dongeng Serakah

3
Dion Tak Serakah Lagi Pada suatu pagi yang dingin ayam jago berkokok, matahari mulai tampak bersinar di ufuk timur. Tina, anak yang baik hati sedang membantu ibunya membuat kue. “Bunda ternyata membuat kue itu mudah ya? Besuk kalau sudah besar aku mau jadi shef ah biar bisa ngajak bunda naik haji.” Celoteh Tina sambil menata kue yang sudah matang. “Insyaallah Tina, kalau kamu serius dan rajin mencoba apapun cita-citamu pasti mudah tercapai.” Bundanya menjawab dengan senyum yang indah. “Iya bunda, doain Tina ya, kan kata ustadz doa ibu untuk anaknya itu pasti di kabulkan Allah.” Pinta si Tina dengan manja. “Tina, kamu tidak usah memintapun ibu selalu mendoakanmu, tapi ada syaratnya.” “Syaratnya apa bunda?” Sela Tina Penasaran. “Biarkan Bunda selesai bicara dulu. Syaratnya Tina harus rajin belajar dan rajin membantu ibu. “Oke bunda.” Setelah itu Tina memeluk ibunya dengan erat. “Sudah ya, ini karena Kakak sudah membantu bunda buat kue, ini ada 10 kue buat kamu, jangan lupa kamu bagi ke Dion adikmu ya.” Ternyata pagi itu Dion sedang bermain bola di depan rumah. “Dik sini, ini tadi kakak buat kue sama bunda adek mau kan?”

description

Dongeng tentang anak Serakah, Dokumen untuk dikirim ke media Koran Radar Bojonegoro

Transcript of dongeng Serakah

Page 1: dongeng Serakah

Dion Tak Serakah Lagi

Pada suatu pagi yang dingin ayam jago berkokok, matahari mulai tampak bersinar di ufuk timur.

Tina, anak yang baik hati sedang membantu ibunya membuat kue.

“Bunda ternyata membuat kue itu mudah ya? Besuk kalau sudah besar aku mau jadi shef ah biar

bisa ngajak bunda naik haji.” Celoteh Tina sambil menata kue yang sudah matang.

“Insyaallah Tina, kalau kamu serius dan rajin mencoba apapun cita-citamu pasti mudah

tercapai.” Bundanya menjawab dengan senyum yang indah.

“Iya bunda, doain Tina ya, kan kata ustadz doa ibu untuk anaknya itu pasti di kabulkan Allah.”

Pinta si Tina dengan manja.

“Tina, kamu tidak usah memintapun ibu selalu mendoakanmu, tapi ada syaratnya.”

“Syaratnya apa bunda?” Sela Tina Penasaran.

“Biarkan Bunda selesai bicara dulu. Syaratnya Tina harus rajin belajar dan rajin membantu ibu.

“Oke bunda.” Setelah itu Tina memeluk ibunya dengan erat.

“Sudah ya, ini karena Kakak sudah membantu bunda buat kue, ini ada 10 kue buat kamu, jangan

lupa kamu bagi ke Dion adikmu ya.”

Ternyata pagi itu Dion sedang bermain bola di depan rumah.

“Dik sini, ini tadi kakak buat kue sama bunda adek mau kan?”

“Wah banyak ya kak kuenya, mau, mau, mau…!”Seru Dion gembira.

“Karena kue yang diberikan bunda ada 10 ini adek kakak kasih 5 kakak juga 5 biar adil.”

Akhirnya mereka berdua dengan lahap manikmati kue berdua, tapi ternyata Dion merasa masih

kurang dan diapun merengek meminta ditambah jatah kue pada kakaknya.

“Ka Dion minta lagi ya kuenya, Dion masih laper.”

“Adik kamu kan sudah kakak kasih sama banyak dengan kakak, lagian ini punya kakak tinggal 2

masak adek minta juga.”

Page 2: dongeng Serakah

Ternyata dengan sembunyi-semubunyi Dion merebut dengan paksa kue kakaknya dan dibawa

lari sampai di taman depan rumah. Karena kurang hati-hati saat berlari kakinya terantuk batu dan

terjatuh. Jadilah Dion menangis sejadi-jadinya.

“Haaaa, kakak tolong Dion kak..”

Disaat Dion menangis ternyata datang ayam betina dan anak-anaknya memakan remah kue yang

terjatuh di tanah, jadilah Dion kembali nangis keras.

“Hus hus.” Teriak kak Tina mengusir ayam yang mengerubuti adiknya.

“Sudah dik jangan nangis itu ayamnya sudah kak usir, kamu jangan nangis lagi.”

“I iya kak kakiku sakit,”

“Mana yang sakit kakak pijit ya, makanya kalau jalan hati-hati gini kan jadinya kesleo. Gimana

masih sakit.”

“Makasih kak sudah gak sakit kok, kak aku minta maaf ya sudah ngambil rotinya kakak.”

“Iya dik makanya jangan suka merebut kalau belum di kasih, kata ustad kan udah bilang kalau

kita makan dan minum itu gak boleh berlebihan, apalagi makan yang bukan haknya.”

“Iya kak makasih ya, mulai sekarang adik gak akan serakah lagi.”

Penulis adalah Pegiat Dongeng, guru di SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro dan

aktif di Kelas Inspirasi Bojonegoro.