Dramaturgy Theory

22
TEORI DRAMATURGI Anuraga Prabalistia 210110130132 Manajemen Komunikasi B Teori Komunikasi Drs. Antar Venus, M.A Comm Meria Oktaviany, S.Sos, M.Ikom

Transcript of Dramaturgy Theory

Page 1: Dramaturgy Theory

TEORIDRAMATUR

GIAnuraga Prabalistia210110130132Manajemen Komunikasi B

Teori KomunikasiDrs. Antar Venus, M.A Comm

Meria Oktaviany, S.Sos, M.Ikom

Page 2: Dramaturgy Theory

TOKOHRINGKASAN

TEORI

KONSEP TEORI

CONTOH

ASUMSI TEORI

Page 3: Dramaturgy Theory

Ervin Goffman

Lahir di Alberta, Canada pada tanggal 11 Juni 1922.

PENDIDIKAN• S1 di Toronto University• Doctor di Chicago University sebagai

teoritisi interaksionisme• Profesor jurusan sosiologi di

California Berkeley University

PRESTASI• Ketua liga Ivy di Pennsylvania

University• Pencetus Teori Dramaturgi dalam

buku The Presentation of Self in Everyday Life (1959)

Page 4: Dramaturgy Theory

Teori dramaturgi dikemukan oleh Ervin Goffman yang terinspirasi dari konsep dramatisme yang kemukan oleh Kenneth Duva Burke.

Dalam teori dramaturgi kehidupan manusia bagaikan panggung sandiwara, di mana manusia memainkan perannya sebagai aktor sebaik mungkin, agar para audiens memahami tujuan dari perilaku yang dilakukannya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, didukung dengan unsur – unsur impression management.

Teori dramaturgi membagi perilaku yang dilakukan manusia menjadi dua bagian, yaitu front stage dan back stage

Ringkasan Teori

Page 5: Dramaturgy Theory

Berdasarkan etimologis

Dramaturgi berasal dari bahasa Inggris dramaturgy, artinya seni atau teknik penulisan drama dan penyajiannya dalam bentuk teater

Menurut Ervin Goffman

Dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Situasi dramatik yang seolah – olah terjadi di atas panggung, sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu – individu dan interaksi yang dilakukan sehari – hari.

DEFINISI

Page 6: Dramaturgy Theory

SEJARAH

Page 7: Dramaturgy Theory

Tahun 1945, Kenneth Duva Burke memperkenalkan konsep dramatisme sebagai metode untuk memahami fungsi sosial dari bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata dalam kehidupan sosial. Tujuannya untuk memahami mengapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan.

Kenneth Duva Burke menganggap bahwa hidup bukan seperti drama, tetapi hidup itu sendiri adalah drama.

Tahun 1959, Ervin Goffman memperdalam kajian dramatisme dan menyempurnakannya dalam sebuah buku yang kemudian terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial “The Presentation of Self in Everyday Life”.

Dalam buku ini Goffman yang mendalami fenomena interaksi simbolik yang mengemukakan kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi.

Page 8: Dramaturgy Theory

LATAR BELAKANGTEORI

Page 9: Dramaturgy Theory

Teori dramaturgi menjelaskan bahwa identitas manusia tidak stabil dan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah – ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain.

Seorang aktor drama kehidupan harus mempersiapkan kelengkapan pertunjukan seperti layaknya drama pada umumnya, kelengkapan yang dibutuhkan diantaranya setting, kostum, penggunaan kata (dialog) dan tindakan nonverbal lain untuk meninggalkan kesan yang baik pada lawan interaksi unsur - unsur impression management

Page 10: Dramaturgy Theory

• Teori Dramaturgi dipengaruhi oleh pemikiran George Herbert Mead yang memfokuskan pandangannya pada The Self.

• The self sebuah proses dimana para pelakunya memperlihatkan pada dirinya sendiri hal-hal yang dihadapinya, didalam situasi di mana ia bertindak dan merencanakan tindakannya itu melalui penafsirannya atas hal-hal tersebut yang dilakukan dengan cara mengambil peran orang lain, dan bertindak berdasarkan peran tersebut, lalu memberikan respon atas tindakan-tindakan itu.

Page 11: Dramaturgy Theory

KONSEPTEORI

Page 12: Dramaturgy Theory

Front stage bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi

Terbagi menjadi idua bagian, yaitu :

Settings : pemandangan fisik yang harus ada jika aktor memainkan perannya.

Personal front : berbagai macam perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari aktor

Appearance (Penampilan) : berbagai jenis barang atau perlengkapan yang mengenalkan status sosial aktor

Manner (gaya) : mengenalkan jenis peran yang dimainkan aktor dalam situasi tertentu

Front Stage

Page 13: Dramaturgy Theory

Kondisi akting di front stage adalah adanya penonton (yang melihat kita) dan kita sedang berada dalam bagian pertunjukan.

Saat itu kita berusaha untuk memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan dari perilaku kita.

Goffman mengakui bahwa front stage mengandung anasir struktural dalam arti bahwa panggung depan cenderung terlembagakan alias mewakili kepentingan kelompok atau organisasi.

Page 14: Dramaturgy Theory

Back Stage Back stage keadaan dimana kita berada di

belakang panggung, dengan kondisi bahwa tidak ada penonton. Sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa mempedulikan plot perilaku bagaimana yang harus kita bawakan.

Tempat di mana seseorang mempersiapkan perannya dulu, atau kesan yang ingin ditangkap oleh orang lain.

Page 15: Dramaturgy Theory

CONTOH

Page 16: Dramaturgy Theory

Sewaktu saya SMA, saya mengikuti satu kegiatan ekstrakuriler, yaitu marching band. Ekstrakurikuler yang saya ikuti terkenal dan memiliki manner yang baik. Didalam marching band yang saya ikuti, memiliki struktur organisasi yang kuat dan teratur, semua kegiatan tertata rapi dan memiliki target.

Ketika saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mengenakan seragam dan atribut wajib, saya wajib mengikuti segala peraturan yang ada dalam marching band dan tetap menjaga manner yang menjadi ciri khas marching band saya. Mereka yang terlibat dalam organisasi pun harus bekerja dan berperilaku sesuai dengan job desk – nya secara profesional. Hal ini disebut dengan front stage.

Ketika saya selesai dari kegiatan ekstrakurikuler dan melepas seragam dan atribut wajib, saya berperilaku santai seperti pada umumnya saya berperilaku. Hal ini disebut dengan back stage.

Tindakan perubahan dari front stage ke back stage, atau pun sebalikna disebut dengan breaking character.

Page 17: Dramaturgy Theory

PROFIL DOSEN

Page 18: Dramaturgy Theory

Antar Venus

adalah Pakar Komunikasi yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pengampu mata kuliah teori – teori komunikasi di Universitas Padjadjaran. Dosen ini menyebarkan motto “Learning communication theory in practical way”Dan memiliki motto hidup“Vivir con miedo es como vivir a medias” artinya “Hidup dalam ketakutan adalah setengah hidup”

Page 19: Dramaturgy Theory

PROFIL MAHASISWA

Page 20: Dramaturgy Theory

Anuraga Prabalistia, seorang mahasiswi program S1 jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjara semester 2 ini, tertarik dengan ilmu komunikasi karena menurutnya komunikasi merupakan suatu hal yang mendominasi dalam kehidupan sehari – hari manusia. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa tidak berkomunikasi.Terkadang dalam sebuah film terjadi kesamaan antara konten cerita sebuah film dengan kehidupan kita. Sebenarnya, tanpa disadari bahwa manusia melakukan interaksi layaknya sebuah pentas kehidupan, jadi tidak heran jika sebuah film diangkat berdasarkan kehidupan sehari – hari atau pengalaman pribadi. Sehingga, teori dramaturgi menjadi selah satu teori yang menarik untuk dikaji dan dipahami.Belajar teori komunikasi merupakan hal yang menarik, karena melalui teori kita dapat lebih mudah memahami interaksi komunikasi dalam kehidupan manusia.Motto hidupnya, “It is not always possible to be the best, but it is always possible to improve your own performance” –Jackie Stewart.

Page 21: Dramaturgy Theory

Thank You!

Page 22: Dramaturgy Theory

http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/teori-dramaturgi-erving-goffman.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19196/4/Chapter%20II.pdf

http://pristality.com/2011/11/29/teori-dramaturgi-erving-goffman/

http://meiliemma.wordpress.com/2008/01/27/dramaturgi/

Sumber