Dokumentasi Teknis HTR

25
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Hutan (SDH) memilki fungsi yang penting sebagai salah satu unsur penunjang kehidupan manusia. Kebutuhan akan SDH semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Di lain pihak kemampuan SDH dalam keadaan terbatas, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang ditunjukkan dengan fungsi lahan yang semakin menurun. Degradasi hutan dan lahan ini disebabkan oleh dua hal utama yaitu faktor alam dan faktor manusia, khususnya aktivitas atau tekanan manusia terhadap hutan yang terlalu berlebihan seperti pencurian hasil hutan kayu maupun non kayu. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan kritis di Propinsi Sulawesi Selatan sampai tahun 2006 telah mencapai 369.956 ha (dalam kawasan), dan 312.827 ha (di luar kawasan), (Statistik Dinas Kehutanan Prop. Sulawesi Selatan 2006). Degradasi sumberdaya hutan juga terjadi, antara lain disebabkan oleh pengelolaan hutan yang tidak tepat,

description

Dokumentasi Teknis Prop HTR

Transcript of Dokumentasi Teknis HTR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Hutan (SDH) memilki fungsi yang penting sebagai salah

satu unsur penunjang kehidupan manusia. Kebutuhan akan SDH semakin

bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan

teknologi. Di lain pihak kemampuan SDH dalam keadaan terbatas, baik dari

sisi kualitas maupun kuantitas yang ditunjukkan dengan fungsi lahan yang

semakin menurun. Degradasi hutan dan lahan ini disebabkan oleh dua hal

utama yaitu faktor alam dan faktor manusia, khususnya aktivitas atau tekanan

manusia terhadap hutan yang terlalu berlebihan seperti pencurian hasil hutan

kayu maupun non kayu. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan kritis di Propinsi

Sulawesi Selatan sampai tahun 2006 telah mencapai 369.956 ha (dalam

kawasan), dan 312.827 ha (di luar kawasan), (Statistik Dinas Kehutanan

Prop. Sulawesi Selatan 2006).

Degradasi sumberdaya hutan juga terjadi, antara lain disebabkan oleh

pengelolaan hutan yang tidak tepat, pembukaan kawasan hutan dalam skala

besar untuk berbagai keperluan pembangunan, over cutting, dan illegal

logging, perambahan, okupasi lahan dan kebakaran hutan. Sementara itu

terjadi pula ekses kapasitas industri pengolahan kayu atas kemampuan suplai

bahan baku ndustri.

Keadaan ini mengharuskan arah pembangunan kehutanan untuk

memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan hutan, meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan, dan meningkatkan

atau melestarikan fungsi kawasan hutan.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka Departemen Kehutanan

melalui Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan menetapkan agenda

baru terkait dengan kebijakan revitalisasi sektor kehutanan yaitu

meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat melalui

pemberian akses yang lebih luas terhadap pemanfaatan hutan produksi,

akses ke Lembaga Pembiayaan Pembangunan Kehutanan dan akses ke

pemasaran hasil hutan (industri perkayuan).

Dengan demikian selain dapat diwujudkannya agenda pengurangan

kemiskinan, pada saat yang bersamaan juga akan terwujud pengurangan

pengangguran dan peningkatan kontribusi kehutanan terhadap pertumbuhan

ekonomi nasional serta memenuhi permintaan bahan baku industri perkayuan.

Dalam rangka mensukseskan agenda baru tersebut, Pemerintah

mencanangkan program pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.

Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dalam jangka panjang secara

konsisten,komprehensif, koordinatif dan kredibel akan membentuk struktur

baru perekonomian nasional berdaya saing tinggi yang berbasiskan sumber

daya alam terbaharui, keunggulan lokal dan tahan terhadap perubahan

ekstenal seperti krisis moneter/ekonomi.

Program Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat dilaksanakan dengan

3 Pola yaitu Pola Mandiri, Pola Kemitraan dengan HTI BUMN/S dan Pola

Developer HTR.

Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Unggulan Lokal yang selama

ini dibiayai dari DIPA Departemen Kehutanan tidak lagi di anggarkan oleh

Direktorat jenderal Bina Produksi kehutanan tetapi dilaksanakan melalui fokus

kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi

Hutan dan Perhutanan Sosial melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan

dan Lahan (GERHAN)

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam rangka pembangunan

Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dipropinsi sulawesi selatan maka salah satu

calon lokasi yang memungkinkan adalah ex lokasi Hutan Tanaman Unggulan

Lokal yang telah didesant pada tahun 2005 dan lokasi lain pada hutan

produksi yang belum di rancang/didesaint.

B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Redesain HTUL menjadi Hutan Tanaman Rakyat dimaksudkan

sebagai acuan bagi Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan untuk

pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada kawasan hutan

produksi.

Tujuan Redesain HUTL menjadi Hutan Tanaman Rakyat adalah

menentukan calon lokasi pengembangan Hutan Tanaman Rakyat sesuai

dengan Pola yang mengikuti kondisi masing-masing lokasi

Sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya Redesain HTUL menjadi

Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yaitu :

1. menganalisis lokasi ex Hutan Tanaman Unggulan Lokal tahun 2005 yang

memungkinkan untuk pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

2. Mengidentifikasi Lokasi Hutan Produksi di Propinsi Sulawesi Selatan

yang memungkinkan untuk Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.

3. Menyusun desain Pola Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

pada lokasi yang memungkinkan untuk Pembangunan Hutan Tanaman

Rakyat (HTR) di Provinsi Sulawesi Selatan.

BAB II. PENGALAMAN PERUSAHAAN 7 (TUJUH) TAHUN TERAKHIR

Upaya yang sangat strategis bagi kepentingan nasional, dimana

kegiatan GN-RHL/GERHAN diarahkan sebagai gerakan berskala nasional yang

terencana dan terpadu, melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah,

swasta dan masyarakat luas melalui suatu perencanaan, pelaksanaan serta

pemantauan dan evaluasi yang efektif dan efisien.

Oleh karena itu, gambaran mengenai kemampuan dan pengalaman

perusahaan kami dalam melaksanakan kegiatan dalam bidang kehutanan

selama 7 (tujuh) tahun terakhir, akan disajikan pada Tabel 1 berikut.

BAB III. PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan Redesain HUTL menjadi Desain Hutan Tanaman

Unggulan Lokal pada Kawasan Hutan Produksi di Propinsi Sulawesi Selatan,

sebagai berikut :

1. Studi Dokumentasi

Kegiatan ini akan menggali dokumen-dokumen yang berhubugan

dengan penelitian ini khususnya menyangkut pembangunan Hutan

Tanaman Rakyat (HTR).

2. Konsultasi Stakeholder

Konsultasi dengan para pihak yang terkait dan terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman

Rakyat (HTR) untuk mengkonsultasikan dan mendiskusikan perencanaan

dan pelaksanaan.

3. Survey Lapangan

Kegiatan ini akan dilakukan untuk memperoleh informasi/data yang

lebih detail pada kawasan hutan produksi. Data yang akan dikumpulkan

meliputi kondisi hutan produkjsi, sosial ekonomi masyarakat setempat,

ketersediaan lahan, komoditi yang diusahakan, kelembagaan masyarakat.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara pengamatan langsung

pada hutan produksi yang cocok untuk pembangunan Hutan Tanaman

Rakyat (HTR) Analisis data meliputi :

a. Analisis pentahapan kegiatan

b. Analisis lahan meliputi kemampuan lahan, ketersediaan lahan dan

keterkelolaan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya masyarakat

c. Analisa strategi peningkatan usaha masyarakat Pengelola Hutan

Tanaman Rakyat (HTR)

d. Analisis Ekonomi Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

BAB IV. METODOLOGI

1. Pengumpulan Data

a. Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan adalah kondisi umum wilayah

yang diperoleh dari peta, dokumen, laporan, statistik, dan referensi

lainnya.

b. Data Primer

Data primer berupa data kualitatif dan kuantitatif hasil survei

lapangan dan hasil wawancara dengan masyarakat, lembaga atau

stakeholder.

2. Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis

data dan tujuan analisis.

3. Pendekatan

Untuk penyusunan strategi Peningkatan Usaha Masyarakat Sekitar

Hutan Produksi digunakan pendekatan partisipatif selanjutnya dilakukan

analisis SWOT

BAB V. RENCANA KERJA

Sebagaimana ditetapkan dalam TOR, waktu pelaksanaan kegiatan

Penyusunan Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal (HUTL) menjadi

Hutan Tanamana Rakyat (HTR) akan dilaksanakan selama empat bulan. Agar

pelaksanaannya tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran, diperlukan

rencana dan mobilisasi tenaga kerja yang realistis. Tahapan pekerjaan

meliputi:

A. Tahap Persiapan

1. Konsolidasi Tenaga Ahli

2. Mempersiapkan perlengkapan kerja yang dibutuhkan

3. Mempersiapkan lokasi pengamatan (sample)

4. Menentukan responden atau informan

5. Membuat blanko isian dan kuisioner

6. Membuat laporan pendahuluan (Rencana Kerja)

7. Melakukan pembahasan laporan pendahuluan

B. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

1. Melakukan pengumpulan data sekunder

2. Melakukan pengumpulan data primer

3. Melakukan Pengolahan data

4. Melakukan analisis data

5. Membuat draft laporan akhir (hasil pengumpulan, pengolahan dan

analisis data sementara)

C. Penyusunan, Presentasi dan Pembahasan Laporan Ahir

1. Melakukan penyusunan rekomendasi, langkah dan kebijakan

penyelenggaraan HTR

2. Membuat draft laporan akhir

3. Melakukan presentasi draft laporan akhir yang dihadiri oleh seluruh

tenaga ahli dengan pihak terkait, yaitu Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA), PPK, dan stakeholers kegiatan HTR.

4. Melakukan pembahasan draft laporan akhir secara intensif dengan

pihak terkait yaitu KPA, PPK, dan pihak-pihak terkait lainnya.

D. Penilaian dan Pengesahan Laporan Akhir

Laporan akhir hasil pembahasan yang disusun oleh pihak ketiga

(perusahaan penyedia jasa konsultan) dinilai oleh Tim Panitia dan

disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Selatan.

VI. PELAPORAN

Sebagai Hasil pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

penyusunan Redesain HUTL menjadi Pengembangan Hutan Tanaman

Rakyat (HTR) pada Kawasan Hutan Produksi Propinsi Sulawesi Selatan

disajikan dalam bentuk buku dengan lampiran peta masing-masing lokasi

serta peta indikatif Penyebaran Calon Lokasi Pembangunan Hutan Tanaman

Rakyat di Propinsi Sulawesi Selatan.

BAB VII. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

Bidang keahlian yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan

Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal (HUTL) menjadi Hutan Tanaman

Rakyat (HTR) pada kawasan Hutan Produksi Provinsi Sulawesi Selatan

meliputi :

1. Tenaga ahli sebanyak 6 (enam) orang, masing-masing 1 (satu) orang

Ahli Manajemen Hutan, Silvikultur, Kebijaksanaan Kehutanan, Sosiologi

Kehutanan, Ekonomi Kehutanan, dan Perencanaan Hutan.

2. Asisten tenaga ahli sebanyak 3 (tiga) orang asisten tenaga ahli sosial

ekonomi, asisten tenaga ahli budaya dan asisten tenaga ahli biofisik

3. Tenaga operator komputer 2 (dua) orang.

4. Tenaga administrasi 2 (dua) orang.

A. Uraian Tugas Tenaga Ahli

1. Ahli Manajemen Hutan merangkap Ketua Tim :

Sebagai Ketua Tim, bertugas dan bertanggung jawab:

a. Merumuskan dan menyusun rencana kerja secara terinci

berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference),

Dokumen Usulan Teknis (Technical Proposal), dan Dokumen

Kontrak Kerja; serta mengatur mekanisme kerja di lapangan, di

kantor, dan di studio; dengan memperhitungkan optimasi antara

jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, sumberdaya Konsultan yang

dapat dimobilisasi, dan biaya yang tersedia untuk melaksanakan

pekerjaan untuk mencapai hasil akhir layanan jasa konsultansi

yang sebaik-baiknya dan penyelesaian pekerjaan secara tepat-

waktu.

b. Memimpin Tim Pelaksana dan/atau melaksanakan sendiri diskusi

manajerial, sepanjang materi diskusi tetap dalam batas-batas

lingkup pekerjaan.

c. Memimpin Tim Pelaksana dan/atau melaksanakan sendiri diskusi

teknis dengan pemberi pekerjaan dalam rangka pengumpulan data

& informasi dan pengkayaan informasi yang relevan dengan lingkup

pekerjaan.

d. Bertanggung jawab atas koordinasi penyiapan bahan-bahan pelaporan

dan penulisan laporan oleh seluruh Tenaga Ahli, serta bertanggung

jawab atas penyuntingan dan penyelesaian akhir semua jenis

dokumen laporan, termasuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan

Akhir.

Sebagai Ahli Manajemen, bertugas dan bertanggung jawab:

a. Bertanggung jawab dan mengkoordinasi seluruh kegiatan

pengumpulan dan analisa data seluruh kriteria teknis.

b. Bertugas memberikan bobot atau tingkat nilai penting dari kriteria

teknis.

c. Menganalisis kriteria teknis bersama-sama dengan tenaga ahli lainnya

dan ketua Tim.

d. Selalu berkordinasi dengan ketua tim, terutama dalam hal penentuan.

e. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kriteria teknis dan

ketujuh parameternya baik data kualitatif maupun data kuantitatif.

f. Menyusun tally sheet dan questioner berkaitan dengan kriteria teknis.

g. Terlibat dalam menangani komponen pekerjaan yang menyangkut

aspek teknis.

2. Ahli Ekonomi Kehutanan, bertugas dan bertanggung jawab:

a. Menangani pekerjaan – baik di kantor, di studio, ataupun data yang

berkaitan dengan aspek ekonomi, antara lain termasuk: (a) Seluruh

aspek mengenai kriteria ekonomi. Dengan sasaran agar data &

informasi yang terkumpul dapat secara langsung diinkorporasikan ke

dalam proses penyusunan HTR.

b. Memberikan penilaian setiap bobot indikator (tingkat kepentingan) dan

hasil akhirnya.

c. Melakukan pengumpulan data & informasi yang berkaitan dengan

kriteria/aspek ekonomi.

d. Bekerjasama dengan ahli lainnya, melakukan kajian evaluasi dampak

dan manfaat secara holistik.

3. Tenaga Ahli Silvikultur

a. Menangani pekerjaan baik di kantor, di studio, ataupun di lapangan

yang berkaitan dengan aspek silvikultur.

b. Melakukan analisis secara holistik mencakup aspek/kriteria teknis,

silvikultur.

c. Memberikan bahan-bahan masukan kepada ahli lainnya dalam rangka

penentuan tingkat nilai penting indikator masing-masing kriteria.

d. Menyiapkan laporan dan bahan-bahan presentasi laporan laporan

pendahuluan, antara dan akhir.

4. Tenaga Ahli Perencanaan Hutan

a. Menyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan aspek

perencanaan hutan

b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan

c. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan

menghitung total nilai aspek perencanaan hutan.

d. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim

dalam penentuan nilai aspek perencanaan hutan.

e. Menganalisis kondisi yang ada dan kemungkinan yang terjadi serta

merumuskan format-format permasalahan dalam perencanaan hutan.

5. Tenaga Ahli Kebijaksanaan Kehutanan

a. Menyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan aspek

kebijaksanaan kehutanan

b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan dalam

kebijaksanaan kehutanan

c. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan

menghitung total nilai aspek dalam kebijaksanaan kehutanan.

d. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim

dalam penentuan nilai aspek kebijaksanaan kehutanan.

e. Menangani segala informasi yang berkaitan dengan kebijaksanaan

kehutanan

f. Mengikuti diskusi internal dan eksternal, pembahasan laporan

pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.

5. Tenaga Ahli Sosiologi Kehutanan

a. Meyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan kriteria social

budaya.

b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan

menghitung dampak dan manfaat kriteria sosial budaya.

c. Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan kriteria sosial

budaya.

d. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan

menghitung total nilai kriteria sosial ekonomi dan budaya.

e. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim

dalam penentuan nilai kriteria sosial bidaya.

f. Memetakan permasalahan sosial budaya yang terjadi selama ini dan

memprediksinya ke depan sebagai bahan masukan dalam perbaikan

penyelenggaraan HTR.

g. Menganalisis para pemangku kepentingan (stakeholder) dan

memberikan rekomendasi penyempurnaanya.

h. Bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan

dan analisa data serta secara khusus merancang kegiatan

pengembangan kelembagaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

i. Menganalisis kondisi yang ada dan kemungkinan yang terjadi serta

merumuskan format-format pemecahan secara teknis yang berkaitan

dengan pengembangan kelembagaan masyarakat untuk keberhasilan

penyelenggaraan HTR.

j. Menangani segala informasi yang berkaitan dengan sosial ekonomi

masyarakat dalam hubungan dengan kegiatan HTR.

B. Uraian Tugas Asisten Tenaga Ahli

a. Asisten tenaga ahli pada dasarnya bertugas membantu tenaga ahli,

sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

b. Membantu tenaga ahli mengumpulkan data primer maupun sekunder

yang dibutuhkan untuk menghitung dampak dan manfaat, sesuai

dengan arahan tenaga ahli.

c. Bekerja sama dengan tenaga ahli lainnya sesuai dengan arahan ketua

tim dan ahli yang membawahinya.

d. Mengikuti diskusi internal dan eksternal, pembahasan laporan

pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.

C. Uraian Tugas Operator Komputer

Operator Komputer, bertugas dan bertanggung jawab di Kantor Konsultan:

a. Membantu tugas-tugas pengolahan data bahan-bahan laporan dan

pengolahan data sesuai dengan arahan dari Tenaga Ahli.

b. Melaksanakan pekerjaan data entry dalam rangka pengolahan data

hasil pengumpulan data & informasi dari lapangan sesuai dengan

tujuan pemanfaatan data masing-masing bidang kriteria dan indikator.

c. Membantu menyiapkan bahan-bahan terutama yang dibutuhkan untuk

presentasi laporan dan penyerahan laporan akhir.

D. Uraian Tugas Tenaga Administrasi

Tenaga Administrasi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh

administrasi dan keuangan.

BAB VIII. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan Penyusunan Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal

(HUTL) menjadi Hutan Tanamana Rakyat (HTR) akan dilaksanakan selama

empat bulan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

Tabel 1. Rencana Kerja/Jadwal Penyusunan Redesain HUTL menjadi Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada Kawasan Hutan Produksi Provinsi Sulawesi Selatan

No Jenis Kegiatan

Bulan

Agst Septemberi Oktober Nopember

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan                      

2 Studi dokumentasi            

3 Konsultasi stakeholder            

4. Observasi lapangan

5 Analisisi data              

6Penyusunan draft redesainHUTL Menjadi HTR                      

                     

7Penyusunan buku redesgnHUTL menjadi HTR