draft skripsi Kajian Geologi Lingkungan Terhadap Aktivitas Penambangan Pasir Di Kali Sleman

download draft skripsi Kajian Geologi Lingkungan Terhadap Aktivitas Penambangan Pasir Di Kali Sleman

of 12

description

draft skripsi Kajian Geologi Lingkungan Terhadap Aktivitas Penambangan Pasir Di Kali Sleman

Transcript of draft skripsi Kajian Geologi Lingkungan Terhadap Aktivitas Penambangan Pasir Di Kali Sleman

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    1

    KAJIAN GEOLOGI LINGKUNGAN TERHADAP AKTIVITAS PENAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C

    SEPANJANG ALIRAN KALI GENDOL, KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Agung Laksono1, Agus Hendratno1 dan Ari Triyono2

    1Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM, Jln Grafika 2 No Yogyakarta 55281, Telp./Fax

    0274-513668, 901380, 2Dinas Pengairan Pertambangan & Pengendalian Bencana Alam, Kab

    Sleman, Jl Magelang Km 10, Tridadi, Sleman, e-mail : [email protected]

    ABSTRAK Kegiatan penambangan sepanjang aliran kali Gendol sudah dilakukan sejak lama, seiring dengan suplai material gunungapi Merapi ke dalam aliran sungai tersebut. Kegiatan tersebut telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Kegiatan yang dilakukan disana sebagian besar menggunakan metode tradisional, dengan alat sederhana. Kegiatan penambangan yang ada juga belum memperhatikan keselamatan kerja, serta penambangan yang berwawasan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi litologi sepanjang aliran kali Gendol dengan litologi dominan berupa pasir kasar. Kondisi hidrologi kawasan sepanjang aliran kali Gendol juga terdiri dari berbagai zone hidrologi. Kegiatan pertambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol merupakan kegiatan pertambangan yang rawan terhadap bencana Merapi. Kegiatan penambangan yang terdapat sebagian besar tersebar pada kawasan Kali Gendol bagian hilir. Kegiatan pertambangan yang ada belum memperhatikan metode penambangan yang baik serta keselamatan kerja, sehingga sangat berpotensi untuk merusak lingkungan sepanjang aliran kali Gendol. Salah satu langkah untuk mengurangi kerusakan lingkungan di sepanjang aliran kali Gendol dapat dengan cara melakukan sentralisasi kegiatan pertambangan yang terpadu dengan sistem pengelolaan rawan bencana Merapi, serta pengelolaan sungai sepanjang Pantai Selatan ABSTRACT Mining activity had been conducted in Gendol river since a long time ago. This activity supported by volcanic material from Merapi volcano to this river. This mining activity gives a positive contribution to the society. But mining activity that held in Gendol river by a traditional method and traditional tools. The mining activity in Gendol river not yet paid attention for safety and environment. Result of this research shows that in Gendol river consisted of several litologis. Which is dominated by coarse sand, beside another litology. Hidrologicaly, along reseach area consist of several condition. Mining activity along the Gendol river not centralized in one area, but spread out Gendol river. This condition also supported by fact that activity does not safe for environment. The current activity does not pay attention to good mining method and therefore there is a big potential for environmental hazard along the Gendol river. One step to minimallize the effect of mining activity is by making a central area of mining that supported by several

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    2

    parameter. This method must be integrated with mitigation of Merapi volcano disaster and sediment management of Pantai Selatan. Pendahuluan Kegiatan pertambangan bahan galian C

    berupa penambangan pasir telah

    berlangsung di sepanjang aliran kali

    Gendol sejak lama. Kegiatan ini tidak

    lepas dari aktivitas volkanisme Gunung

    Merapi yang mengeluarkan material

    sebagai sumber bahan galian C di

    sepanjang aliran kali Gendol. Kegiatan

    pertambangan yang berlangsung di

    sepanjang aliran kali Gendol masih

    menggunakan metode penambangan

    tradisional yang belum memenuhi

    standar penambangan aman. Metode

    yang digunakan tersebut pula belum

    menghasilkan kontribusi maksimal baik

    untuk masyarakat penambang maupun

    pemerintah. Tujuan penelitian ini

    adalah mengkaji sejauh mana dampak

    kegiatan pertambangan bahan galian C

    di sepanjang aliran Kali Gendol ditinjau

    dari sisi geologi lingkungan, serta

    memberikan arahan pengelolaan

    penambangan di sepanjang aliran kali

    gendol ke depannya.

    Metode Penelitian Teknik analisis data yang digunakan

    adalah analisis deskriptif analitik dan

    analisis peta. Dalam melakukan

    analisis penelitian ini mengkaji elemen

    geologi lingkungan seperti, kondisi

    geologi sepanjang aliran sungai,

    sebaran lokasi penambangan, sebaran

    tata guna lahan di sekitar aliran sungai,

    kondisi hirdogeologi sepanjang aliran

    sungai, metode penambangan serta

    kerawanan bencana di lokasi

    penelitian.

    Geologi Kali Gendol Geologi daerah penelitian didapatkan

    berdasarkan data lapangan yang

    dilakukan berdasarkan pengamatan

    endapan-endapan yang dihasilkan dari

    letusan Gunung Merapi yang terjadi

    pada pertengahan tahun 2006.

    Berdasarkan pengamatan tersebut

    maka geologi daerah penelitian dapat

    dibagi menjadi tiga segmen (bagian),

    yakni sebagai berikut :

    Geologi Kawasan Bebeng

    Secara umum geomorfologi kawasan

    ini termasuk ke dalam zona distal

    gunung api bentang alam volkanik.

    Daerah ini adalah punggungan antar

    sungai yang merupakan bagian dari

    lereng selatan Gunung Merapi yang

    memanjang dari arah utara ke arah

    selatan. Kemiringan lereng daerah ini

    berkisar 15 - 20 menghadap selatan

    dan 45 - 80 menghadap timur dengan

    beda tinggi mencapai 162,5 meter.

    Pungggungan ini dipisahkan oleh kali

    Adem yang berada di sisi timur

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    3

    kawasan Bebeng yang mengalir ke

    arah kali Gendol dengan bentuk

    sungainya menyerupai huruf U.

    Litologi kawasan ini dicirikan oleh

    endapan-endapan piroklastik surge

    berukuran pasir kasar (lapili kasar)

    bongkah (block) dengan sortasi jelek,

    dominan fragmen dengan ukuran kerikil

    sampai bongkah, bentuk butir angular

    sampai sub rounded hasil letusan

    Gunung Merapi pertengahan tahun

    2006 yang berada di atas endapan

    Merapi muda dengan ketebalan

    mencapai 20 meter, pola sebarannya

    merata pada kawasan Bebeng.

    Endapan ini juga menutupi wilayah

    wisata Bebeng hingga mencapai 50

    meter ke arah utara batas pemukiman

    setempat.

    Endapan piroklastik surge di dasar Kali

    Adem ditutupi oleh endapan hasil

    aktivitas lahar dingin bersifat agak

    kompak kurang kompak yang

    dicirikan adanya perulangan antara

    laminasi-laminasi pasir berukuran halus

    yang menumpuk di atas endapan

    berukuran pasir sedang kasar

    berfragmen kerikil bongkah dengan

    sortasinya buruk dan bentuk butir sub

    angular hingga sub rounded kemudian

    diikuti oleh pasir sedang kasar

    berfragmen yang mengalamii

    pensejajaran fragmen. Ditemukan pula

    struktur silangsiur pada litologi ini.

    Penyebaran endapan lahar dingin ini

    terdapat pada badan sungai serta pada

    bantalan timur sungai dengan lebar 100

    meter dan tinggi mencapai 15 meter

    yang semakin ke arah selatan semakin

    menipis.

    Geologi kali Gendol Kawasan Hulu Daerah ini masih merupakan bagian

    dari zona distal bentang alam volkanik.

    Daerah ini adalah bagian punggungan

    lereng selatan Gunung Merapi yang

    memanjang dari arah utara ke arah

    selatan. Punggungan ini memiliki

    kemiringan lereng 15 - 55 menghadap

    selatan dan 80 - 90 menghadap timur

    dengan beda tinggi mencapai 120

    meter yang merupakan tebing sungai

    kali Adem bagian selatan yang

    mengalir ke arah kali Gendol. Kawasan

    ini dicirikan dengan adanya 2 aliran

    sungai dengan bentuk sungai U yang

    dipisahkan oleh punggungan bukit

    tengah

    Kawasan kali Gendol bagian hulu

    disusun oleh endapan lahar dingin

    pada dasar sungai dan endapan-

    endapan Merapi muda pada tebing

    sungainya. Endapan Merapi muda yang

    menjadi penyusun tebing sungai yang

    kesemuanya telah mengalami

    kompaksi merupakan perulangan

    antara endapan lahar berupa pasir

    halus berlaminasi, pasir sedang kasar

    berfragmen mengambang dengan

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    4

    endapan breksi andesit dengan

    dominan fragmen berukuran kerakal

    bongkah, kadang pula diikuti dengan

    adanya endapan lapili-tuf dan endapan

    yang paling muda adalah endapan

    pasir lempungan berlapis. Endapan

    lahar dominan pasir sedang kerikil

    yang diikuti oleh pasir halus berlaminasi

    pada bagian hulu memiliki ketebalan

    yang besar dan semakin ke arah hilir

    endapan ini semakin menipis,

    Endapan breksi andesit dominan

    fragmen, endapan ini pada bagian hulu

    memiliki ketebalan yang tipis namun

    semakin ke arah hilir semakin tebal.

    Breksi andesit memiliki ciri-ciri

    didominasi oleh fragmen yang

    berukuran kerakal bongkah di dalam

    massa dasar pasir sedang kasar,

    dengan sortasi yang buruk dan bentuk

    butir antara very angular sampai sub

    rounded, kadang dijumpai dalam

    bentuk pensejajaran fragmen.

    Litologi dasar sungai berupa endapan

    lahar dingin yang merupakan

    perulangan antara pasir halus

    berlaminasi, pasir halus sedang, dan

    pasir sedang kasar berfragmen kerikil

    bongkah yang berjenis batuan beku

    Andesit. Fragmen endapan dasar

    sungai selain merupakan batuan beku

    Andesit juga ditemukan beberapa

    fragmen batuan beku andesit bersulfur.

    Secara umum, endapan lahar dingin

    belum mengalami kompaksi, namun

    beberapa lokasi telah bersifat agak

    kompak.

    Geologi sempadan kali Gendol bagian

    hulu tersusun oleh endapan lempung

    pasiran sampai pasir kerikilan dan soil.

    Endapan lempung pasiran sampai pasir

    kerikilan memiliki struktur sedimen

    berlapis dan pada sebagian lokasi

    ditemukan terendapkan di bawah

    lapisan tanah. Total ketebalan rata-rata

    batuan penyusun adalah 3 m.

    Geologi Kali Gendol Kawasan Hilir

    Geomorfologi kawasan ini termasuk

    dalam zona distal gunung api bentang

    alam volkanik. Kawasan ini masih

    dicirikan oleh bentukan punggungan

    lereng selatan Gunung Merapi yang

    masih terlihat dan tebing sungai kali

    Gendol dengan kemiringan lereng

    antara 80 - 90. Kemiringan lereng

    mulai berkurang menjadi 60 - 70

    mulai dari daerah Dusun Morangan

    sampai Dusun Jambon, bahkan di

    daerah Dusun Jambon sampai Dusun

    Bangsan kemiringan lereng hampir

    rata.

    Penurunan kemiringan lereng ini diikuti

    oleh penurunan ketinggian tebing.

    Ketinggian tebing di daerah Dusun

    Manggong yang berkisar antara 10

    15 m menjadi 4 5 m di daerah Dusun

    Gadingan. Tebing sungai pada

    kawasan hilir sebagian ditutupi oleh

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    5

    dinding penguat tebing yang mulai

    dijumpai di daerah Gadingan, dinding

    penguat tebing ditemukan di kedua sisi

    sungai. Semakin ke arah selatan, lebar

    sungai menjadi semakin besar dan

    aliran sungai kali Gendol terpisah

    menjadi 2 buah aliran. Dinding penguat

    tebing ditemukan berakhir di daerah

    Dusun Bangsan.

    Tebing sungai pada kawasan kali

    Gendol bagian hilir ini didominasi oleh

    breksi Andesit yang bersifat agak

    kompak sampai kompak, sortasi buruk,

    fragmen berukuran kerikil kerakal, di

    beberapa lokasi ditemukan

    pensejajaran fragmen di dalam matriks

    berupa pasir, dominan fragmen, di

    daerah Ngancar Manggong dalam

    lapisan breksi ini terkadang terlihat

    sisipan perlapisan pasir dan perulangan

    lapisan breksi tersebut, struktur

    laminasi kadang juga tampak di

    beberapa tempat. Di daerah Ngancar

    Manggong tersingkap breksi yang

    berbeda yaitu breksi yang terendapkan

    terlebih dahulu, breksi ini mempunyai

    ciri-ciri yang berbeda. Breksi ini

    tersingkap di dasar sungai dengan ciri-

    ciri bersifat kompak, fragmen batuan

    beku andesit berukuran kerikil

    bongkah berbentuk very angular

    sampai angular, matriks berupa

    batupasir dengan ukuran butir pasir

    sedang, kehadiran fragmen sangat

    dominan

    Lapisan yang paling atas adalah

    lapisan tanah (soil) hasil pelapukan.

    Lapisan tanah ini berwarna coklat, di

    beberapa tempat masih dijumpai

    material pasir kerikil. Lapisan tanah

    ini mempunyai ketebalan yang hampir

    sama di semua daerah, yaitu setebal 1

    m. Singkapan tebing sungai tidak

    terlihat pada daerah Jambon -

    Bangsan, karena di sepanjang tebing

    sungai sudah dibangun dinding

    penguat tebing.

    Endapan dasar sungai di kawasan ini

    merupakan endapan yang berasal dari

    Gunung Merapi. Secara litologi,

    endapan yang ada di dasar sungai kali

    Gendol dari bagian hulu sampai hilir

    adalah sama, yaitu endapan dari

    Gunung Merapi, yang membedakan

    adalah bentuk butir, ukuran butirnya,

    serta tingkat kekompakannya. Endapan

    dasar sungai yang ada di daerah

    Dusun Manggong sampai Dusun

    Jambon secara umum sama, yaitu

    endapan lahar dingin berupa material

    volkanik berukuran pasir bongkah

    dengan kelimpahan yang berbeda-

    beda. Dijumpai pula endapan dasar

    sungai yang berbeda dengan 2

    kawasan lainnya, berupa endapan

    dasar sungai berukuran lempung yang

    terkonsentrasi mulai dari daerah

    Jambon hingga ke selatan. Endapan

    dasar sungai berukuran lempung ini

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    6

    merupakan endapan hasil transportasi

    tenaga arus lemah yang mengangkut

    endapan dasar sungai dibagian hulu.

    Analisis dan pembahasan Analisis yang dilakukan pada penelitian

    ini meliputi empat parameter, yaitu

    geologi, kebencanaan letusan gunung

    api, hidrogeologi, serta lingkungan

    pertambangan di sungai.

    Analisis kebencanaan merapi Daerah penelitian merupakan lereng

    selatan gunung api Merapi adalah

    salah satu jalur banjir lahar dingin serta

    aliran awan panas letusan Merapi.

    Kondisi ini menyebabkan bahwa lokasi

    penelitian merupakan daerah yang

    cukup rawan terhadap bencana, baik

    itu awan panas maupun lahar dingin.

    Selain kondisi tersebut, lokasi

    penelitian juga rentan terhadap

    bencana longsoran tebing, hal ini terkait

    dengan tingkat kekompakan batuan

    yang berada di tebing kali Gendol.

    Analisis Hidrogeologi

    Hidrogeologi sepanjang aliran kali

    Gendol merupakan kawasan dengan

    kondisi hidrogeologi yang bervariasi

    dari hulu ke hilir, heterogenitas kondisi

    hidrogeologi ini dtunjukkan dengan

    adanya kawasan recharge, transisi,

    serta discharge pada aliran kali Gendol,

    selain itu juga diperlihatkan dengan

    kondisi muka air tanah yang bervariasi.

    Kegiatan penambangan yang

    berlangsung di lokasi penelitian

    tampaknya tidak memperhatikan

    tersebut, akan tetapi hanya

    memperhatikan lokasi akumulasi bahan

    galian terbanyak, dan termudah untuk

    di akses. Kondisi hidrogeologi juga

    memiliki peran penting dalam geologi

    lingkungan. Kondisi hidrogeologi dapat

    diposisikan sebagai salah satu elemen

    daya dukung lingkungan yang berperan

    penting dalam pengelolaan lingkungan.

    Upaya yang dapat dilakukan untuk

    menjaga kondisi hidrogeologi daerah

    penelitian adalah dengan mengatur

    jarak antara mata air dengan lokasi

    penambangan serta mengatur

    kedalaman lubang galian sehingga

    tidak merusak akuifer serta kedalaman

    muka air tanah.

    Analisis Lingkungan Pertambangan Kegiatan penambangan yang

    berlangsung di sepanjang aliran kali

    Gendol tersebar hampir di seluruh

    aliran sungai dan bersifat sporadis dan

    pada lokasi penambangan kegiatan

    penambangan berlangsung di

    sepanjang sungai. Kondisi demikian

    dari sisi geologi cenderung berbahaya

    karena dari sisi geologi litologi tebing

    bukan merupakan litologi yang kompak,

    sehingga rawan terhadap bencana

    longsoran tebing. Sungai tempat lokasi

    penambangan juga merupakan jalur

    aliran lahar dingin merapi, kondisi ini

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    7

    juga membahayakan keberadaan

    kegiatan pertambangan, karena banjir

    lahar dapat berlangsung sewaktu-

    waktu.

    Kegiatan penambangan yang

    berlangsung di sepanjang aliran kali

    Gendol memiliki keterkaitan erat

    dengan kondisi geologi, hidrogeologi,

    tataguna lahan, serta kerawanan

    bencana, tetapi kegiatan penambangan

    yang berlangsung di lokasi penelitian

    belum memperhatikan parameter

    tersebut. Akibat tidak diperhatikannya

    parameter-parameter tersebut, kegiatan

    penambangan yang berlangsung di

    sepanjang aliran kali Gendol hingga

    saat ini telah menyebabkan beberapa

    kerusakan lingkungan fisik yang

    meliputi:

    Kerusakan jalan di sekitar akses masuk ke lokasi pertambangan serta jalur

    distribusi hasil penambangan.

    Kerusakan dinding penguat tebing, akibat kegiatan penambangan yang

    berlangsung dekat dengan dinding

    penguat tebing.

    Terjadinya pencemaran suara serta udara pada sekitar lokasi

    penambangan.

    Pelaksanaan kegiatan penambangan

    yang berwawasan lingkungan di

    kawasan kali Gendol kedepannya agar

    mengacu kepada upaya-upaya yang

    dilakukan pada lingkungan

    pertambangan yang diusahakan, hal ini

    meliputi upaya pengelolaan

    pertambangan, upaya pengelolaan

    hidrogeologi kawasan pertambangan,

    upaya pengurangan terhadap resiko

    rawan bencana, serta upaya yang

    bersifat kebijakan (policy). Pelaksanaan

    upaya-upaya tersebut diwujudkan

    dalam bentuk arahan pengelolaan

    kegiatan penambangan di sepanjang

    aliran kali Gendol.

    Secara teknis arahan penambangan di

    sepanjang aliran kali Gendol dapat

    dilakukan dengan pemusatan aktivitas

    penambangan bahan galian atau C di

    sepanjang aliran kali Gendol dapat

    dijalankan dengan sentralisasi.

    Sentralisasi tersebut berada pada satu

    lokasi yang telah ditentukan dan diteliti

    secara detail baik dari kondisi geologi,

    hidrogeologi, tataguna lahan, tingkat

    kerawanan bencana, serta kesesuain

    lokasi tersebut dengan rencana tatar

    ruang kawasan lereng selatan Merapi

    secara keseluruhan.

    Kegiatan penambangan yang

    berlangsung di sana nantinya

    disyaratkan :

    Harus memiliki izin kegaitan pertambangan,

    Pertambangan yang berbasis keselamatan kerja,

    Adanya evakuasi untuk banjir lahar dingin maupun awan panas,

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    8

    Adanya early warning system terhadap rawan bencana lokasi pertambangan,

    Adanya pengaturan alur keluar masuk kendaraan tambang,

    Adanya pengaturan jarak antara tebing sungai dengan lokasi penambangan,

    Adanya pengaturan luasan lubang galian yang diijinkan untuk ditambang,

    Adanya pengaturan kedalaman lubang galian dengan kedalaman muka air

    tanah,

    Adanya pengaturan jumlah tonase bahan galian yang di ambil setiap hari

    disesuaikan dengan kelas jalan,

    Sentralisasi penambangan nantinya

    tidak hanya terkait dengan pengelolaan

    lahar dingin Merapi pada aliran kali

    Gendol, tetapi hendaknya juga terkait

    dengan sistem pengelolaan

    sedimentasi pesisir Pantai Selatan.

    Sentralisasi ini dari sisi kebijakan

    hendaknya juga didukung oleh payung

    hukum yang kuat, baik itu UU, PP, atau

    kebijakan lainnya yang mendukung

    kegiatan ini. Adanya kebijakan yang

    bersifat menegaskan pemusatan

    kegiatan pertambangan juga turut

    menciptakan kondisi yang ideal dalam

    pelaksanaannya, karena kontrol yang

    dilakukan berupa kontrol teknis serta

    kontrol hukum.

    Berdasarkan analisis geologi

    lingkungan, lokasi sentralisasi untuk

    arahan pengelolaan penambangan

    pasir di kali gendol berdasarkan

    analisis berada pada hulu kali Gendol.

    Selain kondisi geologi hal ini juga

    didukung oleh :

    Jarak antar dam cukup jauh sehingga mengurangi potensi terjadinya

    kerusakan dam akibat penambangan.

    Kepadatan penduduk cukup rendah sehingga potensi pencemaran suara

    serta udara dapat diminimalisir.

    Kedalaman muka air tanah yang relatif dalam, kegiatan pertambangan

    diharapkan tidak mengganggu muka air

    tanah setempat, serta kemungkinan

    pencemaran air tanah.

    Satuan litologi yang berada di dasar sungai dominan berupa pasir dengan

    potensi yang cukup besar untuk

    dikembangkan.

    Terdapat akses masuk yang cukup memadai ke lokasi tambang.

    Jalan yang cukup memadai untuk distribusi hasil tambang.

    Pengelolaan kegiatan penambangan

    terpusat di sepanjang aliran sungai

    hendaknya melibatkan masyarakat

    serta pemerintah melalui instansi

    terkait. Posisi masyarakat di sini

    sebagai pengelola kegiatan

    penambangan baik itu dalam badan

    hukum perseroan, maupun koperasi,

    sedangkan peran pemerintah selain

    sebagai pengontrol kegiatan

    penambangan dari sisi kebijakan,

    hendaknya juga berperan sebagai

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    9

    konsultan yang berfungsi memberi

    arahan kepada masyarakat selaku

    pengelola kegiatan penambangan.

    Kesimpulan Kegiatan penambangan yang

    berlangsung di sepanjang aliran kali

    Gendol, sangat berpotensi sekali

    mengakibatkan kerusakan lingkungan

    fisik serta menurunnya daya dukung

    lingkungan fisik di sekitar lokasi

    pertambangan. Selain itu juga

    berpotensi untuk merubah tataguna

    lahan di sekitar lokasi tambang. Ada

    keterkaitan antara kegiatan

    penambangan dengan kondisi geologi

    hidrogeologi, tataguna lahan serta

    kerawanan bencana lokasi

    penambangan, keterkaitan tersebut

    salah satunya digambarkan dengan

    kegiatan penambangan pada litologi

    endapan berukuran pasir, serta

    kemudahan akses masuk ke lokasi

    tambang. Sentralisasi kegiatan

    penambangan di kali Gendol

    merupakan wujud teknis dalam

    pelaksanaan kegiatan penambangan

    yang berwawasan lingkungan di

    sepanjang aliran kali Gendol.

    Gambar 1. Lokasi penelitian

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    10

    Gambar 2. morfologi daerah penelitian, a. Morfologi kawasan bebeng,

    b. Morfologi kawasan kali gendol bagian hulu, c. morfologi kawasan hilir serta

    kegiatan penambangan.

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    11

    Gambar 3. Sketsa perencanaan pengleolaan sentralisasi serta alur evakuasi saat

    terjadi bencana gunung api di lokasi pertambangan pasir pada kali Gendol

    Gambar 4. Diagram rencana pengleolaan pertambangan pasir pada kali Gendol

  • PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37

    HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008

    12

    Gambar 5. Grafik Hasil analisa ukuran butir, sepanjang Kali Gendol,

    Kabupaten Sleman (arah pengambilan sampel yaitu ke arah hilir Kali Adem).