dpmtk.iddpmtk.id/layanan/docs/2019/Perwa Nomor 38 Tahun 2012 ttg pedoman... · Created Date:...

10
'a WALIKOTAPOTq PER.A.TURAN WALIKOTA POI{TIANAK NOMOR 5fr TAI{Uil 2Ot2 TENTAHG PEDOMAN PEMBERTAI'I PENGURANGAI{' KERINGAHAN' DAI{ pEIwBEBriiot u'"t*nusi FpRIZTHAN TERTBNTU DENGAI{ RAITNf,AT TUHA}I Y'AI{G MAHA EftA' Menimbang : Mengingat wALTKOTA PO}{TIAHAK' a. bahwa Pemerinlah Kota Pontianak berdasarkan Peraturan Daerah no*o'^Z fu'f""' 2011 telah membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Perizinan Tertentu; b. bahwa untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 48 ayat (3) Peraturan pae'ah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi p"tl'i"^" Tertentu' periu mengatur pedoman Pemberian rJg;"tg"tt' Keringanan' dan Pembebasan Retribusi Perizinan Tertentu; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diumaksua JJa* fttruf a autt ftt;'*f l' periu membentuk Peraturan Walikota t"t""t'g Pedoman Pemberian Pengurangan, Keringan*"'"lJtt Pembebasan Retribusi Perizinan Tertentu; t ': : 1. Undang-und'arrg Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tenta4g p"*Ut"tt]ftan Daerah 'lingkat II di Kalimantan (Lembara" N;;;;;n"purrrilt IndoneJia Tahun 1953 Nomor 9) seUagaimli* - '"fuft ai"U"rt dengan Undang-undang Nomor B Tahun 1965 ^G*ofi feeara Republik Indonesia T"ht; 1956 No"'o' 51' Tambahan Lembaran Negara n"ptUfil Indonesia Nomor 2756\; + 2. Undang-Undang Nomor t7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tarrun zoos--No*o, 47 , Tamuahan Lembaran Negara nePublik Indonesia Nomor a286\; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun -' 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OA4 .no[ot 5' Tambahan kmbaran Negara R"p;iili"aot'"*ia Tahun Nomor a355);

Transcript of dpmtk.iddpmtk.id/layanan/docs/2019/Perwa Nomor 38 Tahun 2012 ttg pedoman... · Created Date:...

'a

WALIKOTAPOTqPER.A.TURAN WALIKOTA POI{TIANAK

NOMOR 5fr TAI{Uil 2Ot2

TENTAHG

PEDOMAN PEMBERTAI'I PENGURANGAI{' KERINGAHAN' DAI{

pEIwBEBriiot u'"t*nusi FpRIZTHAN TERTBNTU

DENGAI{ RAITNf,AT TUHA}I Y'AI{G MAHA EftA'

Menimbang :

Mengingat

wALTKOTA PO}{TIAHAK'

a. bahwa Pemerinlah Kota Pontianak berdasarkan Peraturan

Daerah no*o'^Z fu'f""' 2011 telah membentuk Peraturan

Daerah tentang Retribusi Perizinan Tertentu;

b. bahwa untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 48 ayat

(3) Peraturan pae'ah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Retribusi p"tl'i"^" Tertentu' periu mengatur pedoman

Pemberian rJg;"tg"tt' Keringanan' dan Pembebasan

Retribusi Perizinan Tertentu;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

diumaksua JJa* fttruf a autt ftt;'*f l' periu membentuk

Peraturan Walikota t"t""t'g Pedoman Pemberian

Pengurangan, Keringan*"'"lJtt Pembebasan Retribusi

Perizinan Tertentu; t

':: 1. Undang-und'arrg Nomor 27 Tahun 1959 tentang

Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953

tenta4g p"*Ut"tt]ftan Daerah 'lingkat II di Kalimantan

(Lembara" N;;;;;n"purrrilt IndoneJia Tahun 1953 Nomor

9) seUagaimli* -

'"fuft ai"U"rt dengan Undang-undang

Nomor B Tahun 1965 ^G*ofi

feeara Republik

Indonesia T"ht; 1956 No"'o' 51' Tambahan Lembaran

Negara n"ptUfil Indonesia Nomor 2756\; +

2. Undang-Undang Nomor t7 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tarrun zoos--No*o, 47 , Tamuahan Lembaran Negara

nePublik Indonesia Nomor a286\;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun -' 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OA4 .no[ot 5' Tambahan kmbaran

Negara R"p;iili"aot'"*ia Tahun Nomor a355);

4 Undalg-undang Nomor 32 Tahun 2004 tenLangpemerintahan Daerah (L,embaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Repr-rblik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelafr diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

Repuhlik Ind.onesia Tahun 2OO4 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa37\;

undang-Undang Nomor 28 Tahun 2oo9 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 50a9) ;

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2O11 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,tambatran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor523a\;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaral Negara

Repuutit< Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a578);

B. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangpedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraanpemerintah Daerah (kmbaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor a593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentangPembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah DaerahKabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 82, Tarhbahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor a737 );

l0.Peraturaq Pemerintah Nomor 4L Tahun 2OO7 tentangorganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republil<indonesid. Tahun 2OO7 Nomor 89, Tambahan LembaralNegara Republik indonesia Nomor aTa\;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentangPedoman Pemberian Insentif Dan Pemberian KemudahanPenanaman Modal Di Daerah ( Lembaran Negara Republik *

Indonesia Tahun 2008 Nomor 88 );

l2.Perafuran Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidangurusan Pemerintahan Yang Menjadi KewenanganPemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun2008 Nomor 7 Seri E Nomor 7 );

5.

6,

13. Perarura-n Daerah Nomor 1 I Tahun 200E tenlang

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota

Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor i0 seriD Nomor 1) sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peiaturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011

(LembaranDaerahTahun2oTINomor13Nomorl05);

14.Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RetribusiPerizinan Tertentu (Lembaran Daerah Tahun 2olL Nomor

2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 96);

l5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2oa6

tentang Pedoman- Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah d.iubah beberapa kali yang terakhirdengan Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 21 Tahun20TT;

l6.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah'

MDMUTUSI{AN :

Menetapkan : PERATIIRAI{ WALIKOTA TET{TAI{G PEDOMAIT

PEMBERIANPEilGURANGAN,KERINGANA.II'DANPEMBEBABASANITpTRIBUSIpERIZINANTERTENTU.

BAB IKETENTUAN I}IIIIM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Pontiana]<;

2. Pemerintah Daerah ad_atah Pemerintah Kota Pontianak;

3. Walikota adalah Walikot'a Pontianak;

4. SKpD yang melaksanakan Pelayanan Perizinal Terpadu adalah SKPD

pelayanan Perizinan terPadu.

5. Pejabat yang ctitunjuk adalah pejabat pegawai negeri sipil yang diberi

tu.gas terteitu diUidang retribusi perizinan tertentu sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku'

6. Baclan ada-lah sekumpulan orang danlatau modal yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan ''

usaha yang meliiuti perseroan terbatas, perseroan komanditer,p"r*.rour, lalnnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha

milik daerah (BUMD) d.engan narna dan dalam bentuk apa pun' firma,

kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

orgJrri*"*i^massa, org.ti"nri sosial politik, atau organisasi lainnya,

teibaga 6an bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolelrtifdan bentuk usaha tetaP;

;

-/'

7. Retribusi Daerah yarrg selanjutn-va disebur feribusi acarar pungrrtandaerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin lertenrLl ]'arlgkhusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah DaeraJr untukkepentingan orang pribadi atau badan.

8. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentuPemerintah Daerah dalam rangka pemberian tzin kepada orang pribadiatau badan yang dimaksudkan u.ntuk pembinaan, pengaturan,pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,penggunaan sumber daya alam, barang prasarana, sarana atau fasilitastertenlu gqna melindungi umum dan menjaga kelestarian lingkungan

9. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalamrangka pemberian uin kepada orang pribadi atau badan yangdimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, danpengawasan atas kegiatan, pemanfaatal ruang, serta pemanfaatansumber daya alam, barang, prasarana, sararla, dan fasilitas tertentuguna melindungi kepentingtan umum dan menjaga kelestarianlingkungan.

10. Retribusi lzin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut RetribusiIMB adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas pemberian izinmendirikan bangunan termasuk didalamnya penertiban IMB untukbangunan yang telah berdiri tetapi belum memiliki izin dan balik namaIMB kepada Pemerintah Kota Pontianak baik pribadi atau badan.

11. Retribusi Izin Gangguan adalah pungutan daerah sebagai pembayaranatas izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi padakawasan tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan,tidak termasuk tempat usaha yang iokasinya telah ditunjuk olehPemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah.

12. Retribusi Izin Trayek adalah pungutan daerah sebagai pembayaran ataspemberian tzin termasuk tzin operasional dal izin insidentil kepada

" o,rang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutanpenumpang umr-rm pada suatu atau beberapa trayek tertentu da-lamdaerah.

13. Retribusi lzin Usaha Perikanan adalah pungutan daerah sebagaipembayaran atas pemberian tzin kepada orang pribadi atau badanuntuk melakukan kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaanikan.

14. Pengurangan Retribusi adalah mengurangi sebagian jumlah retribusiperizinan tertentu yang seharusnya wajib dibayar oleh wajib retribusiyang dilaksanakan seteiah ditetapkan dengan keputusan Walikota ataupejabat yang ditunjuk.

15. Keringanan Retribusi adalah meringankan wajib retribusi perizinantertentu dari kewajiban membayar retribusi dengan cara mengangsu.r(menyicil) atau memberikan keionggaran/perpanjangan waktu tanpamengurangi besaran retribusi yarrg harus dibayar yang dilaksanakansetelah ditetapkan dengan Kepufusan Walikota atau pejabat yangditunjuk.

16. Pembebasan Retribusi adalah membebaskan seluruh kervajiban rvajibretribusi perizinan tertentu untuk membayar seluruh retribusi .varrgtelah ditetapkan menjadi Rp.O,- (nol rupiah) karena ketentuan peraturanperundang-undangan, force majeur (keadaan memaksa), dan kebijakandaerah yang ditaksanakan setelah ditetapkan dengal KeputusanWalikota atau pejabat yar.g difunjuk.

17. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurutperaturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukanpembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusitertentu.

18. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD ada-lahbukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukandengan menggunakan formuiir atau telah dilakukan dengan cara lain kekasa daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepal.a

Daerah.

19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SKRDadalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlahpokok retribusi yang terutang.

20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disebutSI(RDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menenfukan jumlahkelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebihbesar daripada retribusi terutang atau seharusnya tidak terutang.

21. Surat Tagihan Retribusi daerah yqng selanjutnya disebut STRD adalahsurat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratifberupa bunga dan/atau denda.

22. Kas Daerah adalah Kas Umum Daerah Kota Pontianak;

23. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untukinenerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, danmempertanggungjawabkan uang pendapatal daerah dalam rangkapeiaksanaan APBD pada BP2T;

24. *epastian Flukum adalah asas yang meletalikan hukum dan ketentuanperaturan perundang*undangan sebagai dasar pemerintah daerahdalam setiap kebijaka! dan tindakan dalam pemberian insentif danpemberian,kemudaharf penanaman modal ;

25. Kesetaraar adalah periakuan yang sama terhadap penanarn moda-ltanpa memihak dan menguntungkan satu golongan, kelompok, atauska-la usaha atertentu ;

26. Transparansi adalah keterbukaan informasi da-lam pemberian insentifdan kemudahan kepada penanam modal dan masyarakat luas; t'

27. Aksntabilitas adalah bentuk pertanggungiawaban atas pemberianinsentif dan/atau pemberian kemudahan penanarnan modai;

28. Efektif dan Ehsien adalah pertimbangan yang rasional dan ekonomisserta jaminein yang berdampak pada peningkatan produlctivitas sertapelayanan publik;

/

29. Keadaan memaksa (Force Majeure) ada-lah suaru kejaian ]-ang terjadi di

luar l<em"*prr"" *anusia dan tidat< dapat diahindarkan sehi'ngga suatu

kegiatan tii;t dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan

sebagaimana mestinya seperti peperangan' kerusuhan' revolusi'

bencana alam, pemo[oka', kebak;;, dan bencana lain yang harus

dinyatakan oleh pejabat yang berwenang'

BAB II

I{EWENANGAN DAN RUANG LINGKI'IP

(1) Wa-likota daPat memberikanretribusi Perizinan tertentudani atau sanksinYa.

Bagtan Kesatu

Kewenangan

Pasel 2

pengurangan, keringanan, dan-pembebasanil"pia" *iiiU retribusi atas pokok retribusi

(2) pelaksanaan pemberian penguranggl,_ keringanan, dan pembebasan

retribusi perizinan tertentu iapat lid"1.g^*ikan oleh Walikota kepada

pejabat y".;;-*rrJ.,-,t au' ditetapkan dengan Keputusan waiikota.

Bagian Kedua

Ruang'LingkuP

Pasal 3

Ruang lingkup pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan

r"*fp"ri p*tirirron tertentu f."tti" neriaku untuk jenis retribusi perizinan

tertentu Yang terdiri atas :

a. Retribri":;i Izin Mendirikan Bangunan;b. Retribr-:;i Izin Gangguan;c. Retribu,,i Izin TraYek; dan i

d. Retribur,; Izin Usaha Perikanan'

BAB IIIPRINSIP DAT{ KRITERIA

Bagian Kesatu

PrinsiP

Pasal 4

LtIBrl, keringanan, dan Pembebasan,ird,asarkan prinsip sebagai berikut :

d. Akuntabilitas; dane. Efektif dan Efisien.

retribusi PerizinanPemberian pengritertentu dilakuka:a. Kepastian Huirb. Kesetaraan;c. Transparansi.

Bagian Kedua

KriteriaPasal 5

Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi perizinantertentu sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria sebagaiberikut:a. Memberikan kon'tribusi bagi peningkatan pendapatan masya-rakat;b. Menyerap banyak tenaga kerja lokal;c. Menggunakan sebagian besar sumberdaya lokal;d. Memberikan konrribusi bagi peningkatan pelayanan publik;e. Memberikan kor.Ltribusi dalam peningkatan produk domestik regional

bruto;f. Berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;g. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi;h. Melaksanakan kegiatan yang bersifat sosia-l dan keagamaan;i. Bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah, atau koperasi;j. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih

tirggt;k. Keadaan memaksa (force majeure); atau1. Peningkatan kapasitas infrastruktur daerah.

BAB TV

TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAI{,KERINGANAN, DAN PEMBEBASAH

Pasal 6

Tata cara dalam pcmberian pengurangan, keringanan, dan pembebasanRetribusi Perizinan T'ertentrr dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

a. Wajib retribusi mengajukan pennohonan secara tertulis kepada Walikota' Fonlianak atau pejabat yarlg ditunjuk;b. Berdasarkan permohonan wajib retribusi, SKPD yang meiaksanakan

pelayanan penzinan terpadu melakukan kajian dan peninjauan lapanganbersama tim teknis sebagai bahan pertimbapgan kepada Walikota ataupejabat yang ditunjuk; ':'.

c. Hasil kajian dan peninjauan lapangan dari SKPD yang melaksanakanpelayanan perizinan terpadu disampaikal kepada Walikota atau pejabatyang ditunjuk rnelalui Sekretariat Daerah dilengkapi dengan drafKeputusan Walikota tentang Pemberian Pengurangan Retribusi PerizinanTertentu serta dokumen pendukung yang terkait untuk mendapatkanpersetujr"ran atau penolakan;

d. Penandermnganan Keputusan oleh Walikotadaiam h:.1 permohonan disehrjui atau ditolak;

e. Waiikotar atau pejrrbat yang ditunjuk dalarn jangka waktu paling lama 6(enam) ti,rlan sejak tanggal surat permohonan diterima harus memberikeputusi r.

atau pejabat yang ditunjuk

/

BAB V

.DASARPEMLAIA:NPEMBERIA}IPENGURANGAN'IKERINGANAN, DAt{ PEMBEBASAI{

Pasel 7

(1) walikota atau peiabat yang ditunjuk memberikan pengurangan apabila :

a. Retribusi terui.ang yang tercantum dalam SKRD terdapat kekeliruan

perhitungan yang bukan merupakan kesalahan atau kekhilafan wajib

retribusi;b. Memenuhi salah satu, sebagian atau

dimaksud dalerm Pasal 5; dan/atauseiuruh kriteria sebagaimana

c.Berdasarkan data yang dimiliki' oleh

retribusi dim.aksud selalu mematuhidaerah dan retribusi daerah'

walikota atau pejabat yang ditunjuk memberik3n keringanan terhadap

wajib retribusi yang secara edonomi memiiiki kemampuan untuk

membayrr retribusi "tetapi tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut

sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam SKRD;

Walikota atau pejabat yang ditunjuk memberikan pembebasan atas

Retribusi IMB terhadaP :

a. Bangunan milik Pemerintah;b. Bangunan milik Pemerintah Daerah;c. Bangunan yang terkena bencana (force majeur);d. Bangurr*r, y"-rig difungsikan untuk kepentingan sosial, pendidikan,

keagamaan; cian/ataue. Masyarakat berpenghasilan rendah'

BAB VI

BESARAN PEMBERIAN PENGURANGAI{

., ""sel 8

(1) Besaran pembr:rian pqlgurangan untuk Retribusi IMB diatur sebagai

berikut : ;

a. untuk wajib retribusi IMB dengan jumlah ketetapan retribusi di atas

Rp.200.0d0.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dapat diberikan

pengurangrr, ."trsar 75%o (T\rjuh Fuluh Lima Perseratus) dari jumlah

retribusi Yan g terutang;b. Untuk wajib

"retribusi tfr4g dengan jumlah ketetapan retribusi sebesar

Rp.1O0,0oo.o0o,-(seratus_JutaRupiah)sampaidengannp'zoo.o00'000,-(DuaRatusJutaRupiah)dapatdiberikanpengurang*r. ""t"sar

600lo (Enam Puluh Lima Perseratus) dari jumlah

retribusi Yang terutang; !'

c. Untuk wajit"retribusi dengan ketetapan retribusi selain dimaksud

pada trurut a dan huruf -b, dapat diberikan pengurangan paiing

banyak 30% (Tiga Puluh Lima Perseratus) dari jumlah retribusi yang

terutang, *p*titl selalu mematuhi ketentuan dibidang pajak daerah'

retribuJi dacrah, dan kelestarian iingkungan;

Pemerintah daerah, wajibketentuan di bidang Pajak

(2)

(3)

9

(2) Besaran pemberian pengurangan untuk Retribusi Izin Gangguan' diatur

sebagai berikut :

a. untuk *.:iu retribusi rzin Gangguan dengan jumlah ketetapan

retribusi di atas np. t00.000.000;- (Seratus Juta Rupiah) dapat

diberikan pengurang.,, u"u" sar 75p/o (Tujuh Puluh Lima Perseratus)

dari jumlaf, ."ttiUr,*iyt"g terutang; r^--^.^ i,,-ta'b. untuk *;l;- retribusi 1zin Gangguan dengan jumif ketetapan

retribusi di atas Rp.25.000.000,- -fn.t. Fuluh Lima Juta Rupiah)

sampaidengiuRp'10o'000'000,-(SeratusJutaRupiah)dapatdiberikanpengurangarrsebesar60%(EnamPuiuhLimaPerseratus)dari jumiah retribusi yang terutang;

c. Untuk *;i;-.a*U""i dEngan ketetapan retribusi selain dimaks'd

pad.a fruif a dan fr.r*i-U, dapat diberikan pengurangan paling

banyak go% (Tiga Puluh Perseiatus) dari jumlah retribusi yang

terutang,apabilaselalumematuhiketentuandibidangpajakdaerah'retribu Ji J"!tul', dan kelestarian lingkungan ;

(3) Besaran pemberian . pengurangan lttuk Retribusi lzin Trayek

didasarkan p"au jenis izin trayek sebagai berikut :

a.Untukpenggantiant.",,o**anlrehabangkutankota/mobilpenumpangrlanizinop.'""i-?kui'cianbusdapatdiberikanpengurangan paling u^twai. rc% (sepuluh Perseratus) dari tarif yang

.telah ditetaPkrln;b. Untuk p"rLru"h*r, trayek dan izin tetap trayek baru dapat diberikan

pengurangarrpalingbanyak2o%.(DuaPulrrhPerseratus);danc. untuk wajib retribusi d"rrgu.n ketetapan retribusi selain dimaksud

pada huruf z, dan h;i";, dapat diberikan pengurangan paling

banyak gA% (Tiga pufun Perseiatus) dari jumlah retribusi yang

terutalg, apabila selalu mematuhi ketentuan dibidang pajak daerah'

retribusi daerrh, lalu lintas, clan kelestarian lingkungan;

(4) Besaran pemberian pengurangan untrrk Retribusi izin Usaha Perikanan

didasarkrn fadr, jenis irin r*Jfra perikanan sebagai berikut :

a.untuktztnp"natrgi.aparrikan,izin'usahapengumpulandanpengangkutarr ikan, altr- irit pengolahan ikan dapat diberikan

pengurangan paling b6nyak lo% (se;uiuh Perseratus) dari tarif yang

telah ditetaPkan; - i,

b.UntuklzinBudidayaikandapatdiberikanpenguranganpa]ingbanyak 15% (Lima Belas Perserarus)clari tarif yang telah ditetapkan;

danc. untuk wajib retribusi dengan ketetapan retribusi selain dimaksud

pada irurur a dan huruf -b, dapat diberikan penguranga'n paling

banyak 30% (Tiga P*i; Perseiarus) dari jumlah retribusi yarlg

terutang, apabila seialu mematuhi ketentuan dibidang pajak daerah'

retribuJ daerah, dan kelestarian lingkungan;

l0

BAB VII

K TENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

Permohonan pengurangan, keringanan'- dan

tertentu yang t"d-u"ttg diproses diselesaikan

ini.

pembebasarr retribusi Pqrizinanblrdasarkan Peraturan Walikota

pengundangan PeraturanLembaran Daerah Kota

BAB VII

K TENTUAIT PENUTUP

Pasal 1O

peraturan walikota ini mulai.berlaku sejak tanggal diundangkan'

Agar setiap orang mengetahuinya' memerintahkan

ffatikota'ini dingan penempatannya dalam

Pontianak.

Ditetapkan di Pontianakpada tanggai 1 April 2CI12.

Diiindangkanpada tanggal

di Pontianak1 ABril 2AL2.

SPI{R.ETARIS DAERAII KOTA

BERITA DAERAH KOTA PONTIANAK

TAHUN 2OI2 NOMOIT 54"