Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie...

189
Dokumen Action Plan Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Pidie Tahun - 2017

Transcript of Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie...

Page 1: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Dokumen Action Plan

Pengembangan Kawasan PertanianTanaman Pangan Dan Hortikultura

Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh

DisusunOleh :

Tim PenyusunDinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Pidie

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIEDinas Pertanian Dan PanganKabupaten PidieTahun - 2017

Page 2: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT dimana

penyusunan “Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pidie” berhasil

diselesaikan dari kerjasama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Pidie dan SKPD terkait dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Pidie.

Master plan disusun berdasarkan kebijakan Permentan Nomor:

46/Kpts/PD.300/1/2015 tentang Penetapan Kawasan Pangan dan

Hortikultura Nasional. Adapun metode pengembangan master plan

disusun berdasarkan arahan dari Permentan Nomor

50/Permentan/OT.140/8/2012. Master plan diharapkan dapat

menjadi acuan bagi pembangunan pertanian berbasis kawasan di

Kabupaten Pidie.

Kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan

bagi kesempurnaan master plan ini, kami mengucapkan banyak terima

kasih.

Sigli, 14 Februari 2017

ttd

TIM PENYUSUN

Page 3: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

ii

SAMBUTANKEPALA DINAS

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dankaruniaNya sehingga tersusunnya dokumen action plan pengembangankawasan pertanian tanamanan pangan dan hortikultura PemerintahKabupaten Pidie. Sebagai Organisasi Publik (Pemerintah), visi yangdiemban adalah “terwujudnya masyarakat tani yang tangguh danmandiri untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di KabupatenPidie”, kesejahteraan masyarakat melalui pemberian pelayanan yangprima kepada masyarakat sebagi pemilik/pemangku kepentingan, baikpelayanan yang bersifat langsung diberikan maupun pelayanan yangdinikmati masyarakat secara tidak langsung.

Salah satu penunjang meningkatnya pelayanan kepada masyarakatadalah melalui kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Untukmembuat kebijakan yang baik harus ditopang dengan perencanaanatau action plan yang didukung oleh data dan informasi berkualitas.Tanpa adanyan perencanaan, data dan informasi, manusia tidak bisaberperan banyak dalam lingkungannya.

Akhirnya kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yangsetulus-tulusnya kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif yangtidak mampu kami sebutkan satu persatu sehingga tersesusunnyadokumen Aktion Plan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidiedengan sukses dan dalam kesempatan ini pula kami sangat menyadaritentunya dokumen Aktion Plan yang telah tersusun ini belumlahsempurna sepenuhnya, namun kami bertekad untuk tersumengembangkan dan menyempurnakan seiring waktu berjalan sesuaidengan kebutuhan akan informasi dari publik yang tentunyaberkepentingan terhadap informasi yang berkaitan dengan tugas danfungsi kami. Semoga apa yang telah kami perbuat ini ada manfaatnya.

Sigli, 14 Februari 2017Kepala Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Pidie

Ir. Syarkawi, M.SiPembina Utama Muda

NIP. 19601231 198603 1 080

Page 4: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

iii

SAMBUTANSEKRETARIS DINAS

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan dokumen action plan pengembangankawasan pertanian tanamanan pangan dan hortikultura PemerintahKabupaten Pidie. Dokumen action plan merupakan salah satu saranaatau acuan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong percepatanpembangunan terutama di sektor pertanian tanaman pangan danhortikultura.

Dokumen action plan, sebagai salah satu produk perencaan, actionplan juga merupakan salah satu pedoman pemerintah daerah, dalamhal ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie, dalammenjalankan program pembangunan pertanian.

Dokumen action plan Dinas Pertanian dan Pangan ini diharapkandapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua stakeholders sehinggamampu mendukung program pembangunan pertanian dan kehutanandi Kabupaten Pidie. Tentu saja, dokumen action plan ini masihmemiliki banyak kekurangan dan belum memenuhi harapan semuapihak, sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untukkesempurnaan dokumen action plan ini. Semoga dokumen action planini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Sigli, 14 Februari 2017Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Pidie

Ir. SofyanPembina

NIP. 19641231 199803 1 025

Page 5: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARSAMBUTAN KEPALA DINASSAMBUTAN SEKRETARIS DINASDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Konsep Dasar Rencana Aksi1.2 Kerangka Dasar1.3 Dasar Hukum1.4 Pengertian1.5 Ruang Lingkup

BAB 2 ARAH DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASANPERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

2.1 Isu Strategis Dalam Pengembangan Kawasan Pertanian2.2 Arah dan Kebijakan

BAB 3 KERANGKA PIKIR

BAB 4 METODOLOGI PENGEMBANGAN KAWAN PERTANIAN4.1 Jenis Data dan Sumbernya4.2 Metode Pengolahan dan Analisis Data4.3 Strategi Penyusunan Masterplan dan Roadmap

Pengembangan Kawasan Pertanian4.4 Peta Kawasan

BAB 5 POTENSI KOMODITAS UNGGULAN DAN KAWASANPERTANIAN

5.1 Kondisi Umum Wilayah5.2 Aspek Agroekologis dan Lingkungan5.3 Aspek Gangguan Produksi5.4 Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya5.5 Aspek Kelembagaan5.6 Aspek Saranadan Prasarana Penunjang5.7 Aspek Ekonomi dan Perekonomian5.8 Aspek Konsumsi dan Perdagangan Hasil Pertanian5.9 Aspek Teknis5.10 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)5.11 Aspek Kebijakan

iiiiiiivviix

112448

101011

14

161616

1921

22222537445152545667

100101

Page 6: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

v

BAB 6 ANALISIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN KOMODITASUNGGULAN DAN KAWASAN PERTANIAN

6.1 Analisis Biofisik Sumberdaya Lahan Untuk PengembanganTanaman.

6.2 Analisis Kependudukan6.3 Analisis Kelembagaan6.4 Analisis Sarana dan Prasarana Penunjang6.5 Analisis Ekonomi dan Perekonomian6.6 Analisis Konsumsi dan perdagangan6.7 Analisis Teknis6.8 Analisis Aspek Sumber Daya Manusia6.9 Analisis Kebijakan6.10 Analisis Pemangku Kepentingan

BAB 7 STRATEGI PENGEMBANGAN7.1 Strategi Pengembangan Kawasan Padi7.2 Strategi Pengembangan KawasanJagung7.3 Strategi Pengembangan KawasanKedelai7.4 Strategi Pengembangan Kawasan Bawang7.5 Strategi Pengembangan Kawasan Cabai

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN8.1 Kesimpulan8. 2 Saran

105

105115116118118123125130132135

142142146158162167

176176176

Page 7: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Kecamatan dan Gampong/Desadi Kabupaten Pidie Tahun 2015

Tabel 2. Rata-rata curah hujan tahunan, bulan basah, bulankering dan hari hujan masing-masing stasiunpengamatan data iklim di Kabupaten(Tahun 2006 – 2015).

Tabel 3. Tipe iklim pada masing-masing lokasi studidiKabupaten Pidie (Sumber: Interpretasi Analisis,2015).

Tabel 4. Data Luas Lahan Berdasarkan PenggunaannyaTabel 5. Kawasan Strategis di Kabupaten Pidie

Menurut Sudut KepentinganTabel 6. Tipologi kawasan dan persyaratan agroklimat

tanaman pangan dan hortikultura.Tabel 7. Penduduk Kabupaten Pidie per Kecamatan

Tahun 2015Tabel 8. Struktur Penduduk Kabupaten Pidie

(Per 31 Desember 2015)Tabel 9. Perkembangan Kredit Perbankan menurut Sektor

Ekonomi tahun 2015.Tabel 10. Jumlah Dana Valas Berdasarkan Kabupaten/Kota

pada Daerah Pengembangan Kawasan Pertaniandi Aceh.

Tabel 11. Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/KotaPengembangan Kawasan Pertanian, 2015.

Tabel 12. Jumlah Penyuluh Pertanian pada WilayahPengembangan Pertanian di Aceh, 2015.

Tabel 13. Kondisi jalan Kabupaten Pada WilayahPengembangan Pertanian di Aceh, 2015.

Tabel 14. Luas Panen Padi Sawah Berdasarkan IrigasiMenurut Kabupaten/Kota, 2015

Tabel 15. Konsumsi Padi dan Beras di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

Tabel 16. Konsumsi Jagung di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

Tabel 17. Konsumsi Kedelai di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber:Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie)

Tabel 18. Konsumsi Bawang Merah di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

Tabel 19. Konsumsi Cabe Merah di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie)

Tabel 20. Konsumsi Jeruk di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie)

23

26

2730

34

35

48

49

51

51

51

52

53

54

57

58

60

61

62

63

Page 8: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

vii

Tabel 21. Tabel Rata-rata Harga Pasar Tingkat KonsumenBeberapa Komoditi Unggulan di Kabupaten Pidiepada Tahun 2015

Tabel 22. Rata-rata Harga Pasar Tingkat Produsen BeberapaKomoditi Unggulan di Kabupaten Pidie padaTahun 2015

Tabel 23. Realisasi Ketersediaan Benih Unggul BersertifikatSampai Agustus 2015 (Sumber : Dinas PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura KabupatenPidie, 2015).

Tabel 24. Dosis Pemupukan tanaman jagungTabel 25. Umur panen, hasil, dan sifat lain dari beberapa

varietas unggul kedelai.Tabel 26. Jarak Tanam Kedelai pada berbagai keadaan

lingkunganTabel 27. Jenis, Dosis dan Jumlah (kali) Pemberian Pupuk

pada Tanaman Cabai Merah.Tabel 28. Beberapa Varietas Hibrida, Negara Asal dan

Produksi/Batang Cabai Merah.Tabel 29. Morfologi dan Sifat Fisika Tanah Pada Tiap SPL

pada Wilayah Studi di Kabupaten Pidie (Sumber:Bappeda Kab. Pidie).

Tabel 30. Pengharkatan Hasil Analisis Sifat Kimia padaWilayah Studi di Kabupaten Pidie (Sumber: BappedaAceh, 2014 dan hasil analisis 2015).

Tabel 31. Rencana Pengembangan Kawasan Tanaman Pangandan Hortikultura di Kabupaten Pidie (2016 – 2020)(Sumber: hasil interpretasi data, 2015).

Tabel 32. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual danPotensial Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa) diKabupaten Pidie (Sumber: Hasil analisis kesesuaianlahan, 2015).

Tabel 33. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual danPotensial Tanaman Bawang di Kabupaten Pidie(Sumber: Hasil analisis kesesuaian lahan, 2015).

Tabel 34. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual DanPotensial Tanaman Cabe (Capsicum annuum) diKabupaten Pidie (Sumber: Hasil analisis kesesuaianlahan, 2015).

Tabel 35. Jenis Lembaga, Masalah dan SolusiTabel 36. Peningkatan InfrastrukturTabel 37. Ringkasan Matrik SWOT Aspek Ekonomi dan

Perekonomian (Sumber : Hasil Analisis)

66

66

6979

82

85

89

91

106

108

111

112

113

114117118

120

Page 9: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

viii

Tabel 38. Ringkasan Matrik SWOT Aspek Konsumsi danPerdagangan (Sumber : Hasil Analisis)

Tabel 39. Potensi Pengembangan Mekanisasi dan PenangananPasca Panen untuk Komoditas Tanaman Pangandan Holtikultura Kabupaten Pidie.

Tabel 40. Reorientasi Manajemen PengembanganKawasan Pertanian

Tabel 41. Analisis pemangku kepentingan berdasarkanperannya dalam pengembangan kawasan pertaniandan hortikultura.

Tabel 42. Pemangku kepentingan dibagi menurut lokasikeberadaannya.

Tabel 43. Analisis permasalahan dan kebutuhan dukunganbagi pemangku kepentingan penerima manfaat.

Tabel 44. Luas tanam dan luas panen pada komoditas padi(sawah dan non-sawah; sawah;non-sawah),sertasawah irigasi menurut sentra pengembangan diKabupaten Pidie (Badan Pusat Statistik KabupatenPidie dan Dinas pertanian Tanaman PanganAceh 2014).

Tabel 45. Roadmap Program Pengembangan Kawasan PadiTabel 46. Roadmap Program Pengembangan Kawasan JagungTabel 47. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan

Produktivitas Kedelai di kabupaten Pidie, 2015.Tabel 48. Perbandingan Produktivitas Kedelai Aceh dan NasionalTabel 49. Roadmap Program Pengembangan Kawasan KedelaiTabel 50. Komoditas bawang merah berdasarkan produksi di

Provensi Aceh (Badan Pusat Statistik KabupatenPidie dan Dinas Pertanian TanamanPanganAceh 2014).

Tabel 51. Roadmap Program Pengembangan KawasanBawang Merah

Tabel 52. Komoditas cabai berdasarkan produksinya diKabupaten Pidie (Sumber: Badan Pusat StatistikKabupaten Pidie dan Dinas pertanianTanaman Pangan).

Tabel 53. Roadmap Program Pengembangan Kawasan Cabai

123

129

134

138

139

140

144145154

158158160

164

165

172

173

Page 10: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka pikir masterplan pengembangankawasan Pertanian tanaman pangan danhortikultura Kabupaten Pidie 2016–2020

Gambar 2. Faktor Pendukung pengembangan kawasantanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Pidie2016 – 2020

Gambar 3. Skema alur penyusunan masterplanpengembangan kawasan pertanian KabupatenPidie

Gambar 4. Peta Administrasi Kabupaten Pidie

Gambar 5. Peta Kemiringan Lereng di Kabupaten Pidie

Gambar 6. Peta Penggunaan Lahan di Kabupaten Pidie

Gambar 7. Pengembangan komoditi unggulan dan aspek yangmempengaruhinya

Gambar 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur diKabupaten Pidie,Tahun 2010 – 2014 (Sumber: BPSKabupaten Pidie, 2015)

Gambar 9. PersentaseJumlah Penduduk Bekerja BerdasarkanLapangan Pekerjaan di Kabupaten Pidie, Tahun2010 – 2014 (Sumber: BPS Kabupaten Pidie, 2015)

Gambar 10.Persentase Jumlah Penduduk Miskin di KabupatenPidie, Tahun 2010 – 2014(Sumber: BPS KabupatenPidie, 2015)

Gambar 11. Grafik Struktur Penduduk Kabupaten PidieTahun 2015

Gambar 12. Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pidie,Tahun 2015

Gambar 13. Proyeksi Indikator Kependudukan Kabupaten PidieTahun 2016-2020 (Sumber: BPS Kabupaten Pidie(data diolah), 2015)

15

15

20

24

29

31

44

45

46

47

50

50

116

Page 11: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

x

Gambar 14. Wilayah pengembangan komoditas bawang merahdi Kabupaten Pidie (Sumber: Hasil Analisis GISFakultas Pertanian 2015)

Gambar 15. Wilayah pengembangan komoditas cabai diPropinsi Aceh (Sumber: Hasil Anilisis GIS FakultasPertanian 2015)

164

173

Page 12: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Rencana Aksi

Salah satu tantangan pembangunan pertanian adalah

pemenuhan kebutuhan pangan, penyediaan bahan baku industri dan

peningkatan ekspor komoditas pertanian strategis dan komoditas

unggulan nasional lainnya.Dalam rangka peningkatan produksi

pertanian komoditas strategis dan unggulan nasional tersebut,

pembangunan pertanian yang berskala ekonomi harus dilakukan

melalui perencanaan wilayah di bidang pertanian secara komprehensif

dan terpadu sejalan dengan tata kelola pemerintahan di era otonomi

daerah, sehingga diperlukan kebijakan pembangunan pertanian yang

sejalan dengan prinsip-prinsip pengembangan wilayah yang oleh

Kementerian Pertanian dilakukan melalui kebijakan dan pendekatan

pengembangan kawasan pertanian.

Pendekatan kawasan pertanian ini dimaksudkan untuk

mengutuhkan kegiatan usahatani mulai subsistem hulu, on farm dan

hilir. Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian yang

berbasis kawasan dalam implementasinya harus fokus pada komoditas

unggulan nasional dan fokus pada lokasi pengembangan (tidak

terpencar) agar memenuhi skala ekonomi dalam penyediaan

infrastruktur dan distribusi input serta efisiensi pelayanan informasi

pasar dan teknologi. Disamping itu, dalam rangka penganekaragaman

produk pertanian, dimasing-masing daerah tetap dimungkinkan untuk

dikembangkan komoditas andalan provinsi maupun kabupaten.

Hal ini sejalan dengan salah satu misi RPJM Kabupaten Pidie

Tabun 2012-2017 yang menekankan pada mewujudkan percepatan

Page 13: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

2

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, dengan tujuan

meningkatkan kemandirian ekonomi kerakyatan dengan

memanfaatkan potensi wilayah secara optimal yang sasaran akhirnya

adalah meningkatnya ketahanan pangan dan optimalisasi sektor

unggulan daerah.

Melalui pendekatan ini diharapkan berbagai program dan

kegiatan pertanian dapat dipadukan menjadi suatu kesatuan yang

utuh, baik dari perspektif sistem maupun kewilayahan, sehingga dapat

mendorong tercapainya peningkatan daya saing komoditas, wilayah

serta kesejahteraan petani sebagai pelaku usahatani.

Konsep dan pendekatan pengembangan kawasan pertanian,

strategis dan kebijakan pendukungnya serta langkah-langkah

implementasinya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pengembangan

Kawasan Pertanian. Garis-garis besar arahan manajemen dan teknis

dari Peraturan Menteri Pertanian tersebut untuk mendukung

penguatan perencanaan pengembangan kawasan pertanian nasional

ini, maka kabupaten diwajibkan untuk menyusun action plan (rencana

aksi) dengan berpegang pada masterplan yang disusun provinsi.

1.2 Kerangka Dasar

Penyusunan action plan ini adalah sebagai bahan kajian dan

mengungkapkan tentang potensi wilayah berdasarkan subsektor

tanaman pangan dan hortikultura. Penyusunan ini juga dimaksudkan

untuk memahami subsektor mana yang berkembang pesat dan

komoditas andalan yang potensinya perlu didorong untuk

dikembangkan lebih baik lagi. Sehingga perlu adanya suatu

pengakajian lebih lanjut mengenai strategi dalam pengembangan yang

tidak menyebabkan ketimpangan pendapatan masyarakat.

Page 14: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

3

Tujuan dari penyusunan action plan kawasan pertanian tanaman

pangan dan hortikultura adalah untuk mendukung kebijakan

Kementerian Pertanian dalam mengimplementasikan kebijakan

pengembangan kawasan berbasis komoditas strategis; mengarahkan

perencanaan kawasan selaras dengan kebijakan nasional;

menyediakan pedoman bagi para perencana dan pengambil keputusan

di provinsi, kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya; serta

meningkatkan kinerja pengembangan kawasan komoditi strategis

pangan dan hortikultura secara terukur.

Sasaran yang hendak dicapai dari Penyusunan Action plan

Kawasan Pertanian Pangan dan Hortikultura adalah:

1. Menyediakan panduan bagi para perencana di pusat dan daerah

dalam merencanakan dan menetapkan sasaran dan lokasi kegiatan

untuk mendukung pencapaian target produksi/populasi dan

produktivitas pangan dan hortikultura,

2. Menyediakan acuan bagi para pengambil keputusan di pusat dan

daerah dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan

pengembangan komoditas pertanian strategis dan unggulan

nasional secara komprehensif dan terpadu mulai dari aspek hulu,

hilir maupun aspek penunjangnya dalam rangka mewujudkan

sinergitas dan pembangunan pertanian yang berbasis kawasan, dan

3. Mendorong sinergitas perumusan dan implementasi kebijakan

nasional dan daerah dalam pengembangan padi, jagung, kedelai,

cabai, bawang sesuai dengan kondisi agroekosistem setiap wilayah

guna mendukung tercapainya 4 target sukses Kementerian

Pertanian.

Page 15: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

4

1.3 Dasar Hukum

Dasar hukum dari penyusunan action plan pengembangan

kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten

Pidie adalah sebagai berikut:

Undang-Undang Nomor41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan,

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah,

Permentan RI Nomor : 19/permentan/HK.140/4/2015 tentang

Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun

2005 – 2025,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

2015 – 2019,

Qanun Nomor 12 Tahun 2013 tentang RPJM Aceh 2012-2017,

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman Pangan,

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012

Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian,

Renstra Pertanian Tanaman Pangan Aceh 2012-2017.

1.4 Pengertian

Dalam penyusunan masterplan kawasan pertanian tanaman

pangan dan hortikultura ini digunakan beberapa pengertian, yang

sebelumnya perlu didefinisikan untuk memperjelas pemahaman,

definisi-definisi pengertian dasar dalam penyusunan master plan ini

disajikan di bawah ini:

Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) adalah peralatan yang

dioperasikan tanpa atau dengan motor penggerak untuk kegiatan

Page 16: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

5

budidaya, pemeliharaan, panen, pasca panen,pengolahan hasil

tanaman pangan dan hortikultura.

Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang memberikan

kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya

resiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada

anggota masyarakat dan/atau lembaga masyarakat melalui

Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK).

Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau memproduksi tanaman pangan dan

hortikultura.

FATIH (Fasilitasi Terpadu Investasi Hortikultura) adalah suatu

jejaring kerja yang diwadahi dalam suatu wadah koordinasi melalui

faktor penentu keberhasilan investasi (kebijakan, prasarana, sarana,

modal dan teknologi, kelembagaan, SDM, sistem informasi dan lain-

lain) serta merupakan konsep yang digunakan untuk menciptakan

iklim usaha dibidang hortikultura yang kondusif sekaligus dapat

meningkatkan daya saing produk.

GAP (Good Agriculture Practices) atau cara budidaya yang baik

dan benar adalah panduan umum dalam melaksanakan budidaya

tanaman buah secara benar dan tepat, sehingga diperoleh

produktivitas tinggi, mutu produk yang baik, keuntungan optimum,

ramah lingkungan dan memperhatikan aspek keamanan, kesehatan

dan kesejahteraan petani, serta usaha produksi yang berkelanjutan.

Kawasan Agribisnis Hortikultura adalah suatu ruang geografis

yang didelinasi oleh batas imaginer ekosistem dan disatukan oleh

fasilitasi infrastruktur ekonomi yang sama sehingga membentuk

kawasan yang berisi berbagai kegiatan usaha berbasis hortikultura

mulai dari penyediaan sarana produksi, budidaya, penanganan dan

pengolahan pasca panen dan pemasaran serta berbagai kegiatan

pendukungnya.

Page 17: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

6

Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber

daya alam, sumber dayamanusia, dan sumber daya buatan.

Kelembagaan Usaha adalah kelembagaan petani merupakan unsur

yang sangat penting untuk mendukung pengembangan usaha bisnis

guna merespon pasar dan persaingan, meningkatkan efisiensi

produksi, serta mengefektifkan pelayanan yang menunjang

pengembangan. Pengembangan kelembagaan di tingkat petani

diarahkan untuk membentuk kelompok tani, asosiasi produsen atau

koperasi usaha sehingga dapat meningkatkan posisi tawar.

Kelompok Tani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,

ekonomi dan sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usahanya.

Konversi Lahan Konversi lahan dapat diartikan sebagai berubahnya

fungsi sebagian atau seluruh kawasan dari fungsinya semula seperti

direncanakan menjadi fungsi lain yang berdampak negatif terhadap

lingkungan dan potensi lahan itu sendiri atau Konversi lahan dapat

juga diartikan sbagai alih fungsi atau mutasi lahan secara umum

menyangkut transformasi dalam pengalokasian sumberdaya lahan

dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya.

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah organisme yang

dapat merusak, mengganggu dan menyebabkan kehilangan dan

kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan.

Peningkatan Konsumsi dan Akselerasi Ekspor adalah

pengembangan hortikultura dengan berbagai upaya peningkatan

produksi dan mutu diikuti oleh upaya peningkatan konsumsi yang

merupakan satu kesatuan dengan aspek produksi dan distribusi

(produksi tidak dapat menaikan tanpa peningkatan konsumsi).

Penyuluh Pertanian adalah perorangan yang melakukan kegiatan

penyuluhan pertanian. Penyuluh Pertanian PNS adalah pegawai

negri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

Page 18: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

7

secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi

lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan

pertanian.

Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur tumbuh dan

perangsang tumbuh, serta organisme renik atau virus yang

digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman.

Pestisida Nabati adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya

berasal dari tumbuhan.

PHT (Pengendalian Hama Terpadu) adalah sistem pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan dengan menerapkan berbagai

macam cara pengendalian yang kompatibel (termasuk biologi,

genetik, mekanis, fisik, kimia dan peraturan) dengan cara

seharmonis mungkin, guna mempertahankan populasi hama berada

dalam suatu tingkat dibawah tingkat yang merugikan secara

ekonomi.

PIP (Petugas Informasi Pasar) adalah petugas yang melaksanakan

kegiatan pelayanan di bidang informasi, baik pada tingkat sentra

produksi maupun pada tingkat sentra pasar, khususnya harga

komoditas tanaman pangan dan hortikultura setiap hari.

PUAP (Program Usaha Agribisnis Pedesaan) merupakan terobosan

Departemen Pertanian dan bagian dari PNPM-N, melalui lembaga

ekonomi petani di perdesaan berupa fasilitas permodalan serta

pendayagunaan kepada Gapoktan, dengan aktivitas ekonomi yang

akan dilakukan direncanakan sendiri oleh Gapoktan sesuai dengan

potensi ekonomi dan kondisi wilayah setempat.

Sentra Produksi atau Sentra Komoditas adalah suatu kawasan

yang mencapai skala usaha ekonomi tertentu sehingga layak

dikembangkan sebagai satuan pengembangan agribisnis.

Sertifikasi Buah adalah penilaian atau apresiasi yang diberikan

kepada petani atau pemilik kebun atas penilaian terhadap usaha

tani yang dilakukan. Hasil apresiasi atau penilaian terhadap objek

Page 19: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

8

tanaman dikelompokkan menjadi produk Prima Satu (P-1), Prima

Dua (P-2), dan Prima Tiga (P-3).

Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang dibudidayakan secara

intensif dan dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai tanaman

obat, baik manusia maupun untuk pengendalian hama dan

penyakit pada tanaman.

Tanaman Buah adalah tanaman budidaya yang terdiri dari tanaman

buah pohon, tanamanbuah merambat dan semusim, tanaman buah

terna dan tanaman buah perdu.

Tanaman sayuran adalah tanaman budidaya yang terdiri dari

tanaman sayuran daun,tanaman sayuran buah, dan tanaman

sayuran umbi.

UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan) adalah suatu lembaga

ekonomi pedesaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa dalam

rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk

mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun diluar

kelompok tani atau gapoktan.

Varietas adalah bagian dari satu jenis tanaman yang ditandai oleh

bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, biji, dan sifat-sifat

lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kajian adalah komoditi strategis tanaman pangan

dan hortikultura yang terdiri dari: padi, jagung, kedelai, cabai, bawang

merah, Kacang tanah, Kacang Hijau, Pisang Barangan, Duku, Durian

dan manggis di Kabupaten Pidie. Kajian dilakukan mengikuti Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang

Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian. Ruang lingkup komponen

Page 20: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

9

isi dari master plan pengembangan kawasan pertanian pangan dan

hortikultura adalah: 1) isu-isu strategis, 2) skenario arah kebijakan, 3)

strategi pengembangan, dan 4) tujuan dan sasaran pengembangan

jangka menengah (5 tahun).

Page 21: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

10

BAB 2ARAH DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN

PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

2.1 Isu Strategis Dalam Pengembangan Kawasan Pertanian

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten

Pidie tahun 2012 –2017 menempatkan sektor pertanian sebagai

prioritas dalam meningkatkan ketahanan pangan dan nilai tambah

hasil produksi pertanian. Untuk itu, sektor pertanian merupakan

penggerak bagi pengembangan sektor lainnya seperti perdagangan dan

industri pengolahan. Kontribusi Kabupaten Pidie untuk penyediaan

pangan nasional ditarget menjadi 5%–10% pada tahun 2017.

Kecukupan produksi komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai,

Pisang, cabai dan bawang merah, Kacang tanah, Kacang Hijau, Duku,

Durian dan manggis merupakan agenda utama bagi peningkatan

ketahanan pangan nasional yang selama ini masih tergantung pada

impor.

Pasar tunggal ASEAN yang tergabung dalam Asean Economic

Community (AEC) akan berlaku efektif pada 31 Desember 2015.

Dengan berlakunya AEC maka pergerakan barang, jasa, investasi,

tenaga terampil, modal termasuk di dalamnya produk pertanian akan

bebas diperdagangkan di dalam kawasan Asean. Untuk itu pertanian

harus diperkuat agar tetap menjadi basis penghidupan rakyat dan

tidak tergilas oleh produk negara Asean yang lebih murah. Oleh karena

itu, kualitas dan kuantitas produk pertanian harus ditingkatkan secara

efisien dan berdaya saing tinggi.

Sektor pertanian masih merupakan penyumbang terbesar bagi

ketersediaan lapangan kerja nasional. Sementara tingkat kemiskinan di

Page 22: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

11

Aceh khususnya Kabupaten Pidie masih diatas rata-rata nasional dan

ironisnya merupakan fenomena pedesaan yang merupakan basis

pertanian. Pemerintah Kabupaten Pidie memiliki target untuk

menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2017 menjadi 19,50%.

Oleh karena itu, sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan petani. Produktivitas padi (5,6 ton/ha)

sudah lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu padi (4,90 ton/ha) dan

jagung (4,0 ton/ha) rmasih di bawah ata-rata nasional dan jagung (4,20

ton/ha) kemudian untuk kedelai Aceh (1,7 ton/ha) sudah lebih tinggi

dari nasional (1,30 ton/ha), begitu juga dengan beberapa komoditi

tanaman hurtikultura yang sudah mulai meningkat hasil produksinya.

2.2 Arah dan Kebijakan

Arah dan kebijakan pengembangan kawasan tanaman pangan

hortikultura Aceh sesuai dengan Renstra Kementrian Pertanian 2015–

2019 serta dinamika perubahannya yang difokuskan pada

kesejahteraan rakyat dalam aspek ekonomi dan pangan. Strategi

pembangunan pertanian nasional 2015 – 2019 menjadikan basis

produksi komoditas pangan, komoditas ekspor, penyedia bahan baku

bio-industri dan bio-energi dengan pedekatan kawasan. Strategi

pembangunan pertanian mengarah kepada: 1) revitalisasi lahan; 2)

revitalisasi perbenihan dan perbibitan; 3) revitalisasi infrastruktur dan

sarana; 4) revitalisasi sumber daya manusia; 5) revitalisasi pembiayaan

petani; 6) revitalisasi kelembagaan petani; dan 7) revitalisasi teknologi

dan industri hilir.

Adapun visi pembangunan Kabupaten Pidie tahun 2012 – 2017

adalah “Terwujudnya Masyarakat Pidie Yang Islami, Sehat, Cerdas,

Makmur, Damai dan Bermartabat”. Pidie Sejahtera mengandung

pengertian diantaranya terwujudnya kesejahteraan masyarakat Pidie

melalui pembangunan ekonomi berazaskan pada potensi unggulan

Page 23: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

12

lokal dan berdaya saing. Diantara misi pembangunan Pidie adalah

memperkuat struktur ekonomi dan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia (SDM) dengan mengembangkan kerangka ekonomi

kerakyatan melalui peningkatan potensi sektor unggulan daerah dalam

upaya membangun kualitas hidup masyarakat secara optimal,

menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dengan

pembangunan ekonomi yang difokuskan kepada sektor pertanian yang

berbasis potensi lokal masing-masing wilayah.

Demikian juga, misi mewujudkan peningkatan nilai tambah

produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA yang mampu

memanfaatkan potensi SDA yang berdaya guna dan berhasil guna

secara optimal dengan mendorong masyarakat yang lebih produktif,

kreatif dan inovatif.

Sasaran pembangunan Kabupaten Pidie diantaranya:

meningkatkan pertumbuhan ekonomi non migas dari 5,89 %

menjadi 7,38 %,

meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat non migas dari

6,7 juta menjadi 8,5 juta rupiah,

meningkatkan sentra-sentra agribisnis dalam penyediaan produk-

produk pertanian yang cukup, bermutu dan aman konsumsi,

meningkatkan pengembangan sektor pertanian berbasis komoditi

unggulan sesuai dengan sumberdaya alam dan agro-ekosistem

wilayah,

meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan Aceh,

meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan,

menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi (growth pole and growth

center) sebagai daya saing wilayah,

meningkatkan produk unggulan lokal yang kreatif, inovatif, serta

memiliki kekhasan.

Page 24: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

13

Adapun visi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pidie

adalah “Terwujudnya Masyarakat Tani Yang Tangguh Dan Mandiri

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Di Kabupaten Pidie”

dengan misi:

meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah,

meningkatkan kapasitas SDM petani dan Aparatur Petugas

Pendamping,

meningkatkan kemitraan usahatani antara swasta dan petani,

meningkatkan aksebilitas modal dan pasar,

melakukan reformasi birokrasi bidang pembangunan pertanian

tanaman pangan.

Page 25: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

14

BAB 3KERANGKA PIKIR

Kerangka dasar penyusunan masterplan pengembangan kawasan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura dimulai dari analisis

kondisi saat ini. Analisis kondisi saat ini diantaranya meliputi

ketersediaan sumberdaya lahan dan kesesuaiannya dengan

karakteristik lahan dan RTRW, ketersediaan SDM, infrastruktur,

sarana dan prasarana pertanian, capaian pembangunan dan kendala

serta analisis kebijakan baik pemerintah daerah maupun pusat.

Berangkat dari kondisi saat ini, arah kebijakan pemerintah

daerah dan pusat serta isu-isu strategis daerah, nasional maupun

global akan menjadi acuan dalam penetapan target pengembangan

kawasan pada lima tahun kedepan. Analisis dilengkapi dengan analisis

risiko dan potensi hambatan dan ancaman dalam pelaksanaan rencana

pengembangan kawasan pertanian. Secara singkat, kerangka pikir

pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura

Kabupaten Pidie dapat dilihat pada Gambar 1.

Pola pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura Aceh dilakukan untuk pengembangan kawasan yang

sudah ada. Pola ini bertujuan untuk memperluas skala produksi, serta

melengkapi/memperkuat simpul-simpul agribisnis yang belum

berfungsi optimal yang didukung oleh beberapa faktor sebagaimana

terlihat pada Gambar 2.

Page 26: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

15

Gambar 1. Kerangka pikir masterplan pengembangan kawasan Pertaniantanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Pidie 2016–2020

Gambar 2. Faktor Pendukung pengembangan kawasan tanamanpangan dan hortikultura Kabupaten Pidie 2016 – 2020

Page 27: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

16

BAB 4METODOLOGI PENGEMBANGAN KAWAN PERTANIAN

4.1 Jenis Data dan Sumbernya

Data sekunder diperoleh dari data BPS, Dinas Pertanian dan

Peternakan kabupaten Pidie, Bappeda Kabupaten Pidie dan Badan

Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan dan instansi terkait

lainnya.

Data primer diperoleh dari survey lapangan, adapun tujuan survey

lapangan adalah untuk memahami kondisi riil kawasan serta

meramalkan kecenderungan perkembangannya pada masa mendatang.

Lokasi survey lapangan dilakukan pada daerah sentra produksi padi,

jagung, kedelai, bawang merah dan pisang dengan metode sampling

dalam wilayah Kabupaten Pidie.

4.2 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.2.1 Analisis Kesesuaian Lahan

Data morfologi lahan dan tanah maupun data sifat fisika dan

kimia tanah, ditabulasi sesuai kebutuhan dan format kriteria

kesesuaian lahan masing-masing komoditas yang telah disusun oleh

Departemen Pertanian (2005). Data tersebut disesuaikan (matching)

dengan kriteria kesesuaian lahan untuk masing-masing komoditas

unggulan terpilih. Selanjutnya kelas kesesuaian lahan aktual tersebut

direkomendasikan/diperbaiki dengan memberikan berupa input atau

masukan yang diperlukan sehingga menghasilkan kelas kesesuaian

lahan potensial. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menilai

tingkat kesesuaian lahan komoditas pertanian tanaman pangan dan

Page 28: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

17

hortikultura. Untuk mencapai data yang maksimal dalam

menyesuaikan kelas lahan dengan tanaman di lokasi penelitian maka

data tersebut harus dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan

sistem klasifikasi kesesuaian lahan berpedoman pada klasifikasi yang

dikeluarkan oleh Deptan (2005), dari hasil ini akan diketahui tingkat

kesesuaian lahan untuk penataan kawasan pertanian tanaman pangan

dan hortikultura di Kabupaten Pidie.

Analisis kesesuaian lahan dilakukan dalam keadaan aktual

berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang sudah dilakukan oleh

instansi terkait seperti Bappeda. Penilaian dengan komoditi unggulan

kawasan dilakukan dengan cara mencocokkan antara karakteristik

lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Karakteristik lahan yang

dinilai adalah temperatur, ketersediaan air, media perakaran, retensi

hara, bahaya sulfidik, bahaya erosi dan bahaya banjir. Hasil evaluasi

menghasilkan 4 kelas kesesuaian lahan yaitu sangat sesuai (S1), cukup

sesuai (S2), sesuai marginal (S3), dan tidak sesuai (N).

Penilaian kesesuaian lahan mengacu kepada kriteria kesesuaian

lahan untuk Komoditas Pertanian yang disusun oleh Djaenudin et al.

tahun 1994 dan 2003. Hasil penilaian kesesuaian lahan disajikan

dalam bentuk peta kesesuaian lahan yang menyajikan distribusi, luas

dan kendala pengembangan suatu komoditas pertanian di kawasan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura Aceh.

4.2.2 Analisis Tata Ruang

Tata ruang dilakukan melalui membandingkan peta kawasan

pertanian yang sudah ada dengan RTRW Kabupaten Pidie dengan cara

melakukan tumpang tindih (overlay) antara peta kawasan pertanian,

peta kawasan hutan dan konservasi, peta penggunaan lahan, peta

lereng dan peta jenis tanah. Hasil analisis tata ruang digunakan untuk

Page 29: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

18

menganalisa ketersediaan ruang untuk pengembangan komoditas

andalan yang sesuai dengan ketentuan peruntukan ruang dalam

RTRW. Analisis tata ruang juga melibatkan kegiatan telaah dokumen

yang mencakup beberapa aspek kebijakan tata ruang wilayah, antara

lain, sebagai berikut:

1. Rencana struktur tata ruang wilayah, yang memuat informasi

sistem pusat-pusat pemukiman dan sistem prasarana wilayah,

2. Rencana pemanfaatan ruang terkait dengan keberadaan kawasan

lindung dan budidaya,

3. Rencana pengembangan kawasan strategis.

4.2.3 Analisis Budidaya Pertanian

Analisis budidaya pertanian dilakukan dengan mengkaji pola

tanam, agroklimatologi, sistem dan metode budidaya pertanian,

ketersediaan benih dan bibit, ketersediaan air dan hal-hal yang

mengganggu produksi pada kondisi saat ini dengan tujuan untuk

melihat kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas komoditi

unggulan.

4.2.4 Analisis Kelembagaan dan Sosial Ekonomi

Analisis kelembagaan dan sosial ekonomi dilakukan untuk

melihat perkembangan ekonomi Aceh dan dibandingkan dengan

perkembangan ekonomi regional, pendapatan per kapita dan ekonomi

kerakyatan. Dilihat pula peran lembaga-lembaga yang terkait dalam

perkembangan usaha tani komoditi unggulan, misalnya lembaga

keuangan, koperasi, organisasi petani dan pedagang serta kelompok

tani.Analisis Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Penunjang

Analisis ini mengkaji bagaimana kondisi infrastruktur, sarana

dan prasarana penunjang saat ini dan daya dukungnya untuk

Page 30: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

19

mencapai visi dan misi kawasan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura Aceh.

4.2.5 Analisis Rantai Pasok dan Rantai Nilai

Analisis rantai pasok mengkaji efisensi dan efektivitas pasokan

agroinput untuk dapat diakses oleh petani di kawasan serta bagaimana

aliran produk agar dapat mencapai konsumen akhir. Bagaimana peran

stakeholder dalam menjaga aliran rantai pasok. Sementara analisis

rantai nilai mengkaji proses pertambahan nilai dari petani produsen

hingga industri pengolahan yang ada di sekitar kawasan. Hal ini

penting dikaji untuk menjamin aliran pasokan dari produsen ke

konsumen dan memaksimum nilai tambah yang dapat diperoleh

daerah melalui industri pengolahan.

4.3 Strategi Penyusunan Masterplan dan Roadmap PengembanganKawasan Pertanian

Penyusunan masterplan dan roadmap pengembangan kawasan

pertanian mengikuti alur proses seperti disajikan pada

Gambar3Penyusunan masterplan dan roadmap pengembangan

kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura Aceh dilakukan

secara partisipatif melalui Forum Group Discussion (FGD). FGD

melibatkan Pihak terkait di tingkat Kecamatan dan SKPD Rumpun Tani

tingkat Kabupaten, perguruan tinggi, unsur pengusaha dan petani.

Pada saat FGD dilakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman berdasarkan data hasil analisis dan pengalaman empiris

dari setiap unsur yang terlibat dalam FGD.

Hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dipetakan ke dalam analisis SWOT. Roadmap dan strategi

Page 31: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

20

pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura

Kabupaten Pidie diturunkan dari analisis SWOT dalam upaya

memanfaatkan kekuatan dan kesempatan guna mengatasi kelemahan

dan ancaman.

Gambar3. Skema alur penyusunan masterplan pengembangankawasan pertanian Kabupaten Pidie

Page 32: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

21

4.4 Peta Kawasan

Pembuatan peta penyusunan master plan pengembangan

kawasan tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten Pidie

mengunakan sumber data sebagai berikut:

1. Peta Rupa Bumi Indonesia, Indeks Peta Sumatera, 2013.

2. Analisis kesesuaian lahan mengunakan data analisis Bappeda

Kabupaten Pidie berupa satuan peta lahan, 2015.

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/Permentan/ CT.140/

8/2012/ tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian.

4. Pedonam Teknis Penyusunan Action Plan Kawasan Pertanian

Tahun 2016.

5. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pidie 2014-2034.

6. Atlas Peta Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Padi,

Jagung, Kedelai, dan Ubi kayu Kabupaten Pidie,

KementerianPertanian 2015.

7. Hasil Focus Group Discussion (FGD) bersama Dinas Pertanian dan

Peternakan, Pihak terkait di tingkat kecamatan dan SKPD

rumpun Tani Tahun 2016.

Page 33: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

22

BAB 5POTENSI KOMODITAS UNGGULAN DAN

KAWASAN PERTANIAN

5.1 Kondisi Umum Wilayah

Kabupaten Pidie terletak pada 4,30 - 4,6 LU dan 95,75 - 96,20 BT.

Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten dalam daerah

Kabupaten Pidie yang mempunyai luas wilayah 3.086,90 km2, yang

terbagi dalam 23 kecamatan, 715 gampong, 20 kelurahan dan 94

mukim, dengan ibukota kabupaten adalah Sigli yang terletak lebih

kurang 112 km sebelah timur ibukota Kabupaten Pidie.

Kabupaten Pidie memiliki batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Timur dengan Kabupaten Pidie Jaya;

- Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Besar;

- Sebelah Utara dengan Selat Malaka;

- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya.

Jumlah kecamatan di Kabupaten Pidie sebanyak 23 kecamatan,

sedangkan jumlah gampong/desa secara keseluruhan terdiri atas 735

gampong/desa. Kecamatan yang memiliki gampong/desa terbanyak

adalah Kecamatan Pidie dan Padang Tiji, sedangkan Kecamatan yang

memiliki gampong/desa paling sedikit adalah Kecamatan Gempang.

Hal ini tercamtum pada tabel 5.1 di bawah ini.

Page 34: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

23

Tabel 1. Jumlah Kecamatan dan Gampong/Desadi Kabupaten Pidie Tahun 2015

No Nama Kecamatan JumlahGampong/Desa

1 2 31 Geumpang 62 Mane 83 Glumpang Tiga 344 Glumpang Baro 215 Mutiara 296 Mutiara Timur 487 Tiro/Truseb 198 Tangse 289 Keumala 1810 Titeue 1311 Sakti 4912 Mila 2013 Padang Tiji 6414 Delima 4415 Grong-grong 1516 Indrajaya 4917 Peukan Baro 4818 Kembang Tanjung 4519 Simpang Tiga 5220 Kota Sigli 1521 Pidie 6422 Batee 2823 Muara Tiga 18

Jumlah 735

Page 35: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemrintahan Kabupaten Pidie

24

Gambar 4. Peta Administrasi Kabupaten Pidie

Page 36: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

25

5.2 Aspek Agroekologis dan Lingkungan

5.2.1 Iklim

Iklim merupakan gambaran kondisi cuaca yang berlangsung di

suatu daerah dalam periode yang cukup panjang. Sehingga unsur-

unsur iklim merupakan faktor yang menentukan dalam kaitannya

dengan potensi sumber daya air terutama menyangkut ketersediaan air

baik untuk kepentingan air bersih maupun untuk pengembangan

pertanian. Dalam studi ini data iklim yang digunakan untuk

kepentingan di atas berasal dari stasiun meteorologi klimatologi yang

merupakan stasiun terdekat dengan daerah kabupaten Pidie. Untuk

menunjang maksud tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan

sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura telah dilakukan

analisa iklim pada daerah studi, analisa iklim digunakan dengan

menggunakan data klimatologi dengan periode pencatatan selama 10

tahun (2006 – 2015).

Data iklim lokasi penelitian yang diolah berasal dari stasiun

pengamatan data iklim yang terdekat dan refresentatif pada masing-

masing kabupaten di Kabupaten Pidie. Rata-rata tipe curah hujan

menurut Schmidt and Fergusson (1951), adalah tipe A (sangat basah)

sampai D (sedang), untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 1.

Iklim Kabupaten Pidie dapat dibagi atas iklim basah dan kering,

masing-masing antara ± 9 bulan dan ± 3 bulan. Dengan curah hujan

rata-rata antara 1000 – 2000 mm/th dengan hari hujan 114 hari/th

Page 37: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

26

Tabel 2. Rata-rata curah hujan tahunan, bulan basah, bulan kering

dan hari hujan masing-masing stasiun pengamatan data

iklim di Kabupaten (Tahun 2006 – 2015).

Tahun Curah Hujan(mm)

Bulan Basah(bln)

Bulan Kering(bln)

Hari Hujan(hari)

2006 2504 9 1 1342007 2957 9 0 1192008 2785 8 2 1152009 2473 10 1 1052010 2786 12 0 1142011 3183 11 1 1192012 1761 5 4 1012013 1482 7 2 1102014 1368 6 2 1152015 735 0 3 87

Jumlah 22034 77 16 1119Rata-rata 2203.4 7,7 1,6 111,9

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Pidie

Menurut Oldeman klasifikasi type iklim berdasarkan komposisi

perbandingan antara bulan basah dan bulan kering yang dihitung

dalam rata-rata curah hujan setahun. Dengan perhitungan curah

hujan tersebut, maka Oldeman mengelompokan iklim di dunia ini

menjadi lima type yaitu: A, B, C, D, E. Berdasarkan perhitungan dapat

diketahui bahwa curah hujan lebih dari 100 mm per bulan mutlak

terpenuhi pada bulan-bulan September-Mei. Sedangkan untuk

mendapatkan peluang curah hujan bulanan jangka panjang lebih dari

200 mm/bulan dengan peluang kejadian 80 % terjadi bulan Oktober-

April.

Berdasarka di atas dapat disimpulkan bahwa tipe curah hujan

pada masing-masing lokasi studi dengan tipe iklim yang berkisar

antara A – D, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 2.

Page 38: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

27

Tabel 3. Tipe iklim pada masing-masing lokasi studidi Kabupaten Pidie

(Sumber: Interpretasi Analisis, 2015).

KabupatenNilai Q

(%)

Tipe

IklimKeterangan

Pidie 20,7 B Basah

5.2.2 Jenis Tanah

Deksripsi dan klasifikasi tanah adalah untuk mengetahui jenis

dan macam tanah berdasarkan sifat-sifat dan ciri tanah dari hasil

pengamatan di lokasi studi. Penelitian/survei tanah dilakukan untuk

mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan

mengelompokkantanah yang sama atau hampir sama sifatnya kedalam

satuan peta lahan (SPL) yang sama serta melakukan interpretasi

kesesuaian tanah dari masing-masing SPL tersebut sebagai landasan

dalam menentukan pengunaan-penggunaan tanah tertentu untuk

pengembangan sebagai kawasan budidaya tanaman pangan dan

hortikultura. Adapun sebaran jenis tanah di Kabupaten Pidie, sesuai

dengan penyebaran geologinya, antara lain: 1) Organosol dan gle

humus, 2) Aluvial, 3) Hidromorf kelabu, 4) Regosol, 5) Podsolik merah

kuning, 6) Rensina, 7) Andosol, 8)Latosol, 9) Komplek podsolik merah

kuning dan litosol, 10) Komplek podsolik merah kuning, litosol dan

latosol, 11) Komplek podsolik coklat, podsol dan litosol, 12) Jenis

komplek rensina dan litosol.

5.2.3 Lereng

Kabupaten Pidie memiliki topografi datar hingga bergunung.

Wilayah dengan topografi daerah datar dan landai sekitar 68 % dari

Page 39: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

28

luas wilayah, sedangkan berbukit hingga bergunung mencapai sekitar

32 % dari luas wilayah.

Topografi Daerah Kabupaten Pidie, terdiri dari:

- Dataran rendah

- Dataran tinggi

- Daerah lembah

- Daerah pegunungan

Dengan perincian sebagai berikut :

- Ketinggian 0 – 100 m Dpl : (20,35 %)

- Ketinggian 100 – 500 m Dpl : (18,23 %)

- Ketinggian 500 – 1000 m Dpl : (23,84 %)

- Ketinggian > 1000 m Dpl : (37,58 %)

- Kemiringan 0 – 8 % : (33,28 %)

- Kemiringan 8 – 15 % : (14,08 %)

- Kemiringan 15 – 25 % : (23,83 %)

- Kemiringan > 25 % : (31,88 %)

Menurut tingkat kemiringan lahan, yang terdapat di Kabupaten

Pidie, cocok untuk pengembangan kawasan usaha tanaman pangan

dan hortikultura. Kemiringan lahan bukan menjadi faktor pembatas

dan kendala untuk pengembangan kawasan tanaman pangan dan

hortikultura. Dari hasil pengamatan dan analisa data peta di

Kabupaten Pidie didominasi oleh lahan datar sampai berbukit.

Sebagaimana terlihat dalam gambar 5. Peta Kemiringan Lereng di

Kabupaten Pidie

Page 40: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

29

Gambar 5. Peta Kemiringan Lereng di Kabupaten Pidie

Page 41: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

30

5.2.4 Penggunaan Lahan

Tabel 4. Data Luas Lahan Berdasarkan PenggunaannyaNama Luas Luas Tegal / Ladang / Ditanami Pohon / Pengembalaan/ sementara Lahan

No. Kecamatan Kecamatan Sawah Kebun Huma Perkebunan Hutan Rakyat PadangHutanNegara tidak Lain-lain Bukan

Diusahakan Rumput Diusahakan Pertanian1 Kota Sigli 975 - 29 - - - - 20 79 8472 Pidie 3.500 1.054 48 - - 700 - 250 517 9313 Indrajaya 3.402 1.164 826 - - - 2 300 95 103 9124 Peukan Baro 3.000 1.180 545 - - - - - 445 8305 Simpang Tiga 5.600 813 1.225 - - - - 25 892 2.6456 Kb. Tanjong 4.650 1.100 261 - - 227 - - 806 2.2567 Batee 10.474 526 927 921 978 1.118 366 1.089 815 590 3.1448 Delima 3.287 1.358 250 33 - 72 - 37 87 1.4509 Grong-Grong 3.117 436 801 6 - - 21 43 235 1.575

10 Padang Tiji 25.871 5.280 1.175 2.180 1.100 3.500 3.597 5.320 589 17 3.11311 Muara Tiga 16.200 1.460 2.150 2.000 1.660 3.200 970 1.535 200 750 2.27512 Mila 2.317 2.041 73 - - - - 26 21 1 15513 Sakti 7.053 2.300 1.708 70 - 316 - 156 273 2.23014 Titeu 2.093 891 79 249 - 5 13 78 150 62815 Tiro / Truseb 8.868 1.595 337 800 - 825 1.411 1.639 96 145 2.02016 Tangse 75.000 1.753 8.130 7.360 10.180 11.147 7.580 8.772 7.630 3.922 8.52617 Gumpang 80.765 611 2.114 - 4.835 90 220 63.731 5.172 3.99218 Mane 76.835 756 3.580 4.080 2.253 820 1.385 58.017 586 1.585 3.77319 Glp. Tiga 9.289 1.105 1.500 1.572 - 1.725 407 1.150 583 1.24720 Mutiara 3.404 815 426 - - - - - 153 2.01021 Mutiara Timur 6.547 1.635 266 246 215 120 1 23 270 3.77122 Glumpang Baro 1.211 681 33 - - - - - 138 35923 Keumala 2.757 1.204 490 53 - 60 121 200 60 56 513

Jumlah 29.758 26.973 19.570 21.221 23.925 16.094 76.898 75.605 16.969 49.202

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Pidie

Page 42: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

31

Gambar 6. Peta Penggunaan Lahan di Kabupaten Pidie

Page 43: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

32

5.2.5 Lingkungan

Pertanian tanaman pangan dan hortikultura adalah komoditas

yang sangat penting dan strategis karena jenis komoditas ini

merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki, yang setiap saat

selalu harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang

layak, aman dikonsumsi dan dengan harga yang terjangkau oleh

masyarakat. Kondisi ini ternyata belum bisa dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya untuk memperkuat pembangunan pertanian di

Kabupaten Pidie. Hal ini masih terlihat dari banyaknya lahan

terbengkalai dan serta pemanfaatan lahan – lahan berlereng untuk

lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, sehingga adanya

upaya dalam penataan kawasan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.

Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura yang sesuai secara karakteristik wilayah akan dapat

menguntungkan secara ekonomi, sehingga hal ini menjadi penting

dalam sebuah perencanaan pengkajian untuk pengembangan kawasan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura dengan

mempertimbangkan kemampuan sumberdaya lahan, sumberdaya

manusia dan kelembagaan sehingga pengembangan suatu komoditas

unggulan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Kenyataan betapa pentingnya pembangunan tanaman pangan

dan hortikultura tersebut telah disadari sepenuhnya oleh Pemerintah

Kabupaten Pidie dengan melihat bahwa pemanfaatan sumberdaya

dalam pembangunan sektor pertanian dimasa mendatang mutlak

memerlukan reorientasi pemikiran dalam pelaksanaannya.

Pembangunan pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan dan

hortikultura, diarahkan pada pembangunan yang berkelanjutan yang

tidak hanya bertumpu pada persoalan produksi semata-mata, tapi

Page 44: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

33

lebih berwawasan kepada peningkatan kesejahteraan dan mutu

kehidupan masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan prioritas utama

kepada produksi, pelestarian sumberdaya dan swasembada pangan,

serta agribisnis yang berwawasan lingkungan.

Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara

oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan

akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih.

Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika

pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan

yang matang untuk berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman yang

diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor

luar dari tanaman itu sendiri.

Faktor dalam dari taman itu adalah genetika dari tanaman

tersebut yang terekspresikan melalui pertumbuhan sehingga diperoleh

hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotik maupun abiotik

yang meliputi unsur–unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan

kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban,

intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan

penyakit. Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman tentunya menjadi sangat bermanfaat.

Untuk dapat memanfaatkan unsur–unsur tersebut secara optimal

maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara

lain pengolahan tanah, pemilihan bibit atau varietas unggul,

pengaturan kebutuhan benih pada petak, pengaturan jarak tanam,

pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi, pengendalian hama

dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau produksi

pertanian.

Page 45: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

34

5.2.6 Agroklimat

Pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan (padi,

jagung, kedelai) dan hortikultura (bawang merah, cabai) di Kabupaten

Pidie mempunyai potensi yang besar, hal ini dapat dilihat dari: a)

kondisi agroklimat mendukung produksi dan produktifitas; b) potensi

wilayah mendukung penetapan komoditas, varitas dan klon; c)

kelengkapan infrastruktur mendukung pewilayahan agropolitan dengan

mempertimbangkan kawasan strategis, sebagaimana terlihat pada

Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Kawasan Strategis di Kabupaten PidieMenurut Sudut Kepentingan

No. Sudut KepentinganKawasan Strategis Kawasan Strategis

A. Kawasan Strategis Nasional1. Pertumbuhan Ekonomi Kapet Bandar Aceh DarussalamB. Kawasan Strategis Aceh

1. Pertumbuhan Ekonomi Koridor Banda Aceh – Lhokseumawe– Langsa – Kuala Simpang

C. Kawasan Strategis Kabupaten

1. Pertumbuhan Ekonomi

a. Kawasan Cepat TumbuhBeureunuen

b. Kawasan Agropolitan Kota Baktic. Kawasan Agropolitan Tangsed. Kawasan Agropolitan Padang Tijie. Kawasan Agropolitan Milaf. Kawasan Minapolitan Batee-

Muara Tigag. Kawasan Minapolitan Simpang

Tiga-Kembang Tanjongh. Kawasan Industri dan Tambang

Batee dan Muara Tiga

2.Sosial dan budaya sertafungsi dan daya dukunglingkungan

- Kawasan Cagar Budaya GuhaTujoh- Kawasan Wisata Bahari MantakTari

Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Pidie

Page 46: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

35

Kawasan sentra produksi pangan dan hortikultura memiliki

tipologi kawasan sesuai klasifikasi sektor usaha pertanian dan

agribisnisnya masing-masing, adapun tipologi kawasan tersebut tersaji

dalam Tabel 6.

Tabel 6. Tipologi kawasan dan persyaratan agroklimat tanamanpangan dan hortikultura.

NoSektor Usaha

PertanianTipologi Kawasan Persyaratan Agroklimat

1. TanamanPangan

Dataran rendah dandataran tinggi,dengan tekstur lahanyang datar, memilikisarana pengairan(irigasi) yangmemadai.

Harus sesuai dengan jeniskomoditi yangdikembangkan sepertiketinggian lahan, jenistanah, testur lahan, iklim,dan tingkat keasamantanah.

2. Hortikultura Dataran rendah dandataran tinggi,dengan tekstur lahandatar dan berbukit,dan tersedia sumberair yang memadai.

Harus sesuai dengan jeniskomoditi yangdikembangkan sepertiketinggian lahan, jenistanah, testur lahan, iklim,dan tingkat keasamantanah.

3. Perkebunan Dataran tinggi,dengan tekstur lahanberbukit, dekatdengan kawasankonservasi alam.

Harus sesuai dengan jeniskomoditi yangdikembangkan sepertiketinggian lahan, jenistanah, testur lahan, iklim,dan tingkat keasamantanah.

4. Agrowisata pengembanganusaha pertanian danperkebunan yangdisamping tetapberproduksidikembangkanmenjadi kawasanwisata alam tanpameninggalkan fungsiutamanya sebagai

Harus sesuai dengan jeniskomoditi yangdikembangkan sepertiketinggian lahan, jenistanah, testur lahan, iklim,dan tingkat keasamantanah.

Page 47: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

36

lahan pertanianproduktif.

5. Hutan wisatakonservasialam

kawasan hutanlindung dikawasantanah milik negara,kawasan ini biasanyaberbatasan langsungdengan kawasanlahan pertanian danperkebunan dengantanda batas wilayahyang jelas.

Sesuai dengan karakteristiklingkungan alam wilayahkonservasi hutan setempat.

Penetapan komoditas unggulan suatu wilayah diharapkan dapat

meningkatkan efisiensi usaha tani dan memacu perdagangan antar

daerah dan antar negara. Hal ini sejalan dengan program pemerintah

yang menetapkan program pembangunan Sentra Pengembangan

Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU).

Untuk membangun sektor pertanian yang kuat, berproduktivitas

tinggi, efisien, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan perlu dilakukan

penataan sistem pertanian dan penetapan komoditas unggulan disetiap

wilayah pengembangan. Pengembangan sentra-sentra produksi

komoditas unggulan dilakukan berdasarkan data sumber daya lahan,

iklim, sosial ekonomi, serta dengan menerapkan teknologi spesifik

lokasi disertai kebijakan pemerintah dearah yang tepat. Komoditas

unggulan yang dapat di kembangkan adalah padi, jagung, kedelai,

bawang merah, cabai dan jeruk.

Untuk meningkatkan produktivitas dan nilai jual, pengembangan

komoditas unggulan perlu dilakukan dengan memperhatikan

kesesuaiannya dengan kondisi agroekosistem, berkelanjutan, serta

didukung kebijakan pemerintah, dukungan juga diperlukan untuk

peningkatan kualitas hasil melalui perbaikan pascapanen.

Page 48: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

37

5.3 Aspek Gangguan Produksi

Pertanian merupakan salah satu bentuk pengolahan sumber

daya alam. Perubahan cuaca dan iklim secara langsung berdampak

pada produk-produk pertanian, karena pada prinsipnya kehidupan

tanaman tidak terlepas dari kondisi cuaca, musim, maupun iklim yang

ada. Perubahan cuaca dan iklim mempengaruhi beberapa aspek,

misalnya mengganggu produksi atau kuantitas hasil produk pertanian.

Untuk mentolerir kondisi lingkungan yang ekstrim, disiapkanlah

varietas yang memiliki daya tahan, baik itu daya tahan terhadap

kekeringan maupun daya tahan terhadap kondisi kelebihan air. Namun

hal ini harus ditunjang dengan adanya pengawalan teknologi yang

baik.

Salah satu kendala menurunnya produksi tanaman pangan dan

hortikultura adalah adanya gangguan penyakit yang dapat menyerang

sejak tanaman disemaikan sampai tanaman dipanen, pada musim

hujan maupun musim kemarau, yang dapat menyebabkan kerugian

yang cukup besar. Peran penyuluh pertanian yang bersentuhan

langsung dengan petani harus lebih ditingkatkan, terutama dalam

mensosialisasikan konsep pertanian yang selaras dengan

perkembangan iklim. Petani harus diajari bagaimana mengembangkan

komoditas selain tanaman pangan yang bernilai jual lebih tinggi. Untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari petani tetap menanam komoditas

pangan, tapi untuk mendapatkan penghasilan lebih, petani harus

mengusahakan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu

bersaing bebas di pasar global.

Pengembangan daerah sentra produksi baru hendaknya diikuti

oleh kesiapan lembaga pemasaran dan infrastrukturnya dalam

membantu menyerap produksi petani. Kesiapan ini sangat diperlukan

Page 49: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

38

agar produksi yang dihasilkan petani dapat disalurkan ke daerah

konsumsi. Jika hal ini tidak diperhatikan maka petani akan kesulitan

memasarkan produksinya. Sistem pemasaran komoditas pertanian

yang tidak efisien, terjadi pada hampir semua daerah produksi

pertanian, menyebabkan posisi petani yang kurang menguntungkan.

Faktor-faktor penyebab lemahnya posisi petani dalam

sistem pemasaran adalah lemahnya permodalan, sifat komoditas

yang mudah rusak, skala usaha yang kecil, sistem transportasi yang

kurang memadai, lembaga-lembaga pemasaran yang belum berfungsi

baik, resiko kegagalan panen dan struktur pasar yang cenderung

oligopsonis. Biaya transportasi dan pungutan-pungutan merupakan

komponen yang cukup besar dalam biaya pemasaran. Biaya yang

besar tersebut menyebabkan petani merasa berat untuk memasarkan

sendiri produknya.

Memperpendek rantai tata niaga adalah suatu alternatif untuk

mengurangi biaya pemasaran sehingga memberi peluang peningkatan

harga di tingkat petani. Alternatif yang lain adalah mengusahakan

pemasaran yang lebih terarah oleh petani, dimana penjualan dapat

dilakukan pada saat harga menguntungkan, dan bukan pada saat

panen. Untuk dapat melakukannya, petani harus mempunyai sarana

penyimpanan produk dan keuangan yang kuat untuk membiayai

keperluan hidupnya selama produknya belum terjual.

Kurangnya informasi mengenai kebutuhan dan produksi pada

daerah konsumsi juga merupakan kelemahan struktur kelembagaan

perdagangan pada pusat produksi dengan pusat konsumsi serta

infrastruktur yang tersedia. Oleh karena nya perlu diciptakan

koordinasi yang baik dalam sistem perdagangan dari daerah produksi

ke daerah konsumsi serta penyempurnaannya melalui pengembangan

jaringan usaha koperasi.

Page 50: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

39

Pembentukan jaringan usaha koperasi ini didasarkan pada

tidak adanya arus informasi tentang situasi daerah produksi pada

pedagang di daerah konsumsi dan terbatasnya informasi daerah

konsumsi pada pedagang di daerah produksi. Informasi yang tidak

diketahui pedagang umumnya mengenai musim panen, jumlah

produksi dan harga di daerah produksi, sedangkan pedagang di daerah

produksi tidak mengetahui informasi tentang waktu yang tepat untuk

mengirim barang sesuai dengan permintaan setiap bulan pada berbagai

wilayah konsumsi.

Beberapa permasalahan mendasar dalam pembangunan

pertanian adalah perubahan iklim global, meningkatnya kerusakan

lingkungan, terbatasnya ketersediaan infrastruktur, belum optimalnya

sistem pembenihan dan pembibitan nasional, terbatasnya akses petani

terhadap permodalan, masih tingginya suku bunga usaha tani,

lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, meningkatnya

alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non-pertanian, kurang

harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan

pertanian.

Kawasan pertanian yang mengembangkan komoditas pangan

utama dari sub-sektor tanaman pangan (terutama padi, jagung,

kedelai) merupakan kawasan yang diarahkan untuk menjadi pemasok

utama kebutuhan pangan masyrakat. Keterpaduan kegiatan yang

dibangun dalam kawasan pertanian tersebut lebih diarahkan untuk

menjadi pemasok utama kebutuhan pangan masyarakat. Keterpaduan

kegiatan yang dibangun dalam kawasan pertanian tersebut lebih

diarahkan untuk dapat menghasilkan produk berdaya saing melalui

peningkatan kuantitas produksi dan produktivitas melalui berbagai

instrument mencakup perluasan areal, penggunaan benih/bibit

unggul, aplikasi teknologi budidaya, pengairan dan kegiatan-kegiatan

Page 51: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

40

lainnya dengan penekanan pada aspek hulu (benih/bibit unggul) dan

aspek budidaya (kuantitas produksi), serta mengedepankan aspek

kualitas dan efisiensi.

Kawasan pertanian yang mengembangkan komoditas bernilai

tinggi dan diminati pasar (mencakup produk-produk unggulan

hortikultura) yang bersifat sebagai produk kebutuhan sekunder atau

bukan kebutuhan pangan utama, merupakan kawasan yang diarahkan

untuk menjadi pemasok terhadap permintaan pasar di tingkat lokal

maupun internasional. Kegiatan yang dibangun dalam kawasan

berorientasi permintaan pasar diarahkan untuk dapat meningkatkan

daya saing produk melalui peningkatan produksi dan kualitas produk,

kontinuitas ketersediaan produk, pengolahan pasca panen, aspek

budidaya (praktik Good Agriculture Practise-GAP), aspek pasca panen

(pengolahan, penyimpanan dan peningkatan kualitas).

Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi aspek gangguan produksi

adalah:

1) Memiliki sumberdaya lahan dengan agroklimat yang sesuai untuk

mengembangkan komoditi pertanian khususnya pangan dan

hortikultura, yang dapat dipasarkan atau telah mempunyai pasar

(disebut komoditi unggulan).

2) Memiliki prasarana dan infrastruktur yang memadai untuk

mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis pangan

dan hortikultura, seperti: jalan, sarana irigasi/pengairan, sumber

air baku, pasar, terminal, jaringan telekomunikasi, fasilitas

perbankan, pusat informasi pengembangan agribisnis, sarana

produksi pengolahan hasil pertanian, dan fasilitas umum serta

fasilitas sosial lainnya.

3) Memiliki sumberdaya manusia yang mau dan berpotensi untuk

mengembangkan kawasan sentra produksi secara mandiri.

Page 52: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

41

4) Konservasi alam dan kelestarian lingkungan hidup bagi kelestarian

sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun ekosistem

secara keseluruhan.

5) Mempunyai sistem distribusi/tataniaga/pemasaran yang efisien.

Faktor-faktor pembatas dalam sistem pemasaran yang dapat

ditanggulangi antara lain adalah: melakukan penjualan produk

secara bersama-sama/massal, pengembangan sarana dan

prasarana transportasi terutama yang menghubungkan sentra

produksi dengan lokasi pemasaran, penyediaan informasi pasar

mengenai harga, volume dan lokasi yang membutuhkan.

6) Mempunyai jaringan distribusi yang efektif dan efisien. Penciptaan

harga yang stabil perlu diupayakan dengan menjamin cukupnya

suplai diseluruh wilayah Indonesia, sehingga kebijaksanaan

stabilisasi harga pangan sebagai pencipta harga yang terjangkau

oleh daya beli masyarakat dan masih mampu menjamin gairah

berproduksi petani dilaksanakan melalui fungsi-fungsi pengadaan

dan penyaluran. Jaringan distribusi pangan selama ini dilakukan

oleh pedagang besar, menengah, kecil dan koperasi dalam saluran

distribusi sesuai dengan kemampuan dan lingkungannya. Sebagai

bagian dari sistem pangan, jaringan distribusi mempunyai

peranan yang penting dilihat dari aspek upaya mendorong dalam

meningkatkan produksi, menjamin stabilitas harga, memberi

kesempatan kerja dan usaha serta menyediakan pangan kepada

konsumen.

7) Mempunyai managemen transaksi. Mengingat sifat-sifat produk

agroindustri yang telah disebutkan sebelumnya, maka

mengharuskan distribusi dilakukan dengan sistem transaksi yang

memperkecil resiko dan memperbesar nilai tambah. Hal ini dapat

dilakukan misalnya dengan sistem hedging dan future trading.

8) Mempunyai manajemen Sarana dan Prasarana. Harus diupayakan

agar sesuai dengan sifat-sifat produknya. Bagi produk yang bulky

dan volumineous dapat diupayakan kedekatan konsumen dalam

Page 53: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

42

pengembangan produknya. Sedangkan bagi produk yang risky

dan perishable dapat dilakukan pengembangan sarana dan

prasarana transportasi spesifik seperti pendingin dan sebagainya.

9) Mempunyai manajemen kelembagaan. Mengingat produk pangan

dan hortikultura seringkali heterogen karena produsen yang kecil

dan jumlahnya banyak, maka diperlukan institutional building dalam

kelembagaan distribusinya.

Infrastruktur penunjang sangat diperlukan untuk mengatasi

gangguan produksi dan diarahkan untuk mendukung pengembangan

sistem yang utuh dan menyeluruh pada kawasan sentra produksi

pangan dan hortikultura, yang meliputi:

1) Dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang subsistem

agribisnis hulu (up stream agribusiness) untuk menunjang

kelancaran aliran barang masuk dari kota ke kawasan sentra

produksi pangan dan sebaliknya, seperti: bibit, benih, mesin dan

peralatan pertanian, pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak dll. Jenis

dukungan sarana dan prasarana dapat berupa:

a. Jalan penghubung antar desa-kota

b. Gudang penyimpanan Saprotan (sarana produksi pertanian)

c. Tempat bongkar muat Saprotan

2) Dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang subsistem

usaha tani/pertanian primer (on-farm agribusiness) untuk

peningkatan produksi usaha budi-daya pertanian: tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

Jenis dukungan sarana dan prasarana dapat berupa:

a. Jalan usaha tani (farm road) dari desa pusat ke desa hinterland

maupun antar desa hinterland yang menjadi pemasok hasil

pertanian.

b. Penyediaan sarana air baku melalui pembuatan sarana irigasi

untuk mengairi dan menyirami lahan pertanian.

Page 54: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

43

c. Sub terminal pengumpul pada desa-desa yang menjadi hinterland

3) Dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung subsistem

agribisnis hilir (down stream agribusiness) berupa industri-industri

pengolahan hasil pertanian sebelum dipasarkan sehingga mendapat

nilai tambah. Jenis dukungan sarana dan prasarana dapat berupa:

a. Gudang penyimpanan hasil pertanian, termasuk didalamnya sarana

pengawetan/pendinginan (cold storage).

b. Sarana pengolahan hasil pertanian seperti: tempat penggilingan,

tempat pengemasan, tempat pencucian dan sortir hasil pertanian,

sarana industri-industri rumah tangga termasuk food service,

seperti: pembuatan kripik, dodol, jus, bubuk/tepung, produk segar

supermarket, aero catering, dan lain-lain.

c. Sarana pemasaran dan perdagangan hasil pertanian seperti: pasar

tradisional, kios cendramata, dan terminal agribisnis.

d. Terminal, pelataran, tempat parkir serta bongkar muat barang,

termasuk sub terminal agribisnis (STA).

e. Sarana promosi dan pusat informasi pengembangan agribisnis

f. Sarana kelembagaan dan perekonomian seperti bangunan koperasi

usaha bersama (KUB), perbankan, balai pendidikan dan pelatihan

agribisnis.

g. Jalan antar desa-kota, jalan antar desa, jalan poros desa dan jalan

lingkar desa yang menghubungkan beberapa desa hinterland.

h. Sarana penunjang seperti: pembangkit listrik/generator listrik,

telepon, sarana air bersih untuk pembersihan dan pengolahan hasil

pertanian, sarana pembuangan limbah industri dan sampah hasil

olahan.

Page 55: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

44

Gambar 7. Pengembangan komoditi unggulan dan aspek yangmempengaruhinya.

5.4 Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) manunjukkan

persentase penduduk dalam angkatan kerja terhadap penduduk pada

kelompok bukan angkatan kerja. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir,

TPAK Kabupaten Pidie menunjukkan kecenderungan angka menurun

sampai tahun 2013, dan kemudian meningkat menjadi 63,06 % pada

tahun 2014. Nilai ini memberikan gambaran besarnya jumlah angkatan

kerja terhadap penduduk dalam usia bekerja. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sebesar 63,06% penduduk Kabupaten Pidie ikut

berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ekonomi baik telah bekerja

maupun sedang dalam mencari pekerjaan.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kabupaten Pidie semakin meningkat setiap tahun. Gambar

menunjukkan peningkatan jumlah penduduk berdasarkan kelompok

Page 56: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

45

umur di Kabupaten Pidie. Gambar 8 menunjukkan bahwa kelompok

umur produktif menunjukkan kecenderungan meningkat setiap

tahunnya. Penambahan jumlah penduduk produktif akan

meningkatkan penawaran tenaga kerja, sehingga perlu dilakukan

perluasan lapangan pekerjaan untuk menekan laju tingkat

pengangguran di Kabupaten Pidie.

Gambar 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur diKabupaten Pidie,Tahun 2010 – 2014 (Sumber: BPSKabupaten Pidie, 2015)

Dari jumlah penduduk yang telah bekerja berdasarkan lapangan

pekerjaan, sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga

kerja terbesar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada tahun 2014,

sektor pertanian menyerap 44,09% tenaga kerja, diikuti dengan sektor

jasa sebesar 21,19%, perdagangan 17,30%, industri pengolahan

sebesar 4,71 dan lainnya sebesar 12,70%.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Jumlah Penduduk (Ribu Jiwa)

0 - 14 Tahun

15 - 54 Tahun

> 54 Tahun

Page 57: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

46

Gambar 9. PersentaseJumlah Penduduk Bekerja BerdasarkanLapangan Pekerjaan di Kabupaten Pidie, Tahun 2010 –2014 (Sumber: BPS Kabupaten Pidie, 2015).

Gambar 9 menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan

sektor dominan dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Pidie,

namun kecenderungan penyerapan tenaga kerja ini terus menurun

setiap tahunnya. Beberapa penyebab menurunnya penduduk yang

bekerja di sektor pertanian adalah: 1) Perubahan iklim yang

meningkatkan ketergantungan hasil produksi pertanian kepada

keadaan alam, seperti kekeringan, banjir, dll, 2) Semakin

meningkatnya konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan

dan lainnya menunjukkan angka yang relatif konstan. Di sisi lain,

jumlah penduduk yang bekerja di sektor jasa dan perdagangan mulai

meningkat setiap tahun.

Jenis lapangan pekerjaan penduduk akan berhubungan dengan

pendapatan dan tingkat kesejahteraan penduduk. Sektor pertanian

umumnya merupakan sektor andalan pada daerah pedesaan, dimana

mata pencaharian utama masyarakat pedesaan umumnya adalah

petani, peternak dan nelayan. Dari sisi kesejahteraan penduduk,

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

Tahun2010

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Tahun2014

Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan lapanganPekerjaan (%)

Pertanian

Industri Pengolahan

Jasa

Perdagangan

Lainnya

Page 58: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

47

jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan lebih tinggi jika

dibandingkan dengan penduduk di wilayah perkotaan.

Gambar 10. Persentase Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Pidie,Tahun 2010 – 2014(Sumber: BPS Kabupaten Pidie, 2015).

Rata-rata persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Pidie pada tahun 2014 adalah 18,05%. Dari jumlah tersebut 20,52%

jumlah penduduk miskin tinggal di wilayah pedesaan dan 11,76%

penduduk miskin berada pada wilayah perkotaan. Perkembangan

jumlah penduduk miskin tahun 2010 – 2014 menunjukkan angka yang

relatif menurun. Namun distribusi penduduk miskin mayoritas

tersebar di wilayah pedesaan. Jika dihubungkan dengan mata

pencaharian utama masyarakat pedesaan, dapat disimpulkan bahwa

sektor pertanian belum mampu memutuskan lingkaran kemiskinan

masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, program pemberdayaan

masyarakat desa harus diupayakan kepada peningkatan nilai tambah

produk pertanian dan aspek kelembagaan masyarakat untuk dapat

memacu perekonomian desa. Dari persentase penduduk miskin di

Kabupaten Pidie. Berikut merupakan perkembangan kependudukan

0

5

10

15

20

25

Tahun2010

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Tahun2014

Persentase Penduduk Miskin(%) Kota

Persentase Penduduk Miskin(%) Desa

Persentase Penduduk Miskin(%) Total

Page 59: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

48

kabupaten yang menjadi target kawasan pengembangan kawasan

pertanian di Kabupaten Pidie.

Tabel 7. Penduduk Kabupaten Pidie per Kecamatan Tahun 2015

No. KecamatanJenis Kelamin

JumlahLaki-Laki(jiwa)

Perempuan(jiwa)

1. Batee 9.970 9.834 19.804

2. Delima 11.158 11.260 22.418

3. Geumpang 3.239 3.218 6.457

4. Glumpang Tiga 9.364 9.613 18.977

5. Indrajaya 12.338 12.459 24.797

6. Kembang Tanjong 11.020 11.049 22.069

7. Kota Sigli 10.834 10.920 21.754

8. Mila 4.974 4.945 9.919

9. Muara Tiga 9.500 9.322 18.822

10. Mutiara 10.408 10.454 20.953

11. Padang Tiji 11.495 11.477 22.972

12. Peukan Baro 10.025 10.295 20.320

13. Pidie 22.165 22.501 44.664

14. Sakti 10.526 10.656 21.182

15. Simpang Tiga 11.658 11.905 23.563

16. Tangse 13.491 13.496 26.987

17. Tiro/Truseb 3.980 4.055 8.035

18. Keumala 5.114 5.128 10.242

19. Mutiara Timur 17.624 17.823 35.447

20. Grong-Grong 3.461 3.499 6.960

21. Mane 4.488 4.644 9.132

22. Glumpang Baro 5.359 5.798 11.157

23. Titeue 3.603 3.441 7.044

J u m l a h 215.792 217.883 433.675

Page 60: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

49

Tabel 8. Struktur Penduduk Kabupaten Pidie (Per 31 Desember 2015)

No. Struktur UsiaJenis kelaminan Jumlah

PendudukLaki-laki Perempuan

1 > 74 thn 4.111 6.293 10.404

2 70-74 thn 3.236 5.037 8.273

3 65-69 thn 3.722 5.155 8.877

4 60-64 thn 5.787 6.952 12.739

5 55-59 thn 7.173 7.820 14.993

6 50-54 thn 9.307 9.950 19.257

7 45-49 thn 9.924 11.024 20.948

8 40-44 thn 14.065 15.607 27.672

9 35-39 thn 16.181 16.131 32.312

10 30-34 thn 19.825 19.063 38.888

11 25-29 thn 22.402 22.105 44.507

12 20-24 thn 21.826 21.469 43.295

13 15-19 thn 20.925 19.736 40.661

14 11-14 thn 17.489 16.118 33.607

15 6-10 thn 21.359 20.393 41.752

16 0-5 thn 18.460 17.030 35.490

TOTAL 215.792 217.883 433.675

Page 61: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

50

Gambar 11. Grafik Struktur Penduduk Kabupaten Pidie Tahun 2015

Gambar 12. Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pidie, 2015

05000

100001500020000250003000035000400004500050000

Jum

lah

Pend

uduk

Struktur Usia

Struktur Penduduk Kabupaten Pidie

Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk

Page 62: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

51

5.5 Aspek Kelembagaan

5.5.1 Lembaga PermodalanTabel 9. Perkembangan Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi

tahun 2015.

No Sektor Ekonomi Jumlah Kredit(Juta Rupiah) Persentase

1. Pertanian 2.217.243 17,5

2. Pertambangan 49.456 0,4

3. Perindustrian 1.877.351 14,8

4. Listrik. Gas, Air 187.958 1,4

5. Konstruksi 918.011 7,2

6. Perdagangan/Hotel/Restoran 6.255.137 49,3

7.Pengangkutan, Pergudangan Dan

Komunikasi106.423 0,9

8. Jasa Jasa Sosial 141.073 1,1

9. Lain Lain 924.333 7,3

Jumlah 12.676.984 100

Tabel 10. Jumlah Dana Valas Berdasarkan Kabupaten/Kota padaDaerah Pengembangan Kawasan Pertanian di Aceh.

No Kabupaten/KotaJumlah Dana Rupiah Valas (Juta

rupiah)2014 2015

2. Pidie 1.263.895 1.447.710

5.5.2 Lembaga Koperasi

Tabel 11. Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota PengembanganKawasan Pertanian, 2015.

No Kabupaten/KotaJumlah Koperasi

Jumlah AnggotaAktif TidakAktif

1. Pidie 227 279 38.872

Page 63: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

52

5.5.3 Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani

Tabel 12. Jumlah Penyuluh Pertanian pada Wilayah PengembanganPertanian di Aceh, 2015.

No Kecamatan Jlh.Desa

Jumlah Penyuluh Pertanian JumlahKlp. TaniPNS THL-TB Swadaya Total

1 Batee 6 2 3 5 10 1412 Delima 8 1 8 10 19 1583 Geumpang 34 1 4 7 12 574 Glumpang Tiga 21 2 8 12 22 1045 Indrajaya 29 4 6 12 22 1626 Kembang Tanjong 48 2 9 12 23 1687 Kota Sigli 19 1 - - 1 308 Mila 28 1 9 10 20 929 Muara Tiga 18 2 8 10 20 4110 Mutiara 13 3 5 10 18 10111 Padang Tiji 49 4 9 14 27 22312 Peukan Baro 20 3 7 10 20 19613 Pidie 64 5 7 12 24 17014 Sakti 44 2 16 12 30 16915 Simpang Tiga 15 2 6 12 20 14916 Tangse 49 1 12 9 22 20217 Tiro/Truseb 48 1 11 10 22 8718 Keumala 45 3 8 10 21 10719 Mutiara Timur 52 2 12 12 26 17620 Grong-Grong 15 2 2 6 10 4221 Mane 64 1 2 6 9 6822 Glumpang Baro 28 1 5 8 14 11523 Titeue 18 2 5 8 15 59- BPPKP - 12 - - - -

JUMLAH 735 60 162 217 20 2.817

5.6 Aspek Saranadan Prasarana Penunjang

Peran infrastruktur wilayah sangat penting bagi pertumbuhan

ekonomi daerah karena memfasilitasi pemusatan maupun penyebaran

aktivitas ekonomi secara alami. Defisiensi infrastruktur baik secara

kuantitas maupun kualitas akan menghambat distribusi barang secara

efisien, yang merupakan salah satu pilar utama daya saing wilayah.

Page 64: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

53

Berikut ini akan dijelaskan kondisi sarana dan prasarana penunjang

dalam pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Pidie.

5.6.1. Infrastruktur Jalan pada Wilayah Pengembangan Pertanian diKabupaten Pidie.

Tabel 13. Kondisi jalan Kabupaten Pada Wilayah PengembanganPertanian di Aceh, 2015.

No KabupatenKondisi Jalan (km) Yang belum

tembus (km)

Total

(km)Baik Sedang Rusak

1. Pidie 463,9 95,0 17,4 269,2 845,2

5.6.2 Fasilitas Listrik di Aceh

Ketersediaan listrik di Aceh berada dibawah ketersediaan

nasional. Listrik dibutuhkan untuk pengembangan industrialisasi di

Aceh. Untuk mengukur defisiensi terhadap infrastruktur kelistrikan

digunakan cara yang sama, yaitu dengan melihat korelasi antara

pendapatan perkapita dan konsumsi listrik perkapita. Dengan

membandingkan data 33 provinsi di Indonesia, terlihat hubungan yang

positif antara PDRB per kapita dengan tingkat konsumsi listrik.

Provinsi yang memiliki posisi di bawah kurva linier mengalami

defisiensi infrastruktur listrik.

5.6.3 Ketersediaan Jaringan Irigasi

Irigasi adalah usaha penyediaan, pemberian, penggunaan dan

pembuangan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi

irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi bawah tanah, irigasi pompa dan

irigasi tambak. Air irigasi berperan penting dalam peningkatan

produksi pangan terutama padi. Namun dengan ketersedian air yang

semakin terbatas, maka penting untuk melaksanakan tata cara

pemberian air irigasi yang lebih efisien. Pemberian air dapat dinyatakan

efisien bila debit air yang disalurkan melalui sarana irigasi seoptimal

Page 65: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

54

mungkin sesuai dengan kebutuhan tanaman padi pada lahan

pertanian yang potensial. Efisiensi irigasi didefinisikan sebagai

perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi dengan

jumlah kehilangan air yang diberikan. Permasalahan pengelolaan air

irigasi akan timbul jika terjadi kekurangan air di petak tersier sawah.

Tabel 14. Luas Panen Padi Sawah Berdasarkan Irigasi MenurutKabupaten/Kota, 2015

No Kabupaten Irigasi (ha)Non Irigasi

(ha)Jumlah (ha)

1. Pidie 40.221 41.978 82.199

5.7 Aspek Ekonomi dan Perekonomian.

Kondisi perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari beberapa

indikator diantaranya laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan

perkapita dan inflasi. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

diukur dengan nilai PDRB. PDRB Kabupaten Pidie dibandingkan

dengan PDRB wilayah lainnya di Privinsi Aceh pada tahun 2015 lebih

rendah dibandingkan PDRB wilayah lainnya di Provinsi Aceh yang

berada di atas PDRB Kabupaten Pidie.

Berdasarakan indeks Willianson tingkat kesenjangan ekonomi

antar kota dan kabupaten di Aceh relative tinggi hal ini disebabkan

terbatasnya jangkauan sarana dan prasarana. Untuk itu perlu

pemerataan fasilitas ekonomi wilayah dan ketersediaan infrastruktur

antar wilayah.

Berdasarkan uji Tipologi Klassen, terdapat beberapa kabupaten

masuk ke dalam: (i) daerah maju dan cepat tumbuh (7 daerah) yaitu

Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Besar, Biruen, Kota

Banda Aceh, Sabang dan Lhokseumawe. (ii) daerah berkembang cepat,

yaitu Kabupaten Simeulu, Aceh Tenggara, Pidie Jaya, Gayo Lues dan

Page 66: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

55

Kota Subulussalam (iii) daerah maju tapi tertekan, yaitu Kabupaten

Aceh Selatan, Aceh Barat dan Nagan Raya. dan (iv) daerah relatif

tertinggal (8 daerah), yaitu Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Timur, Pidie,

Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Aceh Jaya, dan Kota

Langsa. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dan pendapatan perkapita

yang rendah menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk miskin di

beberapa kabupaten/kota di Aceh.

Untuk itu perlu dilakukan pemetaan sektor keunggulan daerah,

fokus pengembangan melalui kebijakan dan pengeluaran daerah untuk

sektor unggulan yang telah ditetapkan melalui pembiayaan dan efisien

dan efektif, menetapkan kerjasama untuk mengintegrasikan program-

program pembangunan ekonomi antar daerah dengan fungsi kawasan

yang sama, menjalin kemitraan dengan dunia usaha menarik dan

meningkatkan investasi di sektor pertanian, dan menciptakan

pemerataan lapangan kerja di daerah-daerah kabupaten dan kota yang

kurang berkembang.

Ada hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan IPM,

dimana semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik nilai

IPM, hal ini terlihat pada daerah: Aceh Barat, Pidie jaya, Bener Meriah,

Nagan Raya, Aceh Tangah, Kota Banda Aceh dan Sabang. Daerah

dengan pertumbuhan ekonomi dan IPM rendah adalah Daerah Aceh

Utara dan Aceh Timur, sedangkan daerah dengan pertumbuhan tinggi

tapi IPM rendah adalah Kabupaten Aceh Jaya, Piddie, Simelue, Aceh

Selatan, Aceh Besar, Aceh Singkil, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bireun

dan Kota Subussalam.

Perekonomian Kabupaten Pidie diperkirakan akan tumbuh positif

di tahun 2015 Konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap menjadi

sumber pertumbuhan, namun peran investasi diperkirakan akan

meningkat. Manfaat dari peningkatan kualitas infrastruktur wilayah ini

Page 67: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

56

diperkirakan juga akan dinikmati oleh daerah-daerah di luar wilayah

ekonomi Sumatera melalui proses keterkaitan antarindustri.

Percepatan pembangunan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan

pendapatan per kapital yang lebih tinggi dengan mengatasi berbagai

permasalahan dan mengoptimalkan potensi daerah. Tingkat

kemiskinan di Kabupaten Pidie pada tahun 2015 sebesar 17,6 persen,

dan diperkirakan menurun pada tahun 2019 menjadi 6,03 persen.

Penurunan angka kemiskinan bisa dilakukan melalui peningkatan

produktivitas sektor pertanian dan industri padat karya, kenaikan

subsidi pemerintah dan jaringan pengaman agar tidak menjadi

masalah sosial.

5.8 Aspek Konsumsi dan Perdagangan Hasil Pertanian

5.8.1 Aspek Konsumsi

5.8.1.1 Padi/Beras

Pangan pokok adalah pangan yang diperuntukkan sebagai

makanan utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya.

Pangan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras,

demikian juga untuk masyarakat Kabupaten Pidie yang umumnya

menjadikan beras sebagai pangan pokok utama. Dari pohon industri

tanaman padi, diketahui bahwa dari tanaman padi dapat menghasilkan

gabah dan jerami. Selanjutnya dari gabah menghasilkan beras dan

sekam. Konsumsi padi sebagian besar adalah sebagai bahan makanan

pokok dalam bentuk beras, disamping itu juga diperuntukkan untuk

industri lain seperti penganan (kue basah/kue kering), bahan baku

industri pangan yang terdiri dari tepung (tepung instan, olahan bihun),

bahan baku industri tekstil serta pati (modified starch, gum/perekat).

Sementara dedak dapat dipergunakan untuk pembuatan pakan ternak,

pangan serat dan minyak. Dari sekam dapat dihasilkan arang sekam,

abu gosok dan arang aktif. Dari jerami padi dapat dihasilkan kompos,

Page 68: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

57

bahan bakar, pakan ternak dan kertas. Sehingga dapat dikatakan

bahawa beras yang dihasilkan dari tanaman padi tidak hanya

dikonsumsi sebagai makanan pokok tetapi juga diolah menjadi produk

penganan kue, bahan baku industri pangan dan bahan baku industri

tekstil.

Perkembangan konsumsi padi dan beras di Aceh dalam kurun

waktu 2012-2015 dapat di lihat pada (Tabel).

Tabel 15 Konsumsi Padi dan Beras di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

Tahun Komoditi BahanMakanan Pakan Bibit

Diolah untukTercecer Total

MakananNon

makanan

2012Padigagang/Gabah - 6.791 14.242 1.430.441 8.643 83.347 1.543.464

Gabah/Beras 892.100 1.569 - - 6.091 23.071 922.831

2013Padigagang/Gabah - 7.801 15.957 1.653.464 - 95.740 1.772.962

Gabah/Beras 1.042.481 1.821 - - - 26.777 1.071.080

2014Padigagang/Gabah - 7.826 16.009 1.658.851 - 96.052 1.778.738

Gabah/Beras 988.630 1.744 - - 9.961 25.650 1.025.985

2015Padigagang/Gabah - 8.804 17.612 1.759.375 - 101.909 1.887.700

Gabah/Beras 958.136 1.693 - - 10.959 24.892 995.680

Konsumsi terhadap padi dan beras meliputi konsumsi langsung

oleh rumah tangga, penggunaan untuk pakan, bibit dan pengolahan

(makanan dan non makanan), dan tercecer. Konsumsi beras sebagai

pangan pokok dari tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 16,7%

ditahun 2013, namun kemudian menurun ditahun 2014 sebesar 5,2%

dan menurun lagi pada tahun 2015. Penurunan konsumsi beras ini

berhubungan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang

cenderung mengurangi konsumsi nasi khususnya pada masyarakat

kelas menengah, namun juga bisa disebabkan karena semakin

beragamnya pangan alternatif non-beras khususnya yang berbahan

baku gandum.

Page 69: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

58

Konsumsi padi dan beras sebagai pakan relatif stabil, namun

sebagai bibit konsumsi padi cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Dari tahun 2012 sampai ke tahun 2015 terjadi peningkatan konsumsi

padi sebagai bibit sebesar 23,7%. Demikian juga disektor pengolahan

non makanan terjadi fluktuasi terhadap konsumsi padi dan beras.

5.8.1.2 Jagung

Dari pohon industri tanaman jagung diketahui bahwa tanaman

jagung menghasilkan buah/tongkol jagung, daun jagung dan batang

jagung. Dari buah/tongkol jagung dapat dihasilkan tepung jagung yang

selanjutnya dapat dibuat pati jagung untuk industri makanan, dextrin

untuk industri farmasi, berbagai produk makanan (bihun jagung dan

sirup jagung), pakan ternak, kompos dan bahan bakar. Batang jagung

dapat digunakan untuk membuat pulp kertas dan daun jagung dapat

digunakan sebagai hijauan pakan ternak dan kompos. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hasil jagung digunakan sebagaibahan baku industi

makanan dan kimia, bahan baku industri pakan ternak dan

dikonsumsi langsung dalam bentuk bahan primer.

Perkembangan konsumsi total jagung di Kabupaten Pidie dalam

kurun waktu 2012 sampai 2015 dapat dilihat pada (Tabel ).

Tabel 16. Konsumsi Jagung di Aceh Tahun 2012-2015 (Sumber:Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

TahunBahan

MakananPakan Bibit

Diolah untuk

Tercecer TotalMakana

n

Non

makanan

2012 110.433 9.724 1.357 - 32445 8.103 162.062

2013 145.576 10.129 4.677 - - 8.441 168.824

2014 144.251 10.037 4.634 - - 8.364 167.286

2015 135.864 9.491 4.926 - - 7.910 158.191

Sumber: Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie

Page 70: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

59

Konsumsi total jagung meliputi konsumsi langsung oleh rumah

tangga, penggunaan untuk pakan, bibit dan pengolahan (makanan dan

non makanan) dan tercecer. Konsumsi total jagung di Kabupaten Pidie

mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebesar

4,2 %. Namun konsumsi jagung di Aceh mengalami sedikit penurunan

pada tahun 2014 sebesar 0,9% dan semakin menurun pada tahun

2015 sebesar 5%. Penurunan konsumsi jagung ini terkait dengan

penggunaan jagung di Kabupaten Pidie yang masih terbatas pada

penggunaan rumah tangga dan sebagian lagi digunakan sebagai pakan

dan bibit. Konsumsi jagung dalam bentuk pakan dan bibit dari tahun

2012 sampai 2015 relatif stabil, kecuali pada tahun 2013 yang

mengalami peningkatan tajam konsumsi jagung sebagai bibit yaitu

lebih dari 100%. Sementara itu jumlah jagung yang tercecer dari tahun

2012 sampai tahun 2015 mengalami penurunan. Dari(Tabel ) juga

dapat dilihat bahwa diKabupaten Pidie belum ada pengolahan yang

dilakukan terhadap komoditi jagung baik pengolahan bahan makanan

maupun pengolahan non makanan kecuali pada tahun 2012 ada

dilakukan pengolahan jagung dalam bentuk non makanan.

5.8.1.3 Kedelai

Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang digolongkan ke

dalam buah biji berminyak. Menurut pohon industri kedelai diketahui

bahwa tanaman kedelai bisa menghasilkan buah kedelai dan

batang/daun kedelai. Dari biji kedelai dapat diolah diantaranya

menjadi tahu, tempe, kecap, minyak kedelai dan tepung kedelai untuk

pembuatan susu kedelai. Dari pengolahan tahu dihasilkan ampas yang

dapat digunakan untuk pakan ternak dan juga diolah lebih lanjut

menjadi tempe gembos. Dari pengolahan minyak kedelai juga diperoleh

hasil samping berupa bungkil kedelai yang dapat digunakan sebagai

konsentrat pakan ternak, sementara itu daun kedelai juga dapat

Page 71: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

60

digunakan sebagai pakan ternak dan batang kedelai yang sudah kering

dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Tabel 17. Konsumsi Kedelai di Aceh Tahun 2012-2015(Sumber:Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie)

Tahun

BahanMakanan Pakan Bibit

Diolah untuk

Tercecer TotalMakanan Non

makanan

2012 47.863 181 665 - 1.747 2.656 53.111

2013 45.463 170 1.873 - - 2.500 50.007

2014 46.765 175 1.927 - - 2.572 51.439

2015 40.936 153 1.687 - - 2.251 45.027

Konsumsi total kedelai di Kabupaten Pidie mengalami penurunan

dari tahun 2012 sampai tahun 2013 yaitu sebesar 5,8% dan

mengalami sedikit peningkatan di tahun 2014 sebesar 2,9%. Konsumsi

total kedelai kembali mengalami penurunan di tahun 2015 mencapai

12,5%. Konsumsi total kedelai yang dimaksud disini terdiri dari

konsumsi langsung oleh rumah tangga (tahu, tempe), untuk pakan

ternak, bibit dan industri pengolahan (makanan dan non makanan)

serta tercecer.

Konsumsi kedelai di Kabupaten Pidie dalam bentuk pakan juga

mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 namun

konsumsi sebagai bibit mengalami peningkatan di tahun yang sama.

Dari Tabel juga terlihat belum adanya pengolahan yang dilakukan

dalam bentuk makanan terhadap kedelai di Kabupaten Pidie. Hal ini

menjadi salah satu pendorong berkurangnya konsumsi total kedelai di

Kabupaten Pidie.

Page 72: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

61

5.8.1.4 Bawang Merah

Bawang merah sebagai salah satu komoditi unggulan di

Kabupaten Pidie merupakan kelompok sayur-sayuran rempah yang

dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bumbu pelngkap masakan sehari-

hari. Permintaan terhadap bawang merah cenderung stabil setiap saat

sementara itu produksi bawang merah bersifat musiman. Jumlah

konsumsi bawang merah di Kabupaten Pidie dari tahun 2012 sampai

tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel .

Tabel 18. Konsumsi Bawang Merah di Aceh Tahun 2012-2015 (Sumber:Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie).

TahunBahanMakanan

Pakan Bibit

Diolah untuk

Tercecer TotalMakanan

Nonmakanan

2012 29.387 - 77 - - 2.688 32.152

2013 1.534 - 4 - - 140 1.679

2014 2.587 - 7 - - 237 2.831

2015 2.068 - 5 - - 189 2.263

Dari (Tabel ) dapat dilihat bahwa konsumsi total bawang merah

di Aceh terkait sebagai bahan pangan konsumsi langsung tidak

dilakukan pengolahan. Konsumsi bawang merah tertinggi terjadi pada

tahun 2012 dan kemudian mengalami penurunan yang tajam pada

tahun 2013. Dari tahun 2013 perlahan-lahan jumlah konsumsi

bawang merah perlahan-lahan kembali meningkat. Menurunnya

jumlah konsumsi bawang merah diduga terkait dengan fluktuasi harga

yang sangat tajam terutama pada saat bukan musim panen bawang,

sehingga kecenderungan konsumen untuk mulai mengkonsumsi

bawang dari jenis lain seperti bawang bombai.

Page 73: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

62

5.8.1.5 Cabe Merah

Ada tiga jenis cabe yang umum dikonsumsi oleh masyarakat

Indonesia, khususnya masyarakat Aceh. Dari ketiga jenis cabe

tersebut, cabe merah merupakan yang paling banyak dikonsumsi

diikuti oleh cabe rawit dan terakhir adalah cabe hijau. Dalam ulasan

ini membahas tentang konsumsi cabe merah di Kabupaten Pidie.

Jumlah konsumsi cabe merah di Kabupaten Pidie dapat dilihat pada

(Tabel ).

Tabel 19. Konsumsi Cabe Merah di Aceh Tahun 2012-2015 (Sumber:Neraca Bahan Makanan Kabupaten Pidie)

TahunBahan

MakananPakan Bibit

Diolah untuk

Tercecer TotalMakanan

Non

makanan

2012 33.064 - 250 - 18 1.854 35.186

2013 28.222 - 213 - - 1.582 30.017

2014 84.643 - 639 - - 4.744 90.027

2015 73.749 - 557 - - 4.134 78.440

Dari (Tabel ) dapat dilihat jumlah konsumsi total cabe merah di

Aceh. Konsumsi cabe merah di Aceh sebagian besar merupakan

konsumsi langsung dalam bentuk primer, dan sebagian kecil

digunakan sebagai bibit. Dari tahun 2012, konsumsi total cabe merah

mengalami penurunan di tahun 2013 sebesar 14,7%. Namun di tahun

2014 konsumsi cabe merah meningkat tajam hingga lebih dari 100%

dan kembali mengalami penurunan di tahun 2015 yaitu sebesar 12,9

%. Profil kenaikan dan penurunan konsumsi terhadap cabe merah

terlihat sama untuk konsumsi dalam bentuk pangan primer maupun

dikonsumsi sebagai bibit. Konsumsi total cabe merah ini sangat

dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat mengingat bahwa sebagian

besar cabe merah di Aceh dikonsumsi dalam bentuk konsumsi

langsung oleh rumah tangga.

Page 74: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

63

5.8.1.6 Jeruk

Jeruk merupakan komoditi pangan yang merupakan sumber

vitamin dan mineral. Kabupaten Pidie menetapkan jeruk sebagai salah

satu komoditi unggulan juga sebagai upaya untuk meningkatkan

asupan vitamin khususnya vitamin C bagi masyarakat. Konsumsi jeruk

di kabupaten Pidie terbilang tinggi dibandingkan manggis, nangka dan

pepaya, namun konsumsi jeruk masih di bawah durian, mangga,

pisang dan rambutan. Jumlah konsumsi jeruk di Kabupaten Pidie

dapat dilihat pada Tabel .

Tabel 20. Konsumsi Jeruk di Aceh Tahun 2012-2015 (Sumber: NeracaBahan Makanan Kabupaten Pidie)

TahunBahan

MakananPakan Bibit

Diolah untuk

Tercecer TotalMakanan

Non

makanan

2012 9.620 - - - - 391 10.011

2013 20.068 - - - - 817 20.885

2014 17.777 - - - - 723 18.500

2015 18.163 - - - - 739 18.902

Data neraca bahan makanan Aceh dari tahun 2012 sampai

tahun 2015 menunjukkan konsumsi jeruk di Kabupaten Pidie hanya

dalam bentuk konsumsi langsung oleh rumah tangga, dan sebagian

kecil berdasarkan hitungan jeruk yang tercecer. Konsumsi total jeruk

meningkat dua kali lipat dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Namun

pada tahun 2014 menurun sebesar 11,4% dan sedikit meningkat di

tahun 2015. Konsumsi jeruk di Kabupaten Pidie sangat dipengaruhi

oleh musim buah-buahan yang lain. Apabila buah-buah lain seperti

durian, mangga dan rambutan sedang panen raya biasanya

masyarakat cenderung lebih memilih untuk tidak membelu jeruk, hal

ini yang menyebabkan konsumsi jeruk masih terbatas di Kabupaten

Pidie. Selain itu jeruk juga bersifat musiman sehingga apabila terjadi

Page 75: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

64

panen serentak dengan buah-buah yang lain maka tingkat konsumsi

terhadap jeruk akan lebih rendah.

5.8.2 Aspek Perdagangan

Pembangunan pertanian tidak berhenti hanya sampai pada

proses produksi saja, tetpai pemasaran produk

pertanian menjadi pekerjaan dan tugas berikutnya yang tidak mudah.

Produk pangan utama seperti beras misalnya untuk menemukan pasar

mungkin relatif lebih mudah karena memang merupakan kebutuhan

utama yang pasti memang diperlukan setidak-tidaknya di dalam negeri.

Tetapi ketika kita harus memasarkan produk-produk bukan pangan

utama seperti hortikultura akan muncul persoalan.

Karena itu pemerintah perlu menjaga kestabilan harga dan pasar

hasil tanaman pangan sepanjang tahun melalui penetapan harga

pembelian oleh pemerintah, khususnya komoditas strategis seperti

padi, jagung dan kedelai. Pengawasan pemerintah sangat diperlukan

untuk menghindari ulah spekulan pedagang yang dapat memainkan

harga. Selain itu perlu mengupayakan tumbuh dan berkembangnya

kemitraan antara petani dengan pedagang/industri olahan/pengusaha

lainnya. Dalam pengendalian harga tersebut diperlukan koordinasi

dengan instansi dan stakeholder terkait, baik di tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota maupun tingkat pusat. Harga yang ditetapkan dapat

berupa harga konsumen maupun harga produsen. Menurut BPS

Kabupaten Pidie (2015), harga konsumen adalah harga transaksi yang

terjadi antara penjual (pedagang eceran) dan pembeli (konsumen)

secara eceran dengan pembayaran tunai. Yang dimaksud dengan

eceran adalah membeli suatu barang dengan menggunakan satuan

terkecil untuk dikonsumsi. Harga produsen adalah harga yang diterima

petani atas hasil produksi petani.

Page 76: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

65

Sebagai contoh, untuk komoditi unggulan padi, jagung dan

kedelai, harga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, dimana bila

harga ditingkat produsen terlalu tinggi maka akan dilakukan impor

terhadap komoditi tersebut sehingga harga ditingkat konsumen tidak

menjadi terlalu tinggi sehingga tidak mempengaruhi produksi tahu dan

tempe. Namun kebijakan impor ini juga harus tetap memperhatikan

harga ditingkat produsen sehingga tidak merugikan petani.

Secara umum harga komoditi cabe ditentukan oleh jumlah suplai

dan jumlah permintaan. Pada saat suplai berkurang dan permintaan

tinggi maka harga akan naik dengan cepat, sebaliknya pada saat

jumlah suplai lebih besar dari permintaan maka harga akan menurun

tajam. Demikian juga untuk komoditi bawang merah.

Kebutuhan/permintaan untuk ke dua komoditi ini yaitu bawang merah

dan cabe merah cenderung konstan setiap saat, hanya pada saat-saat

tertentu, yaitu pada hari raya atau hari besar keagamaan permintaan

untuk kedua komoditi ini khususnya cabe merah meningkat sekitar

10-20%, sementara suplai bersifat musiman. Oleh karena itu untuk

menghindari fluktuasi harga diperlukan adanya kebijakan perencanaan

produksi dan manajemen pola produksi cabe dan bawang.

Pada (Tabel danTabel )diitunjukkan rata-rata harga pasar untuk

tingkat konsumen dan produsen terhadap beberapa komoditi unggulan

di Kabupaten Pidie pada Tahun 2015.

Page 77: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

66

Tabel 21. Tabel Rata-rata Harga Pasar Tingkat Konsumen BeberapaKomoditi Unggulan di Kabupaten Pidie pada Tahun 2015

Tabel 22. Rata-rata Harga Pasar Tingkat Produsen BeberapaKomoditi Unggulan di Kabupaten Pidie pada Tahun 2015

Dari ke dua Tabel di atas terlihat adanya selisih antara harga

produsen dan konsumen, namun biasanya selisih harga yang

berfluktuasi hanya akan merugikan pihak konsumen dan produsen.

Dari Tabel juga dapat dilihat bahwa, harga konsumen tidak

dipengaruhi oleh wilayah produksi, namun harga lebih dipengaruhi

oleh sarana transportasi dan jarak tempuh. Hal ini dapat dilihat pada

harga pasar salah satu komoditi yaitu beras baik di tingkat konsumen

maupun di tingkat produsen di wilayah Simeulu dan Aceh Tenggara

harga beras jauh lebih tinggi di bandingkan wilayah lainnya. Contoh

lain adalah kota Banda Aceh, walaupun tidak memproduksi beras,

namun harga pasar untuk beras di tingkat konsumen masih di bawah

rata-rata yaitu sebesar Rp. 8.940, dimana harga rata-rata sebesar Rp.

9.497 Oleh karena itu, perbaikan sarana dan prasarana transportasi

diharapkan akan sangat mempengaruhi harga komoditi bahan pangan

di daerah.

NoKab. /Kota

Rata-rata Harga (Rp/Kg)

Beras Jagung KedelaiCabaimerahbesar

Cabemerahkeriting

Bawangmerah

BawangPutih

Jeruk Siam Ket

1. Pidie 7.448 7.145 8.841 35.000 35.625 31.725 21.194 16.181

NoKab. /Kota

Rata-rata Harga (Rp/Kg)

Beras Jagung KedelaiCabaimerahbesar

Cabemerahkeriting

Bawangmerah

BawangPutih

JerukSiam

ket

1. Pidie 6.495 4.598 6.111 - 30.344 26.725 - 12.194 -

Page 78: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

67

5.9 Aspek Teknis

Pembangunan pertanian masa kini dan masa mendatang akan

dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin kompleks. Isu

ketahanan pangan, proses produksi yang efisien dalam rangka

menghadapi pasar global, peningkatan kesejahteraan petani,

penyediaan lapangan kerja, kemerosotan kualitas sumberdaya lahan,

produk pertanian yang ramah lingkungan (organic farming), perlu

dipertimbangkan dalam membangun pertanian kedepan. Untuk itu

diperlukan adanya suatu perubahan dari pertanian tradisional menjadi

pertanian yang modern. Ciri utama pertanian modern adalah

produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitaspasokan yang terus

menerus harus selalu meningkat dan terpelihara.Untuk mencapai hal

tersebut maka sangat dibutuhkan adanya inovasi teknologi dalam

bidang pertanian.

Dewasa ini telah banyak inovasi pertanian yang dikembangkan

guna mendukung pengembangan pertanian modern. Ciri teknologi

tersebut adalah mampu: (1) meningkatkan efisiensi dan cost

effectiveness produksi melalui teknologi inovatif, (2) menekan biaya

produksi dan meningkatkan kualitas produk, (3) menghasilkan produk

primer berkualitas tinggi dengan standar harga pasar yang baik, (4)

mengurangi kehilangan hasil pada saat pra panen dan pasca panen, (5)

mengolah by-product menjadi produk bernilai tambah, (6)

mempertahankan produktivitas dan kualitas produksi, serta suplai

produk ke pasar secara berkesinambungan, dan (7) mampu

memperbaiki kualitas kemasan untuk transportasi (Budianto, 2002).

Sementara itu, pada sisi lainnya isu adanya kesenjangan hasil

penelitian dengan hasil petani dalam penerapan teknologi hingga saat

ini masih sering terdengar. Penyebabnya antara lain adalah petani

umumnya belum menerapkan teknologi dalam bidang pertanian

Page 79: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

68

tersebut. Hal itu sebagai akibat dari penggunaan teknologi tidak sesuai

kebutuhan, teknologi terlalu sukar diterapkan, tidak menghasilkan

nilai tambah yang ekonomis yang nyata serta keterbatasan petani

dalam mendapatkan informasi tentang teknologi itu sendiri sehingga

tidak sampai kepada petani. Hal itu dapat dipahami karena adanya

beberapa kenyataan yaitu antara lain (a) lemahnya akses petani kepada

lembaga penelitian (sumber teknologi), (b) beragamnya kondisi

agroekologi wilayah (c) berubahnya sistem penyuluhan pertanian

sebagai konsekuensi penerapan otonomi daerah.

Handaka memberikan suatu ilustrasi bahwa di Indonesia terjadi

proses inovasi dalalam bentuk evolusi mekanisasi pertanian. Prosesnya

berjalan lambat, bahkan sangat lambat dibandingkan dengan negara

Asia Pasifik yang lebih maju seperti di Thailand, India, Philipina,

Malaysia dan Vietnam. Kenyataan tersebut tentunya dialami juga oleh

pertanian di Kabupaten Pidie. Akibatnya industri alsintan dalam negeri

memiliki keterbatasan dalam kemampuan mendesain alsintan yang

sesuai dengan kondisi lahan setempat. Kelemahan tersebut diperparah

oleh rendahnya daya beli petani sebagai konsumen alsintan sementara

pemberian kredit pertanian oleh pemerintah masih sangatrendah.

Masuknya alsintan impor dari China dengan harga yang sangat murah

(cenderung dumping) juga menjadi tantangan nyata terhadap industri

alsintan Indonesia. Namun alsintan China tersebut sudah mulai

dirasakan merugikan oleh petani karena mutunya yang sangat rendah

(PSP-IPB dan Deptan, 2003).

Namun demikian Propinsi Aceh juga telah mengaplikasikan

beberapa inovasi dalam bidang pertanian dalam upaya untuk

meningkatkan produktivitas dan mutu hasil-hasil pertanian mulai dari

penggunaan varietas-varietas unggul bibit pertanian, alat-alat

pertanian hingga budidaya pertanian dengan cara modern.

Page 80: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

69

5.9.1 Bibit/benih unggul

Ketersediaan benih unggul yang bermutu merupakan salah satu

syarat dalam upaya pengembangan komoditas prioritas dalam rangka

peningkatan produktivitas persatuan lahan. Pemerintah Aceh

menyadari akan pentingnya bibit unggul dalam upaya peningkatan

produktivitas lahan sehingga telah melaksanakan sertifikasi benih

untuk tanaman pangan dan holtikultura. Realisasi ketersediaan benih

unggul bersertifikat sampai dengan Agustus 2015 disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 23. Realisasi Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat SampaiAgustus 2015 (Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangandan Hortikultura Kabupaten Pidie, 2015).

Tanaman Varietas Jumlah berdasarkan kualitas (Ton)

Total (Ton)BD BP BR

Padi Bestari 240 7,000 7,240

Cibogo 350 20,000 20,350

Cigeulis 11,000 255,000 266,000

Ciherang 6,635 209,185 1,773,170 1,988,990

Gilirang 5250 5,250

Inpari 16 Pasundan 2,500 37,100 61,000 100,600Inpari 30 CiherangSub I 4,250 33,450 132,095 169,795

Inpari 31 1500 1,500

Inpari Mugibat 1,150 12,120 5,000 18,270

Inpari Sidenuk 1,500 69,205 118,000 188,705

IPB 3 s 1,000 1,000

IR 64 1,370 2,000 3,500 6,870

Mekongga 2,600 82,625 173,800 259,025

Mira-1 300 300

PB 42 3,000 3,000

Situ Bagendit 5,000 5,000

Suluttan Unsrat 300 7,600 7,900

Kedelai Anjasmoro 4.75 57 997 1,058.75

Kacang Tanah Tuban 5,000 5,000

Jagung Bima 3,000 3,000

Page 81: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

70

Namun pemakaian bibit unggul ini masih menjadi kendala yang

dirasakan oleh petani. Adapun kendala tersebut adalah:

1. Tidak tersedianya benih unggul pada tingkat petani, kondisi ini

menyebabkan petani menggunakan bibit yang mudah diperoleh

sehingga produktivitasnya juga cenderung lebih rendah.

2. Tingginya harga bibit unggul yang tidak sesuai dengan daya beli

petani.

3. Kurangnya sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam

aplikasi bibit unggul sehingga petani enggan menggunakan bibit

tersebut.

5.9.2 Aplikasi Mekanisasi Pertanian

Mekanisasi pertanian pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi lahan dan tenaga kerja, meningkatkan luas

lahan yang dapat ditanami, menghemat energi dan sumber daya

(benih, pupuk, dan air), meningkatkan efektivitas, produktivitas dan

kualitas hasil pertanian, mengurangi beban kerja petani, menjaga

kelestarian lingkungan dan produksi pertanian yang berkelanjutan,

serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani (Salokhe dan

Ramalingam, 1998). Dengan demikian guna menjadikan pertanian

sebagai sector penggerak utama pembangunan dimana diperlukan

kesiapan teknologi guna memacu peningkatan produktivitas, kualitas

produk, efisiensi serta teknologi pengolahan produk primer menjadi

produk olahan sekunder, mekanisasi pertanian merupakan salah satu

langkah yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pidie.

Beberapa teknologi dalam pertanian yang telah terealisasi dalam

masyarakat petani di Kabupaten Pidie adalah:

a) Traktor roda dua

Traktor roda-2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini. Hal

ini mengingat ternak pekerja sudah sangat berkurang dimana saat

Page 82: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

71

ini sebagian besar ternak kerbau/sapi dipelihara untuk

digemukkan ataupun diperah susunya. Traktor roda-2 ini

digunakan untuk mengolah tanah sehingga siap untuk ditanami.

b) Mesin Penggiling padi

Mesin ini berfungsi untuk mengupas kulit gabah, sesuai varietas

padi yang di tanam di Indonesia. Mesin ini menggantikan lesung

sebagai alat penggiling gabah.

c) Mesin pemanen padi

Mesin panen padi ini berfungsi untuk memanen padi di sawah,

otomatis memotong, mengikat menjadi rumpun padi dan

melepaskan ke samping sehingga tidak mengganggu kerja

operator. Akan tetapi, mesin ini tidak terealisasi dengan baik

karena para petani di Aceh dan Indonesia pada umumnya tidak

memiliki lahan yang cukup luas untuk menggunakannya. Dan jika

dilihat dari segi finansial, belum tentu petani mendapatkan

keuntungan yang sepadan dengan biaya pembelian alat tersebut.

Selain itu dengan adanya mesin tersebut otomatis mengurangi

jumlah pekerja untuk memanen padi, sehingga tingkat

pengangguran semakin banyak. Terkadang hal ini juga bertolak

belakang dengan kearifan budaya lokal setempat yang lebih

menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan solidaritas.

d) Mesin Perontok Padi

Mesin perontok padi ini berfungsi untuk merontokkan butir-butir

padi dari tangkainya. Alat ini sebenarnya sangat efisien karena

rontokan bitur-butir padi terkumpul pada suatu wadah sehingga

butir-butir padi yang terbawa angin lebih sedikit. Selain itu tenaga

untuk merontokkan padi relatif lebih sedikit hal ini bertolak

belakang dengan budaya lokal yang masih memikirkan nasib

Page 83: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

72

orang-orang dilingkungan sekitarnya yang masih membutuhkan

penghidupan dari hasil menjadi buruh perontok padi.

e) Mesin Perontok Biji Jagung

Mesin perontok/pemipil biji jagung adalah alat mesin pertanian

yang digunakan sebagai mesin pemipil jagung. Alat mesin ini bisa

memisahkan biji jagung dari tongkolnya menjadi jagung

pipilandalam jumlah banyak dalam waktu yang cepat.

f) Mesin Pengering

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air hasil

pertanian sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk

diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang

lama. Pada saat ini metode pengeringan telah berkembang dari

cara penjemuran secara tradisional menjadi pengering

buatan.Secara umum pengering buatan memiliki keunggulan

dimana proses pengeringan dapat dilakukan lebih cepat dan tanpa

tergantung dengan ketersediaan sinar matahari. Meskipun

demikian masih banyak petani-petani di Kabupaten Pidie yang

masih melaksanakan metode tradisional dalam proses

pengeringan.

g) Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)

APPO merupakan mesin/ alat pencacah pupuk organik, fungsinya

memotong, menghancurkan dan menghaluskan jerami, daun dan

bahan organik lain sebagai bahan pupuk organik ataupun pakan

ternak.

5.9.3 Teknik Budidaya

Pengembangan sector pertanian sangat tergantung pada teknik

budidaya yang diimplementasikan oleh para petani. Teknik budidaya

juga sangat kuat dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat.

Page 84: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

73

Karakteristik masyarakat Aceh dengan budaya yang sangat beragam

menyebabkan teknik budidaya yang diterapkan tidak seragam yang

pada akhirnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung,

berpengaruh terhadap produktifitas lahan.

5.9.3.1 Budidaya Padi

1. Syarata TumbuhPada lahan basah (sawah irigasi), curah hujan bukan merupakan

factor pembatas tanaman padi, tetapi pada lahan kering tanaman padi

membutuhkan curahhujan yang optimum >1.600 mm/tahun. Bulan

basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan>200 mm dan

tersebar secara normal atau setiap minggu ada turun hujansehingga

tidak menyebabkan tanaman stress karena kekeringan. Suhu

yangoptimum untuk pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 24 -

290C.Padi gogo biasa ditanam pada lahan kering dataran rendah.

Tanaman padi dapattumbuh pada berbagai tipe tanah. Reaksi tanah

(pH) optimum berkisar antara5,5-7,5. Permeabilitas pada sub horison

kurang dari 0,5 cm/jam.

2. Teknik Budidaya Padi Sawaha. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah

Komponen teknologi dasar dalam PTT yaitu, penggunaan varietas

padi unggul atau varietas padi berdaya hasil tinggi dan atau bernilai

ekonomi tinggi, benih bermutu dan berlabel, pemupukan berimbang

berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah (spesifik

lokasi), pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT).

Komponen Teknologi Pilihan dalam PTT yaitu, penanaman bibit umur

muda dengan jumlah bibit terbatas yaitu antara 1-3 bibit per lubang,

peningkatan populasi tanaman, penggunaan kompos bahan organik

dan atau pupuk kandang sebagai pupuk dan pembenah tanah,

pengaturan pengairan dan pengeringan berselang, pengendalian gulma,

panen tepat waktu dan perontokan gabah sesegera mungkin.

Page 85: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

74

b. PersemaianUntuk keperluan penanaman seluas 1 ha, benih yang

dibutuhkan sebanyak ±20 kg. Benih bernas (yang tenggelam) dibilas

dengan air bersih dan kemudiandirendam dalam air selama 24 jam.

Selanjutnya diperam dalam karung selama 48jam dan dijaga

kelembabannya dengan cara membasahi karung dengan air. Untuk

benih hibrida langsung direndam dalam air dan selanjutnya

diperam.Luas persemaian sebaiknya 400 m2/ha (4% dari luas tanam).

Lebar bedengan pembibitan 1,0-1,2 m dan diberi campuran pupuk

kandang, serbuk kayu dan abusebanyak 2 kg/m2. Penambahan ini

memudahkan pencabutan bibit padi sehinggakerusakan akar bisa

dikurangi. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm.

c. Persiapan LahanPengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak

dan 1kali garu) atau minimal atau tanpa olah tanah sesuai keperluan

dan kondisi. Faktoryang menentukan adalah kemarau panjang, pola

tanam, jenis/tekstur tanah.Dua minggu sebelum pengolahan tanah

taburkan bahan organik secaramerata di atas hamparan sawah. Bahan

organik yang digunakan dapatberupa pupuk kandang sebanyak 2

ton/ha atau kompos jerami sebanyak 5 ton/ha.

d. PenanamanTanam bibit muda <21 HSS (hari setelah sebar), sebanyak 1-

3bibit/rumpun. Bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1 bibit/rumpun

akanmenghasilkan anakan lebih banyak, hanya pada daerah endemis

keong masgunakan benih 18 HSS dengan 3 bibit/rumpun. Penyulaman

dilakukan sebelumtanaman berumur 14 HST (hari setelah tanam).

Pada saat bibit ditanam, tanahdalam kondisi jenuh air.

Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan caplak, dengan lebar

antartitik 20-25 cm. Setelah dilakukan caplak silang dan membentuk

Page 86: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

75

tegel (20 X 20 cmatau 25 X 25 cm), pada setiap baris ke tiga

dikosongkan dan calon bibitnyaditanam pada barisan ganda yang akan

membentuk jarak tanam dalam barisanhanya 10 cm. Kekurangan bibit

untuk baris berikutnya diambilkan bibit daripersemaian.

e. Pengairan BerselangPemberian air berselang (intermittent) adalah pengaturan

kondisisawah dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian.

Cara pemberian air yaitu saat tanaman berumur 3 hari, petakan sawah

diairi dengan tinggi genangan 3 cm dan selama 2 hari berikutnya

tidak ada penambahanair. Pada hari ke-4 lahan sawah diari kembali

dengan tinggi genangan 3 cm.Cara ini dilakukan terus sampai fase

anakan maksimal. Mulai fase pembentukanmalai sampai pengisian biji,

petakan sawah digenangi terus. Sejak 10 -15 harisebelum panen

sampai saat panen tanah dikeringkan. Pada tanah berpasir dancepat

menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

Apabilaketersediaan air selama satu musim tanam kurang mencukupi,

pengairan bergilirdapat dilakukan dengan selang 5 hari. Pada sawah-

sawah yang sulit dikeringkan(drainasejelek), pengairan berselang tidak

perlu dipraktekkan.

f. PemupukanUntuk setiap ton gabah yang dihasilkan, tanaman padi

membutuhkan hara Nsekitar 17,5 kg, P sebanyak 3 kg clan K sebanyak

17 kg. Dengan demikian jika kitaingin memperoleh hasil gabah tinggi,

sudah barang tentu diperlukan pupukyang lebih banyak. Namun

demikian tingkat hasil yang ditetapkan jugamemperhatikan daya

dukung lingkungan setempat dengan melihat produktivitaspadi pada

tahun-tahun sebelumnya.

Pupuk awal N diberikan pada umur padi sebelum 14 hst

ditentukanberdasarkan tingkat kesuburan tanah. Takaran pupuk

Page 87: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

76

dasar N untuk padi varietasunggul baru sebanyak 5075 kg urea/ha,

sedangkan untuk padi tipe barudengan takaran 100 kg urea/ha.Cara

pemberian pupuk N dilakukan dengan cara disebar merata

dipermukaan tanah. Pupuk Urea merupakan pupuk yang mudah larut

dalam air,sehingga pada saat pemupukan sebaiknya saluran

pemasukan dan pengeluaran airditutup.

g. Pengendalian Gulma Secara TerpaduGulma dikendalikan dengan cara pengolahan tanah sempurna,

mengatur airdipetakan sawah, menggunakan benih padi bersertifikat,

hanya menggunakankompos sisa tanaman dan kompos pupuk

kandang, dan menggunakan herbisidaapabila infestasi gulma sudah

tinggi.Pengendalian gulma secara manual dengan menggunakan

kosrok(landak) sangat dianjurkan, karena cara ini sinergis dengan

pengelolaan lainnya.Pengendalian gulma secara manual hanya efektif

dilakukan apabila kondisi air dipetakan sawah macak-macak atau

tanah jenuh air.

h.Pengendalian Hama dan Penyakit TerpaduPengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan

pendekatanpengendalian yang memperhitungkan faktor ekologi

sehingga pengendaliandilakukan agar tidak terlalu mengganggu

keseimbangan alami dan tidakmenimbulkan kerugian besar. PHT

merupakan paduan berbagai carapengendalian hama dan penyakit,

diantaranya melakukan monitoring populasi hamadan kerusakan

tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapatlebih

tepat.

i. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi GogoSecara umum komponen utama pendekatan model PTT padi

gogoadalah: (1) penggunaan Varietas unggul (disarankan lebih dari

satu varietas),(2) penambahan bahan organik tanah dan tindakan

Page 88: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

77

konservasi tanah, (3) pemupukanberimbang sesuai rekomendasi

setempat dan waktu pemupukan yangtepat, dan (4) sistem tanam

seperti jajar legowo dan memupuk dalam larikanuntuk efisiensi pupuk.

5.9.3.2 Panen dan Pascapanen Padi1. Panen

Lakukan panen saat gabah telah menguning, tetapi malai masih

segar.Potong padi dengan sabit gerigi, 30-40 cm di atas permukaan

tanah. Gunakan plastik atau terpal sebagai alas tanaman padi yang

baru dipotong dan ditumpuksebelum dirontok. Sebaiknya panen padi

dilakukan oleh kelompok pemanendan gabah dirontokan dengan power

tresher atau pedal tresher. Apabilapanen dilakukan pada waktu pagi

hari sebaiknya pada sore harinyalangsung dirontokan. Perontokan

lebih dari 2 hari menyebabkan kerusakanberas.

2. Pasca PanenJemur gabah di atas lantai jemur dengan ketebalan 5-7 cm.

Lakukanpembalikan setiap 2 jam sekali. Pada musim hujan, gunakan

pengering buatandan pertahankan suhu pengering 50oC untuk gabah

konsumsi atau 42oC untukmengeringkan benih. Pengeringan dilakukan

sampai kadar air gabah mencapai 12-14% untuk gabah konsumsi dan

10-12% untuk benih. Gabah yang sudah keringdapat digiling dan

disimpan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalampenggilingan dan

penyimpanan adalah:

1. Untuk mendapatkan beras kualitas tinggi, perlu diperhatikan

waktupanen, sanitasi (kebersihan), dan kadar air gabah (12-

14%).

2. Simpan gabah/beras dalam wadah yang bersih dalam

lumbung/gudang, bebashama, dan memiliki sirkulasi udara yang

baik.

3. Simpan gabah pada kadar air kurang 14% untuk konsumsi, dan

kurangdari 13% untuk benih.

Page 89: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

78

4. Gabah yang sudah disimpan dalam penyimpanan, jika akan

digiling,dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar air 12-14%.

5. Sebelum digiling, gabah yang dikeringkan tersebut diangin-

anginkan terlebihdahulu untuk menghindari butir pecah.

5.9.3.3 Budidaya Jagung1. Syarat Tumbuh

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.

Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup

air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim

kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi,

pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak

optimal. Suhu optimum antara 23oC–30oC. Jagung tidak memerlukan

persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan

kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5.

Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %.

Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan

pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl

dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

2. Teknik Budidaya Tanaman Jagunga. Syarat Benih

Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi

(benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih

+ 20-30 kg/ha.

b. Pengolahan TanahLahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnyadan dicangkul

sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran

drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm,

kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang

drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur

Page 90: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

79

(dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan

tanaman, +1 bulan sebelum tanam.

c. PemupukanDosis untuk pemupukan tanaman jagung dapat dilihat pada 24 di

bawah ini:

Tabel 24. Dosis Pemupukan tanaman jagung

Waktu

Dosis PupukMakro(per ha)

Dosis POC NASAUrea(kg)

TSP(kg)

KCL(kg)

Perendaman benih - - - 2 – 4 cc/lt airPupuk dasar 120 80 25 20 – 40

tutup/tangki(siram merata)

2 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki(semprot/siram)

Susulan I (3 minggu) 115 - 55 -

4 minggu - - - 4 – 8 tutup/tangki(semprot/siram)

Susulan II (6 minggu) 115 - - 4 – 8 tutup/tangki(semprot/siram)

Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER NASA

dosis ± 1botol/1000 m2 dengan cara :

alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi

larutan induk).Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan

induk tadi untuk menyiram bedengan.

alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan

SUPER NASA untukmenyiram +10 m bedengan.

d. Penentuan Pola TanamBeberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

Tumpang sari ( intercropping ),

Page 91: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

80

melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau

berbeda). Contoh:tumpang sari sama umur seperti jagung dan

kedelai; tumpang sari beda umur sepertijagung, ketela pohon, padi

gogo.

Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),

Dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan

mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat

keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai,

kacang tanah, dll.

Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ):

pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis

tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang

bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan

kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang

panjang.

Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) :

penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur

jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu.

Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan

penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi

kayu.

e. Lubang Tanam dan Cara TanamLubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya

diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur

panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar.

Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak

tanamnya 40x100 cm (2 tanaman/lubang). Jagung berumur panen 80-

100 hari, jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang).

Penjarangan dan Penyulaman

Page 92: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

81

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong

dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah.

Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan,

karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan

tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang

tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst).

Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama

dengan sewaktu penanaman.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada

tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau

cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu

perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup

kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman

berumur 15 hari.

Pembubunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan

untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah

rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan

tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6

minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah

kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul,

kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan

terbentuk guludan yang memanjang.

Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya,

kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman

tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang

diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit

di antara bumbunan tanaman jagung.

Page 93: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

82

5.9.3.4 Panen dan Pascapanen Jagung1. Panen

Umur panen jagung tergantung dari masing-masing varitas yang

ditanam, tetapi biasanya 2 bulan setelah 50% keluar rambut. Jagung

untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi

penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika

matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih,

tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.Dikupas saat masih

menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadarair

dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

2. PascapanenPengeringan diperlukan sebelum pemipilan untuk menghindari

terjadinya biji pecah. Untuk itu, kadar air biji harus diturunkan

menjadi < 20%. Pengeringan dimaksudkan untuk mencapai kadar air

biji 12-14% agar tahan disimpan lama, tidak mudah terserang hama

dan terkontaminasicendawan yang menghasilkan mikotoksin,

mempertahankan volume dan bobot bahan sehingga memudahkan

penyimpanan. Penjemuran dapat dilakukan langsung di lapangan

dengan membiarkan tongkol tetap pada tanaman selama 7-14 hari.

Pengeringan dengan cara ini dapat menurunkan kadar air biji sampai

18%. Pengeringan bisa juga dilakukan dengan menggunakan

mesinpengering dengan panas pengeringan 38-430 C dan bangunan

pengering yang dapat dengan suhu pengeringan 40-45ºC untuk

konsumsi benih. Setelah kering biji jagung dipipil dengan tangan atau

alat pemipil jagung.

5.9.3.5 Budidaya Kedelai

1. Syarat TumbuhTanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah,

namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan

Page 94: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

83

produktivitas yang optimal, kedelai harus ditanam pada jenis tanah

berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir.Tanaman kedelai dapat

tumbuh pada kondisi suhu yangberagam, namun sangat peka dengan

perubahan panjang hari atau lama penyinaran sinar matahari.

2. Teknik Budidaya Kedelaia. Pemilihan Benih

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan varietas

yaitu umur panen, ukuran dan warna biji, serta tingkat adaptasi

terhadap lingkungan tumbuh yang tinggi. Umur panen, hasil, dan sifat

lain dari beberapa varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Tabel .

Tabel 25. Umur panen, hasil, dan sifat lain dari beberapa varietasunggul kedelai.

Varietas Umur panen

(hari)

Hasil (ton/ha) Tahan terhadap

hama/penyakit

Galunggung 80-90 1,50 Karat daun

Lokon 76 1,75 Karat daun

Wilis 88 1,60 Karat daun

Guntur 73-79 1,85 -

Dempo 90-95 1,50 Karat daun

Kerinci 87 1,65 Karat daun dan lalat

kacang

b. Persiapan LahanPersiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat

dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa

dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering.

Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3m-10m,

yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak

penanaman dibuat saluran drainase selebar 25cm-30cm, dengan

Page 95: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

84

kedalaman 30cm. Setelah didiamkan selama 7-10hari, tanah siap

ditanami.

Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan

keringatau tegalan, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih

dahulu.Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 15c –20cm. Di sekeliling

lahandibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman 30 cm.

Selanjutnya, dibuatpetakan-petakan dengan panjang antara 10 cm–15

cm, lebar antara 3cm–10 cm, dan tinggi 20 cm–30 cm. Antara petakan

yang satu denganyang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan

sedalam 25 cm. Antarapetakan satu dengan petakan di belakangnya

dibuat parit selebar 30 cmdengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya,

lahan siap ditanami benih.Apabila lahan yang digunakan termasuk

tanah asam (memiliki pH<5,0), bersamaan dengan pengolahan tanah

dilakukan pengapuran.

Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi

pupukdasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200

kg/ha,KCl 50 kg – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Dosis pupuk dapat

puladisesuaikan dengan anjuran petugas Wilayah Kerja Penyuluh

Pertanian(WKPP) setempat. Pupuk disebar secara merata di lahan,

ataudimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan kiri lubang tanam

sedalam5 cm.

c. PenanamanCara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi

yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan

kedalaman antara 1,5 – 2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3 – 4

biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh. Penanaman ini dilakukan

dengan jarak tanam 40 cm x 10 – 15 cm. Pada lahan subur, jarak

dalam barisan dapat diperjarang menjadi 15 – 20 cm. Populasi

tanaman yang optimal berkisar 400.000 – 500.000 tanaman per

Page 96: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

85

hektar.Jarak Tanam Kedelai pada berbagai keadaan lingkungan dapat

dilihat pada Tabel 26 di bawah ini.

Tabel 26. Jarak Tanam Kedelai pada berbagai keadaan lingkungan

LingkunganJarak tanam

(cm x cm)Populasi

Tanaman/Ha

a.Tanah Kurus atau air kurang

10 x 3510 x 4020 x 2015 x 25

571.428500.000500.000533.333

b. Kesuburan tanah sedang,pengairan cukup

10 x 505 x 5010 x 4515 x 3515 x 4020 x 2520 x 30

400.000400.000444.444380.952333.332400.000333.333

c. Tanah subur, pengairan cukup

15 x 457,5 x 4515 x 5020 x 3520 x 4025 x 2525 x 30

296.296296.296266.666285.714250.000320.000266.666

Keterangan: Ditanam satu benih per lubang tanam.

d. Pemeliharaan

Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat digunakan

mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara barisan tempat

penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm–5 cm.Satu minggu

setelah penanaman, dilakukan kegiatan penyulaman.Tanaman kedelai

sangat memerlukan air saat perkecambahan (0–5hari setelah tanam),

stadium awal vegetatif (15–20 hari), masapembungaan dan

pembentukan biji (35–65 hari). Pengairan sebaiknyadilakukan pada

pagi atau sore hari. Pengairan dilakukan denganmenggenangi saluran

drainase selama 15 – 30 menit.

Pada saat tanaman berumur 20 – 30 hari setelah tanam,

dilakukankegiatan penyiangan. Pemberian pupuk susulan dilakukan

Page 97: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

86

saat tanaman berumur 20–30hari setelah tanam. Pemberian pupuk

susulan hanya dilakukan padatanah yang kurang subur saja. Pupuk

yang digunakan berupa Ureasebanyak 50 kg/ha. Pupuk diberikan

dalam larikan di antara barisantanaman kedelai, selanjutnya ditutup

dengan tanah. Bagi kedelai Jepang,pupuk susulan yang digunakan

adalah Urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 200 kg/ha.

5.9.3.5 Panen dan Pascapanen Kedelaia. Panen

Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah

menguning, tetapibukan karena serangan hama atau penyakit, lalu

gugur, buah mulai berubah warna darihijau menjadi kuning

kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah mulai kelihatan

tua,batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Pemanenan

kedelai sebaiknya dilakukan pada kadar air rendah (17%-20%).

b. Pasca Panen1. Pengeringan Brangkasan

Pengeringan brangkasan dapat dilakukan secara alami dan

buatan, secara alami ialah dengan cara brangkasan dijemur.

Penjemuran dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Brangkasan kedelai dihamparkan di atas alas setebal 25 cm, atau

sedapat mungkin didirikan. Dengan didirikan pengeringan dapat

lebih merata.

Lakukan pembalikan brangkasan, terutama jika brangkasan

dihamparkan.

Lakukan penjemuran sampai kadar air biji ± 17% yang ditandai

dengan polong sangat mudah pecah bila ditekan dengan jari.

Penjemuran pada cuaca baik memerlukan waktu sekitar 1-2 jam

Pengeringan buatan dilakukan pada saat panenan bertepatan

dengan musim hujan. Hal ini perlu dilakukan karena brangkasan yang

Page 98: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

87

dipanen harus segera dilakukan agar tidak mengalami penurunan

kualitas. Pengeringan buatan dilakukan dengan mesin pengering

dengan suhu maksimun 60ºC.

2. Perontokan Biji

Ada beberapa cara memisahkan biji dari kulit polongan yaitu

dengan cara:

Memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung

dengankayu/karet ban dalam sepeda/ kain untuk

menghindarkan terjadinya biji pecah, Kadar air biji kedelai untuk

dirontokkan secara tradisional adalah 12-13 %.

Brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke

dalam karungatau dihamparkan dengan tebal 20 cm;

Menggunakan alat mekanis (power thresher) yang biasa

digunakan untuk merontokkan padi. Pada waktu perontokan

dikurangi hingga mencapai kurang lebih 400 rpm. Perontokan

kedelai dengan Power Threser dilakukan pada kadar air biji 14-

15%.

3. Pembersihan biji

Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran-

kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Pembersihan

juga bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pembersih (winower),

mesin ini merupakan kombinasi antara ayakan dengan blower.

4. Pengeringan Biji

Biji yang bersih selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya

9% – 11%.

5. Pengemasan dan penyimpanan.

Biji yang kering lalu disimpan dalam wadah yang bebas hama

danpenyakit. Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam

karunggoni/plastik. Karung yang digunakan harus diberi label berupa

tulisan yang dapatmenjelaskan tentang produk yang dikemas. Karung-

karung ini ditumpuk padatempat yang diberi alas kayu agar tidak

langsung menyentuh tanah atau lantai.Apabila kedelai disimpan dalam

Page 99: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

88

waktu lama, maka setiap 2 – 3 bulan sekaliharus dijemur sampai kadar

airnya sekitar 9% – 11%. Apabila diangkut padajarak jauh, hendaknya

dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat. Tempat penyimpanan

haruslah teduh, kering dan bebas hama atau penyakit. Suhu ruangan

yang baik untuk penyimpanan biji kedelai adalah suhu 18-20 ºC dan

kelembaban sekitar 55 %. Kondisi suhu dan kelembaban ini dapat

mempertahankan daya simpan biji kedelai dapat mencapai satu tahun

lebih dengan daya kecambah di atas 85 %. Biji kedelai yang akan

disimpan sebaiknya mempunyai kadar air 9 – 14 %.

5.9.3.6 Budidaya Cabe

1. Syarat TumbuhSuhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-280C. Tanaman

cabai dapat tumbuh pada musim kemarau apabila dengan pengairan

yang cukup dan teratur. Penyinaran yang dibutuhkan adalah

penyinaran secara penuh, bila penyinaran tidak penuh pertumbuhan

tanaman tidak akan normal. Curah hujan yang dikehendaki untuk

pengairan yang cukup yaitu 800-2000 mm/tahun.Ketinggian tempat

untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m dpl. Di daerah

dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu

berproduksi secara maksimal. Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah

yang datar. Dapat juga ditanam pada lereng-lereng gunung atau bukit.

Tetapi kelerengan lahan tanah untuk cabai adalah antara 0-100C.

Pertumbuhan tanaman cabai akan optimum jika ditanam pada tanah

dengan pH 6-7.

2. Teknik Budidaya Tanaman Cabaia. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan mengubah struktur tanah menjadi

gembur sesuai untuk perkembangan akar tanaman, menstabilkan

peredaran air, peredaran udara dan suhu di dalam tanah. Setelah

Page 100: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

89

dibajak lahan dikeringkan dan digaru, kemudian diangin-anginkan

selama 5-7 hari. Plot dibuat dengan ukuran panjang 10- 12 m. lebar

110-20 cm, tinggi 30-40 cm (untuk musim kemarau) 50-70 cm (untuk

musim hujan), lebar parit 50-55 cm (musim kemarau), dan 60-70 cm

(musim hujan).

b. PengapuranPengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah, selain itu juga

untuk menambahkanunsur hara Calsium (Ca) maupun unsur

Magnesium (Mg). Kebutuhan Kapur sangat tergantung tinggi

rendahnya pH. Pada pH < 5 dibutuhkan kapur 5-10 ton/ha, sedangkan

pada pH > 6 diperlukan kapur 1- 4 ton.

c. PemupukanPemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang di

butuhkan tanaman, unsur tersebut terdiri dari unsur makro yaitu N, P,

K, Ca, S, C, H dan Mg dan unsur mikro yaitu Fe, B, Zn, Cu dan Mo.

Jenis dan dosis pupuk makro dan mikro, yang diberikan melalui akar

maupun melalui daun.

Tabel 27. Jenis, Dosis dan Jumlah (kali) Pemberian Pupuk padaTanaman Cabai Merah.

Page 101: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

90

d. Waktu dan Cara PemupukanPemupukan pertama masing-masing pupuk kandang (pupuk

organik) sebanyak 100%, pupuk buatan (an-organik) sebanyak 40%

dan nematisida furadan diberikan 7-10 hari sebelum tanam menjelang

pemasangan mulsa. Pemupukan kedua dan ketiga masing- masing

30% pupuk buatan diberikan pada umur 30 dan 60 hari setelah tanam

melalui lubang yang dibuat antar tanaman. Aplikasi ZPT masing-

masing jenis diberikan tiap 10 hari sekali secara bersamaan.

Sedangkan pupuk daun Gandasil D diberikan pada awal pertumbuhan

vegetatif dan Gandasil B diberikan pada akhir masa vegetatif sampai

akhir masa generatif.

e. Pemasangan MulsaSelain mulsa plastik hitam-perak, mulsa jerami dapat juga

diberikan sebanyak 5 ton/ha. Pemasanganmulsa dikerjakan setelah

penyiraman secukupnya dan pemberian pupuk dasar.

f. Pembuatan Lubang TanamBedengan yang telah ditutup mulsa dibiarkan selama 5-7 hari

agar unsur hara dengan pupuk bereaksi dan dalam bentuk tersedia

hingga segera dapat diserap tanaman muda. Satu atau dua hari

sebelum penanaman, lubang tanaman sudah dipersiapkan dengan

ukuran diameter 10cm.

g. Pemilihan VarietasBerbagai varietas hibrida cabai merah introduksi yang telah

beredar di Indonesia, antara lain dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Page 102: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

91

Tabel 28. Beberapa Varietas Hibrida, Negara Asal dan Produksi/BatangCabai Merah.

h.Persiapan Polybag

Sebaiknya persemaian cabai merah dilakukan dalam polybag

sebelum penanaman ke lapangan. Media tanam dalam polybag

merupakan campuran tanah yang telah diayak terlebih dahulu

kemudian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos, dengan

dosis 1:1. Pemberian pupuk an-organik dan kapur pada media

persemaian masing-masing pupuk majemuk NPK sebanyak 2 kg dan

kapur 10 kg/ton media kompos dan tanah. Setelah media tanam diisi

dalam polybag, lalu dibiarkan antara 5-7 hari sebelum benih disemai.

i. Persemaian BenihSebelum disemai, benih yang terpilih terlebih dahulu direndam

dalam larutan fungisida sampai 12 jam dan dikering-anginkan hingga

airnya kering. Setelah itu, benih ditebarkan ke dalam media tanam

(polybag) sebanyak 1 biji benih per polybag. Perawatan persemaian

terdiri dari penyiraman, pengaturan cahaya, dan pemberantasan

hama/penyakit.

j. Penanaman dan Model TanamSetelah umur bibit di persemaian 18-25 hari, bibit sudah dapat

dipindahkan ke lapangan, pemindahan sebaiknya dilakukan pagi-pagi

Page 103: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

92

sebelum terik matahari atau sore hari. Jarak tanam dianjurkan

bervariasi 60 x 50 cm, 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm, hal ini tergantung

tingkat kesuburan tanah dan varietas yang digunakan. Bentuk

pertanaman sebaiknya dengan sistem tanam segitiga (zigzag).

k. PenyulamanBibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam.

Bibit sulaman yang baik diambil dari tanaman yang sehat dan tepat

waktu (umur bibit) untuk penanaman. Penyulaman dilakukan pada

minggu pertama atau selambat-lambatnya minggu kedua. Sebaiknya

penyulaman dilakukan pagi atau sore hari.

l. PerempelanPerempelan bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki

kualitas produksi. Bagian yang dirempel yaitu tunas samping, yang

keluar di ketiak daun pada saat tanaman berumur 10-20 hari.

Perempelan dilakukan 2-3 kali sampai terbentuk percabangan utama

yang ditandai dengan munculnya bunga pertama, sekitar umur 18-22

HST dataran rendah, dan 25-30 HST dataran tinggi.

Selain perempelan tunas, perempelan bunga pertama dan

bahkan sampai bunga kedua pada tanaman yang cukup sehat perlu

dilakukan. Perempelan bunga bertujuan untuk mengoptimalkan

pertumbuhan vegetatif dengan menunda pertumbuhan generatif.

m. Pemasangan Ajir

Sokongan harus dipasang sedini mungkin, yaitu dimulai pada

saat tanam atau maksimal 1 (satu) bulan setelah penanaman.

Sokongan dipasang sekitar 10 cm dari pangkal batang tanaman.

Ukuran sokongan 125 - 150 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm. Sisi ajir

perlu dihaluskan untuk mengurangi kerusakan mekanis pada tanaman

akibat gesekan.

Page 104: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

93

n.PengairanPengairan harus senantiasa diperhatikan, karena air merupakan

faktor vital bagi tanaman cabai. Penyiraman yang paling banyak (2 hari

sekali) yaitu, pada fase vegetatif < 40 HST. Sistem pengairan dapat

dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke mulsa plastik

melalui lubang tanaman, hingga posisi selang air tepat di tengah-

tengah tempat tanaman cabai. Untuk pertanaman pada lahan sawah,

sistem pengairan dilakukan dengan cara penggenangan pada saluran

drainase antar bedengan dengan ketinggian air sekitar 3/4 tinggi

bedengan.

o. Pengendalian Hama dan PenyakitSalah satu faktor penghambatpeningkatan produksi cabai adalah

adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Kehilangan hasil

produksi cabai karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum

spp), bercak daun (Cerospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp)

berkisar 5-30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada

tanaman cabai dianjurkan penerapan pengendalian secara terpadu.

5.9.3.7 Panen dan Pascapanen cabe1. Panen

Pemanenan tanaman cabai adalah pada saat tanaman cabai

berumur 75 – 85 hst (dataran rendah) dan 90-100 hst (dataran

tinggi)tergantung varietas yang digunakanyang ditandai dengan

buahnya yang padat dan warna merah menyala.Buah cabai yang rusak

akibat hama atau penyakit harus tetap di panen agar tidak menjadi

sumber penyakit bagi tanaman cabai sehat. Pisahkan buah cabai yang

rusak dari buah cabai yang sehat. Waktu panen sebaiknya dilakukan

pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat

penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.Buah

yang akan dijual segara dipanen matang, sedangkan buah yang dikirim

Page 105: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

94

untuk jarak jauh dipanen pada saat buah matang hijau. Buah yang

akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.

2. Pasca Panena. Sortasi

Sortasi dilakukan untuk memisahkan antara cabai yang rusak

(busuk, patah, memar) dengan cabai yang baik. Sortasi bertujuan

untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik dengan tingkat

kematangan yang seragam.

b. CuringCuring dilakukan untuk memaksimalkan pembentukan dan

kestabilan warna cabai sebelum diolah. Tujuannya untuk membuang

panas lapang. Biasanya para petani melakukan curing dengan cara

menghamparkan cabai yang dipanen di tempat teduh.

c. PenyimpananPenyimpanan yang baik dapat memperpanjang umur dan

kesegaran cabai tanpa menimbulkan perubahan fisik atau kimia. Cara

yang biasa digunakan adalah menyimpan cabai segar pada suhu

dingin, sekitar 40C.

d. PengemasanKemasan yang biasa digunakan untuk memudahkan

penyimpanan dan pengangkutan cabai di pasar domestik adalah

keranjang bambu, peti kayu, dan plastik. Kemasan yang ideal adalah

yang mudah diangkat, aman, ekonomis, dan dapat menjamin

kebersihan produk. Kemasan lain yang biasa digunakan pedagang

adalah jala dengan kapasitas 9-100 kg. Kemasan ini sangat praktis,

tetapi tidak dapat melindungi cabai dari kerusakan mekanis dan

fisiologis, terutama pada saat ditimbang dan di dalam alat angkut.

Volume kemasan sebaiknya tidak melebihi 25 kg karena kemasan yang

Page 106: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

95

terlalu besar dapat menurunkan mutu cabai, terutama yang berada di

bagian bawah. Kemasan yang baik dapat menekan benturan,

mempermudahpertukaran udara, dan mengurangi penguapan. Prinsip

pembuatan kemasan adalah ekonomis, bahannya tersedia, mudah

dibuat, ringan, kuat, dapat melindungi komoditas, berventilasi, dan

tidak bau.

e. PengangkutanPengangkutan cabai jarak jauh denganmenggunakan keranjang

bambu, dapat menekan susut bobot hingga 0%, tingkat kerusakan

1.30%, dan kesegaran cabai cukup baik. Kemasan karton/kardus

dengan kapasitas 20 kg dapat digunakan bila dipadukan dengan

karung jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi.

Pengemasan cabai yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan

dan kehilangan hasil selama pengangkutan. Pengangkutan cabai dalam

jarak lebih dari 200 kmdengan kemasan karung berkapasitas 90 kg

menyebabkan kerusakan hingga 20%.

f. Pengolahan Cabe KeringHarga komoditas pertanian, termasuk cabai, umumnya akan

jatuh pada saat panen raya. Untuk mengatasi masalah tersebut, cabai

dapat dikeringkan lalu dibuat tepung (bubuk) sebagai bumbu siap

pakai.

5.9.3.8 Budidaya Bawang

1. Syarat TumbuhBawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan

dengan tekstur sedang sampai liat, namun paling bagus

pertumbuhannya pada tekstur lempung berpasir atau berdebu dengan

pH 5.6 – 6.5. Meskipun dapat tumbuh di dataran rendah hingga 1000

mdpl, produktivitas tertinggi diperoleh pada dataran rendah dengan

Page 107: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

96

suhu udara berkisar 25-32oC dan kelembaban 50-70%. Jenis tanah

Alluvial, Glei Humus atau Latosol dengan drainase dan aerasi yang

baik.

2. Teknik Budidaya Tanamana. Pengolahan Tanah

Tanah dibuat bedengan dengan lebar 1-1.2 meter, tinggi 20-30

cm dan panjang sesusai dengan kondisi kebun. Jarak antar bedengan

50 cm, sekaligus dijadikan parit sedalam 50 cm. Cangkul bedengan

sedalam 20 cm untuk menggemburkan tanahnya. Bentuk permukaan

atau bagian atas bedengan rata, tidak melengkung.

b. PengapuranTambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1.5 ton per hektar

apabila keasaman tanah kurang dari pH 5.6. Penambahan kapur

setidaknya diberikan 2 minggu sebelum tanam.

c. PemupukanGunakan 15-20 ton/hapupuk kompos atau pupuk kandang

sebagai pupuk dasar. Tebarkan pupuk di atas bedengan dan aduk

dengan tanah hingga merata. Bisa juga ditambahkan urea, ZA, SP-36

dan KCL sebanyak 47 kg, 100 kg, 311 kg dan 56 kg setiap hektarnya.

Campur pupuk buatan tersebut sebelum diaplikasikan. Biarkan selama

satu minggu sebelum bedengan ditanami.

d. Pemilihan BibitSebelum ditanami bibit, sebaiknya tanah disiram terlebih

dahulu. Bahkan jika dibutuhkan dapat dibuat atap/penutup dari terik

matahari dan hujan. Bibit bawang merah yang baik adalah:

Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.

Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi

masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)

Page 108: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

97

Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang

kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas

atau berkilau).

e. Penanaman dan Model TanamJarak tanam untuk budidaya bawang merah pada saat musim

kemarau dipadatkan hingga 15×15 cm. Sedangkan pada musim hujan

setidaknya dibuat hingga 20×20 cm. Benih bawang merah ditanam

dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi kedalam tanah.

Cukup satu bibit untuk setiap lubangnya.

f. Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan

secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar

yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat

penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Lakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir

dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup

tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu

dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan

dengan lumpur dari dasar saluran.

Penyiangan kedua dilakukan pada umur30-35 HST dilanjutkan

pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.

g. PemupukanDalam budidaya bawang merah kita menggunakan 2 bentuk

pupuk;

Pupuk dasar yaitu pupuk kandang bisa sapi atau kambing 15-20

ton/ha atau kotoran ayam 5-6 ton/ha atau kompos 2,5

ton/ha. Pupuk buatan juga diperlukan TSP 150-200 kg/hektar.

Langkah-langkah memberikan pupuk dasar yaitu dengan

Page 109: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

98

menyebar dan mengaduk rata dengan tanah 1-3 hari sebelum

tanam.

Pupuk susulan yaitu berupa urea 150kg/ha, Za 300 kg/ha, dan

KCL 150/ha. Pemupukan susulan yang pertama dilakukan pada

umur 10-15 hari setelah tanam dan pemupukan susulan kedua

yaitu pada umur 1 bulan setelah tanam dengan 1/2 dosis

h.PengairanPada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu

pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di

saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan

penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman

tumbuh telah mencapai lebih 90 %. Air salinitas tinggi kurang baik

bagi pertumbuhan bawang merah. Tinggi permukaan air pada saluran (

canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan

pertanaman.

Cara penyiraman lainnya yakni cara ”leb” (memasukkan air ke

bedengan hingga merata) digunakan di lahan persawahan, untuk lahan

kering tetap dengan gembor atau selang. Apabila digunakan cara ini

(”leb”), sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 10

hari. Pengairan secara ”leb” dapat dilakukan setiap 3 -4 hari sekali.

i. Pengendalian Hama dan PenyakitBudidaya bawang merah mempunyai banyak jenis hama dan

penyakit. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra

produksi adalah hama ulat dan penyakit layu.

a) Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat

bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti

gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi dengan pemungutan manual,

ulat dan telur diambil untuk dimusnahkan. Bisa juga dengan

menggunakan feromon sex perangkap, gunakan sebanyak 40 buah

Page 110: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

99

per hektar. Bila serangan menghebat, kerusakan lebih dari 5% per

rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan aktif

klorfirifos.

b) Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun

menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk.

Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian

membakarnya. Penyemprotan bisa menggunakan fungsidia.

5.9.3.9 Panen dan Pascapanen Bawang1. Panen

Panen dilakukan apabila tanaman telah berumur 65-75 hari

setelah tanam. Tanaman yang telah siap dipanen memiliki ciri-ciri :

Tanaman telah cukup tua, dengan hampir 60-90% batang

telah lemas dan daun menguning

Umbi lapis terlihat padat berisi dan sebagian tersembul di

permukaan tanah

Warna kulit umbi mengkilat atau memerah

Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman bersama

daunnya dan diusahakan agar tanah yang menempel pada

umbi dibersihkan. Biarkan umbi beberapa jam pada

bedengan, kemudian diikat (1-1,5 kg/ikat).

2. Pasca PanenPenjemuran dengan alas anyaman bambu . Penjemuran

pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas,

tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari

dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan

bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa

kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari

lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.

Page 111: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

100

Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-

rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-29oC

kelembaban 70-80%, sanitasi gudang. Kadangkala untuk

mempertahankan kondisi umbi agar tidak mudah busuk dan tahan

lama dapat dilkaukan pengasapan.

5.9.4 Aktifitas Pasca Panen

Aktifitas pasca panen merupakan salah satu bagian dari suatu

rantai produksi pertanian yang menunjukkan tingkat aplikasi teknologi

dalam bidang pertanian. Semakin meningkatnya aktifitas pasca panen

menunjukkan tingkat keberhasilan pengembangan industry pertanian.

Propinsi Aceh secara umum masih belum menunjukkan adanya

peningkatan aktifitas pasca panen untuk pertanian tanaman pangan

dan hortikultura. Hal tersebut terlihat dari masih sangat minimnya

infrastruktur pengolahan hasil pertanian. Produk-produk yang

dihasilkan pada tingkat petani biasanya dikumpulkan oleh pengumpul

untuk kemudian dibawa ke Sumatera Utara.

5.10 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan kawasan pertanian harus didukung oleh

keberadaan sumber daya manusia di kawasan tersebut. Sumber daya

manusia yang diperhitungkan dapat mendukung pengembangan

kawasan tidak hanya yang berasal dari Dinas Pertanian saja tetapi juga

berbagai instansi-instansi pendukung misalnya Badan Penyuluhan

Pertanian dan Ketahanan Pangandan, Badan Pengkajian Teknologi

Pertanian Aceh, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian,

Perguruan Tinggi dan lainnya.

Page 112: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

101

Sumber daya manusia di Badan Penyuluhan Pertanian dan

Ketahanan Pangandan tersebar di kantor BPP yang berada di tiap-tiap

kecamatan dalam wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Pidie.

5.11 Aspek Kebijakan

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 saat ini

memasuki tahap ke-3 (2015-2019). Sebagai kelanjutan dari RPJMN

tahap ke-2 (2010-2014) yang telah berakhir. RPJMN tahap ke-3

(2015-2019) difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara

menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif

perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia,

sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagaibagian yang tidak

terpisahkan dari pentahapan RPJPN 2005-2025.

Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih

menjadi sector penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran

strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi

sektor pertaniandalampenyediabahanpangandanbahan baku industri,

penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja,

sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyedia bahan

pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas

rumah kaca. Upaya mencapai target sukses pembangunan pertanian

pada RPJMN tahap-2 (2010-2014) yang meliputi (1) peningkatan

swasembada berkelanjutan padi dan jagung dan swasembada kedelai,

gula dan daging sapi, (2) peningkatandiversifikasi pangan, (3)

peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan (4) peningkatan

kesejahteraan petani melalui strategi yang dikemas dalam 7 Gema

Revitalisasi yang meliputi (1) revitalisasi lahan, (2) revitalisasi

perbenihan dan perbibitan, (3) revitalisasi infrastruktur pertanian, (4)

Page 113: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

102

revitalisasi SDM petani, (5) revitalisasi permodalan petani, (6)

revitalisasikelembagaan petani,dan (7) revitalisasi teknologi dan

industri hilir. Sampai saat ini telah banyak capaian yang diwujudkan

meskipun masih perlu ditingkatkan.

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian

(SIPP)2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke

depan (2015-2019) akan mengacu pada Paradigma Pertanian untuk

Pembangunan (Agriculture for Development) yang memposisikan sektor

pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang

berimbang dan menyeluruh mencakup transformasi demografi,

ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tatakelola

pembangunan.Paradigma tersebut memberikan arah bahwa sektor

pertanian mencakup berbagai kepentingan yang tidak saja untuk

memenuhi kepentingan penyediaan pangan bagi masyarakat tetapi juga

kepentingan yang luas dan multifungsi.Selain sebagai sektor utama

yang menjadi tumpuan ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki

fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-

persoalan lingkungan dansosial (kemiskinan, keadilan dan lain-lain)

serta fungsinya sebagai penyedia sarana wisata (agrowisata).

Memposisikan sektor pertanian dalam pembangunan nasional

merupakan kunci utama keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia

yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Dalam konteks pembangunan daerah, RPJM Kabupaten Pidie

2012-2017 menegaskan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Pidie

adalah memperkuat struktur ekonomi dan kualitas Sumber Daya

Manusia yang handal, dengan sasaran pada :

1. Meningkatnya struktur perekonomian yang mantap berlandaskan

keunggulan kompetitif wilayah pada sektor pertanian, industri,

perdagangan dan pariwisata.

2. Meningkatnya sentra-sentra agribisnis dalam penyediaan produk-

Page 114: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

103

produk pertanian yang cukup, bermutu dan aman konsumsi.

3. Meningkatnya pengembangan sektor pertanian berbasis komoditi

unggulan sesuai dengan sumberdaya alam dan agro ekosistem

wilayah.

Selanjutnyauntuk mencapai sasaran tersebut diatas, RPJM

Kabupaten Pidie 2012-2017 menyatakan dilakukan melalui strategi

pengembangan agroindustri dan kepariwisataan berdasarkan potensi

wilayah, dengan kebijakan pada peningkatan produksi dan nilai

tambah produk pertanian, mengembangkan agro industri, perdagangan

dan pariwisata.

Sejalan dengan hal diatas, Rentra 2012-2017 Dinas Pertanian

menetapkan visi “Terwujudnya masyarakat tani yang tangguh danmandiri untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di KabupatenPidie”. Untuk mencapai visi dilakukandengan strategi :

1. Peningkatan SDM dan Pengelolaan SDA sesuai dengan

dayadukungannya.

2. Peningkatan Penerapan Inovasi dan Teknologi Bidang Pertanian

Spesifik Lokasi.

3. Peningkatan Penguatan Kelembagaan Petani.

4. Peningkatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Pertanian.

5. Meningkatkan Kerjasama antar sektor, antar Daerah dan

Stakeholderterkait.

6. Mengembang Tumbuhkan Agribisnis, Agroindustri dan Agrowisata

Berbasis pedesaan.

7. Menyusun Qanun yang berpihak kepada Pelaku Usaha Pertanian.

8. Peningkatan Dukungan Administrasi, Pengawasan untuk

Menciptakankepemerin tahan yang baik (Good Governance) dan

Pemerintah yangBersih (Clean Government), Akuntabilitas,

Transfaransi dan Partisipatif.

Adapun prioritas kebijakan pada :

1. Penyelesaian/penyediaan benih bermutu kepada petani.

Page 115: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

104

2. Pengaturan dan Deminasi Musin Tanam (Kaleder Tanam / Katam).

3. Penanganan Ketersediaan air di lahan kering.

4. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil.

5. Meningkatkan Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman

Page 116: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

105

BAB 6ANALISIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN KOMODITAS

UNGGULAN DAN KAWASAN PERTANIAN

6.1 Analisis Biofisik Sumberdaya Lahan Untuk PengembanganTanaman.

Dasar utama dalam perencanaan sebuah kawasan adalah

tersedianya informasi tentang sifat biofisik lahan. Di negara

berkembang seperti di Indonesia biasanya informasi mengenai lahan

sangat terbatas, sehingga sering terkendala dengan terbatasnya data.

Karena kurangnya informasi tentang lahan, diperlukan metode survei

yang dapat dengan mudah dilakukan secara cepat dengan tanpa

mengabaikan akurasi dan informasi tentang lahan itu sendiri. Penilaian

terhadap potensi lahan dapat dilakukan dengan cara evaluasi lahan.

Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan

untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau

cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan

informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan

keperluan. Kesesuaian lahan adalah pendugaan tingkat kecocokan

sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut

dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau

setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial).

Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan

data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan

tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk

mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah

dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman

yang dievaluasi.

Page 117: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

106

Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan

yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan

yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau

tidak produktif, atau lahan dengan produktivitas kurang memuaskan

tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila

komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai. Sumberdaya

lahan yang paling penting untuk keperluan pertanian maupun

perkebunan dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu: (1) tanah, (2)

iklim, (3) topografi dan informasi geologi, (4) vegetasi dan (5) sosial

ekonomi.

Lahan sebagai sumberdaya alam mempunyai aspek yang sangat

luas. Istilah lahan dipergunakan berkenaan dengan permukaan tanah

termasuk semua sifat-sifat yang terdapat padanya. Lahan dalam

pengertiannya merupakan suatu konsep dinamis yang terdiri dari

lingkungan fisik (biofisik) seperti: iklim, relief, tanah, hidrologi dan

vegetasi yang kesemuanya berpengaruh besar terhadap

potensinya.Adapun sifat morfologi dan sifat fisika lahan di wilayah

studi dapat di lihat pada Tabel .

Tabel 29. Morfologi dan Sifat Fisika Tanah Pada Tiap SPL pada WilayahStudi di Kabupaten Pidie (Sumber: Bappeda Kab. Pidie).

Kabupaten SPL KedalamanEfektif Kelas Tekstur

Pidie 1 60 – 90 Lempung3 60 – 90 Lempung5 60 – 90 Debu6 60 – 90 Lempung Berdebu7 60 – 90 Lempung Berdebu8 60 – 90 Lempung Berdebu9 60 – 90 Debu10 60 – 90 Debu11 60 – 90 Lempung Berpasir12 60 – 90 Lempung Berdebu18 60 – 90 Lempung19 60 – 90 Liat20 60 – 90 Lempung Liat Berdebu25 60 – 90 Lempung Berdebu27 60 – 90 Liat28 60 – 90 Lempung Berdebu

Page 118: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

107

6.1.1 Sifat Fisika Tanah

Sifat fisik tanah sangat mempengaruhi menentukan penetrasi

akar diantaranya tekstur tanah, kedalaman efektif tanah dan drainase.

Sifat fisika tanah (tekstur dan struktur tanah) secara langsung

mempengaruhi mudah tidaknya tanah dapat di tembusi akar tanaman.

Tekstur dan struktur tanah juga dapat menentukan daya cengkraman

akar tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh. Secara tidak langsung

tekstur dan struktur tanah menentukan penyediaan air dan aerasi

tanah yang cukup bagi perkembangan dan respirasi akar. Berdasarkan

hasil analisa tersebut diketahui bahwa kelas terstur berkisar antara

lempung berpasir sampai liat dan kedalaman efektif antara 60 sampai

> 100 cm. Sehingga sebagian besar kawasan sudah sangat sesuai

untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura namun ada

pada tempat atau SPL yang masih memerlukan masukan berupa input

untuk memperbaiki kondisi sifat fisika tanah salah satunya tekstur.

6.1.2 Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah merupakan salah satu parameter untuk

menilai kesuburan tanah dan menilai kesesuaian lahan. kesuburan

tanah di wilayah pengamatan didasarkan pada hasil analisis sifat-sifat

kimia tanah, contoh tanah dari setiap titik sampel di dalam SPL yang

masing-masing sampel pada lapisan topsoil dan lapisan subsoil. Aspek-

aspek kimia tanah ini kemudian diuraikan dalam bentuk pengharkatan

dengan kriteria penilaian menurut Deptan (1997). Sifat kimia tanah

yang di analisis antara lain; pH (H2O dan KCL), C-organik, N-total, P-

tersedia, Ca-dd, Mg-dd, salinitas, kapasitas tukar kation (KTK) dan

kejenuhan basa (KB). Adapun pengharkatan sifat kimia tanah di

wilayah studi dapat di lihat padaTabel .

Page 119: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

108

Tabel 30. Pengharkatan Hasil Analisis Sifat Kimia pada Wilayah Studidi Kabupaten Pidie (Sumber: Bappeda Aceh, 2014 dan hasilanalisis 2015).

Kabupaten SPL

pH H

2O

C-o

rgan

ik(%

)

N-t

otal

(%)

P-te

rsed

ia(p

pm)

Ca-

dd(c

mol

kg-

1 )

Mg-

dd(c

mol

kg-

1 )

KTK KB

Pidi

e

1 AMAM

SR

SR

TT

TS

SS

TS

TT

3 NN

SR

SR

STST

SS

RS

TT

SS

5 AMAM

STS

TS

STST

SSR

SS

TS

ST

6 AMAM

STR

TR

TT

SS

SS

TS

ST

7 AMAM

SR

SR

TT

SS

RR

TT

TS

8 AMAM

SR

SR

TT

TT

RR

TT

SR

9 AMAM

SR

SR

TT

ST

RR

STT

RR

10 AMAM

SS

SS

TT

TS

RR

TST

RR

11 AMAM

RS

RS

TT

TS

SR

ST

TR

12 AMAM

RR

SR

TT

SSR

RR

TT

RR

18 AMAM

SR

SR

STST

RR

RR

SS

SR

19 AMAM

TR

SR

STT

RSR

SR

TT

RR

20 AMAM

SR

SR

TST

RR

RR

STST

SRSR

25 AMAM

SR

SR

TT

RS

SR

SS

TS

27 AMAM

SSR

SSR

TT

SS

RR

TT

SR

28 AMAM

TR

SR

TT

RR

RS

SS

TT

M = masam SR = sangat rendahAM = agak masam R = rendahSM = sangat masam S= sedangN = netral T= tinggi

ST = sangat tinggi.

Page 120: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

109

a. Kemasaman Tanah (pH)Kemasaman tanah merupakan indikator terhadap reaksi tanah

yang menggambarkan ketersediaan hara di dalam tanah, aktivitas

mikroorganisme dan tingkat keracunan unsur hara tertentu bagi

tanaman. Secara umum hasil analisis pH tanah untuk setiap wilayah

pengamatan berdasarkan satuan peta lahan menunjukkan kemasaman

yang bervariasi. pH H2O berkisar antara sangat masam sampai netral.

Bervariasinya nilai pH untuk semua satuan peta lahan di wilayah

pengamatan menggambarkan tingkat kesuburan tanah yang bervariasi.

Untuk memperbaiki kondisi tanah di wilayah pengamatan dilakukan

melalui pemupukan dan pengapuran untuk meningkatkan kesuburan

tanah serta memperbaiki kemasaman tanah.

b. Kadar C-organik dan N-totalKadar C dalam tanah secara alami mencerminkan jumlah bahan

organiknya. Kadar C-organik pada setiap satuan peta lahan dan wilayah

pengamatan dikatagorikan sangat rendah sampai tinggi. Kadar N-total

dikatagorikan sangat rendah sampai sedang. Nilai C-organik dan nilai N-

total tanah tidak terlalu tinggi, dimana bahan tanahnya merupakan

tanah-tanah mineral yang mengandung unsur hara tanah yang tidak

terlalu subur yaitu tanah Ultisol, Inceptisol, Entisol dan hanya sebagain

tanah Andisol.

c. Fosfor (P) TersediaFosfat tersedia merupakan bentuk yang langsung dapat diserap

oleh tanaman, oleh karena itu senyawa fosfat sangat penting di dalam

tanah. Kadar P-tersedia dalam tanah di setiap SPL pada setiap wilayah

pengamatan menunjukkan kategori sangat rendah sampai sangat

tinggi. Dengan demikian untuk tanah-tanah pada wilayah penelitian

diperlukan masukan pengapuran dan pemupukan sehingga akan

meningkatkan ketersediaan hara bagi budidaya tanaman pertanian

tanaman pangan dan hortikultura.

Page 121: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

110

d. Ca dan Mg dapat ditukar

Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) merupakan kation-kation

basa. Ketersediaan Ca dengan kategori sangat rendah sampai tinggi.

Mg dapat ditukar dengan kategori sangat rendah sampai tinggi. dan

pengolahan lahan pertanian diperlukan teknologi yang mungkin

dialokasikan untuk meningkatkan status kedua unsur hara Ca dan Mg

dengan penambahan, untuk dapat meningkatkan unsur hara Ca dan

Mg, dapat dilakukan dengan pemberian dolomit sekaligus untuk

meningkatkan pH tanah.

e. Kapasitas Tukar Kation dan Kejenuhan Basa

Hasil analisis tanah memperlihatkan bahwa KTK tanah bervariasi

dengan kisaran kategori rendah sampai tinggi. Rendahnya nilai KTK ini

merupakan suatu gambaran bahwa tingkat kesuburan tanah relatif

rendah, sehingga perlu dilakukan pemupukan hara makro N, P, K,

Ca, dan Mg. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa secara umum

kejenuhan basa dalam kategori rendah sampai tinggi. Hal ini

merupakan petunjuk bahwa aktifitas dari kation-kation Ca, Mg, K, dan

Na pada kompleks pertukaran relatif lebih rendah atau sama dengan

aktivitas ion H dan Al. Dengan demikian masih diperlukan upaya

untuk menetralisir keberadaan Al dan H dari komplek jerapan misalnya

dengan pemberian kapur, pengolahan yang memadai dan pemberian

bahan organik.

6.1.3 Analisis Kesesuaian lahan

Klasifikasi kesesuaian lahan didasarkan pada klasifikasi secara

kualitatif dengan faktor penghambat yang ekstrim merupakan penentu

tingkat kelas kesesuaian lahan akhir. Penilaian kelas kesesuaian lahan

secara aktual dan potensial untuk tanaman pangan dan hortikultura

Page 122: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

111

menggunakan kriteria yang dikembangkan Departemen Pertanian

(Deptan, 2005). Kesesuaian lahan dinilai berdasarkan karakteristik

lahan, setelah semua karakteristik lahan dinilai selanjutnya

disesuaikan dengan kriteria atau persyaratan tumbuh masing-masing

komoditas unggulan tersebut berdasarkan kriteria yang disusun

Departemen Pertanian dengan faktor pembatas, sehingga diperoleh

kelas kesesuaian lahan aktual, faktor pembatas, perbaikan faktor

pembatas, dan kesesuaian lahan potensial. Adapun pengembangan

kawasan tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Pidie untuk

lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel .

Tabel 31. Rencana Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan danHortikultura di Kabupaten Pidie (2016 – 2020) (Sumber:hasil interpretasi data, 2015).

No Kabupaten KomoditiPadi Jagung Kedelai Bawang Cabe Jeruk

1 Pidie

Klasifikasi kesesuaian lahan didasarkan pada klasifikasi secara

kualitatif dengan faktor penghambat yang ekstrim merupakan penentu

tingkat kelas kesesuaian lahan akhir. Penilaian klasifikasi kelas

kesesuaian lahan secara aktual dan potensial untuk tanaman pangan

dan hortikultura dinilai berdasarkan karakteristik lahan dan hasil

analisis Labroratorium. Adapun rencana pengembangan komoditi

unggulan tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Pidie, antara

lain: padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays), kedelai (Glycine maximum),

bawang (Allium oscolonicum), (Capsicum annum) dan jeruk (Citrus sp.).

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 32 berikut:

Page 123: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

112

Tabel 32. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual dan PotensialTanaman Padi Sawah (Oryza sativa) di Kabupaten Pidie(Sumber: Hasil analisis kesesuaian lahan, 2015).

Kabupaten SPL Kesesuaian Aktual

UsahaPerbaika

n

Kesesuaian

Potensial

TingkatInput

Luas(ha)

Pidie 1 N e1 - N e1 HI 2.625.443 S3 n4 PM S1 LI 1.048.265 S2 r1,n4 PO,PM S1 MI 185.726 N e1 - N e1 HI 5.408.787 N e1 - N e1 HI 720.148 N e1 - N e1 HI 1.974.86

9 S3 n4 PM S1 LI 20.780.46

10 S3 n4 PM S1 LI 8.068.74

11 S3 r1 PO S1 LI 41.127.05

12 S3 n1 PM S1 LI 2.906.32

18 N e1 - N e1 HI 10.544.94

19 S3 n2 PM S1 LI 535.3620 S3 n1 PM S1 LI 2.206.59

25 N e1 - N e1 HI 11.815.27

27 S2 n3 PE S1 LI 5.649.8828 N e1 - N e1 HI 1.726.04

Keterangan: Kelas kesesuaian lahan: sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2),

sesuai marginal (S3), tidak sesuai (N) Tingkat input: LI = input rendah, MI = input sedang, dan HI = input

tinggi. Faktor pembatas; w1 = curah hujan tahunan, r1 = media perakaran,

n1,/2/3/4 = retensi hara: 1KTK liat/2kejenuhan basa/3pH H20, 4c-organik, e1/2 = bahaya erosi: 1lereng/2,

Perbaikan faktor pembatas: OT = olah tanah, PO = pemberian pupukorganik, PM = pemupukan, PE = pengapuran, - = tidak dapatdilakukan perbaikan, PT = pembuatan teras (konservasi).

Berdasarkan Tabel dapat di lihat bahwa kesesuaian lahan

aktual dan potensial untuk padi sawah irigasi di wilayah kajian dapat

di lihat, sebagai berikut:

1) Kelas kesesuaian lahan aktual padi di Kabupaten Pidie masuk

dalam kelas cukup sesuai (S2) pada SPL 5, dan 27 dengan faktor

pembatas retensi hara, untuk memperbaiki faktor pembatas

tersebut dapat dilakukan dengan memberikan input pada lahan

Page 124: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

113

berupa pemupukan dan pengapuran dengan tingkat input rendah.

Kelas sesuai marginal (S3) pada SPL 3, 9, 10, 11, 12, 19 dan 20

dengan faktor pembatas retensi hara dan media perakaran, untuk

memperbaiki faktor pembatas tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan input berupa: pemberian bahan organik dan

pemupukan. Dan kelas yang tidak sesuai untuk tanaman padi

sawah di Kabupaten Pidie terdapat pada SPL 1, 6, 7, 8, 18, 25 dan

28 dengan faktor pembatas lereng. Setelah diberikan input pada

lahan aktual kelas kesesuaian lahan dapat ditingkatkan satu

tingkat lebih tinggi atau lebih, seperti yang terlihat pada kelas

kesesuaian lahan potensial padi pada SPL 3, 5, 9, 10, 11, 12, 19, 20,

dan 33.

Tabel 33. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual dan PotensialTanaman Bawang di Kabupaten Pidie (Sumber: Hasil analisiskesesuaian lahan, 2015).

Kabupaten SPL Kesesuaian Aktual

UsahaPerbaika

n

Kesesuaian

Potensial

TingkatInput

Luas(ha)

Pidie 1 S3 w1 - S3 w1 MI 2.625.443 S3 w1 - S3 w1 MI 1.048.265 S3 w1 - S3 w1 MI 185.726 S3 w1 - S3 w1 MI 5.408.787 S3 w1,e1 PT S3 w1 HI 720.148 S3 w1 S3 w1 MI 1.974.86

9 S3 w1 - S3 w1 MI 20.780.46

10 S3 w1 - S3 w1 MI 8.068.74

11 N - N HI 41.127.05

12 S3 w1 - S3 w1 MI 2.906.32

18 S3 w1 - S3 w1 MI 10.544.94

19 S3 w1 - S3 w1 MI 535.3620 S3 w1 - S3 w1 MI 2.206.59

25 S3 w1 - S3 w1 MI 11.815.27

27 S3 w1 - S3 w1 MI 5.649.8828 S3 w1 - S3 w1 MI 1.726.04

Keterangan: Kelas kesesuaian lahan: sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marginal

(S3), tidak sesuai (N) Tingkat input: LI = input rendah, MI = input sedang, dan HI = input tinggi.

Page 125: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

114

Faktor pembatas; w1 = curah hujan tahunan, r1 = media perakaran, n1,/2/3/4 =retensi hara: 1KTK liat/2kejenuhan basa/3pH H20, 4c-organik, e1/2 = bahaya erosi:1lereng/2,

Perbaikan faktor pembatas: OT = olah tanah, PO = pemberian pupuk organik, PM= pemupukan, PE = pengapuran, - = tidak dapat dilakukan perbaikan, PT =pembuatan teras (konservasi).

1. Kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk pengembangan

tanaman bawang di Kabupaten Pidie masuk dalam kelas sesuai

marginal (S3) dengan faktor pembatas curah hujan, seperti terlihat

pada SPL 1, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 18, 19, 20, 25, 27, dan 28, dan SPL

11 dengan faktor pembatas kelerengan.

Tabel 34. Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual Dan PotensialTanaman Cabe (Capsicum annuum) di Kabupaten Pidie(Sumber: Hasil analisis kesesuaian lahan, 2015).

Kabupaten SPL Kesesuaian Aktual

UsahaPerbaika

n

Kesesuaian

Potensial

TingkatInput

Luas(ha)

Pidie 1 S3 e1 PT S2 w1,e2 HI 2.625.443 S2 w1 - S2 w1 MI 1.048.265 S2 w1 - S2 w1 MI 185.726 S2 w1,e1 -,PT S2 w1 MI 5.408.787 S3 e1 PT S2 w1,e2 MI 720.148 S2 w1,e1 -,PT S2 w1 MI 1.974.86

9 S2 w1,n2 -,PM S2 w1 MI 20.780.46

10 S2 w1,n1,2 -,PM S2 w1 MI 8.068.74

11 N r1 - N r1 HI 41.127.05

12 S2 w1,n1,2 -,PM S2 w1 MI 2.906.32

18 S2w1,n1,2,e1 -,PM,PT S2 w1 HI 10.544.9

4

19 S2w1,r1,n1,2 -,PO,PM S2 w1 HI 535.36

20 S3 n2 PM S2 w1 MI 2.206.59

25 S3 e1 PT S2 w1 MI 11.815.27

27 S2 w1,r1 -,PO S2 w1 MI 5.649.8828 S2 w1,e1 -,PT S2 w1 MI 1.726.04

Keterangan: Kelas kesesuaian lahan: sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai

marginal (S3), tidak sesuai (N) Tingkat input: LI = input rendah, MI = input sedang, dan HI = input tinggi.

Page 126: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

115

Faktor pembatas; w1 = curah hujan tahunan, r1 = media perakaran,n1,/2/3/4 = retensi hara: 1KTK liat/2kejenuhan basa/3pH H20, 4c-organik,e1/2 = bahaya erosi: 1lereng/2,

Perbaikan faktor pembatas: OT = olah tanah, PO = pemberian pupukorganik, PM = pemupukan, PE = pengapuran, - = tidak dapat dilakukanperbaikan, PT = pembuatan teras (konservasi).

Kabupaten Pidie kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman

cabe masuk pada kelas cukup sesuai (S2) pada SPL 3, 5, 6, 8, 9, 10,

12, 18, 19, 27 dan 28, faktor pembatas curah hujan, lereng, media

perakaran, retensi hara dan lereng, untuk memperbaiki faktor

pembatas tersebut diperlukan input berupa, pemberian pupuk atau

bahan organik, pemupukan dan pembuatan teras, tingkat input

tergolong sedang (MI) sampai tinggi (HI). Kelas sesuai marginal (S3)

pada SPL 1, 7, 20, 25 dengan faktor pembatas lereng dan retensi hara,

untuk memperbaiki faktor pembatas tersebut diperlukan input berupa

pemupukan dan pembuatan teras dengan tingkat input sedang sampai

tinggi. Sedangkan kelas yang tidak sesuai untuk tanaman cabe di

Kabupaten Aceh Besar terdapat pada SPL 11 faktor pembatas media

perakaran berupa tekstur pasir, untuk memperbaiki diperlukan modal

besar atau input tinggi seperti pemberian bahan organik dalam jumlah

yang besar pada tanah.

6.2 Analisis Kependudukan

6.2.1 Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya

Kabupaten Pidie memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata

sebesar 1,61%/tahun. Oleh karena itu, pada tahun 2020, jumlah

penduduk Kabupaten Pidie didiproyeksikan akan terus bertambah

mencapai 451.814 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut,

persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk terus

bertambah dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar

1,94%/tahun, diikuti dengan peningkatan tingkat partisipasi angkatan

kerja terhadap penduduk berusia produktif di Kabupaten Pidie sebesar

Page 127: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

116

1,04%/tahun. Jumlah pengangguran meningkat sebesar

1,93%/tahun, sehingga pada tahun 2020 jumlah pencari kerja di

Kabupaten Pidie adalah 12.004 dari jumlah angkatan kerja sebesar

206.835 orang. Pertumbuhan persentase pengangguran Kabupaten

Pidie lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten Aceh Besar.

Persentase jumlah penduduk miskin terus menurun dengan tingkat

pertumbuhan -2,36%/tahun. Dalam upaya mempercepat penurunan

jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pidie, pendekatan utama yang

dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan potensi lahan yang

sesuai untuk tanaman pangan dan hortikultura di wilayah ini.

Berdasarkan data perkembangan jumlah produksi tanaman pangan

dan hortikultura di kabupaten ini yang menjadi komoditas utama

adalah padi, bawang dan cabai. Oleh karena itu, ketersediaan lahan

yang ada perlu didukung dengan peningkatan kapasitas masyarakat

untuk memanfaatkan potensi wilayah yang tersedia.

Gambar 13. Proyeksi Indikator Kependudukan Kabupaten PidieTahun 2016-2020 (Sumber: BPS Kabupaten Pidie (datadiolah), 2015).

6.3 Analisis Kelembagaan

Berdasarkan aspek potensi kelembagaan maka ada beberapa

masalah yang timbul dalam upaya penguatan kelembagaan seperti

yang terlihat pada Tabel 5 berikut ini.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Tahun2020

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (%)

Persentase PendudukMiskin (%)

Persentase angkatan kerja(%)

Persentase pencari kerja(%)

Page 128: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

117

Tabel 35. Jenis Lembaga, Masalah dan SolusiNo Nama

LembagaKondisi Saat ini Kondisi yang

ingin di capaiStrategi Pencapaianya

1. LembagaPerbankan

Akses sektorpertanianterhadap kreditbank hanya 17persen dari totalkreditperbankan yangada di Aceh.

Peningkatanaksespertanianterhadapkredit bank,koperasi danlembagamitrakeuanganlainnya.

1. Kemudahan persyaratanperkreditan bagi masyarakatpetani untuk mendapatkan kredit.

2. Pengaktifan kembali koperasisebagai sumber dana masyarakat.

3. Pengaktifan lembaga mitrakeuangan dan pemberdayaanperan Konsultan Keuangan MitraBank (KKMB).

4. Edukasi tabungan dan pembiayaankepada masyarakat luas.

5. Penggembangan konsepbranchless banking

2. LembagaKoperasi

49,3 % koperasiyang ada diAceh tidak aktif

Peningkatankualitas dankuantitaskoperasiyang ada diAceh

1. Peningkatan tata kelola koperasiyang baik (Good CorporateGovermance).

2. Blue print pengelolaan koperasiyang efektif pada semua koperasipertanian yang ada olehKementerian Koperasi dan UKM

3. Pembenahan kondisi internalkoperasi

4. Pelatihan bagi karyawan3. Lembaga

Penyuluhan Pertanian

Jumlah Desa diAceh 5183 danjumlahPenyuluh 2394,berarti terjadikekurangantenaga penyuluhsebesar 2789orang

Peningkatankapasitaspenyuluhdanpeningkatanjumlahpenyuluhpertanian diAceh.

1. Peningkatasn kemampuanberkomunikasi penyuluhpertanian, melalui sikap danpercaya diri yang baik.

2. Pendidikan lanjutan bagiPenyuluh Pertanian

3. Peningkatan fasilitas untukperbaikan kinerja penyuluh (eelektronik, sarana transportasi dankomunikasi)

4. Penambahan tenaga penyuluhan didaerah terpencil bagi melalui PNS,THL dan swadaya.

4. LembagaKelompokTani

Ada 17.537kelompok tani,dimanasebagianbesarnya (60,9%) merupakankelompok tanipemula dengankemampuanminimal, dan33,1 % nyamerupakankelompok tanilanjut.

Perlupeningkatankemampuankelompoktani darikelompoktani pemuladan lanjutmenjadikelompoktani madyadan utama

1. Pelatihan manajemen danteknologi bagi kelompok tani.

2. Pengembangan kelompok secarapartisipatif.

3. Peningkatan kreatifitaskelompokdalampemanfaatan peluangusaha,informasi dan akses modalyg ada.

4. Penyuluh membantu petani dalampemecahan masalah kelompok.

5. Penguasaan analisis dan peluangpasar melalui pelatihan danbimbingan instansi terkait.

6. Peningkatan kemampuan anggotaterhadap teknologi, simpan pinjamdan pengembangan modalkelompok.

Page 129: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

118

6.4 Analisis Sarana dan Prasarana Penunjang

Tabel 36. Peningkatan InfrastrukturNo Jenis

Infrastruktur

Kondisi Saat ini Kondisi yang ingin dicapai

Strategi Pencapaianya

1. Jalan jalan kabupatenpengembanganpertanian diKabupaten Pidiemasih belum dibuka(tidak tembus)

Peningkatan kualitasdan kuantitas jalankabupatenpengembanganpertanian diKabupaten Pidie

1. Perlu koordinasi antar instansiPU, perdagangan danpertanian dalam penyediaansarana transportasi dan aksesterhadap biaya distribusi yangmurah dan cepat.

2. Perawatan terhadapkeberadaan jalan agar jalanyang ada tidak cepat rusak.

2. Listrik Kapasitas danstabilitas aliranlistrik perluditingkatkan

Pemenuhankebutuhan listirkuntuk kegiatanindustri pengolahandan penyimpananproduk pertanian

1. Penambahan daya listrik padadaerah pengembangan industridan peyimpanan produkpertanian.

2. Stabilisasi daya listrikterpasang pada daerahpengembangan kawasanpertanian

3. Irigasi lahan sawah, belumberirigasi.

Indeks tanam masih1,4

Peningkatan kualitasdan kuantitassaluran irigasitersier.

1. Perbaikan saluran irigasi yangrusak.

2. Perawatan saluran irigasi yangbaik.

3. Pembuatan saluran irigasibaru.

4. Peningkatan komitmenPemerintah Daerah untukmenperbaiki keadaan irigasi didaerahnya.

5. Partisipasi masyarakat dalamperawatan saluran irigasi.

6. Teknologi penyediaan air padadaerah dataran tinggi

6.5 Analisis Ekonomi dan Perekonomian

6.5.1 Analisis Ekonomi Sektoral

Tinjauan ekonomi sektoral berusaha melihat ekonomi wilayah

Aceh dilihat dari 3 kelompok sektor utama yaitu sektor primer,

sekunder, dan tersier. Pembagian ke dalam ketiga sektor tersebut

didasarkan pada asal terjadinya proses produksi. Kelompok sektor

primer terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan

penggalian. Sektor sekunder terdiri dari sektor industri pengolahan,

listrik dan air minum serta sektor bangunan.Sementara itu sektor-

Page 130: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

119

sektor yang termasuk dalam kelompok sektor tersier adalah sektor

perdagangan, hotel, dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi,

sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-

jasa.

Sektor primer merupakan sektor yang selama ini dominan di

Kabupaten Pidie. Meski demikian sektor ini mengalami kecenderungan

memiliki kontribusi yang menurun. Pertumbuhan kedua sektor yang

termasuk dalam sektor primer yaitu pertanian dan pertambangan

penggalian termasuk yang paling lambat jika dibandingkan dengan

sektor lainnya.

Sektor tanaman pangan termasuk salah satu komponen di sub-

sektor pertanian. Jenis tanaman yang termasuk didalamnya adalah

padi, jagung, kedelai, kacang tanah, tanaman sayur-sayuran, dan

buah-buahan. Jenis tanaman yang dibahas di dalam uraian ini ada

enam jenis, yaitu: padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, kedelai,

tanaman bawang, cabe, dan jeruk yang dianggap memiliki potensi

untuk dikembangkan. Indikator yang digunakan untuk pembahasan

aspek ekonomi dan potensi tidak terlepas dari wilayah atau kabupaten

yang memiliki potensi berdasarkan luasan area, produktivitas per

hektar, dan total produksi (ton atau kwintal).

6.5.2 Analisis SWOT Komoditas Unggulan

Analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis

dan dapat menyelaraskan faktor-faktor dari lingkungan internal dan

eksternal serta dapat mengarahkan dan berperan sebagai kaatalisator

dalam proses perencanaan startegis. Analisis SWOT dilaksanakan

dengan memfokuskan pada dua hal, yaitu peluang dan ancaman serta

identifikasi kekuatan dan kelemahan intern. Analisis ini didasarkan

Page 131: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

120

pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan

kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Unsur-unsur SWOT meliputi S (strenght) yang berarti mengacu

kepada keunggulan kompetitif dan kompetensi lainnya, W (weakness)

yaitu hambatan yang membatasi pilihan-pilihan pada pengembangan

strategi, O (opportunity) yakni menyediakan kondisi yang

menguntungkan atau peluang yang membatasi penghalang dan T

(threat) yang berhubungan dengan kondisi yang dapat menghalangi

atau ancaman dalam mencapai tujuan.

Tabel 37. Ringkasan Matrik SWOT Aspek Ekonomi dan Perekonomian(Sumber : Hasil Analisis)

No Komoditas

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1 Padi Mendukungperekonomiandaerah.

Penyerapan tenagakerja tinggi

Keterkaitan antarsektor tinggi.

Permintaan pasarbesar

Surplus produksi Kuantitas dan

kualitas SDMcukup.

Dukunganpemerintah

Tersedia saranadan prasaranamemadai

Harga tidak stabil Pengolahan gabah

modern belumtersedia.

Angkatan kerja dipedesaan kurangberminat bekerja disawah.

Skala usaha kecil Penjualan hasil

masih dalambentuk bahanmentah.

Produktivitastinggi

Harga relativetinggi

Permintaan terusmeningkat

Pemasok bahanbaku agroindustri

Biaya produksirelative lebihrendah

Perdaganganlintas provinsi

Distribusisaprodi belumtepat waktudan jumlah.

Minat investormasih rendah

2 Jagung Permintaan pasartinggi.

Komoditas eksport Lokasi dekat

Medan Kemitraan dengan

pengusaha dariMedan

Masihmenggunakanlahan sawah

Penyaluran inputtidak tepat waktu

Pemasaran sulit Belum ada

mekanisasi Belum ada alat

pengolahan hasil Skala usaha kecil Penjualan hasil

masih dalambentuk bahan

Peningkatanpermintaanindustry pakanternak di Medan.

Permintaan pasareksport

Pengolahan bijijagung menjadiproduk turunanakanmenciptakan nilaitambah tinggi

Pembatasanjumlah import

Tuntutanmutu olehpembeliindustri

Persainganpasar jagungkawasanAsean.

Page 132: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

121

mentah. Terbatasnya akses

terhadap lembagakeuangan,sehingga mudahterjerat rentenir

jagung.

3 Kedelai Keterkaitanagroindustry tinggi

Kelayakaninvestasi

Menyerap tenagakerja

Mutu produkrendah

Daya saing rendah Kurangnya sasaran

dan prasaranayang mendukungindustri pengolahhasil.

Harga local tidakstabil

Peningkatanpermintaanagroindustripakan ternak.

Pengolahan bijikedelai menjadiproduk turunanakanmenciptakan nilaitambah tinggi

Pembatasanjumlah importkedelai

Masuknyakedelai import

Perkembangan produksiyang besardinegara lain (Vietnam )sangat tinggimenyebabkanpersainganpasar tinggi.

Turunnyaproduktivitaslahan.

4 Cabe Keterkaitanagroindustritinggi

Kontribusi besardalamperekonomianAceh

Potensi lahancukup luas

Biaya produksimahal

Ketersediaanmodal rendah

Skala usaha kecil Informasi pasar

sangat terbatas

Peningkatanpermintaandalam negeri daneksport.

Minat investormasih rendah

Jangkaupasar terbatasdalam negeri.

5 Bawang Kelayakaninvestasi

Keterkaitanagroindustry tinggi

Keterbatasan aksespetani danpedagang terhadapinformasikebutuhanindustry sehinggaterjadiketidaksesuaianantara pasokandan kebutuhan.

Jangkauan pasarluas

Perdaganganlintas provinsi

Penyeludupan Persaingan

harga bawangdunia

Sumber : Hasil Analisis

Berdasarkan analisis SWOT maka dapat dirumuskan alternative

strategi yangdapat direkomendasikan berdasarkan pada aspek ekonomi

dan perekonomian pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan

dan hortikultura, yaitu:

1. Strategi S-O

Pengembangan area selain didasarkan pada kesesuian lahan juga

dengan pertimbangan memiliki daya kompetitif dan komperatif

Page 133: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

122

secara antar dan intra wilayah serta pertimbangan permintaan

pasar/ konsumen baik domestic maupun dunia.

Mengisi dan meningkatkan peluang pasar yang tersedia baik

domestic maupun internasional serta mempertahankan pasar

yang telah ada melalui berbagai upaya promosi baik dalam dan

luar negri termasuk mendukung agrowisata.

Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi

dibidang pertanian, khususnya berupa kebijakan yang diterapkan

secra konsisten dan berkesinambungan.

2. Strategi W-O

Optimalisasi ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana

yang diperlukan dalam mendukung peningkatan kualitas tanaman

dan produk yang dihasilkan.

Menumbuh kembangkan fungsi kelembagaan dan kemitraan yang

berazaskan kebersamaan ekonomi.

Optimalisasi usaha tani dalam luasan skala usaha dan ekonomis

baik ditingkat petani maupun usaha menengah dan besar.

3. Strategi S-T

Penajaman wilayah potensial yang berkelayakan teknis dan

tanaman dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman dan

lahan

Mendukung pelestarian lingkungan yang berkelanjutan melalui

perwujudan usaha pertanian yang ramah lingkungan.

4. Strategi W-T

Sosialisasi penerapan sistem manajemen mutu ( SNI, ISO, HACCP

) diikuti dengan perbaikan melalui penerapan “reward” dan

“punishment” terhadap pembelian produk.

Meningkatkan jaminan keamanan berusaha terhadap segala

bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

Page 134: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

123

6.6. Analisis Konsumsi dan perdagangan

Tabel 38. Ringkasan Matrik SWOT Aspek Konsumsi dan Perdagangan(Sumber : Hasil Analisis)

KomoditiStrengths/kekuatan

Weaknesses/Kelemahan

Opportunities/Peluang

Threats/ Ancaman

Padi

- Potensi wilayah yangmendukung.

- Masih bisadilakukan perluasanlahan untukmeningkatkanproduksi

- Minat petani yangtinggi untukmenanam padi

- Tersedianya saranairigasi yangmemadai

- Rendahnyakapasitas SDMpetani

- Terbatasnyapenggunaanteknologi dalampengolahan

- Keterbatasanmodal usahaditingkat petani

- Konsumsi berassebagai panganpokok menurun,memungkinkanuntukmengembangkanproduk olahanatau industrimakanan dannon-makanan

- Diversifikasipangan beras

- Daya belikonsumencukup baik

- Meningkatnyakonsumsi terigusebagai panganalternatif penggantiberas

Jagung

- Potensi wilayah yangmendukung

- Masih bisadilakukan perluasanlahan untukmeningkatkanproduksi

- Minat petani yangtinggi untukmenanam jagung

- Harga jual yangrendah ketikapanen tiba

- Produksimenurun

- Keterbatasanpenggunaanteknologi dalampengolahan

- Terbatasnya SDMdibidangpengolahan

- Banyak jenisproduk yang bisadikembangkandari jagung dibidang makanandan nonmakanan

- Meningkatkankonsumsi jagungselain dalambentukkonsumsilangsung olehrumah tangga

- Diversifikasiproduk pangan

- Meningkatnyaimpor komoditikedelai dapatmerugikan petanilokal

- Perubahanpreferensimasyarakatterhadap kualitasproduk

Kedelai

- Potensi wilayahyang mendukung

- Masih bisadilakukan perluasanlahan untukmeningkatkanproduksi

- Minat petani yangtinggi untukmenanam kedelai

- Banyaknyapermainan hargaoleh pedagangbesar

- Harga jualditingkat petanirendah ketikapanen tiba

- Diversifikasiprodukmakanan dannon makanan

- Meninngkatkanjumlahkonsumsimelaluidiversifikasiproduk

- Meningkatnyaimpor komoditikedelai dapatmerugikan petanilokal

- Perubahanpreferensimasyarakatterhadap kualitasproduk

BawangMerah

- Potensi lahan yangmendukung

- Harga yang relatifstabil malahcenderungmeningkat

- Adanya perayaandan hari besarkeagamaanmenyebabkanpermintaan lebihtinggi dari suplai

- Kebutuhankonsumen yangmeningkatterkait denganperayaan danhari keagamaan

- Besarnya pengaruhfaktor alam: hujan,kering, hama

Page 135: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

124

- Minat petani tinggiuntuk menanambawang

- Kebutuhan terhadapbawang yangbersifat stabil

- Terbatasnyaketersediaan bibitmenyebabkanproduksi kurang

akanmeningkatkanjumlah konsumsi

CabeMerah

- Ketersediaan bibityang mencukupi

- Minat petani yangtinggi untukmenanam cabesehinggamemungkinkanpeningkatanproduksi

- Kebutuhan akancabe yang bersifatstabil

- Panen yangbersifat musimanmenyebabkanfluktuasi hargaAdanya perayaandan hari besarkeagamaanmenyebabkanpermintaan lebihtinggi dari suplai

- Kebutuhankonsumen yangmeningkatterkait denganperayaan danhari keagamaanakanmeningkatkanjumlah konsumsi

- Besarnya pengaruhfaktor alam: hujan,kering, hama

Rekomendasi:

- Menurunnya tingkat konsumsi beras dalam bentuk konsumsi

langsung oleh rumah tangga memungkinkan untuk meningkatkan

fungsi dari beras melalui diversifikasi produk seperti pembuatan

tepung beras sebagai bahan baku industri pangan atau menjadikan

beras sebagai bahan baku industri tekstil.

- Pemanfaatan jerami dan sekam sebagai bahan bahar, arang aktif,

kompos dan pembuatan pulp juga akan meningkatkan juumlah

konsumsi dari padi.

- Peningkatan jumlah konsumsi jagung melalui diversifikasi produk

jagung seperti pembuatan tepung jagung dan pati jagung, sebagai

bahan bahu industri pangan seperti bihun jagung serta pembuatan

gula jagung.

- Diversifikasi produk dari kedelai seperti tepung kedelai, minyak

kedelai serta peningkatan industri rumah tangga seperti pembuatan

tempe, tahu dan kecap akan meningkatkan jumlah konsumsi

kedelai di Aceh.

- Pemanfaatan batang, daun dan tongkol dari tanaman padi, kedelai

dan jagung sebagai hjauan sekaligus sebagai pakan ternak akan

Page 136: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

125

meningkatkan nilai tambah dari tanaman tersebut, sekaligus terkait

dengan program pengembangan ternak lokal.

- Peningkatan jumlah konsumsi kedelai dan jagung akan

menghindari merosotnya harga pada saat panen jagung dan kedelai.

- Penanganan pasca panen yang tepat terhadap komoditi bawang

merah dan cabe merah akan memungkinkan ketersediaaan bawang

merah dan cabe merah lebih stabil setiap waktu sehingga

membantu menstabilkan harga jual komoditi.

- Pengolahan cabe merah menjadi bentuk bubuk akan menghindari

merosotnya harga dan terbuangnya produk ketika panen raya.

6.7 Analisis Teknis

Secara umum dapat dikatakan pertanian Aceh masih belum

sepenuhnya beranjak dari metode konvensional. Masih banyak

masyarakat Aceh yang masih mengandalkan cara-cara lama dalam

bertani. Pertanian modern terbukti telah mampu meningkatkan

produktifitas lahan yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan serta

kemandirian pangan yang selama ini menjadi cita-cita bangsa

Indonesia. Akselerasi penerapan teknologi pertanian merupakan upaya

yang paling aplikatif dan paling logis apabila bangsa ini masih mau

untuk keluar dari zona keterpurukan di sektor pertaniannya.

Optimalisasi pengelolaan lahan pertanian dengan basis teknologi

modern, menjadi kunci sukses dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Untuk dapat mencapai hasil yang optimal, penggunaan berbagai

peralatan modern harus segera diterapkan. Modernisasi bukan berarti

menghilangkan konsep tradisional pengelolaan pertanian, tetapi

dengan menerapkan teknologi pertanian dapat memberikan hasil yang

lebih baik dan lebih banyak. Selain itu, petani juga mendapat nilai

tambah yang besar. Produktivitas menjadi tinggi, efisien, beban ongkos

petani rendah, dan nilai tukar petani akan meningkat.

Page 137: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

126

Melihat kondisi dan permasalahan pertanian di Kabupaten Pidie

sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, beberapa

hal yang dapat dijadikan acuan rencana pengembangan adalah sebagai

berikut.

6.7.1 Peningkatan Mutu Benih dan Varietas

Upaya memperbaiki mutu benih dan perbaikan varietas

merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan

produksi. Walupun secara umum petani-petani di Kabupaten Pidie

telah menggunkan varietas unggul baru, namun mutu dan kepastian

varietas perlu untuk diperbaiki. Sebagian besar petani belum

melakukan prinsip-prinsip penggunaan mutuh benih dan varietas

sesuai standar teknis yang ada. Kebiasaan petani setempat yakni,

mempercayai benih dan varietas yang ditanam hanya menurut

pengalaman sendiri dan pengalaman petani sekitarnya. Kondisi

tersebut menyebabkan kualitas benih dan varietas yang ditanam

mengalami bias atau bercampur dengan varietas lain. Fenomena

percampuran benih dengan varietas lain dapat dilihat pada saat fase

pertumbuhan tanaman sejak umur vegetatif sampai pada umur

generatif yang tidak seragam. Oleh karena itu, untuk pemutihan mutu

varietas yang sudah mengalami pembiasan ini maka telah dilakukan

upaya perbanyakan benih beberapa varietas unggul baru melalui

beberapa penangkar.

6.7.2 Perbaikan Metode Budidaya untuk meningkatkanproduktivitas

Peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya ta

namanpangan dan hortikultura dapat

dicapai dengan penerapan teknologi yang bersifat spesifik lokasi

pada masing- masing agroekologi. Permasalahan yang bersifat

Page 138: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

127

spesifik lokasi pada setiap agroekologi diatasi untuk mendapatkan

persyaratan tumbuh optimal.

- Pengelohan LahanTeknologi pengelolaan tanah untuk lahan kering sudah banyak

tersedianamun pengembangannya masih jauh

tertinggal. Teknologi tersebut masih perlu diintegrasikan,

dikemas, dan dikaji secara praktis di lapangan dengan

mempertimbangkan faktor penghambat yang bersifat spesifik

lokasi.

- Pengelolaan Tanaman TerpaduPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan suatu

pendekatan inovatif dalam usaha meningkatkan produktivitas

dan efisiensi dalam usaha usaha tani. Inovasi disini

dimaksudkan sebagai suatu pendekatan dalam budi daya

tanaman pangan dan hortikultura yang menekankan pada

pengelolaan tanaman, lahan, air dan organisme pengganggu

secara terpadu, dan didasarkan pada kekuatan sosial yang ada.

Pengelolaan yang diterapkan mempertimbangkan hubungan

sinergis dan komplementer antar- komponen. Pada prinsipnya

PTT lebih bersifat spesifik lokasi dan partisipatif sehingga semua

teknis yang telah diuraikan di atas tidak harus mutlak untuk

diterapkan di seluruh daerah. Petani di tiap-tiap dengan

didampingi tenaga teknis dari instansi terkait dapat memilih

sendiri komponen teknologi yang sesuai dengan kemampuan dan

kondisi lingkungan setempat. Penerapan PPT ini diharapkan

dapat meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan dan

efisiensi produksi dapat dicapai dengan memperlihatkan sumber

daya, kemampuan dan kemauan petani.

Page 139: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

128

6.7.3 Peningkatan Aplikasi Mekanisasi dan Penanganan PascaPanen

Kegiatan pascapanen/pengolahan hasil yang dilakukan untuk

komoditas pertanian di Kabupaten Pidie secara umum masih belum

sesuai dengan mutu yang diharapkan oleh pasar. Hal tersebut

disebabkan belum meratanya jumlah petani yang memiliki kemampuan

dan keahlian dalam pengolahan. Meskipun berbagai jenis peralatan

penanganan pasca panen telah didistribusikan, namun masih

dibutuhkan adanya pembinaan dan pendampingan kepada petani

mengenai teknis penggunaannya. Disamping itu masih dibutuhkan

alat/mesin lainnya untuk melengkapi kegiatan penanganan pasca

panen untuk berbagai komoditas pertanian tersebut disamping

kebutuhan untuk meningkatkan spesifikasi dan kinerja alat/mesin

yang sudah ada sehingga mampu menghasilkan produk yang sesuai

dengan standar mutu pasar.

Konsep mekanisasi pertanian selektif dapat menjadi suatu acuan

dalam upaya akselerasi mekanisasi pertanian. Dalam konsep

ini,mekanisasi pertanian harus dilakukan dengan selektif (tidak full

mechanized) dari mulaitanam sampai panen. Konsep ini juga

memperhatikan daerah kerja, tanah dan keadaansosial ekonomi petani

dalam menerapkan mekanisasi pertanian. Dengan demikiandiharapkan

mekanisasi pertanian tidak menyebabkan terjadinya pengangguran.

Dariberbagai studi dihasilkan formula pengembangan introduksi secara

bertahap mulai dari kegiatan survei, pilot proyek, evaluasi, dan

pengembangan.

Rencana pengembangan terkait dengan mekanisasi pertanian

dan penanganan pasca panen disajikan pada tabel berikut.

Page 140: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

129

Tabel 39. Potensi Pengembangan Mekanisasi dan Penanganan PascaPanen untuk Komoditas Tanaman Pangan dan HoltikulturaKabupaten Pidie.

No. Komoditas Saat ini Potensi Pengembangan

Mekanisasi Pasca Panen Mekanisasi Pasca Panen

1 Padi - Traktor (roda2, roda 4)

- Penggiling- Perontok- Pengering

- Tepung- Pupuk

- Penanam- Pemanen

- Pakan- Bahan Bakar

2 Jagung - Perontok- Pengering

- Bulir utuh - Penaman- Pemanen- Penghalus

- Pakan- Minyak

Jagung3 Kedelai - Pengering

- Sortasi- Susu- Tahu- Tempe

- Perontok - MinyakKedelai

4 Jeruk - Buah-buahan

- Sortasi - Juice

5 Cabe - Sayuran - Saos- Sambal- Cabe Kering- Tepung Cabe

6 Bawang - Sayuran - BawangGoreng

- Sambal

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwasannya untuk

komoditas padi, aplikasi inovasi teknologi telah mencakupi semua alat

dan mesin. Namun untuk meningkatkan produktivitas dan optimasi

lahan, maka perlu adanya introduksi alat tanam dan pemanen

sehingga kehilangan-kehilangan yang terjadi pada pasca panen dapat

diminimalisasikan. Demikian juga penerapan alat tanam akan dapat

meningkatkan efektifitas kegiatan dan biaya yang dikeluarkan petani.

Sementara untuk pasca panen padi, perlu adanya diversifikasi produk

yang mana petani dapat dikenalkan dengan produk turunan padi

seperti tepung dan juga pemanfaatan ampas padi untuk pupuk.

Produksi jagung di Aceh dapat dikatakan semuanya dijual oleh

petani dalam bentuk bulir utuh ke pedagang pengumpul untuk

kemudian diolah menjadi pakan di Sumatera Utara. Upaya pengolahan

produk jagung menadi pakan atau minyak goring dapat menjadi

alternatif yang sangat tepat untuk meningkatkan nilai jual produk dan

Page 141: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

130

pendapatan petani. Beberapa alat yang dapat diintroduksikan ke petani

jagung adalah alah tanam, alat panen dan juga alat penghalus bulir

jagung sehingga dapat dijadikan pakan ternak.

Secara umum kedelai sudah diolah menjadi produk-produk yang

sangat beragam. Namun di Kabupaten Pidie belum banyak produk

olahan kedelai yang diolah langsung oleh petani yang disebabkan oleh

kurangnya pengetahuan dan keahlian petani. Pada masa panen

puncak petani kedelai menjual hasil panenya dalam bentuk bulir utuh

untuk dijadikan kedelai rebus. Program peningkatan pengetahuan dan

keahlian petani untuk mengolah kedelai menjadi produk-produk yang

bernilai ekonomis tinggi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan

nilai jual dan menjaga produktifitas lahan.

Komoditas hortikultura seperti jeruk, cabe dan bawang secara

garis besar belum tersentuh oleh mekanisasi. Hal tersebut disebabkan

karena inovasi tekhnologi di dunia untuk komoditas tersebut masih

sangat kurang, jikapun ada maka biaya yang dibutuhkan untuk

menerapkan teknologi tersebut masih sangat mahal. Upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan menggalakkan penelitian-penelitian dan

inovasi teknologi tepat guna yang mampu meningkatkan kinerja petani

baik dalam proses budidaya maupun kegiatan pasca panennya.

6.8 Analisis Aspek Sumber Daya Manusia

Aspek sumber daya manusia di analisis menggunakan metode

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threath) dimana

dilakukan analisis berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman. Dari analisis SWOT, kemudiandapat dikembangkan strategi

yang berhubungan dengan pengembangan kawasan pertanian di Aceh.

Page 142: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

131

1. Faktor Internal DistanA. Kekuatan (Strength)

SDM di Distan Aceh sudah cukup baik dimana terdapat 49 orang

berlatar belakang pendidikan S2

70% dari 550 orang pegawai Distan Aceh berlatar belakang

pendidikan S1 dan S2

B. Kelemahan (Weakness)

Belum ada yang membidangi pengembangan kawasan setingkat

Kepala Bidang

Belum ada yang membidangi pengembangan masing-masing

komoditi unggulan setingkat Kepala Seksi

Belum ada perencanaan pengembangan pegawai

Banyak pegawai yang tidak sesuai antara latar belakang

pendidikan dengan bidang kerjanya

2. Faktor Eksternal

C. Peluang (Opportunity)

Ada MoU dengan Unsyiah dan PTN/PTS yang memiliki SDM

berkualifikasi tinggi

Ada dukungan SDM dari badan penyuluhan Aceh dan SMK

pertanian di bawah Distan

D. Ancaman (Threath)

Hambatan koordinasi dan anggaran dalam mobilisasi penyuluh

Hambatan koordinasi dan anggaran dalam mobilisasi SDM dinas

terkait lainnya

Mutasi pegawai berkualitas ke dinas lain atau pegawai tidak

berkualitas ke lingkungan distan

Page 143: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

132

Berdasarkan analisis SWOT maka dapat dirumuskan strategi

yang dapat direkomendasikan pada aspek sumberdaya manusia, yaitu:

1. Membentuk struktur baru di dalam struktur distan Aceh yang

membidangi kawasan yang terdiri atas kepala bidang kawasan

dan kepala seksi untuk masing-masing komoditi yaitu padi,

jagung, kedele, bawang, cabe dan jeruk. Memasukkan bidang

pengembangan kawasan ke dalam struktur organisasi distan

diharapkan dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan

memudahkan melakukan monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan. Disamping itu, hal ini akan meningkatkan

kemampuan koordinasi distan dengan distan lainnya di

kabupaten dan distan dengan dinas terkait lainnya.

2. Memperkuat kerjasama dengan Unsyiah, PTN dan PTS di tingkat

provinsi maupun kabupaten sehingga dapat mendukung program

pengembangan kawasan pertanian yang telah ditetapkan.

Kerjasama dapat berupa penempatan pegawai dalam struktur

organisasi distan, mobilisasi tim ahli ke lapangan dan penelitian

untuk membantu pengembangan kawasan.

3. Memperkuat koordinasi dengan badan ketahanan pangan dan

SMK di bawah pertanian melalui perencanaan bersama guna

mendukung pengembangan kawasan pertanian di Aceh.

4. Membuat rencana pengembangan kapasitas pegawai melalui

sekolah dan kursus singkat guna meningkatkan kemampuan

pegawai Distan dalam mendukung pengembangan kawasan

pertanian, melaksanakan program dan kegiatan secara efektif

dan efisien, serta

6.9 Analisis Kebijakan

Pengembangan komoditias dengan pendekatan yang berbasis

kawasan telah dimulai sejak sebelum era otonomi daerah, maupun di

masa transisi pelaksanaan otonomi daerah. Berbagai konsep kawasan

Page 144: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

133

yang telah dilaksanakan Kementerian Pertanian yaitu Sentra Pengem

bangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU), Kawasan Agribisnis

Hortikultura, KawasanIndustri Peternakan(KINAK), Kawasan Usaha

Peternakan (KUNAK), Perkebunan Inti Rakyat (PIR), Kawasan Industri

Masyarakat Perkebunan (KIMBUN), Agropolitan, PRIMA TANI

serta berbagai koordinasi perencanaan pengembangan kawasan

lainnya seperti kawasan produksi padi di pantai utara dan selatan

Jawa, kawasan jagung di Gorontalo, kawasan kakao di Sulawesi

dan kawasan lainnya.

Pada masa lalu kebijakan pengembangan kawasan pertanian,

masih dilaksanakan dengan pola “proyek” baik dalam pengertian

dual budgeting sistemmaupun dalam

pengertianmasihbersifatoutputoriented. Sejalan dengan pelaksanaan

otonomi daerah yang menganut prinsip-prinsip good governace, maka

penyelenggaraan pengembangan kawasan yang berbasis komoditas

selayaknya dalam kerangka pembiayaan jangka menengah, berorientasi

outcome, berbasis kinerja dan berdimensi kewilayahan. Prinsip good

governance yaitu yang sesuaidenganrambu-rambupenyelenggaraantata

pemerintahan yang baik (terutama disiplin kewenangan, urusan

danpembiayaan) sertatata keloladantatapenyelenggaraanyangbaik. Oleh

karena itu perlu reorientasi kebijakan dalam manajemen

pengembangan kawasan pertanian berbasis pada proses pembelajaran

(lesson learned) dari keberhasilan maupun kegagalan penyelenggaraan

program dan kegiatan pengembangan kawasan yang pernah

dilaksanakan sebelumnya. Tabel dibawah menyajikan reorientasi

kebijakan manajemen pengembangan kawasan pertanian di masa lalu

menuju ke masa depan.

Page 145: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

134

Tabel 40. Reorientasi Manajemen Pengembangan Kawasan Pertanian

ASPEK KAWASANDIMASALALU KAWASANKEDEPAN1. Perencanaa

n Bersifatkeproyekan(orient

asioutput) Sifattahunan/kurangb

erkelanjutan Lebihbersifat topdown Belumdidukungdenganro

ad map Pendekatanlocalbelum

selarasdengantataruang Dukungandatadaninform

asi belumoptimal

Berbasiskinerja(orientasioutcome)

Berkerangkajangkamenengah/berkelanjutan

Keterpaduantopdownpolicydanbottomupplanning/partisipatif

DidukungdenganMasterPlan(rencanainduk&rencanaaksi) yangdidasaridengananalisis teknokratik

Analisissituasiwilayah,tataruang(RTRW)dan permasalahan

Pendekatankewilayahah

Selarasdengantataruang(RTRW)

Berbasisdatadaninformasi statisticdanspasial

2.Keterpaduansistem&usaha

Parsialonfarmmasihdominan

Keterpaduanhorizontalantarkomoditasunggulanbelum berkembang

Holistikketerpaduanvertikal hulu-hilir

Keterpaduanhorizontallebihkuat(integrasikomoditasdenganternak)

3.Skala/luasan Hamparanperdesaan/kecamatan/kabupaten

Agregatekonomiwilayah Lintaskawasan,skalaregiona

l(lintaskabupaten/kota,provinsi)

Page 146: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

135

4.Tatapemerintahan

Kerjasamaantarwilayah administrati fsekurang berfungsi

Kewenangan/urusanintassectordanmaupunpusat-daerahbelumterpetakan denganbaik

Koordinasilintassectorbelumintensif

PartisipasiPemdabelum optimal

Kerjasamaantarwilayahadministratiflebihintensif

Disiplinkewenangan/urusansesuaipemetaankewenangan pusatdandaerah

Diharapkankoordinasilintassectorlebihintensif

KomitmenPemdadiutamakan(kesepakatan/dukunganperwilayahankomoditas)

5.Pembiayaan PendanaanlebihmengutamakanAPBN,sementaraAPBDdanpartisipasimasyarakatbelum optimal

DiarahkanmewujudkanketerpaduanAPBN/APBDProvinsi/APBDKabupaten/Kota,Swasta,masyarakat

6.10 Analisis Pemangku Kepentingan

Terdapat 26 pemangku kepentingan yang berperan secara

langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan kawasan

pertanian. Pemangku kepentingan tersebut adalah:

1. Gubernur

2. Bupati

3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten

Pidie

4. Dinas Pertanian Kabupaten

5. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

6. Universitas Syiah Kuala, PTN dan PTS di Aceh

7. Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Banda Aceh

8. Dinas Perindustrian

9. Dinas Perdagangan

10. Dinas Pengairan

Page 147: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

136

11. Swasta/investor

12. Badan Karantina

13. UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Benih

14. UPTD Balai Benih Induk

15. UPTD Balai Benih Hortikultura

16. Perbankan

17. DPR/DPRA/DPRK

18. Perusahaan benih

19. BPTP

20. Babinsa

21. Kelompok tani

22. Kantor kecamatan

23. Pemerintahan desa

24. Kejruen Blang

25. Pedagang pengumpul

26. Penyuluh

Pemangku kepentingan dapat dikelompokkan berdasarkan

perannya di dalam kegiatan pengembangan kawasan. Terdapat 7 peran

pemangku kepentingan dalam pembangunan (Fasid, 2008) dalam hal

ini pengembangan kawasan yaitu:

1. Penerima manfaat

2. Pengambil keputusan

3. Donor

4. Institusi pelaksana

5. Pemimpin komunitas

6. Penghambat potensial

7. Pendukung potensial

Penerima manfaat adalah kelompok yang menjadi sasaran dalam

kegiatan pengembangan kawasan pertanian. Pengambil keputusan

adalah unsur pimpinan yang berperan sebagai penentu arah

Page 148: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

137

perkembangan kawasan pertanian. Pengambil keputusan menentukan

besarnya anggaran dan memberikan kebijakan. Dukungan dari

pengambil keputusan sangat penting bagi pengembangan kawasan.

Donor adalah lembaga yang memberikan ketersediaan dana bagi

operasional kawasan. Dalam hal ini sumber dana berasal dari APBN,

APBA, APBK dan sumber dana lainnya misalnya dari swasta. Institusi

pelaksana pengembangan kawasan dalam hal ini adalah Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan Penyuluh

Pertanian baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Pemimpin

komunitas adalah lembaga non-formal yang diakui oleh masyarakat

yang dapat menjadi factor penentu dalam keberhasilan program

pengembangan kawasan. Penghambat potensial adalah pemangku

kepentingan yang dapat menjadi factor penghambat keberhasilan

pengembangan kawasan. DPR atau DPRA sebagai penentu

pengalokasian anggaran pemerintah dapat menjadi penghambat karena

tidak mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan

pengembangan kawasan pertanian. Oleh karena itu, komunikasi

dengan penghambat potensial harus diintensifkan agar mereka

mendukung pengembangan kawasan pertanian. Sementara itu,

pendukung potensial adalah lembaga atau institusi yang dapat

membantu terciptanya kawasan pertanian.

Pengelompokan pemangku kepentingan berdasarkan perannya,

dapat dilihat pada (Tabel ).

Page 149: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

138

Tabel 41. Analisis pemangku kepentingan berdasarkan perannyadalam pengembangan kawasan pertanian dan hortikultura.

Peran Pemangku Kepentingan

Penerima manfaat 1. Petani2. Kelompok tani3. Pedagang pengumpul4. Toko pertanian5. Pabrik pengolahan6. Penyuluh7. Eksportir

Pengambilkeputusan

1. Kementerian Pertanian2. Gubernur3. Bupati4. Badan Ketahanan Pangan

Donor 1. Pemerintah Pusat (APBN)2. Pemerintah Provinsi (APBD, OTSUS)3. Pemerintah Kabupaten (APBK)4. Investor swasta

Institusi pelaksana 1. Dinas Pertanian Provinsi2. Dinas Pertanian Kabupaten3. Badan Ketahanan Pangan & Penyuluh Pertanian

Pemimpinkomunitas

1. Kejruen Blang2. Pemerintahan Desa

Penghambatpotensial

1. DPR2. DPRA3. DPRK

Pendukungpotensial

1. Universitas Syiah Kuala2. PTN/PTS3. Balai Besar Penelitian4. BPTP5. Dinas Perindustrian Provinsi/Kabupaten6. Dinas Perdagangan Provinsi/Kabupaten7. Dinas Pengairan Provinsi/Kabupaten8. Dinas Koperasi Provinsi/Kabupaten9. UPTD BPSB, BBI, BBH10.Pusri11.Perusahaan Benih12.Badan Karantina

Keberadaan pemangku kepentingan dapat dibagi menurut lokasinya

seperti yang disajikan pada (Tabel 2). Lokasi pemangku kepentingan dalam

pengembangan kawasan pertanian dan hortikultura Aceh seluruhnya berada

di dalam negeri. Keberadaan pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk

mengintensifkan koordinasi dan komunikasi.

Page 150: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

139

Tabel 42. Pemangku kepentingan dibagi menurut lokasikeberadaannya.

Pusat Provinsi Kabupaten Kecamatan/Desa

Kementerianpertanian

Dinas Pertanian Dinas PertanianKabupaten

Petani

Balai besarpenelitian

BadanKetahananPangan

Perbankan Kelompok Tani

Investor UniversitasSyiah Kuala

Toko Pertanian KantorKecamatan

PerusahaanBenih

Dinas Pengairan Pedagang besar PemerintahanDesa

DinasPerindustrian

PerguruanTinggi Swasta

Babinsa

DinasPerdagangan

Dinas Pengairan Kejruen Blang

Dinas Koperasi BadanKetahananPangan

Pedagangpengumpul

UPTD BPSB UPTD BBI PenyuluhUPTD BBI Pabrik

PengolahanUPTD BBH BupatiPerbankanPusriBPTPInvestorGubernurEksportirBadanKarantina

Analisis pemangku kepentingan yang memainkan peranan besar

dalam pengembangan kawasan. Dalam hal ini, analisis pemangku

kepentingan dilakukan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan

dukungan. Kebutuhan dukungan dikembangkan untuk memecahkan

permasalahan yang ada. Analisis pemangku kepentingan yang

terpenting ditujukan kepada kelompok yang paling rentan dari seluruh

pemangku kepentingan yaitu kelompok penerima manfaat. Analisis

terhadap penerima manfaat bisa dilihat pada Tabel .

Page 151: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

140

Tabel 43. Analisis permasalahan dan kebutuhan dukungan bagipemangku kepentingan penerima manfaat.

Informasi Umum Permasalahan Kebutuhan Dukungan

1. Petani

Luas lahan rata-rata 0,5 ha/KK Besar keluarga 5

jiwa/KK

Produktivitas tanamanrendah Level pendidikan rendah Tidak efisien Serangan HPT Kemampuan modal rendah Tidak bankable Skala kecil sehingga kurang

ekonomis Harga saat panen raya

sangat rendah Harga input pertanian

mahal Kemampuan modal rendah Nilai tukar petani rendah Perubahan cuaca

Luas lahan yang lebih besar Intensifikasi dan diverssifikasi

usaha Jaringan irigasi Pendampingan teknis Dukungan modal dan akses

kredit Stabilitas harga Prediksi cuaca

2. Kelompok Tani Sudah

teregistrasi olehdinas

Dibentuk untuk kebutuhanpenerimaan bantuanpemerintah Pemanfaatan kelompok tani

belum maksimalManajemen kelompok tani

terbatas Pengelolaan alsintan di

bawah kelompok tani belummaksimal

Pelatihan manajemen kelompoktani Pendampingan teknis khusus

untuk memperkuat kelompoktani

3. Pedagang Pengumpul Kemampuan

beragam Beroperasi

dengankendaraanangkut sepedamotor atau pick-up kecil Terkadang

menjemputproduk langsungke kebun petani Produk bersifat

musiman

Kemampuan modal kecil Tidak memiliki akses ke

bank Tidak memiliki pembukuan

dan administrasi Fluktuasi harga

Penguatan akses ke bank Pelatihan pembukuan dan

sistem administrasi Penguatan kapasitas

perdagangan

4. Toko Pertanian

Merupakanusaha swasta Sudah memiliki

sistemadministrasi yang baik

Penyediaan benih pertanianterutama benih tanamanpangan terkendala olehbantuan distribusi benihpemerintah

Perubahan mekanismepenyaluran bantuan benih tidaklangsung pemerintah ke petanitetapi melalui toko pertanian Toko pertanian dilibatkan dalam

Page 152: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

141

Memiliki akseske bank

Komunikasi dengan dinaspertanian sangat kurang

pembangunan pertanian

5. Pabrik Pengolahan Pabrik

pengolahan paditerletak didesa/kecamatan Pabrik

pengolahankedelai terletakdi kabupaten

Kualitas kedelai/jagung localkurang baik dan kalah dariimpor Supply bahan baku sangat

tergantung pada saat panen

Peningkatan kualitaspascapanen Fasilitasi hubungan antara

pedagang, kelompok tanidengan pabrik pengolahan

6. Penyuluh Berada di bawah

koordinasiBapeluh

Tidak ada spesialisasi padakomoditi tertentu Biaya operasional rendah Kemampuan menyuluh

rendah Kurang dipercaya oleh

petani

Peningkatan pendidikan SDMpenyuluh Kerjasama dengan perguruan

tinggi Spesialisasi penyuluh

berdasarkan komoditi Peningkatan biaya operasional

penyuluh7. Eksportir Belum ada

komoditi yangberhasil diekspor Pasar local

cukup besar

Supply bahan baku belumcukup untuk ekspor Standar kualitas belum ada

Perlu dilakukan ekstensifikasiguna memperbesar produksiproduk berpotensi eksporseperti jeruk Penerapan standar kualitas

dalam perdagangan

Page 153: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

142

BAB 7STRATEGI PENGEMBANGAN

7.1 Strategi Pengembangan Kawasan Padi

7.1.1 Tahap Perkembangan Kawasan Padi

Guna menjamin ketahanan pangan yang merupakan salah satu

program utama pemerintah, maka upaya peningkatan produktivitas

padi menjadi salah satu fokus kegiatan pertanian. Upaya terus

dilakukan untuk meningkatkan produktifitas padi. Namun demikian

berbagai tantangan masih saja dijumpai dilapangan seperti kurangnya

tepatnya distribusi saprodi serta masih minimnya investor yang tertarik

untuk menanamkan modal dalam usaha tani padi. Beberapa

permasalahan tersebut disebabkan pada masih belum optimalnya

upaya pemerintah untuk mengembangkan usaha tani padi yang

sebenarnya merupakan kebutuhan pokok dari petani. Meskipun

perkembangan usaha tani di negara-negara lain sudah sangat pesat,

namun aplikasi teknologi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pidie,

masih belum optimal. Apalagi akhir-akhir ini semakin marak terjadi

alih fungsi lahan sawah menjadi non-sawah. Ditinjau dari luas areal,

usaha tani padi pada perlu dilakukan perluasan sawah baru, demikian

juga rata-rata produktifitas provinsi masih terus ditingkatkan untuk

mencapai rata-rata nasional. Dari segi pasar, jumlah penduduk

Indonesia yang tinggi juga merupakan suatu potensi yang sangat

menjanjikan.

Indonesia secara umum telah mengalami masa-masa keemasan

dimana produksi padi sangat tinggi sehingga dikenal dengan

swasembada padi. Namun karena semakin rendahnya minat petani

dan tingginya konversi lahan padi maka produksi menjadi turun.

Bahkan karena berbagai kendala dalam menjaga produksi padi,

Page 154: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

143

pemerintah terpaksa harus mengimpor padi. Pengembangan kawasan

padi diharapkan dapat mengembalikan kondisi swasembada padi.

7.1.2 Arah Pengembangan Kawasan Padi

Pengembangan kawasan padi diupayakan untuk meningkatkan

produktifitas padi dengan intensifikasi usaha tani padi dan

peningkatan sinergi pemerintah, pengusaha dan petani dalam

menjamin ketersediaan saprodi secara tepat baik kuantitas, kualitas

dan waktu.

7.1.3 Strategi Pengembangan Kawasan Padi

Strategi pengembangan kawasan padi secara spesifik ditekankan

pada intensifikasi dan optimalisasi usaha tani padi. Strategi

intensifikasi pertanian mencakupi sapta usaha tani yaitu meliputi

pengolahan tanah yang baik, pengairan/ irigasi yang teratur, pemilihan

bibit unggul, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit

secara terpadu, penanganan pasca panen yang effisien dan pemasaran.

Beberapa program yang dapat dilakukan adalah pembuatan

bendungan, dam, embung yang dilengkapi dengan jaringan irigasi

sehingga mampu menjamin ketersediaan air pada musim tanam.

Peningkatan akselerasi aplikasi teknologi dalam bentuk bantuan

penambahan mesin perontok/penggiling padi (power thresher) dan

mesin pengolah tanah (tractor), disamping mesin-mesin penanam pada

daerah-daerah tertentu yang sudah lebih modern metode budidayanya.

Disamping itu pemerintah juga harus secara simultan mampu

memberikan perlindungan dan pemberdayaan petani melalui kepastian

usaha; stabilitas harga komoditas gabah dan beras; ganti rugi gagal

panen/puso akibat kejadian luar biasa; asuransi pertanian; pendidikan

dan pelatihan; penyuluhan dan pendampingan; jaminan luasan lahan

Page 155: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

144

pertanian; kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan

informasi; dan penguatan kelembagaan petani. Dalam hal ini

pemerintah dituntut untuk mampu meningkatkan keterlibatan

pengusaha secara aktif sehingga kegiatan usaha tani padi dapat lebih

berkembang. Peran pengusaha adalah membantu pemerintah untuk

mengakselerasikan penerapan teknologi, pengembangan sistem dan

sarana pemasaran hasil pertanian dan juga penyediaan fasilitas

pembiayaan dan permodalan.

Semetara itu dengan semakin maraknya alih fungsi lahan sawah

menjadi non-sawah akan berdampak pada pengurangan produksi

secara terus menerus. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya

pencegahan alih fungsi lahan dan secara bersamaan dilakukan upaya

pencetakan sawah baru.

7.1.4 Keberadaan dan Pengembangan Kawasan Padi

Tabel 44. Luas tanam dan luas panen pada komoditas padi (sawah dannon-sawah; sawah;non-sawah),serta sawah irigasi menurutsentra pengembangan di Kabupaten Pidie (Badan PusatStatistik Kabupaten Pidie dan Dinas pertanian TanamanPangan Aceh 2014).

Kab./Kota

LuasTanamPadi

Sawahdan non-

sawah(ha)

LuasPanenPadi

Sawahdannon-

sawah(ha)

LuasTanamPadi

Sawah(ha)

LuasPanenPadi

Sawah(ha)

LuasTanam

Padinon-

sawah(ha)

LuasPanenPadinon-

sawah(ha)

SawahIrigasi(ha)

Pidie 50.076 42.623 49.180 41.978 896 645 27.642

Page 156: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

145

7.1.5. Roadmap Program Pengembangan Kawasan PadiTabel 45. Roadmap Program Pengembangan Kawasan PadiNo. Program/ Kegiatan Institusi

PelaksanaPenerimaManfaat 2016 2017 2018 2019 2020

1 Peningkatan layanan penyediaaninput sarana produksi yangterjangkau bagi petani

1.1. Penyediaan benih unggul danbenih local yang spesifik wilayah

DP, BPL,BPSB

Petani

1.2. Pelatihan penangkaran benihunggul

BPSB Petani

1.3. Menciptakan sistem kerjasamakelompok tani dengan pihakpengusaha untuk memenuhikebutuhan alsintan dan saprodi

DP, PB,Ddag

Petani danpengusaha

1.4. Peningkatan fungsi dan perankelompok tani dalampengembangan kios saprodi

DP Petani

1.5. Peningkatan pengetahuan danketrampilan petani dalampenggunaan input saprodi melaluipelatihan dan demplot

DP, PT Petani

1.6. Meningkatkan daya akses petaniterhadap informasi

DP, BPL Petani

2 Peningkatan produksi danproduktivitas usaha tani padimelalui penerapan teknologimodern

2.1 Pencetakan sawah baru DP Petani

2.1. Distribusi alat-alat pertanianmodern pada pusat-pusatproduksi padi

DP Petani

2.2. Pelatihan dan pendampinganaplikasi alat-alat pertanianmodern

DP, BPL,PT

Petani

2.3. Pengadaan alat-alat pertanianyang telah mendapatkan subsidipemerintah dengan harga yangterjangkau

DP Petani

2.4. Mendukung dan memfasilitasiberbagai penelitian dan penemuanalat-alat teknologi baru

DP PT

2.5 Menggalakkan pameran tahunansebagai ajang sosialisasi danintroduksi penemuan teknologi-teknologi baru

DP, BPL PT, Petani

3 Peningkatan sarana danprasarana pendukung produksi

3.1. Revitalisasi jaringan irigasi primerdan sekunder

DPU, DP Petani

Page 157: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

146

No. Program/ Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat 2016 2017 2018 2019 2020

3.2. Pengembangan jaringan irigasitersier untuk mengoptimalkanpendistribusian air

DP Petani

3.3. Perbaikan jaringan transportasitingkat desa

DPU Petani

4 Optimalisasi kegiatan pascapanen untuk meningkatkanmutu produksi

4.1. Memperkenalkan teknologipengolahan produk pertanian yangsederhana dan harganyaterjangkau oleh petani

DP, PT Petani

4.2. mengadakan unit-unit pengolahandi dearah-daerah sentra produksiyang mampu menampungproduksi petani

DP Petani

4.3. Menjalin kerja sama denganperusahaan-perusahaan besaragar bersedia mengembangkanunit-unit pengolahan di sentra-sentra produksi

DP, Ddag Ddag,Petani

4.4. Menggalakkan kegiatan-kegiatanpameran produk-produk hasilolahan pertanian

DP, BPL PT, Petani

Keterangan:DP = Dinas PertanianBPL = Badan Ketahanan Pangan dan PenyuluhanPertanianDPU = Dinas Pekerjaan UmumPT = Perguruan TinggiPB = PerbankanBPSB = Badan Penjamin dan Sertifikasi BenihDdag = Dinas Perdagangan

7.2 Strategi Pengembangan KawasanJagung

7.2.1 Tahap Pengembangan Kawasan Jagung

Selama ini, sebahagian besar produk jagung yang dijual oleh

petani di Kabupaten Pidie adalah dalam bentuk jagung kering pipilan

dengan kadar air rata-rata 17%. Penjualan dalam bentuk bahan

mentah ini karena belum ada industri pakan ternak di Kabupaten

Pidie. Padahal agroindustri jagung ini akan meningkatkan nilai tambah

dan keterkaitan antar sektor menjadi lebih besar yang akan mendorong

pengembangan perekonomian wilayah.

Page 158: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

147

7.2.2 Arah Pengembangan Kawasan

Bedasarkan indikator yang ada tahap pengembangan komoditi

jagung di Kabupaten Pidie masih berada pada tahap kedua yaitu tahap

pengembangan. Arah Pengembangan komoditi jagung di Kabupaten

Pidie kedepan adalah menuju tahap pemantapan. Guna mencapai

tahap pemantapan masih akan dihadapkan pada beberapa tantangan

utama. Teridentifikasi beberapa tantangan tersebut diantaranya

adalah:

1. Meningkatkan produktivitas komoditi jagungDalam upaya peningkatan poduksi, pijakan utama yang

digunakan dalam program pengembangan jagung adalah tingkat

produktivitas yang telah dicapai saat ini. Pada daerah-daerah yang

telah memiliki produktivitas tinggi (>6,0 t/ha), programnya adalah

pemantapan produktivitas. Untuk meningkatkan produksi di daerah

yang tingkat produktivitasnya masih rendah (<5,0 t/ha), diprogramkan

pergeseran penggunaan jagung ke jenis hibrida dan komposit unggul

dengan menggunakan benih berkualitas.

Setiap tahun diharapkan adanya peningkatan penggunaan benih

hibrida 5%.Untuk jagung komposit lokal diharapkan adanya

penurunan luas tanam yang sebanding dengan peningkatan luas

tanam jagung hibrida. Dalam program pergeseran penggunaan jenis,

varietas, dan benih bermutu tersebut diperlukan kegiatan seperti: (a)

perbaikan sistem produksi dan distribusi benih berkualitas jagung

hibrida dan komposit unggul, (b) pembentukan penangkar benih

berbasis komunal di pedesaan, dan (c) penerapan PTT.

Page 159: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

148

2. Perluasan Areal Tanam

Perluasan areal tanam diarahkan pada lahan sawah selama

musim kemarau yang tidak ditanami padi dan lahan kering.Karena itu,

penambahan luas areal tanam lebih difokuskan pada lahan sawah

setelah padi (peningkatan IP). Pilihan ini didasarkan pada

pertimbangan investasi yang lebih murah (tidak membuka lahan),

produk yang akan diperoleh lebih bermutu, dan harga akan lebih baik

karena pasokan jagung kurang pada musim kemarau. Pemanfaatan

lahan sawah setelah padi (musim kemarau) perlu diarahkan pada

lahan yang ketersediaan air irigasinya memadai, baik dari air

permukaan maupun air tanah.Untuk memanfaatkan air tanah,

pembuatan sumur, dan penyediaan pompa perlu direncanakan.

Pewilayahan komoditas pada lahan kering perlu dilakukan agar tidak

terjadi tumpang tindih rencana penggunaan lahan dengan komoditas

lain. Agar sistem produksi jagung pada lahan kering dapat

berkelanjutan, aspek konservasi lahan perlu mendapat

perhatian.Daerah-daerah yang baru dibuka memerlukan dukungan

pembangunan infrastruktur (jalan, transportasi), kelembagaan sarana

produksi, alsintan, dan permodalan.

3. Pengamanan Produksi

Pengamanan produksi diarahkan untuk mengatasi gangguan

OPT, dampak fenomena iklim, pengamanan kualitas produksi dan

kehilangan hasil akibat penanganan panen dan pascapanen yang

kurang benar. Gangguan OPT dapat diatasi dengan menerapkan sistem

pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu dengan menerapkan berbagai

cara pengendalian menjadi satu kesatuan pengendalian yang

kompatibel, sehingga OPT tidak menimbulkan kerugian. Pengamanan

kualitas produksi dari residu pestisida dilaksanakan dengan

pemantauan residu pestisida, penggunaan pestisida secara bijaksana,

Page 160: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

149

dan pengembangan penerapan agen hayati. Pengamanan hasil dari

dampak fenomena iklim dilakukan dengan memperkuat antisipasi agar

kerusakan tanaman dapat ditekan seminimal mungkin.Upaya untuk

mengurangi kehilangan hasil dilakukan dengan menerapkan teknologi

panen dan pascapanen yang baik.

4. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor

Peningkatan nilai tambah akan diarahkan pada dua hal yakni

peningkatan kualitas dan jumlah olahan produk pertanian (segar dan

olahan) diukur dari peningkatan jumlah produk pertanian yang

mendapatkan sertifikasi jaminan mutu (SNI, Organik, Good Agricultural

Practices, Good Handling Practices, Good Manucfacturing Practices). Pada

akhir 2014 semua produk pertanian organik, kakao fermentasi, dan

bahan olahan karet (bokar) sudah harus sertifikasi dengan

pemberlakuan sertifikasi wajib. Peningkatan jumlah olahan diukur dari

rasio produk segar olahan. Saat ini,sekitar 80% produk pertanian

diperdagangkan dalam bentuksegar sedangkan 20% dalam bentuk

olahan sehingga nilai tambahnya sangat kecil. Pada akhir tahun 2015

ditargetkan bahwa 50% produk pertanian diperdagangkan dalam

bentuk olahan.

5. Kelembagaan dan Pembiayaan

Dalam rangka pengembangan agribisnis jagung ke depan

diarahkan pada penguatan kelembagaan, baik kelembagaan petani

maupun kelembagaan usaha dan pemerintah agar dapat berfungsi

sesuai dengan peranan masing-masing. Kelembagaan petani dibina dan

dikembangkan berdasarkan kepentingan masyarakat dan harus

tumbuh dan berkembang di masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini

pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dalam menggerakkan

dan mendorong untuk tumbuh dan berkembang melalui program yang

Page 161: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

150

telah dirancang. Kelembagaan pertanian antara lain penyuluhan (BPP),

kelompok tani, Gapoktan, Koptan, penangkar benih, pengusaha benih,

kios pertanian, KUD, pasar desa, pedagang, asosiasi petani, asosiasi

industri olahan, asosiasi benih, P3A, UPJA, dan lain-lain diberdayakan

seoptimal mungkin untuk mendukung pengembangan agribisnis

jagung.

6. Dukungan Inovasi Teknologi

Penelitian juga diperlukan untuk mendukung program

pengembangan jagung, seperti (a) pembentukan varietas hibrida dan

komposit yang lebih unggul (termasuk penggunaan bioteknologi), di

antaranya varietas toleran kemasaman tanah dan kekeringan, (b)

produksi benih sumber dan sistem perbenihan, (c) teknologi budi daya

yang makin efisien (pendekatan PTT), dan (d) pascapanen untuk

meningkatkan mutu dan nilai tambah produk.

7. Keterkaitan Agroindusri

Dari pohon industri tanaman jagung diketahui bahwa tanaman

jagung menghasilkan buah/tongkol jagung, daun jagung dan batang

jagung.Dari buah/tongkol jagung dapat dihasilkan tepung jagung yang

selanjutnya dapat dibuat pati jagung untuk industri makanan, dextrin

untuk industri farmasi, berbagai produk makanan (bihun jagung dan

sirup jagung), pakan ternak, kompos dan bahan bakar.Batang jagung

dapat digunakan untuk membuat pulp kertas dan daun jagung dapat

digunakan sebagai hijauan pakan ternak dan kompos. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hasil jagung digunakan sebagaibahan baku industi

makanan dan kimia, bahan baku industri pakan ternak dan

dikonsumsi langsung dalam bentuk bahan primer.

Page 162: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

151

7.2.3 Strategi Pengembangan Komoditi Jagung1. Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas dicapai melalui perbaikan mutu benih

(penggantian varietas komposit ke hibrida dan komposit unggul),

pemupukan berimbang, pengendalian organisme penggangu tanaman

(OPT), pengairan, dan penggunan alsintan untuk menekan kehilangan

hasil pada saat panen.

2. Perluasan Areal TanamPerluasan areal tanam diutamakan melalui optimalisasi

pemanfaatan lahan di samping pembukaan lahan baru, pemanfaatan

lahan perkebunan dan kehutanan, lahan-lahan yang belum

dimanfaatkan atau lahan tidur.Perbaikan lahan irigasi, pembuatan

embung, sumur resapan, dan pompanisasi diperlukan pula dalam

kaitannya dengan perluasan areal tanam dan peningkatan indeks

tanam.

3. Peningkatan Pengamanan ProduksiPengamanan produksi diupayakan melalui pengendalian HPT.

Gangguan HPT dapat diatasi dengan menerapkan sistem pengendalian

hama terpadu (PHT), yaitu dengan menerapkan berbagai cara

pengendalian menjadi satu kesatuan pengendalian yang kompatibel,

sehingga OPT tidak menimbulkan kerugian.

4. Penguatan Kelembagaana. Penguatan Lembaga Petani

Pengembangan jagung diupayakan pula melalui pemberdayaan

kelembagaan petani yang meliputi kelompok tani, gabungan kelompok

tani (Gapoktan), koperasi tani (Koptan), asosiasi petani, LSM, KTNA,

UPJA, kios saprodi, pelayanan, penyuluhan, perbenihan, dan

perlindungan tanaman. Pembiayaan pengembangan jagung antara lain

bersumber dari KKP, LM3, SP3, BLMKIP, LUEP, dan lain-lain.

Page 163: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

152

b. Penguatan Lembaga KemitraanMitra usaha dibutuhkanuntuk menampung hasil produksi

dengan harga yang kompetitif, dan menyediakan sarana produksi

dengan harga terjangkau dan tersedia saat dibutuhkan.Kemitraan juga

bisa dilakukan dalam hal pembiayaan dan pemodalan usahatani

jagung.

c. Pembentukan Asuransi PertanianAsuransi pertanian bertujuan melindungi petani agar tidak

bangkrut ketika mengalami gagal panen (Sesuai Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 40 Tahun 2015). Usaha sektor pertanian dipandang

usaha yang mempunyai risiko tinggi terhadap dinamika alam dan

rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan

penurunan produksi hasil bahkan gagal panen serta risiko fluktuasi

harga sehingga pendapatan petani menurun. Oleh karena itu petani

menderita kerugian yang cukup besar sehingga untuk usaha

berikutnya tidak mempunyai modal lagi, bahkan bagi petani meminjam

kredit tidak mampu mengembalikannya sehingga menimbulkan kredit

macet. Dengan demikian maka salah satu upaya yang perlu

dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengurangi atau

memperkecil risiko adalah dengan memberikan asuransi pertanian.

d. Penerapan Sistem Resi GudangPermasalahan umum pertanian di Indonesia adalah jatuhnya

harga pada saat musim panen raya.Para petani tidak dapat menyimpan

hasil panen lebih lama karena sudah kehabisan biaya dan tidak punya

gudang yang memadai.Kondisi ini dimanfaatkan para tengkulak dan

rentenir untuk mengambil untung besar.Permasalahan tersebut bisa

diatasi melalui pendirian Sistem Resi Gudang (SRG) dan Resi Gudang

dapat dijadikan jaminan kredit di perbankan.SRG dapat menjadi solusi

persoalan pangan nasional. SRG dapat mendorong stabilisasi harga

dengan memberikan kepastian kualitas dan kuantitas komoditas

Page 164: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

153

barang yang disimpan, mendapatkan harga yang lebih baik (menunda

waktu penjualan), mendapatkan pembiayaan bunga rendah dengan

cara tepat yang lebih mudah, serta mendorong berusaha secara

kelompok sehingga meningkatkan posisi tawar

c. Pengolahan dan Pemasaran ProdukPengolahan dan pemasaran jagung diarahkan untuk

mewujudkan tumbuhnya usaha yang dapat meningkatkan nilai

tambah dan harga yang wajar di tingkat petani, sehingga petani dapat

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk mendukung

kebijakan tersebut, maka strategi yang perlu ditempuh antara lain: (a)

meningkatkan mutu produk dan mengolah produksi menjadi bahan

setengah jadi, (b) meningkatkan harga jagung dan pembagian

keuntungan (profit sharing) yang proporsional bagi petani, (c)

menumbuhkan unit-unit pengolahan dan pemasaran jagung yang

dikelola oleh kelompok tani/gabungan ketompok tani atau asosiasi

perjagungan, (d) meningkatkan efisiensi biaya pengolahan dan

pemasaran serta memperpendek mata rantai pemasaran, dan (e)

mengurangi impor dan meningkatkan ekspor jagung.

Upaya pengembangan pengolahan dan pemasaran jagung yang

akan dilaksanakan antara lain: (1) pengembangan dan penanganan

pascapanen dengan penerapan manajemen mutu sehingga produk

yang dihasilkan sesuai persyaratan mutu pasar, dalam kaitan tersebut

pelatihan dan penyuluhan yang intensif tentang manajemen mutu

diperlukan, (2) pembangunan unit-unit pengolahan di tingkat

petani/gapoktan/asosiasi, (3) pembangunan pusat pengeringan dan

penyimpanan di sentra produksi jagung, (4) penguatan peralatan mesin

yang terkait dengan kegiatan pengolahan dan penyimpanan jagung,

antara lain alat pengering (dryer), pemipil (corn sheller), penepung,

pemotong/pencacah bonggol, pencampur pakan (mixer), dan gudang,

(5) penguatan modal, (6) pembentukan dan fasilitasi sistem informasi

Page 165: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

154

dan promosi, serta asosiasi jagung, dan (7) pengembangan industri

berbasis jagung.(8) Mengadakan pekan promosi jagung dan

olahannya.(9) Membangun Outlet dan kios hasil olahannya pada

tempat-tempat persinggahan dan tempat wisata.

7.2.5 Roadmap Program Pengembangan Kawasan JagungTabel 46. Roadmap Program Pengembangan Kawasan Jagung

No. Program/Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1 Peningkatan Produktivitas

1.1. Perbaikan mutu benihdengan penyediaanbenih jagung hibrida

DP Petani

1.2. Pembentukan penangkarbenih berbasis komunaldi pedesaan

DP, BPL Petani,

penangkar

1.3. Perbaikan sistemproduksi dan distribusibenih berkualitas jagunghibrida

DP, BPL Petani,penangkar

1.4 Penyediaan/pemberianpupuk berimbang danpestisida organik.

DP Petani

1.5. Peningkatan kualitaspenyuluh spesialisjagung

BPL Penyuluh

2 Perluasan Areal Tanam

2.1. Perluasan areal tanampada lahan sawah danlahan tidur.

DP, BPL,PT

Petani

2.2. Optimasi pemanfaatanlahan perkebuhan dankehutanan melaluisistem integrasi jagungdengan tanamanperkebunan mudamelalui pola tumpangsari (corn estate)

DP, BPL,PT

Petani

2.3. Perbaikan lahan irigasi,pembuatan embung,sumur resapan, danpompanisasi diperlukandalam kaitannya denganpeningkatan indekstanam.

DPU Petani

3 Pengamanan Produksi

Page 166: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

155

3.1. Pengamanan produksidiupayakan melaluipengendalian HPT.Gangguan HPT dapatdiatasi denganmenerapkan sistempengendalian hamaterpadu (PHT), yaitudengan menerapkanberbagai carapengendalian menjadisatu kesatuanpengendalian yangkompatibel.

DP, BPL Petani

3.2. Peningkatan pengawasanpemasukan benih jagungasing

DP, BPL Penangkar

Pelatihan pembuatanpestisida alami daribahan yang tersediadilingkungan masyarakat

DP, BPL Petani

3.3. Peningkatan kemampuandan kapasitas tenagapengendalian organismePengganggu Tumbuhan.

DP, BPL Tenaga PHP

4 Pemberdayaan Kelembagaan

4.1. Pemberdayaan kelompoktani, gabungan kelompoktani (Gapoktan), koperasitani (Koptan), asosiasipetani dll.

DP, BPL Kelompoktani,

assosiasipetani

4.2. Membuka aksespembiayaanpengembangan jagungantara lain bersumberdari perbankan, dan lain-lain.

DP, PB Petani,

kelompoktani

4.3. Pembangunan resigudang jagung

DP, DPU,Ddag

Mitra

4.4. Penguatannetworking/kemitraandengan daerah lain

DP, Ddag produksenbenih

4.5. Penguatan jaringan pasarantar provinsi

DP, Ddag Pedagang

4.6. Peningkatan efisiensisistem distribusi

DP, Ddag,PT

Petani,Pedagang,Transporter

4.7. Pembinaan asosiasipedagang dan petanijagung

DP, Ddag AsosiasiPetani,Pedagang

4.8. Peningkatan partisipasidalam pameran di dalamdan luar daerah

DP, Ddag,PT

AsosiasiPetani,Pedagang

Page 167: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

156

4.9. Pendirian asuransipertanian

KP, DP Lembagaasuransi

5 Pengolahan dan Pemasaran

5.1. Pengembangan danpenanganan pascapanendengan penerapanmanajemen mutusehingga produk yangdihasilkan sesuaipersyaratan mutu pasar,dalam kaitan tersebutpelatihan danpenyuluhan yang intensiftentang manajemen mutudiperlukan

DP, BPL Petani

5.2. Meningkatkan mutuproduk dan mengolahproduksi menjadi bahansetengah jadi,meningkatkan efisiensibiaya pengolahan danpemasaran sertamemperpendek matarantai pemasaran

DP, PT Petani,Pedagang

5.3. Pembangunan pusatpengeringan danpenyimpanan di sentraproduksi jagung (sistemresi gudang),

DP, DPU Petani,Pedagang

5.4. Penguatan peralatanmesin yang terkaitdengan kegiatanpengolahan danpenyimpanan jagung,antara lain alat pengering(dryer), pemipil (cornsheller), penepung,pemotong/pencacahbonggol, pencampurpakan (mixer),

DP Petani,Pelakuindustri

5.5. Menumbuhkan unit-unitpemasaran jagung yangdikelola oleh kelompoktani/gabungan ketompoktani atau asosiasi petani.

DP, Ddag,PT

AsosiasiPetani,Pedagang

5.6. Membangun Outlet dankios hasil olahannyapada tempat-tempatpersinggahan dan tempatwisata.

DP, Ddag,PT

AsosiasiPetani,Pedagang

Page 168: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

157

7.2.6 Kebijakan Pendukung

1. Mencegah / mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian

serta konservasi sumber daya lahan dan air.

2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan petani

3. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur sarana/prasarana

pertanian

4. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas tenaga fungsional di

UPTD dinas pertanian.

5. Meningkatkan Inovasi dan teknologi tepat guna pertanian

6. Meningkatkan Kapasitas sumberdaya SDM dan kelembagaan

pertanian.

7. Menciptakan lingkungan strategis sosial ekonomi yang kondusif

bagi pengembangan usahatani jagung.

8. Memberi dukungan fasilitas dan mendorong akselerasi

pelaksanaan adopsi teknologi maju.

9. Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan berbagai pihak

yang terkait dalam pengembangan komoditas jagung.

10. Memantapkan sasaran dan keberlanjutan sistem dan usaha

agrobisnis.

11. Penetapan qanun kawasan pertanian jagung.

Keterangan :DP = Dinas PertanianBPL = Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan PertanianDPU = Dinas Pekerjaan UmumPT = Perguruan TinggiPB = PerbankanBPSB = Badan Penjamin dan Sertifikasi BenihDdag = Dinas Perdagangan

Page 169: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

158

7.3 Strategi Pengembangan KawasanKedelai

7.3.1 Tahap Pengembangan Kawasana. Produksi dan Produktivitas Kedelai Kabupaten Pidie

Tabel 47. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kedelaidi kabupaten Pidie, 2015.

No Kabupaten LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ton)

Produktivitas(Ton/Ha)

1. Pidie 3.024 2.228 3.299 1,48

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa Kabupaten Pidie

merupakan Daerah potensil untuk pengembangan kedelai.

Tabel 48. Perbandingan Produktivitas Kedelai Aceh dan Nasional

No Uraian 2013 2014 2015

1. Kabupaten Pidie:Tingkat Produksi (ton)Luas Lahan (ha)Produktivitas (ton/ha):Peningkatan Produksi(%) :

45.02730.6301,47

63.35442.7841,4822,4

31.982(51.024)

22.365(39.947)1,43(1.46)

70 (harapan)

Keterangan : angka ( ) merupakan angka prediksi.

Page 170: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

159

b. Konsumsi Kedelai

Kebutuhan kedelai saat ini mencapai 2 juta ton pertahun,

sedangkan tingkat produksi baru 0,8 juta ton (40 %) pertahun. Jadi

masih terjadi kekurangan produksi kedelai sebesar 1,2 juta ton per

tahunnya. Kekurangan tersebut dipenuhi dengan produk impor kedelai

sebesar 1,2 juta ton (60 % dari kebutuhan total) dengan nilai impor

mencapai Rp 3 triliyun per tahun. Selain itu kebutuhan terhadap

bungkil kedelai sebesar 1,3 juta ton pertahun telah menghabiskan

devisa Negara sebesar Rp 2 triliyun per tahunnya. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa kehilangan devisa Negara sebesar Rp 5

triliyun pertahunnya untuk memenuhi permintaan kedelai di

Indonesia.

Berdasarkan table 29 terlihat bahwa rata rata jumlah konsumsi

kedelai di Aceh adalah 50.000 ton pertahun, sementara produksi

berada pada tingkat 42.000, berarti masih terjadi kekurangan produksi

kedelai untuk Aceh sendiri. Sehingga untuk menjadikan Aceh sebagai

lumbung nasional kedelai perlu dilakukan peningkatan produksi.

c. Pemasaran Kedelai

Harga jual kedelai ditingkat petani berada dikisaran Rp 4.000 –

Rp 6.000 per kg, sementara harga kedelai di tingkat pedagang berada

di atas Rp 8.000 per kgnya. Rendahnya harga jual menyebabkan petani

memiliki motivasi rendah untuk menanam kedelai, sehingga diperlukan

upaya peningkatan harga jual kedelai.

Harga jual kedelai Tahun 2015 adalah Rp 4.500/kg. Biaya

produksi petani melebihi harga jual yaitu Rp 7.000 per kg, dan petani

mengalami kerugian dimana nilai Break even pointnya (BEP) Rp 7000

per kg. Kerugian petani Rp 2500 per kg. Untuk meningkatkan harga

Page 171: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

160

jual kedelai di tingkat petani maka diusulkan kepada Kementrian

Perdagangan agar menaikkan Harga beli Petani (HBP) kedelai yang

ditetapkan melalui Permendag menjadi Rp 8.000/kg.

Walaupun terjadi peningkatan harga jual kedelai diluar negeri,

namun harga jual kedelai lokal melah menjadi turun. Hal ini

disebabkan tingginya ketergantungan konsumen lokal terhadap kedelai

impor karena kualitas kedelai impor yang lebih baik. Harga jual

kedelai lokal di daerah Jawa lebih baik (Rp 6000 per kg) dibandingkan

di daerah Aceh yaitu hanya Rp 4500/kg. hal ini disebabkan tingginya

permintaan kedelai di daerah Jawa dibandingkan daerah di luar Jawa.

Pasar kedelai lokal Aceh selama ini selain untuk memenuhi kebutuhan

lokal juga untuk dijual ke luar Aceh, seperti Sumatera Utara dan Pulau

Jawa.

7.3.2 Arah Pengembangan Kawasan Kedelai.

Arah pengembangan kedelai diarahkan pada peningkatan

produksi kedelai di Aceh, melalui:

1. Perbaikan Harga Jual.

2. Pemanfaatan Potensi Lahan Yang tersedia.

3. Intensifikasi Pertanaman

4. Perbaikan Proses Produksi.

5. Konsistensi Program dan Kesungguhan Aparat.

7.3.3 Roadmap Program Pengembangan Kawasan KedelaiTabel 49. Roadmap Program Pengembangan Kawasan KedelaiNo. Program/Kegiatan Institusi

PelaksanaPenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1 Perbaikan Kualitas KedelaiLokal

1.1 Pelatihan PenangananPascapanen

DP, BPL, PT Petani

1.2 Pengadaan Alat Pascapanen(pengering, pengukur kadarair, sortir dan perontok)

DP, Swasta Petani

Page 172: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

161

1.3 Pembinaan Penangkar Benih DP, BPSB,Swasta

Penangkar

1.4 Penelitian PeningkatanKualitas Kedelai Lokal SesuiaPermintaan Konsumen

BPTP, PT, DP BPLuh

2. Peningkatan Harga Jual

2.1 Peningkatan KemampuanBulog menampung kedelaipetani pada saat panen raya(teknis, manajemen,pergudangan dan keuangan)

Bulog, Ddag Petani

2.2 Penerapan sistem resigudang

DKop,Ddag Petani

2.3 Peningkatan informasi Pasar DP, DKop Petani dankonsumen

3 Peningkatan KemampuanPenyuluh Pertanian

BPLuh Penyuluh

4 Peningkatan ProduksiKedelai

4.1 Pemanfaatan Lahan Potensial DP Petani

4.2 Peningkatan penyediaan airpada lahan kedelai potensial

DP, DPU Petani

4.3 Peningkatan indekspertanaman dari 1,4 menjadi2 melalui program subsidisaprodi

DP, DPU, BPL Petani

4.4 Perluasan lahan untukkedelai

DP Petani

4.5 Adaptasi terhadapperubahan iklim melaluipenyesuaian jadwal tanamdan tehnik budidaya

DP, PT,BMKG,BPLuh,BPTP

Petani

Keterangan:DP = DinasPertanianBPLuh = Badan Ketahanan Pangandan Penyuluhan PertanianDPU = Dinas Pekerjaan UmumPT = PerguruanTinggiDKop = Dinas KoperasiBPSB = Badan Penjamin dan Sertifikasi BenihBMKG : Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaDdag = DinasPerdaganganBulog = Perum Badan Urusan Logistik

Page 173: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

162

7.4 Strategi Pengembangan Kawasan Bawang

7.4.1 Tahap Perkembangan Kawasan Bawang Merah

Bawang sudah mulai dibudidayakan di beberapa daerah di

Kabupaten Pidie. Secara teknis, bawang merah mampu beradaptasi

baik jika ditanam di dataran rendah, baik di lahan irigasi maupun di

lahan kering bahkan lahan berpasir sekalipun bisa tumbuh dengan

baik.

Namun dalam upaya pengembangan komoditi bawang, persoalan

masih pada tahap perluasan areal tanam terutama pada on-farm.

Permasalahan yang dihadapi di daerah terutama yaitu masih

kurangnya ketersediaan benih berupa bawang buah sehingga petani

menggunakan benih bawang sayur yang rentan terhadap serangan

hama. Dari beberapa musim penanaman yang telah dilakukan di

daerah Kabupaten Pidie apabila menggunakan benih bawang

bersertifikat, produksi bawang merah bisa mencapai 15-20 ton/ha.

Keterbatasan dana yang menyebabkan sulitnya mendapatkan benih

bersertifikat, terbatasnya sarana produksi dan sarana pendukung serta

tidak adanya mitra bagi petani juga merupakan kendala yang dihadapi

dalam pengembangan komoditi bawang merah.

7.4.2 Arah Pengembangan Kawasan Bawang Merah

Pengembangan kawasan bawang merah diarahkan kepada

penumbuhan kawasan sehingga dapat menjadi sentra penghasil

bawang merah di Indonesia. Sistem budidaya bawang merah diarahkan

kepada pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Sedangkan

produk bawang merah diarahkan kepada produk yang aman konsumsi

dan berkualitas tinggi dan dipercaya oleh konsumen.

Page 174: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

163

7.4.3 Strategi Pengembangan Kawasan Bawang Merah

Strategi pengembangan kawasan bawang merah di upayakan

pada ketersediaan benih yaitu produksi dan pengolahan benih sumber

sendiri untuk mengurangi ketergantungan dari luar, dimana pemilihan

lahan mendekati dengan kondisi dari daerah varietas asal. Adanya alih

teknologi produksi/budidaya yang tidak hanya terpaku pada satu jenis

lahan tertentu saja, serta adanya kesiapan terhadap serangan hama

spesifik atau hama baru yang mungkin muncul dan kemungkinan bisa

merubah tatanan/ komposisi serangan hama yang sudah diketahui

petani lokal serta berpengaruh terhadap komoditi sayuran lain. Selain

itu, pengembangan kawasan juga diarahkan kepada adanya penerapan

standar terhadap kualitas bawang merah dan perluasan wilayah

pemasaran sehingga bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan didalam

Kabupaten Pidie tetapi juga bisa menjadi komoditi ekspor andalan dari

Aceh.

Untuk tercapainya pengembangan kawasan bawang merah perlu

adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan dari pihak

pemangku kebijakan. Dukungan yang diperlukan yaitu:

Penyediaan sarana produksi dan sarana pendukung

Bantuan bibit bawang merah bersertifikasi

Dukungan perbankan dalam upaya penguatan modal untuk

pengembangan bawang merah

Adanya koperasi yang bergerak di bidang pengolahan hasil

Adanya mitra bagi petani bawang merah.

Page 175: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

164

7.4.4 Keberadaan dan Pengembangan Kawasan Bawang

Tabel 50. Komoditas bawang merah berdasarkan produksi di ProvensiAceh (Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie dan DinasPertanian TanamanPangan Aceh 2014).

No Kabupaten/Kota Produksi Bawang Merah (kwintal)1 Pidie 29.490

Gambar 14. Wilayah pengembangan komoditas bawang merah diKabupaten Pidie (Sumber: Hasil Analisis GIS FakultasPertanian 2015).

Tabel 50 dan Gambar 14 memperlihatkan produksi dan wilayah

pengembangan komoditas bawang merah di Kabupaten Pidie.

Kabupaten yang termasuk sentra produksi bawang merah ternyata

masih terbatas dan penyebarannya sporadik dan tidak ada

konektivitas.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman, bibit saja tidak cukup untuk menghasilkan bawang yang

berkualitas. Faktor yang mendukung pertumbuhan bawang merah

antara lain tanah dan iklim. Tanaman bawang merah mempunyai

sistem perakaran yang dangkal, oleh karena itu tanaman ini paling

Page 176: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

165

cocok tumbuh pada tanah jenis lempung berpasir atau lempung

berdebu, tanah ini mempunyai sistem aerasi dan drainase yang baik.

Selain itu tanaman bawang merah dapat tumbuh pada ketinggian 0-

900 meter dari permukaan laut, dengan curah hujan 300-2.500

mm/tahun, intensitas penyinaran 14 jam per hari. Tanaman bawang

merah dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang panas, kering dan

cerah.

Varietas bawang merah yang banyak dikembangkan oleh petani

adalah varietas lokal (Bima-Brebes, Medan, Sumenep, Maja-Cipanas,

Lampung, dan Kuning). Varietas ini lebih cocok dikembangkan

didaerah asalnya, ketika di budidayakan dan dikembangkan di daerah

lain memerlukan perawatan yang lebih dan pemupukan yang berbeda.

Varietas bawang impor yang dikembangkan oleh petani adalah

Bangkok, Filipina, dan Australia.

7.4.5 Roadmap Program Pengembangan Kawasan Bawang MerahTabel 50. Roadmap Program Pengembangan Kawasan Bawang Merah

No. Program/ Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1 Perluasan areal tanam

1.1 Sosialisasi keuntunganbudidaya bawang merah

DP, BPL Petani

1.2 Penyediaan benih tahanhama penyakit dan tahanhujan

DP Petani

1.3 Bantuan usaha lahanbaru dan perawatantanaman

DP, BPL Petani

1.4 Bantuan sarana danprasarana produksi mulaidari pupuk hingga mulsaplastik serta plastik UVpelindung hujan

DP, BPL Petani

1.5 Pengembangan varietasunggul mulai dariproduksi hinggadistribusi

DP, BPL, BPPT Petani

1.6 Registrasi lahan usaha DP, Petani

1.7 Peningkatan kualitaspenyuluh spesialisbawang merah

BPL Penyuluh

1.8 Pendampingan didaerah-daerah yang menjadifokus pengembangan

DP, BPL Petani

Page 177: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

166

No. Program/ Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1.9 Peningkatan pengetahuandan pengalaman petanidalam budidaya

BPL Petani

1.10 Dukungan modal bagipetani

PB Petani

1.11 Monitoring dan evaluasiprogram perluasan arealtanam bawang merah

DP, BPL, PT Petani

2 Penguatan sistempembibitan

DP

2.1 Peningkatan produksidan pengolahan benihsendiri

DP, BPL Penangkar

2.2 Dukungan modal bagipenangkar benih

PB Penangkar

2.3 Penerapan sistemsertifikasi bibit

DP, BPSB, PT Penangkar

2.4 Peningkatan kapasitasBBH

DP BBH

2.5 Peningkatan kapasitasBPSB provinsi dankabupaten

Kemtan BPSB

3 Penguatan Kelembagaan

3.1 Perluasan pemasaranbawang merah

DP, DPU, Ddag

3.2 Penguatan networkingdengan eksportir

DP, Ddag Eksportir

3.3 Penguatan jaringan pasarantar provinsi

DP, Ddag Pedagang

3.4 Peningkatan efisiensisistem distribusi

DP, Ddag, PT Petani,Pedagang,Transporter

3.5 Peningkatan partisipasidalam pameranhortikultura di dalam danluarnegeri

DP, Ddag, PT Asosiasi PetaniPedagang

3.6 Penguatan lembagasertifikasi produk

DP, Ddag Lembagasertifikasi

4 Peningkatan KualitasProduk

4.1 Sosialisasi kualitasbawang merah

DP, BPL Petani,Pedagang

4.2 Adanya penangananpascapanen bawangmerah segar dan olahandi sentra produksi

DP, PT,Ddag Petani,Pedagang

4.3 Penerapan pelabelanproduk (branding)

Ddag Petani,Pedagang

Keterangan:DP = Dinas PertanianBPL = Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan PertanianDPU = Dinas Pekerjaan UmumPT = Perguruan TinggiPB = PerbankanBPSB = Badan Penjamin dan Sertifikasi BenihDdag = Dinas Perdagangan

Page 178: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

167

7.5 Strategi Pengembangan Kawasan Cabai7.5.1 Tahap pengembangan kawasan cabai

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya

hayati untuk menghasilkan berbagai produk pertanian. Komoditas

cabai merah termasuk di antara 10 komoditas hortikultura yang

mendapatkan prioritas pengembangan pemerintah (Ditjen Hortikultura,

2008). Komoditas cabai banyak dibudidayakan oleh petani di

Indonesia, karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki

beberapa manfaat kesehatan. Cabai berfungsi dalam mengendalikan

kanker karena mengandung lasparaginase dan capcaicin. Selain itu

cabai berguna sebagai bumbu masak dan bahan campuran industri

makanan, serta mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Terdapat

lebih dari 12 jenis cabai, dan yang paling banyak dibudidayakan adalah

cabai merah, cabai rawit, paprika, dan cabai hias.

Usaha bercocok tanam cabai sangat menguntungkan bagi

masyarakat Indonesia. Pada tahun 2008, kebutuhan cabai per kapita

per tahun diperkirakan 4.5-5 kg. Apabila jumlah penduduk Indonesia

sebanyak 250 juta, berarti per tahunnya dibutuhkan sebanyak

1.125.000 -1.250.000 ton per tahun. Pada tahun 2013 produksi cabai

di Indonesia mencapai 1.012.879 ton, dan tahun 2014 mencapai

1.074.602 ton/ha. Dengan tingkat produktivitas sebesar 8.18 ton/ha

pada tahun 2013 dan 8.35 ton/ha pada tahun 2014 (BPS, 2015).

Indonesia masih banyak membutuhkan cabai segar pertahunnya untuk

dikonsumsi.

Salah satu kendala menurunnya produksi cabai adalah adanya

gangguan penyakit yang dapat menyerang tanaman sejak disemaikan

sampai tanaman dipanen. Gangguan penyakit pada tanaman cabai

sangat kompleks, baik pada musim hujan maupun musim kemarau.

Bahkan dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar. Produksi

Page 179: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

168

cabai mampu menghasilkan 10 ton per hektar tanpa terkena serangan

hama dan penyakit.

Di Kabupaten Pidie, hampir semua Kecamatan membudidayakan

dan memproduksi tanaman cabai dan cabai rawit. Peningkatan angka-

angka produksi tersebut menunjukkan bahwa komoditas cabai dapat menjadi

salah satu sumber pertumbuhan tinggi bagi sektor pertanian.

Cabai yang berasal dari Kabupaten yang menjadi sentra produksi

atau kabupaten lainnya di Kabupaten Pidie di pasarkan dalam bentuk

cabai segar untuk kebutuhan pasar lokal, di jual ke Kabupaten, ke ibu

kota Banda Aceh, atau ke Medan. Industri pengolahan cabai dalam

bentuk cabai kering, cabai giling kemasan, saus dan tepung cabai

belum ada.

7.5.2 Arah pengembangan kawasan cabai

Cabai dibudidayakan disemua Kabupaten yang terdapat di

Kabupaten Pidie. Pengembangan kawasan cabai diarahkan kepada

penumbuhan kawasan, sehingga Kabupaten Pidie dapat dikenal

sebagai salah satu daerah sentra produksi cabai di Indonesia, dan

mampu menjadi produk ekspor andalan dari Aceh. Penumbuhan

kawasan dapat dilaksanakan pada kawasan sentra produksi ataupun

pada kawasan existing/ yang mempunyai potensi tetapi belum

berkembang, dengan titik pengembangan pada kegiatan on farm,

penerapan teknologi budidaya, penyediaan sarana dan prasarana

pertanian, penguatan kegiatan, serta penyuluhan pertanian.

Pada Kabupaten-kabupaten ini, sistem budidaya cabai dapat di

arahkan secara intensif, dengan menggunakan benih hibrida, memakai

mulsa dan pupuk yang berimbang. Hal ini tentu berpengaruh terhadap

kualitas dan kuantitas produksi cabai, sehingga mempunyai harga jual

Page 180: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

169

cabai yang tinggi, selain itu perlu membuat kerjasama dengan industri

makanan.

Kegiatan yang dibangun dalam kawasan ini berorientasi

permintaan pasar, yang diarahkan untuk dapat meningkatkan daya

saing produk melalui peningkatan produksi dan kualitas produk,

kontinuitas ketersediaan produk, pengolahan pasca panen, aspek

budidaya (praktik Good Agriculture Practise-GAP), aspek pasca panen

(pengolahan, penyimpanan dan peningkatan kualitas).

7.5.3 Strategi pengembangan komoditi cabai

Strategi pengembangan kawasan cabai dititik beratkan pada

peningkatan produksi dan pada saat yang sama mendorong. Agar

kawasan cabai dapat berkembang sesuai harapan maka diperlukan

penguatan benih, pupuk, pestisida, mulsa dan sebagainya untuk

budidaya tanaman, karena lebih dari 90% masih produk pabrikan dan

impor dari luar daerah. Penyediaan sarana produksi ini masih terpusat

di kios pertanian tingkat kecamatan, sehingga harganya menjadi

mahal.

Penyediaan teknologi budidaya mulai dapat disediakan secara

lokal oleh petani pelopor atau bagi petani yang mau bergabung dalam

asosiasi atau kelompok tani. Permasalahan yang dihadapi

sedikitnya produsen bibit bermutu, kekurangan alat produksi, pupuk

dan pestisida organik; jaringan dan modal pengecer pupuk/ saprodi

kurang; kurangnya penguatan kelembagaan yang mendukung

perkembangan kawasan cabai, peningkatan kualitas produk, serta

dukungan yang kuat dari pengambil kebijakan.

Selain itu strategi pengembangan cabai di Kabupaten Pidie dapat

dibuat seperti argopolitan, yaitu suatu kawasan terpilih dari kawasan

Page 181: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

170

agribisnis. Kawasan agropolitan terdiri dari kota pertanian dan desa

sentra produksi pertanian yang didukung dengan berbagai

insfrastruktur dan industri pengolahnya.

Pengembangan kawasan agropolitan dirancang untuk

mendorong berkembangnya sistem dan usaha agrobisnis yang berdaya

saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang

digunakan dan difasilitasi oleh pemerintah. Pengembangan agropolitan

ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian dan penjualan

hasil-hasil pertanian, mendukung tumbuhnya industri agro-

processing skala kecil-menengah dan mendorong keberagaman

aktivitas ekonomi dari pusat pasar.

Segala aktivitas harus diorganisasikan terutama untuk

membangun keterkaitan antara perusahaan di kota dengan wilayah

suplai di perdesaan dan untuk menyediakan fasilitas, pelayanan,

input produksi pertanian dan aksesibilitas yang mampu memfasilitasi

lokasi-lokasi pemukiman di desa yang umumnya mempunyai tingkat

kepadatan yang rendah dan lokasinya lebih menyebar.

Penetapan batas pengembangan kawasan agropolitan harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1) Tingkat kemajuan wilayah;

(2) Luas wilayah; (3) Batas wilayah secara fungsional dalam arti melihat

ciri agroklimat dan lahan, serta pengusahaan tani yang sama; (4)

Kemajuan sumberdaya manusia/ petani.

Di kawasan agropolitan, hampir seluruh aktivitas ekonomi

masyarakat berkait dengan sektor pertanian. Hal tersebut disebabkan

oleh adanya potensi lahan, peluang dan budaya masyarakat yang

telah mendarah daging (internalized). Usaha lain di luar pertanian

kurang berkembang karena masyarakat tidak memiliki kemampuan

untuk melaksanakannya. Secara teknis petani telah cukup menguasai

Page 182: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

171

teknologi produksi. Kelemahannya terletak pada pengaturan jadual

panen yang kontinyu. Hal ini disebabkan oleh lemahnya kelembagaan

petani yang belum mampu mengorganisir petani menjadi kelompok

tani/ unit usaha, masih lemahnya kemitraan dengan pelaku pasar dan

lemahnya regulasi pemerintah daerah. Permasalahan yang dihadapi

standarisasi mutu kurang, belum ada pegangan kawasan

pengembangan baku dengan pengaturan produksi kontinu.

Rantai pemasaran yang ada adalah: petani produsen individual–

pedagang pengumpul desa–pedagang pengepul kecamatan–

pedagangbesar di kota–pengecer–konsumen. Panjangnya rantai tata

niaga ini menyebabkan selisih harga di tingkat petani dengan

konsumen begitu besar. Posisi tawar petani sangat lemah karena

petani masih individual. Belum ada jaringan kemitraan antar lembaga

petani dan lembaga pemasaran. Kelompok tani dan asosiasi masih

belum mampu menjadi unit usaha yang terorganisasi dengan baik.

Regulasi dan fasilitasi sudah menjadi tugas pemerintah. Selama

ini regulasi pemerintah terhadap pengembangan agribisnis cabai

belum nampak nyata dirasakan oleh masyarakat kawasan khususnya

menyangkut operasional sistem agribisnis. Regulasi baru dilakukan

secara parsial terhadap pelaku usaha tani dari masih-masing

subsistem. Misalnya, peraturan pengusahaan benih, ijin perdagangan

pupuk. Pengendalian stok pupuk, pengaturan/ijin pengusahaan alat

pengolahan hasil. Regulasi yang mengatur kawasan/sentra komoditas,

luas panen dan produksi dilakukan.

Kawasan cabai di Kabupaten Pidie harus didukung oleh

kebijakan yang kuat dari seluruh elemen pemangku kepentingan

terutama Bupati (eksekutive) dan DPRK (legestative). Dukungan

kebijakanakan mempercepat tumbuh kembangnya kawasan, disamping

memberikan motivasi yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan

Page 183: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

172

guna mensukseskan pengembangan kawasan cabai di Kabupaten Pidie.

Dukungan kebijakan yang diperlukan yaitu:

Kemudahan memperoleh sarana produksi pertanian dalam

budidaya tanaman cabai

Dukungan perbankan untuk permodalan agribisnis cabai

Penyediaan fasilitas sarana dan sarana produksi

Efisiensi rantai pemasaran

Regulasi dan fasilitas pendukung agribisnis cabai

Dukungan tumbuhnya industri agro-processing skala kecil-

menengah.

7.5.4 Keberadaan dan Pengembangan Kawasan Cabai

Tanaman cabai telah dikembangkan di Kabupaten Pidie karena

semua jenis tanah di Kabupaten Pidie dapat dipakai untuk bertanam

cabai, selain itu tanaman ini dinilai sebagai produk yang mempunyai

harga paling tinggi, dan umurnya tergolong genjah sehingga modal

cepat kembali. Lahan untuk budidaya cabai menyebar luas dari tanah-

tanah di pinggir pantai, tanah bantaran kali, hingga di lereng gunung.

Umumnya lahan yang digunakan untuk budidaya cabai adalah lahan

sawah yang berpengairan teknis, lahan sawah tadah hujan, dan lahan

tegalan yang tidak mempunyai pengairan teknis. Cabai menyukai

tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara.

Perkembangan teknologi pertanian ikut mendorong munculnya

berbagai varietas cabai, sehingga ketinggian tempat tidak lagi menjadi

masalah untuk menanam cabai. Saat ini sudah ada jenis cabai yang

baik ditanam untuk daerah dataran rendah, menengah, dan tinggi.

Page 184: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

173

Tabel 52. Komoditas cabai berdasarkan produksinya di KabupatenPidie (Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie danDinas pertanian Tanaman Pangan).

No Kabupaten/Kota Produksi cabe (kwintal)1 Pidie 29.490

Gambar 15. Wilayah pengembangan komoditas cabai di Propinsi Aceh(Sumber: Hasil Anilisis GIS Fakultas Pertanian 2015).

7.5.5 Roadmap Program Pengembangan Kawasan CabaiTabel 53. Roadmap Program Pengembangan Kawasan Cabai

No. Program/Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1 Perluasan arealtanam

1.1. Sosialisasikeuntunganbudidaya cabai

DP, BPL Petani

1.2. Bantuan pembukaanlahan danpengolahan tanahuntuk budidayacabai

DP Petani

1.3. Bantuan saranaproduksi (benih,

DP, BPL Petani

Page 185: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

174

No. Program/Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

pupuk, pestisida,alat-alat pertanian,dan lainnya)

1.4 Pembuatan/peningkatan jalan usaha tani

DB, DPU Petani

1.5 Peningkatan kualitaspenyuluh spesialiscabai

BPL Penyuluh

1.6 Perbanyakan dandistribusi kepetanimaterial GAP cabai(Poster, BukuSaku)

DP, BPL Petani

1.7 Penyediaan pupukdan pestisida organik

DP, BPL Petani

1.8 Pengembangansistem sertifikasipetani penerap GAP

DP, BPL, PT Petani,Pedagang

1.10 Dukungan modalbagi pengusahamuda

PB Pengusahamuda

1.11 Monitoring danevaluasi programperluasan arealtanam cabai

DP, BPL, PT Petani

2 Penguatan sistempembenihan

DP

2.1 Pendirian produsenbenih cabai

DP, BPL Penangkar

2.2 Peningkatankemampuan dankapasitas penangkarbenih

BPL Penangkar

2.3 Penerapan sistemsertifikasi benih

DP, BPSB, PT Penangkar

2.4 Peningkatankemampuan ujibebas virus danpenyakit tanamancabai

Kemtan BPSB

2.5 Peningkatankapasitas BBH

DP BBH

2.6 Peningkatankapasitas BPSBprovinsi dankabupaten

Kemtan BPSB

2.7 Dukungan modalbagi penangkar cabai

PB Penangkar

3 PenguatanKelembagaan

3.1 Pembangunan pasarlelang cabai

DP, DPU, Ddag

3.2 Penguatannetworking denganeksportir

DP, Ddag Eksportir

3.3 Penguatan jaringanpasar antar provinsi

DP, Ddag Pedagang

3.4 Peningkatan efisiensisistem distribusi

DP, Ddag, PT Petani,Pedagang,

Page 186: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

175

No. Program/Kegiatan InstitusiPelaksana

PenerimaManfaat

2016 2017 2018 2019 2020

Transporter

3.5 Pembinaan asosiasipedagang dan petanicabai

DP, Ddag AsosiasiPetaniPedagang

3.6 Peningkatanpartisipasi dalampameran hortikulturadi dalam danluarnegeri

DP, Ddag, PT AsosiasiPetaniPedagang

3.7 Penguatan lembagasertifikasi produk

DP, Ddag Lembagasertifikasi

4 Peningkatankualitas produk

4.1 Sosialisasi danpenerapan standarkualitas cabai

DP, BPL Petani,Pedagang

4.2 Pengembangan modelkemasan cabai

PT Petani,Pedagang

4.3 Pendirian bangsalpascapanen di sentraproduksi

DP, DPU

4.4 Penerapan pelabelanproduk (branding)

Ddag Petani,Pedagang

Keterangan:DP = DinasPertanianBPL = Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan PertanianDPU = Dinas Pekerjaan UmumPT = Perguruan TinggiPB = PerbankanBPSB = Badan Penjamin dan Sertifikasi BenihDdag = Dinas Perdagangan

Page 187: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

176

BAB 8KESIMPULAN DAN SARAN

8. 1 Kesimpulan

1. Pengembangan kawasan berdasarkan potensi spesifik lokasi dan

komoditi unggulan tanaman pangan dan hortikultura di

Kabupaten Pidie dapat dijelaskan sebagai beriku, antara lain ;

1.Padi ; 2.Jagung ; 3.Kedelai ; 4.Bawang Merah ; 5.Cabai Merah.

2. Faktor Kekuatan dalam pengembangan kawasan pertanian adala:

dukungan pemerintah tinggi dan baik, keterkaitan antar sektor

tinggi, kesuburan lahan, dan ketersediaan sarana.

3. Faktor Kelemahan dalam Pengembangan kawasan adalah: harga

produk tidak stabil, pengolahan belum berkembang, nilai tambah

rendah, ketrampilan tenaga kerja rendah, permintaan pasar

masih rendah.

4. Faktor Peluang dalam pengembangan pertanian adalah:

Peningkatan produktivitas komoditi unggulan, peningkatan harga

jual dan nilai tambah, penurunan biaya produksi, penurunan

biaya distribusi antar wilayah.

5. Faktor ancaman dalam pengembangan kawasan adalah: efisiensi

pemasaran rendah dan minat investor terhadap pengembangan

komoditi unggulan masih rendah.

8. 2 SaranBerdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagaiberikut:

1. Peranan Kelembagaan dalam pengembangan kawasan pertanian

masih perlu ditingkatkan pada: peningkatan akses terhadap

kredit bagi petani, pengaktifan jumlah dan kapasitas koperasi,

Page 188: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

177

peningkatan jumlah penyuluh, peningkatan kemampuan

kelompok tani.

2. Peningkatan sarana dan prasarana khususnya jalan dan irigasi.

3. Peningkatan Faktor kekuatan dan peluang dalam pengembangan

kawasan pertanian dan penurunan faktor kelemahan dan

ancaman.

4. Strategi yang dapat dilakukan adalah :

a. Strategi S – O, yaitu :

Pengembangan area selain didasarkan pada kesesuian lahan

juga dengan pertimbangan memiliki daya kompetitif dan

komperatif secara antar dan intra wilayah serta pertimbangan

permintaan pasar/ konsumen baik domestic maupun dunia.

Mengisi dan meningkatkan peluang pasar yang tersedia baik

domestic maupun internasional serta mempertahankan pasar

yang telah ada melalui berbagai upaya promosi baik dalam

dan luar negri termasuk mendukung agrowisata.

Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi

dibidang pertanian, khususnya berupa kebijakan yang

diterapkan secra konsisten dan berkesinambungan.

b. Strategi W-O

Optimalisasi ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan

prasarana yang diperlukan dalam mendukung peningkatan

kualitas tanaman dan produk yang dihasilkan.Menumbuh

kembangkan fungsi kelembagaan dan kemitraan yang

berazaskan kebersamaan ekonomi.

Optimalisasi usaha tani dalam luasan skala usaha dan

ekonomis baik ditingkat petani maupun usaha menengah dan

besar.

Page 189: Dokumen Action Plan - pertanian.go.id Pangan... · Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pidie - Provinsi Aceh Disusun Oleh : Tim Penyusun ... 4.2 Metode Pengolahan dan Analisis

Action Plan Pengembangan Kawasan PertanianLingkup Pemerintahan Kabupaten Pidie

178

c. Strategi S-T

Penajaman wilayah potensial yang berkelayakan teknis dan

tanaman dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman

dan lahan

Mendukung pelestarian lingkungan yang berkelanjutan

melalui perwujudan usaha pertanian yang ramah lingkungan.

d. Strategi W-T

Sosialisasi penerapan sistem manajemen mutu ( SNI, ISO,

HACCP ) diikuti dengan perbaikan melalui penerapan

“reward” dan “punishment” terhadap pembelian produk.

Meningkatkan jaminan keamanan berusaha terhadap segala

bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa

lainnya.