Document 1

4
PENDAHULUAN Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%- 60%) dan rumah sakit (15%-30%). 1 Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibanding dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Di negara berkembang 60% kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri, menurut hasil Riskesdas 2007 proporsi kematian Balita karena pneumonia menempati urutan kedua (13,2%) setelah diare. 1 Pneumonia berdasarkan keterlibatan anatomi paru pada anak terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkopneumonia), pneumonia interstisial (bronkiolitis). Tidak ada definisi tunggal untuk pneumonia. Ini adalah penyakit klinis didefinisikan dalam hal gejala dan tanda-tanda, dan tentu saja yang ditemukan. WHO mendefinisikan pneumonia dalam hal penyakit demam dengan takipnea yang tidak ada penyebab yang jelas. 2 Ada dua definisi klinis pneumonia: 2

description

c

Transcript of Document 1

PENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%).1Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibanding dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Di negara berkembang 60% kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri, menurut hasil Riskesdas 2007 proporsi kematian Balita karena pneumonia menempati urutan kedua (13,2%) setelah diare.1Pneumonia berdasarkan keterlibatan anatomi paru pada anak terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkopneumonia), pneumonia interstisial (bronkiolitis). Tidak ada definisi tunggal untuk pneumonia. Ini adalah penyakit klinis didefinisikan dalam hal gejala dan tanda-tanda, dan tentu saja yang ditemukan. WHO mendefinisikan pneumonia dalam hal penyakit demam dengan takipnea yang tidak ada penyebab yang jelas.2Ada dua definisi klinis pneumonia:21. bronchopneumonia yang merupakan penyakit demam dengan batuk, gangguan pernapasan dengan bukti lokal atau umum infiltrat merata di dada x ray2. lobar pneumonia yang mirip dengan bronkopneumonia kecuali bahwa temuan fisik dan radiografi menunjukkan konsolidasi lobar.ETIOLOGIUsia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalm spektrumetiologi, gambaran klinis dan strategi pengobatan. Spektrummikroorganisme penyebab pada neonatus dan bayi kecil (< 20 hari) meliputi Streptococcus grup B dan bakteri gram negatif seperti E. Coli,Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp.Pada bayi yang lebih besar (3 minggu 3 bulan) dan anak balita (4 bulan 5 tahun), pneumonia sering disebabkan oleh infeksiStreptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza type B, dan Staphylococcus aureus,sedangkan pada anak yanglebih besar dan remaja, menduduki tempat ke-2 sebagai penyebabkematian bayi dan balita setelah diare dan menduduki tempat ke-3 sebagai penyebab kematian pada neonatus.KLASIFIKASI PNEUMONIA31. Berdasarkan klinis dan epideologis :

a. Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)

b. Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia)

c. Pneumonia aspirasi

d. Pneumonia pada penderita Immunocompromised

pembagian ini penting untuk memudahkan penatalaksanaan.

2. Berdasarkan bakteri penyebab a. Pneumonia bakterial / tipikal. Dapat terjadi pada semua usia. Beberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang sesorang yang peka, misalnya Klebsiella pada penderita alkoholik, Staphyllococcus pada penderita pasca infeksi influenza.b. Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydiac. Pneumonia virusd. Pneumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised)3. Berdasarkan predileksi infeksi a. Pneumonia lobaris. Sering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya : pada aspirasi benda asing atau proses keganasanb. Bronkopneumonia. Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteria maupun virus. Sering pada bayi dan orang tua.c. Pneumonia interstisial.Pada buku modul tatalaksana standart penumonia 2012, juga diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur : 1. Kelompok umur