Document 1

download Document 1

of 4

description

resume

Transcript of Document 1

KESALAHAN SISTEMATISKESALAHAN SISTEMATIK UMUMNYA KESALAHAN SISTEMATIK DISEBABKAN OLEH ALAT-ALAT UKUR SENDIRI (PANJANG PITA, PEMBAGIAN SKALA, PEMBAGIAN LINGKARAN THEODOLIT) ATAU CARA PENGUKURAN YANG TIDAK BENAR.Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sumbernya dapat diikuti dan dipelajari sehingga dapat diperbaiki sampai batas sekecil - kecilnya.Contoh kesalahan sistematis: - Kesalahan dalam melakukan kalibarasi - Penentuan nilai skala alat ukur yang tidak tepat. - Kondisi alat ukur yang sudah berubah. - Pengaruh alat ukur terhadap besaran yang diukur. - Ketidakcermatan membaca skala - Kesalahan posisi pengamat atau kesalahan paralak.

Kesalahan alat Kesalahan seperti ini misalnya seperti kesalahan kalibrasi alat dan interaksi alat dengan lingkungan yang buruk, seperti tempat penyimpanan alat. b. Kesalahan perorangan.pribadiKesalahan seperti melinatkan pengguna dari alat tersebut. Misalnya pada saat membaca skala yang ditunjukkan oleh alat mata kita tidak tegak lurus dengan skala yang dibaca. Jika pembacaan skala dibaca miring maka akan menyebabkan kesalahan pembacaan hasil pembacaan mengandung kesalahan paralaks. c. Kondisi percobaanKondisi percobaan tidak sama dengan kondisi saat alat di kalibrasi. d. Teknik yang kurang sempurnaTeknologi yang diapakai dalam pengukuran atau langkah percobaan yang dialkukan terlalu sederhana, sehingga banyak faktor yang mempengaruhi percobaan tidak terukur

Kesalahan KebetulanKesalahan kebetulan ditimbulkan oleh hal-hal yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu.a. Kesalahan MenaksirAngka taksiran seseorang berbeda dengan angka taksiran orang lain. Atau karena kelelahan, taksiran seseorang berbeda dari waktu ke waktu.b. Kesalahan GangguanKesalahan gangguan disebabkan karrena perubahan kondisi, misalnya adanya perubahan suhu, perubahan tegangan listrik, perubahan tekanan udara, dan goncangan alat ukur.Contoh kesalahan acak : - Kesalahan menaksirkan skala terkecil - Kesalahan definisi (contoh: penampang kawat yang dianggap lingkaran sempurna). - Nilai besaran yang selalu berubah ( contoh: suhu atau tegangan yang tidak stabil). - Gangguan dari luar yang tak dapat dihindari. Kesalahan acak adalah kesalahan yang sumbernya sulit diikuti dan dipelajari sehingga tidak dapat diperbaiki

Home Fisika Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan Disertai Contohnya Fisika Monday, July 13, 2015 Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan Disertai Contohnya Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan Disertai Contohnya - Kali ini akan dijelaskan materi fisika mengenaiPerbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan Disertai Contohnya. Tapi sebelum itu sebagai dasar perlu dipahami apa yang dimaksud dengan besaran dengan satuan.Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.

Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor.

Besaran Pokok dan Besaran TurunanBerikut perbedaan besaran pokok dengan besaran turunan disertai contohnya:

1. Besaran Pokok

Contoh Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Pada Tabel berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan mengabungkan beberapa satuan besaran pokok. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari besaran panjang.

Luas = panjang lebarLuas = besaran panjang besaran panjang

Satuan luas = meter x meterSatuan luas = meter persegi (m2)

Besaran turunan yang lain misalnya volume. Volume merupakan kombinasi tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Volume juga merupakan turunan dari besaran panjang. Adapun massa jenis merupakan kombinasi besaran massa dan besaran volume. Selain itu, massa jenis merupakan turunan dari besaran pokok massa dan panjang. Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya.