dnklsamdkl

68
BAB 1 PENDAHULUAN Diagnosa komunitas merupakan salah satu ketrampilan yang penting bagi dokter dalam menjalankan profesinya. Proses diagnosis merupakan proses mengidentifikasi permasalahan, faktor penyebab masalah dan sumber daya terkait secara sistematis dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Proses tersebut menjadi bagian awal yang penting sebagai dasar dalam menetapkan permasalahan dan strategi pemecahan secara adekuat yang dapat diterapkan dalam berbagai disiplin dan ruang lingkup. Millenium Development Goals (MDG’s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak- hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, 1

description

mdsalkmdklmsa

Transcript of dnklsamdkl

Page 1: dnklsamdkl

BAB 1

PENDAHULUAN

Diagnosa komunitas merupakan salah satu ketrampilan yang penting bagi

dokter dalam menjalankan profesinya. Proses diagnosis merupakan proses

mengidentifikasi permasalahan, faktor penyebab masalah dan sumber daya terkait

secara sistematis dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Proses tersebut

menjadi bagian awal yang penting sebagai dasar dalam menetapkan permasalahan

dan strategi pemecahan secara adekuat yang dapat diterapkan dalam berbagai

disiplin dan ruang lingkup.

Millenium Development Goals (MDG’s) atau tujuan pembangunan

millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia

melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8

(delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,

mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan

kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular

lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam

pembangunan.

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun

berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna

menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksuddalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya

adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa

1

Page 2: dnklsamdkl

bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil

guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan yang

mandiri yang terdepan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan dana masyarakat melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat (JPKM); unit ini mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.Setiap

Puskesmas mempunyai program upaya kesehatan wajib yang sama yakni program

Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular dan Pengobatan.

Desa Mojokrapak merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Tembelang

.Pelayanan yang prima sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tembelang dan

sekitarnya, salah satunya adalah oleh masyarakat Desa Mojokrapak. Pelayanan

prima tersebut diharapkan oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah

dan ke bawah dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Minat masyarakat untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan ini terus meningkat. Untuk mewujudkan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

tersebut, maka perlu dilakukan pengamatan serta evaluasi setiap tahunnya.

2

Page 3: dnklsamdkl

BAB 2

DATA PEMANTAUAN WILAYAH

2.1 Geografi

Desa Mojokrapak merupakan salah satu Desa yang terletak di

Kecamatan Tembelang. Secara umum karakteristik wilayah Desa

Mojokrapak dapat dilihat dari aspek fisik yang meliputi letak, luas,

topografi, dan kondisi iklim.

Desa Mojokrapak merupakan Desa yang terletak ± 15 Km dari

pusat pemerintahan Kecamatan Tembelang. Secara administratif Desa

Mojokrapak memiliki batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Pesantren Kecamatan Tembelang

Sebelah Selatan : Kecamatan Jombang

Sebelah Barat : Kecamatan Megaluh

Sebelah Timur : Desa Tamping Mojo Kecamatan Tembelang

Desa Mojokrapak terdiri dari 7 Dusun 12 RW (Rukun Warga) dan

64 RT (Rukun Tetangga). Perician dusun tersebut sebagai berikut :

a. Dusun Mojokrapak : 64 RT dan 12 RW

Luas wilayah Desa Mojokrapak 44.925 Ha dengan rincian

pemanfaatan sebagai berikut :

3

Page 4: dnklsamdkl

Tabel 2.1. Luas Tanah Menurut Penggunaan

No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha)

1 Permukiman/Perumahan 88,05

2 Sawah 614.94

3 Tegal -

4 Hutan -

5 Lainnya -

Sebagian besar Desa Mojokrapak adalah berupa daratan. Secara agraris

tanah sawah juga relative luas sebagai lahan penanaman untuk tanaman semusim.

Ada beberapa komoditi yang banyak diusahakan oleh para petani di Desa

Mojokrapak yang dianggap sesuai dengan kondisi lahan yang ada, yaitu sebagai

berikut

Tabel 2.2 Komoditas Pertanian di Desa Mojokrapak tahun 2014

No Komoditas Luas lahan panen ( ha)

Produski

(kwt)

Jumlah

(kwat/ha)

1 Padi 154 - -

2 Jagung 89 - -

3 Kedelai 77 - -

4 Kacang tanah 20 - -

5 Ketela pohon 0 - -

4

Page 5: dnklsamdkl

Keadaan geografis yang dimiliki oleh Desa Mojokrapak Dengan

kondisi yang berbeda dengan desa-desa yang lain di Kabupaten Jombang

dimana kondisi tersebut adalah:

1. Ketinggian Permukaan Laut : ± 26 Mpl

2. Banyaknya Curah Hujan : 1478 Mm/th

3. Topografi : wilayah datar

4. Suhu Udara rata-rata : 30°C - 32°C

2.2 Demografi / Kependudukan

Penduduk Desa Mojokrapak menurut data sensus pada akhir tahun

2014 berjumlah 5819 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 2890 jiwa dan

perempuan 2929 jiwa. Distribusi penduduk desa berdasarkan umur

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Desa Mojokrapak Berdasarkan usia Tahun 2014No Golongan Umur Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-Laki Perempuan1 0 - 4 tahun 248 232 480 8,2

2 5 - 9 tahun 243 229 472 8,1

3 10 - 14 tahun 237 241 478 8,2

4 15 - 19 Tahun 256 248 504 8,6

5 20 - 24 Tahun 221 217 438 7,5

6 25 - 29 tahun 215 224 439 7,5

7 30 - 34 tahun 217 229 446 7,6

8 35 - 39 tahun 217 222 439 7,5

9 40 - 44 tahun 219 228 447 7,6

10 45 - 49 tahun 203 214 417 7,1

11 50 - 59 tahun 326 310 636 10,9

12 60 tahun ke atas 289 335 624 10,7

Jumlah 2890 2929 5819 100%

5

Page 6: dnklsamdkl

Gambar 2.1 Distribusi Penduduk Desa Mojokrapak Berdasarkan usia Tahun 2014

Dari data tersebut, didapatkan jumlah penduduk usia produktif

(umur 15-50 tahun) sebanyak 3130 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia

non produktif (usia 0-15 tahun dan usia >50 tahun) sebanyak 2690 jiwa.

Jadi, di Desa Mojokrapak penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan

penduduk usia non produktif.

Tabel 2.4. Pertumbuhan Penduduk Desa Mojokrapak Tahun 2014

No. Pertumbuhan Jumlah1. Angka kelahiran 109 orang2. Pindah/Datang 20 orang

Jumlah 129 orang3. Angka kematian 72 orang4. Pindah/pergi 16 orang

Jumlah 88 orangJumlah pertumbuhan 41 orang

Gambar 2.2Pertumbuhan Penduduk Desa Mojokrapak Tahun 2014

6

Page 7: dnklsamdkl

2.3 Pemerintahan

Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu

oleh aparat pemerintah lainnya. Tabel 2.5 menunjukkan jumlah dan jabatan

aparat pemerintahan desa.

Tabel 2.5. Jabatan danJumlah Aparat Pemerintahan Desa

No. Jabatan Jumlah

1 Kepala desa 1

2 Sekretaris 1

3 Ka. Ur. Pemerintahan 1

4 Ka. Ur. Pembangunan 1

5 Ka. Ur. Kesra 1

6 Ka. Ur. Keuangan 1

7 Ka. Ur. Umum 1

8 Ketua Dusun 7

9 Ketua RW 12

10 Ketua RT 64

Tabel 2.6 Prasarana Pemerintahan

No. Uraian Jumlah Keterangan

1 Kantor desa/kelurahan 1 Baik

2 Kantor/balai dusun 7 Baik

3 Kantor/balai RW - -

4 Kantor BPD - -

7

Page 8: dnklsamdkl

Struktur organisasi pemerintahan Desa Mojokrapak

8

Bidang Keuangan

Bidang Umum

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)KEPALA

DESA

SEKRETARIS DESA

Bidang Pembangunan

Bidang Pemerintahan

Bidang Kesra

Dusun Mojokrapak

Page 9: dnklsamdkl

2.4 Agama

Distribusi penduduk Desa Mojokrapak berdasarkan agama dapat

dilihat pada Tabel 2.7

Tabel 2.7. Komposisi Penduduk Berdasarkan AgamaNo. Agama Jumlah %

1 Islam 5777 99,3

2 Kristen Protestan - -

3 Kristen Katolik 42 0,7

4 Hindu - -

5 Budha - -

6 Lain-lain - -

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh penduduk Desa

Mojokrapak beragama Islam.

2.5 Fasilitas Sosial

a. Fasilitas pendidikan formal

Tabel 2.8. Jumlah Fasilitas Pendidikan Formal

No. Uraian Jumlah1 Taman Kanak-kanak 32 Sekolah Dasar

- SD Negeri 2- SD Swasta 0- MI Negeri 0- MI Swasta 1

2 SLTP- SLTP Negeri 1- SLTP Swasta 0

Uraian Jumlah- MTs Negeri 0- MTs Swasta 0

3 SLTA- SMU Negeri 0

9

Page 10: dnklsamdkl

- SMU Swasta 1- SMK Negeri 0- SMK Swasta 0

4 Perguruan Tinggi 0

b. Fasilitas pendidikan non formal

Tabel 2.7. Jumlah fasilitas pendidikan non formal

No. Uraian Jumlah

1 Keagamaan

- TPQ/TPA 4

- Pondok pesantren 0

2 Kursus/keterampilan 0

c. Sarana ibadah

Tabel 2.8. Jumlah sarana ibadah

No Uraian Jumlah

1 Musholla/Langgar/Surau 37

2 Masjid 5

3 Gereja 0

4 Vihara 0

5 Pura 0

2.6 Pendidikan

Data pendidikan di desa Mojokrapak dapat dilihat pada tabel 2.7

berikut :

Tabel 2.9 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah

Penduduk

Persentase

1 Belum/sudah tidak sekolah 110 2.53%

2 SD 1971 45.37%

10

Page 11: dnklsamdkl

3 SLTP 1318 30.34%

4 SLTA/SMK 714 16.44%

5 Perguruan Tinggi 231 5.32%

TOTAL 4344 100 %

Dari tabel dan gambar di atas, didapatkan jumlah penduduk belum

sekolah/sudah tidak sekolah sebesar 2.53% (110 orang), pendidikan tingkat

SD sebesar 45.37% (1971 orang), pendidikan tingkat SLTP sebesar 30.34%

(1318 orang), pendidikan tingkat SLTA sebesar 16.44% (714 orang), dan

pendidikan tingkat perguruan tinggi sebesar 5.32% (231 orang).

2.7 Mata Pencaharian Penduduk

Sebagian besar masyarakat Desa Mojokrapak bekerja sebagai

buruh tani. Sebaran pekerjaan penduduk Desa Mojokrapak dapat dilihat

pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 2.10 Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian

No. Uraian Jumlah1 Petani 617 orang2 Buruh tani 1026 orang3 Buruh/swasta (Pengumpul sawah) -4 PNS 162 orang5 Tukang batu/kayu 115 orang6 Pedagang 171 orang7 Angkutan 9 orang8 Pensiunan 231 orang9 ABRI/POLRI 17 orang

11

Page 12: dnklsamdkl

Gambar 2.5. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian

penduduk Desa Mojokrapak, terbanyak sebagai buruh tani, yakni sebanyak

1026 orang

2.8 Kesehatan

2.8.1 Fasilitas dan tenaga kesehatan

Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan ditunjukkan dalam

tabel berikut :

Tabel 2.11Fasilitas dan tenaga kesehatan

No Fasilitas Jumlah1 Rumah Sakit Umum 02 Rumah Bersalin 03 PUSKESMAS 04 Puskesmas Pembantu 15 Tempat praktek dokter umum 16 Polindes 07 Posyandu lansia 28 POSYANDU bayi dan BALITA 89 Apotik 010 Dokter Umum 111 Dokter Gigi 012 Dokter Spesialis 0

12

Page 13: dnklsamdkl

13 Bidan desa 114 Perawat 215 Kader kesehatan 3816 Dukun terlatih/dukun bayi 0

2.8.2 Morbiditas

Penyakit terbanyak di Desa Mojokrapak

Tabel 2.12 Penyakit terbanyak di Puskesmas Pembantu Mojokrapak tahun 2014

No Penyakit Jumlah Persentase1 Myalgia 369 kasus 29,63%2 ISPA 319 kasus 25,62%3 Gastritis 213 kasus 17,11%4 Bronchitis 101 kasus 8,11%5 Hipertensi 94 kasus 7,55%

6 Diabetes Mellitus 91 kasus 7,31%7 Diare 20 kasus 1,61%8 Dermatitis 19 kasus 1,53%9 Amobiasis 10 kasus 0,81%10 Superficial injury of unspecified

body region9 kasus 0,72%

JUMLAH 1245 kasus 100%

2.9 Sanitasi dan Kesehatan Perumahan

Tabel 2.12. Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Mojokrapak akhir tahun

2014

No

Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan

N % N % - +1. Cakupan air bersih 2163 79% 1980 91% 12%2. Cakupan penggunaan

jamban2163 79 % 1887 87% 8%

3. Jumlah TPS 14 Limbah: Rumah dengan

SPAL2163 10% 497 23% 13%

13

Page 14: dnklsamdkl

Tabel 2.13 Sarana Air minum dan Kondisi sarana air minum

No.

Uraian Jumlah % Keterangan

1 Sumur gali 12 0,5%2 Sumur pompa 485 22,4%3 Mata air -4 PDAM 1690 78,1%5 Sungai -

Gambar 2.8 Sarana Air minum

Tabel 2.14 Jenis dan distribusi rumah

No. Uraian Jumlah1 Rumah Tembok 2053 unit2 Rumah setengah tembok 43 unit3 Rumah Papan 0 unit4 Rumah bilik/gedeg 67 unit

Jumlah 2163 unit

Gambar 2.9Jenis dan distribusi rumah

14

Page 15: dnklsamdkl

BAB 3

ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

LEMBAR KERJA 1

A. STATUS KESEHATAN

No Indikator/Data Perbandingan Problem

Data Wilayah Provinsi Nasional Problem Strenght

No

1. IMR 0 0 0 0 - - -2. MMR 0 0 0 0 - - -3. Morbiditas

prevalence TB paru

100% 100% 100% 100% - √ -

4. ISPA 25,62% 30% - - - √ 4,38%5. Diare 1,61% 25% - - - √ 23,39%

B. Status Upaya Kesehatan

NO Jenis KegiatanTarget Realisasi Kesenjangan

N % N % + -

II Kesehatan Ibu dan Anak

1. Kesehatan Ibu

a. Ibu hamil

1. K1 110 95% 118 107% 12% -

2. K4 110 95% 109 99,1% 4,1% -

3. Resti ditemukan Nakes 110 20% 11 10% - 10%

4. Bumil resti dirujuk - - - - -

5. Tablet Fe 110 80% 112 101,3% 21,3 % -

b. Ibu bersalin

Ditolong NaKes 105 95% 96 90,4% - 4,6%

c. Bufas

15

Page 16: dnklsamdkl

1. Bufas yang mendapat

pelayanan nifas105 95% 96 90,4 % - 4,6%

2. Kesehatan Anak

- KN2 98 95% 92 93,8% - 1,2%

- Kunjungan bayi 98 90% 96 97,9% 7,9% -

- Kunjungan balita 387 90% 380 98,2% 8,2% -

- Asi eksklusif 93 70% 78 83,87% 13,87% -

- BBLR - - 6 - - -

- Neonatus resti 15 90% 11 73,3% - 17,7%

- Rujukan neonatus resti - - - - - -

III Imunisasi

- BCG 98 95 % 93 95% - -

- DPT/Hb 1 98 95 % 126 128,6% 33,6% -

- DPT/Hb 2 98 90% 117 119,4% 29,4% -

- DPT/Hb 3 98 90 % 108 110,2 20,2% -

- POLIO 1 98 95 % 93 95% - -

- POLIO 2 98 90 % 129 131,6% 41,6% -

- POLIO 3 98 90% 114 116,3% 26,3% -

- POLIO 4 98 90 % 97 98,9% 8,9% -

- HEPATITIS Unijek 98 90 % 85 86,7% - 3,3%

- CAMPAK 98 90 % 97 98,9 8,9% -

IV Keluarga Berencana

- Cakupan peserta KB aktif 779 80% 733 94,1% 15% -

- Cakupan peserta KB Baru 1140 - 97 - -

V GIZI

- K/S 100% 108,7% 8,7 -

- D/S 100% 104,9% 4,9 -

- N/S 80% 77,2% - 2,8%

- N/D 70% 81,7% 21,7 -

- BGM <13% 0,4% 12,6% -

16

Page 17: dnklsamdkl

K/S = cakupan kegiatan N/D = keberhasilan penimbangan

N/S = kenaikan berat badan D/S = partisipasi masyarakat

BGM= Bawah Garis Merah

Keterangan:

S : Jumlah semua balita di Desa Mojokrapak = 485

K : Balita yang memiliki KMS = 527

D : Balita yang datang ke Posyandu = 509

N : Balita yang datang ke Posyandu dan Berat Badan meningkat = 375

BGM : Bawah Garis Merah = 2

C. Status Lingkungan

No

Indikator/Data

P`erbandingan ProblemDat

aWilaya

hProvi

nsiNasion

alProble

mStreng

htNo

1.Cakupan air

bersih79 %

67,73% - 11,27% -

2.Limbah: Rumah

dengan SPAL23% 13,50% 9.50%

3.

Keadaan Perumahan :

- Tembok- Setengah

tembok

94 %

1,98%

4.Rumah dengan jamban

87% 79% 8% -

5. Demografi - - -

17

Page 18: dnklsamdkl

BAB 4

PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS

LEMBAR KERJA 2

RESUME PERMASALAHAN

Penyajian daftar permasalahan dari data yang ada

No PERMASALAHAN KOMENTAR

P2M

1. Prevalensi myalgia

Menduduki peringkat

1 dari 10 penyakit

terbanyak (29,63%)

Psikobiologi:

Terbanyak pada usia lanjut (lansia)

Lifestyle:

Kurangnya pengetahuan mengonsumsi makanan

bergizi seimbang.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya olahraga untuk menjaga stamina dan

kebugaran tubuh

Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang pentingnya

kebutuhan nutrisi pada lansia

18

Page 19: dnklsamdkl

KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA)

1. Kesenjangan Resti

ditemukan Nakes

(-10%)

Psikobiologik:

Penyakit HT, DM, dan penyakit genetic lainnya pada

masa kehamilan.

Kurangnya kesadaran ANC pada masa kehamilan

Lifestyle:

Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

resti.

Diet dan Pola makan yang tidak benar semasa

kehamilan

Beban kerja yang berlebihan pada ibu hamil

Health care service:

Kurangnya koordinasi tenaga kesehatan dengan

tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan lain (BPS, RS)

untuk mendeteksi atau menangani ibu hamil resiko

tinggi

Enviroment:

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya suami siaga

2. Ibu bersalin yang

ditolong nakes (-

4,6%)

Psikobiologi

Keadaan sosial ekonomi yang rendah

Life styles

Kurangnya kesadaran / pengetahuan masyarakat

untuk melakukan persalinan yang aman pada tenaga

19

Page 20: dnklsamdkl

kesehatan

Health care services

Kurangnya sistem pencatatan dan pelaporan

deteksi ibu bersalin.

Kurangnya koordinasi dengan BPS sehingga

menyebabkan kesenjangan antara data sasaran dan

data nyata.

Environtment :

Rendahnhya tingkat pendidikan masyarakat

3. Bufas yang mendapat

pelayanan nifas

(-4,6%)

Psikobiologi

Keadaan sosial ekonomi yang rendah

Life styles

Kurangnya kesadaran / pengetahuan masyarakat

untuk melakukan pelayanan nifas pada tenaga

kesehatan

Health care services

Kurangnya sistem pencatatan dan pelaporan

deteksi ibu nifas

Kurangnya koordinasi dengan BPS sehingga

menyebabkan kesenjangan antara data sasaran dan

data nyata.

Environment

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat

4. KN 2 (-1,2%) Psikobiologi

20

Page 21: dnklsamdkl

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk

kesehatan bayinya

Lifestyle

Mitos bayi tidak boleh keluar rumah bila usia kurang

dari 36 hari

Health care services

Kurangnya pemantauan tenaga kesehatan terhadap

bayi yang tidak hadir dalam pelayanan kesehatan

5. Neonatus Resti

(-17,7%)

Psikobiologi

Keadaan sosial ekonomi yang rendah

Lifestyle

Kurangnya pengetahuan ibu terhadap neonatus

resiko tinggi

Health Cares Services

Kurangnya pelaporan dan pencatatan dari tenaga

kesehatan tentang neonatus resti

Kurangnya sosialisasi oleh tenaga kesehatan tentang

neonatus resti

IMUNISASI

1. Hepatitis (-3,3%) Psikobiologi :

Adanya bayi yang lahir dengan resiko tinggi

Lifestyle :

Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat

21

Page 22: dnklsamdkl

pentingnya imunisasi hepatitis

Kepercayaan bila setelah imunisasi bayi akan

menjadi sakit (panas)

Health cares service

Kurangnya koordinasi dengan tenaga kesehatan di

fasilitas kesehatan lain

Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya imunisasi

hepatitis

GIZI

1. N/S (-36.8%) Faktor psikobiologi

Keadaan sosial-ekonomi yang rendah

Menu makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan

tumbuh kembang balita

Anak jajan sembarangan

Faktor lingkungan/Environment

Panutan pemberian makanan yang gizinya seimbang

tidak ada.

Faktor perilaku / Lifestyles

Kurangnya makan makanan yang bergizi

Tidak telaten memberikan makan kepada anaknya

Pelayanan kesehatan

Promosi dan perkenalan makanan gizi seimbang pada

anak balita yang masih kurang

22

Page 23: dnklsamdkl

Kurangnya perhatian kader kesehatan akan pola/jenis

makanan yang benar pada anak.

23

Page 24: dnklsamdkl

RESUME FAKTOR PENDUKUNG

Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada

FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. •Jumlah Nakes 1 orang (bidan)

•Jumlah kader kesehatan yang

aktif : 38 orang

•Jumlah Posyandu : 8 buah

Letak dari Puskesmas induk mendukung

pencapaian program KIA namun masih

didapatkan kendala wilayah yang cukup

luas, sedangkan Nakes masih terbatas.

2 Kesenjangan K1 (+12%) Kesadaran warga desa untuk melakukan

persalinan secara aman.

Terjangkaunya biaya persalinan di Bidan

desa.

Tidak adanya dukun bersalin di Desa

Mojokrapak sehingga tiap kali persalinan

ada kontrol dari Bidan desa.

Aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang

pentingnya ANC saat kehamilan

3 Kesenjangan K4 (+4.1%) Kesadaran warga desa untuk melakukan

persalinan secara aman.

Terjangkaunya biaya persalinan di Bidan

desa.

Tidak adanya dukun bersalin di Desa

24

Page 25: dnklsamdkl

Mojokrapak sehingga tiap kali persalinan

ada kontrol dari Bidan desa.

Aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang

pentingnya ANC saat kehamilan

4 Kunjungan Bayi (+7.9%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan tentang

pentingnya memantau perkembangan dan

pertumbuhan anaknya ke Posyandu.

5. Kunjungan Balita (8,2%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan tentang

pentingnya memantau perkembangan dan

pertumbuhan anaknya ke Posyandu.

6. ASI Eksklusif (13,87%) Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan tentang

pentingnya ASI eksklusif pada pelayanan

kesehatan

IMUNISASI

7 BCG (tidak ada kesenjangan) Keaktifan tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan penyuluhan tentang

pentingnya BCG

8. DPT/Hb 1 (+128.6%) Aktifnya tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan sosialisasi pentingnya 9. DPT/Hb 2 (+119,4%)

10. DPT/Hb 3 (+110,2%)

25

Page 26: dnklsamdkl

imunisasi hepatitis dan DPT.

11. Polio 1 (tidak ada kesenjangan) Keaktifan tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan sosialisasi pentingnya

imunisasi polio

Masyarakat tidak merasa enggan

melakukan imunisasi polio yang cukup

mudah yaitu diberikan melalui mulut

12. Polio 2 (+41,6%)

13. Polio 3 (+ 26,3%)

14. Polio 4 (+8,9%)

15. Campak (+5.2%) Masyarakat sudah mengetahui tentang

pentingnya imunisasi campak untuk

mencegah terjadinya penyakit campak di

kemudian hari

GIZI

16. BGM (1=<8) Tindakan preventif yang tepat dari

nakes setempat dengan adanya TFC

KELUARGA BERENCANA

17. Cakupan peserta KB aktif

(+14,1%)

Cukupnya tenaga kesehatan,seperti Bidan

untuk memenuhi pelayanan medis. Sehingga

cukup berpengaruh dalam mendapatkan

informasi dan pelayanan program KB

Adanya jampersal yang memberikan

fasilitas KB gratis pada ibu bersalin.

18. Cakupan peserta KB baru : 97

LINGKUNGAN

26

Page 27: dnklsamdkl

19. Cakupan air bersih (91%) Aktifnya perangkat desa dan petugas

kesehatan untuk menggalakkan hidup bersih

Pelayanan kebutuhan terhadap air

minum/air bersih di Desa Mojokrapak

terlayani melalui sumur gali, dan PDAM

20. Rumah dengan Jamban (87%) Adanya program bantuan dari

pemerintah dan puskesmas untuk

pembangunan jamban.

Aktifnya perangkat desa dan petugas

kesehatan untuk menggalakkan hidup bersih

27

Page 28: dnklsamdkl

LEMBAR KERJA 3

PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN

Myalgia : menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak (29,63%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 5

Keseriusan 5

Feasibility 5

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 15

KIA: Didapatkan Kesenjangan resti ditemukan Nakes (-58.3%) Kesenjangan ibu

bersalin ditolong nakes (-4,6%), Kesenjangan Bufas mendapat pelayan nifas (-

4,6%) Kesenjangan KN2 (-1,2%), Kesenjangan Neonatus Resti (17,7%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 6

Keseriusan 6

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18

Imunisasi : Didapatkan kesenjangan imunisasi Hepatitis (-3,3%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 5

Keseriusan 5

Feasibility 4

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14

28

Page 29: dnklsamdkl

Gizi : Didapatkan kesenjangan N/S (-2,8%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 3

Keseriusan 5

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 16

DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN DESA MOJOKRAPAK

NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS

1 KIA 18

2. Gizi 16

3 Myalgia 15

4 Imunisasi 14

29

Page 30: dnklsamdkl

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA

STATUS KESEHATAN

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

P2M

1. Myalgia Lifestyle :

Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang

pentingnya olahraga untuk

menjaga stamina dan

kebugaran tubuh

Kurangnya pengetahuan

mengonsumsi makanan

bergizi seimbang.

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga

kesehatan dalam melakukan

upaya penyuluhan tentang

pentingnya kebutuhan nutrisi

pada lansia

- Bidan desa: 1 orang

- Kegiatan keagamaan

dan peran tokoh

masyarakat aktif

- KIE petugas

kesehatan untuk aktif

melakukan

penyuluhan tentang

faktor resiko myalgia

dan pencegahannya

- Posyandu lansia aktif

: 2

30

Page 31: dnklsamdkl

STATUS UPAYA KESEHATAN

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

KIA

1. Adanya

kesenjangan pada

KIA pencapaian

program kerja,

yaitu Kesenjangan

resti ditemukan

Nakes,

Kesenjangan ibu

bersalin ditolong

nakes, Kesenjangan

Bufas mendapat

pelayan nifas,

Kesenjangan KN2,

Kesenjangan

Neonatus Resti

Lifestyle

Kurangnya kesadaran dan

pengetahuan masyarakat

terutama ibu hamil dengan

resiko tinggi

Kurangnya kesadaran /

pengetahuan masyarakat

untuk melakukan persalinan

yang aman pada tenaga

kesehatan

Kurangnya kesadaran diri

para orangtua untuk

meluangkan waktu dengan

melakukan kunjungan ke

posyandu

Health Cares Services

Kurangnya sistem pencatatan

dan pelaporan deteksi ibu

bersalin.

Kurangnya koordinasi dengan

BPS sehingga menyebabkan

kesenjangan antara data

- Tenaga kesehatan (1

bidan, 38 kader aktif),

yang telah aktif

memberikan

penyuluhan, baik ke

kader maupun

masyarakat

- Sarana transportasi

relatiif mudah

- Posyandu balita : 8

31

Page 32: dnklsamdkl

sasaran dan data nyata.

Kurang aktifnya nakes

(karena faktor kurangnya

SDM dan luasnya wilayah)

dalam melakukan upaya

penyuluhan tentang ibu

bersalin resti serta neonatus

resti

Environment

Sosial ekonomi yang masih

rendah

STATUS IMUNISASI

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

IMUNISASI

1. Adanya

kesenjangan pada

status Imunisasi

Hepatitis

Psikobiologi

Adanya bayi yang lahir

dengan resiko tinggi

Lifestyle

Kurangnya pengetahuan ibu

tentang manfaat pentingnya

imunisasi hepatitis

Health Cares Service

Kurangnya koordinasi dengan

- Bidan desa: 1 orang

- Kader aktif: 38 orang

- Posyandu: 8 buah

- KIE petugas kesehatan

untuk aktif melakukan

penyuluhan.

32

Page 33: dnklsamdkl

tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan lain

Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya imunisasi hepatitis

STATUS GIZI

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

GIZI

1. Adanya

kesenjangan pada

status Gizi

Psikobiologi

Keadaan sosial-ekonomi

yang rendah

Environment

Panutan pemberian makanan

yang gizinya seimbang tidak

ada.

Lifestyles

Kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap

pentingnya gizi balita

Kurangnya makan makanan

yang bergizi

Health Cares Service

Promosi dan perkenalan

makanan gizi seimbang pada

- Bidan desa: 1 orang

- Kader aktif: 38 orang

- Posyandu: 8 buah

- TFC

- KIE petugas kesehatan

untuk aktif melakukan

penyuluhan.

33

Page 34: dnklsamdkl

anak balita yang masih

kurang

34

Page 35: dnklsamdkl

LEMBAR KERJA 5

PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI

A. Status Kesehatan

Myalgia

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang

faktor resiko dan pencegahan myalgia

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya makanan bergizi seimbang dan pentingnya

olahraga

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y

4 Memaksimalkan kegiatan posyandu lansia Y N Y Y Y

B. Status Upaya Kesehatan

KIA : Kesenjangan pada program KIA

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil

tentang ibu hamil resiko tinggi, neonatus resiko tinggi,

pentingnya persalinan dan layanan nifas oleh tenaga

kesehatan

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara

memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan

kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta

mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian

penghargaan untuk kader

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar

memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar terus

memantau pertumbuhan balita ke posyandu sampai usia 5

tahun

Y N Y Y Y

4 Memaksimalkan kegiatan kelas ibu hamil Y N Y Y Y

35

Page 36: dnklsamdkl

C. Status Imunisasi

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil

dan ibu menyusui tentang pentingnya imunisasi pada

bayi

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara

memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan

kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta

mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian

penghargaan untuk kader

Y N Y Y Y

3 Meghimbau ibu-ibu agar rutin datang ke posyandu dan

melakukan imunisasi lengkap

Y N Y Y Y

4 Meningkatkan peran aktif tokoh masyarakat agar

memotivasi masyarakat guna mengimunisasi anaknya

sesuai anjuran

Y N Y Y Y

D.Status gizi

Tingginya kesenjangan gizi

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar

memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau terus

memantau pertumbuhan dan perkembangan balita ke

posyandu sampai usia 5 tahun

Y N Y Y Y

2 Memaksimalkan program TFC Y N Y Y Y

3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y

4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

36

Page 37: dnklsamdkl

BAB 5

RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI

LEMBAR KERJA 6.

PLAN OF ACTION

STATUS KESEHATAN

1. Permasalahan : Myalgia di desa Mojokrapak

Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian Myalgia di desa

Mojokrapak

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa Mojokrapak

37

Page 38: dnklsamdkl

No Strategi

intervensi

Setting dan Metode Target

populasi

Peran dan

tanggung jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1Sosialisasi/

penyuluhan

tentang faktor

resiko

myalgia dan

pencegahann

ya.

Setting :

PKM/posyandu

lansia

Metode:Melakukan

penyuluhan

terhadap

Masyarakat

Mojokrapak

terutama lansia

Lansia desa

mojokrapak

Nakes /kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Menurunny

a angka

kesakitan

akibat

Myalgia

2Sosialisasi/

penyuluhan

Makanan

bergizi

seimbang

Setting :

PKM/Posyandu

Metode:Melakukan

penyuluhan

terhadap

Masyarakat

Mojokrapak

Semua

Masyarakat

Nakes

/kader/tokoh

masyarakat:

penyuluhan,

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader/ ,t

okoh

masyara

kat

Meningkat

nya

kesadaran

masyarakat

untuk

makan

makanan

bergizi

seimbang

3.Senam lansia

(prolanis)

Setting :

PKM/posyandu

lansia

Metode:Melakukan

kegiatan olahraga

untuk

menggalakkan

hidup sehat

Seluruh

lansia

Nakes/ kader

penyuluhan

Posyand

u/ PKM

Nakes

Kader

Meningkat

nya

kesadaran

masyarakat

untuk

hidup sehat

KETERANGAN

38

Page 39: dnklsamdkl

No Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Tempat

Pelaksanaan

Foto

1 Penyuluhan

Tentang lansia

11 Februari

2015

posyandu

2 Senam Prolanis 11 Februari

2015

Posyandu

STATUS UPAYA KESEHATAN

1. Permasalahan :kesenjangan pada Cakupan KIA di desa Mojokrapak

Tujuan jangka panjang : Meningkatnya cakupan KIA sesuai target

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program cakupan KIA berupa peningkatan

KN2 , cakupan pencapaian ibu resti ditemukan nakes, bulin oleh nakes, pelayanan

bufas oleh nakes, neonatus resti di desa Mojokrapak

39

Page 40: dnklsamdkl

No Strategi intervensi Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan pada

masyarakat

tentang

pentingnya

pengetahuan

tentang ibu hamil

dengan resiko

tinggi, neonatus

resiko tinggi,

bulin oleh nakes,

pelayanan bufas

oleh nakes

Setting :

polindes/posyand

u

Metode:

Penyuluhan di

posyandu

Semua

pasutri baru

nikah,

semua ibu

hamil,

Semua ibu

yang

memeiliki

bayi dan

balita dari

usia 0-60

bulan

Nakes

/kader:

penyuluhan

Polindes

/PKM

Nakes

Kader

Tercapainy

a cakupan

ibu hamil

resti,

neonatus

resti, bulin

oleh nakes,

pelayanan

bufas oleh

nakes

2 Peningkatan

kinerja kader

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode :

pembinaan kader,

serta

pengumpulan

masyarakat untuk

Kader

Nakes

- Nakes: pro

aktif dalam

kinerja

pembimbing

an ke

posyandu,

- PKM

menyiapkan

sarana

prasarana

Polindes

/PKM

Nakes

Kader

msyarak

at

Tercapainya

peningkatan

kinerja

kader

kesehatan di

Desa

Mojokrapak,

serta

pengetahuan

masyarakat

di Desa

Mojokrapa

3 Pemasangan

pamflet dan

poster di tempat

Setting :

Tempat umum,

pusat keramaian

Masyarakat

umum

Nakes :

Menyusun

dan

Nakes

Kader

Sarana

Peningkatan

jangkauan

40

Page 41: dnklsamdkl

umumMetode :

Poster dan

pamflet

menyebarkan

pamflet dan

poster

Kader :

menyebarkan

pamflet dan

poster

Danaposyandu

KETERANGAN

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

Foto

1 Penyuluhan bumil, imunisasi dan pembinaan kader

17 Februari 2015

Posyandu

41

Page 42: dnklsamdkl

2 Pemasangan poster dan pamflet

10 maret 2015

Tempat umum

2. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian imunisasi

Tujuan jangka panjang: Meningkatkan cakupan imunisasi

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu tentang

pentingnya imunisasi bagi balita

42

Page 43: dnklsamdkl

Strategi intervensi Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan pada

ibu-ibu hamil dan

ibu menyusui

memiliki tentang

pentignya

imunisasi

Setting :

polindes/posyand

u

Metode:

Penyuluhan di

posyandu

Semua ibu

hamil dan

ibu

menyusui

Nakes

/kader:

penyuluhan

Polindes

/PKM

Nakes

Kader

Tercapainy

cakupan

imunisasi

2 Peningkatan

kinerja kader

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode :

pembinaan kader,

serta

pengumpulan

masyarakat

Kader

Nakes

- Nakes: pro

aktif dalam

kinerja

pembimbing

an ke

posyandu,

- PKM

menyiapkan

sarana

prasarana

Polindes

/PKM

Nakes

Kader

msyarak

at

Tercapainy

a

peningkata

n kinerja

kader

kesehatan

di Desa

Mojokrapa

k, serta

pengetahua

n

masyarakat

di Desa

Mojokrapa

k

3 Pemasangan

pamflet dan

poster di tempat

Setting :

Tempat umum,

pusat keramaian

Masyarakat

umum

Nakes :

Menyusun

dan

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Peningkatan

jangkauan

posyandu

43

Page 44: dnklsamdkl

umumMetode :

Poster dan

pamflet

pamflet dan

poster

Kader :

menyebarkan

pamflet dan

poster

Dana

KETERANGAN

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

Foto

1 Penyuluhan bumil, imunisasi dan pembinaan kader

17 Februari 2015

Posyandu

44

Page 45: dnklsamdkl

2 Pemasangan poster dan pamflet

10 maret 2015

Tempat umum

3. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian gizi

Tujuan jangka panjang: Meningkatkancakupan gizi

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu tentang

pentingnya gizi bagi balita

45

Page 46: dnklsamdkl

No Strategi intervensi Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan pada

ibu-ibu yang

memiliki balita

tentang pentignya

gizi bagi balita

Setting :

polindes/posyand

u

Metode:

Penyuluhan di

posyandu

Semua ibu

yang

memeiliki

bayi dan

balita dari

usia 0-60

bulan

Nakes

/kader:

penyuluhan

Polindes

/PKM

Nakes

Kader

Tercapainy

a angka

kunjungan

balita ke

posyandu

dan TFC

2 Peran aktif tokoh

masyrakat

Setting :

Pertemuan warga

Metode :

memberikan

pesan khusus

Masyarakat

umum

Nakes :

menciptakan

hubungn

yang baik

dengan tokoh

masyarakat

Tokoh

masyarakat :

memberikan

pesan pada

anggota

masyarakat

Nakes

Tokoh

masyara

kat

Peningkata

n

kesadaran

masyarakat

akan

pentingnya

kunjungan

ke

posyandu,

sehinnga

bisa

tercapai

cakupan

status gizi

yang

setingi

tingginya

3 Pemasangan Setting :

Tempat umum, Masyarakat

Nakes :

Menyusun Nakes Peningkatan

46

Page 47: dnklsamdkl

pamflet dan

poster di tempat

umum

pusat keramaian

Metode :

Poster dan

pamflet

umumdan

menyebarkan

pamflet dan

poster

Kader :

menyebarkan

pamflet dan

poster

Kader

Sarana

Dana

jangkauan

posyandu

KETERANGAN

No Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Tempat

Pelaksanaan

Foto

1 Penyuluhan

Tentang Gizi dan

Pertemuan warga

22 Februari

2015

Balai Desa

2 Pemasangan poster

dan pamflet

10 maret 2015 Tempat umum

47

Page 48: dnklsamdkl

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan diagnosa komunitas Desa Mojokrapak yang

mengacu pada profil Desa Mojokrapak tahun 2014 dan profil pencapaian

kegiatan polindes Mojokrapak pada akhir tahun 2014 dapat disimpulkan

bahwa prioritas permasalahan desa Mojokrapak yang paling utama adalah

KIA, myalgia, imunisasi, dan gizi.

.

6.2 Saran

- Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh

sehingga didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan

yang tepat sasaran.

- Adanya koordinasi antara BPS dan puskesmas sehingga mengurani

kesenjangan antara data yang didapatkan dari BPS dan data nyata di

puskesmas.

- Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa mengurangi

masalah kesehatan yang ada.

- Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi

warga untuk menciptakan hidup sehat.

48

Page 49: dnklsamdkl

DAFTAR ACUAN

Profil Desa Mojokrapak Kabupaten Jombang 2014

Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia 2014

Rencana pembangunan jangka menengah Desa Mojokrapak 2014

Laporan UCI Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014

Laporan PWS KIA Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014

Laporan PWS KB Desa Mojokrapak periode Januari - Desember 2014

Laporan Gizi Desa Mojokrapak periode Januari – Desember 2014

Laporan Kesling Desa Mojokrapak periode Januari – Desember 2014

49