DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah...

236
DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. Gubernur Banten H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M.AP. Wakil Gubernur Banten Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2020

Transcript of DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah...

Page 1: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si.

Gubernur Banten

H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M.AP.

Wakil Gubernur Banten

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019

Pemerintah Provinsi Banten

Tahun 2020

Page 2: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019 i

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur kami

panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 dapat disusun

dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan dalam Peraturan perundang –

undangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja

instansi pemerintah dalam melaksanakan amanah yang diberikan oleh rakyat sebagaimana

telah tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja sebagai implementasi Undang-undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Banten Tahun 2019 ini

diharapkan dapat menjadi panduan bagi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah

Provinsi Banten, dalam meningkatkan kinerja organisasinya sesuai dengan visi, misi,tujuan,

sasaran, program dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi

Banten No 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Banten Tahun 2017-2022 dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

informasi dan bahan evaluasi atas kinerja pembangunan pada Tahun 2019 serta penentuan

prioritas rencana pembangunan pada tahun yang akan datang guna mewujudkan Visi

Provinsi Banten yaitu “Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan

Berakhlakul Kharimah”.

KATA PENGANTAR

Page 3: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019 ii

Kami yakin bahwa seluruh kinerja Pemerintah Provinsi Banten sudah kami sajikan

berdasarkan kinerja aktual Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten

secara transparan dan akuntabel, mudah-mudahan memenuhi harapan berbagai pihak

selaku pengambil keputusan dan dapat menjadi masukan dan saran evaluasi agar kinerja

kedepan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,

pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 ini

disampaikan, semoga Allah SWT meridhoi setiap usaha dan langkah kita. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

Serang, April 2020

GUBERNUR BANTEN,

WAHIDIN HALIM

Page 4: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

iii Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Halaman

Kata Pengantar............................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................................ iii

Daftar Tabel...................................................................................................................................... iv

Daftar Grafik ................................................................................................................................... vi

Ikhtisar Eksekutif……………………………………………………………………..... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................

I-1

1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................ I-1

1.3 Dasar Hukum Dan Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Provinsi Banten ................................................................................

I-2

1.4 Gambaran Umum Pemerintah Provinsi Banten ............................................... I-3

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 RPJMD Tahun 2017-2022 ..................................................................................

II-2

2.1.1. Visi Pemerintah Provinsi Banten ........................................................... II-2

2.1 2. MisiPemerintah Provinsi Banten............................................................ II-3

2.1.3.Tujuan ........................................................................................................... II-3

2.1.4.Sasaran........................................................................................................... II-5

2.1.5. Strategi dan Arah Kebijakan..................................................................... II-10

2 .2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)...................................................................... II-12

2.3 Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 .......................................................

II-13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Kinerja..............................................................................................

III-2

3.2 Analisis Capaian Kinerja...................................................................................... III-33

3.3 Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran ................................................ III-80

3.4 Pengelolaan Keuangan Daerah........................................................................... III-80

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan..............................................................................................................

IV-1

4.2 Rencana Tindak Lanjut.......................................................................................... IV- 3

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR ISI

Page 5: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

iv Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota

di Provinsi BantenTahun 2019 ....................................................................................... I-14

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Tahun 2014 – 2018 .................. I-15

Tabel 1.3 Prioritas Pembangunan dan Arah Kebijakan Provinsi Banten Tahun 2019 ...................... I-39

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Tabel 2.1 Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan............................................................... II-3

Tabel 2.2 Hubungan Antara Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ..................................... II-7

Tabel 2.3 Fokus Pembangunan dan Arah Kebijakan Tahun 2019............................................ II-10

Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama Makro Provinsi Banten Tahun 2019................................ II-14

Tabel 2.5 Penetapan Indikator Kinerja Provinsi Banten Tahun 2019...................................... II-14

Tabel 2.6 Matriks Hubungan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran ................................................... II-16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja.......................................................................................... III-2

Tabel 3.2 Pengukuran Realisasi Indikator Kinerja Makro Tahun 2019.................................... III-3

Tabel 3.3 Pencapaian IKU Gubernur Tahun 2019...................................................................... III-4

Tabel 3.4 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2019 Per Triwulan............. III-6

Tabel 3.5 Pengukuran Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2019.................................... III-12

Tabel 3.6 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten Tahun 2010 s.d 2018.................. III-34

Tabel 3.7 Indikator Demokrasi Indonesia..................................................................................... III-38

Tabel 3.8 Perkembangan IDI Berdasarkan 3 (Tiga) Aspek IDI ................................................ III-39

Tabel 3.9 Target Kinerja Sasaran BPKAD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Berdasarkan RPJMD ...................................................................................................... III-47

Tabel 3.10 Target Kinerja Sasaran BPKAD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Berdasarkan Program dan Indikator Renstra BPKAD ............................................. III-48

DAFTAR TABEL

Page 6: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

v Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Tabel 3.11 Program Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah................... I-49

Tabel 3.12 Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah ..................................... III-50

Tabel 3.13 Program Penatausahaan Aset Daerah ......................................................................... III-50

Tabel 3.14 Neraca Provinsi Banten Tahun 2019............................................................................ III-51

Tabel 3.15 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019.......................................................... III-52

Tabel 3.16 Prosentase Kondisi Jaringan Jalan Provinsi Banten (%) Akhir Tahun 2019 ........ III-53

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap ..... III-53

Tabel 3.18 Realisasi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi TA 2019........................ III-54

Tabel 3.19 Capaian Indikator Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019........................................ III-69

Tabel 3.20 Realisasi Berdasarkan Jumlah Proyek, PMA dan PMDN Tahun 2019 .................. III-73

Tabel 3.21 Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Banten Tahun 2019................... III-84

Tabel 3.22 Realisasi Anggaran Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun 2019........................... III-86

Tabel 3.23 Realisasi Anggaran Belanja Daerah PerUrusan Provinsi Banten Tahun 2019 ...... III-88

Page 7: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

vi Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten Tahun 2019 ...................................................................................... I-14

Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Tahun 2014 – 2018 .................. I-15

Grafik 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Bekerja di Provinsi Banten (Juta Jiwa),

Agustus 2014– Agustus 2019 ......................................................................................... I-25

Grafik 1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten Periode 2016 – 2019 ............ I-26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Grafik 3.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten Periode Tahun 2016 – 2019 .... III-37

DAFTAR GRAFIK

Page 8: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

vii Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Pemerintah Provinsi Banten sebagai penyelenggara pemerintahan ditingkat Provinsi

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi dan urusan

yang menjadi kewenangannya. Dalam rangka mewujudkan good governance, akuntabilitas

merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen

pemerintahan. Akuntabilitas sekurang – kurangnya harus memuat Visi,Misi,Tujuan dan

Sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis

organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran yang

dapat diukur, diuji dan diandalkan. Laporan Kinerja Inatansi Pemerintah bukan hanya

sekedar alat akuntabilitas tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi dalam

upaya peningkatan kinerja pada tahun-tahun yang akan datang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Oleh karena itu, Tahun 2019 merupakan tahun kedua atau

periode I dalam pelaksanaan RPJMD 2017 – 2022. Secara umum pencapaian sasaran

melalui indikator-indikator kinerja menunjukan keberhasilan dalam mewujudkan Visi, Misi

RPJMD 2017 – 2022. Namun dibutuhkan evaluasi kinerja guna mengetahui dan menilai

capaian yang telah dihasilkan oleh Pemerintah Provinsi Banten pada tahun tersebut.

Untuk mewujudkan Visi Provinsi Banten, Yaitu :”Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya

Saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah” maka Pemerintah Provinsi Banten menetapkan 5

Misi, 5 Tujuan Dan 48 Sasaran Strategis dalam RPJMD 2017 – 2022 sebagaimana tertuang

dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017.

Terdapat Isu-isu Strategis dan masalah mendesak di Provinsi Banten yang menjadi

prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2019, yaitu: (1) Pembangunan

Tata Kelola Pemerintahan; (2) Peningkatan Infrastruktur Wilayah; (3) Peningkatan Akses,

Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Sosial; (4) Peningkatan Infrastruktur Wilayah

Peningkatan Akses, Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Sosial; (5) Peningkatan Akses, Mutu

Pendidikan, Kesehatan dan Sosial;

IKHTISAR EKSEKUTIF

Page 9: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

viii Kinerj Inst Pemerint Provinsi B en T un 2019

Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 disajikan

dengan mengukur pencapaian 5 Tujuan dan 48 Sasaran Strategis dengan 226 Indikator

Kinerja melalui pelaksanaan 129 Program. Dalam pelaksanaan pembangunan harus dapat

diukur realisasinya, oleh karenanya Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan Indikator

Kinerja Utama dalam setiap sasaran sebagai alat ukur atas keberhasilan atau kegagalan

untuk mempersentasikan dari integritas pembangunan di Provinsi Banten selama lima

tahun kedepan.

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 yang

diharapkan dapat bermanfaat, untuk :

1. Mendorong peningkatan mutu penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan

pembangunan yang baik dan bersih;

2. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja pembangunan dan mempertajam prioritas

rencana pembangunan di tahun yang akan datang;

3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Banten

dalam mewujudkan transparansi pertanggungjawaban kinerja dan pelayanan

publik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memiliki 2 fungsi yaitu :

1. Informasi Kinerja ini disampaikan kepada publik sebagai bagian dari

pertanggungjawaban penerima amanat;

2. Informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik untuk

memberikan saran atau masukan guna perbaikan kinerja Pemerintah Provinsi

Banten pada tahun-tahun yang akan datang.

Page 10: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

B AB I

PENDAHULUAN

DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si.

Gubernur Banten

H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M.AP.

Wakil Gubernur Banten

L K I P Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

Page 11: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 1 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

1.1 LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good

Governance and Clean Government) serta berhasil merupakan prasyarat bagi setiap

Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta

cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate agar

penyelenggaraan pemerintahaan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Good

Governance dan Clean Government, maka instansi pemerintah bertanggungjawab

dalam peningkatan kinerja melalui rangkaian sistematik pada sistem akuntabilitas

kinerja. Salah satu perwujudan akuntabilitas kinerja dituangkan dalam Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun secara periodik.

Tersusunnya LKIP Provinsi Banten ini berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Sesuai dengan amanat tersebut bahwa Kepala Daerah diminta

untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah kepada Menteri

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan

Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Banten

Tahun 2019 dimaksudkan untuk menjelaskan capaian kinerja Pemerintah Provinsi

BAB I

PENDAHULUAN

Page 12: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 2 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Banten dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator-

indikator yang telah ditetapkan.

Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi

Banten Tahun 2019 adalah sebagai sarana bagi pemerintah Provinsi Banten dalam

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder (Presiden,

DPRD dan Masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan

sumberdaya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Provinsi Banten dan juga

sebagai bahan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja yang telah dilaksanakan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Banten Tahun 2019

diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

Mendorong Pemerintah Provinsi Banten untuk dapat melaksanakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan secara baik, benar, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Menjadikan Pemerintah Provinsi Banten sebagai perintahan yang akuntabel

sehingga dapat berperan secara efektif , efisien dan ekonomis serta responsif

terhadap aspirasi masyarakat dalam rangka menciptakan lingkungan yang tentram,

tertib dan kondusif serta meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada

Masyarakat Banten;

Menjaga amanat yang dipercayakan oleh Masyarakat Banten terhadap

Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Banten.

1.3 DASAR HUKUM DAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Banten mengacu

pada beberapa dasar hukum sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 23 tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Banten

(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

Page 13: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 3 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi tahun 2010-2025;

6. Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Banten.

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2019 menggunakan Sistematika yang diatur dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaiberikut :

1. Bab I Pendahuluan

2. Bab II Perencanaan Kinerja

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

b. RealisasiAnggaran

4. Bab IV Penutup

5. Lampiran-lampiran

1.4 GAMBARAN UMUM PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

1.4.1 Kondisi Geografis

1.4.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 Tentang Pembentukan

Provinsi Banten, secara geografis wilayah Provinsi Banten seluas 9.662,92 km2, dan

Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa dengan batas wilayah yaitu :

Page 14: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 4 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Jumlah Penduduk 2017

LPP

Kepadatan Penduduk

: 12.448.160 Jiwa (BPS)

: 2,01 %

: 1.288 Jiwa/Km2

a) Sebelah Utara dengan Pulau Jawa ;

b) Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat ;

c) Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia ; dan

d) Sebelah Barat dengan Selat Sunda dan Provinsi Lampung.

Provinsi Banten secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian

0 – 200 meter diatas permukaan laut, serta memiliki beberapa gunung dengan

ketinggian mencapai 200 meter diatas permukaan laut.

Secara administratif wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 4 (empat) daerah otonom

Kabupaten, yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan

Kabupaten Tangerang serta 4 (empat) daerah otonom kota yaitu Kota Tangerang,

Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya secara rinci

Propinsi Banten terdiri dari 155 kecamatan, dan 1551 desa/kelurahan (1238 desa dan

313 kelurahan).

1.4.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

Posisi Astronomi

Berdasarkan kondisi geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang

memiliki posisi yang strategis yaitu sebagai jalur penghubung darat antara Pulau Jawa

dengan Pulau Sumatera,sertasebagian wilayahnya yaitu Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerangdan Kota Tangerang Selatan menjadi daerahpenyangga/hinterland bagi

Provinsi DKI JakartasebagaiIbukota Negara.

Page 15: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 5 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 05007’50” dan 7001’ 01”

Lintang Selatan dan 105001’11” dan 106007’12” Bujur Timur. Iklim wilayah

dipengaruhi oleh angin Muson dan gelombang Lanina (Elnino) yang pada saat musim

hujan (November-Maret) cuaca didominasi angin barat dari Samudera Hindia (Sebelah

Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.

Kondisi Topografi

Kondisi topografi wilayah Banten pada umumnya merupakan dataran rendah

dengan ketinggian antara 0 – 200 m dpl yang terletak di daerah Kota Cilegon, Kota

Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang

dan sebagian besar wilayah Kabupaten Serang. Adapun daerah KabupatenLebak

bagian tengah, sebagian kecil Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang memiliki

ketinggian berkisar 201 – 2.000 mdpl. Sedangkan daerahKabupaten Lebakbagian

Timur memiliki ketinggian 501 – 2.000 mdpl yang terdapat di Puncak Gunung

Sanggabuana dan GunungHalimun.

Kondisi Topografi suatu wilayah berkaitan dengan bentuk raut permukaan

wilayah atau morfologi. Morfologi wilayah Banten secara umum terbagi menjadi tiga

kelompok yaitu morfologi dataran, perbukitan landai – sedang (bergelombang rendah

– sedang ) dan perbukitan terjal. Dataran rendah umumnya terdapat di daerah bagian

utara dan sebagian selatan. Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai

ketinggian kurang dari 50 meter dpl (diatas permukaan laut) sampai wilayah pantai

yang mempunyai ketinggian 0 – 1 meter dpl

Morfologi Perbukitan Bergelombang Rendah – Sedang sebagian besar

menempati daerah bagian tengah. Wilayah perbukitan terletak pada wilayah yang

mempunyai ketinggian minimum 50 m dpl. Di bagian utara Kota Cilegon terdapat

wilayah puncak Gunung Gede yang memiliki ketinggian maksimum 553 m dpl,

sedangkan perbukitan di Kabupaten Serang terdapat wilayah Selatan Kecamatan

Mancak dan Waringin Kurung dan di Kabupaten Pandeglang wilayah perbukitan

berada di Selatan. Di Kabupaten Lebak terdapat perbukitan di Timur berbatasan

dengan Bogor dan Sukabumi dengan karakteristik litologi ditempati oleh satuan litologi

sedimen tua yang terinstrusi oleh batuan beku dalam seperti batuan beku granit,

Page 16: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 6 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

gradionorit, diorit dan andesit. Biasanya pada daerah sekitar terobosan batuan beku

tersebut terjadi suatu proses remineralisasi yang mengandung nilai sangat ekonomis

seperti cebakan bijih timah dan tembaga.

Kondisi Geologi

Provinsi Banten mempunyai bentang alam wilayah terdiri atas pedaratan

sebagaimana yang terbentang antara Tangerang dan Serang, perbukitan sedang (antara

Serang – Pandeglang – Cibaliung) dan perbukitan terjal yang tersebar di Bagian Selatan

dengan puncak – puncak Gunung Sanggabuana, Gunung Halimun, Gunung Endut

dan Gunung Nyuncung.

Keadaan bentuk bentang alam ini sangat berkaitan erat dengan kondisi geologi

Regional daerah Banten yang merupakan bagian dari Jalur/budur Magmatik berumur

Tersier – Kuarter yang membentang dari ujung Utara Pulau Sumatera – Nusa

Tenggara yang dikenal sebagai Busur Magmatik Sunda – Banda (Sunda – Banda

Magmatik Arc). Di daerah Banten busur ini membentuk kubah, pematang dan kerucut

gunung api yang aktif.

Kondisi geologi seperti tersebut diatas menghasilkan potensi sumber daya

mineral dan geowisata yang cukup melimpah. Daerah berbatuan gunung api tua yang

diterobos oleh batuan intrusif yang lebih muda, merupakan tempat kedudukan

mineralisasi logam dasar dan logam mulia seperti timbal, besi dan emas. Sedangkan

daerah berbatuan gungung api lebih muda merupakan daerah prospek untuk bahan

galian industri seperti batu pasir kuarsa, batu gunung, bentonit, seolit, lempung, tokesi

dan tras. Selain itu daerah berbatuan sedimen tua dan muda sangat erat kaitannya

dengan keterdapatan batubara dan batugamping.

Kondisi Klimatologi

Iklim Wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh angin Monson (Monson Trade)dan

gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember – Maret) cuaca

didominasi oleh angin Barat (dari Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan India)

yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Pada Bulan

Agustus cuaca didominasi oleh angin Timur yang menyebabkan wilayah Banten

Page 17: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 7 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai dan perbukitan

berkisar antara 22oC dan 32oC, sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian

antara 400 – 1.350 m dpl mencapai antara 18o C – 29o C.

Cuaca wilayah Provinsi Banten didominasi oleh Angin Barat dari Samudra

Hindia dan Angin Asia di musim penghujan serta Angin Timur pada musim kemarau.

Selama tahun 2018 suhu udara di Banten berkisar antara 23,60C - 32,20C, dengan

kelembaban udara bervariasi antara 97%-99%. Curah hujan dalam setahun masing-

masing sebanyak 176 hari dan 1.521 mm.

Kondisi Hidrologi

Potensi sumber daya air wilayah Provinsi Banten banyak ditemui di Kabupaten Lebak

dan Kabupaten Pandeglang. Hal itu disebabkan sebagian besar wilayah merupakan

kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Berdasarkan pembagian Daerah

Aliran Sungai (DAS), Provinsi Banten terbagi ke dalam enam DAS, yaitu:

1. DAS Cisadek-Cikuningan, yang meliputi wilayah bagian Selatan Kabupaten

Pandeglang;

2. DAS Cibaliung-Cibareno, yang meliputi wilayah bagian Selatan Kabupaten Lebak;

3. DAS Ciujung-Cidurian, yang meliputi wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten

Serang;

4. DAS Rawadano, yang meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Serang dan

Kabupaten Pandeglang;

5. DAS Teluklada, yang meliputi wilayah Kabupaten Lebak dan wilayah barat

Kabupaten Pandeglang;

6. DAS Cisadane-Ciliwung, yang meliputi bagian timur wilayah Kabupaten Tangerang,

Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

1.4.1.3 Potensi Unggulan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Tahun 2008 – 2028, di wilayah Provinsi

Banten terdapat bebrapa Kawasan Strategis Nasional (KSN) antara lain, KSN Selat

Sunda, KSN Ujung Kulon, KSN JABODETABEKJUR, Kawasan Ekonomi Khusus

Page 18: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 8 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

(KEK) Tanjung Lesung, serta terdapat 21 Kawasan Industri di wilayah Provinsi

Banten dengan produk manufaktur unggulan : Baja, Petrokimia, Alas Kaki, Elektronik,

Semen dan Makanan, yang didukung oleh keberadaan beberapa pusat perdagangan

tradisional dan modern, infrastruktur dan simpul transportasi meliputi Bandara

Internasional Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan Tol Jakarta – Merak, Jalan Tol

Serpong – Jakarta – Purbaleunyi, Kereta Api Jakarta – Merak. Terdapat 39 Lokasi

Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun

2010 – 2030.

1.4.1.4. Wilayah Rawan Bencana

Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Provinsi Banten yang

teridentifikasi, antara lain :

a. Wilayah Rawan Banjir

Daerah Rawan Banjir di Provinsi Banten tersebar di beberapa kecamatan di

Kabupaten/Kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1). Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Purwakarta, dan Grogol ;

2). Kota Serang meliputi Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, Serang, dan

Walantaka ;

3). Kota Tangerang meliputi Kecamatan Tangerang, Cipondoh, Batuceper, Ciledug,

Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk, Neglasari, Pinang, Karangtengah

dan Larangan ;

4). Kota Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Ciputat, Ciputat Timur dan

Pondok Aren ;

5). Kabupaten Lebak meliputi kecamatan Malingping, Banjarsari, Cimarga,

Rangkasbitung dan Cibadak ;

6). Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Labuan, Pagelaran, Cikedal, Perdana,

Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur, dan Carita ;

7). Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara, Puloampel,

Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande, Kibin, Carenang, Binuang,

Tunjung Teja, Cikeusal, Pamarayan, Anyer dan Cinangka.

Page 19: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 9 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

b. Wilayah Rawan Longsor

Daerah Rawan Longsor di Provinsi Banten yang tersebar di beberapa

kecamatan di Kabupaten/Kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1). Kota Cilegon meliputi Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta ;

2). Kabupaten Serang meliputi Bojonegara dan Cikeusal ;

3). Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cipanas, Muncang, Cibeber dan Bayah ;

4). Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari, dan

Mandalawangi.

c. Tsunami

Daerah rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai Utara, Barat,

sampai Selatan Provinsi Banten meliptu Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota

Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

1.4.1.5 Potensi Pengembangan Wilayah

Potensi Pertanian dan Perkebunan

Provinsi Banten merupakan salah satu lumbung pangan nasional, sektor

pertanian yang berkembang sangat bervariatif mulai dari tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan. Komoditas utama tanaman pangan yang dikembangkan

terdiri dari padi,jagung,kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dan

Provinsi Banten merupakan produsen beras terbesar ke 11 di wilayah Indonesia, padi

menjadi tanaman yang telah ditanam diseluruh wilayah Banten, akan tetapi Sentra

Produksinya hanya terletak pada 4 wilayah Kabupaten, yaitu Pandeglang,Lebak,Serang

dan Tangerang.

Produksi tanaman palawija terbanyak dipegang oleh tanaman ubi kayu

sedangkan yang paling sedikit adalah tanaman kacang hijau. Sedangkan komoditas

tanaman Holtikultura yang dikembangkan di Provinsi Banten meliputi tanaman buah

Golden Melon dari Kota Cilegon dan Serang, jambu citra dari Anyer Kabupaten

Serang, tanaman buah naga di Baros Kabupaten Serang, bunga Anggrek di Kota

Tangerang Selatan. Untuk Produksi sayur-sayuran menunjukkan peningkatan yang

cepat terutama sayuran dataran rendah dengan komoditas andalannya jamur, petei,

kacang panjang dan cabai besar.

Page 20: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 10 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Pada tahun 2018 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 5,78 persen.

Kelompok tanaman pangan merupakan penyumbang terbesar terhadap lapangan usaha

pertanian, yaitu tercatat sebesar 38,56 persen dari seluruh nilai tambah pertanian.

Kontribusi kelompok tanaman pangan terhadap total PDRB pada tahun 2018

menurun menjadi 2,23 persen dibanding tahun 2017 sebesar 2,31 persen. Dalam

periode tahun 2016-2018 kelompok tanaman pangan mengalami penurunan

kontribusi, baik terhadap total PDRB maupun terhadap lapangan usaha pertanian.

Sub lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi pada

tahun 2018 adalah sublapangan usaha peternakan yaitu sebesar 6,99 persen, yang

diikuti oleh perkebunan sebesar 5,48 persen. Sementara sublapangan usaha lainnya

mencetak laju pertumbuhan positif dibawah 5 persen, yaitu kelompok Perikanan,

Tanaman Hortikultura, Jasa Pertanian dan Perburuan, Kehutanan dan Penambangan

Kayu, serta Tanaman Pangan, yang masing-masing mencetak laju pertumbuhan

sebesar 2,93 persen, 2,92 persen, 1,87 persen, 1,54 persen, dan 1,07 persen.

Potensi Kehutanan

Provinsi Banten saat ini telah memiliki Taman Hutan Raya (TAHURA) yang

diberi nama TAHURA BANTEN dengan luas ± 1.595.9 Ha sesuai Keputusan Menteri

Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.221/Menhut-II/2012 tanggal 4 Mei 2012

tentang Perubahan Fungsi antar Fungsi Pokok dari Kawasan Hutan Produksi Terbatas

seluas ± 833 Ha, dan Hutan Produksi Tetap seluas ±662 Ha serta Perubahan Fungsi

dalam Fungsi Pokok dari Taman Wisata Alam Carita seluas ±95 Ha menjadi Kawasan

Hutan Konservasi dengan fungsi Taman Hutan Raya seluas ±1.595.90 Ha yang

terletak dikelompok Hutan Gunung Aseupan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten

dengan nama Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten.

Potensi Kelautan dan Perikanan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten tersebad di 5 Kabupaten

kota dengan 61 buah pulau – pulau kecil yaitu di Kota Cilegon sebanyak 5 pulai,

Kabupaten Pandeglang sebanyak 33 pulau, Kabupaten Serang sebanyak 17 Pulau,

Kabupaten Tangerang sebanyak 1 pulau dan Kabupaten Lebak sebanyak 5 pulau.

Page 21: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 11 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Disamping itu Banten memiliki garis pantai 499,62 Km terbagi atas garis pantai yang

menghadap Samudera Indonesia 138,62Km, menghadap laut Jawa 127,10 Km dan

menghadap Selat Sunda 233,90 Km. Kondisi geografis semacam ini menyimpan

potensi Sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Termasuk didalamnya

perikanan, tangkap dan budidaya, industri pengolahan produk perikanan dan

bioteknologi, pariwisata bahari dan pantai, pertambangan dan energi, perhubungan

laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai, pulau – pulau kecil dan kegiatan

pendayagunaan benda – benda berharga (the sunken treasure).

Di perairan laut Banten peluang pengembangan sangat besar karena kaya akan

jenis – jenis ikan dengan potensi sebesar 60.400 ton/tahun (Proyeksi Peningkatan

Produksi Perikanan Tangkap di Laut 2010 – 2014 menurut Provinsi dalam Renstra

KKP,2010),sedangkan potensi perairan umum mencapai 2.965 ton/tahun (Laporan

Statistik Perikanan Tangkap,2010). Di Laut Selatan (Samudera Hindia), peluang

pengembangan terbuka lebar dengan potensi sebesar 666.240 ton/tahun.

Potensi Pertambangan dan Energi

Sektor energi listrik Banten menjadi salah satu sektor strategis yang bukan saja

untuk Banten, tapi juga bagi Jawa dan Bali. Kondisi yang demikian itu dapat terjadi

karena dari sisi supply, Banten memiliki pembangkit listrik yang masuk dalam jaringan

listrik interkoneksi Jawa – Bali. Pembangkit listrik tersebut adalah PLTU Suralaya dan

PT Krakatau Daya Listrik (Cilegon), PLTGU Bojonegara (Kabupaten Serang), PLTU

Lontar (Kab Tangerang), dan PLTU Labuan (Kab Pandeglang).

Pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, sub lapangan usaha yang

berkontribusi terbesar adalah Pertambangan Bijih Logam yaitu sebesar 55,41 persen

pada tahun 2018, menurun tipis dari 56,00 persen ditahun 2017. Penyumbang terbesar

berikutnya berturut-turut adalah lapangan usaha Pertambangan Minyak, Gas dan Panas

Bumi, Pertambangan dan Penggalian lainnya, serta Pertambangan Batubara dan Lignit.

Secara umum, selama tahun 2014-2018, peranan sub lapangan usaha Pertambangan

Bijih Logam cenderung mengalami fluktuasi pada kisaran 53-57 persen.

Secara keseluruhan, pada tahun 2018 lapangan usaha Pertambangan dan

Penggalian tumbuh sebesar 0,72 persen, yang didorong oleh sub lapangan

Page 22: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 12 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Pertambangan dan Penggalian lainnya dan Pertambangan Bijih Logam yang tumbuh

masing-masing sebesar 6,47 persen dan 0,77 persen.

Potensi Industri dan Perdagangan

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi persentase

PDRB kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan primer,

kelompok lapangan usaha sekunder dari kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok

lapangan usaha primer terdiri dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan

pertambangan dan penggalian. Kelompik usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha

industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, konstruksi. Kemudian

kelompok lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan usaha perdagangan besar dan

eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan,

penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan,

real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial

wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan jasa lainnya.

Pada lapangan usaha Industri Pengolahan, sub lapangan usaha yang

menyumbang peranan terbesar pada tahun 2018 adalah Industri Kimia, Formasi dan

Obat Tradisional, yaitu sebesar 21,41 persen. Selanjutnya berturut-turut diikuti oleh

Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik

sebesar 17,08 persen, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi sebesar 11,40 persen, Industri

Makanan dan Minuman sebesar 10,70 persen. Sublapangan usaha lainnya

menyumbang peranan dibawah 10 persen, diantaranya adalah Industri Kertas dan

Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Logam

Besar, dan Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki. Industri Kimia, Farmasi

dan Obat Tradisional dan Industri Logam Dasar tercatat sebagai sub lapangan usaha

yang mengalami peningkatan kontribusi paling besar pada tahun 2018. Sementara itu,

sublapangan usaha yang memiliki peranan terkecil adalah Industri Pengolahan

Tembakau sebesar 0,006 persen, diikuti oleh Industri Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyam dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 0,38 persen,

Industri Batubara dan Penggalian Migas sebesar 0,40 persen, dan Industri Furnitur

sebesar 0,41 persen.

Page 23: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 13 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Potensi pariwisata

Banten merupakan Provinsi yang telah dicanangkan menjadi salah satu wilayah

penyangga (buffer) antara pulau Jawa dan Sumatera dalam paradigma Master Plan

Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, memiliki potensi

pariwisata yang sangat besar. Hal ini didukung pula dengan diterbitkannya Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012, yang menetapkan Tanjung Lesung sebagai

salah satu kawasan Ekonomi Khusus (KEK), selain Sei Mengkei dan Bitung.

Merujuk pada strategi MP3EI yaitu pengembangan potensi ekonomi daerah;

terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global; serta peningkatan SDM dan

IPTEK; ditambah dengan legalitas penetapan KEK di Tanjung Lesung dan sektor

pariwisata menjadi prioritas nasional dan Provinsi Banten, sudah saatnya bagi

pariwisata untuk mendapatkan perhatian khusus dari stakeholders Provinsi Banten.

Hal ini tentu saja sejalan dengan tema Koridor Ekonomi Pulau Jawa yang berperan

sebagai pendukung industri dan jasa nasional.

Pariwisata yang selalu diidentikkan dengan kegiatan perjalanan adalah suatu

aktivitas sadar yang secara langsung maupun tidak langsung menyentuh dan

melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pariwisata bisa sebagai

konsumen jasa pariwisata maupun berperan menjadi produsen atau penyedia

barang/jasa dalam kegiatan pariwisata. Masyarakat bersentuhan langsung dengan

kegiatan pariwisata karena merupakan bagian dari lingkungan sosial – ekonomi yang

melingkupi kegiatan pariwisata secara luas. Dengan demikian, masyarakat termasuk

juga pemangku kepentingan dalam sistem besar kepariwisataan yang harus

diberdayakan dengan seutuhnya.

1.4.2 Kondisi Demografi

1.4.2.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data hasil sensus penduduk, penduduk Provinsi Banten

menunjukkan jumlah yang terus meningkat setiap tahun, baik penduduk laki – laki

maupun perempuan. Penduduk Banten tahun 2019 sebanyak 10.906.472 jiwa yang

terdiri atas 5.549.554 jiwa penduduk laki – laki dan 5.356.918 jiwa penduduk

perempuan.

Page 24: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 14 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Sumber : DP3AK2B Provinsi Banten Tahun 2019

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tahun 2019

L

P

319.280 208.117

639.081 725.575

588.934628.481

877.142

1.370.308 1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

0

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tahun 2019

NO.

KAB./KOTA

TAHUN 2019

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Kab. Pandeglang 620.660 588.934 1.209.594

2 Kab. Lebak 664.743 628.481 1.293.224

3 Kab. Tangerang 1.424.661 1.370.308 2.794.969

4 Kab. Serang 757.412 725.575 1.482.987

5 Kota Tangerang 893.950 877.142 1.771.092

6 Kota Cilegon 215.245 208.117 423.362

7 Kota Serang 332.912 319.280 652.192

8 Kota Tangerang Selatan 639.971 639.081 1.279.052

BANTEN 5.549.554 5.356.918 10.906.472

Page 25: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 15 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Sumber : BPS Provinsi Tahun 2019

Grafik 1.2

Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Tahun 2014 – 2018

2018 2017 2016 2015 2014

2

0

Kota Tangerang Selatan

Kota Serang

Kota Cilegon

Kota Tangerang

Kab. Serang

Kab. Tangerang

Kab. Lebak

Kab. Pandeglang

16

14

12

10

8

6

4

Tabel 1.2

Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Tahun 2014 – 2018

NO.

KAB./KOTA

TAHUN (%)

2014 2015 2016 2017 2018

1 Kab. Pandeglang 0,46 0,55 0,47 0,39 0,58

2 Kab. Lebak 0,91 0,83 0,76 0,68 0,87

3 Kab. Tangerang 3,39 3,24 3,17 3,08 3,28

4 Kab. Serang 0,84 0,77 0,69 0,61 0,80

5 Kota Tangerang 2,43 2,36 2,28 2,21 2,39

6 Kota Cilegon 1,76 1,68 1,60 1,53 1,72

7 Kota Serang 1,99 1,92 1,83 1,77 1,95

8 Kota Tangerang Selatan 3,44 3,36 3,28 3,21 3,40

BANTEN 2,33 2,20 2,14 2,01 2,17

Page 26: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 16 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Persebaran penduduk Provinsi Banten tidak merata, karena sebagian besar

masih terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota

Tangerang Selatan. Luas ketiga wilayah tersebut sebesar 1.312,98 km2 atau 14% dari

laus wilayah Provinsi Banten, dengan tingkat hunian penduduk sekitar 59,20% dari

jumlah penduduk Banten pada Tahun 2018. Sedangkan 46,80% penduduk tersebar di

5 wilayah Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang,

dan Kota Cilegon. Akibatnya tingkat kepadatan penduduk antar wilayah di Banten

menjadi tidak merata. Tercatat, Kota Tangerang merupakan wilayah dengan tingkat

kepadatan tertinggi, mencapai 12.992 jiwa per km2. . Sedangkan yang terendah adalah

Kabupaten Lebak yaitu dengan tingkat kepadatan penduduk hanya 368 jiwa per km2.

Berarti, Kota Tangerang hampir 35 kali lebih padat bila dibandingkan dengan

Kabupaten Lebak.

1.4.2.2 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Berbagai masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan

antara lain tingginya tingkat pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan layak,

pemerataan kesempatan kerja, dan kualitas tenaga kerja.salah satu upaya untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera pemerintah berupaya menciptakan lapangan

pekerjaan yang layak. Dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang layak, masyarakat

mempunyai pekerjaan yang dapat menunjang kehidupan ekonominya.

Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2019 sebesar 5,56 juta orang, naik

sekitar 230 ribu pekerja jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018. Pada periode

yang sama juga terjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,52

persen menjadi 8,11 persen. TPT lulusan SMK masih menempati posisi tertinggi

dibanding jenjang pendidikan lain yaitu 13,03 persen pada Agustus 2019

Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Banten adalah

sektor industri dan sektor perdagangan, masing masing sebesar 24,09 persen dan 20,91

persen. Berdasarkan status pekerjaan, sebagian besar penduduk bekerja di Banten

berstatus buruh/karyawan (3,12 juta orang). Jumlah pekerja formal di Banten lebih

Page 27: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 17 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

tinggi dibanding pekerja informal. Persentase pekerja formal 58,74 persen pada

Agustus 2019.

Seiring dengan peningkatan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) mengalami hal yang sama, meningkat dari 62,32 persen menjadi 63,49

persen. TPAK sebesar 63,49 persen berarti dari 100 orang penduduk usia kerja

terdapat sekitar 63 hingga 64 orang yang aktif secara ekonomi.

Sekitar 70 persen penduduk Provinsi Banten tinggal di daerah perkotaan,

sehingga merupakan hal yang wajar jika penduduk usia kerja dan angkatan kerja di

perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Namun demikian,

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di perkotaan tidak berbeda dengan pedesaan.

TPAK di perkotaan tercatat sebesar 63,33 persen, dan TPAK di perdesaan sebesar

63,90 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka di perkotaan lebih rendah dibanding

perdesaan, yaitu 7,62 persen berbanding 10,77 persen. Keadaan ini dimungkinkan

karena lapangan pekerjaan lebih banyak tersedia di perkotaan dibanding di perdesaan,

sehingga penyerapan angkatan kerja dalam dunia kerja di perkotaan lebih tinggi dan

tingkat pengangguran pun rendah.

1.4.2.3 Kondisi Kesejahteraan Masyarakat

Pertumbuhan PDRB

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi persentase

PDRB kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer,

kelompok lapangan usaha sekunder dari kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok

lapangan usaha primerterdiri dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan,

pertambangan dan penggalian. Kelompok usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha

industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, konstruksi. Kemudian

kelompok lapangan usaha tersier terdir dari lapangan usaha perdagangan besar dan

eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan,

penyediaan akomodasi makan dan minum, informasi komunikasi, jasa keuangan, real

estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial

wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Page 28: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 18 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Pertumbuhan ekonomi di Banten pada triwulan I 2019 mengalami penurunan

atau lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2018. Namun lebih tinggi dari

pertumbuhan nasional. Di regional Jawa, pertumbuhan Banten berada di posisi kelima

setelah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Barat (Jabar).

Pada triwulan I 2019 pertumbuhan ekonomi di Banten sebesar 5,42 persen.

Sedangkan pada triwulan IV 2018 sebesar 5,98 persen. Dengan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Banten, pada triwulan I 2019 sebesar Rp 159,83

triliun, dan triwulan IV 2018 sebesar Rp 159,87 triliun.

Pangsa PDRB Banten secara nasional sebesar 4,15 persen. Sedangkan di Jawa

sebesar 7,0 persen. Banten itu berada di peringkat kedua setelah DKI Jakarta

Pertumbuhan ekonomi di Banten pada triwulan I 2019 didorong oleh masih

cukup tingginya konsumsi masyarakat pada momen libur awal tahun dan Imlek serta

investasi proyek-proyek strategis nasional dan swasta meskipun tumbuh lebih rendah

dibandingkan periode triwulan sebelumnya.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi utamanya didorong oleh industri

pengolahan seiring pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga (RT) dan pemerintah.

Kemudian, industri baja juga mencatatkan pertumbuhan penjualan ekspor yang cukup

tinggi, meskipun lebih rendah sebelumnya. Sementara, kinerja industri kimia meningkat

didorong oleh permintaan domestik dan membaiknya ekspor meskipun masih

mengalami kontraksi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2019, Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Perekonomian Banten atas dasar harga berlaku mencapai Rp

168,91 triliun. Sampai triwulan III-2019 (c-to-c) perekonomian Provinsi Banten

tumbuh 5,40 persen. Pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali

transportasi dan pergudangan serta pengadaan listrik dan gas. Pertumbuhan tertinggi

pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,94 persen.

Laju Inflasi

Menurut berita resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Perkembangan

Indeks Harga Konsumen / Inflasi memasuki bulan Desember tahun 2019, harga

Page 29: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 19 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami

peningkatan. Hal ini terlihat dari adanya perubahan angka Indeks Harga Konsumen

(IHK) dari 147,62 pada bulan November menjadi 147,94 pada bulan Desember atau

terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,21 persen.

Lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks,

yaitu berturut-turut: kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks yaitu

sebesar 0,65 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar

0,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,15

persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,11 persen

dan kelompok sandang naik sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok kesehatan

mengalami penurunan indeks sebesar -0,01 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi

dan olahraga turun sebesar -0,31 persen.

Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Desember ini

adalah bawang merah, telur ayam ras, melon, angkutan antar kota, minyak goreng dan

angkutan udara. Laju inflasi tahun kalender dan inflasi “Year on Year” (IHK

Desember 2019 terhadap Desember 2018) tercatat sebesar 3,30 persen.

Indeks Gini Rasio dan Analisa Ketimpangan

Dibandingkan tahun 2018 Indeks Gini Provinsi Banten Tahun 2019 mengalami

penurunan, tahun 2018 Indeks Gini Provinsi Banten mencapai 0,37 persen sedangkan

pada September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur

oleh Indeks Gini tercatat sebesar 0,36. Angka ini turun dari 0,01 poin jika

dibandingkan denga Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,37. Gini Ratio di daerah

perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,36. Sedangkan Indeks Gini di

daerah pedesaan pada September tahun 2019 sebesar 0,29. Turunnya Indeks Gini

Provinsi Banten ini sejalan dengan target Indeks Gini untuk tahun 2019 yaitu 0,39

persen. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penurunan indeks gini yaitu angka

kemiskinan Provinsi Banten yang menurun.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tercatat bahwa

pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah pada Maret

2019 mengalami penurunan sebesar 0,11 persen, sementara pengeluaran per kapita per

Page 30: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 20 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

bulan penduduk kelompok 40 persen menengah justru bertambah sebesar 0,48 persen.

Adanya penurunan tingkat ketimpangan indeks gini Provinsi Banten artinya terjadi

perbaikan pemerataan pendapatan penduduk Provinsi Banten.

Angka Kemiskinan

Tahun 2019, Jumlah Penduduk Miskin di Banten mencapai 654.46 ribu jiwa,

berkurang sebanyak 6.9 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2018

sebanyak 661.36 ribu jiwa.

Persentase penduduk miskin Provinsi Banten pada tahun 2019 sebesar 5,09

persen, menunjukkan adanya penurunan kemiskinan di Provinsi Banten, karena

persentase penduduk miskin di Provinsi Banten tahun 2018 yaitu 5.24 persen. Dari

data BPS Provinsi Banten jumlah penduduk miskin terbanyak di Provinsi Banten

tahun 2019 terdapat pada Kabupaten Tangerang mencapai 193.97 ribu jiwa. Sedangkan

untuk kota Cilegon merupakan kota dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 13.2

ribu jiwa.

Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) bulan September 2019 sebesar 5,09 persen, mengalami penurunan sebesar

0,15 poin dibanding periode sebelumnya yang sebesar 5,24 persen. Hal ini sejalan

dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 14,28 ribu orang dari 668,74

ribu orang pada September 2018 menjadi 654,46 ribu orang pada Maret 2019.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada September 2018

sebesar 4,24 persen turun menjadi 4,12 persen pada 2019. Sementara persentase

penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 sebesar 7,67 persen turun

menjadi 7,49 persen pada 2019.

Selama periode September 2018-Maret 2019, jumlah penduduk miskin di

daerah perkotaan turun sebanyak 3,4 ribu orang (dari 382,13 ribu orang pada

September 2018 menjadi 378,73 ribu orang pada Maret 2019), demikian pula di daerah

perdesaan turun sebanyak 10,9 ribu orang (dari 286,60 ribu orang pada September

2018 menjadi 275,73 ribu orang pada Maret 2019).

Page 31: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 21 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar

dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan

kesehatan). Pada Maret 2019, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis

Kemiskinan tercatat sebesar 71,66 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan

kondisi September 2018 yang sebesar 71,60 persen.

Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis

Kemiskinan tahun 2019 di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok, kretek

filter, telur ayam ras, daging ayam ras, kopi bubuk dan kopi instan (sachet) serta roti.

Sedangkan komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis

Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik,

pendidikan dan perlengkapan mandi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Pembangunan manusia merupakan sebuah proses perubahan kualitas diri

manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Adapun kemajuan pembangunan

manusianya secara umum dapat ditujukkan dengan melihat perkembangan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) . IPM sendiri adalah ukuran yang mencerminkan

capaian kemajuan pembangunan manusia, yang dibentuk menurut tiga dimensi dasar

kebutuhan manusia, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan standar hidup

layak.

Pembangunan Manusia di Banten terus mengalami kemajuan, yang ditandai

dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Tahun 2017,

IPM Banten telah mencapai 71,42 atau meningkat 0,46 poin dibandingkan tahun lalu

sebesar 70,96. Kemajuan pembangunan manusia Banten pada tahun 2017 mengalami

perlambatan. Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang mencapai 0,65 persen, lebih

rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2016 yang mencapai 0,98 persen. Pada

Tahun 2017, status pembangunan Manusia di Banten berada pada level atau kategori

“Tinggi”. Status tersebut masih sama dengan tahun 2016. Tahun 2018 IPM di Provinsi

Banten meningkat menjadi 71,95. IPM tersebut ditopang oleh Angka Harapan Hidup

sepanjang 69,94 Tahun, Harapan Lama Sekolah sepanjang 12, 85 tahun, Rata – Rata

Page 32: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 22 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Lama Sekolah sepanjang 8,62 tahun dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan

sebesar 11,99 juta rupiah per tahun.

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Istilah gender sangat terkait dengan paradigma yang berlaku padamasyarakat,

yaitu perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan. Di sebagian negara-

negara di dunia termasuk Indonesia yangmemiliki budaya patriarki, perbedaan fungsi

dan peran ini cukup jelasterlihat. Perbedaan tersebut seringkali menimbulkan

diskriminasi terhadap kaum perempuan, baik di lingkungan rumah tangga, dunia kerja,

maupundalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Dalam konstitusi, yaitu Pasal

28 I (2) UUD 1945, dinyatakan bahwa “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang

bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan

terhadap perlakuan yangbersifat diskriminatif itu.” Hal ini menunjukkan bahwa secara

filosofis, NegaraIndonesia telah menjamin untuk memberi perlindungan bagi tiap

warga negaranya dari sikap atau tindakan diskriminatif dalam semua hal,

termasukkarena perbedaan jenis kelamin.

Jaminan yang diberikan oleh Negara Indonesia ini tidak akan berarti, bila tidak

dilaksanakan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah telah menelurkan berbagai

aturan dan regulasi, serta kebijakan guna menjamin terselenggaranya perlindungan

tersebut. Bukan hanya itu, bahkan pemerintah juga telah mengadopsi strategi

pengarusutamaan gender agar keadilan dan kesetaraan gender dapat terwujud.

Pencapaian kesetaraan dan keadilan gender dapat dilihat dari indikator utama

yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG),

Persentase Anggaran Responsif Gender dalam APBD, Persentase perempuan di

lembaga legislatif, Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga.

Konsep Pengarusutamaan Gender (PUG) pertama kali muncul saat

Konferensi PBB untuk Perempuan ke IV di Beijing tahun 1995. Pada saat itu, berbagai

area kritis yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat di

seluruh dunia untuk mewujudkan kesetaraan gender mulai dipetakan. PUG merupakan

sebuah strategi bukan tujuan. Strategi ini dirumuskan agar desain, implementasi,

Page 33: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 23 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

monitoring, dan evaluasi kebijakan dan program diseluruh ranah politik, ekonomi,

sosial, dan budaya dapat terwujud.

Sementara tujuan utamanya adalah mewujudkan keadilan gender.Dengan

PUG, maka seluruh program pembangunan dapat dilaksanakan dengan

mempertimbangkan adanya kesempatan dan akses perempuan terhadap program-

program pembangunan tersebut. Selain itu, harus ada kendali dan manfaat untuk

perempuan.Di Banten, PUG secara resmi diadopsi menjadi strategi pembangunan

daerah bidang pemberdayaan perempuan. Pengadopsiannya, dilakukan melalui

Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 10 Tahun 2005 tentang Pengarusutamaan

Gender dalam Pembangunan Daerah.Disusul kemudian dengan Intruksi Gubernur

Banten No. 2 Tahun 2005 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan

Daerah serta Peraturan Gubernur Banten No. 39 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender. Terakhir, adalah

Keputusan Gubernur Banten No. 401.05/Kep.332-Huk/2009 tentang Pembentukan

Focal Point Pengarusutamaan Gender Provinsi Banten.Semua regulasi PUG di atas

diberlakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Banten sendiri pada saat itu

menjadi provinsi yang pertama dalam hal menindaklanjuti instruksi presiden tersebut.

Semua regulasi terkait gender tersebut, tampaknya sudah dilaksanakan secara konsisten

oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di Banten.Hasilnya, Banten telah meraih

penghargaan berupa Anugerah Parahita Ekapraya (APE) sebanyak 6 kali.APE yang

diterima, terdiri dari APE Tingkat Madya (Tahun 2009-2010), APE Tingkat Pratama

(Tahun 2011-2012) dan APE Tingkat Utama (Tahun 2016).APE sendiri merupakan

bentuk penghargaan dari pemerintah pusat sebagai apresiasi atas kinerja dalam

pemberdayaan kaum perempuan dan anak-anak.

APE yang seringkali diterima oleh Banten, sepertinya memang mencerminkan

keberhasilan pembangunan gender yang sebenarnya. Hal ini setidaknya terlihat dari

meningkatnya angka IPG dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Indeks

Pembangunan Gender Provinsi Banten pada Tahun 2018 mencapai 91,30.

Page 34: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 24 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Angka Partisipasi Angkatan Kerja

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 6,142 juta orang, naik

53.916 orang dibanding Februari 2018. Meningkatnya jumlah angkatan kerja, tidak

disertai dengan naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang justru

mengalami penurunan sebesar 0,87 poin. Ini disebabkan oleh adanya pergeseran

penduduk dari angkatan kerja ke bukan angkatan kerja.

Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 6.947 orang, sejalan dengan

tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 7,58 persen pada Februari

2019. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,65 persen.

Penduduk yang bekerja sebanyak 5,676 juta orang, bertambah 60.863 orang

dari Februari 2018. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase

penduduk yang bekerja terutama pada Perdagangan (4,53 persen poin), Konstruksi

(1,34 persen poin), dan Jasa Pendidikan (1,00 persen poin Sementara lapangan

pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian & Pertambangan (2,67

persen poin); Industri Pengolahan (1,52 persen poin); serta Jasa Lainnya (1,24 persen

poin).

Sebanyak 2,46 juta orang (43,41 persen) bekerja di kegiatan informal. Selama

setahun terakhir (Februari 2018-Februari 2019), pekerja informal turun sebesar 1,34

persen poin. Persentase tertinggi pada Februari 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja

minimal 35 jam per minggu) sebesar 78,18 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja

dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 1,24

persen. Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh

waktu (14,88 persen) dan pekerja setengah penganggur (5,61 persen).

Page 35: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 25 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Periode Agustus 2019, penduduk Provinsi Banten yang bekerja mencapai

5,56 juta orang. Naik 230 ribu pekerja dibanding tahun sebelumnya. Lapangan usaha

yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Banten adalah sektor industri dan sektor

perdagangan, masing masing sebesar 24,09 persen dan 20,91 persen. "Sebagian besar

penduduk bekerja di Banten berstatus buruh/karyawan ( 3,12 juta orang). Persentase

Grafik 1.3

Perkembangan Jumlah Penduduk Bekerja di Provinsi Banten

(Juta Jiwa), Agustus 2014– Agustus 2019

pekerja formal 58,74 persen pada Agustus 2019. Sementara Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) Provinsi Banten mencapai 8,11 persen atau 490,81 ribu orang. Lebih

rendah atau turun dibanding periode sebelumnya yang mencapai 8,52 persen," katanya.

TPT perkotaan mencapai 7,58 persen atau lebih rendah dibanding perdesaan

yang mencapai 9,48 persen. Hal ini terlihat pula pada struktur Lapangan Pekerjaan

Utama. Penurunan tertinggi Lapangan Pekerjaan Utama pada pertanian, pertambangan

dan penggalian mengalami penurunan dari 13,20 persen Agustus 2018 menjadi 9,94

Page 36: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 26 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

persen di periode Agustus 2019. pada periode yang sama, pekerja bebas di pertanian

turun dari 3,67 persen menjadi 2,27 persen.

Grafik 1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten Periode 2016 - 2019

Pertumbuhan Industri

Industri pengolahan adalah satu-satunya lapangan usaha yang setiap tahun

selalu mendominasi struktur perekonomian Banten. Jumlah perusahaan atau usahanya

pada tahun 2016 mencapai 129 ribu unit, atau bertambah 10 ribu unit dibandingkan

tahun sebelumnya. Akan tetapi, penyerapan tenaga kerjanya justru menurun dari 1,2

juta orang menjadi 1,1 juta orang. Namun Nilai Tambah Bruto(NTB) yang

diciptakannya meningkat hingga mencapai angka 168,4 triliun rupiah. Akibatnya, NTB

per tenaga kerja juga meningkat dari 133,9 juta rupiah rupiah menjadi 150,8 juta

rupiah.

Secara spasial, industri pengolahan Banten terkonsentrasi di KotaTangerang,

Kabupaten Tangerang dan bagian timur Kabupaten Serang dengan teknologi produksi

kebanyakan padat tenaga kerja. Kemudian, Kota Cilegon dan bagian barat Kabupaten

Serang yang menjadi daerah konsentrasi industri padat modal. Secara keseluruhan

persentase jumlah perusahaan, tenaga kerja dan NTB industri pengolahan untuk

keempat Kabupaten/Kota tersebut terhadap total Banten mencapai 93,6 persen,78,0

persen dan 93,4 persen. Adanya perbedaan teknologi produksi antar perusahaan/usaha

Page 37: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 27 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

industri pengolahan, secara agregat dapat dilihat dari tingkat produktivitas tenaga kerja,

yang dalam hal ini diukur dengan NTB pertenaga kerja. Dimana, tingkat produktivitas

tenaga kerja industri padat modal akan lebih tinggi dibandingkan yang padat tenaga

kerja. Dengan melihat besaran NTB per tenaga kerja, dapat dikatakan bahwa industri

pengolahan yang ada di Kota Cilegon relatif paling padat modal dibandingkan daerah

lain di Banten. Adapun yang paling padat tenaga kerja adalah industri pengolahan yang

terletak di Kabupaten Tangerang.

1.4.4 KONDISI PEMERINTAHAN

Pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi Banten dalam menetapkan urusan

Pemerintahan menggunakan ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dengan

memperhatikan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah. Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2017 telah melaksanakan 35 Bidang

Urusan,yaitu 6 Urusan Wajib Pelayanan Dasar meliputi: Pendidikan, Kesehatan,

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,

Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat, dan Sosial; 15

Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar meliputi : Ketenagakerjaan, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, Pangan, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan

Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika, Koperasi-UKM, Penanaman Modal, Kepemudaan dan

Olahraga, Statistik, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Kearsipan; 7 Urusan Pilihan

meliputi : Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Kehutanan, Energi dan

Sumberdaya Mineral, Perdagangan, dan Industri; Serta 7 Urusan Pemerintahan Fungsi

Penunjang meliputi : Administrasi Pemerintahan, Pengawasan, Perencanaan,

Keuangan, Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, serta Penelitian dan

Pengembangan.

Page 38: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 28 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

1.4.5 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Tugas, Kewenangan dan Kewajiban Gubernur

Penyelenggaran Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 dipimpin oleh

Gubernur dan Wakil Gubernur. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, Pemerintah

Provinsi Banten berpedoman pada azas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri

atas : azas Kepastian Hukum, azas Tertib Penyelenggaraan Negara, azas Kepentingan

Umum, azas Keterbukaan, azas Proporsionalitas, azas Profesionalitas, azas

Akuntabilitas, azas Kompetensi, azas Efisiensi dan azas Efektifitas.

Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Gubernur berdasarkan pasal 65

Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015,

adalah sebagai berikut :

1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang

ditetapkan bersama DPRD;

2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

3. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan

Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta

menyusun dan menetapkan RKPD;

4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda

tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang Pertanggung jawaban

pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahasbersama;

5. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan,dan dapat menunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

6. Mengusulkan pengangkatan Wakil Gubernur; dan

7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,Gubernur berwenang :

a. Mengajukan rancangan Perda;

b. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;

c. Menetapkan Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur;

Page 39: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 29 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

d. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat

dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat; dan

e. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Kewajiban Gubernur, meliputi :

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Mengembangkan kehidupan demokrasi;

4. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah;

5. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih danbaik;

6. Melaksanakan program strategis nasional; dan

7. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua

Perangkat Daerah.

Selain Tugas, Wewenang dan Kewajiban, Gubernur sebagai wakil dari

Pemerintah Pusat memiliki Tugas dan kewenangan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan

Kewenangan Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi, sebagai berikut :

Melaksanakan urusan Pemerintahan meliputi :

1. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara Pemerintah Provinsidengan

instansi vertikal dan antar instansi vertikal di wilayah Provinsi;

2. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara Pemerintah Provinsi dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi;

3. Koordinasi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi

dalam rangka sinkronisasi Kabupaten/Kota agar mengacu pada RPJPD, RPJMD,

dan RKPD Provinsi serta RPJPN, RPJMN dan RKP serta kebijakan

Pembangunan Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah;

Page 40: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 30 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

4. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Tugas Pembantuan

(TP) di daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

5. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah Kabupaten/Kota;

6. Menjaga kehidupan berbangsa, bernegara dan memelihara keutuhan NKRI;

7. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila & kehidupan demokrasi;

8. Memelihara stabilitas politik; dan

9. Menjaga etika &norma penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Tugas dan Kewenangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah:

1. Mengundang rapat Bupati/Walikota, Perangkat Daerah dan pimpinan instansi

vertikal;

2. Meminta kepada Bupati/Walikota beserta Perangkat Daerah dan pimpinan

instansi vertikal untuk segera menangani permasalahan penting dana tau

mendesak yang memerlukan penyelesaian cepat;

3. Memberikan penghargaan dan sanksi terkait dengan kinerja, pelaksanaan

kewajiban, dan pelanggaran sumpah atau janji;

4. Menetapkan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota sesuai perundang-undangan;

5. Mengevaluasi Raperda tentang APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Tata

Ruang wilayah Kabupaten / Kota;

6. Memberikan persetujuan tertulis terhadap penyidikan anggota DPRD

Kabupaten/Kota;

7. Menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar

Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

8. Melantik Bupati/Walikota;

9. Melantik kepala instansi vertikal dari Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non

Kementerian yang ditugaskan di wilayah Provinsi; dan

10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pada Tahun 2019, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dalam melaksanakan

Tugas, Wewenang dan Kewajibannya, dibantu oleh Sekretaris Daerah, 3 (tiga) Asisten

Daerah dan 5 (lima) Staf Ahli Gubernur serta didukung oleh 9 (Sembilan) Unit Kerja

Sekretariat Daerah, 22 (dua puluh dua) Dinas Daerah, 6 (enam) Badan Daerah, dan

Page 41: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 31 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

Sekretariat DPRD, serta 57 (lima puluh tujuh) Unit Pelaksana Teknis Daerah. Berikut

kami sampaikan rincian nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah, Non Perangkat

Daerah Provinsi Banten sesuai Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016

Tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Provinsi Banten, sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah terdiri dari:

a. Biro Pemerintahan;

b. Biro Hukum;

c. Biro Kesejahteraan Rakyat;

d. Biro Bina Perekonomian;

e. Biro Administrasi Pembangunan Daerah;

f. BiroBina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam;

g. Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan;

h. Biro Umum;

i. Biro Organisasi.

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Dinas Daerah terdiri dari:

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

b. Dinas Kesehatan;

c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman;

e. Satuan Polisi Pamong Praja;

f. Dinas Sosial;

g. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

h. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

i. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana;

j. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

k. Dinas Perhubungan;

l. Dinas Komunikasi Informatika, Statisyik dan Persandian;

m. DinasKoperasi,Usaha Kecil dan Menengah ;

n. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

Page 42: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 32 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

o. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;

p. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;

q. Dinas Kelautan dan Perikanan;

r. Dinas Pariwisata;

s. Dinas Pertanian;

t. Dinas Ketahanan Pangan;

u. Dinas energy dan Sumber Daya Mineral;

v. Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

4. Badan Daerah terdiri dari;

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Badan Pendapatan Daerah;

c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

d. Badan Kepegawaian daerah;

e. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah;

f. Badan Penghubung;

Dalam rangka pendekatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

Pemerintah Provinsi Banten memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah yang tersebar di

8 (delapan) wilayah Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

1. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak;

2. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang;

3. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang;

4. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang;

5. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon;

6. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang;

7. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang;

8. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan;

9. UPT Taman Budaya;

10. UPT Museum;

11. Balai Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan;

12. UPT RSUD Banten;

13. UPT RSUD Malingping;

Page 43: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 33 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

14. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat;

15. Balai Laboratorium Kesehatan Daerah;

16. Balai Pengelolaan Daerah Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung-Cidanau;

17. Balai Pengelolaan Daerah Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian-Cisadane;

18. Balai Pengelolaan Daerah Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliman-Cisawarna;

19. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang;

20. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang-Cilegon;

21. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang;

22. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak;

23. UPT Pengujian Bahan dan Bangunan;

24. UPT Pengelolaan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi banten (KP3B);

25. Balai Perlindungan Sosial;

26. Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial;

27. Balai Latihan Kerja Industri;

28. UPT Laboratorium Lingkungan;

29. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan;

30. Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya banten;

31. Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang;

32. Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon;

33. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang;

34. Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM;

35. Balai Pembinaan dan Pelatihan Olah Raga;

36. Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan;

37. Balai Budidaya Ikan Air Tawar;

38. Balai Budidaya Ikan Pantai;

39. Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan;

40. Balai pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura;

41. Balai benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura;

42. Balai Proteksi Tanaman Pangan hortikultura;

43. Balai Pengembangan Peternakan;

44. Balai pelayanan dan pengujian Veteriner;

45. Balai Pengujian dan Sertifikasi dan Mutu Barang;

Page 44: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 34 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

46. Balai Pengembangan Teknologi dan Standarisasi Industri;

47. UPT Badan Pendapatan Daerah Serang;

48. UPT Badan Pendapatan Daerah Cikande;

49. UPT Badan Pendapatan Daerah Pandeglang;

50. UPT Badan Pendapatan Daerah Rangkasbitung;

51. UPT Badan Pendapatan Daerah Malingping;

52. UPT Badan Pendapatan Daerah Ciputat;

53. UPT Badan Pendapatan Daerah Serpong;

54. UPT Badan Pendapatan Daerah Balaraja;

55. UPT Badan Pendapatan Daerah Cikokol;

56. UPT Badan Pendapatan Daerah Ciledug;

57. UPT Badan Pendapatan Daerah Cilegon;

1.5 ISU-ISU STRATEGIS

1.5.1 Isu - Isu Internasional

Sustainable Development Goals (SDGs) dicanangkan sampai dengan tahun 2030,

merupakan kelanjutan Millenium Development Goals (MDGs), yang telah berakhir tahun

2015. SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan

kemitraan yang ingin mencapaitiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa 1) mengakhiri

kemiskinan, 2)mencapai kesetaraan dan 3) mengatasi perubahan iklim. Untuk

mencapaitiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini :

1. Tanpa Kemiskinan;

2. Tanpa Kelaparan;

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan;

4. Pendidikan Berkualitas;

5. Kesetaraan Gender;

6. Air Bersih dan Sanitasi;

7. Energi Bersih dan Terjangkau;

Page 45: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 35 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak;

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur;

10. Mengurangi Kesenjangan;

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas;

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab;

13. Aksi Terhadap Iklim;

14. Kehidupan Bawah Laut;

15. Kehidupan di Darat;

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian;

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

1.5.2 Isu Strategis Nasional

Isu Strategis Pembangunan Wilayah Jawa-Bali

Dalam lingkup pembangunan nasional, kebijakan pengembangan wilayah

diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan wilayah Kalimantan, Sulawesi,

Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dengan tetap mempertahankan momentum

pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali danSumatera. Percepatan pembangunan wilayah

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia, serta mengurangi kesenjangan. Dalam konteks konsepsi

pengembangan kewilayahan, Provinsi Banten merupakan bagian dari Wilayah Jawa,

berkaitan hal tersebut maka isu strategis pengembangan yang harus dicermati adalah

isustrategis di Wilayah Jawa–Bali yang meliputi:

1) Belum optimalnya potensi peningkatan nilai tambah dari aktivitas perdagangan

internasional;

2) Semakin meningkatnya peran sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier

(perdagangan dan jasa) dalam perekonomian;

Page 46: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 36 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

3) Terancamnya fungsi wilayah Jawa-Bali sebagai salah satu lumbung pangan

nasional;

4) Menurunnya daya dukung lingkungan;

5) Tingginya ancaman terorisme terhadap obyek vital;

6) Ketimpangan pembangunan intra-regional wilayah Jawa-Bali;

7) Menjaga momentum pertumbuhan di Jawa-Bali;

8) Tingginya tingkat pengangguran di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;

9) Tingginya kepadatan dan konsentrasi penduduk di wilayah metropolitan

Jabodetabek dan sekitarnya;

10) Tingginya kasus tindak pidana korupsi;

11) Tingginya tingkat kemiskinan perdesaan di Provinsi Jawa Barat, JawaTengah, Jawa

Timur, dan tingkat kemiskinan perkotaan di DI Yogyakarta;

12) Besarnya dampak bencana alam terhadap kehidupan dan aktivitas sosial ekonomi

masyarakat;

13) Rendahnya kapasitas dan daya saing SDM dalam menghadapi persaingan global.

Isu Strategis Perubahan Iklim Global

Indonesia memiliki posisi yang sangat penting dalam isu perubahan iklim

global. Di satu sisi, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rentan terhadap

dampak perubahan iklim, yang berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat seperti;

terganggunya cuaca dan iklim yang berpengaruh terhadap musim tanam berbagai

komoditas pertanian; timbulnya berbagai bencana banjir di berbagai tempat yang tidak

saja mengganggu musim tanam dan panen namun juga kehidupan masyarakat;

rusaknya infrastruktur dan pengikisan area pantai akibat kenaikan muka air laut; dan

dampak negatif di bidang kesehatan. Indonesia sebagaimana Negara lain juga

menyumbang emisi GRK. Sehubungan dengan itu, Indonesia menilai penting untuk

melakukan langkah-langkah mengatasi dampak perubahan iklim dan juga mengurangi

Page 47: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 37 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

peluang timbulnya perubahan iklim dengan mengurangi emisi GRK yang menjadi

penyebab perubahan iklim global.

Sebagai kelanjutan dari komitmen Presiden untuk menurunkan emisi GRK

sebesar 26 persen pada Tahun 2020 dengan upaya sendiri dan sebesar 41 persen

dengan dukungan internasional, diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011

mengenai RAN-GRK. Selanjutnya Pada COP ke-21 Paris (2015), Presiden Joko

Widodo menegaskan komitmen target penurunan emisi Indonesia dalam INDC

sebesar 29 persen secara sukarela pada tahun 2030.

Secara eksplisit Perpres menjabarkan komitmen Presiden dengan membagi

sasaran penurunan emisi GRK ke dalam 5 (lima) sektor utama yaitu Sektor Kehutanan,

Sektor Pertanian, Sektor Energi dan Transportasi, Sektor Industri dan Sektor

Persampahan selanjutnya adalah mengidentifikasi program dan kegiatan yang dapat

mendukung pencapaian sasaran penurunan emisi.

Provinsi Banten salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kacadari berbagai

Sektor tersebut, dalam upaya mendukung program nasional penurunan emisi Gas

Rumah Kaca Di Provinsi Banten telah berkomitmen yang tertuang dalam Peraturan

Gubernur No 39 tahun 2012 mengenai Rencana Aksi Daerah Penurunan Gas Rumah

Kaca (RAD-GRK), menetapkan aksi mitigasi Daerah di 6 Sektor yaitu sektor

Pertanian, Sektor Kehutanan, Sektor Industri, Sektor Transportasi , sektor energi dan

sektor Limbah.

Isu Penting Dan Masalah Mendesak nasional

Prioritas pembangunan nasional Tahun 2019 yang tertuang didalam RKP Tahun

2019 diterjemahkan kedalam sasaran pokok pembangunan, yang dalam hal ini sasaran

pokok tersebut juga merupakan penjabaran dari RPJMN Tahun 2015-2019, yaitu:

1. Sasaran Makro, meliputi pembangunan manusia dan masyarakat, ekonomi makro

melalui pembangunan manusia dan masyarakat, serta ekonomi makro;

2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat, meliputi: kependudukan dan

keluarga berencana, pendidikan, kesehatan (melalui meningkatnya status kesehatan

dan gizi masyarakat, meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak

menular, meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dan

Page 48: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 38 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

sumberdaya kesehatan), kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,

perlindungan anak, perlindungan masyarakat;

3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan, meliputi kedaulatan pangan (melalui

produksi dalam negeri, pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi irigasi),

kedaulatan energi, maritim dan kelautan (melalui memperkuat jati diri sebagai

Negara maritime, pemberantasan tindakan perikanan liar, membangun

konektivitas nasional, serta pengembangan ekonomi maritim dan kelautan),

pariwisata dan manufaktur (pariwisata dan industri manufaktur), ketahan air,

infrastruktur dasar, dan konektivitas (melalui ketahanan air, infrastruktur dasar dan

konektivitas, lingkungan);

4. Sasaran pembangunan dimensi pemerataan, meliputi menurunkan kesenjangan

antar kelompok ekonomi, meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses

terhadap ekonomi produktif masyarakat kurang mampu (melalui perlindungan

social bagi penduduk rentan dan kurang mampu (40% penduduk

berpendapatan rendah), pelayanan dasar bagi penduduk rentan dan kurang

mampu (40% penduduk berpendapatan rendah), peningkatan daya saing tenaga

kerja, kepesertaan program SJSN ketenagakerjaan, meningkatkan kualitas dan

ketrampilan pekerja);

5. Sasaran pembangunan wilayah dan antar wilayah, meliputi : pemerataan

pembangunan antar wilayah melalui peran wilayah dalam pembentukan PDB

Nasional (peran wilayah dalam pembentukan PDB Nasional, pembangunan

perdesaan, pengembangan kawasan perbatasan, pembangunan daerah tertinggal,

pembangunan pusat- pusat pertumbuhan ekonomi di luar jawa, pembangunan

kawasan perkotaan), pembangunan perdesaan, pengembangan kawasan

perbatasan, pembangunan daerah tertinggal, pembangunan pusat- pusat

pertumbuhan ekonomi di luar jawa, serta pembangunan kawasan perkotaan;

6. Sasaran pembangunan politik, hukum, pertahanan, dan keamanan, meliputi politik

dan demokrasi, penegakan hukum, tata kelola dan reformasi birokrasi, penguatan

tata kelola pemerintah desa (kinerja keuangan daerah, kinerja kelembagaan, kinerja

aparatur), serta pertahanan dan keamanan.

Page 49: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 39 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

1.5.3 Isu Penting dan Masalah Mendesak Provinsi Banten Tahun 2019

Prioritas pembangunan daerah di Provinsi Banten Tahun 2019, yaitu:

1. Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan;

2. Peningkatan Infrastruktur Wilayah;

3. Peningkatan Akses, Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Sosial;

4. Pembangunan Ekonomi dan Kesempatan Berusaha.

Tabel 1.4

Prioritas Pembangunan dan Arah Kebijakan Provinsi Banten Tahun 2019

Prioritas Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

1. Pembangunan Tata

Kelola Pemerintahan

a) Peningkatan Akuntabilitas

Pengelolaan Pelaksanaan Program

Kegiatan

b) Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

2. Peningkatan Infrastruktur

Wilayah

a) Peningkatan kualitas kebijakan akses

infrastruktut bagi masyarakat

b) Peningkatan perencananan dan penganggaran

berbasis kinerja dan teknologi informasi

c) Pembangunan dan Pemeliharaan infrastruktur

Jalan yang mendukung kawasan strategis,

potensi Kemaritiman, Pariwisata, Ekonomi

Kreatif dan Kawasan Agrobisnis

d) Peningkatan Sarana dan Prasarana pengendali

Banjir

e) Pembangunan, Pemeliharaan dan

Pengembangan Tampungan dan Penyediaan

Air Baku

f) Pembangunan Bendung, empang dan situ

g) Pembangunan, Pemeliharaan dan

Pengembangan jaringan Irigasi

Page 50: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 40 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

h) Peningkatan kualitas Regulasi Penataan dan

Pemanfaatan Ruang

i) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum

(SPAM) Regional

j) Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana

lingkungan yang sehat

k) Pembangunan TPST Regional

l) Peningkatan pengelolaan gedung, sarana dan

prasarana strategis provinsi

m) Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan

Prasarana Transportasi

n) Pembangunan sarana dan Prasarana

kelengkapan Jalan

o) Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

transportasi

p) Pembangunan Sarana dan prasarana

trasnportasi

q) Penataan Kawasan Permukiman, Infrastruktur

Permukiman kumuh

3. Peningkatan Akses, Mutu

Pendidikan, Kesehatan dan

Sosial

a) Peningkatan Akses layanan pendidikan

menengah serta relevansi pendidikan

b) Peningkatan kualitas layanan pendidikan

khusus serta relevansi pendidikan

c) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

melalui Peningkatan pelayanan kesehatan,

Sumber daya kesehatan dan kefarmasian

d) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,

Remaja, dan Lansia

e) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

melalui Peningkatan kesehatan masyarakat,

Pencegahan dan pengendalian penyakit

Page 51: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 41 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

4. Pembangunan Ekonomi

dan Kesempatan Berusaha

a) Peningkatan jumlah destinisasi wisata yang

berkualitas dan didukung oleh akses

infrastruktur

b) Peningkatan Pengelolaan Kawasan Strategis

Pariwisata Provinsi memperluas Cakupan

BPJS Ketenagakerjaan pada Pekerja sektor

formal dan informal

1.6 Penghargaan Tahun 2019

Pada Tahun 2019, Pemerintah Provinsi Banten telah menerima beberapa

penghargaan yang merupakan wujud apresiasi/penghargaan yang diberikan oleh

Pemerintah maupun lembaga lain, sebagai berikut :

1. Provinsi Banten meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2018 dari Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) Republik Indonesia;

2. Gubernur Banten dapatkan Apresiasi Penanganan Dampak Bencana Tsunami Selat

Sunda 2018 dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;

3. Provinsi Banten raih Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Utama dari

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia;

4. Gubernur Banten Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari

Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia;

5. Provinsi Banten Pelopor Provinsi Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia;

6. Gubernur Banten Pendukung Kebangkitan Zakat dari Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS);

7. Provinsi Banten Bebas Daerah Tertinggal dari Kementeriaan Desa Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia;

Page 52: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

I – 42 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019

8. Provinsi Banten Juara 2 Seleksi Tilawah Quran Hadist;

9. Gubernur Banten Kepala Daerah Inovatif Bidang Infrastruktur dan Pembangunan

dari Koran Sindo;

10. Gubernur Banten Pelopor Revitalisasi Kawasan Kesultanan Banten dari Rakyat

Merdeka Group;

11. Gubernur Banten Pembina Inovator dan Posyantek dari Kementeriaan Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

12. Provinsi Banten Raih TLHP (Tindak Lanjut Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah) dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia;

13. Gubernur Banten Sang Pemimpin Kategori Pariwisata dari Okezone;

14. Gubernur Banten Indonesia Award Kategori Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah dari Inews TV;

15. Pemerintah Provinsi Banten Meraih Penghargaan e-Government Award dari

Kementeriaan Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia;

16. Gubernur Banten meraih Anugerah Pramakarya 2019 dari Kementerian Tenaga

Kerja Republik Indonesia;

Page 53: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

BAB I I

PERENCANAAN KINERJA

L K I P Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

Page 54: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –1 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

Perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menentukan

tindakan masa depan secara tepat dari sejumlah pilihan, dengan memperhitungkan sumber

daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Perencanaan Kinerja

merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan

program yang telah ditetapkan dalam rencana strategi yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana

capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan

kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan

kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam

tahun anggaran tertentu.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan suatu proses

perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan

program Kepala Daerah.

Penyusunan RPJMD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2017-2022 berdasarkan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembar negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) dan ketentuan pasal 15 Ayat (6)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Banten merupakan perencanaan jangka

menengah dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro,

operasional, dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Banten.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Page 55: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –2 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

2.1 RPJMD Tahun 2017-2022

RPJMD Pemerintah Provinsi Banten ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi

Banten Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Banten tahun 2017-2022. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah mengalami duakali perubahan yaitu

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 serta

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, menyebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan

Peraturan Daerah paling lambat 6 (enam) bulan setelah Gubernur/Wakil Gubernur terpilih

dilantik, yang memuat visi, misi, dan program Kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran,

strategi, arah kebijakan, Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah, serta program

Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan

bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman

pada RPJPD, RTRW dan RPJMN.

2.1.1 Visi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten 2017-2022,

berpijak pada kondisi saat ini dan tantangan yang diproyeksikan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Provinsi Banten 2005-2025, serta

mempertimbangkan potensi yang dimilikidan harapan luhur masyarakat Provinsi Banten,

yaitu Visi Pembangunan Provinsi banten Tahun 2005-2025 adalah “Banten Mandiri,

Maju, Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”

Visi yaitu menggambarkan arah pembangunan dan kondisi masa depan, dalam Visi

Provinsi Banten yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2017-2022), yaitu:

“BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING,

SEJAHTERA DAN BERAKHLAQUL KARIMAH”.

Page 56: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –3 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

2.1.2 Misi

Misi adalah pernyataan tentang upaya yang harus dilakukan dalam usaha

mewujudkanVisi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses

pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Visi Provinsi Banten 2017-

2022 tersebut akan ditempuh melalui lima (5) Misi Pembangunan Daerah sebagai

berikut:

1. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance);

2. Membangun dan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur;

3. Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan Berkualitas;

4. Meningkatkan Akses dan pemerataan Pelayanan Kesehatan berkualitas; dan

5. Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi.

2.1.3 Tujuan

Untuk mewujudkan Misi, dijelaskan dengan tujuan yaitu yang berisi pernyataan yang

perlu dilakukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi selama lima tahun yang

didasarkan pada isu-isu analisis strategis, disertakan pula indikator kinerja tujuan, yaitu

ukuran tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai selama lima tahun dan

secara bertahap dapat diurai pencapaiannya setiap tahun.

Berdasarkan lima misi yang telah ditetapkan, maka diurai masing-masing misi dengan

pernyataan tujuan dan indikator tujuannya. Hubungan antara Misi dan Tujuan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel : 2.1

Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan

No Misi Tujuan Indikator

1 2 3 4

1 Menciptakan Tata

Kelola Pemerintahan

Yang Baik (Good

Governance)

Terwujudnya kelembagaan

pemerintahan daerah yang

berakhlakul karimah

dengan efektif, efisien,

transparan, akuntabel dan

1. Capaian Implementasi

Akhlakul Karimah pada

Pemerintah Daerah

2. Capaian Indeks Kepuasan

Masyarakat

Page 57: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –4 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Misi Tujuan Indikator

1 2 3 4

Sumber daya aparatur

berintegritas,berkompetensi

serta melayani masyarakat

2 Membangun dan

Meningkatkan

Kualitas Infarstruktur

Meningkatkan Infrastruktur

Daerah yang Berkualitas

dalam Mendukung

Kelancaran Arus Barang,

Orang dan jasa yang

Berorientasi pada

Peningkatan Pembangunan

Wilayah dan perekonomian

Daerah

Capaian Kinerja Infrastruktur

Daerah

3 Meningkatkan Akses

dan pemerataan

Pelayanan Pendidikan

Berkualitas

Terwujudnya Akses dan

Kualitas Pendidikan

menuju Kualitas sumber

Daya Manusia yang

Berakhlaqul Karimah dan

Berdaya Saing

Indeks Pembangunan

Manusia

4 Meningkatkan akses

dan Pemerataan

Pelayanan Kesehatan

Berkualitas

Terwujudnya Peningkatan

Kualitas Akses dan

Pemerataan Pelayanan

Kesehatan

Angka Harapan Hidup

5 Meningkatkan

Kualitas Pertumbuhan

dan pemerataan

ekonomi

Meningkatnya

Perekonomian Banten

melalui Kualitas

Pengelolaan Keuangan,

Kecukupan Pangan dan

Energi, Pengembangan

Sumber Daya Alam yang

1. Laju Pertumbuhan

Ekonomi

2. Tingkat Pengangguran

Terbuka

3. Kemiskinan

4. Daya Beli

Page 58: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –5 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Misi Tujuan Indikator

1 2 3 4

memberikan Solusi

terhadap Pengangguran

dan Kemiskinan

2.1.4 Sasaran

Sasaran adalah Hasil yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan spesifik,

mudah dicapai, rasional memperhatikan isu strategis daerah, disertakan pula indikator

kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang akan dicapai

selama lima tahun dan secara bertahap dapat diurai pencapaiannya setiap tahun. Mengacu

kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam

kurun lima tahun adalah sebagai berikut :

1. MISI I : Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance),

dengan sasaran :

a. Tercapainya Penyelenggaraanya Pemerintahan Yang Akuntabel, Efektif Dan

Efisien;

b. Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel;

c. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bebas Dari Korupsi

d. Pelayanan Pemerintahan Yang Berbasis Teknologi Dan Keterbukaan

Informasi;

e. Perencanaan Dan Penganggaran Pembangunan Daerah Yang Berkualitas;

f. Penelitian Dan Pengembangan Yang Berkualitas;

g. Terwujudnya Profesionalisme Aparatur;

h. Terwujudnya Kompetensi Aparatur;

i. Pendapatan Daerah Yang Optimal;

j. Ketentraman Dan Ketertiban Umum Daerah Yang Aman Dan Kondusif;

k. Wawasan Kebangsaan, Keamanan Dan Stabilitas Daerah Yang Kondusif

Untuk Mendukung NKRI;

l. Sistem penanggulangan kebencanaan yang efektif;

Page 59: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –6 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

m. Administrasi Kependudukan Yang Tertib Dan Akuntabel;

n. Terwujudnya Peran DPRD Sesuai Dengan Fungsinya;

o. Pelayanan Publik Yang Berkualitas.

2. MISI II : Membangun Dan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur, dengan

sasaran :

a. Infrastruktur Jalan Dan Jembatan Yang Berkualitas;

b. Perencanaan Dan Penataan Ruang Yang Berkualitas;

c. Tersedianya Perumahan Dan Permukiman Yang Layak, Ketersediaan Air

Minum Dan Sanitasi Lingkungan, Pengelolaan Sampah Regional;

d. Terwujudnya Kenyamanan Dan Keselamatan Lalu Lintas;

e. Penanggulangan Banjir Dan Abrasi, Serta Ketersediaan Air Baku;

f. Sarana Dan Prasarana Gedung Strategis Provinsi Yang Berkualitas;

g. Kinerja Pelayanan, Pembangunan Sarana Dan Prasarana Transportasi Yang

Lebih Baik.

3. MISI III : Meningkatkan Akses Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

Yang Berkualitas dengan sasaran :

a. Meningkatnya Akses Dan Mutu Pendidikan Menengah Dan Khusus;

b. Meningkatnya Pelestarian Kebudayaan;

c. Terwujudnya Pemuda Wirausahawan Baru Dan Olahraga Yang Berprestasi;

d. Kelembagaan PUG (Pengarustamaan Gender) Dan PUHA (Pengarustamaan

Hak Anak) Yang Berkualitas;

e. Minat Baca Masyarakat Yang Meningkat;

f. Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah Yang Berkualitas.

4. MISI IV : Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan

berkualitas, dengan sasaran :

a. Pelayanan Kesehatan Berkualitas Dan Mudah Diakses;

b. Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan;

c. Pelayanan Kesehataan Sesuai Dengan Pelayanan Minimal;

d. Laju Pertumbuhan Penduduk Yang Terkendali.

Page 60: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –7 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

5. MISI V : meingkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,

dengan sasaran :

a. Meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) Dan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) Dan Kemudahaan Berusaha;

b. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perindustrian Yang Optimal;

c. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perdagangan Yang Optimal Dan Inflasi Yang

Terkendali;

d. Pertumbuhan Sektor Perikanan Yang Optimal;

e. Ketahanan Pangan Daerah Yang Terjaga;

f. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pariwisata Yang Optimal;

g. Kelembagaan Koperasi Yang Aktif Dan Sehat;

h. Koperasi Dan Usaha Kecil Yang Berdaya;

i. Menurunnya PMKS;

j. Pelayanan Kelistrikan Dan Energi Terbarukan Yang Optimal;

k. Pengendalian, Pengawasan Dan Perijinan Geologi, Air Tanah, Mineral Dan

Batu Bara Yang Efektif;

l. Desa Tertinggal Yang Berkembang Dan Mandiri;

m. Tersedianya Lapangan Kerja Bagi Masyarakat;

n. Lingkungan Hidup Yang Berkualitas;

o. Pengelolaan Dan Konservasi Hutan Yang Optimal;

p. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Yang Optimal.

Tabel 2.2

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi

Awal

Target Akhir

2022

1 Meningkatnya Stabilitas

Daerah

Indeks demokrasi

Indonesia

% 68,46 80,00

2 Pelayanan Pemerintahan yang

berbasis teknologi dan

keterbukaan informasi

Indeks keterbukaan

informasi publik

% 88,08 90,00

3 Tercapainya Akuntabilitas

Kinerja Pembangunan Melalui

Optimalisasi SPIP

Capaian Maturitas SPIP Nilai 2,00 4,00

Page 61: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –8 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi

Awal

Target Akhir

2022

4 Dukungan Perencanaan dan

Penganggaran Pembangunan

Daerah yang Berkualitas

Capaian kesesuaian

dengan parameter

penilaian dokumen

perencanaan daerah

Nilai 60,00 80,00

5 Pendapatan Daerah yang yang

Optimal

Rasio PAD terhadap

pendapatan daerah

% 62,89 64,44

6 Meningkatnya Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah

yang Akuntabel dan

Trasnparan

Capaian Opini BPK

terhadap laporan

keuangan Pemerintah

Daerah

Opini 100,00 100,00

7 Meningkatnya Kualitas dan

Kuantitas Infrastruktur Jalan

dan Jembatan

Tingkat kemantapan

jalan

% 78,98 96,50

8 Tersedianya Perumahan dan

Pemukiman yang Layak

Persentase Rumah

Layak Huni

% 82,86 88,66

9 Tersedianya Perumahan dan

Pemukiman yang Layak

Luasan kawasan kumuh

yang ditata (ditangani)

Hektar 375,29 375,29

10 Meningkatnya Aksesbilitas

dan Kualitas Pendidikan

Rata-rata lama sekolah Tahun 8,37 9,30

11 Meningkatnya Pembangunan

Gender, Pemberdayaan Gen-

der dan Ketahanan Keluarga

Indeks Pembangunan

Gender

Nilai 91,39 92,79

12 Meningkatnya Minat Baca

Masyarakat Melalui Promosi

Gemar Membaca dengan

Memanfaatkan Perpustakaan

dan Membangun Sinergi

Antara Perpustakaan dengan

Satuan Pendidikan dan

Masyarakat Umum

Persentase peningkatan

minat baca masyarakat

% 25,10 50,00

13 Meningkatnya Kesehatan Ibu

dan Anak serta Kesadaran

Gizi Keluarga, dan Peran

Serta Masyarakat untuk

Melaksana-kan Pola Hidup

Sehat dengan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

Angka Kematian Bayi Per 1000

Kelahiran

Hidup

32,00 26,00

Page 62: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –9 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi

Awal

Target Akhir

2022

14 Angka Kematian Ibu Per 100.000

Kelahiran

Hidup

308,00 285,00

15 Meningkatnya Akses dan

Kualitas Pelayanan Kesehatan

di Rumah Sakit Serta

Terjaminnya Pelayanan

Kesehatan Bagi Masyarakat

Angka Harapan Hidup Tahun 69,46 70,96

16 Meningkatnya Pelayanan

Sosial Bagi PMKS

Persentase penanganan

jumlah PMKS

% 8,24 2,08

17

Indeks Gini % 0,39 0,37

18 Tersedianya Informasi

Pasokan, Harga dan Akses

Pangan Komoditas Pangan

Strategis di 8 Kab/Kota

Indeks Ketahanan

Pangan Daerah

% 82,40 96,67

19 Terbentuknya Sistem Promosi

Penanaman Modal yang

Modern dan Komprehensif

Jumlah Nilai Investasi Trilliyun 52,30 73,90

20 Meningkatnya Daya Dukung

Pengembangan Hasil

Kelautan dan Perikanan

Laju Pertumbuhan

sektor Perikanan

terhadap PDRB

% 4,48 4,93

21 Meningkatnya Jumlah

Destinasi Wisata Dengan

Dukungan Keragaman Daya

Tarik, Sistem Promosi yang

Efektif Efesiensi dan Industri

Usaha Pariwisata Ekonomi

Kreatif Mandiri Serta

Profesional

Konstribusi Sektor

Pariwisata terhadap

PDRB

% 2,84 3,09

22 Pertumbuhan Ekonomi

Sektor Pertanian Yang

Optimal

Laju Pertumbuhan

sektor Pertanian

terhadap PDRD

(Pertumbuhan Sektor

Pertanian)

% 7,05 6,20

23 Meningkatnya Pasar Pangsa

Dalam Negeri Efisiensi dan

Efektivitas Sistem Distribusi

Daerah, Serta Wirausaha Baru

Sektor Perdagangan

Tingkat Inflasi Bahan

Pokok dan Bahan

Penting

% 4,19 4,00

Page 63: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –10 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

2.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan Visi dan menjalankan Misi Pembangunan Daerah serta

mencapai Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, diperlukan

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang jelas, terarah dan terukur. Strategi dan

arah kebijakan pembangunan disusun dari serangkaian proses perencanaan strategis, yang

dirumuskan dengan mempertimbangkan isu-isu strategis pembangunan daerah yang harus

dihadapi selama lima tahun kedepan dan memiliki fokus berdasarkan identifikasi

permasalahan dan isu strategis dan mengarahkan target kinerja yang akan dicapai pada

tingkatan struktur yang diperlukan untuk dapat menguatkan penyelesaian masalah sesuai

dengan target indikator kinerja outcome.

Tabel: 2.3

Fokus Pembangunan dan Arah Kebijakan Tahun 2019

No Fokus Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

(1) (2) (3)

1 Pembangunan Tata Kelola

Pemerintahan

Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan

Pelaksanaan Program Kegiatan;

Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah.

2 Peningkatan Infrasruktur Wilayah Peningkatan Kualitas kebijakan akses

infrastruktur bagi masyarakat;

Peningkatan perencanaan dan penganggaran

berbasis kinerja dan teknologi informasi;

Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Jalan Yang Mendukung Kawasan Strategis,

Potensi Kemaritiman, Pariwisata, Ekonomi

Kreatif dan Kawasan Agrobisnis;

Peningkatan Sarana dan Prasarana pengendali

Banjir;

Pembangunan, Pemeliharaan dan

Pengembangan Tampungan dan Penyediaan

Air Baku;

Page 64: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –11 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Fokus Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

(1) (2) (3)

Pembangunan Bendung, empang dan situ;

Pembangunan, Pemeliharaan dan

Pengembangan jaringan Irigasi;

Peningkatan kualitas Regulasi Penataan dan

Pemanfaatan Ruang;

Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum

(SPAM) Regional;

Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana

lingkungan yang sehat;

Pembangunan TPST Regional;

Peningkatan pengelolaan gedung, sarana dan

prasarana strategis provinsi;

Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan

Prasarana Transportasi;

Pembangunan sarana dan Prasarana

kelengkapan Jalan;

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

transportasi;

Pembangunan Sarana dan prasarana trasnportasi

penataan Kawasan Permukiman, Infrastruktur

Permukiman kumuh;

3 Peningkatan Akses Mutu

Pendidikan, Kesehatan dan Sosial

Peningkatan Akses layanan pendidikan

menengah serta relevansi pendidikan

Peningkatan kualitas layanan pendidikan

khusus serta relevansi pendidikan

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

melalui Peningkatan pelayanan kesehatan,

Sumber daya kesehatan dan kefarmasian

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lansia

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

melalui Peningkatan kesehatan masyarakat,

Pencegahan dan pengendalian penyakit

Page 65: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –12 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Fokus Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan

(1) (2) (3)

4 Pembangunan Ekonomi dan

Kesempatan Berusaha

Peningkatan jumlah destinisasi wisata yang

berkualitas dan didukung oleh akses

infrastruktur

Peningkatan Pengelolaan Kawasan Strategis

Pariwisata Provinsi

Memperluas Cakupan BPJS ketenagakerjaan

pada Pekerja sektor formal dan informal

2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana strategis, yang

akan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari

kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam

tahun tertentu.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berisikan perencanaan

yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada program hingga perlu

dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih mikro sampai penjabaran terakhir

pada kegiatan-kegiatan namun masih dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan

pembangunan yang terangkum dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Dalam RKPD yang diamanatkan oleh Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang – Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintah Daerah, maka di Provinsi Banten telah ditetapkan dengan

Peraturan Gubernur Banten Nomor 36 tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Banten tahun 2019. Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Page 66: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –13 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

Tema RKPD Provinsi Banten Tahun 2019 yaitu “Pembangunan Infrastruktur

untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi”. Dan Tema RKPD tersebut selaras dengan

Tema RKP Tahun 2019 yaitu “Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas.

Adapun Rencana Kinerja Tahun 2019 Pemerintah Provinsi Banten dapat dilihat

pada lampiran Peraturan Gubernur Banten Nomor 36 Tahun 2018 Tentang RKPD

Provinsi Banten Tahun 2019.

2.3 Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten

Tahun 2019

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen pimpinan yang

mempersentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta

mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah

Provinsi Banten Tahun 2019 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program dan

sasaran di Tahun 2019 menjadi tumpuan bagi Pemerintah Provinsi Banten dalam

mewujudkan kinerja output maupun outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Surat

Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

SE/31/M.PAN/12/2004 Tentang Penetapan Kinerja. Kemudian muncul Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Oleh

karena itu Perjanjian Kinerja menjadi Komitmen Kinerja Gubernur Banten sebagaimana

dapat dilihat pada Lampiran Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Indikator Utama (IKU) Tahun

Anggaran 2019 Pemerintah Provinsi Banten.

Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah

Provinsi Banten Tahun 2019 dijadikan acuan untuk mengukur kinerja Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2019 dan melaporkannya dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) Provinsi Banten.

Page 67: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –14 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

Tabel 2.4

Indikator Kinerja Utama Makro Provinsi Banten Tahun 2019

No

Uraian

Indikator Kinerja

Target

(%)

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia

(IPM), Sekitar

Indeks Pembangunan Manusia

(IPM)

71,77

2. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju Pertumbuhan Ekonomi

(LPE)

6,20

3. Menurunnya Porsentase Penduduk Miskin Sekitar Angka Kemiskinan 5,00

4. Menurunnya Porsentase Pengangguran Terbuka

Sekitar

Tingkat Pengangguran Terbuka 8,20

Inflasi 4,20

Sumber Data : Perjanjian Kinerja (PERKIN) dan IKU Tahun Anggaran 2019

Tabel 2.5

Penetapan Indikator Kinerja Provinsi Banten Tahun 2019

No

Tujuan

Indikator Kinerja Utama

Target

2019

(1) (2) (3) (4)

1 Terwujudnya Kelembagaan Pemerintahan Daerah Yang

Berakhlakul Karimah Dengan Efektif, Efisien,

Transparan,Akuntabel Dan Sumber Daya Aparatur

Berintegritas,Berkompetensi Serta Melayani Masyarakat

Indeks Demokrasi Indonesia

(Satuan : %)

74,00

Indeks keterbukaan informasi publik

(satuan : %)

89,00

Capaian Maturitas SPIP (Satuan : Nilai) 3,00

Capaian kesesuaian dengan Parameter

penilaian Dokumen Perencanaan

Daerah (Satuan : Peringkat )

70,00

Rasio PAD Terhadap Pendapatan

Daerah (Satuan : %)

60,62

Capaian Opini BPK terhadap laporan

keuangan pemerintah daerah

(satuan : opini)

WTP

Page 68: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –15 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No

Tujuan

Indikator Kinerja Utama

Target

2019

(1) (2) (3) (4)

2 Meningkatkan Infrastruktur Daerah yang Berkualitas

dalam Mendukung Kelancaran Arus Barang, Orang dan

Jasa yang Berorientasi pada Peningkatan Pembangunan

Wilayah dan perekonomian Daerah

Tingkat Kemantapan Jalan

(Satuan : %)

89,00

Persentase Rumah Layak Huni

(Satuan : %)

85,18

Luasan Kawasan Kumuh yang

Ditangani (Satuan : hektar)

203,20

3 Terwujudnya Akses dan Kualitas Pendidikan menuju

Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berakhlaqul

Karimah dan Berdaya saing

Rata – rata lama sekolah (Satuan :

Tahun)

8,70

Indeks Pembangunan Gender (satuan :

Nilai)

91,95

Persentase peningkatan minat baca

masyarakat (satuan : %)

35,00

4 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Akses dan

Pemerataan Pelayanan Kesehatan

Angka Kematian Bayi (Per 1000

Kelahiran Hidup)

30,00

Angka Kematian Ibu ( Per 100.000

Kelahiran Hidup)

300,00

Angka Harapan Hidup (Satuan : Tahun) 70,06

5 Meningkatnya Perekonomian Banten Melalui Kualitas

Pengelolaan Keuangan, Kecukupan Pangan dan Energi,

Pengembangan Sember Daya Alam yang Mamberikan

Solusi Terhadap Pangangguran dan Kemiskinan

Pesentase Penanganan Jumlah PMKS

(Satuan : %)

3,89

Indeks Gini (Satuan : %) 0,39

Indeks Ketahanan Pangan Daerah

(Satuan : %)

90,60

Jumlah Nilai Investasi

(Satuan : Trilliyun)

60,80

Laju Pertumbuhan sektor Perikanan

Terhadap PDRB (Satuan : %)

4,67

Konstribusi sektor Pariwisata terhadap

PDRB (Satuan : %)

2,94

Laju Pertumbuhan sektor Pertanian

terhadap PDRD (Satuan : %)

5,60

Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan

Penting (Satuan : %)

4,00

Page 69: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –16 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

Tabel : 2.6

Matriks Hubungan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

Visi : Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Kharimah.

No Misi Tujuan Sasaran

(1) (2) (3) (4)

1 Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Terwujudnya kelembagaan

pemerintahan daerah yang

1.1.1 Tercapaianya penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif dan efisen

berakhlakul kariman dengan

efektif, efisien,transparan,

akuntabel,dan sumber daya

aparatur berintegritas,

berkompetensi serta melayani

masyarkat

1.1.2

Pelayanan Publik yang Berkualitas

1.1.3 Terwujudnya Peran DPRD sesuai dengan

fungsinya

1.1.4 Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Yang Akuntabel

1.1.5 Penyelenggaraan Pemerintahan yang

bebas dari korupsi

1.1.6 Pelayanan Pemerintahan yang berbasis

teknologi dan keterbukaan informasi

1.1.7 Perencanaan dan penganggaran

pembangunan daerah yang berkualitas

1.1.8 Penelitian dan pengembangan yang berkualitas

1.1.9 Terwujudnya Kompetensi Aparatur

1.1.10 Terwujudnya Profesionalitas Aparatur

1.1.11 Pendapatan Daerah yang Optimal

1.1.12

Ketentraman dan Ketertiban umum daerah yang aman dan kondusif

1.1.13

Wawasan kebangsaan, Keamanan dan Stabilitas Daerah yang kondusif untuk mendukung NKRI

1.1.14

Sistem Penanggulangan Kebencanaan yang efektif

1.1.15

Administrasi kependudukan yang tertib dan akuntabel

Page 70: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –17 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Misi Tujuan Sasaran

(1) (2) (3) (4)

2 Membangun dan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur

Meningkatnya infrastruktur

daerah yang berkualitas dalam

mendukung kelancaran arus

barang, orang dan jasa yang

berorientasi pada peningkatan

pembangunan wilayah dan

perekonomian daerah

2.1 Infrastuktur jalan dan jembatan yang berkualitas

2.2 Penanggulangan Banjir dan Abrasi, serta Ketersediaan Air Baku

2.3 Perencanaan dan Penataan ruang yang berkualitas

2.4 Tersedianya Perumahan dan Pemukiman yang layak. Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi lingkungan, Pengelolaan Sampah regional

2.5 Sarana dan prasarana gedung Strategis Provinsi yang berkualitas

2.6 Terwujudnya keselamatan dan kenyamanan lalulintas

2.7 kinerja pelayanan, pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik

3 Meningkatkan Akses Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan Berkualitas

Terwujudnya Akses dan

kualitas pendidikan menuju

kualitas sumber daya manusia

yang berakhlakul karimah dan

berdaya saing

3.1 Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Menengah dan Khusus

3.2 Meningkatnya Pelestarian Kebudayaan

3.3 Terwujudnya pemuda wirausahawan baru dan Olah Raga yang berprestasi

3.4 Kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender) dan PUHA(Pengarusutamaan Hak Anak) yang berkualitas

3.5 Minat baca masyarakat yang meningkat

3.6 Pengelolaan arsip pemerintah daerah yang berkualitas

4 Meningkatkan Akses Dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Terwujudnya peningkatan

kualitas akses dan pemerataan

pelayanan kesehatan

4.1 Pelayanan Kesehatan berkualitas dan Mudah di Akses

4.2 Keikutsertaan Masyarakat dalam Jaminan kesehatan

4.3 Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal

4.4 Laju Pertumbuhan Penduduk yang terkendali

Page 71: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

II –18 po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten T hun 2019

No Misi Tujuan Sasaran

(1) (2) (3) (4)

5 Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi

Meningkatnya perekonomian banten melalui kualitas pengelolaan keuangan, kecukupa pangan dan energi, pengembangan sumber daya alam yang memberikan solusi terhadap pengangguran dan kemiskinan.

5.1 Meningkatnya Penanaman Modal

Asing (PMA) dan Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) dan

Kemudahan Berusaha

5.2 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perindustrian yang optimal

5.3 Pertumbuhan Ekonomi sektor perdagangan yang optimal dan inflasi yang terkendali

5.4 Pertumbuhan Ekonomi sektor perekonomian yang optimal

5.6 Ketahanan Pangan Daerah yang terjaga

5.7 Pertumbuhan ekonomi sektor

5.8 Kelembagaan Koperasi yang aktif dan sehat

5.9 Usaha Kecil yang berdaya

5.10 Menurunnya PMKS

5.11 Pelayanan kelistrikan dan energi terbarukan yang optimal

5.12 Pengendalian, pengawasan dan perijinan Geologi, Air Tanah, Mineral dan Batubara yang efektif

5.13 Desa Tertinggal yang berkembang dan mandiri

5.14 Tersedianya Lapangan Kerja bagi Masyarakat

5.15 Lingkungan Hidup yang Berkualitas

5.16 Pengelolaan dan konservasi hutan yang optimal

Page 72: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

BAB I I I

AKUNTABILITAS KINERJA

L K I P Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

Page 73: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –1 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

A

kuntabilitas Kinerja adalah Perwujudan Kewajiban suatu Instansi Pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan

dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan target kinerja yang ditetapkan

melalui laporan kinerja yang disusun secara periodik. Pemerintah Provinsi Banten selaku

pengemban amanah masyarakat dalam melaksanakan kewajiban berakuntabilitas disajikan

melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Banten berdasarkan ketentuan yang

diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja tersebut

menggambarkan mekanisme fungsi perencanaan yang dimulai dari perencanaan strategis

(Renstra), RPJMD 2017 – 2022 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2019 dan

Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Banten.

Pertanggungjawaban pengukuran yang di ukur adalah kegiatan, program dan

sasaran yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program dan sasaran dilaksanakan

sesuai dengan perencananaan yang telah ditetapkan.

Dalam Hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)

secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No.53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 74: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –2 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan

Permendagri No.54 tahun 2010 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1 91 ≤ Sangat Tinggi

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010, diolah

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran Kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan rencana Kinerja

Tahunan. Pengukuran Kinerja mencakup penilaian indikator kinerja sasaran yang tertuang

dalam formulir Pengukuran Kinerja (Form.PK).

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran strategis merupakan hal yang

penting bagi pengukuran kinerja ini. Kriteria pengukuran capaian kinerja didasarkan pada

suatu target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Kriteria tersebut merupakan

komitmen dari Gubernur dengan Kepala Perangkat Daerah untuk mencapai hasil yang

diinginkan dari setiap sasaran/program dan kegiatan yang dilakukan. Pada akhir tahun

dilakukan perbandingan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi yang dicapai,

sehingga diperoleh capaian kinerja. Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara

membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Setelah

dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (Performance Gap).

Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan eavaluasi guna mendapatkan

strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (Performance

Improvment).

Page 75: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –3 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.2

Pengukuran Realisasi Indikator Kinerja Makro Tahun 2019

No

Indikator Kinerja Utama

Target Tahun 2019

(%)

Realisasi Tahun 2019

(%)

Capaian

(%)

Target Standar Nasional Tahun

2019 (%)

1. Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

72.20

72,22

100,02

71,98

2. Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE)

6.20

5.41

87.25

7.00

3. Persentase Penduduk

Miskin

5.00

4.94

98,8

9.00

4. Porsentase Pengangguran

Terbuka (PPT) terhadap 8.20 8.11 98,9 4.00-5.00

angkatan kerja

5 Inflasi 4,20 3.30 127,27 3.5

Catatan : Realisasi IPM Tahun 2019 menggunakan data perhitungan sementara BPS Provinsi Banten.

Keterangan : 1. Capaian IPM dan LPE adalah hasil pembagian antara realisasi dibagi target dikali 100

2. PPM dan PPT adalah Hasil pembagian antara target dibagi realisasi dikali 100 Sumber data : BPS Provinsi Banten Tahun 2019

Page 76: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –4 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.3

Pencapaian IKU Gubernur Tahun 2019

No

Indikator

Capaian

2018

2019 Target Akhir

RPJMD

2022 Target Realisasi Persentase

1 Indeks demokrasi Indonesia

(Satuan : %)

100

70,00

73,78

105,4

80,00

2 Indeks keterbukaan informasi

publik (Satuan : %)

86,29

89,00

80,05

89,94

90,00

3 Capaian Maturitas SPIP

(Satuan : Nilai)

100,66

3,00

3,00

100

4,00

4 Capaian kesesuaian dengan

parameter penilaian dokumen

perencanaan daerah

(Satuan : Nilai)

100

70,00

91,67

130,95

80,00

5 Rasio PAD terhadap

pendapatan daerah

(Satuan : %)

104,01

60,62

65,06

107,32

64,44

6 Capaian Opini BPK terhadap

laporan keuangan Pemerintah

Daerah (Satuan : Opini)

WTP

WTP

WTP

100

WTP

7 Tingkat kemantapan jalan

(Satuan : %)

104,55

89,00

98,15

115,920

96,50

8 Persentase Rumah Layak

Huni (Satuan : %)

115,46

85,18

93,13

109,33

88,66

9 Luasan kawasan kumuh yang

ditangani (Satuan : Hektar)

50,80

203,20

101,16

49,78

375,29

Page 77: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –5 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No

Indikator

Capaian

2018

2019 Target Akhir

RPJMD

2022 Target Realisasi Persentase

10 Rata-rata lama sekolah

(Satuan : Tahun)

102,83

8,70

8,70

100,00

9,30

11 Indeks Pembangunan Gender

(Satuan : Nilai)

98,19

91,95

91,67

99,70

92,79

12 Persentase peningkatan minat

baca masyarakat (Satuan : %)

100

35,00

59,79

170,82

50,00

13 Angka Kematian Bayi (Per

1000 Kelahiran Hidup)

100

30,00

5,06

16,86

26,00

14 Angka Kematian Ibu (Per

100.000 Kelahiran Hidup)

100

300,00

86,64

28,88

285,00

15 Angka Harapan Hidup

(Satuan : Tahun)

99,61

70,06

69,64

99,40

70,96

16 Persentase penanganan

jumlah PMKS (Satuan : %)

106,79

3,89

6,96

178,92

2,08

17 Indeks Gini (Satuan : %) 100 0,39 0,36 92,31 0,37

18 Indeks Ketahanan Pangan

Daerah (Satuan : %)

99,89

90,60

83,29

91,97

96.67

19 Jumlah Nilai Investasi

(Satuan : Trilliyun)

100,21

60,80

48,73

80,15

73,90

20 Laju Pertumbuhan sektor

Perikanan terhadap PDRB

(Satuan : %)

64,40

4,67

2,63

56,32

4,93

21 Konstribusi Sektor Pariwisata

terhadap PDRB (Satuan : %)

99,63

2,94

2,89

98,29

3,09

Page 78: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –6 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.4

dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2019 Per

No

Indikator

Capaian

2018

2019 Target Akhir

RPJMD

2022 Target Realisasi Persentase

22 Laju Pertumbuhan sektor

Pertanian terhadap PDRD

(Satuan : %)

67,55

5,60

2,21

39,46

6,20

23 Tingkat Inflasi Bahan Pokok

dan Bahan Penting

(Satuan : %)

100

4,00

2,47

100

4,00

Realisasi Triwulan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

1 Meningkatnya Stabilitas

Daerah

Indeks demokrasi

Indonesia % 1 27,54 15,53 56,39

2 32,84 31,59 96,19

3 22,25 20,38 91,60

4 17,37 0 0

2 Pelayanan Pemerintahan

yang berbasis teknologi

dan keterbukaan

informasi

Indeks

keterbukaan

informasi publik

%

1

17,84

11,47

64,29

2 27,81 20,27 72,89

3 24,93 12,64 50,70

4 29,42 0 0

3 Tercapainya

Akuntabilitas Kinerja

Pembangunan Melalui

Optimalisasi SPIP

Capaian Maturitas

SPIP

Nilai

1

19,01

19,01

100,00

2 21,80 0 0

3 43,10 0 0

4 16,01 0 0

Page 79: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –7 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

4 Dukungan Perencanaan

dan Penganggaran

Pembangunan Daerah

yang Berkualitas

Capaian kesesuaian

dengan parameter

penilaian dokumen

perencanaan

daerah

Nilai

1

20,50

18,27

89,12

2 23,02 22,44 97,48

3 27,08 19,18 70,83

4 29,40 0 0

5 Pendapatan Daerah yang

yang Optimal

Rasio PAD

terhadap

pendapatan daerah

%

1

25,26

22,13

87,61

2 26,21 24,78 94,54

3 27,74 25,48 91,85

4 20,80 0 0

6 Meningkatnya

Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah yang

Akuntabel dan

Transparan

Capaian Opini

BPK terhadap

laporan keuangan

Pemerintah

Daerah

Opini

1

20,19

15,50

76,77

2 28,49 0 0

3 30,31 0 0

4 21,01 0 0

7 Meningkatnya Kualitas

dan Kuantitas

Infrastruktur Jalan dan

Jembatan

Tingkat

kemantapan jalan

%

1

16,21

16,21

100,00

2 26,92 0 0

3 32,70 0 0

4 23,83 0 0

8 Tersedianya Perumahan

dan Pemukiman yang

Layak

Persentase Rumah

Layak Huni

%

1

23,70

20,10

84,81

2 37,03 31,19 84,23

3 29,10 29,10 100,00

4 13,15 0 0

Page 80: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –8 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

9 Tersedianya Perumahan

dan Pemukiman yang

Layak

Luasan kawasan

kumuh yang

ditangani

Hektar

1

18,41

14,70

79,85

2 39,35 28,11 71,44

3 29,10 29,10 100,00

4 13,15 0 0

10 Meningkatnya

Aksesbilitas dan Kualitas

Pendidikan

Rata-rata lama

sekolah

Tahun

1

2

3

4

11 Meningkatnya

Pembangunan Gender,

Pemberdayaan Gender

dan Ketahanan Keluarga

Indeks

Pembangunan

Gender

Nilai

1

31,53

22,77

72,22

2 19,97 17,83 89,28

3 30,95 0 0

4 17,55 0 0

12 Meningkatnya Minat

Baca Masyarakat Melalui

Promosi Gemar

Membaca dengan

Memanfaatkan

Perpustakaan dan

Membangun Sinergi

Antara Perpustakaan

dengan Satuan

Pendidikan dan

Masyarakat Umum

Persentase

peningkatan minta

baca masyarakat

%

1

19,71

19,71

100,00

2 23,02 23,02 100,00

3 38,04 35,50 93,32

4 19,00 0 0

Page 81: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –9 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

13 Meningkatnya Kesehatan

Ibu dan Anak serta

Kesadar-an Gizi

Keluarga, dan Peran Serta

Masyarakat untuk

Melaksanakan Pola

Hidup Sehat dengan

Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

Angka Kematian

Bayi

Per

1000

Ke-

lahiran

Hidup

1

16,25

14,63

90,03

2 29,81 0 0

3 38,47 0 0

4 15,48 0 0

14 Angka Kematian

Ibu

Per

100.000

Ke-

lahiran

Hidup

1

16,25

14,63

90,03

2 29,81 0 0

3 38,47 0 0

4 15,48 0 0

15 Meningkatnya Akses dan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan di Rumah

Sakit Serta Terjaminnya

Pelayanan Kesehatan

Bagi Masyarakat

Angka Harapan

Hidup

Tahun

1

2

3

4

16 Meningkatnya Pelayanan

Sosial Bagi PMKS

Persentase

penanganan

jumlah PMKS

%

1

16,19

15,65

96,66

2 34,17 32,31 94,56

3 31,56 0 0

4 18,07 0 0

Page 82: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –10 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

17

Indeks Gini % 1 21,66 21,66 100,00

2 30,98 30,98 100,00

3 23,28 0 0

4 23,17 0 0

18 Tersedianya Informasi

Pasokan, Harga dan

Akses Pangan Komoditas

Pangan Strategis di 8

Kab/Kota

Indeks Ketahanan

Pangan Daerah

%

1

2

3

4

24,65

21,98

89,17

24,86 24,86 100,00

30,16 30,16 100,00

20,51 0 0

19

Terbentuknya Sistem

Promosi Penanaman

Modal yang Modern dan

Komprehensif

Jumlah Nilai

Investasi

Trilliyun

1

21,64

20,44

94,45

2 27,51 26,86 97,64

3 23,46 26,71 96,80

4 27,39 0 0

20 Meningkatnya Daya

Dukung Pengembangan

Hasil Kelautan dan

Perikanan

Laju Pertumbuhan

sektor Perikanan

terhadap PDRB

%

1

24,76

20,51

82,84

2 30,84 26,21 84,99

3 27,65 24,24 87,67

4 16,76 0 0

Page 83: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –11 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Triwulan Target Realisasi Presentase

21 Meningkatnya Jumlah

Destinasi Wisata Dengan

Dukungan Keragaman

Daya Tarik, Sistem

Promosi yang Efektif

Efesiensi dan Industri

Usaha Pariwisata

Ekonomi Kreatif Mandiri

Serta Profesional

Konstribusi Sektor

Pariwisata

terhadap PDRB

%

1

20,40

20,40

100,00

2 22,31 22,25 99,73

3 29,45 29,00 98,47

4 29,49 0 0

22 Pertumbuhan Ekonomi

Sektor Pertanian Yang

Optimal

Laju Pertumbuhan

sektor Pertanian

terhadap PDRD

(Pertumbuhan

Sektor Pertanian)

%

1

20,25

13,07

64,54

2 27,05 0 0

3 22,42 0 0

4 30,28 0 0

23 Meningkatnya Pasar

Pangsa Dalam Negeri

Efisiensi dan Efektivitas

Sistem Distribusi Daerah,

Serta Wirausaha Baru

Sektor Perdagangan

Tingkat Inflasi

Bahan Pokok dan

Bahan Penting

%

1

22,14

22,14

100,00

2 39,89 24,46 61,32

3 20,31 20,31 100,00

4 17,67 0 0

Page 84: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –12 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.5

Pengukuran Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian 2018

Target 2019

Realisasi 2019

Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

1 Mewujudkan 1. Nilai IKM 86,06 3 3 100

Penyelenggaraan

Pemerintahan daerah yang

akuntabel

2 Meningkatnya Akses dan 2. Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah (satuan : %)

115,54 74,67 84,23 113

Mutu Pendidikan

Menengah dan Khusus

3. Angka Partisipasi Murni

(APM) Sekolah Menengah (Satuan : %)

105,53 60,33 62,02 103

4. Angka Putus Sekolah

SMA (Satuan : Nilai) 95,45 0,19 0,0024 1,26

5. Angka Putus Sekolah

SMK (Satuan : Nilai) 72,73 0,38 0,0048 1,26

6. Angka Kelulusan SMA

(Satuan : Nilai) 101 98,85 100 101

7. Angka Kelulusan SMK

(Satuan : Nilai) 101 99,90 99,92 100

8. Nilai Rata – rata ujian

SMA IPA (Satuan : %) 90,14 53,22 54,55 102

9. Nilai Rata – rata ujian

SMK (Satuan : %) 75,41 56,30 44,06 78

10. Nilai Rata – rata ujian

SMA IPS (Satuan : %) 90,14 49,76 49,47 99

11. Persentase SMK yang

menerapakan link and match (satuan : %)

447,94 34,00 70,31 207

12. Cakupan Layanan

Sekolah Khusus dan Layanan Khusus (Satuan : %)

196 34,00 27,10 80

Page 85: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –13 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

13. Nilai Uji Kompetensi

Guru (UKG) SMK (Satuan : Nilai)

98,68 57,74 56,23 97,38

14. Nilai Uji Kompetensi

Guru (UKG) SMA (Satuan : Nilai)

99,55 65,14 64,57 99,12

3

15. Persentase guru SMA

yang bersertifikat (Satuan : %)

100,28 97,16 42,8 44,05

16. Persentase guru SMK

yang bersertifikat (Satuan : %)

169,96 60,97 25,9 42,47

17. Persentase Akses dan Mutu Media Pembelajaran

(Satuan : %)

137,50 30,00 85,00 283,3

Meningkatnya Pelestarian

Kebudayaan

18. Persentase event yang mengangkat nilai budaya masyarakat Banten (Satuan : %)

105,88 90,00 90,00 100

19. Cakupan Organisasi Kesenian (pembinaan sanggar/kelompok seni dan budaya)

(Satuan : %)

105,88 90,00 90,00 100

20. Cakupan Apresiasi Seni

dan Kreatifitas Karya Budaya (Satuan : %)

- 90,00 90,00 100

21. Cakupan Pelestarian Nilai – Nilai Sejarah dan Warisan Budaya (Satuan : %)

105,88 90,00 76,00 84,00

22. Cakupan Pelayanan

Museum (Satuan : %)

105,88 90,00 87,00 97,00

23. Cakupan Pelestarian Benda Cagar Budaya (Satuan : %)

105,88 90,00 88,00 98,00

4 Pelayanan Kesehatan

Berkualitas dan Mudah di

Akses

24. Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

( Satuan : %)

129,69 81.00 83.39 102.95

Page 86: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –14 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

25. Persentase balita gizi

buruk yang dirawat dan ditangani (Satuan : %)

100 100 100 100

26. Persentase Kab/Kota Yang Telah Mendapatkan Dukungan Program Kesehatan (Satuan : %)

100 60 100 166.67

5 Keikutsertaan Masyarakat 27. Persentase Penduduk Yang Mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan (Satuan : %)

101,67 100 94.23 94.23

dalam jaminan kesehatan

28. Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL,Laboratorium) (Satuan : %)

115,71 81 90 111.11

29. Persentase terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Obat (Satuan : %)

100 35 35 100

30. Persentase

Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan (Satuan : %)

100 30 30 100

6 Pelayanan Kesehatan 31. Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten

(Satuan : %)

100 70 62.83 89.76

Sesuai dengan standar

pelayanan Minimal

32. Capaian SPM

Pelayanan keperawatan RSUD Banten (Satuan : %)

100 88 88 100

33. Capaian Pemenuhan

Standar Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Banten (Satuan : %)

98,57 75 75 100

34. Cakupan Kualitas

Pelayanan sesuai SPM Rumah Sakit Umum Malingping (Satuan : %)

80,00 70 87.52 125.03

Page 87: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –15 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

35. Bed Occupancy Ratio (BOR) RSUD Malingping

44,98 50 58.18 116.36

36. Indeks Kepuasan

Pelanggan (Satuan : %) 74,17 70 74.16 105.94

37. Persentase Kab/Kota Yang Telah Mendapat- kan Dukungan Program Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dan Krisis Kesehatan (Satuan : %)

100 85 100 117.65

38. Jumlah Dokter /

Dokter Gigi, Tenaga kesehatan yang direkrut dan ditingkat-kan kompetensinya (satuan : orang)

100 170 126 74.12

39. Persentase Pemenuhan

Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan (Satuan : %)

136,19 80 80 100

40. Persentase Pembinaan

Sarana Kefarmasian (Satuan : %)

62,11 60 94.51 157.52

41. Persentase Jenis

Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Yang Di Layani (Satuan : %)

100 37 46.28 125.07

42. Persentase Perusahaan

Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja Di Wilayah Kerja BKKM (Satuan :%)

0,00 0 0 0

7. Infrastruktur Jalan Dan

Jembatan Yang Berkualitas

43. Persentase Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap (Satuan : %)

114,89 84,67 98,15 115,920

44. Persentase jalan

Provinsi yang Memenuhi Standar Teknis ( Satuan : %)

98,97 28,99 37,40 129,10

Page 88: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –16 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

45. Persentase Jembatan

Provinsi Dalam Kondisi Mantap (Satuan : %)

102,78 89,70 90,70 101,115

8. Perencanaan dan Penataan 46. Persentase Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada 8 kawasan Strategis Provinsi ( Satuan : %)

50,00 37,5 20 53,33

Ruang yang berkualitas

47. Persentase Badan

Usaha Jasa Kontruksi Yang Memenuhi Standar ( Satuan : %)

90,07 20 13,87 69,35

9. Penanggulan Banjir dan 48. Cakupan Pemulihan Dan Pencegahan Banjir (Satuan : %)

99,76 26,27 26,89 102,36

Abrasi, serta ketersediaan

Air Baku

49. Luas layanan Jaringan

Irigasi Teknis Provinsi (Satuan : ha)

99,86 16.721,78 15.826,06 94,64

49. Cakupan Pemulihan

Pencegahan Abrasi (Satuan : %)

86,92 56,97 55,37 97,19

10. Tersedianya Perumahan 50. Luas Kawasan Kumuh yang ditata (Satuan : ha)

50,80 203,20 101,16 49,78

dan Permukiman yang

Layak Ketersediaan Air

Minum dan Sanitasi

Lingkungan, Pengelolaan

Sampah regional

51. Persentase Rumah

tidak layak huni yang 115,46 85,18 93,13 109,33

ditangani (satuan : %)

52. Persentase

penyelenggaraan bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi (Satuan : %)

100 50,00 39,89 79,78

Page 89: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –17 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

53. Persentase pengelolaan

gedung strategis Provinsi (Satuan : %)

147,36 69,00 62,56 90,67

54. Cakupan Rumah

Tangga yang memiliki akses Air Bersih (Satuan : %)

102,96 76,15 73,68 96,76

55. Persentase Rumah

Tangga yang memiliki akses sanitasi (satuan : %)

97,57 75,57 79,71 105,48

56. Cakupan Pelayanan

Pengelolaan Sampah Regional (Satuan : %)

0,00 20,00 0,00 -

11. Ketentraman dan 57. Cakupan Pelayanan Ketentraman Ketertiban Umum Daerah Provinsi (Satuan : %)

100 100 100 100

ketertiban umum daerah

yang aman dan kondusif

58. Persentase Penegakan

Peraturan Perundang – Undangan Daerah (Satuan : %)

100 75 75 100

59. Cakupan Perlindungan

Masyarakat (Satuan :%) 100 100 100 100

60. Cakupan Koordinasi

Penanganan Bencana Kebakaran (Satuan : %)

100 100 100 100

12. Sistem penanggulangan 61. Cakupan Mitigasi Dan Pengurangan Resiko Bencana (Satuan : %)

100 100 100 100

kebencanaan yang efektif

62. Presentase

Ketersediaan Peralatan Dan Logistik, Prabencana Dan Tanggap Darurat Bencana (Satuan : %)

100 100 100 100

63. Presentase Pemulihan

Kondisi Sosial Ekonomi, Sarana Dan Prasarana Pasca Bencana (Satuan : %)

100 100 100 100

Page 90: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –18 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

13. Wawasan kebangsaan, 64. Cakupan Pembinaan Dan Penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan (Pancasila,UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI (Satuan : %)

100 24 24 100

keamanan dan stabilitas

Daerah yang kondusif

untuk mendukung NKRI

14

65. Prosentase Penurunan

Peristiwa Gangguan Keamanan Dalam Daerah (Satuan : %)

100 100 100 100

66. Persentase ormas yang

mendapatkan pembinaan (satuan : %)

100 70 70 100

67. Angka Partisipasi Pileg

(Satuan : %) 0,00 0,00 0,00 0,00

68. Angka Partisipasi

Pilgub (Satuan : %) 0,00 0,00 0,00 0,00

69. Angka Partisipasi

Pilpres (Satuan : %) 0,00 70 70 100

70. Angka Partisipasi

Pilkada Kab/Kota (Satuan : %)

100,00 0,00 0,00 0,00

Menurunnya PMKS 71. Cakupan PMKS yang mendapatkan rehabilitasi sosial (satuan : orang)

100 668 668 100

72. Cakupan PSKS Yang

meningkat Partisipasi- nya Sosial (Satuan : Orang)

100 1.671 1.671 100

73. Cakupan Data

Kemiskinan, PMKS,

100 5 5 100

dan PSKS Terintegrasi Yang Dikelola (Satuan : dok)

74. Cakupan Korban

Bencana Alam Dan Sosial Yang Mendapat Perlindungan (Satuan : Orang)

100 2.152 2.152 100

Page 91: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –19 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

75. Cakupan Keluarga

Miskin Yang Mendapatkan Jaminan Sosial (Satuan : kk)

95,35 51.266 51.266 100

15.

76. Cakupan PMKS yang

mendapatkan Bimbingan sosial Keterampilan pada Balai pemulihan dan Pengembangan sosial (Satuan : orang)

100 130 130 130

77. Cakupan PMKS yang

dilayani dan dilindungi pada Balai Perlindungan sosial (Satuan : orang)

100 255 255 100

Tersedianya lapangan kerja

bagi masyarakat

78. Capaian Produktivitas Tenaga Kerja

(Satuan : %)

156,78 4,40 4,78 108,64

79. Capaian Hubungan

Industrial (Satuan : %) 82,51 4,40 3,93 89,32

80. Capaian Pengupahan Dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

(Satuan : %)

100 10,00 10,00 100,00

81. Capaian Jaminan Soial

Kondisi Lingkungan Kerja (Satuan : %)

105,15 9,53 10,00 104,93

82. Capaian Kesempatan

Kerja (Satuan : %)

91,28

15,25

13,92

91,28

83. Capaian Pelatihan Dan

Kompetensi Kerja

184,68 1,26 3,06 242,86

(Satuan : %)

16. Kelembagaan PUG

(Pengarusutamaan Gender)

dan PUHA

(Pengarusutamaan Hak

Anak) yang berkualitas

84. Cakupan Data Terpilih Gender Dan Anak

(Satuan : %)

100 63,33 57,61 90,97

Page 92: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –20 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

85. Cakupan Perencanaan

Responsif Gender (Satuan : %)

100 55,00 61,90 112,55

86. Rasio Partisipasi

Perempuan Di Lembaga Legislatif, Swasta Dan Pemerintah

93,86 62,27 74,34 119,38

17.

87. Cakupan Kabupaten

/Kota Yang Memiliki Lembaga Sadar Gender (Satuan : %)

95,16 75,0 100 133,33

88. Indeks Ketahanan

keluarga (Satuan : %) 97,40 67,62 86,64 128,12

89. Cakupan Penyelesaian pengaduan KDRT

(Satuan: %)

98,95 95,00 71,43 75,19

90. Cakupan Penyelesaian Pengaduan Kekerasan Terhadap Anak

(Satuan : %)

95,74 95,00 89,47 94,18

91. Rasio Perlindungan Khusus Anak

(Satuan: %)

97,71 63,33 59,84 94,49

Administrasi

kependudukan yang tertib

dan akuntabel

92. Rasio Bayi Berakte Kelahiran (Satuan : %)

95,04 67,38 92,04 136,60

93. Rasio Pasangan Berakte

Nikah (Satuan : %) 104,46 30,81 32,93 106,88

94. Rasio kepemilikan KTP el dan NIK

(Satuan : %)

107,22 86,47 92,36 106,81

95. Rasio Kepemilikan Akte Kelahiran Per 1000 Penduduk

(Satuan :%)

93,81 80,99 92,58 114,31

96. Cakupan Data Dan

Informasi Kependudukan (Satuan :%)

98,38 100 100 100

Page 93: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –21 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

18. Laju pertumbuhan

penduduk yang terkendali

97. Angka Kelahiran Total Per WUS (15 -49 tahun) (Satuan: jumlah)

98,71 2,29 2,21 96,51

98. Persentase Pemakaian Kontrasepsi

(Satuan :%)

120,15 61,00 73,70 120,83

99. Persentase Kebutuhan

Ber-KB Yang Tidak Terpenuhi (satuan : %)

128,65 10,18 12,62 80,64

100. Tingkat Putus Pakai

Kontrasepsi (Satuan :%) 98,81 25,18 35,68 70,57

19. Ketahanan pangan daerah 101. Ketersediaan pangan

(satuan : %)

105,05 95,10 99,91 105,05

yang terjaga

102. Keterjangkauan/akses pangan (satuan :%)

100 82,50 82,50 100,00

103. Pemanfaatan pangan (satuan : %)

100 90 77,84 86,49

20. Lingkungan hidup yang 104. Indeks kualitas Air (Satuan : Nilai)

122,64 52,00 52,07 100,35

berkualitas

105. Indeks Kualitas Udara

(Satuan : Nilai) 169,23 59,20 73,35 123,902

106. Peningkatan Peran

Serta Masyarakat Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Satuan : Kelompok/ Lembaga)

- 60,00 62,00 103,33

21. Pengelolaan dan konservasi

hutan yang optimal

107. Luas lahan kritis yang terehabilitasi (satuan : hektar)

159,8 5000 7.297 145,94

108. Persentase peningkatan

fungsi hutan bagi masyarakat (satuan :%)

128,60 10 11,58 115,8

22. Desa Tertinggal Yang

Berkembang Dan Mandiri

109. Cakupan Desa Tertinggal Menjadi Berkembang (Satuan : Desa)

100 2 2 100

Page 94: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –22 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

110. Cakupan Desa Berkembang Menjadi Mandiri (Satuan: Desa)

100 2 2 100

111. Cakupan Lembaga

Kemasyarakatan Desa Dalam Kategori Baik (Satuan : Jumlah)

100 41 41 100,00

112. Cakupan Kerjasama

Desa Yang Meningkatkan Jumlah Desa Mandiri

(Satuan : Jumlah)

100 2 2 100

23. Terwujudnya Keselamatan 113. Persentase Regulasi Dan Pedoman Standar Pelayanan Transportasi Yang Diterapkan (Satuan :%)

100 20,00 62,50 312,5

Dan Kenyamanan

Lalulintas

114. Persentase Wilayah Yang Terlayani Angkutan Umum (Satuan : %)

0,00 0,00 100,00 0,00

24. Kinerja pelayanan, 115. Persentase Kebutuhan Terminal Type B Yang Sudah Terpenuhi (Satuan : B)

0,00 0,00 0,00 0,00

pembangunan sarana dan

prasarana transportasi yang

lebih baik

116. Persentase Ketersediaan Rambu – Rambu Lalulintas Terhadap Kebutuhan (Satuan : %)

97,00 20,00 50,00 250

117. Persentase

Pembangunan Dan Pemeliharaan Dan Prasarana Perkeretaapian (Satuan : %)

100 20,00 27,89 139,45

118. Persentase Pengaturan Rekayasa Lalulintas Di Ruas Jalan Provinsi (Satuan : %)

23,38 100,00 25,97 25,97

119. Persentase Pengendalian, Penertiban Dan Pengawasan Penyelenggaraan Angkutan (Satuan ; %)

42,00 100,00 37,66 37,66

Page 95: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –23 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

120. Persentase Pelabuhan Pengumpan Regional Operasional

(Satuan : %)

0,00 20,00 50,00 250

25. Pelayanan Pemerintahan

yang berbasis Teknologi

dan Keterbukaan Informasi

121. Persentase ketersediaan Perangkat TI

(Satuan : %)

113,41 48,38 40,32 83,34

122. Persentase ketersediaan sarana dan Prasarana persandian dan Keamanan Informasi (satuan : %)

100 40 40 100

123. Persentase

pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (satuan : %)

124,92 40 32,02 80,05

26. Perencanaan dan 124. Persentase Keterpakaian Data Dan Informasi Pembangunan Daerah Yang Terintegrasi (Satuan : %)

100 60 60 100

penganggaran

Pembangunan Daerah yang

berkualitas

27. Usaha Kecil yang berdaya 125. Persentase usaha kecil yang bermitra secara aktif dengan dunia usaha lain (Satuan: %)

100 1 1 100

126. Capaian Koperasi

Aktif (satuan : %) 100 6 6 100

28. Kelembagaan Koperasi 127. Persentase Koperasi Yang Bankable (Satuan : %)

100 6 6 100

yang aktif dan sehat

128. Persentase Realita

Implementasi Hasil Pelatihan Terhadap Total Peserta Pelatihan Koperasi (Satuan : %)

10 10 100

129. Persentase Realita Implementasi Hasil Pelatihan Terhadap Total Peserta Pelatihan Usaha Kecil

(Satuan : %)

100 30 30 100

Page 96: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –24 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

29. Meningkatnya Penanaman

Modal Asing (PMA) dan

Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) dan

kemudahan berusaha

130. Nilai Realisasi Investasi PMDN (satuan : trilliyun)

139,10 13,80 20,71 150,07

30.

131. Nilai Realisasi

Investasi PMA

(satuan : Trilliyun)

88,09 47,00 28,02 59,61

132. Rasio Pemanfaatan

Informasi Penanaman Modal (satuan : %)

100 100 100 100

133. Persentase Realisasi

Perizinan sesuai standar pelayanan (satuan : %)

100 100 100 100

134. Cakupan potensi

investasi yang terealisasi (satuan : %)

153,43 17,09 26,13 152,89

Terwujudnya pemuda

wirausahawan baru dan

olahraga yang berprestasi

135. Cakupan Kelompok/ Organisasi Kepemudaan Dan Kewirausahaan Pemuda Mandiri (Satuan : %)

100 80,00 79,67 99,59

136. Persentase Pemuda

Wirausahawan Baru Yang Difasilitasi (Satuan : %)

100 80,00 79,71 99,64

137. Cakupan

Ketercukupan 100 75,00 71,43 95,24

Fasilitas Olahraga (Satuan : %)

138. Cakupan

keikutsertaan cabang olahraga pada event wilayah, nasional dan internasional (satuan : %)

100 80,00 80,00 100,00

139. Cakupan pembinaan

olahraga (satuan : %) 100 80,00 79,46 99,33

Page 97: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –25 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

31. Minat Baca Masyarakat

yang meningkat

140. Cakupan Pembinaan Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan Khusus (Satuan :%)

100 90,00 85,71 95,23

141. Cakupan pelayanan

Perpustakaan sesuai standar minimal perpustakaan (Satuan : %)

100 80 80 100

32. Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah Yang Berkualitas

142. Persentase Digitalisasi Arsip Statis Daerah (Satuan : %)

100 85 85 100

143. Persentase digitalisasi

Arsip Dinamis Daerah

(satuan : %)

100 85 85 100

144. Persentase

pengelolaan Arsip OPD Sesuai Standar (Satuan : %)

100 90,00 93,00 103,33

33. Pertumbuhan Sektor 145. Persentase Produksi Perikanan (Satuan : %)

99,88 8,00 8,00 100

Perikanan yang optimal

146. Luas Laut yang terawasi (Satuan : %)

98,00 20 20 100

147. Persentase usaha Perikanan yang bersertifikat SNI (Satuan : %)

100 100 100 100

148. Nilai Tukar Nelayan

(NTN) (Satuan :nilai) 91,87 117 125 107

34. Pertumbuhan Ekonomi

sektor Pariwisata yang

Optimal

149. Jumlah Pusat Sentra Ekonomi Kreatif (Satuan : lokasi)

100 1 1 100

150. Jumlah Kunjungan

Wisatawan

(Satuan : orang)

100 15.601.344 14.327.432 91,83

151. Rata – rata lama

kunjungan (Satuan : hari)

100 1,39 1,31 94,24

Page 98: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –26 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

152. Rata – rata

pengeluaran wisatawan

(satuan : Rp)

100 3.825.216 3.418.582 88,74

153. Jumlah tenaga kerja

yang terlatih di sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif

100 300 400 133,33

(satuan : orang)

154. Presentasi

Pengembangan Destinasi Wisata (Satuan : %)

100 20 20 100

35. Pertumbuhan Ekonomi 155. Capain Produktivitas Tanaman Padi

( satuan : ton/Ha)

85,23 59,07 48,43 81,99

Sektor Pertanian yang

Optimal

3 156. Capaian Produksi Tanaman Padi

(Satuan ; Ton)

66,57 2.420.714 2.183.582 90,20

157. Capaian Produksi

Tanaman Jagung (Satuan ; Ton)

975,74 22.657 111.274 491,12

158. Capaian Produksi

Tanaman Kedelai (Satuan ; Ton)

206,57 7.498 1.427 19,03

159. Capaian Produksi

Tanaman Cabai (Satuan ; Ton)

133,12 8.970 11.444 127,58

160. Capaian Produksi

Tanaman Bawang Merah (Satuan ; Ton)

125,27 771,75 1.497,00 193,97

161. Peningkatan

Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan Kakao

(Satuan : Kg/Ha)

61,14 3.510,36 3.047 86,80

162. Capaian Produksi

Tanaman Aren (Satuan : Ton)

101,95 1.762 3.063 173,84

Page 99: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –27 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

163. Capaian Produksi

Tanaman Kelapa (Satuan : Ton)

101,95 44.858 42.743 95,29

164. Peningkatan Produksi

Daging (Satuan : Ton)

70,02

34,18

21,14

61,85

36.

165. Persentase Sarana

Produksi Pertanian (Satuan : %)

100 87 87 100,00

166. Persentase

pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan Masyarakat Veteriner (Satuan : %)

100 100 100 100,00

167. Persentase Struktur

Industri Pada Industri Unggulan Daerah Yang Mendapatkan Fasilitasi Penguatan (Satuan : %)

150 20 30 150

168. Persentase Kerjasama

SDM Berkompetensi Industri Yang Aktif (Satuan : %)

120 20 24 120

169. Rasio Pertumbuhan

Industri Kreatif

(Satuan : %)

100 20 20 100

Pengendalian, Pengawasan

Dan Perijinan Geologi,Air

Tanah, Mineral Dan

Batubara Yang Efektif

170. Persentase Pelaksanaan Pengawasan Dan Rekomendasi Perijinan (Satuan : %)

100 70,00 70,82 101,17

171. Persentase Badan

Usaha Pertambangan

100 44,52 44,52 100

Yang Memenuhi Standar (Satuan : %)

37. Pelayanan kelistrikan dan

energi terbarukan yang

optimal

172. Cakupan Pelayanan Listrik Perdesaan

(Satuan : Rumah Tangga)

100 10.000 7.965 79,65

Page 100: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –28 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

173. Pelaku usaha

ketenagalistrikan yang memenuhi standar (satuan : %)

100 22,83 39,83 174,48

38. Pertumbuhan Ekonomi

Sektor Perdagangan Yang

Optimal Dan Inflasi Yang

Terkendali

174. Koefesien Variasi Harga Kebutuhan Pokok Antar Waktu dan Wilayah

(Satuan : %)

306,96 (

Harga

Stabil)

5,00 1,65 306,96 ( Harga

Stabil)

175. Pertumbuhan Omset

Pedagang (Satuan : %) 212 10,00 21,23 212

176. Capaian Stabilitas

Harga Barang Pokok (Satuan : %)

409,836

(Harga

Stabil)

5,00 1,22 409,836 (Harga

Stabil)

177. Neraca Ketersediaan Barang Pokok

(Satuan : %)

100 100 100 100

178. Surplus Neraca Perdagangan

(Satuan : Juta USD)

Defisit 2970,27 (950,77) Defisit

179. Indeks Tendensi

Konsumen (satuan : nilai)

103,1 108,00 111,35 103,1

180. Persentase Pelayanan Sertifikasi Dan Standarisasi

(Satuan : %)

100 80 80 100

181. Jumlah Produk

Industri Kecil Berstandar Dan Bersertifikasi (Satuan : Jumlah)

179,5 200 359 179,5

39. Terwujudnya Peran DPRD

Sesuai Dengan Fungsinya

182. Capaian % kinerja Fungsi DPRD (Satuan : %)

100 100 100 100,00

183. Rasio ketersediaan

sarana dan prasarana perkantoran dan peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur (satuan : %)

100 96,96 96,96

Page 101: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –29 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

184. Capain % pelayanan

keprotokolan, kehumasan dan dukungan pelaksanaan kegiatan reses DPRD (Satuan : %)

100 100 97,74 97,74

40. Pelayanan Publik yang 185. Cakupan Koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis (Satuan : %)

100 100,00 97,74 97,74

berkualitas

41. Mewujudkan 186. Persentase OPD Yang Memiliki Nilai Laporan Kinerja Pemerintah Daerah B (Satuan : %)

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah yang

akuntabel

187. Persentase

Keselarasan Kebijakan Di Bidang Pemerintahan (Satuan : %)

100 75 67,76 67,76

188. Presentase

Keselarasan Kebijakan Pada Bidang Ekonomi (Satuan : %)

100 100 100 100

180. Persentase Realisasi

Target Prolegda (Satuan : %)

80 100 100 100

181. Presentase

Keselarasan Peraturan Perundangan Daerah Dengan Regulasi Hukum Nasional (Satuan : %)

100 80 80 100

182. Persentase Raperda

Inisiatif Yang

100 80 80 100

Memiliki Naskah Akademik (Satuan :%)

183. Persentase Keselarasan Kebijakan Di Bidang Infrastruktur

(Satuan : %)

100 100 100 100

Page 102: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –30 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

184. Persentase Keselarasan Kebijakan Di Bidang Kesra (Satuan : %)

100 100 100 100

42.

185. Persentase

Keselarasan Kebijakan Di Bidang Administrasi Pembangunan (Satuan : %)

100 100 100 100

186. Presentase Kinerja

Pengadaan Barang/Jasa (Satuan : %)

100 100 100 100

187. Capaian % Kinerja Pelayanan Rumah Tangga Pimpinan (Satuan : %)

100 80 80 100

188. Capaian % Kinerja

Pelayanan Tata Usaha Pimpinan (Satuan : %)

100 80 80 100

189. Capaian % Kinerja

Pelayanan keprotokol- an (Satuan : %)

100 80 79,98 99,97

190. Persentase Prasarana Dan Sarana Penunjang Kinerja Di Lingkungan Setda Dalam Kondisi Baik (Satuan : %)

100 80 80 100

Penyelenggaraan

Pemerintahan Yang Bebas

Dari Korupsi

191. Capaian Nilai Sakip

(Satuan : %) B BB B B

192. Indeks Integritas

(Satuan : Poin)

100 74,48 74,48 100

193. Capaian Leveling Maturitas SPIP (Satuan : Nilai)

Tercapai 3 3 100

43. Perencanaan dan

Penganggaran

Pembangunan Daerah yang

berkualitas

194. Persentase Dokumen Perencanaan Rpjpd,Rtrw, Dan Rpjmd Yang Telah Ditetapkan Dengan Perda (Satuan : %)

100 100 100 100

Page 103: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –31 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

195. Persentase Dokumen Perencanaan : Rkpd Yang Telah Ditetapkan Dengan Perkada (Satuan : %)

100 100 100 100

196. Persentase Penjabaran

Konsistensi Program RPJMD Kedalam RKPD (Satuan : %)

100 85 85 100

197. Persentase Kesesuaian Rencana Pembangunan Dengan RTRW (Satuan : %)

100 75 75 100

198. Persentase Usulan Kegiatan Lingkup Bidang Ekonomi Yang Diakomodir Dalam Dokumen

Perencanaan

108,15 75 75 100

(Satuan : %)

199. Persentase Usulan Kegiatan Lingkup Bidang Sosial Yang Diakomodir Dalam Dokumen

Perencanaan

90,61 75 75 100

(Satuan : %)

200. Persentase Usulan Kegiatan Lingkup Bidang Infrastruktur Yang Diakomodir Dalam Dokumen

Perencanaan

111,72 75 75 100

(Satuan : %)

44. Penelitian dan

Pengembangan yang

berkualitas

201. Persentase Hasil Penelitian Yang Dimanfaatkan

(Satuan : %)

138,62 60 60 100

202. Persentase Inovasi

Yang Diadopsi

(Satuan : %)

124,74 60 60 100

45. Pendapatan Daerah yang

optimal

201. Persentas Peningkatan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Daerah (Satuan : %)

102,62 58,94 62,38 105,84

Page 104: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –32 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

202. Persentase

Peningkatan Retribusi Daerah Dan Pendapatan Lain – Lain Terhadap Pendapatan Daerah (Satuan : %)

98,11 41,06 41,46 100,98

203. Persentase Potensi

Tunggakan Pajak Daerah Yang Dapat Di Selesaikan

176,06 15,22 21,76 142,98

(Satuan : %)

46. Pengelolaan Keuangan dan 204. Persentase Kepatuhan Opd Terhadap Peraturan Perundang – Undangan Di Bidang Keuangan (Satuan : %)

100 85 85 100

Aset Daerah yang

Akuntabel

205. Persentase Kesesuaian Laporan Dengan Standar Akuntansi Pemerintah

100 100 100 100,00

(Satuan : %)

206. Capaian Tertib

Administrasi Aset Daerah (Satuan : %)

100 100 100 100,00

47. Terwujudnya 207. Prosentase Pegawai Yang Didistribusikan Sesuai Hasil Pemetaan (Satuan : %)

96,58 90 54,17 60,19

Profesionalisme Aparatur

208. Prosentase Pegawai

Yang Tidak Melanggar Kode Etik Dan Disiplin Pegawai (Satuan : %)

90,64 90 98,44 109,38

209. Prosentase Akurasi

Data Kepegawaian (Satuan : %)

90,64 90 90 100

210. Prosentase Penempatan Pegawai Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Kompetensinya (Satuan : %)

79,82 90 92,16 102,40

Page 105: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –33 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

2018 Target

2019 Realisasi

2019 Capaian 2019

1 2 3 4 5 6 7

48. Terwujudnya Kompetensi

Aparatur

211. Rasio Peserta Diklat Kepemimpinan Dan Prajabatan, Manajemen Dan Pemerintahan Yang Lulus Berkategori Baik (Satuan : %)

110,9 85 99,92 117,55

212. Rasio Peserta Diklat Teknis Umum, Substansif, Fungsional Yang Lulus Berkategori Baik (Satuan : %)

112,2 85 97,20 114,35

214. Prosentase Kompetensi Dan Profesionalisme Penyelenggara Diklat (Satuan : %)

117,46 85 93,97 110,55

3.2 Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Dan Rencana Solusi

3.2.1.1 Indikator Kinerja Utama

3.2.1.1.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk

mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

(masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses

hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan

sebagainya.

IPM diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada Tahun 1990, dengan metode

perhitungannya direvisi pada Tahun 2010 (IPM Metode Baru). IPM dengan metode

baru tersebut dibentuk dengan tiga dimensi dasar, yaitu ; umur panjang dan hidup sehat (a

long and healty life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living).

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek

esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.

Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap

Page 106: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –34 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, masing-masing komponen

IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun, yaitu masing-masing 67,54

(2010), 68,22 (2011), 68,92 (2012), 69,47 (2013), 69,89 (2014), 70,27 (2015), 70,96

(2016), 71,42 (2017), dan 71,95 (2018). Dengan demikian meningkatnya IPM d

Provinsi Banten ini mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi berimplikasi pada

peningkatan kualitas masyarakat di Provinsi Banten.

Tabel 3.6

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten Tahun 2010 s.d 2018

Tahun (%)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

IPM 67,54 68,22 68,92 69,47 69,89 70,27 70,96 71,42 71,95

Pada Tahun 2018 IPM Provinsi Banten mencapai 71,77%, dimana lebih tinggi

dibandingkan capaian Tahun 2017 yaitu 71,42%. Sehingga menjadikan Provinsi Banten

menjadi salah satu Provinsi yang berpredikat tinggi di Indonesia (peringkat ke delapan

Nasional) dan telah mencapai target yang ditetapkan pada dokumen RPJMD (2017-

2022) yaitu sebesar 71,77 %. Meningkatnya IPM di Provinsi Banten terjadi pada

seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi Kota Tangerang Selatan yaitu (80,84) dan

terendah Kabupaten Lebak yaitu (62,95).

3.2.1.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Produk Domestik Bruto pada tingkat nasional serta Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan kemampuan suatu

wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. untuk menyusun

PDB maupun PDRB digunakan 2 pendekatan yaitu lapangan usaha dan pengeluaran.

Untuk melihat pertumbuhan ekonomi Banten dapat dilihat dari besaran nilai

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, karena

Page 107: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –35 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

pertumbuhan ekonomi ini benar-benar diakibatkan oleh perubahan jumlah barang dan

jasa yang sudah bebas dari pengaruh harga (pertumbuhan riil).

Pertumbuhan ekonomi di Banten pada triwulan I 2019 mengalami penurunan atau

lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2018. Namun lebih tinggi dari pertumbuhan

nasional. Di regional Jawa, pertumbuhan Banten berada di posisi kelima setelah DI

Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Barat (Jabar).

Pada triwulan I 2019 pertumbuhan ekonomi di Banten sebesar 5,42 persen. Sedangkan

pada triwulan IV 2018 sebesar 5,98 persen. Dengan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) di Provinsi Banten, pada triwulan I 2019 sebesar Rp 159,83 triliun, dan

triwulan IV 2018 sebesar Rp 159,87 triliun.

Pangsa PDRB Banten secara nasional sebesar 4,15 persen. Sedangkan di Jawa sebesar

7,0 persen. Banten itu berada di peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan

ekonomi di Banten pada triwulan I 2019 didorong oleh masih cukup tingginya

konsumsi masyarakat pada momen libur awal tahun dan Imlek serta investasi proyek-

proyek strategis nasional dan swasta meskipun tumbuh lebih rendah dibandingkan

periode triwulan sebelumnya.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi utamanya didorong oleh industri

pengolahan seiring pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga (RT) dan pemerintah.

Kemudian, industri baja juga mencatatkan pertumbuhan penjualan ekspor yang cukup

tinggi, meskipun lebih rendah sebelumnya. Sementara, kinerja industri kimia meningkat

didorong oleh permintaan domestik dan membaiknya ekspor meskipun masih

mengalami kontraksi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2019, Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Perekonomian Banten atas dasar harga berlaku mencapai Rp 168,91

triliun. Sampai triwulan III-2019 (c-to-c) perekonomian Provinsi Banten tumbuh 5,40

persen. Pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali transportasi dan

pergudangan serta pengadaan listrik dan gas. Pertumbuhan tertinggi pada lapangan

usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,94 persen.

3.2.1.1.3 Porsentase Penduduk Miskin

Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) bulan September 2019 sebesar 5,09 persen, mengalami penurunan sebesar

Page 108: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –36 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

0,15 poin dibanding periode sebelumnya yang sebesar 5,24 persen. Hal ini sejalan

dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 14,28 ribu orang dari 668,74

ribu orang pada September 2018 menjadi 654,46 ribu orang pada Maret 2019.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada September 2018

sebesar 4,24 persen turun menjadi 4,12 persen pada 2019. Sementara persentase

penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 sebesar 7,67 persen turun

menjadi 7,49 persen pada 2019.

Selama periode September 2018-Maret 2019, jumlah penduduk miskin di

daerah perkotaan turun sebanyak 3,4 ribu orang (dari 382,13 ribu orang pada

September 2018 menjadi 378,73 ribu orang pada Maret 2019), demikian pula di daerah

perdesaan turun sebanyak 10,9 ribu orang (dari 286,60 ribu orang pada September

2018 menjadi 275,73 ribu orang pada Maret 2019).

3.2.1.1.4 Porsentase Pengangguran Terbuka (terhadap Angkatan Kerja)

Ketenagakerjaan merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Berbagai masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan

antara lain, yaitu; tingginya tingkat pengangguran, kurangnya lapangan pekerjaan yang

layak, pemerataan kesempatan kerja, dan kualitas tenaga kerja. Salah satu upaya untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maka Pemerintah provinsi Banten berupaya

menciptakan lapangan pekerjaan yang layak. Dengan terciptanya lapangan pekerjaan

yang layak, masyarakat mempunyai pekerjaan yang dapat menunjang kehidupan

ekonominya.

Salah satu ukuran keberhasilan kinerja suatu daerah dalam hal penanganan

pengangguran bila diamati dari sisi ketenagakerjaan adalah dengan melihat tinggi

rendahnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Keadaan angkatan kerja Provinsi Banten Bulan Agustus 2018 memperlihatkan

jumlah angkatan kerja mengalami sedikit kenaikan dari 5,60 juta orang pada Bulan

Agustus 2017 menjadi 5,83 juta orang pada Bulan Agustus 2018. Tingkat

Pengangguran Terbuka Provinsi Banten Tahun 2019 pada bulan Agustus adalah 8,11

juta penduduk.

Page 109: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –37 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

1. Sasaran Meningkatnya Stabilitas Daerah dengan Indikator Kinerja Utama Indeks

Demokrasi Indonesia (Kesbangpol);

Grafik 3.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten Periode Tahun 2016 - 2019

3.2.1.2 Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis

Sasaran strategis yaitu hasil yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan

spesifik, mudah dicapai, rasional memperhatikan isu strategis daerah, disertakan pula

indikator kinerja sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang

akan dicapai selama lima tahun dan secara bertahap dapat diurai pencapaiannya setiap

tahun.

Indeks Demokrasi Indonesia

(IDI) Provinsi Banten tahun

2019 dalam Perjanjian Kinerja

TA 2019 targetnya sebesar 70

, namun dalam perubahan

Rencana Strategis 2017 –

2022 ditetapkan targetnya

sebesar 74 %. Dalam rangka

meningkatkan kualitas

Page 110: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –38 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

demokrasi di Provinsi Banten, Gubernur Banten telah menetapkan Keputusan

Gubernur Banten Nomor: 200.05/Kep.122-Huk/2019 tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Pengembangan Demokrasi Provinsi Banten, yang dalam

keanggotaannya melibatkan unsur: BPS, DPRD, TNI/POLRI, Instansi Vertikal,

Universitas, FKUB, Wartawan, Surat Kabar, LSM dan Lembaga terkait lainnya, dengan

sekretariat di Badan Kesbangpol Provinsi Banten.

IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di

Indonesia hingga level provinsi. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan

perkembangan sejumlah aspek demokrasi, di antaranya adalah Kebebasan Sipil (Civil Liberty),

Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga-lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).

Ketiga aspek demokrasi tersebut kemudian dijabarkan menjadi sejumlah variabel dan indikator.

Tabel 3.7

Indikator Demokrasi Indonesia

IDI terdiri dari 3 aspek, 11 variabel dan 28 indikator sebagai berikut :

Aspek Variabel Indikator

Kebebasan Sipil

Kebebasan berkumpul dan berserikat 2 indikator

Kebebasan berpendapat 2 indikator

Kebebasan berkeyakinan 3 indikator

Kebebasan dari diskriminasi 3 indikator

Hak-hak Politik

Hak memilih dan dipilih 5 indikator

2 indikator Hak partisipasi politik pengambilan

keputusan dan pengawasan pemerintahan

Lembaga demokrasi

Pemilu yang bebas dan adil 2 indikator

Peran DPRD 3 indikator

Peran partai politik 2 indikator

Peran birokrasi pemerintah daerah 2 indikator

Peradilan yang independen 2 indikator

Page 111: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –39 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Indeks

Demokrasi Indonesia

(IDI) Banten tahun

2018 mencapai angka

73,78 dalam skala

indeks 0 sampai 100.

Angka ini mengalami

peningkatan

dibandingkan dengan

tahun 2017 yang

capaiannya sebesar

73,72. Meskipun

mengalami

peningkatan, tingkatdemokrasi di Banten masih termasuk dalam kategori “sedang”, dan

angka IDI Provinsi Banten tahun 2018 masih diatas rata-rata nasional (72,39).

Peningkatan nilai IDI Banten 2018 disumbang oleh kenaikan nilai dua aspek

penyusun IDI yaitu aspek Kebebasan Sipil dan aspek Lembaga Demokrasi. Nilai aspek

Kebebasan Sipil naik sebesar 1,43 poin dari 85,16 menjadi 85,59. Capaian aspek ini dari tahun

ke tahun relatif stabil dan masih menjadi yang tertinggi di antara dua aspek lainnya. Aspek

Lembaga Demokrasi pada tahun 2018 sebesar 79,40 meningkat 4,41 poin dibanding tahun

sebelumnya. Perkembangan aspek Lembaga Demokrasi selama kurun waktu penyusunan IDI

Banten cukup menggembirakan dengan kecenderungan trend positif. Sementara itu, aspek

Hak-Hak politik menjadi aspek yang mengalami penurunan sebesar 3,76 poin dan

menempatkannya menjadi aspek dengan nilai terendah.

Tabel 3.8 Perkembangan IDI Berdasarkan 3 (Tiga) Aspek IDI

NO ASPEK 2017 2018 KETERANGAN

1 KEBEBASAN SIPIL 85,16 86,59 Naik 1,43

2 HAK-HAK POLITIK 63,87 60,11 Turun 3,76

3 LEMBAGA DEMOKRASI 74,98 79,40 Naik 4,42

ANGKA IDI 73,72 73,78 Naik 0,06

Page 112: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –40 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Seperti halnya di tahun 2017, pada tahun 2018 tidak ada lagi aspek yang berkategori

“buruk”. Aspek Hak-Hak Politik dan Lembaga Demokrasi tetap pada kategori “sedang”,

sementara aspek Kebebasan Sipil masih dalam kategori yang sama dengan tahun-tahun

sebelumnya yaitu kategori “baik”.

Permasalahan :

Dalam pengukuran IDI terdapat 11 variabel yang dijabarkan dalam 28 indikator

penyusun IDI. Pada tahun 2018, dari 28 indikator terdapat 19 indikator yang

berkinerja “baik” (memiliki skor di atas 80), 6 indikator berkinerja “sedang” dan

sebanyak 3 indikator masih mempunyai kinerja yang buruk (skor di bawah 60).

Ketiga indikator berkinerja buruk ini memerlukan perhatian khusus agar nilainya

membaik. Indikator tersebut adalah indikator 16 (demonstrasi/mogok yang bersifat

kekerasan), indikator 22 (rekomendasi DPRD kepada eksekutif), dan indikator 26

(upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah).

Solusi :

Untuk meningkatkan capaian IDI Provinsi Banten tahun depan, perlu adanya

sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dewan ahli IDI serta

seluruh stakeholder. Salah satunya dengan membentuk Kelompok Kerja

Pengembangan Demokrasi Provinsi Banten dan melakukan Kegiatan Rapat Pokja

IDI Provinsi Banten.

Badan Kesbangpol telah menjalankan 4 (empat) Program yang mendukung

pencapaian IKU IDI Provinsi Banten, yaitu:

1. Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

2. Peningkatan Kewaspadaan Nasional;

3. Peningkatan Ketahanan Sosial dan Ekonomi;

4. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat.

Terciptanya iklim demokrasi yang baik merupakan tanggung jawab bersama semua

pemangku kepentingan yaitu Pemerintah Provinsi, Pihak Keamanan, DPRD, Partai

Politik, LSM, Ormas, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

Page 113: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –41 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Indeks Keterbukaan Informasi Publik dengan target 89, Pemerintah Provinsi Banten

Tahun 2019 mendapat Peringkat Menuju Informatif dengan skor 80,05 yang terdiri

dari :

1) Nilai Pengembangan Website dan Pengumuman Informasi 22,59

2) Nilai Pelayanan Informasi dan Penyediaan Informasi 34,45

3) Nilai Presentasi 23,01

Dengan nilai akhir 80,05.

Sasaran Indikator pada Indeks Keterbukaan informasi publik tahun 2019 belum

mencapai target yang telah ditetapkan.

Permasalahan :

Terdapat kendala eksternal dan kendala internal antara lain :

Kendala Eksternal :

1) Peraturan Gubernur Banten tentang Pedoman Pelayanan Informasi Publik dan

Dokumentasi di Lingkungan Provinsi Bante masih di Biro Hukum dan belum

ditetapkan;

2) Belum tersedianya daftar informasi publik pada sebagian Organisasi Perangkat

Daerah;

3) Belum optimalnya pengujian konsekuensi informasi publik dalam menetapkan

informasi yang dikecualikan;

4) Dibeberapa PPID Pembantu, belum ada meja/frontdesk layanan informasi

sehingga layanan informasi kepada pemohon kurang optimal;

5) Sinergi antara pengelola layanan informasi publik dengan unit teknis masih

kurang;

6) Pengelolaan Sistem Informasi PPID yang belum optimal;

2. Sasaran Pelayanan Pemerintahan yang berbasis teknologi dan keterbukaan informasi

dengan Indikator Indeks keterbukaan informasi publik (KOMINFO);

Page 114: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –42 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

7) Hand-over kepada petugas baru belum berjalan baik;

8) SOP belum berjalan dengan baik, masih terjadi mising link antara PPID utama

dan PPID pembantu.

Kendala Internal :

1) Kurangnya koordinasi antara PPID Utama dan PPID Kab/Kota;

2) Penyebaran informasi publik yang belum optimal;

3) Keterbatasan Akses di daerah Banten Selatan

Solusi yang akan dilakukan guna perbaikan Indikator Indeks Keterbukaan Informasi

Publik :

1) Percepatan penetapan Revisi Peraturan Perundang-undangan tentang pedoman

pelayanan Informasi Publik dan Dokumen di Lingkungan Provinsi Banten;

2) Pemutakhiran daftar informasi publik dan informasi dikecualikan di lingkungan

provinsi Banten;

3) Pembangunan sistema administrasi layanan informasi publik berbasis digital;

4) Menyelenggarakan bimtek dan FGD tentang Pengelolaan dan Pelayanan

infomasi publik;

5) Menyusun dan menegakan seluruh SOP pada PPID di lingkungan Provinsi

Banten;

6) Mendorong penetapan SK PPID Pembantu di lingkungan OPD masing –

masing;

7) Melakukan koordinasi dengan PPID Kab/Kota di Provinsi Banten melalui

Forum Belajar Belajar PPID.

Page 115: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –43 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

4. Sasaran Dukungan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah yang

Berkualitas dengan indikator Capaian kesesuaian dengan parameter penilaian

dokumen perencanaan daerah (Bappeda);

Indikator Capaian Maturitas SPIP untuk menentukan kualitas dalam konteks maturitas

sistem pengendalian internal pemerintahan pada tahun 2019 memiliki target 3,00

(nilai), dengan realisasi 3,00 dan capaian 100 %.

Permasalahan

1. Dari sisi kuantitas dari sumber daya manusia pengawasan belum optimal;

2. Kebutuhan berdasarkan ANJAB ABK belum sebandimg dengan ketersediaan

tenaga fungsional secara existing;

3. Secara kualitas sumber daya aparatur pengawas disesuaikan dengan jenjang

pendidikan dan kompetensinya belum selaras;

4. Belum optimalnya pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi teknologi

informasi pengawasan yang ditunjang oleh sisitem dan prosedur pengawasan.

Solusi

1. Perlunya penambahan tenaga fungsional;

2. Peningkatan diklat dan bimtek tenaga fungsional secara berjenjang sesuai

dengan kebutuhan.

Capaian kesesuaian dengan parameter penilaian dokumen perencanaan daerah

merupakan indikator dari perencanaan dan penganggaran yang berkualitas untuk

mencapai misi pertama pemerintahan provinsi Banten, yaitu menciptakan tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance). Penghitungan indikator ini dalam bentuk

Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) yang merupakan salah satu bentuk evaluasi

pembangunan daerah yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Sasaran Tercapainya Akuntabilitas Kinerja Pembangunan Melalui Optimalisasi SPIP

dengan Indikator Capaian Maturitas SPIP (INSPEKTORAT);

Page 116: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –44 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

5. Sasaran Pendapatan Daerah yang yang Optimal dengan indikator Rasio PAD

terhadap pendapatan daerah (BAPENDA);

Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Banten telah menyusun Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020 dan pada saat laporan ini di susun,

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional sedang melakukan penilaian meliputi 3 tahap penilaian, yaitu penilaian teknis

dokumen, presentasi dan wawancara, serta verifikasi dan kunjungan lapangan, dimana

pemerintah provinsi Banten masuk dalam nominasi 10 (sepuluh) provinsi nominasi

dengan hasil penilaian di atas rata-rata.

Permasalahan :

Tidak tercapainya penyerapan anggaran pada Tahun Anggaran 2019 antara lain

disebabkan adanya effisiensi kegiatan dan pertimbangan waktu yang tidak

mencukupi untuk menghasilkan output apabila kegiatan tetap dilaksanakan.

Solusi :

Solusi upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pada tahun 2019, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Banten akan lebih

cermat dalam menyusun target-target capaian Output dan Outcome sebagaimana

target dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Provinsi Banten.

Indikator Rasio PAD terhadap pendapatan daerah menggambarkan jumlah

konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari total keseluruhan Pendapatan

Daerah dimana akan menentukan seberapa besar kemandirian pemerintah daerah

(Provinsi Banten) dalam membiayai pelaksanaan pembangunan jangka menengah

sesuai dengan RPJMD Provinsi Banten tahun 2017 – 2022. Target Indikator Rasio

PAD terhadap pendapatan daerah tahun 2019 adalah 60,62 % sedangkan

realisasinya 65,06 % dan capaian 107, 32%.

Permasalahan :

1) Berkurangnya daya beli Masyarakat Banten untuk membeli kendaraan

bermotor baru sebagai realisasi penerimaan BBNKB I atau kendaraan baru dan

Page 117: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –45 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

ditandai menurunnya LPE Provinsi Banten yang semula 5,9 % menurun

menjadi 5,4 % dan disamping itu tahun 2019 sebagai tahun politik;

2) Pemberlakuan tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Provinsi Banten yang

diberlakukan pada tanggal 11 Maret 2019 dengan tarif semula 1,15 % menjadi

1,75 % untuk kendaraan bermotor pribadi atau plat hitam dan pemberlakuak

tarif Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB) Penyerahan Pertama atau

kendaraan bermotor baru dengan tarif semula 10% menjadi 12,5%, hal ini

ditemukenali dilapangan bahwa terjadi selisih harga kendaraan bermotor baru

antara harga pembelian di Provinsi Banten dengan harga pembelian di Wilayah

Provinsi DKI Jakarta, yang mana masih memberlakukan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 10%;

3) Badan Penghubung, melalui surat balasan Nomor 974/347-BPHB/2019

tanggal 19 Desember 2019, dengan penjelasan sebagai berikut :

a) Wisma belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh ASN di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Banten dan Masyarakat Banten yang berkegiatan di

Jakarta;

b) Kenaikan harga tiket pesawat mengakibatkan instansi yang biasanya

menyewa, mengalihkan kegiatannya ke daerah masing – masing;

c) Fasilitas wisma terbatas dan belum tersedia sarapan pagi;

d) Jumlah kamar wisma terbatas mengakibatkan pengunjung rombongan tidak

dapat tertampung;

e) Banyak hotel budget di sekitar Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten

sehingga menimbulkan persaingan;

f) Banyak Instansi mengurangi aktivitas kegiatannya yang memanfaatkan

wisma Banten pada Bulan Ramadhan dan setelah libur Idul Fitri

Solusi yang dilakukan oleh BAPENDA :

1) Melakukan Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah (Pajak Kendaraan Bermotor),

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok, yaitu kegiatan Razia Kendaraan

Page 118: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –46 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Bermotor, pengoperasian mobil samling, peningkatan pelayanan di kantor

bersama SAMSAT, pembayaran e-SAMSAT dan non tunai, pembangunan

saranan dan prasarana pelayanan, penelusuran data tunggakan pajak kendaraan

bermotor tahunan, penagihan tunggakan potensi pajak kendaraan bermotor,

sosialisasi publikasi dan penyuluhan pajak daerah, rapat koordinasi dengan mitra

kerja untuk peningkatan pajak Daerah serta review Peraturan tentang Pajak

Daerah;

2) Melakukan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana untuk

peningkatan pelayanan penerimaan Pajak Daerah di wilayah Provinsi Banten;

3) Telah memberlakukan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tentang

Perubahan atas PERDA Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang pajak

Daerah diwilayah Provinsi Banten dan langkah tindak lanjut rencana melakukan

review dan anev terhadap Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun

2019 tentang perubahan atas PERDA Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah, yang mana telah diberlakukan pada tanggal 11 Maret

2019;

4) Pelayanan SAMSAT keliling secara berkala ke setiap kecamatan, perumahan, dan

tempat strategis lainnya dengan mengoperasionalkan unit kendaraan SAMSAT

keliling, sosialisasi pajak daerah di kecamatan, penagihan potensi pajak

kendaraan bermotor melalui pos dan door to door;

5) Rapat Koordinasi dengan OPD penghasil, penerapan Aplikasi SIREDA,

Pembayaran secara Non-tunai, Perubahan PERDA Retribusi, Ssoialisasi dan

Penyuluhan kepada para pengusaha yang berada di wilayah Banten;

6) Rapat Koordinasi dengan Mitra Kerja (BUMD dan Instansi/OPD Penanggung

Jawab Teknis BUMD) guna meningkatkan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan;

7) Rapat Koordinasi dengan Mitra Kerja untuk meningkatkan Lain – Lain pad

YANG Sah yaitu Kajian terhadap nilai nominal deposito dan jasa giro.

Page 119: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –47 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Target Indikator Capaian Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah pada tahun 2019 adalah WTP.

Target Kinerja Sasaran BPKAD Provinsi Banten berdasarkan RPJMD Tahun 2017-

2022 sebagai berikut :

Tabel 3.9

Target Kinerja Sasaran BPKAD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Berdasarkan RPJMD

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SASARAN

SATUAN

TARGET

1 Meningkatnya Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah

yang Akuntabel

Capaian Opini BPK terhadap

laporan keuangan Pemerintah

Daerah (BPKAD)

Opini 100

(WTP)

Untuk mencapai Target Kinerja Sasaran BPKAD, ditetapkan Program dan Indikator

Program dalam Renstra BPKAD Tahun 2017 – 2022, sebagai berikut :

6. Sasaran Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel dan

Transparan dengan indikator Capaian Opini BPK terhadap laporan keuangan

Pemerintah Daerah (BPKAD).

Page 120: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –48 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.10

Target Kinerja Sasaran BPKAD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Berdasarkan Program dan Indikator Renstra BPKAD

NO

PROGRAM

INDIKATOR

KINERJA

PROGRAM

SATUAN

TARGET

TH. 2019

KET

1 Program Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase Kepatuhan OPD terhadap Peraturan Perundang- Undangan di Bidang Keuangan

Persentase

85%

Bidang Perbend & Anggaran

(Satuan: %)

2 Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

Persentase Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

Persentase

90%

Bidang Akuntansi

3 Program Penatausahaan Aset Daerah

Capaian tertib Administrasi Aset Daerah (Satuan: %)

Persentase

100%

Bidang Aset Daerah

a. Formulasi Perhitungan Pengukuran Capaiaan Target :

1. Program Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

Indikataor Persentase Kepatuhan OPD terhadap Peraturan Perundang-

Undangan di Bidang Keuangan (Satuan: %)

2. Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah, Indikatornya

Persentase Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

3. Program Penatausahaan Aset Daerah, indikator Capaian tertib Administrasi Aset

Daerah (Satuan: %)

Page 121: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –49 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

b. Capaian Target IKU (INDIKATOR KINERJA UTAMA)

Tabel 3.11

Program Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah :

Program

Indikator Program

(Outcome)

Target

Realisasi

%

Program Persentase Kepatuhan OPD

Peningkatan dan terhadap Peraturan

Pengembangan Perundang-undangan di 85 85 100

Pengelolaan Bidang Keuangan

Keuangan Daerah (Satuan: %)

Kepatuhan OPD terhadap Peraturan Gubernur Banten Nomor 50 Tahun 2018

tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Provinsi Banten Tahun 2019 mengatur ketentuan

batas waktu Ganti Uang Nihil atas Tambahan Uang Persediaaan adalah 1 (satu) bulan

sejak diterbitkannya SP2D Tambah Uang Persedian.

Jumlah

PA/KPA

PA/KPA Yang

Patuh

PA/KPA Yang

Tidak Patuh

%

102 94 8 92,16

PA/KPA yang tidak patuh :

1. Dinas Pendidikan & Kebudayaan;

2. Dinas Pendidikan & Kebudayaan KCD Lebak;

3. Dinas PUPR;

4. Dinas PRKP;

5. Satpol PP;

6. Dinas Sosial;

7. Dinas Ketahanan Pangan;

8. Dinas Pemuda dan Olah Raga

Page 122: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –50 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.12

Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

Program

Indikator Program

(Outcome)

Target

Realisasi

%

Program Persentase kesesuaian

Penatausahaan dan

Pelaporan Keuangan

laporan dengan Standar

Akutansi Pemerintah 90 90 100

Daerah (Satuan: %)

Kesesuaian Laporan dengan Standar Akuntansi Pemerintah, Target 7 Laporan

Realisasi 7 Laporan.

Laporan sesuai SAP :

1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Neraca

4. Laporan Operasional

5. Laporan Perubahan Ekuitas

6. Laporan Arus Kas

7. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tabel 3.13

Program Penatausahaan Aset Daerah

Program

Indikator Program

(Outcome)

Target

Realisasi

%

Program

Penatausahaan Aset

Daerah

Capaian tertib Administrasi

Aset Daerah (Satuan: %)

100 100 100

Penyusunan Neraca Aset merupakan bagian dari Tertib Administrasi Aset Daerah

untuk dapat menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten,

Jumlah Neraca Aset Provinsi Banten TA. 2019

Page 123: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –51 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Permasalahan :

Pengelola Keuangan di OPD belum sepenuhnya memahami Peraturan Gubernur

Banten Nomor 50 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Provinsi

Banten Tahun 2019 tentang ketentuan batas waktu Ganti Uang Nihil atas

Tambahan Uang Persediaaan adalah 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya SP2D02.

Solusi :

Tabel 3.14

Neraca Provinsi Banten Tahun 2019

Perlu dilakukan Bimbingan Teknis Pengelola Keuangan dilingkungan Pemerintah

Provinsi Banten.

Page 124: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –52 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.15

Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019

No

Indika-Tor Kinerja Utama

Target Renstra/

RPJM

Kinerja Anggaran

Target Reali- sasi

Capaian

Target Realisasi

(Rp) Capaian

(%)

1. Tingkat 89 % 89 % 98,15 % 110,28 935,516.399 782.984. 83.70 Kemantapan % .623,00 360.203,

Jalan 50

(Satuan: %)

Indikator ini digunakan untuk mengevaluasi seberapa besar proporsi kondisi

permukaan jalan dalam kondisi mantap, sehingga dapat digunakan sebagai bahan

pengambilan kebijakan dibidang kebinamargaan, mengingat jalan dalam kondisi baik di

Provinsi Banten masih perlu terus ditingkatkan untuk menunjang kelancaran arus

transportasi dan distribusi barang. Tingkat kemantapan jalan dihitung dengan formulasi

sebagai berikut:

Keterangan:

• kondisi mantap = kondisi baik + kondisi sedang

• kondisi tidak mantap = kondisi rusak berat + kondisi rusak ringan

7. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Jalan dan Jembatan

dengan indikator Tingkat kemantapan jalan (PUPR);

Page 125: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –53 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Pada akhir tahun 2019 kondisi jalan di Provinsi banten sbb:

Tabel 3.16

Prosentase Kondisi Jaringan Jalan Provinsi Banten (%) Akhir Tahun 2019

No

Kondisi Jalan Kondisi Awal 2019 Kondisi Akhir 2019

Km % Km %

I Mantap (Baik dan Sedang) 696.534 91.406 747,90 98,15

II Tidak Mantap (Rusak ringan dan Rusak Berat)

65.500 8.594 14,13 1,85

Total Panjang Jalan 762.034 100 762.03 100

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Prosentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

84,67 % 98,15 % 115,920 %

Berdasarkan kondisi jalan diatas realisasi kondisi jalan mantap sebesar 98,15 %

dengan target 84,67 % sehingga capaian persentase jalan Provinsi Dalam Kondisi

Mantap sebesar 115,92 %. Hal

ini berarti realisasi kondisi jalan

mantap sudah melebihi target

yang ditetapkan pada tahun

anggaran 2019. Capaian kinerja

Tingkat Kemantapan Jalan

melebihi target yang ditetapkan

karena:

• Optimalnya fungsi balai

dalam pemeliharaan

jalan (dari kondisi rusak

Page 126: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –54 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

ringan menjadi sedang) sehingga menambah jumlah ruas jalan kondisi mantap;

• Adanya perubahan desain kontruksi dari flexible (hotmix) menjadi rigid (beton)

sehingga jalan tidak mudah rusak dan pemeliharaan lebih mudah.

Capaian kinerja jalan mantap ini didukung oleh pelaksanaan pekerjaan

pembangunan jalan sepanjang 60,20 Km dan pemeliharaan jalan yang dilaksanakan

UPTD di tahun anggaran 2019. Realisasi capaian kinerja Tingkat Kemantapan Jalan ini

didukung oleh capaian Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dan Program

Pengembangan Jasa Konstruksi.

Adapun rincian pembangunan jalan provinsi Banten Tahun 2019 yaitu:

Tabel 3.18

Realisasi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi TA 2019.

No

Kegiatan

Tolak Ukur Realisasi

Fisik

1. Pembangunan Jalan Wilayah Utara

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Serpong Raya.

1,00 km

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Mauk - Teluk Naga

3,00 km

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Simpang Bitung - Curug - Legok- Parung Panjang

2,70 km

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Cisauk – Jaha 1,20 Km

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Parigi – Sukamanah

7,20 km

RehabilitasiJalan Pontang - Kronjo – Mauk 2,00 km

Penataan Simpang Gondrong 1 lok

Drainase Ruas Jalan Sempu - Dukuh Kawung 1,00 km

Pembangunan Jalan Provinsi Ruas Jalan Ciomas – Mandalawangi

1,00 km

Drainase dan Penataan Jalan KH. Hasyim Ashari 1,00 km

Penataan Jalan Sudirman (Kota Serang) 1,00 km

Penataan Serang Timur 1,00 km

Page 127: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –55 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No

Kegiatan

Tolak Ukur Realisasi

Fisik

Drainase Jalan Serpong Raya 0,90 km

Drainase Jalan Raya By Pass Sudirman 0,50 km

2. Pembangunan Jalan Wilayah Selatan

Pembangunan Jalan Tanjung Lesung – Sumur 11,255 Km

Peningkatan Jalan Mengger – Mandalawangi – Caringin

7,538 Km

Peningkatan Jalan Picung – Munjul 6,096 Km

Pembangunan Jalan Cipanas – Warung Banten 7,211 Km

Peningkatan Jalan Munjul – Cikaludan – Cikeusik 1,013

Peningkatan Jalan Cikotok – Bts. Jabar 8,00

Peningkatan Jalan Cisekeut – Sobang – Tela 1,545

Peningkatan Dan Penataan Jalan Bayah - Cikotok 9,450 Km

3. Peningkatan Jalan Provinsi (DAK)

Peningkatan Jalan Provinsi Ruas Jalan Simpang Taktakan-Gunung Sari – Mancak

2,00 Km

Peningkatan Jalan Provinsi Ruas Jalan Simpang Taktakan-Gunung Sari – Mancak

2,00 Km

Peningkatan Jalan Ayip Usman 2,00 Km

4. Pemeliharan Jalan Dan Jembatan Provinsi Wilayah Lebak

Pemeliharan Rutin Jalan

14 ruas

5. Pemeliharan Jalan Dan Jembatan Provinsi Wilayah Pandeglang

Belanja Pemeliharaan Jalan

20 ruas

6. Pemeliharan Jalan Dan Jembatan Provinsi Wilayah Serang Dan Cilegon

Pemeliharaan Rutin Jalan 26

ruas jalan

7. Pemeliharan Jalan Dan Jembatan Provinsi Wilayah Tangerang

Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi Wilayah Tangerang 31 ruas

jalan

Page 128: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –56 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Permasalahan

Meskipun capaian indikator kinerja Tingkat Kemantapan Jalan di Tahun 2019

melebihi target yang ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya mengalami

permasalahan. Adapun permasalahan dalam pencapaian tingkat kemantapan jalan

yaitu :

1) Ada optimasi yaitu pengurangan panjang jalan yang ditangani menyesuaikan

dengan sisa waktu pelaksanaan pekerjaan. Hal ini biasanya terkait dengan proses

lelang (gagal lelang) sehingga lelang diulang. Ketika lelang diulang, waktu

pelaksanaan pekerjaan berkurang sehingga dilakukan optimasi;

2) Kondisi jalan yang memenuhi standar teknis ( lebar 6 m) pada tahun 2019 masih

37, 40 % (284, 99 km). hal ini disebabkan tidak tersedianya lahan untuk

pelebaran jalan. Dalam pembebasan lahan kebinamargaan banyak menemui

permasalahan sehingga realisasi fisik Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan

TA 2019 hanya sebesar 56,60 %. Permasalahan pengadaan lahan antara lain :

a. Implementasi atas Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2018 tentang

Pedoman Tahapan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum dan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Skala Kecil di

Provinsi Banten, dilapangan tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh

dikarenakan keterlibatan kantor BPN dalam Pengukuran tanah dan

penerbitan Surat Pelepasan Hak (SPH), Dinas PUPR Kab/Kota dalam

pengukuran bangunan, Pihak Kecamatan, Kelurahan dalam pengumpulan,

penginventarisasian serta pelegalisasian berkas data kepemilikan tanah/data

kependudukan itu terkendala engan kebijakan/peraturan masing – masing

serta keterbatasan waktu para stakeholder pendukung sebagaimana

disebutkan diatas.

b. Pelaksanaan teknis pengadaan lahan belum terakomodir dalam pedoman

pelaksanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2019 dan

perlu disesuaikan dengan kondisi dilapangan sebenarnya;

Page 129: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –57 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

c. Penerbitan Surat Pelepasana Hak (SPH) sebagai syarat pembayaran terkendala

di BPN dikarenakan proses pembuatan, penerbitan dan penandatanganannya

oleh Pihak BPN yang tahapannya melalui beberapa pejabat BPN;

d. Panjang dan lamanya prosedur klarifikasi sertifikat bidang tanah yang

diagukan di bank;

e. Terhadap tanah – tanah atau bidang – bidang yang sengketa atau

disengketakan oleh pemilik atau pihak lain, DPUPR Provinsi Banten sudah

melayangkan surat kepada BPN Serang untuk dapat memfasilitasi dan mediasi

terkait sengketa kepemilikan namun belum ada tanggapan dari BPN Serang;

f. Proses prosedur pengadaan tanah untuk tanah instansi dan BUMN atau

instansi Pemerintah Pusat yang menggunakan UU Nomor 2 Tahun 2016

sangat panjang dan memerlukan waktu yang panjang.

Solusi

Proses pembebasan

lahan melibatkan banyak

pihak (masyarakat

pemilik lahan, BPN dan

konsultan appraisal).

Perlu peningkatan

koordinasi antar pihak

terkait sehingga proses pembebasan lahan dapat berjalan lebih cepat;

Penganggaran kegiatan pembebasan lahan dan pembangunan jalan untuk lokasi

yang sama tidak dianggarkan pada tahun anggaran yang sama. Ketika ada kendala

dalam pengadaan lahan tidak akan menghambat kegiatan pembangunan jalan;

Perlu koordinasi yang intensif dengan ULP. Jika proses lelang sudah selesai,

PPK harus segera minta berkas hasil lelang ke ULP.

Page 130: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –58 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Indikator Persentase Rumah Layak Huni pada tahun 2019 memiliki target sebesar

85,18 dengan realisasi 93,13 dan capaian sebesar 109,33. Dibandingkan tahun 2018,

capaian Tahun 2019 menurun sebesar 6,13 %. Rumah layak huni di Provinsi Banten

(tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas

bangunan dan kesehatan penghuni) pada tahun 2019.

Capaian Indikator Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani sampai dengan tahun

anggaran 2019 telah melampaui target dengan capaian sebesar 98.85%. Pencapaian

indikator Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman Provinsi Banten merupakan hasil kolaburasi antara Dinas

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten bersama Dinas terkait

Kabupaten/Kota dan KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) Provinsi Banten.

Kawasan kumuh yang ditangani Dinas Perkim data baselinenya dari SK

Walikota/Bupati tentang Penetapan Kawasan Kumuh dan merupakan kesepakatan

bersama antara Provinsi dan Kab/Kota terkait wilayah yang akan ditangani.

Permasalahan

Data dari BPS Provinsi Banten dapat diakses pada bulan Maret 2020 di situs resmi

BPS, namun kita bisa dapatkan data tersebut di bulan Januari 2020 tapi agak sulit

birokrasinya alasannya belum launching.

Secara keseluruhan dalam pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2019 berjalan

dengan baik tanpa adanya permasalahan yang berarti dan menghambat pelaksanaan

kegiatan. Hal ini terlihat dari capaian indikator sebesar 98.85%.

Solusi

Dinas Perkim belum bisa menghitung persentase layak huni karena perhitungannya

parsial dan dibutuhkan metode khusus. Diharapkan Dinas Perkim hanya

menghitung capaian kinerja Dinas Perkim sehingga dapat menghitung sendiri

capainnya.

8. Sasaran Tersedianya Perumahan dan Pemukiman yang Layak dengan indikator

Persentase Rumah Layak Huni dan Luasan kawasan kumuh yang ditangani

(PERKIM);

Page 131: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –59 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

9. Sasaran Meningkatnya Aksesbilitas dan Kualitas Pendidikan dengan indikator Rata-

rata lama sekolah (DINDIK);

1. Melakukan validasi dan verifikasi data kawasan kumuh sebelum dimasukkan

dalam peraturan walikota/Bupati yang dilaksanakan bersama-sama antara

Provinsi dan Kabupaten/Kota;

2. Prioritas penanganan dengan tingkat kekumuhan yaitu kumuh berat yang terlebih

dahulu ditangani;

3. Penanganan kawasan kumuh dilakukan setelah disusunnya perencanaan teknis

(DED).

Indikator Rata – Rata Lama Sekolah diampu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Banten. Target rata-rata lama sekolah pada tahun 2019 di Provinsi Banten

adalah sebesar 8,7 tahun yang artinya secara rata-rata penduduk Indonesia yang berusia

25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 8,7 tahun atau hampir

menamatkan kelas IX.

Pemerintah Provinsi Banten berusaha agar semua penduduk usia sekolah dapat

dilayani pendidikannya di Pendidikan formal, dengan terus berusaha menambah

kapasaitas daya tampung sekolah

Program Pendidikan Menengah dan Program Pendidikan Khusus melalui Kegiatan

Peningkatan Sarana dan Prasarana SMA, Peningkatan Sarana dan Prasarana SMK,

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus, DAK Fisik SMA, DAK Fisik

SMK, DAK Fisik SKh, dilaksanakan pembagunan unit sekolah baru, pembangunan

ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang kelas baru.

Pada tahun 2019 lalu telah dibangun 10 RKB SMA dan 34 RKB SMK, Rehabilitasi 41

Ruang kelas dan Kantor dan Pengadaan 25 paket meubeulair SMK.

Capaian rata-rata lama sekolah di Provinsi Banten tahun 2019 menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) Banten adalah 8,7 dan sesuai dengan target yang diharapkan.

Page 132: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –60 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

10. Sasaran Meningkatnya Pembangunan Gender, Pemberdayaan Gender dan

Ketahanan Keluarga dengan indikator Indeks Pembangunan Gender (DP3AK2B);

Permasalahan :

1. Permasalahan Pendidikan yang utama di propinsi banten adalah sebaran sekolah yang tidak merata. Beberapa tempat sekolah berdekatan, tetapi di tempat lain tidak tersedia sekolah.

2. Jumlah sekolah kejuruan masih relative sedikit, sehingga penyediaan sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi keahlian masih terbatas.

3. Kesinambungan antara kurikulum di sekolah dengan dunia usaha dan dunia industry masih ada kendala.

4. Kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang beragam, sehingga biaya untuk sekolah dirasakan berat

Solusi

1. Kesenjangan sebaran sekolah di provinsi Banten disikapi dengan pengadaan lahan dan

pembagunan unit sekolah baru di daerah yang belum ada sekolahnya berdasarkan hasil kajian

kebutuhan sekolah, pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang kelas dan ruang kantor.

2. Pembangunan unit sekolah baru lebih diutamakan untuk sekolah kejuruan terutama di daerah yang

belum ada sekolah kejuruan.

3. Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri bagi sekolah kejuruan lebih ditingkatkan dan

Kerjasama penyaluran lulusan sekolah kejuruan di dunia usaha dan dunia industri. Selain itu juga

penambahan pembukaan program kopentaensi yang dibutuhkan dan mulai menutup program

keahlain yang sudah jenuh lulusannya.

4. Untuk membantu msayarakat dalam meringankan biaya sekolah, maka program BOS dan BOSDA

masih terus dilaksanakan dan ditingkatkan, sehingga bisa membantu masyarakat dalam pembiayaan

sekolah.

Indikator Indeks Pembangunan Gender pada tahun 2019 memiliki target sebesar 91,95

% , dengan realisasi sebesar 91,67 % dan capaian sebesar 99,70 %. Dibandingkan

tahun 2018 Capaian IPG di Provinsi Banten naik sebesar 1,51 %. Ini mencerminkan

bahwa gender di Provinsi Banten sudah bukan sebuah permasalahan yang berat.

Sebuah pekerjaan tidak terlalu memandang gender lagi.

Permasalahan

a. Penetapan target kinerja belum mencerminkan kepada pencapaian terhadap

Page 133: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –61 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

target sasaran jangka menengah perangkat daerah;

Page 134: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –60 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

11. Sasaran Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Melalui Promosi Gemar Membaca

dengan Memanfaatkan Perpustakaan dan Membangun Sinergi Antara

Perpustakaan dengan Satuan Pendidikan dan Masyarakat Umum dengan Indikator

Persentase peningkatan minat baca masyarakat (DINAS PERPUSTAKAAN dan

KEARSIPAN);

b. Target kinerja sasaran bersifat Holistik (Tidak dicapai secara mandiri oleh

DP3AKKB).

c. Capaian IPG belum optimal dikarenakan belum optimalnya kelembagaan

Pengarustamaan Gender untuk capaian Indeks Pembangunan Gender melalui

Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dan Anggaran

Responsif Gender (ARG).

Solusi

Tindak lanjut untuk Indeks Pembangunan Gender agar setiap tahun meningkat dan

sesuai dengan target adalah Meningkatkan kelembagaan PUG melalui pokja PUG

dan Fokal Point PUG.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten memilik sasaran Meningkatkan

Minat Baca Masyarakat Banten sebagai dukungan terhadap Visi Misi Gubernur Banten

2017 - 2022. Dimana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten konsen pada

Misi ke 3 yakni “Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

Berkualitas”. Sebagaiman diketahui, Perpustakaan memberikan dukungan secara tidak

langsung kepada Layanan Pendidikan dengan memberikan akes saranan koleksi buku

bagi masyarakat khususnya pelajaran untuk meningkatkan pengetahuan. Melalui Mobil

unit Perpustakaan keliling dan Mobil Pintar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Bnaten juga memberikan layanan buku dan informasi kepada masyarakat yang

berada jauh dari akses layanan perpustakaan. Pada Tahun 2019 indikator Persentase

Peningkatan Minat Baca Masyarakat memiliki target sebesar 35% dengan nilai realisasi

59,79% dan capaian yaitu 170,82%. Upaya Peningkatan Minat Baca ini dilakukan

melalui Promosi Gemar Membaca dengan cara :

Page 135: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –61 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

1) Penyelenggaraan lomba – lomba peningkatan minat baca (lomba bercerita, lomba

perpustakaan, lomba pustakawan. Lomba menulis. Dan lain – lain);

2) Penyelenggaraan Festival ( Hari Kunjung Perpustakaan, Banten Book Fair, Festival

Literasi, dan lain – lain);

3) Promosi melalui website Dinas Perpustakan dan Kearsipan, Media Sosial Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan dan Visualisasi melalui videotron;

4) Library Tour, Bedah Buku dan Story Telling;

5) Seminar, Talkshow, dan Sosialisasi Minat Baca baik yang berlokasi dikantor Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan maupun on the spot di Sekolah;

6) Program Silang Layan Koleksi Perpustakaan;

7) Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Upaya peningkatan minat baca juga dilakukan melalui sinergi dengan stakeholder

terkait baik perpustakaan umum Kabupaten/Kota maupun sekolah dan Organisasi

Mitra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan seperti Forum TBM, Dewan Perpustakaan,

Asosiasi Perpustkaan Sekolah, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi, Asosiasi Pekerja

Informasi dll.

Permasalahan

Permasalahan yang terdapat dalam Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat

adalah :

1) Belum meratanya akses masyarakat ke pusat informasi/buku/Perpustakaan;

2) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan belum pernah melakukan hibah buku

karena keterbatasan anggaran, sementara banyak perpustakaan yang meminta ;

3) Kurangnya Program Pembinaan Sekolah yang Inovatif;

4) Tidak adanya pendampingan Program Literasi Sekolah dan keterbatasan

koleksi Perpustakan Sekolah;

Page 136: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –62 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

12. Sasaran Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak serta Kesadaran Gizi Keluarga,

dan Peran Serta Masyarakat untuk Melaksanakan Pola Hidup Sehat dengan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan Indikator Angka Kematian Bayi dan

indikator Angka Kematian Ibu (DINKES);

5) Belum adanya penjelasan yang efektif terhadap dampak program layanan

MUPK, mobil pintar dan Sosialisasi Minat Baca terhadap peningkatan minat

baca;

6) Membaca dan buku belum menjadi kebiasaan dan dianggap sebagai kebutuhan

tersier;

7) Adanya Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi, terutama gadget yang

dianggap lebih menarik untuk dibaca dan mecari informasi;

Solusi

Solusi yang dilakukan oleh Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan antara lain :

1) Memperbanyak titik layanan MUPK dan mobil Pintar untuk menjangkau

masyarakat yang jauh aksesnya dari perpustkaan;

2) Membaca potensi regulasi hibah barang/uang untuk solusi permintaan buku dan

meningkatkan komunikasi dengan Bappeda untuk penambahan Anggaran;

3) Komunikasi instensif dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk

keterlibatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk GSL;

4) Diadakannya Bimtek Inovasi Pengelolaan Pepustakaan Sekolah;

5) Diadakannya kajian Efektifitas Layanan MUPK, Mobil Pintar dan sosialisasi

gemar membaca terhadap peningkatan indeks minat baca;

6) Promosi Peningkatan Minat Baca secara masif dan terus menerus;

7) Pengembangan e-Library dan peningkatan koleksi E-book.

Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesadaran gizi keluarga, dan peran serta

masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup

Page 137: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –63 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sehat dengan indikator sasaran Angka Kematian Bayi (AKB) (Per 1000 kelahiran

hidup) Target 30/1000 KH dan Angka Kematian Ibu (AKI) (Per 100.000 kelahiran

hidup) target 300/100.000 KH dengan realisasi AKB pada Tahun 2019 sebesar

5.06/1000 KH dan AKI 86.64/100.000 KH. Terdapat gap perbedaan target dan

realisasi AKI dan AKB dikarenakan adanya perbedaan penentuan mekanisme

penghitungan. Pada penentuan target dihitung menggunakan data survei demografi

kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 sedangkan pada realiasi menggunakan data

laporan fasilitas kesehatan (tidak menggambarkan kondisi pada populasi). Jumlah

Kematian Ibu selama Tahun 2019 sebanyak 209 kasus sedangkan kematian bayi

sebanyak 1225 kasus dengan jumlah lahir hidup sebanyak 241.231 jiwa.

Dalam upaya mencapai penurunan AKI dan AKB didukukung oleh program upaya

peningkatan kesehatan masyarakat. Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan dengan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu : Peningkatan Kesehatan Keluarga

dan Gizi, Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kegiatan

Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan

serta Penurunan Stunting (DAK Penugasan)

Permasalahan

Masih adanya kematian ibu dan kematian bayi di Provinsi Banten salah satunya

disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan

kehamilan secara teratur yang melatar belakangi terlambatnya mengenal tanda

bahaya dan mengambil keputusan terlambat mencapai fasilitas kesehatan serta

terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

Solusi

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB sangat diperlukan komitmen dan dukungan

lintas program, lintas sektor serta peran serta aktif masyarakat. Semua upaya di atas

harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Peran masyarakat

sangat dibutuhkan dalam usaha penurunan AKI dan AKB. Dengan lebih

diintensifkan lagi Posyandu dengan monitoring KMS ibu hamil dan Pemberian

Makanan Tambahan ibu hamil terutama pada 3 bulan terakhir kehamilannya, serta

menggalakkan kembali Keluarga Berencana dan memperkuat sistim rujukan.

Page 138: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –64 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit serta terjaminnya

pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan indikator sasaran Angka Harapan Hidup

Target 70,06%, Realisasi 69,64%, Capaian 99.40%. dalam upaya menacapai indikator

sasaran tersebut didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Pelaksanaan program ini yang dilaksanakan oleh RSUD Malingping didukung 8

kegiatan sebagai berikut, yaitu : Kegiatan Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping,

Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat

Inap RSUD Malingping, Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Khusus

RSUD Malingping, Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping, Pengembangan

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kerjasama RSUD Malingping, Sarana Pendukung

Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping (DAK), Pelayanan Kesehatan (BLUD).

Permasalahan

Faktor yang mempengaruhi Angka Harapan Hidup di Provinsi Banten meliputi

faktor sosial ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan yang terbesar terhadap tercapainya

peningkatan Angka Harapan Hidup di Banten. Masih rendahnya tingkat kesehatan

masyarakat serta masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi

keluarga makan mempengaruhi pencapaian AHH di Banten

Solusi

1. Peningkatan Peran serta Masyarakat (Pemberdayaan Masyarakat)

AHH tidak hanya dipegaruhi oleh sektor kesehatan saja, Masyarakat harus sehat

tetapi harus juga produktif dalam kehidupan sosalnya. Melalui pemberdayaan

masyarakat diharapkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan,

kesadaran gizi keluarga dll akan meningkat.

13. Sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Serta Terjaminnya Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat dengan indikator Angka

Harapan Hidup (DINKES) ;

Page 139: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –65 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

14. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Sosial Bagi PMKS dengan indikator Persentase

penanganan jumlah PMKS dan indikator Indeks Gini (DINAS SOSIAL);

2. Peningkatan pelayanan kesehatan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan perlu dilakukan baik secara kualitas maupun

kuantitas. Peningkatan kuantitas pelayanan kesehatan yang dimaksudkan adalah

dengan meningkatkan jumlah fasilitas.

Dinas Sosial Provinsi

Banten Tahun 2019

memperoleh persentase

penanganan Jumlah

PMKS dengan target

3,89% dan Index Gini

dengan target 0,39%

pada program

pembangunan bidang

sosial, dengan tingkat

pencapaiannya pada persentase penanganan jumlah PMKS dengan target 6,96% dan

index gini dengan target 0,36% maka pencapaiannya sesuai target yang telah

ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja (PERKIN) tahun

2019 (berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tercatat bahwa

pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah dan

kelompok terbawah 40 persen menengah pada September 2019 mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 0.16 poinpersen dan 0,11 poin persen, sementara

pengeluaran per kapita perbulan penduduk kelompok 20 persen berpengeluaran tinggi

menurunsebesar , 0,27 point persen ). Untuk tahun 2019 merupakan tahun pertama

dari perioden Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Banten selama kirun

waktu 5 (lima) tahun ke depan, sehingga mencapai tahun 2019 yang akan dijadikan

barometer pada pencapaian tahun-tahun selanjuttnya. Realisasi pada tahun 2019 untuk

Persentase Penanganan Jumlah PMKS (%) dengan target 3,89% dan dengan

Page 140: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –66 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

pencapaian target 6,96% maka pencapaian sesuai target yang telah ditetapkan dalam

Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja (Prkin) tahun 2019 dalam menurunnya

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dikarenakan sudah sesuai rumus

aspek Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Sosial Provinsi Banten Tahun 2017-2022

adalah jumlah PMKS yang tertangani dibagi dengan jumlah PMKS yang ada. Aspek

dan indikator kinerja menurut biddang urusan sosial, terdiri dari persentase PMKS

yang memperoleh bantuan sosial, persentase PMKS yang tertangani, persentase PMKS

skala yang memperoleh batuan sosial untuk memenuhi kebutuahan dasar, persentase

panti sosial batuan sosial selama masa tanggap darurat, persentase korban bencana

yang di evakuasi dengan menggunakan saranan prasarana lengkap dan persentase

penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah

menerima jaminan sosial.

Pada tahun 2019 berdasarkan Kebijakan Umum Pembangunan Daerah yang berisi

arah kebijakan pembangunan maka dirumuskan strategi sebagai suatu landasan tindak

lanjut untuk merespon target indikator kinerja serta program dan bidang urusan sosial

maka Dinsa Sosial Provinsi Banten sebagai prospek pembangunan di bidang sosial

pada tahun 2017 – 2022, dengan indikator sasaran : persentase penanganan jumlah

PMKS dengan indikator sasaran kinerja : penanganan jumlah PMKS yang mendapat

pelayanan sosial dalam tujuan/sasaran meningkatnya pelayanan sosial bagi PMKS,

maka pada tahun 2018 berdasarka tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, prigram dan

indikasi Dinsa Sosial Provinsi Banten yang telah ditetapkan maka rumusan target

indikator kinerja sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon tujuan dan

sasran serta prospek pembangunan di bidang sosial pada tahun 2017 – 2022. Adapun

target indikator kenerja Dinsa Sosial Provinsi Banten dalam menurunnya penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan indikator kenerja program adalah

persentase penganan jumlah PMKS (%) dan index gini (%) dan definisi operasional

dengan indikator sasaran program adalah 1. Prgram tatakelola pemerintah dengan

sasran meningkatnya pelayanan perkantoran, 2. Program rehabilitasi sosial dengan

sasaran meningkatnya rehabilitasi masalah sosial, 3. Program pemberdayaan sosial

dengan sasaran meningkatnya partisipasi sosial PMKS, 4. Program perlindungan dan

jaminan sosial dengan sasaran meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial, 5.

Page 141: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –67 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Program penanganan fakir miskin dengan sasaran meningkatnya perlindunangan dan

jaminan sosial bagi fakir miskin, 6. Program perlindungan dan rehabilitasi sosial dalam

panti dengan sasaran meningkatnya perlindunan sosial dalam panti, 7. Program

pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti dengan sasaran meningkatnya rehabilitasi

sosial dalam panti, dilaksanakan melalui bidang urusan pemerintah dan program

prioritas pembangunan sosial.

Pada sasaran pertama Dinsa Sosial Provinsi Banten memperoleh alokasi anggaran

program pendukung bidang sosial melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Provinsi Banten adalah sebesar Rp. 39.193.166.000,- (Tiga Puluh Sembilan

Milyar Seratus Sembilan Puluh Tiga Juta Seratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah)

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 38.542.091.082,- (Tiga Puluh Delapan Milyar

Limaratus Empat Puluh Dua Juta Sembilan Puluh Satu Ribu Delapan Puluh Dua

Rupiah) atau 98,34% dan realisasi fisik 99,92%, dengan sisa anggaran sebesar Rp.

651.074.918,- (Enam Ratus Lima Puluh Satu Juta Tujuh Puluh Empat Ribu Sembilan

Ratus Delapan Belas Rupiah) atau 1,66%. Hal ini disebabkan : pada kegiatan

penyediaan baran dan jasa perkantoran adanya anggaran untuk Banten Expo yang

tidak terserap dikarenakan tidak adanya penyelenggaraan Banten Expo tingkat Provinsi

Banten serta sisa dari anggaran listrik dan telepon, dan pada beberapa kegiatan adanya

fisik dari belanja jasa narasumber/instruktur, makan minum kegiatan, uang saku dan

sisa kontrak pengadaan barang/jasa.

Diharapkan persentase penanganan jumlah PMKS dan Index Gini pada setiap

Perangkat Daerah Provinsi Banten diharapkan pada setiap akhir tahun periode

perencanaan tahun 2022. Pada tahun 2019, Dinas Sosial merupakan tahun kedua dari

pencapaian kinerja untuk Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja (Perkin)

yaitu persentase penanganan jumlah PMKS dan Index Gini untuk yang telah

ditetapkan maka rumusan target indikator kinerja sebagai suatu landasan tindak lanjut

untuk merespon tujuan dan sasaran serta prospek pembangunan di bidang sosial pada

tahun 2017 – 2022.

Page 142: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –68 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

15. Sasaran Tersedianya Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan Komoditas

Pangan Strategis di 8 Kab/Kota dengan indikator Indeks Ketahanan Pangan

Daerah (DINAS KETAPANG);

Permasalahan

Secara umum Dinas Sosial Provinsi Banten telah dapat melaksanakan tugas dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Dinsa Sosial Provinsi Banten Tahun 2017 – 2022, analisis atas pencapaian

kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2019, sesuai dengan

perjanjian kierja yang telah ditetapkan oleh Gubernur Banten berupa Dokumen

Penetapan Kinerja (Perkin) Pemerintah Provinsi Banten, Indikator Kerja Utama

(IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tentang prioritas dan sasaran

Pembangunan Daerah Tahun 2019 serta dalam rangka mewujudkan Pemerintah

yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara umum

Pemerintah Provinsi Banten telah dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Solusi

a. mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial

seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat agar kelangsungan

hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal ;

b. mencegah dan menangani masalah ketidakmampuan sosial-ekonomi agar

kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi; dalam rangka Perlindungan Sosial

dan Jaminan Sosial, Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan sosial;

Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang kepada anggota/

kelompok masyarakat dengan tujuan untuk melindungi dari kemungkinan

terjadinya resiko sosial.

Indikator Indeks Ketahanan Pangan Daerah melalui arah kebijakan Peningkatan

Ketersediaan Pangan yang didukung oleh Infrastruktur yang berkualitas untuk

menjamin kestabilan stok pangan daerah. Adapun target Indikator Indeks Ketahanan

Page 143: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –69 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Pangan tahun 2019

sebesar 90,6 %.

Untuk mencapai

target tersebut

Dinas Ketahanan

Pangan Provinsi

Banten melalui

program

Peningkatan

Ketahanan Pangan,

Program Peningkatan Keterjangkauan Pangan dan Program Perlindungan Konsumen

Pangan.

Sampai dengan akhir Tahun 2019 dari target 90, 6 % realisasi atas Indeks Ketahanan

Pangan adalah 83,29 % dengan capaian sebesar 91, 97 %. Dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 3.19

Capaian Indikator Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019

Program Indikator Kinerja Program RPJMD

Target Kinerja Dalam RPJMD

Realisasi Capaian Target RPJMD Provinsi melalui Pelaksanaan RKPD

Tingkat Capaian Target RPJMD Provinsi hasil pelaksanaan RKPD Provinsi

Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketersediaan Pangan ( % )

96,3 89,83 93,28

Peningkatan Keterjangkauan Pangan

Keterjangkauan / Akses Pangan (% )

85,5 82,19 96,13

Perlindungan Konsumen Pangan

Pemanfaatan Pangan ( % )

90,0 77,84 86, 49

Page 144: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –70 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Faktor – Faktor yang menyebabkan ketidaktercapainya target pada masing – masing

indikator kinerja Tahun 2019 :

1. Ketersediaan Pangan

Berdasarkan data produksi, cadangan pangan dan estimasi ekspor – impor diperoleh

hasil situasi ketersediaan pangan di Provinsi Banten Tahun 2019 yaitu ketersediaan

energi sebesar 2.593/kkal/kap/hari atau 108, 1 % AKE dan ketersediaan protein

89,94 g/kap/hari atau 134, 82 % AKP. Pangan yang tersedia di Provinsi Banten

sudah cukup beragam dengan skor PPH sebesar 93,17 pangan yang sudah mencapai

skor PPH, lemak ( 5,0) serta sayur dan buah 30. Pangan yang belum emncapai skor

PPH maksimum adalah umbi – umbian ( 1,4 dari 2,5 ), pangan hewani ( 20,61 dari

24 ), buah biji berminyak ( 0,1 dari 1 ), serta gula ( 1, 06 dari 2, 5). Capaian

Indikator ketersediaan pangan tahun 2019 berdasarkan data yang diolah sementara

sebesar 89,83 % dari target 96,3 % atau 93, 83 %.

Permasalahan

1) Tingginya alih funsi lahan dari pertanian ke non pertanian (Perumahan,

Industri, dll);

2) Degredasi sumber daya lahan dan air;

3) Bencana alam dan bencana sosial.

Solusi

1) Mengembangkan Produksi Pangan yang bertumpu pada sumberdaya,

kelembagaan, dan budaya lokal;

2) Mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan;

3) Mengembangkan Sarana, Prasarana, dan teknologi untuk produksi,

penanganan paska panen, pengolahan dan penyimpangan pangan;

4) Membangun, merehabilitasi dan mengembangkan prasaranan produksi

pangan;

5) Mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif;

6) Membangun Kawasan Sentra Produksi Pangan.

Page 145: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –71 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

2. Keterjangkauan / Akses Pangan

Aspek Keterjangkauan / Akses Pangan adalah kemampuan rumahtangga untuk

secara periodik memenuhi sejumlah pangan yang dibutuhkan. Kemampuan

tersebut, terutama dipengaruhi oleh daya beli, yang ditentukan oleh besarnya

pendapatan dan harga pangan. Hanya saja, keterjangkauan terhadap pangan ini

terkendala oleh lokasi pembelian pangan. Capaian keterjangkauan/Akses pangan di

tahun 2019 berdasarkan data yang diolah sementara sebesar 82, 19 % dari target 85,

5 % dengan tingkat ketercapaian sebesar 96, 13 %.

Permasalahan

1) Masih belum merata akses [angan masyarakat;

2) Masih rendahnya daya beli masyarakat (tingkat pendapatan)

Solusi

1) Peningkatan Aksebilitasndan infrastruktur sumber daya pangan di daerah

(Kabupaten / Kota / Kecamatan / Desa);

2) Peningkatan kesempatan lapangan kerja;

3) Penguatan kelembagaan lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM,

LUPM, LPM, TTI/TTICD);

3. Pemanfaatan Pangan

Tingkat capaian pemanfaatan pangan pada tahun 2019 baru mencapai 77,84 % dari

target 90% atau baru 86,49%.

Permasalahan

1) Masih rendahnya tingkat keberagaman ( diversifikasi) konsumsi pangan

masyarakat;

2) Kurangnya promosi akan pentingnya konsumen pangan yang beragam,

bergizi, seimbang dan aman (B2SA);

3) Kurangnya tenaga fungsioanl uji mutu hasil pangan segar asal tumbuhan

(PSAT) yang ada, sampai dengan tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan

Page 146: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –72 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

16. Sasaran Terbentuknya Sistem Promosi Penanaman Modal yang Modern dan

Komprehensif dengan indikator Jumlah Nilai Investasi (DPMPTSP);

Provinsi Banten baru memilik 1 (satu) orang tenaga fungsional Pengawas

Mutu Hasil Pertanian;

4) Belum memiliki/ tersedianya Laboratorium pengujian pangan segar asal

tumbuhan (PSAT) sendiri.

Solusi

1) Meningkatkan promosi dan sosialisasi pla konsumsi dan beragam, bergizi,

sehat dan aman (B2SA) ke semua lapisan masyarakat;

2) Pembinaan dan Penagawasan kepada pelaku utama (petani) terkait perilaku

tanam yang sehat tanpa menggunakan pestisida yang melibihi ambang batas

yang dianjurkan;

3) Pengawasan di tingkat pelaku usaha PSAT, melalui uji sampel dan uji lab

PSAT;

4) Meningkatkan surveilance atas pelaku usaha / petani yang sudah memiliki

sertifikat prima 2 – 3 maupun produk PSAT yang sudah teregristasi secara

ketat dan kontinyu;

5) Penguatan kelembagaan dan SDM penagwas mutu pangan.

Indikator Jumlah Nilai Investasi di Provinsi Banten pada Tahun 2019 memiliki target

Rp 60,80 Triliyun dapat terealisasi sebesar Rp 48,73 Triliyun sehingga realisasi capaian

targetnya sebesar 80,15%. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami penurunan

13,78 % yaitu dari realisasi sebesar Rp 56,52 Triliyun mengalami penurunan menjadi

Rp 48,63 Triliyun pada tahun 2019.

Page 147: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –73 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.20

Realisasi berdasarkan jumlah proyek, PMA dan PMDN Tahun 2019

NO JENIS INFORMASI TAHUN LAJU

PERTUMBUHAN (%) 2018 2019

1. Jumlah Total Proyek 4.159 4.948 18,97

a. PMA (proyek) 3015 2.559 -15,12

b. PMDN (proyek) 1144 2.389 108,83

2 Jumlah Total Investasi PMA dan PMDN (Rp. Triliun)

56,52

48,73

-13,78

a. PMA (Rp. Triliun) 37,88 28,02 -26,03

b. PMDN (Rp. Triliun) 18,64 20,71 11,11

Jumlah proyek (lapangan usaha) PMA/PMDN tahun 2019 sebanyak 4.948

proyek/usaha. Terjadi peningkatan jumlah proyek sebesar 18,97 % dibandingkan

dengan jumlah proyek pada tahun 2018 sebanyak 4.159 proyek/usaha. Jumlah proyek

PMA tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 15,12 %, atau 2.559 Proyek

dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 3.015 proyek, sementara PMDN pada tahun

2019 menyumbang peningkatan jumlah proyek sebesar 108,83 %, atau 2.389 Proyek

dibanding tahun 2018 yang mencapai 1.144 Proyek.

Total realisasi investasi PMDN tahun 2019 mencapai Rp. 20,71 Triliun menunjukkan

peningkatan sebesar 11,11 %, dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp. 18,64 Triliun.

Sedangkan total realisasi investasi PMA tahun 2019 adalah sebesar Rp. 28,02 triliun,

turun 26,03 % dibandingkan realisasi investasi PMA tahun 2018 sebesar Rp. 37,88

Triliun.

Realisasi investasi tahun 2019 untuk PMDN tercapai karena adanya kemudahan dalam

penanaman modal dalam bentuk: berbagai kemudahan pelayanan melalui Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal, pengadaan infrastruktur melalui

dukungan dan jaminan Pemerintah, penyediaan data dan informasi peluang

penanaman modal, penyediaan sarana dan prasarana.

Page 148: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –74 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh DPMPTSP Provinsi Banten sehingga nilai

Realisasi Investasi pada Tahun 2019 menurun dibandingkan Tahun 2018 yang

dipengaruhi oleh Investasi PMA antara lain :

1. Belum maksimalnya penyelesaian masalah pada proyek besar, diantaranya :

a. PT. Indo Raya Tenaga, dengan rencana investasi Rp. 32,36 Trililun baru

terealisasi sekitar Rp. 714 miliar, karena adanya keluhan dari masyarakat;

b. PT. Multimas Nabati Asahan, dengan rencana investasi Rp. 8,3 Triliun belum

ada realiasi, karena belum adanya regulasi izin usaha kawasan industri, dan

infrastruktur/akses jalan di Bojonegara yang belum maksimal;

c. PT. Mina Trasindo Totabuan, dengan rencana investasi Rp. 1,7 Triliun belum

ada realisasi, karena terkendala dengan rekomendasi dari Kawasan

Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

2. Permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya realisasi investasi, antara lain :

a. Gangguan/jaminan keamanan;

b. Keluhan masyarakat;

c. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;

d. Ketenagakerjaan;

e. Pengelolaan lingkungan/limbah.

Solusi

Solusi yang dilakukan oleh DPMPTSP adalah sebagai berikut :

1. Penyederhanaan prosedur dan peningkatan pelayanan perizinan :

a. Mengintensifkan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP);

b. Meningkatkan kompetensi aparatur, khususnya untuk meningkatkan

pelayanan dan operasional Online Single Submission (OSS);

c. Melakukan koordinasi intensif dengan instansi terkait.

Page 149: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –75 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

17. Sasaran Meningkatnya Daya Dukung Pengembangan Hasil Kelautan dan

Perikanan dengan indikator Laju Pertumbuhan sektor Perikanan terhadap PDRB

(DKP);

2. Pengendalian penanaman modal dan pemberian fasilitas penanaman modal :

a. Melakukan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap

proyek penanaman modal;

b. Membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor.

Indikator Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan Terhadap PDRB Provinsi Banten pada

tahun 2019 memilik target 4,67 % dengan realisasi 2,63 % dan capaian sebesar 56,32

%. Perekonomian Banten pada tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 664,95 triliun dan

PDRB per kapita mencapai Rp 51,44 jut. Ekonomi Banten tahun 2019 tumbuh 5,53 %

lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 yaitu sebesar 5,82%. Dari sisi produksi

pertumbuhan tinggi dicapai oleh lapangan usaha komunikasi dari informasi sebesar

8,98%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi

Lembaga non profit (LNPRT) yang tumbuh besar 7,74 %. Ekonomi Banten Triwulan

IV-2019 bila dibandingkan triwullan IV-2018 (y – on – y) tumbuh 5,90 %, dari sisi

produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen total Net Ekspor sebesar

20,58 %.Ekonomi Banten triwulan IV-2019 meningkat sebesar 1,46 % ( q – to – q)

dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha konstruksi sebesar 6,09

%, sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran Pemerintah

yang meningkat sebesar 42,44 %. Laju Pertumbuhan Perikanan terhadap PDRB

Provinsi Banten Tahun 2019 tumbuh positif yaitu sebesar 2,63 % namun

pertumbuhannya melambat dibanding tahun 2018 yaitu sebesar 2,93% (2019 angka

sangat sementara).

Permasalahan

Laju Pertumbuhan sektor perikanan terhadap PDRB Tahun 2019 sebesar 2,63 %

dikarenakan dengan mela,batnya pertumbuhan ekonomi disektor perikanan dipicu

dengan adanya pengaruh faktor cuaca dan dibulan – bulan tertentu waktu musim

Page 150: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –76 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

18. Sasaran Meningkatnya Jumlah Destinasi Wisata Dengan Dukungan Keragaman

Daya Tarik, Sistem Promosi yang Efektif Efesiensi dan Industri Usaha Pariwisata

Ekonomi Kreatif Mandiri Serta Profesional dengan indikator Konstribusi Sektor

Pariwisata terhadap PDRB (DINAS PARIWISATA).

panen ikan pengelolah pembudidaya ikan, serta pasang surutnya permukaan

perairan laut serta dampak tsunami di daerah pesisir Laut Banten berakibat

terkendala para nelayan/penangkap ikan.

Solusi

Meningkatkan laju pertumbuhan sektor perikanan di tiap – tiap daerah/Kab/Kota

se-Provinsi Banten guna mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan

yang lebih baik, dan meningkat pembubidaya ikan, pengelolaan ikan, serta para

nelayan di kab/kota se Provinsi Banten.

Dinas Pariwisata Provinsi Banten memiliki target indikator kinerja utama terkait

pembangunan kepariwisataan adalah mengukur konstribusi produk domestik regional

bruto (PDRB) sektor pariwisata terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Banten.

Berdasarkan hasil pengukuran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

pariwisata terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang dilakukan oleh BPS

Perwakilan Provinsi Banten sebagaimana yang dibukukan dalam buku “Pariwisata

Dalam Angka” Tahun Anggaran 2019 tergambarkan bahwa hasil Capaian dari Target

2,94% terealisasi sekitar 2,89 % sehingga keberhasilan tersebut mencapai 98,30%.

Permasalahan :

1) Ketidakoptimalan pencapaian kontribusi Produk Domestik Regioanl Bruto

sektor Pariwisata terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) adalah

disebabkan masih adanya trauma pasca bencana tsunami pantai pesisir yan

terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 Selat Sunda terhadap wisatawan yang

berkunjung ke destinasi wisata di Banten terutama di wilayah tersebut.

Page 151: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –77 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

19. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Yang Optimal dengan indikator

Laju Pertumbuhan sektor Pertanian terhadap PDRD (Pertumbuhan Sektor

Pertanian) (DINAS PERTANIAN)

Solusi

Solusi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten untuk meningkatkan

capaian indikator tersebut adalah :

a) Harus dilakukan secara berjenjang baik oleh Kementerian Pariwisata, Provinsi

dan Kabupaten melalui pemulihan pasca tsunami adapun Dinas Pariwisata

Provinsi Banten berupaya melakukan kegiatan tersebut dengan upaya Promosi

bahwa Pantai Pesisir Selat Sunda telah aman untuk dikunjungi wisatawan.

b) Dinas Priwisata beserta stakeholder telah melakukan serangkaian kegiatan

berupa promosi wisata hingga event secara rutin digelar yang tidak lain adalah

upaya untuk mempromosikan destinasi wisata di Banten khususnya Pantai

Pesisir Selat Sunda yang aman bagi wisatawan.

c) Perhitungan Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) erhadap

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebagaiman yang diatur pasal 14 dalam

Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan terkait

pengukuran PDRB sektor Pariwisata ini terdiri dari 13 (tiga belas) jenis usaha

Pariwisata dimana 60 – 70 % usaha tersebut berada di destinasi wisata baik

zona inti maupun zona penyangga, sehingga apabila terjadi kendala aterhadap

salah satu wilayah / kawasan wisata seperti yang terjadi di wilayah pantai pesisir

selat sunda. Maka dapat dipastikan akan berdampak terhadap Perhitungan

Konstribusi Produk Domesti Regional Bruto (PDRB) yang berimplikasi

terhadap besaran yang diperoleh atas perhitungan tersebut.

Target Indikator Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian pada tahun 2019 sebesar 5,6%

dengan realisasi 2,21% dan capaian 39,46%.

Page 152: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –78 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

20. Sasaran Meningkatnya Pasar Pangsa Dalam Negeri Efisiensi dan Efektivitas

Sistem Distribusi Daerah, Serta Wirausaha Baru Sektor Perdagangan dengan

indikator Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting (DISPERINDAG);

Permasalahan : Rendahnya Sektor Pertanian karena kemarau panjang di sepanjang

tahun 2019 yang berakibat menurunnya Indeks Pertanaman yang berdampak pada

berkurangnya luas panen dan produktivitas tanaman.

Solusi : Pembangunan Jalan Usaha Tani, Saluran irigasi, dan perpipaan di sentra

komditas padi serta dukungan benih berkualitas.

Inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang berlangsung

secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri atau daerah

meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Pada Tahun 2019 Indikator Tingkat

Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting memiliki target sebesar 4,00 % dan terealisasi

sebesar 2,47 % dengan capaian bahwa Inflasi di Provinsi Banten masih terkendali.

Program yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Banten untuk indikator Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting adalah

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri. Program yang dilaksankaan oleh

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten dalam upaya mengendalikan

Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting adalah Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri dengan Indikator :

1. Koefesien Variasi Harga Kebutuhan Pokok Antar Waktu

Koefesien variasi harga kebutuhan pook antar waktu menggambarkan fluktuasi

(simpangan terhadap rata-rata) yang digunakan untuk mengetahui stabilitas harga

suatu komoditas. Semakin kecil nilai koefesien variasi dapat diinterpretasikan bahwa

harga relatif stabil atau memiliki fluktuasi yang rendah.

Sistem Informasi Harga Bahan Pokok (SIHBP) Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Banten menunjukkan bahan kebutuhan pokok tidak

mengalami fluktuasi harga yang ekstrim selama tahun 2019. Disparitas paling tinggi

terdapat pada komoditi bawang putih dan cabe merah yang terjadi pada Bulan Mei

2019.

Page 153: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –79 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

2. Capaian Stabilitas Harga Bahan Pokok

Pada Tahun 2019, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten

menargetkan koefesien variasi harga bahan kebutuhan pokok antar waktu tidak

melebihi 5 %. Hingga Bulan Desember 2019, realisasi koefesien variasi harga antar

waktu di Provinsi Banten adalah 0,29 % yang artinya berada pada standar terbawah

koefisien variasi yaitu 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok di

Provinsi Banten relatif stabil dan terkendali selama tahun 2019. Jika diukur

berdasarkan hasil perhitungan koefisien variasi yang menunjukkan nilai 0,29%

(Januari – Desember 2019) maka harga bahan kebutuhan pokok di Provinsi Banten

relatif stabil selama tahun 2019.

Permasalahan :

a) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi tidak mengalami permasalahan

yang signifikan dalam mengupayakan capaian „Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan

Bahan Penting”karena koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait seperti

Kementerian Perdagangan RI, bulog Sub Drive Serang, Polda Banten, Satgas

Pangan, Koramil dan Disperindag Kabupaten / Kota telah terjalin dengan

insetif dan efektif selama tahun 2019;

b) Kesulitan dalam menggandeng distributor untuk bekerjasama dalam

mengupayakan pengendalian harga ( mengeluarkan pasokan dengan harga

dibawah pasaran) ketika terjadi kenaikan harga bahan pokok khususnya

komoditi holtikultura seperti bawang putih, bawang merah dan cabe merah.

Solusi

a) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten melibatkan

Kementerian Perdagangan RI dan / atau POLDA Banten serta Satgas Pangan

untuk melakukan pendekatan persuasif kepada distributor bahan pokok

sehingga dapat bekerjasama melakukan upaya pengendalian harga yang tentu

saja berdampak pada pengendalian Inflasi Provinsi Banten;

b) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten selalu melibatkan

Kementerian Perdagangan R.I, Bulog Sub Drive Serang POLDA Banten,

Satgas Pangan, Koramil dan Disperindag Kabupaten/Kota dalam melakukan

pemantauan harga bahan pokok di wilayah Provinsi Banten.

Page 154: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –80 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

3.3 Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran

3.3.1 Sumber Pendanaan APBD

Keuangan Daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Keuangan daerah meliputi penerimaan atau

pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau belanja daerah dan pembiayaan daerah.

Keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai program atau kegiatan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah baik fisik maupun

nonfisik.

Dalam rangka mewujudkan akintabilitas keuangan, maka diperlukan juga

perbandingan antara capaian kinerja dengan penganggarannya. Pada dasarnya

pembagian alokasi anggaran pada suatu Pemerintah Daerah disesuaikan dengan

prioritas pembangunan.

3.3.2 Sumber Pendanaan Non APBD

Hasil kinerja Pemerintah Provinsi Banten selain menggunakan sumber

pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), juga menggunakan

sumber pendanaan lainnya termasuk pendanaan yang diberikan melalui BUMD,

BUMN dan swasta berupa Corporate Social Responsbility (CSR) serta sumber

pendanaan APBN.

Sumber pendanaan pembangunan di Provinsi Banten selain dari APBD

Banten sendiri tentunya tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Pusat melalui

program pada Kementrian masing-masing.

3.4 Pengelolaan Keuangan Daerah

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana

amanah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan yang terakhir

dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga berdampak

Page 155: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –81 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

posistif terhadap hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang oleh

karena itu perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah ini merupakan subsistem dari sistem pengelolaan

keuangan negara dan merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Peraturan Perundang-undangan lain selain kedua UU diatas yang menjadi dasar dan

acuan dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah yang diterbitkan lebih dahulu

adalah:

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

Negara;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang

Perbendaharaan negara;

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

Dalam paket peraturan perundang-undangan keuangan negara terdapat

perubahan fundamental dengan memasukkan kerangka ilmu manajemen kinerja dan

ilmu akuntansi keuangan. Dengan perubahan tersebut maka pemerintahan perlu

melakukan pengelolaan keuangannya harus berdasarkan pada perencanaan kinerja

(performance planning) yang sudah disusun dengan sebaik-baiknya, anggaran

kinerja (performance budget) yang merupakan penjabaran dari perencanaan kinerja

dan pada setiap periode pemerintah harus menyajikan laporan kinerja (performance

report) dan laporan keuangan (financial statement).

Anggaran kinerja sangat memperhatikan time value of money, yang berarti

bahwa sumberdaya keuangan harus dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif.

Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja penetapan target kinerja dari setiap

aktivitas pengelolaan sumber daya keuangan merupakan suatu keharusan, yang

terdiri dari input, output dan outcomes.

Dalam melaksanakan desentralisasi dan otonomi daerah, sesuai Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9

Page 156: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –82 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tahun 2015 tentang perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan

pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola keuangan

daerahdan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang

dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya

sumber daya dan dana yang cukup yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten

secara transparan dan akuntabel, maka pengelolaan keuangan daerah mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, dan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD harus mengacu dan memperhatikan beberapa undang-undang

dan peraturan pelaksanaan yang komprehensip dan terpadu dari berbagai undang-

undang tersebut, dalam bentuk Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan daerah yang memiliki tujuan mempermudah dalam

pelaksanaannya dan tidak menimbulkan multi tafsir dalam implementasinya.

Berdasarkan pasal 155 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daera, untuk menjelaskan teknis dan guide line

pengelolaan keuangan daerah Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri

menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaiman telah diubah kedua kalinya

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Untuk

mensinkronkan dengan kebijakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

sesuai dengan kebutuhan daerah maka Pemerintah Provinsi Banten menerbitkan

Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi banten

3.4.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Tahun 2019

Berdasarkan perubahan Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Page 157: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –83 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Peraturan Gubernur Banten Nomor 49 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019,

maka rincian kimposisi APBD Provinsi Banten dapat dirinci sebagai berikut :

1. Pendapatan Daerah, 11 triliyun 699 milyar 894 juta 624 ribu 576 rupiah, yang

terdiri dari;

Pendapatan Asli Daerah 7 triliyun 206 milyar 341 juta 657 ribu 656 rupiah;

Dana Perimbangan 4 trilyun 481 milyar 092 juta 487 ribu rupiah;

Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah 12 milyar 460 juta 479 ribu 921

rupiah

Dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2019 yaitu sebesar 12 trilyun 648

milyar 850 juta 767 ribu 464 rupiah, dalam pelaksanannya terealisasi sebesar 11

trilyun 329 milyar 059 juta 600 ribu 983 rupiah.

3.4.2 Kinerja Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas

umum daerah yang memenuhi ekuitas dana, dan merupakan hak Pemerintah

Daerah dalam satu tahun anggarandan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

Pendapatan Daerah, adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah tersebut merupakan perkiraan yang

terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan daerah

terdiri atas: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan

daerah yang sah.

Aspek Kinerja Pendapatan Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019

yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-

lain Pendapatan yang Sah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Page 158: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –84 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.21

Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Banten Tahun 2019

No

Uraian

Jumlah (Rp) Bertambah/ berkurang

Anggaran setelah perubahan

Realisasi

(Rupiah)

%

1 2 3 4 5 6

1 Pendapatan

Daerah

1.1 Pendapatan

Asli Daerah

7.206.341.657.655

7.022.339.484.543,19

-184.002.173.111,81

97,45

1.1.1 Hasil Pajak

Daerah

6,767,729,412,400.00

6,720,753,611,586.00

(46,975,800,814.00)

99.31

1.1.2 Hasil Retribusi

Daerah

19,101,833,200.00

20,853,155,055.00

1,751,321,855.00

109.17

1.1.3 Hasil

Pengelolaan

Kekayaan

Daerah yang

Dipisahkan

55,300,000,000.00

53,933,548,147.00

(1,366,451,853.00)

97.53

1.1.4 Lain-lain

Pendapatan

Asli Daerah

yang Sah

364,210,412,055.00

226,799,169,755.19

(137,411,242,299.81)

62.27

1.2 Dana

Perimbangan

4,481,092,487,000.00

4,166,561,801,805.00

(314,530,685,195.00)

92.98

1.2.1 Dana Bagi

Hasil

Pajak/Bagi

Hasil Bukan

Pajak

711,779,997,000.00

536,826,414,729.00

(174,953,582,271.00)

75.42

Page 159: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –85 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No

Uraian

Jumlah (Rp) Bertambah/ berkurang

Anggaran setelah perubahan

Realisasi

(Rupiah)

%

1 2 3 4 5 6

1.2.2 Dana Alokasi

Umum

1,140,003,353,000.00

1,140,003,353,000.00

-

100.00

1.2.3 Dan Alokasi

Khusus

2,629,309,137,000.00

2,489,732,034,076.00

(139,577,102,924.00)

94.69

1.3 Lain-lain

Pendapatan

Daerah yang

Sah

12,460,479,921.00

13,001,410,624.79

540,930,703.79

104.34

1.3.1 Pendapatan

Hibah

12,460,479,921.00

12,086,246,181.79

(374,233,739.21)

97.00

1.3.2 Pendapatan

Lainnya

0,00

915,164,443.00

915,164,443.00

Jumlah

Pendapatan

11,699,894,624,576.00

11,201,902,696,972.90

(497,991,927,603.02)

95.74

Sumber data: Laporan Realisasi Anggaran TA.2019

Berdasarkan data perkembangan beberapa tahun terakhir proporsi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) terhadap APBD Provinsi Banten terus memberikan kontribusi dan

memiliki peran besar untuk menunjang kemampuan belanja daerah dalam rangka

mendukung tercapainya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat yang diwujudkan dalam program kegiatan Organisasi

Perangkat daerah di Linkungan Pemerintah Provinsi Banten.

3.4.3 Kinerja Belanja Daerah

Belanja Daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka

ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulan terhadap

perkembangan ekonomi daerah secara makro kedalam kerangka pengembangan

Page 160: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –86 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

yang lebih memberikan efek multiplier yang lebih besar bagi peningkatan

kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Untuk itu kebijakan dalam pengelolaan

keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka yang sistematis dan terpola.

Struktur belanja sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011

dibagi atas Kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.22

Realisasi Anggaran Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun 2019

No

Uraian

Jumlah (Rp) Bertambah/berkurang

Anggaran setelah perubahan

Realisasi

(Rupiah)

%

1 2 3 4 5 6

1 Belanja

Daerah

1.1 Belanja

Tidak

Langsung

7,889,167,293,475.00

7,306,324,975,280.00

(582,842,318,195.00)

92.61

1.1.1 Belanja

Pegawai

2,437,924,067,452.00

2,157,337,122,685.00

(280,586,944,767.00)

88.49

1.1.2 Belanja Hibah 2,248,572,836,000.00 2,076,271,065,253.00 (172,301,770,747.00) 92.34

1.1.3 Belanja Bantuan Sosial

105,979,000,000.00

96,877,579,975.00

(9,101,420,025.00)

91.41

1.1.4 Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Kab/Kota

2,619,410,194,200.00

2,545,820,937,771.00

(73,589,256,429.00)

97.19

Page 161: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –87 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

No

Uraian

Jumlah (Rp) Bertambah/berkurang

Anggaran setelah perubahan

Realisasi

(Rupiah)

%

1 2 3 4 5 6

1.1.5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Daerah/ Pemerintahan Desa dan Partai Politik

432,995,283,200.00

428,495,283,200.00

(4,500,000,000.00)

98.96

1.1.6 Belanja Tidak

Terduga

44,285,912,623.00

1,522,986,396.00

(42,762,926,227.00)

3.44

1.2 Belanja

Langsung

4,759,683,473,989.00

4,022,734,625,703.92

(736,948,848,285.08)

84.52

1.2.1 Belanja

Pegawai

52,730,485,000.00

38,162,474,719.00

(14,568,010,281.00)

72.37

1.2.2 Belanja

Barang dan

Jasa

2,907,239,097,285.00

2,604,280,705,438.51

(302,958,391,846.49)

89.58

1.2.3 Belanja

Modal

1,799,713,891,704.00

1,380,291,445,546.41

(419,422,446,157.59)

76.70

Jumlah Belanja Daerah

12,648,850,767,464.00

11,329,059,600,983.90

(1,319,791,166,480.08)

89.57

Sumber data: Laporan Realisasi Anggaran TA.2019

Belanja Daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan

Provinsi Banten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana

ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan, anggaran dan realisasi belanja

daerah seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 162: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –88 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Tabel 3.23

Realisasi Anggaran Belanja Daerah PerUrusan Provinsi Banten Tahun 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1

Urusan Wajib

Pelayanan Dasar

3,518,633,311,989.00

2,927,340,645,446.42

(591,292,666,542.58)

83,20

1.1

PENDIDIKAN

1,186,921,727,000.00

1,004,744,934,426.65

(182,176,792,573.35)

84,65

1.1.2

Dinas Pendidikan &

Kebudayaan

Prov.Banten

1,186,921,727,000.00

1,004,744,934,426.65

(182,176,792,573.35)

84,65

1.1.2.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

68,170,910,589.00

48.800.548.811,00

(79.103.879.989,00)

34,80

1.1.2.2 Program Pendidikan

Menengah

1,100,875,638,688.00

23,720,223,682.00

(44,450,686,907.00)

87,68

1.1.2.3 Program Pendidikan

Khusus

12,325,177,723.00

965,207,259,382.39

(135,668,379,305.61)

97,94

1.1.2.4 Program Peningkatan

Mutu Pendidik &

Tenaga Kependidikan

5,250,000,000.00

12,071,312,846.00

(253,864,877.00)

84,43

1.1.2.5 Program Peningkatan

Mutu Pembelajaran

300,000,000.00

4,432,475,250.00

(817,524,750.00)

91,18

1.2

KESEHATAN

540,627,839,000.00

481,434,592,246.33

(59,193,246,753.67)

89,05

1.2.1

Dinas Kesehatan

540,627,839,000.00

481,434,592,246.33

(59,193,246,753.67)

89,05

1.2.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

161,814,560,243.00

141,800,727,263.00

(20,013,832,980.00)

87,63

Page 163: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –89 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.2.1.2 Program Upaya

Peningkatan

Kesehatan Masyarakat

4,192,681,000.00

3,693,512,784.00

(499,168,216.00)

88,09

1.2.1.3 Program Peningkatan

Akses & Mutu

Pelayanan Kesehatan

232,700,271,000.00

227,802,589,337.00

(4,897,681,663.00)

97,90

1.2.1.4 Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

124,586,346,719.00

95,796,965,813.33

(28,789,380,905.67)

76,89

1.2.1.5

Program Pencegahan

Pengendalian Penyakit

2,575,619,100.00

2,243,630,352.00

(331,988,748.00)

87,11

1.2.1.6 Program

Pemberdayaan

Sumber daya

Kesehatan &

Kefarmasian

13,326,375,938.00

9,042,351,750.00

(4,284,024,188.00)

67,85

1.2.1.7 Program Peningkatan

Pelayanan

Laboratorium

Kesehatan Daerah

1,431,985,000.00

1,147,896,469.00

(284,088,531.00)

80,16

1.3 PEKERJAAN

UMUM &

PENATAAN

RUANG

1,145,803,265,989.00

941,765,804,448.50

(204,037,461,540.50)

82,19

1.3.1 Dinas Pekerjaan

Umum & Penataan

Ruang

1,145,803,265,989.00

941,765,804,448.50

(204,037,461,540.50)

82,19

Page 164: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –90 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.3.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

55,735,476,877.00

44,160,106,178.00

(11,575,370,699.00)

79,23

1.3.1.2 Program

Pembangunan Jalan &

Jembatan

935,516,399,623.00

782,984,360,203.50

(152,532,039,419.50)

83,70

1.3.1.3 Program Pengembangan

Jasa Konstruksi

5,844,177,626.00

5,128,867,680.00

(715,309,946.00)

87,76

1.3.1.4 Program Pembangunan

Sumber Daya Air

143,373,228,975.00

105,620,145,687.00

(37,753,083,288.00)

73,67

1.3.1.5 Program Penataan

Ruang

5,333,982,888.00

3,872,324,700.00

(1,461,658,188.00)

72,60

1.4 PERUMAHAN

RAKYAT &

KAWASAN

PEMUKIMAN

564,612,411,000.00

422,575,937,000.94

(142,036,473,999.06)

74,84

1.4.1 Dinas Perumahan

Rakyat & Kawasan

Pemukiman

564,612,411,000.00

422,575,937,000.94

(142,036,473,999.06)

74,84

1.4.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

40,333,236,000.00

34,567,825,503.00

(5,765,410,497.00)

85,71

1.4.1.2

Program

Penyelenggaraan

Kawasan Pemukiman

144,395,822,086.00

130,672,693,207.94

(13,723,128,878.06)

90,50

1.4.1.3 Program Penataan

Bangunan &

Lingkungan

260,449,601,144.00

168,238,254,978.00

(92,211,346,166.00)

64,60

Page 165: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –91 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.4.1.4 Program

Keciptakaryaan

119,433,751,770.00

89,097,163,312.00

(30,336,588,458.00)

74,60

1.5 KETENTRAMAN

& KETERTIBAN

UMUM SERTA

PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

41,474,903,000.00

38,277,286,242.00

(3,197,616,758.00)

92,29

1.5.1 Satuan Polisi

Pamong Praja

15,444,918,000.00

14,769,209,825.00

(675,708,175.00)

95,63

1.5.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

11,476,470,000.00

10,908,476,125.00

(567,993,875.00)

95,05

1.5.1.2 Program Ketentraman

& Ketertiban Umum

2,066,656,000.00

2,012,610,400.00

(54,045,600.00)

97,38

1.5.1.3 Program Penegakkan

Peraturan Perundang-

Undangan Daerah

1,227,000,000.00

1,206,155,000.00

(20,845,000.00)

98,30

1.5.1.4 Program Perlindungan

Masyarakat

278,856,000.00

273,044,300.00

(5,811,700.00)

97,92

1.5.1.5 Program Penanganan

Bencana Kebakaran

395,936,000.00

368,924,000.00

(27,012,000.00)

93,18

1.5.2 Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

11,597,150,000.00

10,419,765,740.00

(1,177,384,260.00)

89,85

1.5.2.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

6,708,531,700.00

5,832,190,140.00

(876,341,560.00)

86,94

1.5.2.2 Program Pencegahan

& kesiapsiagaan

Penanggulangan

Bencana

1,173,166,000.00

1,110,167,200.00

(62,998,800.00)

94,63

Page 166: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –92 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.5.2.3 Program Kedaruratan

& Logistik

Penanggulangan

Bencana

2,430,195,300.00

2,287,562,600.00

(142,632,700.00)

94,13

1.5.2.4 Program Rehabilitasi

& Rekonstruksi

Penanggulangan

Bencana

1,285,257,000.00

1,189,845,800.00

(95,411,200.00)

92,58

1.5.3 Badan Kesatuan

Bangsa & Politik

14,432,835,000.00

13,088,310,677.00

(1,344,524,323.00)

90,68

1.5.3.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

6,647,628,000.00

6,056,720,090.00

(590,907,910.00)

91,11

1.5.3.2 Program Pembinaan

Idiologi & Wawasan

Kebangsaan

2,062,750,000.00

1,956,903,700.00

(105,846,300.00)

94,87

1.5.3.3 Program Peningkatan

Kewaspadaan

Nasional

2,461,508,000.00

2,121,166,000.00

(340,342,000.00)

86,17

1.5.3.4 Program Peningkatan

Ketahanan Sosial &

Ekonomi

994,019,000.00

828,069,700.00

(165,949,300.00)

83,31

1.5.3.5 Program Peningkatan

Pendidikan Politik

Masyarakat

2,266,930,000.00

2,125,451,187.00

(141,478,813.00)

93,76

1.6 SOSIAL

39,193,166,000.00

38,542,091,082.00

(651,074,918.00)

98,34

1.6.1 Dinas Sosial

39,193,166,000.00

38,542,091,082.00

(651,074,918.00)

98,34

1.6.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

7,009,695,600.00

6,816,828,648.00

(192,866,952.00)

97,25

Page 167: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –93 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.6.1.2 Program Rehabilitasi

Sosial

2,650,476,600.00

2,592,375,552.00

(58,101,048.00)

97,81

1.6.1.3 Program Perlindungan

& Jaminan Sosial

22,040,842,000.00

21,864,392,900.00

(176,449,100.00)

99,20

1.6.1.4 Program Penanganan

Fakir Miskin

1,641,000,000.00

1,613,675,600.00

(27,324,400.00)

98,33

1.6.1.5 Program Pelayanan &

Rehabilitasi Sosial

Dalam Panti

1,296,107,400.00

1,253,947,300.00

(42,160,100.00)

96,75

1.6.1.6 Program Pelayanan &

Perlindungan Sosial

Dalam Panti

2,400,435,400.00

2,360,602,980.00

(39,832,420.00)

98,34

2

URUSAN WAJIB

BUKAN

PELAYANAN

DASAR

277,123,781,000.00

251,237,113,662.00

(25,886,667,338.00)

90,66

2.1 KETENAGA

KERJAAN

34,714,286,000.00

30,417,106,606.00

(4,297,179,394.00)

87,62

2.1.1 Dinas Ketenaga

Kerjaan &

Transmigrasi

34,714,286,000.00

30,417,106,606.00

(4,297,179,394.00)

87,62

2.1.1.1

Program Tata Kelola

Pemerintahan

16,358,608,200.00

13,356,419,196.00

(3,002,189,004.00)

81,65

2.1.1.2 Program Pelatihan &

Peningkatan

Produktivitas Tenaga

Kerja

2,808,484,000.00

2,667,807,870.00

(140,676,130.00)

94,99

Page 168: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –94 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.1.1.3 Program Peningkatan

Hubungan Industri &

Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

3,711,944,000.00

3,551,889,000.00

(160,055,000.00)

95,69

2.1.1.4 Program Pengawasan

Ketenagakerjaan

3,552,008,200.00

3,189,963,000.00

(362,045,200.00)

89,81

2.1.1.5 Program Penempatan

Tenaga Kerja &

Transmigrasi

2,368,626,000.00

2,200,438,500.00

(168,187,500.00)

92,90

2.1.1.6 Program Pelayanan

Pelatihan Tenaga

Kerja Industri

5,914,615,600.00

5,450,589,040.00

(464,026,560.00)

92,15

2.2 PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN &

PERLINDUNGAN

ANAK

11,857,754,400.00

10,929,829,119.00

(927,925,281.00)

92,17

2.2.1 Dinas P3 dan Anak,

Kependudukan &

KB

11,857,754,400.00

10,929,829,119.00

(927,925,281.00)

92,17

2.2.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintah

4,976,613,550.00

4,302,480,269.00

(674,133,281.00)

86,45

2.2.1.2 Program

Pemberdayaan

Perempuan &

Keluarga Sejahtera

3,805,205,850.00

3,583,688,350.00

(221,517,500.00)

94,18

2.2.1.3 Program Peningkatan

Kualitas Hidup &

Perlindungan

Perempuan & Anak

3,075,935,000.00

3,043,660,500.00

(32,274,500.00)

98,95

Page 169: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –95 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.3

PANGAN

12,982,231,000.00

11,643,582,155.00

(1,338,648,845.00)

89,69

2.3.1 Dinas Ketahanan

Pangan

12,982,231,000.00

11,643,582,155.00

(1,338,648,845.00)

89,69

2.3.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

6,058,364,775.00

5,310,409,087.00

(747,955,688.00)

87,65

2.3.1.2 Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

2,194,270,225.00

1,825,514,100.00

(368,756,125.00)

83,19

2.3.1.3 Program Peningkatan

Keterjangkauan

Pangan

2,176,796,000.00

2,034,539,000.00

(142,257,000.00)

93,46

2.3.1.4 Program Perlindungan

Konsumen Pangan

2,552,800,000.00

2,473,119,968.00

(79,680,032.00)

96,88

2.4

LINGKUNGAN

HIDUP

19,027,837,000.00

18,366,324,038.00

(661,512,962.00)

96,52

2.4.1

Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan

19,027,837,000.00

18,366,324,038.00

(661,512,962.00)

96,52

2.4.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

13,672,937,000.00

13,305,458,805.00

(367,478,195.00)

97,31

2.4.1.2

Program Pengendalian

Pencemaran

Lingkungan Hidup

5,354,900,000.00

5,060,865,233.00

(294,034,767.00)

94,51

2.5

ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN

& CAPIL

2,049,539,600.00

1,734,941,699.00

(314,597,901.00)

84,65

Page 170: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –96 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.5.1 Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan &

KB

2,049,539,600.00

1,734,941,699.00

(314,597,901.00)

84,65

2.5.1.1 Program Administrasi

Kependudukan &

Catatan Sipil

2,049,539,600.00

1,734,941,699.00

(314,597,901.00)

84,65

2.6 PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DESA

15,363,406,000.00

11,780,115,843.00

(3,583,290,157.00)

76,68

2.6.1 Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat &Desa

15,363,406,000.00

11,780,115,843.00

(3,583,290,157.00)

76,68

2.6.1.1 Program Tata kelola

Pemerintahan

3,792,045,600.00

3,173,853,404.00

(618,192,196.00)

83,70

2.6.1.2 Program Peningkatan

& Pemberdayaan

Masyarakat Desa

3,283,480,700.00

2,671,382,400.00

(612,098,300.00)

81,36

2.6.1.3 Program Peningkatan

Pemberdayaan

Lembaga

Kemasyarakatan

6,661,810,700.00

4,484,786,202.00

(2,177,024,498.00)

67,32

2.6.1.4 Program Peningkatan

Partisipasi Masyarakat

Dalam Membangun

Desa

1,626,069,000.00

1,450,093,837.00

(175,975,163.00)

89,18

Page 171: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –97 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.7 PENGENDALIAN

PENDUDUK &

KELUARGA

BERENCANA

1,716,523,000.00

1,684,751,178.00

(31,771,822.00)

98,15

2.7.1 Dinas

Pemberdayaan

Perempuan,

Perlindungan Anak,

Kependudukan &

KB

1,716,523,000.00

1,684,751,178.00

(31,771,822.00)

98,15

2.7.1.1 Program

Kependudukan &

Keluarga Berencana

1,716,523,000.00

1,684,751,178.00

(31,771,822.00)

98,15

2.8

PERHUBUNGAN

60,714,697,000.00

54,249,044,400.00

(6,465,652,600.00)

89,35

2.8.1 Dinas Perhubungan

60,714,697,000.00

54,249,044,400.00

(6,465,652,600.00)

89,35

2.8.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

18,823,328,632.00

15,908,970,207.00

(2,914,358,425.00)

84,52

2.8.1.2 Program Peningkatan

Pelayanan

Penyelenggaraan

Perhubungan

2,813,459,900.00

2,531,798,700.00

(281,661,200.00)

89,99

2.8.1.3 Program Peningkatan

Sarana & Prasarana

Perhubungan

6,217,297,520.00

5,488,524,564.00

(728,772,956.00)

88,28

2.8.1.4 Program Pengendalian

& Pengamanan Lalu

Lintas

27,686,084,951.00

25,848,762,832.00

(1,837,322,119.00)

93,36

Page 172: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –98 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.8.1.5 Program Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan

1,300,846,240.00

1,274,904,640.00

(25,941,600.00)

98,01

2.8.1.6 Program Peningkatan

Pelayanan

Perhubungan Laut &

Udara

3,873,679,757.00

3,196,083,457.00

(677,596,300.00)

82,51

2.9 KOMUNIKASI &

INFORMATIKA

31,133,998,000.00

29,504,959,718.00

(1,629,038,282.00)

94,77

2.9.1 Dinas Komunikasi

Informatika,

Statistik &

Persandian

31,133,998,000.00

29,504,959,718.00

(1,629,038,282.00)

94,77

2.9.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

5,658,073,600.00

5,351,688,591.00

(306,385,009.00)

94,58

2.9.1.2 Program

Pengembangan,

Pendayagunaan,

Peningkatan

Teknologi Informasi

dan Komunikasi

14,521,546,500.00

14,004,497,346.00

(517,049,154.00)

96,44

2.9.1.3 Program Peningkatan

Akses dan Kualitas

Informasi Publik

10,954,377,900.00

10,148,773,781.00

(805,604,119.00)

92,65

2.10 KOPERASI,

USAHA KECIL

DAN MENENGAH

14,972,616,000.00

14,236,806,457.00

(735,809,543.00)

95,09

2.10.1 Dinas Koperasi,

Usaha Kecil &

Menengah

14,972,616,000.00

14,236,806,457.00

(735,809,543.00)

95,09

Page 173: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –99 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.10.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

6,151,612,940.00

6,074,892,402.00

(76,720,538.00)

98,75

2.10.1.2 Program

Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha

Bagi Usaha Kecil

2,260,381,500.00

2,129,930,161.00

(130,451,339.00)

94,23

2.10.1.3 Program

Pengembangan

Kelembagaan &

Pengawasan Koperasi

1,223,248,000.00

1,178,525,878.00

(44,722,122.00)

96,34

2.10.1.4 Program Peningkatan

Kualitas Usaha &

Pemberdayaan

Koperasi

1,451,970,560.00

1,396,887,016.00

(55,083,544.00)

96,21

2.10.1.5 Program Pelatihan

SDM Koperasi &

UMKM

3,885,403,000.00

3,456,571,000.00

(428,832,000.00)

88,96

2.11 PENANAMAN

MODAL

10,315,325,000.00

9,656,485,894.00

(658,839,106.00)

93,61

2.11.1

Dinas Penanaman

Modal & Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

10,315,325,000.00

9,656,485,894.00

(658,839,106.00)

93,61

2.11.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

3,860,331,790.00

3,568,742,133.00

(291,589,657.00)

92,45

2.11.1.2 Program Peningkatan

Iklim, Promosi &

Kerjasama Investasi

2,832,575,910.00

2,710,070,970.00

(122,504,940.00)

95,68

Page 174: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –100 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.11.1.3 Program Pengelolaan

Data & Sistem

Informasi Penanaman

Modal

1,358,073,050.00

1,322,823,000.00

(35,250,050.00)

97,40

2.11.1.4 Program Pelayanan

Perizinan

Penananman Modal

760,151,250.00

738,755,190.00

(21,396,060.00)

97,19

2.11.1.5 Program Pengendalian

Penanaman Modal

1,504,193,000.00

1,316,094,601.00

(188,098,399.00)

87,50

2.12 KEPEMUDAAN &

OLAHRAGA

42,999,484,000.00

40,509,769,402.00

(2,489,714,598.00)

94,21

2.12.1 Dinas Kepemudaan

& Olahraga

42,999,484,000.00

40,509,769,402.00

(2,489,714,598.00)

94,21

2.12.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

42,999,484,000.00

40,509,769,402.00

(2,489,714,598.00)

94,21

2.12.1.2 Program Peningkatan

Pemberdayaan

Kepemudaan

6,255,582,000.00

5,370,365,040.00

(885,216,960.00)

85,85

2.12.1.3 Program

Pengembangan &

Pemberdayaan Olah

Raga

10,251,579,000.00

9,849,108,340.00

(402,470,660.00)

96,07

2.12.1.4 Program Peningkatan

Prestasi Olah Raga

11,393,580,000.00

10,960,075,530.00

(433,504,470.00)

96,20

2.12.1.5 Program Pembinaan

& Pemasyarakatan

Olah Raga

5,670,821,000.00

5,223,269,500.00

(447,551,500.00)

92,11

Page 175: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –101 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.13 STATISTIK

1,408,755,000.00

1,180,593,143.00

(228,161,857.00)

83,80

2.13.1 DINAS

KOMUNIKASI

INFORMATIKA,

STATISTIKA, DAN

PERSANDIAN

792,137,000.00

730,205,400.00

(61,931,600.00)

92,18

2.13.1.1 Program Penyediaan

Data Pembangunan

Daerah

792,137,000.00

730,205,400.00

(61,931,600.00)

92,18

2.13.2 BADAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

DAERAH

616,618,000.00

450,387,743.00

(166,230,257.00)

73,04

2.13.2.1 Program Penyediaan

Data Pembangunan

Daerah

366.591.000,00

365.441.000,00

(1.150.000,00)

99,69

2.14 PERSANDIAN 973,575,000.00 914,584,250.00 (58,990,750.00) 93,94

2.14.1 DINAS

KOMUNIKASI

INFORMATIKA,ST

ATISTIKA, DAN

PERSANDIAN

539.460.000,00

491.345.000,00

(48.115.000,00)

91,08

2.14..1.1 Program Tata Kelola

Persandian

539.460.000,00

491.345.000,00

48.115.000,00

91,08

2.15 KEBUDAYAAN 3,946,900,000.00 2,529,358,240.00 (1,417,541,760.00) 64,08

2.15.1 Dinas Pendidikan &

Kebudayaan

3,946,900,000.00

2,529,358,240.00

(1,417,541,760.00)

64,08

2.15.1.1 Program Tatakelola

Pemerintahan

1,950,000,000.00

684,031,640.00

(1,265,968,360.00)

35,08

Page 176: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –102 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2.15.1.2 Program Pelestraian

Kebudayaan

1,996,900,000.00

1,845,326,600.00

(151,573,400.00)

92,41

2.16 PERPUSTAKAAN 11,090,393,440.00 10,325,240,781.00 (765,152,659.00) 93,10

2.16.1 Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Daerah

11,090,393,440.00

10,325,240,781.00

(765,152,659.00)

93,10

2.16.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

7,276,930,440.00

6,793,987,270.00

(482,943,170.00)

93,36

2.16.1.2 Program

Pengembangan

Budaya Baca dan

Pembinaan

Perpustakaan

1,411,320,000.00

1,235,637,564.00

(175,682,436.00)

87,55

2.16.1.3 Program

Pengembangan

Koleksi dan

Peningkatan Kualitas

Pelayanan

Perpustakaan

2,402,143,000.00

2,295,615,947.00

(106,527,053.00)

95,57

2.17 KEARSIPAN 1,856,460,560.00 1,573,620,739.00 (282,839,821.00) 84,76

2.17.1 Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan

1,856,460,560.00

1,573,620,739.00

(282,839,821.00)

84,76

2.17.1.1 Program Pengelolaan

Sistem Kearsipan

1,856,460,560.00

1,573,620,739.00

(282,839,821.00)

84,76

3

URUSAN PILIHAN

235,919,644,000.00

201,949,679,342.50

(33,969,964,657.50)

85,60

3.1 KELAUTAN DAN PERIKANAN

17,637,923,000.00

15,387,096,077.00

(2,250,826,923.00)

87,24

3.1.1 Dinas Kelautan dan

Perikanan

17,637,923,000.00

15,387,096,077.00

(2,250,826,923.00)

87,24

Page 177: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –103 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3.1.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

8,862,033,291.00

7,821,746,259.00

(1,040,287,032.00)

88,26

3.1.1.2 Program Peningkatan

Produksi Perikanan

Tangkap

3,903,855,000.00

3,064,307,404.00

(839,547,596.00)

78,49

3.1.1.3 Program Pengawasan

Sumber Daya

Kelautan dan

Perikanan

673,991,500.00

637,751,420.00

(36,240,080.00)

94,62

3.1.1.4 Program Peningkatan

Daya Saing Perikanan

1,597,550,620.00

1,532,678,137.00

(64,872,483.00)

95,94

3.1.1.5 Program Pengelolaan

Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil

2,600,492,589.00

2,330,612,857.00

(269,879,732.00)

89,62

3.2 PARIWISATA 17,567,571,000.00 15,946,060,917.00 (1,621,510,083.00) 90,77

3.2.1 Dinas Pariwisata 17,567,571,000.00 15,946,060,917.00 (1,621,510,083.00) 90,77

3.2.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

17,567,571,000.00

15,946,060,917.00

(1,621,510,083.00)

90,77

3.2.1.2 Program

Pengembangan

Industri Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif

1,708,463,700.00

1,555,169,218.00

(153,294,482.00)

91,03

3.2.1.3 Program Pemasaran

Produk Wisata

7,246,621,150.00

6,805,702,907.00

(440,918,243.00)

93,92

3.2.1.4 Program

Pengembangan

Sumberdaya Manusia

Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif

1,513,582,400.00

1,410,737,887.00

(102,844,513.00)

93,21

Page 178: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –104 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3.2.1.5 Program

Pengembangan

Destinasi Wisata

2,380,576,050.00

2,342,844,654.00

(37,731,396.00)

98,42

3.3

PERTANIAN

51,789,705,000.00

46,386,707,434.00

(5,402,997,566.00)

89,57

3.3.1

Dinas Pertanian

51,789,705,000.00

46,386,707,434.00

(5,402,997,566.00)

89,57

3.3.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

29,342,764,675.00

25,203,381,927.00

(4,139,382,748.00)

85,89

3.3.1.2 Program Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Tanaman Pangan

3,697,004,200.00

3,427,204,700.00

(269,799,500.00)

92,70

3.3.1.3 Program Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Holtikultura

3,357,868,000.00

3,160,641,500.00

(197,226,500.00)

94,13

3.3.1.3 Program Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Perkebunan

2,238,808,200.00

2,113,372,000.00

(125,436,200.00)

94,40

3.3.1.4 Program Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Peternakan

4,015,865,925.00

3,735,790,607.00

(280,075,318.00)

93,03

3.3.1.5

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Penyuluhan Pertanian

6,799,036,200.00

6,521,219,500.00

(277,816,700.00)

95,91

Page 179: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –105 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3.3.1.5 Program Penanganan

Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat

Veteriner

2,338,357,800.00

2,225,097,200.00

(113,260,600.00)

95,16

3.4 KEHUTANAN

10,276,976,000.00

9,971,828,794.00

(305,147,206.00)

97,03

3.4.1 Dinas Lingkungan

Hidup dan Kehutanan

10,276,976,000.00

9,971,828,794.00

(305,147,206.00)

97,03

3.4.1.

1

Program Pengelolaan

dan Konservasi Hutan

10,276,976,000.00

9,971,828,794.00

(305,147,206.00)

97,03

3.5 ENERGI DAN

SUMBERDAYA

MINERAL

33,995,134,000.00

27,950,887,442.00

(6,044,246,558.00)

82,22

3.5.1 Dinas Energi dan

Sumberdaya Mineral

33,995,134,000.00

27,950,887,442.00

(6,044,246,558.00)

82,22

3.5.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

8,560,631,500.00

7,461,221,581.00

(1,099,409,919.00)

87,16

3.5.1.2 Program

Pengembangan,

Pengelolaan dan

Pemanfaatan Geologi,

Air Tanah, Mineral

dan Batubara

5,151,253,533.00

4,691,429,385.00

(459,824,148.00)

91,07

3.5.1.3 Program

Pengembangan dan

Pengelolaan

Infrastruktur Energi

dan Ketenagalistrikan

18,624,129,447.00

14,179,467,956.00

(4,444,661,491.00)

76,13

Page 180: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –106 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3.5.1.4 Program

Pengembangan

Pemanfaatan dan

Ketenagalistrikan

1,659,119,520.00

1,618,768,520.00

(40,351,000.00)

97,57

3.6 PERDAGANGAN

10,031,715,400.00

9,016,835,978.00

(1,014,879,422.00)

89,88

3.6.1 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

10,031,715,400.00

9,016,835,978.00

(1,014,879,422.00)

89,88

3.6.1.1 Program

Pengembangan

Perdagangan dalam

Negeri

3,748,819,400.00

3,165,439,327.00

(583,380,073.00)

84,44

3.6.1.2 Program

Pengembangan

Perdagangan Luar

Negeri

1,986,966,000.00

1,876,522,960.00

(110,443,040.00)

94,44

3.6.1.3 Program Perlindungan

dan Pengawasan

Industri

3,124,509,000.00

2,866,122,300.00

(258,386,700.00)

91,73

3.6.1.4 Program Pelayanan

Pengujian dan

Sertifikasi Mutu

Barang

1,171,421,000.00

1,108,751,391.00

(62,669,609.00)

94,65

3.7 PERINDUSTRIAN

94,620,619,600.00

77,290,262,700.50

(17,330,356,899.50)

81,68

3.7.1 Dinas Perindustrian

dan Perdagangan

94,620,619,600.00

77,290,262,700.50

(17,330,356,899.50)

81,68

3.7.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

89,141,785,600.00

72,234,353,593.50

(16,907,432,006.50)

81,03

3.7.1.2 Program Peningkatan

Daya Saing Industri

4,578,563,000.00

4,173,611,107.00

(404,951,893.00)

91,16

Page 181: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –107 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

3.7.1.3 Program Pelayanan

Pengembangan

Teknologi dan

Standarisasi Industri

900,271,000.00

882,298,000.00

(17,973,000.00)

98,00

4

URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG

900,271,000.00

882,298,000.00

(17,973,000.00)

98,00

4.1 ADMINISTRASI

PEMERINTAHAN

900,271,000.00

882,298,000.00

(17,973,000.00)

98,00

4.1.1 Sekretariat DPRD

900,271,000.00

882,298,000.00

(17,973,000.00)

98,00

4.1.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

900,271,000.00

882,298,000.00

(17,973,000.00)

98,00

4.1.1.2 Program Peningkatan

Kapasitas Lembaga

Perwakilan Rakyat

Daerah

225,160,518,000.00

193,389,228,433.00

(31,771,289,567.00)

85,89

4.1.1.3 Sekretariat Daerah

154,460,024,000.00

138,111,933,931.00

(16,348,090,069.00)

89,42

4.1.1.4 Program Tata Kelola

Pemerintahan

106,124,338,325.00

95,797,926,607.00

(10,326,411,718.00)

90,27

4.1.1.5 Program Penataan dan

Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan

2,081,799,925.00

1,793,354,854.00

(288,445,071.00)

86,14

4.1.1.6 Program Perumusan

Kebijakan

Pemerintahan

2,006,190,000.00

1,774,763,738.00

(231,426,262.00)

88,46

4.1.1.7 Program Perumusan

Kebijakan

Perekonomian

1,762,207,500.00

1,720,296,361.00

(41,911,139.00)

97,62

Page 182: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –108 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

4.1.1.8 Program Peningkatan

Kualitas Produk dan

Pelayanan Hukum

2,488,850,500.00

1,817,823,850.00

(671,026,650.00)

73,04

4.1.1.9 Program Perumusan

Kebijakan

Infrastruktur

1,304,847,000.00

1,250,672,000.00

(54,175,000.00)

95,85

4.1.1.10 Program Perumusan

Kebijakan

Kesejahteraan Rakyat

15,243,409,500.00

14,716,086,732.00

(527,322,768.00)

96,54

4.1.1.11 Program Dukungan

Layanan Administrasi

Pembangunan

5,666,354,000.00

5,002,196,161.00

(664,157,839.00)

88,28

4.1.1.12

Program Fasilitasi dan

Pelayanan Pimpinan

10,728,533,250.00

8,698,539,981.00

(2,029,993,269.00)

81,08

4.1.1.13 Program Pelayanan

Umum

7,053,494,000.00

5,540,273,647.00

(1,513,220,353.00)

78,55

4.1.2

Badan Penghubung

5,068,354,000.00

4,661,909,856.00

(406,444,144.00)

91,98

4.1.2.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

2,911,891,000.00

2,690,128,658.00

(221,762,342.00)

92,38

4.1.2.2 Program

Pembangunan

Kemitraan

2,156,463,000.00

1,971,781,198.00

(184,681,802.00)

91,44

4.2 PENGAWASAN

29,482,507,000.00

23,882,248,547.00

(5,600,258,453.00)

81,00

4.2.1 Inspektorat

29,482,507,000.00

23,882,248,547.00

(5,600,258,453.00)

81,00

4.2.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

13,696,834,200.00

11,975,538,814.00

(1,721,295,386.00)

87,43

Page 183: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –109 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

4.2.1.2 Program Pembinaan

dan Pengawasan

penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

15,785,672,800.00

11,906,709,733.00

(3,878,963,067.00)

75,43

4.3

PERENCANAAN

25,009,943,000.00

20,152,115,083.00

(4,857,827,917.00)

80,58

4.3.1 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

25,009,943,000.00

20,152,115,083.00

(4,857,827,917.00)

80,58

4.3.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

12,678,836,000.00

10,131,630,177.00

(2,547,205,823.00)

79,91

4.3.1.2 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi

Pembangunan

7,581,025,000.00

6,095,862,900.00

(1,485,162,100.00)

80,41

4.3.1.3 Program Perencanaan

dan Pengendalian

Pembangunan

Ekonomi

1,890,190,000.00

1,591,892,750.00

(298,297,250.00)

84,22

4.3.1.4 Program Perencanaan

dan Pengendalian

Pembangunan Sosial

dan Pemerintahan

Kemasyarakatan

1,586,536,000.00

1,217,431,791.00

(369,104,209.00)

76,74

4.3.1.5 Program Perencanaan

dan Pengendalian

Pembangunan

Infrastruktur dan

Pengembangan

Wilayah

1,273,356,000.00

1,115,297,465.00

(158,058,535.00)

87,59

Page 184: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –110 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

4.4 KEUANGAN

159,528,840,000.00

148,043,698,966.00

(11,485,141,034.00)

92,80

4.4.1 Badan Pendapatan

Daerah

136,282,037,000.00

127,523,724,723.00

(8,758,312,277.00)

93,57

4.4.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

109,324,068,700.00

102,424,008,638.00

(6,900,060,062.00)

93,69

4.4.1.2 Program Peningkatan

Pendapatan Daerah

22,832,187,300.00

21,510,602,327.00

(1,321,584,973.00)

94,21

4.4.1.3 Program Perencanaan,

Pengendalian dan

Evaluasi Pendapatan

Daerah

4,125,781,000.00

3,589,113,758.00

(536,667,242.00)

86,99

4.4.2 Badan Pengelolaan

dan Keuangan Aset

Daerah

23,246,803,000.00

20,519,974,243.00

(2,726,828,757.00)

88,27

4.4.2.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

15,482,047,300.00

13,625,748,449.00

(1,856,298,851.00)

88,01

4.4.2.2 Program Peningkatan

dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan

Daerah

1,843,144,000.00

1,632,984,792.00

(210,159,208.00)

88,60

4.4.2.3 Program

Penatausahaan dan

Pelaporan Keuangan

Daerah

927,426,000.00

808,354,289.00

(119,071,711.00)

87,16

4.4.2.4 Program

Penatausahaan Aset

Daerah

4,994,185,700.00

4,452,886,713.00

(541,298,987.00)

89,16

4.5 KEPEGAWAIAN 10,970,086,000.00 8,382,679,002.00 (2,587,406,998.00) 76,41

4.5.1 Badan Kepegawaian

Daerah

10,970,086,000.00

8,382,679,002.00

(2,587,406,998.00)

76,41

Page 185: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –111 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Kode

Uraian Urusan &

Program Pemerintahan Daerah

Belanja

Anggaran setelah

Perubahan

Realisasi (Rp)

Bertambah/ Berkurang

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

4.51.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

4,616,452,000.00

4,031,956,333.00

(584,495,667.00)

87,34

4.5.1.2 Program

Penatausahaan

Kepegawaian Daerah

2,922,198,000.00

2,155,022,253.00

(767,175,747.00)

73,75

4.5.1.3 Program Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

3,431,436,000.00

2,195,700,416.00

(1,235,735,584.00)

63,99

4.6 PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN

46,412,162,000.00

43,189,828,191.00

(3,222,333,809.00)

93,06

4.6.1 Badan

Pengembangan

Sumberdaya

Manusia

46,412,162,000.00

43,189,828,191.00

(3,222,333,809.00)

93,06

4.6.1.1 Program Tata Kelola

Pemerintahan

24,025,948,211.00

23,051,433,965.00

(974,514,246.00)

95,94

4.6.1.2 Program

Pengembangan SDM

Aparatur

20,206,345,250.00

18,389,961,946.00

(1,816,383,304.00)

91,01

4.6.1.3 Program Penilaian dan

Sertifikasi Aparatur

2,179,868,539.00

1,748,432,280.00

(431,436,259.00)

80,21

4.7 PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

3,971,063,000.00

2,995,823,735.00

(975,239,265.00)

75,44

4.7.1 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

3,971,063,000.00

2,995,823,735.00

(975,239,265.00)

75,44

4.7.1.1 Program Penelitian

dan Pengembangan

3,971,063,000.00

2,995,823,735.00

(975,239,265.00)

75,44

Page 186: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –112 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

3.5 Analisis Penggunaan Sumber Daya

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintah Yang Akuntabel

Program Tata Kelola Pemerintahan

34,80

100

65,2

Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Menengah dan Khusus

Program Pendidikan Menengah

87,68

87,05

-0,63

Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Menengah dan Khusus

Program Pendidikan Khusus

86,13

91,53

5,4

Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan

79,23

66,11

-13,12

Program Peningkatan Mutu Pembelajaran

82,62 85,83 3,21

Pelayanan Kesehatan Berkualitas dan Mudah Di Akses

Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

88,09

123,206

35,116

Keikutsertaan Myarakat Dalam Jaminan Kesehatan

Program Peningkatan Akses & Mutu Pelayanan Kesehatan

97,90

101,335

3,435

Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan

76,89

74,21

-2,68

Program Pencegahan Pengendalian Penyakit

87,11

117,65 30,54

Program Pemberdayaan Sumber daya Kesehatan & Kefarmasian

67,85

226,62

158,77

Page 187: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –113 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah

80,16

125,07

44,91

Infrastruktur Jalan dan Jembatan Yang Berkualitas

Program Pembangunan Jalan & Jembatan

83,70

115,34

31,64

Program Pengembangan Jasa Konstruksi

87,76

69,35

-18,41

Penanggulangan Banjir dan Abrasi, Serta Ketersediaan Air Baku

Program Pembangunan Sumber Daya Air

73,67

98,06

24,39

Perencanaan dan Penataan Ruang yang Berkualitas

Program Penataan Ruang 72,60

53,33

-19,27

Tersedianya Perumahan dan Pemukiman yang layak. Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi Lingkungan, Pengelolaan Sampah Regional

Program Penyelenggaraan Kawasan Pemukiman

90,50

49,78

-40,72

Program Penataan Bangunan & Lingkungan

64,60 109,33 44,73

Program Keciptakaryaan 74,60 96,76 22,16

Program Ketentraman & Ketertiban Umum

97,38 100 2,62

Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah yang Aman dan Kondusif

Program Penegakkan Peraturan Perundang- Undangan Daerah

98,30

100

1,7

Program Perlindungan Masyarakat

97,92

100

2,08

Program Penanganan Bencana Kebakaran

93,18

100

6,82

Page 188: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –114 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Sistem Penanggulangan Kebencanaan yang Efektif

Program Pencegahan & kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

94,63

100

5,37

Program Kedaruratan & Logistik Penanggulangan Bencana

94,13

100

5,87

Program Rehabilitasi & Rekonstruksi Penanggulangan Bencana

92,58

100

7,42

Wawasan Kebangsaan, Keamanan dan Stabilitas Daerah yang Kondusif untuk mendukung NKRI

Program Pembinaan Idiologi & Wawasan Kebangsaan

94,87

100

5,13

Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional

86,17

100

13,83

Program Peningkatan Ketahanan Sosial & Ekonomi

83,31

100

16,69

Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat

93,76

100

6,24

Menurunnya PMKS Program Rehabilitasi Sosial 97,81 100 2,19

Program Perlindungan & Jaminan Sosial

99,20 100 0,8

Program Penanganan Fakir Miskin

98,33 100 1,67

Program Pelayanan & Rehabilitasi Sosial Dalam Panti

96,75 100 3,25

Program Pelayanan & Perlindungan Sosial Dalam Panti

98,34

100

1,66

Tersedianya Lapangan Kerja Bagi Masyarakat

Program Pelatihan & Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

94,99

98

3,01

Page 189: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –115 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Program Peningkatan Hubungan Industri & Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

95,69

98

2,31

Program Pengawasan Ketenagakerjaan

89,81 90,12 0,31

Program Penempatan Tenaga Kerja & Transmigrasi

92,90 97 4,1

Program Pelayanan Pelatihan Tenaga Kerja Industri

92,15 97 4,85

Kelembagaan PUG ( Pengarusutamaan Gender) dan PUHA (Pengarusutamaan Hak Anak) Yang Berkualitas

Program Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Sejahtera

94,18

100

5,82

Program Peningkatan Kualitas Hidup & Perlindungan Perempuan & Anak

98,95

100

1,05

Lingkungan Hidup Yang Berkualitas

Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup

83,19

100,35

17,16

Pengelolaan dan Konservasi Hutan Yang Optimal

Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan

97,03

100

2,97

Ketahanan Pangan Daerah Yang Terjaga

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

83,19

90,36

7,17

Program Peningkatan Keterjangkauan Pangan

93,46

100

6,54

Program Perlindungan Konsumen Pangan

96,88

100

3,12

Administrasi Kependudukan yang Tertib dan Akuntabel

Program Administrasi Kependudukan & Catatan Sipil

84,65

100

15,35

Desa Tertinggal yang Berkembang dan Mandiri

Program Peningkatan & Pemberdayaan Masyarakat Desa

81,36

100

18,64

Page 190: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –116 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

67,32

100

32,68

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

89,18

100

10,82

Laju Pertumbuhan Penduduk Yang Terkendali

Program Kependudukan & Keluarga Berencana

98,15

100

1,85

Terwujudnya Keselamatan dan Kenyamanan Lalu Lintas

Program Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Perhubungan

89,99

312,5

222

Kinerja Pelayanan, Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi yang Baik

Program Peningkatan Sarana & Prasarana Perhubungan

88,28

319,725

231

Program Pengendalian & Pengamanan Lalu Lintas

93,36 (100) 6,64

Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan

98,01 (100) 1,99

Program Peningkatan Pelayanan Perhubungan Laut & Udara

82,51

250

167

Pelayanan Pemerintahan Yang Berbasis Teknologi dan Keterbukaan Informasi

Program Pengembangan, Pendayagunaan, Peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

96,44

83,34

-13,1

Program Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

92,65

83,34 -9,31

Koperasi dan Usaha Kecil yang Berdaya

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil

94,23

100

5,77

Program Pengembangan Kelembagaan & Pengawasan Koperasi

96,34

100

3,66

Page 191: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –117 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Kelembagaan Koperasi yang Aktif dan Sehat

Program Peningkatan Kualitas Usaha & Pemberdayaan Koperasi

96,21

100

3,79

Program Pelatihan SDM Koperasi & UMKM

88,96

100 11,04

Meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Kemudahan Berusaha

Program Peningkatan Iklim, Promosi & Kerjasama Investasi

95,68

104,845

9,165

Program Pengelolaan Data & Sistem Informasi Penanaman Modal

97,40

100

2,6

Program Pelayanan Perizinan Penananman Modal

97,19

100 2,81

Program Pengendalian Penanaman Modal

87,50

152,93 65,43

Terwujudnya Pemuda Wirausahawan Baru dan Olah Raga yang Berprestasi

Program Peningkatan Pemberdayaan Kepemudaan

85,85

100 14,5

Program Pengembangan & Pemberdayaan Olah Raga

96,07

100 3,93

Program Peningkatan Prestasi Olah Raga

96,20

100 3,8

Program Pembinaan & Pemasyarakatan Olah Raga

92,11

100 7,89

Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Yang Berkualitas

Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah

76,09

99,5

23,41

Pelayanan Pemerintahan Yang Berbasis Teknologi dan Keterbukaan Informasi

Program Tata Kelola Persandian

91,08

100

8,92

Page 192: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –118 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Pelestraian Kebudayaan

Program Pelestraian Kebudayaan

85,11

87,00

1,89

Minat Baca Masyarakat yang Meningkat

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

87,55

95,23

4,98

Program Pengembangan Koleksi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Perpustakaan

95,57

100

4,43

Pengelolaan Arsip Pemerintah Daerah Yang Berkualitas

Program Pengelolaan Sistem Kearsipan

84,76

100

15,24

Pertumbuhan Sektor Perikanan Yang Optimal

Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap

78,49

100

21,51

Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

94,62 100 5,38

Program Peningkatan Daya Saing Perikanan

95,94 205 109

Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil

89,62

90,83

1,21

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pariwisata Yang Optimal

Program Pengembangan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

91,03

100

8,97

Program Pemasaran Produk Wisata

93,92 91,42 -2,5

Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

93,21

1333,33

40,12

Program Pengembangan Destinasi Wisata

98,42 100 1,58

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian yang Optimal

Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

92,70

170,59

77,89

Page 193: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –119 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Holtikultura

94,13 160,78 66,65

Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan

94,40 118,64 24,24

Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Peternakan

93,03 61,85 -31,18

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

95,91

100

4,09

Program Penanganan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

95,16

100

4,84

Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan

97,03 100 2,97

Pengendalian, Pengawasan dan Perijinan Geologi, Air Tanah, Mineral dan Batubara yang Efektif

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Geologi, Air Tanah, Mineral dan Batubara

91,07

100,585

9,78

Pelayanan Kelistrikan dan Energi Keterbarukan yang Optimal

Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan

76,13

95,19

19,06

Program Pengembangan Pemanfaatan dan Ketenagalistrikan

97,57

236,00

138,43

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perdagangan Yang Optimal

Program Pengembangan Perdagangan dalam Negeri

94,74

100

5,26

Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri

96,44

100

3,36

Program Perlindungan dan Pengawasan Industri

90,68

100

9,32

Program Pelayanan Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

94,44

100

5,56

Page 194: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –120 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perindustrian Yang Optimal

Program Peningkatan Daya Saing Industri

95,42

100

4,58

Program Pelayanan Pengembangan Teknologi dan Standarisasi Industri

96,08

100

2

Terwujudnya Peran DPRD Sesuai dengan Fungsinya

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

85,89

100

14,11

Program Penataan dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

86,14

100

13,86

Program Perumusan Kebijakan Pemerintahan

88,46 100 11,54

Program Perumusan Kebijakan Perekonomian

97,62 100 2,38

Program Peningkatan Kualitas Produk dan Pelayanan Hukum

73,04 100 26,96

Program Perumusan Kebijakan Infrastruktur

95,85 100 4,2

Program Perumusan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat

96,54 100 3,46

Program Dukungan Layanan Administrasi Pembangunan

88,28 100 11,72

Program Fasilitasi dan Pelayanan Pimpinan

81,08 100 18,92

Program Pelayanan Umum 78,55 100 21,45

Pelayanan Publik Yang Berkualitas

Program Pembangunan Kemitraan

91,44 97,31 5,87

Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bebas dari Korupsi

Program Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

75,43

100

24,57

Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Yang Berkualitas

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

80,41

92

11,59

Page 195: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

III –121 po n Kinerj Pemerint h Provinsi B nten T hun n 2019

Sasaran

Program

Realisasi Keuangan

(%)

Capaian Kinerja (%)

Efisiensi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Ekonomi

84,22

98

13,78

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Sosial dan Pemerintahan Kemasyarakatan

76,74

99

22,26

Program Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

87,59

96

8,41

Pendapatan Daerah Yang Optimal

Program Peningkatan Pendapatan Daerah

94,21 107,32 13,11

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pendapatan Daerah

86,99

107,32

20,33

Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Yang Akuntabel

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

88,60

100

11,4

Program Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah

87,16 100 12,84

Program Penatausahaan Aset Daerah

89,16 100 10,84

Terwujudnya Profesionalisme Aparatur

Program Penatausahaan Kepegawaian Daerah

73,75

89,95

16,2

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

63,99

102,40

38,41

Terwujudnya Kompetensi Aparatur

Program Pengembangan SDM Aparatur

91,01

117,55

71,01

Program Penilaian dan Sertifikasi Aparatur

80,21 110,55 30,34

Penelitian dan Pengembangan Yang Berkualitas

Program Penelitian dan Pengembangan

75,44

100

24,56

Page 196: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

BAB IV

PENUTUP

L K I P Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

Page 197: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019 IV –1

4.1 Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Banten disusun sebagai

bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Banten berkaitan dengan

penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2019 sebagai bahan pengambilan keputusan

dalam perencanaan tahun berikutnya. Laporan ini menggambarkan hasil evaluasi kinerja

dengan fokus pada sasaran yang ditetapkan pada RPJMD 2017-2022 Provinsi Banten, yang

berupa analisis dan pengukuran kinerja terhadap pencapaian indikator , sasaran strategis

dan capaian misi. Secara umum, capaian indikator kinerja utama (IKU) Pemerintah Provinsi

Banten Tahun 2019, masih terdapat beberapa IKU yang belum bisa memenuhi target , yaitu

:

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

2. Porsentase Penduduk Miskin

3. Porsentase Pengangguran Terbuka (PPT) Terhadap Angkatan Kerja

4. Porsentase Penanganan Jumlah PMKS

5. Indeks Pembangunan Gender

6. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Indeks Ketahanan Pangan Daerah

7. Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan terhadap PDRB

8. Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap PDRB

9. Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Penting

10. Nilai IKM

BAB IV

PENUTUP

Page 198: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019 IV –2

Selanjutanya, adapaun IKU Pemerintah Provinsi Banten yang Telah melebihi target

pembangunan pada Tahun 2019, adapun IKU tersebut yaitu :

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

2. Indeks Demokrasi Indonesia;

3. Capaian Maturitas SPIP ;

4. Capaian Kesesuaian Dengan Parameter Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah;

5. Rasio PAD Terhadap Pendapatan Daerah;

6. Capaian Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

7. Tingkat Kemantapan Jalan ;

8. Persentase Rumah Layak Huni;

9. Rata – Rata Lama Sekolah;

10. Indeks Pembangunan Gender;

11. Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat;

12. Angka Harapan Hidup;

13. Persentase Penanganan Jumlah PMKS;

14. Indeks Ketahanan Pangan;

15. Konstribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB;

16. Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting.

Secara umum, Pemerintah Provinsi Banten telah berhasil mengatasi permasalahan-

permasalahan dalam menangani masalah laju pertumbuhan ekonomi, pengangguran

terbuka, dan penduduk miskin, akan tetapi ada perbedaan (gap) antara masyarakat kelas atas

dan bawah cukup besar sehingga perlu langkah-langkah yang kongkrit untuk menangani hal

tersebut.

Page 199: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019 IV –3

4.2 Rencana Tindak Lanjut

Selanjutnya rencana tindak lanjut yang akan dilakukan dimasa yang akan datang

adalah, antara lain :

1. Melanjutkan program-program pembangunan yang sudah baik dan sudah sesuai

dengan target-target yang di tetapkan dan dapat dimanfaatkan keberbagai daerah di

wilayah Banten;

2. Menuntaskan program-program pembangunan yang sudah baik dan sudah mulai

dilaksanakan namun belum selesai untuk segera dapat dimanfaatkan

3. Memberi dukungan pada program-program pembangunan yang dilakukan langsung

oleh komunitas berbasis masyarakat, akademisi dan institusi pendidikan / riset serta

dunia usaha;

4. Reposisi dengan menerapkan strategi baru untuk program-program pembangunan

yang sudah baik namun blom bisa dilaksanakan karena mengalami hambatan;

5. Menindaklanjuti hasil evaluasi dan rekomendasi dari Kementrian PAN RB dalam

rangka meningkatkan dan mengefektifkan penerapan budaya kinerja dan

peningkatan kinerja Pemerintah Provinsi Banten, diantaranya yaitu:

a) Melakukan reviu dan perbaikan terhadap dokumen perencanaan pemerintah

daerah untuk memastikan perencanaan tersebut telah sesuai dengan

prioritas daerah yang berorientasi outcome;

b) Menyempurnakan casecading kinerja yang ada pada setiap tingkatan organisasi

sesuai RPJMD dan memastikan keselarasan kinerja (performance alignment)

mulai RPJMD, Renstra OPD sampai pada kinerja individu;

c) Menginstruksikan kepada seluruh OPD untuk menyusun Rencana Aksi

terhadap program yang dikelolanya sehingga mempermudah proses

pemantauan dan evaluasi;

Page 200: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

po n Kinerj In nsi Pemerint h Provinsi B nten un 2019 IV –4

d) Meningkatkan peran dan fungsi OPD serta sinergi antara OPD khususnya

Setda (Biro Organisasi), Inspektorat dan Bappeda sebagai penggerak utama

dalam meningkatkan kualitas implementasi SAKIP;

e) Meningkatkan kualitas evaluasi program yang berfokus pada aspek-aspek

yang mempengaruhi capaian kinerja dan keterpaduan kinerja lintas OPD

sehingga hasil reviu dapat menjamin bahwa anggaran memang dialokasikan

hanya untuk pencapaian sasaran strategis pembangunan dan pemilihan

program/kegiatan yang mendukung tujuan dan sasaran.

Page 201: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

AMPIRAN

LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019

Pengukuran Kinerja

Reviu Inspektorat

L K I P Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

L

Page 202: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 203: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 204: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 205: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 206: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 207: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 208: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 209: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 210: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 211: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 212: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 213: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 214: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 215: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 216: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 217: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 218: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 219: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Page 220: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembangunan Unit Sekolah Baru 16 Unit dan Ruang Kelas Baru (RKB) SAM dan SMK 372 Unit di Provinsi Banten

Rata – Rata Lama Sekolah

Tahun 8,7 8,7 100 Dinas Pendidikan

Harapan Lama Sekolah

Tahun 13,5 13,5 100 Dinas Pendidikan

Rata – Rata 100

Rehab Ruang Kelas SMA dan SMK 300 Unit

Rata – Rata Lama Sekolah

Tahun 8,7 8,7 100 Dinas Pendidikan

Harapan Lama Sekolah

Tahun 13,5 13,5 100 Dinas Pendidikan

Rata – Rata 100

Meningkatnya Mutu Pendidikan dan Penyediaan Biaya Operasional Sekolah

Rata – Rata Lama Sekolah

Tahun 8,7 8,7 100 Dinas Pendidikan

Harapan Lama Sekolah

Tahun 13,5 13,5 100 Dinas Pendidikan

Rata – Rata 100

PENGUKURAN KINERJA

Page 221: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatkan Koleksi Museum

Persentase Pelestarian dan Inovasi Nilai Budaya Daerah

% 100 100 100 Dinas Pendidikan

Rata – Rata 100

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak

Angka Kematian Bayi ( AKB)

1/1000 KH

30 5,06 16,86 Dinas Kesehatan

Angka Kematian Ibu ( AKI)

1/100.000 KH

300 86,64 28,88 Dinas Kesehatan

Rata – Rata 22,87

Meningkatnya Jumlah Tenaga Kesehatan 70 Orang

Persentase Penduduk Yang Memiliki Jaminan Kesehatan

% 100 94,23 94,23 Dinas Kesehatan

Rata – Rata 94,23

Penyediaan Jaminan Kesehatan Pada Masyarakat Miskin di Provinsi Banten 100%

Persentase Penduduk Yang Memiliki Jaminan Kesehatan

% 100 94,23 94,23 Dinas Kesehatan

Rata – Rata 94,23

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Angka Harapan Hidup

Tahun 70,06 69,64 99,40 Dinas Kesehatan

Rata – Rata 99,40

Page 222: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatanya Penurunan Angka Kemis- kinan di Provinsi Banten dan Penurunan Jumlah PMKS

Persentase Penanganan Jumlah PMKS

% 3,89 6,96 178,92 Dinas Sosial

Index Gini % 0,39 0,36 92,31 Dinas Sosial

Rata - Rata 135,61

Meningkatnya Minat Baca dan Kunjungan Masyarakat Terhadap Perpustakaan Daerah

Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat

% 35 59,79 170,82 Dinas Perpustkaan dan Kearsipan

Rata – Rata 170,82

Meningkatnya Kualitas Penge- lolaan Arsip Daerah Yang Berbasis Tek- nologi Informasi

Persentase OPD Yang Menyelenggarakan Kearsipan sesuai Ketentuan Kearsipan

% 85 93 109,41 Dinas Perpustkaan dan Kearsipan

Rata – Rata 109,41

Meningkatnya Kualitas Infra- struktur Jalan Di Provinsi Banten

Tingkat Kemantapan Jalan

% 89 98,15 115,920 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rata – Rata 115,92

Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan Di Provinsi Banten

Tingkat Kemantapan Jalan

% 89 98,15 115,92 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rata – Rata 115,92

Page 223: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Penataan dan Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis dalam Rencana Detail Tata Ruang

Persentase Kesesuaian Penggunaan Ruang sesuai dengan Tata Ruang

% 85 88,7 104,35 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rata – Rata 104,35

Meningkatnya Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan Banjir dari Abrasi

Persentase Pemulihan dan Pencegahan Banjir

% 26,27 26,89 102,36 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rata – Rata 102,36

Meningkatnya Kualitas Jaringan Irigasi

Pemenuhan Tingkat Layanan Irigasi

Hektar 16721,76 15826,06 96,64 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rata – Rata 96,64

Meningkatnya Fasilitas Hubungan Melalui Penyediaan Saranan dan Prasarana Lalu Lintas Angkutan

Persentase Kebutuhan Sarana dan Prasarana Transportasi

% 20 20 100 Dinas Perhubungan

Rata – Rata 100

Meningkatnya Penataan Lalu Lintas di Wilayah Jalan Provinsi Banten

Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

% 20 20 100 Dinas Perhubungan

Rata – Rata 100

Page 224: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Lapangan Pekerjaan dan Mengurangi Angka Pengangguran di Provinsi Banten

Indeks Pembangunan Ketenaga Kerjaan

Nilai 60,06 60,39 101 Dinas Tenaga Kerja

Rata – Rata 101

Meningkatnya Produksi Perakanan Tangkap dan Budi daya Ikan

Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan Terhadap PDRB

% 4,67 2,63 56,32 Dinas Perikanan

Rata – Rata 56,32

Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Baik Air dan Udara

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

% 44,67 56,86 127,28 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rata – Rata 127,28

Meningkatnya Fungsi Hutan dan Kawasan Lindung , Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Rasio Cakupan Tutupan Hutan

% 31,71 39,53 124,66 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rata – Rata 124,66

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Produktivitas Koperasi Aktif dan Sehat

Persentase Peningkatan Kualitas Kelembagaan Omset Koperasi

% 6,00 6,00 100,00 Dinas UKM dan Koperasi

Rata – Rata 100,00

Page 225: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Wirausaha Baru dalam Mendukung Persaingan Usaha Aktif

Persentase Peningkatan Aset dan Omset Usaha Kecil

Persen 1,00 1,00 100,00 Dinas UKM dan Koperasi

Rata – Rata 100,00

Meningkatnya Investasi Dalam dan Luar Negeri dalam Me- ningkatkan Dunia Usaha di Provinsi Banten dan Meningkat- nya Pengelolaan Ijin Usaha Yang Berbasis Tekno- logi Informasi

Jumlah Nilai Investasi

Trilliyun 60,80 48,73 80,15 DPMPTSP

Indeks Kepuasan Pelayan Investor

% 85,22 88,45 103,79 DPMPTSP

Rata – Rata 91,97

Meningkatnya Pembinaan Lembaga Kepemudaan Serta Meningkat- nya Cabang Olahraga Ber- prestasi dalam keikutsertaan kejuaraan tingkat nasional

Indeks Pembangunan Kepemudaan

Nilai 20 20 100 Dinas Pemuda dan Olahrga

Indeks Pembangunan Olahraga

Nilai 20 20 100 Dinas Pemuda dan Olahrga

Rata – Rata 100

Page 226: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Lapangan Pekerjaan dan Mengurangi Angka Pengangguran di Provinsi Banten

Indeks Pembangunan Ketenaga Kerjaan

Nilai 60,06 60,39 101 Dinas Tenaga Kerja

Rata – Rata 101

Meningkatnya Produksi Perakanan Tangkap dan Budi daya Ikan

Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan Terhadap PDRB

% 4,67 2,63 56,32 Dinas Perikanan

Rata – Rata 56,32

Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Baik Air dan Udara

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

% 44,67 56,86 127,28 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rata – Rata 127,28

Meningkatnya Fungsi Hutan dan Kawasan Lindung , Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Rasio Cakupan Tutupan Hutan

% 31,71 39,53 124,66 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rata – Rata 124,66

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Produktivitas Koperasi Aktif dan Sehat

Persentase Peningkatan Kualitas Kelembagaan Omset Koperasi

% 6,00 6,00 100,00 Dinas UKM dan Koperasi

Rata – Rata 100,00

Page 227: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Wirausaha Baru dalam Mendukung Persaingan Usaha Aktif

Persentase Peningkatan Aset dan Omset Usaha Kecil

Persen 1,00 1,00 100,00 Dinas UKM dan Koperasi

Rata – Rata 100,00

Meningkatnya Investasi Dalam dan Luar Negeri dalam Meningkatkan Dunia Usaha di Provinsi Banten dan Meningkatnya Pengelolaan Ijin Usaha Yang Berbasis Teknologi Informasi

Jumlah Nilai Investasi

Trilliyun 60,80 48,73 80,15 DPMPTSP

Indeks Kepuasan Pelayan Investor

% 85,22 88,45 103,79 DPMPTSP

Rata – Rata 91,97

Meningkatnya Pembinaan Lembaga Kepemudaan Serta Meningkatnya Cabang Olahraga Berprestasi dalam keikutsertaan kejuaraan tingkat nasional

Indeks Pembangunan Kepemudaan

Nilai 20 20 100 Dinas Pemuda dan Olahrga

Page 228: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Indeks Pembangunan Olahraga

Nilai 20 20 100 Dinas Pemuda dan Olahrga

Rata – Rata 100

Meningkatnya Jumlah Kun- jungan Wisata- wan dan Jumlah Destinasi Wisata

Konstribu Sektor Pariwisata Terhadap PDRB

% 2,94 2,89 98,29 Dinas Pariwisata

Rata – Rata 98,29

Mengembangkan Usaha Kreatif di Lokasi Wisata

Konstribu Sektor Pariwisata Terhadap PDRB

%

2,94

2,89

98,29

Dinas Pariwisata

Rata – Rata 98,29

Meningkatkan Produksi Per- tanian (Pangan, Holtikultura, Perkebunan dan Peternakan)

Pertumbuhan Sektor Pertanian

% 5,6 2,21 39,46 Dinas Pertanian

Rata – Rata 39,46

Meningkatkan Penegakan Peraturan Daerah Serta Ketentraman dan Ketertiban Umum

Rasio Penegakan Peraturan Perundang – Undangan Daerah

% 75 75 100 Satuan Polisi Pamong Praja

Rata – Rata 100

Meningkatnya Koordinasi Kelembagaan Perlindungan Perempuan dan Anak

Indeks Pembangunan Gender (IPD)

Nilai 91,95 91,67 99,70 DP3AK2B

Page 229: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Nilai 71,14 71,14 100 DP3AK2B

Rata – Rata 99,85

Meningkatnya Kualitas Administrasi Kependudukan dan Profil Penduduk

Capaian Tertib Administrasi Kependudukan

% 77,51 77,51 100 DP3AK2B

Rata – Rata 100

Pengendalian Laju Pertumbuhan Pendudukan dengan Pendataan Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk

% 1,91 1,91 100 Dinas Pendidikan

Rata – Rata 100

Meningkatnya Jumlah Desa Tertinggal Menjadi Desa Mandiri

Persentase Desa Mandiri

Desa 2 2 100 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa

Rata – Rata 100

Meningkatnya Kpasitas Telekomunikasi, Informasi dan Teknologi Informatika

Persentase Pelayanan e- Government Pemerintah Provinsi Banten

Nilai 61,83 80,05 129,46 Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian

Rata – Rata 129,46

Page 230: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Pelayanan Publik Sebagai Fungsi PPID dengan Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi

Indeks Keterbukaan Informasi Publik

% 89 80,05 89,94 Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian

Rata – Rata 89,94

Meningkatnya Pendapatan Daerah dari Sektor Pendapatan Asli Daerah

Rasio Pendapatan Daerah

% 60,62 65,06 107,32 Badan Pendapatan Daerah

Rata – Rata 107,32

Meningkatnya Pelayanan Pajak Daerah Yang Berbasis Teknologi Informasi

Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah

% 60,62 65,06 107,32 Badan Pendapatan Daerah

Rata – Rata 107,32

Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel dan Transparan untuk Mendukung Penilaian Opini BPK

Capaian Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Opini 100 100 100 Badan Pendapatan Daerah

Rata – Rata 100

Page 231: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

Capaian Laporan Kinerja Provinsi Banten

Nilai 75 75 100 Seluruh OPD

Rata – Rata 100

Meningkatnya Kualitas Integritas Dan Disiplin Aparatur

Persentase Peningkatan Indeks Profesionalitas ASN

% 70 95 135,71 Badan Kepegawaian Daerah

Rata – Rata 135,71

Meningkatnya Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Untuk Meningkatkan Kompetensi Aparatur

Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi ASN

Nilai 15 29,84 198,93 Badan Kepegawaian Daerah

Rata – Rata 198,93

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah

Capaian Kesesuaian Dengan Parameter Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah

Nilai 70,00 91,67 130,95 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rata – Rata 130,95

Meningkatnya Penelolaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah

Capaian Kesesuaian Dengan Parameter Penilaian Dokumen Perencanaan Daerah

Nilai 70,00 91,67 130,95 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rata – Rata 130,95

Page 232: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian dan Pengembangan

Capaian Penelitian dan Pengembangan

% 100 100 100 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rata – Rata 100

Meningkatnya Peran Aparat Pengawas Inter- nal Pemerintah (APIP) untuk pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah

Capaian Maturitas SPIP

Nilai 3 3,00 100 Inspektorat

Rata – Rata 100

Meningkatnya Pelayanan Penyelenggaraan Adminsitrasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD

Capaian Program Program Kerja DPRD untuk melaksanakan Fungsi Peng- awasan, Fungsi Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD

% 100 96,78 96,78 Sekretariat DPRD

Rata – Rata 100

Meningkatnya Wawasan Kebangsaan, Keamanan dan Stabilitas Daerah Yang Kondusif untuk Mendukung NKRI

Indeks Demokrasi Indonesia

% 70 73,78 105,4 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Page 233: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Angka Kriminalitas

Jumlah 4500 4500 100 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Rata – Rata 100

Meningkatnya Sistem Penanggulangan Kebencanaan Yang Efektif

Indeks Risiko Bencana

Nilai 125 172.49 72.47 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Rata – Rata 72.47

Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas

Capaian Pelayanan Publik

% 100 97,31 97,31 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rata – Rata 100

Meningkatnya Peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) untuk pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah

Capaian Maturitas SPIP

Nilai 3 3,00 100 Inspektorat

Rata – Rata 100

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan

Indeks Ketahanan Pangan Daerah

% 90,60 83,29 91,97 Dinas Ketahanan Pangan

Rata – Rata 100

Page 234: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Industri dan Pembangunan Industri di Provinsi Banten

LPE Sektor Perdagangan

% 4,9 7,25 147,96 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Rata – Rata 147,96

Meningkatnya Daya Beli Masyrakat Terhadap Hasil Produksi Lokal untuk Pertumbuhan Usaha Perdagangan di Provinsi Banten

Tingkat Inflasi Bahan Pokok dan Bahan Penting

% 4 2,47 100 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

LPE Sektor Perdagangan

% 4,9 7,25 147,96 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Rata – Rata 123,98

Meningkatnya Penataan Perumahan, Pelayanan Air Bersih Perkotaan dan Pedesaan, dan Penaganan Kawasan Kumuh

Persenatse Rumah Layak Huni

% 85,18 93,13 109,33 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Luasan Kawan Kumuh Yang ditangani

Hektar 203,20 101,16 49,78 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Rata – Rata 79,5

Page 235: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

OPD Penanggung

Jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatkan Jumlah Pembangunan TPST di Wilayah Provinsi Banten

Cakupan Pelayanan Pengelolaan Sampah

% 20 0,00 0,00 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Rata – Rata 0,00

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Gedung Strategis Yang Berkualitas

Persentase Gedung Strategis Provinsi dalam Kondisi Baik

5 50.00 39.89 79.78 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Rata – Rata 79.78

Meningkatnya Pelayanan Kelistrikan dan Energi Terbarukan

Rasio Elektrifikasi % 98 99,20 101,22 Dinas Energi Sumber Daya Mineral

Rata – Rata 101,22

Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Perijinan Sumberdaya Alam

Pertumbuhan Sektor Sumber Daya Mineral

% 13 18,43 141,74 Dinas Energi Sumber Daya Mineral

Rata – Rata 147,96

Page 236: DR. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos., M ... · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

INSPEKTORAT Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Telp. (0254) 267041 Curug - Kota Serang

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

INSPEKTORAT PROVINSI BANTEN

TAHUN ANGGARAN 2019

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah untuk Tahun

Anggaran 2019 sesuai pedoman Reviu atas Laporan Kinerja.

Sesuai informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab

manajemen Pemerintah Provinsi Banten.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan kinerja telah

disajikan secara akurat, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan

perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan

kinerja ini.