KONVERSI ENERGI SISTEM TURBIN GAS HTR Utaja
Transcript of KONVERSI ENERGI SISTEM TURBIN GAS HTR Utaja
\)
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla. 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
ANALISIS
KONVERSI ENERGI SISTEM TURBIN GAS HTR
5)1)
Utaja
Pusat Pengembangan Perangkat Nuklir -Batan
ABSTRAK
ANALISIS KONVERSI ENERGI SISTEM TURBIN GAS HTR.Analisis konversi energi sistem turbin gas secara manual memerlukan waktu yanglama clan melelahkan. Hal ini disebabkan oleh proses perhitungan termodinamikabaik pada kompresi mall-pun ekspansi pada suatu siklus secara berulang ulang. Untukmempercepat analisif: clan memperbanyak variabel yang dianalisis dipakai programHTR_l. Di dalam makalah ini dibahas analisis konversi energi sistem turbin gas HTRdengan HTR_l. Hasilnya di tun-jukkan dalam bentuk grafik clan diagram kotak (blokdiagram) beserta suhu pada sisi masuk clan keluar komponen. Program HTR-l untukanalisis ini ditulis dalam bahasa pe- mrograman BASIC clan dikompilasi denganVisual Basic 5.0. Dengan program ini, efi-siensi, daya spesifik clan batas kompresiuntuk berbagai gas dapat diketahui dengan cepat. Sebagai contoh , untuk gas CO2pada batas suhu 40 °C clan 700 °c, kom presi pada efi-siensi maksimum sebesar 4.6clan kalor spesifik sebesar 18.9 kkal! kg, sedangkan peru-bahan suhu di setiap sisimasuk clan keluar komponen dapat ditunjukkan pada monitor. Proses ini berlangsungkurang dari satu detik, sedangkan perhitungan manual lebih dari satu jam. Dapatdisimpulkan bahwa analisis konversi energi sistem turbin gas HTR dengan HTR_ldapat lebih cepat clan melibatkan lebih banyak variabel yang dianalisis.
ABSTRACTTHE ENERGY CONVERSIO~ ANALYSIS OF HTR GAS TURBINE
SYSTEM. The energy conversion analysis of HTR gas turbine system by handcalculation is tedious work and need much time. This difficulty comes from therepeated thermodynamic proccess calculation, both on compression or ?xpansionof the cycle. To make the analysis faster and wider variabel analized; HTR_1
programme is used In this paper, the energy conversion analysis of HTR gas turbinesystem by HTR_1 will be discribed. The result is displayed as efficiency curve andblock diagram with the input and output temperatlffe of the component. ThisHTR_1 programme is developed by BASIC language programming and becompiled by Visual Basic5.0 By this H1R_1 programme, the efficiency, specific powerand effective compression of the amount of gas can be recognized fast. Forexample, for CO2 gas between 40 DC and 700 DC, the com presion on maximumefficiency is 4.6 and the energy specific is 18.9 kkal/ kg, while the temperaturechanging on input and output of the component can be traced on monitor.This proccess take less than one second, while' the manual calculation take morethan one hour. It can be concluded, that the energy conversion analysis of the HTR gastllrbine system by HTR-1 can be done faster and more variabel analized.
76
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarta, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
PENDAHULUAN
Kemampuan konversi energi HTR (High Temperature Reactor) dengan sistem
turbin gas, dipengaruhi oleh kemampuan konversi energi sistem turbin gas itu sendiri
Di dalam sistem turbin gas selalu terdapat kompresor. Analisis konversi energi pada
sistem turbin gas ada!ah analisis proses termodinamika kompresi clan ekspansi yang
berlangsung di da-lam kompresor clan turbin, serta proses pemindahan panas pada
penukar panas. Bila pe-kerjaan ini dilakukan secara manual, akan memakan waktl
yang lama clan membosankan, karena menyangkut perhitungan yang sarna secara
berulang ulang. Untuk mengatasi ma~salah tersebut, analisis dilakukan dengan
program HTR_I Di beberapa pustaka penyele-saian ditampilkan dalam bentuk grafik
untuk suatu kondisi yang terbatas. Analisis kon-versi energi sistem turbin gas HTR
yang dilakukan dengan program HTR_l didasarkan pada proses isentropik ideal clan
non ideal baik pada kompresi maupun ekspansi. Sedang-kan siklus yang dipakai untuk
analisis meliputi siklus Brayton clan Ericsson. Perhitungan dilakukan baik dengan
pendekatan global ataupun dengan pendekatan sepotong-sepotong. Pendekatan global
dipakai untuk mendapatkan harga efisiensi termal suatu siklus clan ka-lor spesifik,
sedang pendekatan sepotong-sepotong dipakai untuk melacak perubahan suhu pada
komponen oleh perubahan perbandingan tekanan (kompresi). Efisiensi, kalor spesifik
clan perubahan suhu ditampilkan pada monitor, sehingga mudah clan cepat untuk
dilakukan interpretasi. Analisis konversi energi sistem turbin gas HTR dengan HTR_l
dapat dilakukan cepat clan melibatkan lebih banyak variabel untuk dianalisis.
TEORI DASAR.
Akan diuraikan secara singkat, proses termodinamika siklus Brayton clan
Ericsson. Dalam uraian ini gas dianggap sebagai gas ideal clan proses di dalam siklus
dianggap adiabatis (tanpa panas keluar clan tanpa geseran). Untuk ini akan ditinjau
efisiensi clan kalor spesifik dari siklus.
77
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarta, 22 Nopember 2000 ISSN.. 0854 -8803
Pada akhir ekspansi, suhu gas sebesar T4 hila ekspansi berlangsung isentropik. Tetapi
karena ekspansi her langsung non ideal, suhu gas akan menuju T4'. Selanjutnya setelah
gas dilewatkan regenerasi, suhu turun menjadi T4" clan oleh pendingin gas ini dibawa
menuju TI.o- Suhu pada akhir setiap proses dapat -dicari dengan teori kompresi dan
ekspansi isentropik suhu T2' (akhir kompresi) (1,2,3.4)
T4'
T
suhul \T
Entropi(S)
KeteranganKeterangan= Kompresor 2 = Turbin T = suhu awal; T2 = suhu ideal
4 = Reaktor T2'= suhu non ideal' T2"= suhu,3 = Regenerator
keluar dari regenerator5 = Pendingin
T3 =suhu gas keluar HTR
T4 = suhu ideal; T4'= suhu qon
non ideal
Gambar 2. Diagram T -8 BraytonGambar 1 Blok diagram siklus Brayton.
: 1 + (r W
-suhu T2" (setelah regenerator) (5)
1)T2' = Tl { -l)/Tlc}
T2" = T2' + l1R (T4'- T2')
-suhu T4' (akhir ekspansi) (1,2,3,4)
T4' = T3 { 1-lle(l- l/r ")}
-suhu T4" (seielah regenerator) (5)
T4" = T4' -llR(T4' -T2') 4)
78
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarta, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
dimana w = CX-I)/X ; X = rasio panasjenis gas; lle = efisiensi ekspansi isentropikllc = efisiensi kompresi isentropik ; llR= efektivitas regenerator
r = perbandingan tekanan (kompresi )
Proses Ericsson dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 berikut.
/T
~
Entropi (8)
Keterangan= Kompresor 2 = Turbin
Keterangan :
Tl = suhu awal; T2' = suhu ideal
4 = Reaktor3 = Regenerator T2"= suhu keluar regenerator
5 = Pendingin 6 = Reheater T3 = suhu gas keluar reheater
T 4' = suhu non ideal
Gambar 3. Blok diagram siklus Ericsson. Garnbar 4. Diagram T -S Ericsson
Pelacakan suhu seperti pada siklus Brayton yang dinyatakan oleh persamaan 1) sampai
4), tetapi dengan harga kompresi berbeda. Pada siklus Ericsson kompresi pada turbin
dapat berbeda dengan kompresi padakompresor. Harga kompresi dinyatakan dengan :
rc=r1/(nC+l) ..5)
re = r 1/ (ne+1)
dimana : f = kompresi total; fc = kompresi pada kompresor ; fe = kompresi pada turbin
nc = jurnlah tingkat pendinginan; ne = jurnlah tingkat reheater
79
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarta, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
Pada siklus Brayton daya neto yang dibangkitkan dinyatakan dengan ( I )
Wt = MCp [ {l1eT3ffl -r w/l1c] [ 1- 1/r\v }].6)
Panas masuk yang diberikan HTR adalah panas total sistem, dinyatakandengan (1)
Ws = MCp T3(I-llR{I-lle (1-l/r'V)}] -TI(I-llR){I+(rW-I)/lle} .7)
Pada siklus Ericsson, daya neto turbin dinyatakan dengan ( 1 ):
Wt = MCp T311e(ne+l)(l-1/reW) -Tl{(nc+l)/nc} {rcW -I} .9)
Dan daya total yang diberikan HTR dinyatakan dengan ( 1 ):
Ws = MCp [ T3[(ne + 1) -(ne + l1R){1-11e(1-1/reW)}] -T1(1-11R){1+(1/11e)(rcW -1)}]
10)
Efisiensi pada kedua siklus dinyatakan dengan ( 1,2 ):
11 =Wt/Ws 11)
dimana : ~ = laju aliran gas; Cp = panas jenis gas pada tekanan tetap
Wt = clara neto sistem ; Ws = clara total sistem ; 11 = efisiensi termal sistem
Daya spesifik = Wt / M 12)
Dari persamaan 1) sampai 12), harga efisiensi clan kalor spesifik merupakan fungsi dari
banyak variabel. Analisis secara manual akan memerlukan banyak waktu clan melelah-
kan. Untuk itu analisis dilakukan dengan program HTR_l
80
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla. 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
PROGRAM HTR 1.-
Program HTR_I untuk analisis konversi energi turbin gas dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama untuk menampilkan efisiensi clan kalor spesifik baik un
tuk. siklus Brayton maupun slklus Ericss~n. Pada kelompok pertama ini efisiensi clan
kalor spesifik ditampilkan dalam grafik Besaran vs Kompresi Selain itu juga untuk
mendapatkan harga optimum sistem, baik dipandang dari segi efisiensi maupun oar
segi kalor spesifik. Kelompok kedua menampilkan perubahan suhu pada sisi masukan
clan keluaran komponen yang ditampilkan pada diagram Suhu vs Entropi clan pada
diagram kotak (block diagram). Pada kelompok ini perubahan suhu ditampilkan
sebagai fungsi kompresi dengan besaran lain ditahan tetap. Berbeda dengan kelompok
pertama, perubahan kompresi tidak dilakukan serentak dari yang terkecil sampai yang
terbesar tetapi dilakukan selangkah-selangkah agar besarnya suhu dapat diamati.
Dengan cara ini perubahan suhu pacta sisi masukan dan keluaran komponen
udah diikuti clan dengan begitu efektivitas regenerator dapat diikuti dengan cermat.
Kelompok ini lebih diarahkan untuk mendalami proses konversi energi baik pada
siklus Brayton maupun siklus Ericsson. Program komputer ini ditulis dengan bahasaBASIC clan dikompile dengan Visual Basic 5.0 .( 6 ) Alur progam dapat dilihat pada
Lampiran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tampilan program kelompok pertama dapat dilihat pada Gambar 5 sampai
Gambar 8 clan setiap perubahan masukan diproses kurang dari satu detik. Di sisi kiri
tampilan terda-pat ikon perintah clan kotak isian. Di sisi kiri atas terdapat pilihan media
operasi (H2,He, N2,CO2,Udara clan Uap air). Untuk gas CO2 dan Udara harga efisiensi
Untuk kedua siklus,clan kalor spesifik dapat dilihat pada Gambar 5 clan Gambar 6.
efisiensi clan kalor spe-sifik dapat dilihat pada Tabel 1 Dan Gambar 5, Gambar 6 dan
Tabell, tampak bahwa harga efisiensi clan kalor spesifik merupakan fungsi kompresi.
Harga kompresi pada mak-simum efisiensi clan maksimum kalor spesifik dicapai tidak
bersamaan. Untuk gas CO2, maksimum efisiensi dicapai pada kompresi 4.8,
sedangkan untuk kalor spesifik dicapai pada 6.4. Untuk media udara masing-masing
pada 3.2 dan 4.4. Pada kondisi op~imum ini kalor spesifik yang diberikan udara lebih
besar dari kalor spesifik yang diberikan CO2. Tetapi harga maksimum baik efisiensi
81
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakal1a, 22 Nopember 2000 ISSN.. 0854 -8803
maupun kalor spesifik bukanlah pertimbangan sa-tusatunya dalam memilih daerah
operasi, karena masih harus dipertimbangkan pula ukur-an komponen. Makin tinggi
kompresi, ukuran komponen makin kecil Bila siklus diope-rasikan di atas kompresi
optimum, gas CO2 lebih menguntungkan dibanding udara karena efisiensi clan kalor
spesifik CO2 lebih besar dari yang diberikan udara. Tetapi pada si-klus Ericsson yang
ditampilkan pada Gambar 7 clan Gambar 8, pemakaian udara lebih menguntungkan
dibanding CO2.
Tampilan program kelompok kedua dapat dilihat pada Gambar 9 sampai
Gambar 16. clan setiap perubahan akan diproses kurang dari satu detik. Gambar 9, '10,
3 clan 14 menunjukkan suhu pada kompresi sebesar 3. Sedangkan Gambar 11
Gambar 9 ,10 menunjukkan bahwa
, 12, 15
clan 16 menu-njukkan suhu pada kompresi 4.
efektifitas regenerator siklus Brayton pada harga kompresi 3 masih cukup tinggi karena
suhu gas saat keluar turbin masih jauh lebih tinggi dari suhu gas yang keluar dari
kompresor
Gambar 5. Efisiensi Udara clan CO2pada siklus Brayton
Gambar 6. Kalor spesifik Udara clanCO2 untuk siklus Brayton
82
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
.~4
~
¥..r...
3Ir11;~
l,':lz: .2~lj'~.f:'J.,~~{f)~IENSI
j:f.1~i' it
1L
..~7
~Jic
PRESSURE RATIO -);1"'2--'-+t:2;':;-"-'-'-'-'.'-'--'1'j_1---".;';-'-'~
.01'-1:2'
5.2
Ijjij::
~j
j2f.i~
Gambar 7. Efisiensi Udara clan CO2 Gambar 8. Kalor spesifik Udara dan
pada siklus Ericsson CO2 untuk siklus Ericsson
83
rosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur Tingglogyakana. 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
Ef;;;erm: .2729 ~HniBn,i : ,2729
orCA700
:5.fp~-,,""48)
iUHU (oq4111.G
,r
1«4
2~.~KOMPAESOR 1URB)N
~$
4()
514.8\41.~0llN6
4j) ENT{lO'"
Gambar 9. Blok diagram perubahan suhupada siklus Brayton ( kompresi = 3 )
Gambar 10. T -S diagram perubahansuhu pada siklus Brayton (kompresi = 3)
~mi :.233
Rwroit7110
333;7;1£f\£(;(iI..~..
.}~'S'"J.q.1:
/:",'7 333.7311,3
320.9
i
26f,I:OWPRESOR TURBIN
40
J.J(.13CJJOU~"
":
'.;i
Co :
';f;,;[NTROPl.0 ,
Gambar 1 Blok diagram perubahan suhupada siklus Brayton (kompresi = 4)
Gambar 12. T -$ diagram perubahansuhu pada siklus Brayton (kompresi = 1 4)
84
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
700 '-' V ';" A~"',... ~,. ,..., .,
j"" '\.":;"'$ 5Eti"'oU::lfEi1
,-.7
~.1j
(.SU!iU1~CI
T
"',12.4
i ",.,dG3.7""""""'~..",~ ,:":::3r__~_~.~~-~-~-
Gambar 13. Blok diagram perubahan suhupada siklus Ericsson ( kompresi = 3 )
Gambar 14. T-S diagram perubahansuhu pada siklus Ericsson (kompresi = 3
Elit!~Mi:'.JnJ
;r
i~
~.~f,/
rSUHU(oCl
:,';";;~4.1
7-,,--:{~ t;NJRIiPi
Gambar 15. Blok diagram perubahan suhupada siklus Ericsson (kompresi = 11.4)
Gambar 16. T -S diagram perubahansuhu pada siklus Ericsson (kompresi = 11.4)
85
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarta, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
perubahan suhu pada sisi ma-suk clan keluar komponen. Gambar 9 clan 11 untuk siklus
Brayton dengan kompresi 3 clan 11,4 sedangkan Gambar 13 clan 15 untuk siklus
Ericsson. Gambar 10,12, 14 clan 16 mem-perlihatkan diagram Suhu vs Entropi.
Gambar 10 clan 12 memperlihatkan diagram -Suhu vs Entropi untuk siklus Brayton
sedangkan Gambar 14 clan 16 untuk siklus Ericsson. Pada Gambar 15 clan dan16
efektivitas regenerator pada kompresi
,4
pada siklus Ericsson masih tinggi karena
perbedaan suhu gas saat keluar turbin dan suhu gas saat keluar kom-presor masih,,' ./---,n~, 'tlnggl ( )j l.b -(..;). Hal Illl dlsebabkan oleh kompreSl yang rendah pada se-tlap tingkat
baik pada turbin maupun kompresor. Lihat persamaan 5). Perubahan suhu pada sisi
masuk clan sisi keluar komponen pada Gambar 9 sampai 16, mudah diikut i kare-na
perubahan kompresi sebesar 0.2 dilakukan selangkah selangkah. Selain itu, perubahan
kompresi dapat dilakukan positip (kompresi bertambah) maupun negagatip ( kompresi
tu-run). Gambar 9 sampai 16 dimaksudkan untuk mempelajari kemampuan konversi
darienergi pada siklus Brayton clan Ericsson, baik segl kompresi, media gas,
suhu jumlah intercooling (pendinginanreheater maupunoperas!perbedaan
kompresor)
Validasi program dilakukan dengan perhitungan tangan (dengan kalkulator)
meliputi per- .samaan 1) sampai dengan 4). Hasil yang didapat dibandingkan dengan harga yang ada
pacta Tabel
KESIMPULAN
Analisis konversi energi turbin gas HTR dengan pro grain HTR. akan melibatkan
lebih banyak variabel untuk dianalisis karena hasil perhitungan ditampilkan baik
berupa angka maupun berupa grafik dengan lebih cepat. Selain itu sifat clan batas
efektifitas sua-tu komponen dalam sistem yang bekerja menurut suatu siklus energi
dapat pula dipela-jari dengan lebih mudah
UCAPAN TERIMA KASm
Kami sampaikan terima kasih kepada KPTF P2PN yang telah membantumenyempurnakan makalah kami ini.
86
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla, 22 Nopember 2000
ISSN: 0854 -8803
ACUAN1. M.M.EL-WAKIL, Nuclear Energy Conversion, Intext Educational Publisher, New
York USA, 1971.2. E.T.VINCENT, The theory and design of Gas Turbin and Jet engines, Mc Graw
Hill Book Company Inc, New York, USA, 1950..ENRICO FERMI, Thermodynamics, Dover Publications Inc, New York, USA,
1956.GEORGE P.SUTTON, Rocket Propulsion Elements, John Wiley and Sons Inc,New York, USA, 1963.
). M.MIKHEYEV, Fundamental of Heat Transfer, Peace Publishers, Moscow, USSR.S. EV ANGULOS PETROUTSSOS, Mastering Visual Basic 5.0, Sybex, San
Fransisco USA, 1997.
3
4
,f
ALUR PROGRAM HTR-l
MULAI
Gambar 17. Alur logika program HTR-
87
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
DISKUSI:
I. PERTANYAAN: (Arbi I?imyati -P2SRM) "
.Bagaimana cara penentuan 17 Isentropik dalam program yang dipakai/dibuat lalu
bagaimana dengan pengaruh jenis turbin terhadap 1] Isentropik ?
JA W ABAN: (Jr. Utaja)
Pada dasamya efisiensi isentropic (1z) merupakan masukan, jadi sudah tersedia
.
tetapi bila belum ada, harga efisiensi dapat dihitung dengan program tambahan
pada program induk dengan masukan suhu input dan suhu output system
pengaruh tipe turbin tidak sebagai masukan, tetapi diwaki/i o/eh efisiensi.
ll. PERTANYAAN: (Dr. Asmedi Suripto-P2TBDU)
dalam analisis termodinamik dipertimbangkan memakai contoh
.
Mohon agar
media yang beanr-benar "making sense" CO2 masih bisa diterima, tapi udara
sarna sekali tak bisa digunakan seyogyanya, lakukan analisis dengan contoh He
& CO2 saja.
JA W ABAN: (Jr. Utaja)
Terima kasih alas sarannya sangat mudah bocor (EM kecil) se./ainitu untuk
.
system ini udara hanya mengalir dibagian sekunder/selain itu untuk kompresi
tinggi dan daya besar gas He memerlukan tingkat {ebih ban yak dari gas CO2
ataupun udard.
ffi. PERTANYAAN: (Dr. Zaki Su'ud -ITB)
.
Sebaiknya program dibuat agar dapat melakukan optimasi tertentu vital t-outlet
reactor tetap. Berapa efisiensi maksimalnya clan bagaimana kondisinya ?
.Pengembangan lebih lanjut dengan mempertimbangkan beberapa model yang
lebih dekat dengan relitas proses di alat.
.Bagaimana validasinya ?
.Sebaiknya program dibuat dapat di set untuk gas barn missal He atau lainnya.
88
Prosiding Seminar ke-5 Reaktor Temperatur TinggiYogyakarla, 22 Nopember 2000 ISSN: 0854 -8803
JA W ABAN: (Ir. Utaja)
.
Untuk I-outlet reactor tetap, efisiensi dan daya spesifik memang dihitung untuk
harga lain akan diimplementasikan.
.
Akandicoba dengqn,l:fiskusi dengan kmvan seprofesi, model yang lebih pas.
..
Validasi dengan perhitungan tangan untuk beberapa titik.
Terima kasih alas usulnya program berikutnya akan memasukan gas-gas lain.
89