dm4

download dm4

If you can't read please download the document

Transcript of dm4

Document

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.DIABETES MELLITUS1.Definisi Diabetes Mellitus (DM)Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh gagalnya penguraianzat gula didalam tubuh (darah) pada tubuh normal, zat gula harus diurai menjadiglukosa dan glikogen oleh hormon insulin yang diproduksi sel beta pankreas. Glukosadan glikogen inilah yang kemudian oleh tubuh melalui proses metabolisme ataupembakaran diubah menjadi energi (Hartini, 2009).Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gulanormal. Pada kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110mg/dl, oleh pengaruh kerja hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas.Setiapsehabis makan, terjadi penyerapan makananseperti tepung-tepungan(karbohidrat) di usus dan kadar gula darah akan meningkat. Peningkatan kadar guladarah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kelenjar pankreas. Berkatpengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan masuk ke dalamberbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan digunakan sebagai bahanenergi dalam sel tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapakeperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masihada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein (Aulia, 2009).Diabetes mellitus tipe II paling sering terjadi pada penderita DM yang berusialebih dari 30 tahun dan obesitas. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat(selama bertahun-tahun) dan progresif (Rapani, 2010). Penyebabnya adalah akibatproses menua banyak penderita jenis ini mengalami penyusutan sel-sel B yangprogresif (Andi, 2009). 2. Patofisiologi Diabetes MellitusPada penderita diabetes mellitus pengaturan sistem kadar gula terganggu.Insulin tidak cukup untuk mengatasi dan akibatnya kadar gula didalam darahbertambah tinggi. Peningkatan kadar gula darah akan menyumbat seluruh sistem

energi dan tubuh berusaha kuat untuk mengeluarkannya melalui ginjal, kelebihan guladikeluarkan didalam air kemih, ketika memakan makanan yang banyak kadar gulanya,peningkatankadar gula dalam darah sangat cepat pula karena insulin tidakmencukupi. Jika ini terjadi maka terjadilah diabetes (Tjokroprawiro, 2006).3. Penyebab Diabetes MellitusPenyebab DM adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalamtubuh yang mencukupi maka tidak dapat bekerja secara normal atau terjadinyagangguan fungsi insulin. Insulin berperan utama dalam mengatur kadar glukosa dalamdarah, yaitu 60-120 mg/dl waktu puasa dan dibawah 140 mg/dl pada dua jam sesudahmakan (orang normal) (Tjokroprawiro, 2006).Kekurangan Insulin disebabkan karena terjadinya kerusakan sebagian kecilatau sebagian besar dari sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar penkreas yangberfungsi menghasilkan insulin. Ada beberapa faktor yang menyebabkan DM sebagaiberikut :a.Genetik atau Faktor KeturunanDiabetes mellitus cenderung diturunkan atau diwariskan, bukanditularkan. Anggota keluarga penderita DM memiliki kemungkinan lebih besarterserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidakmenderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakityang terpaut kromosom seks. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderitasesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa genuntuk diwariskan kepada anak-anaknya (Maulana, 2008).b.Asupan MakananDiabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan denganasupan makanan, baik sebagai factor penyebab maupun pengobatan. Asupanmakanan yang berlebihan merupakan factor risiko pertama yang diketahuimenyebabkan DM.Salah satu asupan makanan tersebut yaitu asupankarbohidrat. Semakin berlebihan asupan makanan semakin besar kemungkinanterjangkitnya DM (Maulana, 2008).c.Obesitas

Retensi insulin paling sering dihubungkan dengan kegemukan atauobesitas. Pada kegemukan atau obesitas, sel-sel lemak juga ikut gemuk dan selsepertiini akan menghasilkanbeberapazatyang digolongkan sebagaiadipositokin yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan pada waktu tidakgemuk. Zat-zat itulah yang menyebabkan resistensi terhadap insulin (Hartini,2009).TABEL 1KLASIFIKASI STATUS GIZI BERDASARKAN IMTNoKlasifikasi Status GiziIndeks Masa Tubuh (IMT) 123456Kurus (Underweight)NormalGemuk (Overweight)At RiskObesitas IObesitas II< 18,518,5 22,9 2323 24,925 29,9 30 Sumber : Himpunan Studi Obesitas Indonesia, 20044. Gejala dan Pencegahan Diabetes Mellitusa.Gejala Diabetes MellitusGejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita lainnya tidaklahselalu sama, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala apapun sampai pada saattertentu. Tiga gejala permulaan yang ditunjukkan adalah banyak makan(polifagia), banyak minum (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Gejala Kronikyang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal di kulit, sehingga kalau berjalan seperti diatas bantal ataukasur, kram, capai, mudah mengantuk, mata kabur, gatal disekitar kemaluan,terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksualmenurun, bahkan impoten (Tjokroprawiro, 2006).b.Pencegahan Diabetes MellitusMenurut WHO tahun 1994, upaya pencegahan pada DM ada tiga jenisatau tahap yaitu:1)Pencegahan primer

Semua aktivitas yang ditujukan untuk timbulnya hiperglikemia padaindividu yang berisiko untuk jadi DM atau pada populasi umum (Atun,2009).2)Pencegahan sekunderMenentukan pengidap DM sedini mungkin, misalnya dengan tespenyaringan terutama pada populasi risiko tinggi, dengan demikian pasienDM yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring, hingga dengandemikian dapat dilakukan upaya untuk mencegah komplikasi atau kalaupunsudah ada komplikasi masih reversibel (Atun, 2009).3)Pencegahan tersierSemua upaya untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibatkomplikasiitu.Usaha inimeliputimencegahtimbulnyakomplikasi,mencegah progresi dari pada komplikasi itu supaya tidak menjadi kegagalanorgan, mencegah kecacatan tubuh (Atun, 2009).5. Diagnosis Diabetes MellitusKriteria diagnosa yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO)pada tahun 1980 dan 1985 masih digunakan, meskipun semenjak itu telah ditarik dandiperbaiki oleh American Diabetes Association (ADA) melalui komite ahli tentangdiagnosa dan penggolongan diabetes mellitus 1997. Kriteria yang dimaksud sebagaiberikut :a.WHO : Kadar glukosa atau gula dengan atau yang melampaui 11.1 mmol/1 dalamplasma darah vena yang diambil sampelnya secara acak. (atau 10.1 mmol/1 jikaseluruh darah vena diambil sampelnya), atau kadar gula puasa dengan atau yangmelampaui 7.8 mmol/1 dalam plasma darah vena. (Atau 6.7 mmol/1 jika seluruhdarah vena diambil sampelnya).b.ADA :Kadar glukosa dengan atau yang melampaui 11.1 mmol/1 dalam plasmadarah vena yang diambil sampelnya secara acak, ditambah dengan gejala-gejaladiabetes, atau kadar gula puasa dengan atau yang melampaui 7.0 mmol/1 dalamplasma sampel darah vena. (Puasa dinyatakan sebagai tanpa makan atau minumyang mengandung kalori-kalori selama 6-10 jam sebelumnya, biasanya semalam)(Mc Wright, 2008).Diagnosa pasti DM apabila ada gejala khas serta keluhan yang tersebut diatasditambah kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl dan kadar glukosa darah puasa

125 mg/dl pada dua kali pemeriksaan yang berbeda. Penggolongan Diagnosa DMberdasarkan kadar glukosa darah dapat dilihat pada Table dibawah ini :TABEL 2KADAR GULA DARAH SEWAKTU DAN PUASABukan DM BelumDMPenderita DM Kadar Gula Darah SewaktuPlasma Vena< 110110-199> 200Darah Kapiler< 9090-199> 200Kadar Gula Darah PuasaPlasma Vena< 110 110-125> 126Darah Kapiler< 90 90-110>110 Sumber : Maulana, 20086. GLUKOSA DARAH1. PengertianGlukose merupakan bentuk paling sederhana dari molekul gula, yangmerupakanproduk akhir daripencernaankarbohidratdan bentuk dimanakarbohidrat diserap dari usus ke dalam aliran darah. Terkadang orang menyebutnyagula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosadidapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa(Erliensty, 2009).Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) danberfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Padakeadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapatmeningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai padapenderita DM (Erliensty, 2009).Kadar gula darah puasa merupakan salah satu metode penegakan diagnosisDM tipe 2. kadar glukosa darah puasa lebih sensitif untuk memprediksi resikotimbulnya DM tipe 2. Kadar glukosa darah puasa dipengaruhi oleh banyak faktor,antara lain konsumsi makanan yang tinggi lemak, karbohidrat sederhana dan

makanan olahan dengan kurang aktifitas fisik dan olah raga berkaitan denganpeningkatan kadar gula darah puasa2. Mekanisme pengaturan gula darah.Tingkat gula darahdiatur melalui umpan balik negatifuntukmempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darahdimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsiuntuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormonyang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogenmenjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalamaliran darah, hingga meningkatkan level gula darah (HermX, 2009).Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, ataukarena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yangterdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hatimengubahlebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebutglikogenosis), yang mengurangi level gula (HermX, 2009).3. Efek Makanan Terhadap Glukosa DarahMakanan memegang peranan dalam peningkatan kadar gula darah. Padaproses makan, makanan yang dimakan akan dicerna di dalam saluran cerna (usus)dan kemudian akan diubah menjadi suatu bentuk gula yang disebut glukosa.Selanjutnya gula ini diserap oleh dinding usus dan kemudian beredar di dalamaliran darah. Inilah sebabnya setelah makan akan terdapat kenaikan kadar guladidalam darah lalu gula tersebut akan didistribusikan kedalam sel-sel tubuh(Hartini, 2009).7.Klasifikasi Diabetes Mellitus1.Kelompok Berdasarkan Pola Makana.Jenis DM yang menjangkit wilayah dengan penduduk yang berpola makan danberpola hidup modern dan tradisional.b.Jenis DM yang disebabkan kekurangan makan (malnutrition) ada didaerahyang kekurangan pangan (Tjokroprawiro, 2001).2.Kelompok berdasarkan klinis atau Medisa.Diabetes Mellitus (DM)1)DM tipe I atau DMTI (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)2)DM tipe II atau DMTTI (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin)

3)DMTM (Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi)4)Diabetes Mellitus yang behubungan atau sindrom tertentu.b.Gangguan Toleransi GlukosaGangguan ini terjadi pada kelompok tidak gemuk, gemuk dan berhubungandengan keadaan atau sindrom tertentu.c.Diabetes Mellitus pada Kehamilan (Gestional/DM)Ganggun ini baru terjadi pada seseorang setelah hamil. Sebelumnya kadarglukosa darah dalam keadaan normal (Tjokroprawiro, 2001)3.Kelompok Berdasarkan Resiko Tinggia.Toleransi glukosa pernah abnormal.b.Kedua orang tua mengidap DM.c.Pernah melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg (Tjokroprawiro, 2001).8. Diit Diabetes Mellitusa). Prinsip Diit Diabetes MellitusPrinsip diit DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidratsehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan kadar gula darahdengan anjuran mengkonsumsi karbohidrat komplek dan makanan yangmengandung serat (Tjokroprawiro, 2001).Prinsip pemberian makanan bagi DM yang mempunyai interal waktu 3jam sekali dengan tujuan agar mampu mengontrol kadar gula darah. Jadwalmakan terakhir adalah snack malam sebelum tidur, sehingga jarak waktu malammakanan sebelum tidur sampai bangun pagi tidak terlalu panjang untuk mencegahhipogiklemia pada pagi harinya (Tjokroprawiro, 2001).b). Tujuan Diita.Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.b.Mencapai kadar lipida serum optimal.c.Memberi cukup energi untuk mencapai atau mempertahankan berat badannormal.d.Menghindari dan menangani komplikasi kronik orang yang DM.e.Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal(Almatsier, 2005).

c).Syarat Diita.Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%),dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing10-15%).b.Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.c.Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalambentuk