dnklsamdkl
-
Upload
sidika-yunia-muyasyarahma -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of dnklsamdkl
BAB 1
PENDAHULUAN
Diagnosa komunitas merupakan salah satu ketrampilan yang penting bagi
dokter dalam menjalankan profesinya. Proses diagnosis merupakan proses
mengidentifikasi permasalahan, faktor penyebab masalah dan sumber daya terkait
secara sistematis dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Proses tersebut
menjadi bagian awal yang penting sebagai dasar dalam menetapkan permasalahan
dan strategi pemecahan secara adekuat yang dapat diterapkan dalam berbagai
disiplin dan ruang lingkup.
Millenium Development Goals (MDG’s) atau tujuan pembangunan
millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia
melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8
(delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,
mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan
kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular
lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam
pembangunan.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti yang dimaksuddalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya
adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa
1
bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan yang
mandiri yang terdepan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan dana masyarakat melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM); unit ini mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.Setiap
Puskesmas mempunyai program upaya kesehatan wajib yang sama yakni program
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular dan Pengobatan.
Desa Mojokrapak merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Tembelang
.Pelayanan yang prima sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tembelang dan
sekitarnya, salah satunya adalah oleh masyarakat Desa Mojokrapak. Pelayanan
prima tersebut diharapkan oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah
dan ke bawah dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Minat masyarakat untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan ini terus meningkat. Untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
tersebut, maka perlu dilakukan pengamatan serta evaluasi setiap tahunnya.
2
BAB 2
DATA PEMANTAUAN WILAYAH
2.1 Geografi
Desa Mojokrapak merupakan salah satu Desa yang terletak di
Kecamatan Tembelang. Secara umum karakteristik wilayah Desa
Mojokrapak dapat dilihat dari aspek fisik yang meliputi letak, luas,
topografi, dan kondisi iklim.
Desa Mojokrapak merupakan Desa yang terletak ± 15 Km dari
pusat pemerintahan Kecamatan Tembelang. Secara administratif Desa
Mojokrapak memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Pesantren Kecamatan Tembelang
Sebelah Selatan : Kecamatan Jombang
Sebelah Barat : Kecamatan Megaluh
Sebelah Timur : Desa Tamping Mojo Kecamatan Tembelang
Desa Mojokrapak terdiri dari 7 Dusun 12 RW (Rukun Warga) dan
64 RT (Rukun Tetangga). Perician dusun tersebut sebagai berikut :
a. Dusun Mojokrapak : 64 RT dan 12 RW
Luas wilayah Desa Mojokrapak 44.925 Ha dengan rincian
pemanfaatan sebagai berikut :
3
Tabel 2.1. Luas Tanah Menurut Penggunaan
No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha)
1 Permukiman/Perumahan 88,05
2 Sawah 614.94
3 Tegal -
4 Hutan -
5 Lainnya -
Sebagian besar Desa Mojokrapak adalah berupa daratan. Secara agraris
tanah sawah juga relative luas sebagai lahan penanaman untuk tanaman semusim.
Ada beberapa komoditi yang banyak diusahakan oleh para petani di Desa
Mojokrapak yang dianggap sesuai dengan kondisi lahan yang ada, yaitu sebagai
berikut
Tabel 2.2 Komoditas Pertanian di Desa Mojokrapak tahun 2014
No Komoditas Luas lahan panen ( ha)
Produski
(kwt)
Jumlah
(kwat/ha)
1 Padi 154 - -
2 Jagung 89 - -
3 Kedelai 77 - -
4 Kacang tanah 20 - -
5 Ketela pohon 0 - -
4
Keadaan geografis yang dimiliki oleh Desa Mojokrapak Dengan
kondisi yang berbeda dengan desa-desa yang lain di Kabupaten Jombang
dimana kondisi tersebut adalah:
1. Ketinggian Permukaan Laut : ± 26 Mpl
2. Banyaknya Curah Hujan : 1478 Mm/th
3. Topografi : wilayah datar
4. Suhu Udara rata-rata : 30°C - 32°C
2.2 Demografi / Kependudukan
Penduduk Desa Mojokrapak menurut data sensus pada akhir tahun
2014 berjumlah 5819 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 2890 jiwa dan
perempuan 2929 jiwa. Distribusi penduduk desa berdasarkan umur
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Desa Mojokrapak Berdasarkan usia Tahun 2014No Golongan Umur Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-Laki Perempuan1 0 - 4 tahun 248 232 480 8,2
2 5 - 9 tahun 243 229 472 8,1
3 10 - 14 tahun 237 241 478 8,2
4 15 - 19 Tahun 256 248 504 8,6
5 20 - 24 Tahun 221 217 438 7,5
6 25 - 29 tahun 215 224 439 7,5
7 30 - 34 tahun 217 229 446 7,6
8 35 - 39 tahun 217 222 439 7,5
9 40 - 44 tahun 219 228 447 7,6
10 45 - 49 tahun 203 214 417 7,1
11 50 - 59 tahun 326 310 636 10,9
12 60 tahun ke atas 289 335 624 10,7
Jumlah 2890 2929 5819 100%
5
Gambar 2.1 Distribusi Penduduk Desa Mojokrapak Berdasarkan usia Tahun 2014
Dari data tersebut, didapatkan jumlah penduduk usia produktif
(umur 15-50 tahun) sebanyak 3130 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia
non produktif (usia 0-15 tahun dan usia >50 tahun) sebanyak 2690 jiwa.
Jadi, di Desa Mojokrapak penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan
penduduk usia non produktif.
Tabel 2.4. Pertumbuhan Penduduk Desa Mojokrapak Tahun 2014
No. Pertumbuhan Jumlah1. Angka kelahiran 109 orang2. Pindah/Datang 20 orang
Jumlah 129 orang3. Angka kematian 72 orang4. Pindah/pergi 16 orang
Jumlah 88 orangJumlah pertumbuhan 41 orang
Gambar 2.2Pertumbuhan Penduduk Desa Mojokrapak Tahun 2014
6
2.3 Pemerintahan
Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu
oleh aparat pemerintah lainnya. Tabel 2.5 menunjukkan jumlah dan jabatan
aparat pemerintahan desa.
Tabel 2.5. Jabatan danJumlah Aparat Pemerintahan Desa
No. Jabatan Jumlah
1 Kepala desa 1
2 Sekretaris 1
3 Ka. Ur. Pemerintahan 1
4 Ka. Ur. Pembangunan 1
5 Ka. Ur. Kesra 1
6 Ka. Ur. Keuangan 1
7 Ka. Ur. Umum 1
8 Ketua Dusun 7
9 Ketua RW 12
10 Ketua RT 64
Tabel 2.6 Prasarana Pemerintahan
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Kantor desa/kelurahan 1 Baik
2 Kantor/balai dusun 7 Baik
3 Kantor/balai RW - -
4 Kantor BPD - -
7
Struktur organisasi pemerintahan Desa Mojokrapak
8
Bidang Keuangan
Bidang Umum
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)KEPALA
DESA
SEKRETARIS DESA
Bidang Pembangunan
Bidang Pemerintahan
Bidang Kesra
Dusun Mojokrapak
2.4 Agama
Distribusi penduduk Desa Mojokrapak berdasarkan agama dapat
dilihat pada Tabel 2.7
Tabel 2.7. Komposisi Penduduk Berdasarkan AgamaNo. Agama Jumlah %
1 Islam 5777 99,3
2 Kristen Protestan - -
3 Kristen Katolik 42 0,7
4 Hindu - -
5 Budha - -
6 Lain-lain - -
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh penduduk Desa
Mojokrapak beragama Islam.
2.5 Fasilitas Sosial
a. Fasilitas pendidikan formal
Tabel 2.8. Jumlah Fasilitas Pendidikan Formal
No. Uraian Jumlah1 Taman Kanak-kanak 32 Sekolah Dasar
- SD Negeri 2- SD Swasta 0- MI Negeri 0- MI Swasta 1
2 SLTP- SLTP Negeri 1- SLTP Swasta 0
Uraian Jumlah- MTs Negeri 0- MTs Swasta 0
3 SLTA- SMU Negeri 0
9
- SMU Swasta 1- SMK Negeri 0- SMK Swasta 0
4 Perguruan Tinggi 0
b. Fasilitas pendidikan non formal
Tabel 2.7. Jumlah fasilitas pendidikan non formal
No. Uraian Jumlah
1 Keagamaan
- TPQ/TPA 4
- Pondok pesantren 0
2 Kursus/keterampilan 0
c. Sarana ibadah
Tabel 2.8. Jumlah sarana ibadah
No Uraian Jumlah
1 Musholla/Langgar/Surau 37
2 Masjid 5
3 Gereja 0
4 Vihara 0
5 Pura 0
2.6 Pendidikan
Data pendidikan di desa Mojokrapak dapat dilihat pada tabel 2.7
berikut :
Tabel 2.9 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
Penduduk
Persentase
1 Belum/sudah tidak sekolah 110 2.53%
2 SD 1971 45.37%
10
3 SLTP 1318 30.34%
4 SLTA/SMK 714 16.44%
5 Perguruan Tinggi 231 5.32%
TOTAL 4344 100 %
Dari tabel dan gambar di atas, didapatkan jumlah penduduk belum
sekolah/sudah tidak sekolah sebesar 2.53% (110 orang), pendidikan tingkat
SD sebesar 45.37% (1971 orang), pendidikan tingkat SLTP sebesar 30.34%
(1318 orang), pendidikan tingkat SLTA sebesar 16.44% (714 orang), dan
pendidikan tingkat perguruan tinggi sebesar 5.32% (231 orang).
2.7 Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar masyarakat Desa Mojokrapak bekerja sebagai
buruh tani. Sebaran pekerjaan penduduk Desa Mojokrapak dapat dilihat
pada tabel dan gambar berikut:
Tabel 2.10 Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
No. Uraian Jumlah1 Petani 617 orang2 Buruh tani 1026 orang3 Buruh/swasta (Pengumpul sawah) -4 PNS 162 orang5 Tukang batu/kayu 115 orang6 Pedagang 171 orang7 Angkutan 9 orang8 Pensiunan 231 orang9 ABRI/POLRI 17 orang
11
Gambar 2.5. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian
penduduk Desa Mojokrapak, terbanyak sebagai buruh tani, yakni sebanyak
1026 orang
2.8 Kesehatan
2.8.1 Fasilitas dan tenaga kesehatan
Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan ditunjukkan dalam
tabel berikut :
Tabel 2.11Fasilitas dan tenaga kesehatan
No Fasilitas Jumlah1 Rumah Sakit Umum 02 Rumah Bersalin 03 PUSKESMAS 04 Puskesmas Pembantu 15 Tempat praktek dokter umum 16 Polindes 07 Posyandu lansia 28 POSYANDU bayi dan BALITA 89 Apotik 010 Dokter Umum 111 Dokter Gigi 012 Dokter Spesialis 0
12
13 Bidan desa 114 Perawat 215 Kader kesehatan 3816 Dukun terlatih/dukun bayi 0
2.8.2 Morbiditas
Penyakit terbanyak di Desa Mojokrapak
Tabel 2.12 Penyakit terbanyak di Puskesmas Pembantu Mojokrapak tahun 2014
No Penyakit Jumlah Persentase1 Myalgia 369 kasus 29,63%2 ISPA 319 kasus 25,62%3 Gastritis 213 kasus 17,11%4 Bronchitis 101 kasus 8,11%5 Hipertensi 94 kasus 7,55%
6 Diabetes Mellitus 91 kasus 7,31%7 Diare 20 kasus 1,61%8 Dermatitis 19 kasus 1,53%9 Amobiasis 10 kasus 0,81%10 Superficial injury of unspecified
body region9 kasus 0,72%
JUMLAH 1245 kasus 100%
2.9 Sanitasi dan Kesehatan Perumahan
Tabel 2.12. Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Mojokrapak akhir tahun
2014
No
Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan
N % N % - +1. Cakupan air bersih 2163 79% 1980 91% 12%2. Cakupan penggunaan
jamban2163 79 % 1887 87% 8%
3. Jumlah TPS 14 Limbah: Rumah dengan
SPAL2163 10% 497 23% 13%
13
Tabel 2.13 Sarana Air minum dan Kondisi sarana air minum
No.
Uraian Jumlah % Keterangan
1 Sumur gali 12 0,5%2 Sumur pompa 485 22,4%3 Mata air -4 PDAM 1690 78,1%5 Sungai -
Gambar 2.8 Sarana Air minum
Tabel 2.14 Jenis dan distribusi rumah
No. Uraian Jumlah1 Rumah Tembok 2053 unit2 Rumah setengah tembok 43 unit3 Rumah Papan 0 unit4 Rumah bilik/gedeg 67 unit
Jumlah 2163 unit
Gambar 2.9Jenis dan distribusi rumah
14
BAB 3
ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN
LEMBAR KERJA 1
A. STATUS KESEHATAN
No Indikator/Data Perbandingan Problem
Data Wilayah Provinsi Nasional Problem Strenght
No
1. IMR 0 0 0 0 - - -2. MMR 0 0 0 0 - - -3. Morbiditas
prevalence TB paru
100% 100% 100% 100% - √ -
4. ISPA 25,62% 30% - - - √ 4,38%5. Diare 1,61% 25% - - - √ 23,39%
B. Status Upaya Kesehatan
NO Jenis KegiatanTarget Realisasi Kesenjangan
N % N % + -
II Kesehatan Ibu dan Anak
1. Kesehatan Ibu
a. Ibu hamil
1. K1 110 95% 118 107% 12% -
2. K4 110 95% 109 99,1% 4,1% -
3. Resti ditemukan Nakes 110 20% 11 10% - 10%
4. Bumil resti dirujuk - - - - -
5. Tablet Fe 110 80% 112 101,3% 21,3 % -
b. Ibu bersalin
Ditolong NaKes 105 95% 96 90,4% - 4,6%
c. Bufas
15
1. Bufas yang mendapat
pelayanan nifas105 95% 96 90,4 % - 4,6%
2. Kesehatan Anak
- KN2 98 95% 92 93,8% - 1,2%
- Kunjungan bayi 98 90% 96 97,9% 7,9% -
- Kunjungan balita 387 90% 380 98,2% 8,2% -
- Asi eksklusif 93 70% 78 83,87% 13,87% -
- BBLR - - 6 - - -
- Neonatus resti 15 90% 11 73,3% - 17,7%
- Rujukan neonatus resti - - - - - -
III Imunisasi
- BCG 98 95 % 93 95% - -
- DPT/Hb 1 98 95 % 126 128,6% 33,6% -
- DPT/Hb 2 98 90% 117 119,4% 29,4% -
- DPT/Hb 3 98 90 % 108 110,2 20,2% -
- POLIO 1 98 95 % 93 95% - -
- POLIO 2 98 90 % 129 131,6% 41,6% -
- POLIO 3 98 90% 114 116,3% 26,3% -
- POLIO 4 98 90 % 97 98,9% 8,9% -
- HEPATITIS Unijek 98 90 % 85 86,7% - 3,3%
- CAMPAK 98 90 % 97 98,9 8,9% -
IV Keluarga Berencana
- Cakupan peserta KB aktif 779 80% 733 94,1% 15% -
- Cakupan peserta KB Baru 1140 - 97 - -
V GIZI
- K/S 100% 108,7% 8,7 -
- D/S 100% 104,9% 4,9 -
- N/S 80% 77,2% - 2,8%
- N/D 70% 81,7% 21,7 -
- BGM <13% 0,4% 12,6% -
16
K/S = cakupan kegiatan N/D = keberhasilan penimbangan
N/S = kenaikan berat badan D/S = partisipasi masyarakat
BGM= Bawah Garis Merah
Keterangan:
S : Jumlah semua balita di Desa Mojokrapak = 485
K : Balita yang memiliki KMS = 527
D : Balita yang datang ke Posyandu = 509
N : Balita yang datang ke Posyandu dan Berat Badan meningkat = 375
BGM : Bawah Garis Merah = 2
C. Status Lingkungan
No
Indikator/Data
P`erbandingan ProblemDat
aWilaya
hProvi
nsiNasion
alProble
mStreng
htNo
1.Cakupan air
bersih79 %
67,73% - 11,27% -
2.Limbah: Rumah
dengan SPAL23% 13,50% 9.50%
3.
Keadaan Perumahan :
- Tembok- Setengah
tembok
94 %
1,98%
4.Rumah dengan jamban
87% 79% 8% -
5. Demografi - - -
17
BAB 4
PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS
LEMBAR KERJA 2
RESUME PERMASALAHAN
Penyajian daftar permasalahan dari data yang ada
No PERMASALAHAN KOMENTAR
P2M
1. Prevalensi myalgia
Menduduki peringkat
1 dari 10 penyakit
terbanyak (29,63%)
Psikobiologi:
Terbanyak pada usia lanjut (lansia)
Lifestyle:
Kurangnya pengetahuan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya olahraga untuk menjaga stamina dan
kebugaran tubuh
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani
Health Services:
Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang pentingnya
kebutuhan nutrisi pada lansia
18
KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA)
1. Kesenjangan Resti
ditemukan Nakes
(-10%)
Psikobiologik:
Penyakit HT, DM, dan penyakit genetic lainnya pada
masa kehamilan.
Kurangnya kesadaran ANC pada masa kehamilan
Lifestyle:
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
resti.
Diet dan Pola makan yang tidak benar semasa
kehamilan
Beban kerja yang berlebihan pada ibu hamil
Health care service:
Kurangnya koordinasi tenaga kesehatan dengan
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan lain (BPS, RS)
untuk mendeteksi atau menangani ibu hamil resiko
tinggi
Enviroment:
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya suami siaga
2. Ibu bersalin yang
ditolong nakes (-
4,6%)
Psikobiologi
Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Life styles
Kurangnya kesadaran / pengetahuan masyarakat
untuk melakukan persalinan yang aman pada tenaga
19
kesehatan
Health care services
Kurangnya sistem pencatatan dan pelaporan
deteksi ibu bersalin.
Kurangnya koordinasi dengan BPS sehingga
menyebabkan kesenjangan antara data sasaran dan
data nyata.
Environtment :
Rendahnhya tingkat pendidikan masyarakat
3. Bufas yang mendapat
pelayanan nifas
(-4,6%)
Psikobiologi
Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Life styles
Kurangnya kesadaran / pengetahuan masyarakat
untuk melakukan pelayanan nifas pada tenaga
kesehatan
Health care services
Kurangnya sistem pencatatan dan pelaporan
deteksi ibu nifas
Kurangnya koordinasi dengan BPS sehingga
menyebabkan kesenjangan antara data sasaran dan
data nyata.
Environment
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
4. KN 2 (-1,2%) Psikobiologi
20
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk
kesehatan bayinya
Lifestyle
Mitos bayi tidak boleh keluar rumah bila usia kurang
dari 36 hari
Health care services
Kurangnya pemantauan tenaga kesehatan terhadap
bayi yang tidak hadir dalam pelayanan kesehatan
5. Neonatus Resti
(-17,7%)
Psikobiologi
Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Lifestyle
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap neonatus
resiko tinggi
Health Cares Services
Kurangnya pelaporan dan pencatatan dari tenaga
kesehatan tentang neonatus resti
Kurangnya sosialisasi oleh tenaga kesehatan tentang
neonatus resti
IMUNISASI
1. Hepatitis (-3,3%) Psikobiologi :
Adanya bayi yang lahir dengan resiko tinggi
Lifestyle :
Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat
21
pentingnya imunisasi hepatitis
Kepercayaan bila setelah imunisasi bayi akan
menjadi sakit (panas)
Health cares service
Kurangnya koordinasi dengan tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan lain
Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya imunisasi
hepatitis
GIZI
1. N/S (-36.8%) Faktor psikobiologi
Keadaan sosial-ekonomi yang rendah
Menu makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tumbuh kembang balita
Anak jajan sembarangan
Faktor lingkungan/Environment
Panutan pemberian makanan yang gizinya seimbang
tidak ada.
Faktor perilaku / Lifestyles
Kurangnya makan makanan yang bergizi
Tidak telaten memberikan makan kepada anaknya
Pelayanan kesehatan
Promosi dan perkenalan makanan gizi seimbang pada
anak balita yang masih kurang
22
Kurangnya perhatian kader kesehatan akan pola/jenis
makanan yang benar pada anak.
23
RESUME FAKTOR PENDUKUNG
Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada
FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
1. •Jumlah Nakes 1 orang (bidan)
•Jumlah kader kesehatan yang
aktif : 38 orang
•Jumlah Posyandu : 8 buah
Letak dari Puskesmas induk mendukung
pencapaian program KIA namun masih
didapatkan kendala wilayah yang cukup
luas, sedangkan Nakes masih terbatas.
2 Kesenjangan K1 (+12%) Kesadaran warga desa untuk melakukan
persalinan secara aman.
Terjangkaunya biaya persalinan di Bidan
desa.
Tidak adanya dukun bersalin di Desa
Mojokrapak sehingga tiap kali persalinan
ada kontrol dari Bidan desa.
Aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang
pentingnya ANC saat kehamilan
3 Kesenjangan K4 (+4.1%) Kesadaran warga desa untuk melakukan
persalinan secara aman.
Terjangkaunya biaya persalinan di Bidan
desa.
Tidak adanya dukun bersalin di Desa
24
Mojokrapak sehingga tiap kali persalinan
ada kontrol dari Bidan desa.
Aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang
pentingnya ANC saat kehamilan
4 Kunjungan Bayi (+7.9%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan tentang
pentingnya memantau perkembangan dan
pertumbuhan anaknya ke Posyandu.
5. Kunjungan Balita (8,2%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan tentang
pentingnya memantau perkembangan dan
pertumbuhan anaknya ke Posyandu.
6. ASI Eksklusif (13,87%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan tentang
pentingnya ASI eksklusif pada pelayanan
kesehatan
IMUNISASI
7 BCG (tidak ada kesenjangan) Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan penyuluhan tentang
pentingnya BCG
8. DPT/Hb 1 (+128.6%) Aktifnya tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi pentingnya 9. DPT/Hb 2 (+119,4%)
10. DPT/Hb 3 (+110,2%)
25
imunisasi hepatitis dan DPT.
11. Polio 1 (tidak ada kesenjangan) Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi pentingnya
imunisasi polio
Masyarakat tidak merasa enggan
melakukan imunisasi polio yang cukup
mudah yaitu diberikan melalui mulut
12. Polio 2 (+41,6%)
13. Polio 3 (+ 26,3%)
14. Polio 4 (+8,9%)
15. Campak (+5.2%) Masyarakat sudah mengetahui tentang
pentingnya imunisasi campak untuk
mencegah terjadinya penyakit campak di
kemudian hari
GIZI
16. BGM (1=<8) Tindakan preventif yang tepat dari
nakes setempat dengan adanya TFC
KELUARGA BERENCANA
17. Cakupan peserta KB aktif
(+14,1%)
Cukupnya tenaga kesehatan,seperti Bidan
untuk memenuhi pelayanan medis. Sehingga
cukup berpengaruh dalam mendapatkan
informasi dan pelayanan program KB
Adanya jampersal yang memberikan
fasilitas KB gratis pada ibu bersalin.
18. Cakupan peserta KB baru : 97
LINGKUNGAN
26
19. Cakupan air bersih (91%) Aktifnya perangkat desa dan petugas
kesehatan untuk menggalakkan hidup bersih
Pelayanan kebutuhan terhadap air
minum/air bersih di Desa Mojokrapak
terlayani melalui sumur gali, dan PDAM
20. Rumah dengan Jamban (87%) Adanya program bantuan dari
pemerintah dan puskesmas untuk
pembangunan jamban.
Aktifnya perangkat desa dan petugas
kesehatan untuk menggalakkan hidup bersih
27
LEMBAR KERJA 3
PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN
Myalgia : menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak (29,63%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 5
Keseriusan 5
Feasibility 5
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 15
KIA: Didapatkan Kesenjangan resti ditemukan Nakes (-58.3%) Kesenjangan ibu
bersalin ditolong nakes (-4,6%), Kesenjangan Bufas mendapat pelayan nifas (-
4,6%) Kesenjangan KN2 (-1,2%), Kesenjangan Neonatus Resti (17,7%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 6
Keseriusan 6
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18
Imunisasi : Didapatkan kesenjangan imunisasi Hepatitis (-3,3%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 5
Keseriusan 5
Feasibility 4
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
28
Gizi : Didapatkan kesenjangan N/S (-2,8%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 3
Keseriusan 5
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 16
DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN DESA MOJOKRAPAK
NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS
1 KIA 18
2. Gizi 16
3 Myalgia 15
4 Imunisasi 14
29
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA
STATUS KESEHATAN
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
P2M
1. Myalgia Lifestyle :
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya olahraga untuk
menjaga stamina dan
kebugaran tubuh
Kurangnya pengetahuan
mengonsumsi makanan
bergizi seimbang.
Health Services:
Kurang aktifnya tenaga
kesehatan dalam melakukan
upaya penyuluhan tentang
pentingnya kebutuhan nutrisi
pada lansia
- Bidan desa: 1 orang
- Kegiatan keagamaan
dan peran tokoh
masyarakat aktif
- KIE petugas
kesehatan untuk aktif
melakukan
penyuluhan tentang
faktor resiko myalgia
dan pencegahannya
- Posyandu lansia aktif
: 2
30
STATUS UPAYA KESEHATAN
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
KIA
1. Adanya
kesenjangan pada
KIA pencapaian
program kerja,
yaitu Kesenjangan
resti ditemukan
Nakes,
Kesenjangan ibu
bersalin ditolong
nakes, Kesenjangan
Bufas mendapat
pelayan nifas,
Kesenjangan KN2,
Kesenjangan
Neonatus Resti
Lifestyle
Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat
terutama ibu hamil dengan
resiko tinggi
Kurangnya kesadaran /
pengetahuan masyarakat
untuk melakukan persalinan
yang aman pada tenaga
kesehatan
Kurangnya kesadaran diri
para orangtua untuk
meluangkan waktu dengan
melakukan kunjungan ke
posyandu
Health Cares Services
Kurangnya sistem pencatatan
dan pelaporan deteksi ibu
bersalin.
Kurangnya koordinasi dengan
BPS sehingga menyebabkan
kesenjangan antara data
- Tenaga kesehatan (1
bidan, 38 kader aktif),
yang telah aktif
memberikan
penyuluhan, baik ke
kader maupun
masyarakat
- Sarana transportasi
relatiif mudah
- Posyandu balita : 8
31
sasaran dan data nyata.
Kurang aktifnya nakes
(karena faktor kurangnya
SDM dan luasnya wilayah)
dalam melakukan upaya
penyuluhan tentang ibu
bersalin resti serta neonatus
resti
Environment
Sosial ekonomi yang masih
rendah
STATUS IMUNISASI
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
IMUNISASI
1. Adanya
kesenjangan pada
status Imunisasi
Hepatitis
Psikobiologi
Adanya bayi yang lahir
dengan resiko tinggi
Lifestyle
Kurangnya pengetahuan ibu
tentang manfaat pentingnya
imunisasi hepatitis
Health Cares Service
Kurangnya koordinasi dengan
- Bidan desa: 1 orang
- Kader aktif: 38 orang
- Posyandu: 8 buah
- KIE petugas kesehatan
untuk aktif melakukan
penyuluhan.
32
tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan lain
Kurangnya sosialisasi tentang
pentingnya imunisasi hepatitis
STATUS GIZI
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
GIZI
1. Adanya
kesenjangan pada
status Gizi
Psikobiologi
Keadaan sosial-ekonomi
yang rendah
Environment
Panutan pemberian makanan
yang gizinya seimbang tidak
ada.
Lifestyles
Kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap
pentingnya gizi balita
Kurangnya makan makanan
yang bergizi
Health Cares Service
Promosi dan perkenalan
makanan gizi seimbang pada
- Bidan desa: 1 orang
- Kader aktif: 38 orang
- Posyandu: 8 buah
- TFC
- KIE petugas kesehatan
untuk aktif melakukan
penyuluhan.
33
anak balita yang masih
kurang
34
LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI
A. Status Kesehatan
Myalgia
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang
faktor resiko dan pencegahan myalgia
Y N Y Y Y
2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya makanan bergizi seimbang dan pentingnya
olahraga
Y N Y Y Y
3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y
4 Memaksimalkan kegiatan posyandu lansia Y N Y Y Y
B. Status Upaya Kesehatan
KIA : Kesenjangan pada program KIA
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil
tentang ibu hamil resiko tinggi, neonatus resiko tinggi,
pentingnya persalinan dan layanan nifas oleh tenaga
kesehatan
Y N Y Y Y
2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara
memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan
kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta
mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian
penghargaan untuk kader
Y N Y Y Y
3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar
memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar terus
memantau pertumbuhan balita ke posyandu sampai usia 5
tahun
Y N Y Y Y
4 Memaksimalkan kegiatan kelas ibu hamil Y N Y Y Y
35
C. Status Imunisasi
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil
dan ibu menyusui tentang pentingnya imunisasi pada
bayi
Y N Y Y Y
2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara
memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan
kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta
mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian
penghargaan untuk kader
Y N Y Y Y
3 Meghimbau ibu-ibu agar rutin datang ke posyandu dan
melakukan imunisasi lengkap
Y N Y Y Y
4 Meningkatkan peran aktif tokoh masyarakat agar
memotivasi masyarakat guna mengimunisasi anaknya
sesuai anjuran
Y N Y Y Y
D.Status gizi
Tingginya kesenjangan gizi
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar
memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau terus
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita ke
posyandu sampai usia 5 tahun
Y N Y Y Y
2 Memaksimalkan program TFC Y N Y Y Y
3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y
36
BAB 5
RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI
LEMBAR KERJA 6.
PLAN OF ACTION
STATUS KESEHATAN
1. Permasalahan : Myalgia di desa Mojokrapak
Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian Myalgia di desa
Mojokrapak
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa Mojokrapak
37
No Strategi
intervensi
Setting dan Metode Target
populasi
Peran dan
tanggung jawab
Sumber
daya
Evaluasi
1Sosialisasi/
penyuluhan
tentang faktor
resiko
myalgia dan
pencegahann
ya.
Setting :
PKM/posyandu
lansia
Metode:Melakukan
penyuluhan
terhadap
Masyarakat
Mojokrapak
terutama lansia
Lansia desa
mojokrapak
Nakes /kader:
penyuluhan
Posyand
u/PKM
Nakes
Kader
Menurunny
a angka
kesakitan
akibat
Myalgia
2Sosialisasi/
penyuluhan
Makanan
bergizi
seimbang
Setting :
PKM/Posyandu
Metode:Melakukan
penyuluhan
terhadap
Masyarakat
Mojokrapak
Semua
Masyarakat
Nakes
/kader/tokoh
masyarakat:
penyuluhan,
Posyand
u/PKM
Nakes
Kader/ ,t
okoh
masyara
kat
Meningkat
nya
kesadaran
masyarakat
untuk
makan
makanan
bergizi
seimbang
3.Senam lansia
(prolanis)
Setting :
PKM/posyandu
lansia
Metode:Melakukan
kegiatan olahraga
untuk
menggalakkan
hidup sehat
Seluruh
lansia
Nakes/ kader
penyuluhan
Posyand
u/ PKM
Nakes
Kader
Meningkat
nya
kesadaran
masyarakat
untuk
hidup sehat
KETERANGAN
38
No Nama Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Foto
1 Penyuluhan
Tentang lansia
11 Februari
2015
posyandu
2 Senam Prolanis 11 Februari
2015
Posyandu
STATUS UPAYA KESEHATAN
1. Permasalahan :kesenjangan pada Cakupan KIA di desa Mojokrapak
Tujuan jangka panjang : Meningkatnya cakupan KIA sesuai target
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program cakupan KIA berupa peningkatan
KN2 , cakupan pencapaian ibu resti ditemukan nakes, bulin oleh nakes, pelayanan
bufas oleh nakes, neonatus resti di desa Mojokrapak
39
No Strategi intervensi Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
daya
Evaluasi
1 Penyuluhan pada
masyarakat
tentang
pentingnya
pengetahuan
tentang ibu hamil
dengan resiko
tinggi, neonatus
resiko tinggi,
bulin oleh nakes,
pelayanan bufas
oleh nakes
Setting :
polindes/posyand
u
Metode:
Penyuluhan di
posyandu
Semua
pasutri baru
nikah,
semua ibu
hamil,
Semua ibu
yang
memeiliki
bayi dan
balita dari
usia 0-60
bulan
Nakes
/kader:
penyuluhan
Polindes
/PKM
Nakes
Kader
Tercapainy
a cakupan
ibu hamil
resti,
neonatus
resti, bulin
oleh nakes,
pelayanan
bufas oleh
nakes
2 Peningkatan
kinerja kader
Setting :
Tempat
kerja/posyandu
Metode :
pembinaan kader,
serta
pengumpulan
masyarakat untuk
Kader
Nakes
- Nakes: pro
aktif dalam
kinerja
pembimbing
an ke
posyandu,
- PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
Polindes
/PKM
Nakes
Kader
msyarak
at
Tercapainya
peningkatan
kinerja
kader
kesehatan di
Desa
Mojokrapak,
serta
pengetahuan
masyarakat
di Desa
Mojokrapa
3 Pemasangan
pamflet dan
poster di tempat
Setting :
Tempat umum,
pusat keramaian
Masyarakat
umum
Nakes :
Menyusun
dan
Nakes
Kader
Sarana
Peningkatan
jangkauan
40
umumMetode :
Poster dan
pamflet
menyebarkan
pamflet dan
poster
Kader :
menyebarkan
pamflet dan
poster
Danaposyandu
KETERANGAN
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Foto
1 Penyuluhan bumil, imunisasi dan pembinaan kader
17 Februari 2015
Posyandu
41
2 Pemasangan poster dan pamflet
10 maret 2015
Tempat umum
2. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian imunisasi
Tujuan jangka panjang: Meningkatkan cakupan imunisasi
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu tentang
pentingnya imunisasi bagi balita
42
Strategi intervensi Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
daya
Evaluasi
1 Penyuluhan pada
ibu-ibu hamil dan
ibu menyusui
memiliki tentang
pentignya
imunisasi
Setting :
polindes/posyand
u
Metode:
Penyuluhan di
posyandu
Semua ibu
hamil dan
ibu
menyusui
Nakes
/kader:
penyuluhan
Polindes
/PKM
Nakes
Kader
Tercapainy
cakupan
imunisasi
2 Peningkatan
kinerja kader
Setting :
Tempat
kerja/posyandu
Metode :
pembinaan kader,
serta
pengumpulan
masyarakat
Kader
Nakes
- Nakes: pro
aktif dalam
kinerja
pembimbing
an ke
posyandu,
- PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
Polindes
/PKM
Nakes
Kader
msyarak
at
Tercapainy
a
peningkata
n kinerja
kader
kesehatan
di Desa
Mojokrapa
k, serta
pengetahua
n
masyarakat
di Desa
Mojokrapa
k
3 Pemasangan
pamflet dan
poster di tempat
Setting :
Tempat umum,
pusat keramaian
Masyarakat
umum
Nakes :
Menyusun
dan
menyebarkan
Nakes
Kader
Sarana
Peningkatan
jangkauan
posyandu
43
umumMetode :
Poster dan
pamflet
pamflet dan
poster
Kader :
menyebarkan
pamflet dan
poster
Dana
KETERANGAN
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Foto
1 Penyuluhan bumil, imunisasi dan pembinaan kader
17 Februari 2015
Posyandu
44
2 Pemasangan poster dan pamflet
10 maret 2015
Tempat umum
3. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian gizi
Tujuan jangka panjang: Meningkatkancakupan gizi
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu tentang
pentingnya gizi bagi balita
45
No Strategi intervensi Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
daya
Evaluasi
1 Penyuluhan pada
ibu-ibu yang
memiliki balita
tentang pentignya
gizi bagi balita
Setting :
polindes/posyand
u
Metode:
Penyuluhan di
posyandu
Semua ibu
yang
memeiliki
bayi dan
balita dari
usia 0-60
bulan
Nakes
/kader:
penyuluhan
Polindes
/PKM
Nakes
Kader
Tercapainy
a angka
kunjungan
balita ke
posyandu
dan TFC
2 Peran aktif tokoh
masyrakat
Setting :
Pertemuan warga
Metode :
memberikan
pesan khusus
Masyarakat
umum
Nakes :
menciptakan
hubungn
yang baik
dengan tokoh
masyarakat
Tokoh
masyarakat :
memberikan
pesan pada
anggota
masyarakat
Nakes
Tokoh
masyara
kat
Peningkata
n
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
kunjungan
ke
posyandu,
sehinnga
bisa
tercapai
cakupan
status gizi
yang
setingi
tingginya
3 Pemasangan Setting :
Tempat umum, Masyarakat
Nakes :
Menyusun Nakes Peningkatan
46
pamflet dan
poster di tempat
umum
pusat keramaian
Metode :
Poster dan
pamflet
umumdan
menyebarkan
pamflet dan
poster
Kader :
menyebarkan
pamflet dan
poster
Kader
Sarana
Dana
jangkauan
posyandu
KETERANGAN
No Nama Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Foto
1 Penyuluhan
Tentang Gizi dan
Pertemuan warga
22 Februari
2015
Balai Desa
2 Pemasangan poster
dan pamflet
10 maret 2015 Tempat umum
47
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan diagnosa komunitas Desa Mojokrapak yang
mengacu pada profil Desa Mojokrapak tahun 2014 dan profil pencapaian
kegiatan polindes Mojokrapak pada akhir tahun 2014 dapat disimpulkan
bahwa prioritas permasalahan desa Mojokrapak yang paling utama adalah
KIA, myalgia, imunisasi, dan gizi.
.
6.2 Saran
- Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh
sehingga didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan
yang tepat sasaran.
- Adanya koordinasi antara BPS dan puskesmas sehingga mengurani
kesenjangan antara data yang didapatkan dari BPS dan data nyata di
puskesmas.
- Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa mengurangi
masalah kesehatan yang ada.
- Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi
warga untuk menciptakan hidup sehat.
48
DAFTAR ACUAN
Profil Desa Mojokrapak Kabupaten Jombang 2014
Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia 2014
Rencana pembangunan jangka menengah Desa Mojokrapak 2014
Laporan UCI Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KIA Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KB Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014
Laporan Gizi Desa Mojokrapak periode Januari – Desember 2014
Laporan Kesling Desa Mojokrapak periode Januari – Desember 2014
49