DO dan pH

download DO dan pH

of 4

Transcript of DO dan pH

  • 7/24/2019 DO dan pH

    1/4

    Salah satu parameter penentu kualitas air adalah pH atau point of hidrogen.

    Kelimpahan suatu hidrogen dalam air dapat menentukan kualitas suatu air. Beberapa makhluk

    hidup yang berhabitat di air biasanya memiliki toleransi terhadap keasamaan air. Hanya

    beberapa makhluk hidup yang dapat hidup dalam kondisi pH asam dan hanya beberapa

    makhluk hidup yang dapat hidup dalam kondisi pH basa.

    Sampel yang didapatkan dari sungai Muara Bulian dideteksi derajat keasamannya

    dengan pH meter. Di suhu air 27,7 , didapat pH sebesar !,"# atau bisa dikatakan asam.

    Data ini belum bisa dikatakan me$akili pH sungai Muara Bulian karena sampel yang

    didapatkan belum bisa dikatakan me$akili semua area sungai sehingga harus dilakukan

    penelitian lebih lanjut dan bertingkat agar diketahui nilai pH yang dapat me$akili sungai

    Muara Bulian. %engambilan sampel juga harus diperhatikan seperti suhu dan kondisi &ua&a.

    Karena pada suhu dan kondisi &ua&a yang berbeda dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pH.

    'ilai pH dalam suatu perairan merupakan suatu indikasi terganggunya perairan

    tersebut. Berkurangnya nilai pH dalam suatu perairan ditandai dengan semakin meningkatnya

    senya$a organik diperairan tersebut (Simanjutak, 2)*2+. Menurut KM'HH (2))-+, air

    dikatakan baik jika memenuhi kriteria 'ilai mbang Batas ('B+ Kementerian ingkungan

    hidup yaitu /,!0 1,!.

    %arameter penentu kualitas air lainnya adalah D (Dissol3ed 4ygen+ atau oksigen

    telarut. ksigen terlarut (Dissol3ed 4ygen 5 D+ dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk

    pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran 6at yang kemudian menghasilkan energi

    untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi

    bahanbahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam

    suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis

    organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Salmin, 2))) dalam Salmin, 2))!+.

    Sampel yang telah diambil dari sungai Muara Bulian, oksigen terlarut dapat

    ditentukan dengan dua &ara, menurut Salmin (2)))+, ksigen terlarut dapat dianalisis atau

    ditentukan dengan 2 ma&am &ara, yaitu 8

    *. Metoda titrasi dengan &ara 9inkler

    Metoda titrasi dengan &ara $inkler se&ara umum banyak digunakan untuk

    menentukan kadar oksigen terlarut. %rinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri.

    Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan Mnl 2 dan 'aH K:,

    sehingga akan terjadi endapan Mn2. Dengan menambahkan H2S-atan Hl maka endapan

    yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (:2+ yang

  • 7/24/2019 DO dan pH

    2/4

    eki3alen dengan oksigen terlarut. :odium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan

    larutan standar natrium tiosulfat ('a2S2"+dan menggunakan indikator larutan amilum

    (kanji+. ;eaksi yang terjadi adalah 8

  • 7/24/2019 DO dan pH

    3/4

    DO(mgL)=0,4mL0,098N 8000(

    300

    3002)

    50

    5 /,"* mgA

    Data diatas belum dapat dijadikan a&uan kualitas air, dikarenakan D seharusnya

    diukur langsung pada hari sampel diambil. Sampel yang telah didiamkan selama satu hari

    juga kemungkinan telah berinteraksi dengan oksigen di udara sehingga menambah jumlah

    oksigen terlarut dalam air.

  • 7/24/2019 DO dan pH

    4/4

    Menurut D meter, sampel dari sungai Muara Bulian memiliki D sebesar ",1/

    mgA.