dr paul

8
PROPOSAL KUNJUNGAN KEPANITERAAN KLINIK IKM KE PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (PUSLITBANG) GIZI-BOGOR KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 15 DESEMBER– FEBRUARI 2015

description

n

Transcript of dr paul

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK IKM

PROPOSAL KUNJUNGAN KEPANITERAAN KLINIK IKM

KE PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

(PUSLITBANG) GIZI-BOGOR

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE 15 DESEMBER FEBRUARI 2015FAKULTAS KEDOKTERAN UKI

JAKARTA

LATAR BELAKANG

Ilmu Gizi merupakan ilmu pemberian makanan yang berhubungan dengan kesehatan dan pertumbuhan, maka demi kesehatan dan pertumbuhan yang normal serta perkembangan fisik dan mental, makanan sehari-hari harus mengandung cukup energi dan zat gizi yang esensial untuk tumbuh tersebut.

Pada tahun 60-an, karena gejolak-gejolak politik dalam negeri, rakyat Indonesia belum memperhatikan akan pentingnya gizi. Hal ini mengakibatkan munculnya masalah kekurangan gizi. Hal ini mengakibatkan munculnya masalah Gizi. Dari akademi Gizi (AKZI) mendirikan Lembaga Makanan Rakyat (LMR) yang mengembangkan program gizi masyarakat terutama hal penyediaan pangan. Pada saat itu diciptakan 4 sempurna oleh prof. Poerwo Soedarmo yang digunakan sebagai standart makan.

Pada tahun 1970, berkembanglah Food and Nutrition Centre. Disini tidak hanya mengenai penyediaan pangan saja tapi sudah lebih memperhatikan tentang nutrisi yaitu zat-zat gizi bioaktif yang terkandung didalam makanan. Lalu pemerintah mengembangkan program gizi masyarakat dengan lebih memperhatikan masalah-masalah yang ada di masyarakat seperti jumlah pencapaian program dan masalah gizi sehingga dibentuk Pusat Penelitian Terapan (Applied Nutrition Research) yang kemudian berkembang menjadi NRDC (Nutrition Research and Development) untuk penanggulangan dan evaluasi gizi masyarakat.

Pada tahun 1973, terjadi deteksi penyakit-penyakit defisiensi gizi seperti marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor. Untuk mengatasinya dilakukan PMT untuk pemulihan dengan food supplement sehingga dikembangkan laboratorium Food Science yang dipegang oleh Gizi untuk menghitung jumlah kalori yang terdapat dalam makanan. Pada perkembangan selanjutnya, adanya masalah defisiensi gizi di masyarakat mendorong dibentuknya Puslitbang Gizi yang memiliki beberapa kegiatan diantaranya klinik gizi, dapur gizi, data komputer, data manajemen statistik, dan kepustakaan.

Dokter muda sebagai salah satu tenaga medis diharapkan dapat mengetahui program nasional yang ditetapkan oleh DEPKES dan mengetahui hasil program tersebut. Untuk itu dilaksanakan program kunjungan dokter muda kepaniteraan klinik IKM FK-UKI ke Puslitbang Gizi Bogor. Sehingga nantinya diharapkan para dokter muda dapat mendiagnosis dan merencanakan terapi bagi penderita suatu penyakit gizi.

TUJUAN

A.TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta merubah sikap dokter muda dalam upaya peningkatan gizi masyarakat melalui penelitian-penelitian terapan untuk mengevaluasi program nasional di Puslitbang gizi Bogor.

B.TUJUAN KHUSUS1. Mampu menilai status klinis gizi pada balita dari gejala dan tanda-tanda secara klinis.

2. Mampu menentukan status gizi secara antropometri

3. Mampu menentukan etiologi primer

4. Mampu mengetahui apa saja jenis klinis gizi

5.Mampu melakukan dietary survey pada balita

SASARAN

Dokter muda / Mahasiswa semester XII FK-UKI

TEMPAT DAN WAKTU

Tempat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor

Jl. Dr. Semeru 63 - Bogor

Waktu : Selasa,03-February 2015

METODE

Pengkayaan materi dari pihak Puslitbang gizi Pemeriksaan fisik, antropometri , gizi klinis , dan dietary survey AKTIVITAS DAN CARA

1. Perkenalan dan orientasi dengan Staff Puslitbang gizi Bogor dan keluarga penderita. (metode: observasi ; Instrumen: KIE)

2. penyuluhan dalam kelas (bahan informasi dari pihak Puslitbang gizi Bogor). (Metode: pengkayaan ; instrumen: KIE)

3. Melakukan pemeriksaan jasmani , pemeriksaan antropometri , dietary survey, mendiagnosa, dan terapi di klinik. (metode pemeriksaan fisik, antropometri, instrumen: status gizi, timbangan dan meteran)

4. Pembuatan status gizi balita dengan metode ( instrumen: dietary survey)

5. Kunjungan di dapur gizi (melihat cara pembuatan tepung tempe), perpustakaan, laboratorium. (metode: observasi dan wawancara ; instrumen: Kuesioner)

MONITORING1. Terlaksana perkenalan dan orientasi dengan staf Puslitbang gizi Bogor dan keluarga penderita.

2. Terlaksana penyuluhan dalam kelas.

3. Terlaksana anamnesa, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan laboratorium, pembuatan diagnosa, dan terapi di klinik.

4. Terlaksana pemeriksaan antropometri klinik.

5. Terlaksana pembuatan status gizi balita.

6. Terlaksana kunjungan ke dapur gizi (melihat cara pembuatan tepung tempe), perpustakaan, laboratorium.

EVALUASI

Membuat laporan hasil kunjungan ke Puslitbang Gizi Bogor

PENUTUP

Demikian proposal kunjungan Puslitbang Gizi Bogor kami susun, semoga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik

Ketua

Sekretaris

Nurmaulia risky , S.Ked.

novena jean ,S.ked

Mengetahui

Dr. Paul Matulessy, MD , MN, SpGK.