Document 1

2
BAB I PENDAHULUAN Telinga terdiri dari beberapa bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan berfungsi menangkap suara, menentukan asal suara, dan melipatgandakan frekuensi suara. Telinga tengah terdiri dari membran timpani dan tulang-tulang pendengaran yang berfungsi sebagai penguat suara. Telinga bagian dalam berupa sel rambut yang tersusun melingkar seperti rumah siput (koklea) dan berfungsi mengubah suara menjadi sinyal elektrik yang akan diteruskan ke sel-sel saraf pendengaran di dalam otak. 1 Terdapat banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menilai fungsi pendengaran, salah satunya adalah pemeriksaan OAE. Emisi otoakustik atau OAE merupakan respons koklea yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar yang dipancarkan dalam bentuk energi akustik. 1,2 Kerusakan yang terjadi pada sel-sel rambut luar, misalnya akibat infeksi virus, obat-obat ototoksik, kurangnya aliran darah yang menuju koklea sehingga menyebabkan OHCs tidak dapat memproduksi OAE. Pemeriksaan OAE cukup efektif digunakan sebagai alat skrining karena selain sensitif juga murah. Beberapa peneliti menyebutkan sensitivitas OAE 85-95% dan spesifisitas OAE mencapai 90% atau lebih. Beberapa peneliti dan program skrining memakai OAE sebagai standar pemeriksaan awal dan apabila didapatkan abnormalitas baru diperiksa dengan ABR. 3 Pemeriksaan OAE sering digunakan untuk skrining pendengaran pada neonatus, infants, atau seseorang dengan gangguan perkembangan karena pemeriksaannya cukup mudah, tidak menyakitkan, dan tidak memerlukan obat-obatan khusus. OAE juga dapat digunakan untuk membedakan apakah komponen sensori atau komponen neural pada SNHL. 2

description

oae pendahuluan

Transcript of Document 1

Page 1: Document 1

BAB I

PENDAHULUAN

Telinga terdiri dari beberapa bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan berfungsi menangkap suara, menentukan asal suara, dan melipatgandakan frekuensi suara. Telinga tengah terdiri dari membran timpani dan tulang-tulang pendengaran yang berfungsi sebagai penguat suara. Telinga bagian dalam berupa sel rambut yang tersusun melingkar seperti rumah siput (koklea) dan berfungsi mengubah suara menjadi sinyal elektrik yang akan diteruskan ke sel-sel saraf pendengaran di dalam otak.1 Terdapat banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menilai fungsi pendengaran, salah satunya adalah pemeriksaan OAE.

Emisi otoakustik atau OAE merupakan respons koklea yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar yang dipancarkan dalam bentuk energi akustik.1,2 Kerusakan yang terjadi pada sel-sel rambut luar, misalnya akibat infeksi virus, obat-obat ototoksik, kurangnya aliran darah yang menuju koklea sehingga menyebabkan OHCs tidak dapat memproduksi OAE. Pemeriksaan OAE cukup efektif digunakan sebagai alat skrining karena selain sensitif juga murah. Beberapa peneliti menyebutkan sensitivitas OAE 85-95% dan spesifisitas OAE mencapai 90% atau lebih. Beberapa peneliti dan program skrining memakai OAE sebagai standar pemeriksaan awal dan apabila didapatkan abnormalitas baru diperiksa dengan ABR.3

Pemeriksaan OAE sering digunakan untuk skrining pendengaran pada neonatus, infants, atau seseorang dengan gangguan perkembangan karena pemeriksaannya cukup mudah, tidak menyakitkan, dan tidak memerlukan obat-obatan khusus. OAE juga dapat digunakan untuk membedakan apakah komponen sensori atau komponen neural pada SNHL.2