Document 2

2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih karena mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan. (www.depkes.go.id ) Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan diadakannya rawat gabung. Rawat gabung untuk ibu dan anak merupakan cara yang akhir-akhir ini digalakan kembali karena sudah diketahui keuntungan yang akan diperoleh, terutama dalam rangka meningkatkan peran ASI yang pertama bagi bayi. Pengenalan rawat gabung ini sebaiknya sudah dimulai pada saat perawatan antenatal di poliklinik. (Soetjiningsih, 1997 : 102) Rawat gabung ini dapat membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), dan juga dapat menurunkan terjadinya perdarahan postpartum karena hampir 60% kematian ibu bersalin terjadi pada masa postpartum. Dan perdarahan

description

bahan kuliah kepearwatan

Transcript of Document 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih karena mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan. (www.depkes.go.id)

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan diadakannya rawat gabung. Rawat gabung untuk ibu dan anak merupakan cara yang akhir-akhir ini digalakan kembali karena sudah diketahui keuntungan yang akan diperoleh, terutama dalam rangka meningkatkan peran ASI yang pertama bagi bayi. Pengenalan rawat gabung ini sebaiknya sudah dimulai pada saat perawatan antenatal di poliklinik. (Soetjiningsih, 1997 : 102)

Rawat gabung ini dapat membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), dan juga dapat menurunkan terjadinya perdarahan postpartum karena hampir 60% kematian ibu bersalin terjadi pada masa postpartum. Dan perdarahan postpartum bisa ditangani dengan cara rawat gabung yaitu dengan cara ibu memberikan ASI eksklusif (1 jam bayi lahir) (Mappiwali, 2008).

Air susu ibu (ASI) telah dibuktikan dan diakui sebagai makanan utam bagi bayi baru lahir yang mampu memenuhi kebutuhan zat gizi bagi pertumbuhan bayi hingga usia 4 6 bulan, dengan tehnik menyusui yang benar dan jangka waktu lamanya pemberian ASI. Menurut WHO pemberian selain ASI akan mempunyai resiko 17 kali lebih besar yang mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih bsar kemungkinan terkena infeksi Saluran Pernafasan disbanding dengan bayi yang mendapatkan ASI (Saifuddin, 2002 : 1).

Berdasarkan uraian diatas maka kami tertarrik untuk melakukan Afifah, D. N. (2007). Faktor yang berperan dalam kegagalan praktik pemberian ASI eksklusif. Universitas Diponegoro, Program Pasca Sarjana. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rizqi, K., Rizqi, K., & Wirawanni, Y. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif (Studi Kualitatif Di Desa Kertijayan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan) (Doctoral dissertation, Program Studi Ilmu Gizi).

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf (download nanti)