DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

109
 Dikerjakan Oleh FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL (S-1) UNIVERSITAS TADULAKO Palu-Sulawesi Tengah  Tugas: PER NC NG N GEOMETRIK J L N  Tugas ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian mata kuliah Perancangan Geometrik Jalan  pada Program Studi Strata Satu (S-1  ) Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako Civil Engineering YUDI K MOWEMBA F 111 12 040

Transcript of DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 1/109

 

Dikerjakan Oleh

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN SIPIL (S-1)

UNIVERSITAS TADULAKOPalu-Sulawesi Tengah

Tugas:

PER NC NG N

GEOMETRIK J L N

 

Tugas ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian mata kuliah

Perancangan Geometrik Jalan  pada Program Studi Strata Satu (S-1  )Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Civil Engineering

YUDI K MOWEMBA

F 111 12 040

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 2/109

 

| i 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan

kemurahan-Nya, sehingga tugas besar Perancangan Geometrik Jalan ini dapat

terselesaikan.

Tugas besar Perancangan Geometrik Jalan ini merupakan suatu bagian dari

pendalaman disiplin ilmu Teknik Sipil, khususnya yang berkaitan dengan

masalah transportasi darat, dimana dalam hal ini mengenai jalan raya. Selainitu, tugas ini juga merupakan syarat untuk mengikuti ujian pada mata kuliah

Perancangan Geometrik Jalan pada Program Studi Strata  –   1 Teknik Sipil,

Jurusan Teknik Sipil, di Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.

Sebagai wujud syukur, ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada

dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan baik pada waktu

perkuliahan, maupun pada waktu asistensi yang semuanya itu memberi andil

yang cukup besar dalam penyelesaian tugas besar ini.

Akhir kata, kesempurnaan itu hanya milik Pencipta. Karena itu, penyusun

sangat menyadari tugas besar ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berguna

dalam penyusunan tugas besar selanjutnya.

Semoga tugas besar ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi

yang membaca dan mempelajarinya.

Palu, 14 Juni 2014

Penyusun

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 3/109

 

| ii 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

DAFTAR ISI

Lembar Soal

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Bab I Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang dan Tujuan 1

1.1.1. Latar Belakang 1

1.1.2. Tujuan 1

1.2. Teori Pendukung 2

1.2.1. Bagian –  Bagian Jalan 2

1.2.2. Fungsi Hierarki dan Kelas Jalan 4

1.2.3. Parameter Desain Geometrik Jalan 7

1.2.4. Komponen –  komponen Geometrik Jalan 10

1.2.5. Pekerjaan Galian dan Timbunan 38

1.3. Flowchart Penyelesaian Tugas Besar Perancangan

Geometrik Jalan 40

Bab II Data Perencanaan 41

Peta Dasar 42

Bab III Analisis dan Desain 43

3.1. Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian, Penetapan

Kelas Medan Tanah Asli, dan Parameter Desain

Geometrik Jalan 43

3.1.1. Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian

Melintang, dan Kelandaian Memanjang

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 4/109

 

| iii 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Patok Tanah Asli 43

3.1.2. Penetapan Kelas Medan 48

3.1.3. Penetapan Kecepatan Rencana 48

3.1.4. Penetapan Jari-jari Minimum 48

3.1.5. Penetapan Lebar Jalur Lalu-Lintas dan

Bahu Jalan 48

3.1.6. Penetapan Kelandaian Memanjang

Maksimum 49

3.1.7. Penetapan Panjang Kritis dan Panjang

Landai Maksimum 49

3.2. Perhitungan Komponen Alinyemen Horizontal 50

3.2.1. Perhitungan Jarak Pandang 50

A. Perhitungan Jarak Pandang Henti 50

B. Perhitungan Jarak Pandang Menyiap 51

3.2.2. Desain Tikungan 53

A. Pemilihan Jenis Tikungan dan

Perhitungan Komponennya 53

B. Diagram Superelevasi 65

C. Perhitungan Landai Relatif 68

D. Perhitungan Pelebaran Perkerasan di

Tikungan 72

E. Perhitungan Kebebasan Pandangan di

Tikungan 76

3.3. Perhitungan Komponen Alinyemen Vertikal 79

3.3.1. Perhitungan Elevasi Rencana Tiap Patok 79

3.3.2. Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal 81

1. Panjang Lengkung Vertikal Cekung 1 81

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 5/109

 

| iv 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

2. Panjang Lengkung Vertikal Cekung 2 83

3. Panjang Lengkung Vertikal Cembung 85

3.3.3. Perhitungan Pers. Lengkung Vertikal,Posisi,

dan Elevasi titik PLV,PPV,dan PTV 88

1. Vertikal Cekung 1 88

2. Vertikal Cekung 2 90

3. Vertikal Cembung 92

BAB IV Gambar Desain 93

BAB V Perhitungan Galian & Timbunan 104

5.1. Perhitungan Luasan Galian dan Timbunan

dengan Metode Koordinat 104

5.1.1. Patok P1 104

5.1.2. Patok P2 106

5.1.3. Patok P3 107

5.1.4. Patok P4 108

5.1.5. Patok P5 109

5.1.6 Patok P6 110

5.1.7. Patok P7 111

5.2. Perhitungan Volume Galian & Timbunan 112

LAMPIRAN 114

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 6/109

 

Pendahuluan |1 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang dan Tujuan

1.1.1. Latar Belakang

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang

dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar

dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai

akses ke rumah-rumah.

Dasar dari perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan, sifat

pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya dan karakteristik arus lalu lintas.

Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan

bentuk dan ukuran jalan serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat

kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.

Geometrik jalan yang didesain dengan mempertimbangkan masalah keselamatan dan

mobilitas mempunyai kepentingan yang saling bertentangan, oleh karena itu keduapertimbangan tersebut harus diseimbangkan. Mobilitas yang dipertimbangkan tidak saja

menyangkut mobilitas kendaraan bermotor tetapi juga mobilitas kendaraan tidak

bermotor dan pejalan kaki. 

1.1.2. Tujuan

Tujuan dari Tugas Besar Perancangan Geometrik Jalan adalah :

1.  Dapat mendesain geometrik jalan sesuai dengan aturan standar yang berlaku di

Indonesia.

2.  Dapat merencanakan jalan yang didasarkan kepada kebutuhan dan analisa pengaruh

 jalan terhadap perkembangan wilayah sekitar.

3.  Dapat merencanakan jalan yang berorientasi pada efisiensi tingkat pelayanan jalan

dengan mengutamakan faktor kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

4.  Dapat menghasilkan desain geometrik jalan yang memaksimalkan rasio tingkat

penggunaan biaya pelaksanaan.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 7/109

 

Pendahuluan |2 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1.2.  Teori Pendukung

1.2.1.  Bagian-bagian Jalan

Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, bagian-

bagian jalan terdiri atas :

1.  Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasai oleh

lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu. Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan,

median, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang

pengaman, gorong-gorong, dan bangunan pelengkap lainnya.

Dalam rangka menunjang pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan serta

pengamanan konstruksi jalan, badan jalan dilengkapi dengan ruang bebas. Lebar

ruang bebas yang dimaksud sesuai dengan lebar badan jalan. Tinggi ruang bebas

bagi jalan arteri dan jalan kolektor paling rendah 5 meter. Sedangkan kedalaman

ruang bebas paling rendah 1,5 meter dari permukaan jalan.

Saluran tepi jalan adalah saluran yang diperuntukkan bagi penampungan dan

penyaluran air agar badan jalan bebas dari pengaruh air. Ukuran saluran tepi jalan

ditetapkan sesuai dengan lebar permukaan jalan dan keadaaan lingkungan.

Saluran tepi jalan juga dapat diperuntukkan sebagai saluran lingkungan.

Ambang pengaman jalan dapat berupa bidang tanah dan/atau konstruksi

bangunan pengaman yang berada di antara tepi badan jalan dan batas ruang

manfaat jalan yang hanya diperuntukkan bagi pengamanan konstruksi jalan.

2.  Ruang Milik Jalan (Rumija)

Ruang milik jalan terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di

luar ruang manfaat jalan. Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan

yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan

 jalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan

 jalan. Adapun sejalur tanah tertentu yang dimaksud dapat dimanfaatkan sebagai

ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai lansekap jalan.

Ruang milik jalan paling sedikit memiliki lebar sebagai berikut : a) jalan bebas

hambatan 30 m; b) jalan raya 25 m; c) jalan sedang 15 m; d) jalan kecil 11 m.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 8/109

 

Pendahuluan |3 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

3.  Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)

Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan

yang penggunaanya ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan yang

diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi

 jalan serta pengamanan fungsi jalan yang di batasi oleh lebar dan tinggi tertentu.

Jika ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar luar pengawasan jalan

ditentukan dari tepi badan jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut :

a.  Jalan arteri primer 15 m

b.  Jalan kolektor primer 10 m

c.  Jalan lokal primer 7 m

d.  Jalan lingkungan primer 5 m

e.  Jalan arteri sekunder 15 m

f.  Jalan kolektor sekunder 5 m

g.  Jalan lokal sekunder 3 m

h.  Jalan lingkungan sekunder 2 m

i.  Jembatan 100 m ke arah hilir dan hulu

4.  Gambar Hubungan antara Rumaja, Rumija, dan Ruwasja

Gambar 1.1. Hubungan antara Rumaja, Rumija, dan Ruwasja

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 9/109

 

Pendahuluan |4 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1.2.2.  Fungsi Hierarki dan Kelas Jalan

Menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan PP No. 34 Tahun 2006

tentang Jalan, jalan diklasifikasikan menurut :

1.  Klasifikasi jalan menurut sistem jaringan

a.  Menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan 

Sistem jaringan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan

 jalan skunder ;

a)  Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan

peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua

wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa

distribusi yang terwujud pusat-pusat kegiatan.

b)  Sistem jaringan jalan skunder merupakan sistem jaringan jalan dengan

peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam

kawasan perkotaan

b.  Menurut PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan 

Sistem jaringan jalan merupakan suatu kesatuan jaringan jalan skunder yang

terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan di susun dengan

mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan

keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan

perbedaan.

a)  Sistem jaringan jalan primer di susun berdasarkan rencana tata ruang dan

pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembanagan semua wilayah

di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi

yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut :

i.  Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat

kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan

lingkungan.

ii.  Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.

b)  Sistem jaringan jalan sekunder di susun berdasarkan rencana tata ruang

wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk

masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara

menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,

fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dst, hingga ke parsil.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 10/109

 

Pendahuluan |5 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

2.  Klasifikasi jalan menurut fungsi jalan

a.  Menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan 

a)  Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan

 jumlah jalan masuk di batasi secara berdaya guna.

b)  Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan

rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk di batasi.

c)  Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,

dan jumlah jalan masuk tidak di batasi.

d)  Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan

rata-rata rendah.

b.  Menurut PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan 

a)  Jalan arteri menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan

nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan

wilayah. Jalan arteri menghubungkan kawasan primer dengan kawasan

sekunder ke satu, kawasan sekunder ke satu dengan kawasan sekunder ke

dua.

b)  Jalan kolektor menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan

nasional dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan wilayah, atau

antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal. Jalan kolektor

sekunder menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan

sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder

ketiga.

c)  Jalan lokal menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional

dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat

kegiatan lingkungan, antar pusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal

dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antar pusat kegiatan lingkungan.

Jalan lokal sekunder menghubungkan kawasan sekunder ke satu dengan

perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 11/109

 

Pendahuluan |6 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

d)  Jalan lingkungan primer menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam

kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan.

Jalan lingkungan sekunder menghubungkan antar persil dalam kawasan

perkotaan.

3.  Klasifikasi jalan menurut medan

a.  Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan

medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

b.  Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat

dalam Tabel 1.1

Tabel 1.1. Klasifikasi menurut medan jalan

No. Jenis Medan Notasi

Kemiringan Medan

(%)

1 Datar D < 3

2 Perbukitan B 3- 25

3 Pegunungan G > 25

Sumber: TPGJAK No.083/TBM/1997

c.  Keseragaman medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan

keseragaman kondisi medan menurur rencana trase jalan dengan mengabaikan

perubahan-perubahan pada bagian-bagian kecil dari segmen jalan tersebut.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 12/109

 

Pendahuluan |7 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1.2.3.  Parameter Desain Geometrik Jalan

1.  Kendaraan Rencana

Kendaraan rencana adalah kendaraan yang dimensi dan radius putarnya

dipakai sebagai acuan dalam perencanaan geometrik jalan. Kendaraan rencana

dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu :

a.  Kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang

b.  Kendaraan sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau bus besar 2 as

c.  Kendaraan besar , diwakili oleh truk semi-trailer.

Dimensi dasar untuk masing-masing kategori kendaraan rencana ditunjukkan

dalam Tabel 1.2 dan Gambar 1.2 s.d.Gambar 1.4 yang menampilkan sketsa

dimensi kendaraan rencana tersebut.

Tabel 1.2. Dimensi Kendaraan Rencana

Kategori

Kend.

Rencana

Dimensi Kendaraan

(cm)

Tonjolan

(cm)

Radius

Putar (cm)

Radius

Tonjol

anTinggi Lebar Panjang Depan Belakang Min Maks

Kend.

Kecil130 210 580 90 150 420 730 780

Kend.

Sedang410 260 1210 210 240 740 1280 1410

Kend.

Besar410 260 2100 1,2 90 290 1400 1370

Sumber : TPGJAK No.083/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 13/109

 

Pendahuluan |8 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Gambar 1.2. Dimensi Kendaraan Kecil

Gambar 1.3. Dimensi Kendaraan Sedang

Gambar 1.4. Dimensi Kendaraan BesarSumber : TPGJAK No.083/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 14/109

 

Pendahuluan |9 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

2.  Kecepatan Rencana (VR)

Kecepatan rencana (VR), pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih

sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan-

kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah,

lalu lintas yang lengang, dan pengaruh samoing jalan yang tidak berarti. Pada

tabel 1.3 dibawah menunjukkan VR untuk masing-masing fungsi jalan.

Tabel 1.3. Kecepatan Rencana, VR sesuai klasifikasi fungsi dan medan jalan

FungsiKecepatan Rencana, VR (km/jam)

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70 –  120 60 –  80 40 –  70

Kolektor 60 –  90 50 –  60 30 –  50

Lokal 40 –  70 30 –  50 20 –  30

Sumber : TPGJAK No.083/TBM/1997

Untuk kondisi medan yang sulit, VR  suatu segmen jalan dapat diturunkan

dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20 km/jam.

3.  Volume Lalu-lintas Harian Rencana (VLHR)

Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR) adalah prakiraan volume lalu

lintas harian pada akhir tahun rencana lalu lintas dinyatakan dalam SMP/hari.

Volume Jam Rencana (VJR) adalah prakiraan volume lalu lintas pada jam sibuk

tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam SMP/jam, dihitung dengan rumus:

R = LR K 

F  (1.1) 

di mana K (disebut faktor K), adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk, dan F

(disebut faktor F), adalah faktor variasi tingkat lalu lintas perseperempat jam

dalam satu jam. VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas

lalu lintas lainnya yang diperlukan.

Tabel 1.4 berikut ini menyajikan faktor K dan faktor F  yang sesuai dengan

VLHR-nya.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 15/109

 

Pendahuluan |10 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tabel 1.4. Penentuan faktor-K dan faktor-F berdasarkan VLHR

VLHR Faktor K (%) Faktor F (%)

>50.000 4 –  6 0,9 –  1

30.000 –  50.000 6 –  8 0,8 –  1

10.000 –  30.000 6 –  8 0,8 –  1

5.000 –  10.000 8 –  10 0,6 –  0,8

1.000 –  10.000 10 –  12 0,6 –  0,8

< 1.000 12 –  16 < 0,6

Sumber : TPGJAK No.083/TBM/1997

1.2.4.  Komponen –  komponen Geometrik Jalan

1.  Alinyemen Horizontal

Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal.

Alinyemen horizontal juga dikenal dengan nama “situasi jalan” atau “trase jalan”.

Alinyeman Horizontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung (disebut juga

tikungan). Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk

mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada

kecepatan tertentu dengan membentuk superelevasi. Gaya sentrifugal adalah gaya

yang mendorong kendaraan secara radial keluar dari lajur jalannya. Sedangkan

superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi

mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan. Hal-hal yang

mempengaruhi perencanaan alinyemen horizontal antara lain :

a.  Jarak Pandang Henti dan Jarak Pandang Mendahului

a)  Jarak Pandang Henti, Jh

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi

untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu ia melihat

adanya halangan di depan. Setiap titik di sepanjang jalan harus

memenuhi Jh. Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata

pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm diukur dari

permukaan jalan. Jh terdiri atas 2 elemen jarak, yaitu:

i.   jarak tanggap (Jht) adalah jarak yang ditempuh olehkendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 16/109

 

Pendahuluan |11 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

menyebabkan ia harus berhenti sampai saat pengemudi menginjak

rem; dan

ii.   jarak pengereman (Jh,) adalah jarak yang dibutuhkan

untukmenghentikan kendaraan sejak pengemudi menginjak rem

sampai kendaraan berhenti.

Jh, dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus:

Jh = .T +

R 3,6

2gf   (1.2) 

dimana :

VR  = kecepatan rencana (km/jam)

T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik

g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/det2

f = koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal,

ditetapkan 0,35- 0,55.

Persamaan tersebut disederhanakan menjadi :

BhB=0,64 BRB  0,004R 

2

F  (1.3)

Tabel 1.5. Jarak Pandang Henti Minimum (Jhmin)

VR 

(km/jam)120 100 80 60 50 40 30 20

Jhmin

(m)250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : TPGJAK No.038/TBM/1997

b)  Jarak Pandang Mendahului

Jd adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului

kendaraan lain di depannya dengan aman sampai kendaraan tersebut

kembali ke lajur semula (lihat Gambar 1.3). Jd diukur berdasarkan

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 17/109

 

Pendahuluan |12 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi

halangan adalah 105 cm

Gambar 1.5 Sketsa Jarak Pandang Mendahului

Sumber : TPGJAK No.038/TBM/1997

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :

Jd = d1 + d2 + d3 + d4 (1.4)

Dimana :

d1= jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m),

d2= jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali

ke lajur semula (m),

d3= jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang

datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai

(m),

d4= jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah

berlawanan,yang besarnya diambil sama dengan 213.d2 (m).

Daerah mendahului harus disebar di sepanjang jalan dengan jumlah

panjang minimum 30% dari panjang total ruas jalan tersebut.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 18/109

 

Pendahuluan |13 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

b.  Tikungan

Alinyemen horizontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung

(yang disebut juga tikungan) yang dapat berupa :

a)  Busur Lingkaran (FC)

Gambar 1.5 Full Circle (FC)

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

Keterangan :

∆  = sudut tikungan

O = titik pusat lingkaran

Tc = panjang tangen jarak dari TC ke PI atau PI ke CT

Rc = jari-jari lingkaran

Lc = panjang busur lingkaran

Ec = jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Rumus yang digunakan :Tc = Rc tan

1 / 2 ∆  (1.5)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 19/109

 

Pendahuluan |14 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Ec = Tc tan1 / 4 ∆  (1.6)

Lc =

  (1.7)

FC (Full Circle), adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari

bagian suatu lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R

(jari-jari tikungan) yang besar agar tidak terjadi patahan, karena dengan

R kecil maka diperlukan superelevasi yang besar.

b)  Lengkung Spiral-Circle-Spiral (SCS)

Lengkung SCS dibuat untuk menghindari terjadinya perubahan

alinemen yang tiba-tiba dari bentuk lurus ke bentuk lingkaran

(R=∞  R=Rc), jadi lengkung ini diletakkan antara bagian lurus dan

bagian lingkaran (circle) yaitu pada sebelum dan sesudah tikungan

berbentuk busur lingkaran.

Gambar 1.6 Spiral Circle Spiral (SCS)

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

Keterangan :

Xs = absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC (jarak

lurus lengkung peralihan)

Ys = ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak

lurus ke titik SC pada lengkung

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 20/109

 

Pendahuluan |15 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Ls = panjang lengkung peralihan (panjang dari titik TS ke SC atau

CS ke ST)

Lc = panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = panjang tangen dari titik P1 ke titik TS atau ke titik ST

TS = titik dari tangen ke spiral

SC= titik dari spiral ke lingkaran

Es = jarak dari P1 ke busur lingkaran

θs = sudut lengkung spiral

Rc = jari-jari lingkaran

p = pergeseran tangen terhadap spiral

k = absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus yang digunakan :

Xs = Ls 1-2

40 Rc  (1.8)

Ys =2

6 Rc  (1.9)

θs =   (1.10)

p =2

6 Rc - Rc (1 –  cos θs)  (1.11)

k = Ls -

    –  Rc sin θs  (1.12)

Ts = (Rc + p) tan1 / 2 ∆ + k (1.13)

Es = (Rc + p) sec1 / 2 ∆ - Rc (1.14)

Lc =  . π . Rc (1.15)

Ltot= Lc + 2Ls (1.16)

Jika diperoleh Lc < 20 m, maka sebaiknya tidak digunakan lengkung

SCS tetapi digunakan lengkung SS, yaitu lengkung yang terdiri dari

dua lengkung spiral.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 21/109

 

Pendahuluan |16 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

c)  Spiral-Spiral (SS)

Gambar 1.8 Spiral - Spiral (SS)

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

Rumus yang digunakan :

Lc = 0 (1.17)

θs =1 / 2 ∆  (1.18)

Ltot= 2Ls (1.19)

Ls =

  (1.20)

p, k, Ts, dan Es dapat menggunakan rumus (1.11) sampai (1.14).

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 22/109

 

Pendahuluan |17 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Skema Pemilihan Jenis Tikungan

N

Gambar 1.9 Flowchart Pemilihan Jenis Tikungan

TIKUNGAN S-C-S

Lc < 20 MTIKUNGAN S - S

P<0,2 M

e < min (0,04

atau 1,5 en ) 

TIKUNGAN Full C - C

TIKUNGAN Full C - C

TIKUNGAN S –  C - S

Y

N

Y

Y

N

N

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 23/109

 

Pendahuluan |18 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

c.  Pelebaran Lalu Lintas di Tikungan

Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan

konsistensigeometrik jalan agar kondisi operasional lalu lintas di tikungansama dengan dibagian lurus. Pelebaran jalan di tikungan

mempertimbangkan:

a)  Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetap pada

lajurnya.

b)  Penambahan lebar (ruang) lajur yang dipakai saat kendaraan

melakukan gerakanmelingkar. Dalam segala hal pelebaran di tikungan

harus memenuhi gerakperputaran kendaraan rencana sedemikian

sehingga proyeksi kendaraan tetap padalajumya.

c)  Pelebaran di tikungan ditentukan oleh radius belok kendaraan

rencana.

d)  Pelebaran yang lebih kecil dari 0.6 meter dapat diabaikan.

e)  Untuk jalan 1 jalur 3 lajur, nilai-nilai dalam Tabel 1.6 harus dikalikan

1,5.

f)  Untuk jalan 1 jalur 4 lajur, nilai-nilai dalam Tabel 1.6 harus dikalikan

2.Tabel 1.6. Pelebaran di Tikungan

Lebar jalur 20.50 m, 2 arah atau 1 arah

R

(m)

Kecepatan Rencana, VR (km/jam)

50 60 70 80 90 100 110 120

1500 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1

1000 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2

750 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3

500 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5

400 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5

300 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5250 0,4 0,5 0,5 0,6

200 0,6 0,7 0,8

150 0,7 0,8

140 0,7 0,8

130 0,7 0,8

120 0,7 0,8

110 0,7

100 0,8

90 0,8

80 1,0

70 1,0

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 24/109

 

Pendahuluan |19 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tabel 1.7 (lanjutan) Pelebaran di Tikungan

Jalur 2x3.00 m, 2 arah atau 1 arah

R

(m)

Kecepatan Rencana, VR (km/jam)

50 60 70 80 90 100 110

1500 0,3 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5 0,6

1000 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,5 0,6

750 0,6 0,6 0,7 0,7 0,7 0,8 0,8

500 0,8 0,9 0,9 1,0 1,0 1,1 0,1

400 0,9 0,9 1,0 1,0 1,1 1,1

300 0,9 1,0 1,0 1,1

250 1,0 1,1 1,1 1,2

200 1,2 1,3 1,3 1,4

150 1,3 1,4

140 1,3 1,4

130 1,3 1,4120 1,3 1,4

110 1,3

100 1,4

90 1,4

80 1,6

70 1,7

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

d.  Kebebasan Samping di Tikungan

Jarak pandang pengemudi pada lengkung horizontal (di tikungan),

adalah pandangan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi

 jalan.

o  Daerah bebas samping di tikungan adalah ruang untuk menjamin

kebebasan pandang di tikungan sehingga Jh dipenuhi.

o  Daerah bebas samping dimaksudkan untuk memberikan kemudahan

pandangan di tikungan dengan membebaskan obyek-obyek

penghalang sejauh E (m), diukur dari garis tengah lajur dalam

sampai obyek penghalang pandangan sehingga persyaratan Jh

dipenuhi (lihat gambar 1.10-gambar 1.11).

o  Daerah bebas samping di tikungan dihitung berdasarkan rumus-

rumus sebagai berikut:

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 25/109

 

Pendahuluan |20 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

a)  Jika Jh < Lt : 

Gambar 1.10 Daerah bebas samping di tikungan (kondisi Jh<Lt)

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

Rumus yang digunakan :

E =R’ .   (1.21)

Keterangan:

E = panjang objek penghalang yang harus dihilangkan (m)

R’ = jari-jari sumbu lajur dalam (m)Jh = jarak pandang henti (m)

Lt = panjang tikungan (m)

b) Jika Jh > Lt :

Gambar 1.11 Daerah bebas samping di tikungan (kondisi Jh > Lt)

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 26/109

 

Pendahuluan |21 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Rumus yang digunakan :

E =R’ . +

  (1.22)

dimana :

E = panjang objek penghalang yang harus dihilangkan (m)

R’ = jari-jari sumbu lajur dalam (m)

Jh = jarak pandang henti (m)

Lt = panjang tikungan (m)

Nilai  –   nilai E untuk Jh<Lt dan Jh>Lt dapat dilihat pada Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK No.038/TBM/1997)

hal. 24-26, tabel 11.12  –  11.14. Tabel tersebut berisi nilai pembulatan E

yang dihitung dengan persamaan (1.21) untuk kondisi Jh<Lt dan

persamaan (1.22) untuk kondisi Jh>Lt yang dapat di pakai dalam

perencanaan geometrik jalan di tikungan.

e.  Jari –  jari tikungan

Jari - jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

R min         (1.23)

di mana :

Rmin = Jari jari tikungan minimum (m),

VR  = Kecepatan Rencana (km/j),

emax = Superelevasi maximum (%),

f maks  = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal f=0,14-0,24

Tabel 1.8 Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan)

VR 

(km/jam)120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin

(m)600 370 210 110 80 50 30 15

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 27/109

 

Pendahuluan |22 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

f.  Tikungan Gabungan

Pada perencanaan alinemen horizontal, kemungkinan akan ada ditemui

perencanaan tikungan gabungan karena kondisi topografi pada route jalan

yang akan direncanakan sedemikian rupa sehingga terpaksa (tidak dapat

dihindari) harus dilakukan rencana tikungan gabungan, yang terdiri dari

tikungan gabungan searah dan tikungan gabungan berbalik.

a)  tikungan gabungan searah, yaitu gabungan dua atau lebih tikungan

dengan arah putaran yang sama tetapi dengan jari jari yang berbeda; 

b)  tikungan gabungan berbalik, yaitu gabungan dua tikungan dengan

arah putaran yang berbeda. 

Penggunaan tikungan gabungan tergantung perbandingan R1 dan R2:

  tikungan gabungan searah harus dihindarkan, jika

(1.24)

apabila R1 > 1,5 R2 tikungan gabungan harus dihindarkan, namun

 jika terpaksa, dibuat tikungan gabungan dari dua busur lingkaran

(FC), disarankan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.12 Tikungan gabungan searah, R1>1,5 R2

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

3

2

2

1

R

R

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 28/109

 

Pendahuluan |23 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

  tikungan gabungan harus dilengkapi bagian lurus atau clothoide

sepanjang paling tidak 20 meter, jika

(1.25)

Gambar 1.13 Tikungan gabungan searah dengan sisipan bagian lurus

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

Gambar 1.14 Tikungan gabungan searah dengan sisipan bagian spiral

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

3

2

2

1

R

R

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 29/109

 

Pendahuluan |24 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

  Setiap tikungan gabungan berbalik harus dilengkapi dengan bagian

lurus di antara kedua tikungan tersebut sepanjang paling tidak 30 m.

Gambar 1.15 Tikungan gabungan berbalik, R1 > 1,5 R2

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik

Jalan Raya

Gambar 1.16 Tikungan gabungan dengan sisipan bagian lurus >20 m

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik

Jalan Raya

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 30/109

 

Pendahuluan |25 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Gambar 1.17 Tikungan gabungan dengan sisipan bagian spiral

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik

Jalan Raya

g.  Superelevasi

Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang

berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan

pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan VR.Nilai

superelevasi maksimum ditetapkan 10%.

Gambar 1.18 Perubahan kemiringan melintang pada tikungan

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik

Jalan Raya

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 31/109

 

Pendahuluan |26 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

a)  Superelevasi dicapai secara bertahap dari kemiringan melintang

normal pada bagian jalan yang lurus sampai ke kemiringan

penuh (superelevasi) pada bagian lengkung.

b)  Pada tikungan SCS, pencapaian superelevasi dilakukan secara

linear (lihat Gambar 1.3), diawali dari bentuk normal

sampai awal lengkung peralihan (TS) yang berbentuk

pada bagian lurus jalan, 'lalu dilanjutkan sampai superelevasi

penuh pada akhir bagian lengkung peralihan (SC).

c)  Pada tikungan fC, pencapaian superelevasi dilakukan secara

linear (lihat Gambar 1.4), diawali dari bagian lurus sepanjang

213 LS sampai dengan bagian lingkaran penuh sepanjang 113

bagian panjang LS.

d)  Pada tikungan S-S, pencapaian superelevasi seluruhnya

dilakukan pada bagian spiral. ( Lihat Gambar 1.18 )

e)  Diagram superelevasi :

Gambar 1.19 Metoda pencapaian superelevasi pada tikungan

tipe SCS

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 32/109

 

Pendahuluan |27 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Gambar 1.20 Metoda pencapaian superelevasi pada tikungan

tipe FC

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

Gambar 1.21 Metoda pencapaian superelevasi pada tikungan

tipe SS

Sumber : Shirley L. Hendarsin, Penuntun Praktis Perencanaan

Teknik Jalan Raya

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 33/109

 

Pendahuluan |28 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

2.  Alinyemen Vertikal

Alinyemen vertikal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung.Ditinjau dari

titik awal perencanaan, bagian lurus dapat berupa landai positif (tanjakan), atau

landai negatif (turunan), atau landai nol (datar).Bagian lengkung vertikal dapat

berupa lengkung cekung atau lengkung cembung.Kemungkinan pelaksanaan

pembangunan secara bertahap harus dipertimbangkan, misalnya peningkatan

perkerasan, penambahan lajur, dan dapat dilaksanakan dengan biaya yang efisien.

Sekalipun demikian, perubahan alinyemen vertikal dimasa yang akan datang

sebaiknya dihindarkan.

a.  Jenis Lengkung Vertikal

Gambar 1.22 Alinyemen Vertikal Cembung

Gambar 1.23 Alinyemen Vertikal Cekung

Sumber : Silvia Sukirman, Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik

Jalan

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 34/109

 

Pendahuluan |29 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

b.  Persamaan Lengkung Vertikal

Gambar 1.24 Alinyemen Vertikal Cembung

Sumber : Silvia Sukirman,“Dasar– Dasar Perencanaan Geometrik

Jalan” 

Titik A, titik peralihan dari bagian tangent ke bagian lengkung

vertical. Biasa diberi symbol PLV (Peralihan lengkung vertical)l Titik B,

titik peralihan dari bagian lengkung vertikal ke bagian tangen (peralihan

tangent vertical = PTV). Titik perpotongan kedua bagian tangent diberi

nama titik PPV (pusat perpotongan vertical). Letak titik pada lengkung

vertical dinyatakan dengan ordinat Y dan X terhadap sumbu koordinat

yang melalui titik A. Pada penurunan rumus lengkung vertical terdapat

beberapa asumsi yang dilakukan, yaitu :

  Panjang lengkung vertical sama dengan panjang proyeksi lengkung

pada bidang horizontal = L

  Perubahan garis singgung tetap (d

2

Y/dx

2

 = r)  Besarnya kelandaian bagian tangent dinyatakan dengan g1% dan

g2%. Kelandaian diberi tanda positif jika pendakian, dan diberi

tanda negatif jika penurunan, yang ditinjau dari kiri.

A = g1  –  g2

Ev = Pergeseran vertical dari titik PPV ke bagian lengkung

Rumus umum parabola dy2 /dx

2 = r (konstanta)

dy/dx = rx +C

X = 0 dY/dx = g1  C = g1 (1.26) 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 35/109

 

Pendahuluan |30 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

X= L dY/dx = g2  C = g2 (1.27)

r = (g2 –  g1)/L (1.28)

Y = dY/dx = -  x + g1 (1.29)

X = 0 kalau Y = 0, sehingga C’ = 0 

Dari sifat segitiga sebangun diperoleh :

(y + Y) : g1½ L = x : ½ L 

y +Y = g1 x

g1 x = Y + y

Y = - (g1  – g2)/2L x2 + Y + y

y =

y =

 jika A dinyatakan dalam persen

Untuk x = ½ L dan y = Ev , diperoleh : 

Ev =

Persamaan di atas berlaku baik untuk lengkung vertikal cembung

maupun lengkung vertical cekung. Hanya bedanya, jika Ev  yang

diperoleh positif, berarti lengkung vertical cembung, jika negatif,

berarti lengkung vertical cekung.

a) Berdasarkan jarak pandang henti (Jh):

Jh < L:

Jh > L:

xgx

L

ggY   1

12

2

)(   2

2

2

)(   21

xL

gg  

2

200x

L

A

800

AL

(1.30)

(1.31)

(1.32)

(1.33)

(1.34)

399

.   2JhAL 

AJhL   399.2  

(1.35)

(1.36)

'2

)(1

122

Cxgx

L

ggY  

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 36/109

 

Pendahuluan |31 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

b) Berdasarkan jarak pandang menyiap (Jd):

Jd< L:

Jd> L:

c.  Kelandaian Jalan dan Panjang Landai Kritis

a) Kelandaian jalan maksimum

i.  Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan

kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang

berarti.

ii.  Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang

bermuatan penuh yang mampu bergerak dengan penurunan

kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan semula tanpa

harusmenggunakan gigi rendah.

iii.  Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat

dilihat dalam tabel 1.9.

Tabel 1.9 Kelandaian maks yang diizinkan

VR

(km/jam)120 110 100 80 60 50 40 <40

Kelandaian

Maks (%)3 3 4 5 6 8 10 10

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

b) Panjang Landai KritisPanjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus

disediakan agar kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya

sehingga penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh VR. Lama

perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari satu menit.

Tabel 1.10 memperlihatkan panjang kritis (m) untuk

kecepatan pada awal tanjakan 80 dan 60 km/jam.

840

.   2JdAL 

AJdL  840.2  

(1.37)

(1.38)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 37/109

 

Pendahuluan |32 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tabel 1.10 Panjang Kritis (m)

Kec.

Awal

Tanjakan

(km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

d.  Kurva Alinyemen Vertikala)  Grafik Lengkung Vertikal Cembung

Gambar 1.25 Grafik 1.1 Panjang lengkung min. vertikal cembung

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 38/109

 

Pendahuluan |33 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

b)  Grafik Lengkung Vertikal Cekung

Gambar 1.26 Grafik 1.2 Panjang lengkung min. vertikal cekung

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

e.  Jarak Pandang Pada Aliyemen Vertikal

a)  Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang

mengalami perubahan kelandaian dengan tujuan :

i.  mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian

ii.  menyediakan jarak pandang henti.

b)  Lengkung vertikal dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk

parabola sederhana,

i.   jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung

vertikal cembung, panjangnya ditetapkan dengan rumus: 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 39/109

 

Pendahuluan |34 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

L =S

2

405  (1.39)

ii.   jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung

vertikal cekung,panjangnya ditetapkan dengan rumus:

L =2S -405

  (1.40) 

iii.  Panjang minimum lengkung vertikal ditentukan dengan

rumus:

L = A . Y (1.41)

L =

S2

405  (1.42)

di mana :

L =Panjang lengkung vertikal (m),

A = Perbedaan grade (m),

Jh = Jarak pandangan henti (m),

Y = Faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada

tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.

c)  Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari, kenyamanan,

dan penampilan. Y ditentukan sesuai Tabel 1.11

Tabel 1.11 Panjang Minimum Lengkung Vertikal

Kecepatan

Rencana, VR 

(km/jam)

Perbedaan

Kelandaian

Memanjang (%)

Panjang Lengkung

(m)

< 40 1 20 –  30

40 –  60 0,6 40 –  80

> 60 0,4 80 –  150

Sumber : TPGJAK No.038/TBM/1997

d)  Panjang lengkung vertikal bisa ditentukan langsung sesuai

Tabel 1.12 yang didasarkan pada penampilan, kenyamanan, dan

 jarak pandang. Untuk jelasnya lihat Gambar 1.21 dan Gambar

1.22.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 40/109

 

Pendahuluan |35 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tabel 1.12 Penentuan factor penampilan kenyamanan

Kecepatan Rencana, VR 

(km/jam)

Faktor Penampilan Kenyamanan,

Y

< 40 1,5

40 –  60 3

> 60 8

Sumber : TPGJAK No. 038/TBM/1997

Gambar 1.27 Lengkung vertikal cembung

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997 

Gambar 1.28 Lengkung vertikal cekung

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

3.  Koordinasi Alinyemen Vertikal Dan Alinyemen Horizontal

Alinyemen vertikal, alinyemen horizontal, dan potongan melintang jalan

adalah elemen - elemen jalan sebagai keluaran perencanaan harus dikoordinasikan

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 41/109

 

Pendahuluan |36 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti

memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan

nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat

memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan

dilalui di depannya sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.

Koordinasi alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

a.  Alinyemen horizontal sebaiknya berimpit dengan alinyemen vertikal,

dan secara ideal alinyemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi

alinyemen vertikal;

b.  Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau

pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan;

c.  Lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan panjang

harus dihindarkan;

d.  Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal harus

dihindarkan; dan

e.  Tikungan yang tajam di antara 2 bagian jalan yang lurus dan panjang

harus dihindarkan.

Sebagai ilustrasi, Gambar 1.23 s.d. Gambar 1.25 menampilkan contoh

contoh koordinasi alinyemen yang ideal dan yang harus dihindarkan.

Gambar 1.29 Koordinasi yang ideal antara alinyemen horizontal dan

vertical yang berimpit

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 42/109

 

Pendahuluan |37 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Gambar 1.30 Koordinasi yang harus dihindarkan, dimana alinyemen

vertical menghalangi pandangan pengemudi pada saat mulai memasuki

tikungan pertama.

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997 

Gambar 1.31 Koordinasi yang harus dihindarkan dimana pada bagian yang

lurus pandangan pengemudi terhalang oleh puncak aliyemen vertical

sehingga pengemudi sulit memperkirakan arah alinyemen dibalik puncak

tersebut.

Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 43/109

 

Pendahuluan |38 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1.2.5.  Pekerjaan Galian dan Timbunan

1.  Perhitungan Penampang Tanah

Metode untuk mencari luas penampang galian/timbunan pada setiap patok,

dapat dilakukan dengan cara :

a.  Untuk penampang yang tidak beraturan, luas penampang dicari dengan

menggunakan alat planimeter, atau dengan cara sederhana, yaitu

menggambarkan penampang melintang untuk dicari luas

galian/timbunannya.

Gambar 1.32 Menghitung luas penampang

Sumber : amirhan Saodang, “Konstruksi alan Raya Buku 1” 

b.  Untuk penampang yang beraturan, gunakan rumus planimetri biasa.

Gambar 1.33 Metode luas ujung

Sumber : amirhan Saodang, “Konstruksi alan Raya Buku 1” 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 44/109

 

Pendahuluan |39 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

c.  Metode perhitungan volume tanah pada lengkungan

Gambar 1.34

Perhitungan volume tanah pada lengkungan

Sumber : amirhan Saodang, “Konstruksi alan Raya Buku 1” 

d.  Perhitungan volume tanah pada pekerjaan galian/timbunan, biasa

dilakukan dengan metode Double End Areas (Luas Ujung Rangkap), yaitu

dengan mengambil rata-rata luas kedua ujung penampang dari sta.1 dan

sta.2, kemudian dikalikan jarak kedua stasiun (gambar 1.33). Ini dilakukan

untuk semua titik stasiun yang berada pada rancangan trase jalan.

V galian/timbunan(STA1-STA2) =

  x jarak (STA1-STA2)  (1.43) 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 45/109

 

Pendahuluan |40 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1.3.  Flowchart Penyelesaian Tugas Besar Perancangan Geometrik Jalan

Peta Dasar

Tetapkan kriteria :

1. Kelas & Fungsi jalan

2. Kendaraan Rencana

3. VLHR

4. VR

Tetapkan Titik Awal dan

Akhir Trase Jalan Rencana

Buat BeberapaAlternatif Trase Jalan

Desain Bagian Lurus

Dan Tikungan

Koordinasi Alinyemen

Horisontal Dan Vertikal

Desain Alinyemen

Horisontal Dan Vertikal

Pada Tikungan

# Jarak Pandang

# Jenis  – Jenis Tikungan

Desain Alinyemen

Horisontal Dan Vertikal

Pada Lurus

Sesuai

Kriteria ?

Rencanakan Alat  – Alat

Bagian PengendalianTrase Jalan Terpilih

Komponen – komponenAlinyemen Horisontal Dan

Vertikal

Potongan Melintang :

- Lebar Lajur , Jalur & Lebar Bahu

- Perencanaan Jalan Di Tikungan, Rumaja, Rumija & RUwasja

Final Desain

Galian Dan Timbunan

NO

NO

YA

 

Gambar 1.35 Flowchart Penyelesaian Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 46/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

BAB II

DATA PERENCANAAN

Akan direncanakan suatu jalan baru yang menghubungkan pusat kegiatan A, B, dan C.

Elevasi masing –  masing pusat kegiatan adalah sebagai berikut :

  Stasiun A  = 740 m

  Stasiun B  = 730 m

  Stasiun C  = 750 m

Rencanakan trase jalan dengan memilih trase terpendek, dengan syarat : aman; nyaman; dan

ekonomis untuk fungsi jalan Arteri. Berikan penomoran patok pada rencana trase jalan sesuaidengan standard dan spesifikasi yang berlaku.

Dalam perencanaan, jalan yang direncanakan harus memenuhi kriteria geometrik jalan yang

meliputi :

1.  Alinyemen Horizontal :

a)  Jarak pandang henti dan menyiap

b)  Desain bentuk tikungan

c)  Landai relatif

d)  Pelebaran perkerasan di tikungan

e)  Kebebasan pandang di tikungan

2.  Alinyemen Vertikal :

a)  Elevasi tanah asli dan tanah rencana tiap patok

b)  Lengkung vertikal

c)  Landai kritis dan panjang landai maksimum

Hasil perencanaan divisualisasikan dalam gambar rencana, dengan ketentuan :

1.  Profil memanjang lengkap dengan peta situasi, dengan skala :

  Horizontal 1 : 2000

  Vertikal 1 : 500

2.  Profil melintang dengan skala :

  Horizontal 1 : 100

  Vertikal 1 : 20 atau 1 : 25 atau 1 : 50 atau 1 : 100

Hitung volume galian dan timbunan antara patok 1 (sta 0 + 035) s/d patok 7 (sta 0 + 185).

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 47/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN

3.1. Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian, Penetapan Kelas Medan Tanah Asli, dan

Parameter Desain Geometrik Jalan

3.1.1. Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian Melintang, dan Kelandaian Memanjang

Patok Tanah Asli

A.  Menghitung Tinggi Patok P1

Kontur 1740 m

Kontur 2730 m

Patok P1

10 m

y

10 m 30 m

40 m

TinggiPatok

P1

 

Gambar 3.1. Sketsa Perhitungan Tinggi Patok Tanah Asli

Dari hasil pengukuran trase, diperoleh data sebagai berikut :

Kontur 1 = 740 m

Kontur 2 = 730 m

Beda tinggi Kontur 1 –  Kontur 2 = 740 –  730 = 10 m

Beda tinggi Kontur 1 –  Patok P1 = y m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 48/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Jarak Kontur 1 –  Kontur 2 = 40 m

Jarak Kontur 1 –  Patok P1 = 10 m

Perhitungan :

Tinggi patok P1 dicari dengan menggunakan perbandingan segitiga

10

10 40

y   

10.10

40y     2,500y  m

Tinggi Patok P1 = Kontur 1 –   y

= 740  –   2,500

= 737,500 m

B.  Menghitung Kelandaian Melintang Patok P1

Kelandaian melintang patok tanah asli dihitung berdasarkan jarak patok tanah asli

ke kontur terdekat.

Kontur 1740 m

Kontur 2730 m

Patok P1737,500 m

Dh = 2,5 m

10 m 30 m

40 m

 

Gambar 3.2. Sketsa Perhitungan Kelandaian Melintang Patok Tanah Asli

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 49/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Data :

Tinggi Kontur Terdekat, Kontur 1 = 740 m

Tinggi Patok P1 = 737,500 m

Jarak Kontur 1 –  Patok P1 = 10 m

Beda tinggi, ∆h = 740 –  737,500 = 2,500 m

Kelandaian melintang Patok P1 :

.100%h

ed

D  

2,500.100% 25,000%10

e   

C.  Menghitung Kelandaian Memanjang Stasiun A –  Patok P1

Stasiun A740 m

Patok P1737,500 m

Dh = - 2,5 m

35 m

 

Gambar 3.3. Sketsa Perhitungan Kelandaian Memanjang Patok Tanah Asli

Data :

Tinggi Stasiun A = 740 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 50/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tinggi Patok P1 = 737,500 m

Jarak Stasiun A –  Patok P1 = 35 m

Beda tinggi, ∆h = 737,500 –  740 =  –  2,500 m

Kelandaian memanjang Stasiun A –  Patok P1 :

.100%h

ed

D  

2,500.100% 7,143%

35e

   

(Perhitungan tinggi patok, kelandaian melintang, dan kelandaian memanjang

patok tanah asli selanjutnya ditabelkan pada Tabel 3.1)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 51/109

 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN OO Tabel 3.1 Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian Melintang dan Kelandaian Memanjang Patok Tanah Asli

Tinggi Tinggi Beda Jarak Kelandaian Jarak Beda Kelandaian

 Kontur Terdekat Patok Tinggi H1 ke H2 Melintang Antar Patok Tinggi Memanjang

h1 h2   ∆(h1 ± h2) d (h1-h2) e d (Pi-Pii)   ∆h (Pii-Pi) e

(m) (m) (m) (m) (%) (m) (m) (%)

1120,766

35,024

Jumlah, e

Rata - Rata, ē

Nama

Patok

730 732,222 5

740 735,556 10

730 740,000 20

750 746,667 5

740 750,000 15

740 750,000 17,5

730 732,500 10

720 730,000 30

730 730,909 2,5

730 727,000 7,5

730 728,889 2,5

720   730,000   22,5

720 730,000 22,5

730 730,909 2,5

730 731,667 5

3,000

730 725,714 20

720 724,706 20

720 723,333 12,5

720 722,143 7,5

720 723,846 12,5

730 726,667 10

750   740,000   10,000 40

740 737,500 10

740 735,294 20

730 730,952 5

740 730,000 55

730 729,167 5

730 728,182 10

0,000

P29 57,143

30

10,000

0,000 0,000

C 66,667740   750,000   15

11,087

P25 44,444

29,936

10,000

4,444 14,846

P26 50,000

25

3,333

6,667 26,667

P27 66,667

25

10,000

3,333 13,333

P28 66,667

25

10,000

0,000

-4,511

P21 28,571

23,75

10,000

-1,429 -6,015

P22 33,333

23,75

0,909

0,909 3,828

P23 36,36423,75

2,222

1,313 5,529

P24 44,444

30,064

4,444

3,333

730

P17 33,333

23,75

2,500

0,833 3,509

P18 25,000

23,75

2,941

0,441 1,858

P19 23,529

23,75

2,500

-0,441 -1,858

P20 25,000

23,75

1,429

-1,071

732,941 12,5

732,500 10

730 731,429 5

730

0,333 1,333

P13 40,000

24,988

1,111

1,889 7,559

P14 44,444

30

10,000

1,111 3,704

B 44,444

29,936

10,000

0,000 0,000

P15 44,444

30,0640,909

0,909 3,024P16 36,364

23,75

1,667

0,758 3,190

21,429

35

4,706

-1,008 -2,881

P8 23,529

24,988

3,333

-1,373 -5,493

P9 26,66725,012

2,143

-1,190 -4,760

P10 28,571

37,5

3,846

1,703 4,542

P11 30,769

37,5

3,333

2,821 7,521

P12 33,333

25,012

-7,366P2 23,529

30,054

0,952

-4,342 -14,446

P3 19,048

15

10,000

-0,952 -6,349

P4 18,182

15

0,833

-0,833 -5,556

P5 16,667

30,054

1,818

-0,985 -3,277

P6 18,182

29,946

4,286

-2,468 -8,240

P7

A 25,000

35

2,500

-2,500 -7,143

P1 25,000

29,9464,706

-2,206

Yudi .K. Mowemba  F 111 12 040 [ ]  OO

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 52/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

3.1.2.  Penetapan Kelas Medan

Dari perhitungan kelandaian melintang tiap patok, didapatkan kelandaian medan,

e = 35,024%  e > 25%.

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997) untuk kelandaian medan lebih dari 25% dikategorikan sebagai

medan pegunungan.

3.1.3.  Penetapan Kecepatan Rencana (VR) 

Diketahui :

Kelas Fungsi Jalan : Arteri 

Kelas Medan Jalan : Pegunungan (Asumsi Awal) 

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997), untuk kelas fungsi jalan arteri dan kelas medan jalan pegunungan

ditetapkan VR = 40 –  70 km/jam  direncanakan 60 km/jam.

3.1.4.  Penetapan Jari  –  jari Minimum Tikungan (Rmin)

Diketahui :Kelas Fungsi Jalan : Arteri 

Kelas Medan Jalan : Pegunungan (Asumsi Awal) 

Kecepatan Rencana : 60 km/jam 

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997), untuk kecepatan rencana (VR) 60 km/jam, besar jari  –   jari

minimum tikungan (Rmin) adalah 110 m.

3.1.5.  Penetapan Lebar Jalur Lalu-Lintas dan Bahu Jalan

Diketahui :

Kelas Fungsi Jalan : Arteri 

Kelas Medan Jalan : Pegunungan (Asumsi Awal) 

VLHR : < 3.000 smp/hari (diambil asumsi volume lalu lintas

untuk medan pegunungan)

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997), untuk VLHR < 3.000 smp/hari :

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 53/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

 Lebar Jalur/Badan Jalan : 6,0 m (ideal) ; 4,5 m (minimum)

 Lebar Bahu Jalan : 1,5 m (ideal) ; 1,0 m (minimum)

direncanakan Lebar Badan Jalan = 6,0 m (2 lajur 2 arah tidak terbagi ) danLebar Bahu Jalan = 1,5 m. 

CL

6 m

1,5 m 1,5 m

> 2% > 2%2%2%

3 m3 m

 

Gambar 3.4. Sketsa Lebar Jalur Lalu-Lintas dan Bahu Jalan untuk 2/2 TB

3.1.6.  Penetapan Kelandaian Memanjang Maksimum

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997), untuk kecepatan rencana (VR) 60 km/jam, kelandaian memanjang

maksimum yang diizinkan adalah 8 %.

3.1.7.  Penetapan Panjang Kritis atau Panjang Landai Maksimum 

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK

No.038/TBM/1997), untuk kecepatan rencana (VR) 60 km/jam dan kelandaian

memanjang maksimum 8 % , panjang kritis atau panjang landai maksimum yang harus

disediakan adalah 110 m.

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 54/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

3.2. Perhitungan Komponen Alinyemen Horizontal

3.2.1. Perhitungan Jarak Pandang

A.  Perhitungan Jarak Pandang Henti (Jh)

Rumus Umum Jarak Pandang Henti :

Jh = d1 + d2

dimana :

d1 = R0,278 V t  

d2 =

2

RV

254 (fm L)  

Diketahui :

VR  = 60 km/jam

t = 2,5 detik (waktu reaksi normal)

L = Kelandaian memanjang (%)

(untuk jalan 2 lajur 2 arah, diambil besar kelandaian

memanjang untuk jalan datar, L = 0 %)

fm = koefisien gesekan memanjang antara ban dan muka

 jalan

Dari Tabel 3.2, hal. 54, “Dasar –  dasar Perencanaan Geometrik Jalan”,

Silvia Sukirman, diperoleh nilai koefisien gesekan memanjang antara ban

dan muka jalan (fm) untuk kecepatan rencana (VR) 60 km/jam :

fm = 0,33

 Menghitung Jarak Pandang Henti

d1 = R0,278 V t  = 0,278 60 2,5   = 41,700 m

d2 =2

RV

254 (fm L) =

2(60)

254 (0,33 0)  

= 42,949 m

Jh = d1 + d2 = 41,700 + 42,949 = 84,649 m = 85,000 m (dibulatkan)

(Nilai jarak pandang henti (Jh) di atas berlaku di sepanjang jalan, yaitu dari

Stasiun A hingga Stasiun C)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 55/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

B.  Perhitungan Jarak Pandang Menyiap (Jd)

a)  Berdasarkan Rumus Standar Jarak Pandang Menyiap (Jd)

Rumus Standar Jarak Pandang Menyiap :

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

dimana :

d1 =

d2 =

d3 = diambil 30 –  100 m

d4 = 2/3 d2

Diketahui :

VR = 60 km/jam

t1  = 2,12 + 0,026 VR = 3,68 detik

m = 15 km/jam

a = 2,052 + 0,0036 VR = 2,268 m/detik 2 

t2 = 6,56 + 0,048 VR = 9,44 detik

 Jarak Pandang Menyiap

d1 =

=

= 50,306 m

d2 = 0,278 . VR . t2 

= 0,278 . 60 . 9,44

= 157,459 m

d3 = 80 m (diambil 30 –  100 m)

d4 = 2/3 d2 = 2/3 . 157,459 = 104,973 m

11

at0,278 t V - m +

2

20,278 V t

11

at0,278 t V - m +

2

2,268 3,680,278 3,68 60 - 15 +

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 56/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Jh = d1 + d2 + d3 + d4

= 50,306 + 157,459 + 80 + 104,973

= 392,738 m = 393,000 m ( dibulatkan )

b)  Berdasarkan Rumus Jarak Pandang Menyiap Minimum

Rumus Umum Jarak Pandang Menyiap Minimum, Jd(minimum)

 

Jd(minimum) =2

3 d2 + d3 + d4

Diketahui :

VR  = 60 km/jam

 Jarak Pandang Menyiap Minimum

Jd(minimum)  =2

3 d2 + d3 + d4

=2

3 . 157,459 + 80 + 104,973

= 342,432 m = 343,000 m ( dibulatkan )

Jadi, Jarak Panjang Menyiap :

  Berdasarkan rumus standar, Jd = 393,000 m

  Berdasarkan rumus Jd minimum, Jd = 343,000 m

Berdasarkan pertimbangan ekonomis, maka diambil jarak pandang menyiap,

Jd = 343,000 m.

c)  Penyebaran Lokasi

Lokasi atau daerah untuk mendahui harus disebar di sepanjang jalan dengandengan jumlah panjang minimum 30% dari total panjang jalan yang

direncanakan.

Diketahui :

Panjang total jalan = 840 m

30 % x Panjang total jalan = 252,000 m

Cek nilai Jd :

Jd  30% Panjang jalan total  343,000  252,000 m …OK !!! 

(Nilai jarak pandang menyiap di atas berlaku sepanjang jalan, yaitu dari

stasiun A hingga stasiun C).

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 57/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

3.2.2. Desain Tikungan

A. Pemilihan Jenis Tikungan dan Perhitungan Komponennya

Tikungan 1 

Diketahui :

VR = 60 km/jam

  = 39  

emaks =  10 % (Jalan Arteri)

Rmin  = 110 m

Rc = 130 m

Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spiral –  Circle –  Spiral (SCS)

Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam

diperoleh data sebagai berikut :

Rc = 130 m

Ls = 60 m

Dmaks  = 12,79 %

D = 11,00 %

e = 9,8 %

Cek nilai e :

Syarat tikungan SCS : e > 4 %  ,8% > 4,0% ….Ok!!! 

a. Menghitung Sudut Lengkung Spiral (θs) 

θs  =90 Ls

π Rc

 

=90 60

3,14 130

 

= 13,222  

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 58/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

 b. Menghitung Sudut Lengkung Circle (θc) 

θc  =  - 2 . θs 

= 39   –  2 . 13,222  

= 12,556  

c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)

Lc =θc

π Rc180

 

=12,556

3,14 130180

 = 28,488 m = 30,000 m

Cek nilai Lc :

Syarat tikungan SCS : Lc > 20 m   30,000 > 20 m …. Ok!!! 

d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis

Tangen Spiral (k)

Dari Tabel 4.10, hal 129, “Dasar  –   dasar Perencanaan Geometrik Jalan”,

Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.

Untuk θs = 13,222 diperoleh : p* = 0,01959846

k* = 0,49909958

nilai (p) dan (k) :

  p = p* . Ls

= 0,01959846 . 60

= 1,176 m

Cek nilai p :

Syarat tikungan SCS : p > 0,2 m  1,176 > 0,2 m …. Ok!!! 

  k = k* . Ls

= 0,49909958 . 60

= 29,946 m

Kesimpulan :

Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilihuntuk tikungan 1 adalah tikungan Spiral –  Circle –  Spiral (SCS)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 59/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Komponen Tikungan 1 (SCS) :

a. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus (P1) dengan TS/ST (Ts)

Ts = ( Rc + p ) . tan 12

  + k

= ( 130 + 1,176 ) . tan1

2 39  + 29,946

= 76,398 m

b. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus dengan Busur Lingkaran

(Es)

Es = ( Rc + p ) . sec1

2  - Rc

= ( 130 + 1,176 ) . sec1

2 39  - 130

= 9,158 m

c. Menghitung Panjang Busur Keseluruhan (L)

L = 2. Ls + Lc

= 2. 60 + 30,000

= 150 m

Kontrol : L < 2.Ts   150 m < 152,796 m …. Ok !!! 

d. Menghitung Xs dan Ys

  Xs =2

2

LsLs 1

40 Rc

 

=2

2

6060 1

40 130

 

= 59,680 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 60/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

  Ys =2

Ls

6 Rc 

=2

606 130

 

= 4,615 m

Dari hasil perhitungan, diperoleh komponen –  komponen untuk tikungan 1 (SCS) :

θs  = 13,222   Ts = 76,398 m

θc  = 12,556   Es = 9,158 m

Lc = 30,000 m L = 150,000 m

p = 1,176 m Xs = 59,680 m

k = 29,946 m Ys = 4,615 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 61/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tikungan 2

Diketahui :

VR = 60 km/jam

  = 35  

emaks =  10 % (Jalan Arteri)

Rmin  = 110 m

Rc = 205 m

Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spiral –  Circle –  Spiral (SCS)

Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam

diperoleh data sebagai berikut :

Rc = 130 m

Ls = 50 m

Dmaks

  = 12,79 %

D = 7,00 %

e = 8,0 %

Cek nilai e :

Syarat tikungan SCS : e > 4 %  8,0% > 4,0% ….Ok!!! 

a. Menghitung Sudut Lengkung Spiral (θs) 

θs  =90 Ls

π Rc

 

=90 50

3,14 205

 

= 6,87  

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 62/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

 b. Menghitung Sudut Lengkung Circle (θc) 

θc  =  - 2 . θs 

= 35  – 2 . 6,87  

= 21,025  

c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)

Lc =θc

π Rc180

 

=21,025

3,14 205180

 = 75,227 m = 75,000 m

Cek nilai Lc :

Syarat tikungan SCS : Lc > 20 m   75,000 > 20 m …. Ok!!! 

d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis

Tangen Spiral (k)

Dari Tabel 4.10, hal 12, “Dasar  –   dasar Perencanaan Geometrik Jalan”,

Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.

Untuk θs = 6,87   diperoleh : p* = 0,01025981

k* = 0,49975098

nilai (p) dan (k) :

  p = p* . Ls

= 0,01025981 . 50

= 0,513 m

Cek nilai p :

Syarat tikungan SCS : p > 0,2 m  0,513 > 0,2 m …. Ok!!! 

  k = k* . Ls

= 0,49975098 . 50

= 24,988 m

Kesimpulan :

Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilihuntuk tikungan 2 adalah tikungan Spiral –  Circle –  Spiral (SCS)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 63/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Komponen Tikungan 2 (SCS) :

a. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus (P1) dengan TS/ST (Ts)

Ts = ( Rc + p ) . tan 12

  + k

= ( 205 + 0,513 ) . tan1

2 35   24,88 

= 89,786 m

b. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus dengan Busur Lingkaran

(Es)

Es = ( Rc + p ) . sec 12

  - Rc

= ( 205 + 0,513 ) . sec1

2 35  - 205

= 10,486 m

c. Menghitung Panjang Busur Keseluruhan (L)

L = 2. Ls + Lc

= 2. 50 + 75

= 175,000m

Kontrol : L < 2.Ts   175 m < 179,571 m …. Ok !!! 

d. Menghitung Xs dan Ys

  Xs =

2

2LsLs 1

40 Rc

 

=

2

2

5050 1

40 205

 

= 49,926 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 64/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

  Ys =2Ls

6 Rc 

=

2

506 205

 

= 2,033 m

Dari hasil perhitungan, diperoleh komponen –  komponen untuk tikungan 2 (SCS) :

θs  = 6,987   Ts = 89,786 m

θc  = 21,025   Es = 10,486 m

Lc = 75,000 m L = 175,000 m

p = 0,513 m Xs = 49,926 m

k = 24,988 m Ys = 2,033 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 65/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Tikungan 3

Diketahui :

VR = 60 km/jam

  = 119  

emaks =  10 % (Jalan Arteri)

Rmin  = 110 m

Rc = 118 m

Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spira l –  Circle –  Spiral (SCS)

Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam

diperoleh data sebagai berikut :

Rc = 118 m

Ls = 60 m

Dmaks  = 12,79 %

D = 12,11 %

e = 10 %

Cek nilai e :

Syarat tikungan SCS : e > 4 %  10% > 4,0% ….Ok!!! 

a. Menghitung Sudut Lengkung Spiral (θs) 

θs  =90 Ls

π Rc

 

=90 60

3,14 118

 

= 14,567  

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 66/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

 b. Menghitung Sudut Lengkung Circle (θc) 

θc  =  - 2 . θs 

= 11  –  2 . 14,567  

= 89,867  

c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)

Lc =θc

π Rc180

 

=89,867

3,14 118180

 = 185,08 m = 190,000 m

Cek nilai Lc :

Syarat tikungan SCS : Lc > 20 m   190,000 > 20 m …. Ok!!! 

d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis

Tangen Spiral (k)

Dari Tabel 4.10, hal 129, “Dasar  –   dasar Perencanaan Geometrik Jalan”,

Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.

Untuk θs = 14,567 diperoleh : p* = 0,02165142

k* = 0,49890427

nilai (p) dan (k) :

  p = p* . Ls

= 0,02165142 . 60

= 1,299 m

Cek nilai p :

Syarat tikungan SCS : p > 0,2 m  1,299 > 0,2 m …. Ok!!! 

  k = k* . Ls

= 0,49890427 . 60

= 29,934 m

Kesimpulan :

Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilihuntuk tikungan 3 adalah tikungan Spiral –  Circle –  Spiral (SCS)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 67/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

Komponen Tikungan 3 (SCS) :

a. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus (P1) dengan TS/ST (Ts)

Ts = ( Rc + p ) . tan 12

  + k

= ( 120 + 1,299 ) . tan1

2 11   2,34 

= 232,460 m

b. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus dengan Busur Lingkaran

(Es)

Es = ( Rc + p ) . sec1

2  - Rc

= ( 118 + 1,299 ) . sec1

2 11  - 118

= 117,054 m

c. Menghitung Panjang Busur Keseluruhan (L)

L = 2. Ls + Lc

= 2. 60 + 190,000

= 310,000 m

Kontrol : L < 2.Ts   310,000 m < 471,648 m …. Ok !!! 

d. Menghitung Xs dan Ys

  Xs =2

2LsLs 1

40 Rc

 

=2

2

6060 1

40 118

 

= 59,612 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 68/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

  Ys =2

Ls

6 Rc 

=2

606 118

 

= 5,085 m

Dari hasil perhitungan, diperoleh komponen –  komponen untuk tikungan 3 (SCS) :

θs  = 14,567   Ts = 232,460 m

θc  = 89,867   Es = 117,054 m

Lc = 190,000 m L = 310,000 m

p = 1,299 m Xs = 59,612 m

k = 29,934 m Ys = 5,085 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 69/109

e= -9,8 %

  T s

  X s

 k

Y      s    

SC CS

TS STRc Rc

Es

 L s   L s 

Lc

Rc =130 m

=

Ls =60 m

12,556

= e =9,8 %

Lc = 30,000 m

Ts = 76,398 m

Es = 9,158 m

Xs = 59,680 m

Ys = 4,615 m k =29,946 m

Rc =130 m

Data :

SC CSTS STa I

Lc= 30,000 m Ls= 60 mLs= 60 m

Kiri :e= +9,8 %

Kanan :

-2% -2%

0% -2%

-9,8%

+9,8%-2%

+2%

- 2 % - 2 %

aI

Diagram SuperelevasiNama Tikungan : Tikungan 1

Jenis Tikungan :  Spiral-Circle-Spiral 

( SCS )Skala : 1 : 1000 cm

Sumbu Jalan

Circle

Spiral

Bagian Lurus Jalan

Keterangan :

-2%-2%

0%-2%

-9,8%

+9,8% -2%

+2%

B. Diagram Superelevasi

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 70/109

  X s

  T S

  k

Y      s    

SC

TS STLc

Rc

 L s

Rc

Ls 

Ls =50 m

21,025

= e =8,0 %

Lc =75,000 m

Ts = 89,786 m

Es =10,486 m

Xs = 49,926 m

Ys = 2,033 m k =24,988 m

Rc = 205 m

Data :

SCTS Ia

- 2 %

-2% -2%

0% -2%

-2%

+2%

-8,0%

+8,0%

Kiri :e= +8,0 %

e= -8,0 %Kanan :

STI a

- 2 %

CS

Ls= 50 m Lc= 75,000 m Ls= 50 m

Sumbu Jalan

Diagram SuperelevasiNama Tikungan : Tikungan 2Jenis Tikungan :  Spiral-Circle-Spiral 

( SCS )

Skala : 1 : 1000 cm

Circle

Spiral

BagianLurusJalan

Keterangan :

Es

=

-2%-2%  

0%-2%  

-2%

+2%

-8,0%

+8,0%

CS

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 71/109

    T

  s

    X  s

    k

Y   s  

Lc

Rc Rc

     L   s

Es

=

Ls =60 m

89,867

=

 e =10 %

Lc =190,000 m

Ts = 232,460 m

Es =117,054 m

Xs = 59,612 m

Ys = 5,085 m

 k =29,934 m

Rc =118 m

Data :

Diagram SuperelevasiNama Tikungan : Tikungan 3Jenis Tikungan :  Spiral-Circle-Spiral 

( SCS )Skala : 1 : 2000 cm

SC

SC

TS

TS a I

- 2 %-2% -2%

0% -2%

-2%

+2%

-10%

+10%

Sumbu Jalan

Kiri :e= +10 %

e= -10 %

Kanan :

Ls= 60 m Lc= 190,000 m Ls= 60 m

SC

L   s   

SC

ST

-2%-2%  

0%-2%  

-2%

+2%

-10

+10%

Circle

Spiral

BagianLurusJalan

Keterangan :

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 72/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

C. Perhitungan Landai Relatif

Diketahui :

VR  = 60 km/jam

Jenis Jalan = 2 lajur 2 arah tidak terbagi (2/2 TB)

Dari tabel 5.8 hal. 104 Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley

Hendarsin, diperoleh nilai landai relatif maksimum untuk jenis jalan 2

lajur 2 arah tidak terbagi (TB) dan VR= 60 km/jam.

1

m  =

1

125   m maks = 125

a.  Landai relatif untuk tikungan 1

+9,8 %

-9,8 %

-2,0 % -2,0 %

3 m 3 m

CL

 

Gambar 3.5. Sketsa Perubahan Kemiringan Melintang Normal Jalan ke

Superelevasi untuk Tikungan 1

Dik :

e = 9,8 % = 0,098

en  = 2,0 % = 0,002

B = 3 m

Ls = 60 m

Besar landai relatif untuk tikungan 1

1

m  = n

(e + e )B

Ls 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 73/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1

m  =

(0,098 + 0,02) 3

60

 

1

m   = 0,0059

m = 169,492

Cek :

m desain ≤ m maks

169,492 ≤  125,000 …. Ok !!! 

b.  Landai relatif untuk tikungan 2

3 m 3 m

-2,0 % -2,0 %

+8,0 %

-8,0 %

CL

 

Gambar 3.6. Sketsa Perubahan Kemiringan Melintang Normal Jalan ke

Superelevasi untuk Tikungan 2

Dik :

e = 8,0 % = 0,080

en  = 2,0 % = 0,002

B = 3 m

Ls = 50 m

Besar landai relatif untuk tikungan 2

1

m  = n(e + e )B

Ls 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 74/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1

m  =

(0,080 + 0,02) 3

50

 

1

m   = 0,006

m = 166,667

Cek :

m desain ≤ m maks

166,667 ≤  125,000 …. Ok !!! 

c.  Landai relatif untuk tikungan 3

3 m 3 m

-2,0 % -2,0 %

+10 %

-10 %

CL

 

Gambar 3.7. Sketsa Perubahan Kemiringan Melintang Normal Jalan ke

Superelevasi untuk Tikungan 3

Dik :

e = 10,0 % = 0,10

en  = 2,0 % = 0,002

B = 3 m

Ls = 60 m

Besar landai relatif untuk tikungan 3

1

m  = n(e + e )B

Ls 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 75/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

1

m  =

(0,10 + 0,02) 3

60

 

1

m   = 0,006

m = 166,667

Cek :

m desain ≤ m maks

166,667 ≤  125,000 …. Ok !!! 

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 76/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

D. Perhitungan Pelebaran Perkerasan di Tikungan

Tikungan 1

Diketahui :

VR  = 60 km/jam

R = 130 m

Kend. Rencana : Truk Tunggal

Lebar kendaraan, b = 2,5 m

Jarak antar gandar, p = 6,5 m

Tonjolan depan kend., A = 1,5 m

a.  Menghitung radius lengkung untuk lintasan luar roda depan (Rc)

Rc2  = (R + ½.b)

2 + (p + A)

2

= (130 + ½ . 2,5)2 + (6,5 + 1,5)

= 17.290,563

Rc = 131,494 m

b.  Menghitung radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan pada lengkung

horizontal untuk lajur sebelah dalam (Rw)

Rw = 2

2 22   1Rc p A b p A

2

 

= 2

2 22   1131, 494 6,5 1,5 2,5 6,5 1,5

2

 

= 132,741 m

c.  Menghitung radius lengkung terdalam dari lintasan pada lengkung horizontal

untuk lajur sebelah dalam (Ri)

Ri = 22   1

Rc p A b2

 

= 22   1

131,494 6,5 1,5 2,52

 

= 130,000 m

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 77/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

d.  Menghitung Lebar Perkerasan yang ditempati satu kendaraan pada lajur

sebelah dalam (B) 

B =     2

2 2Rc 64 1,25 64 Rc 64 1,25  

=     2

2 2131,494 64 1,25 64 131,494 64 1,25  

= 2,741 m

Kontrol :

B = Rw –  Ri

2,741 m = 132,741 –  130,000

2,741 m = 2,741 m…. Ok !!! 

e.  Menghitung lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan (Z)

Z = R0,105 V

R

 

=0,105 60

130

 

= 0,553 m

f.  Menghitung lebar total perkerasan di tikungan (Bt)

Dik : C = lebar kebebasan samping kiri dan kanan kendaraan

= 0,5 m  lebar jalur lalu-lintas 6 m

n = jumlah lajur = 2

Bt = n (B + C) + Z

= 2 . (2,741 + 0,5) + 0,553

= 7,035 m

g.  Menghitung Tambahan Perkerasan di Tikungan (∆B) 

Dik : Bn = Lebar Jalur Lalu-Lintas di bagian lurus

= 2 x 3 m = 6 m

∆B = Bt - Bn

= 7,035 –  6

= 1,035 m

(Perhitungan Pelebaran Perkerasan untuk tikungan selanjutnya ditabelkan pada tabel 3.2)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 78/109

 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN OO 

VR   R b p A Rc Rw Ri B Z C Bt Bn   ∆B

(km/jam) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)

Tabel 3.2 Pelebaran Perkerasan di Tikungan

Tikungan

Tikungan 1

Tikungan 2

Tikungan 3

60 130 2,5

60 118 2,5 0,580 0,5 2 7,110

6,5 1,5 206,405 2,654 0,440 0,5 2 6,748 6 0,748

6,5 1,5 131,494 2,741 0,553 0,5 2 7,035 6

6

1,035

n

2,5

1,110

60 205

6,5 1,5 119,518 2,765118,000

205,000

130,000

120,765

207,654

132,741

Yudi .K. Mowemba  F 111 12 040 [ ]  OO

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 79/109

 p 

A

B n 

B

Bt

C

Z

Rc

R

Ri

Rw

p

Gambar 3.8. Sketsa Pelebaran

Perkerasan di Tikungan

 (Contoh Tikungan 1)

A

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 80/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

E. Perhitungan Kebebasan Pandangan di Tikungan

Tikungan 1

Diketahui :

VR  = 60 km/jam

R = 130 m

Jh = 85,000 m

L = 150 m

B = 3 m

R’  = 130 –  ½ . B

= 130 –  ½ . 3 = 128,5 m

Cek Jh < L :

Jh < L   84,649 m < 150 m… ok !!! 

Karena Jh < L, maka digunakan rumus :

E =28,65 Jh

R' 1 cosR'

 

=28,65 85,000

128,5 1 cos128,5

 

= 6,965 m = 7,000 m (dibulatkan)

(Perhitungan Kebebasan Pandangan untuk tikungan selanjutnya ditabelkan padaTabel 3.3)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 81/109

 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN OO 

VR   R Jh L R' E E (dibulatkan)

(km/jam) (m) (m) (m) (m) (m) (m)Ket

128,5 6,965

175 203,5 4,423

310 116,5 7,668

85,000

85,000

85,000

Tikungan

Tikungan 1

Tikungan 2

Tikungan 3

60 130

60 205

60 118

150 Jh < L

Jh < L

Jh < L

Tabel 3.3 Kebebasan Pandangan di Tikungan

7,000

5,000

8,000

Yudi .K. Mowemba  F 111 12 040 [ ]  OO

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 82/109

L

Jh

E

PenghalangPandangan

Rc R'  B

    n

Gambar 3.9. Sketsa Kebebasan

Pandangan di Tikungan

 (Contoh Tikungan 1)

Lajur DalamLajur Luar

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 83/109

 

[ ] 

 PERANCANGAN GE METRIK JALAN

Yudi K Mowemba  // F 111 12 4

TOP SECRET

3.3. Perhitungan Komponen Alinyemen Vertikal

3.3.1 Perhitungan Elevasi Rencana tiap Patok

* Menghitung Elevasi Rencana Patok P1

Data :

Kelandaian memanjang maksimum = 8 %

Kelandaian yang direncanakan = -3 % (Penurunan)

Elevasi awal stasiun A = 740 m

Elevasi rencana stasiun A = 740 m

Elevasi awal patok P1 = 737,500 m

Jarak stasiun A –  patok P1 = 35 m

Perhitungan :

Elevasi rencana patok P1 = Elevasi rencana A –  (Kelandaian rencana x jarak )

= 740 –  (3% x 35 )

= 740 –  1,050

= 738,950 m

(Perhitungan elevasi rencana patok selanjutnya ditabelkan pada Tabel 3.4)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 84/109

 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN OO 

Elevasi Elevasi Jarak Antar Patok Jarak Langsung Beda Tinggi Kelandaian

Tanah Asli (m) Rencana (m) (m) (m) Rencana (m) Rencana (%)

Penurunan

Penurunan

Penurunan

736,250

735,348

734,450

733,400

732,650

731,900

-0,902

-0,898

-0,450

P11 723,846

37,5

110 Penurunan ↘P4 730,000

15 125 Penurunan ↘P5 729,167

30,054 155,054 Penurunan ↘

Tabel 3.4 Elevasi Rencana Tiap Patok

No. Patok Keterangan

A 740,000

35 35 Penurunan ↘P1 737,500

29,946 64,946 Penurunan ↘P2 735,294

30,054 95

740,000

738,950

738,052

737,150

-1,050

-0,898

-0,902

-0,450

736,700

↘P3 730,952

15

↘P7 725,714

35 220 Penurunan ↘P8 724,706

24,988 244,988

-1,050

-0,750

-0,750

-1,125

-1,125

P6 728,182

29,946 185

Penurunan ↘P9 723,333

25,012 270 Penurunan ↘P10 722,143

↘P12

731,429

23,75 627,5

30,064 485 Datar →P16 730,909

23,75 508,75

P17 731,667

23,75 532,5 Datar →P18 732,500

23,75 556,25

P19 732,941

23,75 580

0,000

0,000

0,000

P15 730,000

Datar →

726,667

25,012 370,012 Penurunan ↘P13 727,000

24,988 395 Penurunan ↘P14 728,889

30 425

730,775

729,650

728,900

728,150

↘B 730,000

29,936 454,936

37,5 307,5 Penurunan ↘

345 Penurunan

P22 730,00023,75 651,25

P23 730,909

23,75 675

P24 732,222

30,064 705,064

Penanjakan ↗

0,000

Datar →

Penanjakan ↗

P25 735,556

29,936 735

P20 732,500

23,75 603,75 Datar →P21

731,050

P26 740,000

25 760

P27 746,667

25 785

P28 750,000

25 810

735,850

737,850

P29 750,00030 840

Penanjakan ↗

Datar →

0,000

Datar →

733,455

Penanjakan ↗

Datar →

Penanjakan ↗

Datar →

727,250

0,000

0,000

0,000

1,900

1,900

2,405

2,395

2,000

0,000

0,000

0,000737,850

737,850

729,150

-0,750

-0,750

-0,900

0,000

737,850

727,250

727,250

727,250

727,250

727,250

727,250

727,250

727,250

Datar →

→Datar

C 750,000

-3,000

0,000

8,000

Yudi .K. Mowemba  F 111 12 040 [ ]  OO

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 85/109

Kemiringan Rencana

m

Bidang Persamaan +700,000

710

720

730

750

740

Elevasi Tanah Asli m

Beda Tinggi Tanah Asli

A

Jarak Antar Patok m

m

%

m

m

Elevasi Tanah Rencana

Beda Tinggi Tanah Rencana

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15B P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 C

35 29,946 30,054 30,054 29,946 24,988 25,012 37,5 37,5 29,936 30,064 23,75 30,064 29,936 25 25 25 301515 25,012 24,988 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75

m        0

  ,        0        0        0

        3        5

  ,        0        0        0

        6        4

  ,        9        4        6

        9        5

  ,        0        0        0

        1        1        0  ,        0        0        0

        1        2        5  ,        0        0        0

        1        5        5  ,        0        5        4

        1        8        5  ,        0        0        0

        2        2

        0  ,        0        0        0

        2        4

        4  ,        9        8        8

        2        7

        0  ,        0        0        0

        3        0

        7  ,        5        0        0

        3        4

        5  ,        0        0        0

        3        7

        0  ,        0        1        2

        3        9

        5  ,        0        0        0

        4        2

       5  ,        0

        0        0

        4        5

        4  ,        9        3        6

        4        8

        5  ,        0        0        0

        5        0

        8  ,        7        5        0

        5        3

        2  ,        5        0        0

        5        5

        6  ,        2        5        0

        5        8

        0  ,        0        0        0

        6        0

        3  ,        7        5        0

        6        2

        7  ,        5        0        0

        6        5

        1  ,        2        5        0

        6        7

        5  ,        0        0        0

        7        0

        5  ,        0        6        4

        7        3

        5  ,        0        0        0

        7        6

        0  ,        0        0        0

        7        8

        5  ,        0        0        0

        8        1

        0  ,        0        0        0

        8        4

        0  ,

        0        0        0

       7        4        0  ,        0

        0        0

        7        3        7  ,        5        0        0

        7        3        5  ,        2        9        4

        7        3        0  ,        9        5        2

        7        3        0  ,        0        0        0

        7        2        9  ,        1        6        7

        7        2        8  ,        1        8        2

        7        2        5  ,        7        1        4

        7        2        4  ,        7        0        6

        7        2        3  ,        3        3        3

        7        2        2  ,        1        4        3

        7        2        3  ,        8        4        6

        7        2        6  ,        6        6        7

        7        2        7  ,        0        0        0

        7        2        8  ,        8        8        9

       7        3        0  ,        0

        0        0

        7        3        0  ,        0        0        0

        7        3        0  ,        9        0        9

        7        3        1  ,        6        6        7

        7        3        2  ,        5        0        0

        7        3        2  ,        9        4        1

        7        3        2  ,        5        0        0

        7        3        1  ,        4        2        9

        7        3        0  ,        0        0        0

        7        3        0  ,        9        0        9

        7        3        2  ,        2        2        2

        7        3        5  ,        5        5        6

        7        4        0  ,        0        0        0

        7        4        6  ,        6        6        7

        7        5        0  ,        0        0        0

        7        5        0  ,        0        0        0

       7       5        0  ,        0

        0        0

-2 ,500 -2 ,206 -4,432 -0 ,985 -2,468 -1 ,373 -1 ,190 1 ,703 2 ,281 0 ,333 1 ,889 0 ,000 0 ,909 0 ,758 0 ,833 0 ,441 -0 ,441 -1 ,071 -1 ,429 0 ,909 1 ,313 3 ,333   4,444   6,667 3,333 0,000 0,000    -

         0  ,         9

         5         2

    -         0  ,         8

         3         3

       7        4        0  ,        0

        0        0

        7        3        8  ,        9        5        0

        7        3        8  ,        0        5        2

        7        3        7  ,        1        5        0

        7        3        6  ,        7        0        0

        7        3        6  ,        2        5        0

        7        3        5  ,        3        4        8

        7        3        4  ,        4        5        0

        7        3        3  ,        4        0        0

        7        3        2  ,        6        5        0

        7        3        1  ,        9        0        0

        7        3        0  ,        7        7        5

        7        2        9  ,        6        5        0

        7        2        8  ,        9        0        0

        7        2        8  ,        1        5        0

       7        2       7  ,        2       5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        9  ,        1        5        0

        7        3        1  ,        0        5        0

        7        3        3  ,        4        5        5

        7        3        5  ,        8        5        0

- 1, 050 -0, 89 8 - 0, 902 - 0, 902 - 0, 898 - 0, 750 - 0, 750 - 1, 12 5 - 1 ,125 - 0, 750 - 0, 750 0, 000 1 ,900 1, 900 2, 40 5 2, 395 2, 00 0 0, 00 0 0, 000 0 ,000    -

         0  ,         4

         5         0

    -         0  ,         4

         5         0

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

0,000 425,000 627,500 840,000

-3,000 0,000

760,000

8,000 0,000

        

PROFIL MEMANJANG

Skala H = 1 : 2000V = 1 : 500

35

-1,008

-1,050

30

1,111

-0,900

Nama Patok

Jarak Langsung

Jarak Langsung

Keterangan

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

        7        2        7  ,        2        5        0

       7        2       7  ,        2       5        0

        7        3        7  ,        8        5        0

        7        3        7  ,        8        5        0

        7        3        7  ,        8        5        0

       7        3       7  ,        8       5        0

 CK 1 CK 2

 CB

U

Rc=130 m

=

Ls=60 m

12,556

= e = 9 , 8 %

Lc =30,000 m

Ts=76,398 m

Es= 9,158 m

Xs=59,680 m

Ys=4,615 m k =29,946 m

Rc=130 m

Data Tikungan 1 :

T1

T2

T3

Ls=50 m

21,025

=

 e = 8 , 0 %

Lc =75,000 m

Ts= 89,786 m

Es=10,486 m

Xs=49,926 m

Ys=2,033 m

 k =24,988 m

Rc=205 m

Data Tikungan 2 :

=

LAYOUT

Skala 1 : 2000

A

B

C

 R c  =  1

 1 8  m

Rc = 130 m

R  c   =  2  0  5   m  

=

Ls=60 m

89,867

=

 e = 10 %

Lc =190,000 m

Ts= 232,460 m

Es=117,054 m

Xs=59,612 m

Ys=5,085 m

 k =29,934 m

Rc=118 m

Data Tikungan 3 :

TimbunanGalian

Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Rencana

MATA KULIAH

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TADULAKO

DISETUJUI

KOORDINATOR MATA KULIAH

NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

LAYOUT

PROFIL

MEMANJANG

01 11

MASHURI, ST . MTNIP : 19701005 199903 1 002

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

1 : 2000

H 1 : 2000

V 1: 500

NAMA TUGAS

PERANCANGAN

GEOMETRIK JALAN

DOSEN PEMBIMBING

DIPERIKSA / ASISTEN

MASHURI, ST . MTNIP : 19701005 199903 1 002

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

DIGAMBAR OLEH :

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 86/109

x=16 mx=16 m

Nama Patok

Kemiringan Rencana

Bidang Persamaan +720,000

Elevasi PLV,PPV,PTV

%

Jarak Langsung m

m

DETAIL KURVA VERTIKAL CEKUNG 1

Skala H = 1 : 1000

V = 1 : 100

Stasioner PLV,PPV,PTV

P12 P13 P14 P15 P16 P17

L = 32 m

PLV

Jarak Antar Patok m

721,000

722,000

723,000

724,000

725,000

726,000

727,000

728,000

729,000

730,000

29,936 30,064 23,75025,012 24,988 30

345,000 370,012 395,000 425,000 454,936 485,000 508,750

Elevasi Tanah Rencana   729,650 7 28,900 7 28,150 727,250m   727,250 727,250 727,250

-3,000 0,000

731,000

732,000

733,000

B

PPV PTV

(0+409) (0+425) (0+441)

727,370 727,250727,730

Ev = 0,12 m

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

DETAILKURVA

VERTIKAL

CEKUNG 1

H 1 : 10 00V 1 : 100

02 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 87/109

DETAIL KURVA VERTIKAL CEKUNG 2

Skala H = 1 : 1000

V = 1 : 100

Nama Patok

Kemiringan Rencana

Bidang Persamaan +720,000

Elevasi PLV,PPV,PTV

%

Jarak Langsung m

m

Stasioner PLV,PPV,PTV

Jarak Antar Patok m

Elevasi Tanah Rencana m

P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25

23,750

556,250 580,000 603,750 627,500 651,250 675,000 705,064

727,250 731,050 733,455

23,750 23,750 23,750 23,750

727,250 727,250 727,250 729,150

721,000

722,000

723,000

724,000

725,000

726,000

727,000

728,000

729,000

730,000

731,000

732,000

733,000

734,000

0,000 8,000

L = 130 m

x = 65 m x = 65 m

(0+562,5)

727,250

(0+627,5)

728,550

(0+692,5)

732,450

PLV PPV

PTV

30,064

Ev = 1,3 m

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

DETAILKURVA

VERTIKAL

CEKUNG 2

H 1 : 10 00V 1 : 100

03 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 88/109

DETAIL KURVA VERTIKAL CEMBUNG

Skala H = 1 : 1000

V = 1 : 100

Nama Patok

Kemiringan Rencana

Bidang Persamaan +725,000

Elevasi PLV,PPV,PTV

%

Jarak Langsung m

m

Stasioner PLV,PPV,PTV

Jarak Antar Patok m

Elevasi Tanah Rencana m

P23 P24 P25

651,250 675,000 705,064

731,050 733,455

23,750

729,150

726,000

727,000

728,000

729,000

730,000

731,000

732,000

733,000

734,000

30,064

P26 P27 P28 C

29,936 25 25 25

P29

30

735,000

735,850

760,000 785,000 810,000 840,000

737,850 737,850 737,850 737,850

8,000 0,000

735,000

736,000

737,000

738,000

739,000

(0+700)

733,050

(0+760)

736,650

(0+820)

737,850

L = 120 m

x = 60 m x = 60 m

PLV

PPV PTV

Ev = 1,2 m

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

DETAILKURVA

VERTIKAL

CEMBUNG

H 1 : 10 00V 1 : 100

04 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 89/109

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

        7        3        8  ,        9

        5        0

P1

-2% -2%-4% -4%

a b c d e fgh jk

731

732

733

734

735

736

737

738

739

740

741

742

743

744

0 3 4,5 6 7 10 1534,5710

        7        3        6  ,        7

        3        7

i

6

3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        3        8  ,        8

        9        0

        7        3        8  ,        8

        9        0

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        3        8  ,        8

        3        0

        7        4        1  ,        2

        5        0

0,5 m

0,75 m

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P1

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

l

15

        7        3        3  ,        7

        5        0

5

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Bidang Persamaan +730

Elevasi Tanah Asli m 737,500 740,000 741,250735,000733,750

        7        3        9  ,        7

        3        6

1

1,5

41

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P1

H 1 : 100V 1 : 100

05 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 90/109

P2

        7        3        8  ,        0

        5        2

-2% -2%-4% -4%

a b c d e fgh jk

733

731

732

738

734

737

735

736

742

741

740

739

743

744

30 4,5 6 7 10 1534,5710

        7        3        5  ,        6

        2        0

i

6

3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        9        2

        7        3        8  ,        8

        2        4

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        3        2

        7        3        7  ,        9

        9        2

0,5 m

0,75 m

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P2

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

l

15

        7        3

        1  ,

        7        6        5

5

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Bidang Persamaan +730

Elevasi Tanah Asli m 735,294 737,647 738,824732,941731,765

        7        3        8  ,        2

        6        7

1,5

1

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P2

H 1 : 100V 1 : 100

06 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 91/109

Bidang Persamaan +725

P3

        7        3        7  ,        1

        5        0

-9,8%  +9,8%   -4%

-4%

a b c d e fgh

731

732

733

734

735

736

737

738

739

0 3 4,5 6 7 10 1534,510

        7        2        9  ,        0

        4        8

1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5

        7        3        6  ,        7

        9        6

        7        3        6  ,        8

        5        6

        7        3        7  ,        4

        4        4

        7        3        7  ,        3

        8        4

        7        3        7  ,        3

        8        4

        7        3        7  ,        3

        8        4

        7        3        3  ,        8

        1        0

730

729

728

727

726

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P3

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

15

        7        2

        8  ,

        0        9        5

5

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Elevasi Tanah Asli m 730,952 732,857 733,810729,048728,095

0,5 m

        7        3        6  ,        0

        4        4

0,75 m

 jk i

3 1 1,5

        7        3        6  ,        7

        9        6

        7        3        6  ,        7

        9        6

l

5

67

1

2

0,9 m 0,9 m 3 ,2 m

5 m

9 m

0,9 m

0,5 m

Tembok penahan tanah

(tipe kantilever)

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P3

H 1 : 100V 1 : 100

07 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 92/109

Bidang Persamaan +725

        7        3        6  ,        7

        0        0

P4

-9,8%  +9,8%   -4%

-4%

3 6

a b c d e fgh

731

732

733

734

735

736

737

738

739

0 4,5 107 153

        7        2        8  ,        3

        3        3

10

1,5 33 11,5 51,5

        7        3        6  ,        4

        0        6

3

        7        3        6  ,        3

        4        6

        7        3        6  ,        9

        3        4

        7        3        6  ,        9

        9        4

        7        3        6  ,        9

        3        4

        7        3        6  ,        9

        3        4

        7        3        2  ,        7

        2        7

730

729

728

727

726

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P4

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

15

        7        2        7  ,        5

        0        0

5

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Elevasi Tanah Asli m 730,000 731,818 732,727728,333727,500

        7        3        5  ,        3

        5        6

0,5 m

0,75 m

 jk il

67

1,513

        7        3        6  ,        3

        4        6

        7        3        6  ,        3

        4        6

4,5

1

2

0,9 m 0,9 m 3,2 m

5 m

9 m

0,9 m

0,5 m

Tembok penahan tanah

(tipe kantilever)

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P4

H 1 : 100V 1 : 100

08 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 93/109

Bidang Persamaan +723

P5

        7        3        6  ,        2

        5        0

-9,8%  +9,8%   -4%

-4%

b ca dg e fh

0 3 6 104,5 74,5 15310

        7        2        7  ,        5

        0        0

1,51,5 3 3 1,5 1 3 5

        7        3        5  ,        8

        9        6

        7        3        5  ,        9

        5        6

        7        3        6  ,        5

        4        4

        7        3        6  ,        4

        8        4

        7        3        6  ,        4

        8        4

        7        3        6  ,        4

        8        4

        7        3        1  ,        6

        6        7

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P5

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

15

        7        2        6  ,        6

        6        7

5

731

732

733

734

735

730

729

728

727

725

724

726

736

737

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

730,834

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Elevasi Tanah Asli m 729,167 731,667727,500726,667

        7        3        4  ,        6

        7        8

0,5 m

0,75 m

67

1,51

        7        3        5  ,        8

        9        6

        7        3        5  ,        8

        9        6

 jk il

1

2

0,5 m

1 m 1 m 4 m

6 m

1 m

10 m

Tembok penahan tanah(tipe kantilever)

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P5

H 1 : 100V 1 : 100

09 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 94/109

Bidang Persamaan +722

P6

        7

        3        5  ,        3

        4        8

-2% -2%-4% -4%

0,5 m

0,75 m

731

732

733

734

735

730

729

728

727

725

724

723

726

a b c d e fgh

0 3 4,5 6 7 10 15310

        7

        2        6  ,        3

        6        4

1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5

        7

        3        5  ,        2

        2        8

        7

        3        5  ,        2

        8        8

        7

        3        0  ,        9

        0        9

        7

        3        5  ,        2

        2        8

        7

        3        5  ,        2

        8        8

        7

        3        5  ,        2

        2        8

        7

        3        5  ,        2

        2        8

PROFIL MELINTANG PATOK P6

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

736

15

        7        2        5  ,

        4        5        5

5

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

Jarak Patok

Nama Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Elevasi Tanah Asli m 728,182725,455 730,000 730,909726,364

        7

        3        3  ,        6

        0        8

0,5 m

0,75 m

67

1,51

        7

        3        5  ,        2

        2        8

        7

        3        5  ,        2

        2        8

4,5

 jk il

1

2

0,5 m0,5 m

1 m 1 m 4 m

6 m

1 m

10 m

Tembok penahan tanah

(tipe kantilever)

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P6

H 1 : 100V 1 : 100

10 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 95/109

Bidang Persamaan +721

P7

        7        3        4  ,        4

        5        0

-2% -2%-4% -4%

a b c d e fgh

731

732

733

734

735

0 3 4,5 6 7 10 1534,510

        7        2        4  ,        0

        0        0

1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5

        7        3        4  ,        3

        3        0

        7        3        4  ,        3

        9        0

        7        3        4  ,        3

        3        0

        7        3        4  ,        3

        3        0

        7        2        8  ,        9

        2        9

730

729

728

727

725

724

723

722

726

        7        3        4  ,        3

        3        0

        7        3        4  ,        3

        9        0

0,5 m

0,75 m

PROFIL MELINTANG PATOK P7

Skala H = 1 : 100

V = 1 : 100

15

        7        2        2  ,        8

        5        7

5

Elevasi TanahAsli

Galian

Timbunan

Keterangan

Nama Patok

Jarak Patok

Jarak Langsung

Elevasi Rencana

m

m

m

Elevasi Tanah Asli m 725,714 727,857 728,929723,809722,857

0,5 m

0,75 m

67

1,51

        7        3        4  ,        3

        3        0

        7        3        4  ,        3

        3        0

 jk il

        7        3

        2  ,

        3        0        5

1

1,5

0,5 m

12 m

1,2 m 1,2 m 4,6 m

7 m

1,2 m

Tembok penahan tanah

(tipe kantilever)

FAKULTAS TEKNIK

NIVERSITAS TADULAKO

MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN P EMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI

KOORDINATOR MATA

KULIAH

DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA

NO. LBR JUMLAH LBR

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

PERANCANGANGEOMETRIK JALAN

Ir. ISMADARNI, M.SiNIP : 19660425 199702 1 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

MASHURI, ST. MT

NIP : 19701005 199903 1 002

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

Ir. MUH. KASAN, MT

NIP : 1959111 198603 1 004

Ir. SHYAMA MARICAR, M.SiNIP: 19580505 198701 2 001

YUDI .K. MOWEMBA

Stb : F 111 12 040

PROFIL

MELINTANGPATOK P7

H 1 : 100V 1 : 100

11 11

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 96/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

BAB V

GALIAN & TIMBUNAN

5.1.  Perhitungan Luasan Galian/Timbunan dengan Metode Koordinat

5.1.1.  Patok P1

731

732

733

734

735

736

737

738

739

740

741

742

743

744

0 5 10 15 20 25

x730

30

y

a

b

efg

hi

 jk

p

cd

l   m

n   o

 

Tabel 5.1. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P1(Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 0,000 733,750 0,000 14393,974

b 19,617 738,654 14493,628 14403,753

c 19,500 738,830 14408,355 13298,940

d 18,000 738,890 13301,100 11083,350

e 15,000 738,950 11083,350 8867,400

f 12,000 738,890 8865,960 7758,345

g 10,500 738,830 7749,840 7388,300

h 10,000 738,080 7380,800 7011,760

i 9,500 738,080 7018,885 6642,720

 j 9,000 738,830 6649,470 5910,640

k 8,000 738,830 5870,000 0,000

a 0,000 733,750

96821,388 96759,182

Luas Timbunan di P1 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =

96.821,388 96.759,182

2

= 31,103 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 97/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

Tabel 5.2. Perhitungan Luasan Galian Patok P1(Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

b 19,617 738,654 14478,915 14773,080

l 20,000 738,080 14761,600 15130,640

m 20,500 738,080 15146,015 15499,680

n 21,000 738,830 15515,430 16254,260

o 22,000 738,830 16307,500 22164,900

p 30,000 741,250 22159,620 14541,101

b 19,617 738,654

98369,080 98363,661

Luas Galian di P1 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =98.369.080 98.363,661

2

= 2,710 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 98/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.2.  Patok P2

731

732

733

734

735

736

737

738

739

740

741

742

743

744

0 5 10 15 20 25

x730

30

y

a

b

cdg

ef

hi jkno

lm

 

Tabel 5.3. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P2 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 0,000 731,765 0,000 21952,950

b 30,000 738,824 22137,960 16254,128

c 22,000 737,932 16234,504 15496,572

d 21,000 737,932 15480,822 15127,606e 20,500 737,182 15112,231 14743,640

f 20,000 737,182 14758,640 14375,049

g 19,500 737,932 14390,844 13282,776

h 18,000 737,992 13284,936 11069,880

i 15,000 738,052 11069,880 8856,624

 j 12,000 737,992 8855,184 7748,916

k 10,500 737,932 7740,411 7379,320

l 10,000 737,182 7371,820 7003,229

m 9,500 737,182 7010,354 6634,638n 9,000 737,932 6641,388 5903,456

o 8,000 737,932 5854,120 0,000

a 0,000 731,765

165943,094 165828,784

Luas Timbunan di P2 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =165.943,094 165.828,784

2

= 57,155 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 99/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.3.  Patok P3

731

732

733

734

735

736

737

738

739

730

729

728

727

726

0 5 10 15 20 25

x725

30

y

b

cd

ef

gh

i jmn

kl

a

 

Tabel 5.4. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P3 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 8,000 729,619 5870,480 21888,570

b 30,000 733,810 22121,520 16143,820

c 22,000 737,384 16222,448 15485,064

d 21,000 737,384 15469,314 15116,372e 20,500 736,634 15100,997 14732,680

f 20,000 736,634 14747,680 14364,363

g 19,500 737,384 14380,158 13272,912

h 18,000 737,444 13263,408 8849,328

i 12,000 736,856 8841,552 7736,988

 j 10,500 736,796 7728,483 7367,960

k 10,000 736,046 7360,460 6992,437

l 9,500 736,046 6998,612 6624,414

m 9,000 736,696 6631,164 5893,568n 8,000 736,796 5836,952 5894,368

a 8,000 729,619

160573,228 160362,844

Luas Timbunan di P3 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =160.573,228 160.362,844

2

= 105,192 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 100/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.4.  Patok P4 

731

732

733

734

735

736

737

738

739

730

729

728

727

726

0 5 10 15 20 25

x725

30

y

b

cd

ef

ghi j jmn

kl

a

 

Tabel 5.5. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P4 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 8,000 728,833 5861,816 21864,990

b 30,000 732,727 22108,020 16119,994

c 22,000 736,934 16212,548 15475,614

d 21,000 736,934 15459,864 15107,147e 20,500 736,184 15091,772 14723,680

f 20,000 736,184 14738,680 14355,588

g 19,500 736,934 14371,383 13264,812

h 18,000 736,994 13255,308 8843,928

i 12,000 736,406 8836,152 7732,263

 j 10,500 736,346 7723,758 7363,460

k 10,000 735,596 7355,960 6988,162

l 9,500 735,596 6995,287 6620,364

m 9,000 736,346 6627,114 5890,768n 8,000 736,346 5830,664 5890,768

a 8,000 728,833

160468,326 160241,538

Luas Timbunan di P4 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =160.468,326 160.241,538

2

= 113,394 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 101/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.5.  Patok P5

731

732

733

734

735

730

729

728

727

725

724

723

726

736

737

0 5 10 15 20 25

x

30

y

b

cd

ef

gh

i j jmn

kl

a

 

Tabel 5.6. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P5 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 8,000 728,000 5853,336 21840,000

b 30,000 731,667 22094,520 16096,674

c 22,000 736,484 16202,648 15466,164

d 21,000 736,484 15450,414 15097,922e 20,500 735,734 15082,547 14714,680

f 20,000 735,734 14729,680 14346,813

g 19,500 736,484 14362,608 13256,712

h 18,000 736,544 13247,208 8838,528

i 12,000 735,956 8830,752 7727,538

 j 10,500 735,896 7719,033 7358,960

k 10,000 735,146 7351,460 6983,887

l 9,500 735,146 6991,012 6616,314

m 9,000 735,896 6623,064 5887,168n 8,000 735,896 5824,000 5887,168

a 8,000 728,000

160362,282 160118,528

Luas Timbunan di P5 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =160.362,282 160.118,528

2

= 121,877 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 102/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.6.  Patok P6

731

732

733

734

735

730

729

728

727

725

724

723

722

726

736

0 5 10 15 20 25

x

30

y

b

cdg

ef

hi jkno

lm

a

 

Tabel 5.7. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P6 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 8,000 726,909 5847,272 21807,270

b 30,000 730,909 22056,840 16079,998

c 22,000 735,228 16175,016 15439,788

d 21,000 735,228 15424,038 15072,174e 20,500 734,478 15056,799 14689,560

f 20,000 734,478 14704,560 14322,321

g 19,500 735,228 14338,116 13234,104

h 18,000 735,288 13236,264 11029,320

i 15,000 735,348 11029,320 8824,176

 j 12,000 735,288 8822,736 7720,524

k 10,500 735,228 7712,019 7352,280

l 10,000 734,478 7344,780 6977,541

m 9,500 734,478 6984,666 6610,302n 9,000 735,228 6617,052 5881,824

o 8,000 735,228 5815,272 5881,824

a 8,000 726,909

171164,750 170923,006

Luas Timbunan di P6 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =171.164,750 170.923,006

2

= 120,872 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 103/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.1.7.  Patok P7

731

732

733

734

735

730

729

728

727

725

724

723

722

721

726

0 5 10 15 20 25

x

30

y

cdg

ef

hi jkno

lm

a

b

 

Tabel 5.8. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P7 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)

Nama TitikKoordinat

xn . y(n+1)  yn . x(n+1) x y

a 8,000 724,381 5831,432 21731,430

b 30,000 728,929 22029,900 16036,438

c 22,000 734,330 16155,260 15420,930

d 21,000 734,330 15405,180 15053,765e 20,500 733,580 15038,390 14671,600

f 20,000 733,580 14686,600 14304,810

g 19,500 734,330 14320,605 13217,940

h 18,000 734,390 13220,100 11015,850

i 15,000 734,450 11015,850 8813,400

 j 12,000 734,390 8811,960 7711,095

k 10,500 734,330 7702,590 7343,300

l 10,000 733,580 7335,800 6969,010

m 9,500 733,580 6976,135 6602,220n 9,000 734,330 6608,970 5874,640

o 8,000 734,330 5795,048 5874,640

a 8,000 724,381

170933,820 170641,068

Luas Timbunan di P7 =   n nn 1 n 1

x y y x

2

 =170.933,820 170.641,068

2

= 146,376 m

2

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 104/109

 

BAB V –  GALIAN & TIMBUNANOP SECRET

5.2.  Perhitungan Volume Galian & Timbunan

*Volume Galian & Timbunan antara Patok P1  –  P2

Diketahui :

Luasan galian di P1 = 2,710 m2

Luasan galian di P2 = 0,000 m2

Luasan timbunan di P1 = 31,103 m2

Luasan timbunan di P2 = 57,155 m2 

Jarak P1 –  P2 = 29,946 m2 

 Volume galian antara P1 –  P2

Vgalian =Luas galian P1 + Luas galian P2

Jarak P1 - P22

 

=2,710 + 0,000

29,9462

 

= 40,577 m3

 Volume timbunan antara P1 –  P2

Vtimbunan =Luas timbunan P1 + Luas timbunan P2

Jarak P1 - P22

 

=31,103 + 57,155

29,9462

 

= 1.321,487 m3

(Perhitungan volume galian dan timbunan selanjutnya ditabelkan pada Tabel 5.9)

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 105/109

GALIAN (m2) TIMBUNAN (m

2)

150,000 40,577 15137,773

0,000 3647,789

P6 0,000 167,980∑

P6 0,000

P4 0,000 113,394

0,000

15,000 0,000 1639,395

PATOKLUAS LUAS RATA-RATA

JARAK (m)

VOLUME

GALIAN (m2) TIMBUNAN (m

2) GALIAN (m

3) TIMBUNAN (m

3)

P1 2,710 31,103

1,355 44,129 29,946 40,577 1321,487

P2 0,000 57,155

0,000 81,174 30,054

Tabel 5.9. Rekapitulasi Galian dan Timbunan untuk Patok P1 - P7

120,872

0,000 144,426 29,946 0,000 4324,981

117,635 15,000 0,000 1764,532

P5 0,000 121,877

0,000 121,374 30,054

0,000 2439,588

P3 0,000 105,192

0,000 109,293

TOP SECRET

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 106/109

LAMPIRANTOP SECRET

-  Tabel panjang Ls dan superelevasi (e) yang dibutuhkan (e maks 10% metode bina marga)

Sumber : “Dasar –  dasar Perencanaan Geometrik Jalan”, Silvia Sukirman

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 107/109

LAMPIRANTOP SECRET

-  Tabel nilai p* dan k*

Sumber : “Dasar –  dasar Perencanaan Geometrik Jalan”, Silvia Sukirman

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 108/109

LAMPIRANTOP SECRET

-  Perkiraan dimensi tembok penahan tanah untuk desain awal tanpa analisis keruntuhan

secara geoteknik.

Sumber :” Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya”, Shirley L. Hendarsin

8/21/2019 DOKUMEN_NEGARA_SANGAT_RAHASIA-libre.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/dokumennegarasangatrahasia-librepdf 109/109

LAMPIRANTOP SECRET

-  Kemiringan lereng pada badan jalan dari tanah timbunan

Sumber : “Konstruksi Jalan Raya Buku 1”, Hamirhan Saodang