Drama Melodi Cinta Topan

11
MELODI CINTA TOPAN DAN KARIN Di suatu tempat, yang sudah kehilangan aura menyenangkannya, Topan, anak kelas A1 mulai mengambil ancang ancang untuk bolos. Alasannya bukan cuma guru Killer yang sebenarnya sedang berjalan kearah kelasnya detik ini, tapi karena jam ketiga ini, Karin praktek olahraga, jadi Topan bisa ngegodain cewek itu dari jauh sambil ngeliat body-nya yang keren, kakinya yang mulus dan terutama senyumnya yang bikin Topan puyeng itu. Topan : (Buru-buru beranjak dari tempat duduk) Rena : (Duduk dan melihat Topan bangkit) “Mau kemana, Pan?” Topan : (Nyengir) “Lo kayak nggak tau aja, sebentar lagi malaikat cerewet itu nongol, mending gue nyari udara seger di luar. Ntar kalo ada yang bisa lo bantu, bantuin gue ya?” (senyum dengan penuh makna) Rena : Enak aja lo! Topan : (Mata berkilat-kilat dan senyum penuh makna) “Kan lo temen gue yang paling baik” Rena : “Iya deh, iya. Gue tau lo di luar lagi ngincer Karin, kan? Moga-moga aja lo ditolak, biar minum racun serangga, lo!” Topan : (Ngacir keluar) “Haha! Gak mungkin!”

description

Tugas Bahasa Indonesia

Transcript of Drama Melodi Cinta Topan

MELODI CINTATOPAN DAN KARINDi suatu tempat, yang sudah kehilangan aura menyenangkannya, Topan, anak kelas A1 mulai mengambil ancang ancang untuk bolos. Alasannya bukan cuma guruKilleryang sebenarnya sedang berjalan kearah kelasnya detik ini, tapi karena jam ketiga ini, Karin praktek olahraga, jadi Topan bisa ngegodain cewek itu dari jauh sambil ngeliatbody-nya yang keren, kakinya yang mulus dan terutama senyumnya yang bikin Topan puyeng itu.Topan: (Buru-buru beranjak dari tempat duduk)Rena: (Duduk dan melihat Topan bangkit) Mau kemana, Pan?Topan: (Nyengir) Lo kayak nggak tau aja, sebentar lagi malaikat cerewet itu nongol, mending gue nyari udara seger di luar. Ntar kalo ada yang bisa lo bantu, bantuin gue ya? (senyum dengan penuh makna)Rena: Enak aja lo!Topan: (Mata berkilat-kilat dan senyum penuh makna) Kan lo temen gue yang paling baikRena: Iya deh, iya. Gue tau lo di luar lagi ngincer Karin, kan? Moga-moga aja lo ditolak, biar minum racun serangga, lo!Topan: (Ngacir keluar) Haha! Gak mungkin!Baru saja Topan sampe dilobby, anak-anak kelas Karin mulai keluar berhamburan dari kelasnya, suara mereka berisik, seperti burung yang dilepas dari kandangnya.Topan: (Celingukan) Nah, itu dia (Kemudian berusaha menembus kerumunan, namun tidak berhasil)Nana: (Sengaja menabrak Topan dari belakang) Eh, sempit tauk Astaga, enam puluh juta penduduk Jakarta berjubel kayak ikan dalam keranjang.Topan: (Menghalang-halangi Nana) Udah kayak petugas sensus aja lo! Liat-liat dong kalo jalan, masak orang segede gini gak keliatanNana: Eh, elo yang gak liat, celingak-celinguk nyari siapa lo? Hmm, gue tau, lo mau lihat paha kita-kita kan.Topan: (Bingung) Paha? Paha siapa?Nana: (Mulai kesal) Paha sapi, nok!Topan: Emang pahamu besar kayak paha sapi, hahaha! Nana: (Nada kesal dan sedikit teriak) Eh, brengsek! Gue smackdown lo baru tau rasa!Topan: (Kabur sambil tertawa)Tak jauh di depan, Karin lagi jalan gandengan sama teman-temannya. Jantung Topan berdebar kencang, inilah cewek yang membuat Topan berani mengorbankan pelajaran Bu Rani, guru Bahasa Indonesia yang galak banget bin cerewet yang membuatnya kesal sepanjang masa.Arif: (Tiba-tiba menarik tangan Topan) Eh, Pan!Topan: (Melihat Arif, kemudian kembali lagi beralih ke belakang, ke Karin yang berjalan mendekat) Eh, Rif,sorry, gue nggak ngeliat lo. Eh salam gue kemaren gimana?Arif: (Ragu-ragu) O salam loTopan: (Mata menyipit, curiga) Udah lo sampein, kan?Arif: (Cemberut) Udah, dia cuma senyum doang.Topan: (Nada curiga bercampur kecewa) Senyum? Gak ada yang laen lagi?Arif: Gak ada, malah dia. (berpikir sebentar, kemudian tertawa)Topan: (Kali ini benar-benar kecewa) Maksud lo dia ngetawain gue?Arif: Ntar deh gue sampein lagi yang lebih serius.Topan: Sialan lo. (berbalik dan kaget melihat Karin di depannya) Eh, Karin. (Menggaruk garuk kepala, ceritanya lagi salting)Karin: Ada apa, Pan? Penting banget kayaknyaTopan: (Malu) Mm salam gue gimana? (sambil mamerin senyumcute-nya dan tentu saja matanya yang penuh dengan cinta)Karin: Yang disampein Arif kemaren?Topan: (Malu lagi) Mm iya.Karin: (Senyum misterius) Sementara gue tampung dulu ya, tunggu aja deh.Topan: Kayak kotak saran aja ditampung dulu, (sambil garuk-garuk kepala, salting)Meskipun jawaban yang terlontar dari bibir mungil Karin kurang menyenangkan, tapi Topan menganggap itu masih lebih bagus daripada dicuekin. Saat Karin berlari-lari menuju lapangan, Topan masih bisa melihat rambut panjangnya tergerai dan menikmati kaki bagus yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu yang seakan berkata, kejarlah daku topan ntar kamu kujitak.Beberapa minggu berikutnya, Bu Rani yang telah menyadari aktivitas bolos Topan, akhirnya muncul lebih awal di kelas Topan, padahal bukan jam pelajarannya. Wajahnya siaga.Bu Rani: (Melengok dari balik pintu) Mana si Topan itu?Topan: (Berjalan ke depan) Iya, BuBu Rani: (Membuka pintu dan masuk ke kelas, wajahnya semakin sangar) Kenapa kamu suka bolos kalau saya masuk? Pelajaran saya tidak kamu sukai katanya Haree geneee masih belajar bahasa Indonesia, kan dari bayi udah bisa bahasa Indonesia. Iya? Kamu yang ngomong begitu?Topan: Nggak Bu, bukan saya.Bu Rani: Jadi siapa kalo bukan kamu? (menyebarkan pandangan ke sekeliling, seolah mencari mangsa)Topan: (Nunjuk Arif) Arif, Bu, dia juga gak suka sama pelajaran Ibu!Arif: Nggak, Bu, Topan fitnah!Bu Rani: (Berkacak pinggang) Ayo Topan, kenapa kamu tidak suka sama Ibu?Rena: Dia lagi jatuh cinta, Bu. Sama anak dua A3, namanya Karin. Pas pelajaran Ibu, mereka olahraga, Topan milih keluar melihat pemandangan alam katanya, Bu.Arif: Apalagi anak-anak dua A3 kalo olahraga hobi pake celana dantank topketat, Bu! (kemudian cekikikan)Kelas mulai riuh.Bu Rani: Oh, jadi karena alasan itu kamu tidak suka pelajaran Bahasa saya? Ya Topan?Topan: (Kepalanya menunduk) Bu-bukan begitu, BuArif: Katanya Ibu juga galak, mulut Ibu bawel! (kemudian berusaha bersembunyi sambil cekikikan)Topan: Eh, kambing, lo!Bu Rani: Arif, jaga mulutmu, ya.Seisi kelas tambah riuh.Bu Rani: Mulai sekarang Ibu tidak mau lagi ada anak yang bolos di jam pelajaran Ibu. Cuma gara-gara naksir cewek, pelajaran diabaikan, mau jadi apa kalian, pacaran aja yang diurusin. Sebentar lagi Ibu masuk, kalian tunggu dan tak ada yang boleh keluar! Ngerti?Seisi kelas: Ngerti Buuu!!!Setelah dikurung selama kurang lebih dua setengah jam dikelas oleh Bu Rani, Topan dikagetkan dengan berita kalau salamnya diterima oleh Karin. Terang aja, jantungnya langsung copot dan terbang entah kemana. Masalahnya, bukan cuma salam Topan yang diterima, tapi dia juga disuruh datang malam minggu ini ke rumah Karin. Sampai di rumah Karin, dada Topan berdebar tak karuan, tapi sekuat tenaga berusaha ditentramkannya.Topan: (Memencet bel)Karin: (Membuka pintu) Hai, Pan. Yuk, masuk. Bentar ya, Pan. Aku mandi dulu.Topan: Loh, emangnya kamu belum mandi?Karin: Belum. Abis kamu sih datangnya kecepetan, baru aja jam 6Topan: (Melirik jam tangan) Oh iya ya, masih soreKarin: Nggak pa pa sih, cuma kamu semangat banget ya kelihatannya, hi hi hi (terkikik geli) Oh, iya kamu mau minum apa? Teh, kopi, atau mau yang dingin, atau air putih aja?Topan: Mm gak usah repot-repot, air putih ajaKarin: Wah kebetulan, emang adanya cuma air putih kok. (pergi sambil cekikik geli)Topan: (Garuk-garuk kepala) Kena lagi gueNggak lama kemudian Karin muncul, udah ganti baju yang lebih rileks, nyante banget. Cuma wajahnya kini dipolesi bedak tipis dan bibirnya merah seger dipakaiinlipstick glossy.Topan: (Terpana)Karin: Ngomong dong Pan, kok jadi salah tingkah kelihatannya?Topan yang biasanya jago ngocol masih terus salah tingkah, bibirnya bingung mau bicara apa yang enak. Tapi alangkah kagetnya Topan saat kemudian muncul seseorang membawa nampan berisi dua gelas air putih dan menyilakannya untuk minum yang dihidangkannya.Karin: Terima kasih ya, Ma. Kok cuma air putih Ma, kue-kuenya mana?Topan: (Menganga) Bu Rani..Bu Rani: Masih mending air putih, bisa dipake dukun buat ngobatin orang, untung nggak Mama kasih racun serangga sekalian tadi.Karin: Ih Mama, jahat banget.Bu Rani: (Dengan gaya pembantu, balik ke dalam)Karin: Ayo Pan, diminum. Kamu kenapa?Topan: Mm gue gue pulang aja deh, Bu Rani Bu Rani itu nyo.Karin: Nyokap gue baik kok orangnyaTopan: Bukan begitu Rin, tapi gue.Karin: Gue ngerti, kamu sebel banget sama pelajarannya kan, juga orangnya kan?Topan: Rin, jadi kamu membalas salamku dan nyuruh datang malam Minggu supaya aku dikerjain sama nyokap kamu, terus supaya besok-besok aku nggak nakal lagi dan Nyokap kamu jadi nggak repot lagi ngurusin anak bandel kayak aku?Karin: Doo yang perasaan, bukan begitu maksudnya Pan. Kamu aku suruh ke mari malam Minggu karena kamu cowok istimewa buat aku. Soal Bu Rani yang kamu sebelin itu kebetulan nyokap aku, kan cuma kebetulan doang. Sekarang tinggal kamu, gimana menurut kamu persoalan kita, kamu suka tantangan, kan?Topan: Tantangan apa dulu nih Kalo ditantang Chris John sih gue nyerahKarin: Ya ngambil hati nyokapku, dong.Topan: (Berdiri)Karin: (Terlihat kecewa)Topan: Salam deh buat Bu Rani, malam Minggu depan kalo gue apel lagi, gue bawain apel.Dan malam Minggu yang indah pun berlalu. Topan berubah jadi cowok paling kalem sedunia sejak dia sadar kalau Karin adalah anak Bu Rani yang disebelinnya, biarpun Topan udah kalem dan selalu hadir nomer satu di pelajaran Bu Rani, tetap saja dia harus mengambil hati Bu Rani, caranya udah dijalani Topan dengan membawa sekeranjang apel New Zealand dan terang bulan keju, juga martabak telor. Eh itu malah bukannya membuat Bu Rani senang, tapi dianggapnya sesuatu yang melecehkan baginya.Bu Rani juga selalu melirik Topan kalau dia melihat Topan sedang menunggu Karin di depan kelas. Jalan ke kantin, pulang bareng, semua ulah Topan dicurigai. Topan jadi pusing. Menunggu Bu Rani pensiun masih lama, dipindahin sama pemerintah ke Papua, nggak mungkin.Topan dan Karin masuk ke panggung sambil pegangan tangan dan duduk berduaan.Karin: Sayang ya nyokap masih belum setuju sama kita..Topan: (Memegang lebih erat tangan Karin dan langsung memeluknya) Percaya aja sama aku, oke?Tapi, tiba-tiba Bu Rani sudah berada di depan mereka dengan mata melotot.Bu Rani: Topan!Topan: (gugup)Bu Rani: Ngapain kamu sama anak saya?!Topan: (Langsung melepaskan pelukannya, tapi langsung menangkap tangan Bu Ranidan menciumnya) . Topan janji akan menjaga Karin Bu, Topan nggak akan bolos lagi, Topan juga mau kalau dijadikan pembantu Bu Rani, Topan senang sama pelajaran Bu Rani.Bu Rani menarik-narik tangannya tapi Topan terus menciumnya, hingga akhirnya Bu Rani luluh dan membiarkan tangannya diciumi Topan, sementara Karin tersenyum senang.Karin: (Bergumam) Topan pasti bisa mengambil hati Bu Rani, mamaku tersayang.

SELESAI