merasakan lemah badan, mudah lelah, nyeri kepala, pegal – pegal, nafsu makan berkurang, mual dan
pernah muntah 2-3x/hari berisi cairan dan sisa makanan.BAK berwarna seperti teh, BAB berwarna dempul
...pasien mengaku sedang minum obat TB; Pirazinamid, Rifampisin, INH dan vitamin B6, yang sudah berlangsung selama 1 bulan dan tidak pernah berhenti minum obat,...
Pasien merasakan sedikit perubahan, mata pasien tetap berwarna kuning walaupun sudah sedikit berkurang
daripada sebelumnya.
2. Pemeriksaan fisik:- kedua sklera ikterik- frenulum lingua ikterik- hepatomegali
3. Pemeriksaan laboratorium : - hiperbilirubin- SGOT tinggi- SGPT tinggi
Yang tidak mendukung :
Belum dilakukan pemeriksaan HBsAg pada saat masuk RS
Meningitis TB Grade IYang mendukung diagnosis
Pasien mempunyai riwayat TB dan dalam pengobatan TB
Pasien 4 hari demam SMRS, demam terus menerus Mual,muntah, penurunan berat badan, malaise,
sakit kepala Tidak nyambung saat diajak komunikasi tetapi
sampai terjadinya penurunan kesadaran Pemeriksaan rangsang meningeal : kaku kuduk (+)
Yang tidak mendukung diagnosis :Belum dilakukannya lumbal pungsi (LCS)
DAFTAR MASALAH
Drug Induced Drug Induced Hepatitis e.c OATHepatitis e.c OAT
TB Paru TB Paru
Meningitis Grade IMeningitis Grade I
RENCANA PENGELOLAAN
PdxPdx : pemeriksaan bilirubin total dan direk, SGOT,SGPT, HbsAg,: pemeriksaan bilirubin total dan direk, SGOT,SGPT, HbsAg,
USG hepatobilierUSG hepatobilier
PthPth : Stop OAT: Stop OAT
Inf Rl 20-30 gtt/menit Inf Rl 20-30 gtt/menit
Pasang NGTPasang NGT
Ciprofloxacin 2 x 500mg poCiprofloxacin 2 x 500mg po
Ceftriaxon 1x 2 gr ivCeftriaxon 1x 2 gr iv
Ranitidin 2 x 1 amp ivRanitidin 2 x 1 amp iv
Curcuma 1 x 1 tab poCurcuma 1 x 1 tab po
PedPed : Bed rest: Bed rest
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnyapenyakitnya
Diet cair per NGTDiet cair per NGT
1. Drug Induce Hepatitis ec OAT
RENCANA PENGELOLAAN
Pdx : pemeriksaan radiologi, laboratorium darah (LED), sputum SPS, uji serologi
Pth : O2 2 lt/mnt
Dexamethason 3X1 Etambutol 1 x 75 mg po
Streptomisin 20mg/kgBB/hari im Salbutamol 2 x 2mg po (jika sesak)
Ped : tirah baring Jika batuk tutup mulut dengan sapu
tangan atautissue
2. TB Paru
RENCANA PENGELOLAAN
PdxPdx : pemeriksaan LCS, kultur LCS : pemeriksaan LCS, kultur LCS PthPth : 02 2-4 lt/menit (jika sesak): 02 2-4 lt/menit (jika sesak)
Diet TKTPDiet TKTP
Obat TB (RHZE) tetapi pada pasien ini Obat TB (RHZE) tetapi pada pasien ini disertaidisertai
dengan drug induced hepatitis maka RHZ dengan drug induced hepatitis maka RHZ dihentikandihentikan
diganti dengan sterptomisin 1x750 mg imdiganti dengan sterptomisin 1x750 mg im PedPed : Istirahat : Istirahat
3. Meningitis TB Grade I
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan
Pengobatan Tb paru biasanya dipakai obat - obat seperti:INH, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin, EtambutolSering hepatotoksik adalah INH, Rifampisin dan Pirazinamid
Rifampisin etek toksis pada fungsi hati yang normal (reaksi hipersensitifitas)
Pirazinamid efek hepatotoksik 1 2% dan gejala ikterus 3 4%
Penanda dini dari hepatotoksik adalah :peningkatan enzim - enzim transaminase dalam serum yang terdiri AST/GOT yang disekresikan dengan ALT/GPT
Drug induced hepatitis (DIH) akibat OAT menyebabkan peningkatan kadar AST & ALT serum
PEMBAHASAN
Hepatitis
Proses peradangan difus pada jaringan hati Gejala klinis yang khas, yaitu: lemah badan, kencing
berwarna seperti air teh, mata bahkan seluruh badan menjadi kuning1,2,4.
Pada kasus ditemukan gejala umum hepatitis :
Perubahan warna pada mata, kuku dan kulit menjadi kuning 7 hari SMRS. Diikuti demam pada 4 hari SMRS. mual dan muntah. Muntah cairan sebanyak 4-5 kali dalam sehari.
perubahan pada air kencing menjadi berwana seperti the, BAB berubah menjadi warna kepucatan seperti dempul.
Pada kasus, pasien menyadari matanya menjadi
berwarna kuning setelah 3 minggu mengkonsumsi OAT
jadi hepatitis pada pasien ini karena obat OAT
Berdasarkan penyebabnya, hepatitis dapat dibagi atas1,4: hepatitis oleh virus hepatitis oleh bakteri hepatitis oleh obat-obatan
Sedangkan berdasarkan perjalanan penyakitnya: hepatitis akut hepatitis kronik.
.
Pada drug induced hepatitis, peningkatan SGOT/SGPT bisa jauh
melebihi nilai normal3,5.
Hb = 12,8 gr/dlBil. total = 10,44 mg/dlBil. direk = 8,11 mg/dl
SGOT=1266 /lSGPT=1088 /l
Pada drug induced hepatitis didapatkan bahwa keluhan bisa
berkurang bila faktor pencetusnya turut dihilangkan.
... Selama perawatan di RS OAT dihentikan, pasien merasakan perubahan, mata pasien tetap berwarna kuning walaupun sudah sedikit
berkurang daripada sebelumnya.
Terapi Drug Induced Hepatitis
Bila klinik (+) (ikterik,gejala mual,muntah) OAT stop Bila gejala klinis (-) laboratorium, terdapat kelainan :
Bilirubin > 2 : OAT Stop SGOT,SGPT >5 kali : OAT stop SGOT, SGPT >3 kali teruskan pengobatan, dengan
pengawasan.
Terapi pada pasien ini sudah tepat dengan menghentikan OAT, hal ini disebabkan krn
adanya gejala klinik pasien (+) peningkatan kadar SGOT,SGPT > 5 kali
TUBERKULOSIS PARU
Disebabkan oleh kuman microbacterium Tuberculosis
Menegakkan DiagnosisMenegakkan Diagnosis
AnamnesaAnamnesa
Gejala :
1. Gejala Respiratorik : batuk, hemoptusis, sesak nafas
2. Gejala sistemik : demam, malaise, nafsu makan
menurun penurunan berat badan,
keringat malam Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan Radiologi Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium
DIAGNOSIS TBDIAGNOSIS TB
Obat Anti TuberkulosisObat Anti Tuberkulosis4,54,5
PANDUAN OAT KLASIFIKASI &TIPE PENDERITA
FASE AWAL FASE LANJUTAN
Kategori 1 - BTA (+) baru- Sakit berat : BTA (-) luar paru
2HRZS(E)2HRZS(E)
4RH4R3H3
Kategori 2 Pengobatan ulang :- Kambih BTA (+)- Gagal
2RHZES/1RHZE2RHZES/1RHZE
5RHE5R3H3E3
Kategori 3 - TB paru BTA (-)- TB luar paru
2RHZ2RHZ/2R3H3Z3
4RH/7RH4R3H3
Rencanakan bulan
Pengobatan tuberkulosis pada pasien termasuk kategori 3, TB tulang.
pasien mengaku baru pertama kali mengalami batuk-batuk, didiagnosis dokter sebagai TB paru, berobat kepoli DOTS dan mendapat terapi,
Jadi pasien mendapat terapi OAT kategori 1
2 kali kunjungan tiap 2 minggu (1 bulan), dan 3 minggu minum OAT
Dosis OATDosis OAT4,54,5
OBAT DOSIS
SETIAP HARI DUA KALI/MINGGU
TIGA KALI/MINGGU
ISONIAZID 5 mg/kgBBMaks.400 mg
15 mg/kgBBMaks.900 mg
15 mg/kgBBMaks.900 mg
RIFAMPISIN 10 mg/kgBBMaks.600 mg
10 mg/kgBBMaks.600 mg
10 mg/kgBBMaks.600 mg
PIRAZINAMID 15-30 mg/kgBBMaks.2 gram
50-70 mg/kgBBMaks.4 gram
50-70 mg/kgBBMaks.3 gram
ETAMBUTOL 15-30 mg/kgBBMaks.2,5 gram
50 mg/kgBB 25-30 mg/kgBB
STREPTOMISIN 15 mg/kgBBMaks.1 gram
25-30 mg/kgBBMaks.1,5 gram
25-30 mg/kgBBMaks.1 gram
..(pasien mengaku sedang minum obat TB; Pirazinamid, Rifampisin, INH dan vitamin B6 masing – masing 1x/hari),
yang sudah berlangsung selama 1 bulan dan tidak pernah berhenti minum obat..
Perhitungan pemberian dosisnya kemungkinan sebagai berikut (diketahui BB pasien rata-rata 45 kg, memakai dosis harian):
INH 45 kg x 5 mg/kgBB = 225 mg (sedian 300mg) Rifampisin 45 kg x 10 mg/kgBB = 450 mg (sedian 450mg) Pirazinamid 45 kg x 20 kgBB = 900 mg (sedian 1000mg)
Pemberian obat TBPemberian obat TB
Nama obat BB < 50 kg BB > 50 Kg Sedian
INH 300 mg 400 mg 300mg, 400mg, 600 mg Tab
Rifampisin 450 mg 600 mg Cap 300 mg, 450 mg
Pirazinamid 1000 mg 2000 mg Tab 500 mg
Etambutol 750 mg 1000 mg Tab 250 mg, 500 mg
Streptomisin 750 mg 1000 mg Inj 1gr, 5 gr
Efek samping OATEfek samping OAT1,2,4,51,2,4,5 OBAT REAKSI
SERING KADANG JARANG
ISONIAZID
Kelainan metabolik(hepatotoksik)
HepatitisReaksi kulit (beri CTM)
Neuropati perifer
KejangNeuritis opticGejala mental
Anemia hemolitikAnemia aplastikAgranulositosisGinekomastia
RIFAMPISIN
Harus pertama di stopbila drug induced:
5x peningkatanSGOT/SGPT
Katalisator INH untukkelainan metabolik
Hepatitis/ikterusReaksi kulitGejala GIT
Purpura (STOP!)Trombositopenia
FebrisFlu like syndrome
SyokAnemia hemolitik
PIRAZINAMID AnoreksiaNauseaFlushing
HepatitisVomittingAtrhalgia
Reaksi kulit
Anemia sideroblastikFoto sensitivitas
ETAMBUTOL(> 50 tahun)
- Neuritis retrobulbarAthralgia
Reaksi kulitHepatitis
Neuropati perifer
STREPTOMISIN Reaksi kulitTinitusBaal
VertigoAtaksiaKetulian
Keusakan ginjalAnemia aplastikAgranulositosis
Manifestasi yang tampak dominan adalah efek samping dari pemakaian obat
rifampisin, Isoniazid,pirazinamid
7 hari smrs, penderita mengeluh panas badan yang tidak terlalu tinggi, dirasakan terus menerus siang sama
dengan malam. Keluhan panas badan dirasakan selama 2 hari kemudian mulai berangsur membaik. Pasien juga
merasakan lemah badan, mudah lelah, nyeri kepala, pegal – pegal, nafsu makan berkurang, mual dan pernah muntah 2-3x/hari berisi cairan dan sisa
makanan
Faktor resiko hepatoksisitas
Usia lanjut Penderita perempuan Status nutrisi buruk Konsumsi tinggi alkohol Mempunyai dasar penyakit hati Karier hepatitis B Prevalensi hepatitis viral Hipoalbumin Tuberkulosis lanjut Pemakaian obat yang tidak sesuai aturan
Efek hepatotoksik juga dipengaruhi :
Dosis yang digunakan Proses metabolisme obat
dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, lingkungan dalam lambung dan penyakit hepar
(AST/GOT)(AST/GOT)
FAKTOR METABOLISME FAKTOR METABOLISME DI DALAM TUBUHDI DALAM TUBUH
Penanda dini dari hepatotoksik Penanda dini dari hepatotoksik
Peningkatan enzim-enzim Peningkatan enzim-enzim transaminase dalam serumtransaminase dalam serum1,3,51,3,5
1. aspartate amino transaminase/ 1. aspartate amino transaminase/ glutamate oxaloacetate transaminase glutamate oxaloacetate transaminase (AST/GOT)(AST/GOT)
2. alanine amino transferase/2. alanine amino transferase/glutamate pyruvate transaminase glutamate pyruvate transaminase (ALT/GPT)(ALT/GPT)
(ALT/GPT)(ALT/GPT)
SGOTSGOT
Enzim mitokondria dalam jantung, hati, otot Enzim mitokondria dalam jantung, hati, otot dan ginjaldan ginjal
SGPT SGPT
Sitosol yang dijumpai dalam hati Sitosol yang dijumpai dalam hati
EFEK INH
Kerusakan hati diduga karena hasil metabolit INH berupa asetilhidrazin
Kenaikan konsentrasi aminotransferase serum
EFEK RIFAMPISIN
Peningkatan serum transaminase
Peningkatan bilirubin Efek khoIestatik
KOMBINASI INH & RIFAMPISIN
Kombinasi INH dengan rifampisin ternyata lebih toksik daripada kombinasi INH dengan streptomisin karena pada kombinasi tersebut dihasilkan lebih banyak metabolit toksik5
Rifampisin bekerja sinergis dengan INH pada hati, dapat menimbulkan ikterus dan peningkatan asimptomatik kadar enzim aspartat dan amino transaminase3,5.
Meningitis Tuberkulosameningitis serosa yang disebabkan oleh infeksi kuman mikrobakterium tuberkulosa yang mengenai arachnoid atau selaput otak, piameter, cairan serebrospinal didalam system ventrikel akibat komplikasi TB primer
Sindrom meningitis yaitu berupa : Demam Nyeri kepala hebat Gangguan kesadaran Kejang Adanya tanda rangsangan meningeal :
Kaku kuduk positif Tes brudzinsky positif Tes kernig positif
Pembagian stadium meningitis tuberkulosa menurut Medical Research Council Of Great Britain (1948)
Stadium IPenderita dengan sedikit atau tanpa gejala klinis meningitis, tidak didapatkan kelumpuhan dan sadar penuh. Penderita tampak tak sehat, suhu subfebris, nyeri kepala
Stadium IIKelainan gejala diatas bisa didapat gejala deficit neurologi fokal
Stadium IIIGejala diatas disertai penurunan kesadaran
Dari anamnesa gejala didapatkan seminggu sebelum masuk RS pasien mengeluh demam tetapi tidak diukur suhu, Nyeri kepala, Mual dan muntah, Tidak ada nafsu makan, Penurunan berat badan, saat masuk rumah sakit pasien tidak bisa diajak komunikasi,dimana bicara nya kacau dan tidak nyambung saat diajak bicara, tetapi tidak sampai terjadinya penurunan kesadaran dari anamnesa yang didapat diagnosis Meningitis Grade I sudah tepat
Dan diperjelas dengan pemeriksaan neurologis dimana kaku kuduk (+), foto thoraks terdapat corakan bronkovaskuler bertambah. Tampak bercak-bercak kesuraman pada kedua paru.
Terapi Meningitis TB Terapi meningitis TB sama seperti terapi
pasien TB paru, jika Bila terdapat drug induce hepatitis
pemberian Rifampisin dan pirazinamid dihentikan diganti dengan streptomisin 1 gram.
Terapi meningitis tuberkulosa yang diberikan pada kasus ini sudah tepat karena
meningitis Tb disertai dengan drug induced hepatitis maka pengobatannya dengan menghentikan obat OAT yang bersifat
hepatotoksik (Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid) dan diganti dengan
Streptomisin yang diberikan 1x 75mg per im
TERIMA KASIH
Wassalam….Wassalam….
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
1.1. Bayupurnama, Putut. Hepatotoksisitas zimbas Obat. Dalam: Bayupurnama, Putut. Hepatotoksisitas zimbas Obat. Dalam: Buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I edisi IVAjar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I edisi IV. Perhimpunan Dokter . Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2006: 471-42006: 471-4
2.2. Davey, Patrick. Davey, Patrick. Ikterus, Tuberkulosis. Dalam: Ikterus, Tuberkulosis. Dalam: At a Glance MedicineAt a Glance Medicine. . Penerbit Erlangga. Jakarta. 2005: 44, 220-5, 296-7Penerbit Erlangga. Jakarta. 2005: 44, 220-5, 296-7
3.3. Corwin, Elizabeth. Tuberculosis, Hati. Corwin, Elizabeth. Tuberculosis, Hati. Dalam: Dalam: Buku Saku Buku Saku PatofisiologiPatofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2000: 414-20, . Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2000: 414-20, 578-83578-83
4.4. Mansjoer, Arif. Pulmonologi, Hepatologi. Dalam: Mansjoer, Arif. Pulmonologi, Hepatologi. Dalam: Kapita Selekta Kapita Selekta Kedokteran, jilid I edisi ketigaKedokteran, jilid I edisi ketiga. Media Aesculapius Fakultas . Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2001: 472-6, 513-5Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2001: 472-6, 513-5
5.5. http://www.kalbe.co.id/http://www.kalbe.co.id/07EvaluasiFaalHatiPenderitaTuberkulosis.pdf.html07EvaluasiFaalHatiPenderitaTuberkulosis.pdf.html
6.6. Mycek, Mary J. Obat-obat Antimikrobial. Dalam: Mycek, Mary J. Obat-obat Antimikrobial. Dalam: Farmakologi Ulasan Farmakologi Ulasan Bergambar,edisi 2Bergambar,edisi 2. Widya Medika. Jakarta. 2001: 335-9. Widya Medika. Jakarta. 2001: 335-9