Draft Pointers Talkshow WWF - Earth Hour 31 Maret 2012

download Draft Pointers Talkshow WWF - Earth Hour 31 Maret 2012

of 7

Transcript of Draft Pointers Talkshow WWF - Earth Hour 31 Maret 2012

SPECIAL DIALOG

TALKSHOWSABTU 31 MARET 2012TOPIK:

EARTH HOUR INI AKSIKU, MANA AKSIMU!NARASUMBER

DR. EFRANSJAH/ CEO WWF-INDONESIA

1. KAMPANYE EARTH HOUR MENJADI SALAH SATU KAMPANYE TERBESAR DI DUNIA. APA PESAN YANG INGIN DISAMPAIKAN EARTH HOUR TAHUN INI?EARTH HOUR adalah kampanye Perubahan Iklim global WWF yang mengajakk individu, pelaku bisnis, dan pemerintah menunjukkan dan membuktikan kepedulian terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim dengan aksi langsung: yaitu mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipergunakan selama 1 jam Mulai tahun lalu, Earth Hour hadir dengan konsep 60+. Harapannya, Earth Hour tidak hanya berhenti di 60 menit namun terus dilanjutkan menjadi gaya hidup sehari-hari, termasuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan lainnya. Dengan berhemat energi, banyak manfaat yang dapat dirasakan: seperti hemat biaya, dan hemat emisi. Mengingat listrik yang kita konsumsi sebagian besar berasal dari energi fosil (minyak bumi, gas dan batubara) yang dalam proses pemanfaatannya menghasilkan emisi karbon yang cukup besar.

Tema Earth Hour tahun ini INI AKSIKU, MANA AKSIMU!

Maksudnya adalah: mengajak setiap individu berbuat sesuatu untuk kelestarian lingkungan. Mulai dari diri sendiri, hingga dapat mengajak orang lain berbuat hal yang sama.

2. APA YANG BERBEDA DI EARTH HOUR TAHUN INI?

Pesan disampaikan setiap tahun tetap sama, mematikan lampu selama 1 jam sebagai simbol pentingnya hemat energi & bagian dari gaya hidup ramah lingkungan sehari-hari. Yang berbeda adalah bagaimana cara pesan ini disampaikan agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, agar tidak hanya dilihat sebagai event tahunan saja, melainkan momentum yang mengingatkan semua orang untuk melakukan perubahan postif yang drastis bagi lingkungan hidup.

Tahun ini merupakan ke-empat kalinya Indonesia berpartisipasi dalam kampanye global Earth Hour. Dari tahun ke tahun antusiasme masyarakat semakin bertambah. Dimulai 2009 di Jakarta 2010: Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,2011: Jakarta Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya 2012: Target 7 kota, berkembang menjadi lebih dari 26 kota yang berpartisipasi di seluruh Indonesia.Kalau tahun lalu WWF-Indonesia bersama para voluntir muda yang memiliki semangat yang luar biasa telah melakukan road show untuk melakukan workshop ke 5 (lima) kota, tahun ini WWF-Indonesia mengundang perwakilan yang menjadi champion-champion dari masing-masing kota untuk Kumpul Belajar Bareng (KUMBANG). Tujuannya adalah untuk berbagi pengetahuan membangun kampanye dan menciptakan champion-champion baru di masing-masing kota untuk terus menyebarkan pesan-pesan lingkungan. Yang berbeda di tahun ini juga, kami akan meluncurkan Aksi untuk Bumi Awards sebuah ajang perlombaan untuk mengangkat inisiatif inisiatif gerakan lingkungan yang dilakukan baik oleh pemerintah, korporasi, dan juga komunitas. Ajang ini juga merupakan bentuk apresiasi yang kita berikan kepada para pemerintah, korporasi, dan komunitas pendukung Earth Hour yang telah mengadopsi gaya idup ramah lingkungan dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya.KEMAL STAMBOEL/ DEWAN PENGURUS WWF-INDONESIA

1. KAMPANYE EARTH HOUR MERUPAKAN KAMPANYE GLOBAL DAN SUDAH DILAKUKAN EMPAT KALI DI INDONESIA. APA YANG INGIN DICAPAI OLEH WWF-INDONESIA SEBAGAI ORGANISASI DALAM KAMPANYE INI?Kampanye merupakan salah satu media untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang dianggap penting kepada publik secara luas. Keberhasilan suatu kampanye dapat dilihat dari seberapa besar pesan yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami maksudnya hingga akhirnya diimplementasikan oleh publik yang menjadi targetnya.

Pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye Earth Hour ini sangat sederhana dan pada dasarnya mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa batas usia, status sosial, batas ekonomi maupun politik. Saya mengatakan bahwa kampanye Earth Hour adalah milik seluruh masyarakat . Sehingga keberhasilannya sangat ditentukan oleh seberapa besar masyarakat mau bergerak bersama melakukan perubahan kecil yang berdampak besar.

Bagi WWF-Indonesia selaku organisasi yang bergerak di bidang konservasi alam dan lingkungan, kami berharap melalui kampanye Earth Hour ini dapat menjangkau lebih banyak pihak untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. MENTERI ESDM

1. BAGAIMANA BAPAK MELIHAT KAMPANYE EARTH HOUR SEBAGAI KAMPANYE YANG PENTING DILAKUKAN DI INDONESIA?Saat ini kita menyadari bahwa fenomena pemanasan global dan perubahan iklim sudah terjadi di bumi kita tercinta ini. Hal ini disebabkan semakin banyaknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan panas matahari yang seharusnya dipantulkan keluar bumi terperangkap sehingga terpantul kembali kedalam bumi. Akibatnya suhu bumi meningkat dan terjadilah pemanasan global.

Peningkatan emisi GRK di atmosfer adalah karena aktivitas manusia di bumi yang banyak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Salah satunya adalah pemakaian energi. Lebih dari 90% energi yang kita nikmati setiap hari berasal dari energi fosil seperti minyak bumi, gas bumi dan batubara yang merupakan jenis energi tidak terbarukan dan kotor karena mengeluarkan emisi karbon yang besar ke udara. Saat ini cadangan minyak Indonesia Disamping itu juga energi tidak hanya untuk generasi saat ini tapi juga tanggung jawab kita kepada generasi yang akan datang. Kita perlu berhemat untuk ketahanan energi kita di masa mendatang.Kampanye Earth Hour ini sejalan dengan program penghematan energi Pemerintah yang diatur oleh Instruksi Presiden No. 13/2011 mengenai Penghematan Energi dan Air.

Saya melihat bahwa kampanye Earth Hour sangat efektif untuk mengajak masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan yang merupakan konsumen energi terbesar dalam berhemat energi. Bentuk kampanye yang sederhana dapat dilakukan oleh setiap orang dan dapat menjadi trend di kalangan anak muda. FAUZI BOWO/ GUBERNUR DKI JAKARTA

1. BEBERAPA SAAT LAGI PEMADAMAN LAMPU DI DKI JAKARTA AKAN SEGERA DILAKUKAN. DAN EARTH HOUR ADALAH GERAKAN SUKARELA ATAU BERDASARKAN KESADARAN MASYARAKAT. BAGAIMANA MENURUT BAPAK ANTUSIASME WARGA JAKARTA PADA EARTH HOUR KALI INI?

Ini merupakan Earth Hour yang ke-empat kali yang diadakan di DKI Jakarta. Keikutsertaan Jakarta dalam gerakan ini ditunjukkan dengan komitmen untuk berpartisipasi kembali bersama kota-kota lain di Indonesia karena Jakarta merupakan pioneer kampanye Earth Hour di Indonesia. Partisipasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun ini ditunjukkan dengan mematikan lampu di 5 (lima) simbol utama Kota Jakarta, yaitu:

1. Bundaran HI dan air mancurnya

2. Monumen Nasional dan air mancurnya

3. Patung Arjuna Wiwaha dan air mancurnya

4. Patung Pemuda

5. Balai Kota

Selain itu, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang Sudirman-Thamrin dan Kuningan, serta bebera Papan billboard milik Pemprov DKI serta lampu di gedung-gedung milik Pemprov DKI juga akan dimatikan.

Kami juga mengirimkan himbauan kepada seluruh Gedung yang berada di Sudirman, Thamrin, Kuningan dan Gatot Subroto serta kantor kantor Walikota, Kecamatan dan Kelurahan di DKI Jakarta untuk turut berpartisipasi mematikan lampu pada Earth Hour tahun ini.

Sebagai informasi, tahun lalu DKI Jakarta melakukan kampanye Earth Hour 2 kali dalam setahun. Earth Hour yang kedua dilakukan di kampung Malaka Sari Jakarta Timur. Antusiasme warga untuk berpartisipasi sangat luar biasa.

2. APA TARGET YANG INGIN DICAPAI OLEH DKI JAKARTA SETELAH EARTH HOUR? DAN BAGAIMANA PERSIAPAN YANG DILAKUKAN?Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat kota besar. Seiiring dengan pembangunan yang dilakukan dan pertumbuhan penduduk kebutuhan energi juga menunjukkan trend yang meningkat. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia mencapai lebih dari 7% per tahun. Sekitar 30% dari konsumsi tersebut berada di wilayah DKI Jakarta. Saat ini konsumsi listrik di wilayah Jakarta dan Tangerang mencapai lebih dari 30 ribu GWh.

Tentu saja dengan kondisi tersebut, target yang paling utama ingin kami capai adalah meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan pentingnya budaya dan gaya hidup hemat energi. Dan dalam jangka panjang, harapannya pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia pada umumnya dan Jakarta pada khususnya dapat menurun.Hal ini juga komponen penting untuk mendukung target DKI Jakarta untuk menurunkan emisi GRK 30% pada 2030.

NUGIE PUBLIC FIGURE

1. MENGAPA ANDA SEBAGAI FIGURPUBLIK, TERTARIK UNTUK MENJADI DUTA KAMPANYE EARTH HOUR INI?

Yang pertama saya melihat pesan yang disampaikan dalam kampanye Earth Hour ini sangat menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari karena energi termasuk listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dan tidak banyak yang tahu bahwa energi yang kita nikmati setiap hari ternyata juga memberi dampak buruk bagi lingkungan. Penting untuk berhemat energi!

Saya merasa saya memiliki kesempatan untuk dapat berbuat lebih demi kebaikan lingkungan. Mungkin apa yang saya lakukan memang hal yang kecil, tapi saya berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kelestarian lingkungan.2. BAGAIMANA ANDA MENGAJAK ORANG LAIN MENGIKUTI GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN YANG ANDA LAKUKAN? TANTANGAN APA YANG ANDA HADAPI?Tentunya saya mulai dengan diri sendiri karena saya sebagai publik figur harus dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Gaya hidup hemat energi dan ramah lingkungan sudah saya tanamkan mulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga.

Saya hobi bersepeda, dan seringkali ke tempat kerja atau melakukan aktivitas dengan bersepeda. Selain sehat untuk diri saya saya juga dapat mengurangi konsumsi bbm bila saya harus mengendarai mobil dan mengurangi emisi karbon ke udara.

Selain itu juga, saya selalu membawa botol minum kemanapun saya pergi. Untuk mengurangi jumlah sampah botol bila saya membeli air kemasan.

3. PESAN APA YANG INGIN ANDA SAMPAIKAN KEPADA SELURUH MASYARAKAT INDONESIA?Untuk masyarakat luas, saya ingin menyampaikan bahwa apa yang saya lakukan dapat juga dilakukan oleh semua orang. Yang penting ada kesadaran dan kemauan untuk peduli terhadap lingkungan kita. Kita sudah mengambil banyak hal dari lingkungan, dan saatnya kita memberi untuk lingkungan. Mulai dari diri sendiri untuk hidup yang lebih baik. Menurut aku, pertanyaan yang diajukan ke Pak Kemal lebih ke hal-hal strategis yang ingin dicapai WWF sebagai organisasi dalam kampanye ini

Kalau pun ini kampanye global, tapi diingatkan lagi bahwa yang terpenting justru bagaimana kampanye ini justru bisa jadi bottom up juga. Jadi kampanye Earth Hour relevan untuk dilakukan siapa saja, tanpa batas usia, batas ekonomi, batas politis, dst

Menurut aku, yang bagus disampaikan oleh orang sekelas menteri harusnya adalah data.

Minyak bumi dan batu bara itu kan tidak bisa diperbarui, apa betul dalam 23 tahun lagi akan habis?

Jadi kampanye Earth Hour bukan untuk anak cucu kita tapi SANGAT RELEVAN dengan kita karena ga nyampe anak cucu juga sudah habis!

Akan sangat penting buat semua warga Indonesia lebih cerdas dalam gaya hidupnya, terutama yang terkait dengan sumber energi

Ai: untuk MESDM sengaja dibuat pertanyaan yang agak umum, mengingat kita harus hati-hati dengan isu kenaikan BBM. Data resource tidak ditampilkan, takut mengundang pertanyaan media yang tidak diinginkan. (

Kalau aku jadi penanya-nya, aku pengen tahu banget apa tanggapan dia setelah Earth Hour dilakukan tidak Cuma di Jakarta, tapi di 7 kota besar lebih di Pulau Jawa. Dan termasuk di banyak sekali kota besar lain di luar Jawa Bali hingga total 26 kota.

Ai: pertanyaan ini sudah ditanyakan pada saat press conference di CFD, apakah akan ditanyakan kembali?

Apa target dia setelah Earth Hour untuk hemat energi warga kotanya. Kan katanya: JAKARTA SIAP!

Nah kesiapannya apa aja?

Ai: pertanyaannya bisa dibuat, tapi jawabannya agak sulit dibuat(

Nah kan orang sebenarnya sudah mulai bosan dengan Nugie sebagai public figure yang setia dengan kampanye lingkungan hidup, jadi pertanyaannya harus baru:

Apa yang akan Anda jawab ketika ada orang bertanya: kenapa Anda begitu getol kampanye? Apa strategi menjelaskan yang tepat kepada orang-orang di sekitar supaya mengikuti jejak Anda?

Ada ga pengalaman yang ga mengenakkan ketika mengajak orang lain untuk mulai gaya hidup ramah lingkungan?

Menurut Nugie, kampanye dia efektif ga selama ini? Sudah banyakkah orang yang di sekitar dia akhirnya ikut juga?