PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN...

99
i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun Oleh: Karismawati Langkap NIM :141434068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN...

Page 1: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

i

PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan

KEKERUHAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh:

Karismawati Langkap

NIM :141434068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ I can do all things through Christ who gives me stength” – Philippians 4:13

“Dari Allah, oleh Allah dan untuk Allah”

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus, yang senantiasa menyertai setiap langkah hidupku

Kedua orang tua tercinta, Bapak Hibor Langkap dan Ibu Betty Nggodulano

Kakak dan adik tersayang, Aris Wikradani Langkap dan Greis Naningsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN

FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO,

TDS, pH dan KEKERUHAN)” ini dengan baik.

Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada program studi pendidikan Biologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa selama menyelesaikan skripsi ini

tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan peran serta semua pihak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan perlindungan dan berkat-

Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi

4. Ibu Y. M. Lauda Feroniasanti, M. Si. selaku dosen pembimbing yang telah

memberi bimbingan dan arahan selama proses penyelesaian skripsi ini

5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Hibor Langkap dan Ibu Betty

Nggodulano yang senantiasa memberi dukungan, doa, kasih sayang,

arahan dan sumber motivasi utama penulis dalam penyelesaian skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

viii

6. Kakak dan Adik tersayang (Aris Wikradani Langkap dan Greis Naningsi)

serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa, dukungan dan

semangat kepada penulis

7. Bapak Slamet selaku pengelola kebun percobaan Universitas Sanata

Dharma yang juga telah memberikan bantuan dan dukungan penyelesaian

skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

x

ABSTRAK

PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN

FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO,

TDS, pH dan KEKERUHAN)

Karismawati Langkap

141434068

Universitas Sanata Dharma

2019

Kondisi perairan di Embung Tambak Boyo kian memprihatinkan. Air di

beberapa area Embung terlihat keruh, kotor, berbau dan juga di beberapa area

mengalami pendangkalan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang tepat

untuk meningkatkan kembali kualitas air pada Embung tersebut. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan adalah dengan fitoremediasi yakni penggunaan tumbuhan

air untuk menyerap limbah yang berada di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kepadatan tumbuhan air Lemna sp. dalam meningkatkan

kualitas air mengenai nilai DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved Solid),

pH, kekeruhan dan juga kepadatan Lemna sp. yang paling efektif untuk

memperbaiki kualitas air.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang menggunakan

model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yakni 5 perlakuan dan 3 kali

pengulangan. Penelitian ini meliputi tahap aklimatisasi, pengambilan sampel,

pengukuran awal, pemberian perlakuan dan pengukuran parameter (Suhu, DO,

TDS, pH dan kekeruhan) yang dilakukan selama 6 hari masa perlakuan. Data hasil

pengukuran dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis uji korelasi.

Hasil penelitian menunjukan kualitas air semakin meningkat dengan

adanya penurunan nilai TDS dan kekeruhan, juga meningkatnya nilai DO dan pH

selama perlakuan. Kepadatan Lemna sp. yang paling efektif untuk memperbaiki

kualitas air (DO, TDS,pH dan kekeruhan) yaitu Lemna sp. dengan kepadatan 35

gram.

Kata kunci: Lemna sp., fitoremediasi, pencemaran air, dan kualitas air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xi

ABSTRACT

EFFECT OF Lemna sp. DENSITY AS A PHYTOREMEDIATION AGENT

FOR IMPROVING WATER QUALITY (DO, TDS, pH and TURBIDITY)

Karismawati Langkap

141434068

Sanata Dharma University

2019

The condition of the waters in Tambak Boyo Reservoir is apprehensive.

The water in some Reservoir areas looks turbid, dirty, and smelly; there are also

siltation in some areas. Therefore, appropriate efforts are needed to be done to

improve the water quality in the Reservoir. One of the efforts which can be

conducted is phytoremediation, which is the use of aquatic plants to absorb waste

in the water. This study aims to determine the effect of the density of the aquatic

plant Lemna sp. in improving water quality regarding DO (Dissolved Oxygen),

TDS (Total Dissolved Solid), pH and turbidity, and also which density of Lemna

sp. is the most effective to improve the water quality.

This type of research was experimental research, which used a Completely

Randomized Design (CRD) model that was 5 treatments and 3 repetitions. This

study covers acclimatization stage, sampling, initial measurement, treatment and

measurement of parameters (Temperature, DO, TDS, pH and turbidity) carried

out for 6 days of treatment. Data were analyzed by using descriptive statistics and

correlation test analysis.

The results showed that water quality was increasing where there is a

decreasing value of TDS and turbidity, as well as the increasing in DO values

and pH during the treatment. The density of Lemna sp. which is the most effective

to improve the water quality (DO, TDS, pH and turbidity is Lemna sp. with 35

grams of density.

Keywords: Lemna sp., phytoremediation, water pollution, and water quality.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT EFFECT OF DENSITY Lemna sp. AS A

PHYTOREMEDIATION AGENT IN IMPROVING WATER QUALITY (DO,

TDS, pH and TREATMENT) ................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................... 6

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 6

A. Dasar Teori ................................................................................................... 6

1. Gambaran Umum Tambak Boyo ............................................................. 6

2. Pencemaran Air ........................................................................................ 7

3. Baku Mutu Kualitas Air ........................................................................... 8

4. Parameter Kualitas Air ............................................................................. 9

5. Fitoremediasi .......................................................................................... 13

6. Deskripsi dan sifat-sifat Lemna sp. ........................................................ 15

7. Potensi Lemna sp. sebagai penyerap pencemar terlarut dalam air ......... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xii

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 17

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 19

D. Hipotesa...................................................................................................... 21

BAB III ................................................................................................................. 21

METODE PENELITIAN ................................................................................... 21

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 21

B. Batasan Penelitian ...................................................................................... 22

C. Alat dan Bahan ........................................................................................... 23

D. Cara Kerja .................................................................................................. 23

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 27

F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ................ 28

BAB IV ................................................................................................................. 30

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 30

A. Kondisi Area/spot Pengambilan Sampel dan Pengukuran awal ................ 30

B. Analisis Pengaruh Kepadatan Lemna sp. Terhadap Kualitas Air (TDS dan

Kekeruhan ......................................................................................................... 32

C. Analisis pengaruh kepadatan lemna terhadap DO (Dissolved Oxygen)..... 39

D. Analisis Pengaruh Kepadatan Lemna sp. terhadap pH .............................. 43

E. Keterbatasan dalam Penelitian ................................................................... 46

BAB IV ................................................................................................................. 46

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

BIOLOGI ............................................................................................................. 46

BAB V ................................................................................................................... 48

PENUTUP ............................................................................................................ 48

A. Kesimpulan ................................................................................................ 48

B. Saran ........................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN ......................................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Pengukuran Kualitas Air.................................................................7

Tabel 2.2 Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas......................................................9

Tabel 3.1 Variasi Kepadatan Lemna sp..................................................................21

Tabel 3.2 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan............................................27

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Awal.........................................................................32

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran TDS...........................................................................33

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kekeruhan.................................................................35

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Berat Basah Lemna sp.............................................37

Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Pengukuran TDS..............................................38

Tabel 4.6 Hasil Analisis Korelasi Pengukuran Kekeruhan....................................38

Tabel 4.7 Hasil Pengukuran DO............................................................................39

Tabel 4.8 Hasil Analisis Korelasi Pengukuran DO................................................43

Tabel 4.9 Hasil Pengukuran pH.............................................................................44

Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Pengukuran pH..............................................45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumbuhan Lemna sp..........................................................................16

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir..............................................................................20

Gambar 4.1 Spot Pengambilan Sampel..................................................................30

Gambar 4.2 Hasil Pengukuran TDS.......................................................................34

Gambar 4.3 Hasil Pengukuran Kekeruhan.............................................................35

Gambar 4.4 Hasil Pengukuran DO.........................................................................41

Gambar 4.5 Hasil Pengukuran pH.........................................................................44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus................................................................................................53

Lampiran 2 RPP.....................................................................................................57

Lampiran 3 LKPD 1...............................................................................................67

Lampiran 4 LKPD 2...............................................................................................71

Lampiran 6 Kisi-kisi Penulisan Soal......................................................................73

Lampiran 7 Soal Post-test......................................................................................74

Lampiran 8 Kunci Jawaban....................................................................................75

Lampiran 9 Lembar Penilaian sikap......................................................................77

Lampiran 10 Penilaian Keterampilan.....................................................................78

Lampiran 11 Penilaian Praktikum..........................................................................80

Lampiran 12 Penilaian Kinerja Laporan................................................................82

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian....................................................................84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas air merupakan suatu ukuran kondisi air yang dilihat dari

karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga sering menjadi

ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kelayakan air bagi

suatu kegiatan atau keperluan tertentu (Depkes, 1990)

Masuknya sampah atau limbah di badan air mengakibatkan penurunan

kualitas air di perairan. Adapun dampak yang dihasilkan diantaranya yaitu

menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua makhluk hidup

yang bergantung pada sumber daya air (Depkes, 1990)

Embung Tambak Boyo merupakan salah satu sumber daya air yang

terletak di antara tiga desa yaitu Condongcatur, Maguwoharjo, dan

Wedomartani. Dewasa ini, Embung tersebut tidak hanya dimanfaatkan sebagai

cadangan air tanah untuk warga Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan

Kotamadya Yogyakarta tetapi juga diperuntukkan sebagai sarana rekreasi.

Meningkatnya aktivitas masyarakat di area Embung tersebut memberikan

pengaruh terhadap kondisi Embung dan juga kualitas air yang terdapat di

dalamnya. Kondisi Embung menjadi cukup memprihatinkan, dimana air di

beberapa spot Embung terlihat keruh, kotor dan berbau. Selain itu juga, di

beberapa spot Embung tersebut mengalami pendangkalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

2

Berdasarkan data kualitas air dari BBWS-SO (Balai Besar Wilayah

Sungai Serayu Opak) Tahun 2016 menunjukkan bahwa beberapa parameter

seperti TDS (Total Dissolve Solid), DO (Dissolved Oxygen), pH diantaranya

masih belum memenuhi standar dari baku mutu kualitas air dan juga

diantaranya hampir mendekati standar maksimum dari baku mutu kualitas air

berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air. Oleh karena itu, maka perlu dilakukannya

pengelolaan dan pengendalian yang tepat untuk meningkatkan kembali kualitas

air pada Embung tersebut. Solusi sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan

fitoremediasi.

Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan

polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi (Juhaeti dkk., 2005).

Fitoremediasi mudah dioperasikan dan hemat biaya dan bisa mengubah nutrisi

air limbah menjadi biomassa yang berharga (Mkandawire & Dudel, 2007).

Salah satu tumbuhan air yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediasi

adalah Lemna sp.

Lemna sp. merupakan tumbuhan berbunga kecil, dengan atau tanpa akar

yang berukuran kurang lebih 2 mm hingga diameter 20 mm dan hidup bebas

mengapung di permukaan air (Alahmady dkk., 2013). Tumbuhan dari familia

Lemnaceae ini dapat berfungsi sebagai fitoremediator karena memiliki

kemampuan sebagai pengolah limbah yang mampu menyerap senyawa organik

dan anorganik yang terdapat dalam limbah (Ilyas dkk., 2014). Hasil penelitian

Cedergreen & Madsen (2002) menyatakan bahwa L. minor menyerap NH4 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

3

NO3 melalui bagian akar dan daunnya. Kemampuan L. gibba dalam

menyisihkan beberapa bahan pencemar diantarannya nitrat, ammonium,

ortofosfat, tembaga, timbal, seng, dan kadmium (El-Kheir et al., 2007).

Tumbuhan ini juga efisien dalam penghapusan nitrogen sehingga membuatnya

cocok untuk pengolahan air limbah (Zimmo et al., 2005). Selain sebagai

fitoremediator, Lemna sp. juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif

bagi ikan (Ilyas dkk, 2014).

Di Indonesia pemanfaatan Lemna sp. sebagai fitoremediator masih sangat

jarang digunakan. Maka dari itu, berdasarkan kemampuan dan manfaat dari

Lemna sp. yang telah diketahui maka penulis tertarik untuk melihat pengaruh

kepadatan Lemna sp. dalam meningkatkan kualitas air yang meliputi DO

(Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved Solid), pH dan kekeruhan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas air (DO/ Dissolved Oxygen, TDS/Total Dissolved Solid,

pH dan kekeruhan) Embung Tambak Boyo setelah perlakuan dengan

menggunakan Lemna sp.?

2. Berapa jumlah kepadatan Lemna sp. yang paling efektif untuk

meningkatkan kualitas air khususnya DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total

Dissolved Solid), pH dan kekeruhan pada Embung Tambak Boyo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kepadatan Lemna sp. dalam meningkatkan

kualitas air khususnya DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved

Solid), pH dan kekeruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

4

2. Untuk mengetahui jumlah kepadatan Lemna sp. yang paling efektif dalam

meningkatkan kualitas air khususnya DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total

Dissolved Solid), pH dan kekeruhan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Menambah pengetahuan dan juga pengalaman peneliti terkait dengan

pemanfaatan tumbuhan air Lemna sp. sebagai fitoremediator

b. Mengembangkan pengetahuan atau wawasan keilmuan di bidang

ekosistem perairan terutama terkait dengan fitoremediasi, pencemaran air

dan kualitas air.

c. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar khususnya

terkait pencemaran air.

2. Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi tentang keefektifan Lemna sp. sebagai

fitoremediator dalam upaya penurunan resiko pencemaran air khususnya

di Embung Tambak Boyo .

b. Memperkenalkan tanaman Lemna sp. sebagai salah satu teknologi

lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan kualitas air.

c. Meningkatkan minat dan rasa kepedulian masyarakat untuk menjaga

lingkungan sekitar khususnya terkait dengan pencemaran air.

3. Bagi Dunia Pendidikan

a. Menyumbangkan wawasan keilmuan mengenai penelitian yang berkaitan

dengan bidang kesehatan lingkungan dan perairan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

5

b. Sebagai masukan informasi mengenai pendayagunaan Lemna sp. sebagai

fitoremediator dalam upaya meningkatkan kualitas air.

c. Diimplementasikan dalam pembelajaran kelas X tentang materi

perubahan lingkungan sebagai salah satu upaya penanggulangan

pencemaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Gambaran Umum Embung Tambak Boyo

Waduk (embung) Tambak Boyo merupakan ekosistem air yang

dibuat oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun

2003 dan mulai beroperasi pada tahun 2008. Embung Tambak Boyo

dibangun dan difungsikan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

sebagai cadangan dan resapan air tanah untuk warga Kabupaten Bantul,

Kabupaten Sleman, Kotamadya Yogyakarta, sebagai sarana pengairan dan

cadangan air minum untuk PDAM di masa mendatang (Budin, 2015).

Selain itu, menurut Budin (2015) Embung Tambak Boyo sering juga

digunakan sebagai sarana rekreasi, dimana hal tersebut memberikan

pengaruh pada kondisi waduk dan kualitas air yang terdapat di dalamnya

dikarenakan banyaknya sampah yang masuk ke dalam badan air. Hal

tersebut semakin menambah tingkat pencemaran air di Embung tersebut.

Adapun gambaran umum kondisi perairan Embung Tambak Boyo juga

dapat dilihat berdasarkan data pengukuran kualitas air dari BBWS-SO

(Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak) Tahun 2016 khususnya pada

area outlet pada tabel 2.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

7

Tabel 2.1 Data Pengukuran Kualitas Air Area Outlet (Direktorat

Jendral Sumber Daya Air, 2016)

2. Pencemaran Air

Menurut Effendi (2003) Pencemaran air merupakan suatu keadaan

masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-bahan

terlarut, dan partikel halus ke dalam badan air. Masuknya polutan ke

dalam air dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan alamiah dan polutan

antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu badan

air secara alami, misalnya akibat letusan gunung berapi, tanah longsor,

banjir, dan fenomena alam yang lain. Polutan antropogenik adalah polutan

yang masuk ke badan air akibat aktivitas manusia, misalnya kegiatan

domestik (rumah tangga), dan kegiatan industri.

No. Parameter Satuan Hasil Pengukuran Standar Baku

Mutu

1. Temperatur 0C 28.9

2. Zat Terlarut /

TDS

mg/L

812 1000

3. Kekeruhan

(Turbudity)

mg/L 21.15 -

4. pH - 6.1 6-9

5. Oksigen Terlarut

(DO)

mg/L 5.4 ˃6

6. COD mg/L 3 25

7. BOD mg/L 0.71 3

8. Besi Terlarut

(Fe)

mg/L 0.44 -

9. Zat Tersuspensi /

TSS

mg/L 178 50

10. Amonium (NH4) mg/L ≤0,0094 -

11. DHL µmhos/cm 637.87 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

8

3. Baku Mutu Kualitas Air

Klasifikasi dan kriteria mutu air mengacu pada peraturan

pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan

pengendalian pencemaran air yang menetapkan mutu air ke dalam empat

kelas yaitu :

1. Kelas satu, air yang diperuntukkannya dapat digunakan untuk baku air

minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang

sama dengan kegunaan tersebut;

2. Kelas dua, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, perternakan,

air untuk mengaliri pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

3. Kelas tiga, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman

dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan

kegunaan tersebut;

4. Kelas empat, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi

pertanaman dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut (JDIH, 2001). Kriteria Mutu Air

berdasarkan kelas dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

9

Tabel 2.2 Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas (JDIH, 2001)

Parameter Satuan Kelas Keterangan

I II III IV

Fisika

Temperatur

0C

Dev 3

Dev 3

Dev 3

Dev 5

Deviasi temperatur

dari keadaan

ilmiahnya

TDS mg/L 1000 1000 1000 2000

TTS

mg/L

50

50

400

400

Bagi pengolahan

air minum secara

konvensional,

residu tersuspensi ≤

5000 mg/L

Kimia Anorganik

pH

6-9

6-9

6-9

5-9

Apabila secara

alamiah di luar

rentang tersebut,

maka ditentukan

berdasarkan

kondisi alamiah

BOD mg/L 2 3 6 12

COD mg/L 10 25 50 100

DO

mg/L

6 4 3 0

Angka batas

minimum

Total Fosfat

sbg P mg/L

0.2 0.2 1 5

NO3 sebagai

N

mg/L

10

10

20

20

4. Parameter Kualitas Air

a) Parameter Fisik

1) Suhu

Menurut Effendi (2003), Perubahan suhu pada perairan

memberikan pengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi pada

badan air. Peningkatan suhu dalam perairan menyebabkan peningkatan

kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air, yang selanjutnya

mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. Semakin tinggi suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

10

air, semakin rendah daya larut oksigen dalam air, dan sebaliknya (Kordi

dan Tacung, 2010). Peningkatan suhu juga menyebabkan terjadinya

peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Kisaran suhu

optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah 200C-30

0C

(Effendi, 2003).

Suhu perairan tidak bersifat konstan, akan tetapi karakteristiknya

menunjukkan perubahan yang bersifat dinamis. Banyak faktor yang

akan mempengaruhi suhu perairan sehingga nilainya akan berubah dari

waktu ke waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu di

perairan adalah keberadaan naungan (misalnya pohon atau tanaman

air), air buangan (limbah) yang masuk ke badan air (Chin, 2006),

radiasi matahari, suhu udara, cuaca, dan iklim (Boyd 2015).

2) Kekeruhan

Kekeruhan adalah gambaran sifat optik air dari suatu perairan yang

ditentukan berdasarkan sinar (cahaya) yang dipancarkan dan diserap

oleh partikel-partikel yang ada dalam air tersebut. Kekeruhan yang

tampak di perairan dapat berasal dari bahan-bahan tersuspensi seperti:

lumpur, pasir, bahan organik dan anorganik, plankton dan organisme

mikroskopik lainnya. Kekeruhan dapat menghalangi masuknya cahaya

matahari ke dalam air sehingga secara tidak langsung menggangu

proses fotosintesis fitoplankton (Asmara, 2005).

Pengukuran kekeruhan suatu perairan dapat dilakukan dengan

menggunakan alat yang disebut dengan Nephelometer. Nephelometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

11

adalah suatu alat untuk mengukur kekeruhan yang memberikan hasil

dalam satuan Nephelometric Turbidity Unit (NTU). NTU adalah satuan

standar untuk mengukur kekeruhan. Pada nephelometri sumber cahaya

diproyeksikan melalui sampel cairan yang disimpan dalam wadah

sampel transparan. Umumnya, nephelometri menggunakan sumber

cahaya yang memiliki panjang gelombang relatif singkat (misalnya, 500

nm-800 nm) dan efektif digunakan untuk mendeteksi partikel dengan

ukuran sangat kecil (Anonim,2018).

3) Warna

Warna perairan ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan bahan

anorganik; karena keberadaan plankton, humus, dan ion-ion logam,

serta bahan-bahan lain. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna

kemerahan, sedangkan oksida mangan dan bahan-bahan organik seperti

tannin, lignin, dan asam humus yang berasal dari dekomposisi

tumbuhan yang telah mati menyebabkan air berwarna kecokelatan atau

kehitaman. Selain itu juga, warna perairan dapat disebabkan oleh

peledakan fitoplankton (algae) yang menyebabkan perairan memiliki

warna yang sangat berbeda dengan perairan disekitarnya (Effendi,

2003).

4) TDS (Total Dissolved Solid)

Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid atau TDS) adalah

bahan-bahan terlarut yang berdiameter ˂ 10-6

mm dan koloid dengan

diameter 10-6

mm- 10-3

mm yang berupa senyawa-senyawa kimia dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

12

bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring yang

berdiameter 0,4µm. Pada umumnya TDS disebabkan oleh bahan

anorganik yang berupa ion-ion yang biasa ditemukan di perairan.Oleh

karena itu nilai TDS perairan banyak dipengaruhi oleh pelapukan

batuan, limpasan dari tanah, dan pengaruh antropogenik berupa limbah

domestik dan industri (Effendi, 2003).

b) Parameter Kimia

1) pH

Nilai pH menggambarkan seberapa besar tingkat keasaman atau

kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH = 7 adalah netral, pH ˂

7 dikatakan kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH ˃ 7 dikatakan

kondisi perairan bersifat basa. Sebagian besar biota akuatik sensitif

terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5. Nilai pH

sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan, misalnya proses

nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah (Effendi, 2003). Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi nilai pH diantaranya yaitu suhu, konsentrasi

senyawa organik dan anorganik, konsentrasi karbonat dan bikarbonat, serta

konsentrasi CO2 dalam air (Maslina, 2018).

2) Oksigen terlarut (DO)

Kandungan oksigen terlarut di dalam air merupakan salah satu

penentu karakteristik kualitas air yang terpenting dalam kehidupan

organisme aquatik (Rakhmanda, 2011). Adapun sumber utama oksigen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

13

dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan

hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan (Salmin, 2005).

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi banyak faktor,

diantaranya adalah suhu, kadar garam (salinitas), pergerakan air

permukaan, luas daerah permukaan yang terbuka, tekanan atmosfer dan

presentase oksigen di sekelilingnya. Berkurangnya kadar oksigen terlarut

dalam air dapat disebabkan oleh naiknya temperature dan salinitas, proses

respirasi organisme perairan, dan proses dekomposisi bahan organik oleh

mikroorganisme. Proses respirasi yang meningkat, menyebabkan

meningkatnya jumlah karbon organik dalam air yang mengakibatkan

menurunya nilai oksigen terlarut (Adi, 2017).

5. Fitoremediasi

Fitoremediasi merupakan bagian dari konsep teknologi alami yang

memusatkan peran tumbuhan sebagai solusi penyelesaian permasalahan

lingkungan, atau dikenal dengan istilah Fitoteknologi. Teknik fitoremediasi

dipilih sebagai upaya untuk memulihkan kualitas lingkungan yang tercemar

dengan teknologi alami yang praktis, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Fitoremediasi umumnya mengunakan tumbuhan akuatik dalam lahan basah

buatan sebagai pengolahan perairan dari pencemaran limbah cair.

Tumbuhan akuatik memiliki berbagai macam manfaat di alam. Namun

kebanyakan orang masih belum menyadari peranannya (Permen Kesehatan

No 492 Tahun 2010).

Irawanto (2010) menyebutkan bahwa tumbuhan akuatik dapat

berperan sebagai pengelola polutan / limbah cair. Lestari (2013),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

14

menyatakan bahwa tumbuhan akuatik secara umum memiliki kemampuan

menetralisir komponen tertentu sehingga sangat bermanfaat dalam proses

pengolahan limbah cair. Salah satu contoh tumbuhan yang digunakan untuk

fitoremediasi adalah Lemna minor dan Ceratophyllum demersum.

Keberadaan tumbuhan akuatik sebagai pengolah air limbah dalam tatanan

taman secara estetika dapat memberikan kesan alami dan indah dipandang,

meskipun berfungsi sebagai fitoremediator (Kusumawardani dan Irawanto

2013).

Tahapan fitoremediasi yang dilakukan tumbuhan menurut Dewi dkk,

(2012) yaitu:

a. Phytoacumulation (phytoextraction) adalah proses tumbuhan menarik

zat kontaminan dari media sehingga berakumulasi di sekitar akar

tumbuhan.

b. Rhizofiltration adalah proses pengendapan zat kontaminan oleh akar

untuk menempel pada akar.

c. Phytostabilization adalah perlekatan zat-zat kontaminan tertentu pada

akar yang tidak mungkin terserap dalam batang tumbuhan.

d. Rhyzodegradation yaitu penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas

mikroorganisme yang berada di sekitar akar tumbuhan

e. Phytodegradation yaitu proses penguraian zat kontaminan yang

memiliki rantai molekul kompleks menjadi bahan yang tidak

berbahaya dengan susunan molekul yang lebih sederhana dan

berguna bagi tumbuhan itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

15

f. Phytovolatization adalah proses perubahan polutan oleh tanaman

menjadi senyawa yang mudah menguap sehingga dapat dilepaskan

ke udara.

6. Deskripsi dan sifat-sifat Lemna sp.

Lemna sp. merupakan tumbuhan air makrofita yang hidup

mengapung di air, baik pada air yang diam ataupun bergerak pelan, seperti

kolam, danau, sungai, dan rawa. Tumbuhan ini berkembangbiak secara

vegetatif melalui proses pembentukan tunas (budding) dimana anakan

tersebut tumbuh di bagian pinggir tumbuhan induknya (Landolt, 1986

dalam Anonymous, 2006). Anakan tersebut tumbuh menempel ke

induknya selama periode tertentu atau melakukan pertunasan kembali

sebelum pada akhirnya memisahkan diri dengan induknya (Traver et al,

1986 dalam Anonymous, 2006). Lemna sp. tumbuh secara cepat berkoloni

pada lokasi tumbuhnya, kemudian terus berkembang biak hingga area

yang ditumbuhi penuh oleh koloni tersebut (CEH, 2004 dalam Febrianty

dkk., 2015). Contoh tumbuhan Lemna sp. dapat dilihat pada Gambar 2.1

Pertumbuhan dan perkembangan Lemna sp. pada kondisi optimal

dapat mencapai dua kali lipat dalam dua hari (Landesman et al, 2005).

Secara umum pertumbuhan Lemna sp. dipengaruhi oleh temperatur,

intensitas cahaya, dan kecukupan nutrisi pada media yang digunakan

(Leng et al, 1994 dalam Mkandawire & Dudel, 2005). Kondisi

pertumbuhan Lemna sp. yaitu pada kisaran suhu 6-33 °C dan rentang pH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

16

dengan pertumbuhan optimal antara pH 5,5 dan 7,5 (Mkandawire &

Dudel, 2005).

Daun tumbuhan ini sangat kecil dengan rata-rata ukuran panjang 5

mm kecuali jenis Lemna spirodela polyrhiza yang dapat mencapai ukuran

1 cm. Lemna sp. dapat tumbuh sebagai daun tunggal seperti Lemna minuta

dan Lemna gibba, maupun tumbuh berkoloni dengan 2 atau 3 daun seperti

Lemna minor. Jenis lemna lain yaitu Lemna trisulca yang memiliki

struktur cabang daun yang kompleks dan tumbuh terendam di dalam air

(CEH 2004 dalam Febrianty dkk., 2015). Struktur anatomi dan fisiologis

Lemna sp. cukup sederhana. Sifat-sifat ini memungkinkan penanganan

yang mudah, dan manipulasi dalam kondisi laboratorium untuk sejumlah

studi kimia dan biogeokimia (Mkandawire & Dudel, 2007). Berikut

merupakan klasifikasi dari Lemna sp. :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophytea

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Subclass : Arecidae

Order : Arales

Family : Lemnaceae

Genus : Lemna Gambar 2.1. Tumbuhan Lemna sp.

Species : Lemna sp. Sumber: http://plants.usda.gov/java/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

17

7. Potensi Lemna sp. sebagai penyerap pencemar terlarut dalam air

Menurut Landesman et al (2005), Lemna sp. memiliki

pertumbuhan yang sangat cepat sehingga mendorong kemampuan

tumbuhan ini untuk dengan cepat mengambil sejumlah besar pencemar

yang terlarut dalam air. Spesies Lemna sp. juga mampu tumbuh sepanjang

tahun meskipun dalam musim yang berbeda. Hal tersebut menjadikan

Lemna sp. dapat menyediakan biomassa yang dibutuhkan untuk

mengambil kontaminan dari sistem perairan Lemna sp. juga memiliki

keunggulan reduksi oksidasi dengan mengurangi pertukaran gas

(Mkandawire & Dudel 2007). Tumbuhan Lemna sp. juga memiliki

kemampuan atau potensi dalam akumulasi-bio logam (Gao et al., 2000).

Datko dan Mudd (1985) dalam Mkandawire & Dudel (2007)

menyatakan bahwa senyawa organik yang diserap oleh tumbuhan Lemna

sp. tidak menghambat sistem asam amino dari tumbuhan tersebut

dikarenakan senyawa organik yang diserap dimanfaatkan sebagai bahan

asam amino yang digunakan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Lemna sp.. Oleh karena itu, hal ini sangat memungkinkan Lemna sp. untuk

menghilangkan senyawa organik yang terjadi di lingkungannya secara

alami.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan terkait dengan

fitoremediasi menggunakan Lemna sp. yaitu diantaranya menurut Azeez &

Sabar, 2012 tentang “Efisiensi Duckweed (Lemna minor L. dalam Fitotritmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

18

dari Polutan Limbah Basrah Oil Refinery)”. Penelitian ini melibatkan

percobaan laboratorium pada efisiensi tanaman Lemna minor L. dalam

meningkatkan kualitas air dari limbah Kilang Minyak Basrah. Efisiensi diuji

dengan mengukur beberapa karakteristik fisikokimia dari kontrol dan

perawatan tanaman setiap setelah tujuh hari, dimana percobaan dilakukan

dengan 20 liter sampel air kilang Basrah yang dimasukkan ke dalam akuarium

berukuran 27 x 39 x 34 cm yang kemudian diberi perlakuan dengan

menggunakan 100 gram Lemna sp. segar. Percobaan berlangsung selama satu

bulan, dan dicatat tingkat pengurangan polutan. Dari hasil percobaan

menunjukkan pengurangan untuk logam berat, yaitu 99,8%, 99,6%, 98,7% dan

72% untuk Tembaga, Kadmium, Timah dan Seng. Hal ini diikuti pula dengan

kekeruhan dan Nitrat masing-masing yaitu 64% dan 57,1%. Persentase

pengurangan BOD adalah 49,6%, COD 32,7%, TDS 48, 9%, minyak dan

lemak 43%, alkalinitas 41%, fenol 40%, Sulfida 39,1%, TSS 38% dan 30%

dari Fosfat. Adapun penurunan suhu dari masing-masing perlakuan berkisar

17,2%, pH dan Sulfat 13,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman

akuatik ini dapat berhasil digunakan untuk menghilangkan polutan air limbah.

Selanjutnya penelitian Meilani (2012) yaitu tentang “Pengaruh Kepadatan

Lemna minor L. dalam Proses Penyerapan Total Cr dan Cd2+

dari Limbah

Industri Tekstil”. Pada penelitian ini perlakuan yang dilakukan berupa

perbedaan nisbah luas area permukaan yang ditutupi oleh tumbuhan dengan

kepadatan 0%; 12,5%; 25%; 37,5%; 50% dan 62,5%. Hasil penelitian

menunjukan bahwa padat populasi Lemna minor yang optimal dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

19

penyerapan total Cr adalah 37,5% dengan efektivitas penyerapan sebesar 50%

lebih (57,15%-58,82) dan penyerapan Cd oleh Lemna minor pada berbagai

kepadatan tidak terjadi selama 2-6 hari di sebabkan karena adanya selektivitas

penyerapan logam. Cd mulai terserap setelah semua logam terserap secara

tuntas.

C. Kerangka Berpikir

Tambak Boyo adalah salah satu waduk yang terletak di Kabupaten

Sleman, dimana kondisi waduk tersebut cukup memprihatinkan. Terdapat

banyak sampah yang masuk dalam badan air dan menyebabkan air pada waduk

tersebut menjadi kotor, keruh dan berbau. Di beberapa titik area waduk terjadi

pendangkalan dan melimpahnya tumbuhan eceng gondok. Berdasarkan data

kualitas air dari BBWS-SO (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak) Tahun

2016 menunjukkan beberapa parameter seperti TDS (Total Dissolved Solid),

DO (Dissolved Oxygen), pH dan sebagainya diantaranya masih belum

memenuhi standar dari baku mutu kualitas air dan ada pula diantaranya hampir

mendekati standar maksimum dari baku mutu kualitas air. Dalam penelitian

Azeez & Sabar, 2012 tentang “Efisiensi Duckweed (Lemna minor L. dalam

Fitotritmen dari Polutan Limbah Basrah Oil Refinery)” dimana dalam

penelitian ini menunjukkan pemanfaatan Lemna minor L. dalam menyerap

limbah dan meningkatkan kualitas air dari limbah Kilang Minyak Basrah.

Selain itu juga peneliti membaca penelitian dari Meilani (2012) tentang

Pengaruh Kepadatan Lemna minor L. dalam Proses Penyerapan Total Cr dan

Cd2+

dari Limbah Industri Tekstil. Hasil penelitian menunjukan bahwa padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

20

populasi Lemna minor 37,5% efektif menyerap Cr sebesar 50%. Dari

penelitian-penelitian tersebut peneliti mencoba untuk memanfaatkan tumbuhan

Lemna sp. sebagai agen fitoremediasi untuk meningkatkan kualitas air Embung

Tambak Boyo khususnya DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolve Solid),

pH dan kekeruhan. Untuk lebih lengkap alur kerangka berpikir dapat dillihat

pada gambar 2.2 berikut ini:

Gambar: 2.2. Kerangka Berpikir

Azeez dan Sabar (2012)Efisiensi

duckweek (Lemna minor L.)

fitotritmen dari polutan limbah Basrah

Oil Refinery,

Meilani (2012) Pengaruh Kepadatan

Lemna minor L. dalam Proses

Penyerapan Total Cr dan Cd2+

dari

Limbah Industri Tekstil.

Kondisi Embung

Tambak Boyo

Pengaruh kepadatan Lemna

sp. dalam meningkatkan

kualitas air di tambak boyo

Pengukuran kualitas air fisik

dan kimia (DO, TDS, suhu,

pH, bau, warna, kekeruhan)

Hasil dan pembahasan analisis

penelitian air dari perlakuan

fitoremediasi menggunakan Lemna

sp.

Bahan ajar SMA kelas X Informasi bagi masyarakat

sekitar/pihak terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

21

D. Hipotesa

1. Kualitas air (DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved Solid), pH dan

kekeruhan) Embung Tambak Boyo semakin baik setelah perlakuan

fitoremediasi menggunakan Lemna sp.

2. Kepadatan Lemna sp. yang paling efektif untuk memperbaiki kualitas air

(DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved Solid), pH dan kekeruhan)

pada sampel air Embung Tambak Boyo adalah Lemna sp. dengan

kepadatan 35 gram/1.080 cm2 luas permukaan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kepadatan Lemna sp. dalam meningkatkan kualitas air

seperti DO (Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolve Solid) dan pH sebagai salah

satu upaya untuk mengurangi pencemaran air di Embung Tambak Boyo.

Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

menggunakan 5 perlakuan dan 3 kali pengulangan, sehingga terdapat 15 satuan

percobaan. Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kepadatan Lemna sp.

berdasarkan penelitian Azeez & Sabar (2012). Variasi kepadatan Lemna

sp. dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Variasi kepadatan Lemna sp.

Kode Perlakuan

K Kepadatan Lemna sp. 0 gram/1.080 cm2 luas permukaan

P1 Kepadatan Lemna sp. 5 gram/1.080 cm2 luas permukaan

P2 Kepadatan Lemna sp. 15 gram/1.080 cm2 luas permukaan

P3 Kepadatan Lemna sp. 25 gram/1.080 cm2 luas permukaan

P4 Kepadatan Lemna sp. 35 gram/1.080 cm2 luas permukaan

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai DO (Dissolved Oxygen),

TDS (Total Dissolve Solid), pH dan kekeruhan yang ada dalam setiap

sampel

3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran wadah dan volume air

dalam tiap perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

22

B. Batasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini tumbuhan air yang digunakan sebagai fitoremediator

adalah Lemna sp.

2. Lemna sp. yang digunakan diperoleh dari Atla Agrikultur Surabaya yang

kemudian dibudidayakan oleh peneliti

3. Sampel air yang digunakan berasal dari Embung Tambak Boyo

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

4. Perlakuan penelitan yaitu selama 6 hari berdasarkan penelitian Meilani

(2012) ditambah dengan waktu aklimatisasi sebelum perlakuan selama 2

hari.

5. Variasi kepadatan Lemna sp. yang digunakan yaitu 0 gram sebagai

kontrol, 5 gram, 15 gram, 25 gram, dan 35 gram/1.080 cm2

luas

permukaan.

6. Parameter utama yang diukur dalam penelitian ini yaitu nilai DO

(Dissolved Oxygen), TDS (Total Dissolved Solid), pH dan kekeruhan yang

ada dalam setiap sampel. Parameter ini dipilih mengacu dari hasil

pengukuran kualitas air yang dilakukan oleh BBWS-SO (Balai Besar

Wilayah Sungai Serayu Opak) 2016.

7. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan dan pengukuran suhu,

bau, dan warna air sebagai variabel pendukung untuk mendukung dan

mempermudah dalam menganalisis data yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

23

C. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: LTT Lutron PDO-519 DO

meter, Hanna pH meter, TDS & EC meter (hold), Eutech TN-100

waterproof turbidimeter, ember, tali, jerigen, kamera, corong, gelas ukur,

laptop, kertas label, alat tulis, timbangan digital dan tisu.

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian: Lemna sp., air Embung Tambak

Boyo, akuades dan air kran/sumur (air bersih).

D. Cara Kerja

Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Pendidikan Biologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2018 – 2 September 2018.

Pengambilan air dilakukan di Embung Tambak Boyo. Cara kerja dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Penyediaan Lemna sp.

Lemna sp. yang diperoleh dari Atla Agrikultur Surabaya sebanyak 2 kg

dibudidayakan di kebun percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta oleh peneliti dalam kolam penampungan berukuran

(45× 30 × 45) cm selama sebulan lebih.

2. Aklimatisasi

Tumbuhan Lemna sp. yang akan digunakan diaklimatisasi terlebih dahulu

yakni dengan menambahkan Lemna sp. pada wadah yang berisi air bersih

selama 2 hari. Setelah masa aklimatisasi selesai maka Lemna sp. telah siap

dipergunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

24

3. Pelaksanaan penelitian

a) Pengambilan air dari Embung Tambak Boyo

1) Air diambil sebanyak 75 liter menggunakan ember yang diikat

dengan tali dan diambil dari pinggiran Embung.

2) Setelah air diperoleh dilakukann pengukuran awal yang meliputi

pH, TDS, DO, suhu dan kekeruhan.

3) Air yang diperoleh dimasukkan ke dalam jerigen dan dibawa ke

Kebun Percobaan Universitas Sanata Dharma.

b) Pemberian perlakuan

1) Air yang berada di dalam jerigen dituangkan ke dalam wadah

penampung.

2) Dilakukan pengukuran awal sebelum perlakuan yaitu meliputi

pH, TDS, DO, suhu dan kekeruhan.

3) Air diukur sebanyak 5 liter menggunakan gelas ukur dan

dimasukkan pada wadah berukuran (36 × 30 × 12) cm yang telah

diberi label sebelumnya.

4) Lemna sp. ditimbang menggunakan timbangan digital sebanyak

kepadatan Lemna sp. yang telah ditentukan sebelumnya yaitu

kepadatan 5 gram, 15 gram, 25 gram dan 35 gram/1.080 cm2

luas

permukaan.

5) Lemna sp. yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam

wadah sesuai label masing-masing perlakuan dan dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

25

pengukuran atau pengambilan data di hari berikutnya sebagai

data hari pertama.

6) Pengamatan dan pengukuran parameter dilakukan setiap hari.

Perlakuan dilakukan selama 6 hari.

7) Hari terakhir perlakuan, Lemna sp. dari masing-masing

perlakuan ditimbang berat segarnya untuk mengetahui

pertambahan biomassa Lemna sp. pada akhir perlakuan.

8) Hasil pengukuran dan pengamatan dicatat pada buku catatan.

4. Pengukuran parameter

a) TDS (Total Dissolved Solid)

1) Pengukuran TDS dilakukan dengan menggunakan alat TDS & EC

meter (hold)

2) TDS & EC meter (hold) dikalibrasi terlebih dahulu

3) Probe/elektroda TDS & EC meter (hold) dicelupkan pada akuades

kemudian dikeringkan menggunakan tisu

4) Probe/elektroda TDS & EC meter (hold) dicelupkan pada sampel

air tanpa melebihi garis tutup TDS & EC meter (hold) kemudian

ditunggu beberapa menit, nilai TDS dilihat pada layar monitor

TDS & EC meter (hold).

5) Hasil pengukuran dicatat pada buku catatan

b) DO (Dissolved Oxygen)

1) Pengukuran DO dilakukan dengan menggunakan alat LTT Lutron

PDO-519 DO meter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

26

2) LTT Lutron PDO-519 DO meter dikalibrasi terlebih dahulu

3) Probe/elektroda LTT Lutron PDO-519 DO meter dicelupkan

pada akuades kemudian dikeringkan menggunakan tisu

4) Probe/elektroda LTT Lutron PDO-519 DO meter dicelupkan

pada sampel air kemudian ditunggu beberapa menit hingga alat

menunjukkan nilai DO pada layar monitor

5) Hasil pengukuran dicatat pada buku catatan

c) pH

1) Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan Hanna pH meter

2) pH meter dikalibrasi terlebih dahulu

3) Probe/elektroda pH meter dicelupkan pada akuades kemudian

dikeringkan menggunakan tisu

4) pH meter dicelupkan ke dalam sampel air tanpa melebihi garis

tutup kemudian ditunggu beberapa menit hingga alat

menunjukkan nilai pH sampel

5) Hasil pengukuran dicatat pada buku catatan

d) Kekeruhan

1) Pengukuran kekeruhan dilakukan di Laboratorium dengan

menggunakan alat Eutech TN-100 waterproof turbidimeter

2) Air pada wadah perlakuan diambil langsung menggunakan botol

sampel dan ditutup rapat.

3) Sebelum digunakkan Eutech TN-100 waterproof turbidimeter

dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan sampel standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

27

dari turbiditas/kekeruhan 0,01 NTU (Nephelometric Turbidity Unit)

sampai 7500 NTU

4) Sampel air dimasukan ke dalam kuvet dan ditutup rapat

5) Kuvet dibersihkan dengan menggunakan kain bersih dan

dipastikan tidak ada sidik jari yang menempel

6) Kuvet dimasukkan dalam ruang (lubang) turbidimeter

7) Tekan tombol read/enter, nilai kekeruhan akan muncul pada layar

turbidimeter

8) Hasil pengukuran dicatat pada buku catatan

e) Suhu

1) Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat LTT

Lutron PDO-519 DO meter

2) LTT Lutron PDO-519 DO meter dikalibrasi terlebih dahulu

3) Probe/elektroda LTT Lutron PDO-519 DO meter dicelupkan pada

akuades kemudian dikeringkan menggunakan tisu

4) Probe/elektroda LTT Lutron PDO-519 DO meter dicelupkan pada

sampel air kemudian ditunggu beberapa menit hingga nilai suhu

dilihat pada layar monitor

5) Hasil pengukuran dicatat pada buku catatan

E. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif dan analisis uji korelasi. Statistik deskriptif berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

28

yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik ataupun diagram. Uji

korelasi juga dilakukan yang berfungsi untuk mengetahui kekuatan dan bentuk

arah hubungan diantara dua variabel atau lebih.

Adapun dasar pengambilan keputusan korelasi adalah jika nilai sig. F

change ˂ 0,05 maka berkorelasi. Jika nilai sig. F change ˃ 0,05 maka tidak

berkorelasi. Menurut Siregar (2015), teknik statistik yang digunakan dalam

menganalisis korelasi adalah koefisien korelasi, dimana koefisien korelasi adalah

bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta

menentukan arah hubungan keduanya. Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan

dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan (Siregar, 2015)

Nilai Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0,09 Tidak ada hubungan

0,10 – 0,19 Sangat lemah

0,20 – 0,39 Lemah

0,40 – 0,59 Cukup

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pembelajaran untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA) Kelas X Semester Genap pada mata pelajaran biologi

tentang perubahan lingkungan, pencemaran lingkungan dan pelestarian

lingkungan. Adapun kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam pembelajaran

adalah sebagai berikut:

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

29

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KD 4.11: Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang

terjadi di lingkungan sekitar.

KD 3.11: Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya

bagi kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Area/spot Pengambilan Air dan Pengukuran awal

Embung Tambak Boyo yang memiliki luas 7,8 hektar dengan volume

tampungan sekitar 400.000 m3 dibagi ke dalam 3 titik area yaitu inlet, tengah dan

outlet. Inlet yaitu area masuknya air ke embung dan area samping embung,

sedangkan outlet merupakan area keluarnya air atau area dekat pintu keluar air.

Adapun pengambilan air dalam penelitian dilakukan pada area outlet.

Gambar 4.1. Spot Pengambilan Air

Kondisi perairan pada area outlet sangat memprihatinkan dimana terlihat

jelas pencemaran/polutan yang masuk ke dalam badan air menyebabkan perairan

di area outlet menjadi keruh, berbau dan juga terdapat banyak sampah buangan

dari rumah penduduk yang berada di sekitar Embung. Menurut Effendi (2003)

limbah/polutan yang masuk ke badan air akibat aktivitas manusia, misalnya

kegiatan domestik (rumah tangga), kegiatan urban (perkotaan), maupun kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

31

industri, merupakan polutan antropogenik. Polutan ini dapat dikendalikan

dibandingkan dengan polutan alamiah yang sukar dikendalikan. Apabila dilihat

berdasarkan sifat toksiknya polutan tersebut tergolong dalam polutan toksik.

Polutan toksik dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan, tingkah laku,

dan karakteristik morfologi berbagai organisme akuatik dan juga dapat

mengakibatkan kematian bagi organisme yang berada dalam perairan. Maka dari

itu, perlu dilakukan adanya upaya pengendalian yang tepat untuk memperbaiki

kualitas air di area embung tersebut.

Pengambilan sampel di area outlet juga didukung berdasarkan data dari

penelitian sebelumnya yang dilakukan Budin (2015) dan juga data resmi yang

diperoleh dari BBWS-SO (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak). Data-data

tersebut menunjukkan bahwa kondisi perairan di area outlet yang paling

memprihatinkan dibandingkan dengan titik area yang lain. Selain itu juga dalam

penelitian ini dilakukan pengukuran awal yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu

pengukuran di lapangan dan juga pengukuran awal sebelum perlakuan.

Pengukuran di lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi kualitas air pada

area pengambilan sampel sebelum dibawa ke kebun percobaan untuk dilakukan

perlakuan. Hasil pengukuran di lapangan dan pengukuran awal sebelum perlakuan

dapat dilihat pada tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

32

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Awal di Lapangan dan Pengukuran Awal

Sebelum Perlakuan

Parameter

Suhu DO TDS pH Kekeruhan Warna Bau

Pengkuran di

Lapangan

28 oC 4.2 0148 9.0 6.57 NTU Hijau

kecokelatan

Bau

Pengukuran

Sebelum

Perlakuan

28 oC 4.7 0147 8.4 5.78 NTU Hijau

kecokelatan

Bau

Dari hasil pengukuran awal di lapangan dan hasil pengukuran awal

sebelum perlakuan menunjukkan adanya perbedaan nilai dari beberapa parameter

seperti DO, TDS, pH, dan kekeruhan. Adapun hal tersebut dapat dikarenakan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran parameter. Meningkatnya

nilai DO dapat disebabkan karena pergerakkan air yang terjadi sebelum

dilakukannya pengukuran seperti memasukkan air ke dalam wadah penampung

atau jerigen, membawa air menuju kebun percobaan, dan juga saat dilakukan

pengukuran, dimana banyaknya pergerakkan air yang terjadi dapat meningkatkan

jumlah oksigen terlarut dalam air. Selain itu menurut Adi, (2017) luas daerah

permukaan yang terbuka menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai

DO dalam air. Diketahui bahwa ukuran wadah yang digunakkan saat pengukuran

awal jauh lebih besar dibandingkan ukuran wadah yang digunakan saat mengukur

di lapangan. Oleh karena itu hal ini dapat juga menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil pengukuran DO.

Adapun perbedaan nilai kekeruhan yang diperoleh saat pengukuran awal

di lapangan dan pengukuran awal sebelum perlakuan dapat dikarenakan adanya

pengendapan bahan organik sehingga nilai kekeruhan yang diperoleh menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

33

berkurang. Demikian juga nilai pH yang diperoleh, turunya nilai kekeruhan

mendukung turunnya nilai pH (Maslina, 2018). Menurut Maslina, (2018) salah

satunya yang mempengaruhi nilai pH adalah konsentrasi senyawa organik dan

anorganik.

B. Analisis Pengaruh Kepadatan Lemna sp. Terhadap TDS dan Kekeruhan

Nilai TDS menunjukkan total padatan/bahan-bahan terlarut dalam air yang

dimana padatan tersebut terdiri dari senyawa-senyawa kimia dan bahan lain,

yang terlarut dalam air. Nilai TDS dapat dilihat pada hasil pengukuran TDS

selama perlakuan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran TDS Selama Perlakuan

Hari ke Kontrol Perlakuan

P1 P2 P3 P4

0 0.147 mg/L 0.147 mg/L 0.147 mg/L 0.147 mg/L 0.147 mg/L

1 0.154 mg/L 0.147 mg/L 0.147 mg/L 0.138 mg/L 0.136 mg/L

2 0.154 mg/L 0.146 mg/L 0.144 mg/L 0.141 mg/L 0.130 mg/L

3 0.150 mg/L 0.143 mg/L 0.140 mg/L 0.135 mg/L 0.128 mg/L

4 0.146 mg/L 0.142 mg/L 0.139 mg/L 0.130 mg/L 0.125 mg/L

5 0.148 mg/L 0.143 mg/L 0.137 mg/L 0.127 mg/L 0.120 mg/L

6 0.151 mg/L 0.150 mg/L 0.134 mg/L 0.120 mg/L 0.118 mg/L

Dari hasil pengukuran TDS selama perlakuan menunjukkan bahwa

pemberian perlakuan Lemna sp. dapat menurunkan nilai TDS dalam sampel air

Embung Tambak Boyo. Berdasarkan hasil pengukuran selama perlakuan, nilai

TDS terendah yaitu pada perlakuan P4 dengan kepadatan Lemna sp. 35

gram/1.080 cm2 luas permukaan yaitu senilai 0118 mg/L dan nilai TDS tertinggi

yaitu pada kontrol (tanpa Lemna sp.) senilai 0151 mg/L. Pada perlakuan hari ke 5

dan 6 perlakuan P1 mengalami kenaikan nilai TDS. Hal ini dapat dikarenakan

adanya bahan organik yang terdekomposisi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

34

adanya nilai kekeruhan yang diperoleh dari hasil pengukuran kekeruhan, yang

dimana salah satu faktor kekeruhan karena adanya bahan organik dalam air yang

dimana hal tersebut mempengaruhi nilai TDS yang diperoleh. Penurunan nilai

TDS lebih jelas dapat juga dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Pengukuran TDS Selama Perlakuan

Penurunan nilai TDS diikuti juga dengan penurunan nilai kekeruhan.

Menurut Effendi (2003), kekeruhan berkorelasi positif dengan TDS. Semakin

tinggi nilai kekeruhan, maka semakin tinggi pula nilai TDS. Akan tetapi, tingginya

nilai TDS tidak selalu diikuti dengan tingginya nilai kekeruhan.

Kekeruhan merupakan salah satu parameter fisik air yang menggambarkan

sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan

dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Nilai kekeruhan

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

0.16

0.18

K P1 P2 P3 P4

TDS

(mg/

L)

Perlakuan

Hari ke 0

Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

35

sebelum perlakuan dalam penelitian ini adalah 5.78 NTU. Data hasil pengukuran

kekeruhan selama perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kekeruhan Selama Perlakuan

Hari ke Kontrol Perlakuan

P1 P2 P3 P4

0 5.78 NTU 5.78 NTU 5.78 NTU 5.78 NTU 5.78 NTU

1 3.64 NTU 3.33 NTU 2.95 NTU 2.38 NTU 2.03 NTU

2 3.86 NTU 2.43 NTU 2.24 NTU 2.04 NTU 1.80 NTU

3 5.86 NTU 2.22 NTU 2.59 NTU 1.69 NTU 1.64 NTU

4 4.64 NTU 2.22 NTU 1.99 NTU 1.83 NTU 1.42 NTU

5 3.95 NTU 1.47 NTU 1.81 NTU 1.18 NTU 1.39 NTU

6 3.51 NTU 1.52 NTU 1.44 NTU 1.3 NTU 1.29 NTU

Gambar 4.3. Pengukuran Kekeruhan Selama Perlakuan

Dari hasil pengukuran kekeruhan selama perlakuan menunjukkan bahwa

pemberian perlakuan Lemna sp. dapat menurunkan nilai kekeruhan dalam sampel

air Embung Tambak Boyo. Berdasarkan hasil pengukuran selama perlakuan, nilai

kekeruhan terendah yaitu pada perlakuan P4 dengan kepadatan Lemna sp. 35

gram/1.080 cm2 yaitu senilai 1.29 NTU dari pengukuran awal senilai 5.78 NTU

dan nilai kekeruhan tertinggi yaitu pada kontrol (tanpa Lemna sp.) dengan nilai

0

1

2

3

4

5

6

7

K P1 P2 P3 P4

Ke

keru

han

(NTU

)

Perlakuan

Hari ke 0

Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

36

3.51 NTU. Dari hari ke 0 ke hari ke 1 terjadi penurunan nilai kekeruhan yang

tinggi. Hal tersebut besar kemungkinan diakibatkan faktor bahan-bahan organik

yang tersuspensi dalam air yang mengendap di dasar wadah penelitian sedangkan

pengambilan air untuk diuji parameter kekeruhannya diambil pada permukaan air.

Penurunan nilai kekeruhan lebih jelas dapat juga dilihat pada gambar 4.3.

Berdasarkan data hasil dari pengukuran selama perlakuan kedua parameter

tersebut sama-sama mengalami penurunan. Masing-masing pengukuran sama-

sama menunjukkan bahwa nilai TDS dan kekeruhan yang paling rendah atau

paling banyak mengalami penurunan yaitu pada perlakuan P4 dengan kepadatan

Lemna sp. sebanyak 35 gram /1.080 cm2. Dengan demikian, semakin banyak

padatan Lemna sp. maka nilai TDS dan kekeruhan akan semakin berkurang yaitu

sebanyak 0.29 mg/L dan 4.49 NTU. Berdasarkan PP No 82 Tahun 2001 tentang

Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air kelas II, standar baku

mutu untuk TDS adalah 1000 mg/L. Apabila dibandingkan dengan nilai TDS pada

perlakuan P4 senilai 0118 mg/L maka nilai tersebut menunjukkan kualitas air

tersebut masih sangat baik bagi peruntukannya yakni sebagai sarana rekreasi air,

pembudidayaan ikan air tawar, perternakan dan air untuk mengaliri pertanian. Hal

ini berkaitan sesuai dengan potensi Lemna sp. yakni menyerap limbah/polutan

yang berada pada suatu perairan. Penyerapan limbah dilakukan melalui akar dari

tumbuhan Lemna sp. yang selanjutnya melalui proses biosorpsi limbah organik

dan anorganik yang berupa ion masuk ke dalam sitoplasma. Dalam sitoplasma

limbah organik seperti fenol mengalami modifikasi enzimatik yang menyebabkan

terjadinya perubahan kimia atau peruraian suatu senyawa atau molekul yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

37

sederhana seperti glukosa dan selulosa yang kemudian terjadi proses pemindahan

materi genetik secara langsung (konjugasi), sedangkan limbah anorganik dalam

sitoplasma diawali dengan proses konjugasi dan selanjutnya masuk ke dalam

vakuola dan di dinding sel selulosa (dinding primer). Limbah/polutan yang

diserap berupa ion nitrat (NO3-), dan ammonium (NH4

+) yang dimanfaatkan

sebagai bahan asam amino dan digunakan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Lemna sp.. Pada tumbuhan Lemna sp. yang tidak memiliki akar, penyerapan

polutan dilakukan secara langsung oleh epidermis yang juga berfungsi sebagai

pelindung (Mkandawire & Dudel 2007).

Menurut Landesman et al (2005) penyerapan polutan didukung tingginya

pertumbuhan Lemna sp.. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan berat basah Lemna

sp. yang ditimbang pada hari terakhir pengambilan data. Peningkatan berat basah

Lemna sp. dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Pengukuran Berat Basah Lemna sp.

Perlakuan Berat awal

(g)

Berat akhir

(g)

Pertambahan berat basah

(g)

P1 5 11 6

P2 15 21.3 6.3

P3 25 37 12

P4 35 40.6 5.6

Peningkatan berat basah Lemna sp. berbeda-beda pada setiap perlakuan.

Apabila diperhatikan kembali peningkatan berat Lemna sp. yang paling rendah

adalah pada perlakuan P4 yaitu 5.6 gram. Hal ini dapat dikarenakan pertumbuhan

Lemna sp. pada perlakuan P4 tidak didukung dengan pertambahan luas wadah

yang digunakan (luas wadah tetap) sehingga menyebabkan banyak tumbuhan

Lemna sp. yang mati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

38

Tabel 4.5 Analisis Korelasi Pengukuran TDS

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 .945a .893 .885 .003477 .893 112.246 2 27 .000

a. Predictors: (Constant), HARI, KEPADATAN

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis korelasi berganda nilai Sig. F Change

= 0.000 atau kurang dari 0.05 maka kepadatan Lemna sp. terhadap TDS

berkorelasi atau berhubungan. Adapun koefisien korelasi (r) yang diperoleh yaitu

sebesar r = 0,945 maka tingkat hubungan menurut Siregar (2005) berada pada

interval 0,800 – 1,000 yang mengartikan kedua variabel tersebut memiliki tingkat

hubungan yang sangat kuat. Jika kepadatan Lemna sp. bertambah maka nilai TDS

akan semakin menurun.

Tabel 4.6 Analisis Korelasi Pengukuran Kekeruhan

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 .803a .644 .618 .69445 .644 24.459 2 27 .000

a. Predictors: (Constant), HARI, KEPADATAN

Berdasarkan tabel 4.6 hasil analis korelasi berganda nilai Sig. F Change =

0.000 atau kurang dari 0.05 maka kepadatan Lemna sp. terhadap kekeruhan

berkorelasi atau berhubungan. Adapun koefisien korelasi (r) yang diperoleh yaitu

sebesar r = 0,803 maka tingkat hubungan menurut Siregar (2005) berada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

39

interval 0,800 – 1,000 yang mengartikan kedua variabel tersebut memiliki tingkat

hubungan yang sangat kuat. Jika kepadatan Lemna sp. bertambah maka nilai

kekeruhan akan semakin menurun.

C. Analisis Pengaruh Kepadatan Lemna Terhadap DO (Dissolved Oxygen)

Nilai DO pada sampel air Tambak Boyo sebelum perlakuan adalah 4.2

mg/l. Sesuai PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air kelas II nilai DO sampel air tesebut tergolong

sudah tercemar. Hasil pengukuran DO selama perlakuan dapat dilihat pada tabel

4.7

Tabel 4.7 Pengukuran DO (Dissolved Oxygen) Selama Perlakuan

Hari ke Kontrol Perlakuan

P1 P2 P3 P4

0 4.7 mg/L 4.7 mg/L 4.7 mg/L 4.7 mg/L 4.7 mg/L

1 17.83 mg/L 21.93 mg/L 23.53 mg/L 25.93 mg/L 25.6 mg/L

2 18.23 mg/L 24.2 mg/L 23.3 mg/L 24.6 mg/L 25.03 mg/L

3 19.37 mg/L 25.1 mg/L 21.7 mg/L 26.63 mg/L 24.9 mg/L

4 20.3 mg/L 25.5 mg/L 23.03 mg/L 24.97 mg/L 24.47 mg/L

5 21.53 mg/L 25.9 mg/L 23.13 mg/L 24.47 mg/L 24.17 mg/L

6 21.73 mg/L 26.27 mg/L 22.83 mg/L 24.33 mg/L 24.07 mg/L

Dari hasil pengukuran selama perlakuan, apabila dibandingkan dengan

hasil pengukuran awal dan juga kontrol, masing-masing sampel perlakuan

menunjukkan peningkatan nilai DO. Dari hasil pengukuran juga menunjukkan

bahwa nilai DO pada sampel kontrol juga meningkat meskipun tidak sebanyak

nilai DO yang diberi perlakuan. Peningkatan tersebut dapat diperoleh dari

atmosfer dan juga aktifitas fitoplankton sehingga nilai DO menjadi meningkat.

Selain itu juga cara pengambilan air untuk mengukur DO dapat pula

menyebabkan meningkatnya nilai DO. Hal tersebut dapat ditunjukkan berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

40

hasil pengukuran awal dilapangan dan hasil pengukuran awal sebelum perlakuan.

Kondisi tersebut berkaitan dengan pergerakkan air permukaan, dimana sesuai

teori menurut Adi (2017) salah satu faktor yang mempengaruhi nilai DO adalah

pergerakkan air permukaan. Dalam proses pengambilan air dan juga pengukuran

DO mengakibatkan terjadinya pergerakkan air permukaan yang dapat

meningkatkan nilai DO. Peningkatan nilai DO yang paling banyak terjadi pada

perlakuan P1 yaitu senilai 26.27 mg/L dan nilai DO yang paling tinggi yaitu

terjadi pada perlakuan kontrol senilai 21.73 mg/L.

Bila diperhatikan lebih lanjut masing-masing sampel selama waktu

perlakuan juga mengalami penurunan nilai DO, hanya saja penurunan nilai DO

pada masing-masing sampel tidak melebihi nilai DO pada sampel kontrol. Salah

satu faktor penyebab turunnya nilai DO dalam perairan adalah suhu. Suhu

memberikan pengaruh dimana peningkatan suhu menyebabkan peningkatan

kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air, yang selanjutnya

mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen sehingga menurunkan kandungan

oksigen yang terlarut dalam air. Pengukuran nilai DO lebih jelas dapat juga dilihat

pada gambar 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

41

Gambar 4.4. Pengukuran DO (Dissolved Oxygen)Selama Perlakuan

Menurut Effendi (2003) semakin tinggi nilai DO maka kualitas air

semakin baik. Berdasarkan PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air kelas II, nilai DO setelah perlakuan

menujukkan hasil di atas standar baku mutu yang telah ditentukan yaitu ˃ 6 mg/L.

Dengan demikan, hal ini menunjukkan bahwa air yang diberi perlakuan memiliki

nilai DO atau oksigen terlarut yang lebih baik.

Tingginya nilai DO dalam air salah satunya dipengaruhi oleh aktivitas

fotosintesis oleh tumbuhan air. Berdasarkan fisiologinya Lemna sp. merupakan

tumbuhan hidrofit, yang dimana stomata dari tumbuhan ini terdapat di bagian

permukaan atas daun. Meskipun demikian, O2 yang dihasilkan dari hasil

fotosintesis juga ada yang terlarut di dalam air yang dihasilkan dari tumbuhan

Lemna sp. yang berada di bawah tumbuhan Lemna sp. yang di permukaan paling

atas.

0

5

10

15

20

25

30

K P1 P2 P3 P4

DO

(m

g/L)

Perlakuan

Hari ke 0

Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

42

Tingginya nilai DO di dalam air juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

lain. Menurut Adi (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai DO diantaranya

adalah suhu, kadar garam (salinitas), pergerakan air permukaan, luas daerah

permukaan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen di

sekelilingnya. Pada penelitian ini, suhu pada setiap sampel dari hari pertama

perlakuan hingga hari terakhir perlakuan, yaitu berkisar 27˚C-32˚C. Kisaran suhu

tersebut masih sangat memungkinkan bagi organisme air untuk melakukan proses

metabolisme dan respirasi. Adapun kisaran suhu yang baik bagi pertumbuhan

Lemna sp. adalah 6˚-33˚C (Mkandawire & Dudel, 2005). Dengan demikian

kisaran suhu yang diperoleh dari hasil pengukuran pada setiap perlakuan juga

sangat memungkinkan bagi pertumbuhan Lemna sp.. Selain itu suhu pada kisaran

20˚C-30˚C merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan

(Effendi, 2003). Dengan demikan, hal ini memungkinkan bahwa peningkatan nilai

DO pada perlakuan penelitian dapat juga dipengaruhi oleh hasil fotosintesis

fitoplankton.

Dalam proses penelitian juga terdapat tumbuhan Lemna sp. yang mati

dimana hal ini juga memberikan pengaruh terhadap nilai DO yang diperoleh yaitu

terkait dengan dekomposisi/ penguraian. Tumbuhan Lemna sp. yang mati akan

mengalami pembusukan oleh bakteri menggunakan oksigen terlarut dan diurai.

Proses dekomposisi tumbuhan Lemna sp. dapat berlangsung cepat dikarenakan zat

organik tumbuhan Lemna sp. yaitu diantaranya terdiri dari 20-45 protein kasar,

4.4 lemak mentah, 8-10 serat selulosa, dan 17.6 karbohidrat non serat. Selain itu

meningkatnya nilai DO juga dipengaruhi oleh berkurangnya nilai TDS dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

43

setiap sampel. Menurut Effendi, (2003) berkurangnya oksigen pada perairan lebih

banyak disebabkan oleh dekomposisi bahan organik yang membutuhkan oksigen

terlarut. Sehingga berkurangnya nilai TDS dapat juga meningkatkan nilai DO

dalam air.

Tabel 4.8 Analisis Korelasi Pengukuran DO (Dissolved Oxygen)

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 .685a .469 .430 1.85857 .469 11.919 2 27 .000

a. Predictors: (Constant), KEPADATAN, HARI

Berdasarkan tabel 4.8 hasil analis korelasi berganda nilai Sig. F Change =

0.000 atau kurang dari 0.05 maka kepadatan Lemna sp. terhadap DO berkorelasi

atau berhubungan. Adapun koefisien korelasi (r) yang diperoleh yaitu sebesar r =

0,685 maka tingkat hubungan menurut Siregar (2005) berada pada interval 0,600

– 0,790 yang mengartikan kedua variabel tersebut memiliki tingkat hubungan

yang kuat.

D. Analisis Pengaruh Kepadatan Lemna sp. terhadap pH

Derajat keasaman/ pH merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion

hidrogen dalam perairan dan secara umum nilai pH menggambarkan seberapa

besar tingkat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Hasil pengukuran pH

selama perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

44

Tabel 4.9 Pengukuran pH Selama Perlakuan

Hari ke Kontrol Perlakuan

P1 P2 P3 P4

0 8.4 8.4 8.4 8.4 8.4

1 8.9 9.6 9.6 9.7 9.7

2 9.2 9.5 9.4 9.4 9.3

3 9.2 9.8 9.8 9.7 9.2

4 9.3 9.6 9.6 9.6 9.1

5 9.2 9.6 9.6 9.6 9.0

6 9.2 9.7 9.7 9.5 9.0

Dari hasil pengukuran pH selama perlakuan yaitu berkisar antara 8.9-9.8

sedangkan nilai pH sebelum perlakuan yaitu 8.4. Hasil tersebut berdasarkan PP

No 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air kelas II, tergolong aman sesuai peruntukannya yakni sebagai

sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, perternakan dan air untuk

mengaliri pertanian.. Adapun pH optimal bagi pertumbuhan Lemna menurut

Mkandawire & Dudel (2005) yaitu berkisar 5,5 dan 7,5, meskipun demikian

kepadatan Lemna sp. tetap memberikan pengaruh terhadap pH. Pengukuran nilai

pH lebih jelas dapat juga dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Hasil Pengukuran pH Selama Perlakuan

7.5

8

8.5

9

9.5

10

K P1 P2 P3 P4

pH

Perlakuan

Hari ke 0

Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

45

Dari hasil pengukuran selama perlakuan menunjukkan nilai pH meningkat

jika dibandingkan nilai pH sebelum perlakuan. Nilai pH tertinggi terjadi pada

perlakuan P1 dan P2 dengan nilai pH 9.7. Meningkatnya nilai pH dapat

dikarenakan akibat aktivitas fotosintesis Lemna sp. dan fitoplankton. Hal ini

karena CO2 dalam air diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis, yang

dimana berkurangnya CO2 dalam air meningkatkan nilai pH. Akan tetapi

berdasarkan hasil pengukuran untuk nilai pH terendah diperoleh pada perlakuan

P4. Hal ini dapat disebabkan karena proses dekomposisi yang paling banyak

terjadi yaitu pada perlakuan P4. Hal tersebut dapat dikarenakan meningkatnya

pertumbuhan Lemna sp. tidak diikuti dengan bertambahnya luas permukaan yang

menyebabkan banyak tanaman Lemna sp. yang mati. Proses dekomposisi yang

dilakukan oleh bakteri menghasilkan CO2 dalam air, dimana meningkatnya CO2

dalam air menyebabkan menurunya nilai pH.

Tabel 4.10 Analisis Korelasi Pengukuran pH

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 .718a .516 .480 .16314 .516 14.394 2 27 .000

a. Predictors: (Constant), HARI, KEPADATAN

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analis korelasi berganda nilai Sig. F Change

= 0.000 atau kurang dari 0.05 maka kepadatan Lemna sp. terhadap pH berkorelasi

atau berhubungan. Adapun koefisien korelasi (r) yang diperoleh yaitu sebesar r =

0,685 maka tingkat hubungan menurut Siregar (2005) berada pada interval 0,600

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

46

– 0,790 yang mengartikan kedua variabel tersebut memiliki tingkat hubungan

yang kuat.

E. Keterbatasan dalam Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini, masih terdapat hambatan dan

keterbatasan yang dialami, diantaranya yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan di ruang terbuka yaitu pada kebun percobaan

Pendidkan Biologi yang dimana hal ini memberikan semakin banyak

peluang faktor luar untuk mempengaruhi hasil pengukuran yang diperoleh.

2. Wadah yang digunakan pada penelitian ini masih kuarang luas dan tinggi,

juga banyaknya jumlah air dalam satu sampel tergolong sedikit.

3. Cara pengambilan air di Embung Tambak yang kurang tepat dan pengisian

air di dalam jerigen yang beberapa tidak benar-benar penuh sehingga

mempengaruhi hasil pengukuran parameter yang diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

46

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

BIOLOGI

Hasil penelitian Pengaruh Kepadatan Lemna sp. sebagai Agen

Fitoremediasi dalam Meningkatkan Kualitas Air (DO, TDS, pH dan Kekeruhan),

dapat digunakan sebagai sumber referensi dan bahan pembelajaran bagi dunia

pendidikan yaitu untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Siswa

dapat menganalisis kualitas air pada suatu perairan yang tercemar dengan

memanfaatkan tanaman sebagai fitoremediator untuk mengurangi pencemaran

khususnya pada perairan. Melalui pembelajaran ini siswa mampu memperluas

pengetahuannya dan memahami pentingnya kualitas perairan yang baik bagi

organisme dalam suatu ekosistem.

Penelitian ini dapat diimplemetasikan dalam pelajaran biologi kelas X

semester II kurikulum 2013 yaitu pada bab Perubahan Lingkungan dengan

kompetensi dasar 4.11 yaitu merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan

lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar. Pada bab perubahan lingkungan

membahas materi tentang pencemaran lingkungan, macam-macam pencemaran

lingkungan, faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan,dampak pencemaran

lingkungan dan pelestarian lingkungan. Model pembelajaran yang akan digunakan

adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran ini yaitu, siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok kecil secara heterogen agar dapat saling bekerja sama dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

47

bertukar pikiran mengenai hal-hal yang diketahui. Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Lembar Penilaian

dapat dilihat pada bagian lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Setelah perlakuan fitoremediasi menggunakan Lemna sp. kualitas air

semakin meningkat.

2. Kepadatan Lemna sp. yang paling efektif untuk memperbaiki kualitas air

pada sampel air Embung Tambak Boyo yaitu Lemna sp. dengan kepadatan

35 gram/1.080 cm2

luas permukaan.

B. Saran

1. Untuk penelitian sejenis atau serupa yaitu mengenai fitoremediasi atau

tentang pengukuran kualitas air alangkah lebih baik jika dilakukan pada

green house atau tempat yang memadai yang sekiranya peluang faktor luar

untuk mempengaruhi hasil pengukuran yang diperoleh semakin sedikit.

Apabila dilakukan di ruang terbuka, sebelum dilakukan penelitian, peneliti

harus memeriksa atau memastikan terlebih dahulu keadaan atau kondisi

tempat yang akan digunakan.

2. Pada penelitian selanjutnya mengenai fitoremediasi ataupun kualitas air

disarankan untuk jumlah air yang digunakan sebagai sampel air yang akan

diteliti jumlah air diperbanyak lagi dan juga wadah yang digunakan pada

penelitian harus lebih luas dan tinggi, agar hasil dari pengukuran semakin

optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

49

3. Untuk penelitian selanjutnya peneliti harus mengetahui dengan benar cara

pengambilan sampel air, juga cara memasukkan air ke dalam wadah

penampungan (misalnya jerigen) dengan benar dan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

49

DAFTAR PUSTAKA

Adi, W., 2017, Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai DO

https://www.alatdometer.com/2017/12/faktor-yang-mempengaruhi-

oksigen-terlarut-do-dalam-air.html, diakses tanggal 2 Februari 2019

Alahmady, K.K., Stevens K., & Atkinson S., 2013, Effects of Hydraulic Detention

Time, Water Depth, and Duration of Operation on Nitrogen and

Phosphorus Removal in a Flow-Through Duckweed Bioremediation

System, JEnviron Eng, 139, 160-166

Anonim, 2018, Kekeruhan Air, http://pdam.gresikkab.go.id/berita-ntu--tingkat-

kekeruhanair.html#sthash.hna2PCzJ.dpbs, diakses tanggal 2 Februari 2019

Anonymous, 2006, Spirodela polyrhiza (L.)Schleid.(Giant Duckweed), Family

Lemnaceae, http://el.erdc.usace.army.mil/aqua/apis/ mergedProjects/Plant/

html/spirodela_ polyrhiza_l_schleid_ giant_duckweed_.htm, diakses

tanggal 21 Oktober 2018

Asmara, A., 2005, Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi

Fisika-Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan

Seribu, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Azeez, N., M., and Sabbar, A., A., 2012, Efficiency Of Duckweed (Lemna Minor

L.) In Phytotreatment Of Wastewater Pollutants From Basrah Oil Refinery,

International peer-reviewed journal, 1, 164.

Budin, 2015, Keanekaragaman Jenis Zooplankton dan Hubungannya dengan

Kualitas perairan di waduk Tambak Boyo Yogyakarta, Skripsi, 46 & 55,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Boyd, C., E., 2015, Water Quality, Switzerland Springer, 1, 124.

Cedergreen, N., & T.V. Madsen, 2002, Nitrogen Uptake by the Floating

Macrophyte Lemna minor, NewPhytologist. 155, 285–292.

Chin D.,A., 2006, Water-Quality Engineering in Natural Systems, New Jersey:

John Wiley & Sons, Inc, 1, 132.

Direktorat Jendral Sumber Daya Air, 2016, Kualitas Air Embung Tambak Boyo

2016, 1, [BBWS-SO] Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

50

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Peraturan menteri kesehatan

republik indonesia nomor 492/menkes/per/IV/2010 tentang persyaratan

kualitas air minum, Jakarta

Departemen Kesehatan, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air. Jakarta.

Dewi, R, W, Melani, A, Zulfikar, 2012, Fitoremediation Effectivity and

Efficiency of Water Lettuce (Pistia stratoites) for Deterjen Orthofosfat,

Journal Programme Study Management of Aquatic Resources Faculty of

Marine Science and fisheries Raja Ali Haji of University, 1, 1.

Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan, Kanisius, Yogyakarta.

El-Kheir, W.A., G. Ismail, F.A. El-Nour, T. Tawfik, & D. Hammad, 2007,

Assessment of the Efficiency of Duckweed (Lemna gibba) in Wastewater

Treatment, InternationalJournal of Agriculture and Biology, 9(5), 681-687.

Febryanti, L., Pertiwi, L., Ahdiyati., A.,M., 2015, Aplikasi Teknologi

Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Lemna sp. Sebagai Upaya Penurunan

Resiko Pencemaran Air, Laporan PKM, Institut Pertanian Bogor.

Gao J., Garrison AW., Hoehamer C., Mazur CS., Wolfe NL., (2000) Uptake and

Phytotransformation of o,p’-DDT and p,p’-DDT by Axenically Cultivated

Aquatic Plants, Journal of Agricultural and Food Chemistry, 48, 6121-6127

Ilyas, A.P., Nirmala, K., Harris E., & Widiyanto, T., 2014,Pemanfaatan Lemna

perpusilla Sebagai Pakan Kombinasi untuk Ikan Nila (Oreochromis

Niloticus) Pada Sistem Resirkulasi, LIMNOTEK, 21(2),193-201.

Irawanto, 2010, Analisis Vegetasi Parameter Kuantitatif,

http://www.irwantoshut.net, diakses tanggal 17 Oktober 2018

[JDIH] Jaringan Dokumentasi & Informasi Hukum, 2001, Peraturan Pemerintah

(PP) tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran

Air,https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53103/pp-no-82-tahun-2001,

diakses tanggal 2 Oktober 2018.

Juhaeti T., Syarif F., Hidayati N., 2005, Inventarisasi tumbuhan potensial untuk

fitoremediasi lahan dan air terdegradasi penambangan emas, Jurnal

Biodiversitas, 6: 31–33.

Kordi, K dan Tacung, 2010,Pengelolaan Kualitas Air:Dalam Budidaya Perairan,

Rineka Cipta, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

51

Kusumawardani Y., Irawanto R., 2013, Study of Plants Selection in Wastewater

Garden For Domestic Wastewater Treatmen. Proceding of International

Conference of Basic Science, Universitas Brawijaya, Malang.

Landesman L, Parker, Fedler, Konikoff. 2005. Modeling Duckweed Growth In

Wastewater Treatment Systems. Livest Res Rural Develop.

Lestari W., 2013, Penggunaan Ipomoea aquatica untuk fitoremediasi limbah

rumah tangga, Prosiding Seminar SEMIRATA FMIPA Universitas

Lampung 1(1), 441-446.

Meilani, 2012, Pengaruh Kepadatan Lemna minor L. dalam Proses Penyerapan

Total Cr dan Cd2+

dari Limbah Industri Tekstil, Skripsi, 3, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Mkandawire M.,& Dudel E.G., 2007, Are Lemna spp, Effective Phytoremediation

Agents?,Jurnal of Global Science, 56-57.

Mkandawire M.,& Dudel E.G., 2005, Assigment of Lemna gibba L., (duckweed)

Bioassay for in situ Ecotoxicity assessment,Aquatic Ecology, 3,.151-165.

Rakhmanda, A., 2011, Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Byan

Yogyakarta, Jurnal Ekologi Perairan, 1, 1-7.

Salmin, 2005, Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)

Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan, Oseana,

XXX, 1-6

Siregar, S., 2015, Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:

Prenamedia Group.

[USDA] United States Departement of Agriculture, 2018, Classification for

Kingdom Plantae Down to Genus Lemna, http://plants.usda.gov/java/,

diakses tanggal 3 Oktober 2018.

Zimmo O. R., Van der Steen N. P., & Gijzen H.J., 2005, Effect of Organic

Surface Load on Process Performance of Pilot-Scale Algae and Duckweed-

Based Waste Stabilization Ponds., JEnviron Eng, 131,587–594.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

52

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

53

SILABUS

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

SATUAN PENDIDIKAN : SMA

KELAS / SEMESTER : X / II

KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

54

KOMPETENSI

DASAR

IPK

MATERI

PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

SUMBER

BELAJAR

PERUBAHAN LINGKUNGAN

3.11 . Menganalisis

data perubahan

lingkungan,

penyebab, dan

dampaknya bagi

kehidupan

4.11. Merumuskan

gagasan pemecahan

masalah perubahan

lingkungan yang

terjadi di lingkungan

sekitar

3.11.1 Menganalisis hasil

studi dari berbagai

laporan media

mengenai

perubahan

lingkungan

3.11.2 Mengidentifikasi

faktor penyebab

perubahan

lingkungan.

3.11.3 Menjelaskan

tentang

pencemaran

3.11.4 Mengidentifikasi

macam-macam

pencemaran yang

terjadi di

Perubahan

lingkungan

Faktor penyebab

perubahan

lingkungan

Pencemaran

lingkungan

Macam-macam

pencemaran

lingkungan

Faktor-faktor yang

menyebabkan

gangguan

keseimbangan

Membaca,

mengamati,

membahas dan

menganalisis

berbagai laporan

media/kasus

lingkungan

hidup/lingkungan

sekitar mengenai

kerusakan

lingkungan dalam

kelompok.

Mengidentifikasi

faktor penyebab

perubahan

lingkungan dan

menjelakan

tentang

pencemaran

Presentasi

hasil diskusi

Tugas

Portofolio

Laporan

percobaan

fitoremediasi

terhadap air

yang

tercemar

Post test

Sikap

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

2016. Buku

siswa Mata

Pelajaran

Biologi

(Pemintan)

kelas X.

Jakarta:

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

55

lingkungan sekitar

3.11.5 Menjelaskan

faktor- faktor yang

menyebabkan

gangguan

keseimbangan

lingkungan

3.11.6 Mengidentifikasi

dampak dari

pencemaran

lingkungan

terhadap

kelangsungan

makhluk hidup

4.11.1 Membuat usulan

cara pencegahan

dan pemulihan

kerusakan

lingkungan akibat

polusi

4.11.2 Melakukan

percobaan

fitoremediasi

terhadap air yang

lingkungan

Dampak

pemcemaran

lingkungan bagi

makhluk hidup

Pelestarian

lingkungan

Mendiskusikan

mengenai

macam-macam

pencemaran,

mengidentifikasi

faktor-faktor

penyebab

pencemaran dan

dampak yang

ditimbulkan

Membahas/mepre

sentasikan hasil

diskusi dalam

kelompok di

depan kelas

Melakukan

percobaan

fitoremediasi

terhadap air yang

tercemar

Membuat laporan

hasil percobaan

tentang

fitoremediasi

secara tertulis

Campbell et al.

2003. Biologi.

Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Buku BSE

SMA kelas X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

56

Yogyakarta,

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(……………………..) (…………………………..)

tercemar

4.11.3 Membuat laporan

mengenai hasil

percobaan yang

telah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / 2

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (3 JP X 45 menit)

A. Kompetensi Inti:

KI 1 dan 2

Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu,”Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsive, dan pro-aktif,

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dn lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan

rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

58

B. Kompetensi Dasar danIndikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar (KD) No. Kompetensi Dasar (KD)

3.11 Menganalisis data perubahan

lingkungan, penyebab, dan

dampaknya bagi kehidupan

4.11 Merumuskan gagasan

pemecahan masalah perubahan

lingkungan yang terjadi di

lingkungan sekitar

No. Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK)

No. Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK)

3.11.1 Menganalisis hasil studi dari

berbagai laporan media

mengenai perubahan

lingkungan

4.11.1 Membuat usulan cara

pencegahan dan pemulihan

kerusakan lingkungan akibat

polusi

3.11.2 Mengidentifikasi faktor

penyebab perubahan

lingkungan.

4.11.2 Melakukan percobaan

fitoremediasi terhadap air yang

tercemar

3.11.3 Menjelaskan tentang

pencemaran

4.11.3 Membuat laporan mengenai

hasil percobaan yang telah

dilakukan

3.11.4 Mengidentifikasi macam-

macam pencemaran yang

terjadi di lingkungan sekitar

3.11.5 Menjelaskan faktor- faktor

yang menyebabkan gangguan

keseimbangan lingkungan

3.11.6 Mengidentifikasi dampak dari

pencemaran lingkungan

terhadap kelangsungan

makhluk hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

59

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran

problem based learning, peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya serta mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

santun, peduli, bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam mempelajari

Perubahan Lingkungan.

D. Materi Pembelajaran

Konseptual :

Pencemaran lingkungan

Faktual :

1. Macam-macam pencemaran lingkungan

2. Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan

3. Dampak pencemaran lingkungan

4. Pelestarian lingkungan

Prosedural :

Melakukan percobaan penerapan fitoremediasi pada air yang tercamar

Metakognitif :

Menyajikan laporan hasil percobaan dan analisis upaya penanggulangan air

yang tercemar melalui fitoremediasi

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:

Pendekatan : Saintifik

Model : Problem Based Learning (PBL)

Metode : Diskusi, Presentasi, Simulasi, Praktikum, Studi literatur

F. Media, Alat/Bahandan Sumber Belajar

1. Media : Gambar, LKPD, PPT, Video pembelajaran

2. Alat/bahan : Laptop, Viewer, Speaker, Whiteboard, Spidol, Penghapus,

Sampel air tercemar, Aquades, Tumbuhan air Lemna sp., Tissue, Wadah

plastik, Alat parameter perairan.

3. Sumber belajar : Buku siswa Mata Pelajaran Biologi (Pemintan) kelas X,

Biologi Campbell, Buku BSE kelas X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

60

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1 (3 x 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan

(15 menit)

Orientasi

Apresepsi

Motivasi

- Guru mengecek kesiapan

fisik kelas sebelum belajar

(misalnya kebersihan kelas,

kerapian berpakaian, posisi

tempat duduk, dll),

mengucapkan salam dan

meminta ketua kelas untuk

memimpin doa sebelum

kegiatan pembelajaran

dimulai.

- Guru mengabsen peserta

didik

- Membangun apersepsi

dengan bertanya menggali

pengetahuan peserta didik

yang berkaitan dengan

materi

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan

memotivasi peserta didik

dengan memberi penjelasan

tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

Kegiatan Inti

(100 menit)

- Guru memusatkan perhatian

peserta didik pada topik

materi perubahan

lingkungan dengan cara

bertanya mengenai apa yang

akan dipelajari.

- Guru mempersilahkan

peserta didik untuk

membentuk kelompok yang

terdiri dari 4 atau 5 orang

- Guru mempersilahkan

peserta didik membaca,

mengamati, membahas dan

menganalisis berbagai

Menanya

Menemukan

informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

61

laporan media/kasus

lingkungan hidup/lingkungan

sekitar mengenai kerusakan

lingkungan.

- Guru membagikan lembar

kerja peserta didik ke tiap

kelompok

- Peserta didik mengerjakan

LKPD dengan teman

kelompoknya masing-

masing.

- Hasil kerja kelompok

dipresentasikan di depan

kelas

- Peserta didik lainnya

memberi pertanyaan atau

sanggahan

- Guru memberikan klarifikasi

jika terdapat kekeliruan

terhadap penjelasan peserta

didik.

Menalar

Mengkomunikasikan

Mencoba

Tahap Penutup

(20 menit)

Refleksi &Evaluasi

Arahan/tindak lanjut

Guru bersama peserta didik:

- Melakukan refleksi dan

sekaligus evaluasi terhadap

pembelajaran

- Guru memberikan umpan

balik dan tindak lanjut

- Menyampaikan rencana

pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

- Guru menutup pelajaran dan

mengucapkan salam

Pertemuan ke 2 (3 x 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan

(15 menit)

Sebelum memulai pelajaran,

guru terlebih dahulu memberi

salam, mempersilahkan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

62

Orientasi

Apersepsi

Motivasi

Mengorganisasi

didik untuk duduk pada

kelompok praktikum masing

masing dan mengecek kehadiran

siswa dan juga kesiapan peserta

didik untuk mengikuti

praktikum.

Guru bertanya kepada peserta

didik:

Pada pertemuan sebelumnya

kita sudah belajar tentang

solusi/ upaya untuk mengatasi

pencemaran. Ada yang masih

ingat?

Lalu guru memberikan

motivasi: Sudah siap untuk

praktikum hari ini ? sudah??

Ditayangkan tujuan/ ruang

lingkup materi yang akan

dibahas

Peserta didik diminta

mengecek kembali anggota

kelompokknya

Kegiatan Inti

(100 menit)

Guru memberikan pengantar

sebelum memulai praktikum

Guru menjelaskan alat dan

bahan serta cara kerja dalam

praktikum

Guru memberikan LKPD

kepada setiap kelompok dan

juga membagikan bahan dan

alat yang akan digunakan

Peserta didik dipersilahkan

bertanya jika masih kurang

jelas dalam penjelasan yang

sudah dijelaskan.

Jika sudah jelas, peserta didik

dipersilahkan untuk memulai

Mengamati

Menanya

Mencoba

Menalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

63

bekerja dalam kelompoknya

masing-masing.

Tahap Penutup

(20 menit)

Evaluasi

Refleksi

Arahan/tindak

lanjut

Peserta didik menjawab

beberapa pertanyaan melalui

postest

Peserta didik diminta

mengungkapkan apa manfaat

yang diperoleh setelah

mengikuti praktikum.

Guru memberi umpan balik

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

Guru menutup pelajaran dan

mengucapkan salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

a. Penilaian

1. Penilaian sikap : Pengamatan

2. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis (post test)

3. Penilaian keterampilan : Presentasi, praktikum

b. Bentuk Penilaian

1. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik

2. Tes tertulis : Post test

3. Presentasi, praktikum

I. Lampiran

1. Lembar Kerja Siswa (LKPD)

2. Instrumen penilaian

Yogyakarta,……………….

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(…………………………..) (……………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

64

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1

A. Judul : Perubahan lingkungan

B. Tujuan :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang perubahan lingkungan

2. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan

lingkungan

3. Siswa mampu mengidentifikasi dampak dari perubahan lingkungan

C. Alat dan Bahan :

1. LKPD

2. Alat tulis

3. Jurnal/berita terkait pencemaran lingkungan

4. Buku

D. Prosedur Kerja :

1. Buatlah kelompok masing-masing 4-5 peserta didik

2. Perhatikanlah masing-masing jurnal/berita terkait perubahan lingkungan

yang diperoleh masing-masing kelompok

3. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan bersama dengan kelompokmu

4. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

E. Pertanyaan diskusi

1. Berdasarkan jurnal/berita yang diperoleh, hal apa saja yang mengalami

perubahan?

2. Apakah perubahan tersebut positif atau negatif? Sertakan alasannya

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab perubahan lingkungan

tersebut?

4. Dampak apa yang ditimbulkan dari perubahan lingkungan yang terjadi?

Nama anggota:

1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

65

F. Hasil Diskusi

1.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

66

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2

A. Judul : Fitoremediasi

B. Tujuan :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang fitoremediasi

2. Siswa mampu mengaplikasikan fitoremediasi menggunakan Lemna sp.

3. Siswa mampu mengidentifikasi kualitas air khususnya pH, DO, TDS dan

kekeruhan

C. Alat dan Bahan :

Alat: Thermometer, pH meter, DO meter TDS meter, Turbidity meter, alat

tulis, LKS, kamera/hp, wadah plastik, timbangan digital, gelas ukur

Bahan: Sampel air tercemar, aquades, Lemna sp., tissue

D. Prosedur Kerja :

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Sampel air yang tercemar diambil menggunakan gelas ukur sebanyak 5 liter

dan diletakan pada wadah platik berukuran 32x30x12 cm

3. Kualitas sampel air yang digunakan diamati (bau, warna dan kekeruhannya)

4. Pengukuran awal dilakukan pada sampel air yang digunakan berupa suhu,

pH, DO, TDS dan kekeruhan

5. Hasil pengukuran awal dicatat pada buku catatan

6. Tumbahan Lemna sp. yang disiapkan (sudah diaklimatisasi terlebih dahulu)

ditimbang sebanyak 25 gram

7. Tumbahan Lemna sp. yang telah ditimbang, dimasukan ke dalam wadah

yang berisikan sampel air yang tercemar

8. Pengukuran dilakukan pada hari berikutnya yakni suhu, pH, DO, TDS dan

kekeruhan dan kemudian dicatat hasilnya

9. Perlakuan dilakukan selama 6 hari dan dilakukan pengukuran setiap hari

E. Hasil Pengamatan :

Pengukuran awal

Suhu TDS DO pH Kekeruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

67

Bau:

Warna:

Kekeruhan:

Hari ke- Suhu TDS DO pH Kekeruhan

1

2

3

4

5

6

Bau:

Warna:

Kekeruhan:

F. Kesimpulan:

Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

68

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Post-test Praktikum

Indikator Soal Nomor

soal

Ranah

Kognitif

Menjelaskan pengertian fitoremediasi 1 C1

Menjelaskan tujuan salah satu perlakuan 2 C1

Menyebutkan kelebihan penggunaan salah satu bahan

yang digunakan

3 C2

Menyebutkan parameter yang diukur 4 C2

Memberikan alasan mengapa perlu dilakukannya

fitoremediasi

5 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

69

A. Soal post-test

Post-test Fitoremediasi

Nama :

Kelas :

Hari,tanggal:

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan jawaban yang singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fitoremediasi?

2. Jelaskan apa tujuan dari aklimatisasi?

3. Sebutkan kelebihan/keunggulan tumbuhan Lemna sp. digunakan sebagai

fitoremdiator?

4. Sebutkan parameter apa saja yang diukur dalam praktikum fitoremediasi?

5. Berikan alasan mengapa fitoremediasi menjadi salah satu upaya untuk

memperbaiki kualitas air?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

70

B. Kunci Jawaban Soal Post-test

1. Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan

polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi

2. Tujuan dari aklimatisasi adalah untuk mengkondisikan tanaman untuk

beradaptasi terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya.

3. Lemna sp. mampu mengasimilasi senyawa organik dan anorganik yang

terdapat dalam limbah, tahan pada suhu ekstrim, perkembanganya sangat

cepat, murah, dan dapat di jadikan sebagi pakan ikan

4. Suhu, pH, DO, TDS, kekeruhan, warna dan bau

5. Fitoremediasi menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas air

karena ramah lingkungan, dan mudah untuk dilakukan/diaplikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

71

C. Rubik Penilaian Post-test

No.

Soal

Kriteria Penilaian Skor

1 Mampu menjelaskan pengertian fermentasi dengan tepat, yaitu

dengan kata kunci memanfaatkan tumbuhan untuk menyerap

limbah/ kontaminan pada tanah atau perairan

20

Hanya menjelaskan pengertian fitoremediasi dengan salah

satu kata kunci memanfaatkan tumbuhan untuk menyerap

limbah

10

Tidak menjawab dan tidak menjelaskan pengertian fermentasi

dengan tepat

0

2 Mampu menjelaskan tujuan aklimatisasi dengan tepat, yaitu

dengan kata kunci mengkondisikan tanaman untuk beradaptasi

terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya

20

Hanya menjelaskan tujuan aklimatisasi dengan salah satu kata

kunci

10

Tidak menjawab dan tidak menjelaskan tujuan aklimatisasi

dengan tepat

0

3 Menuliskan 5 kelebihan/keunggulan Lemna sp. digunakan

sebagai fitoremdiator dengan tepat

25

Menuliskan 4 kelebihan/keunggulan Lemna sp. digunakan

sebagai fitoremdiator dengan tepat

20

Menuliskan 3 kelebihan/keunggulan Lemna sp. digunakan

sebagai fitoremdiator dengan tepat

15

Menuliskan 2 kelebihan/keunggulan Lemna sp. digunakan

sebagai fitoremdiator dengan tepat

10

Menuliskan 1 kelebihan/keunggulan Lemna sp. digunakan

sebagai fitoremdiator dengan tepat

5

Tidak menjawab/menuliskan keunggulan Lemna sp.

digunakan sebagai fitoremdiator dengan tepat

0

4 Mampu menyebutkan 7 parameter dengan tepat yaitu DO,

TDS, pH, kekeruhan, suhu, baud an warna

20

Hanya mampu menyebutkan 5 parameter dengan tepat 15

Hanya mampu menyebutkan 3 parameter dengan tepat 10

Tidak menjawab/menyebutkan parameter dengan tepat 0

5. Menyebutkan 3 alasan fitoremediasi menjadi salah satu upaya

untuk memperbaiki kualitas air dengan tepat

10

Menyebutkan 2 alasan fitoremediasi menjadi salah satu upaya

untuk memperbaiki kualitas air dengan tepat

8

Menyebutkan 1 alasan fitoremediasi menjadi salah satu upaya

untuk memperbaiki kualitas air dengan tepat

5

Tidak menjawab/menyebutkan alasan fitoremediasi menjadi

salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas air dengan tepat

0

SKOR MAKSIMAL 100

Nilai =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

72

1. Lembar Peneilaian Sikap

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP (OBSERVASI)

Petunjuk penilaian:

Lembar ini diisi oleh Pendidik untuk menilai sikap siswa.Berilah skor pada kolom

aspek penilaian sesuai deskripsi yang ditentukan.

No Nama Siswa Aspek yang dinilai Total

Teliti Disiplin Kerjasama Percaya

diri

Rubik penilaian sikap

No Skor Keterangan

1 1 Kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

yang dinilaidan sering tidak sesuai aspek yang dinilai

2 2 Sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan

kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap yang dinilai

3 3 Selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap yang dinilai

Keterangan:

Kriteria penilaian Predikat Nilai akhir

Sangat baik A 95-100

Baik B 85-94

Cukup C 75-84

Kurang D ≤ 74

Skor maksimal: 12

Nilai =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

73

2. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Keterampilan/Presentasi kelompok

Kelompok :

Kelas :

Tanggl :

Anggota : 1.

2.

Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!

No.

Aspek

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

1. Persiapan dan penampilan

kelompok.

2. kerjasama kelompok dalam

mempresentasikan hasil

diskusinya.

3. Tanggapan kelompok

terhadap pertanyaan dari

kelompok lain.

4. Setiap anggota kelompok

aktif dalam memberikan

tanggapan/jawaban dari

kelompok lain.

Jumlah

Skor maksimal: 16

Nilai =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

74

Skor Indikator

4 Penampilan presentasi kelompok sangat menarik, kompak, dan

tepat memberikan tanggapan/ jawaban.

3 Penampilan presentasi kelompok menarik, kompak, dan tepat

memberikan tanggapan/ jawaban..

2 Penampilan presentasi kelompok cukup menarik, kompak, dan

tepat memberikan tanggapan/ jawaban..

1 Penampilan presentasi kelompok kurang/tidak menarik, kompak,

dan tepat memberikan tanggapan/ jawaban.

Pedoman penskoran

Jumlah Skor Pencapaian Keterangan nilai

95 – 100 Sangat Baik (SB)

85 – 94 Baik (B)

75 – 84 Cukup (C)

≤ 74 Kurang (K)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

75

b. Penilaian Keterampilan/ praktikum

Kelompok :

Kelas :

Tanggl :

Anggota 1.

2.

3.

Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!

No.

Aspek

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

1. Persiapan kelompok dalam

mempersiapkan keperluan

praktikum

2. kerjasama kelompok dalam

melakukan praktikum

3. Semua anggota kelompok

aktif terlibat dalam

praktikum

4. Melakukan praktikum

sesuai langkah kerja

Jumlah

Skor maksimal: 16

Nilai =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

76

Skor Indikator

4 Kelompok praktikum mempersiapkan semua perlengkapan

praktikum dan saling bekerja sama aktif dalam praktikum, sesuai

panduan praktikum

3 Kelompok praktikum mempersiapkan perlengkapan praktikum

dan saling bekerja sama aktif dalam praktikum, sesuai panduan

praktikum

2 Kelompok praktikum mempersiapkan beberapa perlengkapan

praktikum dan cukup saling bekerja sama aktif dalam praktikum,

sesuai panduan praktikum

1 Kelompok praktikum tidak mempersiapkan semua perlengkapan

praktikum dan kurang saling bekerja sama aktif dalam praktikum,

sesuai panduan praktikum

Pedoman penskoran

Jumlah Skor Pencapaian Keterangan nilai

95 – 100 Sangat Baik (SB)

85 – 94 Baik (B)

75 – 84 Cukup (C)

≤ 74 Kurang (K)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

77

LEMBAR PENILAIAN KINERJA LAPORAN TERTULIS

Petunjuk penilaian :

Lembar ini diisi oleh pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan peserta

didik.Berilah skor pada kolom aspek penilaian sesuai aspek yang ditentukan.

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Ket.

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

78

Rubrik Penilaian Kinerja Laporan Tertulis

No. Aspek yang dinilai Skor Keterangan

1.

Sistematika laporan

- Bagian awal laporan sistematis

- Bagian isi laporan sistematis

- Bagian akhir laporan sistematis

4 Jika 3 indikator tercapai

3 Jika 2 indikator tercapai

2 Jika 1 indikator tercapai

1 Tidak ada indikator yang tercapai

2.

Kelengkapan laporan

- Bagian awal laporan lengkap

- Bagian isi laporan lengkap

- Bagian akhir laporan lengkap

4 Jika 3 indikator tercapai

3 Jika 2 indikator tercapai

2 Jika 1 indikator tercapai

1 Tidak ada indikator yang tercapai

3.

Kejelasan laporan

- Ringkas

- Kalimat sesuai EYD

- Runtut

4 Jika 3 indikator tercapai

3 Jika 2 indikator tercapai

2 Jika 1 indikator tercapai

1 Tidak ada indikator yang tercapai

4.

Kebenaran konsep

- Mengaplikasikan konsep dalam solusi

- Menggunakan prosedur kerja yang sesuai

- Pemaparan konsep sesuai teori

4 Jika 3 indikator tercapai

3 Jika 2 indikator tercapai

2 Jika 1 indikator tercapai

1 Tidak ada indikator yang tercapai

5.

Data dan Pembahasan

- Logis

- Faktual

- Pembahasan sesuai teori

4 Jika 3 indikator tercapai

3 Jika 2 indikator tercapai

2 Jika 1 indikator tercapai

1 Tidak ada indikator yang tercapai

Skor maksimal: 20

Nilai =

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

79

Dokumentasi Penelitian

A) Pengambilan sampel air menggunakan ember yang diikat dengan tali, B) Pengukuran awal di lapangan, C) Sampel air dimasukan

ke dalam jerigen, D) Pengukuran TDS sebelum perlakuan dan E) Pengukuran pH sebelum perlakuandan

F) Pengukuran suhu dan DO sebelum perlakuan G) Pengukuran kekeruhan sebelum perlakuan, H) Sampel air diukur sebanyak 5 liter

dengan menggunakan gelas ukur dan I) Sampel air yang telah diukur dimasukkan kedalam wadah berukuran 36 × 30 × 12 cm J)

Lemna sp. ditimbang sesuai jumlah yang ditentukan.

K) Lemna sp. di masukkan ke dalam wadah yang telah diberi label sebelumnya dan L) Pengukuran selama perlakuan meliputi suhu,

DO, TDS, pH dan kekeruhan.

A B C D E

F G H I J

K L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN ...i PENGARUH KEPADATAN Lemna sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR (DO, TDS, pH dan KEKERUHAN) SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI